Nona Senja

1
Nona senja Kenapa senja itu indah? Kamu tahu apa yang membuat senja terlihat istimewa? Karena senja hanya singgah sebentar saja, setelah siang yang melolong, setelah sore yang sendu, senja akan datang menghantarkan langit menuju malam, walaupun hanya sebentar senja datang, tapi senja dapat memperlihatkan keindahannya yang elok, memberi ketenangan walau sesaat. Pagi ini terlihat mendung, aku melihat dari balik jendela, menatap ke arah lautan langit yang sedikit menghitam, kulihat ke arah jalan yang tepat berada di depan rumahku, seperti biasanya orang-orang bersiap menuju tempat bekerja atau sekolahnya, tak terasa jam ditangaku menujukan pukul 07.00, yang berarti waktunya aku bergegas menuju sekolah, tak sadar begitu lamanya tadi aku tenggelam dalam lamunanku, dengan sedikit terburu-buru aku memacu motor beatku, dengan keceptan 80 km/jam aku menembus kerumanan kemacetan di kota, tak terasa aku sudah tiba digerbang sekolahku, bergegas aku memparkirkan motorku.terdengar suara peluit yang keras dari pak harto guru olahragaku, memberi intruksi untuk bergegas masuk karena kelas akan segera dimulai, “selamta pagi pak” sapaku ramah ke pak harto, “kamu lagi dava, kapan kamu jadi anak yang ga suka terlambat?, masukkan bajunya, cepet masuk ke kelas sana!” dengan kumis khas seperti ulut bulu yang bergelantungan diatas bibirnya, pak harto selalu menjawab sapaan ku tegas seperti biasanya, hitung-hitung dinasehatin pak harto jadi siraman rohani pagi bagiku. Siang ini kelas terasa begitu membosankan, tak seperti biasanya waktu berjalan begitu lambat hari ini, Aku menatap dan menerawangan keluar jendela dengan tatapan kosongku berharap agar bel pulang sekolah cepat berbunyi, tak lama aku melihat nidya dari luar jendela, aku melihat

description

cerita sendu

Transcript of Nona Senja

Page 1: Nona Senja

Nona senja

Kenapa senja itu indah?

Kamu tahu apa yang membuat senja terlihat istimewa? Karena senja hanya singgah sebentar saja, setelah siang yang melolong, setelah sore yang sendu, senja akan datang menghantarkan langit menuju malam, walaupun hanya sebentar senja datang, tapi senja dapat memperlihatkan keindahannya yang elok, memberi ketenangan walau sesaat.

Pagi ini terlihat mendung, aku melihat dari balik jendela, menatap ke arah lautan langit yang sedikit menghitam, kulihat ke arah jalan yang tepat berada di depan rumahku, seperti biasanya orang-orang bersiap menuju tempat bekerja atau sekolahnya, tak terasa jam ditangaku menujukan pukul 07.00, yang berarti waktunya aku bergegas menuju sekolah, tak sadar begitu lamanya tadi aku tenggelam dalam lamunanku, dengan sedikit terburu-buru aku memacu motor beatku, dengan keceptan 80 km/jam aku menembus kerumanan kemacetan di kota, tak terasa aku sudah tiba digerbang sekolahku, bergegas aku memparkirkan motorku.terdengar suara peluit yang keras dari pak harto guru olahragaku, memberi intruksi untuk bergegas masuk karena kelas akan segera dimulai, “selamta pagi pak” sapaku ramah ke pak harto, “kamu lagi dava, kapan kamu jadi anak yang ga suka terlambat?, masukkan bajunya, cepet masuk ke kelas sana!” dengan kumis khas seperti ulut bulu yang bergelantungan diatas bibirnya, pak harto selalu menjawab sapaan ku tegas seperti biasanya, hitung-hitung dinasehatin pak harto jadi siraman rohani pagi bagiku.

Siang ini kelas terasa begitu membosankan, tak seperti biasanya waktu berjalan begitu lambat hari ini, Aku menatap dan menerawangan keluar jendela dengan tatapan kosongku berharap agar bel pulang sekolah cepat berbunyi, tak lama aku melihat nidya dari luar jendela, aku melihat