OBAT

6
1. Perbedaan obat generik dan obat paten serta contoh masing – masing obat Obat paten adalah obat yang baru ditemukan berdasarkan riset dan memiliki masa paten (Menurut UU No.14 Tahun 2001 tentang Paten, masa berlaku paten di Indonesia adalah 20 tahun). Selama masa paten tersebut perusahaan pemilik hak paten menjadi satu-satunya yang memiliki hak untuk melakukan penjualan. Saat masa paten berakhir, perusahaan lain bebas untuk memasarkan salinan kimiawi identik dengan obat paten. Salinan kimiawi identik inilah yang disebut dengan obat generik. Obat generik merupakan obat dengan nama resmi yang telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan INN (International Non- proprietary Names) dari WHO untuk zat kimia yang dikandungnya. Tujuan pemberian nama generik adalah agar semua orang memiliki persepsi yang sama terhadap suatu zat kimia tertentu sehingga zat kimianya dapat dibedakan dengan jelas. Berikut merupakan perbedaan obat generik dan obat paten : No. Obat Generik Obat Paten 1. Menggunakan nama sesuai dengan zat berkhasiat yang di kandungnya walaupun diproduksi oleh pabrik yang berbeda Menggunakan nama dagang yang bermacam-macam sesuai dengan pabrik yang memproduksinya 2. Kemasannya sederhana Kemasannya dibuat lebih menarik 3. Tidak dipromosikan Tiap pabrik melakukan

Transcript of OBAT

Page 1: OBAT

1. Perbedaan obat generik dan obat paten serta contoh masing – masing obat

Obat paten adalah obat yang baru ditemukan berdasarkan riset dan memiliki masa

paten (Menurut UU No.14 Tahun 2001 tentang Paten, masa berlaku paten di Indonesia

adalah 20 tahun). Selama masa paten tersebut perusahaan pemilik hak paten menjadi satu-

satunya yang memiliki hak untuk melakukan penjualan. Saat masa paten berakhir,

perusahaan lain bebas untuk memasarkan salinan kimiawi identik dengan obat paten. Salinan

kimiawi identik inilah yang disebut dengan obat generik.

Obat generik merupakan obat dengan nama resmi yang telah ditetapkan dalam

Farmakope Indonesia dan INN (International Non-proprietary Names) dari WHO untuk zat

kimia yang dikandungnya. Tujuan pemberian nama generik adalah agar semua orang

memiliki persepsi yang sama terhadap suatu zat kimia tertentu sehingga zat kimianya dapat

dibedakan dengan jelas.

Berikut merupakan perbedaan obat generik dan obat paten :

No. Obat Generik Obat Paten

1. Menggunakan nama sesuai dengan zat

berkhasiat yang di kandungnya walaupun

diproduksi oleh pabrik yang berbeda

Menggunakan nama dagang yang

bermacam-macam sesuai dengan

pabrik yang memproduksinya

2. Kemasannya sederhana Kemasannya dibuat lebih menarik

3. Tidak dipromosikan Tiap pabrik melakukan promosi

4. Harga lebih murah Harganya relatif mahal

5. Mutunya lebih terjamin karena pengawasan

mutu dilakukan oleh pemerintah dengan

ketat pada industri farmasi yang

memproduksinya, yaitu harus sepenuhnya

menerapkan CPOB (Cara pembuatan Obat

yang Baik)

Mutu terjamin

Penulisan nama generik dan paten dapat ditulis dengan menulis nama generik terlebih

dahulu dengan huruf kecil dan kemudian nama paten dengan menggunakan tanda kurung.

Contohnya adalah furosemid (Lasix), dan asam asetilsalislat (Aspirin).

2. Peranan perawat dalam pengobatan

Page 2: OBAT

a. Tanggung jawab

Mengetahui regulasi pemberian obat

Menyadari keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yg dimiliki

Bertanggung jawab atas setiap kerjanya

Bertanggung jawab menyimpan dan mendistribusikan ‘controlled substances’

secara tepat seperti obat-obat narkotik

Menjamin keamanan pemberian obat

b. Sebagai pelaksana

Menggunakan pendekatan proses keperawatan

Memastikan bahwa pemberian obat aman bagi klien

Mendokumentasikan semua data yang berkaitan dengan pemberian oba dan

respon klien terhadap obat

Kolaborasi dengan dokter dan apoteker

c. Sebagai pendidik

Memberi pendidikan kepada klien (individu/ keluarga/ masyarakat) tentang

penggunaan obat yang rasional

Menyebarluaskan isu, ilmu, dan keterampilan baru tentang pemberian obat

kepada sesama perawat dan/ atau tim kesehatan lain

3. Sebutkan 10 prinsip yang benar dalam pemberian obat

4. Macam – macam pemberian obat

Berikut merupakan macam-macam rute pemberian obat

a. Enteral (oral, buccal, sublingual, atau rektal, atau lewat selang nasogastrik): absorbsi

terutama melalui usus halus, tetapi juga melalui mukosa mulut, mukosa lambung, usus

besar, atau rectum

b. Parenteral (intravena [IV], subkutan [SC], intramuskular [IM], intradermal, intraartikular,

intratekal, epidural)

c. Topikal (ointments/salep, krim, jelly untuk dipakai di kulit, obat mata, obat telinga,

instilasi hidung, transdermal)

5. Perbedaan tablet, kaplet, dan kapsul

6. Sebutkan 4 jenis order pengobatan

Page 3: OBAT

7. Keuntungan dan kerugian pemberian obat secara oral, IV, IM, SC

Keuntungan Kerugian

Pemberian Obat secara Oral

Pemberian Obat secara IV

Pemberian Obat secara IM Relatif bebas dari saraf utama

dan cabang-cabang vaskular

Batas jelas dengan petanda

anatomis tulang

Jika terjadi reaksi

hipersensitivitas, tidak dapat

dipasang torniket untuk

menghambat absorbsi

Profesional kesehatan tidak

biasa dengan tempat ini

Pemberian Obat secara SC

8. Perbedaan farmakokinetik dan farmakodinamik

Farmakokinetik adalah studi mengenai nasih obat di dalam tubuh manusia. Dibagi

menjadi 4, yaitu :

a. Absorbsi : penyerapan atau masuknya obat dari tempat pemberian ke jaringan target,

meliputi transformasinya dari bentuk saat diberikan (a dosage form) menjadi bentuk yang

dapat digunakan secara biologis (a biologically usable form).

b. Distribusi : proses sehingga obat berada di dalam cairan tubuh dan jaringan tubuh

c. Metabolisme / biotransformasi : proses kimia yang mengubah bentuk aslinya menjadi

bentuk yang larut-air (metabolit) sehingga dapat dieksresikan. Jenis reaksi

biotransformasi dapat berupa reaksi sintesis atau konjugasi yaitu kombinasi dengan zat

endogen dan reaksi nonsintesis yaitu dengan oksidasi, reduksi, atau hidrolisis.

d. Eksresi : proses membuang metabolit obat dari tubuh melalui sistem renal dengan urine

atau melalui sistem biliaris dengan feses.

Sedangkan farmakodinamik merupakan studi mengenai pengaruh obat terhadap jaringan

tubuh. Meliputi kerja obat :

a. Onset (mulai kerja), Peak (puncak), duration (lama kerja); dan waktu paruh

b. Mekanisme kerja : reseptor, enzim, dan hormon

9. Hal – hal yang perlu diperhatikan tentang penyimpanan obat

Page 4: OBAT

10. Sebutkan macam – macam obat

Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. (2009)

Kumpulan Kuliah farmakologi, Ed. 2 Jakarta: EGC

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2001 tantang Paten

http://www.pu.go.id/satminkal/itjen/lama/hukum/uu14-01.htm

Harnowo, Putro Agus (2001) Beda Obat Generik dan Obat Paten

http://health.detik.com/read/2011/09/06/133428/1716514/763/1/beda-obat-generik-dan-obat-

paten

Kee, Joyce L., Hayes, Evelyn R. (1996) Farmakologi – Pendekatan Proses Keperawatan

Jakarta: EGC