OBAT OTONOM
-
Upload
tania-azhari -
Category
Documents
-
view
42 -
download
0
description
Transcript of OBAT OTONOM
Oleh Oleh
Dr. Lilian B MKesDr. Lilian B MKes
PendahuluanSistem saraf :-CNS: Otak, Medula spinalis-PNS: -Aferen -Eferen: -Somatik
-Otonom : -Simpatis -
Parasimpatis
• ANATOMI SARAF OTONOM
Anatomi Sistem Saraf Otonom1. Eferen: Bawa infuls dari SSP ke organ
efektor-Preganglionik-Postganglionik
2. Aferen: Bawa infuls dari organ ke SSP
3. Simpatis: Asal Torakal-Lumbal (Torakolumbal)→ T1-L3
4. Parasimpatis: Asal Kranial-Sakral (Kraniosakral) → N III, VII, IX, X –S2,3 dan 4
• Perbedaan Saraf otonom dan somatik
1. Otonom menginervasi seluruh jar kec otot rangka
2. Otonom bersinap pd ganglion di luar SSP, somatik pada SSp
3. Otonom bentuk pleksus, somatik tidak
4. Otonom tidak diselubungi mielin, somatik sebaliknya
5. Otonom inervasi sel efektor yg bersifat otonom
Fisiologi Saraf Otonom1. Kontrol otot polos (visceral dan
vascular), eksokrin, endokrin, jantung, proses metabolisme
2. Simpatis dan parasimpatis punya aktivitas yg berlawanan, kadang sama, saling melengkapi
3. Aktivitas simpatis : perlawanan atau pertahanan (fight or flight reaction)
4. Aktivitas parasimpatis: Konservasi dan reservasi
Transmisi Neurohumoral• Infuls dilanjutkan dgn penglepasan
transmitor• Transmitor disintesis oleh saraf yg
mengalami depolarisasi.• Saraf yg menyintesis dan
melepaskan Ach disebut saraf kolinergik. Yg sintesis dan lepaskan NE disebut saraf adrenergik
KOLINERGIKNeurotransmiter : Asetilkolin (Ach)Sintesis
RESEPTOR KOLINERGIK• Reseptor Nikotinik -R/ nikotinik neuronal : ganglia, med
adrenal dan SSP-R/ nikotinik otot : sambungan saraf
otot-Semua reseptor berhubungan
langsung dgn kanal kation depolarisasi kontraksi otot dan sekresi Epi dan NE
Reseptor kolinergik
• Reseptor Muskarinik-Tipe M1: di ganglia dan kelenjar-Tipe M2: di jantung-Tipe M3: di otot polos dan kelenjarR/ M1 dan M3 kontraksi oto polos
dan sekresi kelenjarR/ M2 kronotropik dan inotropik
negatif
Respon Organ Thd Rangsangan Saraf Otonom
Respon…
Respon…
AGONIS KOLINERGIK
FarmakodinamikEfek Ach : -Muskarinik : Otot polos
dan kelenjar
-Nikotinik : Ganglion, Kel adrenal dan otot rangkaSKV:-Vasodilatasi:endotel, NO-Inotropik, kronotropik dan
dromitropik negatif-Rfl kompensasi, bradikardia
Sal Cerna:-Aktivitas otot dan kelenjar cerna
meningkat
Kel eksokrin:-kel keringat, air mata, ludah,
pankreas meningkat-Kel keringat menerima simpatis
dan parasimpatis-Reseptor M terdpt di kel keringat
seluruhtubuh kec. Di telapak tangan →adrenergic sweating
Bronkus:-bronkokontriksi dan hipersekresi
lendirSal Kemih:-Otot detrusor: kapasitas kandung
kemih kurang, tekanan pengosongan meningkat dan peristaltik ureter meningkat
Mata dan SSP:-kontraksi m. siliaris dan kontriktor
pupil
CARA KERJA OBAT OTONOM1.Hambatan pada sintesis atau penglepasan NT ( hemikolinium dan toksin botulinum)2.Menyebabkan penglepasan NT (tiramin, efedrin, amfetamin)3.Ikatan dengan reseptor (agonis dan antagonis)4.Hambatan destruksi atau ambilan kembali (antikolinesterase, kokain, imipramin).
PENGGOLONGAN OBAT OTONOM1.Parasimpatomimetik atau kolinergik2.Simpatomimetik atau adrenergik3.Parasimpatolitik atau penghambat kolinergik4.Simpatolitik atau penghambat adrenergik.5.Obat ganglion
AGONIS MUSKARINIK•Agonis muskarinik : 1.Asetilkolin dan ester kolin sintetis (metakolin, batanekol dan karbakol)2. Alkaloid kolinergik: muskarin, pilokarpin, arekolin dan sintetisnya
Asetilkolin-Mrpk neurotransmiter di sinaps dan akhiran saraf simpatis, parasimpatis dan somatik
• Tidak bermanfaat sec klinis krn efek sangat luas, masa kerja sangat singkat dan tdk dpt diberikan per oral
Metakolin• Lebih bermanfaat krn masa kerja lebih
panjang krn affinitas thd asetilkolinesterase kecil
Karbakol dan Betanekol•Masa kerjanya sangat panjang krn sama sekali afinitas thdp asetilkolinesterase tidak ada
Alkaloid KolinergikMuskarin, pilokarpin dan arekolin
• Efek:CVS- Heart rate dan cardiac output
menurun- Blood pressure menurunGIT-Peristaltik dan sekresi lambung
meningkat
Kel Eksokrin-Rangsang kel keringat, ludah,air mata
dan pankreasBronkus-Bronkospasme dan hipersekresi
mukusUT-Kontraksi otot detrusor dan ureterMata-Kontraksi m. siliaris dan sphincter
pupillae
INDIKASI•Atonia saluran cerna-Atonia pasca bedah-Atonia lambung (gastroparesis)Betanekol•Atonia kandung kemihBetanekol
Efek Samping•Berkeringat, hipersalivasi, cramp perut, Kontraindikasi•Asmabronkial, hipertiroid, insufisiensi koroner dan ulkus peptikum
ANTIKOLINESTERASE-Mek kerja: Hambat enzim
asetilkolinesterase, efek yg timbul mrpk efek Ach endogen
Reversibel:FisostigminNeostigminPiridostigminEdrofonium
Irreversibel :IsoflurofatInsektisida organofosfat
Farmakodinamik:• Efek utama golongan ini yg
dimanfaatkan secara klinis : efek pada pupil, usus dan sambungan saraf otot
MATA-miosis oleh fisostigmin (eserin)
atau DFP. Dpt diatasi dgn atropin-daya akomodasi hilang dan
hiperemi konjungtiva
SAL CERNA-Prostigmin (neostigmin)
meningkatkan peristaltik usus, lambung dan sekresi kelenjar
SAMBUNGAN SARAF-OTOT-Efek nikotinik pd otot
rangka:perangsangan terus menerus, tremor, fibrilasi otot dan kejang
EFEK LAIN-Sal cerna, bronkus, kelenjar eksokrin
• FK-Fisostigmin diserab baik per oral-Fisostigmin dan atropin tts mata dpt
berefek sistemik-Prostigmin absorbsi oral tdk baik-Insektisida organofosfat absorbsi baik
dari semua rute
• Indikasi1. Atoni otot polos : prostigmin2. Miotika:-Funduskopi -Glaukoma
Fisostigmin, DFP3. Diagnosis & Terapi Miastenia Gravis
Prostigmin, piridostgmin4. Alzheimer: Takrin
• IntoksikasiInsektisida organofosfat
• ANTIKOLINERGIK-Antimuskarinik-Antinikotinik
ANTIMUSKARINIKAda 3 kelompok:1. Alkaloid AM, 2. Semisintetis, 3. Sintetis• Sintesis dilakukan utk mendapatkan obat yg
lebih selektif dan ESO kecil• Tujuan khusus: 1. antispasmodik, 2.
midriatikum, 3. memperoleh efek sentral utk parkinson, 4. bronkodilatasi, 5. hambatan sekresi as lambung
• Homatropin- 1/10 kekuatan atropin- Digunakan sebagai midriatikum• Homatropin metilbromida- Digunakan sbg antispasmodik• Skopolamin mb- Efek sentral kecil
Metantelin bromida dan Propantelin bromida: efek ganglionnya > atropin
- Digunakan utk ulkus peptikumPirenzepin: antimuskarinik selektif pd
M1, indikasi ulkus peptikumIpatropium bromida dan
Tiotropium:bronkodilatasi, takikardia dan hambat sekresi kelenjar seperti atropin
Tolterodin: sintetis atropin, indikasi overactive bladder.
Farmakokinetik-Atropin dan skopolamin mudah
diserap di sal cerna-Didistribusi merata ke seluruh
tubuh, kec senyawa kuaterner tdk mencapai SSP
-Eksresi cepat, kecuali atropin. Eksresi melalui ginjal
Farmakodinamik-Atropin mrpk antagonis kompetitif
asetilkolin-Atropin bekerja tidak selektif-Piranzepin lebih selektif thd M1
1. SSP-Atropin stimulansia ringan n. vagus-Sedasi (skopolamin beri efek nyata)-Dpt hilangkan gejala parkinson-Gangguan vestibuler dpt diatasi dgn
skopolamin2. Mata-Midriasis dan sikloplegia
3. SKV-Takikardia akibat hambatan reseptor
muskarinik di atrium dan SA node4. Respirasi-Bronkodilatasi dan pengurangan
sekresi5. GIT-Penurunan peristaltik dan sekresi
kelenjar6. Urinarius-Relaksasi bulu-buli
• Indikasi1. Parkinson2. Antiemetik3. Funduskopi4. Ulkus peptikum dan diare5. Premedikasi anestesi6. Asmabronkial7. Keracunan organofosfat
Kontra indikasiGlaukoma
• Antinikotinik-Memblok reseptor nikotinik di
ganglion otonomFK- Heksa dan Dekametonium mrpk
amonium kuaterner shg absorbsi dan distribusi jelek
- Hanya Mekamilamin yg absorbsi dan distribusi baik
-Trimetafan hanya perinfus
FDSSP-Mekamilamin sebabkan sedasiMata-Dilatasi pupilCVS-Tekanan darah turunGIT-Sekresi dan motilitas menurun
• Indikasi1. Krisis hipertensi2. Edema paru akut