Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG...

70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG SISTEM TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : S U N A R X7111539 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG...

Page 1: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG SISTEM

TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2

KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN

TAHUN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

S U N A R

X7111539

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Sunar

NIM : X7111539

Jurusan/Program Studi : PGSD/FKIP

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul :

“ MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG SISTEM

TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2

KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN

TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah dikutip dalam

teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas berbuatan saya.

Surakarta, 03 April 2012

Yang membuat pernyataan

S u n a r

Page 3: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG SISTEM

TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2

KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN

TAHUN 2011/2012

Oleh :

S U N A R

X7111539

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 4: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan

Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Unuversitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 09 Mei 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Usada, M. Pd Drs. Hadi Mulyono, M. Pd NIP. 19510908 198003 1 002 NIP. 19561009 198212 1 001

Page 5: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Hari : Selasa

Tanggal : 19 Juni 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua Penguji : Drs. Kartono, M. Pd ....................................

Sekretaris Penguji : Drs. Hasan Mahfud, M. Pd ....................................

Penguji Satu : Drs. Usada, M. Pd ....................................

Penguji Dua : Drs. Hadi Mulyono, M. Pd ....................................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

a.n. Dekan,

Pembantu Dekan I

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M. Si

NIP. 196604151991031002

Page 6: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

SUNAR NIM : X7111539 “MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPE

RATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

TENTANG SISTEM TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI

KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN

SRAGEN TAHUN 2011 / 2012”.

Penelitlan Tindakan Kelas : Fakultas Keguruan dan llmu Pendldikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta 2012.

Tujuan penelitian ini adalah:

Meningkatkan hasil belajar IPA tentang sistem tatasurya pada siswa kelasVI SDN

Kedungwaduk 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun 2011/2012.

Peneltian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas(PTK). Populasi dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Kedungwaduk 2 Kecamatan

Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun 2011/2012 sebanyak 28 siswa. Tehnik

pengumpulan data adalah test.Tehnik analisis data yang digunakan adalah analitis

deskiptif komperatif dengan membandingka dan menganalisis capaian hasil

belajar siswa per siklus.

Hasil yang diperoleh dari siklus pertama dan kedua dengan tujuan

meningkatkan hasil belajar IPA sudah memuaskan. Keberhasilan tersebut dapat

diketahui pada siklus pertama rata-rata nilai ulangan 87,59 pada siklus kedua

menjadi 89,81 berarti ada kenaikan 2,2 atau 6,16%. Aspek keaktifan siswa siklus

pertama rata-rata 31,72% menjadi 65,08%. Ada kenaikan 33,36%.Aspek

kooperatif siswa dari 35,22% menjadi 58,68% ada kenaikan 22,46%.

Ketuntasan belajar siswa pada siklus pertama 26 siswa atau 89,28% pada

siklus kedua 28 siswa atau 100%. Dengan demikian hipotesisis yang menyatakan

bahwa:"Ada pengaruh pembelajaran kooperatif model STAD terhadap hasil

belajar IPA siswa kelas VI SD Negeri Kedungwaduk 2 Kecamatan Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun 2011/2012 dapat dibuktikan kebenarannya.

vii

Page 7: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Sunar NIM: X7111539 THE STAD TYPE OF COOPERATIVE LEARNING

MODEL USE TO IMPROVE THE SCIENCE LEARNING

ACHIEVEMENT ABOUT SOLAR SYSTEM IN THE VI GRADERS OF SD

NEGERI KEDUNGWADUK 2 OF KARANGMALANG SUBDISTRICT OF

SRAGEN REGENCY IN THE SCHOOL YEAR OF 2011/2012”.

Classroom Action Research: Teacher Training and Education Faculty, Sebelas

Maret University, Surakarta, 2012.

The objective of research is to improve the learning achievement of

science about solar system in the VI graders of SD Negeri (Public elementary

School) Kedungwaduk 2 of Karangmalang Subdistrict of Sragen Regency in the

School Year of 2011/2012.

This study was a classroom action research (CAR). The population of

research was the VI graders of SD Negeri Kedungwaduk 2 of Karangmalang

Subdistrict of Sragen Regency in the School Year of 2011/2012 containing 28

students. Technique of collecting data used was test. Technique of analyzing data

used was a descriptive comparative analysis by comparing and analyzing the

achievement of student learning per cycle.

The result obtained in the first and second cycle by improving the Science

learning achievement had been satisfying. Such the success could be seen from

the mean quiz value of 87.59 in the first cycle that increased to 89.81 in second

cycle, meaning there was an increase by 2.2 or 6.16%. The student’s activeness

aspect in the first cycle was 31.72% on the average that increased to 65.08%.

There was an increase by 33.36%. The student’s cooperative aspect in the first

cycle was 35.22% on the average that increased to 58.68%; there was an increase

by 22.46%.

In the first cycle 26 students or 89.28% passed the learning successfully,

and this number increased to 28 students or 100% in the second cycle. Thus, the

hypothesis stating that: “There was an effect of STAD type of cooperative

learning on the Science learning achievement about solar system in the VI graders

of SD Negeri Kedungwaduk 2 of Karangmalang Subdistrict of Sragen Regency in

the School Year of 2011/2012” could be proved for its truth.

Page 8: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

"Jadikanlah sabar dan sholat

sebagai penolongmu. Dan

sesungguhnya yang demikian itu

sungguh berat bagi orang yang

khusu' (yaitu orang yang

meyakini bahwa mereka akan

menemukan Tuhannya dan bahwa

mereka akan kembali pada-

Nya)".

Jadilah orang yang mengerti

bahwa dirimu mengerti, dan

jangan jadi orang yang tidak

mengerti dan tidak mengerti

bahwa dirimu tidak mengerti.

(AlGhozali)

Untuk lebih baik berarti harus

berubah, untuk mendapatkan

kesempurnaan sering melakukan

perubahan.

(Winslon Churchill)

Page 9: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan

kepada :

1. Ibu dan Ayah terhormat

2. Istriku tercinta

3. Anak-anakku tersayang

4. Sahabat-sahabatku terkasih

Page 10: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena

telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan Skripsi ini.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari sesungguhnya bahwa skripsi ini tidak dapat selesai

tanpa bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberi izin untuk menyusun Skripsi .

2. Ketua Program Studi Pendidikan yang telah memberi izin untuk menyusun

skripsi

3. Drs. Usada, M. Pd Selaku Dosen Pembimbing I yang telah senantiasa

memberi bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi ini.

4. Drs. Hadi Mulyono, M. Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah

senantiasa memberi bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi.

5. Drs. Kartono, M. Pd selaku Dosen Pengampu mata kuliah PTK yang telah

mengajarkan dan memberi bimbingan selama kuliah.

6. Drs. Hasan Mahfud, M. Pd selaku Dosen Pengampu mata kuliah PTK

yang telah mengajarkan dan memberi bimbingan selama kuliah

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah

mengajarkan dan memberi bimbingan selama kuliah..

8. Kepala SD Negeri Kedungwaduk 2 yang selalu memberi motivasi dan

dorongan serta telah memberi izin penelitian.

9. Semua rekan-rekan guru yang mengajar di SD Negeri Kedungwaduk 2,

yang selalu memberi motivasi dan dorongan dalam menyelesaikan tugas

akhir ini.

Page 11: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

10. Rekan-rekan di bangku kuliah yang telah membantu, baik moral maupun

spiritual.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam menyusun skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Hal ini semata-

mata karena keterbatasan kemampuan penulis. Untuk ini kritik dan saran yang

membangun sangat penulis harapkan.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

dan pembaca yang budiman serta dunia pendidikan pada umumnya.

Surakarta, 03 April 2012

Penulis

Page 12: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman :

HALAMAN JUDUL .................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN .................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ....................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ........................................................... vi

HALAMAN MOTTO ............................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................. 1

A. Latar Belakang .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ....................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ..................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA.........................……………... 8

A. Landasan Teori .......................................................... 8

B. Kerangka Berpikir ...................................................... 29

C. Hipotesis ................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN....................................... 32

A. Tempat Penelitian ....................................................... 32

B. Waktu Penelitian ....................................................... 32

C. Subyek Penelitian ...................................................... 33

D. Teknik dan alat Pengumpulan Data ............................ 34

Page 13: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

E. Validitas Data ........................................................... 36

F. Teknik Analisis Data ...............…………………...... 37

G. Indikator Kinerja ...................................................... 37

H. Prosedur Penelitian ................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .... 42

A. Deskripsi Pratindakan ................................................ 42

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus........................ 43

C. Perbandingan Hasil Tindakan Tiap Siklus ............... 50

D. Pembahasan .............................................................. 54

BAB. V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ............. 56

A. Simpulan .................................................................. 56

B. Implikasi ................................................................... 56

C. Saran ......................................................................... 57

DAFTAR PUSATAKA .......................................................... 58

LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................... 60

Page 14: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel : Halaman :

1. Rekap nilai kondisi awal .............................................................. 1

2. Jadwal pelaksanaan penelitian ................................................... 30

3. Jadwal pelajaran kelas VI SDN Kedungwaduk 2 ...................... 31

4 Aktifitas siswa siklus 1 .................................................................. 43

5. Kooperatif siswa siklus 1 ............................................................. 43

6. Nilai hasil evaluasi siklus 1 .......................................................... 44

7 Aktifitas siswa siklus 2 .................................................................. 46

8. Kooperatif siswa siklus 2 ............................................................. 46

9. Nilai hasil evaluasi siklus 2 .......................................................... 47

10. Peningkatan Keaktifan siswa siklus 1 dan 2 .............................. 50

11. Peningkatan kooperatif siswa siklus 1 dan 2 .............................. 51

12. Rekapitulasi siswa yang telah tuntas belajar .............................. 52

Page 15: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR / DIAGRAM

Gambar / Diagram : Halaman :

1. Alur kerangka berpikir .............................................................. 29

2. Alur penelitian tindakan kelas .................................................. 39

3. Diagram hasil evaluasi siklus 1 ................................................. 44

4. Diagram hasil evaluasi siklus 2 ................................................. 47

5. Hasil evaluasi siklus 1 dan 2 serta peningkatannya ................... 50

6. Diagram peningkatan kooperatif siswa siklus 1 dan 2 ................. 51

Page 16: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

LAMPIRAN 1 : Data Prasiklus ........................................................ 61

LAMPIRAN 2 : Silabus .................................................................... 62

LAMPIRAN 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) 1 ...... 63

LAMPIRAN 4 : Lembar Soal Diskusi Siswa Siklus 1 ..................... 68

LAMPIRAN 5 : Kisi-Kisi Soal Siklus 1........................................... 69

LAMPIRAN 6 : Soal-Soal Tes Siklus 1 .......................................... 70

LAMPIRAN 7 : Kunci Jawaban Soal Siklus 1 ................................ 72

LAMPIRAN 8 : Daftar Nilai Ulangan Siklus 1 .............................. 73

LAMPIRAN 9 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) 2 ..... 74

LAMPIRAN 10 : Lembar Soal Diskusi Siswa Siklus 2 ................... 80

LAMPIRAN 11 : Kisi-Kisi Soal Siklus 2 .......................................... 81

LAMPIRAN 12 : Soal-Soal Tes Siklus 2 .......................................... 82

LAMPIRAN 13 :Kunci Jawaban Soal Siklus 2 ................................. 84

LAMPIRAN 14 : Daftar Nilai Ulangan Siklus 2 ............................... 85

LAMPIRAN 15 : Lembar Observasi Siswa Kelompok 1 .................. 86

LAMPIRAN 16 : Lembar Observasi Siswa Kelompok 2 .................. 87

LAMPIRAN 17 : Lembar Observasi Siswa Kelompok 3 .................. 88

LAMPIRAN 18 : Lembar Observasi Siswa Kelompok 4 .................. 89

LAMPIRAN 19 : Lembar Observasi Siswa Kelompok 5 .................. 90

LAMPIRAN 20 : Lembar Observasi Siswa Kelompok 6 .................. 91

LAMPIRAN 21 : Lembar Observasi Siswa Kelompok 7 .................. 92

LAMPIRAN 22 : Lembar Observasi Guru Siklus 1 .......................... 93

LAMPIRAN 23 : Lembar Observasi Guru Siklus 2 .......................... 94

LAMPIRAN 24 : Daftar Nama-Nama Kelompok Siswa .................. 95

LAMPIRAN 25 : Pembatasan Waktu Proses Pembelajaran .............. 96

Page 17: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Menurut pengamatan sementara peneliti, dari 28 siswa kelas VI SD

Negeri Kedungwaduk 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen, pada

ulangan harian IPA materi tentang sistem tata surya menunjukkan siswa yang

mendapat nilai diatas KKM hanya 13 siswa ( 46,43 % ). Sedangkan yang

mendapat nilai dibawah KKM 15 siswa ( 53,57% ). Nilai rata-rata kelas hanya

mencapai 56,93. Sedangkan KKM nya 65. Data tersebut dapat kita lihat pada

rekap nilai dibawah ini :

No Rentang Nilai Jumlah Siswa Keterangan

1 85 keatas 3 Tuntas

2 75 – 85 4 Tuntas

3 65 – 75 6 Tuntas

4 55 – 65 9 Belum Tuntas

5 55 kebawah 6 Belum Tuntas

Tabel 1 Rekap Nilai Kondisi Awal

Data selengkapnya pada lampiran 1 halaman 58.

Rendahnya hasil belajar ilmu pengetahuan alam tentang sistem tata surya

disinyalir merupakan akibat dari :

Kurang bervariasi model pembelajaran sehingga siswa kurang

termotivasi dalam proses pembelajaran IPA. Penerapan sistem pengajaran

dengan menggunakan model atau metode yang tepat akan memberikan suatu

motivasi belajar yang lebih baik bagi anak didik. Dalam meningkatkan kualitas

proses belajar mengajar tersebut selain pendidiknya harus kreatif, dituntut pula

adanya partisipasi aktif dari siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa sehingga siswa

mendapatkan kesempatan untuk berinteralksi satu sama lain. Dalam interaksi ini,

siswa akan membentuk komunitas yang memungkinkan mereka untuk mencintai

Page 18: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

proses belajar dan mencintai satu sama lain. Dalam suasana belajar yang penuh

dengan persaingan dan pengisolasian siswa, sikap dan hubungan yang negative

akan terbentuk dan mematikan semangat siswa. Suasana seperti ini akan

menghambat pembentukan pengetahuan secara aktif. Oleh karena itu,pengajar

perlu menciptakan suasana belajar sedemikian rupa sehingga siswa bekerja sama

secara gotong royong. Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia

berkualitas melalui jalur pendidikan khususnya Ilmu Pengetahuan Alam, arah

perkembangannya tidak terlepas dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP), yang bertujuan memahami dan mampu menggunakan ketrampilan proses

serta metode ilmiah. Sumber daya manusia berkualitas yang dimaksud adalah

terbentuknya pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas belajar

mengajar.

Penerapan pembelajaran di dalam kelas belum sepenuhnya berpusat

pada siswa sehingga proses pembelajaran masih tergantung pada guru.

Mengajar tidak lagi sebagai proses menyampaikan ilmu pengetahuan dari guru ke

peserta didik, melainkan lebih sebagai tugas mengatur aktivitas-aktivitas dan

lingkungan yang bersifat kompleks dari peserta didik dalam usahanya mencapai

tujuan pembelajaran. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar. Paparan

pembelajaran yang berpusat pada guru, dimana peserta didik terbiasa menerima

ilmu pengetahuan secara instant, menjadikannya kurang aktif dalam menggali

ilmu pengetahuan dari berbagai sumber belajar. Sehingga untuk menyiasati perlu

membuat strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran

dan kemampuan dasar peserta didik/siswa. Strategi pembelajaran yang tepat akan

membina siswa untuk berpikir mandiri dan menumbuhkan daya kreatifitas, dan

sekaligus adaptif terhadap berbagai situasi. Guru perlu berusaha mengembangkan

kompetensi dan kemampuan siswa. Kegiatan belajar mengajar harus lebih

menekankan pada proses daripada hasil. Setiap orang pasti mempunyai potensi.

Paradigma lama mengklasifikasikan siswa dalam kategori hasil belajar seperti

dalam penilaian ranking dan hasil -hasil tes. Paradigma lama ini menganggap

kemampuan sebagai sesuatu yang sudah mapan dan tidak dipengaruhi oleh usaha

dan pendidikan.Poaradigma baru mengembangkan kompetensi dan potensi siswa

Page 19: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

berdasarkan asumsi bahwa usaha dan pendidikan bisa meningkatkan kemampuan

mereka.Tujuan pendidikan adalah meningkatkan kemampuan siswa sampai

setinggi yang dia bisa.

Belum adanya pemakaian model pembelajaran yang dapat

mempermudah pemahaman siswa terhadap materi dengan melalui kegiatan yang

menarik dan dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam proses belajar mengajar.

Tugas guru disamping menyampaikan materi juga menciptakan suasana dan

lingkungan belajar yang kondusif serta menarik bagi siswa untuk lebih giat belajar

dan dapat memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajarnya. Sehingga

diharapkan dengan rancangan pembelajaran yang tepat yang dibuat oleh guru

maka siswa akan memiliki hasil belajar yang maksimal. Untuk itu guru perlu

menguasai dan dapat menerapkan berbagai model pembelajaran, agar dapat

mencapai tujuan pembelajaran yang sangat beranekaragam dan

kompleks.Tidaklah cukup bagi guru hanya menggantungkan diri pada satu

pendekatan atau model pembelajaran. Bermodalkan kemampuan melaksanakan

berbagai model pembelajaran, guru dapat memilih model yang sangat baik dan

tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu atau yang sangat sesuai

dengan lingkungan belajar atau sekelompok siswa tertentu serta dapat melibatkan

secara aktif dalam proses belajar mengajar. Karena pada hakekatnya belajar

adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa, bukan sesatu yang dilakukan

terhadap siswa. Ada persepsi umum yang sudah berakar dalam dunia pendidikan

dan juga sudah menjadi harapan masyarkat.Persepsi umum ini menganggap

bahwa sudah merupakan tugas guru untuk mengajar dan menyodori siswa dengan

muatan-muatan informasi dan pengetahuan. Guru perlu bersikap atau setidaknya

dipandang oleh siswa sebagai yang maha tahu dan sumber informasi. Tampaknya,

perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah proses belajar siswa dan

interaksi antar siswa dan guru. Sudah seyogyanyalah kegiatan belajar mengajar

juga lebih mempertoimbangkan siswa. Siswa bukanlah sebuah botol kosong

yang bisa diisi dengan muatan-muatan informasi apa saja yang dianggap perlu

oleh guru. Selain itu, alur proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju

siswa. Siswa bisa juga saling mengajar dengan sesame siswa yang lainnya.

Page 20: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Bahkan, banyak penelitian menunjukkan bahwa pengajaran oleh rekan sebaya

(peerTeaching) ternya lebih efektif daripada pengajaran oleh guru.

Sistem “pembelajaran gotong- royong” atau Cooperatif Learning. Dalam sistem

ini, guru bertindak sebagai fasilitator.

Jadi Implementasi model pembelajaran STAD dalam mata pelajaran IPA

siswa kelas VI SDN Kedungwaduk 2 merupakan jalan yang strategis untuk

meningkatkan hasil belajar IPA pada materi tentang sistem tata surya.

Ada beberapa alasan penting mengapa sistem pengajaran ini perlu dipakai lebih

serimg di sekolah-sekolah. Seiring dengan proses globalisasi, juga terjadi

transformasi sosial, ekonomi, dan demografis yang mengharuskan sekolah dan

perguruan tinggi untuk lebih menyiapkan anak didik dengan ketrampilan-

ketrampilan baru untuk bisa berpartisipasi dalam dunia yang berubah dan

berkembang pesat (Anita Lie, 2007: 12 ).

Menurut Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) pendekatan

terpadu dalam IPA sering disebut dengan pendekatan interdisipliner. Model

pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu sistem pembelajaran

yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif

mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistic

dan otentik (Depdikbud, 2006: 3).Salah satu diantaranya adalah memadukan

kopentensi dasar melalui pembelajaran terpadu siswa dapat memperoleh

pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima,

menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya.

Dengan demikian, siswa terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep

yang dipelajari. Salah satu bentuk pem,belajaran yang berorientasi pada teori ini

adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu

model pem,belajaran di mana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang

memilki tingkat kemampuan yang berbeda dalam menyelesaikan tugas kelompok,

setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan

pembelajaran. Menurut Manning dan Lucking (1992: 70), bahwa belajar

kooperatif mempunyai aspek yang menarik yaitu memungkinkan lingkungan

yang kompetitif yang mendidik dan memacu siswa untuk bersaing satu sama lain

Page 21: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

dan bukan hanya bekerja sama. Pembelajaran kooperatif turut menambah unsur-

unsur interaksi sosial pada pembelajaran IPA. Di dalam pembelajaran kooperatif

siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil dan saling membantu

satu sama lain. Suasana kerjasama tersebut dapat menumbuhkan motivasi siswa

belajar yang terlihat dalam aktifitas pembelajaran melalui kemauan bekerja sama

dengan orang lain sehingga siswa dapat meraih prestasi yang optimal.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang akan mencoba

mengantisipasi kondisi di atas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD (Student Team Achievenment Division) pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kedungwaduk 2 Kecamatan

Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun pelajaran 2011/2012. Penerapan

pembelajaran kooperatif ini berdasarkan kajian teori yang menjabarkan efektifitas

pembelajaran kooperatif dikelas dan didukung hasil-hasil positif dari penerapan

pembelajaran kooperatif.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut :

Apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams

Achievement Devisions) dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang

sistem tata surya pada siswa Kelas VI SD Negeri Kedungwaduk 2

Tahun Pelajaran 2011/2012 ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan masalah penelitian yang muncul, secara umum

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningatkan hasil belajar IPA

materi sistem tata surya dan posisi penyusun tata surya melalui model

pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (StudentTeams Achievement Divisions) pada

siswa Kelas VI SD Negeri Kedukwaduk 2 Tahun Pelajaran 2011/2012.

Page 22: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat secara teoritis

a. Memberikan sumbangan pemikiran secara ilmiah, menambah dan

memperluas cakrawala pengetahuan khususnya di bidang pembelajaran.

b. Mendukung teori yang telah ada dan sebagai salah satu sumber acuan

bagi penelitian lain yang akan mengadakan penelitian ini lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa :

1) Meningkatkan minat dan keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran.

2) Siswa akan merasakan pembelajaran yang menyenangkan dan

inovatif.

b. Bagi Guru :

1) Guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dalam pembelajaran yang lain.

2) Guru dapat termotivasi agar bisa menerapkan variatif metode

pembelajaran yang menyenangkan demi tercapainya tujuan

pembelajaran.

c. Bagi Sekolah :

1) Meningkatkan perbaikan dan keberhasilan proses pembelajaran di

sekolah.

2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam upaya

pengadaan inovasi metode pembelajaran di sekolah.

3) Hasil penelitian juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan

sekolah yang semakin maju.

Page 23: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

a. Model Pembelajaran :

Model pembelajaran sangat diperlukan oleh guru sebagai pedoman

dalam merencanakan tujuan pembelajaran, hal ini sesuai dengan pendapat

Bruce Joice, Marsha Weil dan Emily Calhoun (200: 6), menyatakan bahwa :

“Model pembelajaran merupakan model belajar, dengan model tersebut guru

dapat membantu siswa untuk mendapatkan atau memperoleh informasi, ide,

ketrampilan, cara berfikir, dan mengekpresikan ide diri sendiri. Selain itu

mereka juga mengajarkan bagaimana mereka belajar”.

Menurut Teoti Soekamto dan Udin Syarifudin Winataputra

(1996: 78), model pembelajaran secara umum dapat didefinisikan

sebagai suatu kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis

dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran

dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar

mengajar. Dengan demikian aktivitas belajar mengajar benar-benar

merupakan kegiatan kegiatan yang tertata secara sistimatis.

Menurut Ella Yulaellawati (2004:50) menjelaskan keterkaitan

berbagai komponen dalam suatu pola pemikiran yang disajikan secara utuh.

Model dapat membantu kita melihat kejelasan keterkaitan secara lebih cepat,

Utuh, konsisten dan menyeluruh. Dengan mencermati model, kita dapat

membaca uraian tentang banyak hal dalam sebuah pola yang mencerminkan

alur pikir dan pola tindakan.

Page 24: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki

oleh strategi atau prosedur tertentu. Ciri-ciri tersebut ialah :

1) Rasional teoritis yang logis yang disusun oleh parapengembangnya

2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar

(tujuan pembelajaran yang akan dicapai)

3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut

dapat dilaksnakan dengan berhasil; dan

4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran

itu dapat tercapai.

Setiap model pembelajaran memerlukan sistem pengelolaan dan

lingkungan belajar yang berbeda.Setiap pendekatan memberikan peran yang

berbeda kepada siswa, pada ruang fisik, dan pada sistem sosial kelas.

(Trianto, 2007: 5).

Model pembelajaran dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi

yang penting, apakah yang dibicarakan adalah tentang mengajar di kelas,

diluar kelas atau mengawasi anak-anak. Karena itu, proses belajar mengajar

tidak hanya memilki makna deskriptif dan kekinian, akan tetapi juga

pembelajaran tertentu memungkinkan guru dapat mencapai tujuan tertentu

dan berorientasi pada jangka panjang bukan tujuan pembelajaran yang lain.

Dari beberapa pengertian model pembelajaran dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran adalah kerangka kontekstual yang melukiskan

prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi

perancang pembelajaran dan cara guru dalam merancang dari melaksnakan

pembelajaran, model menggambarkan keseluruhan urutan alur langkah yang

pada umumnya diikuti oleh serangkaian kegiatan-kegiatan apa yang perlu

dilakukan oleh guru atau siswa, urutan kegiatan-kegiatan tersebut, dan tugas-

tugas apa yang perlu dilakukan oleh siswa.

Page 25: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning ) :

Menurut Kagan dan Olsen (1992: 8), model pembelajaran

kooperatif (Cooperative Learning) di definisikan sebagai berikut :

“Pembelajaran Kooperatif merupakan model pembelajaran yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk saling berkomunikasi dan bekerja sama serta

berinteraksi dengan susunan dan rancangan tugas yang dibuat oleh guru ,

sehingga tercipta kesempatan munculnya suatu aktivitas berupa kerjasama

secara wajar”.

Terkait dengan model pembelajaran kooperatif, Bill Combs (dalam

Keren I. Medsker and Kristina M. Holdsworth, 2001: 285) menambahkan :

“Pembelajaran kooperatif merupakan lingkungan sosial tempat pembelajaran

berlangsung. Dengan mengasumsikan bahwa seorang pelajar pada akhirnya

akan mendemonstrasikan pembelajarannya ditengah-tengah orang lain,

pembelajaran kooperatif menuntut orang lain agar terlihat dalam proses

pembelajaran. Pendukung dari model ini mengambil posisi yaitu dalam

konteks kelompok kecil, sehingga individual menjadi bertanggungjawab tidak

hanya terhadap pembelajaran mereka sendiri tetapi juga dari orang lain. Oleh

karena itu, mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan yang dikuasai tetapi

peningkatan konsep diri, mnotivasi, dan kendaraan menuju pencapaian hasil”.

Lebih lanjut, Bill Combs (2001: 286) mendeskripsikan bahwa :

“Pembelajaran kooperatif bergantung pada kelompok kecil belajar”

pembelajaran kooperatif mempersatukan kelompok-kelompok kecil

sehingga para anggota bekerja sama untuk memaksimalkan

pembelajaran diri mereka sendiri dan dari masing-masing yang lain.

Masing-masing anggota bertanggung jawab untuk menolong rekan

tim mereka untuk belajar.Saat kerjasama ini berlangsung, tim menciptakan

suatu atmosfir lanjut oleh Linda Laundgren (1994: 6), “Pembelajaran

menunjukkan bahwa teknik pembelajaran kooperatif lebih dari sekedar

persaingan antar individu”.

Page 26: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Menurut Robert E. Slavin (1995: 5), Cooperative Learning

adalah suatu model pembelajaran yang mengharuskan siswa belajar

dan bekerja dalam kelompok kecil secara kolaboratif dengan struktur

kelompok yang bersifat heterogen. Keberhasilan kelompok tergantung

kemampuian dan aktovitas anggota kelompok baik individual maupun

kelompok. Nurhadi (2004: 112) mendefinisikan Cooperative Learning

adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan

kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan

kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Model pembelajaran kooperatif juga sangat membantu

siswa dalam menumbuhkan kerja sama , berpikirkritis, kemampuan

membantu teman sekelompok dalam memahami materi dan

menyelesaikan tugas-tugas bersama serta pembelajaran kooperatif

dapat meningkatkan penilaian siswa terhadap belajar akademik dan

perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar.

Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar

belajar dalam kelompok. Menurut Anita Lie (2007: 41), terdapat

unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya

yaitu:

- Pembagian kelompok secara heterogen yang merupakan ciri-ciri yang

menonjol dalam model pembelajaran kooperatif.

- Kelompok yang heterogen dapat dibnetuk dengan memperhatikan

keanekaragaman jenis kelamin, latar belakang agama, sosial-ekonomi

dan etnik, serta kemampuan akademis.

- Dalam hal kemampuan akademis, kelompok dalam pembelajaran

kooperatif biasanya terdiri dari satu orang yang memiliki kemampuan

akademis tinggi, dua orang dengan kemampuian sedang dan satu atau

dua lainnya dari kelompok kemampuan akademisnya kurang.

Page 27: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Penggunaan model pembelajaran kooperatif dalam proses

pembelajaran memberikan manfaat yang sangat banyak.

Meurut Depdikbud (1999:3), manfaat model pembelajaran kooperatif dalam

proses pembelajaran antara lain :

1) Mengembangkan dan menggunakan ketrampilan berpikir

kritis dan kerjasama kelompok

2) Menyuburkan hubungan antara pribadi yang positif dantar siswa yang

berasal dari latar belakang berbeda (suku, tingkat social, ekonomi ,

kepandaian, dan lain-lain)

3) Menerapkan bimbingan oleh teman (peer Coaching)

4) Menciptakan lingkungan yang menghargai nilai-nilai ilmiah

5) Membangun suasana kerjasama.

Disamping itu manfaat model pembelajaran kooperatif bagi siswa

yang memiliki prestasi belajar yang rendah adalah :

1) Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas,

2) Memilki rasa harga diri yang lebih tinggi,

3) Perilaku mengganggu lebih kecil,

4) Sikap apatis berkurang,

5) Pemahaman lebih mendalam,

6) Hasil belajar lebih tinggi, serta

7) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.

Model Pembelajaran Kooperatif menurut adanya kerjasama

siswa dan saling ketergantungan dalam struktur tugas, tujuan dan

penghargaan. Menurut Anita Lie (2007: 18), yang diperkenalkan

dalam pembelajaran kooperatif bukan sekedar kerja kelompoknya, melainkan

pada penstrukturnya. Jadi, sistem pengajaran cooperative learning bisa

didefinisikan sebagai sistem kerja/belajar kelompok yang

terstruktur.Pembelajaran gotong-royong atau kooperatif disusun secara

terstruktur sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota dalam satu

kelompok melaksanakan tugas dan tanggungjawab pribadinya karena

Page 28: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

ada sistem penilaian individu. Siswa tidak bisa begita saja membonceng jerih

payah rekannya dan usaha setiap siswa akan dihargai sesuai dengan poin-poin

perbaikannya.

Lebih lanjut dikemukakan oleh Anita Lie (2007: 31), untuk mencapai

hasil yang maksimal, ada lima unsur model pembelajaran koopreatif yang

harus diterapkan, yaitu :

1) Saling Ketergantungan Positif

Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap

anggotanya.Semua orang dalam kelompok bekerja untuk mencapai tujuan

yang telah digariskan oleh guru.Untuk menciptakan kelompok kerja yang

efektif, guru perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap

anggota harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar tujuan kelompok dapat

dicapai.

2) Tanggung jawab Perorangan

Setiap anggota kelompok harus mempunyai tanggung jawab sendiri agar

tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan, setiap anggota

kelompok akan menuntutnya untuk melaksanakan tugas agar tidak

menghambat yang lainnya.

3) Tatap Muka

Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan

berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajaran

untk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Inti dan

sinergi adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan

mengisi kekurangan masing-masing anggota.

4) Komunikasi Antar Anggota

Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para

anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka

untuk mengutarakan pendapat mereka.proses komunikasi ini sangat

bermanfaat dan perlu ditempuh memperkaya pengalaman belajar dan

pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa.

Page 29: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

5) Evaluasi Proses kelompok

Evaluasi dilaksnakan baik secara individu maupun secara

kelompok.Evaluasi individu dilaksanakan untuk mengetahui

pemahaman masing-masing siswa terhadap materi dengan tes yang

diberikan. Pada saat mengikuti tes diusahakan tidak ada kerja sama,

dan pada saat itu siswa harus menunjukkan apa yang mereka pelajari

sebagai individu.

Secara umum, kelompok heterogen disukai oleh para guru

yang memakai model pembelajaran Cooperative Learning karena beberapa

alasan. Pertama, kelompok heterogen memberikan kesempatan untuk saling

mengajar (peer tutoring ) dan saling mendukung. Kedua, kelompok ini

meningkatkan relasi dan interaksi antar ras,etnik, dan agama.

Terakhir, kelompok heterogen memudahkan pengelolaan kelas

karena dengan adanya satu orang yang berkemampuan akademis tinggi, guru

mendapatkan satu asisten untuk setiap tiga orang. Ketrampilan kooperatif

sebagai suatu ketrampilan belajar ternyata memilki tingkat-tingkat, yaitu

tingkat awal, tingkat menengah dan tingkat mahir. Dalam setiap tingkat

terdapat beberapa ketrampilan yang perlu dimiliki siswa agar dapat

melaksanakan pembelajaran kooperatif secara baik.

Menurut Linda Lundgren (1994:L 22-26), ada tiga tingkatan

ketrampilan kooperatif dalam pembelajaran kooperatif, yaitu :

1).Ketrampilan kooperatif tingkat awal, meliputi: menggunakan kesepakatan,

menghargai kontribusi, menggunakan suara pelan, mengambil giliran dan

berbagai tugas, berada dalam kelompok, berada dalam tugas, mendorong

partispasi, mengundang orang lain untuk berbicara, menyelesaikan tugas

tepat pada waktunya, menyebutkan nama dan memandang pembicara ,

mengatasi gangguan, menolong tanpa memberikan jawaban, menghormati

perbedaan individu.

Page 30: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2).Ketrampilan kooperatif tingkat menengah, meliputi : menunjukkan

penghargaan dan simpati, menggunakan pesan “saya”, mengungkapkan

ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima, mendengarkan dengan

aktif, bertanya, membuat ringkasan, menafsirkan, mengatur dan

mengorganisir, memeriksa ketepatan, menerima tanggungjawab,

menggunakan kesabaran.

3).Ketrampilan kooperatif tingkat mahir, meliputi : mengelaborasi,

memeriksa secara cermat, menanyakan kebenaran, menganjurkan suatu

posisi, menetapkan tujuan, berkompromi, menghadapi masalah-masalah

khusus.

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat

diambil kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif atau cooperative learning

adalah model pembelajaran yang menekankan kepada sikap atau perilaku

bekerjasama secara teratur antara anggota kelompok dengan struktur

dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif, dan setiap siswa berparsipasi

dalam tugas yang telah ditentukan secara jelas, dan setiap siswa kesempatan

yang sangat luas bagi siswa untuk membangun pengetahuannya melalui

bekerja sama antar siswa dalam kelompok belajar guna mencapai tujuan dari

pembelajaran.

c. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams

AchievenmentDivisionns)

Model pembelajaran kooperatif ada beberapa macam.Menurut

Robert Slavin (1995: 3) ada lima model pembelajaran kooperatif, yaitu :

1) Student Teams-Achivement Divisions (STAD),

2) Team Game Tournaments (TGT),3) Jigsaw,

4) Cooperative Integratid Reading and Composition (CIRC), dan

5) Team Accelerated Instruction (TAI).

Page 31: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD. Adapun langkah-langkah pembalajaran kooperatif

secara umum yang digunakan adalah :

1) Menjelaskan tujuan dan memberikan penekanan pada berbagai hal

attau aspek yang akan diukur maupun yang ingin dikembangkan atau

harus dipelajari oleh siswa, baik mengenai materi pelajaran, sikap,

maupun ketrampilan sosial selama pembelajaran berlangsung.

2) Menjelaskan prosedur pembelajaran yang akan dilakukan secara jelas,

serta menjelaskan metode dan prosedur penilaian yang akan digunakan

selama proses belajar mengajar.

3) Mengondisikan siswa untuk mau dan mampu mengembangkan

kerjasama selama pembelajaran berlangsung, serta membentuk kelompok

siswa berdasarkan rancangan yang disiapkan oleh guru.

4) Membagikan materi atau tugas yang harus dipelajari/dikerjakan

oleh setiap kelompok, serta mengamati kegiatan kerja/belajar

siswa dalam masing-masing kelompok.

5) Melakukan evalusai terhadap hasil kerja/belajar masing-masing

kelompok, serta melakukan evaluasi terhadap materi atau pokok

bahasan yang telah dipelajari siswa/ kelompok secara individual.

6) Memberikan pujian kepada siswa /kelompok yang telah bekerja

dengan baik.

7) Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak siswa untuk

mengevaluasi unjuk kerja mereka selama proses pembelajaran,

dan menunjukkan beberapa sikap atau perilaku siswa yang perlu

dikoreksi dan diperbaiki.

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh

Robert E. Slavin dari The John Hopkins Universty adalah model

pembelajaran kooperatif tipe STAD, model pembelajaran kooperatif tipe

STAD ini dalam pelaksanaannya lebih sederhana dibandingkan dengan model

pembelajaran kooperatif yang lain, dikatakan oleh Slavin (1995: 71)

Page 32: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

“STAD merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang

paling sederhana, sehingga tipe ini dapat digunakan oleh guru-guru yang baru

mulai menggunakan model pembelajaran kooperatif”.

Guru yang menggunakan model membelajaran tipe STAD juga

mengacu pada belajar kelompok serta menyajian informasi akademik baru

kepada siswa dengan menggunakan presentase verbal maupun teks.tekanan

utama untuk model ini adalah keberhasilan target kelompok dengan asumsi

hanya dapat dicapai jika setiap anggota tim berusaha menguasai subyek yang

menjadi bahasan.

Menurut Arends (1997: 71), STAD merupakan kelompok-kelompok

yang memiliki kemampuan yang heterogen dan dalam penilaiannya diberikan

dengan penilaian individu maupun kelompok. Jadi pada model pembelajaran

STAD, yang dilaksanakan adalah lebih menekankan pada proses kerja sama

di dalam kelompok yang heterogen baik kemampuan,jenis kelamin, ras dan

sebagainya serta dalam penilaiannya dilakukan dengan penilaian individu

maupun kelompok dengan tes.

Ada tiga konsep dalam model pembelajaran ini, yaitu :

1) Penghargaan terhadap tim

2) Penghargaan individu, dan

3) Kesempatan yang sama untuk mencapai kesuksesan.

Pada penghargaan tim, hal ini dapat diperoleh apabila tim berhasil

memperoleh point tertinggi dalam suatu periode tertentu, pada

pertanggungjawaban individu, bahwa setiap individu memiliki peran atau

tanggungjawab sendiri-sendiri dalam memperoleh point yang tinggi.

Untuk itu setiap anggota tim harus mampu serta bersedia untuk membantu

rekan satu tim memahami materi agar siap menghadapi soal atau kuis yang

diberikan. Kesempatan yang sama untuk sukses mengidentifikasikan bahwa

apa yang diberikan oleh anggota tim terhadap kelompoknya adalah suatu

perbaikan terhadap keslahan yang telah dilakukan.point dari masing-masing

anggota tim dijumlahkan untuk mendapatkan skor tim sehingga tim dapat

memperoleh penghargaan sebagai tim dengan skor tinggi. Sebaliknya anggota

Page 33: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

yang semula memperoleh nilai atau skor tes rendah harus berusaha mencapai

nilai rata-rata. Lebih lanjut Slavin (1995: 71-85) mengemukakan bahwa

komponen utama dalam tahap atau langkah model pembelajaran tipe STAD

tersebut adalah sebagai berikut:

1) Tahap Penyajian Materi (class presentations)

Pada tahap ini materi pelajaran diperkenalkan melalui

penyajian kelas, guru menjelaskan materi sesuai topik

pembelajaran.Penyajian materi pelajaran dilakukan secara

langsung dengan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai, memotivasi siswa tentang perlunya mempelajari materi,

menyajikan materi pokok pembelajaran, memantau pemahaman tentang

materi pokok yang diajarkan.

2) Kegiatan Kelompok (teams)

Selama siswa berada dalam kegiatan kelompok, masing-masing

anggota kelompok bertugas mempelajari materi yang telah disajikan oleh

guru dan membantu teman sekelompok untuk menguasai materi tersebut.

Guru membagi lembar kegiatan kemudian siswa mengerjakan lembar

yang diberikan. Setiap siswa harus mengerjakan secara mandiri dan

selanjutnya saling mencocokkan jawaban dengan teman sekelompoknya.

Guru harus menekankan pada kegiatan tutorial yang maksudnya

bahwa lembar kegiatan untuk dipelajari bukan untuk diisi atau diserahkan

pada guru. Jika siswa mempunyai pertanyaan sebaiknya ditanyakan

terlebih dahulu pada anggota kelompoknya (baru kemudian ditanyakan

pada guru jika tidak terjawab).Adapun langkah-langkah pelaksanaannya

adalah guru melatih ketrampilan kooperatif pada siswa dengan meminta

tiap kelompok mendiskusikan dan mengerjakan lembar kegiatan

kemudian memonitoring kegiatan masing-masing kelompok, serta

memberi penjelasan pada kelompok jika kelompok tersebut mengalami

kesulitan.

Page 34: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Adapun langkah-langkah kegiatan siswa pada tahap ini adalah

bekerja sama dalam kelompok untuk mendiskusikan dan mengerjakan

lembar kegiatan siswa,salaing membantu anggota kelompok yang

berjumlah 4-5 orang siswa untuk memahami materi pokok pembelajaran

dalam rangka mengerjakan lembar kegiatan siswa, mengajukan aktifitas

dalam belajar kelompok.

3) Pelaksanaan Kuis Individual ( Quizzes)

Pelaksanaan kuis individual berlangsung kira-kira setelah satu atau

dua periode penyampaian materi oleh guru dan setelah satu atau dua

periode kerja kelompok. Dalam pelaksanaan kuis individual akan

menentukan posisi siswa dalam kelompok dan posisi kelompoknya

diaantara kelompok-kelompok lain. Maksudnya adalah hasil kuis

individual yang dicapai siswa menunjukkan kompetensi yang mampuu

dicapai siswa tersebut dan hasil kuis individual masing-masing siswa

dalam satu kelompok akan dijumlah dan dirata-rata sehingga diperoleh

nilai perkembangan kelompok yang menunjukkan prestasi kelompok.

4) Nilai Perkembangan Individu ( individual improvement scores )

Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui serta menunjukkan

seberapa jauh siswa menguasi yang telah disampaikan dan keterlibatan

dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung. Setelah masing-

masing siswa mendapat nilai dan dapat mengetahui posisi mereka di dalam

kelompok, maka mereka harus selalu berusaha agar nilai selanjutnya lebih

baik dari pada hasil yang diperoleh sekarang.

Nilai peningkatan prestasi siswa diperoleh dan poin peningkatan yang

terjadi antara hasil tes awal dengan tes berikutnya pada topik pengajaran

tertentu serta memperhatikan betas an skor atau nilai minimal yang dibuat.

Perbaikan skor berdasarkan per an dari jawaban yang benar dari kuis yang

diberikan.

Page 35: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

5) Penghargaan Kelompok ( team Recognition )

Setelah melakukan kuis, diperoleh tiga tingkat penghargaan

yangdiberikan untuk prestasi kelompok yaitu kelompok yang istimewa,

kelompok hebat dan kelompok baik. Kelompok akan memperoleh

penghargaan berupa sertifat atau Kriteria yang biasa digunakan yaitu :

kelompok dengan skor rata-rata 15 disebut dengan Goodteam. Skor rata-

rata 20 disebut Greafteam, dan skor rata-rata 25 disebut dengan

Superteam.

Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada model

pembelajaran Kooperatif tipe STAD, langkah langkahnya yaitu, para siswa

dikelompokkan dalam tim belajar yang beranggotakan 4-5 orang yang

merupakan gabungan dari berbagai tingkatan kinerja, jenis kelamin

maupun etnik atau kelompok yang heterogen. Guru menyajikan pelajaran,

dan kemudian siswa bekerja di dalam tim mereka untuk memastikan

bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya,

seluruh siswa dikenai kuis tentang suatu materi, dan pada saat kuis mereka

mengerjakan secara individual.

2. Hasil Belajar IPA Tentang Sistem Tata Surya

a. Pengertian Belajar.

Gagne dalam Gredler, (1991: 186) mengatakan bahwa belajar

merupakan perangkat kegiatan yang kompleks dalam merubah memori siswa

dari satu keadaan ke adaan yang lain sebagai hasil belajar yang menunjukkan

kapabilitasnya. Setelah belajar siswa akan memilki ketrampilan, pengetahuan,

sikap dan nilai. Sehingga dalam menyusun rancangan pembelajaran perlu

dipertimbangkan untuk memelihara hubungan timbal balik antara siswa,

memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk mengembangkan

kemampuan berfikir logis dan berlatih bekerjasama dengan siswa lain.

Lebih lanjut dikatakan oleh Bruce Joice, Marsha Weil dan Emily

Calhoun (2000: 7) bahwa Pembelajaran yang efektif mengambil informasi,

Page 36: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

gagasan, dan kebijaksanaan dari guru-guru mereka dan menggunakan sumber

pembelajaran guru dan siswa secara efektif dapat meningkatkan

kemampuannya, dengan melalui tahapan-tahapan atau langkah,

seperti yang dikemukakan oleh Piaget (dalam Gredler, 1991: 353) bahwa

proses pembelajaran dilakukan melalui empat langkah yaitu :

1) Menentukan topik yang dapat dipelajari,

2) Memilih dan menentukan sktivitas kelas dengan topik yang telah

ditentukan

3) Mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk

mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan masalah.

4) Menilian pelaksanaan setiap kegiatan, memeperhatikan

keberhasilan dan melakukan revisi.

Menurut Morgan (dalam Toeti Soekarno dan Udin Syaripudin

Winataputra, 1996: 8) belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan tingkah

laku yang relative tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau

pengalaman.Definisi ini menekankan tiga unsure, yaitu :

1) belajar adalah perubahan tingkah laku,

2) perubahan tersebut terjadi karena latihan atau pengalaman,

3) sebelum dikatakan belajar, perubahan tersebut harus relative tetap ada

untuk waktu yang cukup lama.

Belajar adalah aktif dan merupakan fungsi dari situasi di sekitar

individu yang belajar serta diarahkan oleh tujuan dan terdiri dari bertingkah

laku, yang menimbulkan adanya pengalaman-pengalaman dan keinginan

untuk memahami sesuatu.

Belajar adalah proses untuk memilki pengetahuan. Pengertian

belajar meliputi dua hal yaitu proses dan hasil. Proses sebagai perubahan

internal dalam diri individu merupakan inti dari belajar. Sedangkan hasil

belajar diwujudkan dalam perbuatan dan hasilnya dapat diukur. Proses belajar

yang dilakukan individu akan memperoleh hasil belajar yang merupakan

perubahan atau perkembangan dalam diri individu yang dapat berupa sikap-

sikap, nilai-nilai, tingkah laku intelektualnya.

Page 37: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

W. S. Winkel (1996: 53) mengemukakan bajhwa belajar adalah :

“Suatu aktifitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif

dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan-pengetahuan, ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat

secara relative konstan dan berbekas.”Belajar merupakan kegiatan mental

yang tidak dapat disaksikan dari luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri

seseorang yang sedang belajar, tidak dapat diketahui secara langsung hanya

dengan mengamati orang itu. Bahkan,

, maka berdasarkan perilaku yang disaksikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa

seseorang telah belajar.

Abd. Rachman Abror (1993: 67), mengatakan bahwa: “Belajar

merupakan sejenis perubahan perilaku yang diperhatikan dalam perubahan

tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam

situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu”.

Mengacu pada beberapa pengertian belajar di atas dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang disengaja atau secara

sadar dan bertujuan untuk memperoleh perubahan-perubahan padsa

kepribadian yang lebih maju dari sebelumnya, baik berupa pengertian-

pengertian, pengetahuan, sikap atau tingkah laku yang merupakan hasil

pelatihan dan pengalaman.

b. Pengertian Hasil Belajar

Hasil artinya sesuatu yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan).

sedang belajar merupakan suatu aktifitas yang dilakukan manusia dengan

tujuan dapat melakukan sesuatu yang baru. Dalam usaha untuk mencapai

suatu tujuan belajar yang diinginkan adalah hasil belajar. Hasil belajar

merupakan suatu nilai yang menunjukkan hasil belajar dari aktifitas yang

berlangsung dalam interaksi aktif sebagai perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman ketrampilan dan nilai sikap menurut kemampuan. Hasil belajar

adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dari suatu proses belajar mengajar

Page 38: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

yang dilakukan sehingga menimbulkan reaksi berupa kecakapan, sikap,

kepandaian, kebiasaan, atau suatu pengabdian.

Pengertian hasil belajar susuai sepereti tersebut dalam Kamus

Psikologi adalah : “Suatu tingkatan khusus yang diperoleh sebagai hasil dari

kecakapan kepandaian, keahlian dan kemampuan di dalam karya akademik

yang dinilai oleh guru atau melalui tes hasil” (J.P.Chaplin, 1972: 159).

Dengan demikian hasil itu berupa perubahan perilaku pada individu

di sekolah itu terjadi setelah individu yang bersangkutan mengalami proses

belajar mengajar tertentu. Adapun pengertian belajar menurut Ngalim

Purwanto (1983: 86) adalah perubahan dalam pribadinya yang menyatakan

diri sebagai pola baru daripada reaksi diri yang berupa kecakapan, sikap,atau

kebiasaan, kepandaian atau suatu pengabdian.

Lebih lanjut Nasution (1972: 45), berpendapat bahwa hasil belajar

adalah kemampuan anak didik berdasarkan hasil dari pengalaman atau

pelajran setelah mengikuti program belajar secara periodic. Dengan

selesainya proses belajar mengajar pada umumnya dilanjutkan dengan adanya

suatu evaluasi. Dimana evaluasi ini mengandung maksud untuk mengetahui

kemajuan belajar attau penguasaan siswa atau terhadap materi yang diberikan

oleh guru. Dari hasil evaluasi ini akan dapat diketahui hasil belajar siswa

yang biasanya dinayatakan dalam bentuk nilai atau angka.

Dari pengertian di atasa dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah

hasil yang telah dicapai oleh siswa dari suatu proses belajar mengajar yang

dilakukan sehingga menimbulkan reaksi berupa kecakapan, sikap,

kepandaian, kebiasaan, atau suatu pengabdian. Hasil belajar merupakan suatu

nilai yang menunjukkan hasil belajar dari aktifitas yang berlangsung dalam

interaksi aktif sebagai perubahan dalam pengetahuan, pemahaman

ketrampilan dan nilai sikap menurut kemampuan anak dalam perubahan baru.

c. Pengertian Ilmu pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu Pengetahuan Alam atau lebih dikenal dengan Sains berkaitan

dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistimatis, sehingga sains

Page 39: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

bukan hanya pengauasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan. Pendidikan Sains di sekolah dasar diharapkan dapat menjadi

wahana bagi siswa untukmempelajari diringya sendiri dan alam sekitarnya.

(Depdiknas, 2006: 2).

Tujuan mempelajari Mata Pelajaran IPA di SD adalah sebagai

berikut :

1) Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif

terhadap sains, teknologi dan masyarakat.

2) Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki

alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

3) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang

akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4) Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam

kehidupan sehari-hari.

5) Mengalihgunakan pengetahuan, ketrampilan dan pemahaman ke bidang

pengajaran lainnya.

6) Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestyarikan lingkungan alam.

7) Menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semsta ini

untuk dipelajari dan dimanfaatkan lebih jauh (Depdiknas,2006: 4).

Setelah mengikuti Mata Pelajaran IPA pada jenjang SD, para siswa

diharapkan memilki kemampuan dan sikap sebagai berikut :

1) Siswa menyadari bahwa setiap orang mempunyai hak untuk dihargai dan

merasa aman, dalam kaitan ini siswa memahami hak-hak dan kewajiban

serta menjalankannya secara bertanggungjawab.

2) Siswa menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, dan

mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi

dengan orang lain.

3) Siswa memilih , memadukan dan menerapkan konsep-konsep dan teknik-

teknik numeric, dan spasial, serta mampu menyusun pola, struktur, dan

hubungan.

Page 40: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

4) Siswa menyadari apa teknologi dan informasi yang diperlukan,

ditemukan, dan diperolehnya dan berbagai sumber dan mampu menilai,

menggunakan dan berbagai informasi dengan orang lain.

5) Siswa memahami dan menghargai dunia fisik, makhluk hidup, dan

teknologi dan mempunyai pengetahuan dan ketrampilan, dan nilai-nilai

untuk mengambil keputusan yang tepat.

6) Siswa memahami konteks budaya, geografi dan sejarah, serta memilki

pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai untuk berpartisipasi aktif dalam

kehidupannya, serta berinteraksi dan berkomunikasi dalam masyarakat dan

budaya global.

7) Siswa memahami dan berpartisipasi dalam kegiatan kreatif di

lingkungannya untuk menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual

serta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan

pribadi menuju masyarakat beradab.

8) Siswa menunjukkan kemampuan untuk berfikir konsekuen, berfikir lateral,

memperhitungkan peluang dan potensi, serta siap untuk menghadapi

berbagai kemungkinan (Depdiknas, 2006: 4)

Adapun kompetensi umum IPA di SD adalah :

1) Mampu bersikap ilmiah dengan penekanan pada sikap ingin tahu,

bertanya, kerja sama, dan peka terhadap makhluk hidup dan lingkungan.

2) Mampu menterjemahkan perilaku alam tentang diri dan lingkungan di

sekitar rumah dan sekolah.

3) Mampu memahami proses pembentukan ilmu dan melakukan inkuiri

ilmiah melalui pengamatan dan sesekali melakukan penelitian sederhana

dalam lingkup pengalamannya.

4) Mampu memanfaatkan sains dan merancang/ membuat produk teknologi

sederhana menerapkan prisndip sains dan mampu mengelola lingkungan di

sekitar rumah dan sekolah serta memilki saran/usul untuk mengatasi

dampak negative teknologi di sekitar rumah dan sekolah

(Depdiknas, 2006: 5)

Page 41: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Lingkup Materi Pokok Sains Di Sekolah Dasar Mencakup :

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, ayitu manusia, hewan, tumbuhan

dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan;

2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaanya meliputi : cair, padat, dan gas;

3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya dan pesawat sederhana;

4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda

langit lainnya.

5) Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat meliputi usaha merancang

dan membuat, setidaknya memikirkan kemungkinan tentang suatu karya

teknologi sederhana dengan menerapkan konsep sains yang dipalejari saat

itu sambil berusaha mengurangi atau meghilangkan kemungkinan dampak

negative yang dapat ditimbulkan pada lingkungan dan masyarakat.

Jadi Ilmu Pengetahuan Alam atau lebih dikenal dengan Sains

adalah ilmu yang mempelajari banyak hal yang berkaitan dengan alam

secara sistimatis, yaitu tentang fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsip dan juga proses penemuannya.

d. Penilaian dalam Pembelajaran IPA

Menurut Nana Sudjana (2006: 2) bahwa :”Kegiatan penilaian adalah

suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan

instruksional telah dapat dicapai atau dikuasi oleh siswa dalam bentuk hasil-

hasil belajar yang diperlihatkannya setelah mereka menempuh pengetyahuan

belajarnya (proses belajar mengajar)”.

Lebih lanjut pengertian penilaian juga dikatakan oleh Asnawi Zainul,

Noehi Nasution (2001: 8), “Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil

keputusan dengan menggunakan instrument tes maupun non tes”.Jadi maksud

penilaian adalah memberi nilai tentang kualitas sesuatu.Tidak hanya sekedar

mencari jawaban terhadap pertanyaan tentang apa , tetapi lebih diarahkan

kepada menjawab pertanyaan bagaimana atau seberapa jauh sesuatu proses

Page 42: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

atau suatu hasil yang diperoleh seseorang atau suatu program.” Penilaian

disini diartikan sebagai padanan kata evaluasi”.

Depdiknas (2004: 12) memberikan batasan, “Penilaian adalah

penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk

memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar siswa atau

ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) siswa. Penilaian menjawab

pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau hasil belajar seseorang. Salah satu

kemampuan dasar yang seharusnya dimiliki seorang guru adalah kemampuan

menilai hasil belajar siswa untuk kepentingan pengajaran.

Beberapa kriteria atau hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

penilaian antara lain :

1. Penilaian harus mencakup tiga aspek kemampuan, yaitu : pengetahuan,

ketrampilan, dan sikap.

2. Menggunakan berbagai cara penilaian pada waktu kegiatan belajar sedang

berlangsung, misalnya : mendengarkan, obserfasi, mengajukan pertanyaan,

mengamati hasil kerja siswa, memberikan tes.

3. Pemilihan cara dan bentuk penilaian berd atas tuntutan kompetensi dasar.

4. Mengacu kepada tujuan dan fungsi peniulaian, misalnya pemberian umpan

balik, pemberian informasi kiepada siswa tentang tingkat keberhasilan

belajarnya, memberikan laporan kepada orang tua.

5. Mengacu kepada prinsip-prinsip diferensiasi, yakni memberikan peluang

kepada siswa untuk menunjukkan apa yang diketahui, yang dipahami, dan

mampu dilakukannya.

6. Tidak berlaku diskriminatif (tidak memilih-milih mana siswa yang berhasil

dan mana yang gagal dalam menerima pembelajaran)

(Depdiknas, 2003: 20).

Adapun pemilihan bentuk penilaian dapat berupa : penilaian tertulis

(paper and pencil test), hasil karya (product), untuk kerja (performancxe),

penugasan (project), dan kumpulan hasil kerja siswa (portofolio), dangan

memperhatikan kemampuan-kemampuan yang dapat mendorong kemampuan

Page 43: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

penalaran dan kreativitas siswa serta sesuai dengan ciri khas dari mata

pelajaran yang bersangkutan (dalam hal ini mata pelajaran IPA).

Senada dengan hal tersebut diatas Etin Solihatin dan Raharjo

(2007:43) mengatakan bahwa “Dewasa ini, pelaksanaan evaluasi IPA telah

mengalami perluasan. Penekanan secara khusus diarahkan pada apa yang

disebut sebagai ketrampilan dasar yang meliputi ketrampilan membaca

bermakna, menulis, dan ketrampilan matematis ketrampilan dasar ini

merupakan kompetensi minimum(kompetensi minimal dalam penyajian IPA).

Dalam evaluasi jenis ini,yang sangat ditekankan adalah aspek informalitas

prosedular dalam pengevaluasian. Dengan kata lain, evaluasi atau penilaian

dalam pencapaian kompetensi belajar IPA harus menerapkan prinsip

keseimbangan antara formal tes dan nonformal tes dengan alat evaluasi tes

dan non tes.

Lebih lanjut dikatakan oleh Mulyasa (2006: 38) bahwa kompetensi

yang harus dikuasai peserta didik perlu dinyatakan sedemikian rupa agar

dapat dinilai, sebagai wujud hasil belajar peserta didik yang mengacu pada

pengalaman langsung. Berdasarkan kinerja peserta didik, dengan bukti

penguasaan mereka terhadap pengetahuan , ketrampilan, nilai dan sikap

sebagai hasil belajar. Dengan demikian dalam pembelajaran yang dirancang

berdasarkan kompetensi, penilaian tidak dilakukan berdasarkan pertimbangan

yang bersifat subyektif tetapi dilakukan secara obyektif.

Dari beberapa pengertian penilaian diatas dapat disimpulkan bahwa

penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,

dan mentafsirkan data tentang proses dan hsil belajar siswa yang dilakukan

secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang

bermakna dalam pengambilan keputusan.

Page 44: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

B. KERANGKA BERPIKIR

Dalam kondisi awal siswa kelas VI SD Negeri Kedungwaduk 2,

Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen kurang antusias dalam

mengikuti pembelajaran dan mengalami kesulitan dalam memahami konsep

sistem tata surya dan posisi penyusun tata surya. Hal ini dapat terjadi mungkin

karena proses penerjemahan materi yang masih abstrak atau metode

pendekatan yang kurang tepat. Sehingga hasil ulangan IPA tentang sistim tata

surya sangatlah rendah. Dari 28 pada ulangan harian IPA materi tentang sistem

tata surya menunjukkan siswa yang mendapat nilai diatas KKM hanya 13

siswa ( 46,43 % ). Sedangkan yang mendapat nilai dibawah KKM 15 siswa (

53,57% ). Nilai rata-rata kelas hanya mencapai 56,93. Sedangkan KKM nya

65.

Berdasarkan kondisi awal yang telah diuraikan di depan, maka

tindakan yang akan ditempuh peneliti adalah penggunaan model

pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar. Pada penelitian ini

penulis menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Pada

pembelajaran kooperatif siswa bekerjasama dengan siswa lain dalam satu

kelompok untuk mempelajari serta memahami materi pelajaran. Jadi intinya,

dalam pembelajaran kooperatif siswa selalu terlibat aktif dalam proses belajar

mengajar. Dengan menitikberatkan pada adanya kesederhanaan dari model

pembelajaran kooperatif tipe STAD akan memberikan kemudahan bagi siswa

untuk mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran di kelas sehingga akan

memberi kemudahan bagi siswa untuk mencapai kompetensi belajar yang

telah ditetapkan.

Pada kondisi akhir diharapkan dengan model pembelajaran tipe

Students Teams Achievements Divisions (STAD) dapat meningkatkan

pencapaian hasil belajar IPA tentang tata surya pada siswa kelas VI SD

Negeri Kedungwaduk 2, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.

Diharapkan setidak tidaknya 80 % dari jumlah siswa mendapat nilai diatas

KKM yaitu 65.

Page 45: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Secara grafis pemikiran yang dilakukan oleh peneliti dapat

digambarkan dengan bentuk diagram sebagai berikut:

Gambar 1 Alur Kerangka Berpikir

C. HIPOTESIS

Berdasarkam landasan teori dan kerangka berpikir yang telah

diuraikan diatas, maka hipoteisis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams

Achievement Devisioans) diduga dapat meningkatkan hasil belajar IPA

tentang sistem tata surya siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri

Kedungwaduk 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen

Tahun Pelajaran 2011/2012

Diduga dengan model pembelajaran Kooperatif

tipe STAD hasil belajar IPA tentang sistem tata

surya meningkat

Penerapan Model

Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD

Tindakan

Sikklus II

Tindakan

Siklus I

Tindakan

Kondisi Akhir

Kondisi Awal

Metode pembelajaran yang

diterapkan guru kurang

bervariasi/cenderung

monoton Siswa bersikap

pasif, bosan, dan tidak

tertarisk dalam

pembelajaran

Hasil belajar IPA tentang

system tata surya rendah

29

Page 46: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. TEMPAT PENELITIAN

Tempat penelitian ini adalah SD Negeri Kedungwaduk 2 , Kecamatan

Karangmalang Kabupaten Sragen Propinsi Jawa tengah.Dalam penelitian ini

penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan penulis bekerja

pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu

yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.

B. WAKTU PENELITIAN

Agar penelitian Tindakan kelas ini tidak mengganggu proses belajar

mengajar, maka disusun jadwal penelitian seperti pada tabel di bawah ini.

1.

U

n

t

u

Tabel 2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian:

No Kegiatan

BULAN

Bulan ke

I

Bulan ke

II

Bulan ke

III

1. Menyusun Proposal PTK

2. Menyusun Instrumen

Penelitian

3. Pengumpulan Data dengan

melakukan tindakan

a. Sikuls I

b. Siklus 2

4. Analisis Data

5. Pembahasan / Diskusi

6. Menyusun laporan Hasil

Penelitian

7. Penyusunan laporan

penelitian

Page 47: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Untuk mengupayakan adanya keterpaduan dengan jadwal penelitian,

kegiatan ini menyesuaikan dengan jadwal pelajaran Kelas VI SD Negeri

Kedungwaduk 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun 2011/2012.

NO WAKTU HARI

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1 07.00-07.35 Upcr IPA MAT MAT BI IPA

2 07.35-08.10 BI IPA MAT MAT BI IPA

3 08.10-08.45 BI IPA MAT AGM KOMP OR

08.45-08.55 ISTIRAHAT

4 08.55-09.30 BI B.Inggris PKn OR KOMP OR

5 09.30-10.05 IPS B.Inggris PKn OR AGM KKG

6 10.05-10.40 IPS B Jawa SBK SBK AGM KKG

10.40-1050 ISTIRAHAT

7 10.50-11.25 IPS B Jawa SBK SBK KKG

Tabel 3 Jadwal Pelajaran Kelas VI SD Negeri Kedungwaduk 2

Tahun Pelajaran 2011/2012

C. SUBYEK PENELITIAN

Subyek penelitian ini adalah siswa Kelas VI SD Negeri Kedukwaduk 2

Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 28 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-

laki dan 14 siswa perempuan.

Karakteristik Siswa secara umum adalah :

Berasal dari latar belakang sosial yang beragam dan cenderung berasal dari

keluarga ekonomi menengah kebawah.

Kelas ini termasuk kelas yang kemampuan belajarnya menengah, tetapi

tergolong kelas yang tidak nakal.

Kompetensi kebahasaan anak sedang dan budaya baca relatif rendah.

Page 48: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

D. TEHNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan lembar tes dan lembar observasi. Adapun alat yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tes

Tes ini digunakan alat penelitian tindakan kelas yang menggunakan tes

berbentuk pilihan ganda.Tes ini dipilih sesuai dengan tujuan penelitian

tindakan kelas untuk mengukur kemampuan siswa Kelas VI dalam

mendeskripsikan yang terkait dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Jumlah tes yang digunakan untuk setiap kali tindakan kelas, 15 soal pilihan

ganda. Jumlah ini sudah cukup untuk setiap tindakan kelas dengan waktu yang

tersedia 2 jam pelajaran (2 X 35 menit ). Tes yang dikumpulkan dari 2

tindakan yang direncanakan.

Ketuntasan belajar siswa tiap-tiap siklus dapat digambarkan dalam bentuk tabel

berikut :

Jumlah

Siswa

Siklus 1 Siklus 2

Tuntas Tdk Tnts % Tuntas Tdk Tnts %

28 Sw

Contoh Daftar ketuntasan Belajar Siswa Tiap Siklus

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui peningkatan Ketuntasan

belajar IPA pada setiap siklus. Prosentase peningkatan hasil IPA dapat dilihat

dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Page 49: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Contoh Grafik peningkatan ketuntasan siswa tiap siklus :

Keterangan :

0 = Ketuntasan belajar IPA siswa sebelum diberi tindakan

1 = Ketuntasan belajar IPA siswa pada siklus I

2 = Ketuntasan belajar IPA siswa pada siklus II

3 = Ketuntasan belajar IPA siswa pada siklus n

2. Observasi

Lembar pengamatan (observasi) digunakan untuk mendokumentasikan

semua kegiatan di dalam pembelajaran baik yang dilakukan guru maupun

siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Faktor-faktor pendukung yang

diobservasi akan dapat membantu mendeskripsikan kemampuan siswa maupun

guru dalam penerapan metode yang digunakan dengan cara memberi cek pada

kolom pilihan adapun skor diberi kriteria sangat baik, baik, cukup dan kurang.

Perhitungan nilai dilihat dari peningkatan nilai yang diperoleh setiap kali

tindakan . Nilai tersebut akan ditabelkan untuk dapat melihat kemampuan

siswa dalam belajar dan guru sebagai pengajar. Dari data dapat dilihat

peningkatan hasil belajar siswa atau sebaliknya dari beberapa kali tindakan

yang dilakukan.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

0 1 2 n

Page 50: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Lembar Observasi Diskusi Siswa dapat digambarkan dalam bentuk tabel

sebagai berikut :

No Aspek yang diamati Kategori

4 3 2 1

1 Mengemukakan hasil kelompok

2 Aktivitas kelompok menanggapi kelompok

lain

3 Menyusun kesimpulan

4 Aktivitas siswa dalam melakukan refleksi

Jumlah

Prosentase

Contoh Lembar Observasi Diskusi Siswa

Keterangan

Kategori : 4 sangat baik : 90-100 %

3 baik : 80-89 %

2 cukup : 60-79 %

1 kurang : Kurang dari 60 %

E. VALIDITAS DATA

Data hasil penelitian yang utama adalah nilai hasil belajar siswa kelas VI

SD Negeri Kedungwaduk 2 tentang sistem tata surya, oleh sebab itu yang

divalidasi adalah alatnya ( tesnya ) dengan menggunakan validitas isi.

Menurut Azwar (1986). Validitas isi merupakan validitas yang

diperhitumgkan melalui pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional.

Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah "sejauh mana item-

item dalam suatu alat ukur mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak

diukur oleh alat ukur yang bersangkutan?" atau berhubungan dengan representasi

dari keseluruhan kawasan. Pengertian "mencakup keseluruhan kawasan isi" tidak

saja menunjukkan bahwa alat ukur tersebut harus komprehensif isinya akan tetapi

harus pula memuat hanya isi yang relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan

ukur.

Page 51: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Walaupun isi atau kandungannya komprehensif tetapi bila suatu alat ukur

mengikutsertakan pula item-item yang tidak relevan dan berkaitan dengan hal-hal

di luar tujuan ukurnya, maka validitas alat ukur tersebut tidak dapat dikatakan

memenuhi ciri validitas yang sesungguhnya.

F. TEHNIK ANALISIS DATA

Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Diskriptif komperatif.(Sarwiji Suwandi, 2009:61). Yaitu data hasil penelitian

dibandingkan dengan indikator kinerja/keberhasilan. Disamping itu dianalisis pula

perubahan hasil belajar sebelum dan sesudah mengalami tindakan, tergantung

berapa banyak siklusnya. Selanjutnya data hasil tes antar siklus dibandingkan

sehingga dapat mencapai batas ketercapaian atau ketuntasan yang diharapkan.

G, INDIKATOR KINERJA PENELITIAN

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan

atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan keefektifan penelitian.

Yang menjadikan indikator kinerja dalam penelitian ini adalah apabila 80 % dari

jumlah siswa dalam mengerjakan soal tes mendapat nilai ≥ 65, maka penelitian

ini dapat dikatakan berhasil.

H. PROSEDUR PENELITIAN

1. Siklus ke-1

a. Rencana Tindakan 1

Guna memperlancar pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yang

akan dilakukan dalam siklus tindakan 1 ini, terlebih dahulu dilakukan

persiapan-persiapan yang berhubungan dengan pembelajaran model

Implementasi Pembelajaran Kooperatif TipeSTAD. Persiapan itu antara lain :

membuat “Skenario Pembelajaran “ model Implementasi Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD, mempersiapkan bahan dan alat pembelajaran serta tes

bagi siswa, serta setting kelas yang memungkinkan kelancaran kerja siswa,

serta menciptakan suasana “kelas” yang nyaman untuk belajar.

Page 52: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Yang tidak kalah pentingnya dalam perencanaan ini adalah

mengadakan pertemuan antara peneliti, pengamat dan siwa sebelum

pelaksanaan tindakan, untuk menyamakan persepsi.

b. Pelaksanaan Tindakan 1

Pelaksanaan program kegiatan Implementasi Pembelajaran

Kooperatif ini berorientasi pada faktor kebutuhan individu siswa, sehingga

implementasi pembelajaran disusun dengan menekankan pada hal sebagai

berikut :

1. Merencanakan pembelajaran sesuai dengan perkembangan mental siswa

(developmentally appropriate)

2. Membentuk group atau kelompok belajar yang saling tergantung positif

(interdependent learning groups).

3. Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri (self-

regulated learning) dengan 3 karakteristik umumnya (kesadaran berpikir,

penggunaan strategi, dan motivasi berkebutuhan).

4. Menggunakan teknik bertanya (questioning)

5. Mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna jika

ia diberi kesempatan untuk bekerja, menemukan, dan mengkontruksik

sendiri pengetahuan dan ketrampilan baru ( Contructive Knowledge)

berdasarkan pemprosesan informasi yang didapatkan.

6. Menciptakan masyarakat belajar (learning community) dengan membangun

kerjasama antar siswa.

7. Memodelkan (modeling) sesuatu agar siswa dapat menirunya untuk

memp[eroleh pengetahuan dan ketrampilan baru.

8. Mengarahkan siswa untuk merefleksikan (reflecting) tentang apa yang

sudah dipelajari.

9. Menerapkan penilaian autentik (authentic assessment).

Page 53: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

c. Observasi 1

Pelaksanaan observasi dilakukan oleh peneliti dan guru Kelas

VI SD Negeri Kedungwaduk 2 sebagai pengamat (kolaborator).Kolaborator

dilibatkan dengan tujuan agar pengamatan lebih tajam dan spesifikasinya

tinggi.Siswa juga dilibatkan dalam kegiatan obeservasi secara tidak langsung

dengan menjawab kuesioner pengamatan siswa yang telah

disediakan.Perpaduan beberapa hasil pengamatan akan sangat bermanfaat bagi

proses tindakan selanjutnya.

d. Refleksi 1

Pada tahab ini dilakukan evaluasi program dan proses dalam setiap

tindakan, untuk menemukan kekurangan,kelemahan,kelebihan dan kekuatan,

berdasarkan hasil pengamatan dari peneliti, kolaborator, dan kuisioner siswa.

Hasil dari refleksi ini digunakan sebagai acuan pada langkah tindakan

berikutnya, terutama dalam tahap perencanaan tindakan pada siklus 2.

2. Siklus ke-2

a. Rencana Tindakan 2

Rencana tindakan pada siklus tindakan 2 ini didasari dari refleksi

tindakan pada siklus 1.Berdasar pada hasil refleksi pada siklus I tersebut,

rencana tindakan pada siklus 2 ini ditingkatkan dengan memberikan informasi

yang lebih luas dan kontekstual.Diharapkan siswa semakin berkembang

kompetensi kebahasaannya serta informasi yang didapat oleh siswa dapat

dikembangkan menjadi ide baru secara kreatif dalam konteks siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan 2

Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 ini juga relatif sama dengan

pelaksanaan tindakan pada siklus 1. Hanya terdapat sedikit perbedaan

pada pemprosesan informasi yang memiliki struktur lebih tinggi,

dengan adanya kontrol guru.Ungkapan kreatifitas siswa lebih terbuka

Page 54: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

untuk semua informasi yang semakin mengglobal.Dalam pelaksanaan tindakan

siklus II ini guru dan siswa berpartisipasi bersama dalam pengungkapan

gagasan. Dalam pelaksanaannya siswa dapat menggunakan sumber materi,

diskusi antar siswa, mengadakan sharing dalam kelompok dan diskusi dengan

guru atau nara sumber lain.

c. Observasi 2

Kolaborasi observasi pada siklus II ini semakin memfokus pada

kemampuan siswa mengembangkan kompetensi kebahasaan siswa menjadi ide

baru secara kreatif dalam konteks siswa.

d. Refleksi 2

Kegiatan refleksi pada siklus tindakan 2 ini relatif sama dengan yang

dilakukan pada siklus 1, dengan penekanan pada sejauh mana kekuatan

implementasi pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan

kompetensi siswa menjadi ide-ide baru yang kreatif.

Adapun perubahan-perubahan yang terjadi pada diri guru sebagai

peneliti, yaitu: peningkatan pengetahuan tentang pengelolaan kelas.

Kepercayaan diri, peningkatan ketrampilan mengajar. Perubahan pada suasana

kelas disajikan seperti suasana kelas yang mendorong pembelajaran,

penampilan kelas yang menyajikan hasil belajar siswa, suasana kelas yang

lebih akrab .Apabila dalam tahap ini, peneliti belum merasa puas dapat

dikembangkan berbagai alternatif yaitu guru dapat menyempurnakan

intervensi sehingga pada tahap kedua dikembangkan intervensi yang sama dan

yang disempurnakan.

Page 55: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Gambaran Alur Penelitian Tindakan Kelas dapat dilihat sebagai berikut

Gambaran 2 Alur Penelitian Tindakan Kelas

( Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2007: 16 )

Simpulan dan

saran PTK

Kondisi Awal

Refleksi 1

Tindakan 1

Perencanaan

Observasi I

Refleksi 2

Tindakan 2

Perencanaan 2

Observasi 2

Page 56: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI PRATINDAKAN

Penelitian Tindakakan Kelas (PTK) termasuk dalam penelitian

tindakan (action research ), yaitu penelitian yang dilakukan bersamaan dengan

pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas. Dalam pelaksanaannya

penelitian tindakan kelas tidak ada perlakuan khusus terhadap siswa sebagai

peserta didik dan guru mengajar, sehingga proses belajar mengajar berlangsung

seperti biasa.

Penelitian dilakukan oleh guru sendiri untuk memperbaiki proses

belaja rmengajar dalam kelas sekaligus untuk meningkatkan hasil belajar

siswa. Maka peristiwa yang terjadi di dalam kelas merupakan refleksi antara

guru dan peserta didik.

Dalam kondisi awal siswa kelas VI SD Negeri Kedungwaduk 2,

Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen kurang antusias dalam

mengikuti pembelajaran dan mengalami kesulitan dalam memahami konsep

sistem tata surya dan posisi penyusun tata surya. Hal ini dapat terjadi mungkin

karena proses penerjemahan materi yang masih abstrak atau metode

pendekatan yang kurang tepat.

Kejadian tersebut peneliti berusaha mengubah metode pendekatan

dengan memperbaiki cara mengajar menerapkan pembelajaran kooperutif

dengan metode diskusi dengan tujuan agar siswa dapat selalu aktif dalam

mengikuti proses belajar mengajar dan dapat menemukan informasi yang

bermakna. Proses tindakan ini guru sebagai peneliti didampingi seorang

pengamat yang membantu mengamati proses pembelajaran yang berlangsung.

Page 57: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

B. DESKRIPSI HASIL TINDAKAN TIAP SIKLUS

1. Penelitian siklus pertama.

Proses pembelajaran mata pelajaran IPA materi Standar Kompetensi

memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata

surya pada siswa kelas VI SD Negeri Kedungwaduk 2, Kecamatan

Karangmalang, Kabupaten Sragen terdapat permasalahan sebagai berikut:

Minat belajar rendah, terlihat ketika guru menjelaskan materi siswa

kurang antusias bahkan sering berbicara dengan temannya.

Mudah bosan, yaitu ketika guru bercecamah siswa hanya sebagai

pendengar/siswa pasif.

Kesulitan memahami konsep, walaupun hafal materinya tetapi

kebanyakan tidak memahami maksudnya karena konsepnya

merupakan materi yang abstrak.

a. Perencanaan Penelitian

Perencanaan Tindakan Penelitian

1). Menyusun Rencana Pembelajaran

2). Membuat lembar kerja siswa berupa pertanyaan yang akan

digunakan untuk diskusi.

3). Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui aktifitas

siswa.

4). Membuat soal-soal untuk evaluasi.

5). Membuat nomor dada siswa untuk memudahkan penilaian.

6). Menyiapkan kelas sebagai tempat pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan jadwal mengajar dan

urutan materi dalam program semester yaitu pada hari Sabtu tanggal, 11

Pebruari 2012 dan hari Selasa Tanggal,14 Pebruari 2012, sampai selesai

dari pra siklus sampai dengan siklus II.

Setelah siswa masuk kelas, berdoa, kemudian guru member salam

memeriksa kehadiran siswa. Guru member pengarahan agar bergabung

Page 58: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

pada kelompok belajarnya masing-masing. Guru menyampaikan kompetensi

dasar yang akan dibahas.

Guru memberi motivasi agas siswa tertarik dengan pembelajaran yang

berlangsung. Guru meminta siswa yang mempunyai nomor dada sama untuk

membentuk kelompok ahli. Kemudian guru membagikan LKS untuk

didiskusikan dengan cara mengerjakan soal-soal yang sesuai dengan nomor

dada. Guru juga aktif untuk memantau atau mengamati kegiatan siswa

tersebut dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan.

Setelah diskusi di kelompok ahli selesai, mereka kembali

kekelompoknya masing-masing untuk berdiskusi dalam kelornpoknya yaitu

membahas tentang jawaban yang diperoleh dari kelompok ahli tersebut.

Kegiatan selanjutnya adalah masing-masing kelompok mempresentasikan

hasil diskusinya sedangkan guru memberikan penilaian dan penghargaan

terhadap kelompok yang paling baik kerjanya diakhir kegiatan, guru

bersama siswa untuk membuat kesimpulan atau rangkuman materi

kemudian dievaluasi oleh guru.

c. Observasi

1) Observasi Guru

Observasi guru yang dilakukan oleh pengangamat ditemukan hal hal

sebagai berikut :

a). Guru belum menggunakan strategi yang tepat sehingga masih banyak

siswa yang belum aktif,mereka tidak ikut serta diskusi.

b). Kegiatan guru masih mendominasi dalam proses pembelajaran,

banyak siswa yang belum paham proses pembelajarannya.

c). Setrategi pembelajaran belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik

sehingga minat belajar siswa kurang.

d) Pendekatan pembelajaran masih kurang kooperatif siswa belum

tampak.

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22 halaman : 90

Page 59: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2) Observasi Siswa

Hasil Observasi siswa selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

15 – 21. Halaman 83 - 89

Tabel hasil observsi sebagai berikut:

Tabel 4 aktivitas siswa Siklus 1

No Aspek Aktifitas Siswa Jumlah Persentase

1. Mengambil giliran dan berbagi tugas 6 21,43

2. Kerjasama 10 35,71

3. Aktifberdiskusi 10 35,71

4. Kebcranian menyampaikan pendapat 9 32,15

5. Memberi kesempatan orang lain 13 46,43

6. Menghargai pendapat orang lain 15 53,57

7. Kemampuan mcmbuat kesimpulan 8 28,57

Rata-rata 36,22

Tabel 5 kooperatif siswa Siklus 1

No Aspek Aktifitas Siswa Jumlah Persentase

1. Kesiapan siswa menerima pelajaran 15 53,57

2. Mendengarkan infonnasi dari guru 13 46,43

3. Mencatat materi penting 9 32,15

4. Mengajukan pertanyaan 2 7,15

5. Mengerjakan tugas kelompok 10 35,71

6. Mencari jawaban dari buku pelajaran 9 32,15

7. Menulis hasil diskusi 6 21,43

8. Menjadi pembicara dalam kelompok 6 21,43

9 Membuat rangkurnan. 10 35,71

Rata-rata 31,72

Page 60: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

d. Refleksi

Dengan hasil observasi kegiatan belajar mengajar pada siklus

pertama ternyata belum sesuai dengan yang diharapkan, maka masih perlu

perbaikan mulai dari perencanaan maupun pelaksanaan tindakan sehingga

kekurangan dan kelemahan dapat dikurangi bahkan dapat dihilangkan.

Proses pembelajaran dipertegas yaitu siswa yang belum aktif diberi

motivasi agar lebih aktif sehingga penggunaan waktu diskusi seefisien

mungkin.

Melalui siklus pertama, hasil evaluasi yang diperoleh siswa dapat

dilihat melalui tabel sebagai berikut.

No Rentang Nilai Jumlah Siswa Keterangan

1 64 kebawah 2 Belum Tuntas

2 65 – 74 - Tuntas

3 75 – 84 4 Tuntas

4 85 – 94 16 Tuntas

5 95 keatas 6 Tuntas

Tabel 6 Distribusi Nilai Hasil Evaluasi Siklus 1

Gambar 3 Diagram Hasil Evaluasi Siklus I

0

5

10

15

20

<64 65-74 75-84 85-94 >95 RentangNilai

Jml Siswa

Page 61: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

2. Penelitian Siklus kedua

a. Perencanaan penelitian

Rencana program penelitian siklus kedua disusun berdasarkan

masalah-masalah yang ditemukan pada siklus pertama dengan harapan

pada siklus kedua proses pembelajaran dapat lebih baik danhasil yang

dicapai siswa lebih optimal.

1).Menyusun RPP

2). Membuat soal untuk bahan diskusi siswa

3). Membuat soal-soal evaluasi

4). Menyiapkan meja diskusi

5). Menyiapkan lembar observasi

b. Pelaksanaan Penelitian

Dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal, 03 Maret 2012 dan hari

Selasa tanggal, 06 Maret 2012 karena siswa sudah paham dengan sistem

pembelajarannya, maka langsung duduk pada kelompoknya masing-

masing setelah melakukan kegiatan rutin. Gurumenyampaikan tujuan

pembelajaran dan mempertegas proses pembelajaran dan memotivasi

agar siswa lebih aktif.

c. Observasi

1) Observasi guru

Pada siklus kedua ini, sudah ada perubahan. Guru hanya

sebagai fasilitator sudah tidak mendominasi proses pembelajaran siswa

sudah terfokus pada proses pembelajaran, kejasama antara anggota

kelompok bagus dan aktif mencari informasi dari buku pelajaran dan

aktif menulis hasil diskusi. Penggunaan waktu untuk diskusi sudah

efisien..Hasil observasi guru pada siklus ke 2 ini dapat dilihat pada

lampiran 23 halaman 92.

Page 62: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2) Observasi siswa

Dari hasil observasi siswa pada siklus ke 2, keaktifan, maupun

kooperatif siswa semakin meningkat. Data selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran 15 – 21 halaman 83 - 89

tabel hasil observasi siswa sebagai berikut.

No Aspek Jumlah %

1 Kesiapan siswa menerima pelajaran 24 85,71

2 Mendengarkan infpormasi dari guru 22 78,57

3 Mencari materi penting 22 78,57

4 Mengajukan pertanyaan 6 21,43

5 Mengerjakan tugas kelompok 25 89,29

6 Mencari informasi dari buku pelajaran 14 50,00

7 Menulis hasil diskusi 23 82,14

8 Menjadi pembicara dalam kelompok 6 21,43

9 Membuat rangkuman 22 78,57

Rata-rata 65,08

Tabel 7 Aktivitas Siswa Siklus 2

Tabel 8 Kooperatif Siswa Siklus 2

No Aspek Kooperatif Siswa Jumlah %

1 Ambil giliran berbagi tugas 11 39,29

2 Kerjasama 18 64,29

3 Aktif berdiskusi 25 89,29

4 Keberanian menyampaikan pendapat 14 50,00

5 Memberi kesempatan orang lain bicara 18 64,29

6 Menghargai pendapat teman 15 53,57

7 Kemampuan membuat kesimpulan 14 50,00

Rata-rata 58,68

Page 63: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

d. Refleksi

Dari hasil observasi pada siklus kedua sudah ada kemajuan dari

siswa baik aspek keaktifan siswa maupun aspek kooperatif siswa terbukti

hasil belajar siswa juga meningkat. Hasil evaluasi yang diperoleh siswa

dapat dilihat melalui tabel sebagai berikut.

No Rentang Nilai Jumlah Siswa Keterangan

1 64 kebawah - Belum Tuntas

2 65 – 74 6 Tuntas

3 75 – 84 2 Tuntas

4 85 – 94 11 Tuntas

5 95 keatas 9 Tuntas

Tabel 9 Distribusi Nilai Hasil Evaluasi Siklus 2

Gambar 4 Diagram hasil Evaluasi Siklus II

Berdasarkan hasil belajar pada siklus II diketahui bahwa

tindakan yang dilakukan guru berupa pembelajaran kooperatif tepe

STAD ternyata dapat meningkatkan prestadsi belajar IPA dibandingkan

dengan hasil pre test meskipun peningkatan tersebut belum signifikan

karena rata-rata secara klasikal sudah berada di atas Krieteria

0

5

10

15

<64 65-74 75-84 85-94 >95 RentangNilai

Jml Siswa

Page 64: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Ketuntatasan Minimal (65) apabila dilihat secara individu, semua siswa

telah mencapai nilai KKM dari semula 2 siswa yang mendapat nilai di

bawah KKM pada siklus I, mengingat semua siswa telah mencapai nilai

minimal sesuai KKM pada siklus II , maka guru berpendapat untuk

menghentikan siklus berikutnya.

C. PERBANDINGAN HASIL TINDAKAN ANTAR SIKLUS

1. Evaluasi tindakan antar siklus

Proses penelitian dalam setiap putaran meliputi perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan refleksi tersebut dapat

diambil sebagai pedoman untuk melangkah dan melakukan perbaikan pada

siklus selanjutnya.Dari hasil evaluasi tersebut ditemukan beberapa masalah

sebagai berikut:

a. Siklus pertama

1). Perencanaan kegiatan dibuat oleh peneliti sendiri sehingga masih

ditemukan adanya kekurangan dan kelemahan dalam proses

pembelajaran.

2).Pengelolaan waktu yang kurang efektif, karena masih ditemukan

beberapa siswa dalam berdiskusi tidak fokus pada materi justru bercanda

dengan teman.

3). Pengelolaan kelas belum maksimal, karena masih ada siswa yang aktif

bermain-main dan tidak aktif berdiskusi.

4). Refleksi dari siklus pertama adalah usaha untuk mengefektifkan proses

pembelajaran kooperatif dengan metode diskusi sehingga siswa dapat

mengembangkan pengetahuan dengan sendirinya.

Page 65: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

b. Siklus kedua

1).Rencana kegiatan dibuat oleh peneliti bersama pengamat dengan melihat

kekurangan pada siklus pertama dengan tujuan mengurangi bahkan

menghilangkan kekurangan-kekurangan pada siklus pertama.

2).Observasi siklus kedua sudah ada perubahan-perubahan pada peserta

didik yang dapat dilihat dari meningkatnya aktifitas peserta didik,

peserta didik lebih kooperatif yang disertai meningkatnya hasil belajar.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif

dengan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

3).Refleksi dari siklus kedua ini cukup baik sudah mendekati sempuma

sesuai dengan yang diharapkan.

2. Evaluasi Hasil Antar Siklus

a. Siklus pertama.

Berdasarkan hasil observasi dan refleksi selama tindakan

dilakukan proses pembelajaran, ternyata masih terjadi kekurangan dan

kelemahan. Kelemahan yang paling mendominasi adalah masih banyaknya

peserta didik yang belum aktif sehingga materi ajar kurang bisa

berkembang. Hal tersebut dapat dilihat dari keaktifan peserta didik dan

kooperatif peserta didik yang masih kurang sehingga hasil evaluasi belum

memuaskan.

b. Siklus kedua

Setelah diadakan perbaikan-perbaikan maka pada siklus yang

kedua sudah ada peningkatan yang signifikan dalam proses

pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif dengan metode

diskusi. Pada kegiatan pembelajaran terjadi interaksi antar siswa dan

antara siswa dengan guru. Dengan demikian penelitian sudah berhasil

karena penggunaan pembelajaran kooperatif metode diskusi dapat

meningkatkanaktifitas siswa, artinya kerjasama dan hasil belajar siswa

meningkat., nilai hasil belajar juga meningkat. Peningkatan keaktifan dan

kooperatif peserta didik dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 66: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

No Aktifitas Siswa

Siklus I Siklus II Peningka

tan

% Siswa

aktif %

Siswa

aktif %

1 Kesiapan menerima pelajaran 15 53,57 24 85,71 27.80

2. Mendengarkan infonnasi guru 13 46,43 22 78,57 27.80

3 Mencata materi penting 9 32,15 22 78,57 46,42

4 bertanya 2 7,15 6 21,43 14,28

5 Mengerjakan tugas kelompok 10 35,71 25 89,29 53,58

6 Mencari infonnasi dari buku lain 9 32,15 14 50,00 17,85

7 Menulis hasil diskusi 6 21,43 23 82,14 60.71

8 Menjadi pembicara dalam

kelompok

6 21,43 6 21,43 00

9 Membuat rangkuman 10 35,71 22 78,57 42,86

Rata-rata 31,72 65,08 33,36

Tabel 10 Peningkatan keaktifan siswa siklus 1 dan siklus II

Diagram 5 Hasil Evaluasi Siklus I, II Dan Peningkatannya.

Dari tabel di atas dapat dilihat keaktifan peserta didik pada siklus pertama

rata-rata 31,72 % sedangkan pada siklus kedua menjadi 65,08 % sehingga terjadi

peningkatan 33,36 %.Disamping keaktipan,Kooperatif siawa juga meningkat.

0

10

20

30

40

50

60

70

Siklus I

Siklus II

% Peningkatan

Page 67: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Peningkatan Kooperatif siswa dapat dilihat tabel berikut ini.

No

Kooperatif Siswa

Siklus I Siklus II Pening

katan

% Ssw

koop %

Ssw

koop %

1 Ambil giliran dan berbagi tugas 6 21,43 11 39,29 17,86

2. Kerjasama kimpok 10 35,71 18 64,29 28,58

3 Aktif'diskusi 10 35,71 25 89,29 53,58

4 Keberanian menyampaikan pendapat 9 32,15 14 50,00 17,85

5 Memberi kesempatan orang lain 13 46,43 18 64,29 17,86

6 Menghargai pendapat orang lain 15 53,57 15 53,57 00

7 Kemampuan membuat kesimpulan 8 28,57 14 50,00 21,43

Rata-rata 36,22 58,68 22,46

Tabel 11 Peningkatan kooperatif siswa siklus 1 dan siklus 2

Gambar 6 Diagram Peningkatan kooperatif siswa siklus 1 dan siklus 2

0102030405060708090

Siklus I

Siklus II

% Peningkatan

Page 68: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Kooperatif siswa terjadi peningkatan dari siklus pertama yaitu 36,22 %

meningkat menjadi 58,68 % berarti terjadi peningkatan sebesar 22,46 %.

Disamping keaktipan dan Kooperatif siswa meningkat, Juga diikuti Peningkatan

hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

Jumlah

Siswa

Siklus 1 Siklus 2

Tuntas Tdk Tnts % Tuntas Tdk Tnts %

28 Sw 26 2 89,28 28 0 100

Tabel 12 Rekapitulasi Siswa yang Telah Tuntas Belajar

Ketuntasan belajar siswa pada siklus pertama 25 siswa atau 89,28 % pada

siklus kedua 28 siswa atau 100% telah tuntas.

D. PEMBAHASAN

Dari serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan dalam penelitian

tindakan kelas yang meliputi siklus pertama dan kedua dengan tujuan

meningkatkan hasil belajar IPA sudah berhasil/tercapai.

Keberhasilan tersebut dapat diketahui adanya peningkatan hasil

belajar siswa. Pada siklus pertama rata-rata nilai ulangan 87,59 pada siklus

keduamenjadi 89,81 berarti ada kenaikan 2,2 atau 6,16 %. Aspek keaktifan

siswa siklus pertama rata-rata 31,72 % menjadi 65,08 % ada kenaikan 33,36 %

Aspek kooperatif siswa dari 36,22 % menjadi 58,68 % ada kenaikan 22,46 %.

Ketuntasan belajar siswa pada siklus pertama 25 siswa atau 89,28 % pada

siklus kedua 28 siswa atau 100%.

Sampai dengan siklus II ini penelitian tindakan kelas yang penulis

lakukan telah menunjukkan hasil yang maksimal sehingga siklus berikutnya

tidak perlu diadakan lagi. Dengan demikian penggunaan pembelajaran tipe

STAD siswa menjadi aktif, kooperatif, rasa sosial tinggi dan guru hanya

sebagai fasilitator.

Page 69: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa,

pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang

sistem tata surya pada siswa kelas VI SD Negeri Kedungwaduk 2 karangmalang

Sragen tahun 2011/2012.

B. IMPLIKASI

Hasil penelitian selama tindakan, menggambarkan bahwa secara umum

aspek keaktifan dan kooperatif yang dimiliki siswa meningkat, sehingga dapat

digunakan sebagai langkah awal bagi peneliti, yang selanjutnya dapat

dipergunkan sebagai tolok ukur peningkatan dan pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya dalam pengembangan model pembelajaran IPA.

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

melalui metode diskusi dapat mendorang siswa untuk lebih aktif dan kooperatif

sehingga hasil belajar IPA tentang sistem tata surya makin meningkat.

C. SARAN

1. Bagi Guru

a. Guru hendaknya dapat menyajikan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD dengan baik mulai dari persiapan sampai evaluasi, sehingga dapat

tujuan pembelajaran.

b. Guru hendaknya lebih kreatif dalam pemilihan metode pembelajaran dan

dapat menggunakan media yang sebaik baiknya.

Page 70: Oleh/Melalui...TATA SURYA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEDUNGWADUK 2 KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 / 2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

2. Bagi Siswa

a. Siswa perlu mengikuti pembelajaran kooperatif tipe STAD menyadari

kelebihan dan kekurangannya dalam rangka membentuk jati diri yang

kuat.

c. Perlu menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok agar dapat

memecahkan permasalahan dengan cepat dan tepat sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar IPA.

3. Bagi Sekolah

a. Sekolah supaya menyediakan sarana prasarana dan media pembelajaran

yang memadai sehingga dapat memperlancar proses belajar mengajar.

b. Penyediaan Sarana pembelajaran sesuai dengan kebutuhan setiap

matapelajaran