UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA...

26
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI Jurnal Penelitian : KEPUASAN KERJA PADA INSTRUKTUR SENAM AEROBIK Disusun Oleh : Nama : Nintiyas Utari NPM : 10507172 Jurusan : Psikologi Pembimbing : Dra. Lieke E.M Waluyo, MscEng, Phl Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) JAKARTA 2011 KEPUASAN KERJA PADA INSTRUKTUR SENAM AEROBIK Oleh Nintiyas Utari 10507172 Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja diartikan sebagai bagaimana mendapatkan apa yang diharapkan oleh individu sebagai pekerja serta suatu cara individu dalam menjalani pekerjaannya dengan berdasarkan perasaan yang dialaminya pada pekerjaan yang sedang dijalaninya baik itu perasaan yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan dan hal tersebut pun dirasan oleh instruktur senam aerobik. oleh karena itu peneliti ingin mengetahui gambaran kepuasan kerja pada instruktur senam aerobik, untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dilakukan instruktur senam aerobik untuk membuat konsumen menjadi puas dengan pekerjaannya sebagai instruktur senam aerobik, serta untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan kerja pada instruktur senam aerobik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara terpimpin dan observasi dilakukan terhadap subjek adalah observasi non partisipasi. Karakteristik subjek di dalam penelitian ini adalah individu yang bekerja sebagai instruktur senam aerobik. Penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran kepuasan kerja

Transcript of UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA...

Page 1: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS PSIKOLOGI

Jurnal Penelitian : KEPUASAN

KERJA PADA INSTRUKTUR

SENAM AEROBIK

Disusun Oleh :

Nama : Nintiyas Utari

NPM : 10507172

Jurusan : Psikologi

Pembimbing : Dra. Lieke E.M

Waluyo, MscEng,

Phl

Diajukan Guna Melengkapi

Sebagian Syarat Dalam Mencapai

Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

JAKARTA

2011

KEPUASAN KERJA PADA

INSTRUKTUR SENAM

AEROBIK

Oleh

Nintiyas Utari

10507172

Fakultas Psikologi

Universitas Gunadarma

ABSTRAK

Kepuasan kerja diartikan sebagai

bagaimana mendapatkan apa yang

diharapkan oleh individu sebagai

pekerja serta suatu cara individu

dalam menjalani pekerjaannya

dengan berdasarkan perasaan yang

dialaminya pada pekerjaan yang

sedang dijalaninya baik itu perasaan

yang menyenangkan maupun yang

tidak menyenangkan dan hal tersebut

pun dirasan oleh instruktur senam

aerobik. oleh karena itu peneliti

ingin mengetahui gambaran

kepuasan kerja pada instruktur

senam aerobik, untuk mengetahui

hal-hal apa saja yang dilakukan

instruktur senam aerobik untuk

membuat konsumen menjadi puas

dengan pekerjaannya sebagai

instruktur senam aerobik, serta untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja

yang mempengaruhi kepuasan kerja

pada instruktur senam aerobik.

Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan pendekatan kualitatif

dalam bentuk studi kasus. Teknik

pengumpulan data menggunakan

metode wawancara terpimpin dan

observasi dilakukan terhadap subjek

adalah observasi non partisipasi.

Karakteristik subjek di dalam

penelitian ini adalah individu yang

bekerja sebagai instruktur senam

aerobik. Penelitian ini menunjukkan

bahwa gambaran kepuasan kerja

Page 2: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

pada instruktur senam aerobik

terdapat pada subjek yaitu subjek

bekerja diikuti oleh bakat dan

keterampilan yang dimilikinya,

subjek merasa puas karena member

menerima subjek sebagai instruktur

senam aerobik mereka, serta subjek

merasa puas karena subjek memiliki

hubungan yang baik dengan rekan

sekerja, atasan, serta member senam

aerobik. sedangkan faktor-faktor

yang menciptakan kepuasan kerja

pada saat subjek bekerja saat ini

yaitu minat subjek dalam bekerja,

Ketentraman subjek dalam kerja,

sikap subjek terhadap pekerjaannya,

Bakat dan keterampilan yang

dimiliki subjek, interaksi sosial baik

sesama rekan sekerja, interaksi baik

dengan atasannya, interaksi baik

dengan tenaga kerja yang berbeda

jenis pekerjaannya.

Kata kunci : kepuasan kerja,

instruktur senam aerobik

Job satisfaction is defined as how to

get what is expected by the

individual as worker and an

individual way of living based on his

work with the feelings experienced at

work is being lived either feeling

pleasant and unpleasant and it was

dirasan by aerobics instructors.

therefore the researchers wanted to

know the description of job

satisfaction on aerobics instructor, to

know what things are done aerobics

instructor to make consumers be

satisfied with his work as aerobics

instructor, as well as to determine

what factors are influencing job

satisfaction the aerobics instructor.

The research was conducted using a

qualitative approach in the form of

case studies. Data collection

techniques using interviews and

observations conducted guided

towards the subject is the

observation of non-participation.

Characteristics of the subjects in this

study were individuals who worked

as an aerobics instructor. This study

shows that the picture of job

satisfaction on aerobics instructor

there to work on the subject ie the

subject followed by the talent and

skills, the subjects were satisfied

because the member receives the

subject as their aerobics instructor,

and the subject was satisfied that the

subject has a good relationship with

colleagues co-workers, bosses, as

well as aerobics member. whereas

the factors that create job

satisfaction when the subject of

current work is the subject of interest

in work, Peace in the subject of

work, attitude toward the subject of

her work, talent and skills possessed

the subject, good social interaction

among co-workers, both with his

superiors interactions, interactions

well with different types of labor

work.

Keywords: job satisfaction, aerobics

instructor

Page 3: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut George & Jones

(2002), kepuasan kerja merupakan

kumpulan feelings dan beliefes yang

dimiliki seseorang tentang

pekerjaannya. Begitu pula menurut

Newstrom (1985) yang

mengemukakan bahwa job

satisfaction is the favorableness or

unfavorableness with employes view

their work yang berarti kepuasan

kerja merupakan perasaan

mendukung atau tidak mendukung

yang dialami tenaga kerja dalam

bekerja. Namun, Wexley & Yukl

(dalam Widya, 2003) menyimpulkan

bahwa kepuasan kerja bermula dari

berbagai aspek kerja yaitu upah,

kesempatan promosi, penyelia, dan

rekan sekerja. Kepuasan kerja juga

berasal dari lingkungan kerja,

kebijaksanaan dan prosedur,

keanggotaan kelompok. Dengan

begitu, kepuasan kerja dapat dilihat

dari sikap positif atau negatif yang

dimiliki seseorang terhadap

pekerjaannya (Greenberg dan Baron,

2000).

Sikap positif yang dimiliki

seseorang terhadap pekerjaannya

diakibatkan karena ada rasa

kepuasan kerja di dalam dirinya.

Begitu juga sebaliknya, sikap negatif

yang dimiliki seseorang terhadap

pekerjaannya diakibatkan karena

adanya rasa ketidakpuasan pekerja

dalam bekerja dan sebagai pekerja,

seorang instruktur senam aerobik

pernah mengalami hal tersebut. Salah

satu bentuk pengalaman dari

ketidakpuasan kerja seorang

instruktur senam aerobik yang

dikutip pada situs Yahoo.com (2010)

adalah pernah dialami oleh instruktur

senam aerobik yaitu Fahmy

fachrezzy yang juga merupakan sang

maestro senam aerobik dimana

Fahmi fachrezzy ketika itu pernah

diundang di sebuah kantor yang

membayarnya lumayan mahal. Ia

sudah setengah mati mempersiapkan

lagu yang bagus. Akan tetapi, begitu

ia tampil, tampak peserta pria terlihat

ogah-ogahan sambil sesekali

menyemangati peserta wanita dari

pinggir arena. Fahmy bingung dan ia

pun menemui pihak pengundang dan

ia pun mengundurkan diri. Ia

mengatakan: “mereka sebetulnya

Page 4: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

tidak suka aerobik, jadi lebih baik

dana yang ada dipakai untuk

kegiatan olahraga lain yang disukai

oleh peserta.”

Dilihat dari pengalaman

seorang instruktur senam aerobik di

atas maka terlihat bahwa kepuasan

kerja yang dirasakan oleh instruktur

senam aerobik tidak hanya dapat

dilihat dari segi upah saja tetapi juga

dari apa yang instruktur senam itu

rasakan sehingga terciptanya

kepuasan di dalam dirinya dimana

hal tersebut juga disimpulkan pada

penelitian Hernawan (2002) bahwa

kepuasan kerja seorang instruktur

senam aerobik tergantung pada

tingkatan hasil instrinsik dan

ekstrinsik yang dirasakan oleh

instruktur senam itu sendiri. Hasil

instrinsik ialah obyek atau kejadian

yang timbul dari usaha instruktur

senam aerobik itu sendiri, dan tidak

menuntut keterlibatan orang lain.

Hasil instrinsik tersebut melibatkan

perasaan tanggung jawab, tantangan,

dan pengakuan, dan merupakan hasil

dari ciri khas kerja. Secara sederhana

hasil instrinsik tersebut adalah hasil

yang jelas yang berhubungan dengan

tindakan yang dilakukan oleh

instruktur senam aerobik.

Sebaliknya, hasil ekstrinsik

merupakan obyek atau kejadian-

kejadian yang mengikuti usaha

instruktur senam aerobik itu sendiri

yang berhubungan dengan faktor-

faktor lain yang tidak terlibat

langsung dalam pekerjaan itu sendiri.

Gaji, kondisi kerja, rekan sejawat

dan bahkan pihak manajemen

sanggar senam maupun tempat

dimana instruktur senam aerobik

tersebut bekerja ialah ciri khas

tempat kerja yang merupakan hasil

potensial pekerjaan, tetapi bukan

merupakan bagian fundamental dari

pekerjaan itu sendiri.

Berdasarkan fenomena di atas

maka hasil instrinsik dan hasil

ekstrinsik tersebut terdapat pada

faktor-faktor kepuasan kerja yang

disampaikan oleh Jewell dan Siegal

(1989) dimana hasil instrinsik dan

hasil ekstrinsik tersebut dibagi lagi

menjadi beberapa faktor, yaitu: (1)

Faktor psikologis, dimana kepuasan

pekerja berhubungan dengan

kejiwaan pekerja yang meliputi

minat, ketentraman kerja, sikap

terhadap pekerjaan, bakat dan

keterampilan; (2) Faktor sosial,

Page 5: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

dimana kepuasan kerja dilihat dari

yang berhubungan dengan interaksi

sosial, baik antar sesama pekerja

dengan atasan maupun antar pekerja

yang berbeda jenis kerjanya serta

hubungan dengan anggota

keluarganya; (3) Faktor fisik, dimana

kepuasan kerja dilihat dari kondisi

fisik lingkungan kerja dan kondisi

fisik tenaga kerja, meliputi. Jenis

pekerjaan, pengaturan waktu kerja

dan waktu istirahat, perlengkapan

kerja, keadaan ruangan, suhu

penerangan, pertukaran udara,

kondisi kesehatan tenaga kerja,

umur, dan sebagainya; (4) Faktor

finansial, dimana kepuasan kerja

dilihat dari jaminan serta

kesejahteraan tenaga kerja yang

meliputi sistem dan besarnya gaji,

jaminan sosial, macam-macam

tunjangan, fasilitas yang diberikan,

promosi, dan sebagainya.

Selain itu menurut Burt

(1992), faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kepuasan kerja pada

tenaga kerja meliputi lingkungan,

faktor individual, rasa aman, kondisi

kerja, dan waktu istirahat. Sedangkan

Robbins (1996), menjelaskan faktor-

faktor yang mempengaruhi kepuasan

kerja diantaranya, tantangan kerja,

kondisi kerja yang mendukung,

sistem kerja yang adil, dan rekan

kerja yang mendukung.

Kepuasan dan ketidakpuasan

kerja pada instruktur senam aerobik

akan memberikan pengaruh pada

perilakunya seperti yang telah

disampaikan oleh Herzberg (1959)

bahwa perilaku pekerja yang puas

akan mempunyai motivasi untuk

bekerja yang tinggi dan mereka lebih

senang dalam melakukan

pekerjaannya, sedangkan pekerja

yang tidak puas akan membuat

mereka malas berangkat ke tempat

bekerja dan malas untuk bekerja.

Tingkah laku instruktur yang malas

dapat menyebabkan tingkat absensi

yang tinggi, keterlambatan kerja dan

pelanggaran disiplin yang lainnya,

sebaliknya tingkah laku pekerja yang

merasa puas akan lebih

menguntungkan bagi atasan, dirinya

sendiri dan peserta yang

diajarkannya dan sebagai pekerja, hal

tersebut juga berlaku untuk

instruktur senam aerobik bahkan

ketika seorang instruktur senam

aerobik merasa tidak puas maka ia

dapat mengeluarkan diri dari tempat

Page 6: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

yang memperkerjakannya. Maka dari

itu, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian mengenai

kepuasan kerja pada instruktur

senam aerobik.

B. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah gambaran

kepuasan kerja pada instruktur

senam aerobik?

2. Faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi kepuasan kerja

pada instruktur senam aerobik?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui gambaran

kepuasan kerja pada instruktur

senam aerobik serta untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja

yang mempengaruhi kepuasan kerja

pada instruktur senam aerobik.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki 2

manfaat, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi tambahan

khasanah ilmu pengetahuan

Psikologi pada umumnya dan

terutama bagi Psikologi Industri dan

Organisasi yang berkaitan dengan

kepuasan kerja pada instruktur

senam aerobik.

2. Manfaat praktis

Dari segi praktis, diharapkan

dapat menambah wawasan bagi

peneliti yaitu untuk mengetahui

gambaran kepuasan kerja pada

instruktur senam aerobik serta untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja

yang mempengaruhi kepuasan kerja

pada instruktur senam aerobik. Bagi

seseorang yang berprofesi sebagai

instruktur senam aerobik yaitu untuk

dapat mengetahui kepuasan kerja

pada pekerjaannya agar dapat

meningkatkan loyalitas sebagai

instruktur senam aerobik terhadap

pekerjaannya ataupun perusahaan

atau organisasi usaha dimana tempat

instruktur senam aerobik bekerja.

Bagi masyarakat umum, diharapkan

dapat memberikan masukan dan

Page 7: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

pengetahuan mengenai kepuasan

kerja pada instruktur senam aerobik.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepuasan Kerja

1. Definisi Kepuasan Kerja

Menurut Robbin (1996),

kepuasan kerja merupakan sikap

umum terhadap pekerjaan

seseorang yang menunjukkan

perbedaan antara jumlah

penghargaan yang diterima tenaga

kerja dengan jumlah yang mereka

yakini yang seharusnya mereka

terima, karena menurut Locke

(2002), kepuasan atau

ketidakpuasan seorang tenaga

kerja tergantung pada perbedaan

antara apa yang diharapkan.

Apabila yang didapat seseorang

lebih rendah daripada yang

diharapkan akan menyebabkan

tenaga kerja menjadi tidak puas.

Sedangkan menurut As’ad (2000),

kepuasan kerja merupakan suatu

sikap umum yang merupakan

hasil dari beberapa sikap khusus

terhadap faktor-faktor pekerjaan,

karakteristik individual, serta

hubungan kelompok di luar

pekerjaan itu sendiri. Kepuasan

kerja dapat dilihat dari sikap

positif atau negatif yang dimiliki

seseorang terhadap pekerjaannya

(Greenberg dan Baron, 2000). Hal

tersebut dikarenakan kepuasan

kerja merupakan respon

emosional yang menunjukkan

perasaan yang menyenangkan

berkaitan dengan pandangan

tenaga kerja terhadap

pekerjaannya (Handoko,2001).

Respon emosional tersebut dapat

berupa rasa suka atau tidak

sukanya tenaga kerja terhadap

berbagai aspek dari pekerjaan

yang dapat mempengaruhi

kepuasan kerja pada tenaga kerja

itu sendiri, dengan kata lain

kepuasan kerja mencerminkan

sikap tenaga kerja terhadap

pekerjaannya (Howell dan

Dipboye, 1986).

Menurut George & Jones

(2002), kepuasan kerja merupakan

kumpulan feelings dan beliefes

yang dimiliki seseorang tentang

pekerjaannya. Begitu pula

menurut Newstrom (1985) yang

Page 8: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

mengemukakan bahwa job

satisfaction is the favorableness

or unfavorableness with employes

view their work yang berarti

kepuasan kerja merupakan

perasaan mendukung atau tidak

mendukung yang dialami tenaga

kerja dalam bekerja. Wexley dan

Yukl (1977) mengartikan bahwa

kepuasan kerja sebagai the way an

employee feels about his or her

job yang berarti bahwa kepuasan

kerja adalah cara tenaga kerja

merasakan dirinya dalam suatu

pekerjaan yang dijalaninya.

Menurut Hasibuan (2001),

kepuasan kerja adalah sikap

emosional yang menyenangkan

dan mencintai pekerjaannya yang

meliputi moral kerja, kedisiplinan,

dan prestasi kerja. Sedangkan

menurut Wexley & Yukl (dalam

Widya, 2003), kepuasan kerja

adalah bermula dari berbagai

aspek kerja yaitu upah,

kesempatan promosi, penyelia,

dan rekan sekerja. Kepuasan kerja

pun juga berasal dari lingkungan

kerja, kebijaksanaan dan prosedur,

keanggotaan kelompok.

Menurut Munandar (2001),

pada dasarnya kepuasan kerja

merupakan hal yang bersifat

individual dimana setiap individu

akan memiliki tingkat kepuasan

yang berbeda-beda sesuai dengan

sistem nilai-nilai yang berlaku

pada dirinya. Begitu pula yang

disampaikan oleh Howell dan

Dipboye (1986) yang memandang

kepuasan kerja sebagai hasil

keseluruhan dari derajat rasa suka

atau tidak sukanya tenaga kerja

terhadap berbagai aspek dari

pekerjaannya. Dengan kata lain

kepuasan kerja mencerminkan

sikap tenaga kerja terhadap

pekerjaannya. Semakin banyak

aspek dalam pekerjaan yang

sesuai dengan keinginan individu,

maka semakin tinggi tingkat

kepuasan yang dirasakan

(Valmband, 2008).

Berdasarkan uraian di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa

kepuasan kerja adalah

mendapatkan apa yang diharapkan

oleh individu sebagai pekerja

serta suatu cara individu dalam

menjalani pekerjaannya dengan

berdasarkan perasaan yang

Page 9: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

dialaminya pada pekerjaan yang

sedang dijalaninya baik itu

perasaan yang menyenangkan

maupun yang tidak

menyenangkan.

2. Dimensi-dimensi Kepuasan

Kerja

Menurut Smith, Kendall, dan

Hullin (dalam As’ad, 2003)

terdapat lima dimensi pada

kepuasan kerja, yaitu:

a. Pimpinan yang adil, yakni

sikap pimpinan yang tidak

membedakan pekerja.

Pimpinan yang mengerti

kebutuhan pekerja dan mau

menjalin hubungan baik, serta

mampu menjadi contoh yang

baik dalam hal disiplin.

b. Pekerjaan itu sendiri, yaitu

meliputi beban kerja secara

keseluruhan, variasi tugas,

maupun pekerjaan yang

memungkinkan adanya

interaksi sosial.

Gaji atau balas jasa yang diterima

sesuai dengan beban kerja. Upah

yang memuaskan akan mampu

memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari dan meningkatkan

kesejahteraan keluarga.

c. Rekan Kerja adalah dukungan

teman dan sikap solidaritas

untuk hal-hal positif terutama

dalam hal menegakkan

disiplin dan meningkatkan

produktifitas kerja.

d. Kondisi Kerja, meliputi

kondisi peralatan kerja yang

memenuhi standar keamanan

dan lingkungan tempat kerja

yang sehat agar mendukung

pelaksanaan kerja.

5. Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kepuasan

Kerja

Jewell dan Siegal (1998)

menyimpulkan faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi kepuasan

kerja pada tenaga kerja adalah :

a. Faktor psikologis, merupakan

faktor yang berhubungan

dengan kejiwaan tenaga kerja

yang meliputi minat,

ketentraman dalam kerja,

sikap terhadap kerja, bakat,

dan keterampilan

b. Faktor sosial, merupakan

faktor yang berhubungan

Page 10: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

dengan interaksi sosial baik

sesama tenaga kerja, dengan

atasannya, maupun tenaga

kerja yang berbeda jenis

pekerjaannya

c. Faktor fisik, merupakan

faktor yang berhubungan

dengan kondisi fisik

lingkungan kerja dan kondisi

fisik tenaga kerja, meliputi.

Jenis pekerjaan, pengaturan

waktu kerja dan waktu

istirahat, perlengkapan kerja,

keadaan ruangan, suhu

penerangan, pertukaran

udara, kondisi kesehatan

tenaga kerja, umur, dan

sebagainya

d. Faktor finansial, merupakan

faktor yang berhubungan

dengan jaminan serta

kesejahteraan tenaga kerja

yang meliputi sistem dan

besarnya gaji, jaminan sosial,

macam-macam tunjangan,

fasilitas yang diberikan,

promosi, dan sebagainya.

B. Senam Aerobik

1. Definisi Aerobik

Menurut Cooper (1968),

aerobik aerobik berasal dari kata

aero yang berarti oksigen, artinya

selama tubuh bergerak, otot akan

membutuhkan oksigen untuk

bekerja secara efisien. Hal ini

dikarenakan ketika beban kerja

otot meningkat maka tubuh akan

merespon dengan meningkatkan

jumlah oksigen yang dikirim ke

seluruh bagian otot dan jantung

sehingga menyebabkan detak

jantung dan frekuensi pernapasan

meningkat sampai kapasitas

kebutuhan oksigen tersebut

terpenuhi (Brick, 2001). Jadi,

aerobik sangatlah erat dengan

penggunaan oksigen.

Latihan aerobik juga

mengurangi denyut jantung waktu

istirahat. Jantung yang terlatih

memompa darah lebih banyak

dalam setiap pompaannya

sehingga tidak lagi perlu

berdenyut lebih keras dan yang

lebih penting lagi, sumber energi

pada kebugaran aerobik adalah

lemak. Karena itu, untuk tujuan

Page 11: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

mengurangi lemak tubuh, lakukan

latihan aerobik dengan prosi

ringan tetapi dalam jangka waktu

lama dan sering.

Olahraga yang termasuk di

dalam golongan aerobik antara

lain bersepeda, berenang, jalan

cepat, lari lintas alam, lari

maraton, dan senam aerobik.

Dalam hal ini berarti senam

aerobik adalah salah satu olahraga

yang sistem kerja utamanya

menggunakan oksigen (Ashadi,

2008).

Berdasarkan uraian di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa

aerobik adalah suatu sistem atau

metode pengkondisian fisik yang

menstimulasi kerja paru-paru

untuk menyerap oksigen lebih

banyak serta bertujuan untuk

meningkatkan kinerja pernapasan

dan sirkulasi darah secara efisien.

2. Definisi Senam Aerobik

Menurut Kuntzleman (dalam

Consumer Guide, The complete

Guide to Aerobic Dancing 1982,

Vol.322) senam aerobik adalah

suatu program kebugaran khusus

yang merupakan gabungan dari

kerja kardiovaskular yang baik,

keindahan dan daya tarik dari

berbagai gerakan yang diiringi

oleh musik. Sedangkan menurut

Ashadi (2008), senam aerobik

adalah suatu sistematika gabungan

antara rangkaian gerak dan musik

yang sengaja dibuat sehingga

muncul keselarasan antara

gerakan dan musik tersebut untuk

mencapai tujuan tertentu.

Namun, menurut Dinata

(2007) senam aerobik adalah

serangkaian gerak yang dipilih

secara sengaja dengan cara

mengikuti irama musik yang

dipilih sehingga melahirkan

ketentuan ritmis, kuntinuitas dan

durasi tertentu. Begitu pula yang

disampaikan oleh Septy (2007)

senam aerobik merupakan

gabungan gerakan-gerakan yang

energik dan kreatif, beriramakan

cepat dengan gerakan dasar kaki

jalan-loncat sesuai dengan fungsi

senam aerobik itu sendiri serta

senam aerobik juga merupakan

latihan yang menggerakkan

seluruh bagian tubuh, dengan

gerakan yang terus-menerus,

Page 12: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

berirama, maju dan berkelanjutan

(Maula, 2008).

Berdasarkan uraian di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa

senam aerobik adalah suatu

program kebugaran khusus

dimana terdapat serangkaian

gerak yang diiringi oleh musik

yang kemudian akan tercipta

keindahan dan daya tarik dari

gerakannya dan merupakan

gabungan dari kerja

kardiovaskular serta sistem kerja

utamanya menggunakan oksigen

sehingga diharapkan akan

bermanfaat untuk kebugaran

jasmani bagi yang mengikutinya.

C. Instruktur Senam Aerobik

1. Definisi Instruktur Senam

Aerobik

Menurut Widiyanti (2005),

Instruktur senam aerobik adalah

seorang individu yang dinamis,

yang dapat memimpin dan

memberikan motivasi kepada

peserta asuhannya, dia juga dapat

bekerja sama dan bergaul dengan

orang banyak, menyelami isi hati

mereka, dapat mengeluarkan

pendapat-pendapat dan

pandangan-pandangan secara

jujur dan terbuka. Selain itu,

instruktur senam aerobik adalah

seorang yang mampu melatih

senam aerobik, baik sesuai dengan

kebutuhan member pelaku senam

dan tidak hanya melatih, tetapi

juga harus membuat program

yang baik, aman, dan bervariasi

(Harvini, 2001).

Adapun menurut Hernawan

(2002), instruktur senam aerobik

adalah seorang individu yang

menguasai pengetahuan senam

aerobik, serta memberikan

pelatihan di sanggar-sanggar

senam maupun pusat kebugaran

dengan tujuan meningkatkan dan

mempertahankan kebugaran fisik

pesertanya.

Instruktur senam aerobik

merupakan salah satu bagian dari

unsur organisasi yaitu unsur

manusia yang menempati posisi

penting dalam kerangka kerja

organisasi usaha. Hal ini

dikarenakan organisasi baru ada

jika ada unsur manusia yang

bekerja sama, dimana dalam

organisasi usaha olahraga atau

Page 13: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

senam tersebut ada pemimpin dan

ada yang dipimpin atau bawahan

dan dalam hal ini instruktur senam

aerobik berperan sebagai

pelaksana di lapangan (Taufik,

2009).

Berdasarkan uraian di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa

instruktur senam aerobik adalah

seseorang yang mengajarkan

senam aerobik yang berupa

gerakan-gerakan senam aerobik

kepada para member yang

mengikuti kelas senam aerobik

yang bertujuan untuk

mengantarkan peserta guna

memahami gerakan dan manfaat

dari senam aerobik tersebut.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan

pedekatan penelitian kualitatif

dengan metode studi kasus.

B. Subjek Penelitian

1. Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini

adalah individu yang bekerja

sebagai instruktur senam aerobik.

2. Jumlah Subjek

jumlah sampel adalah satu

orang subjek penelitian dan satu

orang significant other.

C. Tahap-tahap Penelitian

Tahap-tahap persiapan dan

pelaksanaan yang dilakukan dalam

penelitian ini meliputi beberapa

tahapan, antara lain sebagai berikut:

1. Tahap persiapan penelitian

Langkah awal yang dilakukan

oleh peneliti adalah membuat

pedoman wawancara yang

disusun berdasarkan teori-teori

yang relevan dengan masalah

penelitian ini. Pedoman

wawancara ini berisi pertanyaan-

pertanyaan mendasar yang

nantinya dapat berkembang dalam

wawancara. Pedoman wawancara

yang telah disusun, sebelum

digunakan dalam wawancara

dikonsultasikan terlebih dahulu

Page 14: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

dengan yang lebih ahli atau

significant other yang dalam hal

ini adalah dosen pembimbing,

peneliti melihat perbaikan

terhadap pedoman wawancara dan

mempersiapkan diri untuk

melakukan wawancara. Karena

peneliti telah mendapatkan

subjek, selanjutnya peneliti

membuat kesepakatan dengan

subjek dan mengatur waktu serta

tempat pertemuan selanjutnya

untuk melakukan wawancara

berdasarkan pedoman yang telah

dibuat. Peneliti juga perlu

mempersiapkan tape recorder

yang akan digunakan untuk

merekam jalannya wawancara

agar semua informasi akurat tidak

ada yang terlupakan.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Sebelum melaksanakan

wawancara, peneliti perlu

mengkonfirmasi ulang pada para

calon subjek penelitian untuk

memastikan kesediaan mereka

dan membuat kesepakatan

mengenai waktu dan tempat

pelaksanaan wawancara.

Dalam melaksanakan

wawancara, hal penting yang

harus dilakukan sebelum memulai

wawancara tersebut adalah

dengan membangun rapport yang

baik. Rapport sangat penting

untuk membuat subjek merasa

nyaman dan bebas dalam

menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang diberikan, sehingga

informasi yang diberikan akan

lengkap dan akurat. Rapport juga

merupakan usaha untuk ice

breaking atau memecahkan

kebekuan atau kekakuan yang ada

selama proses wawancara

berlangsung.

Dalam melakukan

wawancara, peneliti berpatokan

pada pedoman wawancara yang

telah dibuat, serta merekam hasil

wawancara tersebut pada tape

recorder yang telah disediakan.

Peneliti juga melakukan

observasi selama wawancara

dengan memperhatikan dan

mencatat tingkah laku subjek

selama wawancara, interaksi

subjek dengan peneliti dan hal-hal

lain yang dianggap relevan

sehingga dapat memberikan data

tambahan terhadap hasil

wawancara.

Page 15: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data

yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara yang digunakan

dalam penelitian ini adalah

wawancara terpimpin.

2. Observasi

Observasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah observasi

non partisipan.

E. Alat Bantu Penelitian

Alat bantu dalam penelitian

ini adalah pedoman wawancara,

pedoman observasi, dan alat

perekam.

F. Keabsahan dan Keajengan

Penelitian

Pada penelitian ini

menggunakan keabsahan konstruk

berupa triangulasi pengamat

dikarenakan pada penelitian ini

dosen pembimbing bertindak sebagai

(expert judgement) yang memberikan

masukan terhadap hasil

pengumpulan data, dan penggunaan

triangulasi teori yang berlainan untuk

memastikan bahwa data yang

dikumpulkan sudah memenuhi

syarat. Pada penelitian ini, berbagai

teori yang dijelaskan pada bab

tinjuan pustaka untuk dipergunakan

dan menguji terkumpulnya data

tersebut. Sedangkan triangulasi

metode digunakan untuk

mendapatkan hasil penelitian

menggunakan wawancara dan

observasi.

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, proses

atau teknik analisis data yang

dilakukan oleh peneliti adalah :

1. Membuat pedoman observasi dan

wawancara yang diambil atau

berdasarkan teori kepuasan kerja

yaitu dimensi-dimensi kepuasan

kerja dan faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja,

2. Melakukan kesepakatan dengan

subjek dan significant other untuk

melakukan observasi dan

wawancara,

Page 16: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

3. Setelah mendapatkan kesepakatan

maka melakukan observasi dan

wawancara,

4. Membuat verbatim subjek dan

significant other,

5. Menganalisis data yang diambil

dari verbatim subjek dan

significant other dengan cara

menganalisis hasil verbatim

apakah sesuai dengan teori yang

diambil atau tidak,

6. Serta memberi kesimpulan

mengenai hasil yang didapatkan.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Identitas

a. Identitas Subjek

Nama / Inisial : H

Tempat / Tanggal lahir : Solo, 19

April

Usia : 38 Tahun

Status : Menikah

Pendidikan :S1

Ekonomi

b. Identitas Significant Others

Nama/ Inisial : D

Tempat / Tanggal lahir :

Jakarta, 13 Septermber 1980

Usia : 30 Tahun

Status : Belum menikah

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Instruktur senam

aerobik

Hubungan dengan subjek :

Rekan sekerja dan keponakan dari

subjek

1. Hasil observasi untuk

menjawab pertanyaan

“Bagaimanakah gambaran

kepuasan kerja pada

instruktur senam aerobik? ”

Dari hasil observasi yang

dilaksanakan, dapat diketahui

bagaimanakah gambaran

kepuasan kerja pada instruktur

senam aerobik yaitu dimana

menurut Newstrom (1985) yang

mengemukakan bahwa job

satisfaction is the favorableness

or unfavorableness with

employes view their work yang

berarti kepuasan kerja

merupakan perasaan mendukung

atau tidak mendukung yang

dialami tenaga kerja dalam

bekerja dan semakin banyak

Page 17: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

aspek dalam pekerjaan yang

sesuai dengan keinginan

individu, maka semakin tinggi

tingkat kepuasan yang dirasakan

(Valmband, 2008).

Berdasarkan hal tersebut

maka dari hasil observasi

didapatkan bahwa subjek merasa

puas ketika telah menjalani

tugasnya dengan baik yaitu

mengajar kelas senam aerobik

dengan baik, subjek merasa puas

karena subjek bekerja sebagai

instruktur senam aerobik yang

diikuti oleh bakat dan

keterampilan yang dimilikinya,

subjek merasa puas karena

member menyukai menerima

subjek sebagai instruktur senam

aerobik mereka, serta subjek

merasa puas karena subjek

memiliki hubungan yang baik

dengan rekan sekerja, atasan,

serta member senam aerobik.

2. Hasil Observasi untuk

menjawab pertanyaan

“Faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi kepuasan

kerja pada instruktur senam

aerobik?”

Dari hasil observasi yang

telah dilaksanakan, dapat

diketahui faktor-faktor apa saja

yang mempengaruhi kepuasan

kerja pada instruktur senam

aerobik, yaitu menurut As’ad

(2000), kepuasan kerja

merupakan suatu sikap umum

yang merupakan hasil dari

beberapa sikap khusus terhadap

faktor-faktor pekerjaan,

karakteristik individual, serta

hubungan kelompok di luar

pekerjaan itu sendiri.

Melihat dari hasil

observasi maka faktor-faktor

yang menciptakan kepuasan

kerja di tempatnya bekerja saat

ini yaitu subjek bekerja sebagai

instruktur senam aerobik karena

dari dirinya sendiri tanpa

paksaan dari orang lain, subjek

merasa nyaman dan tentram

dikarenakan membernya yang

ramah dan menerimanya dengan

baik dalam mengajar, subjek

melakukan pekerjaannya dengan

baik dan professional, subjek

pernah menjuarai lomba senam

aerobik dan lincah dalam hal

gerakan dan menciptakan koreo

Page 18: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

gerakannya sendiri sehingga

menjadi tonggak untuk subjek

mengajar, subjek menjalin

hubungan yang baik dengan

rekan sekerjanya dapat dilihat

ketika subjek tersenyum dengan

rekan sekerjanya dan

berbincang-bincang, subjek

menjalin hubungan yang baik

dengan atasannya dan dapat

dilihat ketika subjek berbincang-

bincang sambil minum kopi dan

merokok bersama atasannya,

subjek menjalin hubungan yang

baik dengan atasannya dan dapat

dilihat ketika subjek terlihat

bercanda dengan rekan sekerja

yang berbeda pekerjaan.

Kesimpulan Hasil Wawancara

subjek

1. Bagaimanakah gambaran

kepuasan kerja pada

instruktur senam aerobik?

Dari hasil wawancara, dapat

diketahui bahwa gambaran

kepuasan kerja pada instruktur

senam aerobik adalah ketika

pimpinan subjek yang mau

menjalin hubungan yang baik

dengan pekerjanya termasuk

subjek, subjek menyadari tugas dan

wewenangnya sebagai instruktur

senam aerobik yaitu memberikan

kinerja yang baik bagi atasannya

dan memberikan kepuasan kepada

member, peranan subjek dianggap

penting di tempatnya bekerja

karena dengan kualitas subjek

sebagai instruktur yang baik telah

memberikan pemasukan di tempat

subjek bekerja, subjek dapat

mengatasi dengan baik rasa

bosannya dengan cara melakukan

olahraga lain, hubungan subjek dan

rekan sekerjanya terjalin dengan

baik, subjek bekerja secara disiplin.

Namun, dari hasil

wawancara tersebut, dapat

diketahui bahwa subjek juga

merasakan ketidakpuasan kerja

yaitu sikap pimpinan subjek yang

cuek terhadap subjek yang

mengeluh mengenai seputar

pekerjaannya, subjek merasakan

adanya perbedaan perlakuan

terhadap subjek dan rekan

sekerjanya yang berkaitan dengan

gaji, kebutuhan subjek dalam

bekerja belum terpenuhi oleh atasan

seperti sound system, atasan subjek

yang belum menerapkan hal

Page 19: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

disiplin pada saat bekerja, ada

member subjek yang tidak

menyukai cara subjek mengajar,

subjek menerima gaji tidak sesuai

dengan lamanya subjek bekerja

padahal subjek sudah bekerja

selama 14 tahun, tidak ada

solidaritas dari rekan sekerja subjek

ketika subjek sedang terkena

musibah dan sedang berulang

tahun, kebutuhan subjek belum

terpenuhi oleh atasan subjek.

2. Faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi kepuasan kerja

pada instruktur senam aerobik?

Dari hasil wawancara,

dapat diketahui faktor-faktor apa

saja yang mempengaruhi kepuasan

kerja pada instruktur senam aerobik

yaitu berawal dari menjuarai lomba

senam aerobik, subjek sangat

menyukai pekerjaannya, menjadi

instruktur karena telah memenuhi

persyaratan menjadi instruktur

senam aerobik, subjek sudah

merasa nyaman dan tentram

mengajar di tempat subjek bekerja,

bekerja karena memiliki bakat

sebagai instruktur senam aerobik,

memiliki keterampilan dalam hal

menciptakan koreo gerakan dan

memilih lagu-lagu terbaru untuk

mengajar, hubungan subjek dengan

rekan sekerja, atasan, dan member

yang terjalin baik, jam mengajar

subjek yang efektif.

Namun, dari hasil

wawancara pula, dapat diketahui

faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi ketidakpuasan kerja

pada subjek yaitu gaji yang tidak

sesuai dengan beban kerja, fasilitas

yang belum terpenuhi oleh atasan

subjek, tidak diberikannya

tunjangan dan jaminan sosial

selama bekerja.

B. Pembahasan

1) Bagaimanakah gambaran

kepuasan kerja pada

instruktur senam aerobik?

Pada penelitian ini,

gambaran kepuasan kerja pada

instruktur senam aerobik yaitu

apabila peranannya sebagai

instruktur senam aerobik di

tempatnya bekerja dianggap

mempunyai peranan penting di

dalam organisasi kebugaran

tempatnya bekerja saat ini. Hal

Page 20: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

ini dikarenakan kualitas subjek

sebagai instruktur senam aerobik

yang baik telah memberikan

pemasukan di tempat subjek

bekerja dan subjek pun merasa

puas dengan kinerja yang

diberikannya kepada tempatnya

bekerja saat ini, hal ini

dikarenakan subjek telah

menjalani tugasnya dengan

maksimal sebagai instruktur

senam aerobik. Subjek juga

merasakan kepuasan kerja ketika

pimpinan di tempat instruktur

senam aerobik tersebut bekerja

mau menjalin hubungan yang

baik dengan pekerjanya terutama

dengan instruktur senam aerobik

itu sendiri sehingga subjek

merasa nyaman untuk bekerja di

tempatnya bekerja saat ini,

ketika subjek menyadari tugas

dan wewenangnya sebagai

instruktur senam aerobik

sehingga subjek memberikan

kinerja yang baik bagi atasannya

dan telah memberikan kepuasan

kepada member dan apabila hal

tersebut berhasil maka subjek

pun merasakan kepuasan kerja ,

ketika subjek dapat mengatasi

dengan baik rasa bosannya

dengan cara melakukan olahraga

lain sehingga tidak mengganggu

pekerjaannya, serta subjek

merasakan kepuasan kerja ketika

hubungan subjek dan rekan

sekerjanya terjalin dengan baik,

serta subjek bekerja secara

disiplin.

Menurut Locke (2002),

kepuasan atau ketidakpuasan

seorang tenaga kerja tergantung

pada perbedaan antara apa yang

diharapkan. Apabila yang

didapat seseorang lebih rendah

daripada yang diharapkan akan

menyebabkan tenaga kerja

menjadi tidak puas dan hal

tersebut terjadi kepada subjek

yang merasakan ketidakpuasan

kerja karena selama bekerja di

tempat subjek saat ini,

kebutuhan subjek dalam bekerja

belum terpenuhi oleh pimpinan

padahal subjek sudah mengeluh

mengenai kebutuhannya tersebut

kepada atasan subjek, subjek

tidak merasa puas karna ada

perbedaan perlakuan antar

instruktur senam aerobik, subjek

juga merasa tidak puas karena

Page 21: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

gaji yang diterima tidak sesuai

dengan beban kerjanya, subjek

tidak mendapatkan tunjangan

dan jaminan sosial selama

mengajar di tempat subjek

mengajar saat ini namun subjek

hanya berdiam diri dan memilih

untuk mengajar tidak di tempat

subjek mengajar saat ini saja

akan tetapi subjek juga mengajar

di tempat yang lain walaupun

hanya sebagai undangan, serta

subjek tidak merasa puas karena

fasilitas dan perlengkapan

mengajar subjek belum

terpenuhi oleh atasannya.

Dari uraian di atas maka

dapat disimpulkan bahwa

kepuasan kerja pada instruktur

senam aerobik sesuai dengan

yang telah disampaikan oleh

Smith, Kendall, dan Hullin

(dalam As’ad, 2000) dimana

terdapat lima dimensi pada

kepuasan kerja, yaitu: pimpinan

yang adil yang meliputi sikap

pimpinan yang tidak

membedakan pekerja, pimpinan

yang mengerti kebutuhan

pekerja dan mau menjalin

hubungan baik, serta mampu

menjadi contoh yang baik dalam

hal disiplin, pekerjaan itu sendiri

yang meliputi beban kerja secara

keseluruhan, variasi tugas,

maupun pekerjaan yang

memungkinkan adanya interaksi

sosial, gaji atau balas jasa yang

diterima sesuai dengan beban

kerja yang meliputi upah yang

memuaskan akan mampu

memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari dan meningkatkan

kesejahteraan keluarga, rekan

kerja yang meliputi dukungan

teman dan sikap solidaritas

untuk hal-hal positif terutama

dalam hal menegakkan disiplin

dan meningkatkan produktifitas

kerja, serta kondisi kerja yang

meliputi kondisi peralatan kerja

yang memenuhi standar

keamanan dan lingkungan

tempat kerja yang sehat agar

mendukung pelaksanaan kerja.

2) Faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi kepuasan

kerja pada instruktur senam

aerobik?

Faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja

Page 22: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

pada instruktur senam aerobik

yaitu subjek sangat menyukai

pekerjaannya, menjadi instruktur

karena telah memenuhi

persyaratan menjadi instruktur

senam aerobik, subjek sudah

merasa nyaman dan tentram

mengajar di tempat subjek

bekerja, bekerja karena memiliki

bakat sebagai instruktur senam

aerobik, memiliki keterampilan

dalam hal menciptakan koreo

gerakan dan memilih lagu-lagu

terbaru untuk mengajar,

hubungan subjek dengan rekan

sekerja, atasan, dan member

yang terjalin baik, jam mengajar

subjek yang efektif. Namun,

dapat diketahui juga bahwa

faktor-faktor yang

mempengaruhi ketidakpuasan

kerja pada subjek yaitu gaji yang

tidak sesuai dengan beban kerja,

fasilitas yang belum terpenuhi

oleh atasan subjek, tidak

diberikannya tunjangan dan

jaminan sosial selama bekerja.

Sesuai dengan yang telah

disimpulkan oleh Jewell dan

Siegal (1998) yaitu faktor-faktor

yang mempengaruhi timbulnya

kepuasan kerja adalah faktor

psikologis, meliputi minat,

ketentraman kerja, sikap

terhadap pekerjaan, bakat dan

keterampilan; faktor sosial,

meliputi interaksi sosial dengan

rekan sekerja, atasan, serta

konsumen atau peserta aerobik;

faktor fisik, meliputi

perlengkapan dan fasilitas kerja,

dan pengaturan waktu; serta

faktor Finansial, meliputi sistem

pengelolaan atau fasilitas yang

diberikan, gaji atau upah,

jaminan sosial, promosi, dan

tunjangan. Hal ini berarti dapat

disimpulkan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi kepuasan

kerja pada instruktur senam

aerobik yang dirasakan oleh

subjek adalah faktor psikologis

dan faktor sosial yang meliputi

minat subjek dalam bekerja,

Ketentraman subjek dalam kerja,

sikap subjek terhadap

pekerjaannya, Bakat dan

keterampilan yang dimiliki

subjek, interaksi sosial baik

sesama rekan sekerja, interaksi

baik dengan atasannya, dan

interaksi baik dengan tenaga

Page 23: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

kerja yang berbeda jenis

pekerjaannya, sedangkan faktor-

faktor yang mempengaruhi

ketidakpuasan kerja pada

instruktur senam aerobik yang

dirasakan oleh subjek adalah

faktor fisik dan faktor finansial

yang meliputi fasilitas dan

perlengkapan mengajar, gaji,

tunjangan, dan jaminan sosial.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bagaimanakah gambaran kepuasan

kerja pada instruktur senam aerobik?

Gambaran kepuasan kerja pada

instruktur senam aerobik terdapat

pada subjek yaitu subjek bekerja

diikuti oleh bakat dan keterampilan

yang dimilikinya, subjek merasa

puas karena menerima subjek

sebagai instruktur senam aerobik

mereka, serta subjek merasa puas

karena subjek memiliki hubungan

yang baik dengan rekan sekerja,

atasan, serta member senam aerobik.

2. Hal-hal apa saja yang dilakukan

instruktur senam aerobik untuk

membuat konsumen menjadi

puas dengan pekerjaannya

sebagai instruktur senam

aerobik?

Hal-hal yang dilakukan

subjek untuk membuat

konsumen menjadi puas adalah

subjek dapat memotivasi

member dengan baik pada saat

jam mengajar sehingga subjek

dapat termotivasi untuk

mencapai tujuannya dalam

mengikuti senam aerobik, subjek

dapat membedakan antara

masalah pekerjaan dan masalah

pribadi yang sedang dihadapinya

dan member tidak terlihat

mengetahui bahwa subjek

sedang memiliki masalah pribadi

ketika sedang mengajar, subjek

melatih dengan menerapkan

pengetahuannya mengenai

senam aerobik, subjek dapat

membuat subjek member serius

dalam mengikuti senam aerobik

dengan cara memberikan hasil

dulu pada dirinya sehingga

member percaya dan menjadi

serius mengikuti gerakan subjek

Page 24: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

dalam berlatih, serta subjek

dapat dengan cepat memperbaiki

kesalahannya dalam mengajar

serta memberitahu kepada

member apabila gerakannya

salah dalam berlatih.

3. Faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi kepuasan kerja

pada instruktur senam aerobik?

faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja

pada instruktur senam aerobik

yang dirasakan oleh subjek

adalah faktor psikologis dan

faktor sosial yang meliputi minat

subjek dalam bekerja,

Ketentraman subjek dalam kerja,

sikap subjek terhadap

pekerjaannya, Bakat dan

keterampilan yang dimiliki

subjek, interaksi sosial baik

sesama rekan sekerja, interaksi

baik dengan atasannya, dan

interaksi baik dengan tenaga

kerja yang berbeda jenis

pekerjaannya.

Faktor-faktor yang

mempengaruhi ketidakpuasan

kerja pada instruktur senam

aerobik yang dirasakan oleh

subjek adalah faktor fisik dan

faktor finansial yang meliputi

fasilitas dan perlengkapan

mengajar, gaji, tunjangan, dan

jaminan sosial.

B. SARAN

1. Untuk Subjek

Setelah didapatkan gambaran yang

jelas mengenai kepuasan kerja pada

instruktur senam aerobik maka dari

itu subjek perlu tegas untuk

mengatakan kepada atasan subjek

mengenai hal fasilitas dan peralatan

yang dirasa kurang oleh subjek.

Selain itu subjek juga perlu berbicara

dengan baik-baik kepada atasan

subjek mengenai hal gaji yang dirasa

belum sesuai dengan yang subjek

harapkan sehingga hal itu membawa

manfaat bagi subjek dalam

kelangsungan hidup subjek bagi

masa depan diri sendiri, khususnya

yang berkaitan dengan Kepuasan

kerja subjek

2. Untuk penelitian selanjutnya

Peneliti menyarankan untuk peneliti

yang akan meneliti kepuasan kerja

pada instruktur senam aerobik,

Page 25: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

diharapkan sebelumnya melakukan

wawancara dan observasi yang

secara mendalam tentang kepuasan

kerja pada instruktur senam aerobik,

sehingga hal-hal tersebut bisa

terungkap secara jelas dan utuh

mengenai gambaran kepuasan kerja

pada instruktur senam aerobik.

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P. (1992). Psikologi Kerja.

Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Liberty.

Ashadi. (2008). Handout Mata

kuliah senam. Surabaya :

Universitas Negeri Surabaya.

As’ad, M. (1995). Psikologi industri.

Yogyakarta : Liberty.

As’ad. (2003). Seri ilmu sumber

daya manusia: Psikologi

industri. Yogyakarta: Liberty.

Brick. (2001). Bugar dengan senam

aerobik. Alih Bahasa: Anna, A.

Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Budiwanto, S. (2010). Kepercayaan

diri pada pria homoseksual.

Skripsi (tidak diterbitkan).

Depok : Universitas

Gunadarma

Burt. (1992). Visionary Leadership:

Creating a Compelling Sense

of Direction for Your

Organization. San Francisco,

CA: Jossey-Bass Publishers.

Dinata, M. (2007). Langsing dengan

aerobik. Jakarta : Cerdas Jaya.

Fachrezzy, F. (2005). Sistematika

mengajar senam aerobik.

Jakarta: Universitas Negeri

Jakarta.

Gilmer. (1996). Industrial and

organizational psychology.

New York: McGraw-Hill

Company.

Greenberg, J & Baron, R.A. (1995).

Behaviour in organization

understanding and managing

the human side of work. 5th

editon. Englewood Cliffts,

New Jersey : Prentice Hall

International, Inc.

Handoko. (2001). Manajemen

personalia dan sumber daya

manusia. Yogyakarta : BPFE.

Hasibuan. (2003). Manajemen

sumber daya manusia. Jakarta :

Bumi Aksara.

Herzberg, F. Mausner, B. &

Snyderman, B.B. (1959). The

motivation to work. Willey

Internasional.

Howel & Dipboye. (1994).

Understanding an industrial

and integared organizational

approach phychology. Florida:

Harcourt Brace Company.

Jewell & Siegal. (1989). Psikologi

industry/organisasi modern.

Alih Bahasa. Edisi 2. Jakarta:

Penerbit Archan.

Johan, R. (2002). Kepuasan kerja

karyawan dalam lingkungan

institusi pendidikan. Jakarta :

Universitas Atmajaya.

Kristanto. (2003). Instruktur

kebugaran : modalnya kreatif.

http://health.dir.groups

.yahoo.com/group/binaraga/me

ssage/1499 . Tanggal akses : 03

Mei 2011.

Locke, E.A. (1969). “What is Job

satisfaction?”, Organizational

and human performance, 4:

309-336

Page 26: UNIVERSITAS GUNADARMA KEPUASAN KERJA PADA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/10507172.pdf · Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kepuasan kerja

Luthans. (2007). Organizational

behavioral. Eleventh Edition.

New York: McGrow-Hills

Company.

Munandar. (2001). Psikologi industri

dan organisasi. Jakarta:

Penerbit Universitas Indonesia.

Moloeng, L. (1997). Metode

penelitian kualitatif. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Prihandini, D. (2007). Gambaran

Psychological well being

pelatih senam aerobik usia

dewasa madya. Skripsi (tidak

diterbitkan). Depok:

Universitas Indonesia.

Robbins, S.P. (2003). Organizational

behavior. (10th

Edition). New

Jersey: Prentice Hall.

Rosy, G. (2009). Sejarah senam.

http://rosy46nelli.wordpress.co

m/2009/12/05/se-

jarah-senam/. Tanggal akses :

21 mei 2011.

Salani, M. (2005). Kepuasan kerja

pada karyawan bagian

produksi PT. Dystar Colurs

Indonesia. Skripsi (tidak

diterbitkan). Depok :

Universitas Gunadarma.

Setiawan, I. (2010). Pelaksanaan

pelatihan calon instruktur

senam aerobik di kota

semarang. Semarang : Unnes.

Siagian. (2002). Manajemen sumber

daya manusia. Jakarta : Bumi

Aksara Indonesia.

Sijanggut. (2011). Manfaat senam

aerobik.http://sijanggut.blogdet

ik.com/2011/05/27/manfaat-

senam-aerobik/. Tanggal akses

: 08 Mei 2011.

Sudradjat & Ucup. (2000). Dasar-

dasar kepelatihan. Jakarta :

Depdikbud.

Susilo. (2010). Menjadi instruktur

senam aerobik. Surabaya :

Aerobic Club.

Taufik, M. (2009). Profil kompetensi

instruktur senam aerobik.

Bandung : Penjasorkes SMAN

26

Valmband. (2008). Kepuasan kerja.

http://valmband.multiply.com/j

ournal/item/1. Tanggal akses :

21 mei 2011.

Wexley, K.N & Yukl, G.A. (1988).

Organizational Behaviour and

personnel psychology. Boston :

Richad D. Irwin, Inc.

Widaninggar, Surdjaji, Hutapea,

Wahyunto, Nasution, Sumitro,

Hapsari, Yunus. (1997).

Pedoman dan modul penataran

pelatih fitness center tingkat

dasar. Jakarta : Depdikbud

pusat kesegaran Jasmani dan

Rekreasi.

Widiyanti, C. (2005). Deskriptif

Analitik Pengelolaan Sanggar

Senam Aerobik di Kota

Semarang. Skripsi (tidak

diterbitkan). Semarang :

Universitas Negeri Semarang.