Obat Pencahar Referensi 2

8/19/2019 Obat Pencahar Referensi 2

1/11

1. Defnisi Konstipasi

Kata constipation atau

konstipasi berasal dari bahasa

Latin constipare yang

mempunyai arti ‘bergerombol

bersama’, yaitu suatu istilah

yang berarti menyusun ke

dalam menjadi bentuk padat.

Baru pada abad 16 istilah

konstipasi digunakan padakeadaan ditemukan sejumlah

tinja terakumulasi di dalam

kolon yang berdilatasi.

Konstipasi merupakan

keadaan yang sering

ditemukan pada anak dan

dapat menimbulkan masalah

sosial maupun psikologis.

Konstipasi lebih

merupakan suatu gejala klinis

dibanding sebagai suatu

penyakit tersendiri.

Salah satu kendala dalam

mempelajari konstipasi

adalah sulitnya menentukan

defnisi kelainan ini. erdapat

tiga aspek penting untuk

menentukan adanya

konstipasi, yaitu!

• konsistensi tinja• "rekuensi de"ekasi

• dan temuan pada "eses

#$ndyarni, %&&'(.

2. Patofsiologi Konstipasi

)roses normal de"ekasi

dia*ali dengan teregangnya

dinding rektum.

+egangan tersebut

menimbulkan reeks relaksasi

dari sfngter anus interna

yang akan direspon dengan

kontraksi sfngter anus

eksterna.

Saat proses de"ekasi, sfngter

anus eksterna dan muskulus

puborektalis mengadakan

relaksasi sedemikian rupa

sehingga sudut antara kanal

anus dan rektum terbuka,membentuk jalan lurus bagi

tinja untuk keluar melalui

anus.


2/11

Kemudian dengan mengedan,

yaitu meningkatnya tekanan

abdomen dan kontraksi

rektum, akan mendorong tinja

keluar melalui anus. )ada

posisi jongkok, sudut antara

anus dan rektum ini akan

menjadi lurus akibat eksi

maksimal dari paha.

-al ini akan memudahkanproses de"ekasi dan tidak

memerlukan tenaga

mengedan yang kuat.

)ada posisi duduk, sudut

antara anus dan rektum ini

menjadi tidak ukup lurus

sehingga membutuhkan

tenaga mengedan yang lebih

kuat. /kibat semakin kuat

tenaga mengedan yang

dibutuhkan, lama0kelamaan

dapat menimbulkan

kerusakan pada daerah

rektoanal yang dapat

menimbulkan konstipasi dan

hemorrhoid.

)roses de"ekasi yang

normal memerlukan keadaan

anatomi dan persyara"an

yang normal dari rektum, otot

puborektal dan sfngter ani.

+ektum adalah organ sensiti"

yang menga*ali proses

de"ekasi. ekanan pada dinding rektum

akan merangsang sistem

sara" intrinsik rektum dan

menyebabkan relaksasi sf

ngter ani interna, yang

dirasakan sebagai keinginan

untuk de"ekasi. Sfngter ani

eksterna kemudian menjadi

relaksasi dan "eses

dikeluarkan mengikuti

peristaltik kolon melalui anus.

Bila relaksasi sfngter ani

interna tidak ukup kuat,

maka sfngter ani eksterna

akan berkontraksi seara

reek, selanjutnya sesuai


3/11

dengan kemauan. tot

puborektal akan membantu

sfngter ani eksterna sehingga

anus mengalami konstriksi.

Bila konstriksi sfngter

eksterna berlangsung ukup

lama, reeks sfngter internus

akan menghilang, sehingga

keinginan de"ekasi juga

menghilang.)ada konstipasi, "eses

yang terkumpul di rektum

dalam *aktu lama akan

menyebabkan dilatasi rektum.

/kibatnya mengurangi

akti2itas peristaltik yang

mendorong "eses ke luar

sehingga menyebabkan

retensi "eses yang lebih

banyak. )eningkatan 2olume

"eses pada rektum

menyebabkan kemampuan

sensorik rektum berkurang

sehingga retensi "eses makin

mudah terjadi.

Sasaran Terapi Konstipasi

Sasaran terapi konstipasi

yaitu3

#1( massa "eses, #%( reeks

peristaltik dinding kolon.

ujuan terapinya adalah

menghilangkan gejala,

artinya pasien tidak lagi

mengalami konstipasi atau

proses de"ekasi4 B/B

#meliputi "rekuensi dankonsistensi "eses( kembali

normal.

Sasaran Terapi Konstipasi

Strategi terapi dapat

menggunakan terapi

"armakologis maupun non0

"armakologis. erapi non0

"armakologis digunakan

untuk meningkatkan

"rekuensi B/B pada pasien

konstipasi, yaitu dengan

menambah asupan serat

sebanyak 1&01% gram per hari

dan meningkatkan 2olume

airan yang diminum, serta


4/11

meningkatkan akti2itas fsik4

olahraga.

Sumber makanan yang

kaya akan serat, antara lain3

sayuran, buah, dan gandum.

Serat dapat menambah

‘2olume’ "eses #karena dalam

saluran penernaan manusia

ia tidak dierna(, mengurangi

penyerapan air dari "eses, danmembantu memperepat

"eses mele*ati usus sehingga

"rekuensi de"ekasi4 B/B

meningkat.

Sedangkan terapi

"armakologis dengan obat

laksati"4 penahar digunakan

untuk meningkatkan "rekuensi

B/B dan untuk mengurangi

konsistensi "eses yang kering

dan keras. Seara umum,

mekanisme kerja obat

penahar meliputi

pengurangan absorpsi air dan

elektrolit, meningkatkan

osmolalitas dalam lumen, dan

meningkatkan tekanan

hidrostatik dalam usus.

bat penahar ini

mengubah kolon, yang

normalnya merupakan organ

tempat terjadinya

penyerapan airan menjadi

organ yang mensekresikan air

dan elektrolit #5ipiro, et al,

%&&(.bat penahar sendiri

dapat dibedakan menjadi 7

golongan, yaitu3 #1( penahar

yang melunakkan "eses dalam

*aktu 107 hari #penahar

bulk-forming, docusates, dan

laktulosa(! #%( penahar yang

mampu menghasilkan "eses

yang lunak atau semiair

dalam *aktu 601% jam

#deri2at di"enilmetan dan

deri2at antrakuinon(

#7( penahar yang mampu

menghasilkan pengluaran

"eses yang air dalam *aktu

106 jam #saline cathartics,


5/11

minyak astor, larutan

elektrolit polietilenglikol(.

Penatalaksanaan Terapi

Konstipasi a. )engobatan non0

"armakologis 1. Latihan usus besar 3

melatih usus besar adalah

suatu bentuk latihan perilaku

yang disarankan pada

penderita konstipasi yang

tidak jelas penyebabnya.

)enderita dianjurkan

mengadakan *aktu seara

teratur setiap hari untuk

meman"aatkan gerakan usus

besarnya. dianjurkan *aktu iniadalah 01& menit setelah

makan, sehingga dapat

meman"aatkan ree8 gastro0

kolon untuk B/B. 5iharapkan

kebiasaan ini dapat

menyebabkan penderita

tanggap terhadap tanda0

tanda dan rangsang untuk

B/B, dan tidak menahan atau

menunda dorongan untuk B/B

ini. %. 5iet 3 peran diet penting

untuk mengatasi konstipasiterutama pada golongan usia

lanjut. 5ata epidemiologis

menunjukkan bah*a diet

yang mengandung banyak

serat mengurangi angka

kejadian konstipasi dan

maam0maam penyakit

gastrointestinal lainnya,

misalnya di2ertikel dan kanker

kolorektal.Serat meningkatkan massa

dan berat "eses serta

mempersingkat *aktu transitdi usus. untuk mendukung

man"aa serat ini, diharpkan

ukup asupan airan sekitar 60

9 gelas sehari, bila tidak ada

kontraindikasi untuk asupan

airan. 7. lahraga 3 ukup akti2itas

atau mobilitas dan olahraga

membantu mengatasi

konstipasi jalan kaki atau lari0


6/11

lari keil yang dilakukan

sesuai dengan umur dan

kemampuan pasien, akan

menggiatkan sirkulasi dan

perut untuk memeperkuat

otot0otot dinding perut,

terutama pada penderita

dengan atoni pada otot perut. '. :airan3 Keadaan status

hidrasi yang buruk dapat

menyebabkan konstipasi.

Keuali ada kontraindikasi,

orang lanjut usia perlu

diingatkan untuk minum

sekurang kurangnya 609 gelas

sehari #1&& ml airan

perhari( untuk menegah

dehidrasi. /supan airan

dapat diapai bila tersedia

airan4minuman yang

dibutuhkan di dekat pasien,

demikian pula airan yang

berasal dari sup,sirup, dan es. /supan airan perlu lebih

banyak bagi mereka yang

mengkonsumsi diuretik tetapi

kondisi jantungnya stabil.

. Serat3 )ada orang usia

lanjut yang lebih muda, serat

berguna menurunkan *aktu

transit #transit time(.)ada orang lanjut usia

disarankan agar

mengkonsumsi serat skitar 60

1& gram per hari. /da juga

yang menyarankan agar

mengkonsumsi serat

sebanyak 10%& per hari.Serat berasal dari!

• biji0bijian

• sereal

• beras merah

• buah

• sayur

• kaang0kaangan.

Serat akan mem"asilitasi

gerakan usus dengan

meningkatkan masa tinja dan

mengurangi *aktu transit

usus.

Serat juga menyediakan

substrat untuk bakteri kolon,

dengan produksi gas dan

asam lemak rantai pendek

yang meningkatkan gumpalan


7/11

tinja. )erlu diingat serat

tidaklah e"ekti" tanpa airan

yang ukup, dan

dikontraindikasikan pada

pasien dengan impaksi tinja

#skibala( atau dilatasi kolon.)eningkatan jumlah serat

dapat menyebabkan gejala

kembung, banyak gas, dan

buang besar tidak teratur

terutama pada %07 minggu

pertama, yang seringkali

menimbulkan ketidakpatuhan

obat. b. )engobatan "armakologis

;ika modifkasi perilaku ini

kurang berhasil, ditambahkanterapi "armakologis, dan

biasanya dipakai obat0obatan

golongan penahar. /da ' tipe

golongan obat penahar 3

1. )enahar pembentuk tinja

#penahar bulk4bulk la8ati2e()enahar bulk merupakan

%< penahar yang beredar

di pasaran.Sediaan yang ada merupakan

bentuk serat alamiah non0

*heat seperti pysilium dan

isophagula husk, dan senya*a

sintetik seperti metilselulosa.

Bulking agent sistetik dan

serat natural sama0sama

e"ekti" dalam meningkatkan

"rekuensi dan 2olume tinja.

bat ini tidak menyebabkan

malabsorbsi =at besi atau

kalsium pada orang usialanjut, tidak seperti bran yang

tidak diproses.)enahar bulk terbukti

menurunkan konstipasi pada

orang usia lanjut dan nyeri

de"ekai pada hemoroid. Sama

halnya dengan serat, obat ini

juga harus diimbangi dengan

asupan airan. %. )elembut tinja

5ousateseringkali

direkomendasikan dan

digunakan oleh orang lanjut

usia sebagai penahar dan

sebagai pelembut tinja.

5ousate sodium bertindak

sebagai sur"aktan,


8/11

menurunkan tegangan

permukaan "eses untuk

membiarakan air masuk dam

memperlunak "eses.5ousate sebenarnya tidak

dapat menolong konstipasi

yang kronik, penggunaannya

sebaiknya dibatasi pada

situasi dimana mangedan

harus diegah.

7. )enahar stimulanSenna merupakan obat yang

aman digunakan oleh orang

usia lanjut. Senna

meningkatkan peristaltik di

kolon distal dan menstimulasi

peristaltik diikuti dengan

e2akuasi "eses yang lunak.)emberian %& mg senna per

hari selama 6 bulan oleh

pasien berusia lebih dari 9&

tahun tidak menyebabkan

kehilangan protein atau

elektrolit.Senna umumnya menginduksi

e2akuasi tinja 901% jam

setelah pemberian.

rang usia lanjut biasanya

memerlukan *aktu yang lebih

lama yakni sampai dengan 1&

minggu sebelum menapai

kebiasaan de"ekasi yang

teratur.

)emberian sebelum tidur

malam mengurangi risiko

inkontininsia "ekal malam hari

dan dosis juga harus ditritasi

berdasarkan respon indi2idu.

erapi dengan Bisakodil

supositoria memiliki absorbsi

sistemik minimal dan sangat

menolong untuk mengatasi

diske=ia retal pada usialanjut. Sebaiknya diberikan

segera setelah makan pagi

seara supositoria untuk

mendapatka e"ek reeks

gastrokolik. )enggunaan rutin

setiap hari dapat

menyebabkan sensasi

terbakar pada retum, jadi

sebaiknya digunakan seara


9/11

rutin, melainkan sekitar 7 kali

seminggu. '. )enahar hiperosmolar

)enahar hiperosmolar terdiri

atas laktulosa disakarida dan

sorbitol. 5i dalam kolon

keduanya di metabolisme oleh

bakteri kolon menjadi bentuk

laktat, aetat, dan asam

dengan melepaskan

karbondioksida. /sam organik

dengan berat molekul rendah

ini seara osmoti

meningkatkan airan

intraluminal dan menurunkan

p- "eses.Laktulosa sebagai penahar

hiperosmolar terbukti

memperpendek *aktu transit

pada sejumlah keil penghuni

panti ra*at jompo yang

mengalami konstipasi.Laktulosa dan sorbitol juga

sama0sama menunjukkan

e"ektiftasnya dalam

mengobati konstipasi pada

orang usia lanjut yang berobat

jalan. Sorbitol sebaiknya

diberikan %&07& selama empat

kali sehari.>likol polietelin merupakan

penahar hiperosmolar yangpotensial yang mengalirkan

airan ke lumen dan

merupakan =at pembersih

usus yang e"ekti". >liserin

adalah penahar hiperomolar

yang dugunakan hanya dalam

bentuk supositoria. . $nema

$nema merangsang e2akuasi

sebagai respon terhadap

distensi kolon! hasil yang

kurang baik biasanya karena

pemberian yang tidak

memadai. $nema harus

digunakan seara hati0hati

pada usia lanjut. )asien usia

lanjut yang mengalami tirah

baring mungkin

membutuhkan enema seara

berkala untuk menegah

skibala. ?amun, pemberian

enema tertentu terlalu sering

dapat mengakibatkan e"ek


10/11

samping. $nema yang berasal

dari kran #tap *ater(

merupakan tipe paling aman

untuk penggunaan rutin,

karena tidak menghasilkan

iritasi mukosa kolon. $nema

yang berasal dari air sabun

#soap0suds( sebaiknya tidak

diberikan pada orang usia

lanjut.Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat

diambil yaitu 3

1. @eses yang terkumpul di

rektum dalam *aktu lama

akan menyebabkan dilatasi

rektum. /kibatnya

mengurangi akti2itas

peristaltik yang mendorong

"eses ke luar sehingga

menyebabkan retensi "eses

yang lebih banyak.

)eningkatan 2olume "eses

pada rektum menyebabkan

kemampuan sensorik rektum

berkurang sehingga retensi

"eses makin mudah terjadi.

%. Sasaran terapi

konstipasi yaitu3 #1( massa

"eses

#%( reeks peristaltik dindingkolon. Strategi dan

penatalksanaan terapi dapat

menggunakan terapi

"armakologis maupun non0

"armakologis

B. SaranSaran yang dapat

diberikan yaitu, perbanyaklah

re"erensi agar semakin

banyak pengetahuan yang

diperoleh tentang konstipasi.

Antuk menegah

sebelum terjadinya konstipasi

jagalah pola hidup, seperti

makan makanan yang sehat

dan olahraga teratur.


11/11

DAFTAR PUSTAKA

ri", /., dan Sjamsudin, A. 1 . Obat Lokal. Dalam : Ganiswara,S.G. Farmakologi dan erapi.$disi Keempat. AC0)ress.

;akarta.uller D/, >inkel E+, Benninga D/.

%&&%. F:onstipation inhildren, pathophysiology andlinial approahG. )rosidingK?CK/ ke01%, Bali.

anne, H. ;., So"ni, S., Hor"a, S., %&17.FKonstipasi pada /nakG. CDK,

ol. !", #o.1. Ani2ersitas/ndalas. Sumatera Barat.

piro, ;. ., +obert, L.., >ary, :.,Barbara, >.I., Dihael, ).%&&. !harmacotherap" :#!athoph"siologic #pproach

Se2enth $dition. he D>ra*0-ill :ompanies. ?e* Hork.

$ndyarni B dan Badriul - S. %&&'.FKonstipasi @ungsionalG. Sari

!ediatri. ol. $ #o. 2.@irmansyah /.1'. FKonstipasi )ada/nakG. Sari !ediatri. ol. 2#o.%.

>erai, %&17. F>astroenterologi 3 Kenali ;enis Konstipasi dan entukan erapiG. Farma&ia.

DJuaid K.+. %&&. >astrointestinaldisorders. Cn S.;.D)hee,D./.)apadakis, L.D.ierney3

:urrent medial diagnosis treatment %&&9. 'th ed. ?e*

Hork3 D>ra*0-ill.Santosa, ?indya. dkk. %&&%.

Farmakologi ;ilid CC #untukkelas CC( :etakan Ketiga. ;akart

Obat Pencahar Referensi 2

Documents

Transcript of Obat Pencahar Referensi 2