Obat antidiabetik 2

2
Meglitinida Meglitinida termasuk obat diabetes yang bekerja dengan menstimulasi sel-sel beta pancreas untuk memproduksi insulin. Yang termasuk golongan meglitinida adalah repaglinida (prandin), nateglinida (starlix), dan mitiglinida. Repaglinida merupakan derivate asam benzoate. Obat ini merupakan meglitinida non- sulfonylurea yang pertama diperkenalkan pada 1998. Efek samping umum golongan meglitinida adalah diare dan sakit kepala. Sama dengan sulfonylurea, repaglinida memiliki risiko pada jantung. Jenis yang lebih baru seperti nateglinida, memiliki risiko sama namun lebih kecil. Thiazolidindion Obat dari kelas ini dengan kerja farmakologi istimewa disebut insulin sensitivers. Berdaya mengurangi resistensi insulin dan meningkatkan sensitivitas jaringan perifer untuk insulin. Oleh karena ini penyerapan glukosa ke dalam jaringan lemak dan otot meningkat, juga kapasitas penimbunannya di jaringan ini. Efeknya ialah kadar insulin, glukosa, dan asam lemak bebas dalam darah menurun, begitupula gluconeogenesis dalam hati. Obat-obat ini misalnya pioglitazone, sering kali ditambahkan pada metformin bila efek antidiabetik ini kurang memuaskan. Penghambat DPP-4 (Dipeptidylpeptidase-4)

Transcript of Obat antidiabetik 2

Page 1: Obat antidiabetik 2

Meglitinida

Meglitinida termasuk obat diabetes yang bekerja dengan menstimulasi sel-sel beta

pancreas untuk memproduksi insulin. Yang termasuk golongan meglitinida adalah repaglinida

(prandin), nateglinida (starlix), dan mitiglinida. Repaglinida merupakan derivate asam benzoate.

Obat ini merupakan meglitinida non-sulfonylurea yang pertama diperkenalkan pada 1998. Efek

samping umum golongan meglitinida adalah diare dan sakit kepala. Sama dengan sulfonylurea,

repaglinida memiliki risiko pada jantung. Jenis yang lebih baru seperti nateglinida, memiliki

risiko sama namun lebih kecil.

Thiazolidindion

Obat dari kelas ini dengan kerja farmakologi istimewa disebut insulin sensitivers.

Berdaya mengurangi resistensi insulin dan meningkatkan sensitivitas jaringan perifer untuk

insulin. Oleh karena ini penyerapan glukosa ke dalam jaringan lemak dan otot meningkat, juga

kapasitas penimbunannya di jaringan ini. Efeknya ialah kadar insulin, glukosa, dan asam lemak

bebas dalam darah menurun, begitupula gluconeogenesis dalam hati. Obat-obat ini misalnya

pioglitazone, sering kali ditambahkan pada metformin bila efek antidiabetik ini kurang

memuaskan.

Penghambat DPP-4 (Dipeptidylpeptidase-4)

Obat-obat kelompok terbaru ini bekerja berdasarkan penurunan efek hormon incretin.

Incretin berperan utama terhadap produksi insulin di pankreas dan yang terpenting adalah GLPI

dan GIP, yaitu glucagon-like peptide dan glucose-dependent insulinotropic polypeptide. Incretin

ini diuraikan oleh suatu enzim khas DPP4 (dipeptidylpeptidase). Dengan penghambatan enzim

ini, senyawa gliptin mengurangi penguraian dan inaktivasi incretin, sehingga kadar insulin akan

meningkat.

Contoh obat golongan ini adalah sitagliptin (Januvia), dan vildagliptin (galvus).

Sitagliptin telah diregistrasi di A.S pada tahun 2006 dengan indikasi DM-2, sebagai monoterapi

atau dalam kombinasi dengan metformin atau pioglitazon, bila obat-obat ini kurang memberikan

efek.