Obesity's Bayu 4

20
Faktor gaya hidup yang berhubungan dengan kelebihan berat badan dan obesitas di kalangan remaja Saudi Latar Belakang: Sebuah pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara obesitas dan faktor gaya hidup yang diperlukan untuk pencegahan yang efektif dan manajemen obesitas pada remaja. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan antara tindakan obesitas dan beberapa faktor gaya hidup, termasuk aktivitas fisik, menetap perilaku dan kebiasaan diet pada remaja berusia 14-19 tahun Arab. Metode: Penelitian ini merupakan studi cross-sectional berbasis sekolah yang dilakukan di tiga kota di Arab Saudi (Al-Khobar, Jeddah dan Riyadh). Para peserta 2.906 laki-laki sekolah menengah (1400) dan perempuan (1506) berusia 14-19 tahun, yang dipilih secara acak menggunakan teknik multistage stratified cluster sampling. Pengukuran termasuk berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (BMI), lingkar pinggang, pinggang / rasio tinggi (WHtR), waktu layar (menonton televisi, video game dan penggunaan komputer), aktivitas fisik (ditentukan dengan menggunakan kuesioner divalidasi), dan kebiasaan diet (asupan frekuensi per minggu). Regresi logistik digunakan untuk menguji hubungan antara obesitas dan faktor gaya hidup. Hasil: Dibandingkan dengan non-obesitas, laki-laki dan perempuan obesitas secara signifikan kurang aktif, terutama dalam hal aktivitas yang kuat, memiliki kebiasaan diet yang kurang menguntungkan (misalnya, asupan rendah sarapan, buah-buahan dan

description

jhjhvghcjhgch

Transcript of Obesity's Bayu 4

Faktor gaya hidup yang berhubungan dengan kelebihan berat badan dan obesitas di kalangan remaja Saudi

Latar Belakang: Sebuah pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara obesitas dan faktor gaya hidup yang diperlukan untuk pencegahan yang efektif dan manajemen obesitas pada remaja. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan antara tindakan obesitas dan beberapa faktor gaya hidup, termasuk aktivitas fisik, menetapperilaku dan kebiasaan diet pada remaja berusia 14-19 tahun Arab.

Metode: Penelitian ini merupakan studi cross-sectional berbasis sekolah yang dilakukan di tiga kota di Arab Saudi (Al-Khobar, Jeddah dan Riyadh). Para peserta 2.906 laki-laki sekolah menengah (1400) dan perempuan (1506) berusia 14-19 tahun, yang dipilih secara acak menggunakan teknik multistage stratified cluster sampling. Pengukuran termasuk berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (BMI), lingkar pinggang, pinggang / rasio tinggi (WHtR), waktu layar (menonton televisi, video game dan penggunaan komputer), aktivitas fisik (ditentukan dengan menggunakan kuesioner divalidasi), dan kebiasaan diet (asupan frekuensi per minggu). Regresi logistik digunakan untuk menguji hubungan antara obesitas dan faktor gaya hidup.

Hasil: Dibandingkan dengan non-obesitas, laki-laki dan perempuan obesitas secara signifikan kurang aktif, terutama dalam hal aktivitas yang kuat, memiliki kebiasaan diet yang kurang menguntungkan (misalnya, asupan rendah sarapan, buah-buahan dan susu), tetapi memiliki asupan rendah gula-manis minuman dan permen / coklat. Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa kelebihan berat badan /obesitas (berdasarkan kategori BMI) atau obesitas abdominal (berdasarkan kategori WHtR) secara signifikan dan berbanding terbalik dengan tingkat aktivitas fisik yang kuat (AOR untuk tingkat tinggi = 0,69, 95% CI 0,41-0,92 untuk BMI dan 0,63, 95% CI 0.45- 0.89 untuk WHtR) dan frekuensi sarapan (AOR untuk