olahraga jantung

59
MOTIVASI PESERTA OLAHRAGA SENAM JANTUNG SEHAT DI KLUB TRI LOMBA JUANG SEMARANG TAHUN 2006 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh : Nama : SUPRIYADI NIM : 6401906011 Program Studi : Pend. Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas : Ilmu Keolahragaan UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2006

Transcript of olahraga jantung

Page 1: olahraga jantung

MOTIVASI PESERTA OLAHRAGA SENAM JANTUNG

SEHAT DI KLUB TRI LOMBA JUANG SEMARANG TAHUN 2006

SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh : Nama : SUPRIYADI NIM : 6401906011 Program Studi : Pend. Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas : Ilmu Keolahragaan

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2006

Page 2: olahraga jantung

ii

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, pada :

Hari

Tanggal

:

:

Rabu

06 Juni 2007

Panitia Ujian

Ketua,

Drs. Sutardji, MS NIP.

Sekretaris,

Drs. Sulaiman, M. Pd NIP.

Penguji I,

Drs. Tri Rustiadi, M. S. NIP.

Penguji II/ Pembimbing I,

Dra. Heny Setyawati, M.Si NIP. 13003071

Penguji III/ Pembimbing II,

Drs. Harry Pramono, M.Si NIP. 131469638

Page 3: olahraga jantung

iii

S A R I

Penelitian ini berjudul “ Motivasi Peserta Olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun 2006.” Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah motivasi Peserta Olahraga Senam jantung Sehat di Klub Senam Jantung Sehat Tri Lomba Juang Semarang Tahun 2006. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi peserta olahraga senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang tahun 2006. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta olahraga senam jantung sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang tahun 2006 sejumlah 42 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Quota Sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan teknik angket. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah Diskriptif Prosentase..

Hasil penelitian membuktikan bahwa motivasi peserta olahraga senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang tahun 2006 adalah sebagai berikut: Sebanyak 79% atau sejumlah 33 orang peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun 2006 mempunyai motivasi tinggi. Sebanyak 21% atau sejumlah 9 orang peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun 2006 mempunyai motivasi sedang. Dan sebanyak 0% peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun 2006 mempunyai motivasi rendah. Sedangkan hasil penelitian tentang aspek-aspek motivasi peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun adalah sebagai berikut: Untuk motivasi peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun mengenai aspek untuk rekreasi mencapai hasil 69% atau sejumlah 29 orang peserta mempunyai motivasi tinggi, 31% atau sejumlah 13 orang mempunyai motivasi sedang dan sebanyak 0% yang mempunyai motivasi rendah. Untuk motivasi peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun mengenai aspek untuk menjaga kesehatan mencapai hasil 100% atau sejumlah 42 orang peserta mempunyai motivasi tinggi, dan sebanyak 0% mempunyai motivasi sedang serta motivasi rendah. Untuk motivasi peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun mengenai aspek untuk mencari teman mencapai hasil 74% atau sejumlah 31 orang peserta mempunyai motivasi tinggi, 26% atau sejumlah 11 orang mempunyai motivasi sedang dan sebanyak 0% yang mempunyai motivasi rendah. Untuk motivasi peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun mengenai aspek untuk kebanggan kelompok mencapai hasil 57% atau sejumlah 24 orang peserta mempunyai motivasi tinggi, 43% atau sejumlah 18 orang mempunyai motivasi sedang dan sebanyak 0% yang mempunyai motivasi rendah. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah, bahwa terdapat adanya perbedaan prosentase yang cukup menonjol mengenai motivasi peserta olahraga senam jantung sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang tahun 2006, terutama motivasi pada aspek untuk menjaga kesehatan yang mencapai 00%. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan

Page 4: olahraga jantung

iv

kebutuhan dan kepentingan, baik disebabkan karena perbedaan tingkat pendidikan, minat,pekerjaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Keadaan ini juga disebabkan oleh adanya informasi-informasi yang diterima oleh masyarakat, sehingga secara tidak langsung informasi tersebut akan dapat mempengaruhi masyarakat dalam melakukan suatu aktivitas ataupun tingkah laku.

Oleh karena itu disaran agar dalam pengelolaan klub perlu melibatkan ahli-ahli kesehatan sehingga dapat dicapai tingkat kesehatan yang optimal serta perlu juga dikembangkan bentuk aktivitas klub yang lain, tidak hanya sekedar latihan rutin, sebagai misal kegiatan out bound, sehingga dapat memenuhi keinginan sebagian peserta klub.

Page 5: olahraga jantung

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

“ Impikan apa yang berani anda impikan, lakukan apa yang berani anda lakukan,

dan jadilah apa yang berani anda inginkan.”

(Dr. Walter Doyle Staples) Persembahan: Skripsi ini kupersembahkan kepada :

1. Bapak dan ibu tercinta

2. Istriku tersayang

3. Anakku terkasih

Page 6: olahraga jantung

vi

KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga skripsi dengan judul “Motivasi

Olahraga Peserta Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun

2006,” dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dan fasilitas dari

berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Soedijono Sastro Admodjo, MM, selaku Rektor UNNES

2. Bapak Drs. Sutardji, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES

3. Bapk Drs. Harry Pramono, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani,

Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES

4. Ibu Dra. Heny Setyawati, M.Si selaku Pembimbing Utama dan Bapak Drs.

Harry Pramono, M.Si selaku Pembimbing Pembantu, yang telah membimbing

dan memberi saran serta nasehat dalam penyusunan skripsi ini

5. Bapak Dr. Santoso selaku Ketua Klub Senam Jantung Sehat Tri Lomba Juang

Semarang yang telah memberi ijin kepada peneliti untuk mengambil data

penelitian

6. Semua pihak dan instansi terkait yang telah membantu terselesaikannya skripsi

ini.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan,

untuk itu peneliti mengharap saran dan kritik yang membangun.

Pada akhirnya, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Semarang, Maret 2007

Peneliti

Page 7: olahraga jantung

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………. i

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….. ii

SARI PENELITIAN ………………………………………………………. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………… iv

KATA PENGANTAR ……………………………………………………... v

DAFTAR ISI ………………………………………………………………. vi

DAFTAR TABEL …………………………………………………………. viii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. ix

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. x

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………

1

1.1 Alasan Pemilihan Judul …………………………………………

1

1.2 Permasalahan …………………………………………………… 3

1.3 Penegasan Istilah ……………………………………………….. 3

1.4 Tujuan Penelitian ………………………………………………. 4

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ………………………

5

2.1 Landasan Teori ……………………………………………….

5

2.1.1. Sejarah Singkat Klub KJS Tri Lomba Juang Semarang 5

2.1.2. Informasi dan Komunikasi …………………………… 6

2.1.3

2.1.4. Pengertian Motivasi ………………………………….. 8

2.1.5 Macam Motivasi ……………………………………... 10

2.1.6 Fungsi Motivasi …………………………………….. 13

2.1.7 Sumber Motivasi …………………………………….. 13

Page 8: olahraga jantung

viii

2.1.8 Motivasi Berolahraga …………………………………. 14

2.1.9 Olahraga Senam Jantung Sehat ……………………… 16

2.1.10 Program Olahraga Senam Jantung Sehat ……………... 17

2.1.11 Rangkaian Olahraga Senam Jantung Sehat …………… 21

2.1.12 Petunjuk Pelaksanaan Senam Jantung Sehat …………. 22

2.1.13 Pengaruh Olahraga Senam Jantung Sehat 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………….

26

3.1 Jenis Penelitian ……………………………………………... 26

3.2 Metode Obyek Penelitian …………………………………... 27

3.3 Metode Pengumpulan Data ………………………………… 28

3.4 Prosedur Penelitian …………………………………………. 31

3.5 Analisis Data ……………………………………………….. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………...

38

4.1 Hasil Penelitian ……………………………………………… 38

4.2 Pembahasan …………………………………………………. 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……………………………………...

45

5.1 Simpulan …………………………………………………….. 45

5.2 Saran …………………………………………………………. 47

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 48

LAMPIRAN ………………………………………………………………..

Page 9: olahraga jantung

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel kisi-kisi angket penelitian ... …………………………… 49

2. Tabel hasil uji coba angket …………………………………… 50

3. Tabel daftar nama anggota Klub SJS Tri Lomba Juang Tahun

2006 ……………………………………………………………

60

4. Tabel hasil jawaban dari responden ………………………….. 62

5. Tabel pengolahan data mengungkap aspek rekreasi ………….. 64

6. Tabel pengolahan data mengungkap aspek untuk kesehatan ... 66

7. Tabel pengolahan data mengungkap aspek untuk mencari

teman ………………………………………………………….

68

8. Tabel pengolahan data mengungkap aspek untuk kebanggaan

kelompok …………………………………………………….

70

Page 10: olahraga jantung

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kisi-kisi angket penelitian ……..... ………………………. 49

Lampiran 2 Daftar pertanyaan angket penelitian ……………………… 50

Lampiran 3 Tabel hasil uji coba angket ………………………………. 56

Lampiran 4 Perhitungan validitas dan reliabilitas intrumen penelitian ... 57

Lampiran 5 Daftar susunan pengurus Klub SJS Tri Lomba Juang Tahun

2006 ………………………………………………………

59

Lampiran 6 Daftar nama anggota Klub SJS Tri Lomba Juang Tahun

2006 ………………………………………………………

60

Lampiran 7 Tabel hasil jawaban dari responden ……………………… 62

Lampiran 8 Tabel pengolahan data mengungkap aspek rekreasi ……… 64

Lampiran 9 Tabel pengolahan data mengungkap aspek untuk kesehatan 66

Lampiran 10 Tabel pengolahan data mengungkap aspek untuk mencari

teman ………………………………………………………

68

Lampiran 11 Tabel pengolahan data mengungkap aspek untuk

kebanggaan kelompok ……………………………………..

70

Lampiran 12 Pengkatagorian Tingkat Motivasi ………………………… 72

Lampiran 13 Surat penetapan dosen pembimbing ……………………… 73

Lampiran 14 Surat permohonan ijin penelitian ………………………… 74

Lampiran 15 Surat keterangan telah melaksanakan penelitian ………… 75

Lampiran 16 Foto-foto pelaksanaan penelitian ………………………… 76

Page 11: olahraga jantung

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Dalam rangka memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat

sebagai suatu konsep perwujudan secara nyata pembangunan manusia Indonesia

seutuhnya, seperti tercantum dalam TAP MPR, yaitu,”Gerakan memasyarakatkan

olahraga dan mengolahragakan masyarakat terus ditingkatkan agar lebih meluas

dan merata di seluruh tanah air untuk menciptakan budaya berolahraga dan iklim

yang sehat yang mendorong peran serta aktif masyarakat dalam peningkatan

prestasi olahraga. Perlu ditumbuhkan sikap masyarakat yang sportif dan

bertanggung jawab dalam semua kegiatan keolahragaan (TAP MPR No.

II/MPR/1993:121)

Mengolahragakan masyarakat adalah mengubah masyarakat agar kegiatan

olahraga dapat diaktualisasikan, sehingga keberhasilannya terletak pada jumlah

penduduk yang berolahraga secara aktif sebagai suatu kebutuhan.

Pada dasarnya kegiatan olahraga mempunyai peranan yang sangat penting

dalam kehidupan manusia, sebab dengan berolahraga prestasi maupun kesegaran

jasmani dapat tercapai.

Kegiatan olahraga di kota-kota besar terjadi perkembangan yang pesat

seperti lari pagi, senam sehat Indonesia, dan senam jantung sehat. Di Kota

Semarang olahraga tersebut banyak dilakukan oleh warga masyarakat, terutama

pada hari Minggu atau hari libur lainnya.

Page 12: olahraga jantung

2

Salah satu dari aktivitas olahraga tersebut yang memasyarakat adalah

olahraga senam jantung sehat. Hal ini terlihat dari banyaknnya aktivitas yang

dilakukan oleh masyarakat terutama orang dewasa dan orang tua, baik secara

kelompok-kelompok kecil maupun di klub-klub senam jantung sehat yang memang

cukup banyak di kota Semarang.

Tujuan inti dari olahraga senam jantung sehat adalah olahraga yang

mempunyai tujuan untuk menyehatkan jantung. Selain itu, olahraga senam jantung

sehat adalah olahraga yang tidak terdapat banyak kendala dalam pelaksanaannya.

Hal ini disebabkan karena banyak buku petunjuk serta pelatih dan beberapa klub

senam jantung sehat yang tersebar di seluruh pelosok daerah, bahkan ke tingkat

Kecamatan baik yang berada di jalur dinas maupun swasta.

Pada dasarnya olahraga ini berintikan olahraga aerobik yakni olahraga yang

banyak menghirup oksigen. Olahraga ini juga mempunyai prinsip: Murah, Mudah,

Meriah, Massal, Manfaat dan Aman (5 M dan 1A). Mudah dan meriah, olahraga ini

harus dapat dilakukan setiap orang tanpa harus mempunyai keterampilan khusus

yaitu jalan kaki joging, lari. Olahraga tersebut dapat dilakukan bersama-sama

secara massal dan tentu saja meriah. Disebut mudah, karena untuk berjalan, joging

atau lari tidak diperlukan keterampilan khusus dan dapat dilakukan oleh siapa saja.

Disebut manfaat karena olahraga sangat bermanfaat untuk melancarkan peredaran

darah dan memperbesar pembuluh darah, memberikan kelenturan otot dan sendi

serta dapat menghilangkan kekakuan otot dan sendi. Dengan demikian maka

olahraga Jantung Sehat adalah olahraga yang berintikan aerobik ditambah dengan

Page 13: olahraga jantung

3

olahraga yang dapat memberikan kelenturan, kekuatan dan peningkatan otot-otot

secara mudah, murah, meriah, massal dan manfaat serta aman.

Pengamanan berbentuk sederhana hanya menghitung denyut nadi tetapi

kegunaannya sangat bermanfaat. Dosis yang diberikan disesuaikan dengan umur.

Rumus yang mudah yakni rumus 200 yaitu 200 dikurangi umur. Itulah nadi

maksimal yang boleh dilakukan sewaktu melaksanakan latihan.

Dari gambaran tersebut olahraga jantung sehat dapat dilakukan oleh siapa

saja, dimana saja dan kapan saja.

Pada dasarnya suatu aktivitas, kegiatan atau tingkah laku yang dilakukan

oleh seseorang selalu didasari oleh adanya motivasi. Semakin besar motivasi yang

dimiliki oleh seseorang, maka semakin besar pula kemungkinannya untuk berhasil.

Sebaliknya semakin kecil motivasi yang dimiliki, maka kemungkinannya untuk

berhasil juga semakin kecil pula (Hamalik Oemar, 1994:43).

Menurut Heckhausen yang dikutip oleh Sudibyo Setyobroto (1980:24),

motiv adalah sebagai sumber penggerak dan pendorong perbuatan manusia,

sedangkan motivasi adalah proses aktualisasi dari sumber penggerak dan

pendorong (motiv).

Sedangkan menurut WJS Poerwadarminto (1976:655), motivasi adalah

sebab-sebab yang menjadi dorongan atau tindakan seseorang.

Menurut Heckhausen dalam Soegiyanto KS (1997:12), motivasi dalam

berolahraga bervariasi antara individu yang satu dengan individu yang lain. Hal ini

disebabkan karena adanya perbedaan kebutuhan dan kepentingan yang disebabkan

oleh perbedaan perkembangan umur, minat, pekerjaan dan kebutuhan-kebutuhan

Page 14: olahraga jantung

4

lainnya. Pertandingan pada anak-anak, remaja, dewasa dan para orang tua yang

tidak dipersiapkan, antara lain: (1) untuk bersenang-senang, (2) rekreasi, (3)

mendapat pengalaman estetika, (4) berhubungan dengan orang lain, (5)

kepentingan kebanggan kelompok, (6) kesehatan, (7) kebutuhan praktis sesuai

dengan pekerjaannya.

Dari survey awal yang telah dilakukan didapatkan data bahwa orang yang

mengikuti olahraga senam jantung sehat di klub Tri Lomba Juang Semarang

berdasarkan alasan untuk rekreasi, untuk kesehatan, untuk mencari teman dan

untuk kebanggaan kelompok.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penelitian tentang motivasi

peserta olahraga senam jantung sehat di klub Tri Lomba Juang Semarang tahun

2006 perlu untuk diteliti.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini timbul suatu

permasalahan yaitu bagaimanakah motivasi Peserta Olahraga Senam jantung Sehat

di Klub Senam Jantung Sehat Tri Lomba Juang Semarang Tahun 2006 ?

1.3 Penegasan Istilah

Sesuai dengan judul penelitian di atas, yaitu Motivasi Peserta Olahraga

Senam jantung Sehat di Klub Senam Jantung Sehat Tri Lomba Juang Semarang

Tahun 2006, perlu ditegaskan pengertian-pengertian dalam judul tersebut sehingga

tidak terjadi salah penafsiran, sebagai berikut:

Page 15: olahraga jantung

5

1.3.1 Motivasi

Motivasi adalah proses aktualisasi sumber penggerak dan pendorong tingkah

laku individu memenuhi kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu (Sudibyo

Setyobroto, 1989:63).

Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sumber penggerak dan

pendorong apa bagi peserta olahraga senam jantung sehat di klub Tri Lomba Juang

Semarang tahun 2006.

1.3.2 Peserta

Menurut WJS Poerwadarminto (1976:932), peserta adalah orang yang ikut

serta atau orang yang mengikuti suatu kegiatan.

Peserta yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang yang mengikuti

kegiatan senam jantung sehat di kub Tri Lomba Juang Semarang tahun 2006.

1.3.3 Olahraga Senam Jantung Sehat

Olahraga senam jantung sehat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

suatu aktifitas latihan gerak badan dengan aturan dan takaran tertentu yang

bertujuan untuk menguatkan dan menyehatkan jantung.

1.4 Tujuan Penelitian

Berpijak dari permasalahan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui motivasi Peserta Olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Senam

Jantung Sehat Tri Lomba Juang Semarang Tahun 2006.

Page 16: olahraga jantung

5

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HEPOTISIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1. Sejarah Singkat Klub SJS Tri Lomba Juang Semarang

Pemikiran untuk mendirikan sebuah Klub jantung Sehat di Semarang

memang sudah lama, namun sebenarnya titik awal pencetusan ide tersebut secara

kongkrit baru dimulai dalam sebuah pertemuan antara Yayasan Jantung Indonesia

“Dewi Sartika” Cabang Jawa Tengah dengan Pengurus Pusat Jantung Sehat

Indonesia yang berlangsung pada tanggal 21 September 1979 bertempat di Jade

Room, seusai peresmian Pameran Kesehatan Jantung yang berlangsung di

Auditorium Universitas Diponegoro Semarang.

Melalui beberapa kali rapat Pengurus Yayasan Jantung Sehat Indonesia

“Dewi Sartika” Cabang Jawa Tengah dan peninjauan Klub Jantung Sehat Jakarta

oleh dr. Anityo Mochtar dan Drs. Arif Soenarto, MPH, kemudian terbentuk

“embrio” Klub Jantung Sehat “Tri Lomba Juang” Cabang Semarang.

Pada awalnya dibentuklah susunan calon pengurus Klub Jantung Sehat yang

meliputi unsur-unsur medik, sarjana olahraga, pelatih olahraga serta peminat

olahraga yang berada di kota Semarang, kemudian diadakan beberapa kali

pertemuan ataupun rapat pendahuluan untuk memilih formatur kepengurusan. Tim

ini kemudian oleh Ibu dr. Farida Heyder, selaku ketua Umum Yayasan Jantung

Sehat Indonesia “Dewi sartika” Cabang Jawa Tengah dikukuhkan sebagai Pengurus

Klub Jantung Sehat Indonesia “ Tri Lomba Juang” Cabang Semarang. Peresmian

Page 17: olahraga jantung

6

pengurus berlangsung di Aula bank Pembangunan Daerah (sekarang Bank Jateng)

pada tanggal 4 Mei 1980. Sejak tanggal tersebut maka secara resmi Klub Jantung

Sehat Indonesia “ Tri Lomba Juang” Cabang Semarang mulai berdiri dan mulai

melakukan aktivitas yaitu melakukan pendaftaran anggota yang ternyata mendapat

sambutan yang cukup besar di kalangan masyarakat di kota Semarang.

Pada tanggal 22 Juni 1980, Klub Jantung Sehat Indonesia “ Tri Lomba

Juang” Cabang Semarang benar-benar memulai latihan perdananya, dan dalam

latihan perdana tersebut dilakukan juga peresmian oleh Gubernur Jawa Tengah

pada waktu itu dijabat oleh Bapak Soepardjo Roestam. Peresmian yang meriah

tersebut juga dihadiri oleh Ibu Soepardjo Roestam, Bapak Walikota Semarang dan

beberapa pejabat lainnya.

Pada awal berdirinya Klub Senam Jantung Sehat “Tri Lomba Juang”

Cabang Semarang ini mampu mempunyai jumlah anggota sebesar 100 orang dan

dari tahun ke tahun terus berkembang meningkat menjadi 368 orang. Pada tahun

2006 jumlah anggota mengalami penurunan menjadi 90 orang tetapi yang aktif

hanya sekitar 50 orang saja.

2.1.2. Informasi dan Komunikasi

Melalui pendidikan formal maupun non formal, informasi dan komunikasi

banyak disampaikan kepada masyarakat. Informasi dan komunikasi ini dapat

mempengaruhi proses berpikir yang berhubungan dengan proses kesadaran sikap

dan tingkah laku manusia, dengan demikian ada perbuatan dari diri manusia

tersebut untuk berbuat dan melakukan suatu aktifitas.

Page 18: olahraga jantung

7

Dengan semakin canggih dan berkembangnya dunia informasi dan

komunikasi dewasa ini, maka segala bentuk informasi yang ada di muka bumi ini

dapat secara cepat diketahui oleh segenap masyarakat baik secara langsung maupun

tidak langsung. Melalui informasi yang didapat, baik melalui media elektronik

maupun cetak sedikit banyak dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat baik

positif maupun negatif. Pengaruh negatifnya yaitu tidak secara langsung tayangan-

tayangan film di televisi yang menonjolkan kebrutalan dan kekejaman dapat

mempengaruhi perbuatan dan tindakan anggota masyarakat sehingga masyarakat

cenderung untuk berbuat semacam itu. Sedangkan pengaruh positifnya yaitu

dengan adanya tayangan-tayangan di televisi maupun surat kabar atau majalah

tentang suatu kegiatan olahraga dapat mempengaruhi kesadaran masyarakat untuk

melakukan kegiatan olahraga, misalnya pada saat ada event piala dunia, maka

banyak sekali terlihat masyarakat yang demam sepakbola. Hal ini menunjukkan

bahwa informasi dan komunikasi pada dasarnya dapat mempengaruhi perubahan

tingkah laku seseorang atau kelompok masyarakat pada umumnya.

2.1.3. Pengertian Motivasi

Dalam penggunaan istilah sering terdapat penggunaan motiv dan motivasi

untuk menyatakan hal yang sama. Mempersamakan kedua istilah tersebut memang

tidak timbul kerugian, akan tetapi kedua istilah tersebut tidak persis sama (Hamalik

Oemar, 1994:45).

Menurut Winkel dalam Hamalik Oemar (1994:45), motiv adalah daya

penggerak di dalam diri seseorang dalam beraktivitas demi tercapainya tujuan

Page 19: olahraga jantung

8

tertentu. Jadi motiv itu merupakan suatu kondisi internal. Dalam bahasa yang lebih

sederhana, motiv itu adalah “kesiap-siagaan” dalam diri seseorang. Motivasi

diartikan sebagai motiv yang sudah menjadi aktif pada saat suatu perbuatan

dilakukan, sedangkan motiv sudah ada dalam diri seseorang jauh sebelum suatu

perbuatan dilakukan.

Sedangkan pengertian motiv menurut Sri Mulyani dalam Hamalik Oemar

(1994:34), adalah suatu disposisi laten yang berusaha dengan kuat untuk menuju ke

tujuan tertentu. Tujuan ini dapat berupa prestasi, afiliasi atau kekuasaan.

Menurut Sudibyo Setyobroto (1989:23), motiv adalah sumber penggerak

dan pendorong tingkah laku individu untuk mencapai tujuan tertentu dalam

memenuhi kebutuhannya.

Adapun James O Wittaker dalam Hamalik Oemar (1994:45), motiv dide-

finisikan sebagai suatu istilah yang sifatnya luas, yang digunakan dalam psikologi

yang meliputi kondisi atau keadaan internal.

Dari beberapa pengertian di atas dapat diartikan bahwa motiv adalah daya

penggerak seseorang dalam beraktivitas agar tujuannya dapat tercapai.

Pada dasarnya seseorang dalam beraktivitas atau bertingkah laku selalu

didasari oleh adanya motivasi selain itu aspek motivasi merupakan aspek yang

paling banyak disoroti dalam program pembinaan olahraga (Weilberg & Gould

dalam Monty, 2000:71). Motivasi berasal dari kata bahasa Latin “movere” yang

artinya bergerak. Alderman dalam Monty, 2000:71) mendefinisikan motivasi

sebagai suatu kecenderungan untuk berperilaku secara selektif ke suatu arah

tertentu yang dikendalikan oleh adanya konsekuensi tertentu, dan perilaku tersebut

Page 20: olahraga jantung

9

akan bertahan sampai sasaran perilaku dapat dicapai. Sifat selektif dari perilaku

berarti individu yang berperilaku membuat suatu keputusan untuk memilih

tindakannya.Arah tertentu dari perilaku artinya tindakan yang dilakukan memiliki

suatu tujuan sesuai dengan keinginan. Adapun yang dimaksud dengan konsekuensi

adalah suatu kondisi negatif yang diperoleh individu jika ia tidak melakukan

perilakunya tersebut. Sage dalam Monty (2000:71), secara lebih sederhana

mengemukakan bahwa, motivasi adalah arah dan intensitas usaha seseorang. Yang

dimaksud dengan arah usaha adalah situasi yang menarik dan membangkitkan

minat seseorang sehingga ada upaya orang tersebut untuk mendekatinya.

Sedangkan intensitas adalah besarnya upaya seseorang untuk dapat mendekati

situasi atau kondisi yang diminatinya.

Menurut Singer dalam Singgih D Gunarso (1989:92), motivasi adalah

dorongan dari dalam terhadap aktivitas yang berpengaruh terhadap keinginan dan

tujuan yang menjadi pendorong untuk bertingkah laku.

Adapun menurut Soedibyo Setyobroto (1989:63), motivasi adalah sumber

penggerak dan pendorong yang bersifat dinamika, dapat dipengaruhi, merupakan

determinan sikap dan pendorong suatu tindakan ke arah tujuan tertentu untuk

menyenangkan, baik disadari atau tidak disadari dan ada hubungannya dengan

aspek kognitif, konatif dan efektif.

Motivasi menurut Heckhausen dalam Sudibyo Setyobroto (1989:20), adalah

proses aktualisasi dari sumber penggerak dan pendorong (motiv) tersebut.

Dari berbagai definisi tersebut di atas, walaupun dinyatakan dengan kalimat

yang berbeda dapat diartikan bahwa motivasi adalah keinginan, tujuan dan

Page 21: olahraga jantung

10

perasaan yang didorong atau digerakkan seseorang sehingga suatu kegiatan atau

tingkah laku tertentu dapat terlaksana.

2.1.4 Macam Motivasi

Menurut Sri Mulyani dalam Hamalik Oemar (1994:32), motivasi yang

mendasari tingkah laku manusia banyak jenisnya, dan dapat digolongkan

berdasarkan latar belakang perkembangannya. Motivasi dalam hal ini dapat dibagi

menjadi dua, yaitu motivasi primer dan motivasi sekunder.

Motivasi primer adalah motivasi bawaan, dan tidak dipelajari. Motivasi ini

timbul akibat proses kimia fisiologik yang terdapat pada setiap orang. Termasuk

dalam motivasi primer ini antara lain rasa haus, lapar, dan hasrat seksual.

Motivasi sekunder adalah motivasi yang diperoleh dari belajar melalui

pengalaman. Motivasi sekunder ini oleh beberapa ahli disebut juga motivasi sosial.

Lindgren dalam Hamalik Oemar (1994:14) menyatakan bahwa motivasi

sosial adalah motivasi yang dipelajari dan peranan yang penting dipegang oleh

lingkungan individu. Motivasi yang tergolong dalam motivasi sosial ini antara lain

adalah motivasi berprestasi, motivasi berafiliasi dan motivasi berkuasa.

Menurut Mc Cleilend dalam Hamalik Oemar (1994:34) yang dimaksud

motivasi berprestasi adalah motivasi yang mendorong individu untuk mencapai

kesuksesan dan keberhasilan. Sedangkan motivasi berafiliasi adalah motivasi yang

mendorong individu untuk berhubungan dengan orang lain, misalnya suka

bekerjasama atau suka berteman. Adapun motivasi berkuasa adalah motivasi yang

Page 22: olahraga jantung

11

mendorong individu untuk menguasai orang lain, misalnya suka memimpin suatu

kelompok.

Menurut Winkel (1983), Wahyo Sumidjo (1985) dan Kamples (1983) dalam

Singgih D Gunarso (1989:95) macam-macam motivasi ada dua, yaitu motivasi

instrisik dan motivasi ekstrisik.

Motivasi intrisik menurut Sardiman AM (1990:88) adalah motiv-motiv yang

menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap

individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan Singgih D

Gunarso (1989:100) menyatakan bahwa motivasi intrisik adalah dorongan dari

dalam yang menyebabkan individu berpartisipasi.

Dari kedua definisi di atas dapat diartikan bahwa motivasi instrisik adalah

motivasi yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, individu bertingkah laku

karena mendapat dorongan dari dalam tanpa adanya pengaruh dari luar.

Motivasi instrisik sering pula disebut competence motivation, karena orang

dengan motivasi instrisik biasanya sangat bergairah untuk meningkatkan

kompetensi dalam usaha untuk mencapai kesempatan (Soegiyanto KS, 1997:13).

Aktivitas yang didorong oleh motivasi instrisik biasanya akan bertahan lebih

lama dibandingkan dengan aktivitas yang didorong oleh motivasi ekstrisik. Oleh

karena itu motivasi instrisiklah yang harus ditumbuhkan dalam setiap aktivitas dan

besar harapan aktivitas.

Motivasi ekstrisik adalah dorongan yang berasal dari luar individu yang

menyebabkan individu tersebut berpartisipasi (Singgih D Gunarso, 1989:101).

Page 23: olahraga jantung

12

Sedangkan menurut Sardiman (1990:90) motivasi ekstrisik adalah motiv-motiv

yang aktif dan berfungsinya karena adanya persyaratan dari luar.

Berdasarkan dua definisi di atas dapat diartikan bahwa motivasi ekstrisik

adalah motivasi yang menyebabkan individu bertingkah laku karena adanya

dorongan atau rangsangan dari luar individu.

Dalam dunia olahraga motivasi ekstrisik sering pula disebut competitive

motivation, oleh karena dorongan untuk bersaing, untuk lebih dari individu yang

lain. Motivasi kompetitif biasanya menyebabkan seseorang merasa superior, karena

dia lebih unggul dari yang lain. Perasaan ini mudah berkembang menjadi sifat

egosentrik, karena itu orang tersebut biasanya akan kurang peka terhadap perasaan

atau pendapat orang lain yang akan selalu dipengaruhi oleh obsesi lebih unggul dan

satu-satunya tujuan adalah mengalahkan lawan. Dalam kondisi seperti tersebut

biasanya akan cenderung untuk mencari berbagai akal demi tercapainya suatu

tujuan (Sugiyanto KS, 1997:11).

Motivasi ekstrinsik tidak selalu harus menyebabkan timbulnya hal-hal atau

efek yang negatif. Motivasi ekstrinsik tetap dapat merupakan dorongan yang kuat

bagi seseorang untuk berusaha dan mencurahkan kemampuannya yang maksimal

dan untuk berprestasi yang sebaik-baiknya.

Dalam aktivitas olahraga, motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik tidak

berdiri sendiri melainkan bersama-sama menentukan tingkah laku individu

(Singgih D Gunarso, 1989:102).

Manusia hidup dengan lingkungannya dan bertingkah laku terhadap

lingkungannya sehingga pengaruh lingkungan tidak terlepas dari kehidupan

Page 24: olahraga jantung

13

manusia.

Ada satu jenis motivasi yang tidak hanya sekedar bersifat motivasi intrinsic

dan motivasi ekstrinsik, maksudnya adalah suatu tingkah laku tidak hanya didorong

oleh keinginan sendiri atau karena rangsangan dari luar, tetapi karena perintah

Tuhan. Motivasi ini lebih tinggi tingkatannya dari motivasi intrinsik atau motivasi

ekstrinsik. Motivasi ini hanya dimiliki oleh manusia sebagi makhluk yang paling

tinggi martabatnya di antara makhluk yang lain. Misalnya yang termasuk dalam

motivasi ini adalah beribadah sesuai dengan ajaran agama yang didasari oleh

motivasi beragama.

2.1.6 Fungsi Motivasi

Pada dasarnya dalam beraktivitas adanya motivasi sangatlah diperlukan

agar cita-cita atau karier seseorang dapat tercapai. Makin besar motivasi yang

diberikan, maka kemungkinan berhasil pula karier seseorang. Dengan demikian

motivasi sangatlah berpengaruh terhadap karier.

Menurut Sardiman (1990:88) ada 3 fungsi motivasi, yaitu: (1) Pendorong

manusia untuk berbuat, jadi berfungsi sebagai penggerak atau motor, (2) Penentu

arah perbuatan, yaitu sebagai penentu perbuatan yang hendak dicapai, (3)

Penyeleksi perbuatan yaitu sebagai penentu perbuatan apa yang harus dikerjakan

yang serasi guna tercapainya suatu tujuan.

2.1.7 Sumber Motivasi

Sejumlah pakar (Anshel, 1997, Duda, 1993, Weinberg & Gould, 1995

Page 25: olahraga jantung

14

dalam Monty P. Satiadarma (2000:74), mengemukakan adanya beberapa sumber

motivasi sebagai berikut:

a. Orientasi Pelaku (Trait Centered / Participant Centered Orientation)

Orientasi ini mengemukakan bahwa sumber motivasi terletak pada diri

individu yang bersangkutan. Jadi, motivasi merupakan bentuk

kecenderungan pribadi atau “trait”.

b. Orientasi Situasional/Lingkungan (Situasition Centered Orientation)

Pandangan ini mengemukakan bahwa kecenderungan pribadi saja tidak

cukup memotivasi individu. Sebaliknya, lingkunganlah yang memberikan

peluang serta memupuk motivasi individu. Jika lingkungan tidak cukup

menunjang, betapapun besarnya intensitas motivasi individu, ia tidak akan

cukup termotivasi untuk melakukan tindakannya.

c. Orientasi Interaksional ( Interactional Orientation)

Pandangan Interaksional berpendapat bahwa motivasi terbentuk karena

adanya kombinasi factor perilaku dan lingkungan. Jadi, jika memang pada

dasarnya seseorang individu telah memiliki motivasi pribadi dan pada

waktu yang sama lingkungannya juga memberikan kesempatan besar

baginya, maka motivasi individu tersebut semakin besar.

2.1.8 Motivasi Berolahraga

Menurut Heckhausan (1967) dalam Soegiyanto KS (1997:12) motivasi

dalam berolahraga bervariasi antara individu yang satu dengan individu yang lain.

Karena kebutuhan dan kepentingan yang disebakan oleh perbedaan perkembangan

Page 26: olahraga jantung

15

umurnya, minat, pekerjaaan dan kebutuhan lainnya. Motivasi bagi anak-anak,

remaja, dewasa dan para orang tua yang tidak dipersiapkan untuk pertandingan

antara lain: (1) Untuk bersenang-senang dan mendapatkan kegembiraan, (2) Untuk

melepaskan ketegangan psikis, (3) Untuk mendapatkan pengalaman estetika, (4)

Untuk dapat berhubungan dengan orang lain atau mencari teman, (5) Untuk

kepentingan kelompok, (6) Untuk memelihara kesehatan badan, (7) Untuk

kebutuhan praktis sesuai dengan pekerjaannya.

Sedangkan menurut Singer (1984) dalam Soegiyanto KS (1997:13)

meskipun anak yang satu berbeda dengan yang lain, namun Michael Passer,

seorang psikolog olahraga di kalangan pemuda atas hasil penelitiannya

menunjukkan adanya indikasi enam kategori utama motiv yang menumbuhkan

minat anak-anak yang berpartisipasi dalam kegiatan olahraga yaitu: (1) Untuk

mengembangkan ketrampilan dan kemampuan, (2) Untuk berhubungan dengan

orang lain dan mencari teman, (3) Untuk mencapai sukses dan pengakuan, (4)

Untuk latihan mencapai kebugaran, (5) Untuk menyalurkan energi, (6) Untuk

mendapatkan pengalaman penuh tantangan dan menggembirakan.

Dijelaskan lebih lanjut, bahwa terdapat kecenderungan perbedaan motivasi

melakukan kegiatan olahraga antara atlet muda, karena perbedaan umur, jenis

kelamin, jenis olahraga dan keadaan yang berhubungan dengan masyarakat.

Hasil penelitian Sudibyo Setyobroto (1984) dalam Soegiyanto KS (1997:13)

terhadap anggota unit kegiatan mahasiswa di Jakarta, Jawa Barat dan Lampung

menunjukkan adanya tiga motivasi yang mendorong para mahasiswa bergabung

Page 27: olahraga jantung

16

dalam unit kegiatan olahraga, yaitu: (1) Motivasi aktualisasi diri, (2) Motivasi

berprestasi, dan (3) Motivasi gabungan (kebanggaan pada almamaternya).

2.1.9 Olahraga Senam Jantung Sehat

Pada saat ini banyak timbul pertanyaan apakah olahraga jantung sehat itu.

Sesuai dengan misinya yang sudah dikembangkan sejak tahun 78 maka olahraga

jantung sehat adalah olahraga yang mempunyai tujuan untuk menyehatkan jantung.

Selain itu olahraga senam jantung sehat adalah olahraga yang tidak terdapat

banyak kendala dalam pelaksanaannya. Hal ini disebabkan karena banyak buku

petunjuk serta pelatih dan beberapa klub senam jantung sehat yang tersebar di

seluruh pelosok daerah, bahkan ke tingkat Kecamatan baik yang berada di jalur

dinas maupun swasta. Seperti tercantum dalam buku petunjuk pelaksanaan

olahraga senam jantung sehat seri III, dijelaskan dengan rinci seperti jenis latihan,

tujuan gerakan, sikap permulaaan, serta pelaksanaannya, sampai pada sikap akhir

untuk menghadapi gerakan berikutnya (SJS Seri III, tanpa tahun:1-26).

Pada dasarnya olahraga ini berintikan olahraga erobik yakni olahraga yang

banyak menghirup oksigen. Di samping olahraga wajib maka olahraga itu harus

mempunyai prinsip: Murah, Mudah, Meriah, Massal, Manfaat dan Aman (5 M dan

1A). Mudah dan meriah, olahraga ini harus dapat dilakukan setiap orang tanpa

harus mempunyai keterampilan khusus yaitu jalan kaki joging, lari. Olahraga

tersebut dapat dilakukan bersama-sama secara massal dan tentu saja meriah.

Disebut mudah, karena untuk berjalan, joging atau lari tidak diperlukan

keterampilan khusus dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Disebut manfaat karena

Page 28: olahraga jantung

17

olahraga sangat bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah dan memperbesar

pembuluh darah.

Memberikan kelenturan otot dan sendi dapat menghilangkan kekakuan otot

dan sendi tersebut dapat dihilangkan dengan memberikan Senam Jantung Sehat dan

senam-senam lainnya yang sesuai. Menambah kekuatan otot-otot pada tangan dan

kaki.

Dengan demikian maka olahraga Jantung Sehat adalah olahraga yang

berintikan erobik ditambah dengan olahraga yang dapat memberikan kelenturan,

kekuatan dan peningkatan otot-otot secara mudah, murah, meriah, massal dan

manfaat serta aman.

Pengamanan berbentuk sederhana hanya menghitung denyut nadi tetapi

kegunaannya sangat bermanfaat. Dosis yang diberikan disesuaikan dengan umur.

Rumus yang mudah yakni rumus 200 yaitu 200 dikurangi umur. Itulah nadi

maksimal yang boleh dilakukan sewaktu melaksanakan latihan.

Dari gambaran tersebut olahraga jantung sehat dapat dilakukan oleh siapa

saja, dimana saja dan kapan saja.

2.1.10 Program Olahraga Jantung Sehat

Dalam buku Petunjuk Senam Jantung Sehat Seri I (1995:7) dinyatakan,

bahwa program olahraga jantung sehat dalam pelaksanaan latihannya haruslah

disusun berdasarkan beberapa komponen, yaitu sebagai berikut:

a. Umur

Dalam pelaksanaan latihan Senam Jantung Sehat harus dilakukan pengelompok-

Page 29: olahraga jantung

18

kan menurut umur. Hal ini dikarenakan kemampuan individual dari masing-

masing tingkatan umur tidaklah sama.

b. Jenis Kelamin

Program latihan untuk pria dan wanita haruslah berbeda.

c. Kapasitas Aerobic

Program latihan disesuaikan dengan kemampuan aerobic perorangan. Adalah

wajib mengukur kemampuan aerobic sebelum melakukan program latihan.

d. Dosis Latihan

Olah karena kemampuan setiap orang tidak sama, maka dosis perorangan harus

sesuai dengan kemampuannya, serta diberikan pada daerah AMAN, artinya tidak

membahayakan, tetapi tetap memberi manfaat.

e. Program Berencana

Oleh karena olahraga Senam Jantung Sehat mempunyai target sasaran, maka

program latihan haruslah direncanakan bertahap, yang akhirnya mencapai taraf

pemneliharaan. Secara singkat program latihyan mengikuti pola: 1) program

awal, 2) program kondisi, dan 3) program pemeliharaan.

Di dalam upaya mencapai sasaran tersebut, untuk tahap pertama, semua

anggota diarahkan mampu menyelesaikan program dasar, atau program aerobic

sederhana sebagai inti, yaitu: 1) Jalan kaki 6,4 km dalam waktu 1 jam, 2) Jogging

atau jalan diselingi lari 4,8 km dalam waktu 30 menit, 3) Lari 3,2 km dalam waktu

20 menit.

Program dasar butir (1) yaitu jalan kai 1 jam, harus menjadi program latihan

Page 30: olahraga jantung

19

dasar yang harus dikuasai para anggota, sebelum anggota tersebut meneruskan

program butir (2) atau butir (3).

Di samping itu, program (1) sudah cukup baik untuk para anggota yang

berusia 50 tahun ke atas, maupun yang mempunyai kelebihan berat badan atau

obesitas.

Para anggota yang telah mampu melaksanakan program butir (1) serta

usianya 40 tahun sampai 49 tahun, dapat mencoba program butir (2) yaitu jogging

(andaikata syarat-syarat untuk itu dipenuhi). Untuk yang berusia di bawah 40

tahun, jelas program butir (2) harus pula dikuasai atau ditargetkan.

Para anggota yang telah menyelesaikan program butir (2) serta usianya di

bawah 30 tahun, dapat meningkatkan program latihan butir (3) yaitu lari 3,2 km

dalam waktu 16 – 20 menit.

Dengan demikian, setiap orang yang ingin berolahraga Jantung Sehat dapat

melakukan programnya sesuai dengan umur dan kemampuannya. Di samping itu

harus menguasai teknik-teknik dasar Senam Jantung Sehat, seperti:

a. Menghitung denyut nadi secara tepat dan terampil

b. Mengusai teknik peregangan/pemanasan/pendinginan

c. Menguasai senam kelentukan yang benar

d. Menguasai teknik jalan, jogging atau lari dengan benar sesuai program latihan

yang dipilih atau peruntukkannya

e. Mengetahui dosis/takaran latihan bagi dirinya secara tepat

f. Mengetahui kapan olahraga harus dihentikan

g. Mampu mengenali dan mengatasi bahaya/kegawatan (SJS seri 1, 1995:8).

Page 31: olahraga jantung

20

Senam Jantung Sehat yang telah dilakukan diharapkan akan mempunyai

nilai tambah dalam bentuk pengetahuan sehinggamenghasilkan sikap yang baik,

seperti:

a. Tidak merokok

b. Menjaga keseimbangan tinggi dan berat badan

c. Menjaga dan mengatasi faktor resiko lainnya yang ada, seperti kadar lemak

dalam darah/kolesterol, tekanan darah tinggi, diabetes militus

d. Menjaga keseimbangan antara anggota dan sesama manusia

e. Selalu taat menjalakan agamanya, sehingga mencapai ketentraman lahir dan

batin.

Untuk mengetahui apakah seseorang dapat dikatakan telah berhasil

mencapai program latihan, dapat dipakai bebrapa tolok ukur/parameter, antara lain

sebagai berikut:

a. Program latihan tercapai

b. Berat dan tinggi badan seimbang

c. Tekanan darah normal atau terkendali

d. Denyut nadi istirahat semakin bertambah lambat (relatif bradikardi)

e. Keluhan semakin hilang

f. Jumlah hari sakit berkurang

g. Faktor resiko hilang atau terkendali

h. Tingkat kesegaran jasmani baik.

Page 32: olahraga jantung

21

2.1.11 Rangkaian Gerak Senam Jantung Sehat

Rangkaian gerak Senam Jantung Sehat sebagai bagian dari olahraga jantung

sehat, disusun dengan selalu mengutamakan klemampuan jantung, gerakan otot

besar dan kelentukan sendi, serta upaya memasukkan oksigen sebanyak mungkin

(SJS seri 1, 1995:10).

Untuk melatih jantung, maka setiap rangkaian gerakan haruslah mampu

meningkatkan beban latihan agar dosis latihan/denyut nadi/jantung terpelihara.

Selama berolahraga, grak kai harus tetap dijaga. Sikap kaki berjalan, seperti jalan di

tempat atau mengangkat kaki dilakukan secara sambung menyambung, di samping

gerakan anggota tubuh lainnya.

Bagi anggota yang lebih muda, gerakan jalan di tempat dapat ditingkatkan

menjadi lari di tempat atau mengangkat kaki lebih tinggi, misalnya untuk usia 30

tahun ke bawah atau usia 40 tahun tetap berlatih.

Bagi anggota yang lebih tua, usia 50 tahun ke atas, gerakan jalan di tempat

cukup memacu jantung agar mencapai sasaran. Tinggi kaki disesuaikan dengan

hasil latihan, bisa lebih rendah atau lebih tinggi.

Gerakan yang dilakukan pada setiap persendian, hendaklah diikuti dengan

benar dan sungguh-sungguh agar hasil kerja otot memmberikan efek optimal, serta

mampu mengoreksi sikap dan gerak yang salah. Akhirnya akan mampu

meningkatkan kecepatan gerak sehingga tercapai gerakan yang berkualitas.

Pada akhir gerakan Senam Jantung Sehat, sengaja ada pemcuan denyut

jantung dengan menambah beban latihan, agar dosis latihan/denyut jantung latihan

tercapai.

Page 33: olahraga jantung

22

Dalam menyusun Senam Jantung Sehat telaha dimasukkan prinsip latihan,

yaitu:

a. Latihan peregangan / pemanasan

- Ketukan musik 130 ketukan / menit

- Lamanya 6 menit

b. Latihan Inti

- Ketukan musik 145 ketukan / menit

- Lamanya 12 menit

c. Latihan pendinginan / penenangan.

- Ketukan musik 120 ketukan / menit

- Lamanya 4 menit 30 detik

2.1.12 Petunjuk Pelaksanaan Senam Jantung Sehat

Olahraga Jantung Sehat khususnya Senam Jantung Sehat adalah salah satu

upaya kegiatan promotif, preventif dan rehabilitatif Klub Senam Jantung Sehat

yayasan jantung Sehat Indonesia untuk anggota Klub Jantung Sehat ataupun

masyarakat umum lainnya.

Penyusunan gerakan Senam Jantung Sehat didasarkan pada prinsip dasar

olahraga yang berguna untuk pembinaan kesehatan jantung dan kesegaran jasmani

yang mencakup bebarapa komponen, yaitu sebagai beriakut:

a. Peningkatan ketahanan jantung dan alat peredaran darah serta

pernafasan/paru (cardiorespiratory endurance)

b. Kekuatan otot (strength)

Page 34: olahraga jantung

23

c. Ketahanan otot (muscle endurance)

d. Kelenturan (flexibility)

e. Koordinasi gerak (coordination)

f. Kelincahan (agility)

g. Keseimbangan (balance)

Sedangkan prinsip dasar pelaksanaan gerak dari Senam Jantung Sehat baik

itu seri I. II, III maupun IV adalah melalui tahapan latihan sebagai berikut:

1. Sikap Sempurna

Sikap sempurna adalah berdiri tegak, kedua tumit rapat, ujung jari terbuka

selebar kepalan tangan 5 (lima) titik, mulai dari telinga, bahu, pinggul, lutut dan

mata kaki merupakan satu garis lurus, tegak lurus dengan lantai. Pandangan

lurus ke depan dan kedua lengan lurus di samping badan, telapak tangan

menghadap ke dalam, jari-jari tangan rapat di samping badan serta tangan tidak

dikepal. Siap untuk olahraga.

2. Berdoa

Berdoa dilakukan menurut agama dan kepercayaannya masing-masing, semoga

olahraga yang segera dilakukan memberi manfaat kekuatan dan kesehatan lahir

dan batin. Pusatkan pikiran dan perasaan dalam suasana gembira. Setelah aba—

aba “berdoa mulai” tundukkan kepala dan setelah aba-aba” berdoa selesai”

kepala kembali tegak.

3. Menghitung Denyut Nadi

Menghitung denyut nadi dilakukan dengan cara jari telunjuk dan jari tangan

Page 35: olahraga jantung

24

kanan meraba nadi radialis lengan kiri (pergelangan tangan kiri) selam 10

(sepuluh) detik dan jumlahnya dikalikan 6, berarti nadi satu menit, dengana

sikap dua pergelangan tangan satu jengkal di depan dada menghadap ke dalam.

Ada beberapa macam cara penghitungan denyut nadi, yaitu:

1. Denyut nadi istirahat, biasanya tidak melebihi 100 kali per menit

2. Denyut nadi pemanasan, biasanya tidak melebihi 120 kali per menit

3. Denyut nadi latihan:

- Minimal = (3/4 x nadi maksimal) per menit

- Optimal = (nadi maksimal - 10) per menit

- Maksimal = (200 – umur) per menit.

2.1.13 Pengaruh Olahraga Senam Jantung Sehat

Dewasa ini banyak orang berolahraga dengan tujuan agar jantungnya tetap

baik. Namun belum banyak yang tahu dengan berolahraga jantung dapat menjadi

kuat. Sepanjang hidup, jantung yang besarnya kurang lebih sebesar kepalan tangan,

berfungsi sebagai penghisap dan pemompa darah ke bagian-bagian tubuh yang

diperlukan. Jantung merupakan organ tubuh yang mengatur kardiovaskuler, kurang

lebih terdiri dari 11.000 km pembuluh darah balik (vena) dan pembuluh darah nadi

(arteri), dan pembuluh-pembuluh darah kecil (arteriale). Meskipun begitu

menakjubkan, tetapi jantung juga tidak benar-benar sempurna seperti mobil, karena

perawatan yang memadai juga diperlukan agar jantung dapat berfungsi dengan baik

(Sadoso Sumosardjuna, 1995:85).

Page 36: olahraga jantung

25

Cara perawatan jantung di antaranya dengan olahraga senam jantung sehat

dengan teratur dan dengan takaran yang sesuai dengan kemampuannya. Senam

jantung sehat yang dilakukan dengan takaran yang cukup dapat mempengaruhi

organ tubuh. Pengaruh yang nyata dari olahraga ini, yaitu daya tahan tubuh menjadi

semakin baik, hal ini disebabkan olahraga senam jantung sehat dalam

pelaksanaannya banyak melakukan aktivitas yang bersifat aerobic. Karena bersifat

aerobic ini pula, maka olahraga senam jantung sehat ini juga banyak berpengaruh

terhadap paru, dan kerja jantung.

Page 37: olahraga jantung

26

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan bagian yang sangat penting dan syarat mutlak

dari suatu penelitian. Berbobot tidaknya suatu penelitian tergantung pada

pengambilan langkah-langkah dalam metode penelitiannya. Seperti yang

dikemukakann oleh Sutrisno Hadi (1986:4), bahwa,” Metode penelitian

sebagaimana yang dikenal sekarang, memberikan garis-garis yang cermat dan

mengajukan syarat-syarat yang benar, maksudnya adalah untuk menjaga agar

pengetahuan yang dicapai dari suatu penelitian dapat mempunyai harga ilmiah yang

setinggi-tingginya”.

Penggunaan metode penelitian harus dapat mengarah pada tujuan penelitian,

tidak berbelit-belit dan mudah untuk dipahami, agar hasil penelitian yang diperoleh

sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Penggunaan metode penelitian juga harus

dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Dalam penelitian ini akan diuraikan metode penelitian sebagai berikut:

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah merupakan jenis penelitian survei yaitu penelitian

yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan

mencari keterangan-keterangan secara faktual dari suatu kelompok atau daerah.

Penelitian survei membelah dan menguliti masalah-masalah untuk

mendapatkan pembenaran-pembenaran terhadap keadaan dan praktek-praktek yang

sedang berlangsung. Dalam penelitian survei juga dikerjakan dalam menangani

Page 38: olahraga jantung

27

situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan

rencana. Jadi penelitian survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk

memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-

keterangan secara faktual dan hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan rencana

dan pengambilan keputusan di masa mendatang (Moh. Nasir, 1983:65)

3.2. Metode Penentuan Obyek Penelitian

Metode penentuan obyek penelitian dalam penelitian ini akan dibahas tiga

hal, yaitu: penentuan populasi, penentuan sampel dan penentuan variabel.

3.2.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian (Suharsimi Arikunto,

1991:220). Populasi adalah keseluruahn penduduk yang dimaksud untuk diselidiki

atau universum. Pengertian di atas dimaksudkan bahwa populasi adalah seluruh

individu yang akan dijadikan obyek penelitian dan keseluruhan dari individu itu

paling tidak mempunyai sifat yang sama.

Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling sedikit

mempunyai satu sifat yang sama (Sutrisno Hadi, 1987:120).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta olahraga senam jantung

sehat di klub Tri Lomba Juang Semarang tahun 2006 yang berjumlah 90 orang.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi (Suharsimi Arikunto,

Page 39: olahraga jantung

28

1991:5). Menurut Nana Sudjana (1995:71), sampel adalah sebagian subyek, gejala

atau obyek yang ada pada populasi. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (1987:221)

yang dimaksud sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari

populasi. Penarikan sampel harus representatif, dalam arti segala karakteristik

populasi hendaknya tercermin pula dalam sample yang diambil.

Sampel dalam penelitian ini diambil secara proporsional Sampling, yaitu

peserta yang selama ini aktif dalam mengikuti kegiatan latihan. Sebagai sampel

dalam penelitian ini adalah peserta olahraga senam jantung sehat di klub Tri Lomba

Juang Semarang sejumlah 42 orang.

3.2.3. Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian yang menjadi titik pusat perhatian suatu

penelitian (Suharsimi Arikunto, 1993:99). Variabel secara sederhana dapat

diartikan ciri dari individu, obyek, gejala, peristiwa yang dapat diukur secara

kualitatif maupun kuantitatif (Sudjana, 1995:23). Sedangkan menurut pendapat

Sutrino Hadi (1986:224) yang dimaksud dengan variabel adalah gejala yang

menunjukkan variasi baik dalam jenisnya maupun dalam tingkatannya. Variabel

dalam penelitian ini adalah motivasi peserta olahraga senam jantung sehat di klub

Tri Lomba Juang Semarang tahun 2006.

3.3. Metode Pengumpulan Data

3.3.1. Metode Dokumenter

Metode dokumenter digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai

Page 40: olahraga jantung

29

daftar nama peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang

Semarang yang natinya akan dijadikan sebagai sampel penelitian, lama ikut latihan,

tingkat pendidikan, usia, serta riwayat kesehatan.

3.3.2. Metode Angket atau Kuisioner

Untuk mendapatklan data, banyak teknik-teknik dan cara-cara yang dapat

ditempuh. Namun demikian agar data yang terkumpul nanti sesuai dengan tujuan

penelitian, maka harus menggunakan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan

tujuan penelitian.

Dengan berpedoman pada tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana

motivasi peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang

Semarang tahun 2006, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode survei dengan teknik angket atau kuisioner.

Metode angket atau kuisioner adalah metode pengumpulan data dengan

menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disipakan dan disusun

sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal mengisi atau

menandainya dengan mudah dan cepat Sudjana, 84:7).

Metode angket adalah suatu teknik pengumpulan data dan alat pengumpul

data dengan melalui daftar pertanyaan yang tertulis, disusun dan disebarkan untuk

mendapatkan informasi atau keterangan dari sumber responden (Snafiah Faisal,

181:2).

Jadi dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

angaket adalah suatu daftar berisikan serangkaian pertanyaan tentang gejala yang

akan diselidiki.

Page 41: olahraga jantung

30

Metode angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket

langsung tertutup dengan menggunakan pilihan ganda. Metode angket langsung

adalah bila item pertanyaannya bermaksud menggali atau merekam informasi

mengenai diri responden itu sendiri, sedangkan angket tertutup adalah bila item

pertanyaan pada angket tersebut juga disertai kemungkinan jawaban yang

dinilainya paling sesuai Sanafiah Faisal, 981:5).

Adapun alasan menggunakan metode angket langsung adalah sebagai

berikut:

a. Bahwa subyek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri

b. Bahwa apa yang dinyatakan benar dan dapat dipercaya

c. Bahwa interprestasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti.

Sedangkan alasan menggunakan tipe pilihan ganda adalah, sebagai berikut:

a. Item pilihan pada umumnya lebih menarik bagi responden bila

dibandingkan dengan tipe lain

b. Untuk responden lebih mudah untuk menjawabnya

c. Menghemat waktu

d. Baik untuk menyelidiki fakta-fakta subyeltif maupun fakta obyektif.

Untuk menghindari kelemahan angket dilengkapi dengan metode

pengumpul data yang lain dan perlu dijelaskan kepada responden tentang maksud

dan tujuan angket yang diberikan agar informasi yang diberikan benar-benar

Page 42: olahraga jantung

31

obyektif, dta yang yang digunakan tidak memberatkan responden atau tidak bersifat

memaksa.

Adapun pertanyaan yang ada dalam ini digunakan untuk memperoleh

informasi mengenai bagaimanakah maotivasi peserta olahraga Senam Jantung

Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang tahun 6.

3.4. Prosedur Penelitian

3.4.1. Persiapan Penelitian

3.4.1.1.Penyusunan Instrumen Penelitian

Langkah-langkah penyusunan instrumen dalam ini adalah mengadakan

pembatasan materi yang digunakan untuk menyusun instrumen yang mengacu pada

ruang lingkup mtivasi peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba

Juang Semarang Semarang Tahun 2006.

Dalam tahap ini angket yang telah disusun akan diungkap aspek-aspek

antara lain:

a) Aspek untuk rekreasi, b) Aspek untuk menjaga kesehatan, c) Aspek untuk

mencari teman, dan d) Aspek untuk kebanggan kelompok.

Selanjutnya masing-masing aspek dijabarkan menjadi indikator-indikator

dengan perincian sebagai berikut:

a. Aspek untuk rekreasi 3 indikator teridiri dari: 1) mengisi waktu luang, 2)

rutinitas pekerjaan, 3) mendapatkan kegembiraan.

b. Aspek untuk menjaga kesehatan 3 indikator teridiri dari: 1) frekuensi

latihan, 2) kesungguhan, 3) pemenuhan gizi.

Page 43: olahraga jantung

32

c. Aspek mencari teman 2 indikator terdiri dari: 1) berhubungan dengan orang

lain, 2) mendapatkan teman/kenalan baru

d. Aspek untuk kebanggan kelompok 1 indikator, yaitu perasaan bangga

terhadap kelompoknya.

3.4.1.2.Uji Coba Instrumen Penelitian

Untuk kesempurnaan penelitian, maka instrumen penelitian tersebut perlu

diujicobakan, dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengambil data atau tidak, selain juga untuk mengetahui

apakah pertanyaan-pertanyaan dalam angket tersebut apakah responden mengalami

kesulitan dalam menjawab atau tidak.

Instrumen yang baik adalah instrumen yang memenuhi syarat validitas

dan reliabilitas. Uji instrumen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat

(Suharsimi Arikunto, 1991:36). Dari hasil ujicoba terhadap instrumen penelitian

yang telah dilaksanakan didapatkan hasil, bahwa angket yang valid untuk

mengambil data penelitian adalah sejumlah 16 item, sedangkan angket yang tidak

valid adalah sejumlah 8 item. Untuk itu angket sejumlah 16 item pertanyaan

tersebut kemudian digunakan untuk mengambil data penelitian, sedangkan angket

sejumlah 8 item pertanyaan yang tidak valid dibuang atau tidak terpakai.

Page 44: olahraga jantung

33

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik.

Reliabilitas menuju pada tingkat keterandalan sesuatu, reliable artinya

dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Suharsimi Arikunto, 1991:142).

Ada bermacam-macam cara untuk menguji reliabilitas, dalam penelitian

ini untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Ganjil – Genap

Spearman Brown.

Dari hasil uji reliabilitas terhadap intrumen penelitian didapatkan hasil

perhitungan dengan menggunakan rumus Ganjil – Genap dari Spearman Brown

didapat r hitung sebesar 0,745 pada taraf signifikasi 0,01% dengan sampel

penelitian sejumlah 15 orang . Karena r hitung ternyata lebih besar dari r tabel pada

taraf signifikansi 0,01%, maka ini artinya angket tersebut reliabel untuk digunakan

dalam penelitian.

3.4.2. Pelaksanaan Penelitian

Setelah angket diuji cobakan dan telah memenuhi syarat validitas dan

reliabitas, kemudian angket tersebut dibagikan kepada sampel atau responden yang

dalam hal ini adalah peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba

Juang Semarang.

Tahap pelaksanaan penelitian ini dibagi menjadi 3 (tiga) tahap, yang

meliputi:

Page 45: olahraga jantung

34

a. Pemberian Angket

Pelaksanaan pengiriman angket dilakukan dengan cara mengunjungi

responden pada saat melakukan latihan. Kemudian angket tersebut dibagikan

kepada seluruh peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang

Semarang.

b. Pengambilan Angket

Pengambilan angket dilakukan seminggu setelah angket tersebut dibagikan

dengan cara mendatangi setiap jadwal latihan yang ada di Klub Senam Jantung

Sehat Tri Lomba Juang Semarang, yaitu pada hari Minggu pagi, Rabu pagi dan

Jumat pagi.

c. Penyusunan Data

Jumlah angket yang kembali dari responden sebanyak angket sesuai

dengan jumlah angket yang telah dibagikan. Semua angket telah diteliti dan telah

diisi dengan baik serta tidak ada yang rusak.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi unsur penelitian adalah

sebagai berikut:

a. Faktor Intern

Faktor Intern adalah factor yang ada dalam diri atau invidu responden,

faktor intern tersebut terdiri atas

- Faktor jasmaniah yaitu faktor kesehatan dan faktor tubuh

- Faktor psikologi terdiri dari intelegensia/kecerdasan, perhatian,

minat, bakat dari responden

- Faktor kelelahan, terdiri dari kelelahan jasmani dan rokhani.

Page 46: olahraga jantung

35

b. Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar tuibuh individu atau

responden, yang meliputi:

- Faktor keluarga terdiri dari keadaan ekonomi dan latar belakang

budaya.

- Faktor pendidikan yang dicapai oleh responden

- Arahan dokter

- Pengaruh teman / Saudara.

3.5. Analisis Data

Analisis data atau pengolahan data merupakan salah satu langkah yang

penting dalam suatu penelitian, sebab jika analisis salah, maka dalam pengambilan

kesimpulan tentu akan salah juga.

Untuk menganalisis data diperlukan teknik analisis yang sesuai dengan data

yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini analaisis yang akan digunakan adalah

analaisis data statistik. Menurut Sutrisno Hadi (1987:157) mernyatakan hal sebagai

berikut: “Analisis statistik adalah cara-cara yang ilmiah yang disiapkan untuk

mengumpulkan, menyusun, menyajikan dan menganalisis data penelitian yang

berwujud angka”.

Pada tahap ini dilakukan kegiatan-kegiatan pendahuluan dari analisa

kuantitatif yang meliputi:

1. Editing

Page 47: olahraga jantung

36

Yaitu suatu proses yang dilakukan setelah semua angket dikembalikan dan

terkumpul semuanya, kemudian dilihat apakah jawaban-jawaban dalam

angket tersebut telah terisi semua atau belum.

2. Skoring

Yaitu kegiatan berupa pemberian nilai atau skor pada jabawan-jawaban

dalam daftar pertanyaan untuk memperoleh data kuantitatif yang kemudia

dianalisis dengan tujuan untuk mengetahui keadaan atau kategori dari tiap-

tiap aspek atau variabel.

Pemberian skor atau nilai dari tiap-tiap jawaban dari responden

dilakukan dengan berpedoman sebagai berikut:

a. Untuk jawaban (a) mendapat skor 4

b. Untuk jawaban (b) mendapat skor 3

c. Untuk jawaban (c) mendapat skor 2

d. Untuk jawaban (d) mendapat skor 1

Penggunaan analaisis data statistik ini dengan pertimbangan-pertimbangan

bahwa dengan menggunakan analisis ini maka akan lebih efektif dalam

mengerjakan dan bentuknya lebih sederhana, sehingga mudah diketahui orang lain

yang membutuhkan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan analisis diskriptif prosentase atau disebut Procentages Correction.

Rumus diskriptif prosentase adalah sebagai berikut:

Jumlah Responden (R)

NP = ------------------------------------------------------- X 100%

Page 48: olahraga jantung

37

Jumlah Total Respon (TR)

dimana:

NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan

R = Jumlah Responden

TR = Jumlah Total Responden

100 = Bilangan tetap

(Ngalim purwanto, 1990:102)

Page 49: olahraga jantung

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pengolahan data hasil penelitian jawaban yang diberikan oleh responden

terhadap pertanyaan-pertanyaan yang tertuang dalam angket atau kuesioner tentang

motivasi peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang

Semarang Tahun 2006 terdapat pada tabel 8 lampiran 7.

Hasil perhitungan yang diperoleh dari responden, dan data yang terkumpul

lalu diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

Adapun data yang bersifat kualitataif yaitu data yang digambarkan dengan

kata-kata atau kalimat. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berupa angka-

angka.

Hasil penelitian secara keseluruhan mengenai motivasi peserta olahraga

Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun 2006 seperti

terlihat pada gambar di bawah ini:

Page 50: olahraga jantung

39

0

20

40

60

80

Tinggi

Sedang

Rendah

Tinggi 79

Sedang 21

Rendah 0

Gambar. 1 Diagram Prosentase Secara Keseluruhan

Terhadap Motivasi Peserta Senam Jantung Sehat Tahun 2006

Dari diagram batang tersebut di atas dapat dijelaskan besarnya prosentase

secara keseluruhan terhadap motivasi peserta olahraga Senam Jantung Sehat di

Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun 2006 adalah sebagai berikut: 1) Sebanyak

79% atau sejumlah 33 orang peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri

Lomba Juang Semarang Tahun 2006 mempunyai motivasi tinggi, 2) Sebanyak

21% atau sejumlah 9 orang peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri

Lomba Juang Semarang Tahun 2006 mempunyai motivasi sedang, 3) Tidak ada

peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun

2006 mempunyai motivasi rendah.

Sedangkan hasil penelitian yang mengungkap mengenai aspek-aspek

motivasi peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang

Semarang Tahun 2006 dapat dilihat pada gambar – gambar di bawah ini:

Page 51: olahraga jantung

40

010203040506070

TinggiSedang

Rendah

Tinggi 69

Sedang 31

Rendah 0

Gambar. 2 Diagram Prosentase Terhadap Motivasi Peserta Senam

Jantung Sehat Tahun 2006 Mengenai Aspek Untuk Rekreasi

Dari diagram batang pada gambar 2 tersebut di atas terlihat bahwa motivasi

peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun

2006 mengenai aspek untuk rekreasi mencapai hasil 69% atau sejumlah 29 orang

mempunyai motivasi tinggi, 31% atau sejumlah 13 orang mempunyai motivasi

sedang dan sebesar 0% mempunyai motivasi rendah.

0

20

40

60

80

100

TinggiSedang

Rendah

Tinggi 100

Sedang 0

Rendah 0

Gambar. 3 Diagram Prosentase Terhadap Motivasi Peserta Senam

Jantung Sehat Tahun 2006 Mengenai Aspek Untuk Kesehatan

Page 52: olahraga jantung

41

Dari diagram batang pada gambar 3 tersebut di atas terlihat bahwa motivasi

peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun

2006 mengenai aspek untuk menjaga kesehatan mencapai hasil 100% atau

sejumlah 42 orang mempunyai motivasi tinggi, dan sebanyak 0% mempunyai

motivasi sedang serta motivasi rendah.

0

20

40

60

80

TinggiSedang

Rendah

Tinggi 74

Sedang 26

Rendah 0

Gambar. 4 Diagram Prosentase Terhadap Motivasi Peserta Senam

Jantung Sehat Tahun 2006 Mengenai Aspek Untuk Mencari Teman

Dari diagram batang pada gambar 4 tersebut di atas terlihat bahwa motivasi

peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun

2006 mengenai aspek untuk mencari teman mencapai hasil 74% atau sejumlah 31

orang mempunyai motivasi tinggi, 26% atau sejumlah 11 orang mempunyai

motivasi sedang dan sebesar 0% mempunyai motivasi rendah.

Page 53: olahraga jantung

42

0102030405060

TinggiSedang

Rendah

Tinggi 57

Sedang 43

Rendah 0

Gambar. 5 Diagram Prosentase Terhadap Motivasi Peserta Senam Jantung Sehat Tahun 2006 Mengenai Aspek Untuk Kebanggan kelompok Dari diagram batang pada gambar 5 tersebut di atas terlihat bahwa motivasi

peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun

2006 mengenai aspek untuk kebanggan kelompok mencapai hasil 57% atau

sejumlah 24 orang mempunyai motivasi tinggi, 43% atau sejumlah 18 orang

mempunyai motivasi sedang dan sebesar 0% mempunyai motivasi rendah.

4.2. Pembahasan

Hasil perhitungan secara keseluruhan mengenai motivasi peserta olahraga

Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun 2006 sebanyak

79% atau sejumlah 33 orang peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri

Lomba Juang Semarang Tahun 2006 mempunyai motivasi tinggi, sebanyak 21%

atau sejumlah 9 orang peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba

Juang Semarang Tahun 2006 mempunyai motivasi sedang dan sebanyak 0%

peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun

2006 mempunyai motivasi rendah. Hasil ini didasarkan perhitungan terhadap

Page 54: olahraga jantung

43

empat aspek motivasi peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba

Juang Semarang Tahun 2006 yaitu aspek untuk rekreasi, untuk menjaga kesehatan,

untuk mencari teman dan untuk kebanggaan kelompok.

Hasil perhitungan yang mengungkap motivasi peserta olahraga Senam

Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang tahun 2006 mengenai aspek

untuk rekreasi mencapai hasil 69% atau sejumlah 29 orang mempunyai motivasi

tinggi, 31% atau sejumlah 13 orang mempunyai motivasi sedang dan sebesar 0%

mempunyai motivasi rendah. Hasil ini didasarkan oleh adanya keinginan para

peserta Senam Jantung Sehat untuk mengisi waktu luang, karena adanya rutinitas

pekerjaan, dan adanya suatu harapan untuk mendapatkan kesenangan dan

kegembiraan.

Hasil perhitungan yang mengungkap motivasi peserta olahraga Senam

Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang tahun 2006 2006 mengenai

aspek untuk menjaga kesehatan mencapai hasil 100% atau sejumlah 42 orang

mempunyai motivasi tinggi, dan sebanyak 0% mempunyai motivasi sedang serta

motivasi rendah. Hasil ini didasarkan oleh adanya upaya dari para peserta Senam

Jantung Sehat untuk memenuhi gizi makanannya setiap hari, adanya upaya untuk

menambah intensitas latihan di luar jadwal latihan di Klub Jantung Sehat,

kemudian adanya kesungguhan dalam mengikuti setiap gerakan yang diajarkan

serta adanya adanya suatu harapan kondisi kesehatannya dapat terjaga dengan baik.

Hasil perhitungan yang mengungkap motivasi peserta olahraga Senam

Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang tahun 2006 mengenai aspek

untuk mencari teman mencapai hasil 74% atau sejumlah 31 orang mempunyai

Page 55: olahraga jantung

44

motivasi tinggi, 26% atau sejumlah 11 orang mempunyai motivasi sedang dan

sebesar 0% mempunyai motivasi rendah. Hasil ini didasarkan oleh adanya

keinginan para peserta Senam Jantung Sehat untuk memanfaatkan setiap moment

latihan untuk berbincang-bincang dengan orang lain atau mengobrol dengan orang

lain, mendapatkan teman atau kenalan baru, serta adanya suatu harapan untuk

selalu berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain.

Hasil perhitungan yang mengungkap motivasi peserta olahraga Senam

Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang tahun 2006 mengenai aspek

untuk kebanggan kelompok mencapai hasil 57% atau sejumlah 24 orang

mempunyai motivasi tinggi, 43% atau sejumlah 18 orang mempunyai motivasi

sedang dan sebesar 0% mempunyai motivasi rendah. Hasil ini didasarkan adanya

perasaan bangga terhadap eksistensi klub serta perasaan lebih mementingkan

kebutuhuan klub di atas kebutuhan pribadinya.

Keadaan yang menunjukkan adanya perbedaan prosentase yang cukup

menonjol mengenai motivasi peserta olahraga senam jantung sehat di Klub Tri

Lomba Juang Semarang tahun 2006, terutama motivasi pada aspek untuk menjaga

kesehatan yang mencapai 00%. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan

kebutuhan dan kepentingan, baik disebabkan karena perbedaan tingkat pendidikan,

minat, pekerjaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Selain itu, hal ini juga sangat

dipengaruhi oleh adanya informasi-informasi yang diterima oleh masyarakat baik

melalui media cetak maupun elektronik, sehingga informasi tersebut secara tidak

langsung akan dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam melakukan setiap

aktivitas ataupun tingkah lakunya.

Page 56: olahraga jantung

45

Page 57: olahraga jantung

45

45

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah

membuktikan bahwa secara keseluruhan motivasi peserta olahraga Senam Jantung

Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun 2006 adalah sebagai berikut:

1. Sebanyak 79% atau sejumlah 33 orang peserta olahraga Senam Jantung

Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun 2006 mempunyai

motivasi tinggi.

2. Sebanyak 21% atau sejunlah 9 orang peserta olahraga Senam Jantung Sehat

di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun 2006 mempunyai motivasi

sedang.

3. Dan tidak ada peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba

Juang Semarang Tahun 2006 mempunyai motivasi rendah.

Sedangkan kesimpulan mengenai hasil penelitian yang mengungkap aspek-

aspek motivasi peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang

Semarang Tahun 2006 adalah sebagai berikut:

1. Untuk motivasi peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba

Juang Semarang Tahun 2006 mengenai aspek untuk rekreasi mencapai hasil

69% atau sejumlah 29 orang mempunyai motivasi tinggi, 31% atau sejumlah

14 orang mempunyai motivasi sedang dan tidak ada peserta senam

Page 58: olahraga jantung

46

46

jantung sehat yang mempunyai motivasi rendah.

2. Untuk motivasi peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba

Juang Semarang Tahun 2006 mengenai aspek untuk menjaga kesehatan

mencapai hasil 100% atau sejumlah 42 orang mempunyai motivasi tinggi,

dan sebanyak 0% mempunyai motivasi sedang serta motivasi rendah.

3. Untuk motivasi peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba

Juang Semarang Tahun 2006 mengenai aspek untuk mencari teman mencapai

hasil 74% atau sejumlah 31 orang mempunyai motivasi tinggi, 26% atau

sejumlah 11 orang mempunyai motivasi sedang dan sebesar 0% mempunyai

motivasi rendah.

4. Untuk motivasi peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba

Juang Semarang Tahun 2006 mengenai aspek untuk kebanggan kelompok

mencapai hasil 57% atau sejumlah 24 orang mempunyai motivasi tinggi, 43%

atau sejumlah 18 orang mempunyai motivasi sedang dan sebesar 0%

mempunyai motivasi rendah.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa motivasi peserta

olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang Tahun 2006

terdapat adanya perbedaan prosentase yang cukup menonjol, terutama motivasi

pada aspek untuk menjaga kesehatan yang mencapai 00%. Kondisi ini disebabkan

oleh adanya perbedaan kebutuhan dan kepentingan, baik disebabkan karena

perbedaan tingkat pendidikan, minat, pekerjaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Selain itu, hal ini juga sangat dipengaruhi juga oleh adanya informasi-informasi

Page 59: olahraga jantung

47

47

yang diterima oleh masyarakat baik melalui media cetak maupun elektronik,

sehingga secara tidak langsung informasi tersebut akan dapat mempengaruhi pola

pikir masyarakat dalam melakukan setiap aktivitas ataupun tingkah lakunya.

5.2. Saran

Sesuai dengan hasil penelitian tersebut di atas, maka dalam penelitian ini

disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Melihat besarnya motivasi peserta olahraga Senam Jantung Sehat di Klub

Tri Juang Semarang terutama sekali motivasi untuk mendapatkan

kesehatan, maka sudah saatnya klub Tri Lomba Juang Semarang perlu

melibatkan para ahli olahraga yang pada saat ini belum banyak dilibatkan,

sehingga dalam setiap aktivitas latihannya dapat mencapai hasil yang

diharapkan.

2. Selain itu dengan melihat adanya perbedaan motivasi di antara para peserta

olahraga Senam Jantung Sehat di Klub Tri Lomba Juang Semarang perlu

juga dikembangkan bentuk aktivitas klub yang lain, tidak hanya sekedar

latihan rutin, sebagai misal kegiatan out bound, sehingga dapat memenuhi

keinginan sebagian peserta klub.

3. Melihat jumlah anggota yang semakin sedikit, sudah saatnya pengurus

memikirkan perlu adanya kegiatan promosi untuk menambah jumlah

anggota serta cakupan wilayah yang lebih luas.

4. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dalam wilayah yang lebih luas, sebagai

pembanding.