Inisiatif one map

16
One Map Policy (Kebijakan Satu Peta) www.raflis.wordpress.com RTRWN RTRW Pulau RTRW Provinsi RTRW Kabupaten Nasional Provinsi Kabupaten Gap Kenapa ada Gap? Padahal Kriterianya sama Apakah data yang digunakan berbeda? Bagaimana dengan Akuntabilitas data ? Apakah ada manipulasi data ? Apakah terjadi manipulasi Analisis? Bahan Masukan Pada FGD Penyediaan Data Dasar dan Pemetaan Kadastral di Provinsi Riau. Rabu, 28 November 2012, di Hotel Grand Jatra, Jl.Tengku Zainal Abidin No.1, Pekanbaru.

Transcript of Inisiatif one map

Page 1: Inisiatif one map

One Map Policy (Kebijakan Satu Peta)

www.raflis.wordpress.com

RTRWN

RTRW Pulau

RTRW Provinsi

RTRW Kabupaten

Nasional

Provinsi

Kabupaten

Gap

Kenapa ada Gap?Padahal Kriterianya sama

Apakah data yang digunakan berbeda?

Bagaimana dengan Akuntabilitas data ?

Apakah ada manipulasi data ?

Apakah terjadi manipulasi Analisis?

Bahan Masukan Pada FGD Penyediaan Data Dasar dan Pemetaan Kadastral di Provinsi Riau. Rabu, 28 November 2012, di Hotel Grand Jatra, Jl.Tengku Zainal Abidin No.1, Pekanbaru.

Page 2: Inisiatif one map

Peta Kawasan Hutan

Rainfall data

Interpolation

Vectorconversion

Rainfall Map

Soil Map Topographic Map

Slope Map

Overlay

Penunjukan Kawasan Hutan Penataan Batas Pemetaan Penetapan Kawasan Hutan

Berita acara tata batas

Fungsi Kawasan Hutan

Skor > 175

Skor 125-175

Skor < 124

Hutan Lindung

Hutan Produksi Terbatas

Hutan Produksi Konversi

Hutan Produksi Tetap

Peruntukan lain

Baru ditetapkan 21 dari 207 kelompok hutan yang sudah

ditetapkan

Bagaimana legalitas kawasan hutan pasca keluarnya PUU 45

Page 3: Inisiatif one map

Peta Kawasan Hutan dan perkiraan erosi (USLE)Berkaitan dengan bencana banjir yang sering berulang

Rainfall data

Interpolation

Vectorconversion

Rainfall Map

Soil Map Topographic Map

Slope Map

Overlay

Kawasan Hutan

R-factor K-factor S-faktor

Page 4: Inisiatif one map

Geospasial

Informasi Geospasial

(IG)

Dasar (IGD)IG yang berisi tentang objek yang dapat dilihat secara langsung atau diukur dari kenampakan fisik di muka bumi dan yang tidak berubah dalam waktu yang relatif lama. (Pasal 1 poin 5 )

Tematik (IGT)IG yang menggambarkan satu atau lebih tema tertentu yang dibuat mengacu pada IGD. (Pasal 1 poin 6 )

jaring kontrol geodesi

peta dasar

a. Peta Rupabumi Indonesia; b. Peta Lingkungan Pantai Indonesia; dan c. Peta Lingkungan Laut Nasional. (Pasal 7 )

a.; b.; c.;d.;e.; f.; g; h. (Pasal 12 )

garis pantai

hipsografi

perairan

nama rupabumi

batas wilayah

transportasi dan utilitas

bangunan dan fasilitas umum

penutup lahan.

adalah garis khayal yang menggambarkan batas wilayah ntarkelurahan/desa, antarkecamatan, antarkabupaten/kota, antarprovinsi, dan antarnegara. (12:e (P)

digambarkan berdasarkan dokumen penetapan penentuan batas wilayah secara pasti di lapangan oleh Instansi Pemerintah yang berwenang (16:1)

Jika belum ditetapkan secara pasti di lapangan digunakan batas wilayah sementara yang penggambarannya dibedakan dengan menggunakan simbol dan/atau warna khusus (16:2)

Page 5: Inisiatif one map
Page 6: Inisiatif one map
Page 7: Inisiatif one map

Aturan Pengelolaan Hutan Produksi

Budidaya Hutan Alam (IUPHHK-HA / HPH)

Budidaya Hutan alam dan Tanaman (IUPHHK-HT /

PHTI/ HTI)

Budidaya Non Kehutanan (Perkebunan, Pertanian,

Pertambangan)

Hutan Produksi Tetap

Hutan Produksi Konversi

SKOR < 124

Hutan Produksi Terbatas

SKOR 124-175

Hutan Produksi

Fungsi tidak dapat saling dipertukarkan karena skornya berbeda

Fungsi dapat saling dipertukarkan karena skornya sama

Page 8: Inisiatif one map

Fakta Pengelolaan Hutan Produksi

Hutan Produksi Tetap

Hutan Produksi Konversi

SKOR < 124

Hutan Produksi Terbatas

SKOR 124-175

IUPHHK-HA

IUPHHK-HT

Perkebunan

IUPHHK-HA

IUPHHK-HT

Perkebunan

IUPHHK-HA

IUPHHK-HT

Perkebunan

Ada SK Mentri Perubahan Fungsi Kawasan Hutan

Ada SK Mentri Perubahan Fungsi Kawasan Hutan

Sesuai dengan Ketentuan

Tidak Sesuai dengan

Ketentuan dan Tidak

Berdampak secara

Hidrologi

Tidak Sesuai dengan

Ketentuan dan

Berdampak Hidrologi

Page 9: Inisiatif one map

Hierarki tata ruang

RTRWN

RTRW Pulau

RTRW Provinsi

RTRW Kabupaten

Nasional

Provinsi

Kabupaten

Gap

Kenapa ada Gap?Padahal Kriterianya sama

Apakah data yang digunakan berbeda?

Bagaimana dengan Akuntabilitas data ?

Apakah ada manipulasi data ?

Apakah terjadi manipulasi Analisis?

Page 10: Inisiatif one map

Pemutihan pelanggaran dalamPP 60 tahun 2012

Page 11: Inisiatif one map

Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) Kepmen 173/Kpts-II/1986 tanggal 6 Juni 1986

TGHK TGHK Update

Inkonsisten terhadap TGHK•Terdapat Perbedaan Peta TGHK (lampiran Kepmen 173 tahun 1986 (Kiri) dengan TGHK Update (Kanan) yang digunakan sebagai bahan paduserasi RTRWP dan TGHK•Sampai saat ini status kawasan hutan provinsi riau masih menggunakan TGHK

Page 12: Inisiatif one map

Gap Kawasan Lindung dan Budidaya di Provinsi Riau

Draft RTRWP RTRWN RTRWP 1994 TGHK0%

25%

50%

75%

100%

77.48%

58.91%

74.90%

89.50%

21.32%

40.59%

21.10%

10.02%

Kawasan Budidaya Kawasan Lindung Gap Data

Page 13: Inisiatif one map
Page 14: Inisiatif one map
Page 15: Inisiatif one map
Page 16: Inisiatif one map

Saran

• Dibutuhkan verifikasi terhadap data yang dikeluarkan

• Dibutuhkan mekanisme untuk perbaikan data yang salah, termasuk mekanisme komplain dari masyarakat/ahli

• Perlu didorong peran serta masyarakat dalam melakukan verifikasi data dan informasi.