Notulensi FRAKSI

6
FORUM MASYARAKAT ANTI KORUPSI INDONESIA (FRAKSI) Yogyakarta, 15 Desember 2012 Pembukaan Sambutan dari Marianus Wiran (Kapres PMKRI Yogyakarta) Fenomena korupsi tidak dapat lepas dari kebiasaan. Keberadaan KPK memiliki keberhasilan tersendiri dengan menahan gerak dan tindakan korupsi. Ormas dan perhimpunan berperan dalam mendidik dan kaderisasi kaum muda untuk meminimalkannya. Sambutan dari Dekan FISIP UAJY Lukas Ispandriatno, Phd. Masyarakat sepakat untuk membentuk institusi yg membantu untuk membantu Negara dalam memberantas korupsi, yaitu KPK. Masyarakat menjadi lapisan yg rentan akibat dari korupsi, karena itu masyarakat berperan penuh dalam gerakan anti korupsi, masyarakat juga menjadi pelaku dalam korupsi itu sendiri, maupun sebagai yg melawannya. Sambutan dari Subandri Simbolon (Moderator) Acara ini didukung oleh KPK dan dimotori oleh PP PMKRI. Pemuda dan pemudi menjadi semangat awal untuk melawan korupsi. Forum ini mulai dibuka dengan orasi dari berbagai narasumber. Orasi dari Rektor UAJY Apresisasi untuk PMKRI sebagai penyelenggara forum ini. Dilihat dari gerakan korupsi di Negara ini, dapat disebabkan karena pertama adalah motivasi kerja, seharusnya motivasi pekerjaan dilihat sebagai aktualisasi diri. Kedua adalah adanya pembayaran sebagai investasi pengikat kontrak saat memasuki dalam pekerjaan. Ketiga adanya ikatan pekerjaan. Keempat adalah adanya ikatan yg mengandung unsur SARA,

Transcript of Notulensi FRAKSI

Page 1: Notulensi FRAKSI

FORUM MASYARAKAT ANTI KORUPSI INDONESIA

(FRAKSI)

Yogyakarta, 15 Desember 2012

Pembukaan

Sambutan dari Marianus Wiran (Kapres PMKRI Yogyakarta)

Fenomena korupsi tidak dapat lepas dari kebiasaan. Keberadaan KPK memiliki keberhasilan tersendiri dengan menahan gerak dan tindakan korupsi. Ormas dan perhimpunan berperan dalam mendidik dan kaderisasi kaum muda untuk meminimalkannya.

Sambutan dari Dekan FISIP UAJY Lukas Ispandriatno, Phd.

Masyarakat sepakat untuk membentuk institusi yg membantu untuk membantu Negara dalam memberantas korupsi, yaitu KPK. Masyarakat menjadi lapisan yg rentan akibat dari korupsi, karena itu masyarakat berperan penuh dalam gerakan anti korupsi, masyarakat juga menjadi pelaku dalam korupsi itu sendiri, maupun sebagai yg melawannya.

Sambutan dari Subandri Simbolon (Moderator)

Acara ini didukung oleh KPK dan dimotori oleh PP PMKRI. Pemuda dan pemudi menjadi semangat awal untuk melawan korupsi. Forum ini mulai dibuka dengan orasi dari berbagai narasumber.

Orasi dari Rektor UAJY

Apresisasi untuk PMKRI sebagai penyelenggara forum ini. Dilihat dari gerakan korupsi di Negara ini, dapat disebabkan karena pertama adalah motivasi kerja, seharusnya motivasi pekerjaan dilihat sebagai aktualisasi diri. Kedua adalah adanya pembayaran sebagai investasi pengikat kontrak saat memasuki dalam pekerjaan. Ketiga adanya ikatan pekerjaan. Keempat adalah adanya ikatan yg mengandung unsur SARA, terutama dalam pekerjaan yg berhubungan dengan kementrian. Semoga deklarasi anti korupsi ini dapat menjadi genderang awal untuk melawan korupsi.

Orasi dari Bapak Indraja Marzuki (Perwakilan KPK)

Korupsi sudah mengakar dan membudaya. Bahkan sejak dari janin kita semua sudah menjadi korban korupsi, yaitu korban dari obat, vitamin, dan perawatan yg biayanya sudah di-mark-up. Korupsi bukan hanya terjadi karena kesalahan sistem atau birokrasi, tetapi kesalahan kita dan Negara ini. Seringkali kita dan pemerintah lumpuh dalam menata sistem bersama. Ada 3 macam area warna investigasi KPK berdasarkan tingkat kewaspadaan terhadap korupsi, yaitu merah, kuning, dan hijau. KPK bergerak dalam area warna kuning. Sebagai mahasiswa dapat bergerak di dalam area kuning, yaitu mengkritisi dan

Page 2: Notulensi FRAKSI

melawan korupsi dalam bentuk tulisan, opini, karikatur melalui media. Sedangkan area hijau, korupsi dicegah melalui dari karakter diri sendiri. Komitmen untuk jujur adalah langkah awal untuk memberantas korupsi.

Orasi dari Bapak Yudiawan (Perwakilan Kapolri)

Awal dari korupsi dimulai dari zaman Orba. Indonesia sendiri memiliki peringkat yg serius terhadap banyaknya kasus korupsi. Ada 3 kejahatan yg luar biasa di Indonesia: Terrorisme, Narkotika, Korupsi. Semuanya memiliki lembaga khusus tersendiri untuk menanggulangi dan melawan masing-masing kejahatan tersebut. KP4 adalah lembaga yg memantau instansi dan lembaga-lembaga pemerintah. Korupsi dapat ditemui dalam tindakan kecil dalam masyarakat. Kasus Nazaruddin adalah salah satu contoh kasus yg besar, bahkan 3 lembaga yg berusaha menyidik beliau akan dibutuhkan waktu lebih dari 5 tahun.

Orasi dari Bapak Siswanto Joko Lelono (Dirreskrimsus Polda DIY)

Kemauan untuk memberantas korupsi oleh seluruh element dan lapisan masyarakat mempengaruhi tingkat progress Negara dalam melawan korupsi. Dukungan untuk melawan korupsi dari diri sendiri juga diperlukan oleh aparat hukum. Untuk itu diperlukan ketertiban, ketertiban yg paling sederhana dapat dimulai dari kepemilikan KTP. Dalam pemilu pun juga terdapat tindakan korupsi dalam proses pengambilan suara. Perkembangan dan pemekaran sekaligus reorganisasi semakin membaik dalam menangani berbagai tindak korupsi, sehingga kelahiran tindak pidana korupsi juga menjadi dasar pengadilan kasus korupsi. Informasi dan berita dalam media tidak sepenuhnya benar dalam menggambarkan situasi lapangan dan situasi yg sebenarnya.

Orasi dari Yohanes Sahat ML. (Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI)

Menegaskan dari pihak PMKRI siap untuk menjadi agen KPK di setiap daerah-daerah dan pedalaman. Adanya mengkritisi isu perseteruan antara lembaga KPK dan Polri. Bahkan kaum intelektual yg dibesarkan di kampus juga tak terlepas dari hal ini. Untuk itu mahasiswa-mahasiswi diperlukan perannya untuk memberantas korupsi dimulai dari lingkungan kampus. Harapan besar disematkan pada FRAKSI ini sebagai langkah kecil awal untuk membangun budaya anti korupsi.

Point penting dari moderator:

1. Cara-cara korupsi terlihat awalnya sangat biasa dalam kebiasaan yg sudah mengakar turun-temurun yg tidak disadari maupun disadari (penyuapan, membayar untuk jabatan, dll.)

2. Jangan merasa muak dan bosan untuk terus melawan korupsi, hindari tindakan anarkis, tetapi buatlah karya tindakan intelektual untuk melawan korupsi.

3. Korupsi menjadi salah 1 kejahatan terbesar selain narkotika dan terrorisme. Waktu selama apa pun tidak akan cukup untuk memberantas korupsi apabila tidak dilawan dari diri sendiri.

4. Yogyakarta jangan dimulai sebagai kota awal pembentukan korupsi.5. Korupsi adalah wabah penyakit, korupsi bukanlah budaya, melainkan kebiasaan yg paling buruk.

Untuk itu kebiasaan buruk ini harus diberantas mulai dari kita sebagai mahasiswa.

Page 3: Notulensi FRAKSI

Pertanyaan dan Tanggapan:

1. Lamhot dari GMKI YogyakartaBagaimana peranan dan penanganan untuk melawan korupsi dipikirkan sebenar-benarnya oleh setiap lembaga anti-korupsi? Dan bagaimana apabila dimasukkan pendidikan anti korupsi dalam kurikulum pendidikan?

Jawaban:

Peranan dimaksimalkan penuh dari segenap instansi Negara anti-korupsi. Namun KPK juga tetap manusia, membutuhkan proses dalam penanganannya. (KPK)

Kasus korupsi formal membutuhkan saksi, bukti, dan sebagainya. Bahkan waktu untuk memulai deklarasi juga menjadi tolak ukur kemampuan untuk membuktikan perlawanan korupsi dari hal yg kecil. Korupsi jangan sampai menghalangi talenta. Kurang setuju dalam pemasukan kurikulum pendidikan, karena hal tersebut dapat menjadi beban lebih bagi pengajar. Melainkan seharusnya seluruh masyarakat dapat menjadi bagian dalam pendidikan anti-korupsi dalam kehidupan sehari-hari yg tidak didapatkan di sekolah, melainkan dalam lingkungan dan pergaulan. (Rektor UAJY)

Gerakan FRAKSI baru saja awalan, PMKRI akan mengusahakan menyelenggarakan ini di berbagai daerah. (PP PMKRI)

Jadilah pelopor anti korupsi. (Polda DIY)

2. Gianto dari PSBDimana dan bagaimana tanggapan terhadap isu dan opini KPK akan dilemahkan akibat besarnya korupsi di Negara ini?

Jawaban:

Bahasa media memang diakui berlebihan, sebenarnya KPK tidak ada rencana untuk digagalkan dan dilemahkan. Namun ada proses administrasi dan koordinasi antara Kepolisian dan KPK yg kemudian akan ditandatangani oleh presiden Negara. (KPK)

Tidak ada masalah yg berarti dalam KPK yg berhubungan dengan kuantitas penyidik, karena selalu ada penyidik yg baru. (Kapolri)

3. Warda dari FH UAJYKorupsi bukan budaya, melainkan kebiasaan buruk. Sejauh apa pemikiran yg mendasari sehingga ada statement seperti itu? Sejauh apa pula korupsi di lingkungan kampus, terutama di lingkungan ketepatan waktu saat dosen mengajar? Bagaimana kejelasan proses hukum korupsi dalam KPK tentang keuangan?

Page 4: Notulensi FRAKSI

Jawaban: \Korupsi lebih dari sekedar kebiasaan, melainkan sudah menjadi candu. Adanya pergeseran makna dari kata budaya menjadi arah yg negative. Karena Indonesia tidak mempunyai budaya yg seperti itu. (Kapres PP PMKRI)UAJY telah mendapatkan sertifikasi ISO dan akreditasi A pada manajemennya. Kesalahan operasional dosen yg seperti itu seharusnya menjadi respon hak mahasiswa untuk melaporkan pada Prodi. Sistem sudah dibentuk, tinggal pihak yg menjalankannya. Mahasiswa tetap mempunyai peran dan tanggung jawab dalam proses tersebut. (Rektor)Ada disiplin hokum yg menegaskan korupsi keuangan. Bila sampai batas lebih dari sekian ratus milyar maka ada resiko pemecatan dari jabatan. (Polri)

4. Ibu Rini dari WKRIPejabat seharusnya tahu aturan dan komitmen penggunaan aturan, mengapa hal aturan tersebut tidak disosialisasikan ke masyarakat? Sampai kapan progress perjalanan penyelesaian kasus Bank Century, sudah sampai mana, dan mengapa tidak ada kabar perkembangannya?

Jawaban:Analisis dari sisi ekonomi, ada sisi efisiensi biaya yg memakan anggaran besar dalam proses penyidikan Bank Century. (Rektor UAJY)Bahkan dari KPK sendiri juga tidak mengetahui statement itu. Masyarakat terlanjur memiliki ekspektasi yg besar terhadap penyelesaian kasus ini. (KPK)Korupsi ada 3 jenis: APBD, pengadaan barang dan jasa. (Polri)