OPERASI TRANSP.doc

18
1 SISTEM OPERASI TRANSPORTASI 1. a. DIFINISI Operasi transportasi : Segala sesuatu yang berhubungan dengan cara menggunakan / memanfaatkan sistem transportasi dalam memenuhi fungsinya dan melayani permintaan yang ada. b. LINGKUP OPERASI TRANSPORTASI - Pemanfaatan Jaringan - Penentuan Rute - Jadwal dan Frekwensi - Penyediaan Kapasitas - Sistem Pembayaran - Kinerja Sistem c. KARAKTERISTIK ANGKUTAN - Angkutan Penumpang Dapat melayani penumpangn secara aman dan nyaman - Angkutan Barang - tetap seperti kondisi sebelum diangkut d. KARAKTERISTIK JASA TRANSPORTASI Jasa transportasi tidak dapat disimpan untuk dimanfaatkan diwaktu yang lain. Contoh: Tempat duduk di suatu angkutan “ KOSONG”, maka tidak dapat dijual lagi untuk kesempatan berikutnya pada saat perjalanan tersebut

description

sistem transportasi

Transcript of OPERASI TRANSP.doc

Page 1: OPERASI TRANSP.doc

1

SISTEM OPERASI TRANSPORTASI

1. a. DIFINISI

Operasi transportasi : Segala sesuatu yang berhubungan dengan cara menggunakan / memanfaatkan sistem transportasi dalam memenuhi fungsinya dan melayani permintaan yang ada.

b. LINGKUP OPERASI TRANSPORTASI

- Pemanfaatan Jaringan- Penentuan Rute - Jadwal dan Frekwensi- Penyediaan Kapasitas- Sistem Pembayaran- Kinerja Sistem

c. KARAKTERISTIK ANGKUTAN

- Angkutan Penumpang Dapat melayani

penumpangn secara aman dan nyaman

- Angkutan Barang - tetap seperti kondisi sebelum

diangkut

d. KARAKTERISTIK JASA TRANSPORTASI

Jasa transportasi tidak dapat disimpan untuk

dimanfaatkan diwaktu yang lain.

Contoh: Tempat duduk di suatu angkutan “

KOSONG”, maka tidak dapat dijual lagi untuk

kesempatan berikutnya pada saat perjalanan

tersebut

2.PENENTUAN RUTE

a. DASAR PENENTUAN

*. Sistem Pelayanan

Page 2: OPERASI TRANSP.doc

2

Dasar dalam sistem pelayanan ;

1. Jenis rute dan perjalanan yang dilayani- Jarak

pendek, jarah menengah atau jarak jauh

2. Jenis Operasi atau Tipe Pemberhentian berhenti

pada setiap halte; berhenti selang satu halte atau

tanpa berhenti dan berhenti pada setasiun tertentu

saja.

*. Herarki Pelayanan:

Kebutuhan sistem transportasi ber – evolusi sejalan dengan perkembangan daerah dan kebutuhan pergerakan penduduk”Prinsip : sistem angkutan yang lebih kecil sebagai pengumpan ( feeder ) bagi sistem angkutan yang lebih besar - untuk mengoptimalkan kegunaan masing-g subsistem atau moda dikaitkan dengan area pelayanan.

daerah pinggiran

rute angkuta rute angkuta

rute bus

b. JENIS RUTEPola rute yang biasa dipakai dalam sistem transportasi adalah:1. Jaringan rute berbentuk GRID2. Jaringan rute berbentuk RADIAL3. Jaringan rute berbentuk MODIFIKASI RADIAL4. Jaringan rute berbentuk TERITORIAL

Page 3: OPERASI TRANSP.doc

3

Jaringan berbentuk grid

Jaringan berbentuk radial

CBD

CBD

CBD

Page 4: OPERASI TRANSP.doc

4

Jaringan berbentuk modifikasi radial

Jaringan berbentuk teritorialKeterangan

1. Jaringan Grid:

a. Terbentuk jika struktur jaringan jalan adalah Grid

b. Karakteristik dasar:

-. Adanya lintasan rute yang secara paralel mengikuti

ruas jalan yang ada dari pinggir kota yang satu ke

pinggir kota yang lain, dengan melewati pusat kota

(CBD)

-.Tidak semua arah dilayani dalam satu lintasan

pergantian lintasan ( transfer)

2. Jaringan Radial

Page 5: OPERASI TRANSP.doc

5

o Jaringan ini terjadi, sebagian besar kota-kota

tumbuh secara evulutif dan mengembang dari

pusat kota secara radial ke pinggir – pinggir

o Struktur jaringan didukung oleh jaringan jalan

yang cenderung secara radial berorientasi

kearah CBD yang ada di pusat kota

o Semua rute yang ada, dalam sistem jaringan ini

menghubungkan daerah pinggir kota dan

daerah pusat kota

o Terminal di pusat CBD banyak menimbulkan

kemacetan di daerah CBD

o Trip ( perjalanan tidak banyak transfer.

3. Jaringan Modifikasi Radial

Jaringan ini hampir sama dengan jaringan rute

radial tetapi ditambah dengan menghubungkan

antar sub – sub kegiatan yang ada di kota dan juga

antara sub pusat kegiatan dengan CBD.

Orientasi lintasan rute tidak lagi terkonsentrasi

ke CBD , ada yang mempunyai orientasi spesial

yang melingkar atau yang langsung

menghubungkan antar sub.2 kegiatan.

Berbeda dengan jaringan berbentuk radial,

sulitnya pergerakan antara sub.2 kegiatan yang ada

di kota, karena orientasi jaringan radial adalah

terkonsentrasi ke CBD.

4..Jaringan rute Teritorial

Page 6: OPERASI TRANSP.doc

6

Jaringan ini membagi-bagi daerah pelayanan

menjadi beberapa teritori atau daerah, dimana

masing-masing daerah yang bersangkutan dilayani

oleh satu lintasan rute.

Semua lintasan rute bertemu atau bersinggungan

disuatu titik yang dapat digunakan sebagai titik

transfer.

Cocok untuk daerah2 sub urban, dimana

kerapatan daerahnya relatif rendah.

3. Penentuan Jadwal dan Frekwensi

a. Dasar Penentuan Tergantung dari permintaan yang ada, sifat

pelayanan dan jenis waktu operasi : Yaitu : -. Seharian penuh atau -. Hanya pada jam sibuk atau

-, pada peristiwa khusus Mengingat faktor ekonomi dan pengoperasian Makin tinggi frekwensi yang ada, makin banyak

sarana yang harus diadakan. Penentuan frekwensi dipengaruhi oleh sistem

pengendalian operasi transportasiContoh : sistem manual akan sangat terbatas karena tingkat keketilian dan kecermatan petugas pengontrol juga terbatas.

b. Jenis Jadwal Jadwal dan frekwensi dapat sama sepanjang

waktu operasi Dibedakan antara jam sibuk dan jam tidak

sibuk, antara hari kerja dan hari libur. Pada rute yang permintaan tetap sepanjang

waktu frekwensinya dapat tetap Pada rute yang permintaan tidak tetap

artinya sangat besar diwaktu sibuk diperlukan penjadwalan yang berbeda dari waktu ke waktu efisiensi sistem.

Page 7: OPERASI TRANSP.doc

7

4.. Penentuan Tarif / Pembayarana. Dasar Penentuan

-. Seragam jarak jauh dekat , sama-. Berdasarkan jarak, waktu dan golongan Penumpang

Dengan pertimbangan -. Pemberian pelayanan atau kewajiban ( aspek sosial )-. Pencarian keuntungan ( profit making)-. Kompetisi dari sistem yang lain

b. Cara Pembayaran-. Langsung / kontan-. Sebelum naik kendaraan-. Langganan

Jadwal dan sistem Pembayaran-. Berdiri sendiri dari setiap jenis moda.-. Terpadu dengan moda lain, misal karcis

yang dapat dipakai untuk perjalanan dengan bus

kota dan kereta api sekaligus

5. Kinerja SistemParameter untuk mengukur kinerja sistem adalah:

Secara Kwantitatif dinyatakan dengan tingkat peleyanan

Secara Kwalitatif dinyatakan dengan mutu pelayanan

a. Faktor Tingkat Pelayanan Kapasitas

Bagaimanan kapasitas yang terlayanai, apakah sudah mendekati kapasitas ideal. Contoh, kapasitas jalan 1000 s/d 1500 smp/jam/lajur dsb. ( smp = satuan mobil penumpang )

Aksesibilitas -. Aksesibilitas adalah kemudahan orang

dalam menggunakan suatu sarana transportasi tertentu

-. Aksesibilitas dapat berupa fungsi jarak dan waktu

Page 8: OPERASI TRANSP.doc

8

Suatu sistem transportasi sebaiknya dapat diakses dengan mudah dari berbagai tempat dan pada setiap saat.

b. Faktor Kwalitas Pelayanan Keselamatan

Erat hubungannya dengan sistem pengendalian yang digunakanContoh pada Kereta Api dan Pesawat Udara, mempunyai tingkat pengendalian sistem yang ketat.

Kehandalan -. Ketepatan jadwal dan jaminan sampai ditempat yang dituju -. Kondisi barang yang diangkut

sampai ditempat tujuan

Keyamanan.Hal yang berlaku untuk angkutan penumpang adanya fasilitas yang memadai misal toilet, AC, tempat duduk dsb.

KecepatanMerupakan faktor yang sangat penting yang erat hubungannya dengan efisiensi.Perlu diingat adalah kaitannya dengan keselamatan, kemampuan tenaga penggerak, pengendalian tenaga penggerak

FleksibilitasMudah menyesuaikan bila ada perubahan dari sistem yang lain

Dampak:Harus diperkecil ( polusi, bising )

Page 9: OPERASI TRANSP.doc

9

MANAJEMEN SISTEM TRANSPORTASI

Manajemen sistem transportasi ( MST ) :

Suatu konsep perencanaan dan kebijakan

transportasi perkotaan yang bertujuan :

-. mempertinggi efisiensi

-. optimasi sistem dan jaringan transportasi yang

ada

dengan orientasi: jangka pendek; jangka

menengah dengah beaya yang relative murah.

Karena mengoptimalkan jaringan fasilitas transport

yang ada, maka tujuan MST ada 5 bagian /

kelompoki :

1. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas

jasa pelayanan transportasi yang ada

2. Mempertinggi efisiensi transportasi yang ada

3. Menekan beaya peningkatan kwalitas dan

efisiensi sistem transportasi yang ada

4. Meminimkan dampak lingkungan dari adanya

jasa transportasi dan fasilitas transportasi yang

ada

5. Informasi dampak sosial dan ekonomi yang

positif dan mengurangi dampak negatif dari

fasilitas transportasi yang ada.

Keterangan :

ad 1. Peningkatan kwalitas jasa pelayanan

Page 10: OPERASI TRANSP.doc

10

memperpendek waktu tempuh pergerakan

mengurangi beaya tempuh pergerakan

mempertinggi keselamatan pergerakan

mempertinggi keamanan

memperbaiki kenyamanan dan kemudahan

fasilitas transportasi yang ada

memperbaiki kehandalan fasilitas transportasi

yang ada.

ad 2. Mempertinggi efisiensi

mengurangi pemakaian kendaraan/ mobil

pribadi

pemakaian kendaraan umum ditingkatkan

pemakaian sepeda angin dan pejalan kaki

mempertinggi kapasitas transportasi yang ada

ad 3. Menekan beaya dan efisiensi sistem

memkan beaya investasi/ capital

menekan beaya operasi

ad 4. Meminimkan dampak lingkungan

mengurangi kebisingan mengurangi polusi udara mengurangi penggunaan energi/ penghematan

BBM

ad 5. Informasi dampak sosial yang positif

Page 11: OPERASI TRANSP.doc

11

pelayanan tranportasi khusus pada segolongan

masyarakat yang kurang beruntung ( missal

Cacat )

distribusi pelayanan dan beaya transportasi

yang lebih merata dan adil.

mengurangi penggusuran , dsb.

SRATEGI DAN TAKTIK ( INSTRUMEN) MST

Strategi MST :

sebagai katagori atau klasifikasi kegiatan

untuk mencapai hasil pengaturan sistem

transportasi yang diperlukan insptrumen/

taktik

Instrumen / taktik :

aksi atau kegiatan MST yang spesifik

didalam katagorinya

Strategi MST dapat dibagi menurut :

-. lokasi titik (spot)

-. fasilitas ruas yang ada

-. koridor atau

-. kawasan tertentu.

Page 12: OPERASI TRANSP.doc

12

STRATEGI DAN TAKTIK MST

STRATEGI TAKTIK/ INSTRUMEN

1 Operasi lalu lintas

di ruas dan

persimpangan

pelebaran ( perbaikan geometrik)

jalan satu arah

jalur khusus gerakan berbelok

larangan berbelok

penggunaan bahu jalan

2 Sistem lampu lalu

lintas ( SLLL )

updating SLLL di persimpangan

koordinasi SLLL pada jalan arteri

koordinasi SLLL pada pusat kota

SLLL untuk peralihan rute di jalan

bebas hambatan ( JBH )

SLLL untuk pengendaliaan jalan

bebas hambatan ( JBH )

3 Pejalan kaki dan

sepeda

pembangunan trotoar

jembatanpenyeberangan

jalur khusus untuk sepeda ( JKS )

parker khusus untuk sepeda

pasilitas keselamatan pejalan kaki

4 Pembebanan

Jaringan Jalan

jalur khusus bus kota searah arus

jalur khusus bus kota berlawanan

arah arus

arus tidal ( pasang surut ) jalur arus

berlawanan

jalur khusus untuk kendaraan

berokupansi tinggi memasuki JBH

Page 13: OPERASI TRANSP.doc

13

5 Peralihan rute ,

Kawasan

pembatasan lalu

lintas ( KPL )

lisensi memasuki zona Pusat Kota

untuk kendaraan pribadi

zona pembatasan mobil pribadi

daerah khusus pejalan kaki

6 Manajemen Parkir pelarangan parkir di badan jalan

kontrol parkir di daerah pemukiman

pembatasan parkir didaerah

tertentu (CBD )

pengaturan tarif parkir

7 Sistem

pengoperasian

Angkutan Umum

modifikasi rute dan jadwal bus

pelayanan bus cepat

prioritas bus di SLLL

peningkatan terminal bus

8 Manajemen

Angkutan Umum

program peningkatan penumpang

perbaikan dan perawatan bus

pengadaan bus baru

program pemamantauan operasi

bus

9 Koordinasi antar

Moda

fasilitas parker bersebelahan

dengan terminal bus dan KA

fasilitas dan perbaikan sistem

transper antar rute dan moda

10 Kendaraan

Komersial

zona bongkar muat

larangan bongkar muat truk pada

jam sibuk

sistem rute dan lintasan truk

11 Beaya Pemakaian

Jalan

tariff jalan tol pada jam sibuk

tol untuk kend. dengan okupansi

rendah

pajak bbm

tariff khusus bagi penyandang cacat

12 Paratransit carpooling / vanpooling

Page 14: OPERASI TRANSP.doc

14

taxi

mikrolet

bus khusus untuk penyandang

cacat/ lansia

13 Pengaturan Jadwal

Kerja

jam masuk kerja dan jam masuk

sekolah tidak bersamaan