ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIESeprints.umm.ac.id/53276/3/BAB II.pdf · tersebut...

17
21 BAB II ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIES (OPEC), NON-OPEC DAN PASAR MINYAK DUNIA 2.1 Organization Of The Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan Non- OPEC Organization of the Petroleum Exporting Countries atau yang lebih dikenal sebagai OPEC merupakan organisasi antar pemerintah dunia yang terdiri dari negara-negara anggota pemasok minyak dunia. 33 Tujuan didirikannya OPEC sendiri adalah untuk mengatur dan menyatukan kebijakan perminyakan diantara para anggota OPEC, dalam rangka untuk menjaga keadilan dan kestabilan harga minyak diantara para negara-negara pemasok dan pengekspor minyak. 34 Di sisi lain, keberadaan OPEC diharapkan oleh negara-negara anggotanya dapat menjadi media dalam mengatur alur penawaran dan permintaan minyak mentah dunia terhadap negara-negara konsumen. Sejak didirikan, OPEC telah memberikan dampak terhadap perdagangan minyak dunia, yang tidak hanya dialami oleh negara-negara anggotanya, tetapi juga negara-negara non-OPEC. Pada dekade 1970an, kenaikan harga minyak yang sangat tinggi memicu kebijakan embargo oleh pemerintah Arab Saudi pada tahun 1973 dan juga memicu terjadinya Revolusi Iran pada tahun 1979. Pada saat itu, OPEC melaksanakan pertemuan pertamanya yang diadakan di Aljazair pada tahun 1975. Pertemuan tersebut diadakan dalam sebagai bentuk respon terhadap tingginya kenaikan harga minyak dunia, yang menyebabkan negara-negara 33 Brief History, diakses dari https://www.opec.org/opec_web/en/about_us/24.htm pada 27 November 2018 34 Ibid.

Transcript of ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIESeprints.umm.ac.id/53276/3/BAB II.pdf · tersebut...

Page 1: ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIESeprints.umm.ac.id/53276/3/BAB II.pdf · tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu memelihara dan meningkatkan

21

BAB II

ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIES

(OPEC), NON-OPEC DAN PASAR MINYAK DUNIA

2.1 Organization Of The Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan Non-

OPEC

Organization of the Petroleum Exporting Countries atau yang lebih

dikenal sebagai OPEC merupakan organisasi antar pemerintah dunia yang terdiri

dari negara-negara anggota pemasok minyak dunia.33

Tujuan didirikannya OPEC

sendiri adalah untuk mengatur dan menyatukan kebijakan perminyakan diantara

para anggota OPEC, dalam rangka untuk menjaga keadilan dan kestabilan harga

minyak diantara para negara-negara pemasok dan pengekspor minyak.34

Di sisi

lain, keberadaan OPEC diharapkan oleh negara-negara anggotanya dapat menjadi

media dalam mengatur alur penawaran dan permintaan minyak mentah dunia

terhadap negara-negara konsumen.

Sejak didirikan, OPEC telah memberikan dampak terhadap perdagangan

minyak dunia, yang tidak hanya dialami oleh negara-negara anggotanya, tetapi

juga negara-negara non-OPEC. Pada dekade 1970an, kenaikan harga minyak yang

sangat tinggi memicu kebijakan embargo oleh pemerintah Arab Saudi pada tahun

1973 dan juga memicu terjadinya Revolusi Iran pada tahun 1979. Pada saat itu,

OPEC melaksanakan pertemuan pertamanya yang diadakan di Aljazair pada tahun

1975. Pertemuan tersebut diadakan dalam sebagai bentuk respon terhadap

tingginya kenaikan harga minyak dunia, yang menyebabkan negara-negara

33

Brief History, diakses dari https://www.opec.org/opec_web/en/about_us/24.htm pada 27

November 2018 34

Ibid.

Page 2: ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIESeprints.umm.ac.id/53276/3/BAB II.pdf · tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu memelihara dan meningkatkan

22

berkembang pada saat itu mengalami kesulitan untuk melakukan impor minyak.

Tujuan diadakannya pertemuan itu sendiri adalah untuk mengurangi penderitaan

negara-negara miskin yang mengalami kesulitan impor minyak dan juga

menyerukan era baru kerjasama dalam suatu hubungan internasional dalam

sebuah kepentingan pembangunan ekonomi dan juga stabilitas harga minyak

dunia.35

Pada pertemuan tersebut, menghasilkan terbentuknya lembaga pendanaan

internal OPEC untuk pembangunan internasional yang bernama OPEC Fund for

International Development yang terbentuk pada tahun 1976.36

Meskipun seiring berjalannya waktu OPEC tidak hanya menjadi satu-

satunya pemasok minyak dunia, sehubungan dengan adanya penemuan dan

perkembangan dari cadangan minyak yang besar di teluk Meksiko dan di Laut

Utara, keterbukaan dari Rusia dan modernisasi pasar,37

namun Negara-negara

anggota OPEC masih menguasai dua pertiga dari persediaan minyak dunia, dan

pada April 2009, 55,5% dari produksi minyak dunia, menjadikan OPEC

organisasi yang mempunyai control yang besar terhadap pasar minyak dunia, hal

diatas menunjukan bahwa pengaruh OPEC terhadap harga minyak dunia masih

cukup tingi sedangkan untuk kelompok produsen lainnya atau Negara non-OPEC

adalah seperti anggota dari OECD dan negara-negara pecahan Uni Soviet

termasuk Rusia memproduksi 26,4% dan 18.11% dari total produksi minyak

dunia.38

35

Ibid 36

Ibid 37

Jack C. Plano & Roy Olton. 1969. The International Relation Dictionary. USA: Holt Rinchat

and Winston Inc. hlm 12 38

Ibid

Page 3: ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIESeprints.umm.ac.id/53276/3/BAB II.pdf · tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu memelihara dan meningkatkan

23

Diagram 2.1 Jumlah permintaan minyak dunia39

Berdasarkan data di atas, hingga tahun 2017, OPEC masih mendominasi

dalam hal ekspor minyak mentah dunia, yang sebagian pasokan minyaknya

berasal dari Timur Tengah.

Dalam rangka untuk meningkatkan stabilitas dan harmonisasi di pasar minyak,

wakil-wakil dari negara-negara anggota OPEC (Kepala Delegasi) bertemu di

konferensi OPEC untuk mengkoordinasi dan menyatukan kebijakan-kebijakan

perminyakan mereka. Mereka didukung oleh Sekretariat OPEC, dipimpin oleh Dewan

Gubernur dan dilaksanakan oleh Sekretaris Jenderal, dan oleh berbagai badan dari

organisasi, termasuk Dewan Komisi Ekonomi dan Sub-Komite Monitoring

Kementerian. Negara anggota mempertimbangkan situasi pasar minyak dan

meramalkan fundamental pasar, seperti nilai pertumbuhan ekonomi dan permintaan

minyak dan skenario persediaan minyak. Lalu mereka mempertimbangkan bagaimana

perubahannya, jika ada mereka akan melakukan produksi. 40

39

OPEC Share World Crude Oil Reserves, diakses dari

https://www.opec.org/opec_web/en/data_graphs/330.htm pada 27 November 2018. 40

Irawan, B. 2009. Pengaruh Regulasi Produksi Minyak Organization of the Petroleum Exporting

Countries Terhadap Kebijakan Pemerintah Indonesia Mengenai Harga Bahan Bakar Minyak.

Bandung: Universitas Komputer Indonesia. hlm 23

Page 4: ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIESeprints.umm.ac.id/53276/3/BAB II.pdf · tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu memelihara dan meningkatkan

24

Contohnya, pada konferensi negara-negara anggota yang lalu mereka

memutuskan untuk meningkatkan atau menurunkan produksi minyak kolektif

mereka untuk mempertahankan kestabilan harga dan persediaan minyak yang

merata untuk memenuhi permintaan dari konsumen pada jangka pendek,

menengah dan jangka panjang. Setelah lebih dari 40 tahun berdiri, OPEC telah

menerapkan berbagai strategi dalam mencapai tujuannya. Dari pengalaman

tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu

memelihara dan meningkatkan peran dari minyak sebagai sumber energi utama

dalam mencapai pembangunan ekonomi berkelanjutan, fungsi OPEC untuk

menstabilkan harga minyak dunia diimplementasikan melalui cara-cara berikut

ini, yaitu :41

1. Koordinasi dan unifikasi kebijakan perminyakan antar negara anggota;

2. Menetapkan strategi yang tepat untuk melindungi kepentingan negara

anggota;

3. Menerapkan cara-cara untuk menstabilkan harga minyak di pasar

internasional sehingga tidak terjadi fluktuasi harga;

4. Menjamin income yang tetap bagi negara-negara produsen minyak;

5. Menjamin suplai minyak bagi konsumen;

6. Menjamin kembalinya modal investor di bidang minyak.

Regulasi produksi minyak OPEC adalah penentuan dari jumlah

keseluruhan minyak yang akan diproduksi oleh semua negara anggota OPEC yang

nantinya akan diperjual belikan di pasar minyak dunia. Adapun regulasi yang

dilakukan oleh OPEC, untuk mencapai tujuannya seperti dengan menetapkan

41

Ibid

Page 5: ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIESeprints.umm.ac.id/53276/3/BAB II.pdf · tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu memelihara dan meningkatkan

25

suatu keputusan menaikkan jumlah produksi minyak (Kuota) dari Negara-negara

anggota dalam suatu kuota yang ditentukan dalam konferensi. Jumlah kuota

disesuaikan dengan kebutuhan pasar minyak dunia dan permintaan dari negara-

negara konsumen. Setiap negara mempunyai kuota produksinya sendiri-sendiri

sesuai dengan kemampuan negara tersebut dalam memproduksi minyak.

Dengan adanya penetapan jumlah kuota bagi Negara anggota maka

Negara-negara non-OPEC seperti Rusia, Brasil, Kazakhstan dan Mexico ikut

mendukung penetapan penambahan atau pengurangan kuota tersebut dan Negara

non-OPEC hanya menambahkan sekitar 4-9% dari masing-masing Negara sesuai

dengan kemampuan produksinya, dari 40% kebutuhan dunia dari produksi

minyaknya sebagai langkah antisifatif dari penambahan kuota Negara-negara

OPEC.42

Berdasarkan anggaran dasar organisasi yang ada, OPEC memiliki

kewajiban untuk membentuk kestabilan dan harmonisasi di pasar minyak untuk

keuntungan bagi produsen dan konsumen minyak. Pada bagian, ini negara-negara

anggota OPEC merespon keinginan pasar dengan mengkoordinasikan kebijakan-

kebijakan mengenai perdagangan minyak mereka. Kuota dari produksi minyak

kepada negara-negara anggotanya merupakan suatu bentuk respon terhadap

kebutuhan pasar.43

Jika permintaan meningkat atau beberapa produsen memiliki

persediaan yang kurang. OPEC bisa meningkatkan produksi minyaknya untuk

mencegah peningkatan tiba-tiba harga minyak atau ketiadaan persediaan minyak

dunia yang kritis. OPEC juga mungkin menurunkan produksi minyak sebagai

42

Direktur Komoditi dan Standardisasi. 2005. Organization of the Petroleum Exporting Countries.

Jakarta: Ditpolkom Bappenas, hlm 2 43

Benchmarks, B. OPEC Today: Influence on Oil Markets May Decrease But Role Still Important.

Diakses dari Business Benchmarks: https://www.spe.org/ pada tanggal 17 Oktober 2018

Page 6: ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIESeprints.umm.ac.id/53276/3/BAB II.pdf · tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu memelihara dan meningkatkan

26

respon terhadap kondisi pasar. sebagai pencegahan penurunan harga atau

pelimpahan jumlah persediaan minyak dunia.

Ketika OPEC membuat kesepakatan produksi, ada harapan bahwa

produsen non-OPEC akan dengan aktif mendukung pembagian produksi minyak

dunia yang akan menjamin keputusan-keputusan OPEC lebih efektif dan lebih

bermanfaat bagi semua pihak. Pengaruh dari keputusan-keputusan yang

dikeluarkan OPEC dalam harga minyak mentah dunia harus dipertimbangkan

terpisah dari isu-isu perubahan dalam harga-harga produk minyak, seperti bensin

dan minyak jadi lainnya.44

Perdebatan produksi minyak pernah terjadi pada pertemuan yang 150

tanggal 10 September 2008 yang sebelumnya menggelar pertemuan Extra-

diornary pada bulan Mei 2008 di Wina Austria. Saat itu Arab Saudi dilaporkan

keluar dari negosiasi OPEC ketika pertemuan untuk menentukan apakah memilih

untuk menurunkan produksi minyak dengan melakukan penambahan kuota. Hal

tersebut terjadi dikarenakan apabila harga dari minyak dunia terlalu rendah

Negara yang mempunyai minyak tidak mendapat keuntungan yang sesuai dengan

neraca perdagangan yang telah mereka buat dan apabila terlalu tinggi akan

membebani anggaran suatu Negara, pada saat itulah ketika regulasi OPEC pada

bulan September yang menghasilkan penurunan harga minyak dunia.45

Sejak tahun 2002, Rusia telah muncul sebagai pemain utama dalam pasar

energi internasional. Rusia sekarang bersaing dengan Arab Saudi sebagai

produsen minyak terbesar di dunia. Selama beberapa tahun terakhir, baron minyak

Rusia telah membuat keuntungan besar karena harga minyak meningkat di pasar

44

Ibid. 45

Marshall I. Goldman, 2008, Oilopoly: Putin, Power and the Rise of the New Russia, ONEWorld

Publications, hlm90-91.

Page 7: ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIESeprints.umm.ac.id/53276/3/BAB II.pdf · tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu memelihara dan meningkatkan

27

internasional. Maka dari itu tidaklah mengherankan jika kedua negara (Rusia dan Arab

Saudi) tetap membuat naik 42 persen dari cadangan negara-negara non-OPEC.46

Bahkan jika tidak ada cadangan besar yang ditemukan, cadangan saat ini sudah cukup

untuk memberikan Rusia dengan pundi-pundi keuangan yang sangat besar.

Tabel 2.1 Perbandingan Produksi Minyak Rusia dengan Beberapa negara

anggota OPEC dalam ribu barel per hari47

Tahun Federasi

Rusia

Iran Iraq Kuwait Qatar Arab

Saudi

2005 9597 4216 1833 2668 1151 10931

2006 9818 4290 1999 2737 1241 10671

2007 10043 4333 2143 2661 1267 10268

2008 9950 4361 2428 2786 1438 1663

2009 10139 4250 2452 2500 1421 9663

2010 10366 4420 2490 2560 1638 10075

2011 10518 4466 2801 2915 1834 11144

2012 10639 3814 3116 3171 1931 11635

2013 10779 3611 3141 3134 1903 11393

2014 10839 3736 3285 3120 1893 11505

2015 10980 3920 4031 3096 1898 12014

Berdasarkan pada data table di atas, dapat dilihat bahwa produksi minyak

dunia dalam kurun waktu 10 tahun, yaitu tahun 2005 hingga tahun 2015

mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah produksi tersebut tidak hanya

dialami oleh negara-negara anggoa OPEC, tetapi juga dialami oleh Rusia sebagai

salah satu produsen minyak terbesar di dunia. Dalam kurun waktu 10 tahun

tersebut, Rusia hanya mengalami penurunan dalam produksi hanya pada tahun

2008. Namun setelah itu, produksi minyak yang dilakukan oleh Rusia terus

mengalami peningkatan yang konstan, mengikuti kenaikan permintaan terhadap

konsumsi minyak dunia.

46

Marshall I. Goldman, op. cit., hlm. 91 47

BP Statistical Review of World Energy June 2016, diakses dari bp.com/statisticalreview pada 27

November 2018

Page 8: ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIESeprints.umm.ac.id/53276/3/BAB II.pdf · tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu memelihara dan meningkatkan

28

2.2 Keamanan Energi Di Negara Rusia

Bagi negara-negara pengekspor energi seperti Rusia, energi security

dilihat dalam konteks akses terhadap pasar dan jumlah tingkat permintaan.

Sedangkan bagi negara importir energi, energi security dilihat dalam konteks

bagaimana memperoleh suplai dan pasokan energi bagi negaranya.48

Bagi negara-

negara importir energi, energy security dapat diartikan sebagai “assurance of

sufficient energy supplies to permit national economy to function in a politically

acceptance manner” – jaminan akan adanya suplai atau sumber daya energi yang

cukup untuk memastikan berjalannya perekonomian nasional melalui cara-cara

politik.49

Mendapatkan pendapatan dari sumber energi yang diekspor merupakan

tujuan umum setiap negara pengekspor agar roda perekonomian tetap berjalan.

Selain dari pemaparan dua sub-konsep diatas Willrich menambahkan bahwa

perlunya menjamin sumber pendapatan yang diperoleh Negara pengekspor seperti

Rusia lantaran nilai atas energi yang diperoleh dari pendapatan ekspor karena

energi yang telah diekstrak menjadi suatu komoditas ekspor rawan ketidakstabilan

harga yang dapat menyebabkan inflasi, sehingga perlu adanya investasi untuk

keberlangsungan energi tersebut.

Keamanan energi merupakan tujuan penting dari kebijakan energi di

banyak negara di dunia, tidak terkecuali dengan Rusia. Negara Rusia mampu

memproduksi minyak untuk mencukupi kebutuhan energi bagi masyarakatnya.

Bahkan Rusia mampu mengekspor minyak hingga ke banyak negara sebagai

upaya pemenuhan pasokan minyak di negara-negara tersebut. Ketergantungan

48

Mason Willrich. 1978. Energy & World Politics, Simon and Schuster. hlm 21 49

Hadiwinata, 2006. An Introduction to Non-Traditional Security Studies: A Transnational

Approach, Mely Caballero-Anthony, hlm 245

Page 9: ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIESeprints.umm.ac.id/53276/3/BAB II.pdf · tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu memelihara dan meningkatkan

29

Eropa terhadap minyak Rusia justru menimbulkan kekuatan baru bagi Rusia.

Rusia tidak hanya mampu menopang pasokan minyak untuk kepentingan

nasionalnya namun bisa memberikan kontribusi besar terhadap ekspor minyak ke

berbagai wilayah di Eropa.50

Pemaparan konsep keamanan energi dari negara pengekspor seperti Rusia

yang dipaparkan diatas pada dasarnya menunjukkan bahwa keamanan energi

dilakukan oleh Rusia karena eratnya kaitan antara energi dengan keamanan

nasional negara. Hal ini ditambah dengan sistem di dunia yang tidak terdapat

pemerintahan yang supranasional, sehingga keamanan nasional memerlukan

tindakan yang bebas dan kekuatan tawar menawar dengan negara lain.51

Hal ini

dapat dipahami sebagai strategi yang dilakukan Negara Rusia untuk menjamin

keamanan energi. Terdapat dua strategi yang dapat dilakukan Negara Rusia untuk

menjamin keamanan energi, yakni dengan membuat negara pengimpor

bergantung secara fundamental pada energi negara pengekspor dan

menyeimbangkan interdependensi ekspor-impor energi dengan negara pengimpor.

Willrich menyatakan bahwa dalam membuat negara pengimpor

bergantung pada negara pengekspor maka negara pengekspor harus berada pada

posisi yang tidak lazim (unusual strength.52

Unusual strength merupakan posisi

dimana negara pengekspor memiliki kekuatan yang tidak lazim atas komoditas

energi yang dimilikinya dan ditandai dengan posisi dominan negara pada jenis

energi tertentu. Seperti Rusia pada sumber energi yang dimiliki yaitu minyak.

50

Dmitri Ofitserov-Belskiy. 2014. RBTH Indonesia.. Proyek South Stream dalam kondisi Kritis,

diakses dari http://indonesia.rbth.com/ pada tanggal 14 Februari 2017 51

Ibid, hlm 101 52

Mason Willrich. 1978. Energy & World Politics, Simon and Schuster. hlm. 96

Page 10: ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIESeprints.umm.ac.id/53276/3/BAB II.pdf · tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu memelihara dan meningkatkan

30

Pada konsep keamanan energi yang dipaparkan Willrich mencontohkan Arab

Saudi yang dominan dan sangat kuat atas kepemilikan minyak serta Amerika

Serikat atas pengayaan uranium.53

Dari contoh yang diberikan, Arab Saudi

dikatakan dominan atas minyak adalah karena Arab Saudi pada tahun 1973

merupakan negara dengan kepemilikan serta produksi terbesar namun dengan

tingkat konsumsi yang sangat rendah (produksi 21,3 juta barel & konsumsi 1,1

juta barel perhari; kepemilikan 316 milyar barel tahun 1973). Dengan contoh yang

diberikan Willrich menunjukkan bahwa Arab Saudi dapat melakukan embargo

minyak kepada negara-negara yang mendukung eksistensi Israel dan

menggalakkan nasionalisasi atas minyak yang dimiliki.54

Penulis menganalisa dari

tulisan dan contoh yang diberikan oleh Willrich bahwa yang dicontohkannya yaitu

Arab Saudi sama kuatnya dan sama-sama negara pengeksor seperti Negara Rusia.

Sehingga untuk mengidentifikasi apakah suatu negara pengekspor berada pada

posisi yang unusual strength atas energi yang dimiliki dapat dilihat pada jumlah

kepemilikan serta jumlah produksi energi terbesar namun jumlah konsumsi yang

rendah, sehingga negara tersebut merupakan negara surplus energi dan bagaimana

negara pengekspor menjadikan konoditas dominan tersebut menjadi kekuatan

politik yang dapat membuat negara pengimpor bergantung pada energi negara

pengekspor tersebut.

53

Ibid. Hlm. 96 54

Ibid, Hlm. 22

Page 11: ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIESeprints.umm.ac.id/53276/3/BAB II.pdf · tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu memelihara dan meningkatkan

31

Tabel 2.2 Komponen Keamanan Energi55

KOMPONEN AKAR PENYEBAB

Pasokan yang cukup

Ketidakseimbangan antara permintaan

dan penawaran

Ketidakseimbangan sebaran geografis

antara wilayah yang kaya dengan sumber

energi minyak dengan wilayah yang miskin

dengan sumber energi minyak

Ketidakseimbangan antara diversifikasi

energi dengan insentif harga

Harga yang terjangkau Kualitas yang cukup data saja terpenuhi

tetapi dengan harga yang sangat mahal

Ramah terhadap lingkungan Kerusakan lingkungan global sebagai

akibat penggunaan energi untuk industrialisasi

Aman dari serangan

bersenjata

Kemunculan ancaman dari factor

dan/atau aktor non-negara dalam bentuk aksi

teroris

Pemaparan sub-konsep keamanan energi ditujukan untuk mengetahui

keamanan energi dari sudut pandang pengeskpor seperti Rusia yang akan

dijadikan landasan strategi untuk menjamin keamanan energi. Pertama,

sovereignty over natural resources (kedaulatan atas sumber daya alam).

Mengadopsi dari buku Energy and World Politics oleh Mason Willrich,

kedaulatan atas energi dijadikan sebagai landasan paling mendasar dalam

keamanan energi negara pengeskpor seperti Rusia dikarenakan energi merupakan

elemen dasar dalam roda perekonomian sehingga berkaitan pula dengan

keamanan nasional negara.56

Dalam contoh yang dipaparkan Willrich, kedaulatan

tersebut berupa terbebasnya sektor energi dari campur tangan asing sehingga

pengelolaan energi merupakan hasil dari keputusan nasional, bukan dikte pihak

asing.57

55

Makmur Keliat, 2006. Kebijakan Keamanan Energi. Global Jurnal Internasional Vol.8 No.2,

hlm 37 56

Mason Willrich, Op.cit, hlm 94 57

Ibid, hlm 65

Page 12: ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIESeprints.umm.ac.id/53276/3/BAB II.pdf · tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu memelihara dan meningkatkan

32

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keamanan energi negara

pengekspor dapat dikatakan aman jika negara memegang penuh atas kedaulatan

sumber daya alam yang dimilikinya. Bahwa berdasarkan hal tersebut dapat

dikatakan Negara Rusia memegang kekuatan besar dalam keamanan energi

sebagai negara pengekspor minyak bumi. Kedua, guaranteed access to foreign

market (jaminan akses ke pasar luar negeri), dalam konteks ekspor-impor, maka

pasar yang dimaksud adalah pasar energi luar negeri/pasar internasional.

Mengutip dari pernyataan Willrich yang menyatakan bahwa Kepentingan

negara pengekspor terhadap akses yang terjamin ke pasar luar negeri merupakan

kebalikan dari kepentingan importir terhadap akses ke sumber daya energy.58

Sehingga hal ini dapat meningkatkan kemungkinan adanya negosiasi antara

eksporter dan importer yang menguntungkan satu sama lain. Ketiga, yakni

financial security for the investments made with exports earnings (jaminan atas

keamanan finansiil untuk investasi dari pendapatan ekspor).

Mendapatkan pendapatan dari sumber energi yang diekspor merupakan

tujuan umum setiap negara pengekspor agar roda perekonomian tetap berjalan.

Selain dari pemaparan dua sub-konsep diatas Willrich menambahkan bahwa

perlunya menjamin sumber pendapatan yang diperoleh Negara pengekspor

lantaran nilai atas energi yang diperoleh dari pendapatan ekspor karena energi

yang telah diekstrak menjadi suatu komoditas ekspor rawan ketidakstabilan harga

yang dapat menyebabkan inflasi, sehingga perlu adanya investasi untuk

keberlangsungan energi tersebut.

58

Ibid, hlm 95

Page 13: ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIESeprints.umm.ac.id/53276/3/BAB II.pdf · tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu memelihara dan meningkatkan

33

Energy security harus dipandang secara kontekstual. Energy security

memiliki berbagai konteks berdasarkan peran aktor yang melakukannya. Bagi

negara-negara pengekspor energi seperti Rusia, energi security dilihat dalam

konteks akses terhadap pasar dan jumlah tingkat permintaan. Sedangkan bagi

negara importir energi, energi security dilihat dalam konteks bagaimana

memperoleh suplai dan pasokan energi bagi negaranya.59

Keamanan energi merupakan tujuan penting dari kebijakan energi di

banyak negara di dunia. Rusia mampu memproduksi minyak untuk mencukupi

kebutuhan energi bagi masyarakatnya. Bahkan Rusia mampu mengekspor minyak

hingga ke banyak negara sebagai upaya pemenuhan pasokan minyak di negara-

negara tersebut. Ketergantungan Eropa terhadap minyak Rusia justru

menimbulkan kekuatan baru bagi Rusia. Rusia tidak hanya mampu menopang

pasokan minyak untuk kepentingan nasionalnya namun bisa memberikan

kontribusi besar terhadap ekspor minyak ke berbagai wilayah di Eropa.60

Sebagaimana hubungan interdependensi merupakan hubungan yang

bersifat timbal balik, maka hal ini dapat dipahami bahwa dalam hubungan

interdependensi memungkinkan adanya kondisi yang tidak seimbang antara

negara pengekspor dan pengimpor. Seperti yang dicontohkan Willrich, bahwa

terdapat beberapa negara eksporter yang bergantung pada bantuan yang diberikan

negara pengimpor menyebabkan mereka tidak memiliki cara lain untuk

mendapatkan bantuan tersebut.61

Sehingga strategi yang dapat dilakukan adalah

dengan memanfaatkan hubungan interdependensi yang telah terjalin sehingga

59

Mason Willrich. 1978. Energy & World Politics, Simon and Schuster. hlm 21 60

Dmitri Ofitserov-Belskiy. 2014. RBTH Indonesia.. Proyek South Stream dalam kondisi Kritis,

diakses dari http://indonesia.rbth.com/ pada tanggal 14 Februari 2017 61

Ibid, Hlm 120

Page 14: ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIESeprints.umm.ac.id/53276/3/BAB II.pdf · tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu memelihara dan meningkatkan

34

tetap dapat berjalan maksimal, menguntungkan dan sesuai dengan kepentingan

nasional negara.

Namun seiring dengan situasi energi global yang dinamis Willrich juga

mengindikasikan bahwa negara pengekspor juga dapat membentuk hubungan

interdependensi baru dengan mencari partner negara pengimpor lain, yang dapat

dipahami sebagai diversifikasi negara pengimpor guna untuk mencari pasar lain

yang potensial bagi negara pengekspor untuk mengekspor energinya.

Dengan pemaparan mengenai strategi yang pertama, yaitu unusual

strength positioning maka terdapat korelasi dengan upaya diversifikasi pengimpor

ini yaitu jika negara pengekspor berada pada posisi yang tidak lazim atas

energinya (unusual strength) maka komoditas yang diekspor dapat tetap bertahan

dalam waktu yang lama dan berkontribusi pada pendapatan negara yang

merupakan orientasi utama negara pengekspor. Sehingga hal yang perlu

diidentifikasi adalah negara pengimpor.yang potensial dijadikan sebagai partner

baru.

Dari sekian jumlah tujuan pasar ekspor minyak mentah Rusia tersebut, Uni

Eropa lah yang merupakan pasar ekspor minyak mentah terbesar Rusia. Beberapa

negara Uni Eropa yang bergantung penuh pada minyak mentah Rusia dan

diperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat hingga tahun ke tahun.62

Negara Rusia sekarang bersaing dengan Arab Saudi sebagai produsen minyak

terbesar di dunia, hal tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1 mengenai perbandingan

produksi minyak dunia antara Rusia dan juga beberapa anggota OPEC yang salah

satunya adalah Arab Saudi.

62

British Petroleum, Statistical Review of World Petroleum, 2009. Seperti dikutip oleh David G.

Tarr, The Crucial Role for Competition in the Russian Gas Market: Implications for Russia and

Europe. Hlm. 3

Page 15: ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIESeprints.umm.ac.id/53276/3/BAB II.pdf · tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu memelihara dan meningkatkan

35

Selama beberapa tahun terakhir, baron minyak Rusia telah membuat

keuntungan besar karena harga minyak meningkat di pasar internasional. Oleh

karena itu pembendaharaan Rusia semakin penuh dengan petrodollar.63

Maka dari

itu tidaklah mengherankan jika Rusia tetap membuat naik 42 persen dari cadangan

negara-negara non-OPEC. Secara strategis, minyak telah membawa Rusia menuai

kekayaan yang tidak biasa. Selain sebesar $ 120 milyar yang terdapat pada Dana

Stabilisasi tahun 2007, dan lebih dari $ 420 milyar di perbendaharaan dan Bank

Sentral Rusia, selain itu Rusia juga menyimpan tumpukan dolar dalam jumlah

besar, emas, dan konversi mata uang.64

Akan tetapi keamanan energi di Negara Rusia terganggu diakibatkan

adanya kebijakan OPEC pada 5 tahun terakhir yakni 2010-2015 yaitu

meningkatkan produksi minyak sehingga dapat menyebabkan harga minyak turun,

sedangkan pada awalnya Rusia tidak gentar sebagaimana sikap yang

dilakukannya seperti meningkatkan produksi minyak mentah meskipun harga

minyak rendah. Lambat laun hal tersebut tentunya berdampak bagi

keberlangsungan produksi dan juga aktivitas ekspor minyak mentah oleh negara-

negara non OPEC termasuk Rusia, sehingga semakin lama Rusia harus

menurunkan produksi karena tertekan harga yang murah dan biaya produksi yang

tinggi, serta beralihnya para konsumen yang lebih memilih harga minyak yang

lebih murah dan menyebabkan Rusia akan mulai mengikuti kebijakan dari OPEC

untuk mengurangi produksi minyak sesuai dengan kebijakan yang sudah

ditetapkan oleh OPEC.

63

Marshall I. Goldman, 2008, Oilopoly: Putin, Power and the Rise of the New Russia, ONEWorld

Publications, hlm 91 64

Ibid.

Page 16: ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIESeprints.umm.ac.id/53276/3/BAB II.pdf · tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu memelihara dan meningkatkan

36

2.3 Kebijakan Energi Di Rusia

Untuk benar-benar memastikan keamanan energi suatu negara, maka

negara tersebut harus melakukan beberapa hal untuk menentukan kebijakan energi

termasuk Negara Rusia. Pertama, negara harus dapat memperkirakan berapa

jumlah kerugian apabila pasokan sumber energi terganggu dan mempersiapkan

sejumlah solusi dari permasalahan tersebut. Solusi tersebut dengan cara menjatah

dan menimbun. Cara kedua, menjamin pasokan dari pemasok luar negeri. Cara

ketiga ialah negara menjamin keamanan energi. Ketiga cara tersebut dapat

dilakukan dengan syarat bahwa negara benar-benar memiliki cadangan sumber

daya energi yang melimpah dan belum banyak tereksplorasi secara keseluruhan.

Dengan pemaparan mengenai strategi yang pertama, yaitu unusual

strength positioning maka terdapat korelasi dengan upaya diversifikasi pengimpor

ini yaitu jika negara pengekspor berada pada posisi yang tidak lazim atas

energinya (unusual strength) maka komoditas yang diekspor dapat tetap bertahan

dalam waktu yang lama dan berkontribusi pada pendapatan negara yang

merupakan orientasi utama negara pengekspor. Sehingga hal yang perlu

diidentifikasi adalah negara pengimpor yang potensial dijadikan sebagai partner

baru.65

Dengan adanya hal-hal tersebut peneliti bermaksud untuk mencari tahu

tindakan Rusia dalam hal mengambil kebijakan energi dalam menjaga keamanan

energi ditengah adanya kebijakan OPEC.

Adanya perubahan sikap yang dilakukan oleh pemerintah dalam

menanggapi kebijakan yang dikeluarkan oleh OPEC terkait dengan produksi dan

harga minyak dunia, bisa disebabkan oleh beberapa hal. Selain untuk ikut

65

Mason Willrich, hlm 46

Page 17: ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIESeprints.umm.ac.id/53276/3/BAB II.pdf · tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu memelihara dan meningkatkan

37

menstabilkan harga minyak dunia, factor keamanan ekonomi dan energy juga

menjadi salah satu pertimbangan Rusia merubah sikapnya terkait dengan

kebijakan OPEC. Di sisi lain, perhitungan untung rugi secara tidak langsung juga

menjadi salah satu penyebab perubahan sikap tersebut.