One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

download One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

of 37

description

Disampaikan oleh Dr. Priyadi Kardono M.Sc (Badan Informasi Geospasial) pada Seminar Peningkatan Kapasitas, Aparatur, Tata Laksana, dan Kelembagaan Penataan Ruang Kawasan Perbatasan Angkatan II Tahun 2014 yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan di Bandung, 10-13 Juni 2014

Transcript of One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    1/37

    RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 1

    ONE MAP POLICY DALAM RANGKA KEGIATAN

    PERTAMBANGAN, KEHUTANAN,

    DAN PERKEBUNAN

    Dr. Priyadi Kardono, M.Sc.

    Badan Informasi Geospasial

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    2/37

    RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 2

    TRANSFORMASI BAKOSURTANAL MENJADI BIG(UU NO 4 TAHUN 2011)

    BADAN INFORMASI GEOSPASIALPenyelenggara Pembangunan Informasi

    Geospasial Dasar (IGD)

    Pembina Pembangunan InformasiGeospasial Tematik (IGT)

    Penyelenggara Infrastruktur & Jaringan IG

    BAKOSURTANALPengkaji kebijakan nasional

    bidang survei dan pemetaan (surta)

    Pembina di bidang surtaPembina infrastruktur data spasial

    Bakosurtanal telah bertransformasi menjadi BIG sehingga tugas dan tanggungjawabnya tidak hanya

    menyusun PETA tetapi juga menyusun INFORMASI GEOSPASIAL

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    3/37

    RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 3

    KEBIJAKAN NASIONAL

    PEMBANGUNAN INFORMASI GEOSPASIAL

    Data dan Informasi Geospasial merupakan salah satu

    infrastruktur penting pembangunan nasional yang harus

    dapat terselenggara secara baik, tertib dan handal.

    Perubahan Bakosurtanal menjadi BIG tidak terbatas

    hanya pada nama, namun tugas dan fungsinya lebih

    diperkuat sejalan dengan kebijakan nasional informasi

    geospasial yang tertuang di dalam UU tersebut.

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    4/37

    RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 4

    Amanat UU No. 4 Tahun 2011

    1. MENJAMIN KETERSEDIAAN DAN AKSES IG YANG DAPAT

    DIPERTANGGUNG-JAWABKAN.

    2. MEWUJUDKAN KEBERGUNAAN DAN KEBERHASILGUNAAN IG

    MELALUI KERJASAMA, KOORDINASI, INTEGRASI, DAN SINKRONISASI

    3. MENDORONG PENGGUNAAN IG DLM PEMERINTAHAN DAN

    KEHIDUPAN MASYARAKAT

    4. PEMBINAAN KEPADA PENYELENGGARA, PELAKSANA DAN PENGGUNA

    IG

    5. REFERENSI TUNGGAL (SINGLE REFERENCE) DI DALAM BIDANG

    INFORMASI GEOSPASIAL

    BADAN INFORMASI

    GEOSPASIAL

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    5/37

    RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 5

    PENYELENGGARAAN IGT(UU-IG Psl 23 & 24)

    Sesuai tugas fungsi dankewenangannya & dapat bekerjasamadengan BIG

    Lembaga Pemerintah/Pemerintah Daerah

    Integrasi IGT dari beberapa IGTMenyelenggarakan IGT yang belum

    diselenggarakan lembaga lain (UU-IG Ps 24)

    BIG

    Untuk kebutuhan sendiri

    Yang tidak diselenggarakan oleh InstansiPemerintah atau Pemerintah Daerah.

    Perseorangan

    Agar IGT dapat terselenggara dengan baik, tertib, dan handal,

    BIG mencanangkan ONE MAP POLICY.

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    6/37

    RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 6

    Bentangalam Pegunungan

    Lahan Sawan

    Meander Sungai

    Bentangalam Pesisir

    Bentangalam Pulau Kecil

    Bentangalam Perkotaan

    BANYAK PETA TEMATIK DAN BANYAK

    CITRA SATELIT

    RESOLUSI TINGGI

    LAPAN, BIG, K/L Terkait

    URGENSI

    Koordinasi dan Sinergi K/L

    Untuk MewujudkanPROGRAM ONE MAPIGT

    Peta Penutup Lahan

    BIG, KEMENHUT, LH, LAPAN

    Peta Gempa Bumi/Seismic

    ESDM, BMKG

    Satu Ruang yang sama dipetakan oleh Banyak KL

    Penyelenggara IGT

    MELALUI 11 POKJA IGT

    PERMASALAH UTAMA IGT1. Duplikasi Kegiatan antar K/L

    2. Judul Peta Sama, klasifikasi berbeda

    3. Judul Peta Berbeda , Informasi Sama

    4. Tema Sama, Informasi keruangan

    berbeda

    PERMASALAH UTAMA IGT5. Keterbasan Informasi Tematik

    6. Inkonsistensi skala peta

    7. SNI Peta Tematik Masih Terbatas

    8. Keterbatasan IGD skala Besar

    Layer IGT

    Peta Perijinan SektoralBPN, KEMENHUT, ESDM

    Peta Rawan Bencana

    BMKG, PU, BIG, ESDM

    KONDISI IGT SAAT INI

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    7/37

    RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 7

    MENGAPA ONE MAP ?

    Kenyataan menunjukkan bahwa banyak Peta Tematikdibuat oleh berbagai K/L dengan spesifikasi sesuai

    kebutuhan masing-masing.

    Kebutuhan yang berbeda, pada tema yang sama,dapat menyebabkan perbedaan spesifikasi informasi

    peta tematik. Hal ini menimbulkan kesimpangsiuran

    informasi & membingungkan pengguna peta.

    Diperlukan mekanisme one map untuk menyatukan

    keberagaman menuju kesatuan informasi geospasial

    dasar dan tematik nasional.

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    8/37

    RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 88

    Perbedaan Standar Menghasilkan Perbedaan Peta

    Luas hutan dalam juta Ha

    Kemen LH Irisan Kemenhut

    27.2 32.6 11.619.8 92.6 8.0

    Hutan Primer

    Hutan Primer dan Sekunder

    Kemen LH

    saja

    Kemenhut sajaIrisan

    Peta Tutupan Hutan, 2009

    LATAR BELAKANG ONE MAP

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    9/37

    RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 9

    Saya ingin hanya

    satu peta sajasebagai satu-satunya

    referensi nasional!

    President Susilo Bambang Yudhoyono

    Rapat Kabinet

    23 Desember 2010

    * Instruksi Presiden

    (Inpres 10/2011)

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    10/37

    RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 10

    PETA MORATORIUM (PIPIB) SEBAGAI

    MODEL ONE MAP

    Hasil dan proses penyusunan Peta Moratorium (Peta IndikatifPenundaan Pemberian Izin Baru = PIPIB) dapat dianggap sebagai

    model One Map Policy

    Peta Moratorium disusun oleh 4 (3+1) K/L dengan

    mengintegrasikan data dari masing-masing K/L

    Dalam banyak hal, data dari masyarakat sangat penting

    kontribusinya dalam meningkatkan kualitas peta

    Integrasi IGT ternyata tidak mudah dilakukan, namun pada

    akhirnya dapat diselesaikan

    Jika Moratorium dilanjutkan, maka pemberian izin penguasaan

    lahan harus di luar batas Peta Moratorium.

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    11/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 11

    INTEGRASI TEMATIK UNTUK PIPIB

    JUNI 2011

    NOVEMBER 2011

    Revisi 1

    MEI 2012

    Revisi 2

    NOVEMBER 2012

    Revisi 3

    MEI 2013

    Revisi 4

    Revisi 3

    PETA INDIKATIF PENUNDAAN IZIN BARU

    Untuk Mendukung

    Harmonisasi Regulasi dan KebijakanTerkait Pengukuhan Kawasan Hutan

    INPRES NO 10 TH 2011

    Revisi 2

    Revisi 3

    Revisi 1

    Revisi 0

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    12/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 12

    ONE MAP POLICYBEYOND INPRES 10/2011, BEYOND

    MORATORIUM MAP

    12

    Reference

    Standard

    Database

    Geoportal

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    13/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 13

    ONE REFERENCE

    IG

    IGD

    Peta dasar

    RBI

    LPI

    LLN

    Jaring KontrolGeodesi

    Horizontal

    Vertical

    Gaya Berat

    IGT

    7,000 Jaring Kontrol Vertikal

    119 Stasiun GPS

    5,800 JK Gaya Berat

    CORS sedang dalam konstruksi

    (diintegrasikan dengan Ina-TEWS)

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    14/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 14

    STATUS PEMETAAN RBI

    1:250.000

    1:50.000 and 1:25.000)

    Layer dalam RBI:

    -Garis Pantai

    -Jaringan Sungai

    -Jaringan Jalan

    -Kontur (Ketinggian)

    -Bangunan Penting

    -Batas Administrasi

    -Penutup Lahan

    -Toponimi

    1:10.000

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    15/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 15

    LPI 1: 250.000

    LPI 1: 50.000

    LPI 1: 25.000

    STATUS PEMETAAN LPI

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    16/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 16

    ONE THEMATIC STANDARD

    16

    Peta tematik yang dihasilkan setiap K/L, harus merujuk pada

    standar tematik nasional agar dapat diintegrasikan dengan K/Llain untuk menjadi peta tematik nasional

    SNI 7645:2010

    Standar Nasional IndonesiaKlasifikasi penutup lahan

    ICS 07.040 Badan Standardisasi Nasional

    Contoh

    DRAFT

    RSNI PEMETAAN LAHAN GAMBUT

    SKALA 1:50.000 BERBASIS

    CITRA PENGINDERAAN JAUH

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    17/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 17

    ONE DATABASE

    17

    Protected Forest and

    Conservation Area

    overlay with HPH and HTI

    areas

    overlay with plantation

    areas

    overlay with mining area

    Contoh:

    Integrasi Peta Perijinan Kehutanan, Perkebunan dan Pertambangan di

    Kabupaten Pasir (Kalimantan Timur)

    Penyusunan Database harus merujuk pada standar database yang sama agar

    proses integrasi peta tematik dapat dengan mudah dilakukan

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    18/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 18

    ONE GEOPORTAL

    18

    Geoportal tunggal untuk integrasi, transparansi dan partisipasi

    penyelenggaraan IG menuju :

    Indonesia National Spatial Data Infrastruccture (Ina-NSDI)http://tanahair.indonesia.go.id or http://maps.ina-sdi.or.id

    http://maps.ina-sdi.or.id/http://maps.ina-sdi.or.id/http://maps.ina-sdi.or.id/http://maps.ina-sdi.or.id/http://maps.ina-sdi.or.id/http://maps.ina-sdi.or.id/http://maps.ina-sdi.or.id/
  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    19/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 19

    Integrasi data dan informasi

    geospasial yang ingin dicapai

    One Map Policy

    Ina-SDI

    Network

    s

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    20/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 20

    UU No. 4/2011 : Informasi Geospasial

    PerPres 85/2007 : Jaringan Data GeoSpasial Nasional (JDSN) Ina-SDI :

    Indonesia - GeoSpasial Data Infrastructure

    DATA

    CEN

    TER

    DATA

    CEN

    TER

    AUTHORI

    TATIVE

    DATA

    SOURCE

    METAD

    ATA

    CATAL

    OG

    PORTA

    L

    AUTHORI

    TATIVE

    DATA

    SOURCE

    DNN/

    SJ

    DATA

    CEN

    TER

    METAD

    ATA

    CATAL

    OG

    PORTA

    L

    DATA

    CEN

    TER

    AUTHORIT

    ATIVE

    DATA

    SOURCE

    AUTHORIT

    ATIVEDATA

    SOURCE

    DNN/

    SJ

    DATA

    CEN

    TER

    DATA

    CEN

    TER

    AUTHORI

    TATIVE

    DATA

    SOURCE

    METAD

    ATA

    CATAL

    OG

    PORTA

    L

    AUTHORI

    TATIVE

    DATA

    SOURCE

    DNN/

    SJ

    METAD

    ATA

    CATAL

    OG

    PORTA

    L

    MINISTRIES(NODE)

    PROVINCE

    (NODE)

    METAD

    ATA

    CATAL

    OGPORTA

    L

    MUNICIPAL

    (NODE)

    METAD

    ATA

    CATAL

    OGPORTA

    L

    NATIONAL

    GEO

    PORTAL

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    21/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 21

    Pokja Kebencanaan

    Kement

    rian/Le

    mbaga

    Pokja

    Pokja Pokja

    STRATEGI IMPLEMENTASI ONE MAP POLICY:

    MEMBENTUK KELOMPOK KERJA (POKJA)

    Pokja SD Lahan dan Gambut

    Pokja Perizinan

    Pokja IGTD

    Telah dibentuk 11 Pokja untuk penyelenggaraan IGT

    BIG

    Kementrian/Le

    mbaga

    Kement

    rian/Le

    mbaga

    Kement

    rian/Le

    mbaga

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    22/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 22

    POKJA IGT NASIONAL MENUJU ONE MAP POLICY:

    1.Pokja Pemetaan Sumberdaya Air dan DAS;

    2.Pokja Pemetaan Sumberdaya Lahan Pertanian dan Gambut;3.Pokja Pemetaan Dinamika Sumberdaya;

    4.Pokja Pemetaan Perubahan Iklim;

    5.Pokja Pemetaan Ekoregion;

    6.Pokja Pemetaan Monitoring Perijinan Sektoral, PenutupLahan, dan Status Lahan;

    7.Pokja Pemetaan Transportasi;

    8.Pokja Pemetaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau

    Kecil;

    9.Pokja Pemetaan Kebencanaan;

    10.Pokja Pemetaan Tata Ruang;

    11.Pokja Pemetaan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Atlas

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    23/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 23

    POKJA IGT DAERAH MENUJU ONE MAP POLICY:

    Pokja IGT Daerah meliputi semua kabupaten di Indonesia Pokja IGTD dibentuk sebagai lembaga penyelesaian

    berbagai masalah pemetaan daerah, termasuk koordinasi

    penentuan peta lokasi perizinan terpadu.

    Pokja IGT Daerah menyatu dengan Pokja Daerah yangsudah ada, yang dikoordinasikan oleh SKPD terkait

    (contoh: Bappeda / BKPRD)

    Sekretariat Pokja IGTD berada di BIG, fungsinya

    memfasilitasi aktifitas Pokja IGTD

    Peran BIG dalam hal ini sebagai penyedia IGD dan

    Standard Pemetaan Tematik yang diperlukan.

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    24/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 24

    INTEGRASI IGTN - IGTD

    K/L

    PEMDALSM

    Pembinaan IGT

    Pokja Nasional / Daerah

    Rakorda Rakornas

    One Map IGT

    Standar

    Pemetaan IGT

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    25/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 25

    KONSEKWENSI POKJA IGTN

    Rencana aksi Pokja telah ditetapkan dalamRakornas IG dan diadopsi Bappenas untuk

    penyusunan RPJMN dan diadopsi Kemenkeu

    untuk pembiayaan program.

    Tidak boleh lagi ada penyelenggaraan IGT di

    luar WG yang sudah ada.

    Diharapkan terjadi efisiensi dan efektifitas

    penyelenggaraan IG

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    26/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 26

    KONSEKWENSI POKJA IGTD

    Peta-peta daerah yang dianggap legal adalahpeta yang dikeluarkan oleh Pokja IGTD.

    Tidak boleh lagi ada penyelenggaraan IGTD di

    luar Pokja IGTD yang sudah ada. Diharapkan terjadi efisiensi, efektifitas, dan

    keterpaduan dalam penyelenggaraan IG.

    Keterpaduan IG akan mengurangi konflikperizinan untuk kegiatan pertambangan,kehutanan dan perkebunan

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    27/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 27

    PEMETAAN KEGIATAN PERTAMBANGAN, KEHUTANAN,

    DAN PERKEBUNAN

    Kegiatan pertambangan, kehutanan, dan perkebunan biasanyamemerlukan izin penguasaan lahan yang sangat luas.

    Peta perizinan penguasaan lahan selama ini dilakukan oleh sektoral

    dan daerah secara terpisah, sehingga menimbulkan tumpang tindih

    penguasaan lahan.

    One Map Policy sangat penting untuk diterapkan pada kegiatan

    pertambangan, kehutanan, dan perkebunan.

    Perlu koordinasi antar K/L dan Daerah ( Pokja IGTN dan IGTD)

    sehingga peta yang dihasilkan tidak saling tumpang tindih.

    Perlu disusun mekanisme yang tepat sehingga penerbitan peta izin

    penguasaan lahan dalam rangka One Map Policy dalam terlaksana

    dengan baik -> PengurusanIjin Penguasaan Lahan Satu Atap.

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    28/37

    RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 28

    CONTOH KASUS DI KALTENG:PERBEDAAN GEO-REFERENSI MENYEBABKAN KONFLIK PERIZINAN

    Perbedaan Georeferensi

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    29/37

    RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 29

    KONFLIK PERIZINAN DI KABUPATEN KUTAI TIMUR

    Izin ESDM

    Izin Kehutanan

    Izin BPN

    Izin Transmigrasi

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    30/37

    RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 30

    KONFLIK PERIZINAN DI KABUPATEN KUTAI TIMUR

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    31/37

    RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 31

    KONFLIK PERIZINAN DI KABUPATEN KUTAI TIMUR

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    32/37

    RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 32

    Izin ESDM

    Izin

    Kehutanan

    Izin BPN

    IzinTransmigrasi

    KONFLIK PERIZINAN DI KABUPATEN BANGKA SELATAN

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    33/37

    RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 33

    KONFLIK PERIZINAN DI RIAU

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    34/37

    RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 34

    KONFLIK PERIZINAN DI SUMATERA SELATAN

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    35/37

    RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 35

    APA YANG HARUS DITINDAKLANJUTI? Pemetaan kegiatan pertambangan, kehutanan, dan perkebunan sedapat

    mungkin (harus) dilakukan pada skala operasional minimal 1:50.000,

    dengan menggunakan IGD yang diproduksi BIG

    Peta tematik lain yang harus diselesaikan pada skala operasional untuk

    pengelolaan SDA yang berkelanjutan:

    Peta Kawasan Hutan

    Peta Batas Administrasi

    Peta Penutup Lahan

    Peta Tanah (termasuk gambut)

    Peta Kelerengan

    Peta Curah Hujan

    Peta Sumberdaya Mineral

    Peta Sistem Lahan

    Perlu disusun Sistem Informasi Geospasial Perizinan Sektoral Terpadu

    sebagai sub-sistem Ina-Geoportal sebagai Toolsdalam pengelolaan SDA

    yang berkelanjutan

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    36/37

    RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 36

    PENUTUP

    Mari bersama menata Indonesia yang

    lebih baik dengan One Map Policy

  • 5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan

    37/37