Ob3 Cairan Rongga Mulut

download Ob3 Cairan Rongga Mulut

of 10

Transcript of Ob3 Cairan Rongga Mulut

MAKALAH Oral Biologi 3Cairan Rongga Mulut dan Mekanisme Pertahanan Dalam Rongga Mulut

Disusun Oleh: Nama : Chrisdwianto Sutjipto NRI : 070113003 FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2011

A. Pengertian cairan salivaSaliva adalah suatu cairan oral yang kompleks dan tidak berwarna yang terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar ludah mayor dan minor yang ada pada mukosa oral. Saliva dapat disebut juga kelenjar ludah atau kelenjar air liur.

B. Fungsi kelenjaar salivaSemua kelenjar ludah mempunyai fungsi untuk membantu mencerna makanan dengan mengeluarkan suatu sekret yang disebut salivia (ludah atau air liur). Saliva memiliki beberapa fungsi, yaitu : 1. Melicinkan dan membasahi rongga mulut sehingga membantu proses mengunyah dan menelan makanan 2. Membasahi dan melembutkan makanan menjadi bahan setengah cair ataupun cair sehingga mudah ditelan dan dirasakan 3. Membersihkan rongga mulut dari sisa-sisa makanan dan kuman 4. Mempunyai aktivitas antibacterial dan sistem buffer 5. Membantu proses pencernaan makanan melalui aktivitas enzim ptyalin (amilase ludah) dan lipase ludah 6. Berpartisipasi dalam proses pembekuan dan penyembuhan luka karena terdapat faktor pembekuan darah dan epidermal growth factor pada saliva 7. Jumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukuran tentang keseimbangan air dalam tubuh. 8. membantu dalam berbicara (pelumasan pada pipi dan lidah)

C. Jenis jenis kelenjar salivaMacam-macam kelenjar ludah : 1. Kelenjar ludah utama / mayor / besar-besar Kelenjar-kelenjar ludah besar terletak agak jauh dari rongga mulut dan sekretnya disalurkan melalui duktusnya kedalam rongga mulut. Kelenjar saliva mayor terdiri dari : Kelenjar Parotis , terletak dibagian bawah telinga dibelakang ramus mandibula Kelenjar Submandibularis (submaksilaris) , terletak dibagian bawah korpus mandibula Kelenjar Sublingualis , terletak dibawah lidah Kelenjar ludah besar sangat memegang peranan penting dalam proses mengolah makanan. Kelenjar Parotis Kelenjar parotis merupakan kelenjar ludah terbesar yang terletak antara prossesus mastoideus dan ramus mandibula. Duktus kelenjar ini bermuara pada vestibulus oris pada lipatan antara mukosa pipi dan gusi dihadapan molar 2 atas. Kelenjar parotis dibungkus oleh jaringan ikat padat

Mengandung sejumlah besar enzim antara lain amilase lisozim, fosfatase asam, aldolase, dan kolinesterase. Jaringan ikat masuk kedalam parenkim dan membagi organ menjadi beberapa lobus dan lobulus Secara morfologis kelenjar parotis merupakan kelenjar tubuloasinus (tubulo-alveolar) bercbang-cabang (compound tubulo alveolar gland) Asinus-asinus murni serus kebanyakan mempunyai bentuk agak memanjang dan kadang-kadang memperlihatkan percabangan-percabangan Antara sel-sel asinus membran basal terdapat sel-sel basket Saluran keluar utama ( duktus interlobaris) disebut duktus stenon (stenson) terdiri dari epitel berlapis semu. Kearah dalam organ duktus ini bercabang-cabang menjadi duktus interlobularis dengan sel-sel epitel berlapis silindris Duktus interlobularis tadi kemudian bercabang-cabang menjadi duktus intralobularis. Kebanyakan duktus intralobularis merupakan duktus Pfluger yang mempunyai epitel selapis silindris yang bersifat acidophil dan menunjukkan garis-garis basal Duktus Boll pada umumnya panjang-panjang dan menunjukkan percabangan Duktus Pfluger agak pendek Sel-selnya pipih dan memanjang Pada jaringan ikat interlobaris dan interlobularis terlihat banyak lemak yang berhubungan dengan kumpulan lemak bichat (Fat depat of bichat). Juga pada jaringan tersebut terlihat cabang-cabang dari Nervus Facialis dan pembuluh darah Kelenjar submandibularis (submaksilaris) Kelenjar ini terletak disebelah dalam korpus mandibula dan mempunyai duktus ekskretoris (Duktus Wharton) yang bermuara pada dasar rongga mulut pada frenulum lidah , dibelakang gigi seri bawah. Merupakan kelenjar yang memproduksi air liur terbanyak Seperti juga kelenjar parotis, kelenjar ini diliputi kapsel yang terdiri dari jaringan ikat padat yang juga masuk ke dalam organ dan membagi organ tersebut menjadi beberapa lobulus Secara morfologis kelenjar ini merupakan kelenjar tubuloalveolar / tubuloacinus bercabang-cabang (compound tubulo alveolar gland) Percabangan duktusnya sama dengan glandula parotis demikian pula sel-selnya Bentuk sinus kebanyakan memanjang Antara sel-sel asinus membran basal terdapat sel-sel basket Duktus Boll : pendek, sempit sehingga sukar dicari dalam preparat bila dibandingkan glandula parotis. Selnya pipih dan memanjang Duktus Pfluger : lebih panjang daripada duktus pfluger kelenjar parotis dan menunjukkan banyak percabangan sehingga dalam preparat lebih mudah dicari Kelenjar sublingualis Merupakan kelenjar terkecil dari kelenjar-kelenjar ludah besar Terletak pada dasar rongga mulut, dibawah mukosa dan mempunyai saluran keluar (duktus ekskretorius) yang disebut Duktus Rivinus

Bermuara pada dasar rongga mulut dibelakang muara duktus Wharton pada frenulum lidah Glandula sublingualis tidak memiliki kapsel yang jelas tetapi memiliki septa-septa jaringan ikat yang jelas/tebal Secara morfologis kelenjar ini merupakan kelenjar tubuloalvioler bercabangcabang (compound tubuloalveolar gland) Merupakan kelenjar tercampur dimana bagian besar asinusnya adalah mukus murni Duktus ekskretoris sama dengan glandula parotis Duktus Pfluger sangat pendek Duktus Boll sangat pendek dan bentuknya sudah tidak khas sehingga dalam preparat sukar ditemukan Pada jaringan ikat interlobularis tidak terdapat lemak sebagai glandula parotis 2. Kelenjar ludah tambahan / minor / kecil-kecil Kebanyakan kelenjar ludah merupakan kelenjar kecil-kecil yang terletak di dalam mukosa atau submukosa (hanya menyumbangkan 5% dari pengeluaran ludah dalam 24 jam) yang diberi nama lokasinya atau nama pakar yang menemukannya. Semua kelenjar ludah mengeluarkan sekretnya kedalam rongga mulut. Kelenjar labial (glandula labialis) terdapat pada bibir atas dan bibir bawah dengan asinus-asinus seromukus Kelenjar bukal (glandula bukalis) terdapat pada mukosa pipi, dengan asinus-asinus seromukus Kelenjar Bladin-Nuhn ( Glandula lingualis anterior) terletak pada bagian bawah ujung lidah disebelah menyebelah garis, median, dengan asinus-asinus seromukus Kelenjar Von Ebner (Gustatory Gland = albuminous gland) terletak pada pangkal lidah, dnegan asinus-asinus murni serus Kelenjar Weber yang juga terdapat pada pangkal lidah dengan asinus-asinus mukus . Kelenjar Von Ebner dan Weber disebut juga glandula lingualis posterior Kelenjar-kelenjar pada pallatum dengan asinus mukus .

D. Struktur kelenjar salivaTiap-tiap kelenjar sebagai suatu organ terdiri dari: 1. Parenkim, yaitu bagian kelenjar yang terdiri dari asinus-asinus dan duktus-duktus bercabang. Asinus merupakan bagian-bagian sekretoris yang mengeluarkan sekret. Sekret ini akan dialirkan melalui suatu duktus untuk menyalurkan sekret kemana mestinya. 2. Stroma / jaringan ikat interstisial yang merupakan jaringan antara asinus dan duktus tersebut. Jaringan ikat ini membungkus organ (kapsel) dan masuk kedalam organ dan membagi organ tersebut menjadi lobus dan lobulus. Pada jaringan ikat tersebut ditemukan duktus kelenjar, pembuluh darah,s erat saraf dan lemak.

Kelenjar saliva mayor terdiri dari beberapa jenis sel: 1. Unit sekretori Terdiri dari : sel-sel asinar , duktus interkalaris , duktus striata , dan main excretory ducts. Sebagai tambahan kepada sel-sel ini yang bertanggung jawab besar untuk sekresi dan modifikasi dari saliva, sel-sel plasma juga berkontribusi pada sekresi saliva, setidaknya pada kelenjar minor. 2. Unit non sekretori Terdiri dari myoepitel sel dan sel saraf

Sel-sel asinar Merupakan unit sekretori sel. Sel asinar mengandung olyco protein, protein dan elektrolit. Menurut sekretnya , asinus dapat dibedakan menjadi asinus serus, mukus, dan tercampur a. Asinus serus - Sekretnya encer - Terdapat pada kelenjar parotis - Pengecatan HE bewarna ungu kemerahan - Lumennya sempit - Batas sel sukar dilihat dan antara sel terdapat kanalikuli sekretoris interseluler - Inti sel bulat kearah basal - Penampakan sel tergantung fase sekresi selnya, dimana pada fase istirahat, bagian apikalnya banyak terdapat butir sekresi (zimogen) sehingga inti sel terdesak ke basal. Dan setelah sekresi sel, maka sel menjadi mengecil. - Terdapat sel myoepitel diantara sel kelenjar dan membran basal yang dapat berkontraksi untuk membantu mengeluarkan sekret asinus b. Asinus mukus Sekretnya kental Terdapat pada kelenjar saliva minor / tambahan / kecil-kecil Pengecatan HE berwarna jernih kebiruan Lumennya besar Batas sel lebih jelas terlihat, tidak terdapat kanalikuli interseluler sehingga sekretnya langsung dituangkan oleh sel sekretoris kedalam lumen asinus Inti sel pipih kearah basal

-

Pada fase istirahat, sitoplasmanya mengandung butir mucigen yang sering rusak saat preparat fifiksasi/dicat sehingga sel menjadi lebih terang - Terdapat sel myoepitel - Organela selnya berbeda dengan sel serus, dimana terdapat lebih sedikit mitokondria, RE, dan banyak apparatus golgi sehingga terdapat lebih banyak komponen karbohidrat pada sekretnya c. Asinus campuran Yang dimaksud dengan kelenjar-kelenjar yang mempunyai asinus tercampur, adalah kelenjar-kelenjar yang mempunyai baik asinus serus maupun asinus-asinus mukus sebagai parenkimnya. Campuran tersebut dapat berupa asinus-asinus murni mukus dengan asinusasinus murni serus atau dapat pula satu asinus mempunyai bagian mukus dan serus bersama-sama Kelenjar submandibularis (submaksilaris) memiliki sel serus lebih banyak dari pada sel mukusnya Kelenjar sublingualis memiliki sel mukus lebih banyak daripada sel serusnya Pada asinus tercampur sel-sel mukus sering didapatkan dekat duktus sedangkan sel-sel serus pada bagian yang jauh dari duktus Kadang-kadang sel mukus berasal dari melendirnya sel-sel asinus karena terganggunay pengeluaran sekretnya. Gangguan tersebut sering terjadi pada duktus Boll Bila dalam satu asinus sel-sel mukus lebih banyak lagi, maka sel-sel albumin (serus) tadi akan terdesak kearah apikal (puncak) asinus, sehingga sel-sel serus tadi merupakan suatu lengkungan yang pada penampang sering terlihat sebagai bulan sabit, yangs ering disebut lanula Gianuzzi (Demilines of Haidenhain, Crescent of Gianuzzi, serous demilunes of Gianuzzi). Bagian ini masih mempunyai kanalikuli sekretoris interseluler yang bermuara ke lumen asinus.

-

Duktus Saluran kelenjar ludah terdiri dari beberapa bagian yang panjangnya berbeda-beda menurut jenis kelenjar. Jika dipandang dari segi lobulasi, ada yang letaknya intralobularis dan ada yang interlobularis. 1. Duktus intralobularis a. Duktus interkalaris (Duktus Boll) - Duktus yang menghubungkan asinus dengan saluran berikutnya (duktus Pfluger) - Bersifat non sekretorius - Terdiri dari epitel selapis pipih atau selapis kubis

- Fungsi : a. mengatur sekresi saliva asinar b. memodifikasi komponen elektrolit c. mengangkut komponen makromolekuler b. Duktus sekretorius (Pfluger) - Duktus yang lebih besar dan bersifat sekretorious, sehingga disebut juga duktus salivatorius, terutama menghasilkan Ca dan air - Epitelnya terdiri dari epitel selapis kubis sampai silindris dimana bagian basalnya menunjukkan garis-garis sehingga juga disebut striated duct (duktus bergaris-garis) - Fungsi : a. Transport elektrolit dengan menyerap sodium dari sekresi utama diangkut keluar melalui pembuluh darah kapiler. b. memodifikasi kompisisi elektrolit saliva 2. Duktus Interlobularis Duktus pfluger tadi dilanjutkan oleh saluran yang lebih besar keluar dari lobulus kelenjar tadi, masuk ke dalam jaringan ikat interlobular. Saluran ini merupakan duktus pengeluaran atau eksretorius yang mengalirkan saliva ke dalam rongga mulut. Terdiri dari epitel selapis silindris atau berlapis semu dan dekat muara duktus, epitel ini berubah menjadi epitel berlapis pipih dan berlanjut ke epitel rongga mulut. Penamaan duktus berdasarkan atas pakar yang menemukannya : Kelenjar parotis : Stensen Kelenjar Submandibular (submaksilaris) : Whartoni Kelenjar Sublingualis : Bartholini Fungsi = Resorpsi Na dan sekresi K Sel Myoepitel Terdapat dalam asinar Fungsinya untuk mengatur pergerakan saliva dari asinar kesistem duktus dengan cara kontraksi asinar

E. Persarafan kelenjar salivaKelenjar ludah disarafi oleh saraf simpatis dan parasimpatis (N VII) Saraf parasimpatis = merangsang keluarnya saliva Saraf simpatis = merangsang reseptor dan

Kelenjar ludah mendapatkan supply saraf parasimpatis dari nukleus ludah inferior, kelenjar submandibula dan sublingualis mendapat supply saraf dari nukleus ludah superior. Supply saraf simpatis untuk kelenjar parotis, submandibularis, sublingualis berasal dari ganglion simpatis servikal superior, dengan pleksus saraf yang berjalan ke kelenjar ludah di sepanjang arteri. Kelenjar ludah minor mungkin juga mempunyai supply saraf simpatis dan parasimpatis.

F. Sekresi kelenjar salivaSaliva atau ludah merupakan campuran dari beberapa sekresi kelenjar ludah. Sekresi normal saliva sehari berkisar antara 800 1500 ml. Pada umumnya saliva merupakan cairan viskus, tidak berwarna yang mengandung air, mukoprotein, immunoglobulis, karbohidrat komponen-komponen organis seperti, Ca, P, Na, Mg, Cl, Fe, dan J. Kecuali itu saliva mengandung pula enzim amilase yaitu ptialin Selanjutnya saliva juga mengandung sel-sel desquamasi yang lazim disebut korpuskulus salivatorius. Komposisi saliva tadi sangat tergantung pada keaktivan kelenjar-kelenajar ludah. Sekresi kelenjar ludah dapat terjadi oleh beberapa faktor, yaitu : reflek saraf, rangsangan mekanis, rangsangan kimaiwi. Bahan makanan dan zat kimia dapat memberi rangsangan langsung pada mukosa mulut. Bahan makanan juga dapat merangsang serat saraf eferens yang berasal dari bagian thorakal. Sekresi air ludah dapat pula timbul secara reflektoris hanya dengan jalan mencium bau makanan, melihat makanan, atau dengan memikirkan dan membayangkan makanan saja. Saliva mengandung 2 tipe sekresi protein yang utama yaitu : sekresi serus ( merupakan enzim untuk mencernakan serat ptyalin) , sekresi mukus (untuk pelumasan dan perlindungan permukaan). Pada umumnya kelenjar ludah kaya dengan pembuluh darah. Pembuluh darah besar berjalan bersama-sama dengan duktusnya pada jaringan ikat interlobularis dan memberi cabangcabang mengikuti cabang-cabang duktusnya kedalam lobuli, dimana pada akhirnya ia membentuk anyaman-anyaman kapiler mengitari asinus dan akhirnya kembali membentuk vena yang berjalan bersama-sama dengan pembuluh darah arterinya. Faktor yang mempengaruhi sekresi saliva : Irama siang malam Sifat dan besar stimulus

Tipe kelenjar Diet Umur, jenis kelamin dan fisiologi seseorang Kadar hormon Elektrolit Kapasitas buffer Obat-obatan Gerak badan

G. Kelainan kelenjar saliva* Sialadenitis: merupakan peradangan pada kelenjar ludah; gejala klinisnya berupa pembengkakan dan pembesaran kelenjar disertai nyeri tekan dan rasa tidak nyaman * Sialolitiasis: Duktus mengalami infeksi karena penyumbatan oleh batu * Sialodochitis: duktus mengalami penurunan fungsi karena infeksi Klasifikasi macam-macam kelainan pada kelenjar ludah: 1. Developmental Anomalies (Aplasia: tidak ada kelenjar ludah; Aberansia: kelainan bentuk anatomis; Atresia: tidak ada muara kelenjar ludah) 2. Obstructive salivary gland disease (sialolitiasis) 3. Mucous retention ( Mukokel dan Ranula) 4. Infection and reactive lession (Necrotizing Metaplasia, Viral infection, Bacterial Infections, Actinomicosis) 5. Metabolic disorder with salivary gland involvement 1. Sjrogen syndrome 2. Diabetes 3. Thyroid disease 4. Granulomatosis 5. Bulimia/ anoreksia 6. Radiation induced pathology 7. Allergy 6. Traumatic salivary Gland injury 7. Neoplasma a.Benign ( monomorfic adenoma, pleomorfic adenoma, oncocytoma, ductal papiloma) b. Malignant( mucoepidermoid carcinoma, adenoid cystic carcinoma, adenocarcinoma) Mukokel, ada 2 tipe mukokel, yaitu: 1. Tipe mukus ekstravasasi mukus escape reaction: trauma menyebabkan duktus ruptur sehingga mukus keluar ke jaringan submukosa disekitarnya 2. Tipe mukus retention karena infeksi atau batu, mukus tertahan tekanan intraluminal meningkat menyebabkan duktus berdilatasi sehingga terbentuk lesi mirip kista .Terapinya adalah ekstirpasi. Ranula

Ranula adalah kista retensi pada kelenjar berikut ini (kelenjar sublingual, submandibula atau kelenjar ludah minor dasar mulut). Ciri khas dari ranula adalah bentuknya yang mirip perut katak (Rana= katak) ranula bersifat lunak, fluktuatif dan tidak sakit. Ada 2 tipe Ranula, yaitu: 1. Simple Ranula sircumscribe Cyst sublingual ; superior dari m. milohioid 2. Plungin Ranula adalah simple Ranula cyst yang meluas ke inferior m. Milohyoid dan masuk ke ruangan submandibula Ranula sering di diagnosis banding dengan abses sublingual. Terapi yang diberikan untuk jenis simple ranula adalah marsupialisasi, sedangkan untuk tipe pluging ranula dilakukan dengan terapi pembedahan transoral dan transservikal, fenestrasi serta penekanan pada plunging.