OPEC

15
OPEC KELOMPOK 3

Transcript of OPEC

Page 1: OPEC

OPEC

KELOMPOK 3

Page 2: OPEC

NAMA KELOMPOK1. Janur Dikya SXII SOS 3 / 142. Muh Abdul K XII SOS 3 / 193. Toni Himawan XII SOS 3 / 264. Valens Karel B XII SOS 3 / 27

Page 3: OPEC

OPEC ( Organization of the petroleum Exporting Countries )

Organisasi Negara – Negara Pengekspor Minyak.

OPEC didirikan pada tanggal 14 September 1960 di Bagdad, Irak. Kemudian di pindahkan ke Wina, Austria pada tanggal 1 September 1965.

OPEC Dibentuk Sebagai Akibat Jatuhnya Harga Minyak Pada Perusahaan Raksasa Seperti Shell, British Petroleum, Texaco, Exxon Mobil, Socal, Dan Gulf.

Mereka Melakukan Penurunan Harga Minyak Secara Drastis Sehingga Mereka Mampu Memenuhi Kebutuhan Negara – Negara Industri Besar.

Page 4: OPEC

Tujuan OPECMenyatukan kebijakan perminyakan antara

Negara-negara anggota.

Memenuhi kebutuhan dunia akan minyak bumi.

Mestabilkan harga minyak dunia.

Menentukan kebijakan-kebijakan untuk menlindungi Negara-negara anggota.

Page 5: OPEC

OPEC berupaya menstabilkan harga minyak dipasar internasional dan menjamin kesinambungan pasokan minyak kepada Negara-negara konsumen.

Salah satu cara untuk menjaga stabilitas pasar minyak internasional adalah melalui penentuan kuota (batas tertinggi) produksi minyak berdasarkan kesepakatan Negara anggota. 

Misalnya, apabila permintaan minyak dunia meningkat atau salah satu Negara anggota OPEC mengurangi produksinya, maka Negara anggota OPEC lain dapat secara sukarela meningkatkan produksi minyaknya untuk menghindari lonjakan harga yang tidak terkendali.

Dalam perdagangan internasional, OPEC menguasai 55% minyak bumi. Karena itu OPEC memegang peranan penting dalam masalah perminyakan internasional.Terutama dalam hal menaikkan dan menurunkan tingkat produksinya.

Di samping itu OPEC juga terlibat aktif dalam usaha peningkatan perdagangan internasional serta konservatif lingkungan.

Page 6: OPEC

SEJARAH BERDIRINYA OPEC Venezuela merupakan negara pertama yang memprakarsai

pembentukan OPEC dengan cara mendekati negara Gabon, Iran, Libya, Saudi Arabia dan Kuwait pada tahun 1949.

Venezuela menyarankan untuk menukar pandangan dan mengeksplorasi jalan yang lebar dan komunikasi lebih dekat dengan negara penghasil minyak.

Pada tanggal 10 samapi 14 September 1960, gagasan dari Menteri Pertambangan dan Energi Venezuela, dan Menteri Pertambangan dan Energi Saudi Arabia, pemerintahan Irak, Kuwait, dan Persia bertemu di Baghdad untuk bermusyawarah bagaimana cara untuk meningkatkan harga minyak mentah yang telah dihasilkan oleh negara masing-masing.

Venezuela, Saudi Arabia, Irak, Kuwait, dan Persia,Kelima negara tersebut dikenal sebagai pendiri organisasi OPEC.

Page 7: OPEC

Negara-negara Anggota OPEC

1. Arab Saudi2. Angola3. Irak4. Libya5. Kuwait6. Nigeria7. Iran8. Uni Emirat Arab9. Aljazair10. Qatar11. Venezuela12. Ekuador

Page 8: OPEC

Struktur Organisasi Dan Manajemen OPEC

A. Konferensi

B. Dewan Gubernur

C. Sekretariat

Page 9: OPEC

Konferensi Adalah Organ Tertinggi Yang Bertemu Dua (2) Kali Dalam

Setahun. Tetapi Pertemuan Extra – Opecrdinary Dapat Dilaksanakan Jika Diperlukan. Semua Negara Anggota Harus Terwakilkan Dalam Konferensi Dan Tiap Negara Mempunyai Satu Hak Suara. Keputusan Ditetapkan Setelah Mendapat Persetujuan Dari Negara Anggota (Pasal 11–12).

Konferensi OPEC Dipimpin Oleh Presiden Dan Wakil Presiden OPEC Yang Dipilih Oleh Anggota Pada Saat Pertemuan Konperensi ( Pasal 14 ).

Konferensi OPEC Bertugas Merumuskan Kebijakan Umum Organisasi Dan Mencari Upaya Pengimplementasian Kebijakan Tersebut. Sebagai Organisasi Tertinggi, Pertemuan Konperensi OPEC Mengukuhkan Penunjukan Anggota Dewan Gubernur Dan Sekretaris Jenderal OPEC. (Pasal 15)

Page 10: OPEC

Dewan Gubernur Dewan Gubernur Terdiri Dari Gubernur Yang Dipilih

Oleh Masing-Masing Anggota OPEC Untuk Duduk Dalam Dewan Yang Bersidang Sedikitnya Dua Kali Dalam Setahun. Pertemuan Extraordinary Dari Dewan Dapat Berlangsung Atas Permintaan Ketua Dewan Sekretaris Jenderal Atau 2/3 Dari Anggota Dewan ( Pasal 17 Dan 18 ).

Dewan Gubernur Dipimpin Oleh Seorang Ketua Dan Wakil Ketua Yang Berasal Dari Para Gubernur OPEC Negara – Negara Anggota Dan Yang Disetujui Oleh Pertemuan Konferensi OPEC Untuk Masa Jabatan Selama 1 Tahun ( Pasal 21 ).

Page 11: OPEC

TUGAS DEWAN GUBERNUR 1. Melaksanakan Keputusan Konferensi2. Mempertimbangkan dan Memutuskan Laporan – Laporan

Yang Disampaikan Oleh Sekretaris Jenderal 3. Memberikan Rekomendasi Dan Laporan Kepada Pertemuan

Konferensi OPEC 4. Membuat Anggaran Keuangan Organisasi5. Menyerahkannya Kepada Sidang Konferensi Setiap Tahun6. Mempertimbangkan Semua Laporan Keuangan7. Menunjuk Seorang Auditor Untuk Masa Tugas Selama Satu

(1) Tahun 8. Menyetujui Penunjukan Direktur – Direktur Divisi, Kepala

Bagian Yang Diusulkan Negara Anggota Menyelenggarakan Pertemuan Extraordinary Konferensi OPEC Dan Mempersiapkan Agenda Sidang ( Pasal 20 )

Page 12: OPEC

Sekretariat Adalah Pelaksana Eksekutif Organisasi Sesuai Dengan

Statuta Dan Pengarahan Dari Dewan Gubernur.

Sekretaris Jenderal Adalah Wakil Resmi Dari Organisasi Yang Dipilih Untuk Periode Tiga (3) Tahun Dan Dapat Diperpanjang Satu Kali Untuk Periode Yang Sama.

Sekretaris Jenderal Harus Berasal Dari Salah Satu Negara Anggota.

Dalam Melaksanakan Tugasnya Sekjen Bertanggung Jawab Kepada Dewan Gubernur Dan Mendapat Bantuan Dari Para Kepala Divisi Dan Bagian.

Page 13: OPEC

PERANAN INDONESIA DALAM OPEC Sejak Menjadi Anggota OPEC Tahun 1962, Indonesia Ikut

Berperan Aktif Dalam Penentuan Arah Dan Kebijakan OPEC Khususnya Dalam Rangka Menstabilisasi Jumlah Produksi Dan Harga Minyak Di Pasar Internasional.

Sejak Berdirinya Sekretariat OPEC Di Wina Tahun 1965, KBRI / PTRI Wina Terlibat Aktif Dalam Kegiatan Pemantauan Harga Minyak Dan Penanganan Masalah Substansi Serta Diplomasi Di Berbagai Persidangan Yang Diselenggarakan Oleh OPEC.Pentingnya Peran Yang Dimainkan Oleh Indonesia Di OPEC Telah Membawa Indonesia Pernah Ditunjuk Sebagai Sekjen OPEC Dan Presiden Konferensi OPEC.

Pada Tahun 2004, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral ( MESDM ) Indonesia Terpilih Menjadi Presiden Dan Sekjen Sementara OPEC.Status Keanggotaan Indonesia Di OPEC Telah Menjadi Wacana Perdebatan Berbagai Pihak Di Dalam Negeri, Karena Indonesia Saat Ini Dianggap Telah Menjadi Negara Pengimpor Minyak ( Net–Importer ).

Page 14: OPEC

Dalam Kaitan Ini, Indonesia Sedang Mengkaji Mengenai Keanggotaanya Di Dalam OPEC Dan Telah Membentuk Tim Untuk Membahas Masalah Tersebut Dari Sisi Ekonomi Dan Politik.

OPEC Melihat Bahwa Penurunan Tingkat Ekspor Di Beberapa Negara Anggota OPEC, Termasuk Indonesia, Disebabkan Karena Kurangnya Investasi Baru Di Sektor Perminyakan. Apabila Kondisi Tersebut Terus Berlangsung, Maka Diperkirakan Indonesia Akan Mengalami Hambatan Dalam Meningkatkan Tingkat Produksinya Dan Tetap Menjadi Pengimpor Minyak Di Masa Mendatang.

Disamping Itu, Indonesia Memiliki Kesempatan Untuk Menempatkan Sumber Daya ManusiaNya Untuk Bekerja Di Sekretariat OPEC. Hal Ini Merupakan Investasi Jangka Panjang Karena Akan Dapat Menjadi Network Bagi Indonesia Di Masa Datang.

Dalam OPEC Sendiri Belum Ada Tuntutan Agar Indonesia Mengkaji Keanggotaannya Karena Turunnya Tingkat Produksi Minyak Bumi Indonesia Serta Mulainya Indonesia Menjadi Negara Importir Minyak. OPEC Menyadari Bahwa Kemungkinan Penurunan Ekspor Minyak Negara – Negara Anggota Adalah Salah Satu Akibat Dari Kurangnya Investasi Di Sektor Perminyakan Negara Tersebut.

Page 15: OPEC

- Sekian dan Terima Kasih -