Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan...

35
Lampiran I Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 Tentang Pedoman Teknis Pencalonan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PENCALONAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banyuwangi merupakan sarana kedaulatan rakyat untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati secara demokratis, langsung, jujur dan adil. Bupati dan Wakil Bupati terpilih merupakan pemimpin Kabupaten Banyuwangi yang diharapkan mampu mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi warga kabupaten Banyuwangi. Sebagai penyelenggara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, KPU Kabupaten Banyuwangi mempunyai tugas dan wewenang untuk menetapkan keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banyuwangi. Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan ditetapkannya keputusan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memberikan pedoman bagi KPU Kabupaten Banyuwangi, Partai Politik dan Masyarakat lainnya dalam melaksanakan tahapan Pencalonan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banyuwangi; 2. Untuk memberikan pedoman bagi Partai Politik dan Masyarakat yang ingin mengajukan calon dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi; 3. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang mekanisme dan prosedur pencalonan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banyuwangi. B. PENJELASAN ISTILAH Dalam Keputusan ini, ada beberapa kalimat yang pengertian dan maknanya disebut secara berulang-ulang. Oleh karena itu, untuk mempermudah pemahamannya, maka akan diterangkan dalam pengertian istilah sebagai berikut: 1. Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banyuwangi, selanjutnya disebut Pemilihan adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah Kabupaten Banyuwangi untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati secara langsung dan demokratis. 2. Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat KPU, adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap dan mandiri sebagaimana dimaksud dalam undang-undang penyelenggara

Transcript of Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan...

Page 1: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

Lampiran INomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015TentangPedoman Teknis Pencalonan Bupati danWakil Bupati Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015

PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PENCALONANPEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN BANYUWANGI

TAHUN 2015

BAB IPENDAHULUAN

A. PENDAHULUANPemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banyuwangi merupakan

sarana kedaulatan rakyat untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati secarademokratis, langsung, jujur dan adil. Bupati dan Wakil Bupati terpilih merupakanpemimpin Kabupaten Banyuwangi yang diharapkan mampu mewujudkankeadilan dan kesejahteraan bagi warga kabupaten Banyuwangi.Sebagai penyelenggara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, KPUKabupaten Banyuwangi mempunyai tugas dan wewenang untuk menetapkankeputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam PemilihanBupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banyuwangi.Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan ditetapkannya keputusan ini adalahsebagai berikut:1. Untuk memberikan pedoman bagi KPU Kabupaten Banyuwangi, Partai Politik

dan Masyarakat lainnya dalam melaksanakan tahapan Pencalonan dalamPemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banyuwangi;

2. Untuk memberikan pedoman bagi Partai Politik dan Masyarakat yang inginmengajukan calon dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi;

3. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang mekanisme danprosedur pencalonan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati KabupatenBanyuwangi.

B. PENJELASAN ISTILAHDalam Keputusan ini, ada beberapa kalimat yang pengertian dan

maknanya disebut secara berulang-ulang. Oleh karena itu, untuk mempermudahpemahamannya, maka akan diterangkan dalam pengertian istilah sebagaiberikut:1. Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banyuwangi, selanjutnya

disebut Pemilihan adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayahKabupaten Banyuwangi untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati secaralangsung dan demokratis.

2. Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat KPU, adalah lembagapenyelenggara pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap danmandiri sebagaimana dimaksud dalam undang-undang penyelenggara

Page 2: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

pemilihan umum dan diberikan tugas dan wewenang dalam penyelenggaraanPemilihan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Undang-UndangPemilihan.

3. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur, selanjutnya disebut KPUProvinsi.

4. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Banyuwangi, selanjutnya disebut KPUKabupaten, adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum sebagaimanadimaksud dalam undang-undang penyelenggara pemilihan umum yangdiberikan tugas menyelenggarakan Pemilihan.

5. Panitia Pemilihan Kecamatan, selanjutnya disingkat PPK, adalah panitia yangdibentuk oleh KPU Kabupaten untuk melaksanakan Pemilihan di tingkatKecamatan.

6. Panitia Pemilihan Suara, selanjutnya disingkat PPS, adalah panitia yangdibentuk oleh KPU Kabupaten untuk melaksanakan Pemilihan di tingkat Desaatau Kelurahan.

7. Badan Pengawas Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Bawaslu adalahlembaga penyelenggara pemilihan umum yang bertugas mengawasipenyelenggaraan pemilihan umum di seluruh wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yangmengatur mengenai penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugasdan wewenang dalam pengawasan penyelenggaraan Pemilihan berdasarkanketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Pemilihan.

8. Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur, selanjutnya disebutBawaslu Provinsi.

9. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Banyuwangi, selanjutnya disebutPanwas Kabupaten, adalah panitia yang dibentuk oleh Bawaslu Provinsi yangbertugas untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilihan di wilayah KabupatenBanyuwangi.

10. Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan, selanjutnya disebut PanwasKecamatan, adalah panitia yang dibentuk oleh Panwas Kabupaten yangbertugas untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilihan di wilayah Kecamatan.

11. Pengawas Pemilihan Lapangan yang selanjutnya disingkat PPL adalahpetugas yang dibentuk oleh Panwas Kecamatan untuk mengawasipenyelenggaraan Pemilihan di Desa atau Kelurahan.

12. Partai Politik adalah partai politik nasional peserta Pemilihan Umum AnggotaDPR, DPD dan DPRD Tahun 2014 di Kabupaten Banyuwangi.

13. Pimpinan Partai Politik adalah Ketua dan Sekretaris Partai Politik atau paraKetua dan para Sekretaris Gabungan Partai Politik sesuai tingkatannya ataudengan sebutan lain sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) dan AnggaranRumah Tangga (ART) Partai Politik yang bersangkutan.

14. Tim Kampanye adalah tim yang dibentuk oleh Pasangan Calon bersama-samadengan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengusulkanPasangan Calon atau oleh Pasangan Calon Perseorangan yang didaftarkan keKPU Kabupaten.

15. Gabungan Partai Politik adalah gabungan dua atau lebih partai politiknasional peserta Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014

Page 3: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

di Kabupaten Banyuwangi, yang secara bersama-sama bersepakatmencalonkan 1 (satu) Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati.

16. Bakal Calon adalah warga negara Republik Indonesia yang diusulkan olehPartai Politik atau Gabungan Partai Politik atau Perseorangan yangdidaftarkan atau mendaftar kepada KPU Kabupaten untuk mengikutiPemilihan.

17. Pasangan Calon adalah Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati KabupatenBanyuwangi yang telah memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai pesertaPemilihan.

18. Petahana adalah Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupatidan Walikota atau Wakil Walikota yang sedang menjabat atau pernahmenjabat paling kurang 1 (satu) kali masa jabatan.

19. Hari adalah hari kalender.

C. PRINSIP PENYELENGGARAAN PEMILUDalam melaksanakan tahapan Pemilihan, penyelenggara Pemilihan

harus berpedoman pada asas :1. mandiri;2. jujur;3. adil;4. kepastian hukum;5. tertib penyelenggara Pemilihan;6. kepentingan umum;7. keterbukaan;8. proporsionalitas;9. profesionalitas;10. akuntabilitas;11. efisiensi;12. efektivitas; dan13. aksesibilitas.

D. DASAR HUKUMDalam penyusunan keputusan ini, KPU Kabupaten Banyuwangi

berpedoman pada:1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa

Timur (Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950);2. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

Daerah dalam Lingkungan Propinsi DJawa Timur (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1950 Nomor 42);

3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4801) sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2011 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5189);

Page 4: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara PemilihanUmum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);

6. Undang–Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum AnggotaDewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan PerwakilanRakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor117, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5316);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan PeraturanPemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentangPemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang(Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 245, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5588) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 57,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678);

9. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata KerjaKomisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan KomisiPemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah beberapa kali diubah,terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Nomor 01 Tahun 2010;

10. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang SusunanOrganisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum,Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat KomisiPemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah denganPeraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008;

11. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tahapan,Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan WakilGubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan Walikota dan Wakil Walikota;

12. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 tentang PencalonanPemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati danWalikota dan Wakil Walikota;

BAB IIPERSYARATAN CALON DAN PENCALONAN

A. PERSYARATAN CALON1. Warga Negara Indonesia yang dapat menjadi Calon Bupati dan Wakil Bupati

Kabupaten Banyuwangi, dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;b. Setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus

Page 5: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;c. Berpendidikan paling rendah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau

sederajat;d. Berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun;e. Mampu secara jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan

kesehatan menyeluruh dari tim dokter;f. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan

yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindakpidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;

g. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yangtelah mempunyai kekuatan hukum tetap;

h. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang dibuktikan dengansurat keterangan catatan kepolisian;

i. Menyerahkan daftar kekayaan pribadi;j. Tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau

secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikankeuangan negara;

k. Tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yangtelah mempunyai kekuatan hukum tetap;

l. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak dan memiliki laporan pajak pribadi;m. Belum pernah menjabat sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati

atau Wakil Bupati, serta Walikota atau Wakil Walikota selama 2 (dua) kalimasa jabatan dalam jabatan yang sama untuk Calon Gubernur atauCalon Wakil Gubernur, Calon Bupati atau Calon Wakil Bupati serta CalonWalikota atau Calon Wakil Walikota;

n. Belum pernah menjabat sebagai Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati danWalikota untuk Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati, Calon WakilBupati, Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota;

o. Berhenti dari jabatannya bagi Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati,Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota yang mencalonkan diri didaerah lain sejak ditetapkan sebagai Calon;

p. Tidak berstatus sebagai penjabat Gubernur, penjabat Bupati danpenjabat Walikota;

q. Tidak memiliki konflik kepentingan dengan petahana;r. Memberitahukan pencalonannya sebagai Bupati dan Wakil Bupati

kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat bagi anggota DewanPerwakilan Rakyat, kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah bagianggota Dewan Perwakilan Daerah, atau kepada Pimpinan DPRD bagianggota DPRD;

s. Mengundurkan diri sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia,Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Pegawai Negeri Sipil sejakmendaftarkan diri sebagai Calon;

t. Berhenti dari jabatan pada badan usaha milik negara atau badan usahamilik daerah sejak ditetapkan sebagai Calon; dan

u. Berhenti sebagai Anggota KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIPKabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kotasebelum pembentukan PPK dan PPS.

Page 6: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

2. Syarat Calon sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf f, wajib memenuhisyarat yang berlaku secara kumulatif yaitu:a. calon yang bersangkutan telah selesai menjalani pidana penjara

sampai dengan dimulainya jadwal waktu pendaftaran Pasangan Calondalam waktu paling singkat 5 (lima) tahun, yang dibuktikan dengansurat keterangan dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan yangbersangkutan;

b. calon yang bersangkutan secara terbuka dan jujur mengemukakankepada publik sebagai mantan narapidana, yang dibuktikan dengan suratpernyataan dan bukti dimuat pada surat kabar lokal/nasional; dan

c. calon yang bersangkutan bukan sebagai pelaku kejahatan yangberulang yang dibuktikan dengan surat keterangan Kepolisian Resoruntuk Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banyuwangi.

3. Syarat Calon sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf f untuk tindakpidana korupsi putusan pidana penjara minimal atau maksimal yangtelah berkekuatan hukum tetap dimaknai ancamannya 5 (lima) tahun ataulebih.

4. Syarat Calon sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf m, adalah sebagaiberikut:a. penghitungan 2 (dua) kali masa jabatan dihitung berdasarkan jumlah

pelantikan dalam jabatan yang sama, yaitu masa jabatan pertama selama5 (lima) tahun penuh dan masa jabatan kedua paling singkat selama 2 ½(dua setengah) tahun, dan sebaliknya;

b. jabatan yang sama sebagaimana dimaksud pada huruf a,adalahjabatan Gubernur dengan Gubernur, jabatan Wakil Gubernur denganWakil Gubernur, jabatan Bupati/Walikota dengan Bupati/Walikota, danjabatan Wakil Bupati/ Walikota dengan Wakil Bupati/Walikota;

c. 2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama, meliputi:1) Telah dua kali berturut-turut dalam jabatan yang sama;2) Telah dua kali dalam jabatan yang sama tidak berturut; atau3) Dua kali dalam jabatan yang sama di daerah yang sama atau di

daerah yang berbeda.5. Penghitungan 5 (lima) tahun masa jabatan atau 2 ½ (dua setengah) tahun

masa jabatan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dihitung sejak tanggalpelantikan sampai dengan akhir masa jabatan Gubernur dan WakilGubernur, atau Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikotayang bersangkutan.

6. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 4, berlaku untuk:a. Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur, atau Bupati dan Wakil Bupati

atau Walikota dan Wakil Walikota yang dipilih secara langsung melaluiPemilihan, dan yang diangkat oleh DPRD Provinsi atau DPRDKabupaten/Kota;

b. Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur, atau Bupati dan Wakil Bupatiatau Walikota dan Wakil Walikota karena perubahan nama provinsi ataukabupaten/ kota.

7. Syarat Calon sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf n, denganketentuan:

Page 7: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

a. Belum pernah menjabat sebagai Gubernur untuk Calon Bupati danCalon Wakil Bupati Kabupaten Banyuwangi;

b. Belum pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur untuk Calon Bupatidan Calon Wakil Bupati Kabupaten Banyuwangi; dan

c. Belum pernah menjabat sebagai Bupati atau Walikota untuk CalonWakil Bupati Kabupaten Banyuwangi.

8. Syarat Calon sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf o, denganketentuan:a. Bupati atau Wakil Bupati, Walikota atau Wakil Walikota yang

mencalonkan diri sebagai Bupati atau Wakil Bupati, Walikota atauWakil Walikota di kabupaten/kota lain;

b. Bupati atau Wakil Bupati, Walikota atau Wakil Walikota yangmencalonkan diri sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur di provinsilain.

9. Syarat Calon sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf q, meliputi:a. Tidak memiliki ikatan perkawinan dengan petahana, baik suami maupun

istri; ataub. Tidak memiliki hubungan darah/garis keturunan 1 (satu) tingkat lurus

ke atas, yaitu bapak/ibu atau bapak mertua/ibu mertua denganpetahana; atau

c. Tidak memiliki hubungan darah/garis keturunan 1 (satu) tingkat luruske bawah, yaitu anak atau menantu dengan petahana; atau

d. Tidak memiliki hubungan darah/garis keturunan ke samping, yaitukakak/adik kandung, ipar, paman atau bibi dengan petahana.

10. Syarat Calon sebagaimana dimaksud dalam angka 8 berlaku ketentuan:a. Calon Bupati atau Wakil Bupati, Walikota atau Wakil Walikota tidak

mempunyai ikatan perkawinan atau hubungan darah/garis keturunansatu tingkat lurus keatas, kebawah, kesamping dengan Gubernur atauWakil Gubernur pada provinsi yang sama;

b. Calon Gubernur atau Wakil Gubernur tidak mempunyai ikatanperkawinan atau hubungan darah/garis keturunan satu tingkat luruskeatas, kebawah, kesamping dengan Bupati atau Wakil Bupati, Walikotaatau Wakil Walikota pada provinsi yang sama.

11. Ketentuan sebagaimana sebagaimana dimaksud pada angka 8, tidak berlakuapabila telah melewati jeda 1 (satu) kali masa jabatan denganpenghitungan berpedoman pada ketentuan sebagaimana dimaksud padaangka 4 huruf d.

B. PERSYARATAN PENCALONAN1. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik

a. KPU Kabupaten menetapkan persyaratan pencalonan untuk Partai Politikatau Gabungan Partai Politik, dengan Keputusan KPU Kabupaten sebelumpengumuman pendaftaran Pasangan Calon.

b. Persyaratan sebagaimana dimaksud pada huruf a, yaitu Partai Politikatau Gabungan Partai Politik memperoleh paling sedikit 20% (dua puluhpersen) dari jumlah kursi DPRD Kabupaten Banyuwangi atau 25% (dua

Page 8: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam PemilihanUmum Anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014.

c. Dalam hal Partai Politik atau Gabungan Partai Politik mengusulkanPasangan Calon menggunakan ketentuan memperoleh paling sedikit 25%(dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah sebagaimanadimaksud pada huruf b, ketentuan tersebut hanya berlaku bagi PartaiPolitik yang memperoleh kursi di DPRD Kabupaten Banyuwangi.

d. Dalam hal hasil penghitungan sebagaimana dimaksud pada huruf bmenghasilkan angka pecahan dilakukan pembulatan ke atas.

e. Sumber data Keputusan KPU Kabupaten sebagaimana dimaksud padahuruf a, berpedoman pada:1) Keputusan KPU Kabupaten tentang Penetapan perolehan kursi hasil

Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;2) Keputusan KPU Kabupaten tentang Penetapan perolehan suara sah

hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.f. Sa l inan Keputusan KPU Kabupaten sebagaimana dimaksud pada huruf

a, disampaikan kepada pimpinan DPRD Kabupaten Banyuwangi,Pimpinan Partai Politik tingkat provinsi atau Pimpinan Partai Politiktingkat Kabupaten Banyuwangi dan Bawaslu Provinsi atau PanwasKabupaten.

g. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik hanya dapat mendaftarkan 1(satu) Pasangan Calon.

h. Partai Politik dapat bersepakat dengan Partai Politik lain untukmelakukan penggabungan dalam mendaftarkan Pasangan Calon.

i. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik melakukan kesepakatandengan Pasangan Calon untuk didaftarkan mengikuti Pemilihan.

j. Pasangan Calon yang telah didaftarkan oleh Partai Politik atau GabunganPartai Politik sebagaimana dimaksud pada huruf g, tidak dapatdicalonkan lagi oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik lainnya.

k. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang telah mendaftarkanPasangan Calon kepada KPU Kabupaten, tidak dapat menarikdukungannya sejak pendaftaran sampai dengan setelah penetapanPasangan Calon.

l. Apabila Partai Politik atau Gabungan Partai Politik menarik dukungandan/atau menarik Calon dan/atau Pasangan Calon yang telahdidaftarkan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tersebut dianggaptetap mendukung Pasangan Calon yang bersangkutan dan tidak dapatmengusulkan Calon dan/atau Pasangan Calon pengganti.

m. Calon dan/atau Pasangan Calon yang sudah menandatanganikesepakatan pengusulan dan telah didaftarkan kepada KPU Kabupaten,tidak dapat mengundurkan diri sejak pendaftaran sampai dengan setelahpenetapan Pasangan Calon.

n. Dalam hal calon dan/atau Pasangan Calon sebagaimana dimaksud padahuruf m mengundurkan diri, Partai Politik atau Gabungan PartaiPolitik yang mencalonkan tidak dapat mengusulkan calon dan/atauPasangan Calon pengganti dan dinyatakan gugur pencalonannya.

Page 9: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

o. Kesepakatan sebagaimana dimaksud pada huruf i, dinyatakan secaratertulis bermaterai cukup, ditandatangani oleh masing-masing Ketua danSekretaris Partai Politik atau sebutan lain.

p. Kesepakatan sebagaimana dimaksud pada huruf j, dinyatakan secaratertulis bermaterai cukup, ditandatangani oleh Ketua dan SekretarisPartai Politik atau masing-masing Ketua dan Sekretaris Partai Politik atausebutan lain, dan Pasangan Calon.

2. Perseorangana. KPU Kabupaten menetapkan persyaratan pencalonan berupa jumlah

dukungan bagi Pasangan Calon Perseorangan dengan Keputusan KPUKabupaten.

b. Calon perseorangan dapat mendaftarkan diri sebagai Pasangan CalonBupati dan Wakil Bupati Banyuwangi apabila memenuhi syarat dukunganpaling sedikit 6,5% (enam setengah persen) dari jumlah pendudukKabupaten Banyuwangi sebanyak 1.656.309 (satu juta enam ratus limapuluh enam ribu tiga ratus sembilan) jiwa yaitu sejumlah 107.660(seratus tujuh ribu enam ratus enam puluh) jiwa.

c. Jumlah dukungan sebagaimana dimaksud pada huruf c harus tersebar dilebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kecamatan di KabupatenBanyuwangi yaitu minimal sebanyak 13 (tiga belas) kecamatan.

d. Dukungan sebagaimana dimaksud pada huruf c hanya diberikan kepada1 (satu) Pasangan Calon Perseorangan.

e. Penduduk yang dapat memberikan dukungan sebagaimana dimaksudpada huruf e adalah penduduk yang telah memenuhi syarat sebagaipemilih, yaitu penduduk yang pada saat memberikan dukungan, telahgenap berusia 17 (tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah/pernahkawin dibuktikan dengan identitas kependudukan.

BAB IIIPENYERAHAN DAN PENELITIAN DUKUNGAN PASANGAN CALON PERSEORANGAN

A. PENYERAHAN DUKUNGAN PASANGAN CALON PERSEORANGAN1. KPU Kabupaten mengumumkan jadwal penyerahan, sebelum masa

penyerahan dokumen dukungan kepada KPU Kabupaten.2. Pengumuman jadwal penyerahan dokumen dukungan Pasangan Calon

perseorangan sebagaimana dimaksud pada angka 1, dilakukan melalui mediamassa cetak dan/atau elektronik dan papan pengumuman dan/atau lamanKPU Kabupaten.

3. Pengumuman jadwal penyerahan dokumen dukungan pasangan calonsebagaimana dimaksud pada angka 2, dilakukan selama 5 (lima) hari.

4. Pengumuman jadwal penyerahan dokumen dukungan sebagaimana dimaksudpada angka 1, mencantumkan:

5. Keputusan KPU Kabupaten mengenai ketentuan persyaratan jumlahdukungan Pasangan Calon perseorangan sebagaimana dimaksud dalamBAB II huruf B angka 2 huruf c;a. Tempat penyerahan dokumen dukungan Pasangan Calon kepada KPU

Kabupaten;

Page 10: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

b. Waktu penyerahan dokumen dukungan Pasangan Calon Perseorangan.6. Pasangan Calon Perseorangan wajib memenuhi persyaratan pencalonan

sebagaimana dimaksud dalam BAB II huruf B angka 2 huruf c.7. Penyerahan dokumen dukungan Pasangan Calon dilakukan paling lambat

sebelum masa penyerahan dukungan calon berakhir.8. Dokumen dukungan Pasangan Calon Perseorangan sebagaimana dimaksud

pada angka 6 diserahkan paling lambat pukul 16.00 WIB.9. Penyerahan dokumen dukungan Pasangan CalonPerseorangan yang

dilakukan melewati batas akhir jadwal waktu sebagaimana dimaksud padaangka 7, tidak dapat diterima.

10. Dokumen dukungan sebagaimana dimaksud pada angka 6, berupa suratpernyataan dukungan dan dilampiri identitas kependudukan (LampiranModel B.1-KWK Perseorangan).

11. Surat pernyataan dukungan sebagaimana dimaksud pada angka 9,menggunakan Formulir Model B.1- KWK Perseorangan beserta Lampirannyayang memuat Fotocopy identitas kependudukan sesuai dengan urutan yangtercantum pada Formulir Model B.1-KWK Perseorangan.

12. Identitas kependudukan sebagaimana dimaksud pada angka 9 dapat berupa:a. Kartu Tanda Penduduk;b. Kartu keluarga berlaku untuk 1 (satu) pendukung;c. Paspor; ataud. Surat keterangan identitas kependudukan lainnya yang sah dikeluarkan

oleh lurah/kepala desa dan/atau instansi yang membidangi urusankependudukan dan catatan sipil.

13. Surat keterangan identitas kependudukan lainnya sebagaimanadimaksud pada angka 12 huruf d, dilarang dikeluarkan secara kolektif.

14. Pasangan Calon peseorangan menyusun rekapitulasi jumlah dukungandengan menggunakan Formulir Model B.2-KWK Perseorangan untuk setiapdesa/kelurahan atau sebutan lain dan kecamatan.

15. Penyerahan dokumen dukungan Pasangan Calon Perseorangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13, dalam bentuk softcopy dan hardcopy.

16. Dokumen dukungan Pasangan Calon Perseorangan sebagaimanadimaksud pada angka 15, dibuat dalam 3 (tiga) rangkap, dengan ketentuan:a. Pasangan Calon menyerahkan satu rangkap asli dan dua rangkap

fotokopi kepada KPU Kabupaten;b. KPU Kabupaten menyerahkan satu rangkap fotokopi kepada PPS melalui

PPK;c. Satu rangkap fotokopi sebagai arsip Pasangan Calon, setelah memperoleh

pengesahan KPU Kabupaten dengan membubuhkan paraf dan cap basah.

B. PENELITIAN DUKUNGAN PASANGAN CALON PERSEORANGAN1. Penelitian terhadap dokumen dukungan Pasangan Calon Perseorangan terdiri

dari:a. Penelitian administrasi;b. Penelitian faktual.

2. KPU Kabupaten melakukan penelitian administrasi terhadap dokumendukungan Pasangan Calon dengan cara:

Page 11: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

a. Melakukan penelitian terhadap jumlah minimal dukungan danpesebaran yang terdapat dalam softcopy;

b. Melakukan penelitian kesesuaian antara jumlah minimal dukungan danpesebaran yang terdapat dalam softcopy dengan hardcopy sebagaimanaFormulir Model B.1-KWK Perseorangan;

c. Dalam penelitian jumlah minimal dukungan dan pesebaransebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, Pasangan Calonperseorangan menunjuk petugas untuk mendampingi proses penelitian;

d. Dalam hal terdapat kesesuaian jumlah minimal dukungan dan pesebaranantara softcopy dan hardcopy, KPU Kabupaten menyusun berita acaradan tanda terima;

e. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian jumlah minimal dukungan danpesebaran antara softcopy dan hardcopy, KPU Kabupaten menyusunberita acara dan mengembalikan dokumen dukungan kepada PasanganCalon untuk diperbaiki pada masa penyerahan dokumen dukungan.

3. KPU Kabupaten melakukan penelitian terhadap dugaan kegandaandukungan Pasangan Calon perseorangan.

4. Kegandaan dukungan sebagaimana dimaksud pada angka 3 dapat terjadi:a. 1 (satu) orang memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu)

Pasangan Calon atau;b. 1 (satu) orang memberikan dukungan lebih dari 1 (satu) kali kepada

1 (satu) Pasangan Calon perseorangan.5. Dalam hal ditemukan kegandaan sebagaimana dimaksud pada angka 4 huruf

a, dukungan hanya dihitung 1 (satu).6. Dalam hal ditemukan kegandaan sebagaimana dimaksud pada angka 4 huruf

b, ditindaklanjuti penelitian faktual oleh PPS.7. KPU Kabupaten menyusun berita acara hasil penelitian dugaan

kegandaan, disampaikan kepada Pasangan Calon perseorangan, PPK, danPPS.

8. KPU Kabupaten menyampaikan dokumen dukungan Pasangan calonperseorangan dan hasil penelitian dugaan kegandaan kepada PPS melaluiPPK.

9. PPS melakukan penelitian administrasi dan faktual paling lama 14 (empatbelas) hari setelah menerima dokumen dukungan Pasangan Calonperseorangan sebagaimana dimaksud pada angka 8.

10. PPS melakukan penelitian administrasi dengan menempuh langkah:a. Meneliti keabsahan surat dukungan pada Formulir Model B.1-KWK

Perseorangan. Dalam hal tidak terdapat tanda tangan Pasangan Calonperseorangan dan/atau materai dinyatakan belum memenuhi syarat

administrasi tapi tidak menggugurkan dukungan;b. Meneliti kesesuaian antara daftar nama dan alamat pendukung pada

Formulir Model B.1-KWK Perseorangan dengan fotokopi identitaskependudukan atau Kartu Keluarga atau identitas kependudukanlainnya. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian antara nama dan/ataualamat pada daftar dukungan dengan fotokopi identitas kependudukansebagaimana dimaksud dalam huruf A angka 12, dicoret dari daftardukungan dan dinyatakan tidak memenuhi syarat.

Page 12: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

c. Meneliti kesesuaian antara alamat pendukung dengan daerah Pemilihan.Dalam hal terdapat ketidaksesuaian, dicoret dari daftar dukungan dandinyatakan tidak memenuhi syarat.

d. Meneliti kelengkapan daftar nama dan alamat pendukung pada FormulirB.1-KWK Perseorangan. Dalam hal tidak ditemukan fotokopiidentitas kependudukan atau Kartu Keluarga atau identitaskependudukan lainnya, dicoret dari daftar dukungan dan dinyatakantidak memenuhi syarat.

e. Meneliti kesesuaian alamat pendukung dengan wilayah administrasiPPS. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian, dicoret dari daftar dukungandan dinyatakan tidak memenuhi syarat, tapi dapat digunakan olehPasangan Calon perseorangan pada masa perbaikan denganmemindahkan dukungan tersebut sesuai dengan Desa atau Kelurahan.

f. Meneliti Kartu Tanda Penduduk atau Kartu Keluarga atau Kartu IdentitasKependudukan lainnya untuk memastikan pemenuhan syarat usiapendukung. Dalam hal syarat usia pendukung tidak terpenuhi dicoretdari daftar dukungan dan dinyatakan tidak memenuhi syarat.

11. PPS menyusun berita acara hasil penelitian administrasi sebagaimanadimaksud pada angka 9 dengan menggunakan Formulir Model BA.3.1-KWKPerseorangan.

12. Berita Acara hasil penelitian administrasi oleh PPS sebagaimanadimaksud pada angka 11 dibuat dalam 5 (lima) rangkap yaitu:a. Satu rangkap untuk setiap Pasangan Calon;b. Satu rangkap untuk PPK dengan dilampiri semua dokumen dukungan

setiap Pasangan Calon;c. Satu rangkap KPU Kabupaten melalui PPK;d. Satu rangkap PPL;e. Satu rangkap arsip PPS.

13. Berdasarkan hasil penelitian administrasi sebagaimana dimaksud padaangka 10, PPS melakukan penelitian faktual.

14. Penelitian faktual oleh PPS sebagaimana dimaksud pada angka 13,dilakukan untuk membuktikan kebenaran dukungan kepada PasanganCalon perseorangan.

15. Penelitian faktual oleh PPS dilakukan dengan cara mendatangi setiap tempattinggal pendukung yang telah dinyatakan memenuhi syarat administratifuntuk mencocokkan kebenaran nama dan alamat pendukung, sertadukungannya kepada Pasangan Calon.

16. Dalam hal pendukung menyatakan tidak pernah memberikan dukungannyakepada Pasangan Calon Persorangan, pendukung dapat membuat suratpernyataan dan membubuhkan tanda tangan/ cap jempol pada FormulirModel B.3-KWK Perseorangan.

17. Dalam hal pendukung menyatakan kebenaran dukungannya, namun tidakbersedia membubuhkan tanda tangan/cap jempol pada Formulir Model B.3–KWK Perseorangan, dukungannya dinyatakan sah.

18. Dalam hal penelitian faktual sebagaimana dimaksud pada angka 16,pendukung menyatakan tidak memberikan dukungan kepada Pasangan

Page 13: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

Calon, pendukung yang bersangkutan mengisi Formulir Model B.3–KWKPerseorangan, dan namanya dicoret dari daftar dukungan.

19. Dalam hal pendukung menyatakan tidak memberikan dukungan kepadaPasangan Calon, pendukung tidak bersedia mengisi Formulir Model B.3-KWKPerseorangan, dukungannya dinyatakan sah.

20. Pendukung Pasangan Calon tidak dapat menarik kembali dukungannyaterhadap Pasangan Calon Perseorangan sejak penyerahan dokumendukungan oleh KPU Kabupaten kepada PPS.

21. Dalam hal seseorang atau lebih pendukung menarik dukungan kepadaPasangan Calon pada tahap verifikasi faktual, penarikan dukungan tersebuttidak mempengaruhi jumlah dukungan.

22. Dalam hal terdapat pendukung tidak dapat ditemui atau alamat tempattinggal pendukung tidak ditemukan, PPS memberikan catatan pada kolomketerangan dan berkoordinasi dengan Pasangan Calon dan/atau TimKampanye agar mengumpulkan para pendukung untuk membuktikankebenaran dukungan terhadap Pasangan Calon.

23. Dalam hal terdapat bukti fotokopi identitas yang meragukan, PPS dapatmeminta pendukung untuk menunjukkan identitas kependudukan yang asli.

24. Dalam hal terdapat pendukung memberikan dukungan kepada lebih dari 1(satu) Pasangan Calon, PPS menanyakan kepada pendukung kepastiandukungannya terhadap 1 (satu) Pasangan Calon dan pendukungmembubuhkan tanda tangan/cap jempol terhadap Pasangan Calon yangdidukung dan yang tidak didukung, serta mencoret nama pendukung dalamdaftar nama pendukung dari Pasangan Calon yang tidak didukung.

25. Setelah melaksanakan penelitian faktual, PPS dan/atau petugas penelitianfaktual wajib meminta tanda tangan dan cap stempel RT/RW setempat yangdibubuhkan pada Formulir Model B.1–KWK Perseorangan danmendokumentasikan kegiatan penelitian faktual.

26. Hasil penelitian faktual oleh PPS dituangkan dalam berita acaramenggunakan Formulir Model BA.3.2- KWK Perseorangan yangditandatangani oleh Ketua dan Anggota PPS paling lambat berakhirnya masapenelitian faktual.

27. Dalam hal pendukung tidak dapat ditemui sebagaimana dimaksud padaangka 23, PPS melakukan penelitian penelitian faktual, dengan caraberkoordinasi dengan Pasangan Calon dan/atau Tim Penghubung PasanganCalon menghadirkan seluruh pendukung di wilayah Desa atau Kelurahanpada waktu dan tempat yang telah ditentukan, guna mencocokkan danmeneliti kebenaran dukungan.

28. Dalam hal Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye Pasangan Calon tidakdapat menghadirkan seluruh pendukung sebagaimana dimaksud pada angka27, PPS hanya melakukan penelitian faktual terhadap pendukung yang hadir.

29. Dalam hal pendukung tidak hadir, diberi kesempatan untuk datang langsungke PPS guna membuktikan dukungannya paling lambat sebelum batasakhir penelitian faktual.

30. Dalam hal pendukung tidak hadir sampai dengan batas waktu yangditentukan sebagaimana dimaksud pada angka 29, dukungan Pasangan

Page 14: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

Calon yang bersangkutan dinyatakan tidak memenuhi syarat dan namapendukung tersebut dicoret dari daftar dukungan.

31. Hasil penelitian faktual sebagaimana dimaksud angka 26 dituangkan dalamberita acara menggunakan Formulir Model BA.3.1-KWK Perseorangan.

32. Berita Acara hasil penelitian faktual oleh PPS sebagaimana dimaksud dalamangka 27 dan angka 31 dibuat dalam 5 (lima) rangkap yaitu :a. Satu rangkap untuk setiap Pasangan Calon;b. Satu rangkap untuk PPK dengan dilampiri semua dokumen dukungan

setiap Pasangan Calon;c. Satu rangkap KPU Kabupaten melalui PPK;d. Satu rangkap PPL;e. Satu rangkap PPS.

33. PPK melaksanakan rapat pleno terbuka rekapitulasi dukungan hasilpenelitian administrasi dan faktual oleh PPS di wilayah kerjanya yang dihadirioleh Pasangan Calon atau Tim Penghubung, Panwas Kecamatan dan PPSpaling lama 7 (tujuh) hari setelah menerima berita acara dari PPS.

34. Dalam rapat pleno rekapiltulasi tingkat kecamatan, Pasangan Calon atauTim Penghubung, Panwas Kecamatan dapat mengajukan keberatan denganmenunjukan bukti pendukung, apabila keberatan dapat diterima, PPKmelakukan pembetulan.

35. Dalam hal keberatan sebagaimana dimaksud pada angka 34 tidak dapatdibuktikan kebenarannya dan Pasangan Calon atau Tim Penghubung tidakdapat menerima, Pasangan Calon atau Tim penghubung mengisi FormulirModel BA.4.1-KWK perseorangan.

36. Hasil rekapitulasi jumlah dukungan sebagaimana dimaksud pada angka 33,angka 34, angka 35 dituangkan dalam berita acara menggunakanFormulir Model BA.4-KWK Perseorangan.

37. Berita acara rekapitulasi sebagaimana dimaksud dalam angka 36, dibuatdalam rangkap 4 (empat), yaitu:a. Satu rangkap disampaikan kepada setiap Pasangan Calon;b. Satu rangkap disampaikan kepada KPU Kabupaten;c. Satu rangkap disampaikan kepada Panwas Kecamatan;d. Satu rangkap arsip PPK.

38. KPU Kabupaten melaksanakan rapat pleno terbuka rekapitulasi dukunganhasil penelitian administrasi dan faktual oleh PPS di wilayah kerjanya yangdihadiri oleh Pasangan Calon atau Tim Penghubung, Panwas Kabupaten danPPK paling lama 4 (empat) hari setelah menerima berita acara dari PPK.

39. Dalam rapat pleno rekapitulasi tingkat kabupaten, Pasangan Calon atau TimPenghubung, Panwas Kabupaten dapat mengajukan keberatan denganmenunjukan bukti pendukung, apabila keberatan dapat diterima, KPUKabupaten melakukan pembetulan.

40. Dalam hal keberatan sebagaimana dimaksud pada angka 39 tidak dapatdibuktikan kebenarannya dan Pasangan Calon atau Tim Penghubung tidakdapat menerima, Pasangan Calon atau Tim Penghubung mengisi FormulirModel BA.5.1-KWK Perseorangan.

Page 15: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

41. Hasil rekapitulasi jumlah dukungan sebagaimana dimaksud pada angka 39dituangkan dalam berita acara menggunakan Formulir Model BA.5-KWKPerseorangan.

42. Berita acara rekapitulasi sebagaimana dimaksud dalam angka 41, dibuatdalam rangkap 3 (tiga), yaitu:a. satu rangkap disampaikan kepada setiap Pasangan Calon sebagai

dokumen untuk pendaftaran;b. satu rangkap disampaikan kepada Panwas Kabupaten;c. satu rangkap arsip KPU Kabupaten.

43. Dalam hal Pasangan Calon Perseorangan atau salah satu CalonPerseorangan mengundurkan diri dalam proses penelitian faktual dukungansampai dengan rekapitulasi jumlah dukungan, dinyatakan tidak lagimemenuhi syarat dan tidak dapat diganti dengan bakal calon lain.

44. Pasangan Calon atau salah satu Calon Perseorangan yang mengundurkandiri sebagaimana dimaksud pada angka 43, tidak dapat diusulkan sebagaiPasangan Calon atau Calon oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik.

45. Dalam hal Calon Perseorangan berhalangan tetap atau meninggal duniadalam proses penelitian faktual dukungan sampai dengan rekapitulasijumlah dukungan, dapat diganti dengan calon baru paling lama 5 (lima) harisejak bakal calon tersebut berhalangan tetap atau meninggal dunia.

46. Pengajuan calon pengganti sebagaimana dimaksud pada angka 45,diumumkan kepada masyarakat oleh KPU Kabupaten paling lama 2 (dua)hari sejak masa penggantian calon berakhir.

47. Masyarakat dapat memberikan tanggapan atau menarik dukungannyasampai dengan 3 (tiga) hari sebelum penetapan Pasangan Calon pesertaPemilihan.

48. KPU Kabupaten melakukan penelitian persyaratan pencalonan danpersyaratan calon paling lama 3 (tiga) hari sejak diterima dokumen pengganticalon.

49. Pasangan Calon perseorangan yang telah mengikuti proses penelitianadministrasi dan faktual dukungan tidak dapat diajukan sebagai calondan/atau Pasangan Calon oleh partai politik atau gabungan partai politik.

50. Hasil rekapitulasi penelitian administrasi dan faktual sebagaimanadimaksud dalam angka 42 huruf a digunakan oleh Pasangan Calonperseorangan untuk mendaftar.

BAB IVPENDAFTARAN PASANGAN CALON

A. PENGUMUMAN DAN PENDAFTARAN1. Salinan Keputusan Kementerian Hukum dan HAM tentang pengesahan

kepengurusan partai politik tingkat pusat, serta salinan keputusankepengurusan partai politik tingkat provinsi dan/atau kabupaten menjadipedoman bagi KPU Kabupaten untuk penerimaan pendaftaran pasangancalon.

2. KPU Kabupaten mengumumkan pendaftaran Pasangan Calon melalui mediamassa dan papan pengumuman dan/atau laman KPU Kabupaten.

Page 16: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

3. Pengumuman pendaftaran Pasangan Calon dicantumkan Keputusan KPUKabupaten sebagaimana dimaksud dalam angka 2.

4. Masa pendaftaran Pasangan Calon paling lama 3 (tiga) hari terhitung setelahhari terakhir pengumuman pendaftaran sebagaimana dimaksud angka 2.

5. Pendaftaran Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada angka 4 dilakukanpaling lambat pukul 16.00 waktu setempat.

6. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik mendaftarkan Pasangan Calonkepada KPU Kabupaten selama masa pendaftaran sebagaimana dimaksuddalam angka 4.

7. Dalam mendaftarkan Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada angka 6,Partai Politik atau Gabungan Partai Politik wajib memenuhi ketentuan BAB IIhuruf B angka 1 huruf b dan menyertakan Keputusan Pimpinan Partai Politiktingkat Pusat tentang persetujuan Pasangan Calon serta dokumen syaratcalon.

8. Pasangan Calon Perseorangan mendaftarkan diri kepada KPU Kabupatenselama masa pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam angka 5.

9. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan Pasangan Calon sebagaimanadimaksud pada angka 6, angka 7 dan angka 8 wajib hadir pada saatpendaftaran.

10. Apabila Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atau salah seorang Calonatau Pasangan Calon tidak dapat hadir pada saat pendaftaran sebagaimanadimaksud pada angka 9, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atauperseorangan tidak dapat melakukan pendaftaran, kecuali ketidakhadirantersebut disebabkan oleh halangan yang tidak dapat dihindari yangdibuktikan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang.

11. Dalam menerima pendaftaran Pasangan Calon, KPU Kabupaten bertugas:a. Menerima kelengkapan dokumen persyaratan pencalonan dan

persyaratan Calon yang diajukan oleh Partai Politik atau Gabungan PartaiPolitik atau perseorangan;

b. Meneliti pemenuhan persyaratan prosentase jumlah kursi atau prosentasejumlah suara sah dan Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat Pusattentang persetujuan Pasangan Calon;

c. Meneliti kesesuaian dokumen persyaratan pencalonan dan keputusanpimpinan Partai Politik tingkat Pusat tentang persetujuan Pasangan Calondengan Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat Pusat tentangkepengurusan Partai Politik tingkat provinsi dan/atau kepengurusanPartai Politik tingkat kabupaten;

d. Dalam hal terdapat perubahan keputusan tentang kepengurusan PartaiPolitik tingkat Pusat dan/atau kepengurusan Partai Politik tingkatprovinsi dan/atau kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten, PartaiPolitik wajib menyerahkan perubahan keputusan pimpinan Partai Politikyang mempunyai wewenang menerbitkan pengesahan kepengurusanberdasarkan AD/ART;

e. Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada huruf b danhuruf c, KPU Kabupaten mencatat penerimaan dokumen persyaratanpencalonan dan persyaratan Calon yang diajukan oleh Partai Politik atau

Page 17: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

Gabungan Partai Politik menggunakan Formulir Model TT.1-KWK Parpol,meliputi:1) nama Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mendaftarkan

Pasangan Calon;2) nomor dan tanggal keputusan pimpinan Partai Politik tingkat Pusat

dan/atau keputusan pimpinan Partai Politik tingkat provinsi, dalamhal terdapat perubahan kepengurusan sebagaimana dimaksud padahuruf e;

3) nomor dan tanggal Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat Pusattentang persetujuan Pasangan Calon yang diusulkan oleh PengurusPartai Politik tingkat Provinsi atau Pengurus Partai Politik tingkatKabupaten, yang ditandatangani oleh Ketua Umum dan SekretarisJenderal Pimpinan Partai Politik tingkat Pusat;

4) hari, tanggal, dan waktu penerimaan dokumen persyaratanpencalonan dan persyaratan Calon;

5) alamat dan nomor telepon Pasangan Calon serta alamat dan nomortelepon kantor Pimpinan Partai Politik atau masing-masing kantorPimpinan Partai Politik yang bergabung mendaftarkan PasanganCalon;

6) jumlah dan jenis kelengkapan dokumen persyaratan pencalonan danpersyaratan Calon;

f. Meneliti dokumen persyaratan dukungan dan persyaratan Calonperseorangan;

g. Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada huruf f, KPUKabupaten mencatat penerimaan dokumen persyaratan pencalonan danpersyaratan Calon Perseorangan menggunakan Model Formulir TT.1-KWKPerseorangan, meliputi:1) nama lengkap Pasangan Calon;2) hari, tanggal, dan waktu penerimaan dokumen persyaratan

pencalonan dan persyaratan Calon;3) alamat dan nomor telepon Pasangan Calon;4) jumlah dan jenis kelengkapan dokumen persyaratan pencalonan dan

persyaratan Calon;5) dokumen persyaratan dukungan dan sebaran dukungan Pasangan

Calon;h. Menerima daftar nama Tim Kampanye tingkat kabupaten, kecamatan dan

tingkat desa/kelurahan;i. Menerima rekening khusus dana kampanye yang dibuka oleh Partai

Politik atau Gabungan Partai Politik atas nama Calon dan spesimen tandatangan dilakukan bersama oleh Partai Politik atau Gabungan PartaiPolitik dan Calon;

j. Menerima rekening khusus dana kampanye yang dibuka oleh CalonPerseorangan;

k. Memberikan formulir sebagaimana dimaksud pada huruf e dan huruf gkepada Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengajukanPasangan Calon atau kepada Pasangan Calon Perseorangan;

Page 18: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

l. Memberikan surat pengantar pemeriksaan kesehatan jasmani dan rohanikepada Pasangan Calon di rumah sakit yang ditunjuk oleh KPUKabupaten.

12. KPU Kabupaten tidak dapat menerima perubahan kepengurusan Partai Politiksetelah Partai Politik atau Gabungan Partai Politik mendaftarkan PasanganCalon.

13. Dalam hal terdapat Partai Politik memiliki lebih dari 1 (satu) kepengurusan,KPU Kabupaten hanya menerima 1 (satu) Pasangan Calon yang didaftarkanoleh Pimpinan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang dinyatakansah sebagaimana dimaksud dalam angka 1.

14. Dalam hal terdapat perubahan terhadap kepengurusan Partai Politik yangdisampaikan sebagaimana dimaksud dalam angka 1, KPU Kabupatenmelakukan penelitian administrasi dan klarifikasi terhadap dokumenperubahan kepengurusan yang disampaikan pada saat pendaftaran.

15. Dalam hal Pimpinan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tingkatprovinsi atau tingkat kabupaten yang dinyatakan sah sebagaimana dimaksuddalam angka 1 memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu) PasanganCalon, KPU Kabupaten menerima pendaftaran Pasangan Calon yangmendapat persetujuan dari pimpinan Partai Politik tingkat pusat.

16. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mendaftarkan PasanganCalon, tetapi tidak memenuhi syarat pendaftaran calon sebagaimanadimaksud dalam BAB II huruf B angka 1 huruf b dan tidak menyertakanKeputusan Pimpinan Partai Politik tingkat Pusat tentang persetujuanPasangan Calon sebagaimana dimaksud dalam angka 7, KPU Kabupatenmenyatakan tidak menerima pendaftaran tersebut dan menuangkan dalamBerita Acara.

17. KPU Kabupaten yang menyatakan tidak menerima pendaftaran tersebutsebagaimana dimaksud pada angka 16, mengembalikan berkas pendaftaranPasangan Calon kepada Partai Politik atau Gabungan Partai Politik.

18. Dalam hal terdapat satu atau lebih Partai Politik dalam Gabungan PartaiPolitik tidak menyertakan Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat Pusattentang persetujuan Pasangan Calon, KPU Kabupaten menyatakan PartaiPolitik tersebut tidak dapat menjadi bagian dari Gabungan Partai Politikpengusul Pasangan Calon dan menuangkan dalam Berita Acara sertamencoret satu atau lebih Partai Politik tersebut dalam dokumen persyaratanpencalonan yang dibubuhi paraf oleh petugas pendaftaran, salah satu PartaiPolitik pengusul, dan disaksikan Panwas Kabupaten.

19. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang pendaftarannya tidakditerima sebagaimana dimaksud pada angka 17 dapat mendaftarkanPasangan Calon dengan memenuhi persyaratan pendaftaran calonsebagaimana dimaksud dalam BAB II huruf B angka 1 huruf b danmenyertakan Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat Pusat tentangpersetujuan Pasangan Calon, sampai dengan berakhirnya masa pendaftaran.

20. Dalam hal terdapat satu atau lebih Partai Politik dalam Gabungan PartaiPolitik tidak menyertakan Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat Pusattentang persetujuan Pasangan Calon, yang menyebabkan 1 (satu) atau lebihPartai Politik tersebut dinyatakan tidak lagi menjadi bagian Gabungan Partai

Page 19: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

Politik pengusul, tetapi Partai Politik lain dalam Gabungan Partai Politiktersebut masih memenuhi syarat pendaftaran calon sebagaimana dimaksuddalam BAB II huruf B angka 1 huruf b, KPU Kabupaten menerimapendaftaran Pasangan Calon dari Gabungan Partai Politik tersebut danmenuangkan dalam Berita Acara.

B. DOKUMEN PERSYARATAN PENCALONAN DAN PERSYARATAN CALON1. Dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan Calon sebagaimana

dimaksud dalam huruf A angka 11 huruf a, wajib disampaikan kepada KPUKabupaten meliputi:a. surat pencalonan yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris

Pimpinan Partai Politik atau para Ketua dan Sekretaris Pimpinan PartaiPolitik yang bergabung sesuai dengan tingkatannya menggunakanFormulir Model B-KWK Parpol beserta lampirannya;

b. surat pencalonan yang ditandatangani oleh Pasangan Calon Perseoranganmenggunakan Formulir Model B-KWK Perseorangan beserta lampirannya;

c. surat pernyataan yang dibuat dan ditandatangani oleh Bakal Calon,sebagai bukti pemenuhan persyaratan Calon sebagaimana dimaksuddalam BAB II huruf A angka 1, huruf a, huruf b, huruf d, huruf m, hurufn, huruf o, huruf p, huruf q, huruf r, huruf s, huruf t dan huruf umenggunakan Formulir Model BB.1 KWK;

d. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf c dilengkapi tandaterima penyerahan surat pengajuan pengunduran diri dan suratketerangan bahwa pengunduran diri sedang dalam proses bagi BakalCalon yang berstatus Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati,Walikota dan Wakil Walikota mencalonkan diri di daerah lain;

e. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf c dilengkapi suratpemberitahuan pencalonan bagi Bakal Calon yang berstatus sebagaianggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah,dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

f. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf c dilengkapi tandaterima penyerahan surat pengajuan pengunduran diri dan suratketerangan bahwa pengunduran diri sedang dalam proses bagi BakalCalon yang berstatus sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia,Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Pegawai Negeri Sipil;

g. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf c dilengkapi tandaterima penyerahan surat pengajuan pemberhentian dari jabatan dansurat keterangan bahwa pemberhentian dari jabatan sedang dalam prosesbagi Bakal Calon yang berstatus sebagai pejabat pada Badan Usaha MilikNegara atau Badan Usaha Milik Daerah;

h. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf c dilengkapikeputusan pemberhentian dari pejabat berwenang bagi Bakal Calon yangberstatus sebagai Anggota KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIPKabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota;

i. surat keterangan tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkanputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetapkarena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5

Page 20: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

(lima) tahun atau lebih dari pengadilan negeri yang wilayah hukumnyameliputi tempat tinggal Bakal Calon sebagaimana dimaksud dalam BAB IIhuruf A angka 1 huruf f;

j. surat keterangan tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusanpengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dari pengadilannegeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal Bakal Calonsebagai bukti pemenuhan persyaratan Calon sebagaimana dimaksuddalam BAB II huruf A angka 1 huruf g;

k. surat keterangan catatan kepolisian yag menerangkan Bakal Calonpernah/tidak pernah melakukan perbuatan tercela sebagaimanadimaksud dalam BAB II huruf A angka 1 huruf h;

l. surat tanda terima penyerahan laporan harta kekayaan penyelenggaranegara dari instansi yang berwenang memeriksa laporan harta kekayaanpenyelenggara negara sebagai bukti pemenuhan persyaratan Calonsebagaimana dimaksud dalam BAB II huruf A angka 1 huruf i;

m. surat keterangan tidak sedang memiliki tanggungan hutang secaraperseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggungjawabnya yang merugikan keuangan negara dari pengadilan negeri yangwilayah hukumnya meliputi tempat tinggal Bakal Calon sebagai buktipemenuhan persyaratan Calon sebagaimana dimaksud dalam BAB IIhuruf A angka 1 huruf j;

n. surat keterangan tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusanpengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dari pengadilanniaga/negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal Bakal Calonsebagai bukti pemenuhan persyaratan Calon sebagaimana dimaksuddalam BAB II huruf A angka 1 huruf k;

o. fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama Bakal Calon,tanda terima penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan PajakPenghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi atas nama Bakal Calon, untukmasa 5 (lima) tahun terakhir atau sejak Bakal Calon menjadi wajib pajak,dan tanda bukti tidak mempunyai tunggakan pajak dari Kantor PelayananPajak (KPP) tempat Bakal Calon yang bersangkutan terdaftar, sebagaibukti pemenuhan persyaratan Calon sebagaimana dimaksud dalam BABII huruf A angka 1 huruf l;

p. daftar riwayat hidup yang dibuat dan ditandatangani oleh Bakal Calondan Pimpinan Partai Politik atau para Pimpinan Gabungan Partai Politikbagi Bakal Calon yang diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan PartaiPolitik, serta ditandatangani oleh Bakal Calon bagi Bakal CalonPerseorangan menggunakan Formulir Model BB.2-KWK;

q. fotokopi Kartu Tanda Penduduk;r. fotokopi Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB), yang telah dilegalisasi

oleh instansi yang berwenang, sebagai bukti pemenuhan persyaratanCalon sebagaimana dimaksud dalam BAB II huruf A angka 1 huruf c;

s. naskah visi, misi dan program Pasangan Calon mengacu pada RencanaPembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang ditandatanganiPasangan Calon;

Page 21: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

t. pasfoto terbaru masing calon ukuran 4 x 6 cm berwarna 4 (empat) lembardan hitam putih 4 (empat) lembar, serta foto Bakal Pasangan Calon dalamsatu kesatuan ukuran 10,2 cm x 15,2 cm atau ukuran 4R sebanyak 2(dua) lembar beserta softcopy.

2. Pengesahan surat pencalonan beserta lampirannya sebagaimana dimaksudpada angka 1 huruf a dibubuhi tanda tangan asli/basah oleh Ketua danSekretaris atau para Ketua dan Sekretaris Dewan Pimpinan Partai Politik yangbergabung dan dibubuhi cap basah Partai Politik sesuai dengan suratkeputusan kepengurusan Partai Politik sehingga memenuhi syarat jabatansebagai pengusung Pasangan Calon.

3. Pengesahan surat pencalonan beserta lampirannya sebagaimana dimaksudpada angka 1 huruf b, dibubuhi tanda tangan asli/basah oleh BakalPasangan Calon Perseorangan.

4. Lampiran surat pencalonan untuk Pasangan Calon dari Partai Politik atauGabungan Partai Politik sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf ameliputi:a. Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat Pusat tentang persetujuan

Pasangan Calon menggunakan Formulir Model B.1-KWK Parpol;b. surat pernyataan kesepakatan antar Partai Politik yang bergabung untuk

mengusulkan Pasangan Calon menggunakan Formulir Model B.2-KWKParpol;

c. surat pernyataan kesepakatan antara Partai Politik atau Gabungan PartaiPolitik dengan Pasangan Calon untuk mengikuti proses Pemilihanmenggunakan Formulir Model B.3-KWK Parpol;

d. surat pernyataan tidak akan menarik pencalonan atas Pasangan Calonyang dicalonkan yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris atausebutan lain atau oleh para Ketua dan Sekretaris Gabungan Partai Politikatau sebutan lain menggunakan Formulir Model B.4-KWK Parpol;

e. surat pernyataan bermaterai cukup yang menyatakan visi, misi, danprogram Pasangan Calon sesuai dengan Rencana Pembangunan JangkaPanjang (RPJP) Daerah, ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris atausebutan lain atau oleh para Ketua dan Sekretaris Gabungan Partai Politikatau sebutan lain menggunakan Formulir Model B.5-KWK Parpol; dan

f. fotokopi rekening khusus dana kampanye yang dibuka oleh Partai Politikatau Gabungan Partai Politik atas nama Calon dan spesimen tandatangan dilakukan bersama oleh Partai Politik atau Gabungan PartaiPolitik dan Calon;

g. dokumen administrasi persyaratan Bakal Calon sebagaimana dimaksuddalam angka 1.

5. Lampiran surat pencalonan dari Pasangan Perseorangan sebagaimanadimaksud dalam angka 1 huruf b, meliputi:a. berita acara rekapitulasi hasil penelitian dukungan Pasangan Calon

Perseorangan sebagaimana dimaksud dalam BAB III huruf B angka 43huruf a;

b. dokumen dukungan berupa surat dukungan dan lampirannyasebagaimana dimaksud dalam BAB II huruf A angka 9, menggunakanFormulir Model B.1-KWK Perseorangan;

Page 22: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

c. surat pernyataan bermeterai cukup yang menyatakan visi, misi, danprogram Pasangan Calon sesuai dengan Rencana Pembangunan JangkaPanjang (RPJP) Daerah, ditandatangani oleh Pasangan Calonmenggunakan Formulir Model B.5-KWK Perseorangan;

d. naskah visi, misi dan program Pasangan Calon mengacu pada RencanaPembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang ditandatangani olehPasangan Calon; dan

e. fotokopi rekening khusus dana kampanye yang dibuka oleh CalonPerseorangan;

f. dokumen administrasi persyaratan Calon Perseorangan sebagaimanadimaksud dalam angka 1.

6. Pada saat pendaftaran Pasangan Calon sebagaimana dimaksud dalam BAB IVhuruf A angka 11, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atau PasanganCalon Perseorangan mendaftarkan Tim Kampanye dan rekening khusus danakampanye yang dibuat pada 1 (satu) bank.

7. Tim Kampanye sebagaimana dimaksud pada angka 6, dapat dibentuk secaraberjenjang, di tingkat kabupaten, kecamatan, dan kelurahan/desa denganketentuan :a. Tim Kampanye tingkat kabupaten, didaftarkan kepada KPU Kabupaten;b. Tim Kampanye tingkat kecamatan, didaftarkan kepada PPK; danc. Tim Kampanye tingkat kelurahan/desa, didaftarkan kepada PPS.

8. Dalam Pemilihan, PPK dan PPS secara berjenjang menyampaikan salinandaftar nama Tim Kampanye sebagaimana dimaksud pada angka 7 huruf bdan huruf c, kepada KPU Kabupaten.

9. Dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan Calon sebagaimanadimaksud dalam angka 1, dimasukkan ke dalam map dan ditulis denganhuruf kapital nama Pasangan Calon dan Partai Politik atau Gabungan PartaiPolitik, atau nama Pasangan Calon Perseorangan.

10. Surat pencalonan beserta dokumen administrasi Bakal Calon sebagaimanadimaksud pada angka 9, dibuat dalam 2 (dua) rangkap, meliputi:a. satu rangkap asli; danb. rangkap salinan.

BAB VPENELITIAN DOKUMEN PERSYARATAN PENCALONAN

DAN PERSYARATAN CALON

A. PENELITIAN PERSYARATAN PENCALONAN DAN PERSYARATAN CALON1. KPU Kabupaten setelah menerima surat pencalonan beserta lampirannya

segera melakukan penelitian persyaratan administrasi terhadap kelengkapandan keabsahan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan Calonpaling lama 7 (tujuh) hari, serta menuangkannya dalam Formulir Model BA.7-KWK.

2. Dalam hal Pasangan Calon mencantumkan riwayat pendidikan di atassekolah lanjutan tingkat atas atau sederajat, wajib menyertakan:

Page 23: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

a. fotokopi ijazah perguruan tinggi negeri atau swasta yang dilegalisasi olehpejabat yang berwenang di perguruan tinggi yang bersangkutan;

b. legalisasi yang dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi negeri atauswasta yang baru, apabila perguruan tinggi negeri atau swasta tempatPasangan Calon berkuliah telah berganti nama;

c. legalisasi yang dilakukan oleh Koordinator Perguruan TinggiSwasta/Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Agama di wilayahperguruan tinggi swasta itu berada, apabila perguruan tinggi swastatempat Pasangan Calon berkuliah tidak beroperasi lagi.

3. Dalam hal sekolah telah tidak beroperasi lagi atau telah bergabung dengansekolah lain, fotokopi ijazah/STTB bakal calon yang bersangkutan harusdilegalisasi oleh Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten/ Kota atau KantorKementerian Agama Kabupaten/Kota tempat sekolah dimaksud pernahberdiri.

4. Dalam hal ijazah/STTB bakal calon yang bersangkutan tidak dapatditemukan atau hilang, maka calon wajib menyertakan surat keteranganpengganti ijazah/STTB dari sekolah bersangkutan.

5. Dalam hal ijazah/STTB bakal calon yang bersangkutan tidak dapatditemukan atau hilang, dan sekolah tempat calon bersekolah tidak beroperasilagi, calon wajib menyertakan surat keterangan pengganti ijazah yangdikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten/Kota atau KantorKementerian Agama Kabupaten/Kota tempat sekolah dimaksud pernahberdiri.

6. Pengesahan fotokopi ijazah/STTB yang diperoleh dari sekolah Indonesia diluar negeri dilakukan oleh kepala sekolah yang bersangkutan dan/atauDirektur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah KementerianPendidikan dan Kebudayaan.

7. Pengesahan fotokopi ijazah/STTB yang diperoleh dari sekolah asing diIndonesia dan sekolah internasional dilakukan oleh kepala sekolah yangbersangkutan dan/atau Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar danMenengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

8. Pengesahan fotokopi ijazah/STTB yang diperoleh dari sekolah asing di luarnegeri dilakukan oleh pejabat yang berwenang di Kementerian Pendidikan danKebudayaan.

9. Dalam hal terdapat keraguan dan/atau masukan dari masyarakat terhadapkeabsahan dokumen persyaratan pencalonan dan/atau persyaratan calon,KPU Kabupaten dapat melakukan klarifikasi kepada instansi yang berwenang.

10. KPU Kabupaten dan instansi terkait menuangkan hasil klarifikasisebagaimana dimaksud pada angka 9 dalam berita acara menggunakanFormulir Model BA.8-KWK.

11. KPU Kabupaten menyampaikan hasil penelitian sebagaimana dimaksuddalam angka 1 kepada Pasangan Calon dan Partai Politik atau GabunganPartai Politik dan mengumumkan paling lambat 2 (dua) hari setelah penelitianselesai.

12. Apabila berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada angka 11,dokumen persyaratan pencalonan dan/atau persyaratan Calon dinyatakanbelum lengkap dan/atau belum memenuhi syarat dan/atau tidak memenuhi

Page 24: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

syarat, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atau Pasangan CalonPerseorangan diberi kesempatan untuk melengkapi dan/atau memperbaikipersyaratan paling lama 3 (tiga) hari sejak pemberitahuan hasil penelitianoleh KPU Kabupaten.

B. PERBAIKAN PERSYARATAN PENCALONAN DAN PERSYARATAN CALON1. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik melakukan perbaikan persyaratan

pencalonan dan menyampaikan KPU Kabupaten pada masa perbaikan selama3 (tiga) hari setelah pemberitahuan hasil penelitian diterima.

2. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan/atau Pasangan CalonPerseorangan melakukan perbaikan terhadap persyaratan Calon danmenyampaikan ke KPU Kabupaten pada masa perbaikan selama 3 (tiga) harihari setelah pemberitahuan hasil penelitian diterima.

3. Perbaikan dokumen persyaratan pencalonan dan/atau persyaratan calonsebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2, dilakukan hanya terhadapdokumen yang dinyatakan belum lengkap dan/atau belum memenuhi syaratdan/atau tidak memenuhi syarat pada penelitian administrasi sebagaimanadimaksud dalam huruf A angka 1.

4. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tidak dapat memindahkandukungannya kepada Pasangan Calon lain yang diajukan oleh Partai Politikatau Gabungan Partai Politik yang telah dinyatakan memenuhi persyaratanPasangan Calon.

C. PERBAIKAN SYARAT DUKUNGAN PASANGAN CALON PERSEORANGAN1. Bakal Pasangan Calon Perseorangan yang belum memenuhi syarat dukungan

dan/atau tidak memenuhi syarat sebaran dukungan sebagaimana dimaksuddalam BAB II huruf B angka 2 huruf c, diberi kesempatan untuk melengkapikekurangan syarat dukungan selama 5 (lima) hari setelah pemberitahuanhasil penelitian diterima, dengan ketentuan:a. jumlah dukungan yang diserahkan paling sedikit dua kali lipat dari

jumlah kekurangan dukungan;b. dukungan yang diserahkan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dapat

berupa dukungan baru yang belum memberikan dukungan sebelumnyakepada Pasangan Calon manapun dan/atau dukungan lama yang telahdiperbaiki, antara lain daftar nama pendukung yang alamatnya tidaksesuai dengan wilayah administrasi PPS dan/atau daftar namapendukung yang tidak dilengkapi KTP;

c. Pasangan Calon dapat menentukan kelurahan/desa dan kecamatan yangmenjadi basis untuk perbaikan dukungan sebagaimana dimaksud padahuruf a.

2. Kekurangan jumlah dukungan Pasangan Calon Perseorangan sebagaimanadimaksud pada angka 1, wajib dilengkapi pada masa perbaikan.

3. Bakal Pasangan Calon Perseorangan untuk Pemilihan, menyerahkanperbaikan dukungan dalam bentuk softcopy dan hardcopy kepada KPUKabupaten.

4. Perbaikan dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan sebagaimanadimaksud pada angka 3, dibuat dalam 3 (tiga) rangkap, yaitu:

Page 25: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

a. satu rangkap asli diserahkan kepada KPU Kabupaten;b. satu rangkap fotokopi diserahkan kepada PPS melalui PPK;c. satu rangkap fotokopi sebagai arsip Bakal Pasangan Calon, setelah

memperoleh pengesahan KPU Kabupaten dengan membubuhkan parafdan cap basah.

5. Perbaikan dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan sebagaimanadimaksud dalam angka 3, meliputi dokumen:a. surat pernyataan dukungan meliputi informasi nama pendukung, nomor

induk kependudukan, alamat, RT/RW, desa/kelurahan, kecamatan,kabupaten, umur/tempat dan tanggal lahir, sudah/pernah kawin, dantandatangan atau cap jempol pendukung sebagaimana Formulir ModelB.1-KWK Perseorangan;

b. rekapitulasi jumlah dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan danpersebaran untuk masing-masing desa/kelurahan, kecamatan, dan/ataukabupaten;

6. Penyampaian perbaikan dukungan Pasangan Calon Perseorangan yangdilakukan setelah batas akhir masa perbaikan persyaratan Pasangan Calon,tidak dapat diterima oleh KPU Kabupaten dan dituangkan dalam Berita Acara.

7. KPU Kabupaten menerbitkan Keputusan berdasarkan Berita Acarasebagaimana dimaksud pada angka 6.

D. PENELITIAN HASIL PERBAIKAN1. Penelitian Hasil Perbaikan Persyaratan Pencalonan dan Persyaratan Calon

a. KPU Kabupaten melakukan penelitian terhadap perbaikan persyaratanpencalonan dan persyaratan Calon sebagaimana dimaksud dalam huruf Bangka 1, angka 2 dan angka 3, paling lama 7 (tujuh) hari setelahmenerima perbaikan.

b. Penelitian sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak dilakukan terhadapberkas persyaratan Calon yang telah dinyatakan lengkap atau memenuhisyarat, kecuali memperoleh rekomendasi dari Panwas Kabupaten ataumendapat laporan tertulis dari masyarakat dengan melampirkan identitaskependudukan pelapor yang jelas, bukti-bukti yangmendasari/memperkuat laporannya, serta uraian mengenai penjelasanobyek masalah yang dilaporkan.

c. Dalam hal rekomendasi Panwas Kabupaten atau laporan tertulismasyarakat sebagaimana dimaksud pada huruf b berkaitan dengan syaratcalon, KPU Kabupaten menindaklanjuti klarifikasi kepada instansi yangberwenang.

d. Dalam hal rekomendasi Panwas Kabupaten atau laporan tertulismasyarakat sebagaimana dimaksud pada huruf c, berkaitan dengansyarat calon dan/atau syarat pencalonan, KPU Kabupatenmenindaklanjuti klarifikasi kepada Pimpinan Partai Politik yangmengusulkan Pasangan Calon.

e. KPU Kabupaten mengumumkan kepada masyarakat dan menyampaikanhasil penelitian kepada Pimpinan Partai Politik atau gabungan PartaiPolitik dan Pasangan Calon Perseorangan.

Page 26: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

f. Dalam hal penelitian terhadap hasil perbaikan persyaratan pencalonan,Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tidak memperbaiki dokumenpersyaratan pencalonan sampai dengan akhir masa perbaikan dinyatakantidak memenuhi syarat.

g. Dalam hal hasil penelitian Pasangan Calon dinyatakan belum lengkapdan/atau tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam huruf c,tetapi Pasangan Calon tidak melengkapi dokumen administrasipersyaratan Pasangan Calon sampai batas akhir masa perbaikan,dinyatakan tidak memenuhi syarat.

h. Dalam hal Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang Bakal Calondan/atau Pasangan Calonnya berhalangan tetap, tetapi tidak mengajukanPasangan Calon pengganti, Partai Politik atau Gabungan Partai Politikyang bersangkutan dinyatakan tidak memenuhi syarat.

2. Penelitian Hasil Perbaikan Dukungan Pasangan Calon Perseorangana. KPU Kabupaten melakukan penelitian administrasi perbaikan dukungan

dan pesebarannya dengan menempuh prosedur sebagaimana dimaksuddalam BAB III huruf B angka 2.

b. Dalam hal perbaikan dukungan bakal Pasangan Calon perseorangansebagaimana dimaksud pada huruf a, tidak mencapai paling sedikit duakali jumlah kekurangan dukungan dan/atau tidak memenuhi sebarandukungan, Bakal Pasangan Calon yang bersangkutan dinyatakan tidakmemenuhi syarat dukungan.

c. Dalam hal perbaikan dukungan bakal Pasangan Calon perseoranganmencapai paling sedikit dua kali jumlah kekurangan dukungan dan/ataumemenuhi persebarannya, KPU Kabupaten melakukan penelitianadministrasi terhadap perbaikan dukungan sebagaimana dimaksuddalam huruf C angka 4.

d. KPU Kabupaten melakukan penelitian terhadap dugaan kegandaandukungan bakal Pasangan Calon perseorangan dengan prosedursebagaimana dimaksud dalam BAB III huruf B angka 3 dan angka 8.

e. PPS melakukan penelitian administrasi dengan menempuh prosedursebagaimana dimaksud dalam BAB III huruf B angka 10.

f. Berdasarkan hasil penelitian administrasi sebagaimana dimaksud padahuruf e, PPS melakukan penelitian faktual secara kolektif, berkoordinasidengan Bakal Pasangan Calon Perseorangan dan/atau Tim PenghubungPasangan Calon.

g. Penelitian faktual secara kolektif sebagaimana dimaksud huruf fdilaksanakan dengan menempuh prosedur sebagaimana dimaksud dalamBAB III huruf B angka 28 s.d 33.

h. Berdasarkan hasil penelitian administrasi dan faktual oleh PPS, PPKmelaksanakan rekapitulasi dengan menempuh prosedur sebagaimanadimaksud dalam BAB III huruf B angka 34 s.d 38.

i. Berdasarkan hasil rekapitulasi oleh PPK, KPU Kabupaten melaksanakanrekapitulasi dengan menempuh prosedur sebagaimana dimaksud dalamBAB III huruf B angka 39 s.d 43.

Page 27: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

j. Berdasarkan hasil rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada huruf f,huruf g dan huruf h, melakukan penelitian pemenuhan syarat dukunganminimal dan persebaran.

k. Dalam hal berdasarkan hasil rekapitulasi sebagaimana dimaksud padahuruf j, dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan telah memenuhisyarat minimal dukungan dan persebaran dukungan paling sedikit 50%(lima puluh persen) atau 14 kecamatan, KPU Kabupaten menyatakanperbaikan dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan memenuhisyarat.

l. Dalam hal berdasarkan hasil rekapitulasi sebagaimana dimaksud padahuruf j, dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan tidak memenuhisyarat minimal dukungan dan persebaran dukungan paling sedikit 50%(lima puluh persen) atau 14 kecamatan, KPU Kabupaten menyatakanperbaikan dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan tidakmemenuhi syarat.

m. Dokumen persyaratan Calon sebagaimana dimaksud dalam BAB IV hurufB angka 1 huruf g, dilengkapi dengan Keputusan pemberhentian daripejabat yang berwenang dan disampaikan kepada KPU Kabupaten palinglambat 1 (satu) hari sebelum penetapan Pasangan Calon.

n. Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf m tidakdipenuhi, Calon yang bersangkutan dinyatakan tidak memenuhi syarat.

BAB VIPENETAPAN DAN PENGUMUMAN PASANGAN CALON

1. KPU Kabupaten menuangkan hasil penelitian persyaratan pencalonan danpersyaratan Pasangan Calon serta penetapan Pasangan Calon peserta pemilihandalam Berita Acara Penetapan Pasangan Calon.

2. Berdasarkan Berita Acara Penetapan sebagaimana dimaksud pada angka 1, KPUKabupaten menetapkan paling sedikit 2 (dua) Pasangan Calon dengan KeputusanKPU Kabupaten.

3. Penetapan Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada angka 2, diumumkansecara luas paling lama 1 (satu) hari sejak penetapan nama Pasangan Calon.

4. Pasangan Calon yang telah ditetapkan oleh KPU Kabupaten sebagaimanadimaksud pada angka 2, dilakukan pengundian secara terbuka untukmenetapkan nomor urut Pasangan Calon.

5. Pengundian nomor urut Pasangan Calon sebagaimana dimaksud dalam angka 4,dilaksanakan dalam rapat pleno KPU Kabupaten, yang dihadiri oleh PasanganCalon, wakil Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengajukanPasangan Calon, Pasangan Calon Perseorangan, Panwas Kabupaten, mediamassa, dan tokoh masyarakat.

6. Dalam hal calon dan/atau Pasangan Calon berhalangan hadir dalam pengundiannomor urut menyampaikan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan secaratertulis, pengundian nomor urut Pasangan Calon dapat dilakukan olehperwakilan Tim Kampanye.

7. Pasangan Calon yang menghadiri pengundian nomor urut sebagaimana dimaksudpada angka 5, membubuhkan tanda tangan pada rancangan daftar Pasangan

Page 28: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

Calon sebagai bukti Pasangan Calon telah menyetujui penulisan nama lengkapdan foto Pasangan Calon yang diserahkan.

8. Nama lengkap Pasangan Calon pada daftar Pasangan Calon dan surat suara,merupakan nama Pasangan Calon yang tercantum dalam Kartu Tanda PendudukPasangan Calon yang bersangkutan.

9. Nomor urut dan nama Pasangan Calon yang telah ditetapkan dalam rapat plenoKPU Kabupaten, disusun dalam daftar Pasangan Calon yang ditetapkan oleh KPUKabupaten yang dituangkan dalam Berita Acara Penetapan Pasangan Calon.

10. Berita Acara Penetapan Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada angka 9menjadi lampiran yang tidak terpisahkan dari Keputusan KPU Kabupaten tentangpenetapan nomor urut Pasangan Calon.

11. KPU Kabupaten mengumumkan secara luas nama dan nomor urut PasanganCalon yang telah ditetapkan sebagai peserta Pemilihan paling lama 2 (dua) harisejak penetapan nomor urut Pasangan Calon.

12. Penetapan dan pengumuman Pasangan Calon sebagaimana dimaksud padaangka 11 bersifat final dan mengikat.

13. Nomor urut dan daftar nama Pasangan Calon peserta Pemilihan yang ditetapkandan telah diumumkan, digunakan untuk:a. membuat daftar dan nomor urut nama Pasangan Calon;b. membuat surat suara;c. keperluan kampanye; dand. dipasang di tiap Tempat Pemungutan Suara pada hari dan tanggal

pemungutan suara.14. Pasangan Calon mengumumkan laporan harta kekayaan pribadi/pejabat negara

hasil penelitian dan klarifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi kepadamasyarakat, paling lambat 2 (dua) hari sebelum hari dan tanggal PemungutanSuara, dengan difasilitasi oleh KPU Kabupaten.

15. Dalam hal Pasangan Calon berhalangan untuk mengumumkan Laporan HartaKekayaan Pribadi/Pejabat Negara sebagaimana dimaksud pada angka 14,Pasangan Calon dapat memberikan surat kuasa kepada KPU Kabupaten untukmengumumkan.

16. Setelah pengumuman Pasangan Calon sebagaimana dimaksud dalam angka 11dan angka 12, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dilarang menarikPasangan Calon dan/atau salah seorang calon dari Pasangan Calon.

17. Pasangan Calon dan/atau salah seorang dari Pasangan Calon sebagaimanadimaksud pada angka 16, dilarang mengundurkan diri terhitung sejak ditetapkansebagai Pasangan Calon oleh KPU Kabupaten.

18. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang menarik Pasangan Calondan/atau Pasangan Calon mengundurkan diri, Partai Politik atau GabunganPartai Politik tidak dapat mengusulkan Pasangan Calon pengganti.

19. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang menarik Pasangan Calondan/atau Pasangan Calon mengundurkan diri sebagaimana dimaksud padaangka 18, dinyatakan gugur sebagai peserta Pemilihan, dan diberitahukankepada Pasangan Calon dengan tembusan Partai Politik atau Gabungan PartaiPolitik, serta diumumkan kepada masyarakat.

Page 29: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

20. Pasangan Calon yang dinyatakan gugur sebagaimana dimaksud pada angka 19,tidak mengubah nomor urut Pasangan Calon lain yang telah ditetapkan.

21. Pasangan Calon Perseorangan dilarang mengundurkan diri sejak ditetapkansebagai Pasangan Calon peserta Pemilihan oleh KPU Kabupaten.

22. Dalam hal Pasangan Calon Perseorangan mengundurkan diri sebagaimanadimaksud pada angka 21, setelah ditetapkan oleh KPU Kabupaten sebagaiPasangan Calon, Pasangan Calon yang bersangkutan dikenakan sanksisebagaimana dimaksud dalam undang-undang tentang Pemilihan.

23. Dalam hal Pasangan Calon Perseorangan mengundurkan diri sebagaimanadimaksud pada angka 21, Pasangan Calon Perseorangan yang bersangkutandinyatakan gugur dan tidak dapat diganti.

BAB VIIPENGGANTIAN CALON

1. Dalam hal Calon berhalangan tetap sampai dengan tahap penelitian persyaratanpencalonan dan persyaratan Calon, Partai Politik atau Gabungan Partai Politikdapat mengajukan Calon pengganti paling lama 3 (tiga) hari sejak pemberitahuanhasil penelitian persyaratan oleh KPU Kabupaten.

2. Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada angka 1, meliputi keadaanmeninggal dunia atau tidak mampu melaksanakan tugas secara permanen.

3. Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada angka 2, dibuktikan dengan:a. surat keterangan dari lurah/kepala desa atau camat setempat, untuk Calon

yang meninggal dunia;b. surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah, untuk Calon yang

tidak mampu melaksanakan tugas secara permanen.4. Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada angka 1,

Calon pengganti tidak memenuhi syarat, Partai Politik atau Gabungan PartaiPolitik tidak dapat melengkapi, memperbaiki, atau mengajukan Calon dan/atauPasangan Calon pengganti dan dinyatakan tidak memenuhi syarat.

5. KPU Kabupaten melakukan penelitian terhadap kelengkapan dan kebenarandokumen persyaratan Calon pengganti sebagaimana dimaksud pada angka 1,paling lama 7 (tujuh) hari setelah diterimanya surat pengusulan Calon pengganti.

6. KPU Kabupaten memberitahukan secara tertulis hasil penelitian sebagaimanadimaksud pada angka 4, kepada Pimpinan Partai Politik atau Gabungan PartaiPolitik dan Calon paling lama 4 (empat) hari sejak diterimanya surat pengusulanCalon pengganti.

7. Dalam hal Calon atau Pasangan Calon dari Partai Politik atau Gabungan PartaiPolitik berhalangan tetap sebelum penetapan Pasangan Calon, Partai Politik atauGabungan Partai Politik yang bersangkutan diberi kesempatan untukmengusulkan Pasangan Calon pengganti.

8. Surat pengajuan Pasangan Calon pengganti beserta lampirannya yang diusulkanPartai Politik atau Gabungan Partai Politik sebagaimana dimaksud pada angka 7,disampaikan kepada KPU Kabupaten paling lambat 3 (tiga) hari sejak Calon atauPasangan Calon berhalangan tetap.

Page 30: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

9. KPU Kabupaten melakukan penelitian terhadap surat pengajuan Pasangan Calonpengganti beserta lampirannya sebagaimana dimaksud dalam BAB V huruf Dangka 2 huruf b, paling lama 3 (tiga) hari sejak diterima dokumen persyaratanbakal calon pengganti.

10. Dalam hal hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada angka 9, Pasangan Calonpengganti tidak memenuhi syarat, Partai Politik atau Gabungan Partai Politiktidak dapat mengusulkan Pasangan Calon pengganti dan tidak dapatmengalihkan dukungannya kepada Pasangan Calon lain.

11. KPU Kabupaten memberitahukan secara tertulis hasil penelitian sebagaimanadimaksud pada angka 9 dan angka 10, kepada Pasangan Calon dengan tembusanPartai Politik atau Gabungan Partai Politik yang bersangkutan.

12. Dalam hal Calon atau Pasangan Calon berhalangan tetap sebagaimana dimaksuddalam angka 2 sejak penetapan Pasangan Calon sampai pada saat dimulainyakampanye, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang Calonnyaberhalangan tetap, dapat mengusulkan Calon pengganti kepada KPU Kabupatenpaling lama 3 (tiga) hari sejak Calon atau Pasangan Calon berhalangan tetap.

13. KPU Kabupaten melakukan penelitian dan menetapkan Pasangan Calonpengganti sebagaimana dimaksud pada angka 12, paling lama 3 (tiga) hari sejakPasangan Calon pengganti diajukan.

14. Dalam pengusulan Calon atau Pasangan Calon pengganti sebagaimana dimaksuddalam angka 12, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dilarang menarikdukungannya terhadap Pasangan Calon pengganti yang diajukan.

15. Dalam hal Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tetap menarik dukungansebagaimana dimaksud pada angka 14, Partai Politik atau Gabungan PartaiPolitik tersebut dianggap tetap mendukung Pasangan Calon pengganti yangdiajukan.

16. Dalam hal Calon atau Pasangan Calon berhalangan tetap sebagaimana dimaksuddalam angka 2 sejak penetapan Pasangan Calon sampai pada saat dimulainyaKampanye sehingga jumlah Calon kurang dari 2 (dua) orang, KPU Kabupatenmembuka kembali pendaftaran Pasangan Calon paling lama 3 (tiga) hari.

17. Dalam hal Calon atau Pasangan Calon berhalangan tetap sebagaimana dimaksuddalam angka 2 pada saat dimulainya kampanye sampai dengan hari pemungutansuara dan masih terdapat 2 (dua) Pasangan Calon atau lebih, tahapanpelaksanaan Pemilihan dilanjutkan dan Pasangan Calon yang berhalangan tetapdinyatakan gugur dan tidak dapat diganti.

18. Pasangan Calon yang dinyatakan gugur sebagaimana dimaksud pada angka 17,ditetapkan dengan Keputusan KPU Kabupaten.

19. Dalam hal Calon atau Pasangan Calon berhalangan tetap sebagaimana dimaksuddalam angka 2 pada saat dimulainya kampanye sampai dengan hari pemungutansuara sehingga jumlah Pasangan Calon kurang dari 2 (dua), tahapan pelaksanaanPemilihan ditunda oleh KPU Kabupaten paling lama 10 (sepuluh) hari.

20. Dalam masa penundaan sebagaimana dimaksud pada angka 18, Partai Politikatau Gabungan Partai Politik yang Calon atau Pasangan Calonnya berhalangantetap, mengusulkan Calon pengganti paling lama 3 (tiga) hari sejak Calon atauPasangan Calon berhalangan tetap.

Page 31: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

21. Dalam pengusulan Calon pengganti sebagaimana dimaksud pada angka 20,Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dilarang menarik dukungannyaterhadap Pasangan Calon pengganti yang diajukan.

22. Dalam hal Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tetap menarik dukungansebagaimana dimaksud pada angka 21, Partai Politik atau Gabungan PartaiPolitik tersebut dianggap tetap mendukung Pasangan Calon pengganti yangdiajukan.

23. KPU Kabupaten melakukan penelitian dan menetapkan Calon penggantisebagaimana dimaksud pada angka 19, paling lama 3 (tiga) hari sejak Calonpengganti diajukan.

24. Dalam hal terdapat Calon atau Pasangan Calon berhalangan tetap sebagaimanadimaksud dalam angka 19 yang mengakibatkan tahapan pemungutan suara tidakdapat dilaksanakan secara serentak pada hari dan tanggal yang sama, dilakukanpemungutan suara susulan di kabupaten yang bersangkutan.

BAB VIIILARANGAN DAN SANKSI

1. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dilarang menerima imbalan dalambentuk apapun pada proses pencalonan Pemilihan.

2. Dalam hal Partai Politik atau Gabungan Partai Politik terbukti menerima imbalansebagaimana dimaksud pada angka 1, Partai Politik atau Gabungan Partai Politikyang bersangkutan dilarang mengajukan Pasangan Calon pada periodeberikutnya di daerah yang sama.

3. Partai Politik atau gabungan Partai Politik yang menerima imbalan sebagaimanadimaksud pada angka 2, harus dibuktikan dengan putusan pengadilan yang telahmemperoleh kekuatan hukum tetap.

4. Setiap orang atau lembaga dilarang memberi imbalan kepada Partai Politik ataugabungan Partai Politik dalam bentuk apapun dalam proses pencalonan Bupatidan Wakil Bupati Banyuwangi.

5. Dalam hal putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetapmenyatakan setiap orang atau lembaga terbukti memberi imbalan pada prosespencalonan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, maka penetapan sebagaiPasangan Calon peserta pemilihan atau Pasangan Calon terpilih, atau sebagaiBupati dan Wakil Bupati Banyuwangi dibatalkan.

6. Setiap partai politik atau gabungan partai politik yang terbukti menerima imbalansebagaimana dimaksud pada angka 1, dikenakan sanksi sebagaimana dimaksuddalam Undang-Undang tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil, Bupati dan WakilBupati serta Walikota dan Wakil Walikota.

7. Pasangan Calon dikenakan sanksi pembatalan sebagai peserta Pemilihan,apabila:a. Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye terbukti menjanjikan dan/atau

memberikan uang atau materi lainnya untuk mempengaruhi pemilihberdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukumtetap, sebelum hari dan tanggal pemungutan suara;

Page 32: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

b. Pasangan Calon terbukti melakukan tindak pidana kejahatan yang diancamdengan hukuman penjara paling singkat 5 (lima) tahun atau lebihberdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukumtetap, sebelum hari dan tanggal pemungutan suara;

c. Pasangan Calon terbukti menerima dan/atau memberikan imbalan padaproses pencalonan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyaikekuatan hukum tetap.

d. Pasangan Calon terbukti melakukan kampanye di media cetak atau elektronikberdasarkan rekomendasi Panwas Kabupaten.

8. Pembatalan Pasangan Calon peserta Pemilihan sebagaimana dimaksud padaangka 1, tidak mengubah nomor urut Pasangan Calon peserta Pemilihan yanglain.

9. Dalam hal pembatalan Pasangan Calon sebagai peserta Pemilihan sebagaimanadimaksud dalam angka 7, berakibat jumlah Pasangan Calon kurang dari 2 (dua)pasangan, KPU Kabupaten menunda pelaksanaan penetapan Pasangan Calonpeserta pemilihan dan membuka kembali pendaftaran Pasangan Calon palinglama 3 (tiga) hari sejak pembatalan Pasangan Calon yang bersangkutan.

10. Apabila penundaan sebagaimana dimaksud pada angka 9, mengakibatkantahapan pemungutan suara tidak dapat dilaksanakan secara serentak pada haridan tanggal yang sama, dilakukan pemungutan suara susulan di KabupatenBanyuwangi.

11. Penundaan sebagaimana dimaksud pada angka 9 ditetapkan dengan KeputusanKPU Kabupaten.

BAB IXTANGGAPAN MASYARAKAT

1. KPU Kabupaten mengumumkan daftar Pasangan Calon beserta dokumenpendaftarannya kepada masyarakat untuk memperoleh masukan dan tanggapan.

2. Masukan dan tanggapan masyarakat sebagaimana dimaksud pada angka 1, dapatdisampaikan kepada KPU Kabupaten sejak pengumuman Pasangan Calon padalaman KPU Kabupaten dan/atau media cetak atau media elektronik sampaidengan masa penelitian.

3. Masukan dan tanggapan masyarakat sebagaimana dimaksud pada angka 2,dibuat secara tertulis dan dilengkapi dengan identitas yang jelas dan fotokopiKartu Tanda Penduduk.

BAB XPENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA

1. Sengketa tata usaha negara Pemilihan merupakan sengketa yang timbul dalambidang tata usaha negara Pemilihan antara Pasangan Calon dengan KPUKabupaten sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan KPU Kabupaten.

2. Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara Pemilihan ke PengadilanTinggi Tata Usaha Negara dilakukan setelah seluruh upaya administratif diPanwas Kabupaten telah dilakukan.

Page 33: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

3. Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara Pemilihan sebagaimanadimaksud pada angka 2, dilakukan paling lama 3 (tiga) hari setelahdikeluarkannya Keputusan Panwas Kabupaten.

4. Dalam hal pengajuan gugatan sebagaimana dimaksud pada angka 2, kuranglengkap, penggugat dapat memperbaiki dan melengkapi gugatan paling lama 3(tiga) hari sejak diterimanya gugatan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara.

5. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada angka 3, penggugatbelum menyempurnakan gugatan, hakim memberikan putusan bahwa gugatantidak dapat diterima.

6. Terhadap putusan sebagaimana dimaksud pada angka 5, tidak dapat dilakukanupaya hukum.

7. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara memeriksa dan memutus gugatansebagaimana dimaksud pada angka 2, paling lama 21 (dua puluh satu) hari sejakgugatan dinyatakan lengkap.

8. Terhadap putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksudpada angka 7, hanya dapat dilakukan permohonan kasasi ke Mahkamah AgungRepublik Indonesia.

9. Permohonan kasasi sebagaimana dimaksud pada angka 8, diajukan paling lama 7(tujuh) hari kerja sejak putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negarasebagaimana dimaksud pada angka 7.

10. Mahkamah Agung Republik Indonesia wajib memberikan putusan ataspermohonan kasasi sebagaimana dimaksud pada angka 8, paling lama 30 (tigapuluh) hari sejak permohonan kasasi diterima.

11. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagaimana dimaksud padaangka 10, bersifat final dan mengikat serta tidak dapat dilakukan upaya hukumlain.

12. KPU Kabupaten wajib menindaklanjuti putusan Pengadilan Tinggi Tata UsahaNegara sebagaimana dimaksud pada angka 7 atau putusan Mahkamah AgungRepublik Indonesia sebagaimana dimaksud pada angka 10, paling lama 7 (tujuh)hari.

BAB XIKETENTUAN LAIN

1. Anggota Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia, Pegawai NegeriSipil, KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, dan KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, PPS,KPPS, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan,Panitia Pengawas Pemilihan Lapangan dan pegawai kesekretariatanpenyelenggara Pemilihan dan pengawas Pemilihan dilarang memberikandukungan kepada Pasangan Calon Perseorangan.

2. Dalam hal dukungan sebagaimana dimaksud pada angka 1, terbukti berdasarkanhasil penelitian administrasi dan/atau penelitian faktual, maka statusdukungannya dinyatakan tidak memenuhi syarat.

3. Untuk mempercepat proses penelitian administrasi dan penelitian faktual sertauntuk menjamin akurasi hasil penelitian penetapan Pasangan Calon

Page 34: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai

Perseorangan menjadi peserta Pemilihan, KPU Kabupaten dapat memanfaatkansarana teknologi.

4. Dalam hal Partai Politik telah berganti nama atau bergabung menjadi partai barudengan badan hukum yang baru, dimintakan pendapat, penjelasan ataukeputusan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

5. Kepala Desa yang dicalonkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik ataumencalonkan diri secara perseorangan menjadi Pasangan Calon, wajibmenyampaikan surat pemberitahuan kepada Bupati atau Walikota melalui Camatyang dibuktikan dengan tanda terima pemberitahuan.

6. Perangkat Desa yang dicalonkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politikatau mencalonkan diri secara perseorangan menjadi Pasangan Calon, wajibmenyampaikan surat pemberitahuan kepada Kepala Desa yang dibuktikandengan tanda terima pemberitahuan.

7. Dalam hal terdapat pengaduan atau laporan tentang ketidakbenaran ijazah/STTBPasangan Calon di salah satu atau semua jenjang pendidikan setelah dilakukanpenetapan Pasangan Calon oleh KPU Kabupaten, ditindaklanjuti oleh pihak yangberwenang sampai adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap.

8. Dalam hal adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukumtetap sebagaimana dimaksud pada angka 7, menyatakan ijazah/STTB BakalCalon tidak sah, maka ijazah/STTB yang digunakan Pasangan Calon dinyatakantidak memenuhi syarat dan Pasangan Calon yang bersangkutan dinyatakangugur.

9. Dalam hal sampai batas akhir pendaftaran Pasangan Calon, ternyata hanyaterdapat satu Pasangan Calon atau tidak ada Pasangan Calon yang mendaftar,KPU Kabupaten membuka kembali pendaftaran Pasangan Calon berdasarkanPeraturan ini.

10. Dalam hal hasil pemeriksaan persyaratan pencalonan dan persyaratan Calon,tidak ada Pasangan Calon yang memenuhi syarat atau hanya satu PasanganCalon yang memenuhi syarat, KPU Kabupaten membuka kembali pendaftaranPasangan Calon berdasarkan Peraturan ini, kecuali terhadap Pasangan Calonyang dinyatakan ditolak.

11. KPU Kabupaten dalam membuka kembali pendaftaran Pasangan Calonsebagaimana dimaksud pada angka 9 dan angka 10, terlebih dahulu menetapkanpenundaan tahapan pencalonan.

12. Penetapan penundaan tahapan pencalonan oleh KPU Kabupaten sebagaimanadimaksud dalam angka 11, diberitahukan kepada Pimpinan DPRD KabupatenBanyuwangi untuk diteruskan melalui Bupati Banyuwangi dan selanjutnyadisampaikan oleh Gubernur Jawa Timur kepada Menteri Dalam Negeri, dengandilampiri Keputusan KPU Kabupaten tentang perubahan tahapan, program, danjadwal Pemilihan.

13. Dalam pelaksanaan Pemilihan, KPU Kabupaten menetapkan keputusan sebagaipanduan teknis bagi Penyelenggara dan peserta Pemilihan dalam melaksanakanproses pencalonan, dengan berpedoman kepada Peraturan KPU.

14. KPU Kabupaten menyampaikan laporan tahapan pencalonan Pemilihan kepadaKPU Provinsi yang tembusannya kepada Panwas Kabupaten.

Page 35: Nomor: 09/Kpts/Kpu-Kab.014.329662/V/2015 PEDOMAN TEKNIS ... I...keputusan yang memuat prosedur dan mekanisme pencalonan dalam Pemilihan ... Ketua dan para Sekretaris Gabungan Partai