Oli Pelumas

download Oli Pelumas

of 12

description

t. mesin

Transcript of Oli Pelumas

BAB IOLI PELUMAS1.1 Sifat-sifat oli pelumasSemua oli memiliki sifat-sifat tertentu yang menetukan fungsi dan kegunaannya dalam pemakaian. Metoda standard telah dikembangkan untuk menguji sifat-sifat tersebut. Dari sebuah sudut pandang secara peraktek, maka sifat-sifat penting dari oli adalah : Kekentalan (Viscosity). Index kekentalan (Index vescosity) Titik nyala (Flash point) Titik temperatur tertinggi ( Fire point) Titik tumpah (Pour point) Resistansi Oxidasi (Oxidation Resistance) Resistansi untuk mencapai Emulsifikasi (Resistance to Emulsification). Detergency - Dispersancy Total Base Number (TBN) Anti Foam (Anti Busa) Anti Keausan (Anti Wear).

Kekentalan (Viscosity)Kekentalan dapat dijelaskan sebagai resistansi cairan untuk mengalir, atau sebagai pengukur tingkat dimana cairan akan mengalir pada sebuah pemberian temperatur Ini sangat penting untuk diingat bahwa tingkat kekentalan selalu diberikan pada suatu temperatur biasa - kekentalan akan meningkat jika temperatur turun, dan kekentalan menurun jika temperatur naik. Sebagian besar pelumas memiliki tingkat kekentalan yang dinyatakan dengan dua cara. Automotive dan pelumasan gear memiliki tingkatan SAE. (SAE singkatan dari Society of Automotive Engineers). Anda mungkin pernah melihat kaleng oli yang bertuliskan SAE W-10, W-30 atau SAE 20. Label ini memberitahu kita bahwa kekentalan oli telah diukur dengan sistim SAE. Sistim tingkatan lain yang dipakai pada industri pelumas yang digunakan di Amerika Serikat adalah Saybolt Universal Seconds (SUS). Anda mungkin pernah melihat SSU tetapi yang terbaru, sebagai notasi adalah SUS. Arti keduanya sebenarnya sama. Standard ini dipublikasikan oleh American Society for Testing and Materials (ASTM). Gambar 1.1 memperlihatkan bagaimana tingkatan SUS ditentukan. Peralatan ukur yang anda lihat dalam gambar disebut Saybolt universal viscometer atau viscosimeter. Ia terdiri dari wadah khusus untuk menahan cairan yang akan diuji, dan sebuah flask bertanda atau sebuah botol.

Untuk mengoperasikan viscometer, anda harus mengisi wadah dengan cairan, menarik plugnya pada bagian bawah wadah, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan cairan untuk mengisi flask atau botol tersebut sampai mencapai tanda etcheed pada leher flask atau botol. Jika mencapai 50 detik suatu oli tertentu untuk mengalir keluar dari wadah dan mengisi flask atau botol, maka oli akan disebut dengan tingkat kekentalan 50 Saybolt Universal Second, atau SUS pada temperatur saat pengetesan. Biasanya pengujian kekentalan dilakukan pada temperatur 100 F (38 C). Namun, jika lebih dari 1000 detik yang diperlukan untuk mengosongkan wadah, lalu temperatur oli ditingkatkan menjadi 120 F (99 C).

Gambar 1.1 Sebuah Saybolt universal viscosimeter.

Ada beberapa cara lain untuk mengukur kekentalan, disamping menggunakan standard viscosimeter. Salah satu yang paling umum adalah dengan menggunakan kinematic pipittes. Ini adalah tabung gelas kapillary dengan ukuran yang khusus. Ia dibenamkan kedalam cairan yang diuji yang diatur seperti dalam temperatur yang disebutkan sebelumnya. Sebuah stopwatch digunakan untuk mengetahui berapa lama waktu yang digunakan pada pemberian volume oli untuk lewat melalui tabung.Ukuran Dasar Metrik (Basic Metrik) untuk unit kekentalan adalah centistoke. Tabel metrik kekentalan, diterima melalui penggunaan kinematic pipettes dan dilaporkan dalam dua dasar temperatur, 40 C (104 F) dan 100 C (212 F), tingkat berbagai pelumas dalam centistoke. Tabel 4-1 memperlihatkan hubungan antara kekentalan yang diukur dalam unit SUS dan dalam centistokes untuk beberapa tingkatan industri oli. Kekentalan bukan sebuah pengukuran dalam semua kualitas oli. Namun, kekentalan menunjukkan kemampuan oli melakukan dukungan pelapisan pada komponen yang bergerak. Dalam kenyataannya, adalah merupakan dan termasuk sifat utama, saat anda membuat daftar pelumas yang dibutuhkan untuk suatu pemakaian. Sebagai aturan umum, oli yang ringan (light oil) digunakan untuk high speed, pemakaian pada temperatur rendah. Oli yang berat (heavy oil) yang dipilih untuk low speed, pemakaian pada temperatur tinggi.

Viscosity IndexMinyak mengental pada waktu temperatur turun, dan menipis/encer pada waktu temperatur naik. Tingkat perubahan kekentalan (viscosity) karena suhu sangat bervariasi dan tidak sama untuk masing-masing jenis minyak pelumas. Nilai yang tidak berdimensi ini disebut Viscosity index viscosity index menunjukkan tingkat perubahan kekentalan berkaitan dengan variasi suhu. Minyak dengan viscosity index yang tinggi akan mempunyai perubahan kekentalan yang kecil walaupun suhu berubah-ubah. Sebaliknya pelumas dengan viscosity index yang rendah, kekentalannya akan mengalami perubahan yang besar. Skala viscosity index dipilih secara arbiter (acak) bervariasi dari 0 sampai 100. Dari perubahan viscosity terbesar sampai paling kecil tergantung perubahan suhu. Contoh, sebuah pelumas hanya mempunyai sebuah viscosity index dibawah nol, dan yang lain viscosity indexnya diatas 150. Perhitungan secara kasar jika minyak mempunyai viscosity index dibawah 50 adalah rendah, 50 sampai 90 sedang, dan diatas 90 adalah tinggi. Penggunaan viscosity index improver (additive yang telah ditingkatkan) saat ini telah bisa meningkatkan tingkat viscosity index.

Flash point dan FirePointFlash Point atau titik nyala dari pelumas adalah temperatur dimana pelumas harus terpanasi sebelum ia dapat menyala. Pada temperatur ini, panas hanya cukup untuk membakar uap yang terbentuk pada permukaan pelumas pada saat itu. Namun tidak akan cukup panas ini untuk memungkinkan api berkelanjutan Fire Point dari pelumas adalah sebuh temperatur yang lebih tinggi. Ini adalah temperatur yang menyebabkan uap oli yang terbentuk dalam pelumas untuk betul-betul terbakar. Sebagaimana dalam prakteknya, tidak ada dari keduanya baik flash point maupun fire point yang mempunyai arti dalam sebagain besar pemakaian pelumas. Tetapi dapat berarti jika pelumas dikhususkan untuk pemakaian dalam temperatur tinggi.

Titik Tumpah (Pour Point) Titik tumpah adalah perkiraan indikasi temperatur terendah dimana minyak mulai dapat mengalir dengan sendirinya (gravitasi) tanpa dorongan apapun. Ini menggambarkan kemampuan pelumas, selain bisa mengalir dengan cepat dari tangki menuju inlet pump, yang pada akhirnya akan menimbulkan keausan. Jika pelumas mempunyai titik tumpah yang rendah biasanya akan memudahkan penyalaan mesin.

Resistansi Oksidasi (Oxidation Resistance)Unsur anti oksidasi pada pelumas, memungkinkan pelumas untuk tetap bertahan daya lumasnya yang dikarenakan proses oksidasi. Proses oksidasi seringkali terpacu oleh frekwensi suhu pengoperasian yang tinggi atau kontak langsung antar pelumas dengan udara luar/oksigen. Zat anti oksidasi akan sangat membantu dalam menjaga deposit minyak serta akan mencegah karatan komponen-komponen mesin tertentu yang diakibatkan oleh oksidasi. Proses penyulingan minyak itu sendiri dapat menghasilkan pelumas dengan stabilitas yang baik. Pada saat ini sudah banyak dipakai bahan tambahan (additive) anti oksidasi yang bisa menurunkan proses terjadinya oksidasi dengan cepat.

Emulsifikasi (Emulsification)Sebuah emulsion adalah penstabil suspensi suatu oli didalam air. Dalam emulsion yang sebenarnya, oli dan air tidak terpisah secara keseluruhan, walaupun dibiarkan diam untuk beberapa waktu. Emulsion terbentuk saat air memasuki sistim dan mendapat kesempatan teraduk dengan oli. Proses terjadinya emulsion ini disebut emulsifikasi (emulsification) Untuk sebagian besar pemakaian pelumas, emulsi tidak menyenangkan, sebab karena rendahnya mutu pelumasan yang disebabkannya dan ia menahan pertikel kotoran dan zat-zat asing lainnya. Material-material ini dapat memiliki pengaruh abrasive yang tinggi pada bearing dan komponen lainnya didalam sistim, yang menyebabkan kerusakan, dengan adanya keausan.

Ditergency - DispersancyDitergen - dipersan minyak berfungsi mempertahankan kebersihan minyak dengan cara menurunkan serta mencegah terjadinya deposit. Ditergen mencegah terjadinya zat-zat yang ditimbulkan oleh temperatur yang tinggi. Dispersan mencegah terjadinya endapan karena temperatur yang rendah. Deposit pada minyak akan sangat merugikan karena bisa mengikat bahan tambahan (additive) lainnya.

Total Base Number (TBN)Zat alkali bisa menjadikan minyak mampu untuk menetralkan zat asam dan memperbesar perlindungan terhadap keausan komponen mesin serta mencegah terjadinya pengumpulan deposit. Kebanyakan minyak detergen - depersan memiliki ciri-ciri ini, tetapi sebenarnya terdapat perbedaan tergantung pada sifat serta bahan tambahan (additive) yang digunakan.

Anti Busa (Anti Foam)Pelumas yang membentuk busa dalam mesin serta didalam tangki minyak itu sendiri bisa mengakibatkan kerusakann berupa kebocoran serta oksidasi pada minyak, dan juga bisa mengganggu pembentukan selaput pelumas yang diperlukan oleh komponen yang memerlukannya. Pembentukan segala jenis foam/busa ini harus dihindari, hal ini bisa dengan bantuan bahan tambahan (additive) anti foam.

Anti Aus (Anti Wear)Desain atau faktor-faktor pengoperasian yang menghambat selaput pelumas, bisa mengakibatkan kerusakan mekanis secara berlebihan. Jenis additive anti wear bisa menurunkan keausan secara efektif dan menjaga kontak langsung antar metal. Ini sangat penting tertutama pada komponen-komponen yang bergerak cepat seperti roda mesin dan drive train

1.2 Jenis-jenis Oli, Sifat-sifatnya, dan AplikasinyaJenis-jenis Oli PelumasAda Tujuh jenis oli yang banyak dikenal digunakan dalam perawatan industri adalah:* oli sirkulasi (oli turbin, oli hydraulic, oli mill)* oli gigi* oli poros* oli refrigrasi* oli silinder uap* oli pembakaran internal

Oli SirkulasiOli ini mungkin merupakan pelumas dengan kualitas terbaik. Sesuai dengan namanya, oli sirkulasi adalah oli yang bersirkulasi melalui sistem. Oli ini dapat berkeliling dalam ruang tertutup, seperti gear case dan crankcase. Atau, oli ini dapat bersirkulasi melalui loop tertutup atau jaringan pipa. Tergantung pada digunakannya untuk apa, oli sirkulasi dapat mengandung bahan paraffin atau naphthene. Oli ini tersedia dengan banyak tingkat kekentalan, dari 100 SSU sampai 2500 SSU (pada 100- F). Oli ini dapat dibagi lebih jauh ke dalam sub kelompok:* oli tingkat turbin* oli hydraulic* oli sirkulasi steel millMasing-masing sub kelompok oli sirkulasi dapat dipisahkan menjadi beberapa jenis. Karena itu, banyak peralatan dapat memakai oli sirkulasi. Karena penting, masing-masing sub kelompok akan dikemukan lebih terpereinci.

Turbin-Grade oil. Turbin adalah sejenis mesin rotasi yang berputar pada kecepatan tinggi. Mesin beroperasi dari daya uap, air, atau gas panas yang mengalir karena tekanan melawan vane atau fin. Seperti ditunjukkan dalam Gambar 4-14, vane yang melengkung menggerakkan poros ketika vane itu bergerak. Poros yang berputar memberikan tenaga. Di power station, poros menggerakkan satu atau lebih generator listrik. Pada kapal, poros menggerakkan baling-baling utama. Karena poros turbin dapat dan biasanya berputar pada kecepatan tinggi, pelumasan bearingnya sangat penting. Semua oli turbin untuk turbin uap mengandung additive-untuk mencegah karat dan untuk memperlambat atau mencegah oksidasi. Di samping itu, karena masalah masuknya air ke oli, kebanyakan oli turbin mengandung additive untuk memisahkan oli. Additive antifoam juga banyak digunakan. Kekentalan oli turbin uap biasanya 150 SSU pada 100- F, atau 32 centistokes (cSt) pada 40-C.Turbin gas mengambil daya dari aliran gas panas bukan dari uap atau air, tetapi cara kerjanya banyak samanya. Oli pelumas turbin uap dapat digunakan dengan baik dalam turbin gas. Oli turbin pada umumnya memiliki kualitas yang baik sehingga biasanya oli itu dijadikan standar untuk menilai oli lain. Sebagai pedoman, bila syarat kekentalan tidak berbeda, atau bila additive khusus lain tidak diperlukan, oli turbin cukup baik untuk hampir setiap keperluan.

Gambar 1.2 Dua jenis turbin

Oli hydraulicOli hydraulic merupakan oli yang sangat penting. Peralatan yang dijalankan secara hidrolik banyak dijumpai di mana-mana, mulai dari tambang batu bara dan sistem kontrol industri berat pesawat terbang dan pengungkit kendaraan bermotor, juga di rumah sakit. Kegunaan sistem hidrolik adalah untuk menggandakan dan menyalurkan daya atau gerakan dari satu tempat ke tempat lain. Gambar 5-2 menunjukkan komponen-komponen sistem hydraulic yang khas. Ujung batang piston biasanya dipasang ke bagian lain yang melakukan kerja. Ketika oli di bawah tekanan masuk silinder, oli itu mendorong piston, yang bergerak ke kiri. Pada akhir langkah ini, katup dua arah berubah posisi, kali ini mengarahkan fluida yang ditekan ke kiri piston. Ini menyebabkan piston bergerak ke kanan, kembali ke posisi semula. Karena tekanan diarahkan ke kedua sisi piston, unit yang bergerak disebut double acting.Tentu saja kebanyakan sistem hidrolik menggunakan oli hidrolik, meskipun ada juga yang tidak. Oli memiliki beberapa keuntungan. Oli melumasi bagian-bagian sistem yang bergerak, di samping itu melindungi komponon-komponen dari oksidasi dan serangan asam. Dipilihnya oli hidrolik tergantung pada kondisi. Kalau sistem dioperasikan di luar dalam cuaca dingin, banyak faktor harus dipertimbangkan. Dan bila sistem dioperasikan di dalam ruang dengan rentang (range) suhu yang kecil, oli yang lain dapat digunakan.

Gambar 1.3 Sirkuit hydraulic sederhana dengan silinder penggerakdouble-acting

Biasanya hal di bawah ini dipertimbangkan dalam memilih oli hydraulic, yaitu:* Kekentalan* index kekentalan* titik tuangKekentalan oli hydraulic penting karena efesiensi pompa hydraulic tergantung kepadanya. Oli harus tetap dalam batas kekentalan yang tidak jauh, spesifikasinya dibuat oleh pabrik pompa. Sebagai komponen yang dibuat dengan presisi, pompa dibuat dengan ketepatan dan toleransi dimensi yang sangat ketat. Oli yang terlalu kental dapat menyebabkan friksi yang berlebihan, yang dapat merusak bearing pompa. Kalau ini terjadi seluruh sistem tidak bisa bekerja. Rentang kekentalan normal untuk oli hydraulic adalah dari 150 SSU sampai 700 SSU (32 cSt 150 cSt pada 40-C). Tetapi index kekentalan juga dapat menjadi sangat penting, terutama kalau sistem beroperasi pada rentang suhu yang besar. Oli harus mengalir dalam kondisi dingin dan tidak menjadi encer bila sistem menjadi panas. Diperlukan index kekentalan yang tinggi.

Kita juga harus mengetahui titik tuang oli hidrolik kalau alat akan digunakan pada musim dingin. Jelasnya, kalau sistem akan dioperasikan pada suhu sekitar 0-C, oli dengan titik tuang 20-F tidak akan baik. Seperti pada oli turbin, oli hidrolik hampir selalu mengandung additive penghambat karat dan antioxidant. Tetapi salah satu additive yang paling penting yang harus ada pada oli hidrolik adalah additive antifoam. Efisiensi sistem hidrolik akan berkurang kalau oli mulai berbusa ketika memasuki sistem. Karena oli hidrolik berkualitas baik, dan biasanya mengandung additive yang berguna untuk berbagai apliksai, oli itu sering digunakan untuk keperluan yang umum. Meskipun demikian, jangan lupa kekentalan oli harus sesuai dengan aplikasinya. Tabel 1.1 memperlihatkan jenis dan kekentalan oli hidrolik yang paling standar.Tabel 1.1 Oli hidrolik dan kekentalannyaDeskripsi oliKekentalan(SSU pada 100-F)Kekenttalan ISO(cSt pada 40-C)

Oli hidrolik encerOli hidrolik setengah encerOli hidrolik setengah kentalOli hidrolik kental

Oli hidrolik tekanan tinggi (anti aus)Oli hidrolik tekanan tinggi (anti aus)Oli hidrolik tekanan tinggi (anti aus)

135-165 (150)194-236 (215)284-346 (315)630-770 (700)

135-165 (150)194-236 (215)284-346 (315)324668150

324668

Oli GearGambar 1.4 memperlihatkan beberapa jenis gear, dan beberapa cara memasangnya. Semua gear didisain sehingga gigi-giginya hanya bertemu pada titik-titik tertentu. Titik bertemunya gigi-gigi itu perlu dilumasi dengan lapisan oli yang cukup kental untuk mengurangi shock dan mencegah kerusakan gigi gear itu.

Gambar 1.4 Susunan gear yang umum

Ukuran gear mulai dari yang sangat kecil yang digunakan pada jam tangan dan instrumen presisi sampai gear heavy bull, dua kali besar manusia. Bisa dimengerti kalau oli dan sistem pelumasannya juga berbeda-beda. Oli gear dapat berupa oli mineral saja, tetapi dapat juga dicampur additive EP (extreme pressure) agar terbentuk kekuatan lapisan dan dapat menahan beban. Beberapa oli gear ini disebut oli EP encer, dan yang lainnya oli EP kental. Dalam tabel , kita perhatikan bahwa oli gear dibagi menjadi tiga kelompok: (1) light (cair), medium (pertengahan), heavy (kental); (2) EP light (cair) dan EP heavy (kental); dan (3) cling type gear shield untuk gear terbuka. Kelompok yang pertama digunakan kalau gear ada dalam ruang tertutup seperti dalam gear case (kotak gear) pada overhead crane. Gear dilumasi dengan cara percik (splash method) atau dengan pelumasan bertekanan yang ada pada alat itu. Oli pada kelompok kedua, jenis EP, digunakan kalau beban gigi gear besar. Contohnya adalah gear hypoid yang digunakan pada transmisi otomotif. Kelompok oli terakhir digunakan gear yang dilumasi oleh tangan atau oil bath. Sebagai pedoman, gear ini tidak berputar dengan cepat, tetapi gear ini dapat bekerja pada suhu yang berbeda jauh. Ring gear besar yang memutar cab pada power shovel merupakan contoh yang baik untuk gear terbuka jenis ini. Oli gear untuk gear terbuka, seperti pada power shovel, bukan oli gear biasa. Oli untuk gear terbuka harus harus dicampur secara khusus supaya melekat pada gear dan tidak memercik ketika gear itu berputar. Biasanya oli untuk gear terbuka mengandung bahan aspal agar terbentuk adhesi yang cukup.Tabel 1.2 Oli gear biasa dan kekentalannyaDeskripsi oliKekentalan(SSU pada 100-F)Kekentalan ISO(cSt pada 40-C)

Oli gear encer air (light)Oli gear setengah kental (medium)Oli gear kental (heavy)

Oli gear tekanan cukup tinggiOli gear tekanan sangat tinggiCling-type gear shield (gear terbuka)630-770 (700)900-1100 (1000)1935-2365 (2150

283-347 (315)1350-1650 (1500)900-1100 (1000)150220460

68320420

Oli gear, pada umumnya, mengandung additive untuk mencegah oksidasi hidrokarbon dan karat. Yang berhubungan langsung dengan air juga dilindungi oleh demulsifier (pemisah). Kalau beban pada gigi gear sangat berat, additive anti aus juga dicampurkan. Klasifikasi alternatif untuk oli gear, dibuat oleh American Petroleum Institute, ditunjukkan pada Tabel 5-2. Perhatikan bahwa klasifikasi ini lebih spesifik dalam jenis gear dan kerjanya. Oli mesinOli mesin adalah oli mineral langsung. Pada awalnya oli mesin adalah untuk melumasi bagian-bagian kerja eksternal pada permesinan, mesin, pompa, dan sebagainya. Pada waktu itu bagian-bagian tersebut diberi oli dari oli kaleng. Untuk keperluan itu, sekarang oli mesin sebagian besar telah digantikan oleh oli turbin yang berkualitas lebih baik seperti yang diuraikan di muka. Oli mesin sekarang merupakan pelumas umum yang digunakan bila oil loss (hilangnya oli) tetap, dan penggantiaannya harus dilakuakan dengan konstan. Karena oli dalam jumlah besar habis digunakan, oli harus murah. Seperti kita tahu persyaratannya berbeda dengan sistem sirkulasi, di mana oli tetap pada jaringan pada jangka waktu lama. Begitu pun, oli mesin biasa tidak dapat bekerja baik pada sistem sirkulasi, karena akan membentuk endapan. Kekentalan oli mesin berkisar dari 150 sampai 800 SSU (32 sampai 173 cSt). Oli ini biasanya digunakan pada bearing, terutama pada plain bearing. Alat berat yang digunakan di luar ruangan banyak memerlukan oli mesin. Misalnya oli field motor dan oli pompa. Dalam instalasi yang dibeton, heavy-duty plain bearing menggunakan oli antara 300 sampai 800 SSU. Pada machine tool, oli ini dapat digunakan untuk melumasi ball bearing atau roller bearing, kekentalannya berkisar dari 150 sampai 600 SSU. Oli mesin yang berkualitas lebih baik dipilih untuk melumasi ball bearing dan roller bearing pada sebagian besar instalasi. Bearing pada sistem conveyor, misalnya, memerlukan pelumasan yang tepat. Satu subdivisi dari oli mesin, disebut oli way,termasuk sejumlah oli yang digunakan oleh machinist. Oli-oli ini digunakan untuk melumasi way, slide dan guides of machine tools dan kompresor. Oli-oli ini terdapat dalam tiga kategori umum:* oli way encer (150 SSU atau 32 cSt)* oli way medium (300 SSU atau 65 cSt)* oli way kental (1000 SSU atau 216 cSt).Machine tools meliputi lathes, drill presses, planers, dan milling machine. Oli way perlu mengandung EP additive kalau digunakan dengan beban yang berat dan memerlukan lapisan yang rata untuk memungkinkan gerak meluncur komponen yang baik.Oli spindleOli spindle diproduksi dengan sangat seksama, dan dikategorikan sebagai pelumas premium. Kekentalan oli spindle rendah, berkisar dari ISO VG 10 cSt sampai 22 cSt pada 40-C. Para karyawan textile sangat mengenal oli ini, karena oli ini digunakan untuk spindle kecepatan tinggi pada loom (perkakas tenun). Mesin tekstil memerlukan oli yang harus dicampur dengan additive lengket untuk mencegah memerciknya pelumas ke loom. Oli mesin jahit dapat dicampur oli putih, yang mengandung bahan pembasah untuk membantu fungsi pelumasan. Oli putih tidak mengotori kain. Oli yang lebih encer, seperti oli ISO 10 cSt, digunakan untuk melumasi spindle yang berputar pada 6000 rpm atau lebih. Untuk kecepatan antara 3600 dan 6000 rpm, oli 15-cSt dianjurkan. ISO 22 cSt cocok untuk spindle yang berputar kurang dari 3600 rpm.

Oli spindle memiliki stabilitas oksidasi yang baik, dan cenderung tidak menebal kalau digunakan. Oli spindle biasanya memiliki additive antifoam, dan detergent untuk mencuci partikel-partikel yang dapat merusak permukaan yang sangat halus pada bearing spindle. Additive tekanan tinggi dan antikarat dapat juga dicampurkan kalau kondisi kerja yang lebih berat menuntutnya, atau kalau oli berhubungan langsung dengan air, seperti pada tools.API- GL-1 - Spiral-bevel dan worm gear axles dan beberapa transmisi manual pada kerja ringan.API- GL-2 - Worm gear axles yang tidak masuk API-GL-1.API- GL-3 - Transmisi manual dan spiral-bevel axles pada kerja yang cukup berat.API- GL-4 - Gear hypoid pada kerja berat yang normal tanpa beban shock yang berat.API- GL-5 - Gear hypoid pada kerja yang paling berat termasuk beban shock.Oli refrigrasiSistem refrigasi dalam industri adalah untuk mendinginkan penyimpanan produk-produk dan bahan mentah, dan juga untuk pengaturan udara di ruangan. Dalam sistemekspansi/kompresi biasa, satu-satunya komponen dalam sirkuit refrigrasi yang memerlukan pelumasan adalah kompresor. Tetapi karena kompresor merupakan bagian vital pada sistem, kompresor harus dilumasi dengan benar kalau tidak seluruh sistem tidak dapat bekerja. Pelumasan kompresor sedikit lebih rumit. Hampir seluruh instalasi memungkinkan untuk ditiupkannya oli refrigrant dengan gas refrigrant dalam jumlah tertentu pada sirkuit refrigrasi. Oli ini ditampung dalam pemisah oli dan dikirim kembali ke kompresor. Sedikit endapan saja dapat menghambat sistem yang baik ini. Sifat-sifat yang diperlukan dalam oli refrigrant meliputi daya larut rendah dengan gas refrigrant, kandungan lilin sangat rendah, dan, tentu saja titik tuang yang rendah. Di samping itu, oli harus stabil dengan adanya refrigent pada temperatur 250- F ke atas (dalam silinder selama kompresi gas). Oli refrigrasi juga tidak boleh berbusa. Oli refrigrasi dapat dibuat dari bahan paraffin atau bahan oli naphthene, dan kekentalannya berkisar dari rendah ke medium (80 sampai 550 SSU, atau 15 sampai 120 cSt). Karena persyaratan kombinasi yang tidak biasa ini, hanya oli refrigrasi yang dapat digunakan dalam alat refrigrasi.

Oli silinder uapOli silinder uap adalah oli jenis khusus. Sesuai namanya, oli ini dikembangkan sebagai pelumas mesin uap, tetapi oli ini juga digunakan pada alat lain yang menggunakan silinder uap, seperti pile driver dan aircraft carrier catapults. Oli ini kadang-kadang dicampur lemak khewan agar melekat pada permukaan yang dilumasi. Oli ini disemprotkan ke uap, sebelum memasuki silinder. Kabut oli kemudian melakukan pelumasan. Dalam beberapa kasus, oli ini langssung dimasukkan ke dinding silinder dan katup. Oli silinder uap harus memiliki kekentalan yang cukup rendah agar dapat diatomisasi, tetapi harus cukup tinggi agar lapisan pelumas pada dinding silinder terpelihara dalam silinder yang panas. Oli ini juga harus tahan pengaruh air dan uap. Tiga jenis oli silinder-uap adalah:* encer - 100 sampai 120 SSU pada 210 - F* medium - 120 sampai 150 SSU pada 210- F* kental - di atas 150 SSU pada 210 - FKita lihat bahwa kekentalan oli ini diukur pada 210-F, ini berarti betapa kentalnya oli ini. Kekentalan oli lain yang diberikan pada pelajaran ini diukur pada 100-F (40-C). Oli silinder uap juga kadang-kadang digunakan untuk melumasi worm gear pada beberapa jenis alat berat. Contohnya worm gear pada steel-making blast furnace.Oli mesin pembakaran internalMesin pembakaran internal adalah mesin yang mengembangkan tenaga dengan membakar bahan bakar (fuel), biasanya bensin atau solar. Oli yang digunakan dalam mesin demikian harus memiliki kualitas pelumasan yang baik yang tahan terhadap suhu kerja yang tinggi dan beban bearing yang berat. Oli ini khusus dibuat dan diproses sedemikian agar sesuai dengan kondisi yang ekstrim itu. Oli mesin pada awalnya kebanyakan terbuat dari bahan naphthene. Untuk automotive dan marine diesel oli naphthenik sekarang hampir seluruhnya diganti oleh oli paraffinik. Ini karena kemajuan dalam formula additive yang membuat oli paraffinik lebih baik dari oli naphthenik. Oli mesin (engine) yang paling baik sekarang mengandung additive anti aus, anti berbusa, detergent-dispersant, dan antioxidant. Kekentalannya berkisar dari 500 SSU sampai 1700 SSU (ISO VG: 108 sampai 367 cSt).Melumasi Tali Kawat

Oli dengan sifat-sifat tertentu dibutuhkan untuk sejumlah keperluan lain. Salah satu contoh adalah pelumasan tali kawat pada crane, dragline, elevator dan beberapa jenis alat pengangkat lainnya. Pelumasan kawat baru dari pabrik tidak selalu tahan sampai kawat itu tidak dipakai lagi. Pelumasan ulang perlu agar kawat tetap dalam keadaan baik. Untuk tali heavy-duty, cat permukaan dengan oli kental yang panas. Untuk tali medium-duty, semprot dengan light-bodied oil (sekitar 600 SSU). Untuk tali light-duty, gunakan oli mineral murni yang kental. Dalam beberapa pemakaian di mana kawat berhubungan langsung dengan cuaca, kita dapat menggunakan asphaltic cling-type gear oil.

1