Npm :32413545 Kelas :3ID10 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS ...€¦ · 4. Jenis Beban Kerja Setiap...

16
Disusun oleh : Nama : Dinar Ramadhan Npm :32413545 Kelas :3ID10 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI 2015

Transcript of Npm :32413545 Kelas :3ID10 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS ...€¦ · 4. Jenis Beban Kerja Setiap...

Page 1: Npm :32413545 Kelas :3ID10 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS ...€¦ · 4. Jenis Beban Kerja Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran,

Disusun oleh :

Nama : Dinar Ramadhan

Npm :32413545

Kelas :3ID10

TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA

BEKASI

2015

Page 2: Npm :32413545 Kelas :3ID10 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS ...€¦ · 4. Jenis Beban Kerja Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran,

REVIEW JURNAL DENGAN TOPIK PSIKOLOGI INDUSTRI

M E T O D O L O G I P E N U L I S A N

LANDASAN TEORI

1. Fisiologi Industri

Pengertian psikologi industri menurut Sutarto Wijono (2012;2) adalah

suatu studi ilmiah tentang perilaku, kognisi, emosi dan motivasi serta proses

mental manusia yang ada dalam industri/organisasi yang berorientasi pada sistem

kegiatan yang terkoordinasi dari suatu kelompok yang bekerja secara kooperatif

untuk mencapai tujuan yang sama dibawah otoritas dan kepemimpinan tertentu.

Menurut Minto Waluyo (2013;16) secara umum berbagai teori, metode

dan pendekatan psikologi dapat dimanfaatkan di berbagai bidang dalam

perusahaan. Salah satu hasil riset yang dilakukan terhadap para manajer HRD

menunjukkan bahwa lebih dari 50% responden menyebutkan psikologi industri

memberikan peran penting pada area-area seperti pengembangan manajemen

SDM (rekrutmen, seleksi, penempatan, pelatihan dan pengembangan), motivasi

kerja, moral dan kepuasan kerja. 30% lagi memandang hubungan industrial

sebagai area kontribusi dan yang lainnya menyebutkan peran penting psikologi

bidang industri pada desain struktur organisasi dan desain pekerjaan.

2 Beban Kerja

Setiap pekerjaan yang dilakukan seorang operator akan menjadi beban

fisik maupun mental. Seorang tenaga kerja mempunyai kemampuan berbeda

dalam hubungannya dengan beban kerja. Aktivitas manusia dapat digolongkan

menjadi kerja fisik (otot) dan kerja mental (otak). Meskipun tidak dapat

dipisahkan, namun masih dapat dibedakan pekerjaan dengan dominasi fisik dan

pekerjaan dengan dominasi aktivitas mental.

Analisis beban kerja banyak digunakan dalam penentuan kebutuhan

pekerja (man power planning), analisis ergonomic, analisis Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) hingga ke perencanaan penggajian. Perhitungan beban kerja

setidaknya dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu:

Page 3: Npm :32413545 Kelas :3ID10 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS ...€¦ · 4. Jenis Beban Kerja Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran,

REVIEW JURNAL DENGAN TOPIK PSIKOLOGI INDUSTRI

M E T O D O L O G I P E N U L I S A N

1. Fisik, Aspek fisik meliputi perhitungan beban kerja berdasarkan kriteria-

kriteria fisik manusia.

2. Mental, Aspek mental merupakan perhitungan beban kerja dengan

mempertimbangkan aspek mental (psikologis).

3. Penggunaan waktu, Sedangkan pemanfaatan waktu lebih

mempertimbangkan pada aspek penggunaan waktu untuk bekerja.

Menurut Tarwaka, pengukuran beban kerja dapat digunakan untuk

beberapa hal berikut, yaitu:

1. Evaluasi dan perancangan tata cara kerja

2. Keselamatan kerja

3. Pengaturan jadwal istirahat

4. Spesifikasi jabatan dan seleksi personil

5. Evaluasi jabatan

6. Evaluasi tekanan dari faktor lingkungan.

3. Faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja

Menurut Tarwaka, faktor yang mempengaruhi beban kerja adalah sebagai

berikut.

1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal beban kerja adalah beban kerja yang berasal dari luar

tubuh pekerja. Aspek beban kerja eksternal sering disebut sebagai stresor. Yang

termasuk beban kerja eksternal adalah:

a. Tugas-tugas (tasks). Tugas ada yang bersifat fisik seperti, tata ruang kerja,

stasiun kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja dan alat bantu

kerja. Tugas juga ada yang bersifat mental seperti, kompleksitas pekerjaan

dan tanggung jawab terhadap pekerjaan.

b. Organisasi kerja. Organisasi kerja yang mempengaruhi beban kerja

misalnya, lamanya waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir, sistem

pengupahan, kerja malam, musik kerja, tugas dan wewenang.

c. Lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi beban

kerja adalah yang termasuk dalam beban tambahan akibat lingkungan kerja.

Misalnya saja lingkungan kerja fisik (penerangan, kebisingan, getaran

Page 4: Npm :32413545 Kelas :3ID10 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS ...€¦ · 4. Jenis Beban Kerja Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran,

REVIEW JURNAL DENGAN TOPIK PSIKOLOGI INDUSTRI

M E T O D O L O G I P E N U L I S A N

mekanis), lingkungan kerja kimiawi (debu, gas pencemar udara),

lingkungan kerja biologis (bakteri, virus dan parasit) dan lingkungan kerja

psikologis (penempatan tenaga kerja).

2. Faktor Internal

Faktor internal beban kerja adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu

sendiri sebagai akibat adanya reaksi dari beban kerja eksternal. Reaksi tersebut

dikenal dengan strain. Secara ringkas faktor internal meliputi.

a. Faktor somatis, yaitu jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, kondisi kesehatan,

status gizi.

b. Faktor psikis, yaitu motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, kepuasaan,

dan lain-lain.

4. Jenis Beban Kerja

Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan

kekuatan otot atau pemikiran, adalah merupakan beban bagi pelakunya. Beban ini

dapat berupa beban fisik, beban mental, ataupun beban sosial sesuai dengan jenis

pekerjaan si pelaku. Masing–masing orang memiliki kemampuan yang berbeda

dalam hubungannya dengan beban kerja. Ada orang yang lebih cocok untuk

menanggung beban fisik, tetapi ada orang lain akan lebih cocok melakukan

pekerjaan yang lebih banyak pada beban mental atau sosial.

4.1 Beban Kerja Mental/ Psikologis

Kerja mental adalah kondisi kerja dimana informasi yang masih harus

diproses di dalam otak. Kerja mental meliputi kerja otak dalam pengertian sempit

dan pemrosesan informasi. Kerja otak dalam pengertian sempit adalah proses

berfikir yang memerlukan kreatifitas, misalnya membuat mesin, membuat rencana

produksi, mempelajari file dan menulis laporan. Beban kerja mental yaitu selisih

antara tuntutan beban kerja dari suatu tugas dengan kapasitas maksimum beban

mental seseorang dalam kondisi termotivasi. Aspek psikologis dalam suatu

pekerjaan berubah setiap saat. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan aspek

psikologis dapat berasal dari dalam diri sendiri (internal) atau dari luar diri sendiri

seperti pekerjaan dan lingkungan (eksternal). Baik faktor internal maupun

eksternal sulit dilihat dari kasat mata sehingga dalam pengamatan hanya dilihat

Page 5: Npm :32413545 Kelas :3ID10 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS ...€¦ · 4. Jenis Beban Kerja Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran,

REVIEW JURNAL DENGAN TOPIK PSIKOLOGI INDUSTRI

M E T O D O L O G I P E N U L I S A N

dari hasil pekerjaan atau faktor yang dapat diukursecara obyektif ataupun dari

tingkah laku dan penuturan pekerja yang dapat diidentifikasi.

Seiring dengan berjalannya waktu, kemampuan seseorang dapat saja

berubah sebagai akibat dari praktek terhadap pekerjaan (kemampuan meningkat),

kelelahan yang ditimbulkan (kemampuan menurun), dan kebosanan terhadap

pekerjaan dan kondisi (kemampuan menurun). Kemampuan seseorang akan

berbeda dengan orang lain karena perbedaan dukungan fisik dan mental,

perbedaan latihan, dan perbedaan pekerjaan. Menurut Grandjean beban mental

dalam pekerjaan menyangkut beberapa hal, yaitu:

1. Keharusan untuk menjaga tingkat kewaspadaan yang tinggi selama periode

tertentu.

2. Kebutuhan untuk mengambil keputusan

3. Kejadian menurunnya konsentrasi akibat kemonotonan.

4. Kurangnya kontak dengan manusia lain.

Metode penentuan beban kerja psikologis/mental dapat dibedakan sebagai

berikut:

1. Secara Teoritis

Secara teoritis metode penentuan beban kerja psikologis/mental dapat

dibedakan sebagai berikut :

a. Pendekatan ergonomi-biomekanik

Pendekatan ini mencakup pengukuran proses persepsi, neuromotorik, dan

biomekanik serta level kelelahan/kejenuhan pekerja.

b. Pendekatan psikologis

Pengukuran pendekatan psikologis menggunakan atribut-atribut seperti

keterampilan, dan batas marginal kelelahan.

2. Secara Teknis

Secara teoritis metode penentuan beban kerja psikologis/mental dapat

dibedakan sebagai berikut :

a. Pengukuran beban kerja mental secara objektif (Objective Workload

Measurement).

Page 6: Npm :32413545 Kelas :3ID10 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS ...€¦ · 4. Jenis Beban Kerja Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran,

REVIEW JURNAL DENGAN TOPIK PSIKOLOGI INDUSTRI

M E T O D O L O G I P E N U L I S A N

Pengukuran secara objektif adalah suatu pengukuran beban kerja di mana

sumber data yang diolah adalah data-data kuantitatif.

Pengukuran secara objektif adalah suatu pengukuran beban kerja di mana

sumber data yang diolah adalah data-data kuantitatif.

1) Pengukuran denyut jantung

Pengukuran ini digunakan untuk mengukur beban kerja dinamis seseorang

sebagai manifestasi gerakan otot. Metode ini biasanya dikombinasikan dengan

perekaman gambar video, untuk kegiatan motion study.

2) Pengukuran cairan dalam tubuh

Pengukuran ini digunakan untuk mengetahui kadar asam laktat dan beberapa

indikasi lainnya yang bisa menunjukkan kondisi dari beban kerja seseorang

yang melakukan suatu aktivitas.

3) Pengukuran waktu kedipan mata

Durasi kedipan mata dapat menunjukkan tingkat beban kerja yang dialami oleh

seseorang. Orang yang mengalami kerja berat dan lelah biasanya durasi

kedipan matanya akan lama, sedangkan untuk orang yang bekerja ringan (tidak

terbebani mental maupun psikisnya), durasi kedipan matanya relatif cepat.

4) Pola gerakan bola mata

Umumnya gerakan bola mata yang berirama akan menimbulkan beban kerja

yang optimal dibandingkan dengan gerakan bola mata yang tidak beraturan.

5) Pengukuran dengan metode lainnya

a) Alat ukur Flicker

Alat ini dapat menunjukkan perbedaan performansi mata manusia, melalui

perbedaan nilai flicker dari tiap individu. Perbedaan nilai flicker ini

umumnya sangat dipengaruhi oleh berat/ringannya pekerjaan, khususnya

yang berhubungan dengan kerja mata.

b) Ukuran performansi kerja operator

Ukuran-ukuran ini antara lain adalah:

i. Jumlah kesalahan (error)

ii. Perubahan laju hasil kerja (work rate).

Page 7: Npm :32413545 Kelas :3ID10 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS ...€¦ · 4. Jenis Beban Kerja Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran,

REVIEW JURNAL DENGAN TOPIK PSIKOLOGI INDUSTRI

M E T O D O L O G I P E N U L I S A N

b. Pengukuran beban kerja mental secara subjektif (Subjective Workload

Measurement).

Pengukuran beban kerja mental secara subjektif yaitu pengukuran beban

kerja di mana sumber data yang diolah adalah data yang bersifat kualitatif.

Pengukuran ini merupakan salah satu pendekatan psikologi dengan cara membuat

skala psikometri untuk mengukur beban kerja mental. Cara membuat skala

tersebut dapat dilakukan baik secara langsung (terjadi secara spontan) maupun

tidak langsung (berasal dari respon eksperimen). Metode pengukuran yang

digunakan adalah dengan memilih faktor-faktor beban kerja mental yang

berpengaruh dan memberikan rating subjektif.

Tahapan pengukuran beban kerja mental secara subjektif adalah:

1) Menentukan faktor-faktor beban kerja mental pekerjaan yang diamati.

2) Menentukan range dan nilai interval.

3) Memilih bagian faktor beban kerja yang signifikan untuk tugas-tugas

yang ssifik.

4) Menentukan kesalahan subjektif yang diperhitungkan berpengaruh dalam

memperkirakan dan mempelajari beban kerja.

Tujuan pengukuran beban kerja mental secara subjektif adalah:

1) Menentukan skala terbaik berdasarkan perhitungan eksperimental dalam

percobaan.

2) Menentukan perbedaan skala untuk jenis pekerjaan yang berbeda.

3) Mengidentifikasi faktor beban kerja mental yang secara signifikan

berhubungan berdasarkan penelitian empiris dan subjektif dengan

menggunakan rating beban kerja sampel populasi tertentu.

5. Lingkungan Kerja

Penelitian yang dilakukan oleh De Leon & Taher (1996) menunjukkan bahwa

lingkungan kerja yang kondusif membantu memotivasi potensi dan menunjukkan

kinerja keseluruhan yang tinggi. Tiap organisasi memiliki kekhasan dalam

menciptakan suasana kerja sehari-hari tergantung dari berbagai macam faktor

seperti kebijakan, aturan, jenis organisasi, dan sebagainya. Lingkungan kerja ini

akan berperan sebagai stimulus yang akan mempengaruhi kinerja para pekerjanya.

Page 8: Npm :32413545 Kelas :3ID10 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS ...€¦ · 4. Jenis Beban Kerja Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran,

REVIEW JURNAL DENGAN TOPIK PSIKOLOGI INDUSTRI

M E T O D O L O G I P E N U L I S A N

HASIL REVIEW

Jurnal hubungan pelatihan dan pengembangan dengan presentasi kerja karyawan

PT.Sampoerna (tbk)

Identitas

Jurnal yang di review adalah jurnal psikologi industri, yang disusun oleh

M.misbahudin, Papin Faraputra, mimbar limo, velza wahyu rizki, pandaili,

mardoyok dari universitas binadarma palembang dengan Jurnal yang berjudul

hubungan pelatihan dan pengenbangan dengan presentasi kerja karyawan

PT.Sampoerna (tbk) distribusi sumatera selatan area pemasaran palembang. Jurnal

ini merupakan jurnal pada tahun 2013/2014.

Abstrak

Jurnal ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan

antara penempatan dan pengembangan dengan prestasi kerja karyawan, untuk

mengetahui apakah ada hubungan antara pelatihan dan pengembangan dengan

prestasi kerja karyawan, dan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara

pelatihan dan pengembangan dengan prestasi kerja karyawan. pengujian hipotesis

menunjukkan bahwa: ada hubungan positif yang signifikan (p = 0,00 < 0,05) antara

pelatihan dan prestasi kerja dengan r = 0,610. Selanjutnya ada hubungan positif yang

signifikan (p = 0,00 < 0,05) antara pelatihan dan prestasi kerja dengan r = 0,610.

Kemudian dan Ada hubungan positif yang signifikan (p = 0,00 < 0,05) antara

pelatihan dan pengembangan dengan prestasi kerja. Nilai determinan yang

diperoleh adalah Rsquare (R2) = 0,452 dengan demikian dapat disimpulkan pelatihan

dan pengembangan mampu menjelaskan prestasi kerja sebesar 45,2%.

Metode

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang datanya

dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan statistik Pada pendekatan

kuantitatif dilakukan skoring/penilaian atas respon yang telah diperoleh dari

responden.

Page 9: Npm :32413545 Kelas :3ID10 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS ...€¦ · 4. Jenis Beban Kerja Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran,

REVIEW JURNAL DENGAN TOPIK PSIKOLOGI INDUSTRI

M E T O D O L O G I P E N U L I S A N

Rancangan penelitian ini merupakan rancangan penelitian korelasional yaitu

mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan

variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.

Hasil dan Pembahasan

Hubungan Pelatihan dengan Prestasi Kerja Karyawan didapat hasil yaitu

Pelatihan memiliki peran dalam peningkatan prestasi kerja karyawan, hal ini dapat

dilihat dari tingkat hubungan antara pelatihan dengan prestasi kerja dengan

koefisien korelasi r = 0,632 dengan p = 0,00. Berdasarkan pengklasifikasian yang

dilakukan pada skala pelatihan diketahui bahwa dari 65 responden, sebanyak 11

orang dengan prosentase 17% yang merasakan penempatan dalam klasifikasi baik,

sebanyak 45 orang dengan prosentase 69,2% merasakan pelatihan dalam

klasifikasi cukup sesuai dan 9 orang dengan prosentase 13,8% dalam klasifikasi

tidak sesuai. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dirasakan

karyawan sebagaian terletak pada klasifikasi cukup sesuai.

Hubungan Pengembangan dengan Prestasi Kerja Karyawan didapat hasil

berdasarkan hasil pengklasifikasian yang dilakukan 49 orang dengan prosentase

75,4% menyatakan pelaksanaan pengembangan dalam klasifikasi cukup baik. Hal

ini dikarenakan adanya upaya PT.SAMPOERNA (tbk) Distribusi sumatera selatan

Area Pemasaran palembang terhadap karyawan sebagai berikut:

PT.SAMPOERNA menyeleksi peserta yang akan diikutkan pengembangan.

Karyawan yang akan mengikuti program pengembangan harus melewati seleksi

administrasi dari pihak atasan karyawan yang bersangkutan dan bagian sumber

daya manusia sebagai bagian yang mengkoordinir hal-hal yang terkait dengan

program pengembangan.

Hubungan Pelatihan dan pengembangan dengan Prestasi Kerja Karyawan

didapat hasil yaitu Pelatihan dan pengembangan yang terletak pada klasifikasi

cukup berdampak pula pada klasifikasi tingkat prestasi kerja karyawan yang pada

umumnya berada pada klasifikasi sedang. Hal ini dikuatkan dengan hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa

Page 10: Npm :32413545 Kelas :3ID10 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS ...€¦ · 4. Jenis Beban Kerja Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran,

REVIEW JURNAL DENGAN TOPIK PSIKOLOGI INDUSTRI

M E T O D O L O G I P E N U L I S A N

Pengukuran Beban Kerja Fisiologis dan Psikologis Pada Operator Pemetikan Teh

Dan Operator Produksi Teh Hijau Di PT Mitra Kerinci

Identitas

Jurnal yang di review merupakan jurnal psikologi industri, yang disusun

oleh mega mutia dari universitas andalas, dengan jurnal yang berjudul

Pengukuran Beban Kerja Fisiologis dan Psikologis Pada Operator Pemetikan Teh

Dan Operator Produksi Teh Hijau Di PT Mitra Kerinci. Jurnal ini merupakan

jurnal tahun 2014.

Abstrak

Jurnal ini dibuat untuk mengukur beban kerja fisiologis dan beban kerja

psikologis pada operator pemetikan teh dan operator produksi teh hijau serta

memberikan rekomendasi berdasarkan hasil yang didapat untuk memperbaiki

sistem kerja di bagian pemetikan teh dan produksi teh hijau PT Mitra Kerinci.

Setiap pekerjaan yang ada di PT Mitra Kerinci memiliki tingkat beban kerja yang

berbeda-beda baik beban kerja fisik maupun mental. Banyak ditemui beban kerja

yang tidak sesuai dengan kapasitas pekerja, hal ini disebabkan tingginya

permintaan teh pada perusahaan. Pengukuran beban kerja fisiologis dilakukan

dengan menghitung kebutuhan kalori, persentase CVL dan konsumsi masing-

masing operator dengan melakukan pengukuran denyut nadi dan suhu operator

sedangkan pengukuran beban kerja psikologis dilakukan dengan metode NASA-

TLX.

Metode

Jurnal ini menggunakan metodologi penelitian dengan langkah-langkah

yang dimulai dari awal penelitian di PT Mitra Kerinci hingga memperoleh hasil

yang diinginkan. Langkah-langkah tersebut terdiri dari pengamatan pendahuluan

yaitu pada Kerja Praktek di PT Mitra Kerinci ini dilakukan dengan melihat

kondisi yang ada pada lini pemetikan teh dan proses produksi teh hijau yang ada

di PT Mitra Kerinci. Pengamatan dilakukan dengan melakukan kunjungan

langsung di perkebunan teh PT Mitra Kerinci yang dibimbing oleh Kepala

Tanaman dan kunjungan langsung pada pabrik teh PT Mitra Kerinci.

Page 11: Npm :32413545 Kelas :3ID10 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS ...€¦ · 4. Jenis Beban Kerja Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran,

REVIEW JURNAL DENGAN TOPIK PSIKOLOGI INDUSTRI

M E T O D O L O G I P E N U L I S A N

Pengumpulan data mencakup semua data yang dikumpulkan pada penelitian.

Setelah pengumpulan data dilakukan, selanjutnya dilakukan pengolahan data

untuk menentukan nilai beban kerja psikologis dan nilai beban kerja fisiologis

untuk setiap operator. Analisis pada penelitian ini dilakukan dengan

menginterpretasikan hasil pengolahan data. Analisis terdiri dari analisis

pengukuran beban kerja fisiologis dan psikologis.

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian dan pembahasan beban kerja dengan menggunakan

metode NASA-TLX, dapat disimpulkan bahwa beban kerja pada aktivitas

pemetikan teh dan produksi teh hijau tergolong kategori tinggi karena berada pada

range 50-79,99. Indikator yang mendapat nilai tertinggi adalah Physical Demand

(PD).

Untuk beban kerja fisiologis pada pemetikan teh dan produksi teh hijau PT

Mitra Kerinci tergolong kategori beban kerja ringan, karena kebutuhan kalori

yang dihasilkan pada masing – masing aktivitas berada dibawah 200 Kilo kalori /

jam. Untuk persentase CVL didapatkan bahwa operator pemetikan teh dengan

mesin1, pemetikan teh dengan mesin2, pemetikan teh dengan gunting2, pemetikan

teh dengan tangan1, rotary panner, OTR, ECP, boll tea dan sortasi harus

diperlukan perbaikan kerja, karena persentase CVL yang didapatkan pada

aktivitas ini adalah besar dari 30%. Sedangkan untuk aktivitas operator pemetikan

teh dengan gunting1, pemetikan teh dengan tangan2, dan operator pengepakan

dikategorikan operator tersebut tidak mengalami kelelahan karena hasil persentase

CVL yang didapatkan <30%.

Rekomendasi yang diberikan pada perusahaan adalah perusahaan

melakukan perbaikan pada fasilitas pabrik maupun pada lokasi pemetikan teh

tempat para pekerja melakukan aktivitasnya, misal pada pabrik diberi penerangan

ruangan yang cukup dan pada tempat pemetikan teh disediakan rumah hujan yang

layak.

Page 12: Npm :32413545 Kelas :3ID10 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS ...€¦ · 4. Jenis Beban Kerja Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran,

REVIEW JURNAL DENGAN TOPIK PSIKOLOGI INDUSTRI

M E T O D O L O G I P E N U L I S A N

Gambaran Mengenai Iklim Organisasi PT.Agate International Kota

Bandung.

Identitas

Jurnal yang di review merupakan jurnal psikologi industri, yang disusun

oleh Dian Ria Noveti dari universitas padjadjaran, dengan jurnal yang berjudul

gambaran mengenai iklim organisasi PT.Agate International Kota Bandung.

Jurnal ini merupakan jurnal pada tahun 2014.

Abstrak

Jurnal ini dibuat untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi terhadap

produktivitas dari suatu organisasi, Iklim organisasi merupakan faktor penting

dalam mencapai produktivitas organisasi karena iklim organisasi berpengaruh

pula terhadap motivasi kerja, kepuasan kerja, moril kerja, dan sebagainya, dari

industri kreatif digital yang merupakan bidang industri yang turut

menyumbangkan pemasukan yang besar bagi Indonesia Salah satu area industri

digital yang sedang marak di Indonesia ialah permainan interaktif atau disebut

juga dengan game. PT Agate International sebagai pionir game developer di

Indonesia, PT Agate International berharap perusahaan mereka dapat produktif

sehingga dapat membantu perekonomian nasional.

Metode

` jurnal ini menggunakan metode penelitian deskriptif, dimana metode ini

memberikan gambaran atau deskripsi dari situasi, kejadian, atau kumpulan

kejadian tertentu Fokus penelitian ini ialah penggambaran secara menyeluruh

mengenai iklim organisasi yang menjadi variabel penelitian. Teknik penelitian

yang dilakukan menggunakan metode penelitian survey dengan bantuan

kuesioner. Kuesioner ini merujuk pada teori iklim organisasi milik Litwin &

Stringer (1968) yang terdiri dari 9 dimensi yaitu structure, warmth, responsibility,

risk, support, conflict, risk, standards, dan identitiy. Teknik sampling yang

digunakan adalah simple random sampling dengan total jumlah sampel sebanyak

35 orang dari total populasi 54 orang.

Page 13: Npm :32413545 Kelas :3ID10 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS ...€¦ · 4. Jenis Beban Kerja Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran,

REVIEW JURNAL DENGAN TOPIK PSIKOLOGI INDUSTRI

M E T O D O L O G I P E N U L I S A N

Hasil dan Pembahasan

Iklim organisasi yang dipersepsi oleh para karyawan PT Agate

International terbagi menjadi dua kategori yaitu favorable dan unfavorable.

Berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner, diperoleh bahwa sebanyak 94%

karyawan mempersepsi iklim organisasi PT Agate International sebagai favorable

dan sisanya yaitu sebesar 6% mempersepsi unfavorable. Hal ini menandakan

adanya kesuasian kondisi tempat mereka bekerja dengan sikap, keyakinan, nilai,

harapan, dan motivasi dari mayoritas karyawan yang bekerja di PT Agate

International.

Iklim Organisasi PT Agate International Per Dimensi

Dimensi Iklim Organisasi Paling Favorable

Page 14: Npm :32413545 Kelas :3ID10 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS ...€¦ · 4. Jenis Beban Kerja Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran,

REVIEW JURNAL DENGAN TOPIK PSIKOLOGI INDUSTRI

M E T O D O L O G I P E N U L I S A N

Berdasarkan tabel diatas didapat hasil bahwa Kebanyakan karyawan yaitu

sebsesar 94% merasa bahwa iklim organisasi di PT Agate International

menyenangkan (favorable). Sebagian besar masuk dalam kategori Cenderung

Menyenangkan (80%). Hal ini berarti bahwa iklim organisasi yang dihayati oleh

para karyawan sesuai dengan harapan, kebutuhan, dan nilai-nilai yang ada dalam

diri mereka.

Hanya 6% karyawan yang mempersepsi PT Agate International tidak

menyenangkan (unfavorable). Seluruhnya ke arah Cenderung Tidak

Menyenangkan (CTM). Hal ini berarti ada minoritas karyawan yang masih

menganggap iklim organisasi di PT Agate International belum sesuai dengan

harapan, kebutuhan, dan nilai-nilai yang ada dalam diri mereka.

Dari sembilan dimensi indikator pengukur iklim organisasi menurut

Zitwin & Stringer (1968), seluruh dimensi memiliki persentase favorable yang

tinggi. Dimensi dengan tingkat favorable tertinggi ialah dimensi risk. Sedangkan

dimensi dengan tingkat favorable terendah adalah dimensi rewards.

Page 15: Npm :32413545 Kelas :3ID10 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS ...€¦ · 4. Jenis Beban Kerja Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran,

REVIEW JURNAL DENGAN TOPIK PSIKOLOGI INDUSTRI

M E T O D O L O G I P E N U L I S A N

KESIMPULAN

Dari hasil review tiga jurnal diatas mengenai topik psikologi industri maka

dapat disimpulkan bahwa dalam produktifitas karyawan terhadap pekerjaannya

dalam suatu perusahaan dapat mengalami penurunan maupun peningkatan,

disebabkan karena psikologi suatu karyawan tersebut. Dari tiga jurnal tersebut

kita mengetahui beberapa faktor yang dapat menyebabkan atau mempengaruhi

psikolog karyawan yaitu seperti hubungan pelatihan dan pengembangan dengan

presentasi kerja karyawan PT.Sampoerna (tbk), Beban Kerja Fisiologis dan

Psikologis Pada Operator Pemetikan Teh Dan Operator Produksi Teh Hijau Di PT

Mitra Kerinci, dan gambaran mengenai iklim organisasi PT.Agate International

Kota Bandung. Dalam penanganan permasalahan psikologi karyawan, setiap

perusahaan tersebut berbeda-beda tergantung kondisi dan prioritas yang dirasa

paling berpengaruhi terhadap produktivitas karyawan. Serta dari tiga jurnal

tersebut menggunakan metode yang digunakan berbeda –beda yaitu metode

kuantitatif, dengan langkah-langkah, dan deskriptif. Metode yang berbeda-beda

ini dikarenakan faktor dari psikologi karyawan pada suatu karyawan. Seperti salah

satu contoh jurnal yang membahas gambaran mengenai iklim organisasi PT.Agate

International Kota Bandung. Dengan metode yang digunakan yaitu deskriptif

dimana metode ini memberikan gambaran atau deskripsi dari situasi, kejadian,

atau kumpulan kejadian tertentu Fokus penelitian ini ialah penggambaran secara

menyeluruh mengenai iklim organisasi yang menjadi variabel penelitian.

Page 16: Npm :32413545 Kelas :3ID10 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS ...€¦ · 4. Jenis Beban Kerja Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran,

REVIEW JURNAL DENGAN TOPIK PSIKOLOGI INDUSTRI

M E T O D O L O G I P E N U L I S A N

DAFTAR PUSTAKA

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Gambaran-Mengenai

Iklim-Organisasi-PT.-Agate-International-Kota-Bandung.pdf

http://industri.ft.unand.ac.id/Pdf/josifiles/vol_13_no_1_april_2014/JOSI%20%20

Vol.%2013%20No.%201%20April%202014%20%20Hal%20503517%20P

engukuran%20Beban%20Kerja%20Fisiologis%20dan%20Psikologis%20pa

da%20Operator%20Pemetikan%20Teh%20dan%20Operator%20Produksi%

20Teh%20Hija%20di%20....pdf

http://eprints.binadarma.ac.id/1593/1/PSIKOLOGI%20INDUSTRI%20MATER%

203.pdf