Oleh: ABDUL AZIS 1209 100 073 JURUSAN MATEMATIKA...
Transcript of Oleh: ABDUL AZIS 1209 100 073 JURUSAN MATEMATIKA...
Oleh: ABDUL AZIS
1209 100 073
JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2013
16 Agustus 2013
2 16 Agustus 2013
Sektor pertanian merupakan salah satu penopang perekonomian di Indonesia. Di Jawa Timur sendiri merupakan lokasi strategis untuk budidaya tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai dan lain-lain, sehingga mempunyai potensi prospektif untuk di kembangkan sebagai daerah sentra produksi. Ketersediaan air merupakan faktor paling berpengaruh dalam dunia pertanian karena air merupakan sumber kehidupan bagi tanaman. Sehingga perlu dilakukan pengkajian tentang ketersediaan air di suatu daerah untuk mengatur pola tanam agar hasil produksi menjadi optimal.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka akan dibangun Sistem pakar fuzzy sebagai pendukung keputusan untuk mengatur pola tanam berdasarkan ketersediaan air.
3
1. Bagaimana mengimplementasikan sistem pakar fuzzy dengan metode Mamdani untuk prediksi ketersediaan air untuk tanaman pangan di suatu daerah tertentu.
2. Bagaimana membangun perangkat lunak sebagai pendukung keputusan untuk mengatur pola tanam tanaman pangan berdasarkan kebutuhan airnya.
16 Agustus 2013
4
1. Faktor yang digunakan untuk memprediksi ketersediaan air adalah curah hujan dan kondisi topografi yang meliputi ketinggian tanah, kemiringan lereng, dan porositas tanah.
3. Metode inferensi fuzzy yang akan digunakan adalah metode Mamdani dan metode defuzzifikasi yang digunakan adalah metode Centroid.
2. Faktor yang digunakan untuk mengatur pola tanam adalah berdasarkan ketersediaan air tanaman yang berhubungan dengan kebutuhan air tanaman.
4. Jenis tanaman pangan yang digunakan adalah padi, jagung, kedelai, kacang tanah dan kacang hijau.
5. Sistem yang akan dibangun berbasis aplikasi dekstop dengan menggunakan software java NetBeans dan MySQL sebagai DBMS-nya.
16 Agustus 2013
5
Membangun perangkat lunak yang dapat membantu pengambilan keputusan manajemen pola tanam tanaman pangan berdasarkan ketersediaan air.
Menerapkan manajemen pola tanam yang tepat sehingga mengoptimalkan hasil produksi pertanian tanaman pangan.
16 Agustus 2013
6 16 Agustus 2013
Bab I : Pendahuluan
Bab III : Metodologi Penelitian
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab IV : Perancangan dan Implementasi Sistem
Bab V : Uji Coba dan Pembahasan Sistem
Bab VI : Kesimpulan
Sistem pakar fuzzy merupakan penggabungan sistem pakar dengan sistem fuzzy. Penerapan sistem fuzzy dalam sistem pakar bertujuan untuk merepresentasikan pengetahuan pakar pada lingkungan yang tidak pasti, tidak lengkap dan sangat kompleks.
Sistem pakar merupakan salah satu bagian dari kecerdasan buatan sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke Komputer, agar dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli. Tujuan dari pengembangan sistem pakar adalah untuk menghasilkan suatu sistem yang dapat membantu pekerjaan manusia. Sistem pakar merupakan salah satu bagian dari kecerdasan buatan.
7 16 Agustus 2013
Basis Pengetahuan
Fuzzifikasi
Sistem Inferensi
Fuzzy
Defuzzifikasi Input
Output
Kebutuhan air
Ketersediaan air
Tanaman
Skema dasar sistem pakar fuzzy
8 16 Agustus 2013
Sistem Pakar Fuzzy
Tsukamoto Mamdani Sugeno Metode
Inferensi
Metode Defuzzifikasi Mean of Maximum Bisektor Centroid
9 16 Agustus 2013
Metode Mamdani sering disebut sebagai Metode Min-Max atau Max-Min. Metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Untuk mendapatkan nilai output, diperlukan 4 tahapan.
Langkah
1. Pembentukan himpunan fuzzy
2. Fungsi implikasi (evaluasi aturan)
3. Komposisi aturan
4. Penegasan (defuzzy)
10 16 Agustus 2013
11
Pada metode Centroid, solusi tegas diperoleh dengan cara mengambil titik pusat daerah fuzzy.
Untuk domain Kontinyu Untuk domain Diskrit
Z = ∑ 𝒅𝒊.𝑼𝑨𝒊(𝒅𝒊)𝒏𝒊=𝟏∑ 𝑼𝑨𝒊(𝒅𝒊)𝒏𝒊=𝟏
𝒛𝟎= ∫ 𝒁.𝑼 𝒁 .𝒅𝒛𝒃𝒂
∫ 𝑈 𝑍 .𝑑𝑑𝑏𝑎
Z = nilai hasil defuzzifikasi 𝒅𝒊 = nilai output pada aturan ke – i 𝑼𝑨𝒊(𝒅𝒊) = derajat keanggotaan nilai output aturan ke – i n = banyak aturan yang digunakan
Z = nilai domain ke – i 𝑼(𝒁) = derajat keanggotaan titik tersebut 𝒁𝟎 = nilai hasil penegasan (defuzzifikasi)
16 Agustus 2013
Curah Hujan
Kemiringan Lereng
Porositas Tanah
Input
Ketersediaan Air
Sedikit
Sedang
Banyak
Var. Linguistik Output Var. Linguistik
12 16 Agustus 2013
Rendah
Sedang Sangat Tinggi
Tinggi Ketinggian tanah
Rendah
Sedang Sangat Tinggi
Tinggi
Datar
Landai Curam
Agak Curam
Kecil
Sedang Sangat Besar
Besar
Agak Banyak
13
Mempelajari materi dan sumber-sumber data, diantaranya, Sistem pakar fuzzy, data curah hujan, data keadaan topografi meliputi: ketinggian tanah, kemiringan lereng dan Porositas tanah, serta data kebutuhan air Tanaman.
Pengumpulan fakta-fakta yang mendukung perancangan sistem, perancangan Data Flow Diagram dan perancangan antarmuka.
Implementasi Sistem
Sistem yang telah dirancang diimplementasikan kedalam bentuk program menggunakan software Java Netbeans.
Analisis dan Perancangan
Sistem
Studi Literatur
16 Agustus 2013
14
Melakukan pengujian apakah sistem sudah berjalan dengan benar dan sesuai dengan perancangan.
Melakuan Penarikan Kesimpulan dari hasil pengujian sistem yaitu, hasil pola tanam yang didapat dari setiap kabupaten/kota yang digunakan sebagai pengujian.
Pengujian
Penarikan Kesimpulan
16 Agustus 2013
15 16 Agustus 2013
ya Mulai
Pengguna biasa
Administrator
Proses login
Login benar?
Grafik hasil konsultasi
Kesimpulan pola tanam
List hasil konsultasi
Selesai tidak
Input data faktor
Faktor lain?
Nilai ketersediaan air (Crisp output)
Kebutuhan air tanaman
Tanaman yang sesuai
fuzzifikasi
inferensi
komposisi
defuzzifikasi
Simpan hasil konsultasi
tidak
16 16 Agustus 2013
Data yang di gunakan adalah data pada kabupaten Bojonegoro dengan data curah hujan pada bulan januari 2013. Input: Curah Hujan = 330.33 mm Ketinggian tanah = 19 m Kemiringan tanah = 2.78° Porositas = 40.26% Output: Ketersediaan air = 159.17 mm
Antarmuka Proses Konsultasi
17 16 Agustus 2013
Grafik himpunan fuzzy untuk faktor curah hujan dengan input 330.33 milimeter
Grafik himpunan fuzzy untuk faktor ketinggian dengan input 19 meter
18 16 Agustus 2013
Grafik himpunan fuzzy untuk faktor kemiringan dengan input 2.78°
Grafik himpunan fuzzy untuk faktor porositas dengan input 40.26%
19 16 Agustus 2013
Ini adalah aturan-aturan yang dihasilkan dari faktor-faktor yang diinputkan pada proses konsultasi. Operator yang digunakan adalah fungsi implikasi yang digunakan adalah MIN (operator AND).
Dari aturan-aturan tersebut menghasilkan 2 konsekuen, yaitu : • Ketersediaan air : Agak
Banyak • Ketersediaan air :
Banyak
20 16 Agustus 2013
Grafik himpunan fuzzy untuk daerah konsekuen Daerah himpunan fuzzy hasil komposisi dari aturan-aturan yang digunakan
Dengan menggunakan metode Centroid of Gravity, diperoleh titik pusat dengan nilai 159.17 Nilai ketersediaan air = 159.17 milimeter
21 16 Agustus 2013
Dari proses konsultasi diperoleh ketersediaan air adalah 159.17 milimeter. Dari grafik terlihat bahwa nilai kebutuhan air yang paling mendekati adalah padi dengan nilai 160 milimeter.
Tanaman Kebutuhan Air Total
Kebutuhan Air
perbulan
Masa Tanam
Padi 639,65 160 4 bulan
Jagung 439,46 146 3 bulan
Kacang Hijau 416,27 138 3 bulan
Kedelai 393,07 131 3 bulan
Kacang Tanah
454,52 114 4 bulan
Tabel Kebutuhan Air Tanaman Pangan
22 16 Agustus 2013
Setelah semua data dimasukkan, diperoleh hasil konsultasi dari bulan Januari sampai Desember untuk kabupaten Bojonegoro sebagai berikut.
23 16 Agustus 2013
Grafik pola tanam untuk kabupaten Bojonegoro
24 16 Agustus 2013
Dengan cara yang sama seperti yang telah dipaparkan pada slide sebelumnya namun data yang di gunakan adalah kota surabaya, diperoleh hasil konsultasi sebagai berikut.
25 16 Agustus 2013
Grafik pola tanam untuk kota Surabaya
26 16 Agustus 2013
Kabupaten/ Kota
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Bojonegoro Padi Padi Padi K.hijau, Jagung
K.hijau, Jagung
Kedelai, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
K.hijau, Jagung
Jagung, K. hijau
Padi
Surabaya Padi Padi Padi Jagung, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
Jagung, K. hijau
Padi
Mojokerto Padi Padi Padi Jagung, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
Jagung, K. hijau
Padi
Bondowoso Padi Padi Jagung, K. Hijau
K.hijau, Jagung
Kedelai, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
Kedelai, K. Hijau
K.hijau, Jagung
Jagung, Padi
Hasil pola tanam pada kabupaten Bojonegoro, Mojokerto, Bondowoso dan Surabaya adalah sebagai berikut
27 16 Agustus 2013
Hasil pola tanam untuk kabupaten Bojonegoro didapat kesimpulan bahwa antara Desember sampai Maret tanaman pangan yang baik untuk ditanam adalah padi, pada bulan April sampai Mei adalah kacang hijau dan jagung, untuk bulan Juni sampai September adalah kedelai dan kacang hijau, untuk bulan Oktober dan Nopember adalah kacang hijau dan jagung.
Hasil pola tanam untuk kota Surabaya didapat kesimpulan bahwa antara Desember sampai Maret tanaman pangan yang baik untuk ditanam adalah padi, pada bulan April dan Nopember adalah jagung dan kacang hijau, untuk bulan Mei sampai Oktober adalah kedelai dan kacang hijau.
Pada musim hujan yaitu antara bulan Nopember sampai April rata-rata tanaman yang baik untuk ditanam adalah padi, sedangkan pada musim kemarau yaitu antara bulan Mei sampai Oktober
28 16 Agustus 2013
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, perlu dilakukan uji coba dengan wilayah yang lebih spesifik seperti tingkat kecamatan.
Untuk pengembangan perangkat lunak dapat ditambahkan faktor-faktor lain seperti, vegetasi hutan dan luas wilayah.
29 16 Agustus 2013
1. Subakti, I. (2002). “Sistem Pendukung Keputusan”. Jurnal Akademik. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember..
2. Prasetiya, H. (2012). “Penerapan Fuzzy Expert System Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Untuk Investor Properti”. Jurnal. Surabaya: Institut Teknologi sepuluh Nopember Surabaya.
3. Kusumadewi, S. (2004). “Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
4. Irawan, M.I., dkk. (2012). “Model Managemen Pola Tanam Di Provinsi NTB Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan”. Penelitian Labolatorium Ilmu Komputer Jurusan Matematika. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
5. Setiaji. (2009). “Himpunan dan Logika Samar serta Aplikasinya”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
30 16 Agustus 2013
6. Anonim. (2012). “Prediksi dan Tantangan Sektor Pertanian Indonesia Tahun 2013”. http://www.bin.go.id/wawasan/detil/155/3/29/10/2012/prediksi-dan-tantangan-sektor-pertanian-indonesia-tahun-2013. [diakses pada tanggal 04 Maret 2013].
7. Kuswadi, S. (2007). “Kendali Cerdas Teori dan Aplikasi Praktisnya”. Yogyakarta: Andi.
8. Arhami, M. (2005).“Konsep Dasar Sistem Pakar”. Yogyakarta: Andi. 9. Oktriani, M. (2008). “Aplikasi Pendukung Keputusan Dengan Menggunakan
Logika Fuzzy”. Skripsi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
31
Terima Kasih
16 Agustus 2013