Kota Surabaya

22
Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur , Indonesia . Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta . Dengan jumlah penduduk metropolisnya yang mencapai 3 juta jiwa, Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan Indonesia timur. Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Kata Surabaya konon berasal dari cerita mitos pertempuran antara sura (ikan hiu ) dan baya (buaya) dan akhirnya menjadi kota Surabaya. Sejarah Sebelum kedatangan Belanda Lambang kota Surabaya di masaHindia Belanda (1934) Surabaya dulunya merupakan gerbang Kerajaan Majapahit , yakni di muara Kali Mas . Bahkan hari jadi Kota Surabaya ditetapkan sebagai tanggal31 Mei 1293 . Hari itu sebenarnya merupakan hari kemenangan pasukan Majapahit yang dipimpin Raden Wijaya terhadap pasukan kerajaan Mongol utusan Kubilai Khan. Pasukan Mongol yang datang dari laut digambarkan sebagai ikan SURO (ikan hiu/berani)dan pasukan Raden Wijaya yang datang dari darat digambarkan sebagai BOYO (buaya/bahaya), jadi secara harfiah diartikan berani menghadapi bahaya yang datang mengancam. Maka hari kemenangan itu diperingati sebagai hari jadi Surabaya.

Transcript of Kota Surabaya

Page 1: Kota Surabaya

Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya merupakan kota terbesar

kedua di Indonesia setelah Jakarta. Dengan jumlah penduduk metropolisnya yang mencapai 3 juta jiwa,

Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan Indonesia timur.

Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam

perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Kata Surabaya konon berasal dari

cerita mitos pertempuran antara sura (ikan hiu) dan baya (buaya) dan akhirnya menjadi kota Surabaya.

Sejarah

Sebelum kedatangan Belanda

Lambang kota Surabaya di masaHindia Belanda (1934)

Surabaya dulunya merupakan gerbang Kerajaan Majapahit, yakni di muara Kali Mas. Bahkan hari jadi

Kota Surabaya ditetapkan sebagai tanggal31 Mei 1293. Hari itu sebenarnya merupakan hari

kemenangan pasukan Majapahit yang dipimpin Raden Wijaya terhadap pasukan kerajaan Mongol utusan

Kubilai Khan. Pasukan Mongol yang datang dari laut digambarkan sebagai ikan SURO (ikan

hiu/berani)dan pasukan Raden Wijaya yang datang dari darat digambarkan sebagai BOYO

(buaya/bahaya), jadi secara harfiah diartikan berani menghadapi bahaya yang datang mengancam. Maka

hari kemenangan itu diperingati sebagai hari jadi Surabaya.

Pada abad ke-15, Islam mulai menyebar dengan pesat di daerah Surabaya. Salah satu anggota wali

sanga, Sunan Ampel, mendirikan masjid dan pesantren di daerah Ampel. Tahun 1530, Surabaya menjadi

bagian dari Kerajaan Demak.

Menyusul runtuhnya Demak, Surabaya menjadi sasaran penaklukan Kesultanan Mataram:

diserbu Panembahan Senopati tahun 1598, diserang besar-besaran oleh Panembahan Seda ing

Page 2: Kota Surabaya

Krapyak tahun 1610, diserang Sultan Agung tahun 1614. Pemblokan aliran Sungai Brantas oleh Sultan

Agung akhirnya memaksa Surabaya menyerah. Suatu tulisan VOC tahun 1620 menggambarkan

Surabaya sebagai negara yang kaya dan berkuasa. Panjang lingkarannya sekitar 5 mijlen Belanda

(sekitar 37 km), dikelilingi kanal dan diperkuat meriam. Tahun tersebut, untuk melawan Mataram,

tentaranya sebesar 30 000 prajurit[2].

Tahun 1675, Trunojoyo dari Madura merebut Surabaya, namun akhirnya didepak VOC pada tahun 1677.

Dalam perjanjian antara Paku Buwono II dan VOC pada tanggal 11 November 1743, Surabaya

diserahkan penguasaannya kepada VOC.

Zaman Hindia-Belanda

Peta Surabaya dari buku panduan perjalanan dari Inggris tahun 1897

Pada zaman Hindia-Belanda, Surabaya berstatus sebagai ibukota Karesidenan Surabaya, yang

wilayahnya juga mencakup daerah yang kini wilayah Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan

Jombang. Pada tahun 1905, Surabaya mendapat status kotamadya (Gemeente). Pada tahun 1926,

Surabaya ditetapkan sebagai ibukota provinsi Jawa Timur. Sejak itu Surabaya berkembang menjadi kota

modern terbesar kedua di Hindia-Belanda setelah Batavia.

Sebelum tahun 1900, pusat kota Surabaya hanya berkisar di sekitar Jembatan Merah saja. Sampai tahun

1920-an, tumbuh pemukiman baru seperti daerah Darmo, Gubeng, Sawahan, dan Ketabang. Pada

tahun 1917 dibangun fasilitas pelabuhan modern di Surabaya.

Tanggal 3 Februari 1942, Jepang menjatuhkan bom di Surabaya. Pada bulan Maret 1942, Jepang

berhasil merebut Surabaya. Surabaya kemudian menjadi sasaran serangan udara Sekutu pada

tanggal 17 Mei 1944.

Page 3: Kota Surabaya

Pertempuran mempertahankan Surabaya

Setelah Perang Dunia II usai, pada 25 Oktober 1945, 6000 pasukan Inggris-India yaitu Brigade 49, Divisi

23 yang dipimpin Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby mendarat di Surabaya dengan

perintah utama melucuti tentara Jepang, tentara dan milisi Indonesia. Mereka juga bertugas mengurus

bekas tawanan perang dan memulangkan tentara Jepang. Pasukan Jepang menyerahkan semua senjata

mereka, tetapi milisi dan lebih dari 20000 pasukan Indonesia menolak.

Tentara Britania menembaki 'sniper' dalam pertempuran di Surabaya

26 Oktober 1945, tercapai persetujuan antara Bapak Suryo, Gubernur Jawa Timur dengan

Brigjen Mallaby bahwa pasukan Indonesia dan milisi tidak harus menyerahkan senjata mereka.

Sayangnya terjadi salah pengertian antara pasukan Inggris di Surabaya dengan markas tentara Inggris

di Jakartayang dipimpin Letnan Jenderal Sir Philip Christison.

27 Oktober 1945, jam 11.00 siang, pesawat Dakota AU Inggris dari Jakarta menjatuhkan selebaran di

Surabaya yang memerintahkan semua tentara Indonesia dan milisi untuk menyerahkan senjata. Para

pimpinan tentara dan milisi Indonesia marah waktu membaca selebaran ini dan menganggap Brigjen

Mallaby tidak menepati perjanjian tanggal 26 Oktober 1945.

28 Oktober 1945, pasukan Indonesia dan milisi menggempur pasukan Inggris di Surabaya. Untuk

menghindari kekalahan di Surabaya, Brigjen Mallaby meminta agar Presiden RI Soekarno dan panglima

pasukan Inggris Divisi 23, Mayor Jenderal Douglas Cyril Hawthorn untuk pergi ke Surabaya dan

mengusahakan perdamaian.

29 Oktober 1945, Presiden Soekarno, Wapres Mohammad Hatta dan Menteri Penerangan Amir

Syarifuddin Harahap bersama Mayjen Hawthorn pergi ke Surabaya untuk berunding.

Pada siang hari, 30 Oktober 1945, dicapai persetujuan yang ditanda-tangani oleh Presiden RI Soekarno

dan Panglima Divisi 23 Mayjen Hawthorn. Isi perjanjian tersebut adalah diadakan perhentian tembak

menembak dan pasukan Inggris akan ditarik mundur dari Surabaya secepatnya. Mayjen Hawthorn dan ke

3 pimpinan RI meninggalkan Surabaya dan kembali ke Jakarta.

Pada sore hari, 30 Oktober 1945, Brigjen Mallaby berkeliling ke berbagai pos pasukan Inggris di

Surabaya untuk memberitahukan soal persetujuan tersebut. Saat mendekati pos pasukan Inggris di

Page 4: Kota Surabaya

gedung Internatio, dekat Jembatan merah, mobil Brigjen Mallaby dikepung oleh milisi yang sebelumnya

telah mengepung gedung Internatio.

Karena mengira komandannya akan diserang oleh milisi, pasukan Inggris kompi D yang dipimpin Mayor

Venu K. Gopal melepaskan tembakan ke atas untuk membubarkan para milisi. Para milisi mengira

mereka diserang / ditembaki tentara Inggris dari dalam gedung Internatio dan balas menembak. Seorang

perwira Inggris, Kapten R.C. Smith melemparkan granat ke arah milisi Indonesia, tetapi meleset dan

malah jatuh tepat di mobil Brigjen Mallaby.

Granat meledak dan mobil terbakar. Akibatnya Brigjen Mallaby dan sopirnya tewas. Laporan awal yang

diberikan pasukan Inggris di Surabaya ke markas besar pasukan Inggris di Jakarta menyebutkan Brigjen

Mallaby tewas ditembak oleh milisi Indonesia.

Letjen Sir Philip Christison marah besar mendengar kabar kematian Brigjen Mallaby dan mengerahkan

24000 pasukan tambahan untuk menguasai Surabaya.

9 November 1945, Inggris menyebarkan ultimatum agar semua senjata tentara Indonesia dan milisi

segera diserahkan ke tentara Inggris, tetapi ultimatum ini tidak diindahkan.

10 November 1945, Inggris mulai membom Surabaya dan perang sengit berlangsung terus menerus

selama 10 hari. Dua pesawat Inggris ditembak jatuh pasukan RI dan salah seorang penumpang Brigadir

Jendral Robert Guy Loder-Symonds terluka parah dan meninggal keesokan harinya.

20 November 1945, Inggris berhasil menguasai Surabaya dengan korban ribuan orang prajurit tewas.

Lebih dari 20000 tentara Indonesia, milisi dan penduduk Surabaya tewas. Seluruh kota Surabaya hancur

lebur.

Pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran paling berdarah yang dialami pasukan Inggris pada

dekade 1940an. Pertempuran ini menunjukkan kesungguhan Bangsa Indonesia untuk mempertahankan

kemerdekaan dan mengusir penjajah.

Karena sengitnya pertempuran dan besarnya korban jiwa, setelah pertempuran ini, jumlah pasukan

Inggris di Indonesia mulai dikurangi secara bertahap dan digantikan oleh pasukan Belanda. Pertempuran

tanggal 10 November 1945 tersebut hingga sekarang dikenang dan diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Geografi

Surabaya terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Selat

Madura di Utara dan Timur, Kabupaten Sidoarjo di Selatan, serta Kabupaten Gresik di Barat. Surabaya

berada pada dataran rendah,ketinggian antara 3 - 6 m di atas permukaan laut kecuali di bagian Selatan

terdapat 2 bukit landai yaitu di daerah Lidah dan Gayungan ketinggiannya antara 25 - 50 m diatas

Page 5: Kota Surabaya

permukaan laut dan di bagian barat sedikit bergelombang. Surabaya terdapat muara Kali Mas, yakni satu

dari dua pecahan Sungai Brantas.

Penduduk

Pemandangan tepi sungai di Surabaya di akhir abad ke-19

Menurut Sensus Penduduk Tahun 2010, Kota Surabaya memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.765.908

jiwa.[3] Dengan wilayah seluas 333,063 km²,[4] maka kepadatan penduduk Kota Surabaya adalah sebesar

8.304 jiwa per km².

Suku Bangsa

Suku Jawa adalah suku bangsa mayoritas di Surabaya. Dibanding dengan masyarakat Jawa pada

umumnya, Suku Jawa di Surabaya memiliki temperamen yang sedikit lebih keras dan egaliter. Salah satu

penyebabnya adalah jauhnya Surabaya darikraton yang dipandang sebagai pusat budaya Jawa.

Meskipun Jawa adalah suku mayoritas (83,68%), tetapi Surabaya juga menjadi tempat tinggal berbagai

suku bangsa di Indonesia, termasuk suku Madura (7,5%), Tionghoa (7,25%), Arab (2,04%), dan sisanya

merupakan suku bangsa lain atau warga asing.

Sebagai pusat pendidikan, Surabaya juga menjadi tempat tinggal mahasiswa dari berbagai daerah dari

seluruh Indonesia, bahkan di antara mereka juga membentuk wadah komunitas tersendiri. Sebagai pusat

komersial regional, banyak warga asing (ekspatriat) yang tinggal di daerah Surabaya, terutama di daerah

Surabaya Barat.

Agama

Page 6: Kota Surabaya

Agama Islam adalah agama mayoritas penduduk Surabaya. Surabaya merupakan salah satu pusat

penyebaran agama Islam yang paling awal di tanah Jawa. Masjid Ampel didirikan pada abad ke-15

oleh Sunan Ampel, salah satu pioner walisongo.

Agama lain yang dianut adalah Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Di Surabaya juga dijumpai

penganut Islam Syiah dalam jumlah yang cukup signifikan. Walaupun Islam merupakan mayoritas di

Surabaya kerukunan umat Beragama saling menghormati, menghargai dan saling menolong untuk

sesamanya cukuplah besar, niat masyarakat Surabaya dalam menjalankan Amal Ibadahnya. Tidak hanya

itu saja banyaknya yayasan-yayasan sosial yang berazaskan Agama juga banyak, mereka bekerja sama

dalam kegiatan Bhakti sosial. Bahkan ada satu wadah Kerukunan Umat Beragama di Surabaya yang

sering Exist dalam menyikapi suatu problem sosial manusia agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak-

pihak yang tidak bertanggung jawab yang akan merusak persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia pada

umumnya serta masyarakat Jawa Timur khususnya. Surabaya adalah rumah dari beberapa gereja besar

Indonesia. Dan banyak sekte atau aliran gereja yang muncul di kota Surabaya

Bahasa

Surabaya memiliki dialek khas Bahasa Jawa yang dikenal dengan Boso Suroboyoan. Dialek ini dituturkan

di daerah Surabaya dan sekitarnya, dan memiliki pengaruh di bagian timur Provinsi Jawa Timur. Dialek

ini dikenal egaliter, blak-blakan, dan tidak mengenal ragam tingkatan bahasa seperti Bahasa Jawa

standar pada umumnya. Masyarakat Surabaya dikenal cukup fanatik dan bangga terhadap bahasanya.

Tetapi oleh peradaban yang sudah maju dan banyaknya pendatang yang datang ke Surabaya yang telah

mencampuradukkan bahasa Suroboyo,Jawa Ngoko dan Madura,bahasa asli Suroboyo sudah punah.

Contoh Njegog:Belok, Ndherok:Berhenti, Gog:Paklek/Om, Maklik:Bulek/tante.

Perekonomian

Page 7: Kota Surabaya

Hotel Embong Malang di tahun 1880-an

Sebagai kota metropolitan, Surabaya menjadi pusat kegiatan perekonomian di daerah Jawa Timur dan

sekitarnya. Sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan perdagangan.

Banyak perusahaan besar yang berkantor pusat di Surabaya, seperti PT Sampoerna Tbk, Maspion,

Wing's Group, Unilever, dan PT PAL. Kawasan industri di Surabaya diantaranyaSurabaya Industrial

Estate Rungkut (SIER) dan Margomulyo.

Dewasa ini terdapat belasan mal-mal besar dan puluhan supermarket besar. Pusat perbelanjaan modern

ternama diantaranya:Tunjungan Plaza, Pakuwon Trade Center dan Supermall Pakuwon Indah (satu

gedung), Mal Galaxy, Golden City Mall, Bubutan Junction (BG Junction), Royal Plaza, City of Tomorrow

(CiTo), Surabaya Town Square (Sutos), Hi Tech Mall, Grand City Mall, Maspion Square, MEX Building,

Pasar Atum Mall, ITC Surabaya, Plaza Marina (dahulu Sinar Fontana), dan Plasa Surabayayang oleh

masyarakat Surabaya lebih dikenal dengan Delta Plaza serta yang paling baru saat ini adalah Empire

Palace, yang sekaligus merupakan wedding mal pertama di Indonesia. Sedangkan pusat perbelanjaan

tradisional ternama diantaranya Pasar Turi, Pasar Atom, dan Darmo Trade Center (DTC) yang dahulunya

adalah Pasar Wonokromo.

Budaya

Surabaya dikenal memiliki kesenian khas:

Ludruk, adalah seni pertunjukan drama yang menceritakan kehidupan rakyat sehari-hari.

Tari Remo, adalah tarian selamat datang yang umumnya dipersembahkan untuk tamu istimewa

Kidungan, adalah pantun yang dilagukan, dan mengandung unsur humor

Selain kesenian khas diatas, budaya panggilan arek (sebutan khas Surabaya) diterjemahkan

sebagai Cak untuk laki-laki dan Ning untuk wanita. Sebagai upaya untuk melestarikan budaya, setiap

satu tahun sekali diadakan pemilihan Cak & Ning Surabaya. Cak & Ning Surabaya dan para finalis terpilih

merupakan duta wisata dan ikon generasi muda kota Surabaya.

Setiap setahun sekali diadakan Festival Cak Durasim (FCD), yakni sebuah festival seni untuk

melestarikan budaya Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya. Festival Cak Durasim ini biasanya

diadakan di Gedung Cak Durasim, Surabaya. Selain itu ada juga Festival Seni Surabaya (FSS) yang

mengangkat segala macam bentuk kesenian misalnya teater, tari, musik, seminar sastra, pameran

lukisan. pengisi acara biasanya selain dari kelompok seni di surabaya juga berasal dari luar surabaya.

diramaikan pula pemutaran film layar tancap, pameran kaos oblong dan lain sebagainya. diadakan setiap

satu tahun sekali di bulan juni bertempat di Balai Pemuda

Pendidikan

Page 8: Kota Surabaya

Perguruan tinggi negeri

Universitas Airlangga (UNAIR) merupakan perguruan tinggi yang paling tua, terletak di pusat kota[5].

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan salah satu perguruan tinggi teknik terkemuka

di Indonesia, dan dikenal unggul dalam teknologi robotika dan perkapalan/maritim

Universitas Negeri Surabaya (Unesa, dahulu adalah IKIP Surabaya)

IAIN Sunan Ampel

Akademi Angkatan Laut

Universitas Trunojoyo

Perguruan tinggi swasta

Universitas Hang Tuah

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. (UWKS)

Universitas Narotama (UNNAR Surabaya)

Universitas Ciputra (UC)

Universitas Pelita Harapan (UPH)

Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi - Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA - AWS)

Universitas Surabaya (Ubaya),

Universitas Kristen Petra,

Unika Widya Mandala,

Universitas Katolik Darma Cendika (UKDC),

Universitas Ciputra,

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Sekolah Tinggi Manajemen Infomatika dan Teknik Komputer Surabaya (STIKOM),

Institut Sains Terapan dan Teknologi Surabaya (iSTTS),

Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur,

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Universitas Dr. Soetomo (Unitomo),

Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS).

Universitas Bhayangkara Surabaya (Ubhara Surya).

Universitas Merdeka Surabaya (Unmer Surabaya)

Universitas Putra Bangsa Surabaya (UPB)

Universitas Sunan Giri (UNSURI) Surabaya .

Page 9: Kota Surabaya

Institut Teknologi Pembangunan Surabaya (ITPS).

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS).

Institut Informatika Indonesia (IKADO).

Sekolah Tinggi Pariwisata " Satya Widya " Surabaya.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya (STIE Perbanas)

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBMT Surabaya

Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya.

Universitas Widya Kartika Surabaya (UWIKA)

Universitas W.R.Supratman (Unipra) Surabaya.

Universitas Empat Lima (Unpatma) Surabaya.

Transportasi

Pelabuhan Tanjung Perak di masa Hindia Belanda

Jalan Raya

Surabaya merupakan pusat transportasi transportasi darat di bagian timur Pulau Jawa, yakni pertemuan

dari sejumlah jalan raya yang menghubungkan Surabaya dengan kota-kota lainnya. Jalan tol termasuk

ruas Surabaya-Gresik, Surabaya-Waru-Gempol, dan Waru-Bandara Juanda. Saat ini telah dikaji rencana

pembangunan jalan tol dalam kota Lintas Tengah dan Lintas Timur untuk mengurangi kemacetan. Jalan

tol yang akan segera dibangun adalah Surabaya-Mojokerto-Kertosono.

Untuk menghubungkan Surabaya dengan pulau Madura, terdapat Jembatan Suramadu yang merupakan

jembatan terpanjang di Indonesia.

Bus

Page 10: Kota Surabaya

Hubungan bus antarkota dilayani oleh dua terminal bus besar, yaitu Terminal Bus Purabaya (Bungurasih)

dan Terminal Bus Tambak (Osowilangun).

Terminal Bus Purabaya atau lebih populer dengan nama Terminal Bungurasih, merupakan terminal

bus tersibuk di Indonesia(dengan jumlah penumpang hingga 120.000 per hari), dan terminal bus terbesar

di Asia Tenggara. Terminal ini berada di luar perbatasan Kota Surabaya dengan Kecamatan Waru,

Sidoarjo. Terminal ini melayani rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP).

Terminal Bus Tambak (Osowilangun) melayani angkutan jarak dekat dan menengah lintas utara hingga

ke Semarang.

Kereta Api

Kota Surabaya dihubungkan dengan sejumlah kota-kota di Pulau Jawa melalui jalur kereta api. Surabaya

memiliki 4 stasiun kereta api besar: Wonokromo, Gubeng, Surabaya Kota,Stasiun Pasar Turi. Stasiun

Pasar Turi melayani jalur kereta api bagian utara Pulau Jawa dengan jurusan Surabaya-Semarang-

Pekalongan-Tegal-Cirebon-Jakarta (Gumarang, Sembrani,Argo Anggrek), Jalur kereta api termasuk

jurusan Surabaya-Malang-Blitar (Penataran), Surabaya-Kertosono-Blitar (Dhoho), Surabaya-Bojonegoro-

Cepu (KRD), Surabaya Gubeng-Jember-Banyuwangi (Mutiara Timur), Jember-Surabaya-Yogyakarta-

Purwokerto (Logawa), Banyuwangi-Yogyakarta (Sritanjung), Surabaya Gubeng-

Kiaracondong(Pasundan),Surabaya-Lempuyangan-Jakarta (GBMS), Surabaya-Semarang Poncol-

JAKK (Kertajaya) dan kereta rel diesel SAKK-Porong (Komuter). Nama-nama kereta tersebut merupakan

kereta kelas ekonomi ( Kawula Alit )

Pesawat

Bandara Internasional Juanda, adalah bandar udara internasional yang melayani kota Surabaya, Jawa

Timur dan sekitarnya. Bandara Internasional Juanda terletak di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo,

20 km sebelah selatan kota Surabaya. Bandara Internasional Juanda dioperasikan oleh PT Angkasa

Pura 1.

Bandara ini memiliki panjang landasan 3000 meter. Bandara Juanda yang baru memiliki luas sebesar

51.500 m², atau sekitar dua kali lipat dibanding terminal lama yang hanya 28.088 m². Bandara baru ini

juga dilengkapi dengan fasilitas lahan parkir seluas 28.900 m² yang mampu menampung lebih dari 3.000

kendaraan. Bandara ini diperkirakan mampu menampung 6 juta hingga 8 juta penumpang per tahun dan

120.000 ton kargo/tahun.

Bandara yang baru ini memiliki 11 airbridge atau garbarata. Bandara Juanda yang baru sudah

dioperasikan mulai dari tanggal 07 November 2006, walaupun baru diresmikan pada tanggal 15

Page 11: Kota Surabaya

November 2006 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Bandara Juanda baru terdiri dari tiga

lantai.

Terminal Baru dibagi menjadi dua terminal: Terminal A atau Terminal Internasional dan Terminal B atau

Terminal Domestik. Maskapai penerbangan Garuda Indonesia domestik menggunakan Terminal A

sebagai terminal keberangkatan domestik mereka, sedangkan Terminal B sebagai terminal kedatangan

domestik mereka. Semua penerbangan internasional Garuda Indonesia tetap terbang atau mendarat dari

Terminal A.

Kebanyakan penerbangan di terminal baru ini sudah menggunakan garbarata/belalai gajah, tetapi tetap

ada yang masih menggunakan tangga, terutama bagi pesawat-pesawat domestik.

Bus DAMRI disediakan oleh pemerintah setempat yang dapat mengantarkan penumpang ke Terminal

Purabaya/Bungurasih dengan biaya Rp 15.000,-. Pada bulan November 2006, bertepatan dengan

pembukaan bandara baru, sistem transportasi bus baru tersebut mulai dioperasikan.

Angkutan dalam kota dan regional

Angkutan dalam kota dilayani oleh taksi, bus kota (AC/Non AC), angkutan kota (lebih dikenal dengan

sebutan Bemo), angguna (seperti taksi namun tanpa AC, dan memiliki bentuk khas), dan becak (meski

kini semakin dibatasi penggunaannya). Surabaya memiliki sejumlah terminal dalam kota, antara lain

Joyoboyo, Bratang, dan Jembatan Merah.

Untuk angkutan skala regional, terdapat Kereta Komuter yang menghubungkan Surabaya-Sidoarjo-

Porong, Surabaya-Lamongan, Surabaya-Mojokerto dan tengah dipersiapkan jalur lintas dalam kota

Benowo - Kalimas (Perak) - Waru

Dan juga akan direncanakan pembangunan monorel seperti yang sedang dikembangkan di Jakarta.

Pembangunan monorel Surabaya akan mengikuti jalur Ujung (Perak)-Bundaran Waru.

Dalam waktu dekat segera direalisasikan jalur busway koridor Utara - selatan dan timur - barat sebagai

model transportasi modern

Pemerintah Kota Surabaya

Wali Kota Surabaya

Wali kota Surabaya yang pertama pada masa Indonesia merdeka adalah Doel Arwono (1950-1952),

dikenal dengan panggilan Cak Doel sebelum menjabat wali kota ia menjabat sebagai wakil gubernur

Jawa Timur.[10] Wali kota Surabaya saat ini adalah Tri Rismaharini yang diusung oleh PDIP (Partai

Demokrasi Indonesia Perjuangan).

Page 12: Kota Surabaya

Pembagian administratif

Kota Surabaya terdiri atas 31 kecamatan. Berikut adalah daftar kecamatan di Surabaya yang dibagi

dalam 5 wilayah:

Surabaya Pusat

Tegalsari

Simokerto

Genteng

Bubutan

Surabaya Timur

Gubeng

Gununganyar

Sukolilo

Tambaksari

Mulyorejo

Rungkut

Tenggilis Mejoyo

Surabaya Barat

Benowo

Pakal

Asemrowo

Sukomanunggal

Tandes

Sambikerep

Lakarsantri

Surabaya Utara

Bulak

Kenjeran

Semampir

Pabean Cantikan

Krembangan

Surabaya Selatan

Wonokromo

Wonocolo

Wiyung

Karangpilang

Jambangan

Gayungan

Dukuh Pakis

Sawahan

Tempat menarik

Beberapa kawasan menarik di Surabaya antara lain:

Page 13: Kota Surabaya

Kawasan minat khusus: Ampel (wisata religi), Taman Budaya Cak Durasim, Kya Kya Surabaya di

kawasan Kembang Jepun, G-Walk, dan Pantai Kenjeran.

Taman: Bungkul dan Bratang.

Monumen dan museum: Tugu Pahlawan, Monumen Kapal Selam, Museum Mpu Tantular, Museum

House of Sampoerna, Patung Mayangkara, Monumen Bambu Runcing, Monumen Jales Veva Jaya

Mahe, Museum 45, Patung Karapan Sapi, Monumen Bhayangkara.

Bangunan bersejarah dan cagar budaya: Grahadi, Balai Kota Surabaya, Balai

Pemuda, Internatio, Jembatan Merah, Kantor Gubernur Jawa Timur, Monumen Kapal Selam, Hotel

Majapahit Mandarin Oriental, Pelabuhan Kalimas, Kantor Pelni, Gedung PTPN XXII, Gedung Bank

Niaga, Gedung PT Artho Ageng Energi, Hotel Ibis Surabaya.

Atraksi: Kebun Binatang Surabaya

Tempat permandian : Darmo Grand, kolam renang manyar, Kolam renang Marina, Ciputra Water

Park.

Convention hall: Balai Sahabat, Balai Pemuda, Plaza Tunjungan, Garnizun, Gedung Nasional, Gita

Tamtama, Gramedia Expo, Indosat, Maranatha, Maspion Convention Center, PDAM, Ruang

Serbaguna Bank, Surabaya Mall, World Trading Center, Balai KB, Gedung Unair, Gedung Wanita,

Gedung IDI, Gedung Serbaguna STE, Graha ITS, Kristus Raja, Tri Buana Tungga, DPD Golkar

Jatim, Gedung Depag, Wisma Sier, Convention Hall Kepu, Gedung DHD 45, Grand City.

Pusat perbelanjaan:

Mall: Tunjungan Plaza, Atom Mall, Surabaya Town Square, Grand City Mall, Mal Galaxy,

Surabaya Plaza (Delta Plaza), Pakuwon Trade Center, Supermal Pakuwon Indah, Royal Plaza,

Golden City Mall, Plaza Marina, Jembatan Merah Plaza, City of Tomorrow, Empire Palace, WTC,

Darmo Trade Center, Pusat Grosir Surabaya, Lenmarc Mall, Central Point, East Coast Center,

Kapas Krampung Plaza, JS Plaza, BG Junction, Hi Tech Mall, Tunjungan Electronic Center,

Maspion Square, ITC Surabaya, Dupak Grosir, Mangga Dua Center, Ciputra World.

Modern: Sinar Supermarket 24 jam, Sinar Jemursari, Carrefour Golden City, Carrefour BG

Junction, Carrefour Center Point, Carrefour Rungkut, Carrefour Ahmad Yani, Makro Tandes,

Makro Waru, Giant Maspion Square, Giant Mayjend Sungkono, Giant Mulyosari, Giant Wiyung,

Hi-Tech Mall (pusat komputer), Tunjungan Electronic Center, World Trade Center (pusat ponsel),

Jembatan Merah Plaza (JMP) dan Pusat Grosir Surabaya (PGS).

Tradisional: Pasar Atom, Pasar Turi, Pasar Wonokromo, Pasar Tambah Rejo Baru, Pasar

Genteng, Pasar Kapasan, Pasar Pucang, Pasar Blauran.

Landmark : Patung Suro & Boyo, Jembatan Suramadu

Page 14: Kota Surabaya

Media

Televisi

TVRI Nasional - televisi stasiun siaran nasional pertama di Indonesia

TVRI Jawa Timur - televisi stasiun siaran lokal pertama di Kota Surabaya

RCTI Jawa Timur (juga menayangkan berita lokal Jawa Timur, disamping merelai RCTI Nasional)

SCTV Jawa Timur (juga menayangkan berita lokal Jawa Timur, disamping merelai SCTV Nasional).

SCTV pertama kali didirikan di Surabaya pada tanggal 24 Agustus 1990 sebelum akhirnya menjadi

televisi nasional.

MNCTV

antv

Indosiar

Metro TV

Trans TV

Trans 7

Global TV

TV One

JTV, stasiun televisi swasta lokal pertama di Indonesia

SBO TV

Spacetoon Surabaya (TV Anak)

Broadcast Media Group

Arek TV

MNTV

BCTV(Business Channel)

TV E (Televisi Edukasi)

BBS TV

M&HTV (Medical & Health)

TV9

Surabaya TV

Radio

Surabaya memiliki puluhan radio, di antaranya:

Page 15: Kota Surabaya

Nama Frekuensi Situs

Suara Surabaya FM 100.0

Prambors FM 89.3

Radio Giga FM 99.6

Hard Rock FM FM 89.7

ColorsRadio FM 87.7

Istara FM 101.10

Radio Suzana FM 91.30

myRadio FM 94.4

Radio Kota FM 88.10

Metro Female FM 88.50

JT FM 88.9

Media FM 90.10

RRI Pro2 FM 95.2

Sonora FM 98.0

Page 16: Kota Surabaya

Nama Frekuensi Situs

RRI FM 99.2

Cakrawala FM 101.50

Wijaya FM 103.5

JJ FM 105.9

EBS FM 105.9

DJFM FM 94.8

Mercury FM 96.0

Trijaya FM FM 104.7

Global FM FM 90.90

MTB FM FM 102.7

MDC FM FM 100.5

B-FM FM 92.90

Pas FM FM 104,3 http://pasfm.com/

Nama Frekuensi Situs

Page 17: Kota Surabaya

Media cetak

Surat kabar: Jawa Pos, Radar Surabaya, Memorandum, Indonesia Daily News, Surabaya

Post, Surabaya Pagi, Harian Pagi SURYA

Majalah: Mentari (majalah anak-anak), VENUS (majalah wanita tren dan gaya hidup

metroplis), Jayabaya (majalah berbahasa Jawa), Panyebar Semangat (majalah berbahasa Jawa),

Liberty, Darmo Insight (Majalah Gratis paling eksis), Al Mursyid,Majalah FUN (Majalah ber Bahasa

Inggris untuk anak), Majalah AYO (Majalah Anak-anak), Muzakki,Al-Falah,NURUL HAYAT(majalah

komunikasi antar pembayar zakat, DOGFans News (media untuk penggemar dan pebisnis anjing)

Tabloid: Tabloid Nyata (gaya hidup), Tabloid Bunda (keluarga), Tabloid Ototrend (otomotif), Tabloid

Ultima (game), Tabloid Agrobis (pertanian), Tabloid Komputek (komputer), Tabloid

Gugat (politik), Tabloid Posmo (mistis), Tabloid Nurani (religius-Islam), Tabloid Gloria (religius-

Kristen), Tabloid KISAH NYATA, Tabloid HOBIKU (tanaman hias), Tabloid GARDENIA (tanaman

hias), Tabloid Top Phone (bursa handphone), Tabloid Probiz (properti bisnis)

Rupa-rupa

Makanan khas

Surabaya memiliki sejumlah makanan khas, diantaranya:

Semanggi

Rujak Cingur

Gado-Gado

Tahu Tek

Krengsengan

Bebek Goreng

Tempe Penyet

Lontong Balap

Lontong Mie

Kupang Lontong

Rawon

Tahu Campur

Soto Madura

Sop Kikil

Leker / Kue Pisang Surabaya

Page 18: Kota Surabaya

Kare Kambing

Nasi sayur

Musik dan Hiburan

Surabaya banyak melahirkan penyanyi dan grup musik besar di tanah air. Sejumlah grup musik besar

yang dibentuk di Surabaya antara lain Dewa 19, Padi, Tic Band, dan Boomerang. Penyanyi kelahiran

Surabaya antara lain: Maia "Ratu", Ita Purnamasari, dan Joshua. Grup lawak Srimulat juga didirikan di

Surabaya, para pelawaknya telah populer di Jawa Timur selama puluhan tahun sebelum akhirnya pindah

ke Jakarta. Lokalisasi terbesar di Asia Tenggara(dalam arti luas wilayah dan jumlah pekerja seks

komersial) juga terdapat di Kota Surabaya tepatnya di daerah yang dikenal dengan nama Gang Dolly

Tokoh Surabaya

Tokoh-tokoh nasional yang dilahirkan di Surabaya adalah:

HOS Tjokroaminoto, tokoh pergerakan nasional dan pemimpin organisasi Sarekat Islam

KH Mas Mansur, mantan pemimpin Muhammadiyah

Roeslan Abdulgani, sejarawan nasional, mantan wartawan, dan mantan Menteri Luar Negeri RI

Bung Tomo, dengan nama asli Soetomo adalah orator yang membangkitkan semangat perjuangan

Arek Suroboyo melawan tentara pendudukan Sekutu

Rudy Hartono, mantan pebulutangkis nasional, juara 8 kali All England, 7 kali diantaranya berturut-

turut

Alan Budikusuma, mantan pebulutangkis nasional peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992

Cak Kartolo Cs, Legenda hidup Seniman Ludruk Surabaya.

Ir. Soekarno, Presiden Pertama Indonesia.

Klub Olahraga

Persebaya Surabaya (sepak bola/Indonesia Super League)

Persebaya 1927 (sepak bola/Liga Primer Indonesia)

Surabaya Samator (bola voli)

Polygon Sweet Nice (PSN) (balap sepeda)

Wismilak Cycling Team (balap sepeda)

Cahaya Lestari Surabaya (CLS) (bola basket)

Suryanaga (bulu tangkis)

Surya Baja (bulu tangkis)

Page 19: Kota Surabaya

FORKABAYA (bola voli bulu tangkis)