Nyeri Lutut Karena Keselo Gerakan Memutar

22
1 Nyeri Lutut Karena Keselo Gerakan Memutar Ineke Putri Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510, No. Telp (021) 5694-2061 Email: [email protected] Abstrak Sebuah keseleo lutut terjadi ketika satu atau lebih ligamen di lutut anda tiba-tiba meregang atau robek. Anamnesis yang baik dapat membantu dokter untuk mendiagnosis penyakit. Setelah melakukan anamnesis selanjutnya dilakukan pemerikasaan fisik. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, kekuatan otot, dan pergerakan gerakan sendi. Selain itu pemeriksaan penunjang juga dapat membantu diagnosis. Pemeriksaan penunjang untuk kasus robeknya ligamentum ini ada dua uji, yaitu uji drawer, uji lachman dan uji pivot shift. Pada kasus ini anak laki-laki tersebut didiagnosis mengalami robekan pada Anterior Cruciate Ligament (ACL). Diagnosis bandingnya ada empat. Penatalaksanaan dan pengobatan tergantung pada jenis dan penyebab keseleo lutut. Terdapat enam cara untuk mencegah robeknya ligamentum pada lutut. Cedera ligament memiliki empat kelas. Sewaktu ACL ruptur, hemarthrosis biasanya berkembang dengan cepat, dan meskipun lokasi ACL ruptur, artikular, letak ACL sebenarnya adalah ektrasynovial. Mekanisme cedera sering dikaitkan dengan perubahan arah secara cepat, berhenti mendadak dan pendaratan dari melompat yang tidak benar. Cedera ACL bisa terjadi pada semua usia, tetapi lebih banyak diderita oleh remaja dan dewasa muda yang aktif berolahraga dan memiliki banyak aktivitas fisik. Komplikasi yang mungkin terjadi pasca rekontrroksi ACL adalah radang sendi, otot melemah, kekurangan daya gerak, nyeri bertambah karena inflamasi atau pertambahan pendarahan di lutut. Sekitar 90% pasien dengan cedera ACL sepenuhnya pulih, selama mereka setia mengikuti program rehabilitasi yang baik. Jadi, pada regio lutut dibangun oleh beberapa komponen. Salah satu komponennya adalah ligamentum yang berfungsi sebagai pengikat atau memastikan semua bangunan yang tetap pada posisi normalny. Namun pada kasus ini gerakan memutar yang berlebihan yang dilakukan laki-laki tersebut membuat robek salah satu ligamentum yaitu ligamentum krusiatum anterior yang

description

PBL BLOK 14

Transcript of Nyeri Lutut Karena Keselo Gerakan Memutar

Page 1: Nyeri Lutut Karena Keselo Gerakan Memutar

1

Nyeri Lutut Karena Keselo Gerakan Memutar

Ineke PutriFakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510, No. Telp (021) 5694-2061Email: [email protected]

AbstrakSebuah keseleo lutut terjadi ketika satu atau lebih ligamen di lutut anda tiba-tiba

meregang atau robek. Anamnesis yang baik dapat membantu dokter untuk mendiagnosis penyakit. Setelah melakukan anamnesis selanjutnya dilakukan pemerikasaan fisik. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, kekuatan otot, dan pergerakan gerakan sendi. Selain itu pemeriksaan penunjang juga dapat membantu diagnosis. Pemeriksaan penunjang untuk kasus robeknya ligamentum ini ada dua uji, yaitu uji drawer, uji lachman dan uji pivot shift. Pada kasus ini anak laki-laki tersebut didiagnosis mengalami robekan pada Anterior Cruciate Ligament (ACL). Diagnosis bandingnya ada empat. Penatalaksanaan dan pengobatan tergantung pada jenis dan penyebab keseleo lutut. Terdapat enam cara untuk mencegah robeknya ligamentum pada lutut. Cedera ligament memiliki empat kelas. Sewaktu ACL ruptur, hemarthrosis biasanya berkembang dengan cepat, dan meskipun lokasi ACL ruptur, artikular, letak ACL sebenarnya adalah ektrasynovial. Mekanisme cedera sering dikaitkan dengan perubahan arah secara cepat, berhenti mendadak dan pendaratan dari melompat yang tidak benar. Cedera ACL bisa terjadi pada semua usia, tetapi lebih banyak diderita oleh remaja dan dewasa muda yang aktif berolahraga dan memiliki banyak aktivitas fisik. Komplikasi yang mungkin terjadi pasca rekontrroksi ACL adalah radang sendi, otot melemah, kekurangan daya gerak, nyeri bertambah karena inflamasi atau pertambahan pendarahan di lutut. Sekitar 90% pasien dengan cedera ACL sepenuhnya pulih, selama mereka setia mengikuti program rehabilitasi yang baik. Jadi, pada regio lutut dibangun oleh beberapa komponen. Salah satu komponennya adalah ligamentum yang berfungsi sebagai pengikat atau memastikan semua bangunan yang tetap pada posisi normalny. Namun pada kasus ini gerakan memutar yang berlebihan yang dilakukan laki-laki tersebut membuat robek salah satu ligamentum yaitu ligamentum krusiatum anterior yang menyebabkan bangun pada lutut tersebut tidak pada posisi normal dan menimbulkan rasa nyeri.

AbstractA knee sprain occurs when one or more ligaments in your knee suddenly stretched or

torn. A good history can help doctors to diagnose the disease. After conducting further anamnesis performed physical examination. Physical examination conducted by inspection, palpation, muscle strength, joint motion and movement. In addition, investigations can also help with the diagnosis. Investigations of this ligament rupture case there are two tests, namely drawer test, Lachman test and pivot shift test. In this case the boy was diagnosed with a tear of the anterior cruciate ligament (ACL). The differential diagnosis four. Management and treatment depend on the type and cause of the knee sprain. There are six ways to prevent tearing of the ligament in the knee. Ligament injury has four classes. When ACL rupture, hemarthrosis usually develops rapidly, and although the location of ACL rupture, articular, the actual location of the ACL is ektrasynovial. The mechanism of injury is often associated with rapid changes in direction, stopped suddenly and landing from a jump that is not true. ACL injuries can occur at any age, but more suffered by teenagers and young adults who are active in sports and had a lot of physical activity. Complications that may occur after rekontrroksi ACL is arthritis, muscle weakness, lack of mobility, pain increases as inflammation or increase bleeding in the knee. Approximately 90% of patients with ACL

Page 2: Nyeri Lutut Karena Keselo Gerakan Memutar

2

injury fully recovered, as long as they faithfully follow a good rehabilitation program. So, in the region of the knee built by several components. One component is a ligament that serves as a binder or make sure all the buildings that remain in position normalny. But in this case excessive twisting motion which carried the man made a torn ligament is one of the anterior cruciate ligament in the knee that causes waking up is not in the normal position and cause pain.

Pendahuluan

Banyak struktur yang membantu menstabilkan lutut yang terletak terutama di luar

bersama; mereka termasuk otot (misalnya, paha depan, paha belakang), sisipan (misalnya,

pes anserinus), dan ligamen ekstrakapsular. Lateral ligamen kolateral adalah ekstrakapsular;

medial (tibialis) ligamen kolateral memiliki porsi ekstrakapsular dangkal dan sebagian dalam

yang merupakan bagian dari kapsul sendi. Di dalam lutut, kapsul sendi dan posterior dan

sangat vaskular ligamen cruciatum anterior membantu menstabilkan sendi. Sebuah keseleo

lutut berarti bahwa Anda telah terluka salah satu ligamen di sekitar sendi lutut.1,2

Sebuah keseleo lutut terjadi ketika satu atau lebih ligamen di lutut anda tiba-tiba

meregang atau robek. Ligamen adalah jaringan yang terus tulang bersama-sama. Ligamen

mendukung lutut dan menjaga sendi dan tulang berbaris. Mereka membantu Anda untuk bisa

berjalan, memutar dan berubah. Ada 4 ligamen yang membantu mendukung lutut. Ligamen

sering terkilir karena latihan atau cedera yang berhubungan dengan olahraga.3

Gerakan yang menyebabkan stres pada lutut. Terkilir dapat disebabkan oleh gerakan

yang tidak normal untuk lutut. Gerakan-gerakan ini termasuk melakukan olahraga yang

menyebabkan Anda untuk menanam kaki Anda dan dengan cepat berubah di lutut. Mereka

termasuk menjalankan dan menghentikan atau mengubah arah secara tiba-tiba, dan melompat

dan mendarat. Mereka termasuk kegiatan yang menyebabkan memutar cepat atau tiba-tiba di

bagian lutut. Kegiatan yang menyebabkan lutut Anda untuk memperpanjang lebih dari

normal dapat menyebabkan keseleo. Terkilir biasanya terjadi dalam olahraga seperti sepak

bola, basket, hoki, dan ski. Pengobatan dan waktu pemulihan tergantung pada jenis dan

penyebab keseleo lutut.3

Rumusan Masalah

Seorang laki-laki 25 tahun nyeri pada lutut kiri sejak 6 jam yang lalu karena gerakan

memutar saat bermain sepak bola.

Page 3: Nyeri Lutut Karena Keselo Gerakan Memutar

3

Hipotesis

Nyeri lutut yang dirasakan pada anak tersebut disebabkan oleh robeknya salah satu

ligamentum yang berada pada lutut saat gerakan memutar.

Sasaran Pembelajaran

1. Mahasiswa dapat menjelaskan anamesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

untuk menegakkan diagnosis kasus tersbut.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara penatalaksanaan kasus tersebut

Skenario 11

Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada

lutut kirinya sejak 6 jam yang lalu setelah lututnya keselo karena gerakan memutar badan saat

bermain sepak bola.

Anamnesis

Anamnesis adalah pemeriksaan yang dilakukan melalui suatu percakapan antara

seorang dokter dan pasien secara langsung atau melalui perantara orang lain yang mengetahui

kondisi pasien dengan tujuan untuk mendapatkan data pasien berserta permasalahan

medisnya. Anamnesis dibagi menjadi dua yaitu autoanamnesis bila dokter bisa menanyakan

keluhan-keluhan yang dihadapi langsung dengan si penderita, dan alloanamnesis bila kondisi

si penderita tidak memungkinkan untuk ditanyai sehingga dokter menanyakan keluhan

kepada orang yang mengetahui kondisi pasien. Apabila anamnesis dilakukan dengan cermat

maka informasi yang didapatkan sangat berharga untuk menegakan suatu diagnosis.4

Gejala utama adalah keluhannya nyeri pada lutut kiri sejak 6 jam yang lalu karena

keseleo saat memutar badan ketika sedang bermain sepak bola. Anamnesis yang baik akan

terdiri dari: (1) identitas, nama lengkap pasien, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, nama

orang tua atau suami atau isteri atau penanggung jawab, alamat, pendidikan pekerjaan, suku

bangsa dan agama; (2) keluhan utama keluhan yang dirasakan pasien yang membawa pasien

pergi ke dokteratau mencari pertolongan. Hal yang perlu ditanyakan meliputi nyeri,

kekakuan, pembengkakan, deformitas, disabilitas dan penyakit sistemik; (3) riwayat penyakit

sekarang, riwayat perjalanan penyakit merupakan cerita yang kronologis, terinci dan jelas

mengenai keadaan kesehatan pasien sejak sebelum keluhan utama sampai pasien datang

berobat; (4) riwayat penyakit dahulu, mengetahui kemungkinan-kemungkinan adanya

hubungan antara penyakit yang pernah diderita dengan penyakitnya sekarang; (5) riwayat

Page 4: Nyeri Lutut Karena Keselo Gerakan Memutar

4

penyakit dalam keluarga, untuk mencari kemungkinan penyakit herediter, familial atau

penyakit infeksi; (6) riwayat pengobatan; apakah yang sudah dilakukan / diberikan ketika

insiden terjadi; (7) riwayat pribadi dan sosial meliputi data-data sosial, ekonomi, pendidikan

dan kebiasaan.5

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan dilakukan secara sistematis, dimulai dari inspeksi (look), palpasi (feel),

memeriksa pemeriksaan kekuatan otot (power), menilai gerak sendi baik aktif maupun pasif

(move), serta auskultasi. Selain peralatan pemeriksaan fisik biasa, juga harus tersedia

gonoimeter untuk mengukur derajat sendi maupun deformitas yang timbul.6

Inspeksi. Pemeriksaan sudah dimulai sejak penderita datang pertama kali, yaitu

dengan melihat postur, cara berjalan penderita, raut muka, warna dan tekstur kulit, rupa tulag

dan sendi, sinus serta jaringan parut. 6

Palpasi. Palpasi kulit dilakukan untuk merasakan suhu kulit serta denyutan arteri.

Palpasi pada jaringan lunak dilakukan untuk mengetahui adanya spasme dan artrofi otot,

keadaan sinovial, massa dan sifatnya, cairan di dalam atau di luar sendi, serta pembengkakan.

Jika terdapat nyeri tekan, perlu diselidiki apakah nyeri tersebut bersifat setempat atau

merupakan nyeri alih. Palpasi tulang harus mencakup penilaian bentuk, permukaan,

ketebalan, penonjolan tulang, atau adanya gangguan hubungan antar-tulang. Pengukuran

panjang anggota gerak, terutama untuk anggota gerak bawah yang kemungkinan mengalami

perbedaan panjang, penting untuk dicermati. Pengukuran ini juga berguna untuk mengetahui

adanya atrofi/pembengkakan otot dengan membandingkannya dengan anggota gerak yang

sehat. Penilaian deformitas yang sifatnya menetap dilakukan apabila sendi tidak dapat

diletakkan pada posisi anatomis yang normal. 6

Kekuatan otot. Kekuatan otot penting artinya bagi penentuan diagnosis, tindakan,

prognosis serta hasil terapi. Kekuatan dibagi 6 derajat, yakni (1) derajat 0, tidak ada kontraksi

otot; (2) derajat I, kontraksi otot hanya berupa perubahan tonus otot dan tidak ada gerakan

sendi; (3) derajat 2, otot hanya mampu menggerakkan persendian tetapi tidak mampu

melawan pengaruh gravitasi; (4) deajat 3, otot dapat dapat melawan pengaruh gravitasi tetapi

tidak kuat melawan tahanan yang diberikan oleh pemeriksa; (5) derajat 4, kekuatan otot

seperti pada derajat 3 tetapi mampu melawan tahanan yang ringan; (6) derajat 5, kekuatan

otot normal. 6

Pergerakkan gerakan sendi sebaiknya dibandingkan dengan mencatat gerakan sendi

(kisaran gerak, range of motion, ROM) normal dan abnormal secara aktif dan pasif. Stabilitas

Page 5: Nyeri Lutut Karena Keselo Gerakan Memutar

5

sendi ditentukan oleh integritas kedua permukaan sendi dan keadaan ligamen yang

mempertahankan sendi. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan memberikan tekanan pada

ligamen yang mempertahankan sendi. Perlu diperhatikan apakah pergerakkan disertai nyeri,

krepitasi, atau spastisitas (resistensi terhadap pergerakan). Skematis uji stabilitas sendi lutut:

(1) uji stres abduksi untuk menilai ligamentum medial; (2) uji drawer untuk menilai

ligamentum krusiatum anterius dan posterius; (3) uji pivot shift lateral untuk menilai

ligamentum krusiatum anterius; (4) uji mc murray untuk menilai lesi meniskus. 6

Pemeriksaan Penunjang

Berbagai pemeriksaan radiologi yang dapat digunakan antara lain foto polos tulang,

foto polos dengan media kontras, serta pemeriksaan radiologis khusus seperti CT-scan,

Magnetic Resonance Imaging (MRI), pindai radioisotop. Pemeriksaan penunjang MRI bisa

memberikan gambaran yang jelas untuk mengetahui cedera jaringan lunak (ligamen, tendon

dan bantal sendi). MRI memiliki sensitivitas sebesar 95 % dan spesitivitas sebesar 88 %

dalam penegakan diagnosis robekan ACL pada atlet berusia muda. MRI memanfaatkan cara

resonansi magnetik nuklear (NMR) yang boleh melihat setiap atom dalam tubuh. 6-7

Laboratorium, selain pemeriksaan darah urin, dilakukan pula pemeriksaan cairan

serebrospinal, cairan sinovial, dan pemeriksaan cairan abnormal lainnya. 6

Artroskopi merupakan prosedur endoskopis yang memungkinkan pandangan

langsung ke dalam sendi. Atroskopi berguna untuk memperlihatkan kelainan pada sendi,

misalnya fraktur intra-artikuler, robekan meniskus atau ligamen, kelainan degeneratif,

reumatik dan benda asing lainnya dalam sendi. Artoskopi terutama dilakukan pada sendi

lutut, siku, panggul, dan bahu. Prosedur ini dilakukan di kamar opereasi dalam kondisi steril

dan perlu injeksi anastesi lokal atau anestesi umum. Jarum dengan lubang besar dimasukkan

dan sendi diregangkan dengan memasukan cairan salin. Artroskop kemudian dimasukkan.

Struktur sendi, sinovium, dan permukaan sendi dapat dilihat melalui artroskop. Setelah

prosedur dilakukan, luka ditutupp dengan balutan steril. Sendi dibalut dengan balutan tekan

untuk menghindari terjadinya pembengkakakn. Jika perlu, kompres dengan es untuk

mengurangi edema dan rasa tidak nyaman. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah infeksi,

hemartrosis, tromboflebitis, bengkak sendi, dan penyembuhan luka yang lama. 6,8

Diagnosis Kerja

Ketika seorang pasien datang dengan cedera ACL pada awalnya untuk evaluasi di

klinik, tanyakan tentang mekanisme kejadian. Dua pertiga dari cedera adalah hasil dari cedera

Page 6: Nyeri Lutut Karena Keselo Gerakan Memutar

6

non kontak (deselarasi atau berputar) dan sering dikaitkan dengan bunyi “pop” dan bengkak,

yang biasanya terlihat dalam waktu cedera 4-12 jam (cedera lutut yang terkait dengan

hemarthrosis yang meliputi robekan ligamentum cruriatum posterior, robekan meniskus

perifer, fraktur osteochondral, cedera kapsuler, dan dislokasi patella).9-10

Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah ligamen yang terdapat pada sendi lutut.

Ligamen ini berfungsi sebagai stabilisator yang mencegah pergeseran ke depan yang berlebih

dari tulang tibia terhadap tulang femur yang stabil, atau mencegah pergeseran ke belakang

yang berlebih tulang femur terhadap tulang tibia yang stabil. Setiap cedera yang terjadi pada

ACL berpotensi menimbulkan gangguan kestabilan pada sendi lutut.8

Cedera ACL adalah cedera lutut tersering yang dialami oleh atlet. Cedera ini

umumnya terjadi pada olahraga yang melibatkan gerakan-gerakan zig-zag, perubahan arah

gerak, dan perubahan kecepatan yang mendadak (akselerasi-deselerasi) seperti sepak bola,

basket, bola voli, dan futsal. Mayoritas cedera yang terjadi adalah non-kontak dengan

mekanisme valgus lutut dan twisting (puntiran). Situasi ini sering terjadi ketika atlet

menggiring bola atau salah posisi lutut ketika mendarat. Trauma juga dapat menyebabkan

robeknya ACL, terutama trauma langsung pada lutut dengan arah gaya dari samping.8

Robekan ACL lebih dari 50 % atau robekan total dapat menyebabkan ketidakstabilan

sendi lutut. Atlet akan merasa lututnya sering “goyang”, nyeri dan bengkak berulang

sehingga kinerja berolahraganya menurun. Ketidakstabilan sendi lutut juga akan

menimbulkan cedera lanjutan berupa rusaknya bantal sendi/meniskus dan tulang rawan

sendi.8

Diagnosis Banding

Rupture Posterior Cruciate Ligament 

Ligamentum cruciatum posterior melekat pada area intercondylaris posterior dan

berjalan kearahatas , depan dan medial, untuk dilekatkan pada bagian anterior permukaan

lateral condylus medialis femoris. Serat-serat anterior akan mengendur bila lutut sedang

ekstensi, namun akan menjadi tegang bila sendi lutut dalam keadaan fleksi. Serat-serat

posterior akan menjadi tegang dalam keadaan ekstensi. Ligamentum cruciatum posterior

berfungsi untuk mencegah femur keanterior terhadap tibiae. Bila sendi lutut dalam keadaan

fleksi , ligamentum cruciatum posterior akan mencegah tibiae tertarik ke posterior.11

Rupture Ligamentum Collaterale Lateral

Ligamentum ini menyerupai tali dan melekat di bagian atas pada condylus lateralis

dan dibagian bawah melekat pada capitulum fibulae. Ligamentum ini dipisahkan dari capsul

Page 7: Nyeri Lutut Karena Keselo Gerakan Memutar

7

sendi melalui jaringan lemak dan tendon muskulus poplitae. Dan juga dipisahkan dari

meniscus lateralis melalui m. poplitei. 11

Rupture Ligamentum Collaterale Medial

Ligamentum ini berbentuk seperti pita pipih yang melebar dan melekat dibagian atas

pada condylus medialis femoris dan pada bagian bawah melekat pada margo infraglenoidalis

tibiae. Ligamentum ini menembus dinding capsul sendi dan sebagian melekat pada meniscus

medialis. Di bagian bawah pada margo infraglenoidalis, ligamentum ini menutupi tendon

m.semimembranosus dan a. inferior medialis genu. 11

Rupture Cartilago Semilunaris (Meniscus) 

 Cartilago semilunaris adalah lamella fibrocartilago berbentuk C, yang pada potongan

melintang berbentuk segitiga. Batas perifernya tebal dan cembung, melekat pada bursa. Batas 

dalamnya cekung dan membentuk tepian bebas. Permukaan atasnya cekung dan berhubungan

langsungdengan condylus femoris. Fungsi meniscus ini adalah memperdalam fascies

articularis condylus tibialis untuk menerima condylus femoris yang cekung. 11

Cartilago Semilunaris Medialis

Bentuknya hampir semi sirkular dan bagian belakang jauh lebih lebar daripada bagian

depannya. Cornu anterior melekat pada area intercondylaris anterior tibiae

dan berhubungan dengan cartilago semilunaris lateralis melalui beberapa serat yang disebut

ligamentum transversum. Cornu posterior melekat pada area intercondylaris posterior tibiae.

Batas bagian perifernya melekat pada simpai dan ligamentum collaterale sendi.Dan karena

perlekatan inilah cartilago semilunaris relatif tetap. 11

Cartilago Semilunaris Lateralis

Bentuknya hampir sirkular dan melebar secara merata. Cornu anterior melekat pada

areaintercondylaris anterior, tepat di depan eminentia intercondylaris. Cornu posterior

melekat pada area intercondylaris posterior, tepat di belakang eminentia intercondylaris.

Seberkas jaringan fibrosa biasanya keluar dari cornu posterior dan mengikuti ligamentum

cruciatum posterior ke condylus medialis femoris. Batas perifer cartilago dipisahkan dari

ligamentum collaterale laterale oleh tendon m. popliteus, sebagian kecil dari tendon melekat

pada cartilago ini. Akibat susunan yang demikian ini cartilago semilunaris lateralis kurang

terfiksasi pada tempatnya bila di bandingkan dengan cartilago semilunaris medialis.11

Penatalaksanaan

Tata laksana cedera ACL berupa terapi non-operatif dan operatif. Terapi non-operatif

dilakukan dengan menggunakan modalitas terapi seperti ultrasound dan diatermi, pemakaian

Page 8: Nyeri Lutut Karena Keselo Gerakan Memutar

8

brace lutut, serta program penguatan otot, sedangkan terapi operatif dilakukan dengan

metode rekonstruksi. Rekonstruksi menjadi pilihan utama karena tindakan penjahitan ligamen

ACL sering mengalami kegagalan. Hal itu disebabkan karena ligamen ACL tidak memiliki

fibrin sehingga setiap robekan yang terjadi tidak dapat mengalami penyembuhan

sendiri.Rekonstruksi adalah metode operatif untuk mengganti ligamen ACL dengan bahan

yang lain (graft). Umumnya bahan tersebut diambil dari tendon hamstring atau tendon patella

pasien itu sendiri sehingga disebut autograft.7

Tindakan operasi untuk rekonstruktif ACL dapat digunakan dengan arthroscopi

dengan insisiyang kecil. Opperasi artroskopi kurang invasive. Kelebihan dari artroskopi

adalah kerana kurang invasive,kurang nyeri, masa rawat inap lebih pendek dan penyembuhan

lebih cepat.Tehnik ini telah dilakukan lebih dari 200 kali sejak tahun 2007. Tehnik operasi ini

sangat populerdi USA, Eropa dan Jepang karena dengan tehnik ini, hasilnya sangat

memuaskan pasien. Saat initehnik operasi ini dipakai sebagai standard untuk operasi cedera

ACL atlet-atlet papan atas kelasdunia, misalnya Tiger Wood.12

Setelah luka bedah disembuhkan oleh pasien maka akan menjadwalkan pertemuan

pertama mereka dengan seorang fisioterapis. Terapis fisik untuk mengembangkan rencana

untuk mengobati pasien. Tujuan utama awal untuk mengurangi pembengkakan dan bekerja

untuk mencegah pembentukan jaringan parut. Tujuan berikutnya adalah untuk menyediakan

berbagai gerak kembali, sekaligus memperkuat otot-otot yang mendukung sendi lutut.

Dengan berbagai peningkatan gerak dan kekuatan, terapis fisik rehabilitas mereka akhirnya

kegiatan dengan panggung dan kontrol neuromuskular gerakan fungsional yang sesuai

dengan kebutuhan sehari-hari pasirn. Ini harus mengikuti jalannya akronim pada tahap awal

pemulihan dari robek ACL.13-4

Terapi non-operatif dapat diberikan pada kasus-kasus robekan ACL parsial yang tidak

menimbulkan gejala ketidakstabilan, sedangkan operatif sebaiknya dilakukan pada kasus

robekan di atas 50 % karena umumnya menimbulkan keluhan. Kocher et al (2002)

menunjukkan bahwa kurang lebih 1/3 remaja dengan rata-rata umur 13,7 tahun yang

mengalami robekan parsial dan melakukan terapi non-operatif akhirnya tetap membutuhkan

tindakan rekonstruksi karena keluhan ketidakstabilan lutut yang menetap. Hasil penelitian

dari Graft et al (2002) menunjukkan bahwa dari total 60 pasien anak dan remaja yang

mengalami cedera ACL didapatkan sebanyak 23 anak yang diterapi non-operatif mengalami

perburukan kondisi lutut dan ketidakstabilan sendi. Terjadi 15 kasus robekan bantal sendi, 2

kasus fraktur osteochondral dan 10 kasus perkembangan osteoartritis.7

Page 9: Nyeri Lutut Karena Keselo Gerakan Memutar

9

Fabricant et al (2013) telah menyusun sebuah alur penanganan cedera ACL pada atlet

berusia muda dan merekomendasikan tindakan rekonstruksi berdasarkan beberapa

pertimbangan, yaitu: (1) keluhan ketidakstabilan yang menetap, (2) cedera lutut lain yang

menyertai ACL, seperti: robekan bantal sendi, robekan ligamen lutut lain, dan fraktur, (3)

usia tulang, (4) target dan harapan pasien, seperti: kembali ke olahraga kompetitif atau tidak.

Apabila tindakan rekonstruksi telah menjadi keputusan, hal selanjutnya yang harus

dipertimbangkan adalah pemilihan teknik rekonstruksi dan bahan graft yang akan digunakan.

Saat ini, telah berkembang beberapa teknik yang biasa digunakan dalam rekonstruksi atlet

berusia muda, yaitu: (1) Physeal sparing dan (2) Non-Physeal sparing.7

Prinsip teknik physeal sparing adalah menghindari pembuatan lubang yang melintasi

lempeng pertumbuhan tulang tibia dan femur. Saat ini terdapat dua teknik physeal sparing

yang berkembang, yaitu teknik dari Kocher et al (2005) yang memodifikasi prosedur

McInthosh dan dari Anderson (2003) yang disebut all epiphyseal reconstruction. Kedua

teknik tersebut menunjukkan hasil yang memuaskan pada kasus ACL anak dan remaja.7

Teknik non-physeal sparing atau disebut juga transphyseal adalah pemasangan graft

melintasi lempeng pertumbuhan tulang tibia dan femur. Disebut parsial apabila pengeboran

dilakukan pada salah satu tulang dan disebut complete apabila fiksasi dilakukan pada kedua

tulang. Teknik ini menyerupai rekonstruksi pada atlet dewasa sehingga sebaiknya digunakan

pada atlet dengan Tanner IV-V (remaja akhir-dewasa) karena lempeng pertumbuhan

tulangnya hampir menutup. Mc Carrol (1994) melaporkan hasil pengamatan selama 4,2 tahun

terhadap 60 atlet dengan usia rata-rata 14,2 tahun (rentang umur 13-17 tahun) yang menjalani

rekonstruksi dengan teknik transphyseal menggunakan bahan graft tendon patella

menunjukkan bahwa tidak ada gangguan pertumbuhan atau deformitas tulang. Penelitian

Aichroth (2002) juga menunjukkan tidak adanya gangguan pertumbuhan pada 45 remaja

(usia rata-rata 12,5 tahun) yang melakukan rekonstruksi transphyseal menggunakan tendon

hamstring. Rata-rata waktu pengamatan selama 49 bulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa

teknik transphyseal yang melubangi lempeng pertumbuhan tidak akan menyebabkan

gangguan pertumbuhan yang bermakna apabila pemilihan graft dan pemasangan di titik

anatomis dilakukan dengan saksama.7

Pemilihan graft dipengaruhi oleh teknik rekonstruksi yang digunakan, umumnya

bahan yang digunakan adalah tendon hamstring atau tendon patella. Di Indonesia sendiri,

selain fasilitas artroskop untuk melakukan rekonstruksi belum tersedia merata di setiap

daerah, ketersediaan dokter ortopedi yang menguasai teknik-teknik rekonstruksi non

konvensional juga sangat terbatas. Pada kasus seperti ini, tindakan rekonstruksi dapat ditunda

Page 10: Nyeri Lutut Karena Keselo Gerakan Memutar

10

sampai lempeng pertumbuhan menutup. Atlet disarankan untuk memodifikasi aktivitas fisik

(menghindari tipe olahraga permainan yang berisiko memperparah cedera) sembari

melakukan terapi latihan.7

Pencegahan

Untuk membantu mencegah olahraga yang berhubungan lutut melukai, Anda dapat:

(1) lakukan pemanasan dan peregangan sebelum Anda berpartisipasi dalam kegiatan atletik;

(2) memperkuat otot-otot di sekitar lutut melalui program latihan; (3) hindari peningkatan

mendadak dalam intensitas program pelatihan Anda. Jangan memaksakan diri terlalu keras,

terlalu cepat. Meningkatkan intensitas Anda secara bertahap; (4) memakai nyaman, sepatu

yang mendukung yang sesuai dengan kaki Anda dan cocok olahraga Anda. Jika Anda

memiliki masalah dalam keselarasan kaki yang mungkin meningkatkan risiko lutut bengkok,

tanyakan kepada dokter Anda tentang sisipan sepatu yang bisa memperbaiki masalah.; (5)

jika Anda bermain sepak bola, tanyakan kepada dokter olahraga-obat atau pelatih atletik

tentang jenis tertentu cleat sepatu yang dapat membantu untuk mengurangi risiko cedera

lutut; (6) jika Anda bermain ski, menggunakan dua-modus rilis binding yang diinstal dan

disesuaikan dengan benar. Pastikan bahwa mekanisme yang mengikat adalah dalam rangka

kerja yang baik dan bahwa sepatu Anda dan mengikat kompatibel.15

Gejala Kelinis

Pasien selalunya merasa atau mendengar bunyi "pop" di lutut pada saat cedera yang

sering terjadi saat mengganti arah, pemotongan, atau pendaratan dari melompat (biasanya

kombinasi hiperekstensi/poros). Ketidakstabilan mendadak di lutut (lutut terasa goyah). Hal

ini bisa terjadi setelah lompatan atau perubahan arah atau setelah pukulan langsung ke sisi

lutut. Nyeri di bagian luar dan belakang lutut.16

  Pasien akan merasakan nyeri di bagian lututnya, dalam beberapa saat setelah cedera

juga akan mulai terlihat edema yang bisa menandakan adanya pendarahan dalam sendi.

Gerakan lutut menjadi terbatas karena pembengkakan dan atau rasa sakit. Cedera pada

ligamen juga memiliki beberapa klasifikasi yaitu: (1) grade I, nyeri ringan dan bengkak tetapi

tidak terjadi perpanjangan permanen atau kerusakan pada ligamen; (2) grade II, ligamen

tertarik keluar dan terjadi perpanjangan, nyeri yang dirasakan lebih berat dan terjadi

pembengkakan. Ligamen akan sembuh tanpa operasi, tetapi akan menjadi lebih lemah dari

keadaan normal; (3) grade III, ligamen tertarik jauh sehinggga robek menjadi dua, atau

Page 11: Nyeri Lutut Karena Keselo Gerakan Memutar

11

terputus. Sering kali ada rasa sakit yang relatif sedikit, namun sendi sangat tidak stabil, sering

terjadi memar disekitar lutut. Diperlukan operasi.9

Kebanyakan cedera pada ACL dapat didiagnosis melalui anamnesa yang cermat

menekankan mekanisme kejadian cedera ditambah dengan pemeriksaan fisik yang sesuai.

Pastikan anamnesa mencakup mekanisme kejadian cedera sekarang dan kejadian sebelumnya

jika ada.16-7

Patofisiologi

ACL, seperti semua ligamen lain, terdiridari tipe I kolagen. Ultrastuktur ligamen

sangat mirip dengan tendon, tetapi serat di dalam ligamen lebih bervariasi dan memiliki isi

elastin yang lebih tinggi. Ligamen menerima suplai darah dari lokasi insersinya. Ligamen

memiliki mekanoreseptor dan ujung saraf bebas yang diduga membantu dalam menstabilkan

snedi. Ruptur ACL yang paling umum, adalah ruptur midsubstan. Jenis ruptur ini terjadi

terutama sewaktu ligamentum ditranseksi oleh condillus femoral lateral yang berputar.

Sewaktu ACL ruptur, hemarthrosis biasanya berkembang dengan cepat, dan meskipun lokasi

ACL ruptur, artikular, letak ACL sebenarnya adalah ektrasynovial.18

Etiologi

Diperkirakan 70 persen dari cedera ACL terjadi melalui mekanisme non kontak

sementara 30 persen adalah hasil dari kontak langsung dengan pemain lain atau object.

Mekanisme cedera sering dikaitkan dengan perubahan arah secara cepat, berhenti mendadak

dan pendaratan dari melompat yang tidak benar. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa

atlet wanita memiliki insiden yang lebih tinggi cedera dari atlet laki-laki di olahraga tertentu

telah diusulkan bahwa ini adalah karena perbedaan kondisi fisik, kekuatan otot, dan kontrol

neuromuskular. Penyebab lain dari hipotesis ini adalah perbedaan kelamin yang berkaitan

dengan tingan cedera acl yang termasuk keselarasan pelvis dan ekstrimitas bawah (kaki), dan

peningkatan kelemahan ligamen. Jatuh dari tangga atau hilang satu langkah di

tangga adalah kemungkinan penyebab lainnya. Seperti bagian tubuh lain, ACL menjadi

lemah dengan usia. Jadi robekan terjadi lebih mudah pada orang tua dari usia 40.9,17-8

Epidemiologi

Sekitar 200.000 kasus cedera ACL terjadi setiap tahun di Amerika Serikat dan

dialkukan rekonstruksi 100.000 ACL setiap tahunnya. Studi memperkirakan bahwa 70 persen

dari cedera ACL terjadi melalui nmekanisme non-kontak, sementara 30 persen adalah hasil

Page 12: Nyeri Lutut Karena Keselo Gerakan Memutar

12

kontak langsung dengan pemain lain atau objek. Cedera ACL bisa terjadi pada semua usia,

tetapi lebih banyak diderita oleh remaja dan dewasa muda yang aktif berolahraga dan

memiliki banyak aktivitas fisik.19

Komplikasi

Komplikasi yang mungkin terjadi pasca rekontrroksi ACL adalah radang sendi, otot

melemah, kekurangan daya gerak, nyeri bertambah karena inflamasi atau pertambahan

pendarahan di lutut.20

Prognosis

Sekitar 90% pasien dengan cedera ACL sepenuhnya pulih, selama mereka setia

mengikuti program rehabilitasi yang baik. Sebagai komplikasi jangka panjang, beberapa

pasien dengan luka kelas III ACL pada akhirnya mengembangkan gejala osteoarthritis pada

sendi lutut yang cedera. Menurut sebuah penelitian, 50% sampai 60% dari pasien yang

menderita keseleo ACL parah menunjukkan bukti X-ray osteoarthritis lutut dalam waktu 5

tahun setelah cedera ACL mereka.21

Kesimpulan

Jadi, pada regio lutut dibangun oleh beberapa komponen. Salah satu komponennya

adalah ligamentum yang berfungsi sebagai pengikat atau memastikan semua bangunan yang

tetap pada posisi normalny. Namun pada kasus ini gerakan memutar yang berlebihan yang

dilakukan laki-laki tersebut membuat robek salah satu ligamentum yaitu ligamentum

krusiatum anterior yang menyebabkan bangun pada lutut tersebut tidak pada posisi normal

dan menimbulkan rasa nyeri.

Daftar Pustaka

1. Champagne D. Knee sprains and meniscal injuries. Edisi Desember 2014. Diunduh dari

www. merckmanuals.com, 27 Maret 2015

2. Cluett J. Knee sprain ligament injury to the knee joint. Edisi 15 Desember 2014.

Diunduh dari www.orthopedics.about.com, 27 Maret 2015

3. Truven Health Analytics. Knee sprain. Edisi 2014. Diunduh dari www.drugs.com, 27

Maret 2015

4. Gleadle J. At a glance: anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta: Erlangga; 2005.h.7

Page 13: Nyeri Lutut Karena Keselo Gerakan Memutar

13

5. Bickley S. Buku saku pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan bates. Edisi ke-5.

Jakarta:EGC; 2006.h.17

6. Sjamsuhidayat R. Buku ajar ilmu bedah Sjamsuhidajat-de jong. Edisi ke-3. Jakarta:EGC;

2010.h.960-1

7. Zein MI. Cedera anterior cruciate ligament (ACL) pada atlet berusia muda. Medikora 2

Oktober 2013;9: 111-121

8. Suratun. Klien gangguan system musculoskeletal: seri asuhan keperawatan. Jakarta:

EGC; 2008.h.25-6

9. American Academy of Orthopaedi Surgeons. ACL injury: does it require surgery. New

Jersey: American Ortho Publisher; 2009.h.334-45

10. Miller K. Acute knee and chronic ligament injuries. Edisi 2000. Diunduh dari

www.jockdoc.ws, 27 Maret 2015

11. Thompson JC. Anatomy of leg/knee. Netter’s Concise Orthopaedic Anatomy 2010;

9:297-303

12. Canale. Campbell's operative orthopaedics. Beaty 2007;145:14713.

13. Finalli. The multiple ligament injured knee, a practical guide to management. GC

2003;2:1514

14. Duquin TR, Wind WM, Fineberg MS, Smolinski RJ, Buyea CM. Current trends

inanterior cruciate ligament reconstruction. J Knee Surg Jan 2009;22(1):7-12

15. Harvard Health Pubication. ACL (anterior cruriate ligament) injuries. Edisi 2007.

Diunduh dari www.sparkpeople.com, 27 Maret 2015

16. Healthwise Incorporated. Anterior cruriate ligament (ACL) injuries. Edisi 2011. Diunduh

dari www.webmd.com, 27 Maret 2015

17. Maguire J. Anterior cruciate ligament pathology. Edisi 2011. Diunduh dari

www.emedicine.medscape.com, 27 Maret 2015

18. Miller K. Acute knee and Chronic ligament injuries. Philadelphia: Elseiver; 2007.h.222-

37

19. Fitzgerald RH, Kaufer H, Malkani AL. Orthopedic. Philadelphia: Elseiver; 2002.h.621-3

20. Siliski JM. Traumatic disorder of the knee. New York: Springer-Verlag; 2007.h.196

21. Gleadle J. At a glance: anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta: Erlangga; 2005.h.7