OLKAM - ftp.unpad.ac.id filelambang, dan jumlah massa partai. “Hanya ada keterangan partai itu...

1
FARDIANSAH NOOR P EMERINTAH telah membuka pendaf- taran verikasi partai politik (parpol) sejak 17 Januari. Akan tetapi, hingga kemarin, baru tiga parpol yang mendaftarkan diri ke Kemente- rian Hukum dan HAM. Ketiga parpol yang telah mendaftar itu adalah Partai Nasdem, Partai Nasional Re- publik, dan Partai Persatuan Nasional. Kepala Subdirektorat Hu- kum Tata Negara Kementerian Hukum dan HAM Josi Besar Sugiarto di Jakarta, kemarin, memaparkan pendaftaran par- tai politik telah dibuka sejak 17 Januari dan berakhir pada 22 Agustus. “Setelah pendaftaran ditutup 22 Agustus, kami akan melakukan verikasi selama 45 hari,” jelasnya. Partai Nasdem mendaftar di bagian pendaftaran verikasi parpol pada 6 April. Pendaf- taran dilakukan Ketua Umum Patrice Rio Capella dan Sekjen Ahmad Roq. Sementara itu, Partai Per- satuan Nasional mendaftar pada 12 April. Pendaftaran di- lakukan Ketua Tim Persiapan Pembentukan Partai Persatuan Nasional Didi Supriyanto. “Un- tuk tanda terima pendaftaran ditandatangani oleh Oesman Sapta sebagai ketua presidium dan saya sebagai sekjen,” ung- kapnya. Didi menjelaskan, Partai Persatuan Nasional adalah gabungan dari 10 parpol ke- cil. Menurut rencana, partai baru hasil penggabungan itu dideklarasikan pada 1 Juni. Di antara 10 partai itu ada- lah Partai Persatuan Daerah, Partai Pemuda Indonesia, Par- tai Pelopor, Partai Demokrasi Pembaruan, Partai Kasih De- mokrasi Indonesia, PNBK, dan Partai Penegak Demokrasi Indonesia. Sementara itu, pendaftaran Partai Nasional Republik di- ajukan pemohon bernama Neneng A Tuti. Pada berkas pendaftaran itu tidak ada nama pendiri, pemimpin, pengurus, lambang, dan jumlah massa partai. “Hanya ada keterangan partai itu dimohonkan oleh Neneng A Tuti dan beliau sen- diri statusnya hanya pemohon, bukan ketua umum ataupun anggota pengurus,” kata Josi. Putra mantan Presiden Soe- harto, Hutomo Mandala Putra atau yang kerap dipanggil Tommy Soeharto, dikabarkan menggagas pembentukan Par- tai Nasional Republik. Bukan onderbow Kehadiran Partai Nas- dem ternyata tidak memiliki keterkaitan struktural dengan organisasi kemasyarakatan Na- sional Demokrat. Sekjen Pengu- rus Pusat Nasional Demokrat Syamsul Muarif menjelas- kan, Nasional Demokrat tetap berkomitmen berkiprah sebagai organisasi kemasyarakatan. “Kami tidak bisa menjadi parpol, meski sebagai orga- nisasi kemasyarakatan harus melek politik,” kata dia. Sebagai organisasi ke- masyarakatan, lanjut dia, Na- sional Demokrat terdiri dari se- jumlah orang berlatar belakang parpol. Semisal, ia yang masih menjadi anggota Partai Golkar. Dalam kepengurusan Nasional Demokrat, juga terdapat nama anggota F-PDIP DPR Budiman Sudjatmiko dan Ketua DPP Partai Hanura Akbar Faisal. “Tapi tidak ada hubungan struktural antara organisasi kemasyarakatan Nasional Demokrat dan Partai Nasdem. Kalau sampai terjadi, harus ada yang jadi onderbow,” ujarnya. Ketua Umum Partai Nasdem Patrice Rio Capella mengung- kapkan, Partai Nasdem hendak ikut dalam kompetisi politik karena ingin membawa aspi- rasi restorasi di parlemen. “Nasional Demokrat tetap dan selamanya menjadi ormas. Dan sah-sah saja membentuk partai dengan nama Partai Nasdem,” imbuhnya. Syamsul menambahkan, Nasional Demokrat tidak mem- permasalahkan latar belakang parpol asal anggota mereka. “Sesuai peraturan perundang- an, parpol asal juga tidak bisa mempermasalahkan keang- gotaan kami di organisasi ke- masyarakatan.” (*/P-1) f[email protected] Baru 3 Partai Mendaftar Organisasi kemasyarakatan Nasional Demokrat tidak akan bermetamorfosis menjadi parpol. RENCANA penambahan tena- ga ahli DPR dinilai hanya akan menghabiskan uang negara. Di sisi lain, ketidakjelasan tugas pokok dan fungsi tenaga ahli DPR membuat mereka bekerja sesuka hati dan kerap dijadikan tong sampah anggota dewan. “Kalau tidak jelas tupoksinya (tugas pokok dan fungsi), 10 orang juga ditambah malah menambah bingung dan ha- nya menghabiskan anggaran,” ujar Daniel, staf salah satu pimpinan di Komisi X, dalam kegiatan Pembekalan Tenaga Ahli DPR yang digelar di Ja- karta, kemarin. Suwondo, tenaga ahli di Fraksi PKB, menambahkan tenaga ahli seharusnya dili- batkan aktif dalam perumusan rancangan undang-undang. Tidak hanya duduk dan men- dengarkan anggota dewan. “Kita lemah. Kita menjadi tong sampah pelampiasan anggota DPR,” kata Suwondo. Para tenaga ahli itu juga mengeluhkan gaji mereka se- besar Rp7,3 juta per bulan yang dinilai kurang memadai. “Se- benarnya bisa saja kita keluar untuk mencari informasi dan data tambahan, tetapi tidak ada anggaran kendaraan,” kata Daniel lagi. Saat merespons keluhan itu, anggota Badan Legislasi DPR dari Fraksi PPP Ahmad Yani yang hadir sebagai salah satu pembicara di acara itu menilai perlu dilakukan studi banding untuk menambah kapasitas staf ahli. Sebab, bagaimanapun ang- gota DPR tetap membutuhkan input staf untuk mendukung tugas mereka. Menurut Poltak Partogi Nainggolan, Kepala Bidang Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI), badan yang berada di bawah Setjen DPR, tidak maksimalnya peran tenaga ahli disebabkan perekrutan yang salah. Anggota dewan kerap me- maksakan anggota keluarga mereka masuk meskipun tidak sesuai kualikasi. “Banyak se- kali intervensi dalam proses rekrutmen tenaga ahli tersebut. Yang dimasukkan adalah kelu- arganya dan orang-orang partai yang tidak bekerja,” tuturnya. Selain itu, ia juga menilai keluhan soal minimnya gaji yang diterima para staf ahli itu tidak patut. Sebab, personel P3DI yang membantu tugas seluruh badan dan kebutuhan data, informasi serta kajian bagi anggota DPR rata-rata hanya diberi gaji Rp2,5 juta per bulan. “Mereka (tenaga ahli DPR) tidak ada yang mengawasi. Mau masuk kerja atau tidak siapa yang tahu. Kalau kita, ada penilaian dan organisasi peng- awas. Database pun kadang- kadang mereka tidak punya,” tukasnya. (Wta/P-4) ANGGOTA Komisi III DPR Panda Nababan, melalui kuasa hukumnya, Patra M Zein, me- nyampaikan somasi keduanya kepada Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) M Jasin. “Somasi kedua ini dilayang- kan sebelum dilakukan upaya hukum oleh Pak Panda Naba- ban,” ujar Patra saat dihubungi di Jakarta, kemarin. Dia menjelaskan, dalam so- masi pihaknya meminta M Jasin segera meminta maaf dan memberikan klarikasi berupa surat tertulis dalam waktu maksimal 3x24 jam. Jika tidak juga direspons, pihaknya selaku kuasa hukum akan menempuh ke jalur pi- dana dengan menggunakan pasal perbuatan tidak menye- nangkan. Tim kuasa hukum Panda memasukkan surat somasi ke- dua ini ke bagian surat Gedung KPK, kemarin, sekitar pukul 14.15 WIB. Menurut Patra, saat meng- ajukan surat, pihaknya juga sempat bertemu dengan Ketua KPK Busyro Muqoddas. Panda mengajukan soma- si karena menilai Jasin telah mencemarkan nama baiknya dalam pemberitaan di Harian Suara Merdeka terbitan 27 Agus- tus 2009. Dalam surat kabar itu, pada berita berjudul ‘Terus Diserang, KPK Pilih Bertahan’, Jasin dianggap telah mendis- kreditkan Panda. Pada isi berita, ujar Patra, saat tengah berbicara soal testimoni mantan Ketua KPK Antasari Azhar, Jasin menyebut-nyebut anggota Komisi III DPR beri- nisial PN telah menyerang KPK, dan bau busuknya ke mana-mana. “PN di Komisi III itu kan cuma Panda Nababan, siapa lagi? Ini harus diklarifikasi, maksudnya apa? Kalau me- mang Jasin ingin sampaikan secara umum, tidak usah pakai inisial-inisial dan cukup me- nyebut anggota Komisi III DPR. Itu yang kami sebut, Panda sejak awal mau dibunuh kara- kternya,” cetus Patra. Namun hingga jatuh tempo somasi pertama, Jasin tetap enggan menuruti somasi. Dia mempersilakan Panda untuk menempuh jalur hukum. Jasin menjelaskan, inisial PN itu me- miliki banyak konotasi, salah satunya bisa berarti penyeleng- gara negara. (AW/*/P-5) KEPENGURUSAN partai poli- tik (parpol) bukanlah struktur pemerintah yang harus berada di seluruh wilayah Indonesia. Hanya ideologi parpol yang harus mencakup nasional. Hal itu diungkapkan pakar hukum konstitusi dari Uni- versitas Gadjah Mada (UGM) Fajrul Falaakh saat memberi keterangan selaku ahli da- lam sidang pleno Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, kemarin. “Implikasinya adalah untuk pemohon (uji materi) seperti parpol yang sudah berdiri berlaku standar ganda. Dulu sudah sah dengan syarat yang dulu ada di 60% total provinsi, sekarang harus ada di setiap provinsi, dan 75% kabupaten/ kota di provinsi,” ujarnya. Fajrul menyatakan upaya penyederhanaan multipartai belum tentu tercapai dengan keberadaan pasal terkait. Ia memandang UU Nomor 2 Ta- hun 2011 tentang Parpol me- nerapkan standar ganda, tidak jelas, dan tidak menghiraukan eksistensi pemohon. “Hal itu memberangus hak konstitu- sional. Ini menggerus kebe- basan berserikat,” ucapnya. Ia mengatakan itu terkait uji materi UU Parpol yang diaju- kan 17 parpol peserta Pemilu 2009. Secara keseluruhan, ada delapan pasal yang diajukan uji materi, yakni Pasal 2 (ayat 1, 1a, 4), Pasal 3 (ayat 1, 2a, 2b, 2c), Pasal 4 (ayat 1, 2, 3, 4), Pasal 5 (ayat 1, 2, 3, 4), Pasal 19 ayat 3a, Pasal 32 ayat 5, Pasal 33 ayat 1, dan Pasal 51 (ayat 1, 1a, 1b, 1c, 2, 4, 5). Pasal-pasal yang digugat itu antara lain mengenai syarat pendirian, syarat kepenguru- san, pendaftaran dan verikasi, keberadaan mahkamah parpol, dan kedudukan kepengurusan parpol di tingkat kecamatan. Sidang di MK itu juga me- minta keterangan pakar hukum tata negara yang juga mantan Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra. Menurut Yusril, keharusan parpol yang telah menjadi peserta Pemilu 2009 untuk menjalani verikasi nyata-nyata bertentangan de- ngan konstitusi. Secara implisit UU tersebut seolah bertujuan membubarkan parpol. “Pasal 28 D ayat 1 UUD 1945 memberi jaminan dan kepas- tian hukum yang adil. Secara tekstual menyatakan setiap orang berhak. Parpol juga ha- rus dianggap sebagai person (orang),” tukasnya. Made Suwandhi yang mem- bacakan pendapat pemerintah menegaskan UU Parpol itu hadir untuk menjamin kepas- tian hukum. (*/P-1) KEBERADAAN wadah tung- gal profesi advokat di beberapa negara tidak mematikan hak berorganisasi advokat lainnya. Namun, lembaga itu dinilai positif untuk mendisiplinkan anggotanya dan membuat ser- tikasi profesi. Demikian penilaian dua ad- vokat asing yang dimintai keterangan selaku ahli dalam sidang panel lanjutan uji materi Undang-Undang (UU) Nomor 18/2003 tentang Advokat yang dipimpin Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD di Gedung MK, Jakarta, kemarin. Mereka adalah Presiden In- ternational Bar Association (IBA) Akira Kawamura dan mantan Presiden Law Society of Hong Kong Lester Garson Huang. Keduanya merupakan ahli yang diajukan pihak terkait pengujian UU tersebut, yaitu Persatuan Advokat Indonesia (Peradi). “Pembentukan wadah tung- gal profesi dinilai dapat lebih baik, karena segala tindakan bisa lebih efektif,” kata Akira. Keberadaan organisasi pro- fesi advokat tunggal sudah diterapkan di hampir seluruh dunia terutama di Asia, ter- masuk di Jepang. Saat ini IBA menjadi wadah organisasi ad- vokat sedunia dengan anggota dari 137 negara. Hakim Konstitusi Muham- mad Alim mempertanyakan apakah di Jepang, yang or- ganisasi tunggal advokatnya dibentuk oleh 52 organisasi, mengakibatkan organisasi lain- nya dibubarkan? Menurut Akira, tidak. Walau- pun, di Jepang undang-undang memerintahkan untuk mem- bentuk satu wadah tunggal dan mewajibkan keanggotaannya, organisasi-organisasi advokat lainnya masih tetap berdiri. Lester Huang menyebut be- berapa negara yang mewa- jibkan keanggotaan profesi advokat pada wadah tunggal. Negara-negara tersebut an- tara lain Singapura, Filipina, Thailand, Jepang, China, dan Makau. Sementara negara-negara yang tidak mewajibkan keang- gotaan adalah Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat, Inggris, dan Wales. (*/P-3) UU Parpol Gerus Kebebasan Berserikat Wadah Tunggal Advokat tidak Langgar HAM Staf Ahli DPR antara Ada dan Tiada Panda Nababan kembali Somasi M Jasin SAKSI AHLI: Mantan Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra (kanan) menyampaikan pendapat saat menjadi saksi ahli dalam sidang uji materi UU Nomor 2 Tahun 2011 tentang Parpol, di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, kemarin. PERSIAPAN TERBANG: Teknisi memeriksa mesin dan persenjataan pesawat sebelum latihan, di hanggar Lanud Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam, kemarin. TNI-AU mengerahkan empat pesawat tempur Hawk 100/200 dalam latihan dan patroli di wilayah pantai barat dan timur Aceh. ANTARA/AMPELSA MI/USMAN ISKANDAR 4 SELASA, 26 APRIL 2011 P OLKAM

Transcript of OLKAM - ftp.unpad.ac.id filelambang, dan jumlah massa partai. “Hanya ada keterangan partai itu...

FARDIANSAH NOOR

PEMERINTAH telah membuka pendaf-taran verifi kasi partai politik (parpol) sejak

17 Januari. Akan tetapi, hingga kemarin, baru tiga parpol yang mendaftarkan diri ke Kemente-rian Hukum dan HAM.

Ketiga parpol yang telah mendaftar itu adalah Partai Nasdem, Partai Nasional Re-publik, dan Partai Persatuan Nasional.

Kepala Subdirektorat Hu-kum Tata Negara Kementerian Hukum dan HAM Josi Besar Sugiarto di Jakarta, kemarin, memaparkan pendaftaran par-tai politik telah dibuka sejak 17 Januari dan berakhir pada 22 Agustus. “Setelah pendaftaran ditutup 22 Agustus, kami akan melakukan verifi kasi selama 45 hari,” jelasnya.

Partai Nasdem mendaftar di bagian pendaftaran verifi kasi parpol pada 6 April. Pendaf-taran dilakukan Ketua Umum Patrice Rio Capella dan Sekjen Ahmad Rofi q.

Sementara itu, Partai Per-satuan Nasional mendaftar pada 12 April. Pendaftaran di-lakukan Ketua Tim Persiapan Pembentukan Partai Persatuan Nasional Didi Supriyanto. “Un-tuk tanda terima pendaftaran ditandatangani oleh Oesman Sapta sebagai ketua presidium

dan saya sebagai sekjen,” ung-kapnya.

Didi menjelaskan, Partai Persatuan Nasional adalah gabungan dari 10 parpol ke-cil. Menurut rencana, partai baru hasil penggabungan itu didekla rasikan pada 1 Juni.

Di antara 10 partai itu ada-lah Partai Persatuan Daerah, Partai Pemuda Indonesia, Par-tai Pelopor, Partai Demokrasi Pembaruan, Partai Kasih De-mokrasi Indonesia, PNBK, dan Partai Penegak Demokrasi Indonesia.

Sementara itu, pendaftaran Partai Nasional Republik di-ajukan pemohon bernama Neneng A Tuti. Pada berkas pendaftaran itu tidak ada nama pendiri, pemimpin, pengurus, lambang, dan jumlah massa partai.

“Hanya ada keterangan

partai itu dimohonkan oleh Neneng A Tuti dan beliau sen-diri statusnya hanya pemohon, bukan ketua umum ataupun anggota pengurus,” kata Josi.

Putra mantan Presiden Soe-harto, Hutomo Mandala Putra atau yang kerap dipanggil Tommy Soeharto, dikabarkan menggagas pembentukan Par-tai Nasional Republik.

Bukan onderbowKehadiran Parta i Nas-

dem ternyata tidak memiliki keterkaitan struktural dengan organisasi kemasyarakatan Na-sional Demokrat. Sekjen Pengu-rus Pusat Nasional Demokrat Syamsul Muarif menjelas-kan, Nasional Demokrat tetap berkomitmen berkiprah sebagai organisasi kemasyarakatan.

“Kami tidak bisa menjadi parpol, meski sebagai orga-

nisasi kemasyarakatan harus melek politik,” kata dia.

Sebagai organisas i ke-masyarakatan, lanjut dia, Na-sional Demokrat terdiri dari se-jumlah orang berlatar belakang parpol. Semisal, ia yang masih menjadi anggota Partai Golkar. Dalam kepengurusan Nasional Demokrat, juga terdapat nama anggota F-PDIP DPR Budiman Sudjatmiko dan Ketua DPP Partai Hanura Akbar Faisal.

“Tapi tidak ada hubungan struktural antara organisasi kemasyarakatan Nasional Demokrat dan Partai Nasdem. Kalau sampai terjadi, harus ada yang jadi onderbow,” ujarnya.

Ketua Umum Partai Nasdem Patrice Rio Capella mengung-kapkan, Partai Nasdem hendak ikut dalam kompetisi politik karena ingin membawa aspi-rasi restorasi di parlemen.

“Nasional Demokrat tetap dan selamanya menjadi ormas. Dan sah-sah saja membentuk partai dengan nama Partai Nasdem,” imbuhnya.

Syamsul menambahkan, Nasional Demokrat tidak mem-permasalahkan latar belakang parpol asal anggota mereka. “Sesuai peraturan perundang-an, parpol asal juga tidak bisa mempermasalahkan keang-gotaan kami di organisasi ke-masyarakatan.” (*/P-1)

[email protected]

Baru 3 Partai MendaftarOrganisasi kemasyarakatan Nasional Demokrat tidak akan

bermetamorfosis menjadi parpol.

RENCANA penambahan tena-ga ahli DPR dinilai hanya akan menghabiskan uang negara. Di sisi lain, ketidakjelasan tugas pokok dan fungsi tenaga ahli DPR membuat mereka bekerja sesuka hati dan kerap dijadikan tong sampah anggota dewan.

“Kalau tidak jelas tupoksinya (tugas pokok dan fungsi), 10 orang juga ditambah malah menambah bingung dan ha-nya menghabiskan anggaran,” ujar Daniel, staf salah satu pimpinan di Komisi X, dalam kegiatan Pembekalan Tenaga Ahli DPR yang digelar di Ja-karta, kemarin.

Suwondo, tenaga ahli di Fraksi PKB, menambahkan tenaga ahli seharusnya dili-

batkan aktif dalam perumusan rancangan undang-undang. Tidak hanya duduk dan men-dengarkan anggota dewan. “Kita lemah. Kita menjadi tong sampah pelampiasan anggota DPR,” kata Suwondo.

Para tenaga ahli itu juga mengeluhkan gaji mereka se-besar Rp7,3 juta per bulan yang dinilai kurang memadai. “Se-benarnya bisa saja kita keluar untuk mencari informasi dan data tambahan, tetapi tidak ada anggaran kendaraan,” kata Daniel lagi.

Saat merespons keluhan itu, anggota Badan Legislasi DPR dari Fraksi PPP Ahmad Yani yang hadir sebagai salah satu pembicara di acara itu menilai

perlu dilakukan studi banding untuk menambah kapasitas staf ahli.

Sebab, bagaimanapun ang-gota DPR tetap membutuhkan input staf untuk mendukung tugas mereka.

Menurut Poltak Partogi Nainggolan, Kepala Bidang Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI), badan yang berada di bawah Setjen DPR, tidak maksimalnya peran tenaga ahli disebabkan perekrutan yang salah.

Anggota dewan kerap me-maksakan anggota keluarga mereka masuk meskipun tidak sesuai kualifi kasi. “Banyak se-kali intervensi dalam proses rekrutmen tenaga ahli tersebut.

Yang dimasukkan adalah kelu-arganya dan orang-orang partai yang tidak bekerja,” tuturnya.

Selain itu, ia juga menilai keluhan soal minimnya gaji yang diterima para staf ahli itu tidak patut.

Sebab, personel P3DI yang membantu tugas seluruh badan dan kebutuhan data, informasi serta kajian bagi anggota DPR rata-rata hanya diberi gaji Rp2,5 juta per bulan.

“Mereka (tenaga ahli DPR) tidak ada yang mengawasi. Mau masuk kerja atau tidak siapa yang tahu. Kalau kita, ada penilaian dan organisasi peng-awas. Database pun kadang-kadang mereka tidak punya,” tukasnya. (Wta/P-4)

ANGGOTA Komisi III DPR Panda Nababan, melalui kuasa hukumnya, Patra M Zein, me-nyampaikan somasi keduanya kepada Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) M Jasin.

“Somasi kedua ini dilayang-kan sebelum dilakukan upaya hukum oleh Pak Panda Naba-ban,” ujar Patra saat dihubungi di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan, dalam so-

masi pihaknya meminta M Jasin segera meminta maaf dan memberikan klarifi kasi berupa surat tertulis dalam waktu maksimal 3x24 jam.

Jika tidak juga direspons, pihaknya selaku kuasa hukum akan menempuh ke jalur pi-dana dengan menggunakan

pasal perbuatan tidak menye-nangkan.

Tim kuasa hukum Panda memasukkan surat somasi ke-dua ini ke bagian surat Gedung KPK, kemarin, sekitar pukul 14.15 WIB.

Menurut Patra, saat meng-ajukan surat, pihaknya juga

sempat bertemu dengan Ketua KPK Busyro Muqoddas.

Panda mengajukan soma-si karena menilai Jasin telah mencemarkan nama baiknya dalam pemberitaan di Harian Suara Merdeka terbitan 27 Agus-tus 2009. Dalam surat kabar itu, pada berita berjudul ‘Terus

Diserang, KPK Pilih Bertahan’, Jasin dianggap telah mendis-kreditkan Panda.

Pada isi berita, ujar Patra, saat tengah berbicara soal testimoni mantan Ketua KPK Antasari Azhar, Jasin menyebut-nyebut anggota Komisi III DPR beri-nisial PN telah menyerang

KPK, dan bau busuknya ke mana-mana.

“PN di Komisi III itu kan cuma Panda Nababan, siapa lagi? Ini harus diklarifikasi, maksudnya apa? Kalau me-mang Jasin ingin sampaikan secara umum, tidak usah pakai inisial-inisial dan cukup me-

nyebut anggota Komisi III DPR. Itu yang kami sebut, Panda sejak awal mau dibunuh kara-kternya,” cetus Patra.

Namun hingga jatuh tempo somasi pertama, Jasin tetap enggan menuruti somasi. Dia mempersilakan Panda untuk menempuh jalur hukum. Jasin menjelaskan, inisial PN itu me-miliki banyak konotasi, salah satunya bisa berarti penyeleng-gara negara. (AW/*/P-5)

KEPENGURUSAN partai poli-tik (parpol) bukanlah struktur pemerintah yang harus berada di seluruh wilayah Indonesia. Hanya ideologi parpol yang harus mencakup nasional.

Hal itu diungkapkan pakar hukum konstitusi dari Uni-versitas Gadjah Mada (UGM) Fajrul Falaakh saat memberi keterangan selaku ahli da-lam sidang pleno Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, kemarin.

“Implikasinya adalah untuk pemohon (uji materi) seperti parpol yang sudah berdiri berlaku standar ganda. Dulu sudah sah dengan syarat yang dulu ada di 60% total provinsi, sekarang harus ada di setiap provinsi, dan 75% kabupaten/kota di provinsi,” ujarnya.

Fajrul menyatakan upaya penyederhanaan multipartai belum tentu tercapai dengan

keberadaan pasal terkait. Ia memandang UU Nomor 2 Ta-hun 2011 tentang Parpol me-nerapkan standar ganda, tidak jelas, dan tidak menghiraukan eksistensi pemohon. “Hal itu memberangus hak konstitu-sional. Ini menggerus kebe-basan berserikat,” ucapnya.

Ia mengatakan itu terkait uji materi UU Parpol yang diaju-kan 17 parpol peserta Pemilu 2009. Secara keseluruhan, ada delapan pasal yang diajukan uji materi, yakni Pasal 2 (ayat 1, 1a, 4), Pasal 3 (ayat 1, 2a, 2b, 2c), Pasal 4 (ayat 1, 2, 3, 4), Pasal 5 (ayat 1, 2, 3, 4), Pasal 19 ayat 3a, Pasal 32 ayat 5, Pasal 33 ayat 1, dan Pasal 51 (ayat 1, 1a, 1b, 1c, 2, 4, 5).

Pasal-pasal yang digugat itu antara lain mengenai syarat pendirian, syarat kepenguru-san, pendaftaran dan verifi kasi, keberadaan mahkamah parpol,

dan kedudukan kepengurusan parpol di tingkat kecamatan.

Sidang di MK itu juga me-minta keterangan pakar hukum tata negara yang juga mantan Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra. Menurut Yusril, keharusan parpol yang telah menjadi peserta Pemilu 2009 untuk menjalani verifi kasi nyata-nyata bertentangan de-ngan konstitusi. Secara implisit UU tersebut seolah bertujuan membubarkan parpol.

“Pasal 28 D ayat 1 UUD 1945 memberi jaminan dan kepas-tian hukum yang adil. Secara tekstual menyatakan setiap orang berhak. Parpol juga ha-rus dianggap sebagai person (orang),” tukasnya.

Made Suwandhi yang mem-bacakan pendapat pemerintah menegaskan UU Parpol itu hadir untuk menjamin kepas-tian hukum. (*/P-1)

KEBERADAAN wadah tung-gal profesi advokat di beberapa negara tidak mematikan hak berorganisasi advokat lainnya.Namun, lembaga itu dinilai positif untuk mendisiplinkan anggotanya dan membuat ser-tifi kasi profesi.

Demikian penilaian dua ad-vokat asing yang dimintai keterangan selaku ahli dalam sidang panel lanjutan uji materi Undang-Undang (UU) Nomor 18/2003 tentang Advokat yang dipimpin Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD di Gedung MK, Jakarta, kemarin.

Mereka adalah Presiden In-ternational Bar Association (IBA) Akira Kawamura dan mantan Presiden Law Society of Hong Kong Lester Garson

Huang. Keduanya merupakan ahli yang diajukan pihak terkait pengujian UU tersebut, yaitu Persatuan Advokat Indonesia (Peradi).

“Pembentukan wadah tung-gal profesi dinilai dapat lebih baik, karena segala tindakan bisa lebih efektif,” kata Akira.

Keberadaan organisasi pro-fesi advokat tunggal sudah diterapkan di hampir seluruh dunia terutama di Asia, ter-masuk di Jepang. Saat ini IBA menjadi wadah organisasi ad-vokat sedunia dengan anggota dari 137 negara.

Hakim Konstitusi Muham-mad Alim mempertanyakan apakah di Jepang, yang or-ganisasi tunggal advokatnya dibentuk oleh 52 organisasi,

mengakibatkan organisasi lain-nya dibubarkan?

Menurut Akira, tidak. Walau-pun, di Jepang undang-undang memerintahkan untuk mem-bentuk satu wadah tunggal dan mewajibkan keanggotaannya, organisasi-organisasi advokat lainnya masih tetap berdiri.

Lester Huang menyebut be-berapa negara yang mewa-jibkan keanggotaan profesi advokat pada wadah tunggal. Negara-negara tersebut an-tara lain Singapura, Filipina, Thailand, Jepang, China, dan Makau.

Sementara negara-negara yang tidak mewajibkan keang-gotaan adalah Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat, Inggris, dan Wales. (*/P-3)

UU Parpol Gerus Kebebasan Berserikat

Wadah Tunggal Advokat tidak Langgar HAM

Staf Ahli DPR antara Ada dan Tiada

Panda Nababan kembali Somasi M Jasin

SAKSI AHLI: Mantan Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra (kanan) menyampaikan pendapat saat menjadi saksi ahli dalam sidang uji materi UU Nomor 2 Tahun 2011 tentang Parpol, di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, kemarin.

PERSIAPAN TERBANG: Teknisi memeriksa mesin dan persenjataan pesawat sebelum latihan, di hanggar Lanud Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam, kemarin. TNI-AU mengerahkan empat pesawat tempur Hawk 100/200 dalam latihan dan patroli di wilayah pantai barat dan timur Aceh.

ANTARA/AMPELSA

MI/USMAN ISKANDAR

4 SELASA, 26 APRIL 2011POLKAM