NOTULEN SIDANG KE-2 TKPSDA WILAYAH SUNGAI...

15
TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR W I L A Y A H S U N G A I C I T A N D U Y (TKPSDA – WS CITANDUY) Sekretariat : Jl.Prof.Dr.Ir.H.Sutami No.1 Telp: (0265) 741051 Fax. (0265) 741302 Kode Pos 46300 BANJAR–JAWA BARAT, Email : [email protected] NOTULEN SIDANG KE-2 TKPSDA WILAYAH SUNGAI CITANDUY TAHUN 2014 Hari/Tanggal : Kamis - Jumat, 26 – 27 Juni 2014 Tempat : Hotel Santika, Purwokerto I. PEMBUKAAN 1. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya 2. Sambutan Laporan Kegiatan Pembicara : Baru Panjaitan, ST, MT (Kepala Sekretariat TKPSDA WS Citanduy) 3. Sambutan Selamat Datang dari Bupati Banyumas Pembicara : diwakili oleh Drs. Sugeng Hardoyo 4. Sambutan Pembukaan Acara Pembicara : Sarwono, ST., MT.mewakili Kepala Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah - Ketua Harian TKPSDA WS Citanduy periode TA. 2014 5. Pembacaan Do’a Dipimpin oleh : H. Kudrat Heriadi II. PEMBAHASAN A. Materi : “Rencana Alokasi Air Tahunan DAS Citanduy” Narasumber : Baru Panjaitan, ST., MT.(Kepala Bidang OP BBWS Citanduy) Moderator :Marwansyah, ST., M.Eng. (Kepala Seksi Program BBWS Citanduy) Pokok – pokok pembahasan : 1. Tahun 2013 sudah ada rekomendasi alokasi air, namun karena ada perubahan istilah tentang alokasi air dan adanya update data terbaru oleh karena itu dibahas kembali dalam sidang TKPSDA.

Transcript of NOTULEN SIDANG KE-2 TKPSDA WILAYAH SUNGAI...

TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

W I L A Y A H S U N G A I C I T A N D U Y

(TKPSDA – WS CITANDUY) Sekretariat : Jl.Prof.Dr.Ir.H.Sutami No.1 Telp: (0265) 741051 Fax. (0265) 741302 Kode Pos 46300 BANJAR–JAWA BARAT, Email : [email protected]

NOTULEN

SIDANG KE-2

TKPSDA WILAYAH SUNGAI CITANDUY

TAHUN 2014

Hari/Tanggal : Kamis - Jumat, 26 – 27 Juni 2014

Tempat : Hotel Santika, Purwokerto

I. PEMBUKAAN

1. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

2. Sambutan Laporan Kegiatan

Pembicara : Baru Panjaitan, ST, MT (Kepala Sekretariat TKPSDA WS Citanduy)

3. Sambutan Selamat Datang dari Bupati Banyumas

Pembicara : diwakili oleh Drs. Sugeng Hardoyo

4. Sambutan Pembukaan Acara

Pembicara : Sarwono, ST., MT.mewakili Kepala Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah -

Ketua Harian TKPSDA WS Citanduy periode TA. 2014

5. Pembacaan Do’a

Dipimpin oleh : H. Kudrat Heriadi

II. PEMBAHASAN

A. Materi : “Rencana Alokasi Air Tahunan DAS Citanduy”

Narasumber : Baru Panjaitan, ST., MT.(Kepala Bidang OP BBWS Citanduy)

Moderator :Marwansyah, ST., M.Eng. (Kepala Seksi Program BBWS Citanduy)

Pokok – pokok pembahasan :

1. Tahun 2013 sudah ada rekomendasi alokasi air, namun karena ada perubahan istilah

tentang alokasi air dan adanya update data terbaru oleh karena itu dibahas kembali

dalam sidang TKPSDA.

2. Hasilnya akan diungkapkan dihadapan Dirjen oleh Kepala BBWS Citanduy untuk dapat

ditetapkan.

3. Nantinya Neraca air ini yang akan menjadi dasar ketika ada permohonan atau

menggunakan air sari Sungai Citanduy.

4. Data yang digunakan sekarang adalah data tahun 2013, sedangkan data yang

digunakan sebelumnya adalah data tahun 2012.

5. Setiap WS itu diberikan form yang harus diisi. Form A-01 adalah form data pengguna

air, Form A-02 adalah form rencana neraca air yang telah kita isi semua sesuai arahan

Dirjen SDA.

6. Kita telah menyusun Skema Alokasi Air yang menunjukkan debit yang ada di sungai

Citanduy. Dari skema tersebut dapat terlihat penggunaan air pada debit-debit tertentu.

Untuk itu harus kita atur bersama-sama agar pemakaiannya dapat efektif. Jangan

sampai seluruh pola tanam berlangsung secara bersamaan.

7. Untuk Kabupaten-Kota agar skema ini dapat menjadi dasar penetapan Pola Tanam di

daerah masing-masing.

8. Salah satu tujuan dari sidang ke-2 ini adalah rekomendasi ulang TKPSDA WS Citanduy.

9. Berdasaekan hasil lokakarya di Solo, istilah Rencana alokasi air global harus menjadi

rencana alokasi air tahunan. Namun secara substansi, perencanaan alokasi air citanduy

itu sudah sesuai standar Direktorat Jenderal SDA, termasuk data-data.

10. Walaupun yang kita lakukan Cuma di tiga bendung : Manganti, Pataruman,

Bantarheulang, tidak semua. Mudah-mudahan tahun depan kita sudah bisa membahas

empat bendung atau lima bendung.

11. Form A-03 merupakan realisasi alokasi air pada lokasi intake sumber air, form A-06

merupakan pemantauan pelaksanaan alokasi air pada intake pengambilan air, dan form

A-08 adalah neraca air pada sumber air berupa bendung.

12. Masalah kekeringan akan teratasi dengan dibangunnya Bendungan Matenggeng dan

Leuwikeris. Namun saat ini masyarakat belum bisa menerima pembangunan tersebut.

Mudah-mudahan tahun-tahun ke depan masalah-masalah sosial seperti itu akan dapat

teratasi karena pembangunan Bendungan tersebut memiliki tujuan yang mulia untuk

masyarakat.

13. Form A-09 yakni pemantauan realisasi perkembangan tanaman dan panen padi

rendeng / gadu.

Diskusi dan Tanya Jawab

Pertanyaan / masukan

1. Nama : Baihaqi Eka Prasetya

Instansi/organisasi : Dinas PSDA EM Kabupaten Majalengka

a) Dengan adanya rencana alokasi air dapat kita lihat secara global dan detail dan

dikendalikan pemanfaatannya. Pertanyaannya adalah

b) Rencana tahunan ini akan diterapkan kapan? Atau punya periode beberapa tahun?

c) Alokasi air yang dihitung di pemaparan mencakup semua kebutuhan air? Atau

irigasi saja? Dinilainya apakah sekarang atau beberapa tahun ke depan? Semua

das atau DAS Citanduy saja? Atau keseluruhan WS?

d) Data debit yang dipakai updatingnya tiap tahun. Apa data yang digunakan adalah

data tahunan atau data historis?

e) Tentang rencana pembangunan dua waduk kami setuju sekali, antara neraca air

yang terpakai dan terbuang itu sangat jauh sekali.

f) Masukkan selain struktur bendungn mungkin perlu digalakkan laigi konservasinya,

dengan vegetasi dapat meningkatkan debit maksimum dan minimumnya.

2. Nama : Drs. Dadan S, BE.MM

Instansi/organisasi : Dewan Pakar Komunitas Peduli Lingkungan

a) Istilah Global dan Tahunan itu ada dasarnya makanya diubah. Yang krusial dalam

perubahan itu apakah mempengaruhi data yang sudah ada? Atau harus dilengkapi

dengan data yang ada di kita?

b) Masalah pengawasan, permasalahannya yang diawasi dalam kegiatan kon

stekstual program kegiatan dalam pelaksanaan ayau monevnya sendiri, keterlibtan

pengawasan ini menyangkut wilayah, ada yang lintas kota kabupaten, lintas

provinsi. Bagaimana bentuk pengawasannya yang fokus agar tidak overlaping?

c) Ketahanan air dan ketahanan pangan. Kita dibatasi pertahun atau per lima tahun

atau memprediksi saat ini dan masa yang akan datang. Bukan hanya air dan

pangan namun juga energi yang dapat kita manfaatkandi masa yang akan datang.

Sinergi sungai-sungai yang ada bagaimana? Saling keterkaitan antar anak sungai

dan sebagainya, bagaimana korelasinya apakah kita bisa menghitung keseluruhan

atau wilayah saja.

3. Nama : H. Kudrat

Instansi/organisasi : Mitra Cai

a) Kami kan pengguna air, pola tanam padi-padi-palawija yang tadi disebutkan jangan

diubah makanya harus disosialisasikan. Karena dapat mengurangi beban

tanah,tanah juga harus istirahat, juga untuk mengurangi konflik

b) Kami sungai Citalahab, anak sungai ciseel yang merupakan anak sungai citanduy.

Jadi cucu sungai citanduy. Tidak termasuk WS sungai, mudah-mudahan

kedepannya ada perhatian tidak terkotak-kotak oleh Wilayah Sungai.

Tanggapan

1. Nama : Baru Panjaitan

Rencana Alokasi Air yang kita buat apakah lima tahun atau tahunan. Ini Tahunan

maka dari itu dibahas setiap tahun di TKPSDA. Peraturan dari Dirjen itu harus

rencana alokasi air tahunan dan rinci. Dari tahunan itu bisa dirinci jadi per 15 hari

atau bulanannya.

Kalau ini sudah ditetapkan, katakanlah bulan Oktober, nanti kita sarankan ke

dinas-dinas untuk ditetapkan di tahun berikutnya, yakni 2015. Nanti untuk 2016

kita susun rencana alokasi air pada tahun 2015 karena data itu setiap tahun bisa

berubah.

Apakah ini hanya mencakup irigasi? Bukan hanya irigasi, seluruh kebutuhan air

termasuk industri, PDAM, sudah termasuk. Maka dari itu jika ada permohonan data

kebutuhan air ke dinas bapa-bapa mohon dibantu diberikan data-data yang

teraktual.

Pada unit hidrologi kami perintahkan agar datanya harus aktual di lapangan, tidak

boleh dikarang. Jadi data-data ini ril

Apakah hanya DAS Citanduy atau WS? Kalau neraca air itu secara menyeluruh WS.

Di Alokasi air ini, ketika kita presentasi di JKT, merea menanyakan mana DAS

Prioritas, kami jawab DAS Citanduy karena DAS yang luasnya 80% WS Citanduy.

Oleh karena itu disepakati DAS Citanduy untuk alokasi air. Kalau untuk neraca air,

kita total seluruh DAS yang ada di WS Citanduy. Memang tidak ada yang

sempurna, namun setiap tahun akan kita perbaiki terus sehingga terus terupdate.

Yang penting sekarang sudah ada dulu walaupun belum sempurna.

Dari Jakarta sudah mengatakan bahwa Citanduy bisa yang pertama ditetapkan

Alokasi Airnya, namun tetap harus ada rekomendasi ulang dari TKPSDA WS

Citanduy.

Data Debit Historis? Ini aktual, jadi unit hidrologi kita itu concern, jadi memang

dari pusat data itu harus aktual. Dasar pemberian izin penggunaan air harus

berdasarkan alokasi air.Sekarang itu semua yang mengambil air dari sungai harus

ada izin, termasuk PDAM. Jadi ini tidak historis, kalau historis itu akan berantakan.

Jadi yang kita jaga apabila ada suatu saat yang mengecek, data yang kita berikan

sesuai dengan keaadaan sebenarnya.

Konservasi kita tidak bahas di alokasi air, nanti itu di rencana pengelolaan sumber

daya air.

Bagaimana cara pengawasan? Dalam siklus alokasi air harus ada pengawasan,

memang harus dari kita, jadi kita lakukan pengawasan itu agar data-data yang ada

itu rill, pemantauan kita lakukan pada debit. Tetap kita awasi dalam pelaksanaan,

jangan sampai ada yangberikan debit tidak sesuai data lapangan. Kebetulan saat

ini sedang dilakukan studi tentang rasionalisasi stasiun hidrolgi.

Pola tanam mohon mengacu ke rencana alokasi air apabila ini ditetapkan, dan

apabila ini sudah ditetapkan menteri maka akan kami distribusikan ke seluruh dinas

di kabupaten kota dan provinsi. Mari sama-sama bersepakat menetapkan pola

tanam dan memberikan izin air mengacu pada rencana alokasi air.

Apakah jika kab kota tidak punya anggaran untuk membantu sungai yang di luar

wilayah kerja pusar bisa dibantu oleh pusat tapi ada tata caranya. Ada yang melalu

DAK TPOP, dsb. Kami tidak mungkin melaporkan yang tidak kami tahu. Jika mau,

bisa. Pembatasan tidak masalah, namun supaya punya tanggung jawab masing-

masing dalam satu kesatuan Wilayah sungai.

2. Nama : Marwansyah, ST., M.Eng.

Jika masih ada pertanyaan kepada Pak Baru, beliau tidak akan menutup diri. Jadi

jika masih ada pertanyaan dapat langsung datang ke kantor, atau kirim email.

Kalau Bapak-bapak setuju sore ini kita buap rekomendasi rencana alokasi air, tidak

menunggu besok karena sekarang masih fresh. (audience setuju).

B. Materi : Rekomendasi Penetapan Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) dan

Rencana Alokasi Air Rinci (RAAR) di DAS Citanduy pada Wilayah Sungai

Citanduy Tahun 2014

Moderator :

1. Baru Panjaitan, ST., MT. (Kepala Sekretariat TKPSDA WS citanduy)

2. Marwansyah, ST., M.Eng (Kasi Program)

Pokok – pokok pembahasan :

1. “Format Rekomendasi Penetapan RAAT dan RAAR dibacakan oleh moderator dan

dikoreksi bersama-sama oleh forum.”

2. Tahun 2013-2014 diubah menjadi tahun 2014.

3. Rekomendasi tahun 2014 harus ada redaksi yang mengantarkan rekomendasi tahun

2013 kepada rekomendasi tahun 2014.

4. Nama rencana air Global diganti menjadi rencana air tahunan, jadi ini belum ada di

redaksi. Dasar perubahan tersebut adalah dari lokakarya alokasi air yang dilaksanakan

di Solo. Harus ada dasar perubahan tersebut adala ketika lokakarya di Solo tersebut.

5. Kalau adanya perubahan, dengan di sini ada rekomendasi, jadi anggap saja yang 2013

itu TKPSDA Citanduy sudah mengusulkan, tidak usah dimasalahkan. Mungkin yang

datang ketika penetapan rekomendasi tahun 2013 lalu akan merasa tidak enak karena

rekomendasinya tidak dianggap. Namun harus disepakati dan dimengerti dulu oleh

seluruh anggota akan hal tersebut bahwa yang 2013 tidak dianggap jadi rekomendasi

mulai dianggap dari tahun 2014.

6. Di Poin 3 dipanjangkan Rencana Air Tahunan dan Rinci.

7. “Setelah forum melakukan diskusi, akhirnya seluruh anggota mencapai kata sepakat.”

C. Materi : Diskusi Menggali Isu dan Permasalahan Aktual Saat Ini Tentang

Konservasi SDA

Pimpinan Sidang : Dr. Ir. Untung Budi Santosa, M.Sc. (Kepala BBWS Citanduy)

Pokok – pokok pembahasan :

1. Konservasi merupakan salah satu tupoksi dari BBWS Citanduy selain pengendalian daya

rusak air dan Pendayagunaan Sumber Daya Air.

2. Perlindungan Kawasan Resapan Air Pada Daerah Hulu:

a. Penetapan sebagai kawasan lindung yang tersebar menjadi hutan lindung, hutan

konservasi, kawasan lindung karst,

b. Pengawasan dan pembatasan kegiatan budidaya

3. Perlindungan Kawasan Resapan Air di Kawasan Permukiman Perkotaan:

a. Penetapan sebagai kawasan lindung yang tersebar menjadi hutan lindung, hutan

konservasi, kawasan lindung karst,

b. Pengaturan RTH (Ruang Terbuka Hijau) Kota, Sempadan Sungai dan Sempadan

Jalan, KDB (Maksimal 60%)

4. Perlindungan Kawasan Resapan Air di Kawasan Permukiman Perkotaan:

a. Penetapan sebagai kawasan lindung yang tersebar menjadi hutan lindung, hutan

konservasi, kawasan lindung karst,

b. Pengaturan RTH (Ruang Terbuka Hijau) Kota, Sempadan Sungai dan Sempadan

Jalan, KDB (Maksimal 60%)

5. Rencana Waduk di WS Citanduy:

i. Rencana Waduk Manonjaya

ii. Rencana Waduk Leuwikeris

iii. Rencana Waduk Matenggeng

iv. Rencana Waduk Cikembang

v. Rencana Waduk Binangun

6. Manfaat Bendungan Matenggeng:

a. Untuk Air Baku 880.984 orang pada tahun 2033

b. Melayani Daerah Irigasi (27.651 ha)

c. Untuk PLTA sebesar 28,28 MW

7. Manfaat Bendungan Leuwikeris:

a. Untuk Air Baku 455 liter/detik

b. Melayani Daerah Irigasi Lakbok Utara (6219 ha) Kota Banjar (1100 ha)

c. Untuk PLTA sebesar 14 MWH

8. Upaya Pembangunan Fisik yakni Pemabngunan 72 Embung

a. Jangka Pendek 16 buah

b. Jangka Menengah 27 buah

c. Jangka Panjang 29 buah

9. Konservasi merupakan salah satu tupoksi dari BBWS Citanduy selain pengendalian daya

rusak air dan Pendayagunaan Sumber Daya Air.

10. Perlindungan Kawasan Resapan Air Pada Daerah Hulu:

a. Penetapan sebagai kawasan lindung yang tersebar menjadi hutan lindung, hutan

konservasi, kawasan lindung karst,

b. Pengawasan dan pembatasan kegiatan budidaya

Pertanyaan / masukan

1. Nama : Sudrajat

Instansi : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Ciamis

Kalau kita melihat DAS yakni Daerah yang dibatasi oleh morfologi vegetasi yang

ada di dalamnya, bukan dari wilayah administrasi. Dari segi untuk menahan air

ada dari sistem penanaman dan sipil teknis. Di Ciamis Sebetulnya penutupan lahan

sangat bagus, 2013 kita menanam 7000 batang dan mendapat peringkat ke-12

se-Indonesia penutupan lahan terbaik. Di Ciamis penutupan sangat bagus, sipil

teknisnya, kami memerlukan beberapa tahanan agar sedimen itu dapat ditahan.

Kenapa sedimen tersebut masih tinggi terus di Citanduy, ikan-ikan besar sudah

tidak masuk dalam Citanduy.

Ada penelitian bahwa di pinggir-pinggir sungai Citanduy itu jenis tanahnya cepat

larut dengan air. Bagaimana cara menanggulanginya?

Lahan kritis sebanyak 60% butuh sipil teknis.

Saya Minta ada kesamaan kerjasama dari penutupan lahannya sudah bagus tapi

sipil teknisnya kurang, kami memohon ke BBWS kerja sama dalam menanggulangi

permasalahan dalam hal erosi dalam hal sipil teknis. Di Hulu citanduy perlu

penanganan untuk dibuat check dam yang diperkirakan butuh 1,7 milyar namun

APBD kami tidakmencukupi, jadi memohon kerja sama dari BBWs Citanduy.

2. Nama : Eko Sulistyadi

Instansi : Yayasan Bentang Swara Nurani Masyarakat

Sedimentasi yang terjadi di Segara Anakan, apa tanggapan menteri Pekerjaan

Umum mengenai perkembangan sedimentasi Segara Anakan. Bagaimana jika

untuk Segara Anakan membuat tema yang besar, salah satunya membuat batu

bata dari sedimentasi di Segara Anakan. Peran serta masyarakat bisa dikerahkan,

sehingga terasa perhatian dari pemerintah ke Segara Anakan.

Jika penyudetan terasa berat oleh masyarakat Jawa Barat, maka ide

pemberdayaan ekonomi di daerah sedimentasi bisa digunakan sebagai alternatif.

Jawaban

1. Nama : Untung Budi Santosa

Instansi : BBWS Citanduy

Ada TKPSDA yang di mana kita bisa membicarakan permasalhan-permasalhan ini.

Dan ada satu lagi yakni GNKPA, lebih keteknokratik. Perbedaannya TKPSDA punya

payung hukumnya yakni pola.

Dana 1,7 M masih visible, kami juga harus menggandeng pemerintah daerah untuk

menyelesaikan permasalahan-permasalaha ini. Jadi sarannya OK.

Nanti kita coba buat forum lebih spesifik di wilayah-wilayah yang lebih spesifik,

dengan teman-teman yang terkait, berada di lokasi tersebut agar tidak hanya jadi

sekedar wacana untuk menyelesaikan masalah-masalah yang Bapa sebutkan tadi.

Kami sudah mendiskusikan untuk Pancangsanak. Tapi masih pada tahap

konservasi. Karena itu di daerah konservasi, maka tidak ada kegiatan ekonomi di

dalamnya. Karena masih menggunakan label konservasi maka APBN tidak bisa

diturunkan.

D. Materi : Koordinasi dan sinkronisasi kegiatan Pengelolaan SDA antar instansi

dengan Rencana Strategis Pengelolaan SDA WS Citanduy 2015 - 2019

(Aspek Konservasi SDA)

Narasumber :

1. Marwansyah, ST., M.Eng (Kepala Seksi Program BBWS Citanduy)

2. Arif Rahman Salam (Kepala Seksi Program DAS BPDAS Cimanuk-citanduy)

Moderator : Drs. Dadan S, BE.MM

Pokok – pokok pembahasan :

I. Narasumber : Marwansyah St., M.Eng

1. Visi BBWS Citanduy Terwujudnya kemanfaatan Sumber Daya Air bagi

kesejahteraan masyarakat di Wilayah Sungai Citanduy.

2. Wilayah Sungai Citanduy terdiri dari 24 DAS, dimana DAS yang terbesar adalah

DAS Citanduy.

3. Aspek Konservasi merupakan salah satu visi dari Balai Besar Wilayah Sungai

Citanduy yang menjadi fokus harus dilaksanakan secara terpadu dan

berkelanjutan.

4. Pengelolaan sumber daya air dilakukan melalui 2, pertama adalah upaya dan kedua

adalah penyelenggaraan.

5. Dalam pengelolaan sumber daya air ada pola pengelolaan sumber daya air yang

merupakan kerangka dasar yang disusun 20 tahunan. Dan di Balai Besar Wilayah

Sungai Citanduy Pola Pengelolaan Sumber Daya Air sudah ditetapkan pada tahun

2013.

6. Pola pengelolaan Sumber Daya Air berbasis wilayah sungai yang dijabarkan dalam

Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air (20 Tahun) yang akan dijabarkan melalui

Restra (Rencana Strategis) 5 tahunan dan dijabarkan lagi melalui rencana kegiatan

tahunan.

7. Mengenai aspek konservasi diatur dalam UU Nomor 7 Bab III Aspek Konservasi

Sumber Daya Air, yaitu menjaga kelangsungan keberadaan daya dukung, menjaga

daya tampung dan menjaga fungsi sumber daya air.

8. Bahwa di wilayah sungai Citanduy terdapat 45% lahan tidak kritis dan 55% lahan

kritis dengan penjabaran 0,56% lahan sangat kritis, 3,51% lahan kritis, 16,58%

lahan agak kritis dan 34,21% lahan potensial kritis.

9. Segara anakan merupakan tempat bermuaranya 5 sungai besar di Wilayah Sungai

Citanduy yaitu S. Citanduy, S. Cibeureum, S. Cimeneng, S. Cikonde dan Sudetan

Cimeneng. Dimana sungai-sungai tersebut membawa sedimen yang sebagian

besar sedimennya diendapkan di Segara Anakan.

10. Rencana Kegiatan Konservasi –BBWS Citanduy (RENSTRA 2015-2019)

II. Narasumber : Arif Rahman Salam.

1. Wilayah k terja meliputi 13 kapupaten kota. Berdasarkan pewilayahan DAS, terdri

112 DAS.Termasuk dari 108 DAS Kritis di Indonesia, termasuk 14 DAS Rawan

bencana.

2. Tingkat erosi DAS Citanduy, meskipun tutupan lahan Citanduy lebih bagus

dibandingkan Cimanuk.tetapi bahaya erosi masih cukuptinggi. DAS Ciseel yang

paling tinggi.

3. DAS Cintanduy, pada daerah cihaurbeuti, tutupan lahannya bagu tapi terjadi

banjir bandang. Sehingga dapat disimpulkan tanahnya labil.Curah hujan sangat

tinggi tapi ironinya pada saat musim kemarau masih ada daerah yang mengalami

kekeringan.Sehingga permasalahannya adalah bagaimana menahan air lebih

lama sebelum ke laut.

4. Penyebab erosi:

a. Curah hujan DAS Citanduy cukup tinggi

b. Kondisi kelerengan agak curam-sanagt curam

c. Kondisi tutupan lahan,

d. Kerapatan vegetasi , sedang

e. Lahan yang sangat kritis berada di dayeuhluhur, sebagian di daerah gunung

syawal.

f. Jika berdasarkan sub das: sub das cikawung yang paling dominan. Bisa

dijadikan dasar penanganan .berdasarkan administrative kondisi lahan kritis

berada di ciamis dan cilacap.

g. Di DAS Citanduy 69 rb merupakan kawasan lindung.

h. Kondisi hulu di DAS Citanduy tidak ada yang dikategorikan baik kinerja DAS

nya.

i. DAS Citanduy memiliki kerawana limpasan banjir yang sangat tinggi,

termasuk daerah rawan longsor.

j. Pengelolaan DAS terpadu untuk DAS Citanduy, (permasalahan ws Citanduy).

Diskusi dan Tanya Jawab

Pertanyaan / masukan

1. Nama : Eko Sulistyadi

Lembaga : Yayasan Bentang Swara Nurani Masyarakat

Apakah jika memanfaatkan sedimentasi di segara anakan untuk lumpurnya dijadikan

bata itu melanggar hukum? Dikatakan tindak pencurian? Jika tidak, saya akan

mengajak teman-teman saya untuk memanfaatkan hal tersebut dengan mendirikan

pabrik bata.

2. Nama : Ir. Ishak

Lembaga : Yayasan Pelestarian Alam dan Lingkungan Hidup Kota Banjar

Pemerintah agar melakukan langkah tegas untuk memelihara alam ini. Saya

menyarankan ke goverment bagaimana membina masyarakat agar sadar bahwa itu

untuk kepentingan kita sendiri di masa yang akan datang.

3. Nama : Warsidi

Instansi : Bappeda Kab. Pangandaran

- Kami di TKPSDA masih tamu, dan kami maklumi karena. Dari paparan tadi saya

belum melihat ada pemisahan data terkait pangadaran, jadi kalau tahun ini masih

ciamis kami maklumi, tapi kalau rencana yaitu 2015 ke sana belum terlihat ada

pemisahan Kabupaten Pangadaran. Mohon tanggapannya dari kehutanan maupun

BBWS.

- Kami 2015 menyusun RPJMD dan RTRW apabila ada sinkronisaasi terkait data

mungkin kami bisa mengakomodir terutama permasalhana-permasalhaan terkait

wilayah. Kami perlu data dengan pihak-pihak terkait, kami masih terkumpul

masalahan pendanaan dan data, jadi mohon dukungan dari pihak BBWS dan pihak

terkait dalam hal input untuk penyusunan dokumen-dokumen perencanaan di kab.

Pangandaran.

4. Nama : Bu Nani

Instansi : Bappeda Kab. Pangandaran

- Terima kasih kita sudah disejajarkan dengan kabupaten lain.

- Kaitan dengan dokumen tadi, kita sedang menyusun RTRWkab pangandaran tahun

ini. Mungkin kita perlu komitmen apakah ini kawasan konservasi mana yang

kawasan industri. Mohon masukannya.

Tanggapan:

Nama : Marwansyah

1. Memang saat ini semua mata mengarah ke segara anakan, jadi kita harus berbicara

hati-hati jika berbicara terkait segara anakn.

2. Delft pernah melakukan studi yang merekomendasikan bahwa sudetan itu akan

menimbulkan masalah baru. Bahwa sebenarnya energi/ prisma pasang surut apabila

kita menyediakan ke dalaman yang pas itu secara alamiah akan bisa mengambil

sedimentasi yang ada di segara anakan walaupun itu masih perlu studi lebih lanjut.

3. Nippon juga melakukan studi

4. Penanganan segara anakan ini membutuhkan suatu analisis yang tepat, apakah

dengan sudetan.

5. Kami juga di BBWS sedang melakukan studi, sebenarnya pola d=sedimentasi di Segara

anakan itu seperti apa.

6. Dari pihak jawa tengah akan mengaggap bahwa sudeta harus jadi sementara dari pihak

jawa barat yang dulu menolak keras kita belum tahun tanggapannya saat ini, perlu

dikaji lebih lanjut.

7. Ada investor yang ingin mengambil material dari segara anakan, pembiayaan dari

mereka, dan materialnya mereka bawa keluar. Tapi setelah dilakukan analisis oleh

pimpinan kita, bahwa di sana mereupakan daerah konservasi sehingga yang rencana

dilakukan investor itu tidak direkomendasikan.

8. Jadi setiap kegiatan yang dulakukan di WS Citanduy itu ada perizinannya, jadi kegiatan

yang rencana dilakukan Bapak-bapak di segara anakan itu perlu ada perizinannya

terlebih dahulu.

9. Terkait dengan pangandaran, bahwa kita dari bbws citanduy dua kali kita telah

melakukan kegiatan yakni di cikidang kemudian di tahun ini ada studi-studi tentang air

baku, dan di sukahurip juga, walaupun ada kesu;ian karena ternyata lokasi as bendung

berada di lahan perhutani. Jadi jika ada kebutuhan data dari kabupaten pangandaran

mohon hubungi kami dan kami akan berusaha sebisa mungkin untuk membantu.

10. Bapak mengajukan perizinannya ke kementerian pekerjaan umum, masuk ke izin

pengambilan komoditas.

Nama : Arif Rahman Salam

1. Faktor manusia memang sangat penting. Program di Jabar sendiri tahun ini

direncanakan Peda Jabar tentang pengelolaan DAS.

2. Komitmen Jabar juga bisa dilihat dari Kepgub tentang penanggulangan lahan kritis

3. Kemudian ke depan kami sendiri dari BPDAS ingin mencoba melakukan pelatihan

kepada tokoh desa dan masyarakat.

4. Kualitas air yang bagus yang datang dari hutan sebenarnya kita juga banyak yang

seperti itu. Jadi konservasi di kita itu perlu dilakukan dari sumber mata air di hulu. Air

di mata air itu kualitasnya terlihat bagus dan mulai terlihat jelek dimana sudah ada

aktivitas masyarakat.

5. Untuk kab. Pangandaran kita juga sudah mengundang beberapa dinas di kab,

pangandaran, salah satunya dinas KPK. Jadi itu salah stu bentuk komitmenkami

terhadap kab. Pangandaran.