Operasi Furnace pada ADU

download Operasi Furnace pada ADU

of 12

Transcript of Operasi Furnace pada ADU

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    1/28

    IV. PEMBAHASAN

    4.1 Fungsi Furnace H-2040

    Furnace H-2040 merupakan salah satu peralatan yang terdapat pada ADU

    ( Athmospheric Distillation Unit ). H-2040 berfungsi menaikan suhu crude oil

    hingga mencapai suhu tertentu sehingga dapat menghasilkan penguapan yang baik

    pada kolom distilasi D-2200. Penguapan yang baik dapat dicapai dengan cara

    menjaga suhu outlet H-2040 agar tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Suhu

    outlet yang terlalu rendah akan mengakibatkan penguapan fraksi ringan menjadi

    sedikit. Selain itu, suhu outlet yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan penguapan

    menjadi berlebihan sehingga fraksi ringan akan terkontaminasi fraksi berat. Suhu

    outlet juga dijaga agar tidak terlalu tinggi karena dapat mengakibatkan cracking

    pada crude oil . Penguapan yang tidak baik juga akan mempengaruhi spesifikasi

    produk antara lain : Flash Point, Pour Point, IBP ( Initial Boiling Point ), dan FBP

    ( Final Boiling Point ).

    4.2 Proses Alir Crude Oi l Menuju Heater H-2040

    Crude oil mula mula diompa dari tangki T-01 A menuju Furnace H-2040 di Train

    2 menggunakan pompa P-2010 A/B/C untuk dinaikan suhunya. Sebelum sampai ke

    Furnace , crude oil akan mengalami pemanasan awal ( pre-heat ) melalui mekanisme

    pertukaran panas dengan produk produk dari Atmospheric Distillation Unit (ADU) dan

    Vacuum Distillation Unit (VDU). Pertukaran panas ini terjadi pada Shell and Tube

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    2/28

    Heat Exchanger yang berjumlah 6 buah secara seri. Tube akan dilalui c rude oil dan

    akan menyerap panas dari produk-produk yang masuk melalui Shell . Oleh karena

    pertukaran panas ini, suhu produk akan menurun dan suhu crude oil akan meningkat.

    Heat exchanger pertama yang dilewati crude oil adalah heat exchanger E-2320

    dan bertukar panas dengan Kerosin dari ADU. Selanjutnya, crude oil menuju E-2420

    dengan pemanas Diesel dari ADU. Setelah itu, crude oil akan melewati E-3320 dengan

    media pemanas LVGO ( Light Vacuum Gasoil ), E-2520 dengan media pemanas AGO

    ( Atmospheric Gasoil ), E-3420 dengan media pemanas HVGO ( High Vacuum Gasoil ),

    dan E-3520 dengan pemanas VTB ( Vacuum Tower Bottom ). Semua heat exchanger ini

    akan dilalui crude oil secara seri. Selanjutnya, Crude oil yang keluar dari E-3520

    langsung menuju Furnace H-2040 dengan temperatur inlet kurang lebih 370 oF sampai

    dengan 390 oF.

    Crude Oil memasuki Heater H-2040 melalui sesi konveksi dengan aliran 1 pass.

    Pada seksi konveksi, crude Oil akan melalui 32 tube horizontal secara seri. Tube-tube

    pada seksi konveksi tersusun 8 baris mendatar dan tiap barisnya tersusun 4 tube ke

    bawah. Setelah melalui seksi konveksi, crude oil kemudian memasuki seksi radiasi.

    Pada seksi radiasi, crude oil akan melewati 42 tube horizontal yang menempel

    disepanjang dinding Furnace . Crude oil akan melewati 21 tube pada salah satu sisi

    dinding Furnace, dan 21 tube berikutnya pada sisi Furnace lainnya. yang tersusun ke

    bawah disepanjang dinding Furnace H-2040. Crude oil kemudian keluar dari H-2040

    menuju kolom distilasi D-2000 dengan Temperatur Outlet 670 oF hingga 690 oF.

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    3/28

    4.3 Tipe Konstruksi Furnace H-2040

    H-2040 merupakan furnace dengan tipe kabin horizontal. Berdasarkan API

    560, H-2040 termasuk dalam furnace tipe C . Ruangan di dalam furnace H-2040

    terbagi menjadi dua yaitu seksi konveksi dan seksi radiasi. Kedua seksi ini berada

    dalam satu ruangan tanpa pemisah. Pada kedua seksi tersebut, terdapat tube-tube

    horizontal tempat mengalirnya crude oil. Pembakaran pada H-2040 menggunakan

    burner tipe kombinasi yang terletak pada lantai dasar furnace. Gas sisa pembakaran

    ( flue gas) akan keluar melalui Stack . Sirkulasi antara flu gas dan udara pembakaran

    terjadi karena adanya sistem draft pada furnace . H-2040 menggunakan sistem

    Natural Draft, yaitu draft yang terjadi secara alami karena adanya perbedaan

    tekanan. Pengaturan draft dengan cara mengatur bukaan air register yang terletak

    bersebelahan dengan burner dan damper yang terdapat pada stack.

    4.4 Spesifikasi Furnace H-2040

    Unit : Crude Heater

    Manufaktur : Optimized Process Furnaces Inc.

    Type Furnace : Horizontal Cabin – Style Preferred

    Total Heater Absorbed Duty : 1,2 x 35,00 MMBTU/hr

    Tabel 4.1 Data Desain Kondisi Proses

    1. Operating Chase Design Case

    2. Heater Election Convection & Radiant

    3. Service Crude Oil

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    4/28

    4. Fluid Crude Oil

    5. Flow rate 151,187 Lb/hr

    6. Flow rate 12.000 Bpd

    7. Pressure Drop Allowable 270 psi

    8. Pressure Drop Calculated 112 psi

    9. Average Radiant Section Flux

    Density Allowed

    10000 Btu/hr ft 2

    10. Average Radiant Section Flux

    Density Calculated

    9155 Btu/hr ft 2

    11. Maximum Radian Section Flux

    Density

    16480 Btu/hr ft 2

    12. Convection Section Flux Density

    (Bare Tube)

    NA

    13. Process Fuid Mass Velocity 236 Lb/s ft 2

    14. Maximum Allowed / caluculated

    inside film temperaature

    717 oC

    15. Fouling factor .005 hr ft 2 o F/Btu

    16. Coking allowance .025 in

    Inlet

    Condition

    Outlet

    Condition

    17. Temperature 450 o F 710 o F

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    5/28

    18. Pressure 295 psig 25 psig

    19. Liquid Flow 151,187 lb/hr 55,449 lb/hr

    20. Vapor Flow 0 lb/Jr 95,738 lb/hr

    21. Liquid SG, @Temperature 0,705 0,66

    22. Vapour Molecular Weight N/A 208

    23. Viscosity 0,363 Cp 0,270 Cp

    24. Specific Heat (Btu/lb o F) 0,642 0,727

    25. Thermal Conductivity (Btu/hr ft o F) 0,046 0,0365

    Tabel 4.2 Karakteristik Bahan Bakar

    1. Gas Type F lar e Gas f rom Exxon F ield

    2 . Pressure @Burner 25 psig

    3. Temperature @Burner 100 o F

    4. L iqui d Type H eavy F uel Oil

    5. Pressure @Burner 100 psig

    6. Temperature @Burner 250 o F

    7. Viscosity @250 o F SSU 60

    8. Atomizing Air Temperature 90 o F

    9. Atomizing Air Pressure 120 psig

    10. Flash Point > 320 o F

    11. Pour Point 120 o F

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    6/28

    Tabel 4.3 Desain Coil

    Coil Design

    Design Basis

    1. Tube Wall Thickness (Code) API 530

    2. Rupture Strength (Strength) API 530

    3. Stress to Rupture Basis 100,000 hr

    4. Design Pressure, Elastic / Rupture 150 psig

    5. Design Fluid Temperature 250 o F

    6. Temperature Allowance 50 o F

    7. Corrosion Allowance, Tubes/Fittings 0,125 in

    8. Hydrostatic Test Pressure 225 psig (minimum)

    9. Post Weld Heat Treatment Per code

    10. Percent of Welds Fully Radiographed 100

    11. Maximum (Clean) Tube Material

    Temperature,

    823 o F

    12. Design Tube Metal Temperature 873 o F

    13.

    Inside Film Coefficient 472 Btu/hr ft 2

    o

    F

    Coil Ar rangement

    Radiant Convect

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    7/28

    14. Tube Orientation Horizontal Horizontal

    15. Tube Material (ASTM Specification & Grade) A 106 B A 106 B

    16. Tube Outside Diamter 6,625 in 6,625 in

    17. Tube Wall Tickness 0,432 in 0,432 in

    18. Number of Flow Passes 1 1

    19. Number of Tubes 48 (2) 32

    20. Number of Tubes per Rows (Conv. Section) - 4

    21. Overall Tube Length 37 ft 37 ft

    22. Effective Tube Length 35,33 ft 35,33 ft

    23. Bare Tubes

    24. Number 48 8

    25. Total Exposed Surface 2941 ft 2 490 ft 2

    26. Extended Surface Tubes

    27. Number - 24

    28. Total Exposed Surface - 11628

    29. Tube Lay Out (In line or Staggered) In line Staggered

    30. Tube Spacing, cent to cent :

    Horizontal x Diagonal (or Vertical)

    12 in 12 x 10,39 in

    31. Spacing Tube Cent to Furnace Wall 9 in (min)

    32. Corbels (Yes or No) - Yes

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    8/28

    33. Corbel width - 9 in

    Description of Extended Sur faced

    34. Type Serrated

    Fins

    35. Material CS (3)

    36. Dimension (Height x Thickness) 0,05

    37. Spacing (Fins/in) (Studs/Plane) 3/in

    38. Maximum Tip Temperature (Calculated) 913 o F

    39. Extension Ratio (Total Area/Bare Area) 12,7

    Retur n Bends

    40. Heater Section Convection &

    Radiant

    41. Service Return Bends Crude Oil

    42. Type U Bend

    43. Material (ASTM Specification & Grade A-234 WPB

    44. Nominal Rating or Schedule Sch 80

    45. Location Fire Box

    Termin als & Or M anifolds

    46. Type Flange

    47. Inlet

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    9/28

    48. Material (ASTM Specification & Grade) A 106 B

    49. Size / Schedule or Thickness

    50. Number of Terminals 1

    51. Flange Material (ASTM Specification &

    Grade)

    A 105

    52. Flange Size & Rating 6in - 300#

    Outlet

    53. Material (ASTM Specification & Grade) A 106 B

    54. Size / Schedule or Thickness Sch 80

    55. Number of Terminals 1

    56. Flange Material (ASTM Specification &

    Grade)

    A 105

    57. Flange Size & Rating 6in – 300#

    58. Manifold Tube Conection None

    59. Manifold Location (In or Outside Header Box) N/A

    Crossovers

    60. Welded or Flanged None

    61. Pipe Materia (ASTM Specification & Grade) -

    62. Pipe Size / Schedule or Thickness -

    63. Flange Material N/A

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    10/28

    64. Flange Size / Rating -

    65. Location (Internal / External) -

    66. Fluid Temperature -

    Tube Supports

    67. Location Ends

    68. Material (ASTM Specification & Grade) A36

    69. Design Metal Temperature 300

    70. Thickness ½

    71. Type & Thickness of Insulation 6in – CFB

    72. Anchor 310/304 Pins

    & Clips

    I ntermediete Tube Supports

    73. Material (ASTM Specification & Grade) 25Cr – 20Ni

    74. Design Metal Temperature 1800

    75. Thickness ½

    76. Spacing One @ 18’

    H eader Boxes

    77.

    Location Tube Ends

    78. Hinged Door / Bolted Panel Bolted Panel

    79. Casing Material A36

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    11/28

    80. Thickness ¼

    81. Lining Material Kaolite 2200

    82. Thickness ½

    83. Anchor (Material & Type) CS Fence

    Picket

    Coil Ar rangement

    Radiant Convect

    84. Tube Orientation Horizontal Horizontal

    85. Tube Material (ASTM Specification &

    Grade)

    A 106 B A 106 B

    86. Tube Outside Diamter 6,625 in 6,625 in

    87. Tube Wall Tickness 0,432 in 0,432 in

    88. Number of Flow Passes 1 1

    89. Number of Tubes 48 (2) 32

    90. Number of Tubes per Rows (Conv. Section) - 4

    91. Extended Surface Tubes

    92. Number - 24

    93. Total Exposed Surface - 11628

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    12/28

    Tabel 4.4 Data Burner

    1. Manufacturer Zeeco

    2. Type Combination

    3. Location Floor

    4. Orientation Upfire

    5. Heat Realease per Burner MMBTU/HR

    6. Design 6,23

    7. Normal 5,19

    8. Pressure Drop Across Burner @Design Heat

    Realease

    0,33 inH 20

    9. Pilot Type Intermittent

    10. Fuel Propane/ Fuel Gas

    11. Ignition Method Electric

    12. Flame Detection Flame Rod

    13. Number Each Pilot

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    13/28

    4.5 Komponen Furnace H-2040

    Furnace H-2040 dilengkapi beberapa komponen dalam operasinya.

    Komponen-komponen itu antara lain :

    4.5.1 Tube

    Tube merupakan saluran tempat crude oil mengalir dan juga tempat transfer panas.

    Tube pada H-2040 terletak pada seksi konveksi maupun seksi radiasi dengan panjang

    37 ft dan tersusun secara horizontal. Jumlah tube pada seksi konveksi berjumlah 32

    sedangkan pada seksi konveksi berjumlah 42. Material tube yang digunakan ialah A

    106 B ( ASTM Specification & Grade ) yaitu Seemless Carbon Steele dengan diameter

    luar 6,625 in dan ketebalan 0,432 in. Tube dilengkapi beberapa komponen agar dapat

    beroperasi secara optimal, antara lain

    4.5.1.1 Extended Surface

    Tipe Extended Surface pada H-2040 adalah Serrated Fins . Extended Surface

    dipasang pada 24 tube di seksi konveksi. Material yang digunakan adalah Carbon Steel

    4.5.1.2 Tu be Supports

    Tube supports terletak pada kedua ujung tube dan tiap panjang 1,5 ft tube. Oleh

    karena panjang tube 37 ft, maka jumlah tube supports yang terdapat pada sebuah

    tube ialah 24 buah ditambah dua buah tube supports yang terdapat pada kedua ujung

    tube. Total jumlah tube supports pada sebuah tube ialah 26 buah.

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    14/28

    4.5.1.3 Retur n Bend

    Tube-tube pada H-2040 menggunakan return bend untuk mengubah arah

    aliran crude oil sebesar 180 o sehingga crude oil dapat dialirkan dari satu tube ke

    tube lain yang sejajar. Material yang digunakan adalah A-234 WPB ( ASTM

    Specification & Grade)

    4.5.1.4 Termin al Fitting

    Terminal fitting merupakan salah satu jenis header yang digunakan pada furnace

    H-2040 sebagai penghubung antar tube yang berada diluar furnace. Terminal fitting ini

    terpasang pada inlet furnace H-2040 dan outlet furnace H-2040 yang terletak pada

    header box .

    4.5.2 Burner

    Burner pada H-2040 merupakan burner kombinasi. Terdapat delapan burner

    yang terletak di dasar furnace dengan pengapian tegak ( upfired ). Bahan bakar yang

    digunakan burner ini ialah SRG ( Straight Run Naphta ) sebagai fuel oil dan off gas dari

    vessel D-2200 sebagai fuel gas . Beberapa komponen utama pada burner H-2040 antara

    lain :

    4.5.2.1 Oil Burner

    Oil Burner pada H-2040 menggunakan fuel oil berupa SRG ( Straight Run

    Naphta ) yang diompa dari tanki-nya. SRG diatomisasi menggunakan udara bertekanan

    yang dihasilkan dari kompresor IAC-2800.

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    15/28

    4.5.2.2 Gas Burner

    Gas burner pada H-2040 awalnya didesain untuk menggunakan fuel gas berupa

    flare gas dari MCL namun saat ini MCL belum dapat memasok flare gas- nya. Untuk

    mensiasati itu, gas burner pada H-2040 memanfaatkan off gas dari vessel D-2200

    sebagai fuel gas -nya. Off gas yang merupakan gas hasil proses di ADU dan harus selalu

    dibakar sehingga penggunaan gas burner dapat dikatakan sebagai flare .

    4.5.2.3 Pilot Burner

    Pilot Burner pada H-2040 berjumlah 8 buah dengan tipe Intermittent . Metode

    penyalaannya secara electrik menggunakan LPG.

    4.5.3 Refractory

    Refractory atau dinding dapur pada Heater H-2040 tersusun dari suatu bahan

    semen tahan panas yang memiliki daya hantar panas yang rendah dan tahan terhadap

    temperatur tinggi, yang berfungsi untuk mengurangi panas yang hilang dan menjaga

    temperatur luar dapur lebih rendah dari temperature yang diijinkan.

    4.5.4 Stack

    Stack berfungsi sebagai saluran tempat keluarnya flue gas . Stack pada H-2040

    cukup tinggi sehingga dapat menghasilkan perbedaan tekanan secara alami karena H-

    2040 dirancang dengan sistem natural draft .

    4.5.5 Stack Damper

    Stack damper pada dapur H-2040 berfungsi untuk mengontrol besar kecilnya

    draft yang dihasilkan sehingga dapat mencapai kondisi operasi yang baik. Draft

    dikontrol dengan cara mengatur besar bukaan d amper .

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    16/28

    4.5.6 Air Register

    Air Register pada H-2040 memiliki fungsi yang hampir sama dengan Stack

    Damper yaitu sebagai pengontrol draf dan terletak di bagian bawah furnace . Selain itu,

    Air Register dapat diatur bukaannya untuk menyerap secondary air sehingga

    mendapatkan nyala api yang baik

    4.5.7 Peep Hole (Jendela Pengamatan)

    Peep hole berfungsi sebagai tempat untuk memantau nyala api. Peep Hole pada

    H-2040 berjumlah 6 buah yang tersebar pada dinding-dinding furnace .

    4.5.8 Accessories ( Kelengkapan)

    Furnace H-2040 dilengkapi dengan beberapa kelengkapan tambahan untuk

    menunjang operasinya. Kelengkapan tersebut antara lain :

    4.5.8.1 Instrumentasi

    Furnace H-2040 dilengkapi dengan serangkaian peralatan instrumentasi

    berfungsi untuk memonitori serta mengontrol variabel-variabel proses sehingga

    furnace dapat beroperasi secara efisien , optimal, dan aman. Variabel-variabel proses

    yang dikontrol oleh H-2040 antara lain :

    Feed : Jumlah feed yang masuk ke H-2040 dapat

    dilihat pada FI-2010. Terdapat FIC-2010 yang terhubung dengan valve

    FCV-2010 untuk mengontrol jumlah feed yang masuk.

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    17/28

    Pressure : Terdapat beberapa peralatan instrumentasi yang

    berfungsi untuk melihat besarnya variabel tekanan seperti draft, tekanan

    off gas , serta tekanan udara kompresor.

    • Draft : Besarnya draft yang terdapat pada

    furnace H-2040 dapat dilihat pada DPI-2040

    • Tekanan off gas : Tekanan off gas dapat dilihat pada PI-

    2200

    Temperature : Suhu yang dipantau pada H-2040 antara lain

    suhu feed yang dilihat pada TI-2520 dan suhu outlet crude oil yang

    dilihat pada TI-2040, serta suhu pada bagian-bagian pada H-2040

    seperti stack (TI-2043) , firebox (TI-2042) , dan skin-tube (TI-2044). TI-

    2040 terhubung dengan TCV-2040 untuk mengontrol jumlah fuel oil

    yang masuk.

    4.5.8.2 Platform

    Tempat laluan operator sekeliling dinding dapur ketika pemeriksaan kondisi

    dapur.

    4.5.8.3 F lame Detector

    Fungsinya untuk mendeteksi nyala api pada H-2040. Ketika flame detector tidak

    mendeteksi nyala api maka, solenoid valve pada line fuel akan tertutup sehingga burner

    akan mati. Flame detector terletak pada masing-masing burner.

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    18/28

    4.5.8.4 Oxygen An alyzer

    Alat yang berfungsi ntuk mengetahui kandungan oksigen yang terikut dalam flue

    gas .

    4.5.8.5 F lame Ar restor

    Flame Arrestor berfungsi untuk menghalangi by pass pembakaran pada line off

    gas akibat tekanannya pada vessel D-2200 menurun. By pass ini dapat membahayakan

    vessel D-2200.

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    19/28

    4.6 Data Kondisi Operasi

    Berikut tabel data kondisi operasi pada H-2040

    Tabel 4.5 Data Kondisi Operasi Furnace H-2040

    Tgl/jamCrude Oil Fuel Oil Air Pressure Off-Gas Temperature

    Diff.Press

    O2 FuelValve

    FI-2010 TI-2520

    PressureSuhu Main Atom. Local PI-2200

    StackTI-

    2043

    FireboxTI-2042

    SkinTubeTI-

    2044

    OutlletTI-

    2040PSH PSL PI-2060

    Bpd oF psi psi psi oF psi psi psi psi oF oF oF oF inH 2O % O 2 %1 /

    16.00 9985 378 110,2 115 109,9 80 120 98 4,7/4,5 4,5 768 1007 600 682 -0,431 18,6 30

    2 /16.00 9988 377 109,8 115 110,2 90 117 100 4,7/4,0 4,0 770 1021 591 676,7 -0,421 22,7 30

    3 /16.00 9995 390 109,9 115 110,0 65 116 100 5,5/5,0 5,0 783 1011 615 679 -0,43 18,9 33

    6 /22.00 10000 378 110 115 110,6 70 120 102 5,2/5,0 5,0 800 1010 615 692,1 -0,441 16,4 25

    7 /22.00 10000 381 110 115 110 70 108 102 5,4/5,0 5,0 792 1026 587 684 -0,442 17,5 24,5

    8 /22.00 10009 375 110,9 115 110 65 116 100 5,5/5,0 5,0 783 1011 595 679 -0,433 18,9 33

    9 /22.00 9969 380 109,7 115 109,7 75 114 102 4,7/4,5 4,5 783 1029 597 685 -0,441 16,3 33

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    20/28

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    21/28

    21

    yang ditargetkan maka, off gas harus dijaga pada tekanan tertentu. Pada H-2040

    tekananan off gas dijaga pada tekanan 4,5 psig hingga 5,5 psig. Tekanan off gas

    yang terlalu rendah dapat mengakibatkan by pass api menuju vessel D-2200.

    Pada line off gas , terdapat Flame Arrestor yang berfungsi menghalangi by pass

    ini.

    4.5.6 Tekanan Atomizing Air

    H-2040 menggunakan udara kompresor sebagai udara atomizing . Dilhat

    dari spesifikasi desain-nya, tekanan udara atomisasinya sebesar 120 psig dengan

    acuan VTB sebagai . Dalam pengoperasian H-2040, tekanan udara atomisasi

    berkisar antara 100 psig hingga 115 psig. Tekanan yang lebih rendah dari

    tekanan desain disebabkan oleh viskositas SRG yang lebih lebih rendah dari

    VTB sebagai acuan desainnya sehingga, tekanan 100 psig hingga 115 psig

    sudah cukup untuk mengatomisasi SRG.

    4.6.2 Temperatur

    4.6.2.1 Temperatur Tube`

    Tube yang dioperasikan pada temperatur yang terlalu tinggi akan

    mengakibatkan kerusakan maupun penurunan kekuatan material t ube tersebut

    sehingga akan menurunkan umur tube . Jika dilihat dari data spesifikasi,

    temperatur maksimum yang diterima pada Tube ialah 823 oF. H-2040

    beroperasi pada Temperatur Skin Tube antara 580 oF hingga 600 oF sehingga

    dapat dikatakan tube pada H-2040 masih pada beroperasi pada Temperatur yang

    aman.

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    22/28

    22

    4.5.2.2 Temperatur Stack

    Temperatur stack dijaga tidak boleh kurang dari 170 oC atau kurang lebih

    338 oF karena akan mengakibatkan terkondensasinya SO 2. Kondnensasi ini akan

    mengkorosi material material yang berada pada furnace . Pada H-2040,

    temperatur stack berada pada kisaran 760 oF hingga 800 oF sehingga tidak

    mengakibatkan kondensasi SO 2 yang terikut dalam flue gas . Temperatur stack

    juga dapat menjadi indikasi efisiensi pada furnace . Temperatur stack pada H-

    2040 dapat dikatakan cukup tinggi dengan selisih 100 oF hingga 130 oF dengan

    temperatur inlet crude oil . Hal ini juga dikarenakan draft yang cukup tinggi yaitu

    -0,41 inH 2O hingga -0,44 inH 2O yang apabila dibandingkan dengan spesifikasi

    desain yaitu -0,33 inH 2O.

    4.5.2.3 Temperatur Outlet

    Temperature outlet merupakan salah satu acuan utama dalam pengoperasian

    furnace . Temperatur outlet dijaga pada kisaran 675 oF hingga 690 oF. Temperatur

    yang terlalu tinggi akan mengakibatkan crude oil mengalami crack sehingga

    terbentuk coke . Pengaturan temperatur outlet dengan cara mengatur suplai fuel oil

    maupun fuel gas. Suplai fuel oil diatur dengan bukaan valve TCV-2040. Sistem

    return pada pipa fuel oil akan mengembalikan sejumlah fuel oil yang tidak terpakai

    kembali ke tangki. Sedangkan untuk suplai off gas -nya diatur dengan cara

    mengatur putaran pada EA-2031 A/B. Jika ingin meningkatkan suplai off-gas ,

    maka putaran EA -2031 A/B diturunkan sehingga akan mengurangi kondensasi dari

    gas yang keluar dari vessel D-2100

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    23/28

    23

    4.5.3 Aliran ( Flow Rate )

    Aliran crude oil yang masuk pada H-2040 sebesar 10000 Bpd. H-2040

    didesain untuk menerima feed sebanyak 12.000 Bpd namun, feed yang disuplai

    dari MCL belum bisa mencapai target tersebut.

    4.5.4 Jenis Bahan Bakar

    Furnace H-2040 didesain untuk menggunakan VTB sebagai bahan bakar.

    Namun saat ini H-2040 menggunakan SRG sebagai bahan bakarnya karena

    produksi SRG melebihi permintaan konsumen. SRG memiliki sifat volatilitas

    yang lebih tinggi maka waktu purging -nya ditingkatkan sehingga mampu betul-

    betul mengusir sisa uap SRG yang tertinggal.

    4.8 Operasi Heater H-2040

    4.8.1 Normal Start-Up

    Cek bukaan valve pada pipa Fuel Oil, Fuel Gas, LPG, dan Udara Kompresor

    Siapkan LPG untuk penyalaan awal pada pilot

    Cek tekanan kompresor (>100 psig)

    Reset Flame Detector pada Burner yang akan dinyalakan hingga

    menunjukan angka 0

    Sirkulasikan Crude Oil diatas 3800 Bpd

    Sirkulasi Fuel Oil diatas 130 Bpd

    Buka valve LPG

    Switch On Burner yang akan dinyalakan pada HMI ( Human Machine

    Interface )

    Setelah status burner pada HMI Enabled, burnernya sudah bisa di start.

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    24/28

    24

    Tekan tombol Start pada Burner yang akan dinyalakan

    Tunggu hingga lampu Indicator menyala

    Buka perlahan valve manual pilot

    Setelah Pilot telah menyala, SSOV ( Safety Shut-Off Valve) Fuel akan

    terbuka.

    Buka perlahan valve manual Fuel dan valve manual Atomizing Air

    Setelah burner telah menyala, valve LPG bisa ditutup

    Ulangi langkahnya pada burner lainnya

    4.8.2 Normal Shut Down

    Switch Off Burner pada panel.

    Tunggu hingga status Burner Disabled

    SSOV pada line Fuel Oil dan Fuel Gas akan tertutup secara otomatis

    Sesaat setelah SSOV tertutup, secara otomatis akan melakukan purging

    pada line Fuel Oil

    Tutup valve manual pada line Fuel Oil dan Udara

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    25/28

    25

    4.9 Permasalahan dan Penanggulangan H-2040

    Tabel 4.6 Tabel Pemasalahan dan Penanggulangan di Heater H-2040

    Problem Dampaknya Kemungkinan

    Penyebab

    Cara

    Mengatasi

    Draft

    terlalu

    kecil atau

    terlalu

    besar

    - Flash Back

    - Sirkulasi tidak

    lancar

    - Efisiensi

    menurun

    - Damper screen kotor

    - Damper kurang buka

    - Bersihkan

    damper screen

    -

    Tambah

    bukan damper

    Pilot tidak

    menyala

    Heater tidak

    dapat

    beroperasi

    - Flame Detector tidak

    mendeteksi nyala api

    - Tekanan LPG turun/

    LPG habis

    - Ada valve yang

    tertutup pada line

    LPG

    - Busi kotor

    - Nozzle kotor

    - Bersihkan

    Flame

    Detector

    - Posisikan

    Flame

    Detector ke

    arah nyala api

    - Line Up LPG

    - Bersihkan

    LPG & Nozzle

    Stack

    berasap

    - Efisiensi

    Turun

    - Polusi

    - Kurang udara

    pembakaran &

    atomisasi

    - Periksa

    Tekanan

    Kompresor

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    26/28

    26

    4.10 Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan

    4.10.1 Keselamatan Kerja pada Heater H-2040

    Agar terhindar dari berbagai kecelakaan kerja mengingat banyak sekali

    potensi kecelakaan kerja pada Heater H-2040, maka disediakan berbaagai fasilitas

    - Off gasnya kotor - Line Up udara

    atomizing

    - Bersihkan

    Damper

    Screen udara

    sekunder

    - Drain line off

    gas dari

    strainernya

    Lidah api

    terlalu

    panjang

    - Merusak tube

    - Efisiensi

    Turun

    - Kurang

    udara

    - Fuel

    terlalu

    banyak

    - Tambah udara

    - Kurangi fuel

    Lidah api

    terlalu

    pendek

    - Efisiensi

    Turun

    - Terlalu banyak udara

    - Kekurangan fuel

    - Kurangi

    udara

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    27/28

    27

    penunjang demi keselamatan pekerja maupun perlindungan terhadap peralatan-

    peralatan pada furnace H-2040

    4.10.1.1 Perlindungan Sumber Daya Manusia

    Agar para pekerja maupun orang – orang yang berada di sekitar lingkungan

    kilang, khususnya area Heater H-2040 terhindar dari berbagai macam potensi

    kecelakaan kerja, maka perusahaan menyediakan alat – alat penunjang yang

    nantinya akan dipakai ketika ada pekerja atau orang – orang yang berada di

    lingkungan kerja. Alat – alat tersebut antara lain :

    Baju safety (coverall )

    Helm Safety

    Sepatu pelindung (safety shoes)

    Sarung Tangan ( Safety Gloves )

    Safety Goggles

    4.10.1.2 Perlindungan terhadap Peralatan Proses

    Untuk melindungi peralatan dari dampak yang timbul dari operasi peralatan

    yang dapat memperpendek umur peralatan, maka perlu dilakukan suatu cara untuk

    melindungi peralatan, seperti:

    Fire Monitor

    6 buah APAR pada H-2040

    Instrumentasi

  • 8/19/2019 Operasi Furnace pada ADU

    28/28

    Selain itu, dilakukan pula perlindungan terhadap proses, seperti:

    4.10.2 Perlindungan terhadap Lingkungan

    Untuk melindungi lingkungan dari pencemaran akibat operasi dapur 1F-1,

    dilakukan cara:

    Cerobong asap dibuat cukup tinggi, untuk mengurangi paparan gas buang sisa

    pembakaran.

    Temperatur stack harus di atas 170 oC agar tidak terjadi pengembunan SO 2.