Objek 6
-
Upload
tryan-fernandes -
Category
Documents
-
view
87 -
download
17
Transcript of Objek 6
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
PEMBUATAN PRECIPITATED CALCIUM CARBONATE (PCC)
DENGAN METODA CAUSTIC SODA
I. TUJUAN
Mengolah batu kapur menjadi PCC dengan menggunakan metoda caustic
soda.
II. TEORI
Batu kapur (limestone, CaCO3) adalah sebuah batuan sedimen terdiri dari
mineral calcite (kalsium karbonat). Sumber utama dari calcite ini adalah
organisme laut. Organisme ini mengeluarkan "shell" yang keluar ke air dan
terdeposit di lantai samudra sebagai pelagic ooze (lihat lysocline untuk
informasi tentang dissolusi calcite)[1].
Batu kapur memang merupakan sumber utama kalsium karbonat. Di
pasaran, kalsium karbonat dijual dalam dua jenis yang berbeda, yang
membedakan kedua jenis produk tersebut terletak pada tingkat kemurnian
produk kalsium karbonat didalamnya. Kedua jenis produk kalsium karbonat
atau CaCO3 yang dimaksud adalah heavy and light types.
Kalsium karbonat heavy type diproduksi dengan cara menghancurkan batu
kapur hasil penambangan menjadi powder halus, lalu disaring sampai diperoleh
ukuran powder yang diinginkan. Selanjutnya tepung kalsium karbonat hasil
penyaringan disimpan dalam silo-silo atau tempat penyimpanan yang
berukuran besar sebelum dikemas.
Sedangkan kalsium karbonat light type diperoleh setelah melalui proses
produksi yang agak rumit, dibandingkan dengan heavy type. Pertama-tama
batu kapur dibakar dalam tungku berukuran raksasa, untuk mengubah CaCO3
menjadi CaO (oksida kalsium) dan gas karbon dioksida atau CO2.
CaCO3 CaO + CO2
Proses selanjutnya, CaO yang terbentuk kemudian dicampur dengan air
dan diaduk. Maka terbentuklah senyawa kalsium hidroksida atau Ca(OH)2.
Kalsium hidroksida yang telah terbentuk kemudian disaring untuk memisahkan
senyawa-senyawa pengotor.
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
CaO + H2O Ca(OH)2
Ca(OH)2 yang telah disaring kemudian direaksikan dengan CO2 untuk
membentuk CaCO3 dan air, seperti ditunjukkan oleh persamaan reaksi berikut:
Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O
Endapan CaCO3 hasil reaksi di atas kemudian di saring dan dikeringkan.
Selanjutnya kalsium hidroksida dihaluskan menjadi powder CaCO3[2].
Banyak industri yang telah memanfaatkan kalsium kabronat. Industri yang
menggunakan kalsium karbonat antara lain:
1. Industri pulp dan kertas
2. Industri ban mobil dan motor
3. Industri cat
4. Industri pembuatan pipa PVC, dan
5. Industri pembuatan pasta gigi.
Metode kalsinasi adalah metode pemisahan dengan memecah ikatan antar
senyawa menggunakan panas, digunakan suhu 800ºC karena pada suhu ini
tercapai titik vitrifikasi dan ikatan kompleks akan terpecah. Ini dilakukan karena
senyawa-senyawa dalam bahan tersebut adalah senyawa kompleks, sehingga
senyawa kompleks tersebut harus dipecah terlebih dahulu. Digunakan bahan
mentah dengan fraksi 200-230 mesh untuk kalsinasi, bahan tersebut
mengandung alumina sebesar 51,47%. Indikasi terpecahnya senyawa tersebut
adalah dengan bertambahnya silika bebas. Setelah menjadi senyawa bebas,
silika kemudian diambil menggunakan proses elutriasi. Jumlah silika yang
terambil berbanding lurus dengan kecepatan aliran yang digunakan. Setelah
elutriasi didapat kandungan alumina bertambah menjadi 76,81%.
Meningkatnya silika bebas adalah indikasi bahwa silika yang menempel
pada alumina telah terpecah dan terlepas dari alumina menjadi silika bebas.
Kemudian silika bebas tersebut dipisahkan dengan elutriasi [3].
Kapur tohor merupakan hasil pembakaran dari batu kapur yang dikerjakan
secara sederhana dengan bantuan tenaga manusia. Di Sumatera Barat, kapur
tohor inilah yang masih digunakan dengan tingkat kemurnian yang rendah dan
nilai ekonomis yang rendah pula. Oleh sebab itu perlu adanya usaha untuk
meningkatkan mutu nilai produk batu kapur, dengan mengolah batu kapur
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
menjadi Precipitated Calcium Carbonate (PCC) yang berkualitas tinggi akan
meningkatkan nilai jual batu kapur tersebut. Secara teknis, PCC memiliki
keunggulan seperti distribusi ukuran partikel yang sempit, sifatnya yang mudah
diatur, kehomogenan dan keseragaman bentuk partikelnya tinggi. PCC dapat
digunakan sebagai bahan pengisi (filler) dan pigmen dari berbagai industri
kertas, plastik, cat, karet, tekstil, bidang farmasi, bahkan dalam bahan
tambahan makanan.
Ada beberapa metoda pembentukan PCC yaitu metoda solvay, kaustik
soda, dan karbonasi. Pada metoda karbonasi, batu kapur dikalsinasi (dibakar)
pada suhu lebih dari 900oC sehingga terbentuk kalsium oksida, CaO, kemudian
CaO dilarutkan dengan air sehingga terbentuk kalsium oksida Ca(OH)2. Proses
selanjutnya Ca(OH)2 dialiri gas CO2 sampai pH 8 dan endapan yang terbentuk
adalah endapan putih kalsium karbonat atau PCC. Namun kelarutan CaO untuk
menjadi Ca(OH)2 kecil sehingga rendemen PCC yang dihasilkan kecil. Oleh
karena itu, perlu dicari suatu pengembangan metoda lain yang dapat lebih
meningkatkan kelarutan CaO. Salah satu pengembangan metoda tersebut
adalah modifikasi proses slaking metoda karbonasi dengan menambahkan
garam-garam anorganik dan asam, sehingga terbentuk garam kalsium yang
mudah larut dan dihasilkan PCC dalam jumlah yang lebih banyak.
Mineral batu kapur dapat dibedakan atas:
1. Kalsit
Merupakan jenis batu kapur dengan kandungan utamanya senyawa CaCO3,
berwarna putih, dan juga abu-abu, memilki bentuk struktur rombohedral,
dengan densiti 2.72. Kekerasan 3 mohs dan berat molekul 100 g/mol.
2. Dolomite
Dolomite merupakan jenis batu kapur dengan komposisi utama CaMg(CO3)2
yang mengandung CaCO3 sebanyak 55.5 – 58 % dan MgCO3 sebanyak 20 –
44 %. Biasanya tidak berwarna, bentuk struktur rombohedral. Kekerasan 3.5 –
4 mohs, dan berat jenis 2.85 g/ml.
3. Aragonite
Merupakan senyawa CaCO3 yang berwarna putih. Bentuk struktur ortorombik
dengan berat jenis 2.93 g/ml dan kekerasan 3.5 – 4 mohs. Precipitated Calcium
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
Carbonate (PCC) merupakan kalsium karbonat yang telah diolah melalui reaksi
kimia. Secara umum, PCC dapat dibuat melalui pelarutan kalsium oksida (CaO)
yang kemudian dialiri gas CO2. Produk yang dihasilkan dari metoda ini akan
menghasilkan PCC dengan ukuran partikel yang kecil.
Kalsium karbonat dapat diperoleh dari dua cara, yaitu:
1. Cara Sederhana
Pada cara ini batu kapur digiling dengan kehalusan tertentu yang disebut
dengan Ground Calcium Carbonate (GCC)
2. Cara Reaksi Kimia
Cara ini menggunakan metoda tertentu seperti Precipitated Calcium Carbonate
dan Besi Calcium Carbonate. Secara teknis, PCC memiliki karakteristik yang
istimewa bila dibandingkan dengan GCC. PCC memiliki ukuran yang relatif
seragam sehingga tingkat kehomogenannya lebih tinggi bila dibandingkan
dengan GCC yang memiliki ukururan partikel yang bervariasi [4].
Serbuk kalsium karbonat telah banyak digunakan dalam dunia industri,
ukuran partikel, morfologi dan fase yang dapat divariasikan menjadikan bahan
ini memili bidang aplikasi yang luas. Serbuk CaCO3 dengan kualitas khusus
dikembangkan sebagai bahan campuran kosmetik drug deivery, bahan bioaktif,
hingga suplemen nutrisi. Disis lain bahan ini telah umum digunakan sebagai
filler dan pigmen pada industri tinta, cat, pipa polimer, dan kertas.
Kalsium karbonat dipasaran dapat ditemukan dalam dua jenis produk, yaitu
GCC dan PCC. Secara umum kalsium karbonat yang diproduksi secara
mekanik (GCC) lebih murah dibandingkan dengan PCC, tetapi untuk
menghasilkan GCC dengan ukuran partikel yang halus dan seragam
membutuhkan biaya yang besar. Ukuran yang ditentukan dari lamanya proses
grinding menyebabkan energi yang dibutuhkan juga semakin tinggi.
Menyangkut alasan ini, konsumen lebih memilih menggunakan PCC untuk
aplikasi tertentu. PCC umumnya disintesis dari material pro-analis berupa nitrat
tetrahidrat, kalsium hidroksida atau kalsium klorida [5].
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
III. PROSEDUR PERCOBAAN
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1. Alat dan Fungsi
No Alat Fungsi
1
2
3
4
5
Peralatan gelas
Kertas saring
Hot plate
Stirrer
Corong
Wadah larutan
Menyaring endapan
Pemanas
Pengaduk
Menyaring endapan
3.1.2. Bahan dan Fungsi
No Bahan Fungsi
1
2
3
4
CaO
HNO3 2 M
Na2CO3
Akuades
Sumber Ca2+
Pendestruksi CaO
Sumber CO32-
Pelarut
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
3.2. Cara Kerja
Pembuatan PCC dengan metoda kaustik soda diawali dengan menimbang 5,6
gram CaO (batu kapur yang sudah dikalsinasi) dan dilarutkan dalam 100 mL
HNO3 2 M (larutan A). Larutan kemudian distirrer selama 15 menit, kemudian
campuran larutan tersebut disaring dan diambil filtratnya. Setelah itu dibuat
larutan B dengan mengencerkan 21,2 gram Na2CO3 dalam 100 mL akuades.
Setelah itu larutan B ditambahkan pada larutan A sedikit demi sedikit, kemudian
campuran distirrer selama 20 menit dan disaring. Endapan yang diperoleh
tersebut kemudian dikeringkan dan ditimbang, kemudian dihitung rendemen.
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
3.3. Skema Kerja
5,6 gram CaO 21,2 gram Na2CO3
- dilarutkan dalam 100 mL - dilarutkan dalam 100 mL
HNO3 2 M air
- distirrer selama 10 menit Larutan B
dengan kecepatan 300 rpm
- disaring
filtrat Ca(NO3)2
(larutan A)
- dicampur
- distirrer selama 20 menit dengan kecepatan 200
rpm
- disaring
- dikeringkan
PCC
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
3.4. Skema Alat
Keterangan :
1. Erlenmeyer
2. Hot Plate Stirrer
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda
1.
2.
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
IV. DATA DAN PERHITUNGAN
4.1. Data
Massa CaO = 5,61 gram
Mr CaO = 56 gram/mol
Mr CaCO3 = 100 gram/mol
Massa kertas saring = 1,62 gram
Massa kertas saring + PCC = 6,657 gram
Massa PCC (CaO) = 5,037 gram
4.2. Perhitungan
Reaksi
CaCO3 → CaO + CO2
CaO + 2HNO3 → Ca(NO3)2 + H2O
Ca(NO3)2 + Na2CO3 → CaCO3 + 2NaNO3
mol CaO ∞ mol CaCO3
mol CaO = 5,6 gram x
= 0,1 mol
mol CaO = 0,1 mol = mol CaCO3
gram CaCO3 =
= 10 gram
Rendemen = x 100 %
= x 100 %
= 50,37 %
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Pengamatan Setiap Langkah Kerja
No Langkah kerja Foto Pengamatan Analisa1 5,6 gram CaCO3 ditimbang Serbuk berwarna putih
2 Dilarutkan dengan 100 mL HNO3 Serbuk CaCO3 larut dan timbul buih-buih soda
Ca2+ larut optimium pada pelarut asam
3 Distirrer selama 10 menit dengan kecepatan 300 rpm
Larutan Ca(NO3)2 berupa larutan keruh
Pengadukan dengan stirrer dilakukan untuk menambah kelarutan danmenyempurnakan reaksi
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
4 Disaring, didapatkan filtrat Ca(NO3)2
sebagai lautan AFiltrat Ca(NO3)2 berupa larutan bening
Penyaringan bertujuan untuk memisahkan filtrat dengan endapan, dan juga untuk menjernihkan larutan
5 21,2 gram Na2CO3 ditimbang Serbuk berwarna putih
6 Dilarutkan dalam 100 mL air Larutan Na2CO3 berwarna bening
Pelarutan Na2CO3 dengan air bertujuan untuk mengoptimalkan pelarutan ion CO3
2-
7 Dicampurkan larutan A dan B Larutan keruh, terbentuk endapat saat pencampuran
Pengadukan dengan stirrer bertujuan untuk menghaluskan endapan yang terbentuk
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
8 Distirrer selama 20 menit Campuran berwarna putih, terbentuk endapan
Terbentuk endapan-endapan PCC halus
9 Larutan disaring Endapan putih Penyaringan bertujuan untuk memisahkan filtrat dengan endapan
10 Endapan dikeringkan dan dicuci dengan akuades
Endapan putih PCC Pengeringan bertujuan untuk menguapkan pelarut yang masih tersisa, pencucian digunakan untuk menghilangkan sisa-sisa pengotor
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
5.2 Pengamatan Sifat Fisik dan Hasil No Stuktur Foto Pengamatan Analisa
Sifat fisik :- Bentuk : serbuk- Warna : putih- Lunak- BM : 100 g/mol- Ukuran partikel : 2-10
µm- Derajat keputihan >
95 %
- CaO lebih murni dari CaCO3
- Perbedaan CaCO3 (PCC) dengan CaCO3
bentuk kapur adalah kemurnian PCC yang lebih tinggi dari CaCO3 batu kapur yang belum mendapatkan perlakuan
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
5.3 Pembahasan
Pada percobaa kali ini, yaitu pembuatan Precipitated Calcium Carbonat (PCC)
dengan metoda kaustik soda, dimana percobaan ini bertujuan untuk mengolah
batu kapur menjadi PCC dengan menggunakan metoda kaustik soda. PCC
merupakan kalsium karbonat yang telah diolah melalui reaksi kimia dan
menghasilkan endapan. Reaksi ini ialah pelarutan batu kapur dengan larutan
HNO3. Pada percobaan ini digunakan CaCO3 sebagai sampel atau bahan
dasar, bahan dasar yang digunakan adalah yang mengandung Ca2+.
Metoda yang digunakan dalam percobaan ini ialah caustic soda. Untuk
larutan A, bubuk batu kapur ditambah dengan HNO3, maka terjadi pelarutan
batu kapur menjadi larutan berwarna putih keabu-abu. Setelah larutan ini
disaring untuk menghilangkan pengotornya dan dengan menggunakan asam ini
maka akan terlarut Ca2+ yang lebih banyak, akan diperoleh filtrat yang berwarna
bening, filtrat ini akan banyak mengandung ion Ca2+, karena banyak dilarutkan
oleh asam.
Pada larutan B, Na2CO3 diencerkan dalam air yang akan membentuk
larutan bening. Pelarutan dengan air ini bertujuan untuk mengoptimumkan
pembentukan ion CO32-. Kemudian kedua larutan ini dicampurkan dan
menghasilkan larutan putih bersoda. Kemudian campuran larutan ini diaduk
dengan menggunakan stirrer, pengadukan ini bertujuan untuk
menghomogenkan larutan dan menyempurnakan reaksi, setelah distirrer dan
disaring, diperoleh endapan putih kalsium karbonat. Endapan yang terbentuk ini
dicuci dengan menggunakan akuades, dimana pencucian ini bertujuan untuk
menghilangkan pengotor-pengotor yang masih tersisa dan menghilangkan
kandungan asam yang masih tersisa.
Pada percobaan kali ini tidak digunakan pengaruh temperatur, hal ini
dikarenakan PCC yang diinginkan sudah akan terbentuk tanpa adanya
pemanasan. Pada percobaan kali ini diperoleh rendemen dari percobaan
sebesar 50,37 %, semakin besar rendemen atau semakin mendekati 100 %,
maka hasil yang diperoleh tersebut akan semakin baik pula.
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan,
antara lain:
1. Endapan kalsium karbonat terbentuk karena adanya reaksi kimia
antara batu kapur, asam nitrat, dan natrium karbonat.
2. Metoda kaustik soda menghasilkan soda sebagai hasil sampingnya.
3. PCC memiliki keunggulan seperti distribusi ukuran partikel yang
sempit, sifatnya yang mudah diatur, dan kehomogenan yang tinggi.
4. Kadar PCC yang diperoleh dengan rendemen sebesar 50,37 %.
6.2. Saran
Pada percobaan ini disarankan agar :
1. Berhati-hati dalam pembuatan dan pencampuran zat.
2. Proses stirrer dilakukan sampai campuran benar-benar selesai
bereaksi.
3. Memahami prosedur kerja dengan baik.
4. Penambahan larutan Na2CO3.
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
Lampiran 1.1 JAWABAN PERTANYAAN
1. Metoda pembuatan PCC lainnya, adalah:
a. Metoda Solvay
Merupakan reaksi pembuatan PCC antara batu kapur dengan rock salt
(NaCl) yang menghasilkan soda ash (Na2CO3). Digunakan untuk
menghasilkan PCC dengan kemurnian yang sangat tinggi, tetapi tidak efisien
untuk industri karena membutuhkan bahan kimia yang banyak.
Reaksinya:
CaCO3 + 2NaCl Na2CO3 + CaCl2
CaCl2 + CO2 + H2O + 2NH3 2NH4Cl + CaCO3
b. Metoda karbonasi
Merupakan metoda pembuatan PCC yang paling efisien pada saat ini karena
disamping tidak memanfaatkan bahan kimia tambahan, metoda ini juga
memanfaatkan kembali hasil reaksi sampingan dalam setiap tahapan reaksi.
Reaksinya:
CaCO3 CaO + CO2
CaO + H2O Ca(OH)2
Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 (PCC) + H2O
2. Reaksi pembentukan PCC dengan metoda karbonasi:
CaCO3 (sampel) + heat CaO + CO2 kalsinasi
CaO + H2O Ca(OH)2 hidrasi
Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O karbonasi
3. Bentuk-bentuk struktur PCC:
a. Ca lcite : rombohedral, scalenohedral, prismatic, dan sperical
b. Aragonite : ortorombik
c. Valetite : pseudoheksagonal
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
DAFTAR PUSTAKA
1. Armaizal. 1999. Penggunaan Beberapa Asam Organik untuk Penentuan Kandungan CaCO3 dalam Batu Kapur Secara Volumetri Gas. Padang: UNAND. Hal: 4-5
2. Kraij, D and Ljerka B. 1997. Precipitation of Calcium Carbonate from Calcium Hydroxide and Carbonyl Acid Solution. Crystal Growth. pp: 248
3. Mercalfe, H C. 1976. Modern Chemistry: Teacher Edition. New York: Rinehart and Winston Publisher
4. http://anekailmu.blogspot.com/2009/03/kalsium-karbonat.html
5. http://beningwidhayaka.wordpress.com/2009/04/09/pemurnian-kaolin/
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
Lampiran 1.2 JURNAL
Judul Jurnal :
Pengaruh Temperatur dan Pemecah Gelembung Gas pada Sintesis Serbuk
CaCO3 dengan Bahan Baku Batu Kapur
Skema Kerja
Batu kapur
- dikalsinasi pada temperatur 900oC selama 5 jam
Produk kalsinasi
- ditambahkan air
- diendapkan selama 20 jam
Larutan Ca(OH)
- dipisahkan dari endapannya
- diencerkan dari konsentrasi 0,02 M menjadi 0,015 M
- dikarakterisasi
Hasil
Analisa metoda yang dipakai
Pada jurnal ini digunakan metoda karbonasi dengan jalan mengalirkan gas CO,
serta dilakukan perlakuan terhadap temperatur.
Analisa hasil yang diperoleh
Sintesi serbuk CaCO3 dari batu kapur dapat menghasilkan beberapa variasi
morfologi. Penggunaan pemecah gelembung menyebabkan jumlah ion
karbonat yang terbentuk dalam selang waktu tertentu semakin banyak,
sehingga fraksi vaterit yang terbentuk semakin meningkat. Reaksi karbonasi
pada larutan Ca(OH) dengan temperatur diatas 55oC menghasilkan partikel
aragonit dengan morfologi berbentuk jarum. Fraksi berat aragonit bertambah
dengan meningkatnya temperatur larutan.
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2013/2014
Kelebihan jurnal dari praktikum
Pada jurnal skal yang diujikan sudah skala industri dengan bahan yang banyak,
sedangkan pada praktikum yang dilakukan di laboratorium, hanya untuk skala
labor saja. Dan untuk metoda yang digunakan, pada jurnal metoda yang
digunakan sudah terbilang canggih, yaitu dengan mengalirkan gas CO,
sedangkan pada praktikum metoda yang digunakan adalah metoda sederhana.
Pada jurnal digunakan karakterisasi dengan alat XRD dan SEM yang
digunakan untuk menentukan struktur kristal senyawa tersebut, sedangkan
pada praktikum karakterisasi tidak dilakukan.
Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan Metoda Caustic Soda