Oleh : JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/19552/1/6101406610.pdf ·...
Transcript of Oleh : JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN …lib.unnes.ac.id/19552/1/6101406610.pdf ·...
SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI
DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA
PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
BOLA VOLI DI SMPN SE-KECAMATAN
DEMAK TAHUN AJARAN
2012/2013
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1
Untuk mencapai gelar SarjanaPendidikan
Oleh :
Ahmad Sony Bachtiar
6101406610
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012/2013
ii
ABSTRAK
Ahmad Sony Bachtiar, 2013 “Survei Tingkat Keterampilan Bermain Bola Voli Dan
Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswa Peserta Kegiatan Ekstrakurikuler Bola Voli
Di SMPN Se-Kecamatan Demak Tahun Ajaran 2012/2013”.Skripsi, Jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I ; Dra. Heny Setyawati, M.Pd. dan
pembimbing II ; Andry Akhruyanto, S.Pd, M.Pd.
Pencapaian prestasi prima olahraga dipengaruhi oleh beberapa aspek; 1)
Aspek Biologis, 2) Aspek Psikologis, 3) Aspek Lingkungan, 4) Aspek penunjang,
tingkat kemampuan bermain bola voli dan tingkat kesegaran jasmani adalah hal
penting untuk mencapai prestasi prima olahraga lebih-lebih dalam kegiatan
ekstrakurikuler bolavoli putra di SMPN se-Kecamatan Demak 2012/2013. Masalah
dalam penelitian ini adalah; 1) Bagaimanakah tingkat keterampilan bermain bola voli
pada peserta siswa ekstrakurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan
Demak?. 2) Bagaimanakah tingkat kesegaran jasmani pada peserta siswa
ekstrakurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan Demak?. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui; 1) Untuk mengetahui tingkat keterampilan bermain
bermainan bola voli pada siswa peserta ekstrakurikuler bola voli putra di SMP
Negeri se-kecamatan Demak. 2) Untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani pada
siswa peserta ekstrakurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan Demak.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa putra yang ikut kegiatan ekstrakurikuler bola voli SMPN se-
Kecamatan Demak 2012/2013 berjumlah 67 siswa. Sampel berjumlah 67 siswa.
Teknik pengambilan sampel yaitu teknik total sampling. Variabel dalam penelitian
ini ; a) Tingkat Keterampilan bermain bola voli usia 13-15 tahun, b) Tingkat
Kesegaran Jasmani Indonesia. Instrumen yang digunakan adalah Tes Tingkat
Keterampilan bermain bola voli usia 13-15 tahun, b) Tes Kesegaran Jasmani
Indonesia. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
Deskriptif Prosentase.
Analisis data yang diperoleh, 1) “Hasil survei tingkat keterampilan bermain
bola voli pada peserta ekstrakurikuler bola voli putra di SMPN se Kecamatan Demak
tahun ajaran 2012/2013” adalah baik, dengan jumlah 35 siswa klasifikasi baik dan
jika di prosentase 52,24% masuk dalam kategori baik. 2) “Hasil survei tingkat
kesegaran jasmani pada peserta ekstrakurikuler bola voli putra di SMPN se-
Kecamatan Demak tahun ajaran 2012/2013” adalah baik, dengan jumlah 36 siswa
klasifikasi baik jika di prosentase hasil 53,73%. Kategori baik adalah antara 69% -
85% kategori baik (Sumber: Mohammad Ali, 1993:184).
Dari hasil penelitian maka disarankan kepada guru Penjasorkes dan Pelatih
hendaknya melakukan tes keterampilan bermain bola voli dan tes kesegaran jasmani
untuk mengevaluasi program yang diterapkan pada kegiatan ekstrakurikuler, serta
meningkatkan kesegaran jasmani agar menunjangdalam kegiatan olahraga.
iii
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
skripsi yang berjudul “Survei Tingkat Keterampilan Bermain Bola Voli Dan
Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswa Peserta Kegiatan Ekstrakurikuler Bola Voli
Di SMPN Se-Kecamatan Demak Tahun Ajaran 2012/2013” merupakan hasil karya
saya sendiri dan tidak men jiplak dari hasil karya orang lain, baik seluruhnya atau
sebagian. Apabila pernyataan ini tidak benar saya bersedia menerima sangsi
akademik dari Universitas Negeri Semarang dan sangsi hukum sesuai yang berlaku
di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Semarang, September 2013
Peneliti,
Ahmad Sony Bachtiar
Nim 6101406610
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, pada :
Hari : Senin
Tanggal : 16 September 2013
Jam : 08.00 - 09.30 WIB
Tempat : Lab. PJKR FIK UNNES
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
H. Harry Pramono,M,Si Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd
NIP 19591019 1985031 002 2 NIP 19651020 199103 1 002
Dewan Penguji
1. Agus Pujianto,S.Pd.M.Pd (Ketua)
NIP 19730202 200604 1 001
2. Dra. Heny Setyawati, M. Si (Anggota)
NIP 19670610 199203 2 001
3. Andry Akhiruyanto, S.Pd, M.Pd (Anggota)
NIP 19810129 200312 1 001
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
“wa man jaahada fa-innamaa yujaahidu linafsihi.”
“Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah
untuk dirinya sendiri.” (QS Al-Ankabut [29]: 6)
“Uthlubul „ilma minal mahdi ilallahdi” yang artinya “tuntutlah ilmu dari buaian
hingga ke liang lahat”. (HR: Bukhori & Muslim)
“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua”. (Aristoteles)
“Hidup sekali hiduplah berarti”.
Kupersembahkan Kepada :
Ayahanda H. Muhamad Yusuf S, Pd. S, H dan
Ibunda Murwati S, Pd tercinta.
Istri Kristina Nur Indah Sari dan anakku
Nikeisha Amelia Putri Bakhtiar tercinta.
Kakak - Kakakku tersayang.
Dosen -Dosen tercinta.
Teman-teman yang ikut andil membantu
penelitian.
Almameter dan seluruh mahasiswa Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Semarang.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi dengan judul “Survei Tingkat Keterampilan Bermain
Bola Voli Dan Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswa Peserta Kegiatan
Ekstrakurikuler Bola Voli Di SMPN Se-Kecamatan Demak Tahun
Ajaran 2012/2013”.
Berkenaan dengan selesainya penyusunan skripsi ini, perkenankanlah penulis
dengan segenap kerendahan hati untuk menyampaikan rasa hormat dan rasa terima
kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin studi sebagai
Mahasiswa di Jurusan PJKR FIK UNNES.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan izin penelitian.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang telah
memberikan izin serta pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Dra. Heny Setyawati, M. Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan
waktu dan memberikan bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini.
5. Andry Akhiruyanto, S.Pd, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu serta bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini.
6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan FIK Unnes yang telah
memberikan saran dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Sugeng, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Penjasorkes di SMP Negeri 2 Kabupaten
Demak yang telah meluangkan waktu dan partisipasinya dalam penelitian.
8. Eko, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Penjasorkes di SMP Negeri 5 Kabupaten
Demak yang telah meluangkan waktu dan partisipasinya dalam penelitian.
9. Kepala SMP Negeri se-Kecamatan Demak yang telah memberikan izin
penelitian serta penggunaan anak didiknya sebagai sampel penelitian.
10. Seluruh siswa SMPN se-Kecamatan Demak Tahun Ajaran 2012/2013 yang telah
bersedia menjadi sampel penelitian.
vii
11. Saudara-saudara teman-teman seperjuangan mahasiswa jurusan PJKR Angkatan
2006 yang telah memberikan motivasi dan dukungannya, baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam pelaksanaan penelitian ini hingga selesai.
12. Segenap Keluarga yang telah memberikan segala dukungannya dalam penyusunan
skripsi.
13. Kepada semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu dalam penyusunan skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan dan penulisan skripsi
ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak lain disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna memperbaiki semua kekurangan yang ada dalam skripsi ini
sehingga nantinya dapat berguna bagi kita semua. Amin.
Semarang, Semptember 2013
Penulis
viii
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................ i
ABSTRAK ......................................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
1.2 Permasalahan ...................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian . ............................................................................ 5
1.5 Pemecahan Masalah. ........................................................................... 5
1.6 Sumber Pemecahan Masalah .............................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kegiatan ekstra Kulikuler ...................................................................... 9
2.2 Teknik Dasar Bermain Bola Voli ........................................................... 11
2.2.1 Servis ……………………………………………….……….....12
2.2.1.1 Servis Tangan Bawah .................................................... 12
2.2.2.2 Servis Tangan Atas ....................................................... 14
2.2.2 Passing (Mengoper) ................................................................. 16
2.2.3 Umpan/Set Uper ....................................................................... 19
2.2.4 Smash ........................................................................................ 20
2.2.5 Block/bendungan ...................................................................... 21
2.3 Kesegaran Jasmani ............................................................................... 22
2.3.1 Komponen Kesegaran jasmani .................................................. 24
2.3.1.1 Kekuatan ......................................................................... 25
2.3.1.2 Daya Tahan ................................................................... 25
2.3.1.3 Power ........................................................................... 27
2.3.1.4 Kecepatan ..................................................................... 27
2.3.1.5 Kelincahan..................................................................... 28
2.3.1.6 Kelenturan .................................................................... 28
2.3.1.7 Keseimbangan .............................................................. 29
2.3.1.8 Koordinasi .................................................................... 30
2.3.1.9 Ketepatan ...................................................................... 30
2.1.10 Faktor-faktor Yang mempengaruhi Kesegaran jasmani ................... 31
ix
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................. 36
3.2 Variabel Penelitian ............................................................................ 36
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ............................. 36
3.3.1 Populasi .................................................................................... 36
3.3.2 Sampel ...................................................................................... 37
3.3.3 Teknik Penarikan Sampel ......................................................... 37
3.4 Instrumen Penelitian ......................................................................... 38
3.4.1 Tes Keterampilan bola voli usia 13-15 ..................................... 38
3.4.1.1 Petunjuk Pelaksanaan .................................................. 38
3.4.1.2 Teknis Pelaksanaan ...................................................... 40
3.4.2 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ............................................. 51
3.5 Prosedur Penelitian ............................................................................ 66
3.5.1 Waktu Penelitian ...................................................................... 67
3.5.2 Tempat/Lokasi Penelitian ......................................................... 67
3.5.3 Perlengkapan Penelitian ........................................................... 67
3.6 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 69
3.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian ................................... 69
3.7.1 Faktor Kesungguhan Sampel ..................................................... 69
3.7.2 Faktor Alat ................................................................................. 70
3.7.3 Faktor Cuaca .............................................................................. 70
3.7.4 FAktor Petugas Pembantu ......................................................... 70
3.8 Teknik Analisis Data ......................................................................... 71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 74
4.1.1 Deskripsi Data .......................................................................... 74
4.1.1.1 Deskripsi Data Hasil Tes Bermain Bola Voli ............... 74
4.1.1.2 Deskripsi Data Hasil Tes TKJI ..................................... 74
4.1.2 Analisis Data ............................................................................ 85
4.1.2.1 Analisis Hasil Tes Keterampilan Bola Voli .............. 86
4.1.2.2 Analisis Hasil TKJI .................................................... 87
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 88
4.2.1 Faktor Sampel Penelitian ....................................................... 92
4.2.2 Kesungguhan Sampel Melakukan Tes dan Pengukuran ........ 92
4.2.3 Kualitas Teknik Sampel ......................................................... 93
4.2.4 Disiplin Sampel ...................................................................... 93
4.2.5 Motivasi .................................................................................. 93
4.2.6 Tempat Sarana Tes ................................................................. 94
4.2.7 Kelemahan dan Hambatan Penelitian .................................... 94
x
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................................ 95
5.2 Saran .................................................................................................. 95
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 97
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Deskripsi Kegiatan Ekstra Voli SMPN se-Kec.Demak .................................... 1
2. Nilai Butir-Butir Tes ......................................................................................... 50
3. Norma Tes
(Tes Keterampilan Bola Voli 13-15 Tahun) ..................................................... 51
4. Tabel Nilai TKJI ............................................................................................... 67
5. Tabel Norma Kesegaran Jasmani Indonesia .................................................... 68
6. Tabel Penentuan Kategori ................................................................................. 74
7. Tabel Rangkuman Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan
.......................................................................................................................... Berm
ain Bola Voli .................................................................................................... 77
8. Tabel Rekapitulasi hasil Tes Keterampilan SMPN 2 Demak ........................... 78
9. Tabel Rekapitulasi hasil Tes Keterampilan SMPN 1 Demak ........................... 78
10. Tabel Rekapitulasi hasil Tes Keterampilan SMPN 3 Demak ......................... 79
11. Tabel Rekapitulasi hasil Tes Keterampilan SMPN 5 Demak ......................... 80
12. Tabel Rangkuman Perhitungan Statistik Deskriptif TKJI .............................. 83
13. Tabel Rekapitulasi hasil TKJI SMPN 2 Demak ............................................. 83
14. Tabel Rekapitulasi hasil TKJI SMPN 1 Demak ............................................. 84
15. Tabel Rekapitulasi hasil TKJI SMPN 3 Demak ............................................. 84
16. Tabel Rekapitulasi hasil TKJI SMPN 5 Demak ............................................. 85
17. Tabel Perhitungan Data Statistik Deskriptif Tes Keterampilan
..........................................................................................................................
Bermain Bola Voli ............................................................................................ 88
18. Tabel Penentuan Kategori .............................................................................. 89
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Servis Tangan Bawah ........................................................................................ 11
2. Servia Tangan Bawah/Under Hand Service ..................................................... 11
3. Servis tangan Atas/ Overhead Service .............................................................. 12
4. Servia Atas/ Floating Overhead Service ........................................................... 12
5. Overhand Change-Up Service (Slide Floating Service) ................................... 13
6. Overhand Round-House Service (Hoke Service) .............................................. 13
7. Jumping Service ................................................................................................ 14
8. Passing Atas ...................................................................................................... 15
9. Sikap Lengan Saat Passing Bawah Satu Tangan ............................................. 15
10. The Dig (Clenched First Methode) ................................................................ 16
11. Posisi Tangan Mengemis .............................................................................. 17
12. Urutan Melakukan Smash ............................................................................. 18
13. Tes Pass Bawah .............................................................................................. 42
14. Tes Pass Atas ................................................................................................. 44
15. Tes Servis Bawah ........................................................................................... 46
16. Tes Servis Atas ............................................................................................... 47
17. Tes Smash ....................................................................................................... 49
18. Tes Lari cepat .................................................................................................. 54
19. Palang Tunggal ............................................................................................... 56
20. Posisi Tangan Saat Angkat Tubuh ................................................................. 57
21. Tes Angkat Tubuh .......................................................................................... 58
22. Posisi Tangan Saat Angkat Tubuh .................................................................. 59
23. Gerakan Tes Gantung Siku Tekuk ................................................................. 60
24. Tes baring Duduk ........................................................................................... 61
25. Gerakan Tes baring Duduk ............................................................................ 62
26. Tes vertical Jump ........................................................................................... 63
27. Gerakan tes vertical jump/Tes Loncat Tegak ................................................. 64
28. Start Tes Lari 1000m ..................................................................................... 65
29. Finish Tes Lari 1000m .................................................................................. 66
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Nama Sampel Penelitian ..................................................................... 100
2. Rekap Hasi Pengukuran Penelitian
Tes Keterampilan Bermain Bola Voli ............................................................ 101
3. Rekap Hasi Pengukuran Penelitian
Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.................................................................. 102
4. Daftar Nama Petugas Pembantu Penelitian ................................................... 103
5. Surat Sertifikasi Kalibrasi Roll Meter ............................................................ 104
6. Surat Sertifikasi Kalibrasi Stop Watch .......................................................... 105
7. Surat Usulan Penetapan Pembimbing ............................................................ 106
8. Surat Keputusan Penetapan Pembimbing ...................................................... 107
9. Surat Permohonan Izin Penelitian .................................................................. 108
10. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian SMPN 2 Demak .......................... 109
11. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian SMPN 1 Demak .......................... 110
12. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian SMPN 3 Demak .......................... 111
13. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian SMPN 5 Demak .......................... 112
14. Dokumentasi Penelitian ................................................................................. 113
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara
keseluruhan, dapat diartikan bahwa Pendidikan jasmani merupakan turunan
dari pendidikan secara keseluruhan, yang tujuannya tidak menyimpang jauh
dari Pendidikan secara umum. Pada hakikatnya adalah proses interaksi antara
peserta didik (anak) dengan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas
jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya. Aktifitas
jasmani tersebut dapat diartikan sebagai peserta didik untuk meningkatkan
keterampilan motorik dan fungsional. Dengan kata lain, prinsip-prinsip
pembelajaran pendidikan jasmani yang dikembangkan haruslah dapat memacu
pada pembentukan, pengembangan dan peningkatan kualitas kemampuan
unsur-unsur kognitif, afektif dan psikomotorik. Sesuai dengan makna
pendidikan jasmani (penjas) yaitu pendidikan melalui aktifitas fisik, maka
salah satu prioritas utama tujuan yang ingin dicapai dalam penjas adalah
penguasaan keterampilan motorik. Oleh sebab itu aktivitas yang diberikan
hendaknya mampu membangkitkan dan memberikan kesempatan kepada anak
untuk aktif dan kreatif, serta mampu menumbuhkan kembangkan potensi dan
motorik anak. Dengan demikian, selama anak mengikuti proses belajar penjas
secara langsung akan dapat merangsang terpacunya suatu penguasaan
keterampilan motorik pada umumnya dan keterampilan cabang olahraga
tertentu pada khusunya.
2
Perkembangan olahraga saat ini saat pesat, hal ini terlihat dengan
semakin banyak jumlah kejuaraan dari tingkat daerah sampai tingkat nasional.
Untuk pencapaian tertinggi pada setiap cabang olahraga, perlu dilakukan
pembinanan sejak usia dini. Salah satunya dapat dilakukan melalui jalur
pendidikan jasmani di sekolah. Dan kegiatan yang utama yang bertujuan
mengembangkan bakat dan minat siswa melalui kegiatan Ekstra kurikuler
yang sudah mengarah ke prestasis siswa.
Di Kecamatan Demak kota terdiri dari 4 sekolahan SMP Negeri, yang
dimana setiap sekolahan juga mengadakan Ekstra kurikuler bidang olahraga
yaitu Cabang olahraga bola voli. Untuk megasah dan mengembangkan bakat
serta minat bermain bola voli mereka, pihak sekolah mengadakan ekstra
tersebut dengan terjadwal, terprogram dan lain-lain.
Adapun deskripsi atau gambaran tentang 4 sekolah SMP Negeri di
Kecamatan Demak Kota yang mengadakan Ekstra kurikuler bola voli
terlampir pada tebel berikut ini;
Tabel 1
Deskripsi Kegiatan Ekstra kurikuler Voli Pa SMP Negeri Se-
Kecamatan Demak Kota tahun 2012/2013
No Nama SMP
Jumlah
Peserta
(Pa)
Jadwal
Latihan
Prestasi Yang
Pernah Diraih
Tahun
Pecapaian
Prestasi
1 SMPN 1
DEMAK
16 Selasa,
Kamis &
Sabtu
Finalis Popda
Kabupaten (Juara
II)
2008
2 SMPN 2 18 Senin, Juara Popda 2008, 2010,
3
DEMAK Rabu &
Sabtu
Kabupaten, Juara II
Karesidenan
Semarang dan
Kejuaraan Voli Hut
Demak tk. SMP
2011, 2012
3 SMPN 3
DEMAK
15 Selasa
Kamis &
Sabtu
Perempat Final
Popda & Semi
Final Popda
2009
4 SMPN 5
DEMAK
18 Selasa &
Kamis
Semi Final Popda 2012
Jumlah total 67
(Sumber: Nara sumber SMPN terkait)
Cabang voli, sepak bola, bulu tangkis dan tenis meja dapat dimainkan
oleh anak-anak sampai dewasa. Di sekolah, cabang olahraga tersebut
dimainkan oleh siswa mulai sekolah dasar, lanjutan pertama, menengah,
sampai perguruan tinggi. Kondisi nyata terdapat di SMPN se-Kecamatan
Demak Kota mengadakan Ekstra kurikuler cabang voli. Usaha untuk
tercapainya prestasi, khususnya olahraga bola voli, perlu latihan teknik yang
tepat bagi pemula khususnya siswa untuk penguasaan teknik dasar yang
sempurna. Penguasaan teknik dasar yang sempurna akan menjadi dasar
pengembangan mutu prestasi permainan.
Seperti yang dikemukakan Suharno Hp (1981:35) bahwa teknik dasar
bola voli harus dipelajari dahulu guna dapat mengembangkan mutu prestasi.
Penggunaan teknik dasar secara sempurna dapat dicapai dengan berlatih
secara teratur dengan menggunakan bentuk latihan yang baik dan benar.
4
Agar kecakapan bermain bola voli dapat ditingkatkan maka teknik ini
erat sekali hubungannya dengan kemampuan gerak, kondisi fisik, taktik, dan
mental. Teknik dasar bola voli harus betul-betul dipelajari terlebih duhulu
guna dapat mengembangkan mutu prestasi permainan bola voli. Penguasaan
teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur yang turut
menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu pertandingan di
samping unsur-unsur kondisi fisik, mental dan taktik (Suharno H.P, 1981:35).
Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul “SURVEI TINGKAT KEMAMPUAN BERMAIN BOLA
VOLI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA PESERTA
EKSTRA KURIKULER BOLA VOLI PUTRA DI SMP NEGERI SE-
KECAMATAN DEMAK TAHUN AJARAN 2012/2013.”
1.2 Permasalahan
Dari latar belakang di atas penulis mengangkat permasalahan yang
perlu diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimanakah tingkat keterampilan bermain bola voli pada peserta siswa
Ekstra kurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan Demak?
2. Bagaimanakah tingkat kesegaran jasmani pada peserta siswa Ekstra
kurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan Demak?
5
1.3Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat keterampilan bermain bermainan bola voli pada
siswa peserta Ekstra kurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan
Demak.
2. Untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani pada siswa peserta Ekstra
kurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan Demak.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengembangkan ilmu khususnya berkaitan dengan kemampuan dasar
permainan bola voli yang telah di dapatkan dari perkuliahan.
2. Dengan diketahuinya hasil penelitian ini peneliti berharap semoga hasil
penelitian ini dapat memberikan sumbangan positif bagi pelatih dan pembina
bola voli dalam membina pemain, khusunya latihan teknik dasar dan
kemampuan fisik yang dominan dalam bermain bola voli.
3. Bagi siswa, dengan diketahuinya hasil penelitian ini diharapkan siswa akan
lebih giat berlatih dan berusaha menjadi lebih optimal tingkat kemampuan
dasar bermain bola voli, serta meningkatkan status kondisi fisiknya.
4. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru olahraga dalam membina para siswanya
khususnya pada prestasi belajar bola voli.
6
1.5 Penegasan Istilah/ Batasan Operasional
Agar tidak terjadi pembiasan pembahasan dan kesalahan penafsiran
yang ada dalam judul, maka berikut ini dijelaskan beberapa istilah dan
batasan-batasan ruang lingkup penelitian:
1.5.1 Survei
Survei adalah cara menyimpulkan data dari sejumlah unit atau
individu dalam waktu (jangka waktu) yang bersamaan (Suharsimi
Arikunto,1999:92).
1.5.2 Tingkat Kemampuan
Tingkat adalah pangkat, derajat, taraf. Sedangkan kemampuan
adalah kesanggupan seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki (W.J.S. Poerwodarminto, 1976).
1.5.3 Teknik Dasar Bermain Bola Voli
Adalah semua gerakan pemain dengan bola yang diperlukan utuk
bermain bola voli. Bola voli adalah cabang olahraga permainan yang
sifatnya beregu dalam memainkannya, sehingga kemampuan teknik dasar
dan kerja sama dalam beregu sangatlah penting (Suharno H.P, 1984:27).
1.5.4 Kesegaran Jasmani
Kesegaran jasmani menurut ahli faal dapat didefinisikan sebagai
kemampuan seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan
kerja muskular di mana kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria
utama. Sedang menurut ahli-ahli pendidikan jasmani, kesegaran jasmani
adalah kapasitas fungsional total seseorang untuk melakukam sesuatu
7
kerja tertentu dengan hasil yang baik tanpa kelelahan yang berarti
(Depdikbud, 1992:9).
Sedangkan menurut Pussegjas (1995:1) kesegaran jasmani adalah
perwujudan kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk
melakukan pekerjaan baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, maupun
sebagai warga negara perlu mendapat perhatiaan dan tanggapan yang lebih
memadai.
1.5.5 Ekstra kurikuler
Ekstra kurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam
pelajaran yang tercantum dalam susunan progam sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan sekolah (Wahjosumijdo, 2002:215).
1.6 Sumber Pemecahan Masalah
Permainan bola voli merupakan Olahraga tim (Olimpiade) di mana dua
tim terdiri dari 6 pemain aktif, tiap tim yang dipisahkan oleh net. Setiap tim
mencoba untuk membuat poin dengan cara menjatuhkan bola ke lapangan lawan
yang diselenggarakan di bawah aturan. Permainan bola voli termasuk jenis
permainan yang memerlukan latihan yang teratur dan terarah, karena permainan
bola voli mengandung berbagai macam unsur gerak. Seperti yang dikemukakan
oleh Suharno HP (1979:12) ”bahwa dalam bermain bola voli secara baik dan
berprestasi sangat memerlukan penguasaan teknik–teknik dasar secara sempurna
dan baik. Teknik dasar dalam permainan bola voli adalah suatu proses melahirkan
keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk
menyelesaikan tugas yang pasti dalam permainan bola voli”.
8
Dari pernyataan yang dikemukakan para ahli diatas bahwa permainan bola
voli tidak bisa terlepas dengan teknik dasar bermain bola voli itu sendiri. Untuk
memperagakan teknik dasar yang baik harus memiliki tingkat kemampuan fisik
yang baik pula/atau tingkat kesegaran jasmani yang terbagi beberapa unsure. Oleh
karena itu dalam proses kegiatan Ekstra kurikuler yang tujuan akhir adalah
pencapaian prestasi dalam kompetisi tertentu maka haruslah penting mengetahui
sejauh mana tingkat keterampilan bermain bola voli dan tingkat kesegaran
jasmani para atletnya. Untuk mengetahui dua hal penting tersebut dapat dilakukan
dengan cara Tes Keterampilan bermain bola voli dan tes TKJI sesuai dengan
karakteristik dari sampel yang dites.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan
peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka
melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan
atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di
sekolah/madrasah.
(http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-kegiatan-
ekstra-kurikuler/ di akses 17/9/2013)
Di dalam bentuk petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
disebutkan jenis kegiatan kurikuler, yang terdiri dari:
1. Kegiatan intra kurikuler yaitu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
melalui progam tatap muka dengan alokasi waktu yang telah ditentukan
dalam struktur progam dengan tujuan mencapaikemampuan minimal
untuk setiap bidang studi.
2. Kegiatan korikuler yaitu kegiatan yang dilakukan melaui pemberian
tugas-tugas dan dilakukan di luar jam pelajaran intrakurikuler dengan
tujuan untuk lebih mendalami dan menghayati materi pelajaran yang
telah dipelajari siswa melalui kegiatan intrakurikuler.
3. Kegiatan ekstra kurikuler yaitu kegiatan yang dilakukan di luar jam
pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah
untuk memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan atau
10
peningkatan nilai atau dalam rangka penerapan pengetahuan dan
kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam
kurikulum.
Tujuan ekstra kurikuler adalah kegiatan yang dapat meningkatkan
pengetahuan siswa dalam aspek kognotif, afektif, dan psikomotorik,
mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan prestasi
menuju pembinaan manusia Indonesia seutuhnya. Lingkup kegiatan
ekstrakurikuler mencakup kegiatan yang dapat menunjang dn mendukung
progam intrakurikuler maupun progam korikuler (Depdikbud, 1990:10).
Dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler perlu
memperhatikan hal-hal sebagai beriktu:
1. Memberikan tempat serta menyalurkan bakat dan minat siswa, sehingga
siswa akan terbiasa melakukan kegiatan yang positif.
2. Adanya perencanaan, persiapan, dan pembinaan yang telah
diperitungkan masak-masak, sehingga progam ekstrakurikuler tercapai
atau hendak dicapai.
3. Faktor-faktor kemampuan para pelaksana untuk memonitor dan
memberikan penilaian (Depdikbud, 1990:1).
Di sekolah-sekolah baik sekolah menengah pertama dan menengah
atas banyak mengadakan kegiatan ekstra kurikuler baik dibidang akademik
maupun bidang olahraga. Di SMPN se-kecamatan demak juga
mengadakan kegiatan tersebut sesuai dengan bakat dan minat siswa yang
sebelumnya ditawarkan oleh siswa pada saat penerimaan siswa baru. Pada
SMPN biasanya kegiatan ekstra kurikuler sudah di kelola dengan baik,
11
dengan memberikan fasilitas sarana dan pelatih dari luar, oleh karena itu
tidak menutup kemungkinan kegiatan ekstra kurikuler disekolah yang
dikelola dengan baik pasti akan memberikan sumbangsih prestasi.
2.2 Teknik Dasar Bermain Bola Voli
Dalam usaha untuk mencapai suatu keberhasilan di dalam
mencapai prestasi yang optimal ada beberapa faktor yang menentukan
antara lain:
1) Kondisi fisik atau tingkat kesegaran jasmani.
2) Kemampuan teknik dan keterampilan yang dimilikinya.
3) Masalah-masalah lingkungan.
4) Pengembangan mental.
5) Kematangan.
Kemampuan teknik dan keterampilan yang dimiliki merupakan
faktor yang paling berpengaruh dalam permainan bola voli. Teknik adalah
suatu proses melakukan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek
sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang
permainan bola voli (Suharno H.P, 1981:35).
Agar kecakapan bermain bola voli dapat ditingkatkan maka teknik
ini erat sekali hubungannya dengan kemampuan gerak, kondisi fisik,
taktik, dan mental. Teknik dasar bola voli harus betul-betul dipelajari
terlebih duhulu guna dapat mengembangkan mutu prestasi permainan bola
voli. Penguasaan teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu
unsur yang turut menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam
12
suatu pertandingan di samping unsur-unsur kondisi fisik, mental dan taktik
(Suharno H.P, 1981:35).
Dalam permainan bola voli, ada beberapa macam teknik dasar
yang harus dimiliki oleh setiap pemain bola voli yaitu:
2.2.1 Servis
Awal mulanya servis hanya merupakan pukulan pembukaan untuk
memulainya suatu permainan, sesuai dengan kemajuan permintaan bahwa
teknik servis saat ini hanya sebagai permulaan permainan, tetapi bila
ditinjau dari taktik sudah merupakan suatu serangan awal bagi regu yang
memulainya untuk mendapatkan nilai. Karena kedudukannya yang sangat
penting, maka para pelatih dan guru olahraga dianjurkan selalu berusaha
menciptakan bentuk teknik dasar servis yang dapat menyulitkan lawan,
bahkan dengan servis hendaknya dapat diartikan sebagai suatu serangan
pertama kali bagi regu yang melakukan servis untuk meraih kemenangan.
Bertolak dari pentingnya kedudukan servis, ada bermacam-macam
teknik dan variasi servis yaitu:
2.2.1.1 Servis Tangan Bawah (Underhand Service)
Servis tangan bawah adalah cara yang termudah untuk
memasukkan bola ke daerah lawan. Bagi pemain pemula cara ini sangat
mudah untuk dipelajari dan tenaga yang dibutuhkan tidak terlalu besar,
sehingga dalam waktu singkat sudah dapat dikuasai.
13
Gambar 1
Servis Tangan Bawah/ Under Hand Service
(Herry Koesyanto, 2003:13)
Servis Mengapung Tangan Bawah (Underhand Floating Service)
Teknik ini sangat efektifdan efisien untuk pemain putri, karena
sesuai dengan sifat pemain putri yang lemah dalam undur kekuatan dan
ketepatan lengan.
Sikap permulaan:
Berdiri normal, pegang bola dengan tangan kiri, konsentrasi pandangan ke
arah bola. Bola dilambungkan berada di depan sebelah kanan sejajar
dengan bahu kanan setinggi pinggang.
Gambar 2
Servis Tangan Bawah/ Under Hand Service
(Herry Koesyanto, 2003:14)
14
2.2.2.2 Servis Tangan Atas (Overhead Service)
Gambar 3
Servis Tangan Atas/ Overhead Service
(Herry Koesyanto, 2003:15)
1. Floating Overhead Service
Gambar 4
Servis atas/ Floating Overhead Service
(Herry Koesyanto, 2003:15)
15
2. Overhand Change-Up Service (Slide Floating Service)
Gambar 5
Overhand Change-Up Service (Slide Floating Service)
(Herry Koesyanto, 2003:16)
3. Overhand Round-House Service (Hooke Service)
Gambar 6
Overhand Round-House Service (Hoke Service)
(Herry Koesyanto, 2003:17)
16
4. Jumping Service
Gambar 7
Jumping Service (Herry Koesyanto, 2003:17)
2.2.2 Passing (mengoper)
Passing adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu
regu dengan suatu teknik tertentu, sebagai langkah awal untuk menyusun
pola serangan kepada regu lawan. Teknik passing ada dua yaitu passing
atas dan passing bawah.
1. Passing Atas
Passing atas ada dua macam yaitu passing atas normal dan passing
atas setinggi muka. Keduanya hampir sama hanya saja pada saat
perkenaan bolanya yang berbeda. Passing atas normal, bola berada di
depan atas muka, sedangkan passing atas setinggi muka, bola berada tepat
di depan muka.
17
Gambar 8
Passing Atas
(Herry Koesyanto, 2003:23)
2. Passing Bawah
Dalam melakukan passing bawah dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu dengan satu tangan dan dua tangan. Passing bawah satu tangan
biasanya digunakan apabila bola berada agak jauh dari badan dan agak
rendah. Bentuk-bentuk melakukan passing bawah satu tangan antara lain:
- Menggunakan lengan dengan jari-jari menggenggam.
- Punggung tangan jari-jari terbuka.
- Pergelangan tangan bagian dalam dengan tangan menggenggam.
Gambar 9
Sikap Lengan Saat Passing Bawah Satu Tangan
(Herry Koesyanto, 2003:27)
18
Sedangkan passing bawah dua tangan ada beberapa bentuk sikap tangan
sebelum melakukan passing bawah dua tangan antara lain:
a. The Dig (Clenched First Methode) yaitu kedua ibu jari sejajar dengan
jari-jari tangan yang satu membungkus jari tangan yang lain, ini
asalnya dari Amerika. Bentuk ini sering digunakan bagi pemain yang
sudah tinggi kemampuan passing bawahnya, karena lebih fleksibel
apabila menerima bola dari arah manapun.
Gambar 10
The Dig (Clenched First Methode)
(Herry Koesyanto, 2003:27)
b. Mengemis ( Thumb Over Methode) yaitu kedua telapak tangan
menghadap ke atas dengan punggung satu tangan menempel pada
telapak tangan lainya dan dijepit ibu jari. Perkenaan bola di atas
pergelangan tangan (bagian proksimal) bentuk ini lebih tepatnya bagi
pemula karena untuk mempermudah mengantisipasi bola pada bidang
perkenaan.
19
Gambar 11
Posisi Tangan Mengemis
(Herry Koesyanto, 2003:28)
2.2.3 Umpan/Set-Uper
Mengumpan berarti menyajikan bola kepada teman seregunya yang
selanjutnya diharapkan akan dapat dipergunakan untuk menyerang ke
lapangan lawan, karena pada umumnya pengertian menyerang adalah
melakukan smash. Jadi mengumpan adalah menyajikan bola untuk dapat
di smash teman seregunya.
Menurut Herry Koesyanto,(2003:30) mengatakan untuk mengumpan
harus memenuhi beberapa persyaratan agar hasilnya dapat di smash
dengan baik, adapun persyaratan itu adalah sebagai berikut:
a. Bola harus melambung dengan tenang di daerah serang lapangan
sendiri.
b. Bola harus berada di atas jaring dengan ketinggian yang cukup, agar
sempat di smash bagi smasher.
c. Jarak dari jaring sejauh 20-50 cm.
Menurut tinggi rendahnya umpan dalam permainan bola voli, dapat
dibagi dalam empat macam sebagi berikut:
a. Umpan normal
20
b. Umpan semi Set-up (setengah normal)
c. Umpan push (dorongan cepat)
d. Umpan pull (umpan cepat).
2.2.4 Smash
Proses dalam melakukan smash yaitu saat awalan, saat tolakan, saat
pukulan, saat mendarat di tanah.
Urutan melakukan smash adalah sebagai berikut:
a. Melakukan awalan 1 sampai dengan 3 langkah.
b. Langkah yang dibuat menggunakan langkah kaki lebar.
c. Pada saat mendekati net kedua lengan diayunkan ke belakang.
d. Kedua kaki dihentakkan bersusulan, lalu meloncat, lengan yang akan
memukul mulai mengayun ke depan, punggung kebelakang.
e. Bola di pukul dengan lengan terjulur, tangan terbuka dan menaungi
bola, sementara pergelangan tangan harus longgar.
Gambar 12
Urutan Melakukan Smash
( Herry Koesyanto, 2003:35 )
21
2.2.5 Block/bendungan
Block adalah upaya untuk membendung serangan dari lawan.
Adapun tahap-tahap untuk melakukan blocking adalah:
a. Mengadakan langkah ke kanan atau ke kiri.
b. Meloncat ke atas dengan tumpuan kedua kaki.
c. Menggerakkan tangan dan lengan untuk menguasai bola.
d. Mendarat dengan dua kaki secara lentuk.
Sumber : (Herry Koesyanto, 2003:42).
Tolakan dilakukan sesaat bila smasher telah menolak ke atas, hal ini
bila bola di umpan dekat dengan jaring. Bila bola di umpan agak jauh dari
jaring maka saat tolakan agak diperlambat sedikit. Dalam melakukan block
atau bendungan, seorang pemain bisa melakukannya secara sendirian
(block tunggal) ataupun melakukannya secara berkawan. Perlu ditekankan
bahwa dalam melakukan block yang berhasil kiranya tidak semudah
seperti yang telah diuraikan. Oleh karena itu, untuk dapat memblok secara
rapi dan berhasil diperlukan latihan yang banyak dan adanya kemauan
yang keras. Tindakan block itu sendiri sebetulnya secara psikologis
mengemukakan karena blocker selalu dalam keadaan dipimpin oleh
smasher. Hal-hal yang mempengaruhi block kurang berhasil disebabkan
oleh:
a. Latihan teknik biasanya hanya latihan gerakan bayangan tanpa smahs
yang sesungguhnya.
b. Unsur psikologis yang menjemukan dalam melakukan block di dalam
pertandingan, dan lain sebagainya.
22
2.3 Kesegaran Jasmani
Kesegaran jasmani merupakan hal yang sudah populer di kalangan
masyarakat saat ini. Untuk mempertegas agar pengertian lebih sesuai
dengan apa yang dimaksud, ada beberapa pendapat para ahli atau pakar
kesegaran jasmani.
Kesegaran jasmani menurut ahli faal dapat didefinisikan sebagai
kemampuan seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan
kerja muskular di mana kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria
utama. Sedang menurut ahli-ahli pendidikan jasmani, kesegaran jasmani
adalah kapasitas fungsional total seseorang untuk melakukam sesuatu
kerja tertentu dengan hasil yang baik tanpa kelelahan yang berarti
(Depdikbud, 1992:9).
Seseorang yang memilik kasegaran jasmani yang baik dapat diartikan
cukup mempunyai kesanggupan untuk melakukan pekerjaannya dengan
efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga masih
memiliki sisa tenaga untuk mengisi waktu luangnya dan tugas-tugas
mendadak lainnya. Bisa dikatakan pula bahwa tingkat kesegaran jasmani
yang baik memberikan seseorang kesanggupan pada seseorang untuk
menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap
pembebanan yang banyak.
23
Menurut Engkos Kosasih dalam Sumarjo (2002 : 43) kesegaran
jasmani adalah kemampuan fungsional dari seseorang untuk menghadapi
pekerjaannya, sehingga orang yang memiliki kesegaran jasmani akan
mampu melaksanakan pekerjaannya berulang kali tanpa menimbulkan
kelelahan yang berarti, dan masih dapat menghadapi kesukaran yang tidak
terduga sebelumnya.
Menurut Muhajir (2004 : 2) kebugaran jasmani adalah kesanggupan
dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap
pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan
sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Setiap orang
membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar ia dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan efektif dan efisien tanpa mengalami kelelahan yang
berarti.
Sedangkan menurut Pussegjas (1995:1) kesegaran jasmani adalah
perwujudan kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk
melakukan pekerjaan baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, maupun
sebagai warga negara perlu mendapat perhatiaan dan tanggapan yang lebih
memadai.
Kesegaran jasmani juga sering di sebut dengan kondisi fisik, para
ahli, seperti yang di kemukakan oleh M. Sajoto Menurut Sajoto (1995:8-
11) kondisi fisik atau kesegaran jasmani adalah satu kesatuan yang utuh
dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja. Baik
peningkatan maupun pemeliharaannya. Disebutkan pula bahwa komponen
kondisi fisik meliputi: kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, daya
24
lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, dan ketepatan.
Menurut Prof. Dr Sukadiyanto (2005:5), kondisi fisik menjadi hal
yang penting bagi anak latih sebab kondisi fisik sebagai fondasi untuk
belajar teknik, taktik, strategi, dan mental. Drilling teknik dan taktik yang
intensif dengan gerakan yang komplek adalah satu cara meningkatkan
komponen fisik yang komplek pula. Manfaat latihan fisik yang baik akan
meraih prestasi yang lebih baik, tidak mudah cidera dan cepat pulih bila
cidera, mencegah kelelahan mental dan memperbaiki konsentrasi, mudah
pulih setelah latihan berat dan kompetisi berat, tidak lelah sekalipun dalam
pertandingan lama, jarang nyeri otot dan meningkatkan rasa percaya diri.
Adapun kebugaran fisik dapat di artikan sebagai kemampuan untuk
berfungsi secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas,
biasanya pada saat kita melakukan kegiatan lain, masih memiliki sisa
energi yang cukup untuk menangani tekanan tambahan atau keadaan
darurat yang mungkin timbul.
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa
kesegaran jasmani dapat diartikan sebagai kemapuan fisik untuk
melakukan tugas pekerjaan sesuai dengan bidangnya tanpa mengalami
kelelahan yang berlebih dan mendapat pemulihan yang cepat seperti pada
saat belum melakukan aktivitas.
Jika mencermati apa yang telah disebut diatas kondisi fisik sangat
diperlukan dalam beberapa cabang olahraga. Tidak lain halnya dengan
cabang olahraga permainan olahraga bola besar contohnya bola voli,
disamping memerlukan kemampuan teknik dasar yang bagus harus
25
ditunjang juga dengan kemampuan fisik yang bagus pula.
2.3.1 Komponen Kesegaran Jasmani
Pengertian kesegaran jasmani adalah pengertian yang sangat
kompleks, oleh karena itu untuk mengetahui dan memahami secara
mendalam perlu mempelajari komponen-komponen yang membentuk dan
saling bertautan antara yang satu dengan yang lainnya. M. Sajoto (1995:7)
menjelaskan bahwa komponen-komponen kesegaran jasmani adalah: 1)
daya tahan, 2) daya tahan otot, 3) daya tahan jantung, 4) kelentukan, 5)
kecepatan, 6) kelincahan, 7) koordinasi, 8) keseimbangan dan, 9)
ketepatan. Penjelasan tentang peranan masing-masing komponen adalah
sebagai berikut:
2.3.1.1 Kekuatan
Kekuatan atau strength, adalah komponen kondisi fisik seseorang
tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot dalam menjalankan
aktivitas (Dwiyogo dan Sulistyorini, 1991:25). Menurut M. Sajoto
(1995;8) kekuatan adalah Komponen kondisi fisik seseorang tentang
kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban
sewaktu bekerja. Dari pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpilan
bahwa kekuatan adalah kemampuan otot untuk mengatasi atau melawan
beban dengan usaha yang maksimal dalam melaksanakan aktivitas
tertentu.
2.3.1.2 Daya Tahan
Daya tahan otot tidak hanya dikenal pada istilah kekuatan tetapi juga
kemampuan otot berkontraksi dalam beberapa waktu tanpa mengalami
26
kelelahan. Menurut M. Sajoto (1995:8) Dalam hal ini dikenal dengan dua
daya tahan, yakni :
1. Daya tahan umum (general endurance) kemampuan seseorang dalam
mempergunakan sistem jantung paru-paru dan peredaran darahnya
secara efektifdan efisien untuk menjalankan kerja terus menerus yang
melibatkan kontraksi otot-otot dengan entensitas tinggi dalam waktu
yang cukup lama.
2. Daya tahan otot (local endurance) adalah kemampuan seseorang dalam
menggunakan ototnya untuk berkontraksi terus menerus dalam waktu
relaitif lama dengan beban tertentu.
Daya tahan atau endurance dalam hal ini dikenal dua macam daya
tahan, yakni: daya tahan umum atau general endurance kemampuan
seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan
peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja
secara terus menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot dengan
intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama. Daya tahan otot atau local
endurance yaitu kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya
untuk berkontraksi secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama
dengan beban tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa daya tahan/endurance merupakan salah
satu komponen kesegaran jasmani yang paling penting untuk dilatih,
karena daya tahan ini secara langsung juga untuk melatih otot, kelenturan
dan komponen kesegaran jasmani lainnya.
27
2.3.1.3 Power
Menurut M. Sajoto (1995:8) Power menurut Kemampuan seseorang
untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu
yang sependek-pendeknya. Dapat dinyatakan bahwa daya ledak otot =
kekuatan(force) x kecepatan (felocity). Seperti dalam lompat tinggi, tolak
peluru serta gerak lain yang bersifat eksplusif. Power adalah kemampuan
untuk mengubah energi fisik ke dalam kekuatan yang sangat cepat dan
tergantung pada banyaknya adenosine triphosphat (ATP) yang diproduksi
setiap satuan waktu.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa power itu adalah kemampuan
tubuh untuk memadukan kekuatan dan kecepatan dalam waktu yang
bersamaan.
2.3.1.4 Kecepatan
Kecepatan atau speeds, adalah kemampuan seseorang untuk
mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam
waktu sesingkat-singkatnya. Seperti dalam lari cepat, pukulan dalam tinju,
balap sepeda, smash dalam bulutangkis, dan lain-lain (Dwiyogo dan
Sulistyorini, 1991:29).
Menurut M. Sajoto (1995:8) Kecepatan adalah kemampuan seseorang
untuk mengerjakan gerakan keseimbangan dalam bentuk yang sama dalam
waktu yang sesingkatsingkatnya seperti dalam lari cepat , pukulan dalam
tinju, balap sepeda, panahan dan lain-lain.Dalam hal ini ada kecepatan
gerak dan kecepatan eksplusif.
28
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kecepatan
adalah kemampuan tubuh atau bagian tubuh untuk melakukan gerakan
dalam waktu yang pendek.
2.3.1.5 Kelincahan
Kelincahan atau agility adalah kemampuan seseorang mengubah
posisi di area tertentu. Seseorang yang mampu mengubah posisi yang
berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik, berarti
kelincahannya cukup baik. Jadi kelincahan tidak hanya memerlukan suatu
kecepatan saja, akan tetapi juga memerlukan fleksibilitas yang baik dari
sendi-sendi anggota tubuh. Untuk melatih kecepatan, dibutuhkan bentuk
latihan yang sesuai dan mengharuskan orang itu untuk dapat bergerak
dengan cepat dan mengubah arah dengan lincah. Seseorang dikatakan
memiliki kelincahan cukup baik apabila mampu merubah satu posisi ke
posisi yang berbeda dengan kecepatan tinggi dan koordinasi gerakan yang
baik.
Menurut M. Sajoto (1995:8) bahwa kelincahan adalah kemampuan
seseorang mengubah posisi diarea tertentu. Seseorang yang mampu
mengubah satu posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan
koordinasi yang baik, berarti kelincahannya cukup baik.
Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya
kelincahan adalah kemampuan mengubah arah atau posisi badan secara
cepat dan melakukan gerakan yang lain.
2.3.1.6 Kelenturan
Daya lentur atau flexibility, adalah ukuran kemampuan seseorang
29
dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh
yang luas, hal ini akan sangat mudah ditandai dengan tingkat flexibility
persendian pada seluruh tubuh.
Menurut M. Sajoto (1995:8) Kelenturan adalah aktifitas seseorang
dalam menyesuaikan diri untuk segala aktifitas dengan penguluran tubuh
yang luas. Hal ini akan mudah ditandai dengan tingkat fleksibilitas pada
seluruh tubuh . Kelenturan menurut Kirkendall dkk (1980:248) dalam
Humaid Ali Hasan adalah kemampuan tubuh atau bagian-bagian tubuh
untuk melakukan berbagai gerakan dengan leluasa dan seimbang antara
kelincahan dan respon keseimbangan. Secara umum, suhu badan dan usia
sangat mempengaruhi luasnya gerakan bagian-bagian tubuh.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelenturan adalah ukuran
kemampuan seseorang yang mempunyai ruang gerak yang luas dalam
sendi-sendinya dan yang mempunyai otot-otot yang elastis.
2.3.1.7 Keseimbangan
Keseimbangan menurut M. Sajoto (M.Sajoto (1995: 8) Kemampuan
seseorang untuk mengendalikan organ-organ syaraf otot, seperti dalam
hand-stand atau dalam mencapai keseimbangan sewaktu seseorang sedang
berjalan kemudian terganggu (misalnya tergelincir dan lain-lain).
Sedangkan Dwiyogo dan Sulistyorini (1991:33) menjelaskan bahwa
keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh agar
tetap stabil. Sedangkan Kirkendall dkk (1980:257) dalam Humaid Ali
Hasan mengemukakan bahwa keseimbangan adalah fenomena yang
kompleks yang melibatkan vestibular system pada bagian dalam telinga,
30
penglihatan mata, otak menafsirkan secara komplek, menghasilkan
berbagai respon gerakan pada situasi fisik tertentu. Di bidang olahraga
banyak hal yang harus dilakukan oleh atlet dalam masalah keseimbangan
ini baik dalam menghilangkan atau mempertahankan keseimbangan.
Dari beberapa uraian di atas, maka keseimbangan dapat diartikan
sebagai kemampuan untuk mempertahankan posisi badan dalam berbagai
keadaan, sehingga tidak mendapat gangguan pada keseimbangannya atau
bisa juga diartikan bahwa keseimbangan adalah kemampuan sikap tubuh
yang tepat pada saat melakukan gerakan.
2.3.1.8 Koordinasi
Koordinasi menurut M. Sajoto (1995:8) Adalah kemampuan
seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda
kedalam pola gerakan tunggal secara efektif. Sedangkan Menurut
Kirkendall dkk (1980:257) dalam Humaid Ali Hasan, koordinasi adalah
kerjasama yang selaras antara sekelompok otot selama bergerak yang
dilakukan dengan indikasi keterampilan yang sama. Batasan koordinasi
juga disampaikan para ahli adalah kemampuan untuk menyatukan sistem
indera, sistem syaraf dan sistem otot rangka menjadi rangkaian untuk
mengatur bagian-bagian badan secara terpisah yang terlibat dalam satu
pola gerak yang rumit dan mempersatukan bagian-bagian tersebut menjadi
suatu gerak tunggal dan berhasil mencapai beberapa tujuan.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa koordinasi adalah
kemampuan tubuh seseorang yang selaras antara sekelompok otot selama
bergerak yang terlibat dalam satu pola gerak yang rumit dan
31
mempersatukan bagian-bagian tersebut menjadi suatu gerak tunggal dan
berhasil mencapai beberapa tujuan.
2.3.1.9 Ketepatan
Menurut M. Sajoto (1995:8) Ketepatan adalah kemampuan seseorang
mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran-sasaran, ini
dapat merupakan suatu jarak atau mungkin suatu objek yang langsung
yang harus dikenai dengan salah satu bagian tubuh. Ketetapan atau
accuracy, adalah kemampuan gerak tubuh seseorang untuk mengendalikan
gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat merupakan
jarak atau mungkin suatu objek langsung yang harus dikenal dengan salah
satu bagian tubuh.
Ketepatan menurut Dwiyogo dan Sulistyorini (1991:33) adalah
kemampuan seseorang untuk mengarahkan suatu gerak ke suatu sasaran
sesuai dengan tujuan. Cara mengembangkan ketepatan ialah dengan
mengulang-ulang gerakan dengan frekuensi yang banyak, mempercepat
gerakan, dan menjauhkan atau mempersempit gerakan.
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani
Menurut Djoko Pekik Irianto (2004 : 7) untuk mendapatkan
kesegaran jasmani yang memadai diperlukan perencanaan sistematik
melalui pemahaman pola hidup sehat bagi semua lapisan masyarakat,
meliputi : makan, istirahat dan olahraga.
a) Makan
Untuk dapat mempertahankan hidup secara layak setiap manusia
32
memerlukan makan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitas, yakni
memenuhi syarat makan sehat berimbang, cukup energi, dan nutrisi
meliputi : karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan air.
b) Istirahat
Tubuh manusia tersusun atas organ, jaringan, dan sel yang memiliki
kemampuan kerja terbatas. Seseorang tidak akan mampu melakukan kerja
terus menerus tanpa berhenti. Kelelahan adalah salah satu indikator
keterbatasan tubuh manusia. Untuk itu istirah sangat diperlukan agar tubuh
memiliki kesempatan melakukan pemulihan sehingga dapat melakukan
kerja atau aktifitas sehari-hari dengan nyaman. Dalam sehari semalam,
umumnya seseorang memerlukan istirahat 7 sampai 8 jam.
c) Berolahraga
Belohraga adalah salah satu alternatif paling efektif dan aman untuk
memperoleh kebugaran sebab berolahraga mempunyai multi manfaat,
antara lain manfaat fisik (meningkatkan komponen kebugaran), manfaat
psikis (lebih tahan terhadap stres, lebih mampu berkonsentrasi), dan
manfaat sosial (menambah percaya diri dan sarana berinteraksi).
Menurut Erminawati (2009 : 4) Kesegaran jasmani pada umumnya
dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
Faktor internal adalah sesuatu yang sudah terdapat dalam tubuh
seseorang yang bersifat menetap misalnya genetik, umur, jenis kelamin.
d) Genetik
Faktor genetik, yaitu sifat-sifat spisifik yang ada dalam tubuh
33
seseorang dari sejak lahir. Pengaruh genetik terhadap kekuatan otot dan
daya tahan otot pada umumnya berhubangan dengan komposisi serabut
otot yang terdiri dari atas serat merah dan serat putih. Seseorang yang
lebih banyak memiliki rangka serat merah lebih tepat untuk melakukan
kegiatan yang bersifat aerobik seperti maraton, sedangkan yang lebih
banyak memiliki serat otot putih, lebih mampu untuk melakukan kegiatan
yang bersifat anaerobik seperti lari jarak pendek, angkat besi, dan
sebagainya.
e) Umur
Umur mempengaruhi hampir semua komponen kebugaran jasmani.
Pada daya tahan kardiovaskuler ditemukan, sejak usia anak-anak sampai
sekitar umur 20 tahun, daya tahan kardiovaskuler meningkat dan mencapai
maksimal diusia 20-30 tahun. Daya tahan tersebut akan semakin menurun
sejalan dengan semakin tambahnya usia, namun penurunan ini dapat
berkurang, bila seseorang berolaraga teratur sejak dini.
f) Jenis kelamin
Kebugaran jasmani antara pria dan wanita berbeda karena adanya
perbedaan tubuh yang terjadi setelah masa pubertas. Daya tahan
kordiovaskuler pada usia anak-anak, antara pria dan wanita tidak berbeda,
namun setelah masa pubertas terdapat perbedaan, karena wanita memiliki
jaringan lemak yan lebih banyak dan hemoglobin lebih rendah dibanding
dengan pria. Hal yang sama juga terjadi pada kekuatan otot, karena
perbedaan kekuatan antara pria dan wanita disebabkan oleh adanya
perbedaan ukuran otot baik besar maupun proporsinya dalam tubuh.
34
Menurut M.Anwar Pasau dalam M.Sajoto.(1995:3) menyebutkan
tentang faktor penentu pencapaian prestasi siswa dalam olahraga adalah :
a. Faktor Biologis terdiri dari :
1. Potensi/kemampuan dasar tubuh, tenaga, daya tahan otot, daya kerja
jantung dan paru-paru, kelentukan, keseimbangan, ketepatan,
kesehatan.
2. Fungsi organ tubuh ,meliputi : daya kerja jantung, peredaran darah,
daya kerja paru-paru, sistim pernafasan, daya kerja persyarafan dan
daya kerja panca indra.
3. Struktur dan postur tubuh, meliputi : ukuran tinggi dan panjang
tubuh, ukuran besar, lebar dan berat tubuh serta bentuk tubuh.
4. Gizi sebagai penunjang, meliputi : jumlah makanan yang cukup,
makan yang dibutuhkan dan fareasi makan.
b. Faktor Psikologis, terdiri dari :
1. Intelektual / kecerdasan
2. Motifasi dari dalam diri, dari luar, kepribadian dan koordinasi kerja
otot serta syaraf.
c. Faktor Lingkungan terdiri dari :
Kehidupan sosial, sarana dan prasarana, cuaca / iklim sekitar, keluarga
dan masyarakat.
d. Faktor penunjang terdiri dari :
Pembina/ pelatih, program, yang tersusun secara sistimatis,
penghargaan, dana yang memadai. Berdasarkan pendapat para ahli
diatas peneliti menyatakan bahwa faktor yang dominan berpengaruh
35
terhadap kesegaran jasmani, antara lain faktor postur tubuh, kerja faal
tubuh, psikologi dan faktor penunjang .
Menurut Yunusul Hairy (2005:1.18), menyebutkan bahwa
komponen kesegaran jasmani tergantung dua komponen dasar yaitu :
a. Kesegaran Organik ( Organic Fitness ) maksudnya sifat-sifat khusus
yang bersifat keturunan yang kita miliki, yang diwarisi dari kedua orang
tua, tingkat kesegaran jasmani keseluruhan .
b. Kesegaran Dinamik (Dynamic Fitness) variabelnya lebih banyak yang
digunakan untuk hal-hal yang mengarah kepada kesiapan dan kapasitas
tubuh untuk bergerak dan bertindak dalam tingkatan tertentu sesuai
dengan situasi yang dihadapi yang keduanya sama. Secara keseluruhan
kesegaran organik sulit untuk dikembangkan sedang komponen
kesegaran dinamik dapat dikembangkan / ditingkatkan dengan
melakukan kegiatan fisik.
Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 16) bahwa keberhasilan untuk
mencapai kebugaran ditentukan oleh kualitas latihan meliputi : tujuan
latihan, pemilihan model latihan, sarana latihan dan dosis latihan konsep
FIT (Frequency, Intensit , and time). Frequency adalah unit latihan
persatuan waktu, latihan 3-5 kali per minggu, .Intensity adalah berat
ringannya kualitas latihan 75-85% detak jantung maksimal (DJM),
dihitung dengan cara 220-umur (dalam tahun). Time adalah durasi yang
diperlukan setiap kali latihan, waktu berlatih 20-60 menit.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian
deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui tingkat
keterampilan bermain bola voli dan tingkat kesegaran jasmani pada peserta
kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMPN se-Kecamatan Demak tahun
2012/2013.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi pusat
perhatian dari penelitian. Dalam penelitian ini variabelnya yaitu tingkat
kemampuan bermain bola voli siswa yang ikut ekstrakurikuler bola voli
dalam menguasai teknik dasar dan tingkat kesegaran jasmani peserta
ekstrakurikuler bola voli di Smp Negeri se-Kecamatan Demak tahun ajaran
2012/2013.
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi
Arikunto,2006:130), populasi diartikan sebagai keseluruhan subyek
penelitian . Populasi juga dapat diartikan keseluruhan nilai yang mungkin,
hasil pengukuran ataupun perhitungan kualitataif maupun kuantitatif
mengenai karakteristik dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan
jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Iqbal Hasan, 2002: 12).
Keseluruhan individu tersebut paling sedikit mempunyai satu sifat yang
37
sama. Dari pengertian tersebut populasi yang dipergunakan dalam penelitian
ini adalah peserta ekstrakurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-
Kecamatan Demak Tahun Ajaran 2012/2013.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Suharsimi Arikunto, 2006: 131). Mengenai banyaknya sampel dari
jumlah populasi yang diteliti, sebagai ancer-ancer, maka apabila
subyeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua, sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah
subyeknya besar, dapat diambil antara 10% sampai 15% atau 20%
sampai 25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan
peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana (Suharsimi Arikunto,
2006:134). Berdasarkan pendapat tersebut, dalam penelitian ini sampel
yang diambil adalah siswa Smp Negeri se-Kecamatan Demak peserta
ekstra olahraga bola voli yang berjumlah 67 siswa, terdiri dari SMPN 1
Demak sejumlah 16 siswa, SMPN 2 Demak sejumlah 18 siswa, SMPN 3
Demak 15 siswa dan SMPN 5 Demak sejumlah 18 siswa. Jadi dalam
penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling.
3.3.3 Teknik Penarikan Sampel
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam penarikan
sampel adalah teknik total sampling. Seluruh siswa yang menjadi peserta
ekstrakurikuler bola voli yang ada dijadikan sampel penelitian.
38
3.4 Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode survei, untuk suvei atau
tes keterampilan bermain bola voli menggunakan instrumen tes “Tes
Keterampilan Bola Voli Usia 13-15 tahun”, sedangkan instrumen tes
kesegaran jasmani menggunakan tes “Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
usia SMP 13-15 tahun”.
3.4.1 Tes Keterampilan Bola Voli Usia 13-15 Tahun
Butir-butir tes keterampilan bola voli usia 13-15
tahunadalah meliputi: Pass bawah, Pass atas, Servis bawah, Servis
atas, Smash. Validitas Tes dan Realibilitas Tes sudah teruji berikut
perhitunganya: Pass bawah: 0.733, Pass atas: 0.692, Servis bawah:
0.555, Servis atas: 0.676, Smash: 0.346, Validitas rangkaian: 0.853.
Sedangkan Realibilitas tesnya adalah pass Bawah: 0.758, Pass
Atas: 0.973, Servis Bawah: 0.682, servis Atas: 0.812, Smash: 0573.
Berikut adalah petunjuk pelaksanaan tes untuk Tes keterampilan
Bola Voli usia 13-15 tahun:
3.4.1.1 Petunjuk Pelaksanaan
a. Peserta tes
1. Mengerti dan memahami cara pelaksanaan tes
2. Harus benar-benar dalam keadaan sehat dan siap untuk
melaksanakan tes
3. Dianjurkan sudah makan sedikitnya 2 (dua) jam sebelum
melakukan tes
4. Memakai pakaian olahraga dan bersepatu olahraga
39
5. Berusia antara 13-15 tahun
6. Aktif bermain voli
b. Petugas tes
1. Mengerti dan memahami cara pelaksanaan tes
2. Dalam keadaan sehat dan siap melaksanakan tes
3. Disarankan memakai pakaian dan sepatu olahraga
4. Menguasai keterampilan bermain bola voli
c. Waktu pelaksanaan tes
Pelaksanaan tes keterampilan ini sebaiknya dilaksanakan pada
pagi hari atau sore hari.
d. Tempat pelaksanaan tes
Tempat pelaksanaan tes hendaknya memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Tiupan angin tidak kencang, sehingga mengganggu jalannya
bola
2. Permukaan lapangan hendaknya rata dan datar
3. Sinar matahari atau pantulanya tidak mengganggu peserta tes
4. Tanda-tanda garis tidak terbuat dari bahan yang menonjol (batu
bata, bambu, dan sebagainya)
e. Hal-hal yang perlu di perhatikan
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh petugas tes adalah:
1. Memberikan penjelasan rinci tentang pelaksanaan tes
2. Memberikan penmanasan kepada peserta tes
40
3. Memberikan kesempatan kepada peserta tes untuk melakukan
pukulan percobaan
4. Memberikan nomor dada untuk peserta tes
f. Sarana dan prasarana
1. Stopwatch
2. Bolavoli
3. Lapangan bolavoli
4. Net
5. Tali atau kapur
6. Box atau bangku yang dapat diatur tinggi rendahnya
7. Formulir dan alat tulis
3.4.1.2 Teknis Pelaksanaan
1. Passing bawah
a) Tujuan
Untuk mengukur keterampilan dalam melakukan pass bawah
selama 60 detik.
b) Alat dan perlengkapan
1. Tiang berukuran 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri.
2. Bolavoli.
1. Stopwatch.
2. Lapangan dengan bentuk segi empat sama sisi dengan
ukuran 4,5 x 4,5 m.
41
3. Bangku/box yang bisa diatur tinggi rendahnya agar
petugas tes yangberdiri di atasnya, pandangannya
segaris (horizontal) dengan tinggi net.
3. Petugas tes
Petugas tes terdiri dari 2 orang yang masing-masing
bertugas sebagai berikut:
1) Petugas tes I:
a) Berdiri bebas di dekat area peserta tes.
b) Menghitung waktu selama 60 detik.
c) Memberi aba-aba.
d) Mengamati kaki peserta tes jika keluar arena.
2) Petugas tes II:
a. Berdiri di atas bangku/box.
b. Menghitung pass bawah yang benar.
c. Pelaksanaan:
1) Peserta tes berdiri di tengah area ukuran 4,5 x 4,5 m.
2) Untuk memulai tes, bola dilambungkan sendiri oleh
peserta tes, setelah mendengar aba-aba “Ya”
3) Setelah bola dilambungkan, peserta tes melakukan
passing bawah dengan ketinggian minimal 2,30 m
untuk putra dan 2,15 m untuk putri.
4) Bila peserta tes gagal melakukan pass bawah dan
bola keluar area, maka peserta tes segera mengambil
bola tersebut dan melanjutkan pass bawah kembali.
42
5) Bila kedua kaki peserta tes berada di luar area, maka
petugas tes I memerintahkan agar peserta tes segera
kembali ke area, dan bola yang terpantul sewaktu
kedua kaki berada di luar area tidak dihitung.
Gambar 13. Tes Pass Bawah
(Sumber:Tes Keterampilan Bola Voli usia 13-15, Depdiknas, 1999)
c. Pencatatan hasil
Pass bawah yang dianggap benar dan dihitung adalah bila bola
mencapai ketinggian minimal 2,30 m untuk putra dan 2,15 untuk
putri dan dilakukan di dalam area selama 60 detik.
2. Passing atas
a. Tujuan
Untuk mengukur keterampilan dalam melakukan pass atas selama
60 detik.
43
b. Alat dan perlengkapan
1) Tiang berukuran 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri.
2) Pita berukuran panjang 10 meter dan lebar 30 cm (tidak tembus
pandang).
3) Stopwacth.
4) Lapangan dengan bentuk segi empat dengan ukuran 4,5 x 4,5 m.
5) Bangku/box yang bisa diatur tinggi rendahnya agar petugas tes
yang berdiri di atasnya, pandangannya segaris (horizontal)
dengan tinggi net.
c. Petugas tes
Petugas tes terdiri dari 2 orang yang masing-masing bertugas
sebagai berikut:
1) Petugas I:
a) Berdiri bebas di dekat area peserta tes.
b) Menghitung waktu selama 60 detik.
c) Memberi aba-aba.
d) Mengamati kaki peserta tes jika keluar area.
2) Petugas tes II:
a) Berdiri di atas bangku/box.
b) Menghitung pass atas yang benar.
d. Pelaksanaan tes
1) Peserta tes berdiri di tengah area ukuran 4,5 x 4,5 m.
2) Untuk memulai tes, bola dilambungkan sendiri oleh peserta tes,
setelah mendengar aba-aba “Ya”.
44
3) Setelah bola dilambungkan, peserta tes melakukan passing atas
dengan ketinggian minimal 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk
putri.
4) Bila peserta tes gagal melakukan passing atas dan bola keluar
area, peserta tes segera mengambil bola tersebut dan melanjutkan
assing atas kembali.
5) Bila kedua kaki peserta tes berada di luar area, maka petugas tes I
meerintahkan agar peserta tes segera kembali ke area, dan bola
yang terpantul edua kaki berada di luar tidak dihitung.
Gambar 14. Tes Pass Atas
(Sumber:Tes Keterampilan Bola Voli usia 13-15, Depdiknas:1999)
e. Pencatatan hasil
Passing atas yang dianggap benar dan dihitung adalah bila bola
mencapai ketinggian minimal 2,30 m untuk putra dan 2,15 m
untuk putri dan dilakukan di dalam area selama 60 detik.
45
3. Servis bawah
a) Tujuan
Untuk mengukur keterampilan dalam melakukan servis bawah.
b) Alat dan perlengkapan
1) Lapangan bola voli ukuran normal lengkap dengan tiang dan net, dibuat
garis-garis yang membatasi sasaran nilai.
2) Tinggi net 2,30 m untuk putra dan 2,15 untuk putri.
3) Bola voli.
c) Petugas tes
Petugas tes terdiri dari 2 orang yang masing-masing bertugas sebagai berikut:
1) Petugas tes I:
a) Berdiri bebas di dekat area peserta tes.
b) Mengawasi pelaksanaan tes.
2) Petugas tes II:
1) Berdiri tidak jauh dari area sasaran.
2) Menghitung dan mencatat hasil tes.
d. Pelaksanaan tes
1) Peserta tes bediri di daerah servis dan melakukan servis bawah sebanyak 6
kali.
2) Peserta dianjurkan untuk mengarahkan bola pada area sasaran nilai
tertinggi.
46
Gambar 15. Tes Servis Bawah
(Sumber:TesKeterampilan Bola Voli usia 13-15 tahun, Depdiknas: 1999)
e. Pencatatan hasil
1) Nilai diberikan kepada pelaksanaan servis bawah yang benar.
2) Besarnya nilai sesuai dengan jatuhnya bola pada sasaran angka 1, 2, 3, 4,
dan 5.
3) Bila bola yang jatuh digaris batas akan diberikan nilai pada sasaran yang
lebih tinggi, misalnya antara angka 2 dan 3, maka dihitung dengan nilai 3.
4. Servis atas
a. Tujuan
Untuk mengukur keterampilan dalam melakukan servis atas.
b. Alat dan perlengkapan
a) Lapangan bolavoli ukuran normal lengkap dengan tiang dan net, dibuat
garis-garis yang membatasi sasaran nilai.
b) Tinggi net 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri.
c) Bolavoli.
47
c. Petugas tes
Petugas terdiri dari 2 orang yang masing-masing bertugas sebagai berikut:
1) Petugas tes I:
a) Berdiri bebas di dekat area peserta tes.
b) Mengawasi pelaksanaan tes.
2) Petugas tes II:
a) Berdiri tidak jauh dari area sasaran.
b) Menghitung dan mencatat hasil tes.
d. Pelaksanaan tes
1) Peserta berdiri di daerah servis dan melakukan servis atas sebanyak 6
kali.
2) Peserta dianjurkan untuk mengarahkan bola pada area sasaran nilai
tertinggi.
Gambar16. Tes Servis Atas
(Sumber:TesKeterampilan Bola Voli usia 13-15 tahun, Depdiknas: 1999)
48
e. Pencatatan hasil
1) Nilai diberikan kepada pelaksanaan servis atas yang benar.
2) Besarnya nilai sesuai dengan jatuhnya bola pada sasaran angka 1, 2, 3, 4,
dan 5.
3) Bila bola yang jatuh di garis batas akan diberikan nilai pada sasaran yang
lebih tinggi, misalnya antara angka 2 dan 3, maka dihitung dengan nilai 3.
5. Smash
a. Tujuan
Untuk mengukur keterampilan melakukan smash.
b. Alat dan perlengkapan
1) Tinggi net 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri.
2) Bolavoli.
3) Lapangan bolavoli ukuran normal lengkap dengan tiang dan net, dan dibuat
garis-garis yang membatasi sasaran nilai.
c. Petugas tes
Petugas tes terdiri dari 2 orang yang masing-masing bertugas sebagai
berikut:
1) Petugas tes I:
a) Berdiri di dekat net di area peserta tes.
b) Sebagai pengumpan.
2) Petugas tes II:
a) Berdiri tidak jauh dari area sasaran.
b) Menghitung dan mencatat hasil tes.
49
d. Pelaksanaan tes
1) Peserta tes berdiri di garis serang, pengumpan berdiri di tengah dekat net dan
melambungkan bola untuk dismash peserta tes.
2) Pada saat bersamaan peserta tes melakukan smash sambil melompat dan
mengarah pada sasaran yang paling tinggi.
3) Melakukan smash sebanyak 6 kali.
4) Apabila bola lambung tidak sempurna maka dapat diulang kembali.
Gambar 17. Tes Smash
(Sumber:TesKeterampilan Bola Voli usia 13-15 tahun, Depdiknas: 1999)
e. Pencatatan hasil
Hasil yang dicatat berasarkan jatuhnya bola pada setiap sasaran dengan benar
sebanyak 6 kali.
50
Norma Penilaian
1. Tabel Penilaian dan Tabel Norma
Cara menilai dimulai dengan tes dan pengukuran di lapangan sesuai dengan
petunjukpelaksanaan dan teknis, dan nilai dengan tabel nilai masing-masing butir
tes dan kemudian disesuaikan dengan tabel norma yang tersedia.
Tabel 2 :
NILAI BUTIR-BUTIR TES
NO BUTIR TES LAKI-LAKI PEREMPUAN NILAI
1. Pass Bawah > 47 > 45 5
40 - 46 37 - 44 4
27 - 39 21- 36 3
17 - 26 13 -20 2
< 16 <12 1
2. Pass Atas > 56 > 54 5
43 -55 37 - 53 4
31 - 42 20 - 36 3
20 - 30 10 - 19 2
< 19 < 9 1
3. Servis Bawah > 25 > 24 5
21 - 24 19 - 23 4
15- 20 10 - 18 3
10 - 14 5 - 9 2
< 9 < 4 1
4. Servis Atas > 27 > 23 5
21 -26 18 -22 4
15 - 20 11 - 17 3
8 - 14 7 - 10 2
< 7 < 6 1
5. Smash > 22 > 21 5
18 - 21 16 - 20 4
12 - 17 10 - 15 3
8 - 11 7 - 9 2
< 7 < 6 1
(Sumber:TesKeterampilan Bola Voli usia 13-15 tahun,
Depdiknas: 1999)
51
TABEL 3 :
NORMA TES
NILAI
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1. BAIK SEKALI 22 - 25 22 - 25
2. BAIK 19 - 21 19 - 21
3. SEDANG 14 -18 12 - 18
4. KURANG 9 - 13 9 - 11
5. KURANG SEKALI 5 - 8 5 - 8
NO KLASIFIKASI
(Sumber:Tes Keterampilan Bola Voli usia 13-15 tahun,
Depdiknas: 1999)
3.4.2 Tes Kesegaran Jasmani
Dalam penelitian ini tes fisik yang digunakan adalah TKJI (Tes
Kebugaran Jasmani Indonesia) usia anak SMP yaitu Usia 13-15 tahun.
Penjelasan TKJI adalah sebagai berikut:
3.4.2.1 Rangkaian Tes
Tes kesegaran jasmani Indonesia terdiri dari :
1. Untuk putra terdiri dari :
a. Lari 50 meter (13-15 tahun)
b. Gantung angkat tubuh (pull up) selama 60 detik
c. Baring duduk (sit up) selama 60 detik
d. Doncat tegak (vertical jump)
e. Lari 1000 meter (usia 13-15 tahun)
3.4.2.2 Kegunaan Tes
Tes kesegaran jasmani Indonesia digunakan untuk
mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani remaja
(sesuai kelompok usia masing-masing).
52
3.4.2.3 Alat dan Fasilitas
1. Lintasan lari / lapangan yang datar dan tidak licin
2. Stopwatch
3. Bendera start
4. Tiang pancang
5. Nomor dada
6. Palang tunggal untuk gantung siku
7. Papan berskala untuk papan loncat
8. Serbuk kapur
9. Penghapus
10. Formulir tes
11. Peluit
12. Alat tulis dll
3.4.2.4 Ketentuan Tes
TKJI merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua
butir tes harus dilaksanakan secara berurutan, terus- menerus
dan tidak terputus dengan memperhatikan kecepatan
perpindahan butir tes ke butir tes berikutnya dalam 3 menit.
Perlu dipahami bahwa butir tes dalam TKJI bersifat baku dan
tidak boleh dibolak-balik , dengan urutan pelaksanaan tes
sebagai berikut :
Pertama : Lari 50 meter (usia 13-15 tahun)
Kedua : - gantung angkat tubuh untuk putra (pull up)
- gantung siku tekuk untuk putri (tahan pull up)
53
Ketiga : Baring duduk (sit up)
Keempat : Loncat tegak (vertical jump)
Kelima : Lari 1000 meter (usia 13-15 tahun
3.4.2.5 Petunjuk Umum
1. Peserta
a. Dalam kondisi sehat dan siap untuk melaksanakan tes
b. Diharapkan sudah makan maksimal 2 jam sebelum tes
c. Memakai sepatu dan pakaian olahraga
d. Melakukan pemanasan (warming up)
e. Memahami tata cara pelaksanaan tes
d. Jika tidak dapat melaksanakan salah satu / lebih dari tes
maka tidak mendapatkan nilai / gagal.
2. Petugas
a. Mengarahkan peserta untuk melakukan pemanasan
(warming up)
b. Memberikan nomor dada yang jelas dan mudah dilihat
petugas
c. Memberikan pengarahan kepada peserta tentang
petunjuk pelaksanaaan tes dan mengijinkan mereka
untuk mencoba gerakan-gerakan tersebut.
d. Memperhatikan kecepatan perpindahan pelaksanaan
butir tes ke butir tes berikutnya dengan tempo sesingkat
mungkin dan tidak menunda waktu
e. Tidak memberikan nilai pada peserta yang tidak dapat
54
55
c. Petugas Tes
1) Petugas pemberangkatan
2) Pengukur waktu merangkap pencatat hasil tes
d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaaan
Peserta berdiri dibelakang garis start
2) Gerakan
a) Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start
berdiri, siap untuk lari
b) Pada aba- aba “YA” peserta lari secepat mungkin
menuju garis finish
3) Lari masih bisa diulang apabila peserta :
a) Mencuri start
b) Tidak melewati garis finish
c) Terganggu oleh pelari lainnya
d) Jatuh / terpeleset
4) Pengukuran waktu
Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat
sampai pelari melintasi garis finish.
5) Pencatat hasil
1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari
untuk menempuh jarak 50 / 60 meter dalam satuan detik
2) Waktu dicatat satu angka dibelakang koma
56
57
58
59
60
4) Alas / tikar / matras dll
c. Petugas tes
1) Pengamat waktu
2) Penghitung gerakan merangkap pencatat hasil
d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaan
a) Berbaring telentang di lantai, kedua lutut ditekuk dengan sudut 90˚
dengan kedua jari-jarinya diletakkan di belakang kepala.
Gambar 24
Tes Baring duduk
(Sumber: TKJI Usia 13-15 tahun)
b) Peserta lain menekan / memegang kedua pergelangan kaki agar
kaki tidak terangkat.
2) Gerakan
a) Gerakan aba-aba “YA” peserta bergerak mengambil sikap duduk
sampai kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap
awal.
b) Lakukan gerakan ini berulang-ulang tanpa henti selama 60 detik
61
62
63
64
65
66
7) Norma TKJI
Hasil setiap butir tes yang telah dicapai oleh peserta dapat disebut
sebagai hasil kasar. Mengapa disebut hasil kasar ? Hal ini disebabkan satuan
ukuran yang digunakan untuk masing-masing butir tes berbeda, yang
meliputi satuan waktu, ulangan gerak, dan ukuran tinggi.
Untuk mendapatkan hasil akhir, maka perlu diganti dalam satuan yang
sama yaitu NILAI. Setelah hasil kasar setiap tes diubah menjadi satuan nilai,
maka dilanjutkan dengan menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir TKJI.
Hasil penjumlahan tersebut digunakan untuk dasar penentuan klasifikasi
kesegaran jasmani remaja.
Tabel 5
NORMA TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA
(Untuk Putera dan puteri)
No Jumlah nilai Klasifikasi Kesegaran
Jasmani
1. 22 – 25 Baik sekali ( BS )
2. 18 – 21 Baik ( B )
3. 14 – 17 Sedang ( S )
4. 10 – 13 Kurang ( K )
5. 5 – 9 Kurang sekali ( KS )
(Sumber: TKJI Usia 13-15 tahun1999: Depdiknas)
3.5 Prosedur Penelitian
Dalam pelaksanaan secara umum prosedur dalam penelitian ini
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Langkah Awal
Mengajukan tema kepada Ketua Jurusan
Mengajukan Rancangan Skripsi kepada Dosen Pembimbing
Mengajukan Surat ijin penelitian
67
2) Pelaksanaan Penelitian
Melakukan tes Keterampilan bermain bola voli
Melakukan tes TKJI
Data yang terkumpul di analisis dan diolah dengan
menggunakan komputerisasi dengan program komputer SPSS
(Statistical Product And Service Solution) sistem SPSS versi 12.
Dalam penelitian ini menggunakan metode survei tes lapangan untuk
mendapatkan nilai tes pengukuran keterampilan bermain bola voli dan
mengukur tingkat kesegaran jasmani menggunakan instrumen tes.
Sedangkan tes sendiri menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 150) adalah
serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Adapun prosedur pelaksanaan penelitian ini meliputi :
3.5.1 Waktu Penelitian
Hari : Kamis
Tanggal : 22 Agustus 2013
Waktu : 15.30 WIB – selesai
3.5.2 Tempat/ Lokasi Penelitian
Tempat Penelitian: Terpusat di SMPN 2 Demak (Jalan Sultan
Fatah Demak)
3.5.3 Perlengkapan Penelitian
1) Lapangan Bola voli yang standar
2) Net dan Tiang Bola voli
68
3) Kapur
4) Kun (pembatas)
5) Bola voli (10 buah)
6) Box/ Kotak tempat pengamatan
7) Roll Meter 50m
8) Lintasan lari atau lapangan yang datar dan tidak licin minimal
sepanjang 50 meter
9) Stopwatch
10) Palang Tunggal
11) Papan Vertical jump
12) Bendera start
13) Peluit
14) Blanko/Formulir Penilaian Tes keterampilan Bermain voli
15) Blanko/Formulir Penilaian Tes TKJI
16) Alat Tulis
17) Kamera ( digunakan sebagai alat dokumentasi)
69
3.6 Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh atau mengumpulkan data, peneliti akan
melakukan survei dengan cara metode tes, yaitu dengan cara mengambil data
penelitian menggunakan tes standart. Tes yang sudah mencantumkan
petunjuk, pelaksanaan, waktu yang dibutuhkan, bahan yang tercakup dan
lain-lain. Survei merupakan suatu cara pengumpulan data dari sejumlah
individu untuk dianalisa. Survei meliputi tindakan-tindakan menganalisa,
menafsirkan dan melukiskan keadaan sekarang dari sekelompok tertentu. Tes
merupakan suatu alat yang sistematis dan obyektif untuk memperoleh data.
3.7 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penelitian
Dalam suatu penelitian banyak sekali faktor-faktor yang dapat
menghambat dan mempengaruhi, demikian pula dengan penelitian ini telah
diusahakan untuk menghindari adanya kemungkinan-kemungkainan yang
menghambat serta mempengaruhi selama penelitian berlangsung. Faktor-
faktor tersebut antara lain :
3.7.1 Faktor kesungguhan sampel
Kesungguhan hati setiap peserta ekstrakurikuler siswa putra SMPN se-
Kecamatan Demak tahun 2012/2013 yang menjadi sampel penelitian dalam
melaksanakan setiap tes tidaklah sama, sehingga mempengaruhi hasil
penelitian. Untuk menghindarinya peneliti mempunyai inisiatif dengan
mengajak guru Penjasorkes SMPN 2 Demak dan Guru Penjas SMPN 5
Demak, untuk turut berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian agar dapat
mengkondisikan setiap siswa untuk melakukan tiap butir tes secara benar dan
bersungguh-sungguh sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
70
3.7.2 Faktor alat
Alat maupun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
diupayakan selengkap mungkin dan dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum tes
dimulai. Hal ini dimaksudkan untuk menunjang kelancaran jalannya
penelitian.
3.7.3 Faktor cuaca
Dalam pelaksanaan penelitian tentu harus memilih hari yang tepat
artinya memilih hari yang sekiranya cuaca kondusif dan memungkinkan
untuk diadakan penelitian, namun hal ini hanya dapat direncanakan. Cuaca
sangat mempengaruhi dalam pelaksanaan penelitian. Karena pelaksanaan
dengan tes dalam penelitian ini dilaksanakan dilapangan terbuka. Dengan
demikian penelitian diupayakan dilaksanakan pada saat pagi hari. Apabila
pada saat itu terjadi hujan, maka penelitian tetap dilaksanakan namun diganti
dengan alternatif hari yang lain.
3.7.4 Faktor petugas pembantu
Pelaksanaan tes dalam penelitian ini membutuhkan kecermatan dan
ketelitian yang cukup tinggi, maka faktor petugas pembantu pelaksanaan
penelitian memegang peranan yang cukup penting, dalam penelitian ini
petugas pembantu pelaksanaan penelitian adalah rekan-rekan mahasiswa
PJKR Unnes angkatan 2006.
71
3.8 Teknik Analisis Data
Untuk memperoleh suatu kesimpulan masalah yang diteliti, maka
analisis data merupakan salah satu langkah yang penting dalam penelitian.
Data yang terkumpul tidak berarti apa-apa bila tidak diolah, karena itu perlu
analisis data tersebut.
Dalam penggunaan analisis data, peneliti menggunakan teknik analisis
deskriptif prosentase. Dalam hal ini, penulis ingin mengetahui gambaran
tingkat kemampuan teknik dasar bola voli dan tingkat kesegaran jasmani
pada peserta ekstrakurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-Kecamatan
Demak. Metode ini digunakan untuk membahas hasil penelitian yang masih
berupa data kuantitatif, sehingga akan diperoleh gambaran kualitatif hasil
penelitian. Penentuan indeks prosentase dihitung dengan rumus prosentase
sebagai berikut :
Dimana :
% = Persentase
n = Nilai yang diperoleh
N = Jumlah seluruh nilai tertinggi
(Mohammad Ali, 1993:184)
Kesimpulan Dekskriptif :
Istimewa = 5
Sangat Baik = 4
Baik = 3
Sedang = 2
Kurang = 1
Kurang Sekali = 0
72
Penentuan kategori sebagai berikut:
a. % tertinggi = (5/5 X 100% = 100%
b. % terendah = (0/5 X 100% = 100%
c. Rentangan dalam % = 100% - 0% = 100%
d. Interval % = 100% / 6 = 17%
Tabel 6
Tabel : Penentuan kategori sebagai berikut
:
Interval Presentase
Kategori
89% - 100%
69% - 85%
52% - 68%
35% - 51%
18% - 34%
0% - 17%
Istemewa
Baik Sekali
Baik
Sedang
Kurang
Kurang Sekali
(Sumber: Mohammad Ali, 1993:184)
73
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Setelah pengambilan data selesai dilakukan, langkah berikutnya
adalah mengolah dan menganalisis data tersebut. Dapat dilakukan dengan
penghitungan statistik deskriptif, dan dilanjutkan dengan uji hipotesis, uji
hipotesis dengan langkah-langkahnya sebagai berikut :
4.1.1 Deskripsi Data
4.1.1.1 Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Bermain Bola Voli
Tata urutan pelaksanaan pengambilan data pada waktu penelitian
adalah mengambil data tes keterampilan bermain bola voli kemudian
dilanjutkan dengan tes kesegaran jasmani. Dalam pengambilan data tes
keterampilan kesegaran jasmani terdiri atas beberapa butir tes. Tes pertama
adalah tes passing bawang, tes passing atas, tes servis bawah, tes servis atas,
dan tes smash. Tes keterampilan yang menjadi instrumen dalam penelitian ini
sudah teruji atau valid, disamping itu juga sudah reliable atau dapat
diandalkan.
Dalam bab ini sebelum membahas lebih mendalam tentang
pembahasan hasil penelitian, berikut akan digambarkan tentang hasil
penelitian yang sudah dalam bentuk deskripsi data. Deskripsi data yang
74
pertama sesuai dengan urutan tes yaitu tes keterampilan bermain bola voli.
Tes keterampilan bermain bolavoli ini untuk anak usia SMP yaitu usia 13-15
tahun. Sampel dalam penelitian haruslah berusia antara usia yang menjadi
syarat dalam instrumen penelitian. Agar data yang diperoleh nantinya benar-
benar menggambarkan kemampuan bermain bolavoli yang dimiliki setiap
sampel.
Dalam masing-masing butir tes keterampilan bermain bola voli
memiliki karakteristik tersendiri, misalnya tes passing bawah, tes ini
dilakukan untuk mengetahui kemampuan teknik dasar passing bawah yang
dimiliki. Selain passing bawah tes yang kedua yaitu passing atas, untuk
mengatahui kemampuan teknik dasar passing atas, begitu seterusnya sampai
dengan tes smash yaitu bertujuan untuk mengetahui kemampuan teknik dasar
smash.
Hasil dari pengambilan data tidak bisa langsung digunakan dasar
untuk menyimpulkan hasil penelitian. Data itu harus diolah dan dianalisa.
Setelah data diolah dapat dideskripsikan sebagai berikut. Dari tes yang
dilakukan di SMPN se-Kecamatan Demak mendapati hasil tes yang
mendapat predikat baik sekali berjumlah o siswa, dan jika diprosentase adalah
0,00%. Yang mendapat predikat baik berjumlah 35 siswa yang jika di
prosentase adalah 52,24%. Untuk kategori atau predikat sedang hasil olah data
menunjukkan jumlah 20 siswa, dengan prosentase 29,85%. Sedangkan
predikat atau klasifikasi kurang berjumlah 9 orang diprosentase dari seluruh
75
sampel adalah13,43%. Serta klasifikasi terakhir adalah kurang sekali, ada
yang tingkat keterampilanya kurang sekali yaitu 3 anak dengan prosentase
4.48%.
Berikut adalah deskripsi data dalam bentuk tabel adalah:
Tabel: 7
Rangkuman Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan Bermain Bola voli
SMPN Se-Kecamatan Demak Tahun 2012/2013
NO REKAPITULASI JUMLAH (Siswa) PROSENTASE (%)
1 BAIK SEKALI 0 0,0%
2 BAIK 35 52,2%
3 SEDANG 20 29,9%
4 KURANG 9 13,4%
5 KURANG SEKALI 3 4,5%
(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan bermain bola voli)
Adapun data hasil dari tes keterampilan bermain bola voli dari
masing- masing sekolah adalah sebagai berikut:
TABEL 8 REKAPITULASI HASIL TES KETERAMPILAN
DI SMPN 2 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 11 73.33%
3 SEDANG 4 26.67%
4 KURANG 2 13.33%
5 KURANG SEKALI 1 6.67%
Jumlah 18
(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan bermain bola voli)
76
Dari deskripsi tabel diatas bahwa di SMP N 2 Demak untuk tes
keterampilan bola voli yang meliputi tes servis bawah, servis atas, passing
bawah, passing atas dan smash, dengan jumlah siswa 11 mendapatkan hasil
baik, jika di prosentase adalah 73,33% dapat disimpulkan bahwa tingkat
keterampilan bermain bola voli adalah baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tingkat keterampilan bermain bola voli di SMPN 2 Demak memiliki
keterampilan yang baik.
TABEL 9 REKAPITULASI HASIL TES KETERAMPILAN
DI SMPN 1 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 5 33.33%
3 SEDANG 7 46.67%
4 KURANG 1 6.67%
5 KURANG SEKALI 2 13.33%
Jumlah 16
(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan bermain bola voli)
Dari deskripsi tabel 9 diatas bahwa di SMP N 1 Demak untuk tes
keterampilan bola voli yang meliputi tes servis bawah, servis atas, passing
bawah, passing atas dan smash, dengan jumlah terbanyak adalah sebanyak 7
siswa mendapatkan hasil sedang, jika di prosentase adalah 46,67% dapat
disimpulkan bahwa tingkat keterampilan bermain bola voli adalah sedang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan bermain bola voli di
SMPN 1 Demak memiliki keterampilan yang sedang.
77
Adapun hasil dari SMPN yang lain adalah sebagai berikut:
TABEL 10 REKAPITULASI HASIL TES KETERAMPILAN
DI SMPN 3 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 6 40.00%
3 SEDANG 6 40.00%
4 KURANG 3 20.00%
5 KURANG SEKALI 0 0.00%
Jumlah 15
(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan bermain bola voli)
Dari deskripsi tabel 10 diatas bahwa di SMPN 3 Demak untuk tes
keterampilan bola voli yang meliputi tes servis bawah, servis atas, passing
bawah, passing atas dan smash, dengan jumlah terbanyak adalah sebanyak 6
dari siswa 15 siswa mendapatkan hasil sedang, jika di prosentase adalah
40,00% dan hasil yang sama juga di peroleh untuk klasifikasi baik yaitu
dengan jumlah siswa 6 orang yang jika di prosentase adalah 40,00% pada
SMPN 3 Demak dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan bermain
bola voli adalah berimbang, hasil ini akan mempengaruhi hasil secara
keseluruhan perolehan SMPN se kecamatan Demak. Adapun hasil dari
SMPN 5 Demak yang secara geografis berada di tepi kecamatan Demak dan
78
berbatasan langsung dengan kecamatan mijen, hasilnya adalah sebagai
berikut;
TABEL 11 REKAPITULASI HASIL TES KETERAMPILAN
DI SMPN 5 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 13 72.22%
3 SEDANG 3 16.67%
4 KURANG 2 11.11%
5 KURANG SEKALI 0 0.00%
JUMLAH 18
(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan bermain bola voli)
Hasil dari olahdata di SMPN 5 Demak sangat menonjol yaitu dari 18
siswa 13 siswa memperoleh hasil baik, dengan prosentase lebih banyak di
banding SMPN yang lain yaitu 72,22%. Hasil ini sangat mempengaruhi
hasil perhitungan keseluruhan yang nantinya digunakan untuk
menyimpulkan hasil penelitian.
4.1.1.2 Deskripsi Data Hasil Tes Kebugaran Jasmani Indonesia
Pengambilan data telah dilakukan, baik pengukuran kesegaran jasmani
dengan tes TKJI (Tes Kebugaran Jasmani Indonesia) dan pengukuran keterampilan
bermain bola voli dengan Tes Keterampilan bermain bola voli usia 13-15 Tahun.
Suatu tes adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi
79
tentang seseorang atau obyek. Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur
beberapa performa dan untuk mengumpulkan data. Sebuah tes haruslah valid, yang
berarti mengukur apa yang seharusnya diukur dan haruslah terpercaya, yang
berarti dapat diulang berkali-kali. Pengukuran adalah skor kuantitatif yang berasal
dari tes. Data yang diperoleh kemudian dievaluasi. Sedangkan evaluasi adalah
proses menempatkan/ pemberian nilai, makna atau kelayakan pada data tersebut.
Dalam penelitian ini untuk memperoleh data telah dilakukan tes, dan
telah teruji sebelumnya. Untuk Tes TKJI adalah instrument t tes yang biasa
digunakan untuk mengetahui kualitas tingkat kesegaran jasmani, dan sudah
validitas dan reliabititas-nya dalam penelitian ini obyek yang diteliti adalah
siswa peserta ekstrakurikuler SMPN se-Kecamatan Demak tahun 2012/2013.
Dalam tes TKJI terbagi beberapa butir tes, setiap butir tes sehingga
menjadi gabungan atau suatu rangkaian tes. Setiap butir tes juga memiliki
karakteristik sendiri-sendiri, artinya setiap butir tes bertujuan ingin
mengatahui unsure kesegaran jasmani tertentu. Misalnya dalam TKJI usia 13-
15 yang dijadikan instrument dalam penelitian ini butir tesnya adalah sebagai
berikut: Tes lari 50 meter untuk mengetahui kecepatan testee, tes gantung
angkat tubuh untuk mengatahui kekuatan dan daya tahan otot lengan, tes sit-
up untuk mengatahui kekuatan dan daya tahan otot perut, tes vertical jump
atau loncat tegakuntuk mengatahui daya ledak otot tungkai, dan tes lari 1000
meter untuk mengatahui kemampuan daya tahan jantung paru.
80
Di SMPN se-Kecamatan Demak yang menjadi sampel penelitian dapat
di gambarkan bahwa hasil dari TKJI yang telah dilakukan, penilaian hasil
TKJI yang mendapat predikat /klasifikasi baik sekali, sejumlah 0, jika di
prosentase 0,0%, penilaian hasil TKJI yang mendapat predikat /klasifikasi
baik adalah sejumlah 36 siswa, jika di prosentase 53,73%, sedangkan yang
mendapat predikat /klasifikasi sedang adalah sejumlah 20, yaitu 29,85%. Hasil
prosentase 10% terjadi pada predikat atau klasifikasi kurang yang berjumlah
10 siswa. Kemudian klasifikasi kurang sekali berjumlah 1 siswa yaitu 1,49%.
Berikut adalah tabel deskripsi hasil penilaian tes TKJI baik jumlah siswa
per klasifikasi dan prosentase:
Tabel: 12
Rangkuman Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan Bermain Bola voli
SMPN Se-Kecamatan Demak
Tahun 2012/2013
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 36 53.73%
3 SEDANG 20 29.85%
4 KURANG 10 14.93%
5 KURANG SEKALI 1 1.49%
Jumlah 67 100%
(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif TKJI)
Dari tabel diatas hasil TKJI yang disajikan secara keseluruhan SMPN se
Kecamatan Demak dapat disajikan juga hasil dari masing-masing sekolahan. Berikut
akan disajikan dari masing masing sekolahan agar bisa menggambarkan hasil TKJI
persekolahan dan benar-benar menggambarkan kemampuan fisik dari masing-masing
sekolahan.
81
TABEL 13 REKAPITULASI HASIL TKJI
DI SMPN 2 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 10 55.56%
3 SEDANG 5 27.78%
4 KURANG 3 16.67%
5 KURANG SEKALI 0 0.00%
Jumlah 18
(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif TKJI)
TABEL 14 REKAPITULASI HASIL TKJI
DI SMPN 1 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 11 68.75%
3 SEDANG 4 25.00%
4 KURANG 1 6.25%
5 KURANG SEKALI 0 0.00%
Jumlah 16
(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif TKJI)
TABEL 15 REKAPITULASI HASIL TKJI
DI SMPN 3 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 8 53.33%
3 SEDANG 5 33.33%
4 KURANG 1 6.67%
5 KURANG SEKALI 1 6.67%
Jumlah 15
(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif TKJI)
82
TABEL 15 REKAPITULASI HASIL TKJI
DI SMPN 5 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 7 38.89%
3 SEDANG 6 33.33%
4 KURANG 5 27.78%
5 KURANG SEKALI 0 0.00%
Jumlah 18
(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif TKJI)
Dari masing-masing sekolah dapat di deskripsikan bahwa tes kebugaran
jasmani Indonesia usia SMP meliputi tes lari 60m, gantung angkat tubuh, situp,
loncat tegakdan lari 1000meter adalah, di SMPN 2 Demak dari 18 siswa 10 siswa
mendapatkan hasil baik, 5 sedang, dan 3 kurang, jika diprosentase berturut-turut
adalah 56.56%, 27.78%, dan 16.67%. Di SMPN 1 Demak dari 16 siswa 11 siswa
mendapatkan hasil baik, 4 sedang, dan 1 kurang, jika diprosentase berturut-turut
adalah 68.75%, 25%, dan 6.25%. Sedangkan di SMPN 3 Demak diperoleh hasil
sebagai berikut, dari 15 siswa 8 siswa mendapatkan hasil baik, 5 sedang, dan 1
kurang, dan 1 kurang sekali jika diprosentase berturut-turut adalah 53.33%, 33.33%,
6.7 % dan 6.7%.
Dan SMPN 5 Demak diperoleh hasil sebagai berikut, dari 18 siswa 7 siswa
mendapatkan hasil baik, 6 sedang, dan 5 kurang, jika diprosentase berturut-turut
adalah 38.89%, 33.33%, dan 27.78%.
83
JUMLAH
PROSENTASE
Berikut penyajian data dalam bentuk diagram, hasil TKJI secara keseluruhan SMPN
se Kecamatan Demak :
(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif TKJI)
(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif TKJI)
84
4.1.2 Analisis Data
4.1.2.1 Analisis Hasil Tes Keterampilan Bermain Bola Voli
Analisis hasil tes keterampilan bermain bola voli ini dimaksudkan
mengkaji hasil tes pada setiap klasifikasi hasil tes. Yaitu dengan mencocokkan
tabel pada norma tes setelah menjumlahkan nilai hasil tiap butir tes maka
dapat di klasifikasikan menjadi 5 klasifikasi, “baik sekali” mendapat nilai
antara 22-25, klasifikasi “baik” yang mendapat nilai 19-21. Sedangkan antara
nilai 14-18 mendapat klasifiksi “sedang”. Klasifikasi yang lain adalah
“kurang” mendapat nilai antara 9-13. Dan klasifikasi terakhir yang dapat di
jadikan acuan adalah “kurang sekali” dengan nilai 5-8. Begitu juga dalam
penentuan tingkat kesegaran jasmani, dapat di tentukan dengan melihat
/mencocokan dalam norma tes. Nilai 22-25 dalam tes kebugaran jasmani
mendapatkan predikat/ klasifikasi “baik sekali”. Klasifikasi “baik” adalah
yang mendapat nilai 18-21. Sedangkan klasifikasi “sedang” dengan nilai 14-
17. Nilai 10-13 mendapatkan klasifikasi “kurang”. Dan klasifikasi terakhir
dan menggambarkan tingkat kesegran jasmani yang sangat kurang adalah
“kurang sekali” dengan nilai 5-9.
85
Tabel: 17
Rangkuman Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan Bermain Bola voli
SMPN Se-Kecamatan Demak
Tahun 2012/2013
NO KLASIFIKASI JUMLAH (Siswa) PROSENTASE (%)
1 BAIK SEKALI 0 0.0%
2 BAIK 35 52.2%
3 SEDANG 20 29.9%
4 KURANG 9 13.4%
5 KURANG SEKALI 3 4.5%
Jumlah 67 100%
(Sumber: Perhitungan data statistik tes keterampilan bermain bola voli)
4.1.2.2 Analisis Hasil (TKJI) Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
Berikut adalah analisis hasil tes kebugaran jasmani indonesia;
Tabel: 18
Rangkuman Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan Bermain Bola voli
SMPN Se-Kecamatan Demak
Tahun 2012/2013
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.0%
2 BAIK 36 53.7%
3 SEDANG 20 29.9%
4 KURANG 10 14.9%
5 KURANG SEKALI 1 1.5%
(Sumber: Perhitungan data statistik TKJI)
Setelah mendapatkan klasifikasi hasil tes, maka langkah berikutnya
adalah menganalisis data dengan merekap data ke dalam hasil akhir
penelitian. Dalam perekapan data atau menjumlah semua per klasifikasi yang
ada baik hasil survei tingkat keterampilan bermain bola voli dan hasil survei
tingkat kesegaran jasmani dengan mencocokkan rumus yang di kemukakan
86
Mohammad Ali (1993:184).
Tabel : 18
Penentuan kategori sebagai berikut:
Interval Presentase
Kategori
89% - 100%
69% - 85%
52% - 68%
35% - 51%
18% - 34%
0% - 17%
Istemewa
Baik Sekali
Baik
Sedang
Kurang
Kurang Sekali
(Sumber: Mohammad Ali, 1993:184)
Berdasarkan perhitungan yang ada dalam tabel 5 dan tabel 6 serta tabel
8 dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Hasil survei tingkat kemampuan teknik dasar bermain bola voli pada peserta
ekstrakurikuler bola voli putra di SMPN se-Kecamatan Demak tahun pelajaran
2012/2013 dari hasil perhitungan tes keterampilan bermain bola voli diperoleh 35
siswa mendapat klasifikasi ”baik” jika diprosentase adalah 52,24% kesimpulanya
adalah baik. Dengan demikian disimpulkan bahwa survei tingkat kemampuan
teknik dasar bermain bola voli pada peserta ekstrakurikuler bola voli putra di
SMPN se-Kecamatan Demak tahun pelajaran 2012/2013” adalah baik.
2) Hasil survei tingkat kesegaran jasmani pada peserta ekstrakurikuler bola voli putra
di SMPN se-Kecamatan Demak tahun pelajaran 2012/2013 dari hasil perhitungan
tes kekesegaran jasmani diperoleh 36 siswa mendapat klasifikasi ”baik” jika
diprosentase adalah 53,73% kesimpulanya adalah baik. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa “Hasil survei tingkat kesegaran jasmani pada peserta
87
ekstrakurikuler bola voli putra di SMPN se-Kecamatan Demak tahun pelajaran
2012/2013” adalah baik.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan perhitungan statistik, data-data yang diperoleh dalam
penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa:
1) “Hasil survei tingkat keterampilan bermain bola voli pada peserta ekstra
kurikuler bola voli putra di SMPN se Kecamatan Demak tahun ajaran
2012/2013” adalah baik. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keterampilan
bermain bola voli siswa peserta ekstrakurikuler di SMPN se-Kecamatan
Demak 2012/2013 adalah memiliki keterampilan yang baik. Tingkat
keterampilan bermain yang diuji adalah meliputi passing bawah, passing atas,
servis bawah, dan servis atas serta smash. Pada tes passing bawah data (data
terlampir) menunjukkan bahwa kemampuan passing bawah yang dimiliki
siswa peserta ekstra adalah 31 kali per menit. Hasil ini belum bisa
menunjukkan bahwa hasil dari passing bawah adalah baik, namun harus
dilihat keterampilan yang lain. Untuk passing atas hasil dari tes yang
dilakukan diperoleh rata-rata 34 kali per menit, apabila rata-rata itu diberikan
penilaian juga mendapatkan nilai 3.
Sedangkan servis bawah diperoleh hasil rata-rata anak bisa
mendapatkan skor 22 dalam 6 kali kesempatan, padahal nilai antara 21-24
adalah mendapat nilai 4. Tidak lain halnya dengan servis atas tingkat
88
kemampuan siswa peserta ekstra di SMPN se Kecamatan Demak memiliki
rata-rata nilai 20 dan mendapatkan nilai 3. Kemudian smash diperoleh juga
diperoleh rata-rata mendapatkan skor 18 dengan nilai 4.
Pemberian nilai tidak bisa kita sama ratakan karena nilai yang diperoleh siswa
adalah individu dan pengklasifikasiannya juga individu. Setelah semua
mendapatkan klasifikasi maka barulah dapat menyimpulkan dengan
penentuan kategori hasil penelitian. Jika kita melihat data hasil penilaian dan
setelah diklasifikasi mendapatkan klasifikasi berikut: baik sekali berjumlah o,
sedangkan klasifikasi baik adalah berjumlah 35 siswa, klasifikasi sedang
berjumlah 20 siswa, klasifikasi kurang berjumlah 10 siswa serta klasifikasi
kurng sekali 3 siswa, ternyata dari rekap klasifikasi yang terbanyak 35 siswa
yang mendapatkan klasifikasi baik jika di cocokan dengan tabel penentuan
kategori adalah 52,24% itu hasilnya adalah baik.
Hasil survei ini menggambarkan bahwa di SMPN se Kecamatan
Demak tahun 2102/2013 memiliki keterampilan bermain bola voli yang baik.
hasil survei yang didapat adalah kategori baik tentu ada unsur-unsur
pendukung dalam memperoleh prestasi gerak tersebut. Keterampilan gerakan
yang di lakukan dalam tes adalah termasuk Keterampilan terbuka (open skill)
adalah keterampilan gerak dimana dalam pelaksanaanya terjadi pada kondisi
lingkungan yang berubah-ubah, dan pelaku bergerak menyesuaikan dengan
stimulus yang timbul dari lingkungannya. Perubahan kondisi lingkungan bisa
bersifat temporal dan bisa bersifat spasial. Contoh gerakan memukul bola
89
yang dilambungkan.
(Sumber: http://catatan-kehidupan dayan.blogspot.com/2012/03/keterampilan-gerak-
dan-unsur-unsur.html).
Dalam mencapai tingkat keterampilan gerak tertentu memerlukan
unsur-unsur pendukung dalam pencapaian prestasi gerak, yaitu a) unsur
kemampuan fisik, b) unsur kemampuan mental, c) unsur kemampuan
emosional. Dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa jika hasil tes keterampilan
gerak memiliki hasil baik harus didukung dengan kemampuan fisik yang baik
pula. Kondisi ini sesuai dengan tingkat keterampilan bermain bola voli pada
siswa peserta ekstrakurikuler bola voli di SMPN se Kecamatan Demak tahun
2012/2013 memiliki tingkat keterampilan bermain bola voli baik, tidak
menutup kemungkinan memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik serta
memiliki tingkat emosi yang baik juga.
2) “Hasil survei tingkat kesegaran jasmani pada peserta ekstrakurikuler bola voli
putra di SMPN se Kecamatan Demak tahun ajaran 2012/2013” adalah baik.
Fakta ini menunjukkan bahwa hasil Tes kesegaran jasmani yang dialakukan di
SMPN se-kecamatan Demak tahun 2012/2013 juga mendapatkan kategori
baik. Dalam proses penentuan tidak bisa langsung di berikan kategori baik.
Namun data tersebut harus diolah terlebih dahulu. Dalam perhitungan data
statistik yang dilakukan hasil tes TKJI diperoleh hasil berikut: klasifikasi
“baik sekali” sejumlah 0 yaitu 0%, klasifikasi baik sejumlah 36 siswa yaitu
53,73%, klasifikasi sedang sejumlah 20 siswa yaitu 29,85%, klasifikasi
90
kurang sejumlah 10 siswa dengan prosentase 14,93%. Sedangkan klasifikasi
kurang sekali adalah 1 siswa dengan prosentase 1,49%. Kemudian jika kita
masukkan dalam rumus yang dikemukakan Muhammad Ali (193:148) maka
dapat ditentukan kategori dalam penelitian ini adalah memiliki hasil baik
karena prosentase hasil yang memiliki hasil baik adalah 53,73% sedangkan
dalam rumus tersebut jika masuk dalam kategori 52%-68% adalah
memperoleh kategori baik.
Hal ini tidak terlepas dari kemampuan fisik yang dimiliki anak-anak
atau siswa peserta ekstrakurikuler di SMPN se Kecamatan Demak. Kesegaran
jasmani atau kondisi fisik yang baik adalah merupakan unsur pendukung
kegiatan fisik apapun, lebih-lebih dalam kegiatan olahraga. Menurut Muhajir
(2004 : 2) kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh
melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan
kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan
kelelahan yang berlebihan. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani
yang baik agar ia dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efektif dan efisien
tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Tugas gerak dalam kegiatan olahraga
juga sama membutuhkan gerakan yang efektif dan efisien sehingga mampu
menghemat tenaga dan daya tahan yang dimiki seseorang akan bertahan lebih
lama. Oleh karena itu dalam tes TKJI mendapatkan kategori hasil yang baik
makatidak meutup kemungkinan tes keterampilan bermain bola voli juga akan
memperoleh hasil yang baik, hal ini ternyata terbukti.
91
Dapat disimpulkan bahwa tingkat kesegaran jasmani, meliputi
kecepatan, kekuatan, daya ledak otot dan tahan kekuatan yang dimiliki oleh
siswa peserta ekstra kurikuler bola voli di SMPN se Kecamatan Demak tahun
2012/2013 adalah kategori baik.
4.2.1 Faktor Sampel Penelitian.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa putra peserta kegiatan
ekstrakurikuler bolavoli di SMPN se-Kecamatan Demak tahun 2012/2013
sudah benar-benar mempelajari bolavoli dan sering aktif bermain bola voli,
banyak keuntungan menggunakan sampel siswa berprestasi seperti dalam
penelitian ini, keuntungan tersebut menentukan dalam keberhasilan peneliti
melakukan penelitian, keuntungan tersebut nampak dalam kesungguhan,
kualitas, disiplin dan motivasi.
4.2.2 Kesungguhan Sampel Melakukan Tes dan Pengukuran.
Nampak bahwa dalam melakukan tes-tes atau pengukuran-pengukuran
sampel kelihatan sungguh-sungguh,. Misalnya mereka segera ingin tahu berapa
hasilnya dalam penghitungan tes keterampilan bermain bolavoli misalnya tes
passing bawah, mereka juga menunjukkan sikap kompetitif dengan siswa lain.
Mereka juga bersungguh-sunguh sewaktu diadakan pengukuran-pengukuran
passing atas, servis bawah, servis atas dan smash. Tidak lain halnya dengan tes
kesegaran jasmani mere menunjukkan motivasi yang luar biasa dan seakan-
akan tidak mau kalah dengan temannya. Hal ini ditunjukkan saat tes lari 50m,
gantung angkat tubuh, tes sit-up, tes vertical jump dan lari 1000m.
92
4.2.3 Kualitas Teknik Sampel.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang berkualitas. Hal ini
nampak dalam penghitungan hasil tes keterampilam bermain bola voli jumlah
yang terbanyak adalah klasifikasi baik, serta tes kesegaran jasmani juga
menunjukkan hasil yang sama, berarti kemampuan fisik yang dimiliki siswa di
sana adalah baik. Hal ini membawa dampak positif dalam penghitungan akhir
seluruh data dalam penelitian ini.
4.2.4 Disiplin Sampel.
Selama melakukan penelitian, terlihat kedisiplinan sampel sangat tinggi.
Mereka sudah tahu kapan harus melakukan tes, kapan harus melakukan
pengukuran, kapan harus istirahat dan kapan harus selesai. Bahkan dalam Tes
TKJI rentang waktu yang diberikan untuk istirahat tidaklah terlalu lama yaitu
hanya maksimal 3 menit. Namun siswa antusia dan disiplin mengikuti
rangkaian tes seuai dengan apa yang diharapkan. Disiplin seperti ini sangat
membantu dalam kelancaran penelitian.
4.2.5 Motivasi.
Motivasi sampel dalam penelitian ini sangat tinggi. Hal ini nampak
antusias sampel pada waktu diadakan tes dan pengukuran. Hal ini tidak
mengherankan karena meraka adalah siswa dan harus bertanggung jawab atas
prestasi yang akan mereka capai.
4.2.6 Tempat dan Sarana Tes
Tempat melakukan tes dan pengukuran adalah lapangan voli di SMPN 2
93
Demak. Lapangan bolavoli yang kondisinya baik dan standar memberikan
kesan nyaman dalam pelaksanaan tes. Oleh sebab itu untuk melakukan
penelitian, lapangan voli ini cukup nyaman dan memenuhi syarat sehingga
sedikit banyak berpengaruh pula terhadap kelancaran penelitian. Sedangka
setelah tes keterampilan dilanjutkan tes kebugaran jasmani yang dilakukan
tidak jauh di depan halaman SMPN 2 Demak yang memenuhi syarat untuk
tempat penelitian. Lintasan yang ada dalam lapangan alun-alun Demak
sangatlah nyaman dalam pengambilan data. Hal ini menambah kesan bahwa
penelitian ini berjalan dengan lancar.
4.2.7 Kelemahan Penelitian dan Hambatan secara umum
(1) Ketika peneliti melakukan penelitian di lapangan menemui kelemahan yaitu
dengan banyak nya jumlah sampel 67 tidak diimbangi dengan jumlah tenaga
pembantu lebih sedikit yang hanya berjumlah 8 orang sehingga kurangnya
tenaga pembatu di lapangan.
(2) Hambatan yang dialami peneliti ketika di lapangan yaitu tempat penelitian
yang berada dibeberapa tempat, membutuhkan tenaga ekstra untuk
mengkodisikan anak-anak dalam pengambilan data.
94
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
5.1.1 Tingkat keterampilan teknik dasar bola voli pada peserta
ekstrakurikuler di SMPN se-Kecamatan Demak tahun 2012/2013
adalah baik .
5.1.2 Tingkat kesegaran jasmani pada peserta ekstrakurikuler bola voli di
SMPN se-Kecamatan Demak tahun 2012/2013 adalah baik .
5.2 Saran
Saran yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah :
5.2.1 Bagi Guru Penjasorkes, Pelatih dan Pembina olahraga sebaiknya
melakukan tes keterampilan teknik dasar bola voli secara berkala untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan teknik dasar bermain bola voli
siswa dan atletnya sehingga dapat dilakukan perbaikan program latihan
yang diberikan.
5.2.2 Bagi siswa-siswa peserta kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMPN
se-Kecamatan Demak untuk senantiasa meningkatkan tingkat kesegaran
jasmani, karena hal itu menunjang keberhasilan dalam melakukan tugas
gerak, lebih-lebih dalam bermain bola voli.
95
5.2.3 Bagi sekolah agar selalu meningkatkan prestasi olahraga dalam cabang
apapun tidak hanya semata-mata peningkatan fisik dan teknik semata
tetapi juga di tingkatkan melalui kajian ilmiah.
96
DAFTAR PUSTAKA
Agus Mukholid. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas
XI. Surakarta: Yudhistira.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
(edisi revisi 6). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Barey L.Johson dan Jack K.Nelson. Practical Mea Surements For Evaluation
in Physical Education cetakan ke tiga.
Beutersthal, Dieter. 1986. Belajar Bermain Bola Voli. Bandung: Pioner Jaya
Bandung.
Dayan. 2013. (http://catatan-kehidupan-
dayan.blogspot.com/2012/03/keterampilan-gerak-dan-unsur-
unsur.html)
( Accesed 31/07/2013)
Depdiknas. 1999. Petunjuk tes Keterampilan Bola Voli Usia 13-15 Tahun.
Jakarta.
Depdiknas. 1999. TKJI Usia 13-15 tahun. Jakarta.
Engkos Kosasih. 1985. Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta :
Depdikbud.
Herry Koesyanto. 2003. Belajar Bermain Bola Voli. Semarang.
Hasan, Humaid Ali. 2013.
(https://www.google.com/#q=komponen+kesegaran+jasmani+menur
ut+kirkendall diakses 17/9/13)
Indarto, Wahyu. 2008. Komponen Kebugaran Jasmani. Fakultas Ilmu
Keolahragaan. Universitas Negeri Yogyakarta.
Kirkendall,DR. Gruber,Jonhson.1980. Measurement and Evolution for Physical
Educators. Iowa:WM.C Bromn Company Publisher.
Marzuki. 2013. Pengertian Kesegaran Jasmani.
http://marzuki49.blogspot.com/2012/02/pengertian-kesegaran-
jasmani.html
( Accesed 01/06/2013)
97
M.Yunus. 1992. Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta: Dirjen Dikti
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Muhajir, 2006. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga X. Jakarta:
Erlangga.
M.Sajoto, 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam
Olahraga. Semarang: Dahara Prize.
PB. PBVSI, 2001. Peraturan Permainan Bola Voli Yang Resmi. Jakarta:
PB.PBVSI.
Sudijono, Anas, 1987, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Suharno, HP. 1974. Dasar-dasar Permainan Bola Voli. Yogyakarta.
Viera, Barbara L dan Bonnie. 1996. Bola Voli Tingkat Pemula. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
98
LAMPIRAN
104
L
amp
iran
2
Pas
sing
Bw
hP
assi
ng A
tsS
rv.
Bw
hS
rv.A
tsS
mas
h
(kal
i)(k
ali)
(sk
or)
(sk
or)
(sk
or)
1H
AM
MI
NU
ZU
LA
32
32
25
21
18
33
54
419
Bai
k
2H
AF
IZU
DIN
S.I
35
40
26
24
22
33
54
520
Bai
k
3R
ISU
L H
AB
IB N
31
33
25
25
16
33
54
318
Sed
ang
4V
INE
EN
CIU
S A
DR
IAN
.P
30
36
26
21
21
33
54
419
Bai
k
5D
IMA
Z F
AR
IK A
25
33
24
18
19
23
43
416
Sed
ang
6A
IS A
MIN
RA
IS34
39
22
24
24
33
44
519
Bai
k
7A
NU
NG
CH
RIS
PA
NJA
LU
33
33
24
26
25
33
44
519
Bai
k
8M
AD
DU
MU
DD
AN
I S
40
41
26
17
20
43
53
419
Bai
k
9D
WIK
Y A
ZH
AR
I E
RD
IAN
30
25
23
10
03
24
21
12
Ku
ran
g
10
AJI
KR
ES
NO
20
26
16
20
18
22
33
414
Sed
ang
11
WA
FIQ
PR
IAG
HIN
AN
TO
. H
20
20
13
70
22
21
18
Ku
ran
g Se
kali
12
GU
RU
H I
SM
AN
TO
35
38
23
25
23
33
44
519
Bai
k
13
DY
AJI
PA
RA
MA
RT
A.
P22
32
911
20
23
12
412
Ku
ran
g
14
NO
UV
AL
HE
LM
Y.I
. S
35
36
23
26
25
33
44
519
Bai
k
15
HIL
AR
IUS
SE
ND
I A
LD
EO
40
44
22
25
30
44
44
521
Bai
k
16
AZ
KA
NA
UV
AL
35
39
26
24
19
33
54
419
Bai
k
17
YU
DH
IST
IRA
CO
KR
OW
AT
I39
40
25
20
21
33
53
418
Sed
ang
18
YO
NA
TH
AN
34
38
24
21
23
33
44
519
Bai
k
19
MU
HA
MM
AD
FA
QIH
30
44
24
20
18
34
43
418
Sed
ang
20
YO
SIA
23
15
56
72
11
11
6K
ura
ng
Seka
li
21
AN
DI
RU
HIA
TN
A34
30
19
16
25
32
33
516
Sed
ang
22
KR
ISN
A A
DI
37
34
21
21
23
33
44
519
Bai
k
23
M.
IKH
WA
NU
DIN
33
39
21
21
21
33
44
418
Sed
ang
24
EK
O28
38
26
25
19
33
54
419
Bai
k
25
AN
GG
A S
AR
I33
31
24
27
18
33
45
419
Bai
k
26
ZA
EN
UR
I20
34
21
16
17
23
43
315
Sed
ang
27
PR
IYO
HA
ND
OK
O33
37
25
18
23
33
53
519
Bai
k
28
AD
I A
RY
AN
TO
19
25
19
18
02
23
31
11
Ku
ran
g
29
AF
IK U
RA
NG
GO
36
31
19
19
14
33
33
315
Sed
ang
30
IQB
AL
AS
WA
RA
RA
MA
DL
AN
18
19
19
00
21
31
18
Ku
ran
g Se
kali
31
NU
RA
HM
AD
SY
AIF
UD
IN20
21
23
25
16
22
44
315
Sed
ang
32
AN
GG
AR
A Y
UL
I S
AP
UT
RA
25
27
30
21
19
22
54
417
Sed
ang
NIL
AI
JUM
LA
H
NIL
AI
KL
AS
IFIK
AS
I1
23
45
RE
KA
PIT
UL
AS
I H
AS
IL T
ES
KE
TE
RA
MP
ILA
N T
EK
NIK
DA
SA
R B
ER
MA
IN B
OL
A V
OL
I
SM
PN
SE
-KA
BU
PA
TE
N D
EM
AK
TA
HU
N A
JA
RA
N 2
01
2/2
01
3
NO
NA
MA
HA
SIL
PE
NG
UK
UR
AN
105
33
M.
KH
AE
RU
ZZ
AM
AN
40
30
28
20
30
42
53
519
Bai
k
34
AR
IF S
HO
BIR
IN19
18
18
17
14
21
33
312
Ku
ran
g
35
TR
IYO
NO
21
40
33
18
19
23
53
417
Sed
ang
36
RE
GA
BIA
TN
O34
40
24
23
23
33
44
519
Bai
k
37
IND
RA
GU
NA
WA
N33
39
17
12
18
33
32
415
Sed
ang
38
AD
E S
ET
IYO
WID
OD
O20
21
15
14
02
23
21
10
Ku
ran
g
39
ZA
IDU
N32
39
23
24
23
33
44
519
Bai
k
40
SIS
WA
NT
O18
19
18
19
14
21
33
312
Ku
ran
g
41
WA
HID
TE
GU
H R
IYA
DI
33
33
30
16
83
35
32
16
Sed
ang
42
IMA
M B
AN
GK
IT W
AH
YU
DI
34
35
23
24
24
33
44
519
Bai
k
43
AH
MA
D K
UN
CO
RO
35
37
19
10
16
33
32
314
Sed
ang
44
AG
UN
G A
BD
UL
WA
HID
37
40
27
25
19
33
54
419
Bai
k
45
FE
LIX
BIM
A A
XM
OV
I40
38
19
18
17
43
33
316
Sed
ang
46
RA
MD
AN
I S
EN
O A
RI
33
36
23
22
22
33
44
519
Bai
k
47
WIB
OW
O23
20
16
17
14
22
33
313
Ku
ran
g
48
MU
HA
MM
AD
LIY
AN
NU
GR
OH
O35
39
30
24
25
33
54
520
Bai
k
49
DW
I A
GU
NG
PR
AS
ET
YO
34
40
21
23
20
33
44
418
Sed
ang
50
TO
MA
S Z
AK
I30
38
21
24
25
33
44
519
Bai
k
51
DE
NI
YU
LIA
NT
O32
36
23
26
24
33
44
519
Bai
k
52
LU
KM
AN
HA
KIM
29
33
16
20
93
33
32
14
Sed
ang
53
AH
MA
D N
UR
UL
HU
DA
40
38
19
30
19
43
35
419
Bai
k
54
DIM
AS
SE
TIY
O W
IBO
WO
41
40
20
21
18
43
34
418
Sed
ang
55
JAT
MIK
O21
23
22
23
20
22
44
416
Sed
ang
56
AD
AM
DA
MIR
I33
38
21
23
23
33
44
519
Bai
k
57
RA
YHA
N S
ALI
M R
AC
HM
AN
SYA
H33
37
22
23
23
33
44
519
Bai
k
58
HEN
DR
I SA
PUTR
O21
30
18
12
17
22
32
312
Ku
ran
g
59
ZAKK
I AN
WA
R M
AKA
RIM
37
39
26
26
18
33
54
419
Bai
k
60
FAIZ
AR
DA
NI R
AH
MA
N36
38
21
23
23
33
44
519
Bai
k
61
AH
MA
D T
EGU
H S
UPR
IYA
TIN
31
35
25
27
28
33
55
521
Bai
k
62
IND
RA
AR
YA P
ERD
AN
A30
34
26
23
21
33
54
419
Bai
k
63
GEN
DR
A A
DI P
AM
UN
GK
AS
28
38
27
24
20
33
54
419
Bai
k
64
BR
AM
AN
DA
OK
TOR
A K
21
34
15
00
23
31
110
Ku
ran
g
65
IZA
F34
40
23
27
23
33
45
520
Bai
k
66
WA
RD
ON
O32
39
24
26
25
33
44
519
Bai
k
67
M. D
AN
ISYA
K35
39
26
24
23
33
54
520
Bai
k
RA
TA
-RA
TA
31
34
22
20
18
17
RE
KA
PIT
UL
AS
IJU
ML
AH
PR
OS
EN
TA
SE
BA
IK S
EK
AL
I0
0.0
0%
BA
IK35
52.2
4%
SE
DA
NG
2029.8
5%
KU
RA
NG
913.4
3%
KU
RA
NG
SE
KA
LI
34.4
8%
106
Lam
piran
5
SE
KO
LA
H: S
MP
N 2
DE
MA
K
Pas
sing
Bw
hP
assi
ng A
tsS
rv.
Bw
hS
rv.A
tsS
mas
h
(kal
i)(k
ali)
(sk
or)
(sk
or)
(sk
or)
1H
AM
MI
NU
ZU
LA
32
32
25
21
18
33
54
419
Bai
k
2H
AF
IZU
DIN
S.I
35
40
26
24
22
33
54
520
Bai
k
3R
ISU
L H
AB
IB N
31
33
25
25
16
33
54
318
Sed
ang
4V
INE
EN
CIU
S A
DR
IAN
.P
30
36
26
21
21
33
54
419
Bai
k
5D
IMA
Z F
AR
IK A
25
33
24
18
19
23
43
416
Sed
ang
6A
IS A
MIN
RA
IS34
39
22
24
24
33
44
519
Bai
k
7A
NU
NG
CH
RIS
PA
NJA
LU
33
33
24
26
25
33
44
519
Bai
k
8M
AD
DU
MU
DD
AN
I S
40
41
26
17
20
43
53
419
Bai
k
9D
WIK
Y A
ZH
AR
I E
RD
IAN
30
25
23
10
03
24
21
12
Ku
ran
g
10
AJI
KR
ES
NO
20
26
16
20
18
22
33
414
Sed
ang
11
WA
FIQ
PR
IAG
HIN
AN
TO
. H
20
20
13
70
22
21
18
Ku
ran
g Se
kali
12
GU
RU
H I
SM
AN
TO
35
38
23
25
23
33
44
519
Bai
k
13
DY
AJI
PA
RA
MA
RT
A.
P22
32
911
20
23
12
412
Ku
ran
g
14
NO
UV
AL
HE
LM
Y.I
. S
35
36
23
26
25
33
44
519
Bai
k
15
HIL
AR
IUS
SE
ND
I A
LD
EO
40
44
22
25
30
44
44
521
Bai
k
16
AZ
KA
NA
UV
AL
35
39
26
24
19
33
54
419
Bai
k
17
YU
DH
IST
IRA
CO
KR
OW
AT
I39
40
25
20
21
33
53
418
Sed
ang
18
YO
NA
TH
AN
34
38
24
21
23
33
44
519
Bai
k
NO
RE
KA
PIT
UL
AS
IJU
ML
AH
PR
OS
EN
TA
SE
1B
AIK
SE
KA
LI
00.0
0%
2B
AIK
1173.3
3%
3S
ED
AN
G4
26.6
7%
4K
UR
AN
G2
13.3
3%
5K
UR
AN
G S
EK
AL
I1
6.6
7%
Jum
lah
18
TA
BE
L R
EK
AP
ITU
LA
SI
HA
SIL
TE
S K
ET
ER
AM
PIL
AN
DI
SM
PN
2 D
EM
AK
23
45
RE
KA
PIT
UL
AS
I H
AS
IL T
ES
KE
TE
RA
MP
ILA
N T
EK
NIK
DA
SA
R B
ER
MA
IN B
OL
A V
OL
I
SM
PN
SE
-KA
BU
PA
TE
N D
EM
AK
TA
HU
N A
JA
RA
N 2
01
2/2
01
3
NO
NA
MA
HA
SIL
PE
NG
UK
UR
AN
NIL
AI
JUM
LA
H
NIL
AI
KL
AS
IFIK
AS
I1
107
SE
KO
LA
H :
SM
PN
1 D
EM
AK
Pas
sing
Bw
hP
assi
ng A
tsS
rv. B
wh
Srv
.Ats
Sm
ash
(kal
i)(k
ali)
(skor)
(skor)
(skor)
1M
UH
AM
MA
D F
AQ
IH30
44
24
20
18
34
43
418
Sed
ang
2Y
OS
IA23
15
56
72
11
11
6K
ura
ng
Seka
li
3A
ND
I R
UH
IAT
NA
34
30
19
16
25
32
33
516
Sed
ang
4K
RIS
NA
AD
I37
34
21
21
23
33
44
519
Bai
k
5M
. IK
HW
AN
UD
IN33
39
21
21
21
33
44
418
Sed
ang
6E
KO
28
38
26
25
19
33
54
419
Bai
k
7A
NG
GA
SA
RI
33
31
24
27
18
33
45
419
Bai
k
8Z
AE
NU
RI
20
34
21
16
17
23
43
315
Sed
ang
9P
RIY
O H
AN
DO
KO
33
37
25
18
23
33
53
519
Bai
k
10
AD
I A
RY
AN
TO
19
25
19
18
02
23
31
11
Ku
ran
g
11
AF
IK U
RA
NG
GO
36
31
19
19
14
33
33
315
Sed
ang
12
IQB
AL
AS
WA
RA
RA
MA
DL
AN
18
19
19
00
21
31
18
Ku
ran
g Se
kali
13
NU
RA
HM
AD
SY
AIF
UD
IN20
21
23
25
16
22
44
315
Sed
ang
14
AN
GG
AR
A Y
UL
I S
AP
UT
RA
25
27
30
21
19
22
54
417
Sed
ang
15
M. K
HA
ER
UZ
ZA
MA
N40
30
28
20
30
42
53
519
Bai
k
16
AR
IF S
HO
BIR
IN19
18
18
17
14
21
33
312
Ku
ran
g
NO
RE
KA
PIT
UL
AS
IJU
ML
AH
PR
OS
EN
TA
SE
1B
AIK
SE
KA
LI
00.0
0%
2B
AIK
533.3
3%
3S
ED
AN
G7
46.6
7%
4K
UR
AN
G1
6.6
7%
5K
UR
AN
G S
EK
AL
I2
13.3
3%
Jum
lah
16
TA
BE
L R
EK
AP
ITU
LA
SI
HA
SIL
TE
S K
ET
ER
AM
PIL
AN
DI
SM
PN
1 D
EM
AK
JUM
LA
H
NIL
AI
KL
AS
IFIK
AS
I1
23
45
NO
NA
MA
HA
SIL
PE
NG
UK
UR
AN
NIL
AI
108
SE
KO
LA
H :
SM
PN
3 D
EM
AK
Pas
sing
Bw
hP
assi
ng A
tsS
rv. B
wh
Srv
.Ats
Sm
ash
(kal
i)(k
ali)
(skor)
(skor)
(skor)
1T
RIY
ON
O21
40
33
18
19
23
53
417
Sed
ang
2R
EG
A B
IAT
NO
34
40
24
23
23
33
44
519
Bai
k
3IN
DR
A G
UN
AW
AN
33
39
17
12
18
33
32
415
Sed
ang
4A
DE
SE
TIY
O W
IDO
DO
20
21
15
14
02
23
21
10
Ku
ran
g
5Z
AID
UN
32
39
23
24
23
33
44
519
Bai
k
6S
ISW
AN
TO
18
19
18
19
14
21
33
312
Ku
ran
g
7W
AH
ID T
EG
UH
RIY
AD
I33
33
30
16
83
35
32
16
Sed
ang
8IM
AM
BA
NG
KIT
WA
HY
UD
I34
35
23
24
24
33
44
519
Bai
k
9A
HM
AD
KU
NC
OR
O35
37
19
10
16
33
32
314
Sed
ang
10
AG
UN
G A
BD
UL
WA
HID
37
40
27
25
19
33
54
419
Bai
k
11
FE
LIX
BIM
A A
XM
OV
I40
38
19
18
17
43
33
316
Sed
ang
12
RA
MD
AN
I S
EN
O A
RI
33
36
23
22
22
33
44
519
Bai
k
13
WIB
OW
O23
20
16
17
14
22
33
313
Ku
ran
g
14
MU
HA
MM
AD
LIY
AN
NU
GR
OH
O35
39
30
24
25
33
54
520
Bai
k
15
DW
I A
GU
NG
PR
AS
ET
YO
34
40
21
23
20
33
44
418
Sed
ang
NO
RE
KA
PIT
UL
AS
IJU
ML
AH
PR
OS
EN
TA
SE
1B
AIK
SE
KA
LI
00.0
0%
2B
AIK
640.0
0%
3S
ED
AN
G6
40.0
0%
4K
UR
AN
G3
20.0
0%
5K
UR
AN
G S
EK
AL
I0
0.0
0%
Jum
lah
15
HA
SIL
PE
NG
UK
UR
AN
NO
NA
MA
TA
BE
L R
EK
AP
ITU
LA
SI
HA
SIL
TE
S K
ET
ER
AM
PIL
AN
DI
SM
PN
3 D
EM
AK
NIL
AI
JUM
LA
H
NIL
AI
KL
AS
IFIK
AS
I1
23
45
109
S
EK
OL
AH
: SM
PN
5 D
EM
AK
Pas
sing
Bw
hP
assi
ng A
tsS
rv. B
wh
Srv
.Ats
Sm
ash
(kal
i)(k
ali)
(skor)
(skor)
(skor)
1T
OM
AS
ZA
KI
30
38
21
24
25
33
44
519
Bai
k
2D
EN
I Y
UL
IAN
TO
32
36
23
26
24
33
44
519
Bai
k
3L
UK
MA
N H
AK
IM29
33
16
20
93
33
32
14
Sed
ang
4A
HM
AD
NU
RU
L H
UD
A40
38
19
30
19
43
35
419
Bai
k
5D
IMA
S S
ET
IYO
WIB
OW
O41
40
20
21
18
43
34
418
Sed
ang
6JA
TM
IKO
21
23
22
23
20
22
44
416
Sed
ang
7A
DA
M D
AM
IRI
33
38
21
23
23
33
44
519
Bai
k
8R
AYH
AN
SA
LIM
RA
CH
MA
NSY
AH
33
37
22
23
23
33
44
519
Bai
k
9H
END
RI S
APU
TRO
21
30
18
12
17
22
32
312
Ku
ran
g
10
ZAKK
I AN
WA
R M
AKA
RIM
37
39
26
26
18
33
54
419
Bai
k
11
FAIZ
AR
DA
NI R
AH
MA
N36
38
21
23
23
33
44
519
Bai
k
12
AH
MA
D T
EGU
H S
UPR
IYA
TIN
31
35
25
27
28
33
55
521
Bai
k
13
IND
RA
AR
YA P
ERD
AN
A30
34
26
23
21
33
54
419
Bai
k
14
GEN
DR
A A
DI P
AM
UN
GK
AS
28
38
27
24
20
33
54
419
Bai
k
15
BR
AM
AN
DA
OK
TOR
A K
21
34
15
00
23
31
110
Ku
ran
g
16
IZA
F34
40
23
27
23
33
45
520
Bai
k
17
WA
RD
ON
O32
39
24
26
25
33
44
519
Bai
k
18
M. D
AN
ISYA
K35
39
26
24
23
33
54
520
Bai
k
RA
TA
-RA
TA
25
28
22
20
18
17
NO
RE
KA
PIT
UL
AS
IJU
ML
AH
PR
OS
EN
TA
SE
1B
AIK
SE
KA
LI
00.0
0%
2B
AIK
1372.2
2%
3S
ED
AN
G3
16.6
7%
4K
UR
AN
G2
11.1
1%
5K
UR
AN
G S
EK
AL
I0
0.0
0%
JUM
LA
H18
TA
BE
L R
EK
AP
ITU
LA
SI
HA
SIL
TE
S K
ET
ER
AM
PIL
AN
DI
SM
PN
5 D
EM
AK
KL
AS
IFIK
AS
I1
23
45
NO
NA
MA
HA
SIL
PE
NG
UK
UR
AN
NIL
AI
JUM
LA
H
NIL
AI
DOKUMENTASI PENELITIAN
DOKUMENTASI PENELITIAN
DOKUMENTASI PENELITIAN
DOKUMENTASI PENELITIAN
DOKUMENTASI PENELITIAN
DOKUMENTASI PENELITIAN
DOKUMENTASI PENELITIAN
DOKUMENTASI PENELITIAN
DOKUMENTASI PENELITIAN
DOKUMENTASI PENELITIAN
DOKUMENTASI PENELITIAN
DOKUMENTASI PENELITIAN