OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI.docx

download OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI.docx

of 7

Transcript of OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI.docx

  • 8/20/2019 OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI.docx

    1/15

    OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI

    Title: OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI

    Posted by:robin perdana saptraPblis!ed :"#$%&$#&"#T##:'(:##):##*atin+: ',-*e.ie/er: ) *e.ie/sOBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI

    Obat-obatan anestesi terdiri dari obat-obatan pre-medikasi, obat induksi

    anestesi, obat anestesi inhalasi, obat anestesi intravena, obat pelumpuh otot (muslce

    relaxant), obat anestesi lokal/regional, dan analgesia (opioid dan non-opioid).

    Macam- macam obat pre medikasi :

    1. olongan !arkotika

    -  Mempun"ai e#ek analgetika "ang sangat kuat.-  $enisn"a : petidin, #entan"l, dan mor#in.

    -  %u&uan: mengurangi rasa n"eri saat pembedahan.

    -  '#ek samping: dapat membuat depresi perna#asan, mual-muntah, asodilatasi

     pembuluh darah "ang dapat membuat hipotensi.

    -  iasan"a diberikan &ika anestesi dilakukan dengan anestetika dengan si#at analgesik 

    rendah, misaln"a: halotan, tiopental, propo#ol.

    -  *ethidin :

    •  mengurangi kecemasan dan ketegangan

    •  menekan %+ dan na#as (diin&eksikan pelan- pelan)

    •  merangsang otot polos-  Mor#in :

    •  mengurangi kecemasan dan ketegangan karena n"eri sebelum operasi

    •  menekan %+ dan na#as

    •  merangsang otot polos

    •  depresan istem sara# pusat

    •   pulih pasca bedah lebih lama

    •  mempun"ai e#ek samping mual muntah dan pen"empitan bronkus

    -  entan"l :

    •  Mempun"ai potensi analgesi -10 kali mor#in

    •  Mempun"ai mula ker&a "ang cepat dan mempun"ai aktu eliminasi "ang cepat &ugadalam tubuh

    •  '#ek terhadap &antung sangat minimal tetapi dapat ter&adi bradi "ang dapat di

    tanggulangi dengan pemberian su#as atropin

    •  Mempun"ai e#ek samping ketergantungan, eu#oria, perlambatan '2, mual dan

    muntah

    0. golongan ben3odia3epin

    -  Mempun"ai man#aat "ang sangat berguna untuk premedikasi

    -  Mempun"ai e#ek ansiolisis, sedasi, dan amnesia

    -  +apat digunakan untuk pasien dengan gangguan respirasi alapun harus terus

    dipantau penggunaann"a

  • 8/20/2019 OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI.docx

    2/15

    -  Obat "ang biasan"a digunakan adalah dia3epam -04mg "ang dapat diberikan

     peroral ataupun iv

    5. antikolinergik 

    -  Obat-obatan itu ber#ungsi untuk mencegah ter&adin"a e#ek bradikardi dari obat-

    obatan premedikasi lain ataupun obat-obatan anastetik "ang akan digunakan nantin"a

    -  +apat digunakan sebagai pro#ilaksis ataupun pengobatan bradikardi

    -  '#ek samping "ang ditimbulkan seperti toksisitas *, takikardi (baha"a pada

     penderita pen"akit &antung), pireksia, midriasis

    -  Obat-obatan "ang biasa digunakan adalah sul#as atropin

    6. -7% antagonis

    -  Obat "ang biasan"a digunakan adalah ondansetron untuk mengurangi e#ek mual

    muntah dari obat-obatan anestesi lainn"a.

    Macam- macam obat anastesi berikut dosis dan sediaann"a :

    Obat Dalamsediaa

    n

    Jumlahdi

    sediaan

    pengenceran Dalamspuit

    Dosis(mg/kgBB)

    1 ccspuit

    =

    *ethidin ampul 144mg/0c

    c

    0cc 8

    a9uadest cc

    14 cc 4,-1 14 mg

    entan"l 4,4

    mg/cc

    4,4m

    g

    ;eco#ol

    (*ropo#ol)

    ampul 044mg/

    04cc

    14cc 8

    lidocain 1

    ampul

    14 cc 0-0, 14 mg

    2etamin vial 144mg/cc 1cc 8

    a9uadest

  • 8/20/2019 OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI.docx

    3/15

    A.  Obat induksi intravena

    1.  2etamin

    -  '#ek analgesia kuat sekali. %erutama untuk n"eri somatik tetapi tidak untuk n"eri

    viseral

    -  '#ek hipnotik kurang

    -  '#ek relaksasi tidak ada

    -  ;e#leks phar"nx dan lar"nx masih cukup baik batuk saat anestesi re#leks vagal

    -  +isosiasi mimpi "ang tidak enak, disorientasi tempat dan aktu, halusinasi, gaduh

    gelisah, tidak terkendali. aat pdrt mulai sadar dpt timbul eksitasi

    -  >liran darah ke otak, konsentrasi oksigen, tekanan intracranial ('#ek ini dapat

    diperkecil dengan pemberian thiopental sebelumn"a)

    -  %+ sistolik diastolic naik 04-0@, den"ut &antung akan meningkat. (akibat

     peningkatan aktivitas sara# simpatis dan depresi baroreseptor). =egah dengan

     premedikasi opiat, hiosin.

    -  +ilatasi bronkus. >ntagonis e#ek konstriksi bronchus oleh histamin. aik untuk 

     penderita- penderita asma dan untuk mengurangi spasme bronkus pada anesthesiaumum "ang masih ringan.

    -  +osis berlebihan secara iv depresi napas

    -  *ada anak dapat timbulkan ke&ang, nistagmus

    -  Meningkatkan kadar glukosa darah 8 1@

    -  *ulih sadar kira-kira tercapai antara 14-1 menit

    -  Metabolisme di liver (hidrolisa A alkilasi), diekskresi metabolitn"a utuh melalui urin

    -  2etamin beker&a pada daerah asosiasi korteks otak, sedang obat lain beker&a pada

     pusat retikular otak 

    Bndikasi:  Cntuk prosedur dimana pengendalian &alan napas sulit, missal pada koreksi &aringan

    sikatrik pada daerah leher, disini untuk melakukan intubasi kadang sukar 

      Cntuk prosedur diagnostik pada bedah sara#/radiologi (arteriogra#).

      %indakan orthopedic (reposisi, biops")

      *ada pasien dengan resiko tinggi: ketamin tidak mendepresi #ungsi vital. +apat

    dipakai untuk induksi pada pasien s"ok.

      Cntuk tindakan operasi kecil

      +i tempat dimana alat-alat anestesi tidak ada

      *asien asma

    2ontra Bndikasi

      hipertensi sistolik 1?4 mm7g diastolic 144 mm7g

      ria"at =erebro ascular +isease (=+)

      +ekompensasi kordis

    7arus hati-hati pada :

      ;ia"at kelainan &ia

      Operasi-operasi daerah #aring karena re#leks masih baik 

    0.  *ropo#ol

  • 8/20/2019 OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI.docx

    4/15

    -  entuk cairan, emulsi isotonik, arna putih seperti susu dengan bahan pelarut

    min"ak kedelai A postasida telur "ang dimurnikan.

    -  %erasa n"eri saat pen"untikan dicampur lidokain 0@ 84,cc dlm 14cc

     propolol &arang pada anak karena sakit A iritasi pd saat pemberian

    -  >nalgetik tidak kuat

    -  +apat dipakai sebagai obat induksi dan obat maintenance

    -  Obat setelah diberikan didistribusi dengan cepat ke seluruh tubuh.

    -  Metabolisme di liver dan metabolit tidak akti# dikeluarkan leat gin&al.

    -  aat dipakai untuk induksi &uga dapat ter&adi hipotensi karena vasodilatasi dan apnea

    se&enak 

    '#ek amping

    radikardi

     !ausea, sakit kepala pada penderita "g mulai sadar.

    'kstasi, n"eri lokal pada daerah suntikan

    +osis berlebihan dapat mendepresi &antung dan pernapasan

    ebaikn"a obat ini tidak diberikan pada penderita dengan gangguan &alannapas, gin&al, liver, s"ok hipovolemik 

    B.  Obat anastetik inhalasi

    1.  7alothan/#luothan

    -  %idak berarna, mudah menguap

    -  %idak mudah terbakar/meledak 

    -  erbau harum tetapi mudah terurai caha"a

    '#ek:

    -  %idak merangsang traktus respiratorius-  +epresi na#as ⇒ stadium analgetik 

    -  Menghambat salivasi

    -   !adi cepat, ekskresi air mata

    -  7ipnotik kuat, analgetik kurang baik, relaksasi cukup

    -  Mencegah ter&adin"a spasme laring dan bronchus

    -  +epresi otot &antung ⇒ aritmia (sensitisasi terhadap epine#rin)

    -  +epresi otot polos pembuluh darah ⇒ vasodilatasi ⇒ hipotensi

    -  asodilatasi pembuluh darah otak 

    -  ensitisasi &antung terhadap katekolamin

    -  Meningkatkan aktivitas vagal vagal re#leks-  *emberian berulang (1-5 bulan) kerusakan hepar  (immune-mediated  hepatitis)

    -  Menghambat kontraksi otot rahim

    -  >bsorbsi A ekskresi obat oleh paru, sebagian kecil dimetabolisme tubuh

    -  +apat digunakan sebagai obat induksi dan obat maintenance

    2euntungan

    cepat tidur 

    %idak merangsang saluran napas

    alivasi tidak ban"ak 

    ronkhodilator obat pilihan untuk asma bronkhiale Daktu pemulihan cepat (1 &am post anestesi)

  • 8/20/2019 OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI.docx

    5/15

    2adang tidak mual A tidak muntah, penderita sadar dalam kondisi "ang enak 

    2erugian

    overdosis

    *erlu obat tambahan selama anestesi

    7ipotensi karena depresi miokard A vasodilatasi

    aritmia &antung

    i#at analgetik ringan

    =ukup mahal

    +osis dapat kurang sesuai akibat pen"usutan

    0.   !itrogen Oksida (!0O)

    -  gas "ang berbau, berpotensi rendah (M>= 146@), tidak mudah terbakar dan relati# 

    tidak larut dalam darah

    '#ek: >nalgesik sangat kuat setara mor#in

    7ipnotik sangat lemah

    %idak ada si#a relaksasi sama sekali

    *emberian anestesia dengan !0O harus disertai O0 minimal 0@. ila

    murni !0O E depresi dan dilatasi &antung serta merusak *

     &arang digunakan sendirian tetapi dikombinasi dengan salah satu cairan

    anestetik lain seperti halotan dan sebagain"a.

    5.  Bso#luran

    -  >dalah obat anestesi isomer dari en#luran

    -  Merupakan cairan tak berarna, berbau ta&am, tidak mudah terbakar, tidak terpengaruh caha"a dan

    tidak merusak logam

    -  +alam aktu -14 menit biasan"a sudah mencapai stadium pembedahan anastesi

    -  Mempun"ai e#ek bronkodilator tetapi tidak kuat

    -  Mempun"ai bau "ang ta&am sehingga pasien tidak n"aman, dapat membuat iritasi &alan na#as,

    menimbulkan depresi ringan pada &antung dan curah &antungn menurunkan tekanan darah sistemik 

    6.  evo#luran

    -  Merupakan cairan &ernih, tidak berarna, berbau enak, tidak iritati#, tidak korosi#, tidak mudah

    terbakar dan stabil terkena caha"a-  Bnduksi dengan sevo#luran dapat menimbulkan relaksasi pada anak 

    -  *ada sistem kardiovaskular sedikit menimbulkan depresi kontraksi &antung

    -  +apat memicu bronkospasme

    -  Mengurangi aliran darah ke gin&al sehingga dihubungkan dengan gangguan #ungsi gin&al

    .  Obat muscle relaksan

    -  eker&a pada otot bergaris ter&adi kelumpuhan otot napas dan otot-otot mandibula,

    otot intercostalis, otot-otot abdominalis A relaksasi otot-otot ekstremitas.

    -  eker&a pertama: kelumpuhan ototmataekstremitas mandibulaintercostalisabdominaldia#ragma

  • 8/20/2019 OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI.docx

    6/15

    -  *ada pemberian pastikan penderita dapat diberi napas buatan

    -  Obat ini membantu pada operasi khusus seperti operasi perut agar organ abdominal

    tidak keluar dan ter&adi relaksasi

    -  %erbagi dua: !on depolarisasi, dan depolarisasi

    +osis aal

    (mg/kg)

    +osis

    rumatan

    (mg/kg)

    +urasi

    (menit)

    '#ek samping

     !on depol long-acting

    1.  +-tubokurarin (tubarin)

    0.  *ankuronium

    5.  Metakurin

    6.  *ipekuronium

    .  +oksakurium

    ?.  >lkurium (allo#erin)

    4.64-4.?4

    4.4-4.10

    4.04-4.64

    4.4-4.10

    4.40-4.4

    4.1-4.54

    4.14

    4.1-4.404

    4.4

    4.41-4.41

    4.44-4.414

    4.

    54-?4

    54-?4

    64-?4

    64-?4

    6-?4

    64-?4

    7ipotensi

    %akikardi

    7ipotensi

    2 stabil

    2 stabil

    %akikardi

     !on depol intermediate

    acting

    1.  allamin (#laxedil)

    0.  >trakurium

    (tracrium/notrixum)

    5.  ekuronium (norcuron)

    6.  ;okuronium

    (roculax/esmeron/noveron)

    .  =istacuronium

    6-?

    4.-4.?

    4.1-4.0

    4.?-1.4

    4.1-4.04

    4.

    4.1

    4.41-4.40

    4.14-4.1

    4.40

    54-?4

    04-6

    0-6

    54-?4

    54-6

    7ipotensi

    >manheparAgin&al

    Bsomer atrakurium

     !on depol short acting

    1.  mivakurium (mivacron)

    0.  ropacuronium

    4.04-4.0

    1.-0.4

    4.4

    4.5-4.

    14-1

    1-54

    7ipotensi A

    histamin 8

    +epol short acting

    1.  suksinilkolin (scolin)

    0.  dekametonium

    1.4

    1.4

    5-14

    5-14

    +urasi

    Cltrashort (-14 menit): suksinilkolin

    hort (14-1 menit) : mivakurium

    Medium (1-54 menit) : atrakurium, vecuronium

    Fong (54-104 menit) : tubokurarin, metokurin , pankuronium,

     pipekuronium, doksakurium, galamin

     

    '#ek terhadap kardiovaskuler 

    tubokurarin , metokurin , mivakurium dan atrakurium : 7ipotensi

     pelepasan histamin dan (penghambatan ganglion)

     pankuronium : menaikkan tekanan darah

    suksinilkolin : aritmia &antung

    D.  anastesi lokal/ regional

  • 8/20/2019 OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI.docx

    7/15

    eker&a dengan cara blokade reversibel konduksi sara#. Mencegah depolarisasi

    dengan blokade ion !a 8 ke =annel !a (blokade konduksi) "ang ber#ungsi untuk 

    mencegah permeabilitas membran sara# terhadap ion !a8

    !otensi Obat

    7O;% act M'+BCM act FO! act

    *rototipe *rokain Fidokain upirokain

    ol 'ster >mida >mida

    Onset 0G G 1G

    +urasi 54-6G ?4-

  • 8/20/2019 OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI.docx

    8/15

    '#ek mor#in ter&adi pada susunan s"ara# pusat dan organ "ang mengandung otot

     polos. '#ek mor#in pada sistem s"ara# pusat mempun"ai dua si#at "aitu depresi dan

    stimulasi. +igolongkan depresi "aitu analgesia, sedasi, perubahan emosi, hipoventilasi

    alveolar. timulasi termasuk stimulasi parasimpatis, miosis, mual muntah, hiperakti# 

    re#lek spinal, konvulsi dan sekresi hormon anti diuretika (>+7).

     b.  armakokinetik 

    Mor#in tidak dapat menembus kulit utuh, tetapi dapat menembus kulit "ang luka.

    Mor#in &uga dapat menembus mukosa. Mor#in dapat diabsorsi usus, tetapi e#ek 

    analgesik setelah pemberian oral &auh lebih rendah daripada e#ek analgesik "ang

    timbul setelah pemberian parenteral dengan dosis "ang sama. Mor#in dapat meleati

    saar uri dan mempengaharui &anin. 'ksresi mor#in terutama melalui gin&al. ebagian

    kecil mor#in bebas ditemukan dalam tin&a dan keringat.

    c.  Bndikasi

    Mor#in dan opioid lain terutama diindikasikan untuk meredakan atau menghilangkan

    n"eri hebat "ang tidak dapat diobati dengan analgesik non-opioid. >pabila n"erin"a

    makin besar dosis "ang diperlukan &uga semakin besar. Mor#in sering digunakanuntuk meredakan n"eri "ang timbul pada in#ark miokard, neoplasma, kolik renal atau

    kolik empedu, oklusi akut pembuluh darah peri#er, pulmonal atau koroner, perikarditis

    akut, pleuritis dan pneumotorak spontan, n"eri akibat trauma misaln"a luka bakar,

    #raktur dan n"eri pasca bedah.

    d.  '#ek samping

    '#ek samping mor#in (dan derivat opioid pada umumn"a) meliputi depresi

     perna#asan, nausea, vomitus, di33ines, mental berkabut, dis#oria, pruritus, konstipasi

    kenaikkan tekanan pada traktus bilier, retensi urin, dan hipotensi.

    e.  +osis dan sediaan

    Mor#in tersedia dalam tablet, in&eksi, supositoria. Mor#in oral dalam bentuk larutandiberikan teratur dalam tiap 6 &am. +osis an&uran untuk menghilangkan atau

    mengurangi n"eri sedang adalah 4,1-4,0 mg/ kg . Cntuk n"eri hebat pada deasa

    1-0 mg intravena dan dapat diulang sesuai "ang diperlukan.

    2. !+,D

    a.  armakodinamik 

    Meperidin (petidin) secara #armakologik beker&a sebagai agonis reseptor K. eperti

    haln"a mor#in, meperidin (petidin) menimbulkan e#ek analgesia, sedasi, eu#oria,

    depresi na#as dan e#ek sentral lainn"a. Daktu paruh petidin adalah &am.

    '#ektivitasn"a lebih rendah dibanding mor#in, tetapi lebih tinggi dari kodein. +urasianalgesin"a pada penggunaan klinis 5- &am. +ibandingkan dengan mor#in, meperidin

    lebih e#ekti# terhadap n"eri neuropatik.

     b.  *erbedaan antara petidin (meperidin) dengan mor#in sebagai berikut :

    1)  *etidin lebih larut dalam lemak dibandingkan dengan mor#in "ang larut dalam air.

    0)  Metabolisme oleh hepar lebih cepat dan menghasilkan normeperidin, asam

    meperidinat dan asam normeperidinat. !ormeperidin adalah metabolit "ang masih

    akti# memiliki si#at konvulsi dua kali lipat petidin, tetapi e#ek analgesin"a sudah

     berkurang 4@. 2urang dari 14@ petidin bentuk asli ditemukan dalam urin.

    5)  *etidin bersi#at atropin men"ebabkan kekeringan mulut, kekaburan pandangan dan

    takikardia.6)  *etidin men"ebabkan konstipasi, tetapi e#ek terhadap s#ingter oddi lebih ringan.

  • 8/20/2019 OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI.docx

    9/15

    )  *etidin cukup e#ekti# untuk menghilangkan gemetaran pasca bedah "ang tidak ada

    hubungann"a dengan hipotermi dengan dosis 04-0 mg i.v pada deasa.

    ?)  Fama ker&a petidin lebih pendek dibandingkan mor#in.

    c.  armakokinetik 

    >bsorbsi meperidin dengan cara pemberian apapun berlangsung baik. >kan tetapi

    kecepatan absorbsi mungkin tidak teratur setelah suntikan BM. 2adar puncak dalam

     plasma biasan"a dicapai dalam 6 menit dan kadar "ang dicapai antar individu sangat

     bervariasi. etelah pemberian meperidin B, kadarn"a dalam plasma menurun secara

    cepat dalam 1-0 &am pertama, kemudian penurunan berlangsung lebih lambat. 2urang

    lebih ?4@ meperidin dalam plasma terikat protein. Metabolisme meperidin terutama

    dalam hati. *ada manusia meperidin mengalami hidrolisis men&adi asam meperidinat

    "ang kemudian sebagian mengalami kon&ugasi. Meperidin dalam bentuk utuh sangat

    sedikit ditemukan dalam urin. eban"ak 1/5 dari satu dosis meperidin ditemukan

    dalam urin dalam bentuk derivat !-demitilasi.

    Meperidin dapat menurunkan aliran darah otak, kecepatan metabolik otak, dantekanan intra kranial. erbeda dengan mor#in, petidin tidak menunda persalinan, akan

    tetapi dapat masuk ke #etus dan menimbulkan depresi respirasi pada kelahiran.

    d.  Bndikasi

    Meperidin han"a digunakan untuk menimbulkan analgesia. *ada beberapa keadaan

    klinis, meperidin diindikasikan atas dasar masa ker&an"a "ang lebih pendek daripada

    mor#in. Meperidin digunakan &uga untuk menimbulkan analgesia obstetrik dan

    sebagai obat preanestetik.

    e.  +osis dan sediaan

    ediaan "ang tersedia adalah tablet 4 dan 144 mg L suntikan 14 mg/ml, 0 mg/ml, 4

    mg/ml, mg/ml, 144 mg/ml. L larutan oral 4 mg/ml. ebagian besar pasientertolong dengan dosis parenteral 144 mg. +osis untuk ba"i dan anak L 1-1, mg/kg

    .

    #.  '#ek samping

    '#ek samping meperidin dan derivat #enilpiperidin "ang ringan berupa pusing,

     berkeringat, eu#oria, mulut kering, mual-muntah, perasaan lemah, gangguan

     penglihatan, palpitasi, dis#oria, sinkop dan sedasi.

    3. +,A$

    a.  armakodinamik 

    %urunan #enilpiperidin ini merupakan agonis opioid poten. ebagai suatu analgesik,#entanil -10 kali lebih poten dibandingkan dengan mor#in. >itan "ang cepat dan

    lama aksi "ang singkat mencerminkan kelarutan lipid "ang lebih besar dari #entanil

    dibandingkan dengan mor#in. entanil (dan opioid lain) meningkatkan aksi anestetik 

    lokal pada blok sara# tepi. 2eadaan itu sebagian disebabkan oleh si#at anestetsi lokal

    "amg lemah (dosis "ang tinggi menekan hantara sara#) dan e#ekn"a terhadap reseptor 

    opioid pada terminal sara# tepi. entanil dikombinasikan dengan droperidol untuk 

    menimbulkan neureptanalgesia.

     b.  armakokinetik 

    etelah suntikan intravena ambilan dan distribusin"a secara kualitati# hampir sama

    dengan dengan mor#in, tetapi #raksi terbesar dirusak paru ketika pertama kali

  • 8/20/2019 OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI.docx

    10/15

  • 8/20/2019 OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI.docx

    11/15

     

    *ira3olon

      >s. 2arboksilat Oksikam

    +ipiron *iroksikam

     

    >s. Me#enamat,lokta#enin

     

    >s. >setil

    salisilat,+#luni

    sal Bbupro#en, !aproksen,2etopro#en

     

    +iklo#enak

  • 8/20/2019 OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI.docx

    12/15

    "eterangan

    1.  "etorolak 

    -  +iberikan secara oral, intramuskular, intravena.

    -  '#ek analgesia dicapai dalam 54 menit, maksimal setelah 1-0 &am.

    -  Fama ker&a 6-? &am.

    -  +osis aal 14-54mg/hari dosis maks.

  • 8/20/2019 OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI.docx

    13/15

    4,AD5 A+4,+4

    uedel (1

  • 8/20/2019 OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI.docx

    14/15

    AA-AA A0A 54

    Berdasarkan !artikel dalam cairan dibagi men8adi#

    . "04,A$OD

    A. airan 9ipotonik 

    -  Osmolaritasn"a lebih rendah dibandingkan serum (H 0

    mOsmol/F), cairan ditarikN dari dalam pembuluh darah keluar ke &aringan

    sekitarn"a

    -  +igunakan pada keadaan sel mengalami dehidrasi, misaln"a pada pasien cuci darah

    (dialisis) dalam terapi diuretik, &uga pada pasien hiperglikemia (kadar gula darah

    tinggi) dengan ketoasidosis diabetik.

    -  2omplikasi : kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan intracranial

    -  =ontoh !a=l 6@ dan +ekstrosa 0,@.B. airan isotonik 

    -  osmolaritas (tingkat kepekatan) cairann"a mendekati serum (bagian cair 

    dari komponen darah) E 0 mOsmol/F, sehingga terus berada di dalam

     pembuluh darah.

    -  erman#aat pada pasien "ang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan

    tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun).

    -  Memiliki risiko ter&adin"a overload (kelebihan cairan), khususn"a pada

     pen"akit gagal &antung kongesti# dan hipertensi.

    -  =ontoh: 0inger-$aktat (0$), dan normal saline / larutan garam #isiologis

    (al :';

  • 8/20/2019 OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ANESTESI.docx

    15/15

    Mempun"ai partikel besar, "g agak sulit menembus membran semipermeabel/

    dinding pembuluh darah. dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka si#atn"a

    hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah.

    =ontohn"a adalah dextran, albumin dan steroid, 7' (7"drox" 'til tarch)

    erdasar tekanan Onkotikn"a ada 0 macam :

    -  Bso-Onkotik : =o/ >lbumin 0@

    -  7iper-Onkotik : =o/ >lbumin @