NOMOR 40 49 (2) 8 dan

29
otl, GUBERNUR SUMATERA UTARA PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA NOMOR 40 TAHUil 2011 TENTANG TUGAS, FUII|GSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TATA RUAI{G DAN PERMUIGMAN PROVINSI SUMATERA UTARA DENGA!* RAH}IAT TUHAN YANG IiAHA ESA GUBERNUR SUMATERA UTARA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Fasal 49 ayat (2) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara, ditegaskan uraian tugas, Fungsi dan Tata Kerja masing-masing labatan Struktural pada Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara, akan diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Gubernur; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaKud dalam huruf a, perfu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Atjeh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1103); Undang-Undang Nomor I Tahun L974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia 1985 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3318); Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa KonstruKi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833); 2. 4.

Transcript of NOMOR 40 49 (2) 8 dan

otl,

GUBERNUR SUMATERA UTARA

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARANOMOR 40 TAHUil 2011

TENTANG

TUGAS, FUII|GSI DAN URAIAN TUGASDINAS TATA RUAI{G DAN PERMUIGMAN

PROVINSI SUMATERA UTARA

DENGA!* RAH}IAT TUHAN YANG IiAHA ESA

GUBERNUR SUMATERA UTARA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Fasal 49 ayat (2) Peraturan Daerah Provinsi

Sumatera Utara Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan

Uraian Tugas Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara, ditegaskan

uraian tugas, Fungsi dan Tata Kerja masing-masing labatan Strukturalpada Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara, akan diatur dan

ditetapkan dengan Peraturan Gubernur;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaKud dalam hurufa, perfu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Tugas, Fungsi dan

Uraian Tugas Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi

Sumatera Utara;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah

Otonom Propinsi Atjeh dan Perubahan Peraturan Pembentukan

Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1956 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 1103);

Undang-Undang Nomor I Tahun L974 tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974

Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43

Tahun 1999 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun

1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3890);

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun

(Lembaran Negara Republik Indonesia 1985 Nomor 75, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3318);

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa KonstruKi(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833);

2.

4.

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2A02 tentang Bangunan Gedung

(Lembaran Negara Republik Indonesia 2002 Nomor 134, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a2a7);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tenfang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

7. Undang-Undang Nomor l Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

B. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2A04 tentang Sumber Daya Air

(Lembaran Negara Republik Indonesia 2004 Nomor 32, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a377);

9. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2A04 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4389);

10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2AO4 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2AA4 Nomor 104, Tambahan Negara Republik Indonesia 442L);

11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor L25,

Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 4437),

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 72 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,

Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 4844);

12. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AA4 Nomor L26,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aa30;

13. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2AA7 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia 2007 Nomor 68, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

t4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Persampahan

(Lembaran Negara Republik Indonesia 2008 Nomor 69, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aB51);

15. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5188);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi

Kegiatan Instansi Veftikal di Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3373);

3

17. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang Rumah Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 69,Tambahan Lembaran Negara nomor 3573) sebagaimana diubahdengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2005 tentangperubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun t994 tentangRumah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4515);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan

Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor L97, Tambahan LembaranNegara Republik trndonesia Nomor 4018) sebagaimana diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 20A2 tentangperubahan atas Peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipit datam labatanStruKural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor

33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4L94);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan

Kualitas Air dan Pengendalian Pencemnran air (Lembaran lrlegara

Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor aL6L);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pengangkatan,

Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);

21. Peraturan Pemerintah Nornor 16 Tahun 2005 tentang Pengembagan

Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4490;

22. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan

Pelakanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang

Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Nlomor 4532\;

23. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4578);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

25. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2A07 tentang Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan

keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD, dan

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan daerah kepada

Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4693);

4

26. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2AA7 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi

dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nornor &2, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4737);

27. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4741);

28. Peraturan Pemerintah Nornor Perahrran Pemerintah Nomor 7 Tahun

2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan

Lembaran Negara Repubtik Indonesia Nomor 4816);

29. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor a833);

30.Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahanyang tt4enjadi Kewenangan Provinsi Sumatera Ufara (Lembaran

Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 6, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6);

3l.Peraturan Daerah Nomor B Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Daerah

Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor B, Tambahan Lembaran

Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 8);

Menetapkan i

MEMUTT'SKAN:

PERATURAN GUBERNUR TENTANG TUGA9 FUNGSI DAN

URAIAN TUGAS DINAS PENATAAN RUANG DAN

PERMUKIMAI{ PROVINSI SUMATERA UTARA.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaKud dengan:

1. Daerah adatah Provinsi Sumatera utara;

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur

Penyelenggara Pemeri ntah Provinsi Sumatera Utara;

3. Pemerintah Daerah adalah penyelenggara urusan oleh Pemerintah Daerah dan

Dewan Perwakitan Rakfat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan

dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

4. Kepala Daerah adalah Gubernur Sumatera Utara, yang selanjutnya disebut Gubsu;

5

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga

Penruakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara sebagai unsur Penyelenggara

Daerah;

6. Perangkat Daerah Provinsi adalah unsur pembantu Gubernur dalam penyelenggaraan

Pemerintah Daerah terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah dalam bentuk Badan,

Satuan, Kantor dan Rumah Sakit Daerah;

7, Wakil Gubernur adalah Wakil Gubernur Sumatera Utara, yang selanjutnya disebutWagubsu;

B. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Provinsi Surnatera Utara yang

selanj utnya disebut Setdaprovsu;

9. Sekretaris Daerah adatah Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara yang selanjutnya

disebut Sekdaprovsu;

70. Sekretaris Dewan adalah Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi

Sumatera Utara yang selanjutnya disebut Sekwanprovsu;

11, Daerah Otonom selanjutnya disebut Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang

mempunyai batas-batas daerah tertentu, y?ng berwenang mengatur dan mengurus

urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa

sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam Sistem Negara Kesatuan Republik

Indonesia;

t2. Otonomi Daerah adalah lrak, wewenang dan kewajiban Daerah Otonom untuk

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat

setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

13. Desentralisasi adalah penyerahan urusan dan/atau kewenangan Pemerintahan oleh

Pemerintah kepada Daerah Otonom dalam kerangka dan Sistem Negara Kesatuan

Republik Indonesia;

74. Dekonsentrasi adalah pelimpahan kewenangan dari Pemerintah kepada Gubernur

sebagai Wakil Pemerintah dan/atau Perangkat Pusat di daerah;

15. Kabupaten dan Kota adalah Kabupaten dan Kota di lingkungan Provinsi Sumatera

Utara;

76. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa

dari pemerintah Provinsi kepada kabupatenlkota dan/atau desa serta dari pemerintah

kabupaten kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu;

L7. Dinas Daerah adatah Dinas Penataan Ruang dan Permuktman Provinsi Sumatera

Utara;

18. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi

Sumatera Utara;

19. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,

termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan

makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya;

20. Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang;

ZL. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan

prasarana dan sarana yang befungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi

masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional;

26_

22.

23.

24.

32,

33.

6

Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan

ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang;

Kawasan adalah wilayah yang memilikifungsi utama lindung atau budi daya;

Kawasan andalan adalah sebahagian kawasan budi daya di ruang darat maupun

ruang laut yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong pedumbuhan

ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan sekitarnya;

25. Kawasan pemukiman adalah bahagian dari lingkungan hidup di suatu kawasan

27.

lindung baik berupa kawasan pertumbuhan maupun perdesaan yang befungsisebagai tempat tinggal dan lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukungperikehidupan dan penghidupan;

Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pedanian,

termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai

tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan

kegiatan ekonomi;

Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian

dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan

dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi;

Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi

kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya

buatan;

Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk

dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya

manusia, dan sumber daya buatan;

Kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan

pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber

daya alam teftentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki

keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis;

Kawasan metropolitan adalah kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan

perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan kawasan

perkotaan di sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkan

dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan jumlah penduduk

secara keseluruhan sekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta) jiwa;

Kawasan strategis provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan

karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap

ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.

Ruang terbuka h'tjau adalah area memanjangfialur dan/atau mengelompoK yang

penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh

secara alamiah maupun yang sengaja ditanam;

30.

34. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat Unggal atau hunian dan

sarana pembinaan keluarga;

35. Perumahan adalah kelompok rurnah yang befungsi sebagai lingkungan tempal

tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana

lingkungan;

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang

berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan

tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan Yang mendukung

perikehidupan dan penghidupan;

28.

29.

31.

37.

7

Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan

lingku ngan permuki man dapat berfungsi sebagai mana mestinya ;

Sarana lingkungan adalah fasililas penunjang, yang berfungsi untuk penyelenggaraan

dan penqembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya;

Kawasan siap bangun adalah sebidang tanah yang fisiknya telah dipersiapkan untukpembangunan perumahan dan permukiman skala besar yang terbagi dalam satu

lingkungan siap bangun atau lebih yang pelaksanaannya dilakukan secara bertahap

dengan lebih dahulu dilengkapi dengan jaringan primer dan sekunder prasarana

lingkungan sesuai dengan rencana tata ruang lingkungan yang ditetapkan olehPemerintah Daerah Tingkat II dan memenuhi persyaratan pembakuan pelayanan

prasrana dan sarana lingkungan;

Lingkungan siap bangun adalah sebidang tanah yang merupakan bagian dari

kawasan siap bangun ataupun berdiri sendiri yang telah dipersiapkan dan dilengkapi

dengan prasarana lingkungan dan selain itu juga sesuai dengan persyaratan

pembakuan tata lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan pelayanan

lingkungan untuk membangun kaveling tanah matang;

Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruKi yang menyatu

dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di

dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan

kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan

usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus;

Penyelenggaraan bangunan gedung adalah kegiatan pembangunan yang meliputi

proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, sefta kegiatan pemanfaatan,

pelestarian, dan pembongkaran;

Pemanfaatan bangunan gedung adalah kegiatan memanfaatkan bangunan gedung

sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan, termasuk kegiatan pemeliharaan,

perawatan, dan pemeriksaan secara berkala;

39,

40.

44. Pemeliharaan adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta

45.

prasarana dan sarananya agar selalu layak fungsi;

Perawatan adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan

gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan

gedung tetap laik fungsi;

Sampah adalah limbah padat yang Mra.sal dari lingkungan permukiman, bukan bahan

berbahaya dan beracun, yang dianggap tidak berguna lagi;

Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan

berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah;

Tempat penampungan sernentara adalah tempat sebelum sampah diangkut ke

tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu;

adalah tempat dilaksanakannya kegiatan

ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan

Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku adalah air

yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air

hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum;

Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau

tanpa proses pengolahan yang rnemenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung

diminum;

41.

42.

43.

49.

50.

47,

Tempat pengolahan sampah terpadupengumpulan, pemilahan, penggunaan

pemrosesan akhir sampah;

51.

57.

58.

59.

60.

8

52. Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja

manusia dari lingkungan permukiman;

53. Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan

produktif;

54. Sistem penyediaan air minum yang selanjutnya disebut SPAM merupakan satu

kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum;

Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang bertujuan membangun, memperluas

dan/atau meningkatkan sistem fisik (teknik) dan non fisik (kelembagaan,

manajemen, keuangan, peran masyarakat, dan hukum) dalam kesatuan yang utuh

untuk melaKanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju keadaan

yang lebih baik;

Pelanggan adalah orang perseorangan, kelompok masyarakat, atau instansi yang

mendapatkan layanan air minum dari Penyelenggara;

Unit Pelaksana Teknis Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera

Utara selanjutnya disebut UPTD;

Kepala Unit PelaKana Teknis Dinas selanjutnya disebut Kepala UPTD;

Kelompok labatan Fungsional adalah Susunan Jabatan Fungsional yang terdiri dari

tenaga-tenaga yang memiliki keahlian atau/dan ketrampilan tertentu yang jenis dan

tugas serta personilnya ditetapkan dengan Peraturan Gubernur, sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

Eselon adalah tingkatan Jabatan StruKural;

55.

56.

BAB IITUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS

Bagian KesatuDinas

Pasal 2

(1) Dinas Penataan Ruang dan Permukiman mempunyai tugas melaKanakan urusan

Pemerintahan/Kewenangan Provinsi, di bidang Penataan Ruang, Pembinaan

Perumahan dan Permukiman, Tata Bangunan dan Konstruksi, Penyehatan

Lingkungan Kepenataan Ruang dan Permukiman serta tugas pembantuan.

(2) Dinas Penataan Ruang dan Permukiman, menyelenggarakan fungsi:

a. perumusn kebijakan teknis dibidang sekretariat, penataan ruang, perumahan

dan permukiman, tata bangunan dan jasa konstruksi serta penyehatan

lingkungan Kepenataan Ruang dan Permukiman;

b. penyelenggaraan urusan Pemerintah dan Pelayanan Urnum di bidang penataan

ruang, perumahan dan permukiman, tata bangunan dan jasa konstruksi seda

penyehatan lingkungan Kepenataan Ruang Dan Permukiman;

c. pela6anaan pemberian perijinan di bidang Kepenataan Ruang Dan Permukiman;

d. pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang

penataan ruang, perumahan dan permukiman, tata bangunan dan jasa konstruksi

sefta penyehatan lingkungan Kepenataan Ruang Dan Permukiman;

9

e. pembinaan dan Pelaksanaan tugas dibidang Kepenataan Ruang Dan

Permukiman;

f. pelaksanaan tugas pembantuan di bidang kepenataan ruang dan permukiman;

g. pelaKanaan pelayanan Administrasi Internal dan Eksternal;

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

(3) Kepala Dinas Penataan Ruang dan Permukiman mempunyai uraian tugas:

a. menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin pada

lingkup Dinas;

b. menyelenggarakan dan memimpin,membina, mensinkronisasikan, mengendalikan

tugas dan fungsi Dinas;

c. menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan Dinas, sesuai

dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan dan daerah;

d. menyelenggarakan penetapan pengkajian dan penetapan pemberian dukungan

dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintah Daerah;

e. menyelenggarakan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan tugas ataspenyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang Kepenataan Ruang dan

Permukiman;

f. menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program

pembinaan tata ruang, perumahan dan permukiman, tata bangunan dan jasa

konstruksi dan penyehatan lingkungan;

g. menyelenggarakan pemberian saran peftimbangan dan rekomendasi mengenai

Kepenataan Ruang dan Permukiman sebagai bahan penetapan kebijakan umum

Pemerintah Daerah;

h. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan;

i. menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/lembaga terkait

lainnya untuk kelancaraan pelaksanaan kegiatan Dinas;

j. menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan tugas-tugas teknis seffa

evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan, tata ruang, perumahan

dan permukiman, tata bangunan dan jasa konstruksi dan penyehatan lingkungan;

k. menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan

pelayanan di bidang Kepentaan Ruang dan Permukiman;

l. menyelenggarakan koordinasi dengan dinas/lembaga Kepenataan Ruang dan

Permukiman lintas Kabupaten lKata;

m. menyelenggarakan pengkoordinasian dan membina Unit Pelaksana Teknis Dinas;

n. menyelenggarakan koordinasi dengan Unit Kerja lain;

o. menyelenggarakan tugas lain, yang diberikan oleh Gubernur, sesuai dengan

tugas dan fungsinya;

p. menyelenggarakan pelaporan dan peftanggung jawaban atas pelaksanaan tugas

dan fungsinya, kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, sesuai Standar Yang

ditetapkan.

l0

(4) Kepala Dinas Penataan Ruang dan Permukiman dibantu oleh:

a. Sekretaris;

b. Kepala Bidang Penataan Ruang;

c. Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman;

d. Kepala Bidang Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi;

e. Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan;

f. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah;

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(5) Sekretariat dan Bidang pada Dinas dipimpin oleh seorang Sekretaris dan Kepala

Bidang, Kepala Sub Bagian pada Seketariat dan Kapala Sub Bidang pada Bidang.

Bagian KeduaSekretariat

Pasal 3

(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam penyelenggaraan

urasan Pemerintahan di bidang urusan Umum, Keuangan dan Program.

(2) Sekretariat menyelenggarakan fungsi:

a. penyelenggaraan Pengkoordinasian penyusunan dan pelaporan Dinas;

b. penyelenggaraan Pengkoordinasian dengan kepala bidang terkait untukpenyusunan konsep perencanaanjangka pende( menengah dan panjang;

c. penyelenggaraan Pengkoordinasian dan penyampaian DPA dan Rl(A Dinas;

d. penyelenggaraan Penyusunan program urusan umum, keuangan, kepegawaian,

hukum dan organisasi Dinas;

e. penyelenggaraan Perencanaan kebutuhan barang unit dan kebutuhan

administratif dinas serta penyempurnaan manajemen administrasi sesuai

ketentuan dan standard yang ditetapkan;

f. penyelenggaraan Perencanaan, pengelolaan dan peningkatan pendayagunaan

pegawai, sesuai ketentuan dan standard yang ditetapkan;

g. penyelenggaraan Perencanaan, pengelolaan dan pengurusan peftanggung

jawaban keuangan Dinas, sesuai ketentuan dan standard yang ditetapkan;

h. penyelenggaraan Perencanaan, pengelolaan dan pengurusn peftanggung

jawaban aset Dinas, sesuai ketentuan dan standard yang ditetapkan.

(3) Sekretaris mempunyai uraian tugas:

a. menyelenggarakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada

lingkup Sekretariat;

b. menyelenggarakan penyusunan koordinasi perencanaan dan program kerja

Sekretariat, Bidang-bidang dan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

c. menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan dan program Dinas;

d. menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan;

e. menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan;

f. menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja;

l1

g. menyelenggarakan pengendalian administrasi anggaran belanja;

h. menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan;

i. menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan rencana strategis, Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ([AKIP), LKPI dan LPPD Dinas;

j. menyelen ggarakan penatausa haan, kelembaga an dan ketatalaksa naan ;

k. menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan naskah Dinas, kearsipan,

pertelekomunikasian dan persandian ;

l. menyelenggarakan fasilitasi pelayan umum dan pelayanan minimal;

rn. menyelenggarakan pengadaan, perneliharaan, penataan, pembinaan dan

pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan/peralatan kantor;

n. menyelenggarakan perencanaan dan pengolahan produk hukum Dinas dan

Tatalaksana Dinas, sesuai ketentuan perundang-undangan;

o. menyelenggarakan pemberian advokasi hukum dinas;

p. menyelenggarakan perencanaan, pengkoordinasian penyusunan proses

pengadaan barang dan jasa serta pembuatan laporan;

q. menyelenggarakan admninistrasi kepegawaian di bidang kesejahteraan,

kepangkatan, berkala, ijin belajar, cuti, monitoring dan mutasi internal pegawai;

r. menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian peraturan

perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, keprotokolan dan hubungan

masyarakat;

s. menyelenggarakan fasilitasi dan pengaturan keamanan kantor;

t menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan jabatan fungsional;

u. menyelenggarakan pengkoordinasian pelaporan, evaluasi, monitoring atas

kegiatan bidang-bidang lingkup Dinas dan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas;

v. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan;

w. menyelenggarakan koordinasian dengan Unit Kerja Terkait;

x. menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat internal Dinas dan Eksternal Dinas;

y. menyelenggarakan tugas lain, yang diberikan Kepala Dinas, sesuai dengan tugas

dan fungsinya;

z. menyelenggarakan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya,

sesuai standar yang ditetaPkan.

(4) Untuk mela$anakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2) dan

(3), Sekretaris Dinas dibantu:

a. Kepala Sub Bagian Umum;

b. Kepala Sub Bagian Keuangan;

c. Kepala Sub Bagian Program.

t2

Pasal 4

(1) Kepala Sub Bagian Umum, mempunyai tugas:

a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai lingkup Sub

Bagian Umum;

b. melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhanpelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat seda Sub Bagian Umum;

c. melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Sekretariat dan Sub

Bagian Umum;

d. melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian;

e. melaksanalcan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji

berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian

penghargaan, sefta tugas/ijin belajar, pendidikan dan pelatihan

kepemimpi nanlstru Kural, fungsional dan teknis;

f . melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai;

g. melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi sertapemberhentian pegawai;

h. melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai

dan jabatan di lingkungan Dinas;

i. melaksanakan penyiapan bahan pernbinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan

kepada unit di lingkungan Dinas;

j. melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan, pendistribusian surat-

surat, naskah dinas dan arsip;

k. melaksanakan penggandaan naskah dinas;

l. melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat;

m. melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan umum dan

pendokumentasian barang bergerak dan barang tidak bergerak;

n. melaKanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana pengurusan

rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset

lainnya serta ketertiban, keindahan, keamanan dan layanan kantor;

o. melaksanakan penyusunan laporan, evaluasi dan monitoring kegiatan Sub Bagian

Umum;

p. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan peftimbangan m

q. pengelolaan dan pembinaan perpustakaan dinas;

r. melaksanakan penyerasian ketikan naskah dinas;

s. melaksanakan pengkoordinasian administrasi dan pengelolaan kepegawaian pada

Unit Pelaksana Teknis Dinas;

t. melaksanakan pembinaan kearsipan Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

u. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

v. melaksanakan tugas lain, yang diberikan Sekretaris, sesuai dengan tugasnya;

w. melaksanakan pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas, sesuai

standar yang ditetapkan.

l3

(2) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas:

a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada lingkupSub Bagian Keuangan;

b. melaKanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhanpelaKanaan tugas dan fungsi sekretariat sefta Sub Bagian Keuangan;

c. melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Sekretariat dan SubBagian Keuangan;

d. melaKanakan penyusunan bahan penyiapan anggaran Dinas;

e. melaKanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan Dinas;

t. melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah;

g. melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan;

h. melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasikeuangan;

i. melaKanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya;

j. melaksanakan pengadministrasian pembayaran gaji berkala;

k. melaksanakan verifikasi keuangan;

l. melaksanakan penatausahaan belanja langsung pada Dinas dan Unit PelaksanaTeknis Dinas;

m. melaksanakan penatausahaan belanja tidak langsung pada Dinas dan UnitPelaksana Teknis Dinas;

n. melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahanpertanggungjawaban keuangan sesuai standar yang ditetapkan;

o. melaksanakan koordinasi penyusunan bahan pelaporan administrasi keuangan;

p. melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi administrasi keuangan;

q. melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan dinas pegawai;

r. melaksanakan pelayanan dan penyiapan bahan atas pengawasan;

s. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan peftimbanganpengambilan kebijakan;

t. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

u. MelaKanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris, sesuai dengan tugasnya;

v. melaksanakan penyusunan pelaporan dan peftanggung jawaban ataspelaKanaan tugasnya sesuai standar yang ditetapkan.

(3) Kepala Sub Bagian Program mempunyai tugas:

a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawal pada lingkup

Sub Bagian Program;

b. melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan

pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat;

c. melaKanakan penyusunan perenctnaan program kerja Sekretariat dan Sub

Bagian Program;

d. melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan/program kerja Sekretariat dan

Bidang, Unit Pelaksana Teknis Dinas yang meliputi pengembangan Kepenataan

Ruang dan Permukiman;

l4

e. melaksanakan penghimpunan dan penyusunan bahan rencana strategis, Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemetintah (|-AKIP) Dinas;

f. melaksanakan penghimpunan bahan rencana strategis, Laporan Keterangan

Pertanggung Jawaban (LKPJ) dan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD)

Dinas;

g. melaksanakan penghimpunan bahan rencana strategis, Laporan Kinerja

Pemerintah Daerah (LKPD) Dinas;

h. melaksanakan evaluasi kinerja Dinas;

i. melaksanakan penyusunan pengkoordinasian monitoring;

j. melaksanakan pembinaan untuk peningkatan sistem informasi komunikasi

Kepenataan Ruang dan Permukiman;

k. melaksanakan pengelolaan data sistem Website Dinas;

l. melaksanakan pelaporan data website Dinas;

m. mela6anakan penyusunan pengelolaan data Kepenataan Ruang dan Permukiman

n. melaksanakan penyusunan bahan telaaahan staf sebagai bahan peftimbangan

pengambilan keb'ljaka n ;

o. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

p. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris, sesuai dengan tugasnya;

q. rnelaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya,

sesuai dengan standar yang ditetapkan'

Bagian KetigaBidang Penataan Ruang

Pasal 5

(1) Bidang penataan Ruang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam

meny6ggarakaran urusan pemerintahan di bidang penataan ruang, perencanaan dan

pemanfaatan tata ruang dan pengendalian tata ruang.

(2) Bidang Penataan Ruang menyelenggarakan fungsi:

a. penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan penegakan disiplin pada lingkup

bidang Penataan ruang;

b. penyelenggaraan penyusunan konsep keb-rjakan dan penyusunan perencanaan

penataariiuang piovinsi berdasarkan kebijakan nasional dengan memperhatikan

keserasian antar KabuPaten lKota;

c. penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan Norma,. Standar, Pedoman

dan frit6iia (NSPK) sesuai mekanisme atau prosedur dalam pengendalian

pemanfaatan ruang;

d. penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pembangunan, pengawasan,

koordinas]?an ke6asamb dalam penyelenggaraan penataan ruang dalam r.angka

keterpaduan progrlm tata ruang sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;

e. penyelenggaraan bantuan teknis serta fasilitasi penyusunan rencana tata ruang

wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota;

f. penyelenggaraan koordinasi, kerjasama dengan lembaga, pemerintah pusat'

prwinsi dan kabupatenlkota dalam penyelenggaraan penataan ruang;

g. penyelenggaraan penyusunan standar-standar pelaksanaan kewenangan Daerah

provinsi -Oan standar pelaksanaan tugas-tugas Dinas dalam jangka panjang,

menengah dan tahunan;

15

h. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai tugas dan

fungsinya;

i. penyelenggaraan pemberian masukan kepada Kepala Dinas, sesuai bidang tugas

dan fungsinya;

j. penyelenggaraan pelaporan dan peftanggung jawaban atas pelaksanaan tugas

dan fungsinya.

(3) Kepala Bidang Penataan Ruang mempunyai uraian tugas:

a. menyelenggarakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada

lingkup bidang Penataan Ruang;

b. menyelenggarakan bimbingan teknik, penyuluhan dan pelatihan kepada para

penyelenggara tata ruang Provinsi;

c. menyelenggarakan bimbingan teknik, penyuluhan dan pelatihan kepada para

penyelenggara tata ruang Kabupaten/Kota;

d. menyelenggarakan pedoman per€ncanaan penyelenggara tata ruang;

e. menyelenggarakan pedoman pelaksanaan penyelenggara tata ruang;

f. menyelenggarakan pedoman pengawasn penyelenggara tata ruang;

g. menyelenggarakan pemberian ijin, rekomendasi, dispensasi dan pertimbangan

tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

h. menyelenggarakan pengawasan tata ruang sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan;

i. menyelenggarakan pembinaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

j. menyelenggarakan pengkajian, penelitian sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

k. menyelenggarakan bantuan teknis sefta fasilitasi penyusunan renctlna tata ruang

wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota;

L menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan Norma, Standar, Peraturan

dan Keb'ljakan (NSPK) sesuai mekanisme atau prosedur dalam pengendalian

pemanfaatan ruang;

m. menyelenggarakan pembinaan teknis penyedia jasa tata ruang;

n. menyelenggarakan pengernbangan dan pengelolaan sistim manajemen tata ruang

Provinsi;

o. menyelenggarakan telaahan staf kepada pimpinan untuk pengambilan keb$akan.

(3) Untuk melaKanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), (2) dan (3) Bidang Penataan Ruang dibantu oleh:

a. Kepala SeKi Pembinaan Tata Ruang;

b. Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang;

c. Kepala Seksi Pengendalian Ruang.

t6

Pasal 6

(1) Kepala Seksi Pembinaan Tata Ruang mempunyai tugas:

a. melaKanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada lingkup

seKi pembinaan tata ruang;

b. melaksanakan pengumpulan bahan dan data tentang tata ruang/data dan

referensi untuk kebutuhan pelaKanaan tugas dibidang pembinaan tata ruang;

c. melaKanakan penyusunan dan penyempurnaan norma, standar, pedoman dan

kritria (NSPK) sesuai mekanisme atau prosedur dalam pembinaan tata ruang;

d. melaksanakan pengolahan bahan dan data tentang pembinaan tata ruang;

e. melaksanakan bimbingan teknis, penyuluhan dan pelatihan para penyelenggara

tata ruang Provinsi dan Kabupaten/Kota;

f. melaksanakan penyajian bahan dan data tentang tata ruang;

g. melaksanakan, menyiapkan bahan bagi penyedia jasa tata ruang;

h. melaksanakan sosialisasi tentang tata ruang;

i. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penataan ruang Kabupaten/Kota;

j. melaksanakan studi dan kajian bidang penataan ruang;

k. melaKanakan kajian tentang kriteria tata ruang;

l. pemberian masukan kepada Kepala Bidang Penataan Ruang sesuai dengan

bidang tugasnya;

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penataan Ruang

sesuai dengan bidang tugasnya;

n. melaksanakan pelaporan dan pertanggung jawabaan pelaksanaan tugas kepada

Kepala Bidang Penataan Ruang, sesuai standar yang ditetapkan.

(2) Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang mempunyai tugas:

a. melaKanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada lingkup

seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang;

b. melaksanakan pedoman perencanaan dan pemanfaatan tata ruang;

c. melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan norma, standar, Pedoman dan

kriteria (NSPK) sesuai mekanisme dan prosedur dalam perencanaan dan

pemanfaatan tata ruang;

d. melaksanakan penghimpunan bahan/data dan referensi untuk kebutuhan

pelaksanaan tugas dibidang perencanaan dan pemanfaatan tata ruang;

e. melaksanakan penghimpunan bahan dan data dari Kabupaten/Kota dan Provinsi;

f. mela$anakan dan merumuskan program seKoral dalam rangka perwujudan

struKural dan pola pemanfaatan ruang;

g. melaksanakan perenctnaan rencana kawasan strategis, rencana detail yang

menjadi kewenangan Provinsi dan rencana perairan 4-12 mil dari garis pantai;

h. melaganakan pemberian masukan kepada Kepala Bidang Penataan Ruang sesuai

dengan bidang tugasnya;

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penataan Ruang

sesuai dengan bidang tugasnYa;

j. melaksanakan pelaporan dan pertanggung jawabaan pelaksanaan tugas kepada

Kepala Bidang Penataan Ruang, sesuai standar yang ditetapkan.

t7

(3) Kepala SeKi Pengendalian Ruang mempunyai tugas:

a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada lingkup

seksi Pengendalian Ruang;

b. melaksanakan pengumpulan bahan dan data tentang tata ruangldata dan

referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dibidang pengendalian tata ruang;

c. melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan norma, standar, pedoman dan

kriteria (NSPK) sesuai mekanisme dan prosedur dalam pengendalian tata ruang;

d. melaksanakan pengumpulan bahan dan data dari Kabupaten/Kota dan Provinsi

tentang tata ruang;

e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian dan pemanfatan rencana tata

ruang Provinsi, kawasan lintas Kabupaten/Kota dan kawasan strategis Provinsi;

f. melaKanakan penyusunan peraturan zonasi sebagai pedoman pengendalian

pemanfaatan ruang Provinsi;

g. melaksanakan, memberikan dan membatalkan Uin pemanfaatan ruang sesuai

kewenangan Provinsi;

h. melaksanakan dan memfasilitasi penyelesaian pelaksanaan penataan ruang lintas

Kabupaten/Kota;

i. melaKanakan advokasi pengawasn dan pengendalian pemanfaatan tata ruang;

j. melaksanakan pemberian masukan kepada Kepala Bidang Penataan Ruang sesuai

dengan bidang tugasnya;

k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang

tugasnya;

l. melaksanakan pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas kepada

Kepala Bidang Penataan Ruang, sesuai standar yang ditetapkan.

Bagian KeempatBidang Perumahan dan Permukiman

Pasal 7

(1) Bidang Perumahan dan Permukiman mempunyai tugas membantu Kepala Dinas

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pembinaan Perumahan,

Pengembangan Permukiman dan Pembangunan lGwasan.

(2) Bidang Perumahan dan Permukiman menyelenggarakan fungsi:

a. penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan penegakan disiplin pegawai pada

lingkup bidang Perumahan dan Permukiman;

b. penyelenggaraan penyusunan konsep keb'rjakan dan penyusunan perencanaan

Perumahan dan Permukiman Provinsi berdasarkan keb'rjakan nasional dengan

mem perhati kan keserasian a nta r Kabu patenlKota;

c. penyelenggaraan penyusunan program perumahan dan permukiman;

d. penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi perumahan dan permukiman;

e. penyelenggaraan penyusunan pelaKanaan standar kebijakan, strategis dan

kewenangan daerah Provinsi;

f. penyelenggaraan penyusunan rencana pembangunan jangka panjang, menengah

dan tahunan di bidang Perumahan dan Permukiman;

18

g. penyelenggaraan penyusunan rencana pembinaan perumahan, pengembangan

permukiman dan pembangunan kawasan;

h. penyelenggaraan sosialisasi dan pelatihan di bidang perumahan dan permukiman;

i. penyelenggaraan kerjasama dengan lembaga-lembaga dan Pemerintah

Kabupaten/Kota;

j. penyelenggaraan koordinasi dan pengendalian rencana jangka panjang,

menengah dan tahunan di bidang perumahan dan pembangunan kawasan sesuai

ketentuan dan standar yang ditetapkan;

k. penyelenggaraan penelitian dan pengkajian di bidang perumahan dan

permukiman;

l. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai tugas dan

fungsinya;

m. penyelenggaraan pemberian masukan kepada Kepala Dinas, sesuai bidang tugas

dan fungsinya;

n. penyelenggaraan pelaporan dan peftanggung jawaban atas pelaksanaan tugas

dan fungsinya, sesuai standar yang ditetapkan.

(3) Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman mempunyai uraian tugas:

a. menyelenggarakan pembinaan, bimbingan dan penegakan disiplin pegawai pada

lingkup bidang Perumahan dan Permukiman;

b. menyelenggarakan penyusunan konsep kebijakan dan penyusunan perencanaan

Perumahan dan Permukiman Provinsi berdasarkan kebijakan nasional dengan

memperhati ka n keserasian antar Kabu paten I Kota;

c. menyelenggarakan penyusunan program perumahan dan permukiman;

d. menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan Norma, Standar, Pedoman

dan Kriteria (NSPK) sesuai mekanisme atau prosedur dibidang perumahan dan

pemukiman;

e. menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi perumahan dan permukiman;

f. menyelenggarakan penyusunan pelaksanaan standar kebijakan, strategis dan

kewenangan daerah Provinsi;

g. menyelenggarakan penyusunan rencana pembangunan jangka panjang,

menengah dan tahunan di bidang Perumahan dan Permukiman;

h. menyelenggarakan penyusunan rencana pembinaan perumahan, pengembangan

permukiman dan pembangunan kawasan;

i. menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan di bidang perumahan dan

permukiman;

j. menyelenggarakan kerjasama dengan lembaga-lembaga dan Pemerintah

Kabupaten/Kota;

k. menyelenggarakan koordinasi dan pengendalian rencana jangka panjang,

menengah dan tahunan di bidang perumahan dan pembangunan kawasan sesuai

ketentuan dan standar yang ditetapkan;

l. menyelenggarakan telaahan staf dalam bidang Perumahan dan Permukiman guna

pengambilan kebijakan;

m. menyelenggarakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai tugas dan

fungsinya;

t9

n. menyelenggarakan pemberian masukan kepada Kepala Dinas, sesuai bidangtugas dan fungsinya;

o. menyelenggarakan penyusunan laporan dan pertanggung jawaban ataspelaKanaan tugas dan fungsinya;

(4) Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud dalamayat (1),(2),dan (3), Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman dibantu oleh:

a. Kepala Seksi Pembinaan Perumahan;

b. Kepala Seksi Pengembangan Permukiman;

c. Kepala Seksi Pembangunan Kawasan.

Pasal 8

(1) Kepala Seksi Pembinaan Perumahan mempunyai tugas:

a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada lingkup

seksi Pembinaan Perumahan;

b. melaksanakan pengumpulan bahanldata dan referensi untuk kebutuhan

pelakanaan tugas dibidang pembinaan perumahan;

c. melaksanakan penyusunan rencana pembinaan perumahan, pengembanganpermukiman dan pembangunan kawasan;

d. melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan Norma, Standar, Pedoman danKriteria (NSPK) sesuai mekanisme dan prosedur di bidang pembinaan perumahan;

e. melaksanakan sosialisasi dan pelatihan di bidang perumahan dan permukiman;

f. melaksanakan kerjasama dengan lembaga-lembaga dan PemerintahlGbupaten/Kota;

g. melaksanakan koordinasi dan pembinaan dalam pembangunan danpengembangan perumahan bagi stake holder;

h. melaksanakan dan menyusun Rencana Program Jangka Panjang (RPJP) dan

Rencana Program Jangka Menengah di bidang perumahan dalam skala Provinsi;

i. melaKanakan monitoring dan evaluasi perumahan dan permukiman;

j. melaksanakan dan merumuskan Standar Pelaksanaan dan Operasional (SPO)

yang baku dalam penanganan pengungsi akibat bencana skala Provinsi;

k. melaksanakan dan mengawasi pendayagunaan dan pemanfaatan hasil teknologi

dan bahan bangunan, sosial ekonomi, budaya serta prasarana dan sarana umumpendukung perumahan;

l. melaksanakan pemberian masukan kepada Kepala Bidang Perumahan dan

Permukiman sesuai dengan bidang tugasnya;

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perumahan dan

Permukiman sesuai dengan bidang tugasnya;

n. melaksanakan pelaporan dan pertanggung jawabaan pelaksanaan tugas kepada

Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman, sesuai standar yang ditetapkan.

(2) Kepala Selsi Pengembangan Permukiman mempunyai tugas:

a. melaKanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada lingkup

seksi Pengembangan Permukiman;

2A

b. melaksanakan pengumpulan bahan/data dan referensi untuk kebutuhanpelaksanaan tugas dibidang pengembangan permukiman;

c. melaKanakan penyusunan dan penyempurnaan Norma, Standar, Pedoman dan

Kriteria (NSPK) sesuai mekanisme dan prosedur dibidang pengembangan

pemukiman;

d. melaksanakan kebijakan dan strategi pengembangan Kawasan Siap Bangun

(Kasiba) dan Lingkungan Siap Bangun (Lisiba) dalam lingkup provinsi;

e. melaksanakan pemberian Uin lokasi pengembangan Kawasan Siap Bangun

(Kasiba) dan Lingkungan Siap Bangun (Lisiba);

f. melaksanakan seda memfasilitasi perselisihan penyelesaian Kawasan Siap Bangun

(Kasiba) dan Lingkungan Siap Bangun (Lisiba);

g. melaksanakan pembinaan lembaga-lembaga yang berada di Provinsi dan

Kabu paten/Kota dalam pengembangan perm ukiman;

h. melaKanakan penghimpunan bahan dan data rencana pengembangan

perumahan permukiman;

g. melaksanakan pemberian masukan kepada Kepala Bidang Ferumahan dan

Permukiman sesuai dengan bidang tugasnya;

h. melaKanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perumahan dan

Permukiman sesuai dengan bidang tugasnya;

i. melaKanakan pelaporan dan pertanggung jawabaan pelaKanaan tugas kepada

Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman, sesuai standar yang ditetapkan.

(3) Kepala Seksi Pembangunan Kawasan mempunyai tugas:

a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada lingkup

seksi Pembangunan Kawasan;

b. melaKanakan pengumpulan bahan/data dan referensi untuk kebutuhan

pelaksanaan tugas dibidang pengembangan kawasan;

c. melalcsanakan penyusunan dan penyempurnaan Norma, Standar, Pedoman dan

Kriteria (NSPK) sesuai mekanisme dan prosedur dibidang pembangunan kawasan;

d. melaksanakan keb$akan dan strategi pembangunan dan pengembangan

perumahan dan permukiman Daerah;

e. melaKanakan pembangunan dan pengembangan kawasan skala besar

0(rP2DlDPP);

f. melaksanakan pembangunan dan pengembangan kawasan khusus;

g. melaksanakan dan memadukan prasarana kawasan dan menjaga keseimbangan

hunian dan lingkungan;

h. melaksanakan monitoring dan evaluasi pembangunan kawasan skala besar

$:[P2D/DPP), kawasan khusus;

i. memberikan masukan kepada Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman sesuai

dengan bidang tugasnya;

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perumahan dan

Permukiman sesuai dengan bidang tugasnya;

k. memberikan laporan dan pertanggung jawabaan pelaKanaan tugas kepada

Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman, sesuai standar yang ditetapkan.

2l

Bagian KelimaBidang Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi

Pasal 9

(1) Bidang Tata Eangunan dan Jasa Konstruksi mempunyai tugas membantu KepalaDinas dalam menyelenggarakan urusan Pemerintahan bidang pembinaan bangunangedung, tata teknis dan konstruksi bangunan gedung, dan pemanfaatan danpemeliharaan bangunan gedung.

(2) Bidang Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi menyelenggarakan fungsi:

a. penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada

lingkup bidang tata bangunan dan Jasa Konstruksi;

b. penyelenggaraan perencanaan, pembinaan, sosialisasi, dan kerja sama bidangTata Bangunan dan Jasa Konstruksi sesuai ketentuan dan Standar yang

ditetapkan;

c. penyelenggaraan pen'!/usunan dan pelaksanaan, pengkoordinasian danpengendalian rencana pembangunan jangka panjang, menengah dan tahunan, di

bidang Tata Bangunan dan lasa Konstruksi sesuai ketentuan dan standar yang

ditetapkan;

d. memberikan masukan yang kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugas danfungsinya;

e. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang tugas

dan fungsinya;

f. penyelenggaraan penyusunan laporan dan peftanggung jawaban ataspelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas,

sesuai Standar yang ditetapkan.

(3) Kepala Bidang Tata Bangunan dan lasa Konstruksi mempunyai uraian tugas:

a. menyelenggarakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada

lingkup bidang tata bangunan dan jasa konstruksi;

b. menyelenggarakan perencanaan, pembinaan, sosialisasi dan kerja sama bidangTata Bangunan dan lasa Konstruksi sesuai ketentuan dan Standar yang

ditetapkan;

c. menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan, pengkoordinasian danpengendalian rencana pembangunan jangka panjang, menengah dan tahunan di

bidang Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi sesuai ketentuan dan standar yang

ditetapkan;

d. menyelenggarakan sistem informasi jasa konstruksi;

e. menyelenggarakan penelitian dan pengembangan jasa konstruksi;

f. menyelenggarakan pengembangan sumber daya manusia bidang jasa konstruksi

ditingkat provinsi;

g. menyelenggarakan peningkatan kemampuan teknologi jasa konstruksi;

h. menyelenggarakan pelatihan, bimbingan teknis dan penyuluhan;

i. menyelenggarakan pemberdayaan terhadap Lembaga Pengembangan Jasa

Konstruksi (LPJK) daerah dan asosiasi ditingkat provinsi;

j. menyelenggarakan pengawasan untuk terpenuhinya tertib penyelenggaraan

pekerjaan konstruksi;

22

k. menyelenggarakan pengawasan terhadap Lembaga Pengembangan Jasa

Konstruksi dan asosiasi ditingkat provinsi;

l. menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan Norma, Standar, Pedoman

dan Manual dibidang tata bangunan dan jasa konstruksi;

m. menyelenggarakan penyusunan telaahan staf bahan untuk pengambilan

keputusan;

n. menyelenggarakan penyusunan Peraturan Daerah Provinsi, mengenai bangunan

gedung dan lingkungan mengacu pada Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria

Nasional;

o. menyelenggarakan penetapan kebijakan dan strategi wilayah provinsi mengenai

bangunan gedung dan lingkungan;

p. menyelenggarakan pemberdayaan kepada Pemerintah Daerah dan

penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungan;

q. menyelenggarakan model bangunan gedung dan lingkungannya;

r. menyelenggarakan pembangunan dan pengelolahan bangunan dan

lingkungannya;

s. menyelenggarakan penetapan status bangunan gedung dan lingkungan yang

dilindungi dan dilestarikan skala provinsi atau lintas Kabupaten lKata;

t. menyelenggarakan pengawasn secrra regional terhadap pelaksanaan peraturan

perundang-undangan pedoman dan standar teknis bangunan gedung dan

lingkungan serta rumah negara;

u. menyelenggarakan pengawasan dan penertiban pelestarian bangunan gedung

dan lingkungan yang dilindungi dan dilestarikan skala provinsi lintas

Kabupaten/Kota.

v. menyelenggarakan telaahan staf kepada Pimpinan untuk pengambilan keb$akan;

w. menyelenggarakan pemberian masukan kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugas

dan fungsinya;

x. menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai dengan

bidang tugas dan fungsinya;

y. menyelenggarakan pelaporan dan pertanggung jawaban kepada Kepala Dinas

sesuai standar yang ditetaPkan

(4) Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1),(2),dan (3),Kepila Bidang Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi dibantu oleh:

a. Kepala SeKi Pembinaan Bangunan Gedung;

b. Kepala SeKiTata Teknis dan Konstruksi Bangunan Gedung;

c. Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pemeliharaan Bangunan Gedung.

Pasal 10

(1) Kepala SeKi Pembinaan Bangunan Gedung mempunyai tugas:

a. melakanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada lingkup

seksi Pembinaan Bangunan Gedung;

b. mela$anakan pengumpulan bahan data tentang bangunan gedung;

c. melaksanakan bimbingan teknis, penyuluhan dan pelatihan tentang bangunan

gedung;

23

d. melaksanakan penyusunan keb$akan, strategis dan standar pelaKanaan

kewenangan Provinsi dan Kabupaten/Kota;

e. melaKanakan keb'rjakan dan strategi penyelenggaraan bangunan gedung dalam

lingkup Provinsi yang mengacu pada Norma, Standar, Peraturan, Kebijakan

(NSPK);

t. melaksanakan pembinaan bangunan gedung;

g. melaksanakan penyusunan rencana pembangungan jangka menengah dan

tahunan;

h. melaksanakan pendataan dan pengaturan sesuai ketentuan dan standar yang

ditetapkan;

i. melaksanakan pengawasan semra regional terhadap pelaKanaan Peraturan

perundang-undangan, pedoman dan standar teknis bangunan gedung dan

lingkungan sefta rumah negara;

j. melaksanakan pengawasan dan penerbitan pelestarian bangunan gedung dan

lingkungan yang dilindungi dan dilestarikan yang berskala provinsi atau lintas

Kabupaten/Kota;

k. melaksanakan sosialisasi, koordinasi, kefia sama tentang bangunan gedung

Provinsi dan KabupatenlKota sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;

l. melarcanakan pemberian masukan kepada Kepala Bidang Tata Bangunan dan

Jasa Konstruksi sesuai dengan bidang tugasnya;

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata Bangunan dan

Jasa Konstruksi sesuai dengan bidang tugasnya;

n. melaksanakan pemberian pelaporan dan pertanggung jawabaan pelaksanaan

tugas kepada Kepala Bidang Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi, sesuai standar

yang ditetapkan.

(2) Kepala SeksiTata Teknis dan Konstruksi Bangunan Gedung mempunyai tugas:

a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada lingkup

seksi Pembinaan Bangunan Gedung;

b. melaksanakan pengawasan pelaKanaan peraturan, pedoman dan standar teknis

bangunan gedung;

c. melaksanakan pembinaan terhadap asosiasi-asosiasi jasa konstruKi;

d. melaksanakan model bangunan gedung dan lingkungan;

e. melaksanakan pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung dan rumah

negara yang menjadi aset Pemerintah Provinsi;

f. mela6anakan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma, pedoman dan

kriteria dibidang tata teknis dan konstruksi bangunan gedung;

g. melaksanakan kebijakan pembinaan jasa konstruKi yang telah ditetapkan;

h. melaksanakan pengembangan sistem informasi jasa konstruksi;

i. melaksanakan penelitian dan pengembangan jasa konstru$i;

j. rnelaksanakan pemberdayaan terhadap Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi

Daerah dan asosiasi Provinsi;

k. melaksanakan pengawasan untuk terpenuhinya tertib penyelenggaraan pekerjaan

konstruksi;

l. mela6anakan pengawasn terhadap Lembaga Pengembangan Jasa KonstruKi

Daerah dan asosiasi Provinsi.

24

m. melaksananakan pemberian masukan kepada Kepala Bidang Tata Bangunan danJasa Konstruksi sesuai dengan bidang tugasnya;

n. melaKanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata Bangunan danlasa Konstruksi sesuai dengan bidang tugasnya;

o. melaKanakan pelaporan dan pertanggung jawabaan pelaksanaan tugas kepadaKepala Bidang Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi, sesuai standar yangditetapkan.

(3) Kepala SeKi Pemanfaatan dan Pemeliharaan Bangunan Gedung mempunyai tugas:

a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada lingkupseksi Pemanfaatan dan Pemeliharaan Bangunan Gedung;

b. melaKanakan pembinaan dalam proses penyelenggaraan bangunan gedung danrumah negara;

c. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pelestarian bangunan gedung yang

dilindungi dan dilestarikan dalam skala provinsi atau lintas Kabupaten/Kota;

d. melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma pedoman dankriteria dibidang pemanfaatan dan pemeliharaan bangunan gedung;

e. melaksanakan penetapan status bangunan gedung dan lingkungan yang

dilindungi dan dilestarikan skala provinsi atau lintas Kabupaten/Kota;

f. melaKanakan pengawasan dan penertiban pelestarian bangunan gedung danlingkungan yang dilindungi dan dilestarikan skala provinsi atau lintasKabupaten/Kota;

g. melaksanakan pemberian masukan kepada Kepala Bidang Tata Bangunan danJasa Konstruksi sesuai dengan bidang tugasnya;

h. melaKanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata Bangunan danJasa Konstruksi sesuai dengan bidang tugasnya;

i. melaksanakan pemberian pelaporan dan peftanggung jawabaan pelaksanaan

tugas kepada Kepala Bidang Tata Bangunan dan Jasa Konstrulai, sesuai standaryang ditetapkan.

Bagian KeenamBidang Penyehatan Lingkungan

Pasal 11

(1) Bidang Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalammenyelenggarakan urusan Pemerintahan dalam bidang Pengembangan air minum,

Pengembangan Prasarana dan Sarana Lingkungan dan Pengembangan Perkotaan dan

Perdesaan.

(2) Bidang Penyehatan Lingkungan menyelenggarakan fungsi:

a. penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan penegakan disiplin pegawai pada

tingkup bidang Penyehatan Lingkungan;

b. penyelenggaraan penyusunan kebijakan dan strategis pelaksanaan kewenangan

Provinsi sesuai standar yang ditetapkan;

c. penyelenggaraan penyusunan rencana jangka panjang, menengah dan tahunan

dalam pengembangan prasarana lingkungan, pengembangan air minum,pengembangan prasarana dan srana penyehatan lingkungan dan

pengembangan perkotaan dan perdesaan;

25

d, penyelenggaraan perencanaan, pembinaan, pengawasan, pengendalian,sosialisasi bidang penyehatan lingkungan;

e. penyelenggaraan kerja sama dengan Kabupaten/Kota dalam pengembangan airminum, pengembangan prasarana sarana penyehatan lingkungan danpengembangan perkotaan dan perdesaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

f. memberikan masukan yang kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugas danfungsinya;

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang tugasdan fungsinya;

h. penyelenggaraan penyusunan laporan dan pertanggung jawaban ataspelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas,

sesuai Standar yang ditetapkan.

(3) Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan mempunyai uraian tugas:

a. menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplinkepada pegawai pada lingkup bidang penyehatan lingkungan;

b. menyelenggarakan pengumpulan dan pengolahan bahan/data di bidangpenyehatan lingkungan;

c. menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan Norma, Standar, Pedoman

dan Kriteria dibidang penyekatan lingkungan;

d. menyelenggarakan penyusunan rencana jangka panjang, menengah dan tahunandalam pengembangan prasarana lingkungan, pengembangan air minum,pengembangan prasarana dan sarana penyehatan lingkungan danpengembangan perkotaan dan perdesaan;

e. menyelenggarakan perencanaan, pembinaan, pengawasan, pengendalian,

sosialisasi bidang penyehatan lingkungan;

f. menyelenggarakan kerja sama dengan Kabupaten/Kota dalam pengembangan air

minum, pengembangan prasrana srana penyehatan lingkungan dan

pengembangan perkotaan dan perdesaan sesuai dengan ketentuan berlaku;

g. menyelenggarakan masukan yang kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan

fungsinya;

h. menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang

tugas dan fungsinya;

i. menyelenggarakan laporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas

dan fungsinya kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas, sesuai Standar yang

ditetapkan.

(4) Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1),(2),dan (3), Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan dibantu oleh:

a. Kepala Seksi Pengembangan Air Minum;

b. Kepala Seksi Pengembangan Penyehatan Lingkungan;

c. Kepala Seksi Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan.

26

Pasal 12

(1) Kepala Seksi Pengembangan Air Minum mempunyai tugas:

a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada lingkupseksi Pengembangan air minum;

b. melaksanakan penghimpunan bahanldata dan referensi untuk kebutuhanpelaksanaan tugas dibidang air minum dalam lingkup Provinsi;

c. melaksanakan dan menyusun kebijakan, strategi pengembangan air minumdalam lingkup Provinsi dan kawasan lintas Kabupaten/Kota;

d. melaksanakan dan menyusun Norma, Standar, Peraturan dan Keb'ljakan (NSPK)

prasarana air minum berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang

ditetapkan oleh Pemerintah;

e. melaKanakan pemberian ijin penyelenggaraan air minum lintas Kabupaten/Kota;

f . melaksanakan pembinaan dalam peningkatan kapasitas manajemen pelayanan airminum dan menyelesaikan permasalahan yang bersifat lintas Kabupaten/Kota;

g. mefaksanakan koordinasi dan memfasilitasi dalam penyefenggaraan Sistem

Penyediaan Air Minum (SPAM);

h. melaksanakan pengawasan terhadap seluruh tahapan penyelenggaraan

pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah provinsi;

i. melaksanakan evaluasi kinerja pelayanan air minum di lingkungan;

j. memberikan masukan kepada Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan sesuai

dengan bidang tugasnya;

k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penyehatan

Lingkungan sesuai dengan bidang tugasnya;

l. memberikan laporan dan pertanggung jawabaan pelaksanaan tugas kepada

Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan, sesuai standar yang ditetapkan.

(2) Kepala Seksi Pengembangan Prasarana dan Sarana Lingkungan mempunyai tugas:

a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada lingkup

seKi Pengembangan Prasarana dan Sarana Lingkungan;

b. melaksanakan penghimpunan bahan/data dan referensi untuk kebutuhanpelaKanaan tugas dibidang prasarana dan sarana lingkungan dalam lingkup

Provinsi;

c. melaKanakan dan menyusun kebi;'akan dan strategi pengembangan prasarana

air limbah, drainase, persampahan dalam lingkup Provinsi dan lintas

Kabupaten/Kota;

d. melaksanakan Norma, Standar, Peraturan dan Kebijakan (NSPK) untukpengembangan pelayanan air limbah, drainase dan persampahan berdasarkan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Pemerintah;

e. melaksanakan pemberian ijin penyelenggaraan pelayanan air limbah, drainase

dan persampahan lintas kabupaten kota;

f. melaKanakan pembinaan dengan memfasilitasi permasalahan, peran serta

masyarakat dan dunia usaha;

g. melaksanakan dan menyusun rencana induk prasarana air limbah, drainase dan

persampahan bersifat lintas Kabupaten/Kota;

27

h. melaKanakan monitoring dan evaluasi dan pengendalian penyelenggaraan

prasarana air limbah, drainase dan persampahan sesuai dengan Norma, Standar,

Peraturan dan Kebijakan (NSPK)

i. memberikan masukan kepada Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan sesuai

dengan bidang tugasnya;

j. melaKanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepa{a Bidang Penyehatan

Lingkungan sesuai dengan bidang tugasnya;

k. memberikan laporan dan pertanggung jawabaan pelaksanaan tugas kepada

Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan, sesuai standar yang ditetapkan.

(3) Kepala Seksi Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan mempunyai tugas:

a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada lingkup

seksi Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan;

b. melaKanakan penghimpunan bahan/data dan referensi untuk kebutuhan

pelaksanaan tugas dibidang tenkng pengembangan perkotaan dan perdesaan

dalam lingkup Provinsi;

c. melaksanakan dan menyusun kebijakan dan strategi pengembangan dan

pembangunan perkotaan dan perdesaan;

d. melaksanakan program pembangunan prasarana sarana perkotaan dan

perdesaan jangka panjang dan menengah Kabupaten/Kota;

e. melaKanakan pembinaan dan memfasilitasi Kabupaten/Kota dalam peningkatan

kapasitas manajemen pembangunan dan pengelolaan prasarana sarana

perkotaan dan perdesaan;

f. melaksanakan kerja sama dengan masyarakat dan dunia usaha;

g. melaKanakan pengawasan dan pengendalian pembangunan dan pengelolaan

kawasan perkotaan dan perdesaan;

h. melaksanakan pembangunan dan pengembangan jalan lingkungan di kawasan

perkotaan dan perdesaan;

i. melaksanakan pembangunan dan pengembangan jalan lingkungan di kawasan

agropolitan di pedesaan;

j. melaksanakan pembangunan dan pengembangan jalan poros desa;

k memberikan masukan kepada Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan sesuai

dengan bidang tugasnya;

t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penyehatan

Lingkungan sesuai dengan bidang tugasnya;

m. memberikan laporan dan pertanggung jawabaan pelaksanaan tugas kepada

Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan, sesuai standar yang ditetapkan.

BAB IIITATA KERTA

Pasal 13

(1) Untuk mewujudkan integrasi, sinkronisasi dan harmonisasi kerja dilingkungan Dinas

Penataan Ruang dan Peimukiman Provinsi Sumatera Utara, semua Pejabat StruKural

Dinas wajib membangun, memelihara dan membina komunikasi veftikal dan

komunikasi horizontal ser[a koordinasi dan kerja sama yang baik dengan Perangkat

Daerah lainnya dan pihak terkait, sefta menerapkan prinsip partisipasi, transparansi

dan aksntabilitas.

(2) Kepala Dinas wajib melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap or*.n.nnjlmasing-masing.

(3) Apabila Kepala Dinas berhalangan melaksanakan tugas karena suatu hal, Sekretarismelaksanakan tugas-tugas Kepala Dinas sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(4) Apabila Sekretaris berhalangan melaksanakan tugasnya karena suatu hal, makaKepala Dinas menghunjuk Pejabat yang memenuhi persyaratan untuk melaKanakantugas Sekretaris.

(5) Apabila Kepala Bidang dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) berhalangan dalammenjalankan tugasnya karena suatu hal, Kepala Dinas menghunjuk Pejabat yang telahmemenuhi persyaratan untuk melaksanakan tugas Kepala Bidang dan/atau Kepala

Unit Pelaksana Teknis (UPT) dengan dilengkapi administrasi pelaksanaan tugas, sesuai

dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan.

(6) Atas pertimbangan dayaguna dan hasilguna, dalam hal berhalangan dalammelaksanakan tugasnya, masing-masing pejabat dapat menghunjuk danmendelegasikan tugasnya kepada pejabat setingkat di bawahnya yang dapatbertanggung jawab sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 14

Untuk kepentingan kordinasi dan pengendalian surat menyurat maka:

(1) Surat Dinas yang akan ditandatangani oleh Gubernur harus melalui paraf koordinasi

Asisten Sekretaris Daerah yang membidangi dan Sekretaris Daerah, sesuai ketentuannaskah Dinas.

(2) Surat Dinas yang akan ditanda tangani Kepala Dinas, harus melalui paraf koordinasi

Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi, Kepala Bidang dan Sekretaris, sesuai ketentuan

naskah Dinas.

(3) Surat Dinas yang akan ditandatangani Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas, harus

melalui paraf koordinasi Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian Umum.

BAB IVKETET{TUAN PERALIHAN

Pasal 15

Hal-hal yang belum diatur dengan peraturan ini, akan diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Gubernur.

BAB VKETENTUAN PENUTUP

Pasal 16

Pada saat diberlakukannya Peraturan Gubernur ini, maka Keputusan Gubernur Sumatera

Utara Nomor A6l.t-444.KlFahun 2002 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas

Penataan Ruang dan Permukiman Sefta Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis

Pada Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

29

Pasal 17

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini denganpenempatannya dahrn Eerita Daerah Provinsi Ssmatera Utara.

Ditetapkan di Medanpada tanggal24 luni 2011

PTt GUBERNUR SUMATEM UIARA,

dto

GATOT PU]O NI.JGROHO

Diundangkan di Medan

Pada tan-ggal XB iunr lott

PIt. SEKRETARIS

H. RACHMA

BERTTA DAERAH pRovlNsr suMATERA uTARATAHUN 2011 NoMoR /10