One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
-
Upload
pustaka-virtual-tata-ruang-dan-pertanahan-pusvir-trp -
Category
Documents
-
view
101 -
download
1
description
Transcript of One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
1/37
RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 1
ONE MAP POLICY DALAM RANGKA KEGIATAN
PERTAMBANGAN, KEHUTANAN,
DAN PERKEBUNAN
Dr. Priyadi Kardono, M.Sc.
Badan Informasi Geospasial
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
2/37
RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 2
TRANSFORMASI BAKOSURTANAL MENJADI BIG(UU NO 4 TAHUN 2011)
BADAN INFORMASI GEOSPASIALPenyelenggara Pembangunan Informasi
Geospasial Dasar (IGD)
Pembina Pembangunan InformasiGeospasial Tematik (IGT)
Penyelenggara Infrastruktur & Jaringan IG
BAKOSURTANALPengkaji kebijakan nasional
bidang survei dan pemetaan (surta)
Pembina di bidang surtaPembina infrastruktur data spasial
Bakosurtanal telah bertransformasi menjadi BIG sehingga tugas dan tanggungjawabnya tidak hanya
menyusun PETA tetapi juga menyusun INFORMASI GEOSPASIAL
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
3/37
RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 3
KEBIJAKAN NASIONAL
PEMBANGUNAN INFORMASI GEOSPASIAL
Data dan Informasi Geospasial merupakan salah satu
infrastruktur penting pembangunan nasional yang harus
dapat terselenggara secara baik, tertib dan handal.
Perubahan Bakosurtanal menjadi BIG tidak terbatas
hanya pada nama, namun tugas dan fungsinya lebih
diperkuat sejalan dengan kebijakan nasional informasi
geospasial yang tertuang di dalam UU tersebut.
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
4/37
RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 4
Amanat UU No. 4 Tahun 2011
1. MENJAMIN KETERSEDIAAN DAN AKSES IG YANG DAPAT
DIPERTANGGUNG-JAWABKAN.
2. MEWUJUDKAN KEBERGUNAAN DAN KEBERHASILGUNAAN IG
MELALUI KERJASAMA, KOORDINASI, INTEGRASI, DAN SINKRONISASI
3. MENDORONG PENGGUNAAN IG DLM PEMERINTAHAN DAN
KEHIDUPAN MASYARAKAT
4. PEMBINAAN KEPADA PENYELENGGARA, PELAKSANA DAN PENGGUNA
IG
5. REFERENSI TUNGGAL (SINGLE REFERENCE) DI DALAM BIDANG
INFORMASI GEOSPASIAL
BADAN INFORMASI
GEOSPASIAL
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
5/37
RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 5
PENYELENGGARAAN IGT(UU-IG Psl 23 & 24)
Sesuai tugas fungsi dankewenangannya & dapat bekerjasamadengan BIG
Lembaga Pemerintah/Pemerintah Daerah
Integrasi IGT dari beberapa IGTMenyelenggarakan IGT yang belum
diselenggarakan lembaga lain (UU-IG Ps 24)
BIG
Untuk kebutuhan sendiri
Yang tidak diselenggarakan oleh InstansiPemerintah atau Pemerintah Daerah.
Perseorangan
Agar IGT dapat terselenggara dengan baik, tertib, dan handal,
BIG mencanangkan ONE MAP POLICY.
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
6/37
RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 6
Bentangalam Pegunungan
Lahan Sawan
Meander Sungai
Bentangalam Pesisir
Bentangalam Pulau Kecil
Bentangalam Perkotaan
BANYAK PETA TEMATIK DAN BANYAK
CITRA SATELIT
RESOLUSI TINGGI
LAPAN, BIG, K/L Terkait
URGENSI
Koordinasi dan Sinergi K/L
Untuk MewujudkanPROGRAM ONE MAPIGT
Peta Penutup Lahan
BIG, KEMENHUT, LH, LAPAN
Peta Gempa Bumi/Seismic
ESDM, BMKG
Satu Ruang yang sama dipetakan oleh Banyak KL
Penyelenggara IGT
MELALUI 11 POKJA IGT
PERMASALAH UTAMA IGT1. Duplikasi Kegiatan antar K/L
2. Judul Peta Sama, klasifikasi berbeda
3. Judul Peta Berbeda , Informasi Sama
4. Tema Sama, Informasi keruangan
berbeda
PERMASALAH UTAMA IGT5. Keterbasan Informasi Tematik
6. Inkonsistensi skala peta
7. SNI Peta Tematik Masih Terbatas
8. Keterbatasan IGD skala Besar
Layer IGT
Peta Perijinan SektoralBPN, KEMENHUT, ESDM
Peta Rawan Bencana
BMKG, PU, BIG, ESDM
KONDISI IGT SAAT INI
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
7/37
RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 7
MENGAPA ONE MAP ?
Kenyataan menunjukkan bahwa banyak Peta Tematikdibuat oleh berbagai K/L dengan spesifikasi sesuai
kebutuhan masing-masing.
Kebutuhan yang berbeda, pada tema yang sama,dapat menyebabkan perbedaan spesifikasi informasi
peta tematik. Hal ini menimbulkan kesimpangsiuran
informasi & membingungkan pengguna peta.
Diperlukan mekanisme one map untuk menyatukan
keberagaman menuju kesatuan informasi geospasial
dasar dan tematik nasional.
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
8/37
RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 88
Perbedaan Standar Menghasilkan Perbedaan Peta
Luas hutan dalam juta Ha
Kemen LH Irisan Kemenhut
27.2 32.6 11.619.8 92.6 8.0
Hutan Primer
Hutan Primer dan Sekunder
Kemen LH
saja
Kemenhut sajaIrisan
Peta Tutupan Hutan, 2009
LATAR BELAKANG ONE MAP
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
9/37
RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 9
Saya ingin hanya
satu peta sajasebagai satu-satunya
referensi nasional!
President Susilo Bambang Yudhoyono
Rapat Kabinet
23 Desember 2010
* Instruksi Presiden
(Inpres 10/2011)
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
10/37
RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 10
PETA MORATORIUM (PIPIB) SEBAGAI
MODEL ONE MAP
Hasil dan proses penyusunan Peta Moratorium (Peta IndikatifPenundaan Pemberian Izin Baru = PIPIB) dapat dianggap sebagai
model One Map Policy
Peta Moratorium disusun oleh 4 (3+1) K/L dengan
mengintegrasikan data dari masing-masing K/L
Dalam banyak hal, data dari masyarakat sangat penting
kontribusinya dalam meningkatkan kualitas peta
Integrasi IGT ternyata tidak mudah dilakukan, namun pada
akhirnya dapat diselesaikan
Jika Moratorium dilanjutkan, maka pemberian izin penguasaan
lahan harus di luar batas Peta Moratorium.
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
11/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 11
INTEGRASI TEMATIK UNTUK PIPIB
JUNI 2011
NOVEMBER 2011
Revisi 1
MEI 2012
Revisi 2
NOVEMBER 2012
Revisi 3
MEI 2013
Revisi 4
Revisi 3
PETA INDIKATIF PENUNDAAN IZIN BARU
Untuk Mendukung
Harmonisasi Regulasi dan KebijakanTerkait Pengukuhan Kawasan Hutan
INPRES NO 10 TH 2011
Revisi 2
Revisi 3
Revisi 1
Revisi 0
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
12/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 12
ONE MAP POLICYBEYOND INPRES 10/2011, BEYOND
MORATORIUM MAP
12
Reference
Standard
Database
Geoportal
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
13/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 13
ONE REFERENCE
IG
IGD
Peta dasar
RBI
LPI
LLN
Jaring KontrolGeodesi
Horizontal
Vertical
Gaya Berat
IGT
7,000 Jaring Kontrol Vertikal
119 Stasiun GPS
5,800 JK Gaya Berat
CORS sedang dalam konstruksi
(diintegrasikan dengan Ina-TEWS)
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
14/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 14
STATUS PEMETAAN RBI
1:250.000
1:50.000 and 1:25.000)
Layer dalam RBI:
-Garis Pantai
-Jaringan Sungai
-Jaringan Jalan
-Kontur (Ketinggian)
-Bangunan Penting
-Batas Administrasi
-Penutup Lahan
-Toponimi
1:10.000
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
15/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 15
LPI 1: 250.000
LPI 1: 50.000
LPI 1: 25.000
STATUS PEMETAAN LPI
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
16/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 16
ONE THEMATIC STANDARD
16
Peta tematik yang dihasilkan setiap K/L, harus merujuk pada
standar tematik nasional agar dapat diintegrasikan dengan K/Llain untuk menjadi peta tematik nasional
SNI 7645:2010
Standar Nasional IndonesiaKlasifikasi penutup lahan
ICS 07.040 Badan Standardisasi Nasional
Contoh
DRAFT
RSNI PEMETAAN LAHAN GAMBUT
SKALA 1:50.000 BERBASIS
CITRA PENGINDERAAN JAUH
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
17/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 17
ONE DATABASE
17
Protected Forest and
Conservation Area
overlay with HPH and HTI
areas
overlay with plantation
areas
overlay with mining area
Contoh:
Integrasi Peta Perijinan Kehutanan, Perkebunan dan Pertambangan di
Kabupaten Pasir (Kalimantan Timur)
Penyusunan Database harus merujuk pada standar database yang sama agar
proses integrasi peta tematik dapat dengan mudah dilakukan
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
18/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 18
ONE GEOPORTAL
18
Geoportal tunggal untuk integrasi, transparansi dan partisipasi
penyelenggaraan IG menuju :
Indonesia National Spatial Data Infrastruccture (Ina-NSDI)http://tanahair.indonesia.go.id or http://maps.ina-sdi.or.id
http://maps.ina-sdi.or.id/http://maps.ina-sdi.or.id/http://maps.ina-sdi.or.id/http://maps.ina-sdi.or.id/http://maps.ina-sdi.or.id/http://maps.ina-sdi.or.id/http://maps.ina-sdi.or.id/ -
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
19/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 19
Integrasi data dan informasi
geospasial yang ingin dicapai
One Map Policy
Ina-SDI
Network
s
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
20/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 20
UU No. 4/2011 : Informasi Geospasial
PerPres 85/2007 : Jaringan Data GeoSpasial Nasional (JDSN) Ina-SDI :
Indonesia - GeoSpasial Data Infrastructure
DATA
CEN
TER
DATA
CEN
TER
AUTHORI
TATIVE
DATA
SOURCE
METAD
ATA
CATAL
OG
PORTA
L
AUTHORI
TATIVE
DATA
SOURCE
DNN/
SJ
DATA
CEN
TER
METAD
ATA
CATAL
OG
PORTA
L
DATA
CEN
TER
AUTHORIT
ATIVE
DATA
SOURCE
AUTHORIT
ATIVEDATA
SOURCE
DNN/
SJ
DATA
CEN
TER
DATA
CEN
TER
AUTHORI
TATIVE
DATA
SOURCE
METAD
ATA
CATAL
OG
PORTA
L
AUTHORI
TATIVE
DATA
SOURCE
DNN/
SJ
METAD
ATA
CATAL
OG
PORTA
L
MINISTRIES(NODE)
PROVINCE
(NODE)
METAD
ATA
CATAL
OGPORTA
L
MUNICIPAL
(NODE)
METAD
ATA
CATAL
OGPORTA
L
NATIONAL
GEO
PORTAL
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
21/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 21
Pokja Kebencanaan
Kement
rian/Le
mbaga
Pokja
Pokja Pokja
STRATEGI IMPLEMENTASI ONE MAP POLICY:
MEMBENTUK KELOMPOK KERJA (POKJA)
Pokja SD Lahan dan Gambut
Pokja Perizinan
Pokja IGTD
Telah dibentuk 11 Pokja untuk penyelenggaraan IGT
BIG
Kementrian/Le
mbaga
Kement
rian/Le
mbaga
Kement
rian/Le
mbaga
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
22/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 22
POKJA IGT NASIONAL MENUJU ONE MAP POLICY:
1.Pokja Pemetaan Sumberdaya Air dan DAS;
2.Pokja Pemetaan Sumberdaya Lahan Pertanian dan Gambut;3.Pokja Pemetaan Dinamika Sumberdaya;
4.Pokja Pemetaan Perubahan Iklim;
5.Pokja Pemetaan Ekoregion;
6.Pokja Pemetaan Monitoring Perijinan Sektoral, PenutupLahan, dan Status Lahan;
7.Pokja Pemetaan Transportasi;
8.Pokja Pemetaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil;
9.Pokja Pemetaan Kebencanaan;
10.Pokja Pemetaan Tata Ruang;
11.Pokja Pemetaan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Atlas
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
23/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 23
POKJA IGT DAERAH MENUJU ONE MAP POLICY:
Pokja IGT Daerah meliputi semua kabupaten di Indonesia Pokja IGTD dibentuk sebagai lembaga penyelesaian
berbagai masalah pemetaan daerah, termasuk koordinasi
penentuan peta lokasi perizinan terpadu.
Pokja IGT Daerah menyatu dengan Pokja Daerah yangsudah ada, yang dikoordinasikan oleh SKPD terkait
(contoh: Bappeda / BKPRD)
Sekretariat Pokja IGTD berada di BIG, fungsinya
memfasilitasi aktifitas Pokja IGTD
Peran BIG dalam hal ini sebagai penyedia IGD dan
Standard Pemetaan Tematik yang diperlukan.
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
24/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 24
INTEGRASI IGTN - IGTD
K/L
PEMDALSM
Pembinaan IGT
Pokja Nasional / Daerah
Rakorda Rakornas
One Map IGT
Standar
Pemetaan IGT
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
25/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 25
KONSEKWENSI POKJA IGTN
Rencana aksi Pokja telah ditetapkan dalamRakornas IG dan diadopsi Bappenas untuk
penyusunan RPJMN dan diadopsi Kemenkeu
untuk pembiayaan program.
Tidak boleh lagi ada penyelenggaraan IGT di
luar WG yang sudah ada.
Diharapkan terjadi efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan IG
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
26/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 26
KONSEKWENSI POKJA IGTD
Peta-peta daerah yang dianggap legal adalahpeta yang dikeluarkan oleh Pokja IGTD.
Tidak boleh lagi ada penyelenggaraan IGTD di
luar Pokja IGTD yang sudah ada. Diharapkan terjadi efisiensi, efektifitas, dan
keterpaduan dalam penyelenggaraan IG.
Keterpaduan IG akan mengurangi konflikperizinan untuk kegiatan pertambangan,kehutanan dan perkebunan
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
27/37RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 27
PEMETAAN KEGIATAN PERTAMBANGAN, KEHUTANAN,
DAN PERKEBUNAN
Kegiatan pertambangan, kehutanan, dan perkebunan biasanyamemerlukan izin penguasaan lahan yang sangat luas.
Peta perizinan penguasaan lahan selama ini dilakukan oleh sektoral
dan daerah secara terpisah, sehingga menimbulkan tumpang tindih
penguasaan lahan.
One Map Policy sangat penting untuk diterapkan pada kegiatan
pertambangan, kehutanan, dan perkebunan.
Perlu koordinasi antar K/L dan Daerah ( Pokja IGTN dan IGTD)
sehingga peta yang dihasilkan tidak saling tumpang tindih.
Perlu disusun mekanisme yang tepat sehingga penerbitan peta izin
penguasaan lahan dalam rangka One Map Policy dalam terlaksana
dengan baik -> PengurusanIjin Penguasaan Lahan Satu Atap.
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
28/37
RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 28
CONTOH KASUS DI KALTENG:PERBEDAAN GEO-REFERENSI MENYEBABKAN KONFLIK PERIZINAN
Perbedaan Georeferensi
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
29/37
RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 29
KONFLIK PERIZINAN DI KABUPATEN KUTAI TIMUR
Izin ESDM
Izin Kehutanan
Izin BPN
Izin Transmigrasi
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
30/37
RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 30
KONFLIK PERIZINAN DI KABUPATEN KUTAI TIMUR
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
31/37
RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 31
KONFLIK PERIZINAN DI KABUPATEN KUTAI TIMUR
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
32/37
RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 32
Izin ESDM
Izin
Kehutanan
Izin BPN
IzinTransmigrasi
KONFLIK PERIZINAN DI KABUPATEN BANGKA SELATAN
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
33/37
RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 33
KONFLIK PERIZINAN DI RIAU
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
34/37
RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 34
KONFLIK PERIZINAN DI SUMATERA SELATAN
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
35/37
RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 35
APA YANG HARUS DITINDAKLANJUTI? Pemetaan kegiatan pertambangan, kehutanan, dan perkebunan sedapat
mungkin (harus) dilakukan pada skala operasional minimal 1:50.000,
dengan menggunakan IGD yang diproduksi BIG
Peta tematik lain yang harus diselesaikan pada skala operasional untuk
pengelolaan SDA yang berkelanjutan:
Peta Kawasan Hutan
Peta Batas Administrasi
Peta Penutup Lahan
Peta Tanah (termasuk gambut)
Peta Kelerengan
Peta Curah Hujan
Peta Sumberdaya Mineral
Peta Sistem Lahan
Perlu disusun Sistem Informasi Geospasial Perizinan Sektoral Terpadu
sebagai sub-sistem Ina-Geoportal sebagai Toolsdalam pengelolaan SDA
yang berkelanjutan
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
36/37
RAKOR MENKOKESRA-27 NOPEMBER 2012| ASEP KARSIDI | Page 36
PENUTUP
Mari bersama menata Indonesia yang
lebih baik dengan One Map Policy
-
5/22/2018 One Map Policy dalam rangka Kegiatan Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan
37/37