Kota Surabaya
-
Upload
fitri-kemala-sari -
Category
Documents
-
view
35 -
download
0
Transcript of Kota Surabaya
Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya merupakan kota terbesar
kedua di Indonesia setelah Jakarta. Dengan jumlah penduduk metropolisnya yang mencapai 3 juta jiwa,
Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan Indonesia timur.
Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam
perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Kata Surabaya konon berasal dari
cerita mitos pertempuran antara sura (ikan hiu) dan baya (buaya) dan akhirnya menjadi kota Surabaya.
Sejarah
Sebelum kedatangan Belanda
Lambang kota Surabaya di masaHindia Belanda (1934)
Surabaya dulunya merupakan gerbang Kerajaan Majapahit, yakni di muara Kali Mas. Bahkan hari jadi
Kota Surabaya ditetapkan sebagai tanggal31 Mei 1293. Hari itu sebenarnya merupakan hari
kemenangan pasukan Majapahit yang dipimpin Raden Wijaya terhadap pasukan kerajaan Mongol utusan
Kubilai Khan. Pasukan Mongol yang datang dari laut digambarkan sebagai ikan SURO (ikan
hiu/berani)dan pasukan Raden Wijaya yang datang dari darat digambarkan sebagai BOYO
(buaya/bahaya), jadi secara harfiah diartikan berani menghadapi bahaya yang datang mengancam. Maka
hari kemenangan itu diperingati sebagai hari jadi Surabaya.
Pada abad ke-15, Islam mulai menyebar dengan pesat di daerah Surabaya. Salah satu anggota wali
sanga, Sunan Ampel, mendirikan masjid dan pesantren di daerah Ampel. Tahun 1530, Surabaya menjadi
bagian dari Kerajaan Demak.
Menyusul runtuhnya Demak, Surabaya menjadi sasaran penaklukan Kesultanan Mataram:
diserbu Panembahan Senopati tahun 1598, diserang besar-besaran oleh Panembahan Seda ing
Krapyak tahun 1610, diserang Sultan Agung tahun 1614. Pemblokan aliran Sungai Brantas oleh Sultan
Agung akhirnya memaksa Surabaya menyerah. Suatu tulisan VOC tahun 1620 menggambarkan
Surabaya sebagai negara yang kaya dan berkuasa. Panjang lingkarannya sekitar 5 mijlen Belanda
(sekitar 37 km), dikelilingi kanal dan diperkuat meriam. Tahun tersebut, untuk melawan Mataram,
tentaranya sebesar 30 000 prajurit[2].
Tahun 1675, Trunojoyo dari Madura merebut Surabaya, namun akhirnya didepak VOC pada tahun 1677.
Dalam perjanjian antara Paku Buwono II dan VOC pada tanggal 11 November 1743, Surabaya
diserahkan penguasaannya kepada VOC.
Zaman Hindia-Belanda
Peta Surabaya dari buku panduan perjalanan dari Inggris tahun 1897
Pada zaman Hindia-Belanda, Surabaya berstatus sebagai ibukota Karesidenan Surabaya, yang
wilayahnya juga mencakup daerah yang kini wilayah Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan
Jombang. Pada tahun 1905, Surabaya mendapat status kotamadya (Gemeente). Pada tahun 1926,
Surabaya ditetapkan sebagai ibukota provinsi Jawa Timur. Sejak itu Surabaya berkembang menjadi kota
modern terbesar kedua di Hindia-Belanda setelah Batavia.
Sebelum tahun 1900, pusat kota Surabaya hanya berkisar di sekitar Jembatan Merah saja. Sampai tahun
1920-an, tumbuh pemukiman baru seperti daerah Darmo, Gubeng, Sawahan, dan Ketabang. Pada
tahun 1917 dibangun fasilitas pelabuhan modern di Surabaya.
Tanggal 3 Februari 1942, Jepang menjatuhkan bom di Surabaya. Pada bulan Maret 1942, Jepang
berhasil merebut Surabaya. Surabaya kemudian menjadi sasaran serangan udara Sekutu pada
tanggal 17 Mei 1944.
Pertempuran mempertahankan Surabaya
Setelah Perang Dunia II usai, pada 25 Oktober 1945, 6000 pasukan Inggris-India yaitu Brigade 49, Divisi
23 yang dipimpin Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby mendarat di Surabaya dengan
perintah utama melucuti tentara Jepang, tentara dan milisi Indonesia. Mereka juga bertugas mengurus
bekas tawanan perang dan memulangkan tentara Jepang. Pasukan Jepang menyerahkan semua senjata
mereka, tetapi milisi dan lebih dari 20000 pasukan Indonesia menolak.
Tentara Britania menembaki 'sniper' dalam pertempuran di Surabaya
26 Oktober 1945, tercapai persetujuan antara Bapak Suryo, Gubernur Jawa Timur dengan
Brigjen Mallaby bahwa pasukan Indonesia dan milisi tidak harus menyerahkan senjata mereka.
Sayangnya terjadi salah pengertian antara pasukan Inggris di Surabaya dengan markas tentara Inggris
di Jakartayang dipimpin Letnan Jenderal Sir Philip Christison.
27 Oktober 1945, jam 11.00 siang, pesawat Dakota AU Inggris dari Jakarta menjatuhkan selebaran di
Surabaya yang memerintahkan semua tentara Indonesia dan milisi untuk menyerahkan senjata. Para
pimpinan tentara dan milisi Indonesia marah waktu membaca selebaran ini dan menganggap Brigjen
Mallaby tidak menepati perjanjian tanggal 26 Oktober 1945.
28 Oktober 1945, pasukan Indonesia dan milisi menggempur pasukan Inggris di Surabaya. Untuk
menghindari kekalahan di Surabaya, Brigjen Mallaby meminta agar Presiden RI Soekarno dan panglima
pasukan Inggris Divisi 23, Mayor Jenderal Douglas Cyril Hawthorn untuk pergi ke Surabaya dan
mengusahakan perdamaian.
29 Oktober 1945, Presiden Soekarno, Wapres Mohammad Hatta dan Menteri Penerangan Amir
Syarifuddin Harahap bersama Mayjen Hawthorn pergi ke Surabaya untuk berunding.
Pada siang hari, 30 Oktober 1945, dicapai persetujuan yang ditanda-tangani oleh Presiden RI Soekarno
dan Panglima Divisi 23 Mayjen Hawthorn. Isi perjanjian tersebut adalah diadakan perhentian tembak
menembak dan pasukan Inggris akan ditarik mundur dari Surabaya secepatnya. Mayjen Hawthorn dan ke
3 pimpinan RI meninggalkan Surabaya dan kembali ke Jakarta.
Pada sore hari, 30 Oktober 1945, Brigjen Mallaby berkeliling ke berbagai pos pasukan Inggris di
Surabaya untuk memberitahukan soal persetujuan tersebut. Saat mendekati pos pasukan Inggris di
gedung Internatio, dekat Jembatan merah, mobil Brigjen Mallaby dikepung oleh milisi yang sebelumnya
telah mengepung gedung Internatio.
Karena mengira komandannya akan diserang oleh milisi, pasukan Inggris kompi D yang dipimpin Mayor
Venu K. Gopal melepaskan tembakan ke atas untuk membubarkan para milisi. Para milisi mengira
mereka diserang / ditembaki tentara Inggris dari dalam gedung Internatio dan balas menembak. Seorang
perwira Inggris, Kapten R.C. Smith melemparkan granat ke arah milisi Indonesia, tetapi meleset dan
malah jatuh tepat di mobil Brigjen Mallaby.
Granat meledak dan mobil terbakar. Akibatnya Brigjen Mallaby dan sopirnya tewas. Laporan awal yang
diberikan pasukan Inggris di Surabaya ke markas besar pasukan Inggris di Jakarta menyebutkan Brigjen
Mallaby tewas ditembak oleh milisi Indonesia.
Letjen Sir Philip Christison marah besar mendengar kabar kematian Brigjen Mallaby dan mengerahkan
24000 pasukan tambahan untuk menguasai Surabaya.
9 November 1945, Inggris menyebarkan ultimatum agar semua senjata tentara Indonesia dan milisi
segera diserahkan ke tentara Inggris, tetapi ultimatum ini tidak diindahkan.
10 November 1945, Inggris mulai membom Surabaya dan perang sengit berlangsung terus menerus
selama 10 hari. Dua pesawat Inggris ditembak jatuh pasukan RI dan salah seorang penumpang Brigadir
Jendral Robert Guy Loder-Symonds terluka parah dan meninggal keesokan harinya.
20 November 1945, Inggris berhasil menguasai Surabaya dengan korban ribuan orang prajurit tewas.
Lebih dari 20000 tentara Indonesia, milisi dan penduduk Surabaya tewas. Seluruh kota Surabaya hancur
lebur.
Pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran paling berdarah yang dialami pasukan Inggris pada
dekade 1940an. Pertempuran ini menunjukkan kesungguhan Bangsa Indonesia untuk mempertahankan
kemerdekaan dan mengusir penjajah.
Karena sengitnya pertempuran dan besarnya korban jiwa, setelah pertempuran ini, jumlah pasukan
Inggris di Indonesia mulai dikurangi secara bertahap dan digantikan oleh pasukan Belanda. Pertempuran
tanggal 10 November 1945 tersebut hingga sekarang dikenang dan diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Geografi
Surabaya terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Selat
Madura di Utara dan Timur, Kabupaten Sidoarjo di Selatan, serta Kabupaten Gresik di Barat. Surabaya
berada pada dataran rendah,ketinggian antara 3 - 6 m di atas permukaan laut kecuali di bagian Selatan
terdapat 2 bukit landai yaitu di daerah Lidah dan Gayungan ketinggiannya antara 25 - 50 m diatas
permukaan laut dan di bagian barat sedikit bergelombang. Surabaya terdapat muara Kali Mas, yakni satu
dari dua pecahan Sungai Brantas.
Penduduk
Pemandangan tepi sungai di Surabaya di akhir abad ke-19
Menurut Sensus Penduduk Tahun 2010, Kota Surabaya memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.765.908
jiwa.[3] Dengan wilayah seluas 333,063 km²,[4] maka kepadatan penduduk Kota Surabaya adalah sebesar
8.304 jiwa per km².
Suku Bangsa
Suku Jawa adalah suku bangsa mayoritas di Surabaya. Dibanding dengan masyarakat Jawa pada
umumnya, Suku Jawa di Surabaya memiliki temperamen yang sedikit lebih keras dan egaliter. Salah satu
penyebabnya adalah jauhnya Surabaya darikraton yang dipandang sebagai pusat budaya Jawa.
Meskipun Jawa adalah suku mayoritas (83,68%), tetapi Surabaya juga menjadi tempat tinggal berbagai
suku bangsa di Indonesia, termasuk suku Madura (7,5%), Tionghoa (7,25%), Arab (2,04%), dan sisanya
merupakan suku bangsa lain atau warga asing.
Sebagai pusat pendidikan, Surabaya juga menjadi tempat tinggal mahasiswa dari berbagai daerah dari
seluruh Indonesia, bahkan di antara mereka juga membentuk wadah komunitas tersendiri. Sebagai pusat
komersial regional, banyak warga asing (ekspatriat) yang tinggal di daerah Surabaya, terutama di daerah
Surabaya Barat.
Agama
Agama Islam adalah agama mayoritas penduduk Surabaya. Surabaya merupakan salah satu pusat
penyebaran agama Islam yang paling awal di tanah Jawa. Masjid Ampel didirikan pada abad ke-15
oleh Sunan Ampel, salah satu pioner walisongo.
Agama lain yang dianut adalah Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Di Surabaya juga dijumpai
penganut Islam Syiah dalam jumlah yang cukup signifikan. Walaupun Islam merupakan mayoritas di
Surabaya kerukunan umat Beragama saling menghormati, menghargai dan saling menolong untuk
sesamanya cukuplah besar, niat masyarakat Surabaya dalam menjalankan Amal Ibadahnya. Tidak hanya
itu saja banyaknya yayasan-yayasan sosial yang berazaskan Agama juga banyak, mereka bekerja sama
dalam kegiatan Bhakti sosial. Bahkan ada satu wadah Kerukunan Umat Beragama di Surabaya yang
sering Exist dalam menyikapi suatu problem sosial manusia agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak-
pihak yang tidak bertanggung jawab yang akan merusak persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia pada
umumnya serta masyarakat Jawa Timur khususnya. Surabaya adalah rumah dari beberapa gereja besar
Indonesia. Dan banyak sekte atau aliran gereja yang muncul di kota Surabaya
Bahasa
Surabaya memiliki dialek khas Bahasa Jawa yang dikenal dengan Boso Suroboyoan. Dialek ini dituturkan
di daerah Surabaya dan sekitarnya, dan memiliki pengaruh di bagian timur Provinsi Jawa Timur. Dialek
ini dikenal egaliter, blak-blakan, dan tidak mengenal ragam tingkatan bahasa seperti Bahasa Jawa
standar pada umumnya. Masyarakat Surabaya dikenal cukup fanatik dan bangga terhadap bahasanya.
Tetapi oleh peradaban yang sudah maju dan banyaknya pendatang yang datang ke Surabaya yang telah
mencampuradukkan bahasa Suroboyo,Jawa Ngoko dan Madura,bahasa asli Suroboyo sudah punah.
Contoh Njegog:Belok, Ndherok:Berhenti, Gog:Paklek/Om, Maklik:Bulek/tante.
Perekonomian
Hotel Embong Malang di tahun 1880-an
Sebagai kota metropolitan, Surabaya menjadi pusat kegiatan perekonomian di daerah Jawa Timur dan
sekitarnya. Sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan perdagangan.
Banyak perusahaan besar yang berkantor pusat di Surabaya, seperti PT Sampoerna Tbk, Maspion,
Wing's Group, Unilever, dan PT PAL. Kawasan industri di Surabaya diantaranyaSurabaya Industrial
Estate Rungkut (SIER) dan Margomulyo.
Dewasa ini terdapat belasan mal-mal besar dan puluhan supermarket besar. Pusat perbelanjaan modern
ternama diantaranya:Tunjungan Plaza, Pakuwon Trade Center dan Supermall Pakuwon Indah (satu
gedung), Mal Galaxy, Golden City Mall, Bubutan Junction (BG Junction), Royal Plaza, City of Tomorrow
(CiTo), Surabaya Town Square (Sutos), Hi Tech Mall, Grand City Mall, Maspion Square, MEX Building,
Pasar Atum Mall, ITC Surabaya, Plaza Marina (dahulu Sinar Fontana), dan Plasa Surabayayang oleh
masyarakat Surabaya lebih dikenal dengan Delta Plaza serta yang paling baru saat ini adalah Empire
Palace, yang sekaligus merupakan wedding mal pertama di Indonesia. Sedangkan pusat perbelanjaan
tradisional ternama diantaranya Pasar Turi, Pasar Atom, dan Darmo Trade Center (DTC) yang dahulunya
adalah Pasar Wonokromo.
Budaya
Surabaya dikenal memiliki kesenian khas:
Ludruk, adalah seni pertunjukan drama yang menceritakan kehidupan rakyat sehari-hari.
Tari Remo, adalah tarian selamat datang yang umumnya dipersembahkan untuk tamu istimewa
Kidungan, adalah pantun yang dilagukan, dan mengandung unsur humor
Selain kesenian khas diatas, budaya panggilan arek (sebutan khas Surabaya) diterjemahkan
sebagai Cak untuk laki-laki dan Ning untuk wanita. Sebagai upaya untuk melestarikan budaya, setiap
satu tahun sekali diadakan pemilihan Cak & Ning Surabaya. Cak & Ning Surabaya dan para finalis terpilih
merupakan duta wisata dan ikon generasi muda kota Surabaya.
Setiap setahun sekali diadakan Festival Cak Durasim (FCD), yakni sebuah festival seni untuk
melestarikan budaya Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya. Festival Cak Durasim ini biasanya
diadakan di Gedung Cak Durasim, Surabaya. Selain itu ada juga Festival Seni Surabaya (FSS) yang
mengangkat segala macam bentuk kesenian misalnya teater, tari, musik, seminar sastra, pameran
lukisan. pengisi acara biasanya selain dari kelompok seni di surabaya juga berasal dari luar surabaya.
diramaikan pula pemutaran film layar tancap, pameran kaos oblong dan lain sebagainya. diadakan setiap
satu tahun sekali di bulan juni bertempat di Balai Pemuda
Pendidikan
Perguruan tinggi negeri
Universitas Airlangga (UNAIR) merupakan perguruan tinggi yang paling tua, terletak di pusat kota[5].
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan salah satu perguruan tinggi teknik terkemuka
di Indonesia, dan dikenal unggul dalam teknologi robotika dan perkapalan/maritim
Universitas Negeri Surabaya (Unesa, dahulu adalah IKIP Surabaya)
IAIN Sunan Ampel
Akademi Angkatan Laut
Universitas Trunojoyo
Perguruan tinggi swasta
Universitas Hang Tuah
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. (UWKS)
Universitas Narotama (UNNAR Surabaya)
Universitas Ciputra (UC)
Universitas Pelita Harapan (UPH)
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi - Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA - AWS)
Universitas Surabaya (Ubaya),
Universitas Kristen Petra,
Unika Widya Mandala,
Universitas Katolik Darma Cendika (UKDC),
Universitas Ciputra,
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Sekolah Tinggi Manajemen Infomatika dan Teknik Komputer Surabaya (STIKOM),
Institut Sains Terapan dan Teknologi Surabaya (iSTTS),
Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur,
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Universitas Dr. Soetomo (Unitomo),
Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS).
Universitas Bhayangkara Surabaya (Ubhara Surya).
Universitas Merdeka Surabaya (Unmer Surabaya)
Universitas Putra Bangsa Surabaya (UPB)
Universitas Sunan Giri (UNSURI) Surabaya .
Institut Teknologi Pembangunan Surabaya (ITPS).
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS).
Institut Informatika Indonesia (IKADO).
Sekolah Tinggi Pariwisata " Satya Widya " Surabaya.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya (STIE Perbanas)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBMT Surabaya
Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya.
Universitas Widya Kartika Surabaya (UWIKA)
Universitas W.R.Supratman (Unipra) Surabaya.
Universitas Empat Lima (Unpatma) Surabaya.
Transportasi
Pelabuhan Tanjung Perak di masa Hindia Belanda
Jalan Raya
Surabaya merupakan pusat transportasi transportasi darat di bagian timur Pulau Jawa, yakni pertemuan
dari sejumlah jalan raya yang menghubungkan Surabaya dengan kota-kota lainnya. Jalan tol termasuk
ruas Surabaya-Gresik, Surabaya-Waru-Gempol, dan Waru-Bandara Juanda. Saat ini telah dikaji rencana
pembangunan jalan tol dalam kota Lintas Tengah dan Lintas Timur untuk mengurangi kemacetan. Jalan
tol yang akan segera dibangun adalah Surabaya-Mojokerto-Kertosono.
Untuk menghubungkan Surabaya dengan pulau Madura, terdapat Jembatan Suramadu yang merupakan
jembatan terpanjang di Indonesia.
Bus
Hubungan bus antarkota dilayani oleh dua terminal bus besar, yaitu Terminal Bus Purabaya (Bungurasih)
dan Terminal Bus Tambak (Osowilangun).
Terminal Bus Purabaya atau lebih populer dengan nama Terminal Bungurasih, merupakan terminal
bus tersibuk di Indonesia(dengan jumlah penumpang hingga 120.000 per hari), dan terminal bus terbesar
di Asia Tenggara. Terminal ini berada di luar perbatasan Kota Surabaya dengan Kecamatan Waru,
Sidoarjo. Terminal ini melayani rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP).
Terminal Bus Tambak (Osowilangun) melayani angkutan jarak dekat dan menengah lintas utara hingga
ke Semarang.
Kereta Api
Kota Surabaya dihubungkan dengan sejumlah kota-kota di Pulau Jawa melalui jalur kereta api. Surabaya
memiliki 4 stasiun kereta api besar: Wonokromo, Gubeng, Surabaya Kota,Stasiun Pasar Turi. Stasiun
Pasar Turi melayani jalur kereta api bagian utara Pulau Jawa dengan jurusan Surabaya-Semarang-
Pekalongan-Tegal-Cirebon-Jakarta (Gumarang, Sembrani,Argo Anggrek), Jalur kereta api termasuk
jurusan Surabaya-Malang-Blitar (Penataran), Surabaya-Kertosono-Blitar (Dhoho), Surabaya-Bojonegoro-
Cepu (KRD), Surabaya Gubeng-Jember-Banyuwangi (Mutiara Timur), Jember-Surabaya-Yogyakarta-
Purwokerto (Logawa), Banyuwangi-Yogyakarta (Sritanjung), Surabaya Gubeng-
Kiaracondong(Pasundan),Surabaya-Lempuyangan-Jakarta (GBMS), Surabaya-Semarang Poncol-
JAKK (Kertajaya) dan kereta rel diesel SAKK-Porong (Komuter). Nama-nama kereta tersebut merupakan
kereta kelas ekonomi ( Kawula Alit )
Pesawat
Bandara Internasional Juanda, adalah bandar udara internasional yang melayani kota Surabaya, Jawa
Timur dan sekitarnya. Bandara Internasional Juanda terletak di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo,
20 km sebelah selatan kota Surabaya. Bandara Internasional Juanda dioperasikan oleh PT Angkasa
Pura 1.
Bandara ini memiliki panjang landasan 3000 meter. Bandara Juanda yang baru memiliki luas sebesar
51.500 m², atau sekitar dua kali lipat dibanding terminal lama yang hanya 28.088 m². Bandara baru ini
juga dilengkapi dengan fasilitas lahan parkir seluas 28.900 m² yang mampu menampung lebih dari 3.000
kendaraan. Bandara ini diperkirakan mampu menampung 6 juta hingga 8 juta penumpang per tahun dan
120.000 ton kargo/tahun.
Bandara yang baru ini memiliki 11 airbridge atau garbarata. Bandara Juanda yang baru sudah
dioperasikan mulai dari tanggal 07 November 2006, walaupun baru diresmikan pada tanggal 15
November 2006 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Bandara Juanda baru terdiri dari tiga
lantai.
Terminal Baru dibagi menjadi dua terminal: Terminal A atau Terminal Internasional dan Terminal B atau
Terminal Domestik. Maskapai penerbangan Garuda Indonesia domestik menggunakan Terminal A
sebagai terminal keberangkatan domestik mereka, sedangkan Terminal B sebagai terminal kedatangan
domestik mereka. Semua penerbangan internasional Garuda Indonesia tetap terbang atau mendarat dari
Terminal A.
Kebanyakan penerbangan di terminal baru ini sudah menggunakan garbarata/belalai gajah, tetapi tetap
ada yang masih menggunakan tangga, terutama bagi pesawat-pesawat domestik.
Bus DAMRI disediakan oleh pemerintah setempat yang dapat mengantarkan penumpang ke Terminal
Purabaya/Bungurasih dengan biaya Rp 15.000,-. Pada bulan November 2006, bertepatan dengan
pembukaan bandara baru, sistem transportasi bus baru tersebut mulai dioperasikan.
Angkutan dalam kota dan regional
Angkutan dalam kota dilayani oleh taksi, bus kota (AC/Non AC), angkutan kota (lebih dikenal dengan
sebutan Bemo), angguna (seperti taksi namun tanpa AC, dan memiliki bentuk khas), dan becak (meski
kini semakin dibatasi penggunaannya). Surabaya memiliki sejumlah terminal dalam kota, antara lain
Joyoboyo, Bratang, dan Jembatan Merah.
Untuk angkutan skala regional, terdapat Kereta Komuter yang menghubungkan Surabaya-Sidoarjo-
Porong, Surabaya-Lamongan, Surabaya-Mojokerto dan tengah dipersiapkan jalur lintas dalam kota
Benowo - Kalimas (Perak) - Waru
Dan juga akan direncanakan pembangunan monorel seperti yang sedang dikembangkan di Jakarta.
Pembangunan monorel Surabaya akan mengikuti jalur Ujung (Perak)-Bundaran Waru.
Dalam waktu dekat segera direalisasikan jalur busway koridor Utara - selatan dan timur - barat sebagai
model transportasi modern
Pemerintah Kota Surabaya
Wali Kota Surabaya
Wali kota Surabaya yang pertama pada masa Indonesia merdeka adalah Doel Arwono (1950-1952),
dikenal dengan panggilan Cak Doel sebelum menjabat wali kota ia menjabat sebagai wakil gubernur
Jawa Timur.[10] Wali kota Surabaya saat ini adalah Tri Rismaharini yang diusung oleh PDIP (Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan).
Pembagian administratif
Kota Surabaya terdiri atas 31 kecamatan. Berikut adalah daftar kecamatan di Surabaya yang dibagi
dalam 5 wilayah:
Surabaya Pusat
Tegalsari
Simokerto
Genteng
Bubutan
Surabaya Timur
Gubeng
Gununganyar
Sukolilo
Tambaksari
Mulyorejo
Rungkut
Tenggilis Mejoyo
Surabaya Barat
Benowo
Pakal
Asemrowo
Sukomanunggal
Tandes
Sambikerep
Lakarsantri
Surabaya Utara
Bulak
Kenjeran
Semampir
Pabean Cantikan
Krembangan
Surabaya Selatan
Wonokromo
Wonocolo
Wiyung
Karangpilang
Jambangan
Gayungan
Dukuh Pakis
Sawahan
Tempat menarik
Beberapa kawasan menarik di Surabaya antara lain:
Kawasan minat khusus: Ampel (wisata religi), Taman Budaya Cak Durasim, Kya Kya Surabaya di
kawasan Kembang Jepun, G-Walk, dan Pantai Kenjeran.
Taman: Bungkul dan Bratang.
Monumen dan museum: Tugu Pahlawan, Monumen Kapal Selam, Museum Mpu Tantular, Museum
House of Sampoerna, Patung Mayangkara, Monumen Bambu Runcing, Monumen Jales Veva Jaya
Mahe, Museum 45, Patung Karapan Sapi, Monumen Bhayangkara.
Bangunan bersejarah dan cagar budaya: Grahadi, Balai Kota Surabaya, Balai
Pemuda, Internatio, Jembatan Merah, Kantor Gubernur Jawa Timur, Monumen Kapal Selam, Hotel
Majapahit Mandarin Oriental, Pelabuhan Kalimas, Kantor Pelni, Gedung PTPN XXII, Gedung Bank
Niaga, Gedung PT Artho Ageng Energi, Hotel Ibis Surabaya.
Atraksi: Kebun Binatang Surabaya
Tempat permandian : Darmo Grand, kolam renang manyar, Kolam renang Marina, Ciputra Water
Park.
Convention hall: Balai Sahabat, Balai Pemuda, Plaza Tunjungan, Garnizun, Gedung Nasional, Gita
Tamtama, Gramedia Expo, Indosat, Maranatha, Maspion Convention Center, PDAM, Ruang
Serbaguna Bank, Surabaya Mall, World Trading Center, Balai KB, Gedung Unair, Gedung Wanita,
Gedung IDI, Gedung Serbaguna STE, Graha ITS, Kristus Raja, Tri Buana Tungga, DPD Golkar
Jatim, Gedung Depag, Wisma Sier, Convention Hall Kepu, Gedung DHD 45, Grand City.
Pusat perbelanjaan:
Mall: Tunjungan Plaza, Atom Mall, Surabaya Town Square, Grand City Mall, Mal Galaxy,
Surabaya Plaza (Delta Plaza), Pakuwon Trade Center, Supermal Pakuwon Indah, Royal Plaza,
Golden City Mall, Plaza Marina, Jembatan Merah Plaza, City of Tomorrow, Empire Palace, WTC,
Darmo Trade Center, Pusat Grosir Surabaya, Lenmarc Mall, Central Point, East Coast Center,
Kapas Krampung Plaza, JS Plaza, BG Junction, Hi Tech Mall, Tunjungan Electronic Center,
Maspion Square, ITC Surabaya, Dupak Grosir, Mangga Dua Center, Ciputra World.
Modern: Sinar Supermarket 24 jam, Sinar Jemursari, Carrefour Golden City, Carrefour BG
Junction, Carrefour Center Point, Carrefour Rungkut, Carrefour Ahmad Yani, Makro Tandes,
Makro Waru, Giant Maspion Square, Giant Mayjend Sungkono, Giant Mulyosari, Giant Wiyung,
Hi-Tech Mall (pusat komputer), Tunjungan Electronic Center, World Trade Center (pusat ponsel),
Jembatan Merah Plaza (JMP) dan Pusat Grosir Surabaya (PGS).
Tradisional: Pasar Atom, Pasar Turi, Pasar Wonokromo, Pasar Tambah Rejo Baru, Pasar
Genteng, Pasar Kapasan, Pasar Pucang, Pasar Blauran.
Landmark : Patung Suro & Boyo, Jembatan Suramadu
Media
Televisi
TVRI Nasional - televisi stasiun siaran nasional pertama di Indonesia
TVRI Jawa Timur - televisi stasiun siaran lokal pertama di Kota Surabaya
RCTI Jawa Timur (juga menayangkan berita lokal Jawa Timur, disamping merelai RCTI Nasional)
SCTV Jawa Timur (juga menayangkan berita lokal Jawa Timur, disamping merelai SCTV Nasional).
SCTV pertama kali didirikan di Surabaya pada tanggal 24 Agustus 1990 sebelum akhirnya menjadi
televisi nasional.
MNCTV
antv
Indosiar
Metro TV
Trans TV
Trans 7
Global TV
TV One
JTV, stasiun televisi swasta lokal pertama di Indonesia
SBO TV
Spacetoon Surabaya (TV Anak)
Broadcast Media Group
Arek TV
MNTV
BCTV(Business Channel)
TV E (Televisi Edukasi)
BBS TV
M&HTV (Medical & Health)
TV9
Surabaya TV
Radio
Surabaya memiliki puluhan radio, di antaranya:
Nama Frekuensi Situs
Suara Surabaya FM 100.0
Prambors FM 89.3
Radio Giga FM 99.6
Hard Rock FM FM 89.7
ColorsRadio FM 87.7
Istara FM 101.10
Radio Suzana FM 91.30
myRadio FM 94.4
Radio Kota FM 88.10
Metro Female FM 88.50
JT FM 88.9
Media FM 90.10
RRI Pro2 FM 95.2
Sonora FM 98.0
Nama Frekuensi Situs
RRI FM 99.2
Cakrawala FM 101.50
Wijaya FM 103.5
JJ FM 105.9
EBS FM 105.9
DJFM FM 94.8
Mercury FM 96.0
Trijaya FM FM 104.7
Global FM FM 90.90
MTB FM FM 102.7
MDC FM FM 100.5
B-FM FM 92.90
Pas FM FM 104,3 http://pasfm.com/
Nama Frekuensi Situs
Media cetak
Surat kabar: Jawa Pos, Radar Surabaya, Memorandum, Indonesia Daily News, Surabaya
Post, Surabaya Pagi, Harian Pagi SURYA
Majalah: Mentari (majalah anak-anak), VENUS (majalah wanita tren dan gaya hidup
metroplis), Jayabaya (majalah berbahasa Jawa), Panyebar Semangat (majalah berbahasa Jawa),
Liberty, Darmo Insight (Majalah Gratis paling eksis), Al Mursyid,Majalah FUN (Majalah ber Bahasa
Inggris untuk anak), Majalah AYO (Majalah Anak-anak), Muzakki,Al-Falah,NURUL HAYAT(majalah
komunikasi antar pembayar zakat, DOGFans News (media untuk penggemar dan pebisnis anjing)
Tabloid: Tabloid Nyata (gaya hidup), Tabloid Bunda (keluarga), Tabloid Ototrend (otomotif), Tabloid
Ultima (game), Tabloid Agrobis (pertanian), Tabloid Komputek (komputer), Tabloid
Gugat (politik), Tabloid Posmo (mistis), Tabloid Nurani (religius-Islam), Tabloid Gloria (religius-
Kristen), Tabloid KISAH NYATA, Tabloid HOBIKU (tanaman hias), Tabloid GARDENIA (tanaman
hias), Tabloid Top Phone (bursa handphone), Tabloid Probiz (properti bisnis)
Rupa-rupa
Makanan khas
Surabaya memiliki sejumlah makanan khas, diantaranya:
Semanggi
Rujak Cingur
Gado-Gado
Tahu Tek
Krengsengan
Bebek Goreng
Tempe Penyet
Lontong Balap
Lontong Mie
Kupang Lontong
Rawon
Tahu Campur
Soto Madura
Sop Kikil
Leker / Kue Pisang Surabaya
Kare Kambing
Nasi sayur
Musik dan Hiburan
Surabaya banyak melahirkan penyanyi dan grup musik besar di tanah air. Sejumlah grup musik besar
yang dibentuk di Surabaya antara lain Dewa 19, Padi, Tic Band, dan Boomerang. Penyanyi kelahiran
Surabaya antara lain: Maia "Ratu", Ita Purnamasari, dan Joshua. Grup lawak Srimulat juga didirikan di
Surabaya, para pelawaknya telah populer di Jawa Timur selama puluhan tahun sebelum akhirnya pindah
ke Jakarta. Lokalisasi terbesar di Asia Tenggara(dalam arti luas wilayah dan jumlah pekerja seks
komersial) juga terdapat di Kota Surabaya tepatnya di daerah yang dikenal dengan nama Gang Dolly
Tokoh Surabaya
Tokoh-tokoh nasional yang dilahirkan di Surabaya adalah:
HOS Tjokroaminoto, tokoh pergerakan nasional dan pemimpin organisasi Sarekat Islam
KH Mas Mansur, mantan pemimpin Muhammadiyah
Roeslan Abdulgani, sejarawan nasional, mantan wartawan, dan mantan Menteri Luar Negeri RI
Bung Tomo, dengan nama asli Soetomo adalah orator yang membangkitkan semangat perjuangan
Arek Suroboyo melawan tentara pendudukan Sekutu
Rudy Hartono, mantan pebulutangkis nasional, juara 8 kali All England, 7 kali diantaranya berturut-
turut
Alan Budikusuma, mantan pebulutangkis nasional peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992
Cak Kartolo Cs, Legenda hidup Seniman Ludruk Surabaya.
Ir. Soekarno, Presiden Pertama Indonesia.
Klub Olahraga
Persebaya Surabaya (sepak bola/Indonesia Super League)
Persebaya 1927 (sepak bola/Liga Primer Indonesia)
Surabaya Samator (bola voli)
Polygon Sweet Nice (PSN) (balap sepeda)
Wismilak Cycling Team (balap sepeda)
Cahaya Lestari Surabaya (CLS) (bola basket)
Suryanaga (bulu tangkis)
Surya Baja (bulu tangkis)
FORKABAYA (bola voli bulu tangkis)