Nyamuk Aedes Aegypti

4
Nyamuk Aedes aegypti Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue, Aedes aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning (yellow fever) dan chikungunya. Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus dengue, Aedes aegypti merupakan pembawa utama (primary vector) dan bersama Aedes albopictus menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan kota. Mengingat keganasan penyakit demam berdarah, masyarakat harus mampu mengenali dan mengetahui cara-cara mengendalikan jenis ini untuk membantu mengurangi persebaran penyakit demam berdarah. Morfologi nyamuk aedes aegypti Ciri-ciri jentik Aedes aegypti 1. Bentuk siphon besar dan pendek yang terdapat pada abdomen terakhir 2. Bentuk comb seperti sisir 3. Pada bagian thoraks terdapat stroot spine Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti 1. Bentuk tubuh kecil dan dibagian abdomen terdapat bintik-bintik serta berwarna hitam. 2. Tidak membentuk sudut 90º 3. Penyebaran penyakitnya yaitu pagi atau sore 4. Hidup di air bersih serta kaleng bekas yang bisa menampung air hujan 6. Menyebabkan penyakit DBD. a.Telur aedes aegypti Telur Aedes Aegypti diletakkan pada bagian yang berdekatan dengan permukaan air atau menempel pada permukaan benda yang terapung. Jentik nyamuk Aedes Aegypti memiliki rambut abdomen dan pada stadium ini jentik membentuk sudut dan terdapat alat untuk menghisap oksigen.

description

nyamuk

Transcript of Nyamuk Aedes Aegypti

Nyamuk Aedes aegyptiAedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue, Aedes aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning (yellow fever) dan chikungunya. Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus dengue, Aedes aegypti merupakan pembawa utama (primary vector) dan bersama Aedes albopictus menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan kota. Mengingat keganasan penyakit demam berdarah, masyarakat harus mampu mengenali dan mengetahui cara-cara mengendalikan jenis ini untuk membantu mengurangi persebaran penyakit demam berdarah.Morfologi nyamuk aedes aegyptiCiri-ciri jentik Aedes aegypti1. Bentuk siphon besar dan pendek yang terdapat pada abdomen terakhir2. Bentuk comb seperti sisir3. Pada bagian thoraks terdapat stroot spineCiri-ciri nyamuk Aedes aegypti1. Bentuk tubuh kecil dan dibagian abdomen terdapat bintik-bintik serta berwarna hitam.2. Tidak membentuk sudut 903. Penyebaran penyakitnya yaitu pagi atau sore4. Hidup di air bersih serta kaleng bekas yang bisa menampung air hujan6. Menyebabkan penyakit DBD.a.Telur aedes aegyptiTelur Aedes Aegypti diletakkan pada bagian yang berdekatan dengan permukaan air atau menempel pada permukaan benda yang terapung. Jentik nyamuk Aedes Aegypti memiliki rambut abdomen dan pada stadium ini jentik membentuk sudut dan terdapat alat untuk menghisap oksigen.b. larva Aedes aegeptyLarva Aedes aegepty membentuk sudut dan terdapat alat untuk menghisap oksigen. Probosis Aedes lebih panjang daripada nyamuk lainnya. Pupa merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air. Pada stadium ini tidak memerlukan makanan dan terjadi pembentukan sayap sehingga dapat terbang. Stadium kepompong memakan waktu lebih kurang satu sampai dua hari. Pada fase ini nyamuk membutuhkan waktu 2-5 hari untuk menjadi nyamuk.c.pupa nyamuk aedes aegyptiLarva Aedes aegepty membentuk sudut dan terdapat alat untuk menghisap oksigen. Probosis Aedes lebih panjang daripada nyamuk lainnya. Pupa merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air. Pada stadium ini tidak memerlukan makanan dan terjadi pembentukan sayap sehingga dapat terbang. Stadium kepompong memakan waktu lebih kurang satu sampai dua hari. Pada fase ini nyamuk membutuhkan waktu 2-5 hari untuk menjadi nyamuk.d. Nyamuk DewasaNyamuk Aedes aegypti jantan hanya manghisap cairan tumbuh-tumbuhan atau sari bunga untuk keperluan hidupnya, sedangkan yang betina menghisap darah. Nyamuk betina lebih menyukai darah manusia daripada darah binatang. Darah diperlukan untuk pemasakan telur agar jika dibuahi oleh sperma nyamuk jantan, telur yang dihasilkan dapat menetas. Setelah berkopulasi, nyamuk betina menghisap darah dan tiga hari kemudian akan bertelur sebanyak kurang lebih 100 butir. Nyamuk akan menghisap darah setelah 24 jam kemudian dan siap bertelur lagi. Setelah menghisap darah, nyamuk ini beristirahat di dalam atau kadang-kadang di luar rumah berdekatan dengan tempat perkembangbiakannya. Tempat hinggap yang disenangi adalah benda-benda tergantung seperti kelambu, pakaian, tumbuh-tumbuhan, di tempat ini nyamuk menunggu proses pemasakan telur.Siklus hidup nyamuk Aedes aegyptiTelur nyamuk Aedes aegypti akan menetas menjadi larva dalam waktu 1-2 hari. Tempat yang sesuaii dengan kondisi optimum adalah di dalam air dengan suhu 20-40 derajat celcius. Sementara Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan larva dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tempratur, tempat, keadaan air dan kandungan zat makanan yang ada di dalam tempat perindukan. Pada kondisi optimum larva berkembang menjadi pupa dalam waktu 4-9 hari, kemudian pupa menjadi nyamuk dewasa dalam waktu 2-3 hari. Jadi pertumbuhan dan perkembangan dari telur, larva, pupa sampai dewasa memerlukan waktu kurang lebih 7-14 hari.Tempat perkembangbiakanMenurut Depkes RI (2005), tempat perkembangbiakan utama vektor demam berdarah yaitu tempat-tempat penampungan air berupa genangan air yang tertampung di suatu tempat atau bejana di dalam atau sekitar rumah atau tempat-tempat umum, biasanya tidak melebihi jarak 500 meter dari rumah. Nyamuk ini biasanya tidak dapat berkembangbiak di genangan air yang langsung berhubungan dengan tanah. Sedangkan jenis tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dapat dikelompokkan menjadi tempat penampungan air (TPA) untuk keperluan sehari-hari, seperti drum, tangki reservoir, tempayan, bak mandi dan ember dan tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti tempat minum burung, vas bunga, perangkap semut dan barang-barang bekas seperti ban, kaleng, botol, plastik. Tempat penampungan air alamiah seperti lobang pohon, lobang batu, pelepah daun, tempurung kelapa dan potongan bambu.Perilaku nyamuk dewasaNyamuk setelah menetas akan istirahat di kulit kepompong untuk sementara waktu, kemudian setelah sayap meregang menjadi kaku, nyamuk mampu terbang mencari makan. Nyamuk Aedes aegypti jantan mengisap cairan tumbuhan atau sari bunga untuk keperluan hidupnya, sedangkan yang betina mengisap darah. Nyamuk betina ini lebih menyukai darah manusia dari pada binatang (antropofilik). Darah diperlukan untuk mematangkan telur, agar jika dibuahi oleh sperma nyamuk jantan dapat menetas. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan perkembangan telur mulai dari nyamuk mengisap darah sampai telur dikeluarkan biasanya bervariasi antara 3-4 hari, jangka waktu ini yang disebut dengan satu siklus gonotropik.Menurut Depkes RI (2007), berdasarkan kebiasaan nyamuk betina mencari mangsa di siang hari. Aktifitas menggigit dimulai pada pagi sampai petang hari, dengan dua puncak aktifitas antara pukul 09.00-10.00 dan 16.00-17.00 tidak seperti nyamuk lain. Aedes Aegypti mempunyai kebiasaan mengisap darah berulang kali (multiple bites) dalam satu siklus gonotropik, untuk memenuhi lambungnya dengan darah. Dengan demikian nyamuk ini sangat efektif sebagai penular penyakit. Setelah mengisap darah, nyamuk akan hinggap (beristirahat) di dalam atau di luar rumah berdekatan dengan tempat perkembangbiakannya. Biasanya di tempat yang agak gelap dan lembab, untuk menunggu proses pematangan telurnya. Setelah beristirahat dan proses pematangan telur selesai, nyamuk betina akan meletakkan telurnya di dinding sedikit di atas permukaan air. Pada umumnya telur akan menetas menjadi jentik dalam waktu + 2 hari setelah telur terendam air. Setiap kali bertelur nyamuk betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 100 butir. Telur di tempat yang kering (tanpa air) dapat bertahan berbulan-bulan pada suhu -2 oC sampai 42 oC dan apabila tempat tersebut tergenang air atau kelembabannya tinggi maka telur dapat menetas lebih cepat. (Depkes, 2007).Kemampuan terbang nyamuk betina rata-rata 40 meter maksimal 100 meter, namun secara pasif karena faktor angin atau terbawa kendaraan dapat berpindah lebih jauh. Nyamuk Aedes aegypti dapat hidup dan berkembang biak sampai ketinggian daerah + 1.000 meter dari permukaan laut, di atas ketinggian 1 .000 meter tidak dapat berkembang biak karena pada ketinggian tersebut suhu udara terlalu rendah, sehingga tidak memungkinkan bagi kehidupan nyamuk.

Referensi, antara lain :

WHO. .2007. Case Dengue in South East Asia, http:/www.who.int/ Soegijanto, S. 2006. Demam Berdarah Dengue, Airlangga University Press Gubler, et al. 1995. Dengue/Dengue Haemorragic Fever: The Emergence of a Global Health Problem, Depkes RI http://www.cdc.gov/ Depkes RI. 2005. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia Depkes RI. 2007. Modul Pelatihan bagi Pengelolan program Pen gendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Indonesia