oli bekas

8
KAMIS, 12 JUNI 2008 Daur Ulang oli Bekas Oli bekas yang selama ini kita kenal selama ini selalu kita buang. Ternyata oli bekas bisa didaur ulang dan bisa dimanfaat kan lagi. Proses Pengolahan Oli Bekas Tahap pertama merupakan pemisahan air dari oli bekas, proses ini menghasilkan limbah air yang berasal dari campuran oli bekas. Tahap kedua memisahkan kotoran dan aditif nya (penambahan bahan kimia). Tahap ketiga dilakukan untuk perbaikan warna, mengasilkan bahan dasar pelumas (bdp) dan limbah lempung. Yang terakhir mengolah bahan dasar menjadi pelumas atau disebut juga dengan blending. Tiga Tahapan Daur Ulang oli Bekas Cara pertama, daur ulang oli bekas menggunakan asam kuat untuk memisahkan kotoran dan aditif dalam oli bekas. kemudian dilakukan pemucatan dengan lempung. Produk yang dihasilkan bersifat asam dan tidak memenuhi syarat. Cara kedua, campuran pelarut alkohol dan keton digunakan untuk memisahkan kotoran dan aditif dalam oli bekas. Campuran pelarut dan pelumas bekas yang telah dipisahkan di fraksionasi untuk memisahkan kembali pelarut dari oli bekas. Kemudian dilakukan proses pemucatan dan proses blending serta reformulasi untuk menghaasilkan pelumas siap pakai. Cara ketiga. pada tahap awal digunakan senyawa fosfat dan selanjutnya dilakukan proses perkolasi dan dengan lempung serta dikuti proses hidrogenasi. Artikel Terkait:

description

oli

Transcript of oli bekas

KAMIS, 12 JUNI 2008Daur Ulang oli BekasOli bekas yang selama ini kita kenal selama ini selalu kita buang. Ternyata oli bekas bisa didaur ulang dan bisa dimanfaatkanlagi.

Proses Pengolahan Oli Bekas

Tahap pertama merupakan pemisahanairdarioli bekas, proses ini menghasilkan limbah air yang berasal dari campuran oli bekas.

Tahap kedua memisahkan kotoran dan aditif nya (penambahan bahan kimia). Tahap ketiga dilakukan untuk perbaikan warna, mengasilkan bahan dasar pelumas (bdp) dan limbah lempung. Yang terakhir mengolah bahan dasar menjadi pelumas atau disebut juga dengan blending.

Tiga TahapanDaur Ulang oli Bekas

Cara pertama, daur ulang oli bekas menggunakan asam kuat untuk memisahkan kotoran dan aditif dalam oli bekas. kemudian dilakukan pemucatan dengan lempung. Produk yang dihasilkan bersifat asam dan tidak memenuhi syarat.

Cara kedua, campuran pelarutalkoholdan keton digunakan untuk memisahkan kotoran dan aditif dalam oli bekas. Campuran pelarut dan pelumas bekas yang telah dipisahkan di fraksionasi untuk memisahkan kembali pelarut dari oli bekas. Kemudian dilakukan proses pemucatan dan proses blending serta reformulasi untuk menghaasilkan pelumas siap pakai.

Cara ketiga. pada tahap awal digunakan senyawa fosfat dan selanjutnya dilakukan proses perkolasi dan dengan lempung serta dikuti proses hidrogenasi.

ArtikelTerkait:

Fungsi aditif dalam minyak pelumasSumber: LIPIhttp://berita-iptek.blogspot.com/2008/06/daur-ulang-oli-bekas.html

Rabu, 02 Oktober 2013Proses Pengolahan Daur Ulang Oli BekasPROSES PENGOLAHAN DAUR ULANG OLI BEKAS

ABSTRAK Karya tulisiniber-Tema-kantentang Pengolahan Limbah Oli Bekas di bengkelmobilmaupun motor. Bahwasannya saya ingin mengetahui seberapa bahaya yang di hasilkan oleh limbah oli bekas dalam kehidupan sehari hari kita baik pencemaran di air ,tanah ,dan udara. Seiring pertumbuhan penduduk laju sektor industri pun secara otomatis meningkat pesat. Contoh bengkel mobil dan motor, dan masih banyak limbah yang kotor dan sangat mencemarkan membahayakan lingkungan. Dalam kasus ini saya akan membahas pengolahan daur ulang oli bekas di bengkel mobil maupun motor. Oli kendaraan bermotor setelah dipakai pastinya akan diganti secara rutin, setelah dipakai banyak orang-orang atau ahli mekanik tersebut, kebanyakan membuang oli itu sembarangan. Perlu kita ketahui oli mungkin masih bisa didaur ulang dengan warna yang hitam pekat serta bau yang khas. Maka dari situlah saya menganalisis membahas ini agar masyarakat dapat menyadari ini sebuah masalah yang tidak bisa dipandang sebelah mata dan perlu penangan yang efektif.LANDASAN TEORI Oli bekas adalah limbah yang mengandung logam berat dari bensin atau mesin bermotor. Apabila logam berat tersebut masuk kedalam tubuh kita dan terakumulasi, maka akan mengakibatkan kerusakan ginjal, syaraf, dan penyakitkanker. Berdasarkan kriteria, oli bekas termasuk kategori limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Limbah B3 adalah limbah yang sangat berbahaya, karena bersifat korosif, mudah terbakar, mudah meledak, reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, iritan, mutagenic, dan radioaktif. Walaupun peraturan pemerintah tentang pengelolaan daur ulang oli bekas sudah ada, akan tetapi peraturan tersebut hanya diterapkan di sektorindustridan pabrik, padahal pencemaran limbah oli bekas tidak hanya di pabrik saja, akan tetapi dapat kita temui di limbah-limbah rumah tangga, Dan biasanya limbah-limbah rumah tangga tersebut tidak dikelola dengan baik dan dibuang di lingkungan sekitar kita. Dari situlah limbah B3 menyebar luas, karena limbah B3 dapat menyebar melalui tanah,air,udara, serta Rantai makanan. Dan Limbah tersebut dapat masuk ketubuh kita melalui kulit, pernafasan, pencernaan, dan saluran tubuh lainnya. Kembali ke Limbah Oli bekas, sejalan dengan perkembangan jaman volume oli bekas terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah kendaraan bermotor dan mesin-mesin bermotor. Didaerah desa sekalipun, sudah bisa kita temukan bengkel-bengkel kecil, yang salah satu limbahnya adalah oli bekas dan bengkel tersebut biasanya juga membuang oli bekas di lingkungan sekitar (sembarangan). Dengan kata lain, penyebaran oli bekas sudah sangat luas dari kota besar sampai ke wilayah pedesaan di seluruhIndonesia. Seharusnya kegiatan yang menghasikan banyak oli bekas harus banyak dikurangi.PENDAHULUAN Karena di latar belakangi olehLimbah oli bekas,merupakan limbah yang perlu ditangani secara khusus. Limbah oli bekas dapat diidentifikasikan menurut sumber dan atau uji karakteristik dan atau uji toksikologi. Hal ini terdapat dalam PP 85/1999, pasal 7Oli bekas dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia seperti indusri, pertambangan, dan usaha perbengkelan. Oli bekas termasuk dalam limbah B3 yang mudah terbakar sehingga bila tidak ditangani pengelolaan dan pembuangannya akan membahayakan kesehatan mausia dan lingkungan sekitar. Pengelolaan oli bekas ini berupaya agar oli bekas yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan dan sifat oli bekas menjadi lebih tidak berbahaya. Selain itu, pengelolaan oli bekas bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi masyarakat. Selain itu, apabila penanganan oli bekas dilakukan dengan baik, maka akan bisa memberikan keuntungan bagi si pengelola oli bekas dan juga pengurangan biaya produksi bagi industri yang memanfaatkan, kembali oli bekas sebagai pelumas berbagai peralatan, karena oli bekas masih bisa dimanfaatkan untuk pelumas lagi dengan cara pemakaian yang berbeda dari sebelumnya.METODE PENULISAN & DATADalam proses pencarian informasi dan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan, digunakan metode-metode yakni Studi Pustaka dan Metode Pencarian diInternetyaitudata-data yang telah diperoleh dari karya tulis ini menggunakan referensi dari sumber Internet dan buku-bukuliteratureyang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.ANALISA DAN PEMBAHASAN1.Oli bekas termasuk limbah B3 Berdasarkan kriteria limbah yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup, oli bekas termasuk kategori limbah B3.Meski oli bekas masih bisa dimanfaatkan, bilatidak dikelola dengan baik, ia bisa membahayakan lingkungan. Sejalan dengan perkembangan kota dan daerah volume oli bekas terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah kendaraan bermotor dan mesin-mesin bermotor. Didaerah pedesaan sekalipun, sudah bisa ditemukan bengkel-bengkel kecil, yang salah satu limbahnya adalah oli bekas. Dengan kata lain, penyebaran oli bekas sudah sangat luas dari kota besar sampai ke wilayah pedesaan di seluruh Indonesia.2.Akibat Pembuangan Oli Bekas Jika kita bicara material oli pelumas bekas, maka itu tidak hanya berurusan dengan olinya sendiri, melainkan juga wadah dan saringan oli. Ketiganya, bila dibuang sembarangan akan menimbulkan masalah lingkungan. Oli bekas mengandung sejumlah zat yang bisa mengotori udara, tanahdan air. Oli bekas itu mungkin saja mengandung logam, larutan klorin, dan zat-zat pencemar lainnya. Satu liter oli bekas bisa merusak jutaan liter air segar dari sumber air dalam tanah. Oli bekas juga dapat menyebabkan tanah kurus dan kehilangan unsur hara. Sedangkan sifatnya yang tidak dapat larut dalam air juga dapat membahayakanhabitatair, selain itu sifatnya mudah terbakar yang merupakan karakteristik dari Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).3.Proses Pengolahan danTiga Tahapan Daur UlangOli Bekas-Cara pertama, daur ulang oli bekas menggunakan asam kuat untuk memisahkan kotoran dan aditif dalam oli bekas. kemudian dilakukan pemucatan dengan lempung. Produk yang dihasilkan bersifat asam dan tidak memenuhi syarat.-Cara kedua, campuran pelarutalkoholdan keton digunakan untuk memisahkan kotoran dan aditif dalam oli bekas. Campuran pelarut dan pelumas bekas yang telah dipisahkan di fraksionasi untuk memisahkan kembali pelarut dari oli bekas. Kemudian dilakukan proses pemucatan dan proses blending serta reformulasi untuk menghaasilkan pelumas siap pakai.-Cara ketiga. pada tahap awal digunakan senyawa fosfat dan selanjutnya dilakukan proses perkolasi dan dengan lempung serta dikuti proses hidrogenasi.4.MengurangiLimbahOli Bekas Untuk mengurangi jumlah oli bekas yang dihasilkan,masyarakat dapat lebih menggunakan angkutan umum,bersepeda atau berjalankaki.Berikut adalah cara untuk mengurangi limbah oli bekas:- Gunakansistemdrainase dirancang untuk limbah oli bekas.- Gunakandrip pansuntuk menangkap tetesan oli bekas dan tumpahannya.Membersihkan tumpahan oli bekas dengan menggunakan sebuah pengkidan alat pembersih yg terbuat dari bahan karet (bukan menggunakan sorbents danmenghasilkan limbah yang lain).Jika sorbents harus digunakan, memilih bahan-bahan yang dapatdidaur ulang, yaitu, dipelintir dan digunakan kembali, dicuci ataudibersihkan, atau dibakar untukenergi.Jika memungkinkan, produk pembelian dalam jumlah besar untukmenghindari penggunaan wadah-wadah kecil yang berlebihan.Jika menggunakan kontainerplastikliter, desain saluran sistem pembuangandan daur ulang wadah plastikOli bekas bisa didaur ulang dengan cara berikut:1.re-use, yang melibatkanmengeluarkan kotoran dari oli dan menggunakanlagi. Bentuk daur ulang ini tidak mungkin mengembalikan oli ke bentuuk semula, hanya memperpanjang umurnya.2.Dimasukkan ke dalam kilang minyak bumi, yangmelibatkan minyak digunakan sebagai bahan baku yang memperkenalkanke depan baik akhir dari proses ataucoker untuk memproduksi bensin dan kokain. 3.Re-refined, yang melibatkan minyak digunakan untuk menghilangkan kotoran sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk minyak pelumas baru.4.Diproses dan dibakar untuk pemulihan energi, yangmelibatkan air menghapus dan partikulat sehingga digunakanminyak dapat dibakar sebagai bahan bakar untuk menghasilkan panas atau kekuasaanindustri operasi. Bentuk daur ulang tidak sepertilebih sebagai metode yang menggunakan kembali material karenahanya memungkinkan minyak untuk digunakan kembali sekali. Meskipun demikian,energi berharga disediakan (kurang lebih sama dengan yang disediakan oleh minyak pemanas normal).Kesimpulan& SaranPembuangan oli bekas secara sembarangan tanpa diolah terlebih dahulu akan menimbulkan pencemaran dan berbahaya bagi lingkungan sekitar. Teknologi refining oli bekas merupakan salah satu cara untuk meminimalisasi buangan oli bekas.

Sumber :http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=4&jd=Limbah+B3+dari+Bengkel+Oli+Bekas&dn=2009504003213http://laginge.wordpress.com/page/2/http://www.laskar-suzuki.com/2012/07/pengelolaan-limbah-bengkel-dan-oli-bekas.html#sthash.5h5XwStO.dpufDiposkan oleharief_never be lonelydi05.44http://rokikopai.blogspot.com/2013/10/proses-pengolahan-daur-ulang-oli-bekas.html