Oleh INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

16
Oleh INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

Transcript of Oleh INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

Page 1: Oleh INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

Oleh

INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

Page 2: Oleh INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

ORGANISASI PERANGKAT

DAERAH

( OPD )

KPK

BPK

BPKP INSPEKTORAT

APH

MASYARAKAT DPRD

Page 3: Oleh INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

DASAR HUKUM INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

Pasal 232 ayat (1)

UNDANG – UNDANG NO 23 TH 2014

Tentang PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH NO 18 TH 2016

Tentang PERANGKAT DAERAH

PERATURAN DAERAH NO 14 TH 2016

Tentang PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NO 46 TH 2016

Tentang KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

Page 4: Oleh INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

MELAKUKAN PENGAWASAN INTERN, melalui :

Audit

Reviu

Evaluasi

Pemantauan

Kegiatan Pengawasan Lainnya

KEWENANGAN APIP / INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

ADMINISTRASI UMUM

PEMERINTAHAN :

KEBIJAKAN DAERAH

KELEMBAGAAN

PEGAWAI DAERAH

KEUANGAN DAERAH

BARANG DAERAH

Page 5: Oleh INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

HAL – HAL YANG SERING DIJUMPAI PADA SAAT INSPEKTORAT KOTA

SURABAYA MELAKUKAN PEMERIKSAAN

Page 6: Oleh INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

Adanya pengadaan barang / jasa dengan cara pinjam bendera dengan memberikan fee

kepada penyedia, sedangkan barangnya tidak dibelikan sesuai dengan jumlah barang yang

dipesan atau dibelikan dengan item yang berbeda.

Page 7: Oleh INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

Pengadaan barang / jasa dengan cara menaikkan harga barang / jasa , dalam hal ini ada pengadaan

barang / jasa yang harganya tidak wajar / tidak sesuai dengan harga pasar

Contoh : Yang sering terjadi ketika kita melakukan pengadaan tidak memperhatikan harga pasar Untuk Foto Copy Dalam DPA = Rp. 300 / lembar Ketika kita foto copy di Xerox / Super Star tidak menjadi maslah karena harga tersebut sudah sesuai, namun kebanyakan SKPD melakukan pengadaan foto copy di tempat lain contoh di Jl. Darmawangsa yang rata-rata harganya Cuma Rp. 100 s.d 150 / lembar , namun oleh SKPD dipertanggungjawabkan sebesar Rp. 300 sehingga disini terdapat kerugian daerah

Page 8: Oleh INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

Masih banyak SKPD yang melaksanakan pengadaan barang / jasa pada penyedia yang tidak mempunyai

legalitas hukum dan cenderung memalsukan stempel

Contoh :

Untuk pengadaan mamin seorang KPA pesan pada perorangan yang tidak mempunyai legalitas hukum ( tidak mempunyai ijin) karena tidak mepunyai NPWP penyedia tersebut menggunakan NPWP tetangganya (NPWP pribadi bukan usaha), sedangkan pertanggungjawabanya peyedia tersebut menggunakan Catering yang sudah berijin dengan cara memalsukan stempel . Walaupun barangnya ada untuk kegiatan tersebut, jelas ini ada unsur pidana, ketika pemilik Catering yeng berijin dikonfirmasi yang bersangkutan tidak mengakui melakukan pekerjaan tersebut. kami selaku pemeriksa berpendapat bahwa pengadaan tersebut tidak dibenarkan karena alat bukti pembayaranya dianggab tidak sah.

Page 9: Oleh INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

Pengadaan barang yang sebagian tidak diakui oleh penyedia

Contoh : Seorang KPA membeli mamin dengan 2 item nasi dan snack, untuk nasi beli pada catering A sedangkan snack beli pada catering B, untuk laporan pertanggungjawabannya seluruhnya mengunakan katering A, katika dikonfirmasi catering A tidak mengakui adanya pembelian snack, kami selaku pemeriksa berpendapat bahwa ada sebagian pekerjaan yang tidak diakui oleh penyedia, dalam hal ini ada sebagian pembelian yang belum dipertanggungjawabkan oleh KPA, karena belum dipertanggungjawabkan ya harus dikembalikan ke kas daerah.

Page 10: Oleh INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

Terkait dengan pengadaan Bhan Bakar Minyak ( BBM ) yang tidak sesuai dengan ketentuan

Pada saat pemeriksaan masih banyak KPA yang menyah gunakan anggaran tersebut. Contoh : Ada kendaraan operasional yang rusak berat dan oleh pengurus barang kendaraan tersebut dimasukkan dalam gudang dalam keadaan kotor dan berdebu, namun anehnya ketika dilakukan pemeiksaan masih terdapat pembelian BBM untuk kendaraan tersebut, jelas ini merugikan keuangan daerah.

Catatan : ada SPBU tidak hanya menjual BBM tetapi juga menjual nota BBM karena banyaknya permintaan

Page 11: Oleh INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

Pemberian honorarium narasumber, yang tidak sesuai dengan ketentuan

Masih ada KPA / PPK yang memberikan Honorarium Narasumber pada PNS Kota Surabaya

selain yang diselenggaran oleh Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Surabaya

Page 12: Oleh INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

Masih ada bendahara pengeluaran yang bermain-main dengan pajak

Ketika dilakukan pemeriksaan masih ada bendahara yang sudah memunggut pajaknya namun tidak disetor ke Kas Daerah / Negara dengan alasan lupa setor, pada hal pajak yang belum disetor tersebut merupakan pajak tahun sebelumnya.

Penyetoran pajak tidak dilakukan maksimal 10 hari pada bulan berikutnya, merupakan tanda-tanda

peyalah gunaan pajak

Page 13: Oleh INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

Ada pengadaan barang yang nilainya dibawah 1 Juta namun masih dipungut PPN nya

Pada saat dilakasanakan pemeriksaan masih dijumpai adanya pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN)

atas pembelian barang dibawah 1 jt, dengan alasan untuk membantu penyerapan anggaran.

Ada pengadaan yang seharusnya tidak perlu dikenakan pajak namun dikenakan

Page 14: Oleh INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

Kondisi diatas tidak sesuai dengan :

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah

terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21

Tahun 2011, yang menyatakan :

Pasal 132 ayat (1) :

Setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus

didukung dengan bukti yang lengkap dan sah. “

Pasal 184 ayat (2) :

Pejabat yang mendatangani dan/atau mengesahkan

dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi

dasar penerimaan dan / atau pengeluaran atas pelaksanaan

APBD bertanggung jawab terhadap kebenaran material dan

akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud.

Page 15: Oleh INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

Peraturan Walikota Surabaya Nomor 30 tahun

2015 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan

Walikota Nomor 73 tahun 2012 tentang Pedoman

Teknis Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung

dan Pengadaan Barang/Jasa Pasal 59 ayat (2)

yang menyatakan :

Pengadaan Langsung dilaksanakan

berdasarkan harga yang berlaku di pasar

kepada Penyedia Barang / Pekerjaan

Konstruksi / Jasa lainnya.

Page 16: Oleh INSPEKTORAT KOTA SURABAYA

16