NOTULEN SIDANG PLENO II TKPSDA WS CITANDUYsda.pu.go.id/tkpsda/citanduy/uploads/berita/files/4_...

20
NOTULEN SIDANG PLENO II TKPSDA WS CITANDUY Hari/Tanggal : Selasa – Rabu, 4 - 5 Desember 2012 Tempat : Hotel Priangan, Ciamis I. PEMBUKAAN 1. Sambutan Laporan Kegiatan Tim Sekretariat Pembicara : Baru Panjaitan, ST.,MT 2. Sambutan Selamat Datang dari Bupati Ciamis Pembicara : diwakili oleh Sudana (Sekretaris Daerah Dinas BM, SDA KAb. Ciamis) 3. Sambutan Kepala BBWS Citanduy Pembicara : diwakili oleh Sutiman, BE., Dipl.ATP., MT (Kabid Pelaksanaan BBWS Citanduy) 4. Sambutan Pembukaan dari Ketua TKPSDA WS Citanduy Pembicara : diwakili oleh Achmad Suganda (Jafung Perencanaan Bappeda Jawa Barat) 5. Pembacaan Do’a II. PEMBAHASAN A. Materi : Pembahasan Rencana Pembangunan Bendungan Matenggeng dan Leuwikeris Narasumber : Sigit Irawan, ST., MT Moderator : 1. Marwansyah, ST., M.Eng 2. Heru Supriatna, ST., MT Ringkasan pembahasan : 1. Permasalahan Pengelolaan Sumber Daya Air di Wilayah Sungai Citanduy yang sering terjadi adalah kekeringan pada musim kemarau dan banjir pada musim hujan. Untuk meningkatkan pengelolaan SDA, antara lain adalah dengan membangun Bendungan. Tujuan dari adanya Bendungan diantaranya adalah : Peningkatan persediaan air guna memenuhi kebutuhan penduduk, yaitu pertanian, pariwisata, kelistrikan dan kebutuhan air lainnya. Pengendalian banjir di hilir Bendungan.

Transcript of NOTULEN SIDANG PLENO II TKPSDA WS CITANDUYsda.pu.go.id/tkpsda/citanduy/uploads/berita/files/4_...

NOTULEN

SIDANG PLENO II TKPSDA WS CITANDUY

Hari/Tanggal : Selasa – Rabu, 4 - 5 Desember 2012

Tempat : Hotel Priangan, Ciamis

I. PEMBUKAAN

1. Sambutan Laporan Kegiatan Tim Sekretariat

Pembicara : Baru Panjaitan, ST.,MT

2. Sambutan Selamat Datang dari Bupati Ciamis

Pembicara : diwakili oleh Sudana (Sekretaris Daerah Dinas BM, SDA KAb. Ciamis)

3. Sambutan Kepala BBWS Citanduy

Pembicara : diwakili oleh Sutiman, BE., Dipl.ATP., MT (Kabid Pelaksanaan BBWS

Citanduy)

4. Sambutan Pembukaan dari Ketua TKPSDA WS Citanduy

Pembicara : diwakili oleh Achmad Suganda (Jafung Perencanaan Bappeda Jawa Barat)

5. Pembacaan Do’a

II. PEMBAHASAN

A. Materi : Pembahasan Rencana Pembangunan Bendungan Matenggeng dan

Leuwikeris

Narasumber : Sigit Irawan, ST., MT

Moderator : 1. Marwansyah, ST., M.Eng

2. Heru Supriatna, ST., MT

Ringkasan pembahasan :

1. Permasalahan Pengelolaan Sumber Daya Air di Wilayah Sungai Citanduy yang sering

terjadi adalah kekeringan pada musim kemarau dan banjir pada musim hujan. Untuk

meningkatkan pengelolaan SDA, antara lain adalah dengan membangun Bendungan.

Tujuan dari adanya Bendungan diantaranya adalah :

Peningkatan persediaan air guna memenuhi kebutuhan penduduk, yaitu pertanian,

pariwisata, kelistrikan dan kebutuhan air lainnya.

Pengendalian banjir di hilir Bendungan.

2. Dari Studi Inventarisasi Daerah Rawan Banjir, Longsor dan Kekeringan di Wilayah

Sungai Citanduy, oleh Konsultan PT. SAE CITRA ENDAH pada tahun 2008 tercatat

daerah yang mengalami kekeringan di WS. Citanduy terdapat sekitar 24.571 Ha.

3. Dari Studi Inventarisasi Daerah Rawan Banjir, Longsor dan Kekeringan di Wilayah

Sungai Citanduy, oleh Konsultan PT. SAE CITRA ENDAH pada tahun 2008,

Permasalahan terjadi pada musim kemarau selama kurang lebih 3 bulan, yaitu antara

bulan juli, Agustus dan September. Dari data Kekeringan pada tahun 2008 Daerah

Irigasi di Kabupaten Cilacap terdapat sekitar 2.457,1 Ha.

4. Daerah yang mengalami kekurangan air baku di WS Citanduy meliputi antara lain Kab.

Ciamis, Kab. Cilacap, Kab. Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, dan Kota Banjar.

5. Luas daerah rawan banjir WS Citanduy di Propinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah yaitu

sekitar 8.008 Ha.

6. Rencana Bendungan di WS Citanduy

Gambar A.1

Sumber : Studi ECI

7. BENDUNGAN MATENGGENG

Terletak di sungai Cijolang di Kecamatan Dayeuh Luhur, Kabupaten Cilacap Provinsi

Jawa Tengah sekitar 10 km dihulu pertemuan sungai Cijolang dan sungai Citanduy atau

dihulu bendung Bantarheulang.

8. Lokasi Bendungan Matenggeng

Gambar A.2

9. Daerah Genangan

Gambar A.3

a. Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap

1) Desa Dayueuhluhur

2) Desa Matenggeng

3) Desa Ciwalen

4) Desa Bolang

5) Desa Kutaagung

6) Desa Datar

7) Desa Cijeruk

8) Desa Bingkeng

b. Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis

1) Desa Situmandala

c. Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis

1) Desa Kadupandak

2) Desa Kaso

3) Desa Sukasari

d. Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan

1) Desa Mandapajaya

10. Data Teknis Bendungan Matenggeng

Tipe : Timbunan Zonal Inti Tegak

Tinggi Bendungan : 108 m

Panjang Puncak : 541 m

Muka Air Banjir (Q1000 th) : El. + 189,36 m

Muka Air Normal : El. + 185,00 m

Muka Air Rendah : El. + 138,00 m

Lebar puncak : 14 m

Elevasi dasar waduk/tanah asli : El. + 88,00 m

Kemiringan lereng Hulu : 1 : 3

Kemiringan lereng Hilir : 1 : 2

11. Pemanfaatan Bendungan Matenggeng, terdiri dari :

a. Memenuhi kebutuhan pengembangan dan peningkatan irigasi;

b. Penyediaan air baku untuk kota Banjar, Ciamis, Cilacap;

c. Pembangkit Listrik Tenaga Air;

d. Pengendalian banjir.

12. Area Layanan Irigasi

Gambar A.4

13. Pemanfaatan Air Baku

Gambar A.5

14. Rencana kegiatan Bendungan Matenggeng di tahun anggaran 2013 :

a. Detail Engineering Design (DED) Bendungan Matenggeng di Sungai Cijolang (Tahap

II).

b. Pembebasan lahan untuk rencana Access Road, Kantor Lapangan dan Tapak

Bendungan.

15. BENDUNGAN LEUWIKERIS

Lokasi Bendungan Leuwikeris

Gambar A.6

Berada di Sungai Citanduy, bagian kiri terletak di Desa Ciharalang, Kecamatan

Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, dan di sebelah kanan Kp. Panaikan, Desa Ancol,

Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat.

16. Data Teknis Bendungan Leuwikeris

a. Hidrologi

Nama Sungai : S. Citanduy

Luas DAS : 646 km2

Debit sungai rata - rata tahunan : 48.17 m3/dt

Curah hujan rata - rata tahunan : 2987 mm

PMF : 6219.5 m3/dt

½ PMF : 3109.75 m3/dt

Q1000 : 1507.8 m3/dt

Q100 : 961.7 m3/dt

Q25 : 680.5 m3/dt

b. Waduk

Luas genangan pada kondisi HWL (FWLPMF) : 224 ha

Luas genangan pada kondisi HWL (FWL1.000) : 213 ha

Muka air banjir ½ PMF : +154.20 m

Muka air banjir 1.000 tahun : +152.59 m

Muka air normal maksimal (NWL) : +150.00 m

Muka air minimal untuk PLTA (LWL) : +126.00 m

Tampungan bruto (dengan sedimen) : 56.25 juta m3

Tampungan efektif : 22.53 juta m3

Tampungan mati : +120.00 m

(dengan sedimen) : 33.71 juta m3

Usia guna waduk : 100 Tahun

c. Bendungan

Tipe bendungan : Zonal dengan inti tanah kedap air

Tinggi maksimal diatas dasar galian : 80.00 m

Elevasi puncak : + 155.00 m

Panjang puncak : 384.00 m

Lebar puncak : 13.5 m

Kemiringan lereng hulu : 1 : 2.00

Kemiringan lereng hilir : 1 : 1.50

d. Bangunan Pelimpah

Lokasi : bukit tumpuan kanan

Tipe : ogee tanpa pintu

Panjang mecu : 15.00 m

Elevasi mercu : + 122.00 m

Elevasi dasar ruang olak : + 55.00 m

Debit rencana PMFout : 211.194 m3/det

Debit rencana Q100out : 31.025 m3/det

17. Denah Skematis Pemanfaatan Air Waduk

Gambar A.7

18. Pemanfaatan Bendungan Leuwikeris, terdiri atas :

a. Air waduk dengan debit Q = 29,5 m3/dt dialirkan melalui terowongan dan pipa

pesat waduk, untuk memutar turbin PLTA dengan kapasitas terpasang 18,3 MW

b. Setelah memutar turbin PLTA, air dibuang melalui saluran pembuang (Tailrace)

menuju sungai Citanduy, selanjutnya, air mengalir disepanjang sungai Citanduy

menuju Bendung Pataruman.

c. Dilokasi Bendung Pataruman, air diatur pemanfaatannya sebagai berikut :

d. - Pengambilan dengan debit Q = 25,5 m3/dt untuk memenuhi kebutuhan :

1) DI Lakbok Utara (existing) 6.219 Ha

2) DI Baru (extension) 18.800 Ha

- Pengambilan dengan debit Q = 1 m3/dt untuk memenuhi kebutuhan air baku

domestik dan industri

- Sisa air dengan debit Q = 3 m3/dt untuk pengelontoran (dialirkan ke sungai

Citanduy di hilir Bendung Pataruman)

e. Mereduksi banjir dengan sebesar 47%. Semula banjir tanpa adanya bendungan

sebesar 475 m3/dt, direduksi menjadi 254 m3/dt.

B. Materi : Pembahasan Umum Alokasi Air

Narasumber : Baru Panjaitan, ST., MT

Moderator : Darsu, ST

Ringkasan pembahasan :

1. Pengertian alokasi air :

Penjatahan air permukaan untuk berbagai keperluan pada suatu Wilayah Sungai dalam

memenuhi kebutuhan air bagi para pengguna air dari waktu ke waktu dengan

memperhatikan kuantitas dan kualitas air, berdasarkan asas pemanfaatan umum dan

pelestarian sumber air.

2. Teknis Pengelolaan Alokasi Air :

RENCANA PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI

PENGAWASAN PENGENDALIAN

3. Tahapan Perencanaan Alokasi Air, yaitu Pengumpulan (inventaris) data SDA :

1) Hasil Studi SDA terdahulu dan terkait

2) Data historis hidro-meteorologi

3) Data potensi wilayah sungai

4) Data sarana dan prasarana SDA

5) Data terkait DMI

6) Peta, dsb

4. Tahapan Pelaksanaan Alokasi Air :

1) Penyiapan SDA, yaitu :

Pemeriksaan kesiapan prasarana pengairan

Pemeriksaan peralatan pemantauan serta kalibrasinya

Pemeriksaan peralatan pendukung

Penyiapan tenaga kerja.

2) Operasional Alokasi Air, yaitu :

Pengamatan kondisi air dan debit pengambilan

Pengamatan kondisi bangunan pengairan

Pengaturan distribusi

Pelaksanaan penegakan hukum terhadap pelanggaran pengambilan air.

5. Pemantauan dan Evaluasi Alokasi Air

1) Pemantauan dilakukan untuk memperoleh informasi pelaksanaan alokasi air

2) Evaluasi dilakukan secara periodik untuk mengetahui kesesuaian antara

pelaksanaan alokasi air dengan pola yang ditetapkan.

6. Pengendalian Alokasi Air

1) Dilakukan sebagai upaya mengurangi penyimpangan melalui koreksi terhadap

perencanaan dan pelaksanaan alokasi air

2) Koreksi terhadap perencanaan diantaranya disebabkan akibat perubahan

iklim/cuaca, bencana alam dan perubahan kebijakan

7. Pengawasan Alokasi Air, dilakukan agar pelaksanaan alokasi air berjalan efektif dan

sesuai dengan persyaratan teknis yang ditetapkan, dengan bentuk pengawasan

diantaranya mencakup :

1) Pengecekan alokasi di lapangan

2) Pengecekan tingkat pemerataan pembagian air.

8. Kondisi Neraca Air

BENDUNG MANGANTI

Gambar B.1

Gambar B.2

BENDUNG PATARUMAN

Gambar B.3

Gambar B.4

BENDUNG BANTARHEULANG

Gambar B.5

Gambar B.6

9. Skematik Alokasi Air

Gambar B.7

C. Materi : Pembahasan Rencana Kegiatan TKPSDA Wilayah Sungai Citanduy

Tahun Anggaran 2013

Narasumber : Baru Panjaitan, ST., MT (Ketua Tim Sekretariat TKPSDA WS

Citanduy)

Moderator : Ir. Djumono, Dipl. HE (mewakili Ketua Harian TKPSDA WS Citanduy)

Ringkasan pembahasan :

Agenda hasil Pembahasan Rencana Kegiatan TKPSDA Wilayah Sungai Citanduy untuk

Tahun Anggaran 2013 yang telah disepakati oleh seluruh anggota TKPSDA Wilayah Sungai

Citanduy dan ditandatangani oleh Ketua Tim Sekretariat TKPSDA Wilayah Sungai Citanduy

(terlampir).

Agenda yang telah dibuat dan disepakati, sewaktu – waktu dapat berubah dalam

pelaksanaan sidang tahun 2013 yang dikondisikan sesuai dengan kebutuhan pada saat

berjalannya kegiatan.

D. Materi : Pembahasan Rekomendasi Teknis Rencana Pembangunan

Bendungan Matenggeng dan Leuwikeris

Narasumber : Ir. Djumono, Dipl. HE (mewakili Ketua Harian TKPSDA WS

Citanduy)

Moderator : Baru Panjaitan, ST., MT (Ketua Tim Sekretariat TKPSDA WS

Citanduy)

Ringkasan pembahasan :

Setelah adanya pembahasan Rencana Pembangunan Bendungan Matenggeng dan

Leuwikeris perlu adanya Rekomendasi Teknis dari seluruh sektoral melalui TKPSDA Wilayah

Sungai Citanduy untuk diajukan kepada Menteri Pekerjaan Umum.

Beberapa hal mengenai Rekomendasi Teknis yang terkait dengan Pembangunan

Bendungan Matenggeng dan Leuwikeris tersebut adalah sebagai berikut :

1. Studi Amdal dan Studi Larap mengenai Rencana Pembangunan Bendungan

Matenggeng dan Leuwikeris harus sudah selesai dilakukan.

2. Memberi dorongan kepada Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah

Kabupaten/Kota agar segera membuat MOU lintas Provinsi Jawa Barat dan Jawa

Tengah tentang pembagian tugas dalam pembebasan lahan terkait dengan

Pembangunan Bendungan Matenggeng dan Leuwikeris.

3. Muncul surat kerjasama dari seluruh sektoral mengenai pembebasan lahan, serta

pemanfaatan air dan tanah.

4. Surat Rekomendasi yang disepakati TKPSDA Wilayah Sungai Citanduy disampaikan

kepada Menteri Pekerjaan Umum, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, dan

seluruh bupati – bupati terkait Wilayah Sungai Citanduy.

5. Pemerintah bersama-sama Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota

untuk melakukan Sosialisasi Pembangunan Bendungan Matenggeng Dan

Leuwikeris.

III. DISKUSI DAN TANYA JAWAB

A. PEMBAHASAN RENCANA PEMBANGUNAN MATENGGENG DAN LEUWIKERIS

1. TANYA :

Drs. Dadan., BE. MM (Dewan Pakar Komunitas Peduli Lingkungan)

a. Neraca air yang terlihat dan terjadi sudah banyak berubah karena adanya

global warming yang mempengaruhi siklus cuaca (musim kering dan musim

penghujan). Prediksi apa yang perlu diperhitungkan dalam meminimalisasikan

efek tersebut terhadap Bendungan?

b. Sejauh mana pemanfaatan air baku dari Bendungan Matenggeng dan

Leuwikeris. Serta kebijakan apa yang dibutuhkan pada wilayah yang tidak

terlewati dan tidak termanfaatkan oleh Bendungan tersebut agar tidak terjadi

perubahan keterediaan air?

c. Bagaimana menciptakan daerah aliran sungai yang hijau untuk mengantisipasi

global warming serta bagaimana dengan lintas sektoral yang terprogram?

JAWAB :

Sigit Irawan, ST., MT

a. Pada Detail Engineering Design (DED) Tahap II akan lebih dipertajam

mengenai kondisi pemanfaatan air. Dan akan dijelaskan sesuai dengan kondisi

siklus cuaca yang terjadi pada akhir – akhir ini.

Heru Supriatna, ST., MT

b. Dalam pemanfaatan air baku, perlu adanya relokasi penduduk yang menjadi

kewenangan Pemerintah Pusat. Pemerintah Daerah mendorong Pemerintah

Pusat tentang RTRW pengalokasian pemanfaatan airnya.

Kajian untuk daerah hulu yang tidak terlewati oleh Bendungan Matenggeng

dan Leuwikeris perlu adanya kajian yang lebih dalam dari Rencana

Pembangunan Bendungan yang lain.

Sigit Irawan, ST., MT

c. Adanya konsistensi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) antar sektoral lintas

provinsi Jabar – Jateng.

2. TANYA :

Sayidi (Kasubid Bappeda Kabupaten Cilacap)

a. Terkait dengan rencana pembangunan Bendungan Matenggeng, persiapan

apa yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Daerah?

b. Apakah sudah ada data – data mengenai pembebasan lahan daerah – daerah

yang terkena dampak dari pembangunan Bendungan Matenggeng, sehingga

langkah apa yang perlu ditempuh untuk mengantisipasi masalahnya?

JAWAB :

Sigit Irawan, ST., MT

a. Pemerintah Daerah perlu mempersiapkan lahan yang akan dibebaskan.

b. Data – data mengenai pembebasan lahan daerah – daerah yang terkena

dampak dari Pembangunan Bendungan Matenggeng sudah dikaji dalam Studi

Larap tahun anggaran 2012 ini.

3. TANYA :

Saeful (Dinas PSDA Kabupaten Cilacap)

a. Apakah sudah ada MOU tentang pembebasan tanah? Dan perlu pembahasan

mengenai MOU.

b. Terjadinya alih fungsi lahan irigasi yang terdapat pada Undang – Undang.

Bagaimana menindaklanjutinya dengan adanya alih fungsi lahan tersebut yaitu

pencetakan lahan baru dengan lahan yang dialihfungsikan?

JAWAB :

Baru Panjaitan, ST., MT

a. MOU akan segera kami rekomendasikan melalui TKPSDA Wilayah Sungai

Citanduy kepada Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Kabupaten/Kota tentang Rencana Pembangunan Matenggeng dan Leuwikeris.

Heru Supriatna, ST., MT

b. Perlu adanya evaluasi setidaknya tiap 1(satu) tahun sekali apabila terjadi alih

fungsi lahan irigasi.

Studi Larap mengkaji tanahnya untuk lahan pertanian, perkebunan dan

pemukiman beserta mekanisme – mekanisme proses pembebasannya karena

adanya konvensasi lahan.

B. PEMBAHASAN UMUM ALOKASI AIR

1. TANYA :

H. Kudrat Heryadi, A.Md (Ketua Gabungan P3A Mitra Cai Jadiharja Kertamukti)

a. Mengapa DAS Ciseel tidak tercantum dalam wilayah kerja Wilayah Sungai

Citanduy?

b. Apakah pemanfaatan air di Bendungan Leuwikeris mampu mensuplesi ke DAS

Ciseel?

JAWAB :

Darsu, ST

a. Ciseel adalah sungai bukanlah DAS, yang dahulunya merupakan Sub DAS. Dan

sekarang sesuai dengan peraturan yang baru pada Rancangan Pola

Pengelolaan Sumber Daya Air, bahwa sungai Cisel masuk dalam DAS Citanduy

sehingga tidak ada lagi Sub DAS Ciseel.

Baru Panjaitan, ST., MT

b. Dari 5(lima) rencana pembangunan Bendungan, dipilih yang menjadi prioritas

untuk dalam waktu dekat tahun – tahun ini. Diharapkan dari rencana –

rencana Bendungan dapat terpenuhi pemanfaatan airnya terhadap seluruh

DAS di Wilayah Sungai Citanduy. Dengan adanya TKPSDA Wilayah Sungai

Citanduy diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk pelaksanaan

rencana pembangunan Bendungan yang menjadi potensi di Wilayah Sungai

Citanduy.

C. PEMBAHASAN REKOMENDASI TEKNIS RENCANA PEMBANGUNAN

BENDUNGAN MATENGGENG DAN LEUWIKERIS

1. TANYA :

Dinas SDA dan Pertambangan Kabupaten Kuningan

a. Setiap ada kegiatan atau proyek (contohnya : Mega Proyek Bendung

Cileuweung) di Kuningan selalu dilibatkan setidaknya ada tembusan informasi.

Tetapi mengapa untuk Bendungan Matenggeng belum begitu memerankan

Kabupaten Kuningan?

b. Terdapat salah satu wilayah di Kabupaten Kuningan seperti Desa Mandapajaya

belum menyentuh adanya proyek, karena daerah irigasi disana masih

mengandalkan tadah hujan. Apabila pada musim kemarau, akan mengalami

kekeringan.

JAWAB :

Baru Panjaitan, ST., MT

Kurangnya informasi di Kabupaten Kuningan dikarenakan kurangnya sosialisasi ke

daerah tersebut. Dan informasi mengenai hal-hal tersebut dapat menjadi masukan

untuk BBWS Citanduy supaya adanya sosialisasi dan survey-survey lapangan ke

daerah tersebut, dan daerah-daerah lainnya yang tidak hanya luasan wilayahnya

menjadi mayoritas saja.

2. MASUKAN :

Saeful (Dinas PSDA Kabupaten Cilacap)

Adanya perwakilan dari anggota TKPSDA tiap Kabupaten dan Propinsi yang

terkena dampak Rencana Pembangunan Bendungan untuk melihat lokasi rencana

Bendungan bersama – sama dengan tim dari Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy.

3. MASUKAN :

Mohamad Idali

Tim akan menyetujui adanya rekomendasi dari Rencana Pembangunan Bendungan

apabila adanya tim ahli dalam membaca permasalahan- permasalahan dan

dampak-dampak yang akan timbul apabila Pembangunan tersebut dilaksanakan.

IV. KESIMPULAN DAN PENUTUPAN

Disampaikan oleh : Ketua Sekretariat TKPSDA WS Citanduy

- TKPSDA Wilayah Sungai Citanduy sepakat untuk membuat Rekomendasi Teknis untuk

mendorong kepada Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah

Kabupaten/Kota agar segera membuat MOU lintas Provinsi Jawa Barat dan Jawa

Tengah terhadap Pembangunan Bendungan Matenggeng dan Leuwikeris.

- Ucapan terima kasih kepada anggota TKPSDA WS Citanduy yang memiliki apresiasi dan

antusias cukup tinggi terhadap Rancangan Pola Pengelolaan SDA WS Citanduy

- Sidang Pleno II TKPSDA WS Citanduy di Ciamis ditutup dengan ucapan hamdallah.