Optika geometri SMA fisika unnes

63
Optika Geometri Diena Shulhu Asysyifa / 4201412055 Dwi Nur Indah Sari / 4201412069

Transcript of Optika geometri SMA fisika unnes

Page 1: Optika geometri SMA fisika unnes

Optika GeometriDiena Shulhu Asysyifa / 4201412055Dwi Nur Indah Sari / 4201412069

Page 2: Optika geometri SMA fisika unnes

Cahaya (Optika)

Optik Geometri

Pemantulan cahaya

Cermin

Pembiasan Cahaya

Lensa

Kaca planparalel

Prisma

Optik Fisis

Alat-Alat optik

Page 3: Optika geometri SMA fisika unnes

Teori Cahaya1. Sir Isaak Newton “teori emisi”

= kec cahaya 3 x 108 m/s

2. Christian Huygens “teori eter alam” = perambatan cahaya sama dengan bunyi

3. Thomas Young dan Augustine Fresnell “cahaya membelok & interferensi“

4. Jean Leon Foucault “kec cahaya di zat cair < kec cahaya di udara”

5. James Clark Maxwell “cahaya merupakan gel elektromagnetik”

Page 4: Optika geometri SMA fisika unnes

Cahaya selalu merambat lurus seperti yang terlihat manakala cahaya matahari menerobos dedaunan. Sehingga cahaya yang merambat digambarkan sebagai garis lurus berarah yang disebut sinar cahaya, sedangkan berkas cahaya terdiri dari beberapa garis berarah. Berkas cahaya bisa parallel z, divergen (menyebar) atau konvergen (mengumpul).

Page 5: Optika geometri SMA fisika unnes

1. Sifat Gelombang CahayaCahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 108 m/s.

Tidak memerlukan medium. Merambat dalam suatu garis lurus. Kecepatan terbesar di dalam vakum (ruang hampa), yaitu 3 x

108 m/s Kecepatan di dalam medium lain lebih kecil daripada

kecepatan di dalam vakum Kecepatan cahaya didalam vakum adalah absolut, tidak

tergantung pada pengamat.

Page 6: Optika geometri SMA fisika unnes

Sifat – sifat cahaya

Dapat mengalami pemantulan (refleksi) Dapat mengalami pembiasan (refraksi) Dapat mengalami pelenturan (difraksi) Dapat dijumlahkan (interferensi) Dapat diuraikan (dispersi) Dapat diserap arah getarnya (polarisasi) Bersifat sebagai gelombang dan partikel

Page 7: Optika geometri SMA fisika unnes

PEMANTULAN

Page 8: Optika geometri SMA fisika unnes

Hukum pemantulan (snellius) :

1. Sinar datang (sinar jatuh), garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.

2. Sudut sinar datang (sinar jatuh) selalu sama dengan sudut sinar pantul (sudut i = sudut r )

Page 9: Optika geometri SMA fisika unnes

Macam-macam pemantulan

Pemantulan teratur, yaitu bila cahaya mengenai permukaan yang datar

Pemantulan baur, yaitu bila cahaya mengenai permukaan yang tidak rata

Page 10: Optika geometri SMA fisika unnes

Pemantulan Sempurna

mk ni 1sin

Pada sudut kecil boleh dikatakan semua sinar dibiaskan.Ketika sudut bias mencapai 900, seluruh sinar dipantulkan oleh bidang batas.Sudut 900 disebut juga sudut kritis atau sudut batasPemantulan sempurna hanya dapat terjadi jika cahaya datang dari zat yang mempunyai kerapatan lebih besar ke zat yang mempunyai kerapatan lebih kecil.Jika ik menyatakan sudut kritis dan nm menyatakan indeks bias medium, maka :

Page 11: Optika geometri SMA fisika unnes

Pemantulan pada Cermin Datar

Sifat bayangan pada cermin datar : Bayangan yang terjadi sama besar dengan

benda. Bayangan yang terjadi sama tegak. Jarak benda sama dengan jarak bayangan Bayangan cermin tertukar sisinya, artinya

bagian kanan benda  menjadi bagian kirinya. Bayangan cermin merupakan bayangan

semu, artinya bayangan tidak dapat ditangkap oleh layar.

Page 12: Optika geometri SMA fisika unnes

Melukis Pembentukan Bayangan Pada Cermin Datar

Page 13: Optika geometri SMA fisika unnes

Menggabung Dua Cermin Datar Dua buah cermin datar yang

digabung dengan cara tertentu dapat memperbanyak jumlah bayangan sebuah benda. Jumlah bayangan yang terjadi bergantung pada besar sudut yang dibentuk oleh kedua cermin itu.

Page 14: Optika geometri SMA fisika unnes

Dua cermin datar A dan B yang dipertemukan kedua ujungnya membentuk sudut 90 satu sama lain dapat memantulkan cahaya dari benda P hingga membentuk tiga buah bayangan A’, B’, dan A”= B”

Page 15: Optika geometri SMA fisika unnes

Dengan mempertemukan dua permukaan sermin A dan B di titik C membentuk sudut apit sebesar 60 menghasilkan jumlah bayangan sebanyak lima buah.

Page 16: Optika geometri SMA fisika unnes

Jika sudut kedua cermin diubah-ubah (0<α<900) jumlah bayangan benda juga akan berubah-ubah sesuai dengan persamaan empiris

dengan :n : Jumlah bayangan α : sudut antara kedua cermin

Page 17: Optika geometri SMA fisika unnes

Pemantulan pada Cermin Sferik (Lengkung) Cermin sferik adalah cermin

lengkung seperti permukaan lengkung sebuah bola dengan jari-jari kelengkungan R. Cemin ini dibedakan atas cermin cekung (konkaf) dan cermin cembung (konveks). Setiap cermin sferik memiliki fokus f yang besarnya setengah jari-jari kelengkungan cermin tersebut. 2

Rf

Page 18: Optika geometri SMA fisika unnes

Bagian-bagian cermin lengkung antara lain adalah sumbu utama (C-O), titik pusat kelengkungan cermin ( C ), titik pusat bidang cermin ( O ), jari-jari kelengkungan cermin ( R ), titik fokus / titik api ( F ) , jarak fokus (f) dan bidang fokus .

Page 19: Optika geometri SMA fisika unnes

Menurut dalil Esbach jarak antara dua titik tertentu pada cermin cekung dapat diberi nomor-nomor ruang. Daerah di depan cermin disebut daerah nyata, dan daerah di belakang cermin disebut daerah maya.

Page 20: Optika geometri SMA fisika unnes

Pemantulan berkas cahaya sejajar sumbu utama pada cermin cekung

Cahaya yang datang sejajar sumbu utama akan difokuskan sesuai dengan sifatnya yaitu mengumpulkan cahaya. Titik berkumpulnya sinar-sinar pantul disebut titik fokus atau titik api yang terletak di sumbu utama.

Page 21: Optika geometri SMA fisika unnes

Pemantulan berkas cahaya yang datangnya tidak sejajar sumbu utama pada cermin cekung

Berkas-berkas sinar pantul akan berpotongan di satu titik yang tidak terletak pada sumbu utama. Oleh cermin sinar-sinar tersebut akan dipantulkan tidak melalui fokus melainkan melewati suatu titik tertentu pada bidang fokus utama

Page 22: Optika geometri SMA fisika unnes

Pembentukan bayangan oleh cermin cekung Untuk menggambarkan bagaimana

terbentuknya bayangan pada cermin cekung dapat menggunakan bantuan sinar-sinar istimewa, berdasarkan hukum pemantulan cahaya.

Page 23: Optika geometri SMA fisika unnes

Sinar yang datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus (F).

Page 24: Optika geometri SMA fisika unnes

Sinar yang datang melalui titik fokus (F) akan dipantulkan sejajar sumbu utama.

Page 25: Optika geometri SMA fisika unnes

Sinar-sinar yang datang melalui pusat kelengkungan ( C ) akan dipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan tersebut.

Page 26: Optika geometri SMA fisika unnes

Pembentukan Bayangan Oleh Cermin Cembung

Sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus (F)

Page 27: Optika geometri SMA fisika unnes

Sinar yang datang menuju titik fokus (F) akan dipantulkan sejajar sumbu utama.

Page 28: Optika geometri SMA fisika unnes

Sinar-sinar yang menuju titik pusat kelengkungan ( C ) akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik pusat kelengkungan.

Page 29: Optika geometri SMA fisika unnes

Ketentuan Sifat-sifat Bayangan oleh Cermin Sferik

Jumlah nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan selalu sama dengan lima

Benda yang terletak di ruang II dan III selalu menghasilkan bayangan yang terbalikterhadap bendanya. Sedangkan benda-benda yang berada di ruang I dan IV akan selalu menghasilkan bayangan yang sama tegak dengan bendanya.

Jika nomor ruang bayangan lebih besar daripada nomor ruang benda, bayangan selalu lebih besar daripada bendanya (diperbesar).

Jika nomor ruang bayangan lebih kecil daripada nomor ruang benda, bayangan selalu lebih kecil daripada bendanya (diperkecil).

Page 30: Optika geometri SMA fisika unnes

Hubungan antara Jarak Benda, Jarak Fokus dan Jarak Bayangan

Page 31: Optika geometri SMA fisika unnes

Pada gambar tampak bahwa segitiga GFO dan A'B'F sebangun sehingga berlaku,

Tampak juga bahwa segitiga ABO dan A'B'O sebangun sehingga diperoleh,

fs'-f

hh'

OAOA'

ABB'A'

ss'

hh'

Page 32: Optika geometri SMA fisika unnes

Substitusi kedua persamaan diatas menghasilkan :

Menggunakan perkalian silang, didapat;

atau

Bila f = ½ R, sehingga persamaan cermin lengkung juga dapat dituliskan :

fs'-f

ss'

s’.f = s.s’ – s.f

'1

f1

s1

s

'1

s1

f1

s

's1

s1

R2

Page 33: Optika geometri SMA fisika unnes

Perhatikan kesepakatan tanda yang telah disepakati bersama yaitu:

Jarak benda s bernilai positif (+) jika benda nyata terletak di depan cermin.

Jarak benda s bernilai negatif (-) jika benda maya terletak di belakang cermin.

Jarak bayangan s’ bernilai positif (+) jika bayangan nyata di depan cermin.

Jarak bayangan s’ bernilai negatif (-) jika bayangan maya di belakang cermin.

R dan f bertanda positif (+) untuk cermin cekung dan bertanda (-) untuk cermin cembung.

Page 34: Optika geometri SMA fisika unnes

Perbesaran linier pada pembentukan bayangan pada cermin lengkung

M >1 artinya bayangan yang dibentuk lebih besar daripada bendanya,

M = 1 maka bayangan sama besar dengan bendanya

0<M<1 maka bayangan yang dibentuk akan lebih kecil dari bendanya.

ss

hhM ''

Page 35: Optika geometri SMA fisika unnes

PEMBIASAN

Page 36: Optika geometri SMA fisika unnes

“Mengapa pensil tersebut terlihat bengkok??”

Page 37: Optika geometri SMA fisika unnes

Karena….Ketika cahaya mengenai bidang batas antara dua medium yang berbeda kerapatan (misalnya, udara dengan air) maka cahaya akan dibelokkan. Peristiwa pembelokan cahaya inilah yang disebut pembiasan cahaya.

Page 38: Optika geometri SMA fisika unnes

Terdapat dua hukum pembiasan (Hukum Snellius) :

Hukum I Snellius : Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.

Hukum II Snellius : Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat (misalnya dari udara ke kaca), maka sinar dibelokkan mendekati garis normal. Jika sebaliknya, sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat (misalnya dari kaca ke udara), maka sinar dibelokkan menjauhi garis normal.

Page 39: Optika geometri SMA fisika unnes
Page 40: Optika geometri SMA fisika unnes

Indeks Bias• Ketika seberkas cahaya dibiaskan dengan sudut

datang I dan sudut bias r ketika, dari percobaan ternyata diketahui bahwa sin i berbanding lurus dengan sin r, atau secara matematis :

• Tetapan tersebut merupakan sifat khas suatu

medium yang disebut indeks bias (lambang : n)

Persamaan Snellius

Page 41: Optika geometri SMA fisika unnes

Secara umum, untuk dua medium (medium 1 dan medium 2) persamaan Snellius berbentuk :

dengan,n1 = indeks bias mutlak medium 1,n2 = indeks bias mutlak medium 2,θ1 = sudut datang dalam medium 1,θ2 = sudut datang dalam medium 2,n21= indeks bias medium 2 relatif terhadap medium 1.

Page 42: Optika geometri SMA fisika unnes

Hubungan indeks bias dengan cepat rambat dan panjang gelombang cahaya :

Maka,

Page 43: Optika geometri SMA fisika unnes

Pemantulan Sempurna

“Pada saat cahaya merambat dari medium optik lebih rapat ke kurang rapat dengan sudut datang tertentu, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Artinya sudut bias akan selalu lebih besar dibandingkan sudut datang.”

Lalu, apa yang terjadi bila sudut datang terus diperbesar?

Page 44: Optika geometri SMA fisika unnes

Bila sudut datang terus diperbesar, maka suatu saat sinar bias akan sejajar dengan bidang yang berarti besar sudut biasnya (r) 90°. Tidak ada lagi cahaya yang dibiaskan, seluruhnya akan dipantulkan. Sudut datang pada saat sudut biasnya mencapai 90° ini disebut sudut kritis. Pemantulan yang terjadi disebut

pemantulan total atau pemantulan sempurna.

Page 45: Optika geometri SMA fisika unnes

Besarnya sudut kritis dapat dirumuskan sebagai berikut:

n1 sin θ1 = n2 sin θ2

n1 sin ik = n2 sin 90o

n1 sin ik = n2

sin ik = n2/n1

Page 46: Optika geometri SMA fisika unnes

Kedalaman Semu

Lalu, bagaimana penjelasan tentang koin yang berada di

dasar air terlihat lebih dangkal dari yang

sebenarnya?

Page 47: Optika geometri SMA fisika unnes

Ketika sinar-sinar dari koin logam mengenai bidang batas air-udara, sinar-sinar ini dibiaskan menjauhi garis normal sehingga kita seolah-olah melihat koin di P bukan di tempat sesungguhnya (A). Oleh karena itu, dasar kolam tampak oleh mata terlihat lebih dangkal dari kedalaman sebenarnya.

Page 48: Optika geometri SMA fisika unnes

• Perhatikan ∆BP1P siku-siku. Untuk sudut r kecil,

• Persamaan Snellius :

• Karena AB1 =PP1, maka• Perhatikan ∆AB1B siku-siku.

Untuk sudut i kecil,

Page 49: Optika geometri SMA fisika unnes

Bila kebalikan, yaitu pengamat di air melihat benda di udara, maka tinggi semu benda dari permukaan air yang dilihat pengamat :

Page 50: Optika geometri SMA fisika unnes

Pembiasan Kaca Plan Paralel

Pada pembiasan oleh kaca plan paralel sinar akan terjadi pergeseran sinar, yaitu antara sinar yang datang dengan sinar yang keluar pada kaca seperti tampak pada gambar di samping. Besarnya pergeseran tersebut dapat dirumuskan dengan :

Page 51: Optika geometri SMA fisika unnes

Pembiasan pada Prisma

Gambar di samping menggambarkan seberkas cahaya monokromatis yang melewati sebuah prisma. Sudut yang dibentuk antara arah sinar datang dengan arah sinar yang meninggalkan prisma disebut sudut deviasi diberi lambang D.

D = i1 + r2 – β

Page 52: Optika geometri SMA fisika unnes

Sudut deviasi minimum (δm) terjadi ketika i1 =r2.

• Untuk sudut lebih dari 15o

• Untuk sudut kurang dari 15o

Page 53: Optika geometri SMA fisika unnes

Jika sinar polikromatis, misalnya sinar putih, yang digunakan maka di dalam prisma tersebut maka sinar putih diuraikan menjadi komponen warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu (me ji ku hi bi ni u) seperti pada gambar di samping. Peristiwa penguraian sinar polikromatis ini dinamakan sebagai peristiwa dispersi.

Page 54: Optika geometri SMA fisika unnes

Pembiasan pada Permukaan Lengkung

Page 55: Optika geometri SMA fisika unnes
Page 56: Optika geometri SMA fisika unnes

Pembiasan pada Lensa

Lensa

Lensa Cembung

Lensa Cekung

Page 57: Optika geometri SMA fisika unnes

Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung :

Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung :

Page 58: Optika geometri SMA fisika unnes

Contoh pembentukan bayangan pada lensa cembung

Page 59: Optika geometri SMA fisika unnes

Contoh pembentukan bayangan pada lensa cekung

Page 60: Optika geometri SMA fisika unnes

Rumus yang berlaku untuk lensa tipis :

jarak benda jarak bayangan fokus

perbesaran tinggi benda

tinggi bayangan

Page 61: Optika geometri SMA fisika unnes

Kekuatan lensa(P) didefinisikan sebagai kemampuan lensa untuk membelokkan sinar.

di mana,P = kekuatan lensa (dioptri)f = jarak fokus lensa (meter)

Dua lensa dengan kekuatan berbeda

Page 62: Optika geometri SMA fisika unnes

Persamaan pembuat lensa :

Page 63: Optika geometri SMA fisika unnes

Terima Kasih