Ohh
-
Upload
nurul-awalia-burhan -
Category
Documents
-
view
220 -
download
2
description
Transcript of Ohh
Ohh, yeah world
I’ll make sure that there are no other girl will get hurt by a Creature named ‘BOY’
Bullshit, girl love it too much, girl love it like hell
Cewek-cewek emang pada doyan disakitin kan? Its just like drugs
Cowok gak akan nyakitin cewek kalau ceweknya gak ngebolehin, pada dasarnya kita para cewek yang
bodoh. Dengan kata ‘iya’ pas cowok nembak cewek it means, “IYA kamu boleh kok nyakitin aku, mainin
aku sesuka kamu, selingkuhin aku sesuka kamu, dan buang aku kalo kamu udah bosen juga boleh. Iya,
aku bolehin kamu”. Who’s with me?????
22413
Itu bukan tulisan terindah milik gadis manis bernama Luna, tapi gadis itu merasa ia harus menulis
rentetan huruf itu pada buku bersampul coklat polos miliknya, tempat ia menuangkan mahakaryanya. Ia
pun merasa tulisan itu cukup amburadul untuk berada di tengah-tengah tulisan tangannya yang indah. Ia
juga sadar tulisan itu sama sekali tidak berdiksi cukup bagus untuk disandingkan dengan puisi-puisi dan
cerpen yang berjejer rapih di buku kesayangannya itu.
Tapi ia harus, kudu, wajib menyisipkan kata-kata itu ke dalam bukunya. Tidak, dia tidak akan
mengumpulkan tulisan itu ke penerbit untuk di terbitkan bersama cerpen atau puisinya yang lain. Ia
hanya merasa harus membaca kalimat-kalimat itu setiap saat agar tidak mengulangi kesalahannya yang
sama. Dan satu-satunya cara adalah dengan menyimpannya di dalam buku yang akan bersamanya
hampir setiap waktu.
Selesai menyimpan buku sacral itu pada space khusus di meja belajarnya, Luna beranjak mengambil
handuk dan melangkah ke kamar mandi. Ia pun memutar keran air hangat, menuangkan sabun aroma
therapy, memutar playlst berisi lagu-lagu Adhitia Sofyan pada ipodnya, menyalakan beberapa lililn
aroma therapy yang berjejer rapih di sisi bathupnya, terakhir ia mematikan lampu kamar mandi dan
masuk ke dalam bathup. Hanya dengan cara itu ia bisa tenang selama beberapa waktu. Ia tidak tahu apa
cara ini akan berhasil untuk kasus ini seperti sebelum-sebelumnya.
Hampir setengah jam ia berendam pada bathup tersebut ketika akhirnya ia memutuskan untuk beranjak
dari kamar mandi. Sebelum meninggalkan kamar mandi ia menyempatkan diri untuk mengambil air
wudhu.
Selepas maghrib ia duduk di balkon rumahnya, rencananya ia akan curhat ke ibu tentang semuanya. Tapi
ternyata cathering ibu sedang mendapatkan orderan besar-besaran untuk acara pernikahan salah satu
artis ibukota. Mas Idham juga belum pulang dari kegiatan di kampusnya. Ayah, belum pulang dari dinas
luar negerinya.
Tidak, jangan bayangkan Luna seorang gadis remaja yang kurang perhatian dari keluarganya. Ibu
memang merupakan pemilik cathering yang cukup besar, namun ibu telah menyerahkan semua urusan
cathering pada Mba Ani yang saat ini sedang cuti melahirkan. Makanya untuk orderan kali ini harus ibu
yang menangani semuanya.
Mas Idham juga tidak setiap hari sibuk di kampusnya. Biasanya, Mas Idham akan siap siaga jika Luna
membutuhkannya, namun di kampusnya sedang diadakan ospek untuk mahasiswa baru. Dan Mas Idham
sebagai ketua senat di kampusnya tidak boleh ketinggalan hadir dalam setiap acara. Walaupun Luna tau,
jika ia menelpon Mas Idham sekarang dan menyuruhnya pulang Mas Idham akan langsung memacu
mobilnya pulang ke rumah. Tapi ia enggan melakukan itu sebab ia tahu bahwa kegiatan itu lebih
membutuhkan Mas Idham dibandingkan dirinya sekarang.
Ayah memang seorang pejabat negara yang berdedikasi tinggi untuk negaranya. Ia selalu mengatakan
“Ayah tidak boleh memakan uang negara jika ayah tidak memberikan kinerja yang baik untuk negara
kita” tapi ditengah kesibukannya mengabdi kepada negara ia juga tidak lupa perannya sebagai seorang
ayah.
Tapi mungkin memang saat ini dewi fortuna tidak memihak kepada Luna. Sebab, di saat dimana ia sangat
membutuhkan seluruh anggota keluarganya itu mereka malah tidak ada. Luna sama sekali tidak
menyalahkan Ibunya, Mas Idham, atau Ayahnya atas kesibukan mereka masing-masing.
Jadilah ia, duduk di balkon kamarnya yang tenang, dengan pemandangan taman belakang rumahnya
yang tidak terlalu luas. Ada kolam renang berukuran sedang, koleksi bunga-bunga ibu yang rajin sekali
dirawatnya, dan kolam ikan buatan yang setiap kali mengeluarkan bunyi percikan air. Dan pemandangan
itu berhasil mengalihkan perhatian Luna sejenak. Hanya sejenak, dan kemudian ia teringat lagi perkataan
adik kelasnya dan rentetan perstiwa yang berhasil menghancurkan harinya di sekolah.
Ya, sore tadi ketika bel pulang baru saja berbunyi tiba-tiba Keisha adik kelas yang cukup dekat dengannya
menghampirinya di kelas dan mengajaknya ke kantin sekolah. Dan mengalirlah rentetan kalimat dari
bibir Keisha yang membuat Luna tidak mampu berkata-kata bahkan untuk beberapa detik lupa cara
bernafas. Raka, yang baru dua bulan menyandang status sebagai pacar Luna dengan kurang ajarnya
mendekati seorang adik kelas bernama Frea. Tidak, Luna tidak patah hati. Ya, Luna tidak patah hati,
sebab awalnya dia memutuskan untuk berpacaran dengan Raka juga bukan karena sepenuhnya
keinginannya. Bahkan sampai detik ini Luna masih ragu apakah dia pernah punya perasaan untuk Raka.
Jadi pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana Luna bisa berakhir menjadi pacar Raka dan merasa kacau
ketika mengetahui berita dari Keisha ketika Luna bahkan tidak memiliki perasaan untuk Raka?
Untuk pertanyaan pertama jawabannya adalah karena Luna didesak oleh teman-temannya. Di sekolah
Luna mempunyai semacam perkumpulan, bukan sebuah geng atau semacamnya hanya beberapa orang
yang akan berkumpul di meja yang sama tiap jam istirahat, berkumpul di perpustakaan untuk
mengerjakan tugas yang terlalu sulit untuk dikerjakan sendiri, berkumpul di suatu tempat untuk belajar
sebelum ujian, berburu tiket film yang sedang booming bersama dan lain sebagainya. Mereka tidak
berasal dari kelas yang sama, hanya saja entah bagaimana sejak hari-hari MOS mereka, mereka merasa
cocok satu sama lain. Perkumpulan itu terdiri dari 9 orang dan tidak selalu terkumpul lengkap ketika
mereka memutuskan untuk mengerjakan sesuatu bersama. Dan Raka merupakan salah satu dari 9 orang
tersebut. Dan ketika memasuki semester kedua tahun ketiga mereka di SMA mereka tercinta Raka
memutuskan untuk meminta Luna menjadi kekasihnya. Dan sudah pasti ketujuh teman mereka yang lain
akan dengan senang hati membantu Raka untuk menjadikan Luna kekasihnya. Dan Luna didasarkan
perasaan tidak enak dengan bodohnya menerima ajakan Raka tersebut.
Dan untuk pertanyaan kedua, jawabannya adalah karena Luna sangat benci merasa bodoh. Luna pantang
merasa bodoh apalagi merasa bodoh karena berhasil dibodohi oleh seseorang. Luna adalah seorang
gadis yang tiap langkah dalam hidupnya selalu ia perhitungkan sebaik-baiknya. Sebisa mungkin dia akan
menghindari segala tindakan tidak berguna dan akan merugikan dalam hidupnya. Luna akan selalu
melangkah ke arah yang menurutnya akan menutunnya menjadi seseorang yang ia inginkan. Luna selau
memilih atau menentukan sesuatu yang menurutnya memang benar-benar ia inginkan dan tidak akan
merugikannya. Yang tidak ia ketahui adalah tidak semua orang seperti dirinya. Termasuk Raka, ketika
Raka memutuskan untuk memintanya untuk menjadi kekasihnya Luna pikir Raka benar-benar
menginginkannya. Ia pikir Raka benar-benar tahu apa yang dia inginkan seperti dirinya. Ya, Luna sendiri
menginginkan Raka untuk menjadi kekasihnya dan sekali lagi tentu saja bukan karena Luna memiliki
perasan lebih terhadap Raka. Banyak pertimbangan Luna ketika ia memutuskan untuk menerima Raka.