OPERASI PENGEBORAN

6
OPERASI PENGEBORAN PERSIAPAN : 1. Set Kronomatic on pada jarak minimum 2 meter dibawah crown block. 2. Lakukan uji fungsi system, tekanan uji maksimum adalah 85 % dari tekanan kerja , system release dalam ukuran 10 detik 3. Setiap personil memahami tugas dan tanggung jawabnya. 4. Setiap personil sehat jasmani dan rohani. 5. Material program harus tersedia di lokasi sesuai traject pelaksanaan kegiatan. 6. Safety checklist standard Ditjen Migas harus tersedia di lokasi pemboran. 7. Verifikasi emergency responce plant . 8. Lengkapi semua bahan kimia dengan safety data sheet. 9. Lakukan rapat koordinasi sebelum penajakan sumur, dan jelaskan tugas dan tanggung jawab masing-masing personil kunci. OPERASI PENGEBORAN PELAKSANAAN OPERASI : 1. Lakukan uji sirkulasi sebelum peralatan masuk dalam sumur (LWD,MWD,Motor). 2. Lakukan slow pump rate dan catat data tekanan pada kill sheet sebelum : Melakukan pemboran traject baru. Setiap ada perubahan berat jenis lumpur 1 ppg. Setiap penggantian BHA atau drilling bit baru. 3. Lakukan Mud off test setelah pemboran 10 feet dibawah Casing shoe. 4. Hitung kick tolerance setelah dilaksanakan MOT , untuk menentukan maksimum pemasangan Casing berikutnya. 5. Monitor besaran pore pressure dan fracture gradient dari formasi yang di bor. 6. Lakukan optimasi hidraulica selama pemboran berlangsung. 7. Lakukan flow check setiap mengalami : Drilling break. Setiap akan dilakukan penggantian drilling bit. Ketika drilling bit mencapai shoe sebelum meneruskan pencabutan rangkaian kepermukaan. 8. Isi dengan benar trip sheet pada saat pencabutan rangkaian.

description

PENGEBORAN

Transcript of OPERASI PENGEBORAN

OPERASI PENGEBORAN

PERSIAPAN :

1. Set Kronomatic on pada jarak minimum 2 meter dibawah crown block.

2. Lakukan uji fungsi system, tekanan uji maksimum adalah 85 % dari tekanan kerja , system release dalam ukuran 10 detik

3. Setiap personil memahami tugas dan tanggung jawabnya.

4. Setiap personil sehat jasmani dan rohani.

5. Material program harus tersedia di lokasi sesuai traject pelaksanaan kegiatan.

6. Safety checklist standard Ditjen Migas harus tersedia di lokasi pemboran.

7. Verifikasi emergency responce plant .

8. Lengkapi semua bahan kimia dengan safety data sheet.

9. Lakukan rapat koordinasi sebelum penajakan sumur, dan jelaskan tugas dan tanggung jawab masing-masing personil kunci.OPERASI PENGEBORAN

PELAKSANAAN OPERASI :

1. Lakukan uji sirkulasi sebelum peralatan masuk dalam sumur (LWD,MWD,Motor).

2. Lakukan slow pump rate dan catat data tekanan pada kill sheet sebelum :

Melakukan pemboran traject baru.

Setiap ada perubahan berat jenis lumpur 1 ppg.

Setiap penggantian BHA atau drilling bit baru.

3. Lakukan Mud off test setelah pemboran 10 feet dibawah Casing shoe.

4. Hitung kick tolerance setelah dilaksanakan MOT , untuk menentukan maksimum pemasangan Casing berikutnya.

5. Monitor besaran pore pressure dan fracture gradient dari formasi yang di bor.

6. Lakukan optimasi hidraulica selama pemboran berlangsung.

7. Lakukan flow check setiap mengalami :

Drilling break.

Setiap akan dilakukan penggantian drilling bit.

Ketika drilling bit mencapai shoe sebelum meneruskan pencabutan rangkaian kepermukaan.

8. Isi dengan benar trip sheet pada saat pencabutan rangkaian.

9. Jaga mud properties secara periodik, dan lakukan sirkulasi bersih sebelum pencabutan rangkaian.10.Lakukan uji tekan BOP dan fungsi buka tutup ramp sesuai procedure.

11.Lakukan pit drill selama pengeboran berlangsung.

12.Lakukan abandon drill setidak-tidaknya 2 minggu sekali.

13.Lakukan H2S drill jika sumur memiliki potensi gas racun.

14.Lakukan survai berkala pada saat pengeboran berlangsung.

15.Geser dan lakukan program pemotongan drilling line.

16.Cabut rangkaian pipa pengeboran :

Lakukan sirkulasi bersih sebelum pencabutan.

Gerakkan rangkaian selama sirkulasi.

Laju pencabutan < 90 feet per menit.

Jika ditemui indikasi swab effect, lakukan pencabutan dengan pump out.

Amati Weight indicator.

Selama pencabutan rangkaian dari lubang, sumur harus selalu teriisi penuh lumpur pengeboran.

Jika ada indikasi aliran dari annulus , hentikan pencabutan rangkaian, upayakan cepat masuk rangkaian kembali kedasar lubang dan kondisikan lumpur.

17.Masuk rangkaian pipa pengeboran :

Laju rangkaian maksimum tidak boleh menjadi penyebab surge effect.

Bandingkan jumlah lumpur yang keluar dengan volume pipa yang masuk.

Jika menggunakan DP float upayakan mengisi string setiap 3 stand

Amati Weight indicator agar saat masuk rangkaian pipa pengeboran

tidak duduk secara berlebihan, kalau perlu dilakukan reaming bila ada indikasi rangkaian duduk.

Lakukan break sirkulasi saat rangkaian mencapai posisi shoe track.

Hindari melakukan sirkulasi pada selang lubang terbuka.

18. Pengintian batuan formasi :

Panjang core assy disesuaikan dengan panjang batuan yang akan di ambil.

Sebelum masuk rangkaian dilakukan uji coba sirkulasi, serta yakinkan slip cuter dapat berfungsi dengan baik.

Masuk rangkaian sampai dasar lubang, sirkulasi bersih dan drop bola untuk pengalihan aliran menuju outer barell.

Lakukan coring dengan parameter sesuai dengan instruction manual dari manufacture.

Jika target telah tercapai, saat mencabut rangkaian dilarang memutar string assy.

Saat rangkaian mencapai permukaan tutup blind ramp, keluarkan batuan inti sesuai dengan instruction manual manufacture.

Gunakan APD saat pengambilan core.

19. Wireline logging :

Persiapan :

Lakukan short trip saat mencapai TD target lubang bor.

Kondisikan lumpur pengeboran Khususnya properties lumpur

sesuai program.

Pastikan permukaan fluida pengeboran tetap stabil.

Pelaksanaan :

Lakukan pre job safety meeting.

Pasang lubricator dan wireline BOP jika diperlukan sesuai

dengan kondisi sumur.

Masukkan rangkaian loging.

Amati permukaan lumpur didalam sumur selama pengukuran

listrik dilakukan.

PIPA SELUBUNG (CASING) DAN PENYEMENAN

PERSIAPAN :

Pastikan Casing sudah berada di lokasi lengkap dengan penutup ulir.

Susun casing sesuai dengan urutan pemasangan dan tandai dengan nomor serta ukur panjang setiap batang , bersihkan ulir dan

lakukan drift sesuai poundernya.

Pastikan casing accessories dalam kondisi siap pakai.

Pasang casing shoe dengan thread lock sesuai drilling program.

Jika menggunakan liner :

Gambar sketsa liner yang akan masuk dalam lubang.

Pastikan semua accessories serta pendukung lainnya.

Konfirmasikan rangkaian liner dengan Engineer yg harus bertanggung jawab untuk pemasangan alat tersebut.

PIPA SELUBUNG (CASING) DAN PENYEMENAN

MASUK RANGKAIAN CASING :

Lakukan pre-job safety meeting.

Amankan sumur dari kemungkinan barang jatuh kedalam lubang.

Naikkan casing pertama dengan Casing Shoe terpasang, hindarkan rangkaian dari benturan.

Masukkan rangkaian casing secara perlahan dan tempatkan centralizer sesuai casing tally.

Ikat setiap batang casing sesuai dengan torque yang diijinkan (API5CT)

Isi casing dengan lumpur pemboran secara periodik, kecuali jika memakai fillup shoe.

Awasi aliran balik pada annulus.

Lakukan break sirkulasi sebelum rangkaian casing keluar dari Shoe traject pemboran sebelumnya.

Jaga laju penurunan casing agar tidak terjadi surge effect.

Lakukan sirkulasi untuk mengkondisikan lumpur sebelum melakukan penyemenan.

Khusus untuk rangkaian Liner agar diperhatikan :

Liner accessories harus sesuai dengan setting tools.

Siapkan pup joint DP dengan ukuran yang bervariasi.

Besaran torque pengikatan sesuai dengan petunjuk manufacture.

Perlambat laju rangkaian untuk menghindari premature set.

Recek jumlah liner yang masuk sesuai program, catat berat

rangkaian saat mulai penyambungan seting tools dengan DP dan lakukan sirkulasi sesaat.

Isi penuh DP+Liner dengan lumpur, pasang sementing headPIPA SELUBUNG (CASING) DAN PENYEMENAN

PENYEMENAN CASING :

Persiapan :

Lakukan pre-job safety meeting sebelum penyemenan casing maupun liner.

Pastikan uji bubur semen (time set) telah dilakukan dilaboratorium

Pastikan saluran tekanan tinggi untuk penyemenan terikat dengan baik.

Bila menggunakan casing ukuran besar, pastikan rangkaian terikat kuat saat memompakan bubur semen, agar casing tidak terangkat.

Lakukan uji tekan saluran dengan air, catat tekanan kerja dan lama uji bahwa rangkaian berfungsi dengan baik.

Ambil contoh bubur semen setelah penyemenan selesai dilakukan.

Laporan penyemanan termasuk grafik pemompaan wajib dibuat setiap selesai pelaksanaan penyemenan.

PIPA SELUBUNG (CASING) DAN PENYEMENAN

PENYEMENAN CASING :

Pelaksanaan Penyemenan :

a. Primary cementing : Singgle stage

Pastikan urutan plug pada cementing head tidak terbalik

Pompakan mud was/spacer/water ahead.

Jatuhkan bottom plug, aduk dan pompakan bubur semen catat berat jenis bubur semen.

Amati aliran annulus selama penyemenan catat volume aliran jika terjadi partial loss atau mud gain.

Pastikan selama pemompaan persediaan air maupun lumpur didalam tangki cukup.

Setelah pemompaan volume bubur semen selesai jatuhkan top plug dan displace dengan lumpur sesuai program.

Perlambat pemompaan jika top plug sdh mendekati landing collar/float collar.

Setelah top plug duduk pada bottom plug naikkan tekanan berkala sesuai program penyemenan.

Apabila tekanan bentur tidak tercapai, volume pemompaan tambahan maksimum yg diijinkan hanya sebesar volume shoe track.

Saat melakukan bleed off dan aliran tidak berhenti, maka tambahkan volume pemompaan dan tutup valve cementing head dan tunggu hingga semen menjadi keras.

b. Primary cementing : Dual stage

Pastikan DSCC assesories yang akan dipergunakan sesuai dengan program.

Pastikan pemasangan DSCC tidak menggunakan Wilson tong dan pengerasan ikatan tidak menempatkan grape kunci pada daerah larangan, untuk memperkuat ikatan gunakan thread lock.

Jika menggunakan ECP pastikan cara pemasangan sudah sesuai dng instruction manual.

c. Penyemenan Liner :

Pastikan perlengkapan surface facilities sudah terpasang dan dilakukan uji tekan sesuai dengan tekanan kerja alat.

Catat berat rangkaian liner saat pemasangan running tools dan masukkan liner dengan Drill Pipe hingga dasar lubang bor dan catat berat rangkaian akhir.

Lakukan sirkulasi bersih sebelum penyemenan.

Penyemenan dilakukan sesuai instruction manual dari manufacture liner yang dipergunakan.

d. Penyemenan desak (Squeeze cementing) :

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

Data kedalaman perforasi

Fracture gradient batuan formasi.

Tekanan squeeze tidak boleh melebihi bursting casing

Uji injection rate dan catat sebelum penyemenan dilakukan.

Setelah cemen dinyatakan keras, lakukan uji kekuatan sementasi dengan dry test ataupun positive test.

Hasil squeeze dilaporkan secara formal.

e. Penyemenan Sumbat :

Penyemenan sumbat (plug) harus mengacu pada SNI 13-6910-2002.