Optimalisasi Media Pembelajaran Berbasis Website pada Mata ...

47
RANCANGAN AKTUALISASI Optimalisasi Media Pembelajaran Berbasis Website pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Kelas VIII SMPN 3 Satap Seberuang” DISUSUN OLEH: MAHDALENA JUITA, S.Pd. NIP 19870626 202012 2 012 No. Absen : 17 BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021

Transcript of Optimalisasi Media Pembelajaran Berbasis Website pada Mata ...

RANCANGAN AKTUALISASI

“Optimalisasi Media Pembelajaran Berbasis Website pada

Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Kelas VIII SMPN 3 Satap

Seberuang”

DISUSUN OLEH:

MAHDALENA JUITA, S.Pd.

NIP 19870626 202012 2 012

No. Absen : 17

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU

BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

TAHUN 2021

ii

iii

iv

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang IV Angkatan 114 (CXIV) Tahun 2021 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu yg berjudul “Optimalisasi Media Pembelajaran Berbasis Website Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Kelas VIII SMP Negeri 3 Satap Seberuang” dapat diselesaikan.

Penulisan rancangan ini terlaksana dengan baik karena kontribusi banyak pihak, baik berupa bimbingan maupun motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Fransiskus Diaan, S.H., selaku Bupati Kapuas Hulu, 2. Bapak Jantau, S. Sos., M.M., selaku Plt. Kepala Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu, 3. Bapak Petrus Kusnadi, S.Sos., M.Si., selaku Kepala Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu, 4. Bapak Hilarius Sartono, S.Pd., selaku Koordinator Pendidikan Kecamatan

Seberuang dan Mentor yang telah memberikan bimbingan dan motivasi, 5. Bapak Musa, S.Th., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Satap Seberuang, 6. Bapak Sagitarisman, S.I.P., selaku Coach yang telah memberikan bimbingan,

masukan dan motivasi, 7. Bapak Allukmanul Hakim, S. STP., M. Eng., selaku Penguji yang telah memberikan

saran dan masukan, 8. Panitia Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang IV Angkatan 114 (CXIV)

Tahun 2021 yang telah memberikan pelayanan, bimbingan dan motivasi, 9. Bapak dan Ibu Narasumber dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang

IV Angkatan 114 (CXIV) Tahun 2021 yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta motivasi, dan

10. Rekan Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang IV Angkatan 114 (CXIV) Tahun 2021 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu yang telah memberikan bantuan dan motivasi.

Penulis selalu berupaya dan berkomitmen agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan ini. Semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat bermanfaat.

Putussibau, 30 Juli 2021

Penulis

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ i

BERITA ACARA ........................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Tujuan ................................................................................................ 3

C. Tempat dan Waktu Kegiatan ............................................................. 4

BAB II GAMBARAN UMUM Organisasi ........................................................ 5

A. Profil Organisasi ................................................................................ 5

B. Visi Dan Misi Sekolah ........................................................................ 7

C. Nilai-nilai Organisasi .......................................................................... 7

D. Struktur Organisasi ............................................................................ 9

E. Tupoksi Organisasi ............................................................................ 11

BAB III NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN .................. 13

A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar ASN ....................................................... 13

B. Peran dan Kedudukan ASN ............................................................... 19

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI .......................................................... 25

A. Identifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu .......................................... 25

B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan ............................................... 28

C. Rancangan Jadwal Kegiatan Implementasi Aktualisasi ..................... 34

D. Jadwal Konsultasi Dengan Coach ..................................................... 35

E. Jadwal Konsultasi Dengan Mentor .................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 37

BIODATA PENULIS ..................................................................................... 39

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional, mengamanatkan Pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan

dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Sistem

pendidikan harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,

peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk

menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan local,

nasional dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara

terencana, terarah, dan berkesinambungan.

Dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

(ASN) menyatakan bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan

mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-

Undang dasar negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur

Sipil Negara yang memiliki integritas dan professional. Pegawai ASN memiliki fungsi

sebagai Pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu

bangsa. Fungsi-fungsi ASN ini harus dilakukan dengan profesional dan penuh

tanggung jawab. UU ini pula mewajibkan PNS untuk senantiasa mengembangkan

karakter diri melalui penerapan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang biasa disebut dengan nilai ANEKA.

Disamping nilai-nilai ini, Pegawai ASN juga perlu memahami peran dan

kedudukannya sebagai Pelaksanan Kebijakan Publik, Whole of Govenrment, dan

sebagai Pelayan Publik.

Berdasarkan peraturan LAN No. 1 tahun 2021 tentang pelatihan dasar CPNS.

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah pendidikan dan

pelatihan dalam masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk

membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi, nasionalisme dan

kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,

memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS

2

bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara

terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap

prilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan

tugasnya. Sementara terintegrasi berarti Penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS

memadukan antara pelatihan klasikal dengan non-klasikal, dan Kompetensi Sosial

Kultural dengan Kompetensi Bidang. Kompetensi bidang yang menjadi perhatian

salah satunya yaitu profesi dibidang Pendidikan.

Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan

bahwa guru dan dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, sertifikat pendidik, sehat

jasmani dan rohani dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan

pendidikan tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional. Adapun uraian tugas dan fungsi guru adalah sebagai berikut:

a. Tugas guru adalah sebagai pendidik professional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini dengan jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (pasal 1

ayat 1).

b. Fungsi guru adalah meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen

pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional

(pasal 4).

Lebih lanjut, dijelaskan dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang

Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, tugas guru

diantaranya :

1) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;

2) Menyusun silabus pembelajaran;

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP);

4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;

5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;

6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran

dikelasnya;

7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;

3

8) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan

hasil penilaian dan evaluasi;

9) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi

tanggungjawabnya (khusus guru kelas);

10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar

tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;

11) Membimbing guru pemula dalam program induksi;

12) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;

13) Melaksanakan pengembangan diri;

14) Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan

15) Melakukan presentasi ilmiah.

Melalui kegiatan habituasi, peserta pelatihan dasar sebagai calon pegawai

negeri sipil dituntut untuk membiasakan diri menerapkan nilai-nilai dasar ASN

tersebut. Dalam hal ini penulis mengatualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN

tersebut di tempat kerja, yaitu di SMP Negeri 3 Satap Seberuang dan kemudian

mengkomunikasikan hasil aktualisasi pada tahap evaluasi akhir aktualisasi.

Adapun upaya penulis untuk menerapkan nilai-nilai dasar di SMP Negeri 3

Satap Seberuang dengan mengangkat judul:

“Optimalisasi Media Pembelajaran berbasis Website pada Mata Pelajaran

Bahasa Inggris di Kelas VIII SMPN 3 Satap Seberuang”

B. TUJUAN

Tujuan dari Aktualisasi ini adalah:

1. CPNS diharapkan memahami nilai-nilai dasar yang harus dimiliki seorang

Aparatur Sipil Negara (ASN).

2. Penulisan laporan ini bertujuan untuk menyelesaikan persyaratan pelatihan

dasar CPNS golongan III A Angkatan CXIV pemerintah Kabupaten

Kapuas Hulu.

3. Diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme,

Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam kegiatan

belajar-mengajar Bahasa Inggris

4

C. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN

Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di SMP Negeri 3 Satap Seberuang, Dusun

Gurung, Desa Gurung, Kecamatan Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu dari

tanggal 5 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 7 September 2021.

5

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Seberuang

Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satap Seberuang beralamat di Desa

Gurung, Kecamatan Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu. Sekolah ini dipimpin oleh

Bapak Musa, S.Th sebagai kepala sekolah. Rincian data profil sekolah dapat dilihat

dalam tabel 2.1 berikut;

1. Identitas dan Lokasi Sekolah

Tabel 2.1 Data Profil Sekolah

Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMPN 3 Satap Seberuang

NPSN : 69727889

Jenjang Pendidikan : SMP

Status Sekolah : Negeri

Alamat sekolah : Desa Gurung

RT/RW : 78772

Kode Pos : 78772

Kelurahan : Gurung

Kecamatan : Seberuang

Kabupaten/Kota : Kapuas Hulu

Provinsi : Kalimantan Barat

Negara : Indonesia

Kontak Sekolah

No. Telp : -

Email : [email protected]

Data Jumlah Tenaga Pendidik dan Tenaga Administrasi

Guru PNS : 6

Guru CPNS : 2

Guru Kontrak : 1

Guru Honor : 1

Tenaga Administrasi : 1

Jumlah : 11

6

2. Data Guru dan Personil

Tabel 2.2 Data Guru dan Personil

No Nama Status

Kepegawaian Bidang yang

diampu Jabatan

1 Musa,S.Th. NIP. 198210102009021002

PNS - Kepsek

2 Paulus Darmanta, S.Pd. NIP. 197110271999031003

PNS BINDO Waka

Kurikulum

3 Margareta L.B., S.Pd. NIP. 198103102009022001 PNS PPKN

Waka

Sarpras

4 Rica Enipramita, S.Pd NIP. 198708122014022002

PNS IPS Humas

5 Wan Muhammad G. I. S. Pd. NIP. 199408232019031002

PNS IPA Bendahara

6 Mahdalena Juita, S.Pd. NIP. 198706262020122012

CPSN B.Inggris Walas VII

7 Hady Nugroho, S.Pd. NIP. 199310052020122012

CPNS IPA Walas VIII

8 Hermanus Iwan Putra, S.Pd. Guru Kontrak Matematika Wakasis

9 Anastasia Masniwati, S.Pd. Honorer PJK Kepala UKS

10 Hendrikus Afo, S.Ag NIP. 197330102014071001

PNS - TU

3. Data Siswa SMPN 3 Satap Seberuang

Tabel 2.3 Data Siswa

Kelas Jumlah

Kelas

Jumlah

Rombel

Jumlah Siswa Jumlah Per

Rombel L P

VII 1 1 9 7 16

VIII 1 1 10 9 19

IX 1 1 10 9 19

Jumlah 3 3 29 25 54

B. Visi dan Misi Sekolah

1. Visi Sekolah

“Terbentuknya insan yang beriman, berkarakter, berprestasi, berbudaya dan

berjiwa nasionalis”

7

2. Misi Sekolah

a. Melaksanakan kegiatan keagamaan sebagai dasar pembentukan budi

pekerti luhur serta iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

b. Mewujudkan kondisi tempat belajar yang kondusif.

c. Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien.

d. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik

e. Membina dan menumbuhkan budaya disiplin berkarakter.

f. Mengamalkan sila-sila Pancasila di lingkungan sekolah

C. Nilai-Nilai Organisasi

Berdasarkan pasal 2 Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018, nilai-nilai

organisasi meliputi:

1) Religius 10) Semangat kebangsaan

2) Jujur 11) Cinta tanah air

3) Toleran 12) Menghargai prestasi

4) Disiplin 13) Komunikatif

5) Bekerja keras 14) Cinta damai

6) Kreatif 15) Gemar membaca

7) Mandiri 16) Peduli lingkungan

8) Demokratis 17) Peduli social

9) Rasa ingin tahu 18) Bertanggungjawab

8

D. Struktur Organisasi SMP Negeri 3 Satu Atap Seberuang Tapel 2021/2

Ketua Komite

Lusia Eliyani

Kepala Sekolah

Musa, S.Th

Waka kesiswaan

Hermanus Iwan, S.Pd.

Kepala UKS

Anastasia Masniwati, S.Pd.

Waka Kurikulum

Paulus Darmanta, S.Pd.

Humas

Rica E. S.Pd.

Waka Sapras

Margareta L. S.Pd.

Kepala Perpustakaan

Margareta L. S.Pd.

Kepala Laboratorium

M. Iqbal, S.Pd.

Bendahara

M. Iqbal, S.Pd.

Pembina OSIS

Rica Enipramita,S.Pd

Pembina Pramuka

Hady Nugroho,S.Pd

Wali Kelas VIII

Hady Nugroho,S.Pd

Wali Kelas IX

Muhammad G.I , S.Pd

Wali Kelas VII

Mahdalena Juita, S.Pd

9

E. Tupoksi Organisasi

Berdasarkan Permendiknas No. 35 tahun 2010 tentang

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka

Kreditnya, tugas utama guru adalah mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Khusus untuk sub

unsur proses pembelajaran atau pembimbingan dan sub unsur

pengembangan keprofesian berkelanjutan, ketentuannya adalah

sebagai berikut:

1. Setiap guru wajib melaksanakan butir kegiatan sub unsur proses

pembelajaran atau pembimbingan.

2. Semakin tinggi jenjang jabatan guru semakin luas dan berat tugas

dan tanggung jawab beserta wewenangnya

3. Kewajiban guru dalam pembelajaran/pembimbingan meliputi:

a. Merencanakan pembelajaran/pembimbingan

b. Melaksanakan pembelajaran/pembimbingan yang bermutu

c. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/pembimbingan

d. Melaksanakan perbaikan dan pengayaan

e. Melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan

sesuai dengan kebutuhannya

4. Khusus untuk guru kelas, di samping wajib melaksanakan proses

pembelajaran tersebut, wajib melaksanakan program bimbingan

dan konseling terhadap peserta didik di kelas yang menjadi

tanggungjawabnya.

Seorang guru tentunya memiliki rincian kegiatan yang sesuai

dengan tugas pokok jabatannya. Rincian kegiatan guru kelas

tertuang dalam Permendiknas No.35 tahun 2010 tentang Petunjuk

Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Adapun rincian kegiatan tersebut antara lain:

1. Menyiapkan kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan

2. Menyiapkan silabus pembelajaran

10

3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran

6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata

pelajaran dikelasnya

7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran

8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan

memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi

9. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan

hasil belajar tingkat sekolah/madrasah dan nasional

10. Membimbing guru pemula dalam program induksi

11. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses

pembelajaran

12. Melaksanakan pengembangan diri

13. Melaksanakan publikasi ilmiah dan / atau karya inovatif

14. Presentasi ilmiah

11

BAB III

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

A. IDENTIFIKASI NILAI-NILAI DASAR ASN

Nilai-nilai dasar ASN merupakan nilai-nilai yang menjadi dasar

dalam melaksanakan tugas sebagai ASN sesuai dengan UU Nomor 5

Tahun 2014 yaitu ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik,

sebagai pelayan publik, dan sebagai perekat pemersatu bangsa.

Adapun nilai-nilai dasar tersebut adalah:

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok

atau instansi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi

amanahnya. Amanah seorang ASN adalah menjamin terwujudnya

nilai-nilai publik. Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi

yang berlaku pada setiap level/unit organisasi sebagai kewajiban

jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan

kegiatan kepada atasannya. Menurut LAN (2021) responsibilitas

adalah kewajiban bertanggungjawab sedangkan akuntabilitas

adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.

Sebagai ASN kita dituntut tidak hanya memiliki sifat responsibilitas

namun juga akuntabilitas. Adapun nilai indikator dalam

akuntabilitas diantaranya adalah:

1) Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah

laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di

sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai

perwujudan kesadaran akan kewajiban.

2) Partisipasif adalah suatu keterlibatan fisik baik mental maupun

emosional serta ikut bertanggungjawab untuk mencapai suatu

tujuan.

3) Jujur yaitu sifat perkataan sesuai dengan kebenaran,

menyatakan sebenar-benarnya.

4) Kejelasan Target artinya pelaksanaan wewenang dan

tanggungjawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang

12

apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.

5) Adil suatu sikap yang tidak memihak kecuali kebenaran,

bukan berpihak karena pertemanan.

6) Konsisten suatu sikap yang tetap (tidak berubah-ubah), taat

asas, selaras, dan sesuai.

7) Transparansi yaitu keterbukaan atas semua tindakan dan

kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun

kelompok/instansi.

8) Netral adalah tidak berpihak kepada siapapun.

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai

kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai

kecintaan individu terhadap bangsa dan negaranya. Salah satu

cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan

menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila pengamalan

nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya, setiap penyelenggara

negara, baik di pusat maupun di daerah (LAN RI, 2021).

Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu :

akuntabilitas vertikal ( pertanggungjawaban kepada otoritas yang

lebih tinggi ) dan akuntabilitas horisontal (pertanggungjawaban

pada masyarakat luas). Untuk memenuhi terwujudnya organisasi

sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus

mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum,

akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan akuntabilitas

kebijakan.

Adapun indikator masuk dalam rancangan kegiatan aktualisasi

antara lain :

1) Religus artinya Patuh terhadap ajaran agama yang dianutnya.

2) Tidak Memaksakan Kehendak artinya tidak memaksa orang

agar mau menerima.

13

a) Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk

kemajuan bangsa dannegara.

b) Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam

ancaman.

c) Memiliki kepedulian terhadap keselamatan bangsa dan

negara.

d) Memiliki jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya.

e) Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas

kepentingan pribadi dan/atau golongan.

3) Disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum

bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur.

4) Adil adalah suatu sikap yang bebas dari diskriminasi.

5) Kekeluargaan ialah suatu sistem, sikap dan juga kepercayaan

yang secara sadar ataupun tidak, mempersatukan anggota

keluarga pada satu budaya.

6) Tanggungjawab adalah keadaan di mana wajib menanggung

segala sesuatu sehingga kewajiban menanggung, memikul

jawab, menanggung segala sesuatu yang menjadi akibat.

7) Menghargai Karya Orang lain adalah memberikan apresiasii

(penghargaan) atas hasil usaha dan jerih payah orang lain.

Sebab, jerih payah atau karya termasuk harta kepemilikan

yang wajib dilindungi.

8) Kerja Sama artinya suatu pekerjaan dilakukan secara

bersama- sama.

9) Musyawarah merupakan suatu upaya bersama dengan sikap

rendah hati untuk dapat memecahkan persoalan (mencari

jalan keluar) untuk bisa mengambil keputusan bersama dalam

penyelesaian atau juga pemecahan yang menyangkut urusan

keduniawian.

10) Kerja sama adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh

beberapa orang atau kelomok untuk mencapai tujuan

bersama.

14

11) Persatuan adalah perserikatan,ikatan atau gabungan

beberapa bagian yang sudah bersatu.

12) Jujur artinya selalu berbicara, berbuat sesuai dengan fakta,

tidak melakukan perbuatan curang, tidak berbohong, dan tidak

mengakui milik orang lain.

13) Tidak diskriminatif adalah tidak membeda-bedakan antara satu

dengan yang lainya dan tidak timpang antara perilaku yang

tidak adil terhadap salah seorang individu.

14) Persatuan adalah berkumpulnya macam-macam corak dari

berbagai kalangan, ras, budaya, dan adat-istiadat dalam

masyarakat yang bersatu dengan serasi.

15) Menghormati keputusan adalah dengan menerima pendapat

orang lain, tidak memaksa kehendak kita sendiri dan tidak

boleh menyela ketika orang berbicara.

16) Tidak menggunkan hak yang bukan miliknya.

17) Hidup sederhana adalah hidup dengan cara, apa adanya yang

kita miliki sekarang dan tidak berlebihan. Sederhana juga

bukan berarti miskin tapi hidup yang sederhana berada

ditengah dari hidup yang kaya dan yang miskin.

3. Etika Publik

Etika Publik merupakan refleksi tentang standar atau norma

yang menentukan baik buruk, benar salah prilaku, tindakan, dan

keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka

menjalankan tanggungjawab pelayanan publik. Adapun indikator

dalam etika publik yang tercantum dalam kegiatan rancangan

aktualisasi adalah sebagai berikut :

1) Bertanggung Jawab adalah kesadaran manusia akan tingklah

laku atau perbuatan baik yang disengaja atau tidak disengaja.

2) Integritas Tinggi adalah bertindak secara konsisten antara apa

yang dikatakan dengan tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang

dianut (nilai-nilai dapat berasal dari nilai kode etik di tempat dia

15

bekerja, nilai masyarakat atau nilai moral pribadi).

3) Cermat adalah sikap hati-hati, teliti, sungguh-sungguh, ikhlas,

rajin dan ulet dalam melakukan pekerjaan.

4) Disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan dan

tunduk pada pengawasan.

5) Hormat adalah suatu sikap menghargai , hormat, dan sopan.

6) Sopan adalah sikap hormat terhadap tata tertib menurut

peraturan yang berlaku.

7) Kerahasian adalah praktik pertukaran informasi antara

sekelompok orang, bisa hanya sebanyak satu orang lain.

8) Taat perintah adalah mengikuti dan menuruti keinginan atau

perintah dari luar diri kita.

4. Komitmen Mutu

Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentulahtidak

sama mengingat visi dan arah yang akan dituju berbeda tetapi ada

beberapa nilai yang harus ada pada komitmen mutu seperti:

a. Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai

dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat

ketercapaian target yang telah direncanakan, baik

menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas

organisasi tidak hanya diukur dari performan untuk mencapai

target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dana lokasi

sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan

terpenuhinya kebutuhan pelanggan.

b. Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan

mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan

efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan

sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan

sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber

daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan

mekanisme yang keluar alur.

16

c. Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang

konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk

membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan

dalam bentuk profesionalis melayanan public yang berbeda

dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau

menggugurkan tugas rutin.

d. Berorientasi Mutu merupakan salah satu standar yang

menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu

menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan

keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.

5. Anti Korupsi

Diharapkan peserta latsar mampu membentuk perilaku yang

amanah dan jujur serta berperan dalam pencegahan korupsi

dilingkungannya. Adapun indikator yang termasuk dalam

rancangan kegiatan pembelajaran adalah:

1) Jujur apabila selalu berbicara, berbuat sesuai dengan fakta ,

tidak melakukan perbuatan curang, tidak berbohong, dan tidak

mengakui milik orang lain.

2) Mandiri berarti selalu menuntaskan pekerjaan tanpa

mengandalkan bantuan dari orang lain.

3) Disiplin adalah perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai

yang dipercaya merupakan tanggung jawab.

4) Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala

sesuatu.

5) Kerja keras adalah didasari dengan adanya kemauan didalam

kemauan terkandung ketekatan, ketekunan, daya tahan, daya

kerja, pendirian keberanian.

6) Sederhana adalah kesederhanaan yaitu dibiasakan untuk

tidak hidup boros.

7) Berani berarti keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk

berani mengatakan dan membela keberanian.

17

8) Tidak berat sebelah dan tidak memihak. Menempatkan segala

sesuatu pada tempatnya. Adil adalah sama berat.

Untuk menjadi PNS yang professional, hendaknya kita

memiliki karakter ANEKA. Marilah kita implementasikan nilai-nilai

ANEKA dalam kehidupan sehari-hari.

B. Peran dan Kedudukan ASN

Terdapat 3 peran kedudukan ASN

1) Manajemen ASN

Menurut Fatimah (2017: 7) Manajemen ASN adalah

pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang

professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari

intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi

pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya

aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan

jaman (Elly dan Erna, 2017:16). Adapun indikator manajemen

ASN, antara lain:

a) Profesionalitas, yang dimaksud dengan “Asas Profesionalitas”

adalah mengutamakan keahlian yang berlandaskan pada kode

etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b) Proporsionalitas; yang dimaksud dengan “Asas

Proporsionalitas” adalah mengutamakan keseimbangan

antara hak dan kewajiban ASN.

c) Netralitas yang dimaksud dengan “asas netralitas” adalah

bahwa setiap Pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk

pengaruh manapun dan tidak memihak kepada

kepentingansiapapun.

d) Akuntabilitas yang dimaksud dengan “asas akuntabilitas”

adalah bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan

PegawaiASN harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

18

undangan.

e) Efektif dan efisien yang dimaksud dengan “asas efektif dan

efisien” adalah bahwa dalam menyelenggarakan Manajemen

ASN sesuai dengan target atau tujuan dengan tepat waktu

sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan.

f) Keterbukaan yang dimaksud dengan “asas keterbukaan”

adalah bahwa dalam penyelenggaraan Manajemen ASN

bersifat terbuka untuk publik.

g) Non diskriminatif; yang dimaksud dengan “ Asan Non

diskriminatif: adalah bahwa dalam penyelenggaran

manajemen, ASN, KASN tidak membedakan perlakuan

berdasarkan gender, suku, agama, ras, dan golongan.

h) Persatuan dan kesatuan ; yang dimaksud dengan “Asas

persatuan dan kesatuan” adalah bahwa ASN sebagai perekat

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

i) Keadilan dan kesetaraan ; yang dimaksud dengan “Asas

keadilan dan kesetaraan” adalah bahwa pengaturan

penyelenggaraan ASN harus mencerminkan rasa keadilan dan

kesamaan untuk memperoleh kesempatan akan fungsi dan

peran sebagai ASN.

2) Whole Of Government

Whole of Government (WoG) merupakan sebuah pendekatan

yang menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-

sekat yang selama ini terbangun .WoG juga dapat diartikan

sebagai penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-

upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam

ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-

tujuan pembangunan kebijakan, manajemen, program dan

pelayanan publik (LAN-RI, 2017:6). Karakteristik pendekatan WoG

dapat dirumuskan dalam prinsip- prinsip kolaborasi, kebersamaan,

19

kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari

seluruh sektor dalam pemerintahan.

Terdapat beberapa nilai indikator dalam Whole of Government,

yaitu:

a) Koordinasi adalah menyelaraskan atau menyeimbangkan

kegiatan kerja dari satu pihak dengan pihak yang lain demi

mencapai tujuan masing-masing pihak dan berakhir dengan

tujuan bersama.

b) Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang

utuh atau bulat.

c) Kolaborasi merupakan proses partisipasi beberapa orang,

kelompok, dan organisasi yang bekerja sama untuk mencapai

hasil yang diinginkan.

d) Mudah dan murah adalah pelayanan yang masyarakat

perlukan harus diterapkan prinsip mudah artinya berbagai

persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah

untuk dipenuhi.sedangkan murah artinya biaya yang

dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan

tersebut terjangkau oleh seluruh warga negara.

e) Komunikasi dipahami sebagai proses penyampaian informasi

atau pesan oleh sang komukator pada komunikan melalui

saran tertentu dengan tujuan dan dampak tertentu pula.

f) Partisipasi adalah peningkatan peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan aspirasi,

kebutuhan, dan harapan masyarakat.

g) Kerja sama adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh

beberapa orang (lembaga, pemerintah, dan sebagainya) untuk

mencapai tujuan bersama.

h) Komunikasi dipahami sebagai proses penyampaian informasi

atau pesan oleh seorang komunikator kepada komunikan

melalui sarana tertentu dengan tujuan dan dampak tertentu

pula.

20

i) Berkesinambungan, merupakan suatu hal atau peristiwa yang

merupakan suatu rangkaian yang berkelanjutan.

3) PelayananPublik

Pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan

pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di

pusat dan daerah dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk

barang atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Sedangkan defenisi pelayan Publik menurut undang-undang no 25

tahun 2009 dijelaskan bahwa pelayan publik adalah kegiatan atau

rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

pelayanan sesuai dengan aturan perundang-undangan bagi setiap

warga dan penduduk atas barang, jasa, dan pelayanan

administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan

publik.

Ada 9 prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan

pelayan prima diantaranya adalah :

a) Partisipasif artinya dalam pelayanan harus melibatkan

masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi hasilnya.

b) Transparan artinya masyarakat diberikan akses sebesar-

besarnya untuk mempertanyakan dan mneyampaikan

pengaduan apila mereka merasa tidak puas dengan pelayanan

publik yang diselenggarakan oleh pemerintah/instansi.

c) Responsif artinya dalam penyelenggaraan pelayanan publik

pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan

kebutuhan warga negaranya.

d) Tidak Diskriminatif artinya pelayan publik yang diberikan

pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara

dengan warga negara lainnya.

e) Mudah dan Murah yaitu pelayanan yang masyarakat perlukan

harus diterapkan prinsip mudah artinya berbagai persyaratan

21

yang dibutuhkan tersebut masuk akan dam mudah untuk

dipenuhi. Sedangkan murah artinya biaya yang dibutuhkan

oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut

terjangkau oleh seluruh warga negara.

f) Efektif dan Efesien dengan cara mewujudkan tujuan tersebut

dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang

sedikit, dan biaya yang murah.

g) Aksesibel adalah pelayanan publik yang diselenggarakan oleh

pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang

membutuhkan dalam arti fisik maupun non-fisik.

h) Akuntabel adalah penyelengaraan pelayanan publik dilakukan

dengan menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia

yang dibiayai oleh warga Negara melalui pajak yang mereka

bayar.

i) Berkeadilan adalah penyelengaraan pelayanan publik harus

dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan

mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah

ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.

22

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. IDENTIFIKASI ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN

Menurut KBBI isu adalah sebuah masalah yang dikedepankan

untuk ditanggapi. Dari pengertian isu tersebut bisa disimpulkan bahwa

isu merupakan suatu permasalah yang harus ditemukan solusi

pemecahannya.

Berdasarkan diskusi dengan rekan-rekan guru ada di SMPN 3

Satap Seberuang dan mentor, isu-isu yang ditemukan di SMPN 3 Satap

Seberuang adalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar peserta didik masih belum mempunyai

motivasi dalam mengerjakan PR.

Tugas atau PR diberikan kepada peserta didik untuk dikerjakan di

rumah bertujuan untuk melatih peserta didik agar bertanggung

jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Selain itu juga

bertujuan agar peserta didik bisa mempelajari kembali serta

memahami materi yang telah disampaikan oleh guru disekolah.

Namun, kenyataannya setelah PR diberikan sebagian besar peserta

didik tidak mengerjakan PR sampai tuntas. Hal ini terjadi berulang-

ulang.

2. Sebagian besar peserta didik masih belum mampu mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dalam pelajaran Bahasa

Inggris.

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan

belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan keberhasilan

suatu kegiatan belajar diukur dari hasil belajar yang sudah mencapai

KKM atau belum.

Ketuntasan belajar dalam pembelajaran mengindikasikan

peserta didik telah menguasai secara tuntas suatu kompetensi

dasar mata pelajaran. Untuk menentukan siswa telah tuntas atau

belum hasil belajarnya maka ditentukan capaian minimum yang

23

harus dicapai oleh siswa yang biasa disebut Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM).

Dibawah ini akan kita lihat tabel hasil ulangan harian peserta didik

kelas VII semester kedua.

Tabel 4.1 Tabel hasil Ulangan harian Mata Pelajaran Bahasa Inggris

siswa kelas VII Tapel 2020/2021

No Nama Kriteria Ketuntasan

Minimum Nilai

1 Agriani Selawati 65 58

2 Aprilia Dea Ananda 65 50

3 Benedicktus Adven Satria Putra 65 60

4 Kristian Rojer 65 62

5 Kyeza Zabrian 65 67

6 Leo Visca Chelsea 65 56

7 Margareta Selfi 65 63

8 Maria Priskilia Yelsi 65 65

9 Natalia Bibiyana 65 61

10 Natalia Bibiyana 65 60

11 Oliriya Nina 65 45

12 Petriyani Laura 65 57

13 Radit Pratama Putra 65 53

14 Rikardo Argasura 65 45

15 Samuel Mario Erikson 65 50

16 Uut Permata Sari 65 50

17 Yakobus Chandra Julivaer 65 58

18 Yohanes Mikel 65 56

19 Yosep Taldo 65 55

Rata-rata 56

Sumber : Nilai hasil ulangan harian kelas VII di SMPN 3 Satap Seberuang tapel 2020/2021

3. Masih terdapat peserta didik yang tidak menerapkan perilaku

hidup bersih dan rapi dalam penyelenggaraan pendidikan di

SMPN 3 Satap Seberuang.

Perilaku hidup bersih dan sehat disekolah bertujuan untuk

meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatan, baik fisik,

mental, spiritual maupun sosial. Namun masih banyak peserta didik

yang belum menerapkannya. Khususnya disekolah, mereka harus

diingatkan dulu baru mencuci tangan. Padahal, dimasa pandemi ini

24

kebersihan sangatlah penting. Bahkan pemerintah sedang

menggalakkan gerakan 5M yaitu, memakai masker, mencuci

tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi

mobilitas.

Dalam menyikapi isu-isu yang ditemukan, maka isu tersebut

akan dianalisis dan ditentukan skala prioritas permasalahn yang

akan ditangani. Penentuan isu aktual dilakukan dengan

menggunakan skala dengan rentang angka dari 1-5 yang

menyatakan bahwa isu tersebut: (1) = Tidak Penting; (2) = Kurang

Penting; (3) = Cukup Penting; (4) = Penting; (5) Sangat Penting.

Skala penilaian ini berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu yaitu isu

bersifat Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak atau biasa

disingkat APKL, sebagai berikut:

Tabel 4.2 Analisis isu dengan APKL

No Isu Aktual Kriteria

∑ Rank A P K L

1 Sebagian besar peserta didik masih belum mempunyai motivasi dalam mengerjakan PR.

4 4 4 3 15 II

2 Sebagian besar peserta didik masih belum mampu mencapaiKriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dalam pelajaran Bahasa Inggris.

5 4 5 4 18 I

3 Masih terdapat peserta didik yang tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan rapi dalam penyelenggaraan pendidikan di SMPN 3 Satap Seberuang

5 2 4 3 13 III

Setelah dilakukan analisis terhadap isu-isu tersebut, maka isu

yang menjadi prioritas adalah “Sebagian besar peserta didik masih

belum mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dalam

pelajaran Bahasa Inggris”. Dasar pertimbangan diangkatnya isu

tersebut adalah apabila isu tersebut tidak diselesaikan, maka akan

berdampak bagi siswa itu sendiri, jika secara terus menerus hasil

25

belajar tidak mencapai KKM akan berdampak pada nilai akhir

semester yang tentunya tidak baik untuk penentuan kenaikan kelas.

Adapun faktor-faktor penyebab dari isu tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Fasilitas pembelajaran masih kurang

Banyak permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia.

Salah satunya adalah masalah sarana dan prasarana yang

kurang memadai. Padahal sarana dan prasarana menjadi faktor

pendukung keberhasilan program pendidikan.

Sarana dan prasarana adalah salah satu sumber daya yang

menjadi tolak ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan terus

menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang canggih. Sarana dan prasarana sangat perlu

dilaksanakan untuk menunjang keterampilan peserta didik agar

siap bersaing terhadap pesatnya teknologi. Sarana dan

prasarana merupakan bagian penting yang perlu disiapkan

secara cermat dan berkesinambungan sehingga akan terjamin

proses belajar mengajar yang lancar. Akan tetapi kenyataanya

sarana dan prasarana pendidikan di sekolah-sekolah di

Indonesia khususnya untuk daerah-daerah terpencil masih

belum terlaksana secara optimal.

Banyak daerah-daerah di Indonesia yang belum

mendapatkan sarana dan prasarana yang memadai yaitu

sekolah di perdesaan.Hal ini jauh berbeda dengan daerah

perkotaan yang sarana dan prasarana lebih baik daripada

daerah perdesaan. Banyaknya perbedaan sarana dan prasarana

antara perkotaan dan perdesaan mengakibatkan pendidikan di

perdesaan masih sangat minim jika dibandingkan dengan

pendidikan yang ada di perkotaan.

Sebagai contoh sekolah di perkotaan memiliki fasilitas

laboratorium komputer yang dapat digunakan peserta didik

dalam proses pembelajaran, sedangkan sekolah di perdesaan

26

belum memiliki fasilitas tersebut dan bahkan ada yang belum

mengetahui cara mengoperasikan komputer tersebut.

2. Belum efektifnya media pembelajaran yang digunakan

Setelah munculnya wabah Covid-19 di belahan bumi, sistem

pendidikan pun mulai mencari suatu inovasi untuk proses

kegiatan belajar mengajar. Terlebih adanya Surat Edaran no. 4

tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan yang

menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga

jarak dan seluruh penyampaian materi akan disampaikan di

rumah masing-masing.

Di era digital ini, jarak seharusnya bukan lagi suatu masalah

dalam dunia pendidikan. Melalui teknologi koneksi internet, kita

dapat belajar apapun dari siapapun dan kapanpun kita mau.

Kehadiran secara fisik sudah bukan lagi masalah yang berarti.

Batasan semakin menghilang.

Bentuk dari perkembangan teknologi informasi yang

diterapkan di dunia pendidikan yang tepat dimasa pandemi

adalah E-Learning. E-Learning merupakan sebuah inovasi yang

mempunyai kontribusi sangat besar terhadap perubahan proses

pembelajaran, dimana proses belajar tidak lagi hanya

mendengarkan uraian materi dari guru tetapi siswa juga

melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,

mendemonstrasikan dan lain-lain. Materi bahan ajar dapat

divisualisasikan dalam berbagai format dan bentuk yang lebih

dinamis dan interaktif sehingga learner atau peserta didik akan

termotivasi untuk terlibat lebih jauh dalam proses pembelajaran

tersebut.

Dengan sistem semacam ini diharapkan bahwa hasil akhir

proses belajar dengan E-Learning akan lebih baik, sebab

tuntutan belajar tuntas (mastery learning) dapat dipenuhi.

Peserta didik juga bebas mengakses bahan pembelajaran E-

Learning dari mana saja dia suka.

27

3. Peserta didik kurang fokus saat kegiatan belajar mengajar.

Ditandai dengan seringnya siswa keluar masuk kelas disaat

proses KBM sedang berlangsung.siswa sering datang terlambat.

Berdasarkan kenyataan di lapangan, ditemukan berbagai

masalah antara lain: siswa yang memiliki sikap tidak

memperhatikan guru saat menerangkan pelajaran, suka

mengganggu teman, asik bermain, selalu meninggalkan ruangan

kelas saat proses belajar mengajar berlangsung, sehingga siswa

memperoleh nilai di bawah standar KKM. Di sisi lain peran guru

yang kurang berkompetensi dan monoton dalam menggunakan

metode pembelajaran juga sangat berpengaruh terhadap

rendahnya hasil belajar siswa terutama dalam mata pelajaran

Bahasa Inggris.

Untuk menentukan faktor utama penyebab isu, maka factor-

faktor penyebab isu tersebut akan dianalisis menggunakan metode

USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala penilaian 1-5,

sebagai berikut:

Tabel 4.3 Masalah Pokok di SMP Negeri 3 Satu Atap Seberuang

No Masalah Pokok Prioritas

Total Rank U S G

1 Fasilitas pembelajaran masih kurang 3 4 3 10 II

2 Belum optimalnya media pembelajaran yang digunakan

4 4 3 11 I

3 Peserta didik kurang fokus saat kegiatan belajar mengajar.

3 3 3 9 III

Berdasarkan hasil analisis masalah yang dilakukan dapat

diketahui bahwa faktor utama yang menjadi masalah pokok adalah

“belum optimalnya model pembelajaran yang digunakan”. Dengan

mengetahui masalah pokok tersebut maka gagasan yang tepat untuk

penulisan rancangan aktualisasi ini adalah “Optimalisasi Media

28

Pembelajaran Berbasis Website pada Mata Pelajaran Bahasa

Inggris di Kelas VIII SMPN 3 Satap Seberuang”

Proses pembelajaran berbasis web yang berfungsi sebagai

pengganti pembelajaran konvensional, dapat membantu peserta didik

belajar mandiri. Sumber belajar yang dulunya hanya dari guru dan

buku, sekarang bisa didapat peserta didik dari sarana website.

Dari segi manfaat, bila dirancang dengan baik dan tepat, maka

dapat menjadikan pembelajaran yang menyenangkan. Peserta didik

juga bebas mengakses bahan pembelajaran tersebut dari mana saja

dia suka. Bahan pembelajaran menggunakan website yang dirancang

dengan baik dan profesional akan memperhatikan dan menggunakan

ciri-ciri multimedia. Artinya, dalam bahan pembelajaran tersebut di

samping memuat teks, juga dapat memuat gambar, grafik, animasi,

simulasi, audio, dan video.

Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Website adalah

sebagai berikut:

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2. Membuat e-LKPD.

3. Membuat instrumen penilaian hasil belajar.

4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan website.

5. Melaksanakan penilaian hasil belajar.

6. Membuat dan melaporkan hasil pembelajaran peserta didik.

29

B. KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELAJARAN

Adapun keterkaitan substansi mata pelatihan dengan kegiatan- kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dalam

rancangan aktualisasi dapat dilihat sebagaimana tabel di bawah ini:

Tabel 4.4. Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja SMP Negeri 3 Satu Atap Seberuang

Identifikasi Isu 1. Sebagian besar peserta didik masih belum mempunyai motivasi dalam mengerjakan PR. 2. Sebagian besar peserta didik masih belum mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). 3. Masih terdapat peserta didik yang tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan rapi dalam

penyelenggaraan pendidikan di SMPN 3 Satap Seberuang.

Isu Yang Diangkat Sebagian besar peserta didik masih belum mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Gagasan Pemecahan Isu

“Optimalisasi media pembelajaran berbasis Website pada mata pelajaran Bahasa Inggris di kelas VIII SMPN 3 Satap Seberuang”

No Kegiatan dan Output/ Hasil

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar PNS

Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi

dan Nilai-nilai Organisasi

1 2 3 4 5

1 Kegiatan: Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Output/Hasil Kegiatan: Tersedianya Rencana

1. Melakukan komunikasi dengan mentor dan kepala sekolah.

2. Menyiapkan Silabus Pelajaran Bahasa Inggris dan menentukan

1. Saya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan mentor dan kepala sekolah dalam penyusunan RPP dan media pembelajaran yang akan digunakan (Nasionalisme; Kerja Sama) (Pelayanan Publik: Partisifatif). Setelah berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang santun dan pakaian yang sopan (Etika Publik: Sopan) (WoG: Komunikasi).

2. Saya akan mengerjakan RPP sesuai panduan yang ada pada silabus dan sesuai tujuan pembelajaran yang telah disampaikan oleh Kepala Sekolah (Akuntabilitas ; Konsisten). Saya akan

Kontribusi Tehadap Visi- Misi : Dengan tersedianya RPP, maka akan mendukung pencapaian visi sekolah yaitu" Terbentuknya insan yang beriman, berkarakter, berprestasi, berbudaya dan

30

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

KD dan KI yang akan digunakan

3. Menentukan bahan ajar dan Materi ajar.

4. Menentukan metode pembelajaran

5. Menentukan

langkah- langkah pembelajaran dan alokasi waktu dalamproses pembelajaran

6. MembuatRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

menyiapkan silabus untuk melihat standar Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan digunakan. (Akuntabilitas: Tanggung jawab). Selanjutnya saya akan menentukan indikator dan tujuan pembelajaran dengan benar dan tepat. (Etika Publik: Integritas Tinggi)

3. Untuk menujang proses pembelajaran yang effektif saya akan mencari beberapa referensi di internet untuk menambah ilmu baru cara menyampaikan materi namun proses belajar mengajarnya bisa lebih menyenangkan. (Anti Korupsi: Kerja Keras).

4. Jika sudah menemukan cara mengajar Bahasa Inggris yang menyenangkan saya akan menentukan metode yang akan menunjang proses belajar mengajar di dalam kelas sehingga nilai siswa dapat meningkat dan proses belajar lebih menyenangkan hati siswa (Komitmen mutu: Kinerja yang Berorientasi pada Mutu).

5. Setelah metode ditentukan saya akan menyusun langkah-langkah pembelajaran secara sistematis disesuaikan dengan model dan media pembelajaran yang akan digunakan agar pelaksanaan pembelajaran lebih menarik (Komitmen Mutu: Berorientasi Pada Mutu).

6. Saya akan menerapkan Rencana Pelaksanaa Pembelajaran hasil konsultasi dengan kepala sekolah (Akuntabilitas: Konsisten). Saya akan menyusun RPP sesuai SK, KD, Indikator dan tujuan pembelajaran secara

berjiwa nasionalis” dan misi yaitu “Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien” Penguatan Nilai-nilai Organisasi: Dengan tersedianya RPP, maka memperkuat nilai-nilai organisasi yaitu Tanggungjawab, Mandiri, komunikatif

31

7. Mencetak RPP

8. Menyerahkan RPP Kepada Kepala Sekolah untuk ditanda tangani

sistematis yang sudah disesuaikan dengan Silabus (Akuntabilitas : Kejelasan Target) (Manajemen ASN: Akuntabilitas)

7. Setelah penyusunan RPP selesai, saya akan mencetak RPP (Etika Publik: Bertanggungjawab)

8. Setelah RPP dicetak saya akan menyerahkan RPP kepada Kepala Sekolah untuk ditandatangani dan dijadikan arsip sekolah sehingga sesuai dengan aturan yang berlaku dan dapat diikuti oleh guru lainnya (Etika publik: Disiplin).

2 Kegiatan: Membuat e-LKPD pembelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII Output/Hasil Kegiatan : Tersedianya Materi pembelajaran di website

1. Menyiapkan media pembelajaran Bahasa Inggris

2. Membuat e-LKPD pembelajaran

3. Menguji cobakan media pembelajaran

4. Menunjukan

media (e-LKPD) pembelajaran ke Kepala Sekolah dan mentor

1. Saya akan menyiapkan media pembelajaran yang menarik bagi siswa (Akuntabilitas: Tanggungjawab).

2. Adapun bahan yang akan saya siapkan yaitu materi pembelajaran di website.(Komitmen mutu: Inovasi).

3. Saya akan menguji cobakan apakah media pembelajaran yang saya buat bisa diakses atau tidak, sebelum membagikan link kepada peserta didik.(Etika Publik: Cermat) Saya akan menunjukkan media pembelajaran kepada kepala sekolah.(Nasionalisme: jujur)

4. Saya akan membuat e-LKPD pembelajaran secara sungguh-sungguh tanpa bantuan orang lain.(Anti korupsi: kerja keras)

5. Setelah e-LKPD selesai dibuat, saya akan konsultasi kepada Mentor dan Kepala Sekolah (Nasionalisme: Amanah) (WoG: Komunikasi).

Kontribusi terhadap visi- misi sekolah; Dengan tersedianya e-LKPD (alat dan bahan)maka akan meningkatkan “Terbentuknya insan yang beriman, berkarakter, berprestasi, berbudaya dan berjiwa nasionalis” Dan Misi: Melaksanakan pembelajaran pembelajaran yang efektif dan efisien. Penguatan Nilai-nilai Organisasi: Dengan tersedianya

32

e-LKPD, maka memperkuat nilai-nilai organisasi yaitu, kreatif dan komunikatif

3. Kegiatan: Membuat instrumen penilaian hasil belajar Output/Hasil Kegiatan: Tersedianya instrumen penilaian hasil belajar

1. Membuat kisi-kisi 2. Menentukan jenis soal evaluasi 3. Membuat soal evaluasi 4. Membuat pedoman penilaian

1. Saya akan membuat kisi-kisi soal yang akan digunakan dalam tahap evaluasi pembelajaran (Etika publik: Cermat). Dalam membuat kisi-kisi soal saya akan memperhatikan kesesuaian kisi- kisi soal dengan materi pembelajaran yang disampaikan (Nasionalisme: Jujur) (Pelayanan publik: Akuntabel).

2. Saya akan menentukan jenis soal evaluasi sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat (Akuntabilitas: Kejelasan target). Dalam menentukan jenis soal evaluasi, saya akan menyesuaikan soal dengan materi yang telah disampaikan (Nasionalisme: bertanggungjawab).Dalam menentukan soal-soal evaluasi saya akan sesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ada dalam silabus (Anti Korupsi: jujur)

3. Dalam pembuatan soal-soal evaluasi saya akan memberikan kisi-kisinya kepada peserta didik (Manajemen ASN: Keterbukaan)

4. Saya akan membuat pedoman penilaian untuk soal evaluasi pada akhir pembelajaran (Komitmen mutu: Berorientasi mutu) (Manajemen ASN: Keterbukaan).

Kontribusi Tehadap Visi- Misi : Dengan tersedianya instrument penilaian. Maka akan mendukung “Terbentuknya insan yang beriman, berkarakter, berprestasi, berbudaya dan berjiwa nasionalis” Berkontribusi terhadap Misi: Melaksanakan pembelajaran pembelajaran yang efektif dan efisien Penguatan Nilai-nilai Organisasi: Dengan tersedianya instrument penilaian hasil belajar maka akan memperkuat nilai-nilai organisasi,

yaitu: Kreatif,

Mandiri, Komunikatif,

33

Tanggungjawab. 4. Kegiatan

Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan website. Output / Hasil Kegiatan: Terlaksananya kegiatan pembelajaran

1. Melaksanakan kegiatan awal 2. Melaksanakan kegiatan inti 3. Melaksanakan kegiatan penutup

1. Sebelum memulai Kegiatan belajar-mengajar saya akan meminta peserta didik untuk mempersiapkan gadget nya agar Proses KMB bisa berjalan lancar (Komitmen mutu: Berorientasi mutu) Pada saat proses kegiatan awal, saya akan memeriksa kesiapan siswa, memberikan motivasi (Etika Publik: Peduli). Kemudian saya akan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, agar proses pembelajaran lebih terarah dan berjalan lancar. (Akuntabilitas: Kejelas target). Saya akan menjelaskan media pembelajaran terlebih dahulu agar proses pembelajaran lebih terarah dan berjalan lancar ( Akuntabilitas : Transparan) Selanjutnya saya akan mengirimkan link website kepada peserta didik untuk diakses, meminta mereka untuk mempelajari materi tersebut. (Nasionalisme: Tanggung jawab)

2. Saya akan memonitor kegiatan peserta didik selama proses KBM(Anti korupsi: peduli) Saya akan mempersilakan peserta didik untuk bertanya jika mendapatkan kesulitan selama proses KBM berlangsung (Manajemen ASN: Profesionalisme)

3. pada kegiatan akhir pembelajaran saya akan bertanya sejauh mana pemahaman peserta didik tentang materi yang sedang dipelajari, selanjutnya bersama-sama membuat kesimpulan dari apa yang dipelajari tersebut (WoG: Komunikasi)

Kontribusi Tehadap Visi- Misi :

Dengan terlaksananya kegiatan pembelajaran maka, akan mendorong “Terbentuknya insan yang beriman, berkarakter, berprestasi, berbudaya dan berjiwa nasionalis” Berkontribusi terhadap Misi sekolah Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik. Berkontribusi terhadap Nilai Organisasi: Kreatif, Mandiri, Komunikatif, Religius, Jujur

34

5. Kegiatan: Merekap hasil pekerjaan siswa. Output / Hasil Kegiatan: Terkumpulnya hasil pekerjaan peserta didik

1. Meminta peserta didik Mengisi daftar hadir pada kolom komentar

2. Peserta didik mengirimkan lembar jawaban kerja via WA

3. Mengumpulkan hasil pekerjaan peserta didik.

4. Memberikan apresiasi kepada peserta didik yang mengumpulkan jawaban/hasil pekerjaan sesuai tenggat waktu..

1. Saya memastikan semua peserta didik telah mengisi kolom komentar dengan menuliskan nama dan kelas (Nasionalisme:Disiplin)

2. Saya mempersiapkan gadget untuk menampung lembar pekerjaan siswa, menjelaskan sitematika pengiriman tugas tersebut dan tanggal tenggat waktunya. (Komitmen Mutu: Efektivitas)

3. Saya meminta siswa mengirimkan lembar jawabanya japri ke WA saya (Akuntabilitas: Tanggung jawab) (Pelayanan publik: efektif dan efisien) Saya akan memperhatikan dengan teliti apakah semua peserta didik telah mengirimkan jawabannya (Etika publik: Cermat) Saya akan menanyakan apakah ada peserta didik yang kesulitan dalam mengirimkan jawabannya (Anti korupsi:peduli)

4. Saya akan memberi nilai tambahan bagi peserta didik yang aktif dan tepat waktu dalam mengumpulkan tugas(Manajemen ASN:Profesionalisme)

Kontribusi Tehadap Visi- Misi : Dengan terkumpulnya hasil pekerjaan peserta didik maka akan mendorong, “Terbentuknya insan yang beriman, berkarakter, berprestasi, berbudaya dan berjiwa nasionalis” Berkontribusi terhadap Misi sekolah membina dan menumbuhkan budaya disiplin berkarakter. Berkontribusi terhadap Nilai Organisasi: disiplin, bekerja keras dan bertanggung jawab.

6. Kegiatan: Melakukan penilaian dan menyampaikan hasil penilaian

1. Memeriksa hasil pekerjaan peserta didik

1. Setelah saya menilai hasil pekerjaan peserta didik, selanjutnya saya akan mengurutkannya sesuai urutan nama berdasarkan absen.(Nasionalisme: Disiplin)

2. Kemudian saya akan merekap nilai tersebut dengan teliti sehingga terhindar dari dari kesalahan dalam

Kontribusi Tehadap Visi- Misi : Dengan terlaksananya penilaian tugas peserta didik maka akan

35

36

37

38

39

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS: Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS: Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS: Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS : Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS: Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Republik Indonesia.

Peraturan LAN Nomor 1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun

2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Permendikbud No. 6 tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala

Sekolah

Permendiknas No. 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan

Fungsional Guru dan Angka Kreditnya

Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Zainal Aqib. 2015. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual

(Inovatif). Bandung: Yrama Widya

40

BIODATA PENULIS

Nama : Mahdalena Juita

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Nanga Mentebah

NIP : 19870626 202012 2012

Pangkat/Golongan Ruang : Penata Muda/IIIa

Status : Kawin

Agama : Islam

Pendidikan : S1 Pendidikan Bahasa Inggris

Jabatan : Guru

Unit Kerja : SMP Negeri 3 Satu Atap Seberuang

No. Telpon : 082253316557

Alamat rumah : Jln. Lintas Selatan Desa Tanjung Intan, Kecamatan

Mentebah, Kabupaten Kapuas Hulu

Motto : I work hard to bring something beyond expection

Email : [email protected]

41