Nur Asyuqati 08010058

85
1 GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PEMANTAUAN PERTUMBUHAN FISIK MELALUI KARTU MENUJU SEHAT PADA BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBANTU TIBANG KOTA BANDA ACEH Karya Tulis Ilmiah Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh Oleh : N U R A S Y U QATI NIM : 08010058 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U’BUDIYAH PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN BANDA ACEH

description

jjjj

Transcript of Nur Asyuqati 08010058

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PEMANTAUAN PERTUMBUHAN FISIK MELALUI KARTU MENUJU SEHAT PADABALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBANTU TIBANG KOTABANDA ACEHKarya Tulis IlmiahDiajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi

Diploma III Kebidanan STIKes UBudiyah Banda Aceh

Oleh:NUR ASYUQATI NIM : 08010058SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN UBUDIYAH PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN BANDA ACEHTAHUN 2011

ABSTRAKGambaran Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemantauan Pertumbuhan Fisik Melalui Kartu Menuju Sehat Pada Balita Diwilayah Kerja Puskesmas Pembantu Tibang Kota Banda Tahun 2011xii + VI Bab + 35 Halaman + 1 Gambar + 6 Tabel + 12 LampiranKartu Menuju Sehat ( KMS) adalah kartu yang memuat data pertumbuhan anak, yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS untuk balita adalah suatu kartu atau alat penting yang digunakan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Indonesia tergolong sebagai Negara status kekurangan gizi pada tahun

2004 karena 5.119.935 balita dari 17.983.244 balita Indonesia (28,47%) termasuk kelompok gizi kurang dan gizi buruk. Secara nasional tahun 2005 balita yang berstatus gizi kurang sebesar 27,5%. Di propinsi Aceh persentase balita yang berstatus gizi kurang sebesar 34,3%. Berdasarkan survey yang dilakukan peneliti bahwa masih banyak ibu-ibu yang tidak mengerti tentang pemantauan pertumbuhan fisik melalui KMS. Penelitian ini dilakukan paa tanggal 22 Oktober s/d 01 November 2011. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, pendidikan dan informasi ibu Diwilayah Kerja Puskesmas Pembantu Tibang Keamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh Tahun 2011.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data diambil dengan total sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai balita yang mampunyai KMS sebanyak 65 responden.Cara pengumpulan data yaitu data primer dilakukan melalui penyebaran kuesioner.Data dianalisis dengan univariat dan bivariat.

Secara umum pengaruh antara pendidikan terhadap pengetahuan tentang pemantauan pertumbuhan fisik melalui KMS yaitu 8 responden (88,9%) yang berpendidikan tinggi berpengetahuan baik, I responden (11,1%) yang berpendidikan tinggi dan berpengetahuan sedang. Faktor informasi dari 14 responden, ada 11 responden (78,6%) yang pernah mendapatkan informasi yang berpengetahuan baik, 3 responden (21,4%) yang berpengetahuan sedang yang mendapatkan informasi.1 responden (2%) yang berpengetahuan baik tidak pernah mendapatkan informasi, 13 reponden (25,5%) yang berpengetahuan sedang tidak pernah mendapatkan informasi dan 37 responden (72,5%) yang berpengetahuan kurang tidak pernah mendapatkan informasi.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan berpengaruh terhadap pendidikan,informasi dalam pemantauan pertumbuhan fisik melalui KMS pada balita, jadi diharapkan bagi ibu agar dapat meningkatkan dan memberikan masukan atau informasi kepada ibu yang mempunyai balita yang memiliki KMS mengenai pemantauan pertumbuhan fisik melalui KMS dan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam menilai pertumbuhan anak melalui KMS.

Kata kunci : Pengetahuan Tentang KMS, Pendidikan dan InformasiSumber : 12 buku (2000-2005) + 3 internetii

PERNYATAAN PERSETUJUANKarya Tulis Ilmiah ini Telah disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji

Diploma III Kebidanan STIKES UBudiyah Banda Aceh

Banda Aceh, 20 November 2011

Pembimbing

(RUKIAH. AR, S.SiT)MENGETAHUI :KETUA PRODI DIPLOMA III KEBIDANANSTIKES UBUDIYAH BANDA ACEH(CUT EFRIANA, SST)iii

PENGESAHAN PENGUJIKarya Tulis Ilmiah Ini Telah Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji

Diploma III Kebidanan STIKES UBudiyah Banda Aceh

Banda Aceh, 24 November 2011

Tanda Tangan

Pembimbing : RUKIAH AR, S.SiT ( )Penguji I : SUSANTI, SKM, M,Kes ( )Penguji II : CUT EFRIANA, SST ( )MENYETUJUI

KETUA STIKES UBUDIYAH

BANDA ACEH

(MARNIATI, M.Kes)

MENGETAHUI

KETUA PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN

(CUT EFRIANA, SST)

iv

KATA PENGANTAR

Lantunan zikir tidak pernah luput peneliti ucapkan sebagai tanda syukur kepada Sang Pencipta yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dengan izin-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PEMANTAUAN PERTUMBUHAN FISIK MELALUI KARTU MENUJU SEHAT PADA BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBANTU TIBANG2011.Shalawat beriring salam tidak lupa pula peneliti sanjung sajikan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang melalui perantaranya peneliti dapat menikmati indahnya hidup di alam yang penuh dengan limpahan ilmu pengetahuan.

Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini peneliti banyak menerima bimbingan dan arahan serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, maka perkenankanlah peneliti mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada yang terhormat :

1. Bapak Dedi Zefrizal, ST selaku Ketua Yayasan STIKes UBudiyah Banda Aceh.

2. Ibu Marniati, M.Kes selaku Ketua STIKes UBudiyah Banda Aceh.

3. Ibu Cut Efriana, SST selaku Ketua Prodi Jurusan Kebidanan UBudiyah Banda

Aceh.

4. Ibu Rukiah AR, S.SiT selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan Karya Tulis Ilmiah ini sehingga dapat selesai dengan baik.

5. Ibu Susanti SKM,M.Kes selaku penguji satu, dan ibu Cut Efriana, SST selaku

penguji dua yang banyak membanu dalam kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah iniv

6. Seluruh Dosen Pengajar Jurusan Kebidanan dan Staf Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan UBudiyah Banda Aceh yang telah membekali peneliti dari awal bangku kuliah sampai selesainya pendidikan ini.

7. Penghargaan yang teristimewa peneliti sampaikan kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta, serta keluarga tersayang yang selalu mendoakan, memberikan dukungan serta bantuan baik moril maupun materil sehingga dengan restunya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

8. Untuk sahabat peneliti (kak srik, kak evi, lela, nora dan liza) terimakasih atas saran, dukungannya dan atas kebersamaan kita selama ini semoga kita selalu kompak. Terimakasih atas pesahabatan kita, dan teman-teman leting 2008.

9. Teman-teman kos peneliti kak ris, kak parmana, kak yani, dx heri, dex lisa dan sahabat penulis sri safrida terima kasih atas semangat yang telah kalian berikan untuk peneliti, menjadi sahabat merupakan hal yang sangat berarti dalam hidup syuka. Semoga kita selalu dalam kebersamaan

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, demikianlah semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak dan peneliti sendiri.

Amien ya rabbal alamin.

Banda Aceh, November 2011

Peneliti

vi

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat menjadi pembantu mu (untuk menggapai cita-cita karena sabar dan shalat itu menenangkan jiwa, menentramkan hati, menjadi benteng dari berbua tbaik). Sesungguhnya Allah beserta (mendampingi) orang-orang yang sabar. (QS. AL-Baqarah:153)Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamuselesai (dari satu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain: dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (QS. Alam Narsyah, Ayat 6-8)KusadarHanya sedikit sekali ilmu yang aku tahu, hanya baru sebatas rangkuman muqaddimah yang mengawali setiap bait sebuah buku, masih seperti embun yang menumpang setiap hari di atas daun di halaman rumahku, apalah arti bila dibandingkan dengan air sungai yang mengalir dengan semangat menggebu- gebu, aku hanya mengetahui sebagian kecil ilmu yang ada pada Mu. TuhanSyukurku karena masih menganugerahkan kasih sayang yang tak ternilai, kau berikan kami restubersama iringan doa orang tuaku, terimakasih karena masih memberikan Ayahanda & Ibunda serta keluarga yang begitu mencintaiku.Ayahanda dan ibundaHari ini kupersembahkan buah dari hasil jerih payahmu selama iniKiranya tanpa sentuhanmu takkan ada hari secerah iniTanpa cintamu takkan ada Karya Tulis Ilmiah iniTanpa sayangmu takkan ada senyum iniTerimakasih ayahanda & ibundahari ini telah kubuktikan janji yang pernah kulontarkan dulu bahwasuatu saat nanti kuhadiahkan untukmu sebuah medali yang berwujud lembaran Karya Tulis Ilmiah atas bukti akhir dari tanggung jawabku.Namun.Gemerlapan hari ini masih berupa tanya, apakah ini akhir? Atau justru awal dari sebuah perjalanan, benarkah..?Ibu.Doamu pintaku, ridhamu untukku Kasih sayangmu asuhanku AyahPetuahmu bagiku, pelukmu bekali hidupkuAyah ibuKutetap harapkan restu muSemoga gelar Ahli Madya Kebidanan ini dapat menghapus air mata dan butiran keringat yang Ayahanda dan Ibunda cucurkan hanya untuk keberhasilanku ini. Kesuksesanu adalah impian dan angan Ayahanda dan Ibunda juga keluarga besar kita.Dan kiniDengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati yang tulus bersama keridhaan-Mu ya Allah kupersembahkan Karya Tulis sederhana ini untuk yang tercinta ayahanda Tarmizan dan yang tersayang ibunda Rusmanidar yang selalu mengajarkanku kekuatan dan ketabahan, serta saudaraku yang selalu memberi keceriaan dan semangat untuk menggapai masa depan, kakakku Irma Safitri, Amd, dan Adinda Rista Sahira. Apapun adanya kita, kita adalah sebuah saudara yang tumbuh dan besar bersama, menjalani susah dan senang bersama.Banda Aceh, 24 November 2011By; Nur Asyuqati, Amd.Keb

DAFTAR ISIHalaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i ABSTRAK ...................................................................................................... ii PERNYATAAN PERSETUJUAN................................................................ iii PENGESAHAN PENGUJI ........................................................................... iv KATA PENGANTAR .................................................................................... v MOTTO .......................................................................................................... vii DAFTAR ISI................................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiiBAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1A.Latar Belakang Masalah ..........................................................1

B.Rumusan Masalah ...................................................................4

C.Tujuan Penelitian.....................................................................5

1. Tujuan umum ...................................................................5

2. Tujuan Khusus ..................................................................5

D.Manfaat Penelitian...................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 7A.Kartu Menuju Sehat (KMS) ....................................................7

1. Pengertian..........................................................................7

2. Penggunaan KMS..............................................................7

B.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Balita ......11

1. Faktor Ginetik ...................................................................11

2. Faktor Lingkungan ............................................................12

3. Faktor Adat Istiadat ...........................................................14

C.Rendahnya Pengetahuan Ibu Tentang Pemantauan ................

Pertumbuhan Fisik Melalui KMS Pada Balita ........................15

1. Pengetahuan Ibu ................................................................15

2. Pendidikan Ibu...................................................................18

3. Informasi Ibu .....................................................................19

BAB IIIKERANGKA KONSEP PENELITIAN ....................................20

A. Kerangka Konsep ....................................................................20

B. Definisi Operasional................................................................21

BAB IVMETODE PENELITIAN ...........................................................22

A.Jenis Penelitian ........................................................................22

B.Populasi dan Sampel ...............................................................22

C.Tempat dan Waktu Penelitian .................................................22

D.Cara Pengumpulan Data..........................................................23

E.Instrumen Penelitian................................................................23

F.Pengolahan dan Analisa data...................................................24

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 26A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................ 26

B. Hasil Penelitian ........................................................................ 26

C. Pembahasan .............................................................................. 30BAB VI PENUTUP ........................................................................................34

A. Kesimpulan ....................................................................................34

B. Saran...............................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRANviii

DAFTAR GAMBARHalamanGambar 3.1.Kerangka Konsep ......................................................................... 20

ix

DAFTAR TABELHalaman

Tabel 1 DefinisiOperasional ............................................................................ 21

Tabel 2 Distribusi Frekuensi pengetahuan Responden Diwilayah Kerja

Puskesmas Pembantu Tibnag Kota Banda Aeh Tahun 2011............. 27

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden Diwilayah Kerja

Puskesmas Pembantu Tibang Kota Banda Aeh Tahun 2011 ............. 27

Tabel 4 DistribusiFrekuensi Informasi Responden Diwilayah Kerja

Puskesmas Pembantu Tibang Kota Banda Aceh Tahun 2011 ........... 28

Tabel 5 Hubungan Pengetahuan Tentang KMS Dengan Pendidikan Diwilayah KerjaPuskesmasPembantuTibangKota Banda Aceh Tahun 2011 ........................................................................................ 28

Tabel6 :Hubungan Pengetahuan Tentang KMS Dengan Informasi Diwilayah

KerjaPuskesmasPembantuTibangKota Banda Aceh Tahun2011 ...... 29

x

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 : Kuesioner

Lampiran 2 : KunciJawaban

Lampiran 3 : Lembaran Permohonan Menjadi Responden Lampiran 4 : Lembaran Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 5 : Tabel Transfering Hasil Penelitian

Lampiran 6 : Surat Mohon Izin Penelitian Lampiran 7 : Surat Keterangan Selesai Penelitian Lampiran 8 : Lembaran Daftar Hadir Seminar Proposal Lampiran 9 : Lembaran konsultasi

Lampiran10: Biodata

xiBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangIndonesia tergolong sebagai negara status kekurangan gizi pada tahun

2010 karena 5.119.935 balita dari 17.983.244 balita Indonesia (28,47%) termasuk kelompok gizi kurang dan gizi buruk. Untuk mengetahui kurangnya gizi pada balita dapat dicegah dengan adanya pemeriksaan fisik melalui Kartu Menuju Sehat (KMS). (http://911 medical.blogspot.com/2007/09/criteria-keluarga- mandiri-sadar-gizi.html).

David Morley merupakan pelopor yang menggunakan kartu pertumbuhan anak pada tahun 1975 di desa Imesi, Nigeria. Kartu ini merupakan gambar kurva berat badan anak berusia 0-5 tahun terhadap umurnya kartu ini juga dilengkapi dengan beberapa atribut penyuluhan dan catatan yang penting untuk diingat dan diperhatikan oleh ibu atau petugas kesehatan.

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multipikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel, jadi pertumbuhan lebih ditekankan pada pertambahan ukuran fisik seseorang yaitu menjadi lebih besar atau lebih matang bentuknya, seperti pertambahan ukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. (IDAI, 2002).

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. (Depkes RI,

2005)

Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar. (Whalley dan Wong, 2000)

1

Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yaitu peningkatan ukuran dan struktur. Tidak saja anak itu menjadi lebih besar secara fisik, tetapi ukuran dan struktur organ dalam dan otak meningkat. Akibat adanya pertumbuhan otak, anak itu mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk belajar, mengingat, dan berfikir. Anak tumbuh, baik secara mental maupun secara fisik.

Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat data pertumbuhan anak, yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS untuk balita adalah suatu kartu/ alat penting yang digunakan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Kartu Menuju Sehat (KMS) juga berisi gambar kurva berat badan terhadap umur untuk anak berusia 0-5 tahun atribut penyuluhan dan catatan yang penting untuk diperhatikan petugas kesehatan (Nursalam, 2005).

KMS yaitu kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indicator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang balita setiap bulannya dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun (dapat diartikan sebagai rapor kesehatan dan gizi) (Nursalam, 2005)

Untuk menjaga agar anak tetap sehat maka harus dilakukan pemeriksaan rutin dirumah sakit khususnya dipoli klinik anak, di puskesmas khususnya diruangan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan posyandu. Pemeriksaan rutin ini antara lain dengan menggunakan KMS yang dilakukan sebulan sekali bila anak tidak sakit. Hal ini dilakukan untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan anak. (soetjiningsih 2002)

Secara nasional Tahun 2005 Balita yang berstatus gizi kurang sebesar

27,5% Di Propinsi Aceh persentase Balita yang berstatus gizi kurang sebesar

34,3% (AMI, 2006).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi (2009) didapat jumlah balita keseluruhan 429,811 balita, yang melakukan penimbangan 228.171 balita (53,09

%), yang berat badannya naik 153.639 balita (67,34 %). Sedangkan berat badan

yang berada di Bawah Garis Merah (BGM) mencapai 9.214 balita (4,04 %) dan yang mengalami gizi buruk berjumlah 1.091 balita (0,48 %).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh (2010) di dapat jumlah balita keseluruhan 18767 orang, yang mempunyai KMS 12129 orang (64,62%), yang datang keposyandu 7628 orang (40,64 %), dan yang naik berat badan 6788 orang (36,16 %).

Menurut data yang penulis peroleh dari Puskesmas Jeulingke tahun 2010 yaitu balita yang mempunyai KMS 1820 (88,43 %) dari 2058 balita selebihnya adalah balita yang tidak mempunyai KMS.

Menurut data yang penulis peroleh dari wilayah kerja Puskesmas Pembantu Tibang dari bulan Januari hingga Desember 2010, jumlah ibu yang mempunyai balita dan mempunyai KMS berjumlah 65 (52,84 %) orang dari 123 balita, selebihnya balita yang tidak mempunyai KMS. Penulis melakukan studi awal ke pustu tibang, 10 diantaranya yang penulis wawancarai hanya 3 orang tua balita yang mengerti tentang KMS.

Dari data diatas terlihat bahwa masih didapatkan balita yang mengalami kekurangan gizi, dimana bila kekurangan zat gizi dapat terjadi gangguan pertumbuhan pada anak.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik judul bagaimana gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan pemantauan pertumbuhan fisik melalui KMS pada balita?

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan tentang pemantauan pertumbuhan fisik melalui KMS pada balita ?

C. Tujuan Penelitian1. Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang pemantauan pertumbuhan fisik melalui kartu menuju sehat pada balita

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang pemantauan pertumbuhan fisik melalui KMS pada balita ditinjau dari pendidikan

b. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang pemantauan pertumbuhan fisik melalui KMS pada balita ditinjau dari informasi

D. Manfaat Penelitian1. Bagi institusi

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam merencanakan dan mengembangkan penelitian lebih lanjut, khususnya bagi mahasiswa akbit Ubudiyah Banda Aceh.

2. Bagi lahan penelitian

Merupakan informasi bagi bidan, pelayanan kesehatan Rumah Sakit, tenaga kesehatan, kader dan masyarakat mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang pemanatuan pertumbuhan fisik melalui KMS pada balita diwilayah kerja puskesmas pembantu tibang kota banda aceh tahun 2011

3. Bagi peneliti

Sebagai titik tolak dalam menerapkan proses berfikir ilmiah dalam memahami dan menganalisa masalah dalam hal faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang pemantauan pertumbuhan fisik melalui KMS pada balita

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Kartu Menuju Sehat (KMS)1. Pengertian

Kartu menuju sehat atau yang sering disingkat dengan KMS adalah suatu kartu/alat penting yang digunakan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.(Soetjiningsih 2005).KMS yang ada untuk saat ini adalah KMS balita, yaitu kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang balita setiap buannya, dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun.Dengan demikian, KMS dapat diartikan sebagai rapor kesehatan dan gizi (catatan riwayat kesehatan dan gizi) balita.

Kurangnya pemeriksaan fisik melalui KMS dengan kondisi pertumbuhan balita salah satu permasalahan dalam dunia medis, karena beberapa faktor yaitu, karena pendidikan ibu yang rendah dan kurangnya informasi yang diperoleh keluarga. (IDAI, 2002)

2. Tujuan penggunaan KMS

Tujuan penggunaan KMS adalah sebagai alat bantu bagi ibu atau orang tua untuk memantau tingkat pertumbuhan dan tingkat pertumbuhan optimal. Sebagai alat bantu untuk memantau dan menentukan tindakan yang diperlukan untuk mewujudkan tumbuh kembang yang optimal dan mengatasi malnutrisi di masyarakat secara efektif dengan peningkatan pertumbuhan yang memadai (promotive) (Nursalam 2005).

Tujuan umum penggunaan KMS adalah mewujudkan tingkat tumbuh kembang dan status kesehatan balita secara optimal. Tujuan khususnya :

a. Sebagai alat bantu bagi ibu atau orang tua untuk memantau tingkat

pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.5

b.Sebagai alat bantu dalam memantau dan menetukan tindakan yang diperlukan untuk mewujudkan tumbuh kembang yang optimal.

c.Mengatasi malnutrisi di masyarakat secara efektif dengan peningkatan pertumbuhan yang memadai.

Manfaat dan fungsi KMS sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vit A, ASI eksklusif, dan makanan pendamping ASI. Sebagai media penyuluhan bagi orang tua mengenai kesehatan balita, sebagai sarana pemantauan yang dapat digunakan oleh petugas untuk memantau tindakan pelayanan kesehatan dan gizi terbaik bagi balita dan sebagai kartu analisis tumbuh kembang balita (Nursalam, 2005).

Penyuluhan balita yang mengacu pada KMS :

1. Jadwal pemberian imunisasi dan manfaatnya

2. Cara membina pertumbuhan anak yang baik

3. Pemberian ASI eksklusif (0-6 bulan)

4. Pemberian makanan pendamping ASI untuk bayi diatas usia 6 bulan sampai 2 tahun

5. Merawat kesehatan gigi dan mulut

6. Gizi dan dan pemberian vitamin A untuk balita

7. Perkembangan anak dan latihan yang perlu diberikan sesuai dengan usia anak

8. Pertolongan pertama pada anak diare (Depkes jawa timur, 2005)

Isi dari KMS adalah tentang pertumbuhan perkembangan anak/balita, imunisasi, penanggulangan diare, pemberian vit A dan kondisi kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan makanan pendamping Asi, pemberian makanan anak balita dan rujukan kepuskesmas/Rumah Sakit. Dan juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tentang kesehatan anaknya (Depkes RI,2000)

1. Dasar pembuatan kurva pada KMS

Kurva / grafik pertumbuhan pada KMS dibuat berdasarkan standar baku WHO-NCHS yang disesuaikan dengan situasi indonesia. Batas kurva bagian atas adalah persentil ke-50 dari berat badan rata-rata anak laki-laki dengan garis bawah adalah persentil ke-3 dari berat badan anak perempuan.

Kurva tersebut dibagi dalam 5 kelompok (blok) sesuai dengan skala berat dalam kg dan garis datar yang merupakan skala umur menurut bulan. Kelompok 1 adalah untuk bayi berusia 0-12 bulan, kelompok 2 adalah untuk usia 13-24 bulan, kelompok 3 adalah untuk usia 25-36 bulan, kelompok 4 adalah untuk usia 37-48 bulan,dan kelompok 5 adalah untuk usia 49-60 bulan.

Dalam setiap kelompok kurva terdapat garis melengkung yang menggambarkan pola pertumbuhan berat badan, berupa garis berwarna merah dengan pita kuning, hijau muda, dan hijau tua. Masing-masing warna tersebut mempunyai dasar dan makna sebagai berikut :

1. Garis merah dibentuk dengan menghubungkan angka yang dihitung dari

70% median baku WHO-NCHS

2.Dua kartu kuning yang berada diatas garis merah, berturut-turut merupakan batas atas 75% dan 80% dari median baku WHO-NCHS

3.Dua pita warna hijau muda diatas pita kuning, berturut-turut merupakan batas atas 85% dan 90% dari median baku WHO-NCHS

4.Dua pita warna hijau tua diatas pita hijau muda, berturut-turut merupakan batas atas 95% dan 100% median baku WHO-NCHS

5.Dua pita warna hijau muda dan kunimg paling atas, masing-masing bernilai 5% dari median baku adalah daerah dimana anak-anak suah mempunyai kelebihan berat badan.

Dari pengukuran kurva pertumbuhan BB, hasil berikut ini dapat diinterpretasikan :

a. Apabila pada pengukuran arah garis meningkat (mengikuti arah kurva), berarti pertumbuhan anak baik.

b. Apabia pada pngukuran arah garis mendatar, berarti pertumbuhan kurang baik sehingga anak memerlukan perhatian khusus

c. Apabila pada pengukuran arah garis menurun, berarti anak memerlukan tindakan segera

Cara memantau pertumbuhan balita melalui KMS dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang. Hasil penimbangan dicatat di KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini dihubungkan dengan sebuah garis. Rangkaia garis-garis pertumbuhan anak tersebut membentuk grafik pertumbuhan anak.Pada balita yang sehat, berat badannya akan selalu naik, mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya. Grafik pertumbuhan dalam KMS terdiri dari Garis merah, pita warna kuning, hijau tua dan hijau muda.

Kita ketahui balita bila berat badannya naik bisa dilihat dari garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna, atau garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya. Sedangkan balita yang berat badannya tidak naik bisa dilihat dari garis pertumbuhannya turun, garis pertumbuhan mendatar atau garis pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita warna dibawahnya. Dan bila berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuh dan pertumbuhan ddan perlu perhatian khusus, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas / Rumah sakit.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan BalitaSecara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak, yaitu :

1. Faktor genetik

Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbaga bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa atau bangsa. Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. Gangguan pertumbuhan di negara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor genetik ini. Sedangkan di negara yang sedang berkembang, gangguan

pertumbuhan selain disebabkan oleh faktor ginetik, juga faktor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal, bahkan kedua faktor ini dapat menyebabkan kematian anak-anak sebelum mencapai usia balita.

2. Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan lingkungan bio-fisiko- psiko-sosial yang mempengeruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.

Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi :

a. Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih didalam kandungan (faktor prenatal) yaitu :

Gizi pada waktu ibu hamil

Zat kimia atau tuksin

Hormonal

b. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (faktor postnatal) yaitu :

1. Budaya lingkungan

Dalam hal ini adalah budaya masyarakat yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, budaya lingkungan dapat menentukan bagaimana seorang mempersepsikan pola hidup sehat.

2. Status sosial ekonomi

Anak dengan keluarga yang memiliki sosial ekonomi tinggi umumnya pemenuhan kebutuhan gizinya cukup baik dibandingkan dengan anak dengan sosial ekonomi rendah.

3. Nutrisi

Nutrisi menjadi kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang selama masa pertumbuhan, dalam nutrisi terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan air.

4. Iklim dan cuaca

Pada saat musim tertentu kebutuhan gizi dapat dengan mudah diperoleh namun pada musim yang lain justru sebaliknya, sebagai contoh pada saat musim kemarau penyediaan air bersih atau sumber makanan sangat lah sulit

5. Olah raga tau latihan fisik

Dapat memacu pekembangan anak karena dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga suplai oksigen keseluruh tubuh dapat terus serta dapat meningkatkan stimulasi perkembangan tulang, otot, dan pertumbuhan sel lainnya.

6. Posisi anak dalam dalam kelurga

Secara umum anak pertama memiliki kemampuan intelektual lebih menonjol dan cepat berkembang karena sering berinteraksi dengan orang dewasa namun dalam perkembangan motoriknya kadang-kadang terlambat karena tidak ada stimulasi yang biasanya dilakukan saudara kandungnya, sedangkan pada anak kedua atau tengah kecenerungan orang tua yang sudah biasa dalam merawat anak lebih percaya diri sehingga kemampuan anak untuk beradaptasi lebih cepat dan mudah meski dalam perkembangan intelektual biasanya kurang dibandingkan dengan anak pertamanya.

7. Status kesehatan

Apabila anak verada dalam kondisi sehat dan sejahtera maka percepatan untuk tumbuh kembang menjadi sangat mudah dan sebaliknya. Contoh apabila anak mempunyai penyakit kronis yang ada pada diri anak maka

pencapaian kemampuan untuk maksimal dalam tubuh kembang akan terhambat karena anak memiliki masa kritis.

3. Faktor keluarga dan adat istiadat

Faktor keluarga dan adat istiadat antara lain yaitu :

a. Pekerjaan/pendapatan keluarga

Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak, karena orang tua dapa menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun sekunder.

b. Jumlah saudara

Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan social ekonominya cukup akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih saying yang diterima anak. Lebih-lebih kalau jarak anak terlalu dekat. Sedangkan pada keluarga dengan keadaan sosial ekonomi yang kurang, jumlah anak yang banyak akan mengakibatkan selain kurangnya kasih sayang dan perhatian pada anak, juga kebutuhan primer seperti makanan, sandang dan perumahan pun tidak terpenuhi.

c. Jenis kelamin dalam keluarga

Pada masyarakat tradisional, wanita mempunyai status yang lebih rendah dibandingkan laki-laki, sehingga angka kematian bayi dan malnutrisi masih tinggi pada wanita. Demikian pula dengan pendidikan, masih banyak ditemukan wanita yang buta huruf

C. Rendahnya Pengetahuan Ibu Tentang Pemantauan Pertumbuhan FisikMelalui Kartu Menuju Sehat Pada Balita1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (over behavior). Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan adalah lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengeahuan. (Notoadmodjo, 2003)

Menurut soekidjo Notoatmodjo, 2003 pengetahuan adalah suatu proses yang bertingkat sebagai hasil tahu dari manusia. Pengetahuan adalah kesan dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan pana inderayang berbeda dengan kepercayaan (believe), takhayul (superstition), penerangan- penerangan yang keliru.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Overt behavior)

Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yakni:

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.Termasuk kedalam pengetehuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifikdari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya).

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masi hada kaitannya satu sama lain.

e. Sntesis (Synthesis)

Sntesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materia tau objek (Notoatmojo, 2003)

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalam pengetahuan yang kita ukur atau ketahui dapat disesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut (Notoatmodjo, 1997 dalam Nanda wulan, 2005)

Pengetahuan berarti apa yang telah diketahui dan lebih jelas lagi bahwa pengetahuan adalah mengerti sesudah melihat, menghasilkan, mengalami atau diajar (Poerwadaminto)

2. Pendidikan

Pendidikan adalah proses pertumbuhan seluruh kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran, sehingga dalam pendidikan perlu dipertimbangkan umum (proses perkembangan) dan hubungannya dengan proses belajar. Tingkat pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih menerima ide-ide dan tekhnologi yang baru (Arikunto, 2002).

Hurlock (2002), bahwa tingkat pendidikan seseorang akan menentukan pola pikir dan wawasan, selai itu tingkat pendidikan juga merupakan bagian dari pengalaman kerja. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka diharapkan stok modal manusia (pengetahuan dan keterampilan) akan semakin meningkat. Pendidikan memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas manusia. Lewat pendidikan, manusia dianggap

akan memperoleh pengetahuan dan semakin tinggi pendidikan akan semakin berkualitas.

Notoatmodjo (2003), lewat pendidikan manusia akan dianggap memperoleh pengetahuan dan dengan pengetahuannya manusia diharapkan dapat membangun keberadaan hidupnya dengan lebih baik. Semakin tinggi pendidikan hidup manusia akan semakin berkualitas. Jika wanita berpendidikan, mareka akan membuat keputusan yang benar dalam memperhatikan kesehatannya.

3. Informasi

Menurut Tugima (2003), sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dalam menyampaikan informasi, semakin banyak sumber informasi yang diperoleh maka semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki media informasi untuk komunikasi massa.

Menurut Notoatmodjo (2003), menyatakan bahwa sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dalam menyampaikan informasi, merangsang pikiran dan kemampuan, menambah pengetahuan. Sumber informasi dapat diperoleh melalui media cetak (surat kabar, majalah, buku), media elektronik (TV, radio, internet) dan melalui tenaga kesehatan seperti pelatihan dan penyuluhan yang diadakan (dokter, perawat, bidan).

Informasi adalah keterangan pemberitahuan kabar atau berita tentang suatu media dan alat sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, poster dan spanduk. Media komunikasi adalah media yang digunakan pembaca untuk mendapatkan informasi sesuatu atau hal tentang pengetahuan. Berkaitan dengan penyediaan informasi bagi manajemen dalam pengambilan keputusan, informasi yang diperoleh harus berkualitas. Kualitas informasi tergantung tiga hal yaitu : akurat, bebas dari kesalahan, tidak terlambat, dan relevan. Informasi mempunyai manfaat bagi pemakaiannya (Tugima, 2003).

BAB IIIKERANGKA KONSEP PENELITIANA. Kerangka Konsep PenelitianKerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2005).

Kurangnya pemeriksaan fisik melalui KMS dengan kondisi pertumbuhan balita salah satu permasalahan dalam dunia medis, karena beberapa faktor yaitu, karena pendidikan ibu yang rendah dan kurangnya informasi yang diperoleh keluarga. (IDAI, 2002)

Untuk lebih jelas dapat kita lihat pada kerangka konsep dibawah ini.

Variabel Independen Variabel DependenPendidikan

Pengetahuan tentang KMS

Informasi

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian1516B. Defenisi OperasionalTabel 3.1 Definisi OperasionalVariabel

DependenDefinisi

OperasionalCara ukurAlat ukurHasil ukurSkala

ukur

PengetahuanPemahaman ibu

tentang pemantauan pertumbuhan fisik melalui KMSmenyebarkan kuesioner

yang berisi 10 pertanyaan

Dengan kriteria

Baik : bila> 76-100% Sedang : bila 56-75% Kurang : bila< 56%KuesionerBaik

Sedang

KurangOrdinal

Independen

PendidikanJalur pendidikan

formal yang diselesaikan respondenmenyebarkan kuesioner

yang berisi 1 pertanyaan dengan kriteria :

Tinggi bila : diploma / PT sederajat, S2 menengah : SMA/sederajat

dasar : SMP/SD/sederajatKuesionerTinggi

Menengah

DasarOrdinal

InformasiPerlunya

informasi yang didapatmenyebarkan kuesioner

yang berisi 2 pertanyaan

Dengan kriteria :

Ada : bila ibu pernah mendapatkan informasi Tidak : bila ibu tidak pernah mendapatkan informasiKuesionerPernah

Tidak pernahOrdinal

BAB IVMETODELOGI PENELITIANA. JenisPenelitianPenelitian ini merupakan penelitian yang bersifat Deskriptif dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui Gambaran Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemantauan Pertumbuhan Fisik Melalui KMS Pada Balita Diwilayah Kerja Puskesmas Pembantu Tibang Syiah Kuala Banda Aceh

B. Populasi dan Sampel1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai balita dan mempunyai KMS di wilayah kerja puskesmas pembantu tibang bejumlah 65 orang.

2. Sampel

Cara pengmbilan sampel adalah secara total populasi yaitu semua ibu-ibu yang mempunyai balita dan mempunyai KMS di wilayah kerja puskesmas pembantu tibang, jumlah sampel yang didapat adalah 65 orang.

C. Tempat dan Waktu Penelitian1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu Tibang Syiah

Kuala Banda Aceh.

2. Waktu

Penelitian ini dilakukan pada Tanggal 22 Oktober s/d 01 November 2011

D. Cara Pengumpulan DataData yang dikumpulkan adalah data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari lapangan dengan cara penyebaran kuesioner kepada ibu-ibu yang mempunyai balita dan mempunyai KMS diwilayah kerja puskesmas pembantu tibang Syiah kuala Banda Aceh tahun 2011, dan data sekunder yang diperoleh dari puskesmas pembantu tibang tentang data jumlah populasi ibu-ibu yang

mempunyai balita.17E. Instrumen PenelitianInstrument penelitian dalam penelitian ini adalah kuesioner 10 pertanyaan tentang pengetahuan ibu, 1 pertanyaan tentang pendidikan, dan 2 pertanyaan tentang informasi.

Untuk mengukur pengetahuan digunakan alat ukur kuesioner dengan bentuk soal multipel cois, nilai 1 diberikan untuk jawaban yang benar dan nilai 0 diberikan untuk jawaban yang salah.

Nursalam (2003) menyatakan tingkat pengetahuan dibagi dalam tiga kategori yaitu :

a. Tinggi (76%-100%) b. Sedang (56%-75%) c. Rendah (