of'Psycfw{ogy -...

37
ISSN Pengaruh Psychological Capital dan Kepuasan Kerja terhadap Psychological Well-Bei1lg Raina Fatia Karirna Aldlmad Baidun Peran Religiusitas dalam Pembentukau Konsep Diri Remaja Desi Yustari Muchtar Studi Pengaruh Komitmen Religious, Gratitude dan Demografi terhadap Filial Piety Rika Rostika Johara Ikhwau Lutfi Pengaruh Dukungan Sosial dan Forgive1less terhadap Kekerasan Seksual pad a Remaja Nur Faizah Layyinah Pengarl!h Job Embeddedness dan Work Engagement terhadap Intensi Turnover Ayu Lestar; Iv1uiia Sari Dewi Hubungan antara Family BeliefSystems dan Tipe Pola Asuh dengan Behaviour Problems pada Anak dengan Down Syndrome Neneng Tati Sumiati Pola KomuniI<asi Antara Sekolah Dau Orangtua Siswa Berkebutuhan Khusus (SBK) Di Sekolah lnklnsi Farah Farida Tantiani Pengaruh Dukungan Sosial, Self Esteem, nan Makna Hidup Terhadap Psychological Well Bei1lg Dewasa Madya Yang Belum Menikah Ulfah Hannani MohamadAvicenna Kekuatan Karakter Pemuda Bangsa (analisis Kekuatan Karakter Mahasiswa Univeritas Negeri Jakarta) Natris Idriyani 1412-1735 Journa{ of 'Psycfw{ogy Volume 20 Nomor2 Oktober 2015

Transcript of of'Psycfw{ogy -...

Page 1: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

ISSNPengaruh Psychological Capital dan Kepuasan Kerja terhadapPsychological Well-Bei1lgRaina Fatia KarirnaAldlmad Baidun

Peran Religiusitas dalam Pembentukau Konsep Diri RemajaDesi Yustari Muchtar

Studi Pengaruh Komitmen Religious, Gratitude dan Demografi terhadapFilial PietyRika Rostika JoharaIkhwau Lutfi

Pengaruh Dukungan Sosial dan Forgive1less terhadap Kekerasan Seksualpada RemajaNur FaizahLayyinah

Pengarl!h Job Embeddedness dan Work Engagement terhadapIntensi TurnoverAyu Lestar;Iv1uiia Sari DewiHubungan antara Family BeliefSystems dan Tipe Pola Asuh denganBehaviour Problems pada Anak dengan Down SyndromeNeneng Tati Sumiati

Pola KomuniI<asi Antara Sekolah Dau Orangtua Siswa BerkebutuhanKhusus (SBK) Di Sekolah lnklnsiFarah Farida Tantiani

Pengaruh Dukungan Sosial, SelfEsteem, nan Makna Hidup TerhadapPsychological Well Bei1lg Dewasa Madya Yang Belum MenikahUlfah HannaniMohamadAvicenna

Kekuatan Karakter Pemuda Bangsa (analisis Kekuatan KarakterMahasiswa Univeritas Negeri Jakarta)Natris Idriyani

1412-1735

Journa{

of'Psycfw{ogyVolume 20

Nomor2Oktober 2015

Page 2: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

INFORMASI BERLANGGANAN

journaCTazkiya of 'PsyclioCogydapat diperoleh pada:Fakultas Psikologi UIN SyarifHidayatullah1akarta11. Kertamukti No.5 Cirendeu-Ciputat 15419Telepon:62-21-7433060,Fax.62-2l-74l7l47l4Email: [email protected]

journaC Tazkiya of 'PsyclioCogy dapat dilanggan oleh peroranganmaupun institusi. Harga berlangganan untuk:

- Perorangan Rp.150.000/tahun;- Mahasiswa Rp. IOO.OOO/tahun- Institusi Rp. 250.000/tahun.

Catatan: Harga belum termasuk ongkos kirim

FORMULIR BERLANGGANAN

Kepada Yth.RedaksijournaCTazkiya of 'PsyclioCogy

Saya ingin berlangganan:

Nama

Telepon

Email

Alamat pengiriman

.......................................... ; ; ,.

..................................................................................

Kategori Langganan*: a. Perorangan

b. Mahasiswac. Institusi

Pemohon

( )* Lingkari pilihan langganan

Page 3: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,
Page 4: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

DAFTARISISusunan RedaksiPengantar RedaksiDaftar lsi

Pengaruh Psychological Capital dan Kepnasan Kerja terhadapPsychological Well-BeillgRaina Fatia KarimaAkhmad Baidun

Peran Religiusitas daJam Pembentukan Konsep Diri RemajaDesi Yustari Muchtar, M.Psi

Pengaruh Motivasi BeJajar terhadap Prestasi BeJajar Santri di PondokPesantrcn

RidwansyahDiana Mutiah

Studi Pengaruh Komitmen Religious, Gratitude dan Demograti terhadapFilial PietyRika Rostika JoharaIkhwan Lutfi, M.Psi

Pengaruh Dukungan Sosial dan Forgivel/ess terhadap Kekerasan Se!>sualpada RemajaNul' FaizahLayyinah

Pengaruh Job E11lbeddedlless dan rVork Engagement terhad~pIntcnsi TurnoverAyu LestariMulia Sari Dewi

Hubungan antara Family BeliefSystems dan Tipe PoJa Asuh denganBeltfll1iou,. Problems pada Anak dcngan Dowll SyndromeNeneng Tati Sumiati

Pola Komunikasi Antara Sekolah Dan Orangtua Siswa BerkebutnhanKhnsns (SBK) Di Sekolah InklusiFarah Farida Tantiani, S.Psi, M.Psi

Pengaruh Dulmngan Sosial, SelfEsteem, Dan Malma Hidnp TerhadapPsychological Well Beillg Dewasa Madya Yang Belnlll Menikah

Ulfah HannaniMohamad AvicennaKeknatan Karakter Pemuda Bangsa (analisis Keknatan KarakterMahasiswa Vniveritas Negeri Jakarta)Natris Idriyani

VII

11

V

VII

139

151

165

198

222

235

247

265

276

291

Page 5: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAPPRESTASI BELAJAR SANTRI DI PONDOK

PESANTREN

RidwansyahDiana Mutiah

Fakultas Psikologi DIN Jakarta

AbstrakPenelitian ini bertujuau untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar di pondokpesantren terhadap prestasi belajar santri. Sampel penelitian ini yaitu santri PondokPesantren Daar el-Qolam sebanyak 134 santri. Teknik sampling yang digunakan yaitunonprobability sampling. Analisis data yang digunakan yaitu Multiple RegressionAnalysis pacia tamf signijikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkal1 bahwa terdapatpengaruh yang signijikan antam motivasi belajar cii pesantren, level kelas, asal sekolahdan jenis kelamin terhadap prestasi belajar sant?i Pondok Pesantren Daar el-Qolam.Kemudian jika dilihat dari koefisien regresi masing-masing 1V, diketahui bahwa hanyaterdapat satu 1Vyang signijikan pengarulmya terhadap prestasi belajar yaitu motivasidefault (DEF). Besarnya proporsi varians dari seluruh 1V terhadap prestasi belcJaradalah sebesar 14,4%, sedangkan sisanya sebesar 85,6% dipengaruhi oleh variabel laindiluar penelitian ini. Oleh sebab itu, disarankan pada penelitian selanjutnya untukmeneliti variabel-variabellain diluarpenelitian iniyang mempengaruhiprestasi belajarsantripondokpesantren.

Kata kunei : motivasi belajar di pondok pesantren, prestasi belajarsantri.

Pendahuluan

abad ke-20,perkembangan pesantren memulaibentuk transformatifnya.Perkembangan itu meliputi kurikulum,metode mengajar, dan kelembagaan.Dalam kurikulum terdapatperkembangan sejak 1906 ketika

kerajaan Jawa di Surakarta mendirikanManba'ul Ulum dengan memasukkankurikulum barat ke dalam pelldidikanagama (Kuntowidjojo, 1988).Pesantren ini mulai memasuldcan unsurpendidikan umum berllpa matapelajaran membaea tulisan latin, danaljabar, ke dalam kurikulumnya.Fungsiutama lembaga pendidikan seearaumum dan universal meliputi

165

Page 6: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,
Page 7: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

________Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar santri di pondok pesantren

Boarding School: A ComparativeStudy ofSecondary School Educationdidapatkan beberapa hasil yaitu:pertama, siswa dan alumni merasaterpenuhi pengalaman akademismereka. Dari remaja dan juga orang tuamereka (95%) mengutarakan bahwaboarding school memiliki kualitasakademis yang tinggi, hal tersebutyang membuat mereka termotivasiuntuk belajar di boarding school.Kedua, siswa mengisi seluruhwaktunya secara produktif. 35% siswaboarding school menghabiskan 7 - 14jam seminggu untuk ekstrakulikulernon-atletik seperti student govermentdan juga organisasi lain. Ketiga,boarding school mendorongpengembangan pribadi yang positif.70% siswa mengatakan bahwaboarding school membantu l11erekauntuk l11engembangkan kedisiplinan,kemandirian, kematangan, dankel11al11puan untuk berfikir secaJ'akritis.

Lebih lanjut, dalal11 penelitianyang dilakuan oleh TABS l11engatakansiswa boarding schoollebih siap untukmasuk ke jenjang pendidikan yanglebih tinggi (perkuliahan). 87% siswal11elaporkan bahwa l11ereka lebih siapsecm'a akademis. Kelima, para alumniboarding school berkel11bang cepatdalal11 karir mereka dan lebihfilantropis. Pada pertengahan karir,44% alumni l11encapai posisi yangstategis dalal11 manajemen atauperusahaan l11ereka, berbanding 27%dengan alumni sekolah swasta dan33% alumni sekolah negeri. Orientasi

keunggulan dalam dunia pendidikantampaknya telah menjadi orientasimasyarakat luas, baik di negara yangsedang berkembang l11aupun negaramaju, untuk meningkatkan kualitassumber daya manusia dan mencapaikeunggulan kompetitifpada abad 21.Dalam sebuah artikel yang ditulis olehBritish Council (20 12) l11engenai "whychoose a UK boarding school? ",bahwa siswa memilih boarding schoolkarena beberapa alasan sebagaiberikut. Pertama, merekamendapatkan pendidikan world classdan dapat mempersiapkan diri untukmelanjutkan keperguruan tinggi.Kedua, mempersiapkan diri untukkaririmpian. Ketiga, untuk mengasahkemampuan berbahasa. Keempat,mengenal lebih banyak kebudayaan.Kelima, mencoba pengalaman yangbamkhususnya l11engenaiseni danolahraga. Keenam, bergabung dengankomunitas internasional. Ketujuh,kualitas boarding school yangteljamin.

Dalamartikel lain yang ditulisoleh boarding school revieH,(2014),ada beberapa alasan dan .manfaatindividu memilih boarding school,sebagai berikut: Pertama, Merekamembuat pilihan yang .penting danmengemban tanggungjawab untuk dirisendiri. Hidup sendiri tidaklah mudah,ada banyak dukungandari fakultas(boarding school),pel11bimbing danjuga ternan sebaya. Tapi tetap sajamereka hams mengmus diri sendiridan bertanggungjawab atas tindakanyang mereka lakukan. Individu hanls

TAZKIYA Joul'1lal ofP.STchology Volume 20. Nomor 2, Oktober 2015 167

Page 8: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

Ridwansyah,Diana Mutiah _

membuat pilihan bagaimanamenghabiskan waktunya secaraberkualitas, kegiatan dan kesempatanapa yang akan diambil, dan bagaimanamenciptakan keseimbangan yangwajar antara bekerja (belajar) danbermain. individu dapat membuatpilihan yang memiliki dampaklangsung pada hal-hal yang dipelajari.Kedua, berada dalam lingkungan dimana mencoba hal-hal yang barnsangat dianjmkan. Belajar di boardingschool berarti merambah ke sesuatuyang barn atau asing, hal ini sepertipetualangan baru. Individu akanmenjadi bagian dari sebuah komunitasdi mana keinginan untukmenge!csplorasi hal-hal barn yangmelekat di tubuh siswanya. Siswa akanbertemu orang-orang yang bam,menemukan tempat dalarn komunitasbarn, belajar keterampilan barn danmata pelajaran barn, dan menantangdiri sendiri unhlk mendapatkan mutuakademik yang lebih tinggi.

Ketiga, memiliki banyak hal yangmenyenangkan dan membentukpersahabatan dengan yang lainnya.Boarding school dapat pula menjadisesuatu yang menarik. Sudah menjadihal yang wajar di boarding schoolternan sekamar menjadi teman dekatsiswa dan membuat sebuah hubunganyang saling menguntungkan.Persahabatan yang siswa jalin diboarding school akan menjadi sesuatuyang akan siswa ingat seumur hidup.Selain ihl, siswa juga akan bertemudengan teman-teman dari berbagainegara. Pesantren banyak merekrut

siswa dari berbagai latar belakanggeografis, ras, dan sosial ekonomi.

Dan keempat, menjadi bagian darikebanggaan komunitas. Alumniboarding school umumnya sangatantusias dan bangga akanalmamatemya. Tradisi dan sejarahdibalik banyaknya boarding schoolmempengaruhi karakteristikpengajarannya, dan mempengarnhisehap siswa yang belajar didalamnya.Andil dari pengalaman dan sejarahtersebut mcmbuat jaringan yang kuatdan bcrlangsung seumm hidup.

My Boarding School dalamartikelnya juga menuliskan alasan­alasan mengapa memilih sekolahdengan sistem boarding school yaitu,kuaiitas pcngajar, networking,memfokuskan pada prestasi siswanya,akademik yang baku, dan terakhirmemiliki aktifitas ekstrakulikuler yangmelimpah.

Penelitian yangdilakukanolehCenter on Educational Policy (2007)tentang are private high schools betteracademically than public highschools?, l11endapatkan hasil bahwaprestasi remaja pada tingkat sekolahmenengah atas· banyak dipengarnhioleh tiga faktor, prestasi merekapadasaat sebelum masuk sekolah menengahatas, tingkat konomi dan kekayaankeiuarga, dan terakhir keterlibatanorang hm da.lam aktifitas dilllar sekolahtermasuk pendidikan sika.p danperilaku seperti mengajak diskusimengenai sekolall (Center onEducation Policy, 2007).

Menurut Priskasari (2002)

168 TAZKIYA Journal ofPsychology Volume 20, Nomor 2, Ok/ober 2015

Page 9: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

________Pengaruh rnotivasi belajar terhadap prestasi belajar santri di pondok pesantren

motivasi santri belajar di pondokpesantren sangat beragam. Dari hasilpenelitiannya tersebut diketahui bahwa66% santri belajar di pondok pesantrenkarena keinginan diri sendiri (motivasiinstrinsik), 32% karena kehendakorang tua dan 2% karena faktor lain.Karena keberagaman motivasitersebut, maim beragam pula prestasiyang dicapai oleh santri. Berdasarkananalisis data yang dilakukan dapatdilakukan klasifikasi sebagai berikut,santri yang memiliki motivasi tinggidengan tingkat prestasi dari istimewahingga prestasi rendah sebanyak 24%,sedangkan santri yang memil ikimotivasi sedang dengan tingkatprestasi dari lstimewa hingga rendahsebanyak46%.

Severiens dan Dam (1997) dalampenelitiannya mengenai gender andgender identity differences in learningstyle, mengatakan bahwa penelitianyang berkaitan tentang proses belajardan gender (jenis kelamin) dalampembelajaran memiliki rata-rataperbedaan yang kecil antara laki-Iakidan perempuan. Dalam penelitian lainmengenai perbedaan jenis kelaminterhadap kemampuan siswa dalammata pelajaran matematika yangdilakukan oleh Ekawati dan Wulandari(20 II) didapatkan hasil sebagaiberikut, dari jumlah sampeJ penelitiansebanyak 284 orang didapatkan hasilbahwa nilai rata-rata siswa laki-Iakisebesar 7,70 dan siswa perempuansebesar 7,50. Jika dilihat dari nilai rata­rata maim tidak ada perbedaan yangsignifikan antara siswa perempuan dansiswa lald-Iaki.

Penelitian yang dilakukan olehNugroho dan Pramukantoro (2014)tentang pengaruh motivasi belajarmahasiswa berdasarkan latar belakangsekolah pada mata kuliah praktik dasarlistrik dan matematika teknik terhadapprestasi belajar mahasiswa SI PTEUNESA didapatkan hasil bahwa asalsekolah mahasiswa yaitu SMK atauSMA tidak berpengaruh terhadapprestasi belajar mereka yaitu denganequel varian assumed adalah 0,000denganprobabilitas 1,000>0,05.

Batasan Masalah

Ada banyak faktor yangmempellgaruhi prestasi belajar santri,namun masalah utama yang melljadifokus penelitian ini adalah pellgaruhmotivasi belajar di pondok pesanlrellterhadap prestasi belajar santri. Untukmenghindari ketidakjelasan danmeJuasnya permasalahan dalampenelitian ini, maka peneliti perinmemberikan batsan penelitian sebagaiberikut:

a. Konsep Cote dan Levine (1997),motivasi sallui belajar di pondokpesantren yang dimaksud dalampenelitian ini dibagi menjadi limagolongan yaitl!: Motivationcarieerism-materialism, yaitumotivasi siswa masuk pondokpesantren sebagai sarana untukmendapatkan karir yang baik,sukses, dan keadaan lebih baikdalam hidup. Personal-intellectualdevelopment, penekanan ada pada

TAZKIYA Journal afPsychology Volume 20, Nomor 2, Oktaher 2015 169

Page 10: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

Ridwansyah,Diana Mutiah _

peltumbuhan pribadi, studi danpembelajaran, dan pemahamankompleksitas hidup.Humanitarian, kepedulian adapada usaha menolong orang yangkurang beruntung, memperbaikidunia, dan mengubah sistem.Expectation-driven, santrimerespon ekspektasi dan tekanandari keluarga dan teman untukmasuk ke pondok pesantren. Danterakhir motivasi Default, yaituketidaktahuan alasan utama santi'imasuk pondok pesantren.

b. Level kelas, sekolah asal dan jeniskelamin pada penelitian inidiperoleh dari data identitas dalamangket yang diberikan padaresponden penelitian.

c. Prestasi belajar santii yang diambildalam penelitian ini adalah nilairapor ujian semester akhir tahunajaran sebelumnya.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalahdi atas, maIm rumusan masalah dalampenelitian ini adalah seberapa besarpengaruh motivasi belajar di pondokpesantren, jenis kelamin, usia dan asalsekolah terhadap prestasi belajar santriPondok Pesantren Daar el-QolamGintllng Kec. Jayanti Kab. Tangerang.

I. Apakah ada pengaruh yangsignitlkan dari motivasi belajardi pondok pesantren yaituca ree ris m - mate ri a I is mmotivation (CAR), personal­intellectual development

(PER), humanitarianmotivation (HUM), expectationdriven (EXP), defaultmotivation (DEF), dan jugavariabel demografi yaitu levelkelas, sekolah asal dan jeniskelamin terhadap prestasibelajar santi-i?

2. Seberapa besar sumbanganmasing-masing IV terhadapDV?

3. Variabel manakah yangmemberikan sumbangan palingsignifikan terhadap prestasibelajar santri di pondokpesantren?

Kajian TeoriPrestasi Belajar

Linn dkk (2014), mengatakanbahwa prestasi belajar siswa adalahpengetahuan siswa tentang sebuahmateri, pemahaman dan keterampilanpada satu waktu tertentu. Prestasiselalu dihubungkan denganaktivitastelientu, misalnya belajar. Yang palingumum digunakan untuk mengukurprestasi siswa adalah tes standar ataupenilaian standar yang mengukurdaerah tertentu dari prestasi misalnyasejauh mana siswa kelas 3 telahmenguasai seni standar bahasa inggris,dan paling baik dipahami sebagai salahsatu ukuran subset pengetahuan atauketerampilan.

Syah (2010) menjelaskanbahwa prestasi belajarmerllpakan tarafkeberhasilan siswa atau santri dalam

170 TAZKIYA Journal ofPsychology Volume 20. Nomor 2. Oktober 2015

Page 11: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

________'Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar santri di pondok pesantren

mempelajari materi pelajaran disekolah atau pondok pesantren yangdinyatakan dalam bentuk skor yangdiperoleh dari hasil tes mengenaisejumlah materi pelajaran tertentll.Prestasi belajar berfungsi untukmengetahui tingkat kemajuan ataupenguasaan yang telah dicapai siswadalam segala aspek meliputi ranahcipta (prestasi kognitif), ranah rasa(prestasi afektif), dan ranah karsa(prestasi prikomotorik).

Faktor-faktor yang MempengaruhiPrestasi Belajar

Secam global, Syah (2008)mengatakan bahwa faktor-faktor yangmempengarllhi prestasi belajar siswadapat dibedakan menjadi tiga macam,sebagai berikut:

Faktor internal. Fakto!" yangberasal dari dalam diri siswa sendirimeliputi dua aspek: Aspek fisiologis,kondisi lImlim jasmani dan tonus(tegangan otot) yang menandai tingkatkebugaran organ-organ tubuh dansendi-sendinya, dapat mempengaruhisemangat dan intensitas siswa dalammengikuti pelajaran. Kondisi organtllbuh yang lemah, apalagi jika disertaipusing-pusing kepala misalnya, dapatmenurunkan kllalitas ranah cipta(kognitif) sehingga materi yangdipelajarinya pun kurang atau tidakberbekas. Kondisi organ-organ khusussiswa, seperti tingkat kesehatan inderapendengaran dan indera penglihatan,juga sangat mempengaruhikemampuan siswa dalam menyerap

informasi dan pengetahuankhsususnyayang disajikan di kelas.

Aspek psikologis, banyak faktoryang tennasuk aspek psikologis yangdapat mempengaruhi kuantitas dankualitas perolehan pembelajaran siswaseperti (a) Intelegensi siswa, tingkatkecerdasan atau intelegensi siswa tidakdapat diragukan lagi, sangatmenentukan tingkat keberhasilansiswa. Ini bermakna, semakin tinggikemampuan intelegensi seorang siswamaka semakin besar peluangnya untllkmeraih sukses, sebaliknya semakinrendah kemampuan intelegensiseorang siswa maka semakin keci!peluangnya untuk memperolehkcsuksesan. (b) Sikap siswa, sikapadalah gejala internal yang berdimensiafektif seperti sikap siswa yang positifterutama kepada guru dan matapelajaran yang disajikan merupakanpertanda awal yang baik bagi prosesbelajar siswa tersebut, sebaliknya sikapnegatif siswa terhadap guru dan matapelajarnya apaiagi diiringi kebenciandapat menimbulkan kesulitan belajarsiswa tersebut. (c) Bakat siswa, setiaporang pasti memiliki bakat dalam aliiberpotensi untuk mencapai prcstasisampai ke tingkat tertentu sesuaidengan kapasitas masing-masing. (d)Minat siswa, kecenderungan dankegairahan yang tinggi atau keinginanyang besar terhadap sesuatu,hal inidapat mempengaruhi kulitaspencapaian hasil belajar siswa dalambidang-bidang studi tertentu.(e)Motivasi siswa, motivasi dapatdibedakan menjadi dua macam yaitu

TAZKIYA JournaloJPsychology Volume 20, Nomor 2, Oktoha' 2015 171

Page 12: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

Ridwunsyah,Diana Mutiuh, _

motivasi intrinsik adalah hal ataukeadaan yang berasal dari dalam dirisiswa sendiri dapat mendorongnyamelakukan tindakan belajar, danmotivasi ekstrinsik adalah hal ataukeadaan yang datang dari luar individusiswa yang juga mendorongnya untukmelakukan kegiatan belajar.

Faktor eksternal. faktor eksternalterdiri dari dua macam: (a) Lingkungansosial, lingkungan sosial sekolahseperti para guru, para stafadministrasi, dan teman-teman sekelasdapat l11el11pengaruhi semangat belajarseorang siswa. Selanjtunya, yangtermasuk lingkungan sosial siswaadalah masyarakat dan tetangga jugateman-teman sepenuainan di sekitarperkal11pungan siswa terse but.Lingkungan sosial yang lebih banyakl11el11pengamhi kegiatan belajar ialahorangtua dan keluarga siswa itusendiri. (b) Lingkungan nonsosial,faktor-faktor yang terl11asuklingkungan nonsosial adalah gedungsekolah dan letaknya, rul11ah tempattinggal keluarga siswa dan letalmya,alat-alat belajar, keadaan cuaca danwaktu belajar yang digunakan siswa.Faktor-faktor ini dipandang tumtl11enentukan tingkat keberhasilanbelajar siswa.

Dan terakhir faktor pendekatanbelajar. Pendekatan belajar dapatdipahal11i sebagai segala cara ataustrategi yang digunakan siswa dalammenunjang efektivitas dan efisiensiproses pembelajaran materi telientu.Strategi dalam hal ini berartiseperangkat langkah operasional yang

direkayasa sedemikian rupa untukl11emecahkan l11asalah atau l11encapaitujuan belajar tertentu (Lawson, 1991dalam Syah, 2008). Di samping faktor­faktor internal dan ekstemal siswa,faktor pendekatan belajar jugaberpengaruh terhadap tarafkeberhasilan proses pembelajaransiswa tersebut.

Bany (2000) dalam bukunyamengenai assessing learningachievement mengatakan bahwahampir semua temuan penelitian telahmenunjukkan bahwa kita tidak dapatmengidentifikasi faktor penentuprestasi belajar siswa, baik itukualifikasi guru, ketersediaan bahanbelajar atau status sosial ekonomikeluarga siswa. Dalam pemikirantentang hal tersebut, para peneliti telahmenemukan itu berguna untukmembagi faktor menjadi dua kategoribesar yaitu kontekstual dan sekolahterkait.

Pertama, faktor kontekstual.Faktor kontkstual yang berdampakpada prestasi yang berhubungandengan konteks di mana fungsi sekolahdan siswa secm'a individual. Hal initerl11asuk unsur-unsur sepelii sekolahdi perkotaan atau pedesaan, tingkatsosial ekonomi masyarakat dan tingkatpendidikan orang tua. Sistempendidikan sebuah negara menghadapitantangan untuk menyediakankesempatan belajar yang sama dengansiswa yang berasal dari keragamansosio-ekonomi, budaya,silcap dankonteks lainnya. Pada umumnyapetugas sekolah (guru) l11emilikisedikit kontrol atas faktor kontekstuaL

172 TAZKIYA Journal ofPsychology Volume 20, Nomor 2, Oktober 2015

Page 13: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

________Pengamh motivasi belajar terhadap prestasi belajar santri di pondok pesantren

Kedua, faktor sekolah yangberhubungan dengan fungsi darikebijakan sekolah yang ditetapkanoleh para pemimpin politik danpendidikan di tingkat nasional,kabupaten atan lokal. lni tennasukelemen seperti kebijakan retensi,kualifikasi guru, lama smester,ke bij akan pekerj aan rumah,ketersediaan buku teks dan bahanpendidikan lainnya, dan kenyamanansekolah. Menurut definisi,administrator pendidikan dan pembuatkebijakan memiliki pengaruh yangbesar atas faktor sekolah yang terkait.Lebih lanjut Fiske (dalam Bany, 2000)l11engatakan bahwa faktor-faktor disekolah dapat dikelompokkan l11enjadikarakteristik gum dan sumber dayasekolah. Karakteristik guru yangmenarik sangat penting karenakualifikasi, pengalaman dankompetensi gum mel11ainkan peranpenting dalam ll1embentuk prosesbelajar mengajar dan karena interaksiantm'a murid dan gum adalah carautall1a transll1isi pengetahuan danketerall1pilan. Sumber daya sekolahterdiri dari faktor-faktor sepertifasilitias, ketersediaan buku pelajaran,organisasi kelas dan prosedurintruksional.

Pada penel11uan lain, Fiske (dalamBany, 2000) mengatakan bahwa faktorsiswa secm'a personal seperti attitudedan l110tivasi telah mell1pengaruhiproses belajar dalam berbagai matapelajaran dan berbagai kondisi.Bahkan, persepsi murid dari nilai

pelajaran tertentu dapat dianggapsebagai penentu hasil dariprosesbelajar, dengan cara l11emperkuatkinerja secara lebih tinggi atau lebihrendah.

Mlambo (20 II), ll1engatakanbahwa ada beberapa faktor yangmempengaruhi prestasi akadel11ikseperti jenis kelal11in, usia, ll10tivasidiri, pendapatan keluarga, dan tingkatpendidikanorang tua. Sell1entarahubungan positif antara ll10tivasi diridan prestasi akadel11ik telah ditetapkan(Zimmerman, Bandura, dan Martinez­Pons, 1992, dalam Mlambo, 2011).

Pengukuran Prestasi Belajar

Pengukuran adalah proses yangberlangsung terus-menerus.Pengukuran lebih dari sekedarl11emberikHn tes atau nilai. Pengukuranadalah segala sesuatu yang dilakukangum untuk l11engetahui apakahsiswa­siswanya belajar. Pengukuran bisadilakukan dengan memberi siswapertanyaan, .memantau pemahamanl11ereka ketika anda ll1engitari ruanganselama sebuah aktivitas. berlangsung.Dan mell1perhatikan kerutdahi diwajah siswa yang bingul1g atausenyuman siswa yang tnngetiipadakonsep yang diaj arkan.Tanpapengukuran yang berlangsung terus­menerus ini, seorang guru tidakakanpemah mengetahui apakahpelajaranitu efektif atau perlu dimodifikasi.Pengukuran yang dilakukan secaraefektif, ll1el11beri SeOl"ang guru

TAZKIYA Journal ofPsycho/vb')' Volume 20, NomoI' 2, Oktober 2015 173

Page 14: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

Ridwansyah,Diana Mutiahl _

infonnasi yang berharga untukmemberikan pengalaman belajar yangoptimal kepada setiap anak (Farrow,dalam Santrock, 20 14).

Pengukuran prapelajaran, untukmengetahui seberapa baik siswa bisamenyelesaikan tingkat soal matapelajaran tertentu sebelum memulaipembelajaran fonnal pada tingkat yanglebih tinggi. Guru mungkin melihatnilai yang sebelumnya dari siswa danskor mereka dalam tes mata pelajaranterstandardisasi serta mengobservasisiswa selama beberapa hari untukmelihat seberapa baik prestasi mereka.Sebagian besar pengukuranprapelajaran adalah observasi informal(Taylor & Nolen, 2005, dalamSantrock, 2014). Dalam beberapaminggu pertama sekolah, gurumemiliki banyak kesempatan untukmengobservasi karakteristik danperilaku siswa. Bersikaplah peka,apakah seorang siswa itu malu atauramah, memiliki kosahkata yang bagusatau lemah lembut, berbicara danmendengarkan secara efektif,memperhatikan orang lain atauegosentris, terlibat dalam perilakuyang baik atau tidak baik, dan lain-lain.Selain itu, guru juga berfokus padaperilaku nonverbal siswa untukpetunjuk yang bisa mengungkapkegugupan, rasa bosan, frustasi atauhlIang pemahaman.

Pengukuran selama pelajaran.Tren yang semakin luas adalahpenggunaan pengukuran formatif

(formative assessment) yangmerupakan pengukuran selamaberlangsungnya pelajaran daripadasetelah pelajaran selesai. PengukuranfOlmatif telah menjadi istilah teknisdengan penekanannya padapengukuran untuk pembelajarandaripada pengukuran daripe111belajaran (Ainsworth & Viegut,2006; Black & William, 2006;Stiggins, 2006, dalam Santrock, 2014).Pengukuran selama pelaj aranmembantu guru menentukanpengajaran pada tingkat yangmenantang siswa dan memperluaspemikiran mereka. Pengukuran selamapelajaran juga membantu guru untukmendeteksi siswa manakah yangmembutuhkan perhatian individualseOl'ang guru (Stobmt, 2006, dalamSantrock, 2014).

Pengukuran pascapelajaran biasadisebut pengukuran sumatif ataupengukuran formal. Pengukuransumatif adalahpengukuran setelahpelajaran selesai dengan tujuanmendokumentasikan prestasi siswa.Pengukuran setelah pelajaranmemberikan informasi tentangseberapa baik siswa menguasai materi,apakah siswa sudah siap untuk unitpelajaran berikutnya, nilai apa yanghants diberikan kepada mereka,komentar apa yang harus .guru berikankepada orangtua, dan bagaimana gumharus menyesuaikan pelajaran(McMillan, 2007, dalam Santrock,2014).

174 TAZKIYA JOl/mal ofPsychology Volume 20. Nomor 2, Oktobel' 2015

Page 15: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

________,Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar santri di pOl1dok pesantren

Motivasi Belajal' di PondokPesantren

Scunk dan Pintrich (1996)mengatakan bahwa motivasi adalahsuatu dorongan yang membuatindividu melakukan suatu pekerjaantertentu dan membantu individumencapai target dari pekerjaannyatersebut. Motivasi juga memberikanarah dari sebuah tindakan individutersebut agar lebih konsisten dalammencapai tujuannya.

Motivasi memerlukan suatuaktivitas baik fisik maupun mental.Aktivitas fisik ditandai dengan sebuahusaha, ketekunan, dan tindakanterbuka lainnya. Sedangkan aktivitasmental ditandai dengan tindakan­tindakan kognitif sepelii perencanaan,berlatih, pengorganisasian,pemantauan, membuat keputusau,memecahkan masalah, dan menilaikemajuan (Schunk & Pintrich, 1996).

Motivasi dalam perspektifpsikologi dapat dilihat dari berbagaisudut pandang yang berbeda. Menumtperspektif behavioral, motivasiditekankan pada imbalan dan hukumaneksternal sebagai kunci dalammenentukan motivasi seseorang.Insentif adalah peristiwa atau stimulipositif atau negatif yang dapatmemotivasi perilaku individu.Pendukung penggunaan insentifmenekankan bahwa insentif dapatmenambah minat atau kesenancran

"pada pelajaran, dan mengarahkanperhatian pada perilaku yang tepat dan

menjauhkan mereka dari perilaku yangtidak tepat (Emmer dick, 2000 dalamSantrock,2008).

Dalam perspektif humanistic,menekankan pada kapasitas muriduntuk mengembangkan kepribadian,kebebasan untuk memilih nasibmereka, dan kualitas positif (sepertipeka terhadap orang lain). Perspektifini berkaitan erat dengan pandanganAbraham Maslow bahwa kebutuhandasar telientu hams dipuaskan dahulusebelum memuaskan kebutuhan yanglebih tinggi (Santrock, 2008).

Menurut perspektif cognitive,pemikiran murid akan memandumotivasi mereka. Belakangan inimuncul minat besar pada motivasimenurut perspektif kognitif. Minat inibelfokus pada ide-ide sepelii motivasiinternal murid untuk mencapai sesuatu,atribusi mereka (persepsi tentangsebaL-sebab kesuksessan dankegagalan, terutama persepsi bahwausaha adalah faktor penting dalamprestasi), dan keyakinan bahwa merekadapat mengontrol lingkungan merekasecara efektif. Perspektif kognitifjugamenekankan arti penting daripenentuan tujuan, perencanaan danmonitoring kemajuan menuju suatutujuan (Schunk & Ertmer, 2000;Zimmelll1an & Schunk, 200 I dalamSantrock,2008).

Perspektif kognitif ten tangmotivasi sesuai dengan gagasan White(1959), yang mengusulkan konsepmotivasi kompetensi, yakni ide bahwaorang telll10tivasi untuk menghadapi

TAZKlYA Journal ofPsychology Volume 20, Nomor 2, Ok/abel' 2015 175

Page 16: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

Ridwansyah,Diana Mutiah _

lingkungan mereka seCal'a efektif,menguasai dunia mereka, danmemproses informasi seCal'a efisien.White mengatakan bahwa orangmelakukan hal-hal tersebut bukankarena kebutuhan biologis, tetapikarena orang punya motivasi intemaluntuk berinteraksi dengan lingkungansecara efektif(Santrock, 2014).

Penting untuk menyadari bahwamotivasi menghasilkan hubungantimbal balik antaJ'a belajar dan kinerja.Sama halnya motivasi mempengaruhisebuah hasil, apa yang seseorangkerjakan dan pelajad mempengaruhimotivasi berikutnya (Schunk, 1991dalam Schunk & Pintrich, 1996).Ketika siswa mencapai tujuan mereka,pencapaian tersebut merupakan bentukdad kemampuan merekadalam belajar.Keyakinan ini memotivasi siswa untukmenetapkan tujuan selanjutnya. Guruyang memotivasi siswa untuk belajarsering menemukan bahwapembelajaran selanjutnya membantumengembangkan motivasi intrinsikpada siswa (Meece, 1991 dalamSchunk & Pintrich, 1996).

Motivasi Belaj ar di PondokPesantren

Motivasi yang diteliti dalampenelitian ini adalah motivasi belajar dipondok pcsantren. Teori motivasi inidiadaptasi dad teori Cote dan Levine(1997) mengenai motivasi siswamasuk perguruan tinggi yang telahdimodifikasi menjadi motivasi belajardi ponelok pesantren elalam penelitianmereka yang beljudul "student

motivation, learning environments,and human capital acquisition: towardan integrated paradigm of studentdevelopmen". Dalam penelitiannyamereka juga mengatakan tipe motivasisiswa elan tipe lingkunganberperansangat penting elibanelingkan denganpencapaian nilai sebelumnya untukmempreeliksi prestasi akademis.

Jaeli motivasi belajar eli pesantrenaelalah daya penggerak yang aela elalamdiri indivielu (elalam hal ini santri),untuk belajar dan menuntut ilmu eliponelok pesantren agar tujuan atau cita­cita mereka kelak dapat tercapai sesuaidengan yang mereka harapkan.

Jenis-jenis MotivasiSantrock (2008) membagi

motivasi dalam 2 jenis utama yaitumotivasi intrinsik (intrinsicmotivation) dan motivasi ekstrinsik(extrinsic motivation).a. Motivasi Intrinsik (instrinsicmotivation)

Motivasi intrinsik aelalah motivasiyang berasal dari dalam eliri untukmelaknkan sesuatu elemi usaha ituseneliri. Sedangkan Schunk danPintrich (1996) mengatakan bahwamotivasi intrinsikmengacu paelamotivasi untuk terlibat dalam kegiatanbelajar dengan keinginan seneliri.Siswa yang telTIlotivasi secaJ'a intrinsikmengerjakan tugas-tugas merekakarena memang menyukai tugastersebut. Penyertaan tugas aelalahhadiah terseneliri elan tidak tergantungpaela imbalan atau hal-hal ekstemallainnya.

176 TAZKIYA Journal ofPsychology Volume 20. NomoI' 2, Oktobel' 2015

Page 17: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

________Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi bclajar santri di pondok pesantren

b. Motivasi Eksternal (extrinsicmotivation)

Motivasi ekstrinsik adalahkeinginan untuk mencapai sesuatudengan tujuan untuk mendapatkanpenghargaan eksternal atau untukmenghindari hukuman eksternal.Sedangkan menurut Schunk danPintrich (1996) motivasi eksh·insikadalah motivasi untuk ikut serta dalamkegiatan sebagai alat tmtuk mencapaitujuan. Siswa yang tenllotivasi secaraekstrinsik mengeljakan tugas karenamerelca percaya bahwa partisipasimerelca akan menghasilkan hasil yangdiinginkan seperti hadiah, pujian guru,atau menghindari hukuman.

Dimensi Motivasi Belajar

Cote dan Levine (1997)mengembangkan teori motivasi siswayang ditulis oleh Yankelovich (1972).Yankelovich secm·a empiris menilaidua analogi motivasi kesiapan, yang iasebut dengan career-minda/ness danpost-afJluence. Dari teori inilah Cotedan Levine (1997) mengembangkanteori motivasi mereka denganmenambahkan beberapa dimensilainnya, sebagai berilcut:

a. Careerism-materialism (CAR)motivation. Mel11andangpesantren sebagai sarana untulcl11enjadi lebih baik dalam halekonomi, karir, status, dankeadaan lebih bailc dalal11 hidup.

B. Per son a / - in tell e c t u a Idevelopment (PER) motivation.Penelcanan ada pada pertumbuhanpribadi, studi dmlpembelajaran,pemahaman kompleksitas hidupdan dunia.

c. Humanitarian (HUM)motivation. Kepedulian adapada usaha menolong orangyang Icurang belUntung, pedulisesal11a, dan juga l11el11perbailcisistel11 kel11anusiaan Icepadayang lebih baik.

d. Expectation-driven (EXP)motivation. Siswa atau santril11erespon ekspelctasi. dantelcanan dari Iceluarga dantel11an untulc masuk pesantrenagar l11endapatkan statuslulusan pesantren.

e. Default (DEF) motivation.Siswa atau santri tidakl11enyebutkan alasan merekamasuk pesantren, IcecualiIcepercayaan bahwa pilihan itulebih bailc daripada pilihanlainnya.

Peranan Motivasi dalam BelajarPerhatian terhadapmotivasi di

sekolah dalal11 hal ini belajar telahdipengamhi oleh perspelctif Icognitifuntulc meninglcatlcan motivasi siswauntulc l11eraih sesuatu atau untukberprestasi. Santrock (2008)

TAZKIYA Journal ofP~ycllOlogy Volume 20, Nomor 2, Oktober 2015 177

Page 18: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

Ridwansyah,Diana Mutiah. _

menjelaskan peranan penting l110tivasiekstrinsik dan motivasi ekstrinsiksering dipengaruhi oleh insentifeksternal seperti imbalan danhukuman. Misalnya, siswa Immgkinbelajar dengan keras menghadapi ujianuntuk mendapatkan nilai yang baik.Perspektifbehavioral menekankan artipenting dari motivasi ekstrinsik dalamprestasi ini, sedangkan pendekatankognitif dan humanistis lebihl11enekankan padaarti penting darimotivasi instrinsik dalam prestasi.Motivasi intrinsik adalah l110tivasiintemal untuk melakukan sesuatu demisesuatu itu sendiri. Misalnya l11uridl11ungkin belajar menghadapi ujiankarena dia senang pada mata pelajaranyang diujikan itu.

Salah satu pandangan tentangmotivasi intrinsik l11enekankan padadeterminasi diri (deChanns, 1984;Oeci, Koestner, & Ryan, 2001; Oeci &Ryan, 1994; Ryan & Deci, 2000 dalamSantrock, 2008). Oalal11 pandangan ini,murid ingin percaya bahwa l11erekamelakukan karena keinginan sendiJi,bukan karena kesuksesan atau imbalanekstemal. Para periset menel11ukanbahwa motivasi intemal dan minateksterl11al dalal11 tugas sekolahmeningkat apabila murid mel11punyaipilihan dan peluang untulc l1lengambiltanggung jawab personal ataspel1lbelajaran mereka (Grolnick dlclc,2002; Stipek, 1996, 2002 dalal1lSantrock,2008).

Pengukuran Motivasi Belajar diPondokPesantren

Peneliti l1lenggunakan beberapaalatukur sepertiobservasi langsung,rating by othel;dan self-report. Dalampene1itian inipeneliti lebihmel1lfokuskan padaself-report dalambentnk kuisioner untuk mengukurmotivasi santri. Self-reportl11enanglcappenilaian dan pel11yataan siswa atausantri tentang diri mereka sendiri.Pengu.k:uran ini menggunakan skalamotivasi yang merujuk pada teori Cotedan Levin (1997) mengenai motivasi,mereka l1lenyatakan .bahwa terdapatlima dimensi dalal1l l110tivasi yaitu,careerist-materialist (CAR)motivation, .personal"intellecttlClldevelopment (PER) motivation,humanitarian (HUM) motivation,expectation-driven' (EXP) 'Illotivation,dandefault (OEF) motivation.

Hip6tesisPenelitianDalam penelitian ini penelitiingin

melihat pengaruh independentvariable (IV) yangdilcetahui terhadapdependent variable (DV).IV dalampenelitian ini adalah motivasi santribelajar di pondok pesantren(CAR,PER, HUM, EXP, dan DEF), levelkelas, sekolah asal, dan jenis kelal1lin.Sedangkan OV dalam penelitian iniadalah prestasi belajar santri. Karenapenelitian ini diujidengananalisistatistik, l1laka hipotesis yang akan

178 TAZKIYA JOlll'llal ofPsychology Volume 20, Nomo!' 2, Oktobel' 2015

Page 19: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

________Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar santri di pondok pesantren

Mollvasi

'"

'"

level Kelas

Sekolah Asal

lenlsl(elamln

Gambar I. Kerangka berpikir

Ptesta~1

BelaJar

diuji adalah hipotesis nihil yang terdiridari hipotesis mayor dan minor yaitu:

Hipotesis mayor:HO, : Tidak ada pengaruhyang signifikan dari motivasisantri belajar di pondokpesantren, level kelas, sekolahasal danjenis kelamin terhadapprestasi belajar santri PondokPesantren Daar el-Qolam.Hipotesis minor:HO, : Tidak ada pengaruhsignifikan dari motivasicarieerism-materialism (CAR)terhadap prestasi belajar santripondok pesantren.HO, : Tidak ada pengaruhsignifikan dari motivasiperson a 1- in te 11 ec t ua 1development (PER) terhadapprestasi belajar santri pondok

pesantren.H04 : Tidak ada pengaruhsignifikan dari humanitarian(HUM) terhadap prestasibelajar santri pond okpesantren.HO, : Tidak ada pengaruhsignifikan dari expectation­driven (EXP) terhadap prestasibelajar santripondokpesantren.HO, : Tidalc ada pengaruhsignifilcan dari defaUlt (DEF)terhadap prestasi belajar santripondolc pesantren.HO, : Tidak ada pengaruhsignifikan dari level kelasterhadap prestasi belajar santripondokpesantren.HOg : Tidalc ada pengaruhsignifikan dari selcolah asalterhadap prestasi belajar santri

TAZKIYA Journal ofP5ychology Volume 20, Nomor 2, Oklobe,. 2015 179

Page 20: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

Ridwansyah,Diana Mutiah, _

pondok pesantren.RO, : Tidak ada pengaruhsignifikan dari jenis kelaminterhadap prestasi belajar santripondok pesantren.

Populasi dau Sampel

Populasi penelitian ini adalahpara santri Pondok Pesantren Daar El­Qolam yang beljumlah 834 santri.Karakteristik sampel dalam penelitianini meliputi: (a) Masih aktif sebagaisantri pondok pesantren, (b) Santripemah mengenyam pendidikan diluarpondok pesantren (SMP/MTs/yangsederajad baik negeri maupun swasta),(c) santri berada pada level kelas XIdan XII, (d) Santri bersedia menjadiresponden dalam penelitian ini.Sampel penelitian ini berjumlah 134atau 16% dari jumlah total populasidari sampe! awal yang diinginkanpeneliti yaitu 20% dari total populasiyaitu sebanyak ±200 santri. Dari 134santri yang diteliti terdiri dari 62 santrikelas XI dan 72 santri kelas XII.

Teknik pengambilan sample

Teknik yang digunakan dalampenelitian ini adalah nonprobabilitysampling. Artinya teknik pengambilansampel berpotensi bias karena tidaksemua anggota dimasukkan dalampopulasi dan tidak semua anggotamel11punyai kesempatan yang samautnuk dipilih sebagai sampel. Padapenelitian ini penulis menggunakan

teknik convenience sampling yangmerupakan salah satu tekniknonprobability sampling. Teknik inidipilih karena pertimbangan pihakpesantren agar memudahkanpenyebaran alat ukur, yaitn denganmemberikan alat ukur (angket) kepadaguru yang mengajar dalam kelastersebut untuk diberikan kepada santrisebagai sampel penelitian terkait.Dengan pertimbangan tersebut makapeneliti mengambil sampel seluruhsantri dalam satn kelas (kelas XI IPS A,XI IPS B, XI IPS C, XII IPS A, XII IPSB, dan XII IPS C).

Gambaran Umulll SampelPenelitian

Penelitian ini dilakukan diPondok Pesantren Daar El-Qolamdengan jumlah sampel sebanyak 134orang. Adapun gambaran umumsubjek penelitian dapat dilihat padatabel4.l dibawah ini.

Berdasarkan tabe14.1, l11akadiperoleh infonnasi sebagai beriktu:

a. Berdasarkanjenis kelal11innya,dapat diketahui bahwa santriPondok Pesanh'en Daar El­Qolal11 yang beljenis kelaminlaki-laki ,beljumlah 64 orang(47,8%). ,Sedangkan santriyang berjenis kelaminperel11puan sebanyak 70 orang(52,2%). Jadi, dalam penelitianini jumlah sampelperempuanlebih banyak daripada sal11pellaki-laki.

180 TAZKIYA Journal ofPsychology Volume 20. Nomor 2, Oklober 2015

Page 21: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

________Pcngaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar santri di pondok pesantren

Tabel 4.1 Gambaran umum subjek penelitian

Data Demografi N %

Jenis kelamin Laki-Iaki 64 47,8

Perempuan 70 52,2

Level kelas Kelas XI 62 46,3

Kelas XII 72 53,7

Asal Sekolah SMP 95 70,9

MTs 39 29,1

b. Berdasarkan level kelas, dapatdiketahui jumlah santri kelasXI sebanyak 62 orang (46,3%)dan santri kelas XII beljumlah72 orang (53,7%). Jadi dapatdisimpulkan bahwa, remajayang paling banyak dalampenelitian ini adalah santrikelasXII.

c. Dan terakhir berdasarkan asalsekolah sebelum masukpesantren santri yang pemahsekolah di SMP sebanyak 95orang (70,9%) sedangkansantri yang pemah sekolah diMTs sebanyak 39 orang(29,1%). Jadi dapatdisimpulkan bahwa dalampeneltian ini santri yang pernahsekolah di SMP lebih banyakdaripada santri yang pemahsekolah di Mts.

Analisa DeskriftifSkor yang digunakan dalam

analisis statistik pada penelitian ini

adalah skor murni (t-score) yangmempakan hasi! dari proses konversidari raw score. Proses ini dilakukanuntuk memudahkan peneliti dalammelakukan perbandillgan antar skorhasil penelitian variabel yang diteliti.Dengan demikian selumh raw scorepada setiap variabel harus diletakkanpada skala yang sama. Untukmemperoleh deskripsi statistik,peneliti menghitung setiap item yangvalid dan bermualan positif sehinggadiperoleh skor faktor. Skor faktortersebut dihitung untuk menghindaribias dari kesalahan pengukuran. Jadi,penghitungan skor faktor bukanmerupakan penjumlahan setiap itemvariabel seperti pada umumnya, namundengan menghitung true score padasetiap skala. Skor faktar yangdianalisis mempakan skor faktor yangbermuatan pasitifdan signifikan.

Tscore = (10 x skor faktor) + 50Setelah didapatkan t-score, nilai

bakn inilah yang akan dianalisis dalamuji hipotesis korelasi dan regresi. Yang

TAZKIYA Journal ofPsychology Volume 20, NomoI' 2, Oktober 2015 181

Page 22: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

Ridwansyah,Diana Mutiah _

perlu diingat bahwa hal yang sarnaberlalrn untuk semua variabel padapenelitian ini. Skor tersebut disajikandalam tabeI4.2..

Berdasarkan tabel 4.2., dapatdiketahui bahwa jumlah sampelpenelitian sebanyak 134 orang denganskor CAR minimum 31.58 danmaksimum 65.86, PER dengan skorminimnm 34.30 dan skor maksimnm65.73, HUM dengan skor minimum24.94 dan skor maksimum 64.24, EXPdengan skor minimum 32.69 dan skormaksimum 65.28, DEF dengan skorminimum 20.67 dan skor maksimum62,69, tingkatan kelas dengan skorminimum 0.00 dan skor maksin11.lm1.00, asa! sekolah dengan skorminimum 0.00 dan skor maksimum1.00, jenis kelamin dengan skor

m1l1UllUm 0.00 dan skor maksimum1.00, dan terakhir prestasi dengan skorminimal 30.71 dan skor maksimum73.99.

Data skor prestasi, motivasi CAR,motivasi PER, motivasi HUM,motivasi EXP, dan motivasi DEFdiperoleh melalu angket yangdidistribusikan oleh peneliti kepadaresponden. Dengan data skor yangdimiliki, peneliti kemudian membuatkategorisasi responden untukmenentukan jumlah responden padatiap variabel yang terbagi dalam tigakategori yaitu tinggi, sedang, danrendah.Kategorisasi SkOI" VariabelPellelitian

Kategorisasi variabel bertlljllan

Tabel 4.2 Deskripsi statistik variabel penelitian

N Minimum Maximum MeanStd.Deviation

CAR 134 31.58 65.86 50.0000 7.98744

PER 134 34.30 65.73 50.0000 8.38717

HUM 134 24.94 64.24 50.0000 8.24941

EXP 134 32.69 65.28 50.0000 8.06779

DEF 134 20.67 62.69 50.0000 10.00000

Tingkatan Kelas 134 0.00 1.00 0.4627 0.50048

Asal Sekolah 134 0.00 1.00 0.2985 0.45932

Jenis Kelamin 134 0.00 1.00 0.4776 0.50137

Prestasi 134 30.71 73.99 50.0000 1000000

Valid N (listwise) 134

182 TAZKIYA Journal a/Psychology Volume 20, Nomor 2, Oktober 2015

Page 23: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

______--'Pengamh motivasi belajar tcrhadap prestasi belajar santri di pOlldok pesantren

untuk menempatkan individu dalamkelompok-kelompok yang terpisahseCal'a berjenjang menurut suatukontimum berdasarkan atribut yangdiulcur. Dalam penelitian ini,kategorisasi dibagi kedalam tigainterpretasi yaitu tinggi, sedang danrendah. Dengan menggunakan standardeviasi dan mean dari skala T, makadapat ditetapkan norma seperti yangtertera pada tabel 4.3 dibawah ini.Berdasarkan tabel tersebut, dapatdiketahui bahwa jumlah sampelpenelitian sebanyak 134 orang denganskor CAR minimum 31.58 danmaksimum 65.86, PER dengan skorminimum 34.30 dan skor maksimum65.73, HUM dengan skor minimum24.94 dan skor maksimum 64.24, EXPdengan skor minimum 32.69 dan skormaksimum 65.28, DEF dengan skorminimum 20.67 dan skor maksimum62,69, tingkatan kelas dengan skorminimum 0.00 dan skor maksimum1.00, asal sekolah dengan skorminimum 0.00 dan skor maksimum1.00, jenis kelamin dengan skorminimum 0.00 dan skor maksimum1.00, dan teraldlir prestasi dengan skorminimal 30.71 dan skor maksimum73.99.

Data skor prestasi, motivasi CAR,motivasi PER, motivasi HUM,motivasi EXP, dan motivasi DEFdiperoleh melalu angket yangdidistribusikan oleh peneliti kepadaresponden. Dengan data skor yangdimiliki, peneliti kemlldian membuatkategorisasi responden untukmenentukan jumlah responden pada

tiap variabel yang terbagi dalam tigakategori yaitu tinggi, sedang, danrendah.

Kategorisasi Skor VariabelPenelitian

Kategorisasi variabel beJiujuanlmtuk menempatkan individu dalal11kelol11pok-kelol11pok yang terpisahsecara berjenjang menurut suatukontimul11 berdasarkan atribut yangdiulcur. Dalam penelitian ini,kategorisasi dibagi kedalam tigainterpretasi yaitll tinggi, sedang danrendah. Dengan l11enggunakan standardeviasi dan mean dari skala T, makadapat ditetapkan norma seperti yangtertera pada tabe14.3 dibawah ini.

Setelah . norma kategorisasitersebut didapatkan, maka akandiperolehnilai persentase kategoriuntukCAR,PER, HUM, EXP, danDEF.

a. kategorisasi Prestasi, CAR, danPER dibawah ini disajkan tabel 4.4yang l11enunjukkan sebaran variabelprestasi, CAR, dan PER.

Berdasarkan tabel di atas, padavariabel prestasi menunjukkan bahwa18,7% dari total responden memilikitingkat prestasi yang rendah,64,9%responden l11emiliki tingkat kepuasanyang sedang, dan 16,4 respondenmemiliki tingkat kepuasan yang ting;gi.Dapat disil11pulkan bahwa darikeselumhan responden yang diteliti,memiliki tingkat prestasi yangdominan berada pada kategori sedang.

Variabel motivasi CAR

TAZKIYA Journal ofPsychology Volume 20, Nomor 2, Oktober 2015 183

Page 24: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

Ridwansyah,Diana Mutiahl _

menunjukkan bahwa 7,5% dari totalresponden memiliki tingkat motivasiCAR pada kategori rendah, 80,6%responden memiliki tingkat motivasiCAR pada kategori sedang, dan 11,9%responden memiliki tingkat motivasiCAR pada kategori tinggi. Dapatdisimpulkan bahwa dari keseluruhanresponden yang diteliti memilikitingkat motivasi CAR yang palingdominan berada pada kategori sedang.

Variabel motivasi PERmenunjuklcan bahwa 8,9% dari totalresponden memiliki tingkat motivasiPER pada kategori rendah, 72,4%responden memiliki tingkat motivasiPER pada kategori sedang, dan 18,7%responden memiliki til1gkat motivasiPER pada kategori tinggi. Jadi dapaldisimpulkan bahwa dari keseluruhanresponden yang diteliti memilikitingkat motivasi PER yang palingdominan berada pada kategori sedang.

b. Kategorisasi Motivasi HUM,EXP,danDEFdibawah ini disajkan tabel 4.5 yangmenunjukkan sebaran variabelmotivasi HUM, EXP, dan DEF.

Tabel 4.3 Norma skor variabel

Norma

T < 40

40 = T = 60T> 60

Pada tabel di atas dapat dilihatbahwa variabel motivasi HUMmenunjukkan 11 ,2% dari totalresponden memiliki tingkat motivasiHUM pada kategori rendah, 70,9%responden memiliki tingkat motivasiHUM pada kategori sedang, dan 17,9%responden memiliki tingkat motivasiHUM pada kategori tinggi. Jadi dapatdisimpulkan bahwa dari keseluruhanresponden yang diteliti memi/ikitingkat motivasi HUM yang palingdominan berada pada kategori sedang.

Pada variabel motivasi EXPmenunjukkan bahwa 11,9% dari totalresponden memiliki tingkat motivasiEXP rendah, 76,9% respondenmemiliki tingkat motivasi EXP padakategori sedang, dan 11,2% respondenmemiliki tingkat motivasi EXP padakategori tinggi. Jadi dapat disimpulkanbahwadari keselmuhan respondenyang diteliti memiliki tingkat motivasiEXP yang paling dominan berada padakategori sedang.

Terakhir variabel motivasi DEFmenunjukkan bahwa 15,7% dari total

Interpretasi

Rendah

Sedang

Tinggi

184 TAZKIYA Journal ofP:.ychology Volume 20, Nomor 2, Oktober 2015

Page 25: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

_______~Pengaruhmotivasi belajar terhadap prestasi belajar santri di pondok pesantren

Tabel4.5 Kategorisasi skor dimensi motivasi HUM, EXP, dan DEE

HUM EXP DEFKategOll

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Rel1dah 15 11,2 16 11,9 21 15,7

Sedang 95 70,9 103 76,9 76 56,7

Tillggi 24 17,9 15 11,2 37 27,6

Total 134 100 134 100 134 100

Tabel4.6 Model SUl11l11aJY R Square

Model R

0.380'

R Square

0.144

Adjusted R Square

0.089

Std. Error of theEstimate

9.954255

Predictors: (Constant), sckolah asal, jenis kelamin, level kelas, CAR, PER, HUM, EX

Tabel4.7 ANOVAb

Model

Regression

Residual

Total

Sum of Squares

1917.460

11382.540

13300.00

df

8

125

133

Mean Square

239.682

91.060

F

2,632

Sig.

0.011 '

a. Predictors: (Constant), sekolah asai,jenis kelamin, level kelas, CAR, PER, HUM, EXP, DEFb. Dependell variable: Prestasi

TAZKIYA Journal ofP,<,:vchology Volume 20, NomoI' 2, Oktober 2015 185

Page 26: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

Ridwansyah,Diana Mutiah _

responden memiliki tingkat motivasiDEF pada kategori rendah, 56,7%responden memiliki tingkat motivasiDEF pada kategori sedang, dan 27,6%responden memiliki tingkat motivasiDEF pada kategori tinggi. Jadi dapatdisimpulkan bahwa dari keseluruhanreponden yang diteliti memiliki tingkatmotivasi DEF yang paling dominanberada pada kategori sedang.

Analisis Regresi Val"iabelPenelitian

Pada tahapan ini, peneliti akanmenguji hipotesis penelitian denganmenggunakan teknik analisis bergandadengan banhlan software SPSS 17.0.seperti yang telah disebutkan pada bab3, bahwa dalam regresi ada tiga halyang dilihat yaihl , pertama melihatbesaran R square (R,) untukmengetahui beberapa persen (%)varians DV yang dijelaskan oleh IV.Kedua, melihat apakah seluruh IVberpengaruh secaI'a signifikanterhadap DV. Terakhir unhlk melihatsignifikan atau tidaknya koefisienregresi dari masing-masing IV,langkah pertama peneliti melihatbesaran R square unhlk mengetahuiberapa persen (%) varians DV yangdijelaskan oleh IV. Adapun hasilnyadapat dilihat pada tabeI4.6.

Berdasarkan tabel di atas, dapatdiketahui bahwa dengan menggunakanseluruh IV terhadap DV, diperoleh nilaiR Square (R') = 0.144 atau 14,4%disebabkan oleh bervariasinya variabelindependen sedangkan sisanya sebesar

85,6% dijelaskan oleh variabel laindiluar penelitian.

Langkah kedua, penelitimenganalisis dampak dari seluruhindependent variable terhadapprestasi. Adapun hasil uji F dapatdilihatpada tabeI4.7.

Dari tabel di atas, jika melihatklom paling kanan (kolom sig.),diketahui bahwa nilai sig adalah 0,011atau p = 0,011 dengan nilai p < 0,05,sehingga dapat disimpulkan hipotesisnihil yang menyatakan tidak terdapatpengaruh signifikan dari seluruhvariabel bebas terhadap prestasiditolak. Berdasarkan hasil tersebut,malea dapat diketahui bahwa terdapatpengaruh yang signifikan darikeseluruhan IV yaitu careerism­materialism (CAR), personal­intellectual development (PER),humanitarian (HUM), expectationdriven (EXP), default (DEF), levelkelas, sekolah asal, dan jenis kelaminterhadap prestasi.

Peneliti melakukan uji hipotesisminor lmhlk melihat koefisien regresisetiap variabel bebas (IV). Jika nilai t >1,96 maIm koefisien regresi tersebutsignifikan yang beralii bahwa IVtersebut memiliki dampak yangsignifikan terhadap ketangguhanmental. Unhlk melihat signifikan atautidaknya suatu koefisien yangdihasilkan maka cukup dengan melihatnilai sig pada kolom yang palingkanan, jika p<0,05 maIm koefisienregresi tersebut signifikan yang berartivariabel bebas tersebut memiliki

186 TAZKIYA Jot/rnal ojPsychology Volume 20, Nomor 2, Oktober 20 IS

Page 27: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

________,Pengamh motivasi bclajar terhadap prestasi belajar santri di pondok pesantren

Tabel 4.8 Koefisien regresi

Unstandardizedcoefficients

Std.Model B Error

(constant) 32.105 9.712

CAR -0.133 0.113

PER 0.139 0.121

HUM 0.009 0.115

EXP 0.046 0.107

DEF 0.299 0.087

Level kelas 0.372 1.736

Sekolah asal 2.829 1.897

Jenis -2.243 1.729kelamin

a. Dependent variable: Prestasi

Standardizedcoefficients

Beta

-0.107

0.117

0.007

0.037

0.299

0.019

0.130

-1.12

T Sig.

3.306 0.001

-1.176 0.242

1.152 0.251

0.077 0.939

0.429 0.669

3.443 0.001 *

0.214 0.138

1.491 0.831

-1.297 0.197

Tabel 4.9 Sumbangan varians dari masing-masing IV

R SquareF Change dfl df2 Sig. F ChangeModel R Change

CAR 0.007 0,000 0,007 132 0,933

PER 0,191 0,037 4.974 131 0,027

HUM 0,191 0,000 0,001 130 0,973

EXP 0,192 0,000 0,046 129 0,830

DEF 0,338 0,077 11,187 128 0,001

Level kelas 0,359 0,002 0,337 126 0,563

Sekolah asal 0,380 0,0 15 2.225 125 0,138

Jenis0,356 0,012 1,778 127 0,185kelamin

TAZKIYA Journal ojPsychology Volume 20, Nomor 2, Oktober 2015 187

Page 28: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

Ridwansyah,Diana Mutiah _

pengamh yang signifikan terhadapvariabel terikat dan sebaliknya, berikutpenjelasannya.

Berdasarkan tabeldiatas, dapatdiketahui bahwa koefisien regresi IVyang signifikan adalah default (DEF),sedangkan sisanya yaitu careerism­materialism (CAR), personal­intellectual development (PER),humanitarian (HUM), expectationdriven (EXP), level kelas, sekolah asal,danjenis kelamin tidak signifikan. Halini berarti dari delapan (8) hipotesisminor, hanya terdapat satu (I) hipotesisyang signifikan, yaitu H05 sehinggademikian, dapat disusun persamaanregresi dari persamaan prestasi sebagaiberikut:pJ'estasi = 33,105 0,133 CAR + 0,139

PER + 0,009 HUM + 0,046EXP + 0,299 DEF + 0,372level kelas + 2,829 sekolahasal 2,243 jenis kelamin

Berdasarkan uraian di atas dapatdiketahui bahwa koefisien regresi yangsignifikan ada pada variabel default(DEF), sedangkan IV selebihnya tidaksignifikan. Berikut penjelasan darinilai koefisien regresi yang diperoleholeh masing-masingvariabel bebas:

a. Va ria bel car e e r ism ­materialism (CAR) terhadapprestasi belajar santri, diperolehnilai koefisien regresi sebesar ­0,139 dengan signifikansi 0,242(p> 0,05), hal ini menunjukkanbahwa variabel careerism­materialism (CAR) tidakmemberikan pengaruh yang

signifikan terhadap prestasibelajar santri.

b. Variabel personal-intellectualdevelopment (PER) terhadappre stasi belajar santri,diperoleh nilai koefisienregresi 0,139 dengansignifikansi 0,251(p > 0,05),hal ini menunjukkan bahwavariabel personal-intellectualdevelopment (PER) tidakmemberikan pengaruh yangsignifikan terhadap prestasibelajar santri.

c. Variabel humanitarian (HUM)terhadap prestasi belajar santri,diperoleh nilai koefisienregresi 0,009 dengansignifikansi 0,939(p > 0,05),hal ini menunjukkan bahwavariabel humanitarian (HUM)tidak memberikan pengamhyang signifikal\ terhadapprestasi belajar santri.

d. Variabel expectation-driven(EXP) terhadap prestasi belajarsantri, diperoleh nilai koefisienregresi 0,046 dengansignifikansi 0,669 (p > 0,05),hal ini menunjukkan bahwavariabel expectation-driven(EXP) tidak memberikanpengaruh yang signifikanterhadap prestasi belajar santri.

e. Variabel default (DEF)terhadap prestasi belajar santri,diperoleh nilai koefisienregresi 0,299 dengan

188 TAZKIYA Journal ofPsycholo&ry· Volume 20, Nomor 2, Oktober· 2015

Page 29: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

________Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar santri di pondok pesantren

signifikansi 0,001 (p < 0,05),hal ini menunjukkan bahwavariabel default (DEF) secarapositif memberikan pengaruhyang signifikan terhadapprestasi belajar santri. Artinyasemakin tinggi variabel defaultmaka semakin tinggi pulaprestasi yang didapat.

f. Variabel level kelas terhadapprestasi belajar santriDiperoleh nilai koefisienregresi 0,372 dengansignifikansi 0,138 (p > 0,05),hal ini memmjukkan bahwavariabel level kelas tidakmemberikan pengaruh yangsignifikan terhadap prestasibelajar santri.g. Variabel sekolah asalterhadap prestasi belajar santriDiperoleh nilai koefisienregresi 2,829 dengansignifikansi 0,831 (p > 0,05),hal ini menunjukkan bahwavariabel sekolah asal tidakmemberikan pengaruh yangsignifikan terhadap prestasibelajar santri.h. Variabel jenis kelaminterhadap prestasi belajar santriDiperoleh nilai koefisienregresi 2,243 dengansignifikansi 0,197 (p > 0,05),hal ini menunjukkan bahwavariabel jenis kelamin tidakmemberikan pengaruh yang

signifikan terhadap prestasibelajar santri.

Koefisien regresi B merupakankoefisien regresi yang tidak terstandar(unstandardized coefficients) dalampenggunaan skala yang berbeda. Olehlcarena itu, koefisien regresi B tidakdapat melihat koefisien regresi manayang lebihtinggi. Dntuk dapatmembandingkan koefisien regresimaka harus melihat koefisienterstandar (standardized coefficients)beta. Dari koefisien beta ini, dapatdilihat angka koefisien regresi manayang. menunjukkan pengaruh yanglebih kuat terhadap variabel terikat.

PengujianProporsi Varian Masing­masingIV

Pengujian proporsi varianbertujuan untuk mengelahuisumbangan masing-masing variabeibebas terhadap prestasi. Besamyaproporsi varial1s pada prestasi dapatdilihatpada tabeI4.9.

28

Berdasarkan tabel di atas, dapatdisampaikan informasi sebagaiberikllt:

a. Diketahui bahwa R change daricareerism-materialism (CAR)adalah 0,000, artinya variabelini memberikan sumbanganvarian sebesar 0% terhadapprestasi belajar. SUl11bangantersebut tidak signifikan secarastatistik dengan F = 0,007, df=1,132.

TAZKIYA JournalofP!>TChology Volume 20, Nomor 2, Oktobel' 2015 189

Page 30: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

Ridwansyah,Diana Mutiah _

b. Diketahui bahwa R change darip ers ana 1- i n te II ec tu a Idevelopment (PER) adalah0,037, artinya variabel inimemberikan sumbanganvarians sebesar 3,7% terhadapprestasi belajar. Sumbangantersebut signifikan seCaI'astatistik dengan F = 4,974, df=1,131.

c. Diketahui bahwa R change darihumanitarian (HUM) adalah0,000, artinya variabel inimemberikan sumbanganvarians sebesar 0% terhadapprestasi belajar. Sumbangantersebut tidak signifikan seC31'astatistik dengan F = 0,001, df=1,130.

d. Diketahui bahwa R change dariexpectation-driven (EXP)adalah 0,000, aJiinya variabelini memberikan sumbanganvarians sebesar 0% terhadapprestasi belajar. Sumbangantersebut tidak signifikan secarastatistik dengan F = 0,046, df=1,29.

e. Diketahui bahwa R change darid€;fault (DEF) adalah 0,077,artinya variabel inimemberikan sum bang anvarians sebesar 7,7% terhadapprestasi belajar. Sumbangantersebut signifikan secarastatistik dengan nilai F =11,187,df=I,128.

f. Diketahui bahwa R change darilevel kelas adalah 0,002,

artinya variabel inimemberikan sumbanganvarians sebesar 0,2% terhadapprestasi belajar. Sumbangantersebut tidak signifikan secarastatistik dengan nilai F = 0,337,df= 1,126.

g. Diketahui bahwanilai Rchange dari sekolah asal adalah0,015, artinya variabel inimemberikan sumbanganvarians sebesar 1,5% terhadapprestasi belajar. Sumbangantersebut tidak signifikan secaJ'astatistik dengan nilai F = 2,225,df= 1,125.

h. Diketahui bahwanilai Rchange dari jeniskelaminadalah 0,012, artinyavariabelini memberikan sumbanganvarians sebesar 1,2% terhadapprestasi belajar. Sumbangantersebut tidak signifikan secarastatistik dengan nilai F = 1,778,df= 1,127.

Dari pemaparandi atas, dapatdisimpulkan bahwa daridelapan IVyaitu motivasi careerism-materialism(CAR) , personal~intellectual

development (PER), humanitarian(HUM), expectation driven (EXP),default (DEF), levelkelas, sekolahasal, dan jeniskelamin, hanya empatIV yang signifikansumbangannyaterhadap prestasi yaitu. variabelmotivasi PER, DEF, sekolah asal danjenis kelamin.

Sementara empat variabellainnya memiliki sumbangan yang

190 TAZKIYA Journal ofPsychology Volume 20, Nomor2, Oktober 2015

Page 31: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

________Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar santri di pondok pesantren

tidak signifikan. Dengan melihatbesaran R' yang dihasilkan setiappenambahan IV (snmbangan proporsivarians yang diberikan), dari delapanIV tersebnt, maka dapat dinkurvariabel mana yang memberikansumbangan paling besar terhadap DVHal tersebut dapat diketahui denganmelihat nilai R' change. Semakin besarnilai R2 change maim semakin besarnilai sumbangan yang diberikanterhadapDV.

Berdasarkan tabel di atas makadapat disllslln urutan IV dari yangseCaI'a signifikan sumbangan dalamvarian DV mulai dari yang terkecilhingga yang terbesar. Variabel dengansumbangan yang terkecil adalahvariabel jenis kelamin dengan R2

change sebesar 1,2%, kemudianvariabel sekolah asal dengan R2 changesebesar 1,5%, lalu variabel motivasiPER dengan R2 change sebesar 3,7%,selanjutnya variabel motivasi DEFdengan R' change sebesar 7,7%.

KESIMPULAN, DISKUSI, DANSARAN

Pada bab lima peneliti akanmenjelaskan lebih ianjllt hasil daripenelitian yang telah dilakulcan. Babini terdiri dari tiga bagian yaitukesimpulan, dislcusi dan sara.

1.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis datadan pengllj ian hipotesis, malca dapat

ditarilc beberapa kesimpulan sebagaiberilcut:

a. Hipotesis mayor yangmenyatakan bahwa tidak adapengamh yang signifikan darimotivasi belajar di pondokpesantren terhadap prestasibelajar santri ditolak. Artinyaada pengamh yang signifilcansecara bersama-sama darimotivasi belajar di pondolcpesantren (careerism­materialism, personal­intellectual development,humanitarian, expectationdriven, default), level kelas,asal selcolah dan jenis kelaminterhadap prestasi belajar sanh·i.

b. Dari delapan IV yang diuji,ternyata hanya satu IV yangberpengamh secara signifikanterhadap perasaan kesepian,yaitu variabel dEi/atilt (DEF)yang berpengaruh secarapositifterhadap prestasi belajarsantri.

c. Berdasarkan. proporsi variansdari masing-masing IVterhadap DV, dilcetahui bahwaterdapat dua IV yang signifilcansumbangannya terhadapprestasi belajar, yaitupersonal­intellectual development(PER) dan default (DEF).Tetapi, dilihat dari besarsumbangannya defaultmerupakan variabel yangpaling besar sumbangannyaterhadap prestasi belajar.

TAZKlYA Journal a/Psychology Volume 20, Nomor 2, Oktaba 2015 191

Page 32: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

Ridwansyah,Diana Mutiahl _

3.1. Diskusi

Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa pengaruh variabel motivasimasuk pesantren (CAR, PER, HUM,EXP, dan DEF) terhadap prestasibelajar santri pondok pesantren,mendapatkan hasil yang signifikan.Hal tersebut sejalan dellgan penelitianCote dan Levine (1997) mengenaimotivasi masuk perguruan tinggi.Sedangkan jika dilihat dari setiapdimensinya penelitian ini berbandingterbalik dengan penelitian Cote danLevine (1997). dalam penelitiannya,mereka menyebutkan bahwa empatdari lima motivasi tersebnt memiJikipengaruh yang signifikan terhadappre stasi kecuali motivasi EXPsedangkan dalam penelitian ini hany~satu dimensi motivasi yaitu DEF yangmemiliki pengamh signifikan terhadapprestasi belajar. Cote dan Levine(1997) menyatakan bahwa personal­intellectual development (PER) dancareerirsm-materialism motivation(CAR) mempunyai pengaruh yangkuat di antara variabel yang lain dalammeramalkan prestasi belajar, dandefault motivation (DEF) adalahperamal yang buruk dalammeralllalkan prestasi belajar.Sedangkan berdasarkan hasilpenelitian yang dilakukan olehpeneliti, maka hanya variabel defaultmotivation (DEF) yang melllberikanpengaruh atau dapat meramalkanprestasi belajar, sedangkan variabellainnya (CAR, PER, HUM, dan EXP)

tidak lllemiliki pengaruh yangsignifikan at au tidak dapatllleramalkan prestasi belajar.

Pada dimensi Ill()tivasi CAR yangmenekankan pada pengembangankarir, didapatkan hasil yang tidaksignifikan. Hal tersebut juga sejaJandengan alasan tiga dari empatsantriyang mengatakan bahwa mereka tidakpernah lllelllikirkan tentangpengembangan karir ketika pertamakali masuk pondok pesantren.Selanjutnya pada dimensi motivasiPER yang menekankan padapengelllbangan inteligensi personal,didapatkan hasil yangtidak signifikan.Hal tersebutjuga sejalan dengan alasansantri yang mengatakan bahwa merekatidak pernah lllembayangkan apa yangharus dilakllkanketika masukpesantren, apalagi mengenaipengembangandiri, merekahanyamengikuti apa yang orang tua merekaperintahkan(tiga dari elllpat santrimasuk pondok pesantrenkarenadorongan orang tua).

Dimensi ·lllotivasi HUM •. yangmenekankan pada pemberian maanfaatterhadap sesama, baik di lingkunganpesantren lllaupun di lllasyarakat,didapatkan hasil yang tidak signifikan.Hal tersebutjuga sejalan dengan asalantiga dari empat orang santri yanglllengatakan .bahwa .lllereka setelahlulus ingin lllelanjutkan studi ketingkat yang lebih tinggi(perguruantinggi), jadi tidak langsunglllengalllalkan ilmu yang telahdidapatkan di pesalltren kepada

192 TAZKIYA Journal ofPsychology Volume 20, Nemer 2, Oktober 2015

Page 33: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

________Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar santri di pondok pesantren

masyarakat umum. Yang terakhiradalah dimensi motivasi EXP, yangmenekankan pada harapan orang tuadan keluarga agar mereka dapatberprestasi dan lulus dengan predikatyang baik, hasil yang didapatkan tidaksignifikan. Hal tersebut juga sejalandengan alasan tiga dari empat santriyang mengatakan bahwa walaupunmereka masuk pesnatren karena orangtua mereka, namun orang tua dankeluarga mereka tidak pemah menekanmereka untuk mendapatkan hasil atauprestasi yang maksimal, kebanyakanorang tua hanya menginginkan anakmereka dapat mendalami ataumengetahui ilmu agama atau minimaldapat mengaji.

Hasil dari penelitiannyadidapatkan bahwa terdapat pengamhyang signifikan antara latar belakangpendidikan terhadap hasil belajarmahasiswa khususnya di semester­semester awal, namun selanjutnyatidak terdapat perbedaan yang tcrlalunyata. Dari penelitian tersebut dapatdisimpulkan bahwa tidak terdapatpengamh yang signifikan antara levelkelas dan sekolah asal terhadapprestasi, peneliti menyimpulkanbahwa pengalaman sebelumnya tidakberpengaruh terhadap prestasi belajar.Ada faktor yang lebih berpengaruhterhadap prestasi belajar yang tidakterkontrol dalam penelitian ini, sepeliiminat belajar, intelegensi, dan lain­lain.

Variabel yang memiliki pengaruhtidak signifikan terhadap prestasi

adalah jenis kelamin, diperoleh hasildalam penelitian ini bahwa jeniskelamin memiliki pengamh yang tidaksignifikan terhadap prestasi belajar.Banyak peneliti yang berbedapendapat mengenai pengaruh jeniskelamin terhadap prestasi belajar.Seperti penelitian yang dilakukan olehSeveriens dan Dam (1997)mengatakan bahwa terdapat perbedaanrata-rata yang kecil antara jeniskelamin dengan prestasi belajar.Sedangkan penelitian yang dilakukanoleh Ekawati dan Wulandari (20 II)menyatakan bahwa tidak terdapatpengaruh yang signifikan antara jeniskelamin dengan prestasi belajar siswa.

Saran

a. Berdasar hasil analisis regresi,sumbangan efektif dari hasilpenelitian pada pengaruhmotivasi masuk pesantrenterhadap prestasi belajar santripondok pesantren secarakeseluruhan menunjukkanhasil yang signifikan walaupuntidak cukup besar pengaruhnyaterhadap prestasi belajar.Dntuk penelitian selanjutnyayang dilakukan olehmahasiswa atau para penelitilain diharapkan mampumenemukan variabel-variabellain yang juga mempengamhiprestasi belajar santri, sepertiminat belajar sehinggapenelitian ini akan terus

TAZKlYA Journal ofPsychology Volume 20, Nomor 2, Oktaber 2015 193

Page 34: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

Ridwansyah, _Diana Mutiah_

berkembang, agar dapatmenghasilkan data yang lebihakurat dan dapat menemukanvariabel mana yang memilikipengaruh besar dal.ammeningkatkan prestasl belajar.

b. Sampel dalam penelitian iniberjumlah 134 santri yaitu16, I% dad jumlah populasiyaitu 834 santri atau sebanyak83,9%. Dalam penentuansampel, peneliti tidak memilihlangsung sampel yang akanditeliti, namun atas dasarkebijakan dari pihak pesantrenyang mengharuskan penelitimemberikan angket penelitiankepada mereka untukdidistribusikan per-kelassesuai kuota yang ada. Haltersebut dapat jugamempengaruhi hasil penelitianini, karena peneliti tidak bisamengontrol sampel yang ada.Jadi untuk penelitianselanjutnya diharapkan bisamemberikan angket secaralangsung kepada sampel yangtelah dikontrol dan jugadiharapkan agar mendapatkansampel yang lebih bervariasilagi agar penelitian ini lebihakuratdan lebih representatif.

c. Dntuk mengukur motivasibelajar di pondok pesantren,peneliti menggunakan sampelsantri kelas XI dan kelas XIIyaitu mereka yang telah berada

di pesantren lebih dari setahun,sehingga dapat mempengaruhihasil penelitian karenaseharusnya sampel yang ditelitiadalah mereka yang bammasuk pesantren, sehinggaalasan mereka belaj ar .dipondok pesantren masih fi'eshbelum terpengamh oleh faktor­faktor lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, H. (2007). Modernisasi SistemPendidikan Pesantren. DalamHarapandi Dahri (cd).Modernisasi PesaTltren (39).Jakarta: KemenagRI.

Amin, K. (2013). Analisis danInterpretasi Data Pada PondokPesantren, Madrasah Diniyah(Madin), Taman PendidikanQur'an (TPQ) Tahun Pelajaran2011-2012. ATlalisis StatistikPendidikan Islam. Diullduhtanggal 21 Juli 2014 darihttp://pendis.kemenag.go.id(file/dokumenipontrenanalisis·rllf·

Barry, D.P. (2000). Education for allStatus and Trends 2000:Assessing LearningAchievement. France: EFAFommgSecretariatUNESCO

Boarding Scool Review LLC. (2014).Why Boarding School?

194 TAZKIYA Journal ofPsychology Volume 20, Nomor 2, Oktabe,. 2015

Page 35: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

________Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar santri di pondok pesantren

Diunduh tanggal 21 Juli 2014dar ihttp://www.boardingschoolreview.com/atiicles/ I

British Council. (2012). Why Choose aUK Boarding School?Diunduh tanggal 21 Juli 2014dar ihttp://www.educationukorg/global/articles/why-choose-uk­boarding-school!

Center on Education Policy. (2007).Are Private High SchoolsBetter Academically thanPublic High Schools?Diunduh tanggal 21 Juli 2014dar ihttp://www.edline.com/uploads/pdf! Private Schools Repprt.J24l

Cote, J.E., & Levine, C. (1997).Student Motivations, LearningEnvironments, and HumanCapital Acquisition: Toward anIntegrated Paradigm ofStudentDevelopment. Journal ofCollege Student Development.Diambil pada 21 Juli 2014 darihttps://www.google.com/url?sa=t&rct=i&g=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=OCCMQfjAA&url=http%3Ao,.{,2F%2Fwww.researchgate.net%2Fpublication'Yo2F232543098 Student .motivations_Iearning environments and human capitalacguisition

Toward_an integrated paradigm of student development%2Ffile%2F72e7e525] 8860d34d4.pdf&ei=PdbNU57TIMW6uAT9n4Fo&usg=AFQjCNHnzQlyLhVgGBjsHPiKgHlbst IDcg&sig2=gtMawiEFB6Eb5aQoMxfOeg&bvm=bv.71198958,d.c2E

Ekawati, A., & Wulandari, S. (2011).Perbedaan Jenis KelaminTerhadap Kemampuan Siswadalam Mata PelajaranMatematika (Studi KasusSekolah Dasar). Jurnal Ilmu­ilmu Sosial. Diunduh tanggal21 Juli 2014 dari http://kopertisll.net!jurl1al/Vol. 3%20N 0.] %20Pebruari%2020 11.%2003%20Aminah%20Ekawati%20dal1%20Shinta%20Wulandari.pdf

Habibah, N. (2007). ModernisasiPesantren: Studi pad aPesantren AI-Mizan Lebak­Banten. Dalam HarapandiDahri (ed). ModernisasiPesantren (145-146). Jakarta:KemenagRI.

Linn, R. Student Learning, StudentAchievement: How DoTeachers Measure Up? Areported by the StudentLearning, Student AchievementTask Force National BoardforProfessional TeachingStandars. Diunduh tanggal 21

TAZKIYA Journalo/Psychology Volume 20, Nomor 2, Oktobef' 2015 195

Page 36: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

Ridwansyah,Diana Mutiah _

Juli 2014 darihttp://www.nbpts .org/sites/default/ files/documents/research/NBPTS Student%20Learning%20Student%20Achievement%20(2).pdf

Mlambo, V. (2011). An Analysis ofSome Factors AffectingStudents AcademicPerfonnance in an IntroductoryBiochemistry Course at theUniversity of the West Indies.Carabean Teaching Scholar 1(2) novemvha Diunduh 21 Juli2014 darihttp://libraries .sta.uwi. edu/journals/ojsi index.phl2/cts/article/ viewFile II 0/7

Nugroho, C., & Pramukantoro, J.A.(2014). Pengaruh MotivasiBelajar MahasiswaBerdasarkan Latar BelakangSekolah pada Mata KuliahPraktik Dasar Listrik danMatematika Teknik 1 terhadapPrestasi Belajar Mahasiswa S1PTE UNESA Tahun Angkatan2012.JurnalPendidikan TeknikElektro Volume 03 Nomor 01Tahun 2014. Diunduh padatanggal 21 Juli 2014 darifile:///C:/Users/Ugienudin/Downloads/201636339­Pengaruh-Motivasi-Belaj ar­Mahasi s wa-B erdasarkan­Latar-belakang-Sekolah-pada­Mata-Kul iah-Praktik-Dasar-

Lis tr ik -dan -Ma tem ati ka­Teknik-I-terhadap-Prestas.pdf

Priskasari, Y. (2002). PengaruhMotivasi Belajar di Pesantrenterhadap Prestasi Belajar padaMadrasah Diniyah Pesantrenal-Munawwir KrapyakYogyakarta. JurusanPendidikan Agama IslamFakultas Tarbiyah Ins titu tAgama Islam Negeri SunanKalijaga Yogyakarta. Diunduhtanggal 21 Juli 2014 dari!Ll..t..n : / / dig iii b . u ilL::snka.ac.iel/9488/I/BAB%,20I.%20V.pelf

Rizal, A.S. (20 II). Transfonnasi CorakEdukasi dalam SistemPendidikan Pesantren, dari PolaTradisi ke Pola Modem. JurnalPendidikan Agama Islam­Ta'lim Vol. 9 No. 2 2011.Diundull tanggal 21 Juli 2014dari http://jumal.· upi.edu/file/OITRANSFORMASICORAl( EDUKAS1 DALAMSISTEMPENDIDIKANPESANTREN DARI POLARADISI KE POLA MODERNR1ZAL.pdf

Santrock, J.W.EducationalPsychology. PsikologiPendidikan. Hmya. Bimasena(teIj). (2014). Jakarta: SalembaHumanika

Santrock, J.W. EducationalPsychology. Psikologi

196 TAZKlYA Journal ofPsychology Volume 20. Nomor 2, Ok/obel' 2015

Page 37: of'Psycfw{ogy - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34584/3/DIANA... · non-atletik seperti student goverment dan juga organisasi lain. Ketiga,

________Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar santri di pondok pesantren

Pendidikan. Tri Wibowo (terj).(2008). Jakmia: Prenada MediaGmp

Sanusi, U. (2012). PendidikanKemandirian di PondokPesantren (Studi MengenaiRealitas Kemandirian Santri diPondok Pesantren Bahml UlumTasikmalaya). JurnalPendidikan Agama Islam.Diunduh tanggal 21 Juli 2014dari http://jurnal. upi.edu/file/03 PendidikanKemandirian di PondokPesantren-Uci Sanusi I.pdf

Schunk, D.H., & Pintrich, P.R. (1996).Motivation in Education:Theory, Research, andApplications. New Jersey:Prentice-Hal, Inc

Severiens, S., & Dam, G.T. (1997).Gender and Gender IdentityDifferences in Learning Styles.Educational Psychology.0144/97/01-2/0079-15

Sulistiana., Sriyono., & Nurhidayati.(2013). Pengamh Gender, GayaBelajar, dan ReinforcementGuru terhadap Prestasi BelajarFisika Siswa Kelas XI SMANegeri Se-KabupatenPurworejo Tahun Pelajaran2012-2013. Radiasi Vol 3 No 2Sulistiana. Diunduh padatanggal 21 Juli 2014 darihttp://download.portalgaruda.oL,f!1 artic1e.php?artic1e=9765Q

&val=614&title=PENGARUH%20GENDER.%20GAYA%2OBELAJAR.%20DAN%20REINFORCEMENT%20GURU%20TERHADAP%20PRESTASI%20BELAJAR%20FISIKA%20SISWA%20KELAS%20XI%20SMA%20NEGERI%20SEKABUPATEN%20PURWOREJO%20TAHUN%20PELAJARAN%2020 12/2013

Syah, M. (20 I0). Psikologi Pendidikandengan Pendekatan Baru.Bandung: Remaja Rosdakmya

TABS. The Truth about BoardingSchool: A Comparative Study ofSecondmy School Education.Diunduh tanggal 21 Juli 2014dari http://www.arm van dna vy ac ad CI1lY.

org/system Ifileslboarding truth.pdf

TAZKIYA Journal ofP1>:vcJlOlogy Volume 20, Nomor 2, Oktober 2015 197