Observasi AC Mobil

53
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetauan dan teknologi pada saat ini memang sangat pesat dan terus terjadi dengan tiada hentinya. Hal itu terlihat dari berbagai produk teknologi yang tercipta semakin banyak dan canggih. Inovasi tersebut tidak hanya pada satu bidang tertentu saja seperti komunikasi, informasi, transportasi tetapi juga dibidang lainnya. Perkembangan teknologi transportasi sangat cepat terutama dalam bidang otomotif. Pada saat ini inovasi dalam otomotif semakin memanjakan pemakai, dengan adanya terobosan teknologi yang terbaru harus mampu memenuhi tuntutan pemakai (konsumen). Hal ini membuat pemakai lebih mudah, aman dan nyaman karena telah disertakan perangkat keamanan dan kenyamanan yang lengkap, yang akan berfungsi optimal, meliputi : rem, suspense, kemudi sistem pendingin (AC mobil) dan lain sebagainya. Di samping itu tuntutan dimasa yang akan datang lebih tinggi dan ketat, sehingga mahasiswa diharapkan 1 | Page

description

ac mobil

Transcript of Observasi AC Mobil

Page 1: Observasi AC Mobil

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetauan dan teknologi pada saat

ini memang sangat pesat dan terus terjadi dengan tiada hentinya. Hal itu terlihat

dari berbagai produk teknologi yang tercipta semakin banyak dan canggih.

Inovasi tersebut tidak hanya pada satu bidang tertentu saja seperti komunikasi,

informasi, transportasi tetapi juga dibidang lainnya.

Perkembangan teknologi transportasi sangat cepat terutama dalam bidang

otomotif. Pada saat ini inovasi dalam otomotif semakin memanjakan pemakai,

dengan adanya terobosan teknologi yang terbaru harus mampu memenuhi

tuntutan pemakai (konsumen). Hal ini membuat pemakai lebih mudah, aman dan

nyaman karena telah disertakan perangkat keamanan dan kenyamanan yang

lengkap, yang akan berfungsi optimal, meliputi : rem, suspense, kemudi sistem

pendingin (AC mobil) dan lain sebagainya.

Di samping itu tuntutan dimasa yang akan datang lebih tinggi dan ketat,

sehingga mahasiswa diharapkan benar-benar membekali diri dengan segala

sesuatunya, bukan hanya sekedar teori yang didapat dari bangku perkuliahan

secara konseptual saja tetapi juga harus memahami dan mengetahui bagaimana

pelaksanaannya dilapangan dan kondisi yang terjadi di lapangan sebenarnya.

Dalam rangka mengantisipasi hal tersebut, Mata kuliah Chassis Otomotif

di Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik dan Kejuruan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebagai salah satu bagian dari lembaga

pendidikan berupaya untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

berkualitas dan siap pakai. Salah satu cara yang dipakai adalah dengan

1 | P a g e

Page 2: Observasi AC Mobil

P a g e | 2

mengirimkan mahasiswa yang telah memenuhi syarat untuk melaksanakan

observasi ke bengkel tentang sistem pendingin (AC mobil) yang mana akan

menjadikan pedoman pada praktik atau kerja di lapangan nantinya dalam

persiapan atau terjun ke dunia kerja.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, supaya penulisan laporan

ini tidak terlalu luas dari permasalahan yang dihadapi di bengkel, maka

pembahasan dalam penulisan laporan ini perlu adanya batasan masalah yaitu

pada Manajemen bengkel di Rally Auto Service Surakarta dan Perbaikan

sistem pendingin (AC mobil) pada mobil Nissan X Trail Tahun 2008 dengan

keluhan Hembusan udara hanya mati dan tinggi (rendah dan sedang mati) dan

juga AC yang kurang dingin di bengkel Rally Auto Service Surakarta.

C. Tujuan Observasi

Adapun tujuan dilakukanya observasi ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

Mahasiswa memperoleh pengalaman, tambahan wawasan dan ilmu

pengetahuan terkini mengenai perkembangan dalam bidang otomotif

khususnya Teknik Pendingin (AC mobil) sehingga dapat mengembangkan dan

menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan pada saat perkuliahan, bila

memungkin mahasiswa diharapkan dapat menemukan ilmu pengetahuan yang

tidak diajarkan di mata perkuliahan, sehingga diharapkan dapat memantapkan

kompetensi kejuruan mahasiswa dan meningkatkan mutu lulusan dari Program

Studi Pendidikan Teknik Mesin konsentrasi otomotif pada saat terjun mengajar

di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Page 3: Observasi AC Mobil

P a g e | 3

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus observasi antara lain sebagai berikut:

a. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menambah ilmu

pengetauan dan keterampilan yang telah diperoleh selama mengikuti

pendidikan di Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

b. Mahasiswa mendapat tambahan bekal pengalaman untuk persiapan yang

lebih matang sebelum terjun ke lapangan untuk mengajar di SMK serta

mahasiswa memperoleh kesempatan untuk meningkatkan keterampilan

kerja praktik

c. Memenuhi tugas mata kuliah Teknik Pendingin pada semester VII.

D. Manfaat Observasi

Adapun manfaat dari observasi tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Manfaat Bagi Mahasiswa

Observasi ini memiliki manfaat bagi mahasiswa, antara lain adalah:

a. Mahasiswa dapat memahami keadaan dan kebutuhan di dunia industri

khususnya yang berhubungan dengan system pendingin (AC mobil)

b. Mahasiswa mendapat kesempatan untuk membandingkan dan

mempraktikkan antara ilmu teori tentang system pendingin (AC

mobil) yang diperoleh di kampus dengan ilmu praktis yang diterapkan

di tempat Bengkel

c. Memperoleh tambahan wawasan mengenai dunia kerja lingkup

industri otomotif khususnya system pendingin.

d. Mahasiswa bisa memberi masukan kepada pihak Program Studi untuk

meningkatkan efektifitas dari proses belajar mengajar di Program

Studi PTM UNS.

Page 4: Observasi AC Mobil

P a g e | 4

2. Manfaat Bagi Industri (Bengkel)

Observasi ini memiliki manfaat bagi industri, antara lain adalah:

a. Menumbuhkan hubungan baik antara Bengkel dan dunia pendidikan

yang memiliki dampak positif bagi keduanya dalam pencapaian

kualitas yang lebih baik

b. Sebagai media promosi bagi Bengkel untuk mempromosikan

keunggulan teknologi dan kualitas yang dimilikinya.

Page 5: Observasi AC Mobil

P a g e | 5

BAB II

PELAKSANAAN OBSERVASI

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Observasi

Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya observasi untuk

memenuhi salah satu nilai tugas dari mata kuliah Teknik Pendingin yaitu:

1. Hari/ Tanggal : Jum’at, 27 November 2015

2. Waktu : Pukul 08.30 WIB - selesai

3. Tempat : Rally Auto Service Surakarta

4. Alamat : Rally Auto Service beralamatkan di jln. Ahmad

Yani no. 399, Kerten, Solo, Jawa Tengah, no telp. (0271) 710716,

742900. Bengkel berada di belakang Rumah Sakit Panti Waluyo

Surakarta, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta lokasi berikut

ini :

Gambar 2.1 Denah Peta Lokasi Bengkel Rally Auto Service

(Google map)

Page 6: Observasi AC Mobil

P a g e | 6

Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan Observasi

KEGIATAN

November - 2015

TANGGAL

25 26 27 28 29 30 31

Mencari Bengkel

Perijinan Bengkel

Observasi

Pembuatan Laporan Observasi

B. Alat dan Bahan Observasi

Alat

Adapun alat yang penulis gunakan dalam observasi adalah kamera yang

digunakan unuk dokumentasi / pengambilan gambar dan alat tulis yang penulis

gunakan untuk mencatat hal hal yang dirasa penting saat proses observasi

berlangsung.

Bahan

Karena kami melakukan observasi di bengkel, jadi bahan bahan yang

diperlukan untuk menunjang observasi telah disediakan oleh pihak bengkel

dimana kita melakukan observasi seperti :

1. Peralatan yang digunakan dibengkel Rally Auto Service

Gambar 2.2 Kunci dan obeng

Page 7: Observasi AC Mobil

P a g e | 7

Gambar 2.3 Kompresor (alat vacuum dan pemberi tekanan)

Gambar 2.4 manifold gauge

Dan masih banyak alat lain seperti : Thermometer untuk mengukur

suhu hembusan udara evaporator saat ac bekerja, Solder untuk menyambung

tahanan blower yang rusak/putus, dan masih banyak lagi yang disiapkan oleh

bengkel Rally Auto Service guna menangani permasalahan sistem AC yang

ada di Mobil Nissan X Trail tahun 2008.

2. Mobil yang diamati Nissan X Trail Tahun 2008

Ketika penulis melaksanakan observasisi bengkel Rally Auto Service

Teknisi sedang memperbaiki sebuah mobil Nissan X Trail dengan keluhan AC

Page 8: Observasi AC Mobil

P a g e | 8

kuarang dingin dan Hembusan blower AC hanya rendah dan Tinggi. Adapun

gambar dari proses perbaikan tersebut sebagai berikut :

Gambar 2.5 Nissan X Trail tahun 2008 di bengkel Rally Auto Srvice

Gambar 2.6 Proses Observasi saat pencarian kebocoran di Nissan X

Trail

C. Metode Penulisan

Dalam penyusunan laporan ini, penulis melakukan observasi dan

pengambilan data yang diperlukan untuk menganalisa permasalahan yang

Page 9: Observasi AC Mobil

P a g e | 9

dibahas dalam penulisan laporan ini. Penulis melakukan penyusunan dengan

menggunakan beberapa metode, antara lain :

1. Metode Observasi

Yaitu melakukan pengambilan data dengan cara melakukan pengamatan

pada saat melakukan Observasi di bengkel Rally Auto Service.

2. Metode Interview

Yaitu melakukan pengambilan data dengan cara menggali informasi

mengenai bengkel, pekerjaan yang sedang dikerjakan, dan lain-lain

melalui wawancara dan tanya jawab dengan pihak bengkel (mekanik, fore

man, service advisor, dan service manager).

3. Metode Kepustakaan

Yaitu melakukan pengambilan data dengan cara mencari informasi melalui

literatur-literatur yang berhubungan dengan materi yang bersangkutan,

manual book mobil, media internet, dan lain-lain.

Page 10: Observasi AC Mobil

P a g e | 10

BAB IIIPEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Gambar 3.1 Bengkel Rally Auto Service

(Dokumentasi Adhi, 2015)

Pada awalnya pemilik Bengkel Rally Auto service, yaitu Bapak Slamet

Riyadi bekerja terlebih dahulu sebagai pegawai dari salah satu bengkel di Kota

Solo. Dengan berjalannya waktu, kemampuan membengkel Bapak Slamet

Riyadi semakin mahir, dan dengan modal itulah beliau berkeinginan untuk

membuka bengkel sendiri. Pada tahun 1992 akhirnya Bapak Slamet

membangun bengkel yang lumayan besar dengan nama Bengkel Rally Auto

Service yang berlokasikan di jln. Ahmad Yani no. 399, Kerten, Solo, Jawa

Tengah. Meskipun hanya menyediakan layanan service AC mobil, bengkel

dengan pegawai 10 orang ini telah memiliki banyak pelanggan setiap harinya.

Selain membangun bengkel di jln. Ahmad Yani, pada tahun 1998 Bapak

Slamet memperluas jaringan bisnis bengkelnya ke daerah Sukoharjo, dengan

kapsitas layanan sama seperti bengkel sebelumnya, bengkel di Sukoharjo

tersebut hanya melayani service AC mobil, dengan pegawai yang lebih sedikit,

yaitu hanya memiliki 2 pegawai. Setelah kurang lebih 8 tahun dari

Page 11: Observasi AC Mobil

P a g e | 11

didirikannya bengkel untuk yang pertama kali tepatnya pada tahun 2000,

Bengkel Rally Auto Service terus berkembang, dengan dipindahkannya letak

bengkel di seberang lokasi sebelumnya, bengkel ini diperluas dan

menambahkan layanan pada bengkelnya, yaitu spooring, balancing, tune up

engine, ban, oli/sped, nirogen, dan salon/cuci. Lokasi bengkel sebelumnya

digantikan dengan tempat cuci mobil dan diperluas lagi untuk ditambahkan

dengan rumah makan Putri Solo.

Bengkel Rally Auto Service ini beroperasi mulai dari pukul 07.30 WIB

hingga pukul 17.00 WIB. Bengkel Rally cukup berkualitas dalam menangani

masalah-masalah kerusakan pada mesin kendaraan. Selain itu bengkel Rally

Auto Srvice juga bekerja secara profesional, tepat dan efisien dengan hasilnya

yang sangat memuaskan bagi konsumen, sehingga konsumen lebih tertarik

serta puas dengan pelayanannya yang ramah. Berbagai jenis kerusakan mampu

dikerjakan oleh bengkel ini. Bukan hanya servis ringan, overhaul mesin pun

dapat dilakukan di bengkel ini. Dalam sehari Bengkel Rally Auto Service dapat

memperbaiki 4-10 mobil bahkan sering juga mencapai belasan mobil, tetapi

jika turun mesin dapat mencapai 2 hari waktu pengerjaannya.

Bengkel Rally Auto Service selain melayani konsumen untuk

memperbaiki mobil juga menerima mahasiswa atau siswa yang ingin

melaksanakan Praktek disana. Bahkan banyak Sekolah Teknik Mesin (STM)

yang telah melakukan kerjasama untuk menempatkan siswa untuk PKL disana.

B. Struktur Organisasi

Keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuannya dipengaruhi juga

oleh orang-orang yang berada dibelakang suksesnya suatu perusahaan. Semua

itu ada dalam struktur organisasi terdapat gambaran mengenai cara pengaturan

masing-masing kegiatan. Dimungkinkan dalam organisasi terdapat koordinasi

usaha diantara semua unit.

Struktur organisasi untuk masing-masing perusahaan berbeda

tergantung dari besar kecilnya organisasi dan bidang usaha. Secara umum

dikatakan, tidak ada suatu struktur organisasi yang ideal dan dapat berlaku

Page 12: Observasi AC Mobil

P a g e | 12

umum. Struktur organisasi yang digunakan Bengkel Rally Auto Service adalah

jenis garis, karena pada perusahaan ini struktur organisasinya mempunyai ciri-

ciri sebagai berikut:

a. Struktur organisasinya sederhana.

b. Jumlah karyawannya sedikit.

c. Semua anggotanya saling kenal.

d. Hubungan kerja antar pemimpin dan bawahan masih bersifat langsung.

e. Tujuan yang hendak dicapai perusahaan ini masih sederhana.

Bengkel Rally Auto Service dipimpin oleh Bapak Selamet Riyadi selaku

pemilik bengkel yang membawahi kepala bagian umum dan AC, mekanik, dan

bagian administrasi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut:

Gambar 3.2 Bagan Struktur Organisasi Bengkel Rally Auto Service

(Dokumen wawancara Adhi, 2015)

1. Pemimpin/Pemilik Bengkel

Pemilik bengkel/kepala bengkel yaitu Bapak Slamet bertanggung

jawab penuh atas pelaksanaan usaha yang berada di bengkel, baik masalah

penyediaan spare part, jasa bengkel serta pelaksanaan operasional

keseharian. Merangkap sebagai kepala bengkel.

2. Kepala Bengkel

Kepala bengkel yang di rangkap oleh Bapak Slamet bertanggung

jawab secara penuh terhadap kegiatan yang terjadi pada bengkel baik yang

Pemimpin/ Pemilik Bengkel

Kepala Bengkel

Kepala Bagian Umum Toolman Mekanik

Kepala Bagian ACAdministrasi

Manajer

Page 13: Observasi AC Mobil

P a g e | 13

berhubungan dengan tenaga-tenaga mekanik yang bekerja di bengkel guna

melayani pelanggan ataupun kegiatan administrasi.

3. Administrasi Manajer

Administrasi yaitu Ibu Widi (Putri Bapak Slamet) bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan operasi bengkel yang berhubungan dengan

administrasi yaitu pelayanan konsumen dan rasialisasi anggaran. Selain itu,

administrasi bertanggung jawab pada pengadaan spare part baik untuk

pihak intern maupun untuk pihak ekstern.

4. Kepala Bagian Umum dan Kepala Bagian AC

Kepala bagian umum Pak Dwi dan kepala bagian AC Pak Wiyanto

(Mas Bobot) bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan yang tercantum

dalam work order yang diterima dan bertugas untuk mengkoordinir work

order tersebut yang kemudian dibagikan kepada mekanik. Kepala bagian

memonitor proses perbaikan kendaraan pelanggan (customer) yang

dikerjakan mekanik dan membantu mekanik menangani pekerjaan bila

mekanik mengalami masalah. kepala bagian juga bertugas untuk memeriksa

kondisi keseluruhan dari kendaraan setelah selesai diperbaiki dan

memastikan semua pekerjaan yang telah dilakukan mekanik tidak

mengalami masalah. Perbaikan yang ditangani oleh kepala bagian umum

yaitu mencangkupi spooring, balancing, tune up engine, ban, oli/sped, dan

nirogen. Sedangkan untuk kepala bagian AC menangani khusus untuk

bagian AC mobil.

5. Toolman

Toolman Yaitu Pak Cecep bertanggung jawab menyiapkan alat-alat

yang akan digunakan untuk menservis pada setiap hari. Alat harus siap

dipakai pada setiap harinya dan dalam keadaan bersih. Sehingga toolman

harus membersihkan dan mengecek alat setiap hari. Toolman juga bekerja

sama dengan kepala bagian dan mekanik dalam hal mengadakan suatu alat

atau penggantian alat.

Page 14: Observasi AC Mobil

P a g e | 14

6. Mekanik

Seorang mekanik Wiryo dan Mokho pada AC dan Tri pada service

umum memiliki tanggung jawab untuk menjamin perbaikan, menjamin

kebersihan kenderaan dan menjamin peralatan dalam kondisi baik dan

berfungsi. Uraian tugas seorang mekanik adalah:

a. Ikut test drive untuk memastikan kerusakan atau komplain

pelanggan.

b. Mendiagnosis problem kendaraan dan Memberikan informasi

pekerjaan tambahan.

c. Melakukan perbaikan sesuai standar yang ada dan menjamin

kualitas.

d. Mengawasi mekanik yang magang.

C. Proses Work Order

Gambar 3.3 Proses Work Order

(Dokumen wawancara Adhi, 2015)

Uraian pemberian jalannya work order dari Pimpinan teknik sampai

Staff karyawan adalah sebagai berikut:

1. Customer datang masuk bengkel diterima oleh Kepala Bengkel.

2. Kepala bengkel mengecek terlebih dahulu mobil yang datang, lalu

melaporkan ke kepala bagian tentang kerusakan yang terjadi pada mobil

tersebut.

Pimpinan Bengkel

Administrasi

Customer Keluar

Mekanik

Customer Datang

Kepala Bagian

toolman

Page 15: Observasi AC Mobil

P a g e | 15

3. Kepala bagian mengkoordinir work order tersebut yang kemudian dibagikan

kepada mekanik.

4. Apabila ada komponen yang perlu diganti mekanik melaporkannya ke

administrasi dan menanyakan kepada konsumen.

5. Setelah kendaraan diperbaiki oleh mekanik dan dibantu oleh kepala bagian,

kendaraan dicek untuk menguji kelayakan dari servis.

6. Setelah kendaraan dicek dan sudah tidak ada lagi kerusakan maka

selanjutnya diserahkan pada Administrasi untuk membayar biaya servis.

7. Setelah pembayaran selesai maka kendaraan tersebut dibawa keluar area

bengkel.

D. Manajemen Bengkel

Secara umum manajemen kerja terdiri dari manejemen waktu kerja dan

manejemen kebersihan, dan tugas masing-masing posisi seperti uraian diatas.

Adapun aturan jam kerja dan jadwal piket yang berlaku di Bengkel Rally Auto

Service adalah sebagai berikut:

Hari Masuk Istirahat Keluar

Senin 07.30 WIB 12.00 – 12.30 WIB 17.00 WIB

Selasa 07.30 WIB 12.00 – 12.30 WIB 17.00 WIB

Rabu 07.30 WIB 12.00 – 12.30 WIB 17.00 WIB

Kamis 07.30 WIB 12.00 – 12.30 WIB 17.00 WIB

Jum’at 07.30 WIB 11.30 – 12.00 WIB 17.00 WIB

Sabtu 07.30 WIB 12.00 – 12.30 WIB 17.00 WIB

Minggu Libur Libur Libur

Tabel 3.1 Jam Kerja Bengkel Rally Auto Service

(Dokumen wawancara Adhi, 2015)

Page 16: Observasi AC Mobil

P a g e | 16

Hari Nama Pegawai

Senin Mokho

Selasa Dwi

Rabu Tri

Kamis Wiyanto

Jum’at Wiryo

Sabtu Cecep

Tabel 3.2 jadwal piket Bengkel Rally Auto Service

(Dokumen wawancara Adhi, 2015)

E. Trouble Shooting AC (Air Conditioner) Nissan X Trail

Sistem AC (Air Conditioner) merupakan sistem yang penting untuk

sebuah mobil karena sistem AC (Air Conditioner) berfungsi untuk

mengkondisikan atau menyejukan udara di kabin kendaraan. Maka dari itu

pengecekan sistem AC (Air Conditioner) secara berkala sangat diperlukan oleh

kendaraan, namun di Indonesia service berkala AC mobil sangat jarang

dilakukan. Mobil akan di bawa ke bengkel apabila sudah mengalami

kerusakan. Seperti Nissan X trail yang berada pada bengkel RALLY Auto

Service yang mengalami kerusakan cukup parah.

Gambar 3.4 Trouble Shooting AC Nissan X Trail

(Dokumentasi Adhi, 2015)

Page 17: Observasi AC Mobil

P a g e | 17

Keluhan Kemungkinan Kerusakan

1. Hembusan udara hanya mati

dan tinggi (rendah dan sedang

mati)

Westarn (tahanan blower) yang rusak

Saklar pemindah kecepatan blower

yang rusak

Kabel ada yang putus

2. AC tidak dingin Freon habis

Katup ekpansi tersumbat

Ada kebocoran

Evaporator kotor

Kompresor mati/ rusak

Magnetic clutch yang tidak bekerja

Pressure switch yang mati

Tabel 3.3 Kerusakan pada sistem AC pada mobil Nissan X Trail

(Dokumentasi wawancara Adhi, 2015)

F. Pemeriksaan Dan Perbaikan AC Nissan X Trail

Dari hasil keluhan yang diutarakan oleh konsumen di lanjutkan dengan

melakukan pengecekan pada sistem AC mobil. Pengecekan dilakukan untuk

mengetahui kerusakan yang terjadi, dari keluhan yang dirasakan konsumen

maka pengecekan dilakukan pada beberapa tahap, antara lain :

1. Hembusan udara hanya mati dan tinggi (rendah dan sedang mati)

Pada umumnya blower (kipas listrik) yang menghembuskan udara

dapat diatur pada beberapa kecepatan yaitu : off, rendah ( low), sedang

(medium), dan tinggi (high). Pengaturan kecepatan ini diatur oleh sebuah

saklar dan sebuah tahanan blower (westarn).

Pada Nissan X Trail blower hanya dapat di matikan dan di hidupkan

pada putaran tinggi saja. Untuk putaran rendah (low), dan sedang (medium)

blower tidak bekerja. Kerusakan seperti ini dapat disebabkan oleh beberapa

penyebab seperti : saklar yang rusak, kabel putus, tahanan blower (westarn)

yang rusak.

Page 18: Observasi AC Mobil

P a g e | 18

Pemeriksaan komponen yang bermasalah

Untuk memastikan penyebabnya dapat dilakukan dengan pemeriksaan

sebagai berikut:

a. Mempersiapkan alat dan bahan, obeng, kunci T 10,8

b. Membuka tutup dashboard depan samping, lihat posisi tahanan

blower (westarn) yang terletak dekat dengan evaporator.

c. melepaskan westarn dari dudukanya, dan lepaskan soket yang menempel pada westarn.

Gambar 4.3 letak westarn yang berada dekat dengan evaporator

(Dokumentasi Adhi, 2015)

d. Pada soket, cek dengan menggunakan test lamp.

kabel dari saklar rendah (low), dihubungkan dengan test lamp. Bila

saklar di geser ke posisi rendah maka test lamp harus nyala. Begitu

pula untuk kabel sedang dan tinggi.

e. Apabila soket dalam kondisi yang baik maka dapat disimpulkan

kerusakan terdapat pada westarn.

Dari hasil pengecekan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

bahwa penyebab blower ac Nisaan X Trail yang hanya dapat mati dan putaran

tinggi disebabkan oleh westarn yang rusak.

Page 19: Observasi AC Mobil

P a g e | 19

Pemeriksaan dan perbaikan tahanan blower (westarn)

Terdapat bermacam-macam tipe resistor blower yang digunakan untuk

ac mobil, ada yang berbentuk berupa resistor yang tertanam pada pcb seperti

resistor blower Nissan X Trail ini.

Gambar 4.4 Westarn pada mobil Nissan X Trail

(Dokumentasi Adhi, 2015)

Pengecekan westarn dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah

satunya yang paling sederhana adalah dengan pengelihatan (visual). Pada

westarn Nissan X Trail dapat dilihat bahwa ada jalur pcb yang putus.

Menurut pak bobot selaku mekanik westarn yang jalurnya yang putus sedikit

tidak perlu diganti dengan yang baru, cukup diperbaiki dengan menyambung

jalur yang putus tersebut. Cara penyambunganya adalah sebagai berikut.

a. Menpersiapkan solder dan timah (tenol).

b. Membersihkan jalur yang putus. Jalur dikerik (digosok) dengan cutter,

kemudian dibersihkan sampai terbebas dari kotoran.

c. Melelehkan timah pada ujung solder.

d. Menyambung jalur yang putus dengan lelehan timah dari solder.

Page 20: Observasi AC Mobil

P a g e | 20

Gambar 4.5 Proses perbaikan westarn

(Dokumentasi Adhi, 2015)

Setelah westarn selesai diperbaiki, soket dipasang kembali dan

westarn dipasang pada dudukanya. Setelah itu pasang kembali tutup

dashboard depan sampingdan lakukan uji coba untuk mengetahui apakah

sistem blower sudah dapat bekerja. Bila blower sudah dapat menunjukan

beberapa mode kecepatan (rendah, sedang dan tinggi) dengan baik, maka

dapat disimpulkan bahwa permasalahan blower yang hanya dapat mati dan

putaran tinggi sudah dapat teratasi.

2. AC tidak dingin

Permasalahan AC mobil yang tidak dingin dapat diatasi dengan

langkah – langkah sebagai berikut :

Tes Tekanan Menggunakan Manifold Gauge

Langkah pertama yang dilakukan adalah pengetesan tekanan

menggunakan manifold gauge (charging manifold), mesin harus dalam

kondisi hidup dan berputar pada putaran 2.000 rpm. Sistem pendingin

diposisikan pada kondisi maksimum dengan cara sebagai berikut :

a) Menghidupkan mesin dan buka kap mesin.

b) Menempatkan manifold gauge pada tempat yang aman dan pastikan

kedua saluran dalam keadaan tertutup.

Page 21: Observasi AC Mobil

P a g e | 21

Gambar 4.6 posisi kran manifold gauge

(Budi Waluyo, MT.2013:12)

c) Melepaskan tutup saluran low pressure (L) dan pasang selang warna

kuning manifold gauge (kecil) dengan saluran low pressure, pastikan

pemasangan dilakukan dengan benar dan rapat.

d) Melepaskan tutup saluran high pressure (H) dan pasang selang warna

biru manifold gauge (besar) dengan saluran high pressure tersebut.

Gambar 4.7 Tutup L (low pressure) dan H (high pressure)

(Dokumentasi Adhi, 2015)

Gambar 4.8 Pemasangan manifold gauge

(Dokumentasi Adhi, 2015)

Page 22: Observasi AC Mobil

P a g e | 22

e) Jaga putaran mesin pada putaran 2.000 rpm. Dan melakukan pembacan

pada manifold gauge

f) Untuk tekanan standart low pressure yaitu 21 – 35 psi. Namun saat

pengukuran mobil Nissan X Trail hanya 12 psi.

g) Untuk tekanan standart high pressure yaitu 240 – 260 psi. Namun saat

pengukuran mobil Nissan X Trail hanya 100 psi.

Gambar 4.9 Zat pendingin (refrigerant) kurang.

(Danial Mandala, 2013)

bila zat pendingin (refrigerant) tidak normal (berkurang), ukuran

tekanan untuk kedua sisi, sisi tekanan rendah dan sisi tekanan tinggi akan

menunjukkan lebih rendah dari nilai normal yang seharusnya.

- Gejala

• Tekanan di kedua sisi menjadi rendah , yakni sisi tekanan rendah

maupun tinggi.

• Gelembung bisa dilihat dari gelas periksa atau bahkan tidak ada

refrigerant.

• Pendinginan tidak cukup/ tidak dingin.

- Penyebab

• Volume zat pendingin (refrigerant) rendah

• Gas bocor

Page 23: Observasi AC Mobil

P a g e | 23

- Cara memperbaiki

• Periksa kebocoran gas dan perbaiki.

• Isi kembali zat pendingin (refrigerant)

Dari tes yang dilakukan dapat diketahui bahwa terdapat kebocoran

dari sistem AC mobil Nissan X Trail. Hal ini dapat di ketahui dari tekanan

low pressure dan high pressure yang sangat rendah.

Tes Kebocoran

Karena dari pengukuran tekanan menggunakan manifold gauge

(charging manifold) mengindikasikan adanya kebocoran maka perlu

dilakukan pengecekan kebocoran pada sistem pendingin. Pengecekan

kebocoran dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan penglihatan

(visual),dan dengan air sabun.

1) Secara visual

Dalam mencari kebocoran dengan cara visual, kita menggunakan

penglihatan sebagai alat mencari kebocoran tersebut, periksa dan perhatikan

bagian-bagian yang berpotensi untuk mengalami kebocoran, contohnya di

sambungan-sambungan pipa dan seal. Apabila terjadi kebocoran biasanya

pada permukaan pipa atau komponen pendingin terlihat adanya oli kompresor

yang keluar bersama refrigerant.

Gambar 4.10 Selang yang berlumuran oli AC

(Dokumentasi Adhi, 2015)

Page 24: Observasi AC Mobil

P a g e | 24

2) Dengan air sabun

Apabila secara visual tidak kelihatan, kita dapat menggunakan air

sabun sebagai alat untuk mendeteksi kebocoran. pengecekannya cukup

mudah, yaitu dengan cara:

a. Menpersiapkan kuas, wadah sabun dan air, karena pada mobil Nissan X

Trail tekanananya terlalu rendah maka dibutuhkan alat pompa vacuum

untuk memberikan tekanan pada sisitem AC.

Gambar 4.11 alat pompa vakum

(Dokumentasi Adhi, 2015)

b. Menghubungkan selang tengah ke pompa vacuum (bagian yang

meniup) kemudian buka kedua kran yang ada pada manifold gauge dan

nyalakan pompa vacum.

c. Masukan sabun ke wadah kemudian isi air secukupnya . Aduk sampai

air berbusa (saat digunakan busanya harus dibuang).

d. Gunakan kuas untuk mengolesi bagian-bagian yang berpotensi besar

mengalami kebocoran.

Gambar 4.12 Pengecekan kebocoran dengan air sabun

(Dokumentasi Adhi, 2015)

Page 25: Observasi AC Mobil

P a g e | 25

e. Memperhatikan gelembung yang ditimbulkan oleh keluarnya

refrigerant dari sistem pendingin.

f. Kalau setelah diolesi ternyata berbusa, berarti terjadi kebocoran. Setelah

kebocora diketahui matikan pompa vacuum.

Setelah dilakukan proses pengecekan kebocoran diketahui ada sebuah

kebocoran pada sambungan selang yang menuju evaporator. Kebocoran ini

dapat diatasi dengan mengganti satu set selang dan sambunganya selain itu

juga dapat menambal pada bagian yang bocor. Menurut Pak Wiyanto (kepala

mekanik bagian AC) Untuk kebocoran yang ada pada Nissan X Trail yang

tergolong ringan dan berada pada low pressure, sehingga dapat diatasi dengan

menambalnya.

Proses Penambalan Bagian Yang Bocor

AC (Air Conditioner) merupakan sistem tertutup, jadi apabila

didalam sistem terdapat kebocoran harus segera diatasi. Kebocoran dapat

diatasi dengan berbagai cara, untuk kebocoran yang ada pada Nissan X Trail

diatasi dengan penambalan bagian yang bocor. Penambalan dipilih karena

beberapa alasan diantaranya adalah waktu yang cepat, dan biaya yang murah.

Selain itu kebocoran yang terletak pada low pressure (selang dingin) sehingga

masih memungkinkan untuk ditambal, cara penambalanya adalah sebagai

berikut :

a. Membersihkan bagian yang akan di tambal, dicuci hingga terbebas

dari dari minyak/ oli dan kotoran lainya.

b. Menyiapkan bahan untuk menambal, mencampurkan bahan dengan

tutup putih dan hitam kemudian diaduk hingga merata

Page 26: Observasi AC Mobil

P a g e | 26

Gambar 4.13 Bahan untuk menambal

(Dokumentasi Adhi, 2015)

c. Mengoleskan hasil campuran pada tempat yang ingin ditambal.

Gambar 4.14 Proses menambal

(Dokumentasi Adhi, 2015)

Page 27: Observasi AC Mobil

P a g e | 27

d. Diamkan hingga kering

Gambar 4.15 hasil penambalan

(Dokumentasi Adhi, 2015)

e. Setelah penambalan selesai, langkah berikutnya adalah

memberikan tekanan sekitar 250 psi. dan didiamkan selama 5 s.d

10 menit. Bila tekanan tidak menurun maka dapat disimpulkan

bahwa sudah tidak ada kebocoran lagi.

Pengisian Refrigerant

Setelah kebocoran sistem AC telah teratasi maka langkah selanjutnya

adalah pengisian refrigerant. pengisian refrigerant dilakukan ketika sistem

sirkulasi mengalami kebocoran. Selain itu pengisian refrigerant dilakukan

ketika terjadi kerusakan pada bagian komponen AC, seperti kerusakan

kompresor dan receiver/dryer. Sebelum pengisian refrigerant dilakukan,

sebaiknya lakukan proses vacuum terlebih dahulu dan pengisian oli. Adapun

langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Memvakum Sistem AC (evacuating)

Langkah ini dilakukan untuk mengosongkan sistem AC. Langkah

ini sangat diperlukan untuk pengisian refrigerant yang baru.

a. Memasang manifold gauge, Charging manifold biru ke nipel

Page 28: Observasi AC Mobil

P a g e | 28

tekanan rendah, merah ke tekanan tinggi, selang tengah ke

kompresor vacuum.

b. Memposisikan semua katup terbuka, lalu hidupkan pompa vakum.

Gambar 4.16 Posisi kran saat memvakum

(Budi Waluyo, MT.2013:14)

c. Setelah 10 menit periksa gauge tekanan rendah apa sudah

mencapai : -30 inch-Hg (-760 mm Hg), atau benar-benar vakum.

d. Tutup kedua katup, matikan pompa vakum dan tunggu 5-10 menit,

kalau tekanan berubah maka sistem bocor dan periksalah

kebocorannya. Kalau tetap berarti sistem sudah vakum dan siap

diisi refrigeran.

Penambahan oli pada sistem

Langkah ini dilakukan pada tahap akhir dari proses memvakum.

Tujuannya untuk menggantikan oli yang ikut terbawa oleh refrigeran

pada saat kebocoran atau oleh komponen apabila dilakukan pergantian

komponen yang telah rusak. Langkah dari penambahan oli sebagai

berikut :

Page 29: Observasi AC Mobil

P a g e | 29

Gambar 4.17 Skema penambahan oli

(Budi Waluyo, MT.2013:16)

a. Menjelang akhir proses vakum, tutuplah katup Lo dan Hi serta

matikan pompa vakum.

b. Menyiapkan jumlah oli yang akan ditambahkan ke dalam sistem

pada wadah atau takaran oli.

c. Melepas selang sisi low pressure dari manifold gauge, dan

pindahkan ke wadah oli yang telah disiapkan.

d. Menghidupkan pompa vakum, kemudian buka katup Hi sedikit

saja untuk menghindari oli ikut tersedot keluar (katup Lo

tertutup).

e. Setelah oli habis tutup katup Hi.

f. Memasang kembali selang sisi tekanan rendah pada manifold

gauge.

g. Membuka kedua katup Lo dan Hi. Lanjutkan memvakum.

Selama 2 s.d 3 menit.

Pengisian refrigeran pada AC mobil

Langkah ini dilakukan setelah sistem divakum dan diyakini tidak

bocor. Langkah – langkah pengisian dapat dilakukan seperti berikut ini :

Page 30: Observasi AC Mobil

P a g e | 30

Gambar 4.18 Proses pengisian refrigerant

(Dokumentasi Adhi, 2015)

a. Menyambungkan selang tengah manifold gauge ke tabung

refrigeran.

b. membuka katup tabung refrigeran

c. Kalau manifold gauge ada nipelnya, tekan nipelnya sehingga

udara yang terjebak pada selang bisa keluar. Apabila tidak ada

nipelnya, kendorkan selang tengah pada sisi manifold gauge

sampai terdengar suara udara keluar. Selanjutnya kencangkan

kembali selang tersebut.

Gambar 4.19 Pembuangan udara pada selang tengah

(Budi Waluyo, MT.2013:17)

Page 31: Observasi AC Mobil

P a g e | 31

d. Membukalah katup Lo, sedangkan katup Hi tetap tertutup.

(pengisian dalam wujud gas posisi tabung tegak (tidak boleh

terbalik), dan lewat saluran hisap). Setelah tekanan mencapai

kira-kira 4 bar (58,8 psi) tutuplah katup Lo.

e. Menghidupkan mobil dan AC dengan kondisi sebagai berikut :

i. Putaran mesin : 1.500 – 2.000 rpm

ii. Kecepatan blower : maximum

iii. Temperatur sekitar : 30˚C -35˚C

iv. Temperatur control : maximum cool

f. Biarkan beberapa saat hingga refrigerant bersirkulasi dengan

baik. Dan amati pengukuran tekanan pada manifold gauge.

g. Membuka kembali katup Lo, dan isikan refrigeran sampai pada

jumlah refrigeran optimal Lo 30 s.d 35 psi, Hi 250 psi.

h. Kalau pengisian sudah selesai, tutup katup Lo dan katup tabung

refrigeran.

i. Mematikan AC dan engine penggerak.

j. Setelah tekanan stabil lepaskan manifold gauge dari sistem dan

tabung refrigeran.

k. Langkah pengisian refrigeran selesai.

Penting:

Pengisian dilakukan bertahap, sambil mengamati perubahan tekanan

di dalam system. Saat melakukan pengisian refrigerant tidak boleh

ada terbalik antara pengisian posisi gas dengan posisi cair.

G. Pemeriksaan Kinerja AC Nissan X Trail Setelah Perbaikan

Setelah kerusakan diperbaiki, langkah selanjutnya adalah mengecek

kinerja sistem AC mobil Nissan X Trail. Pengecekan ini diakukan untuk

mengetahui kinerja sistem AC pada mobil Nissan X Trail apakah sudah bekerja

dengan baik ataukah masih ada permasalahan. Tahapan pengecekan sistem AC

mobil Nissan.

Page 32: Observasi AC Mobil

P a g e | 32

Pemeriksaan suhu evapurator

Tes temperature merupakan tes yang dilakukan untuk mengetahui suhu didalam saluran evaporator dan diluar evaporator, dalam hal ini suhu didalam dan diluar, yaitu di ruangan mobil tersebut. Tes ini dilakukan dalam keadaan mesin Nissan X Trail menyala dan temperature di setel dalam posisi maximum dan blower pada putaran tertinggi. dibawah ini adalah table perbandingan temperature di dalam saluran evaporator dan diluar evaporator.

Tabel 4.2 Perbandingan udara luar dengan suhu didalam saluran Evaporator

(Pustekkom Depdiknas.2008)

Adapun untuk melakukan tes temperatur alat yang digunakan adalah thermometer. untuk melakukan tes suhu evaporator langkah-langkah nya adalah sebagai berikut :1) Siapkan thermometer yang akan digunakan untuk

mengukur suhu didalam saluran Evaporator2) Hidupkan AC mobil dengan kondisi sebagai berikut :

Putaran mesin : 1.500 – 2.000 rpm Kecepatan blower : maximum Temperatur control : maximum cool

Temperatur udara luar(oC)

Temperatur udara dalam saluran evaporator

(oC)15 4-620 4-626 4-732 5-837 7-10

Page 33: Observasi AC Mobil

P a g e | 33

3) Letakkan thermometer diantara sela-sela ventilasi saluran blower. Tunggu hingga beberapa saat.

Gambar 4.20 pengukuran suhu didalam saluran evaporator(Dokumentasi Adhi, 2015)

4) Membaca thermometer hasil pengukuran suhu mobil Nissan X Trail menunjukan 3,3 ˚C

Dari hasil pengukuran suhu evaporator yang menunjukkan 3,3 ˚C. dapat disimpulkan bahwa sistem AC mobil Nissan X Trail berjalan dengan baik. Namun suhu yang terlalu dingin dapat menyebabkan penyumbatan didalam evaporator akibat refrigerant yang berubah menjadi es. Maka dari itu perlu dilakukan penggembosan/pembuangan refrigerant hingga didapat suhu 5 s.d 6 ˚C.

Pemeriksaan hembusan blower

Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan hembusan blower.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kenerja dari blower yang telah

mengalami perbaikan, apakah sudah berfungsi dengan baik atau belum.

Langkah pemeriksaanya adalah sebagai berikut.

Page 34: Observasi AC Mobil

P a g e | 34

1) Hidupkan mesin dan atur temperatur pada suhu maximum.

2) Putar selektor kecepatan blower pada posisi low, merasakan hembusan

blower. Hembusan blower hidup dengan hembusan yang rendah.

3) Putar selektor kecepatan blower pada posisi medium, merasakan

hembusan blower. Hembusan blower hidup dengan hembusan yang

sedang

4) Putar selektor kecepatan blower pada posisi High, merasakan

hembusan blower. Hembusan blower hidup dengan hembusan yang

tinggi

Dari pemeriksaan kinerja blower yang dilakukan pada mobil Nissan X

Trail dapat disimpulkan bahwa blower bekerja baik dalam beberapa tingkat

kecepatan

Pemeriksaan kopling magnet

Pengujian akhir yang dilakukan adalah pengujian kopling magnet untuk

mengetahui apakah kopling magnet dapat bekerja dengan baik atau tidak,

terutama pada saat cut off untuk menyesuaikan suhu kabin. Saat kita

memutar selektor suhu AC, sebenarnya kita mengatur sebuah thermostat,

thermostat ini yg akan mengatur cut off dari kopling magnet. Cara

pengujianya dilakukan oleh 2 orang, satu orang didalam mobil dan yang satu

lagi berada di luar (didekat kompresor AC) adalah sebagai berikut :

1) Pada posisi mesih hidup dan AC pada suhu maximum dan putaran

blower posisi high.

2) Tunggu 2 s.d 3 menit hingga suhu evaporator dapat tercapai.

3) Setelah suhu dirasa dingin, turunkan selektor suhu AC perlahan.

4) Pada saat selektor suhu AC diturunkan, (orang diluar) mendengarkan

suara “klik” pada kopling magnet yang menandakan AC berhenti

bekerja.

5) Setelah beberapa saat. Naikan kembali selektor suhu AC perlahan

Page 35: Observasi AC Mobil

P a g e | 35

6) Pada saat selektor suhu AC dinaikan, (orang diluar) mendengarkan

suara “klik” pada kopling magnet yang menandakan AC kembali

bekerja.

Dari hasil pengujian kopling magnet yang dilakukan pada mobil Nissan

X Trail. Dapat disimpulkan bahwa kopling magnet dapat bekerja dengan

baik.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan setelah perbaikan. Dapat

disimpulkan bahwa sistem AC mobil Nissan X Trail dalam kondisi yang sudah

bagus dan siap digunakan.

Page 36: Observasi AC Mobil

P a g e | 36

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pelaksanaan praktek industri yang dilaksanakan di RALLY Auto

Service selama 1 bulan, penulis mendapatkan banyak ilmu pengetahuan baik itu

hal yang baru atau yang bersifat pengembangan. Dari pelaksanaan praktek yang

telah dilaksanakan dan dengan adanya penuliasan laporan ini dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Mobil Nissan X Trail di bengkel Rally Auto Service mengalami kerusakan

yaitu blower yang hanya dapat mati dan tinggi disebakan oleh jalur westarn

putus. Selain itu AC yang tidak dingin, hal ini desebabkan karena refrigerant

yang kurang akibat kadanya kebocoran.

2. Perbaikan yang dilakukan adalah dengan menyambung jalur westarn yang

putus dan melakukan penambalan pada kebocoran pada pipa sambungan Low

Pressure Dan mengisi ulang refrigerant.

3. Kerusakan yang ada pada Nissan X Trail saling berhubungan. Kerusakan

utama adalah kebocoran menyebabkan suhu evaporator tidak dingin .

Namun blower AC yang tetap dipaksakan hidup menyebabkan westarn

panas dan jalurnya putus.

B. Saran

Adapun beberapa saran yang penulis sampaikan dalam penyusuanan

laporan Praktik industri ini, antara lain:

1. Saran untuk perusahaan

a. Hendaknya pihak perusahaan memberi kesempatan yang lebih luas untuk

mahasiswa agar bisa menggali informasi sedalam-dalamnya dalam

pelaksanaan praktek industri.

b. Hendaknya perusahaan bisa memberikan kesempatan Praktek Industri

kepada Mahasiswa pada tahun depan

Page 37: Observasi AC Mobil

P a g e | 37

2. Saran untuk kampus

a. Hendaknya pihak kampus mendaftar perusahaan yang mau bekerja sama

dengan pihak universitas untuk mempermudah mahasiswa dalam

pencarian tempat praktik industri.

b. Hendaknya pihak kampus selalu menjaga hubungan baik dengan setiap

perusahaan yang pernah bekerja sama dengan mahasiswa praktek industri

agar tercipta hubungan baik antara kedua belah pihak.

3. Saran untuk mahasiswa

a. Hendaknya mahasiswa mengetahui dengan jelas dan memahami prosedur

pelaksanaan praktik industri baik secara tertulis maupun teknis agar baik

sebelum, saat pelaksanaan dan sesudah praktik industri.

b. Hendaknya mahasiswa dapat bekerja dengan penuh semangat dan sepenuh

hati pada saat pelaksanaan pratik di bengkel agar hasil kerja menjadi

optimal dan pihak perusahaan puas dan senang dengan hasil kerja

mahasiswa.

c. Hendaknya mahasiswa harus selalu menjaga sikap dan tingkah laku yang

baik serta kedisiplinan untuk menjaga nama baik kampus.

4. Saran untuk mayarakat umum

a. Hendaknya masyarakat yang menggunakan mobil yang terdapat fasilitas

AC, melakukan perawatan berkala untuk menjaga kinerja system AC dan

merawat agar masa pakainya panjang.

b. Hendaknya masyarakat yang menggunakan mobil yang terdapat fasilitas AC, apabila terdapat kerusakan (kinerja AC bermasalah) langsung matikan (jangan dihidupkan). Matikan AC mobil agar kerusakan tidak menyebar ke

komponen yang lain. Dan segera melakukan perbaikan.

Page 38: Observasi AC Mobil

P a g e | 38

DAFTAR PUSTAKA

Danial Mandala. 2013. Pengertian, Fungsi, Komponen, Cara Kerja, Diagnosa

Kerusakan Sistem Ac (Air Conditioner) Kendaraan Dikutip pada:

http://danialmandala.blogspot.com/2013/12/sistem-pendingin-air-

conditioner. html . Diakses pada tanggal 13 Mei 2015.

Nurdianto, Nanang. 2009. Air Conditioning. Magelang: Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan SMK Negeri 1 Magelang.

Nisan Ku. 2012. Spesifikasi Lengkap Nissan X-Trail ) Dikutip pada: http://nissan

koe .blogspot.com/2012/11/spesifikasi-lengkap-nissan-X-Trail.html . Di -

akses pada tanggal 13 Mei 2015.

Pustekkom Depdiknas.2008. Sistem Air Conditioner (AC) Dikutip pada: http://m-

edukasi.net/online/2008/sistemac/ carakerja.html . Diakses pada tanggal

13 Mei 2015.

Pustekkom Depdiknas.2008. Sistem Air Conditioner (AC) Dikutip pada: http://m-

edukasi.net/online/2008/sistemac/ komponen.html . Diakses pada tanggal

13 Mei 2015.

Pustekkom Depdiknas.2008. Sistem Air Conditioner (AC) Dikutip pada: http://m-

edukasi.net/online/2008/sistemac/prinsip.html. Diakses pada tanggal 13

Mei 2015.

Team Training. 1996. New Step 1 Training Manual. Jakarta: Toyota Astra motor.

Triyono, Wahyu. 2009. Pemeliharaan/servis sistem air conditioners. Jakarta:

Erlangga.

Waluyo, Budi, MT. 2013. Modul praktek : Sistem AC dan Accesoris Kendaraan.

Magelang : Universitas Muhammadiyah Magelang.