Obat HIV.pptx

19
Obat HIV Apoteker 54 Kelas: C Kelompok: 3 Anggota: 1. Shahyawidya R. 2. Shara Mareta 3. Sherly Danil 4. Sisca Utami 5. Sonia Sahara 6. Stefani 7. Steffi Khumarga 8. Steven Cornelius P. 9. Suci Wahyu R. 10. Syamsul Rasyid A. 11. Teguh Priyatno 12. Tesalonika 13. Timothy T.

description

farmasi

Transcript of Obat HIV.pptx

  • Obat HIVApoteker 54Kelas: CKelompok: 3Anggota:1. Shahyawidya R.2. Shara Mareta3. Sherly Danil4. Sisca Utami5. Sonia Sahara6. Stefani7. Steffi Khumarga8. Steven Cornelius P.9. Suci Wahyu R.10. Syamsul Rasyid A.11. Teguh Priyatno12. Tesalonika13. Timothy T.

  • T.D. adalah pria berusia 32 tahun terinfeksi HIV yang diterapi dengan obat antiretroviral Stavudine, Lamivudine, dan Lopinavir/Ritonavir 2 tahun lalu sejak dia pertama kali didiagnosa HIV. Pada saat itu jumlah sel CD4 nya 125 cells/mm3 dan viral load nya 85,000 copies/mL. T.D menjalankan pengobatannya dengan baik, dia tidak mengalami efek yang merugikan apapun dan jumlah sel CD4 nya 575 cells/mm3 dan pengukuran viral loadnya < 50 copies/mL sudah stabil. T.D. kuatir mengenai efek dari HAART dan menanyakan apakah dia bisa menghentikan terapi atau setidaknya meminimalisir paparan terhadap obat-obatan tersebut. Bisakah terapi dihentikan bila kondisinya sudah stabil dan jika bisa, bagaimana memonitornya? Apakah ada intervensi yang dapat diimplementasikan untuk meminimalisir paparan obat dan efek merugikan jangka panjang? Studi Kasus

  • Nama Pasien : T.DUmur: 32 TahunJenis Kelamin: PriaDiagnosis: HIVSubjective

  • 2 tahun lalu:CD4 cells: 125 cells/mm3Viral Load: 85.000 copies/mL

    Sekarang:CD4 cells: 575 cells/mm3Viral Load:

  • Selama 2 tahun T.D mengonsumsi obat:StavudineLamivudineLopinavir/Ritonavir

    Selama ini tidak ada efek merugikan dari penggunaan terapi obat-obat tersebut. Namun, T.D khawatir terhadap efek jangka panjang yang merugikan dari obat tersebut. Dapatkah obat tersebut dihentikan penggunaannya? Atau setidaknya meminimalisir penggunaan obat-obat tersebut.Assesment

  • StavudinMekanisme kerja : Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan rantai DNA Resistensi Virus disebabkan oleh mutasi pada RT kodon 75 dan kodon 50Spektrum aktifitas : HIV (tipe 1 dan 2)Indikasi :Infeksi HIV, terutama infeksi HIV tingkat lanjut, dikombinasikan dengan anti HIV lainnyaDosis :Peroral 80 mg perhari (satu kapsul 40 mg setiap 12 jam)Efek samping : Neuropati perifer, sakit kepala, mual dan ruamAssesment

  • Interaksi obat:Aktivasi intraseluler stavudine dapat dihambat oleh zidovudine, dokorubicin, ribavirin.Penggunaan stavudine dengan hydroxicarbamide dan didarosine dapat menyebabkan hepatoksik, neuropathy periptheral, pancreatitis.

  • LamivudineMekanisme kerja : Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan rantai DNA Resistensi disebabkan oleh mutasi pada RT kodon 184Spektrum aktifitas : HIV (tipe 1 dan 2) dan HBVIndikasi : Infeksi HIV dan HBVDosis :Peroral 300 mg/hari (satu tablet 150 mg dua kali sehari. untuk terapi HIV, lamivudin dapat dikombinasikan dengan zidovudin atau dengan zidovudin dan abakavirEfek samping :Asidosis laktat dan hepatomegali dengan steatosis. Efek samping lain adalah sakit kepala dan mual

  • Interaksi obat:Ekskresi renal lamivudine dihambat dengan adanya TMP dosis tinggi pada terapi pengobatan pneumonia pneumocystis dan toxoplasmosis.Tidak ada interaksi signifikan dengan zidovudine, ada efek anemia.Antagonis dengan antiviral zalcitabine dan tidak boleh dipakai bersamaan.Lamivudine dan terofir dengan abacavire/didarosin dapat menyebabkan kegagalan terapi (resistensi).

  • LOPINAVIRMekanisme kerja :bekerja pada tahap transisi, merupakan HIV protease peptidomimetic inhibitorResistensi belum diketahui hingga saat iniSpektrum aktifitas : HIV (tipe 1 dan 2)Indikasi :Infeksi HIVDosis :Peroral 1000 mg perhari (3 kapsul 166,6 mg 2 kali sehari) diberikan bersamaan dengan makananEfek samping :Mual, muntah, peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida, penigkatan y-GT

  • Interaksi Obat:Dimetabolisme secara umum oleh CYP3A4 isoenzim sitokrom P450.Ritonavir dengan penambahan lopinavir dikontraindikasikan dengan obat yang bergantung pada CYP3A4 untuk pembersihan, contohnya: antihistamin (astemizol dan terfenadin), derivat ergot (dihidroergotamin, ergotamine), prokinetik gastro (cisapride), antipsikotik (pimozide), sedative hiptonik (midazolam, triazolam), statin.Rifampisin dapat menurunkan konsentrasi lapinovir dan meningkatkan resistensi.

  • Ritonavir Mekanisme kerja :Sama dengan sakuinavir, bekerja pada tahap transisi, merupakan HIV protease peptidomimetic inhibitor

    Resistensi disebabkan oleh mutsi awal pada protease kodon B2Spektrum aktifitas : HIV (tipe 1 dan 2)Indikasi :Infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lainyaDosis :Peroral 1200 mg perhari (6 kapsul 100 mg, dua kali sehari bersama dengan makananEfek samping :Mual, muntah, diare

  • Interaksi Obat:Berkompetisi dengan obat lain yang dimetabolisme oleh enzym sitokrom P450 sehingga terjadi peningkatan konsentrasi plasma dan toksisitas.Formulasi mengandung alkohol dan penggunaan dengan disulfiram/metronidazole harus dihindari.

  • ZIDOVUDINMekanisme kerja :Target zidovidin adalah enzim reverse transcriptase (RT) HIV zidovudine bekerja dengan cara menghambat enzim reverse transcrip-tase virus, setelah gugus azidotimidin (AZT) pada zidovudine mengalami fosforilasi. Dan akan menghambat reaksi reverse transcriptaseResistensi disebabkan oleh mutasi pada enzim reverse trancriptase. Terdapat laporan resistensi silang dengan analognukleosida lainnyaSpektrum aktifitas : HIV (tipe1 dan2)Indikasi : Infeksi HIVDosis :Zidovudin tersedia dalam bentuk kapsul 100 mg, tablet 300 mg dan sirup 5 mg/5 mL. Dosis peroral 600 mg perhariEfek samping :Anemia, neutropenia, sakit kepala, mual

  • DIDANOSINMekanisme kerja :Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan rantai DNA virusResistensi disebabkan oleh mutasi pada reserve trancriptaseSpektrum aktifitas : HIV (tipe 1 dan 2)Indikasi :Infeksi HIV, terutama infeksi HIV tingkat lanjutDosis :Tablet dan kapsul salut enterik. Peroral 400 mg perhari dalam dosis tunggal atau terbagiEfek samping :Diare, pankreatiitis, neuropati perifer

  • SAKUINAVIRMekanisme kerja :Sakuinavir bekerja pada tahap transisi, merupakan HIV protease peptidomimetic inhibatorResistensi disebabkan oleh mutasi pada enzim protease terjadi resistensi silang dengan PI lainyaSpektrum aktifitas : HIV (tipe 1 dan 2)Indikasi :Infeksi HIV dalam kombinasi dengan anti HIV lain Dosis :Peroral 3600 mg perhari atau 1800 mg per hari sama dengan makanan atau sampai dengan dua setelah makan lengkapEfek samping :Diare, mual, nyeri abdomen

  • Tenofovir DisoproksilMekanisme kerja : Bekerja pada HIV RT ( dan HBV RT ) dengan cara menghentikan pembentukan rantai DNA virus.Resistensi : Disebabkan oleh mutasi pada RT kodon 65.Spektrum aktivitas : HIV ( tipe 1 dan 2 ), serta berbagai retrovirus lainnya dan HBV.Indikasi : Infeksi HIV dalam kombinasi dengan evafirens, tidak boleh dikombinasi dengan lamifudin dan abakafir.Dosis : Per oral sehari 300 mg tablet.Efek samping : Mual, muntah, Flatulens, dan diare.

  • Sebaiknya terapi obat tidak dihentikan meskipun kondisi pasien telah stabil, karena keadaan stabil diperoleh saat pasien masih terapi. Pemeriksaan CD4 hanya dilakukan setahun sekali karena penggunaan obat telah efektif. Kemungkinan terjadinya resistensi lebih kecil.Jika terapi ingin dihentikan, sebaiknya menggunakan intervensi terapi yang terarah (dalam hal ini, dipilih Target-Controlled Interventions dibandingkan STI). Nilai CD4 pasien ditargetkan tetap diatas 350 sel/mm3 dan nilai viral load 2 kali setahun) dan dilakukan pengecekan secara rutin (secara finansial diperkirakan lebih mahal daripada tetap melanjutkan pengobatan). Namun, masih dimungkinan untuk virus menjadi resisten. Mengatasi eksposur dari stavudine, dapat disubstitusi dengan zidovudine, didanosine, atau tenofovir (Golongan yang sama dengan stavudin: NRTI).Planning