Olahraga
-
Upload
ikadekyogautamaputra -
Category
Documents
-
view
41 -
download
0
description
Transcript of Olahraga
Olahraga
1. Definisi Olahraga
Menurut Gale Encyclopedia of Medicine (2008), olahraga adalah aktivitas fisik yang
direncanakan, terstruktur, dan dikerjakan secara berulang dan bertujuan
memperbaiki atau menjaga kesegaran jasmani. Sedangkan menurut Mosby’s
Medical Dictionary (2009), olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan, atau memelihara kesegaran jasmani (fitness) atau
sebagai terapi untuk memperbaiki kelainan atau mengembalikan fungsi organ dan
fungsi fisiologis tubuh.
2. Jenis-jenis olahraga
A. Olahraga aerobik
Olahraga aerobik adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang melibatkan otot-otot
besar dan dilakukan dalam intensitas yang cukup rendah serta dalam waktu yang
cukup lama (Sherwood, 2001). Menurut Dorland’s Medical Dictionary (2007),
olahraga aerobik adalah aktivitas fisik yang dirancang utnuk meningkatkan
konsumsi oksigen dan meningkatkan fungsi sistem respirasi dan sistem
kardiovaskular. Latihan aerobik dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan
ketahanan kardiovaskular dan untuk menurunkan berat badan. Olahraga jenis ini
sangat dianjurkan pada orang yang mengalami obesitas atau overweight
(Sherwood, 2001; CDC, 2011; Cleveland Clinic, 2011). Olahraga aerobik atau yang
biasa disebut latihan kardiovaskular meningkatkan fungsi kerja paru, jantung dan
melancarkan sirkulasi darah, sehingga tubuh mendapatkan dan menggunakan
oksigen lebih baik untuk metabolisme sel. Oksigen berfungsi dalam pembentukan
sumber energi tubuh yaitu adenosin trifosfat (ATP) dengan menggunakan siklus
asam sitrat sebagai jalur metabolisme utama (Sherwood, 2001). Aktivitas fisik yang
termasuk olahraga aerobik adalah jalan cepat, jogging atau lari-lari kecil, renang,
dansa, atau bersepeda. Intensitas dalam setiap olahraga aerobik berbeda-beda.
Intenitas adalah usaha yang diberikan setiap orang dalam mengerjakan aktivitas
fisik. AHA menganjurkan, setidaknya dilakukan aktivitas fisik dengan intensitas
sedang, yaitu di mana Target Heart Rate (THR) atau detak jantung yang diinginkan
adalah 60-80% dari perkiraan detak jantung maksimal, (Cleveland Clinic, 2011).
Perkiraan detak jantung maksimal adalah 220 dikurang dengan umur saat ini. AHA
juga menganjurkan olahraga aerobik dilakukan dalam 20-30 menit perharinya
untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner. Frekuensi atau jumlah
hari untuk olahraga dalam seminggu yang dianjurkan adalah 3-7 hari perminggu
(AHA, 2001).
Menurut salah satu institusi kesehatan jantung dan toraks terbesar di Amerika Serikat,
Cleveland Clinic (2011), olahraga aerobik memiliki tiga bagian yang utama, yaitu:
a. Warm-up
Pada bagian warm-up atau biasa disebut pemanasan, dilakukan latihan gerakan-
gerakan dengan intensitas rendah selama 3-5 menit.
b. Conditioning
Pada bagian ini dilakukan latihan aerobik dalam durasi 30-45 menit sampai mencapai
THR yang diinginkan.
c. Cool-down
Bagian ini memerlukan waktu selama 3-5 menit dengan latihan intensitas rendah
untuk menurunkan detak jantung secara perlahan dan mengurangi risiko
kecelakaan.
B. Olahraga anaerobik
Olahraga anaerobik adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang tidak memerlukan oksigen
dalam pelaksanaannya. Olahraga ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan
massa otot dan tonus otot (CDC, 2011). Latihan-latihan yang dimaksud di sini adalah
angkat beban. Cleveland Clinic (2011) menganjurkan frekuensi olahraga anaerobik
dalam seminggu memiliki satu atau dua hari tanpa olahraga di antara hari-hari latihan.
Satu set adalah sejumlah repetisi atau perulangan kembali gerakan. Cleveland Clinic
(2011) juga menganjurkan satu set mengandung 12-20 kali repetisi dengan angkat
beban ringan dan 8-12 repetisi angkat beban berat untuk membentuk massa otot.
Disarankan terdapat masa recovery yaitu 0-180 detik di antara dua set. Hal ini untuk
mencegah kelelahan otot yang lebih cepat.
3. Manfaat olahraga
Menurut Centre for Diseases Control and Prevention (CDC) pada tahun 2011, terdapat
enam manfaat olahraga, yaitu:
1. Mengontrol berat badan.
2. Menurunkan tekanan darah.
3. Menurunkan risiko terkena penyakit diabetes tipe 2, serangan jantung, strok, dan
beberapa bentuk kanker.
4. Menurunkan nyeri arthritis dan cacat akibat arthritis
5. Menurunkan risiko terkena osteoporosis
6. Menurunkan gejala depresi dan kecemasan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, olahraga yang baik untuk menurunkan berat
badan pada orang yang mengalami obesitas atau overweight adalah olahraga aerobik,
intensitas sedang dengan frekuensi ≥ 3 kali perminggu. Lebih banyak aktivitas fisik
yang dilakukan, lebih banyak kalori yang dibakar untuk digunakan sebagai energi
dalam menurunkan berat badan (CDC, 2011). Jika asupan kalori juga dibatasi, maka
gabungan antara aktivitas fisik dan penurunan jumlah kalori yang dimakan
menimbulkan suatu “calorie deficit” yang akhirnya akan menyebabkan penurunan
berat badan (CDC, 2011). Braden dkk. (1998) dalam Adiwinanto (2008) mengatakan
bahwa, latihan fisik yang berhubungan dengan posisi berat badan 30 menit, tiga kali
seminggu selama 32 minggu meningkatkan densitas mineral tulang belakang, kaki dan
densitas mineral total tubuh. Hal ini berkaitan dengan manfaat olahraga yang
diungkapkan oleh CDC (2011) tentang olahraga mencegah terjadinya osteoporosis.