NODUL-TIROID

32
LAPORAN KASUS NODUL TIROID Oleh Agus Riansyah C111 10 335 Pembimbing dr. Fikhi Anggara Melbana Supervisor dr.Haryasena, Sp.B(K) Onk DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014

description

Slide Onko

Transcript of NODUL-TIROID

  • LAPORAN KASUSNODUL TIROID

    Oleh Agus Riansyah C111 10 335Pembimbingdr. Fikhi Anggara MelbanaSupervisordr.Haryasena, Sp.B(K) Onk

    DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU BEDAHFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2014

  • Identitas PasienNama: Tn.LSJK: Laki-lakiUmur: 45 tahunAlamat: Jayapura UtaraMRS : 5/9/2014Rekam Medis : 677460

  • AnamnesisKU : Benjolan pada leher kanan

    AT : Pasien dengan keluhan benjolan di leher yang dialami sejak 4 tahun yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Awalnya disadari benjolan sebesar kelereng perlahan-lahan semakin membesar seperti bola tenis dalam 1 tahun terakhir.Riwayat benjolan hilang timbul tidak ada. Nyeri tidak ada. Perubahan suara tidak ada. Nyeri saat menelan tidak ada. Riwayat batuk tidak ada.Riwayat jantung berdebar-debar tidak ada. Riwayat demam tidak ada. Sesak tidak ada.

  • AnamnesisRiwayat Penyakit Terdahulu/LainnyaRiwayat hipertensi disangkal.Riwayat diabetes mellitus disangkal.Riwayat Penyakit dalam KeluargaTidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa.Riwayat bepergian ke daerah endemis tidak diketahui.

  • Pemeriksaan FisisStatus Generalis : Sakit sedang / gizi cukup / sadarStatus VitalisTekanan Darah :110/80mmHgNadi : 78 x/menitPernafasan : 20 x/menitSuhu : 36,5oC

  • Status RegionalKepala : NormocephalRambut : Hitam, lurus, sukar dicabut.Mata : Ikterus (-), anemis (-), exoftalmus (-)Telinga : Otore (-), perdarahan (-)Hidung : Rinorhea (-), epistaksis (-)Bibir : Tidak tampak sianosis, bibir kering/terkelupas (-)Lidah : Kotor (-), candidiasis (-)

  • THORAXInspeksi : Simetris kiri = kanan, ikut gerak nafas, tipe thoracoabdominal Palpasi : MT (-), NT (-), krepitasi (-), vocal fremitus kiri = kananPerkusi :Sonor, batas paru hepar ICS V kananAuskultasi :BP vesikuler, BT Rh-/- , Wh-/-

    JANTUNGInspeksi : Iktus kordis tidak tampakPalpasi :Iktus kordis sulit dinilaiPerkusi : Pekak, batas jantung kanan ICS 2 parasternalis kanan, batas jantung kiri ICS VI 2 jari samping kiri linea midclavicularisAuskultasi : Bunyi jantung I/II dalam batas normal, bising (-)

  • AbdomenInspeksi: Warna kulit sama dengan sekitarnya, datar, ikut gerak napasAuskultasi: Peristaltik ada, kesan normalPalpasi: Massa tumor (-), nyeri tekan (-), H/L tidak terabaPerkusi: Timpani, nyeri ketok (-)

  • Status LokalisataRegio Colli Sinistra : Inspeksi: Tampak benjolan seperti bola tenis, warna sama dengan sekitar, benjolan mengikuti gerakan menelan. Hematom(-), udem (-).Palpasi: Teraba massa tumor soliter 1 nodul ukuran 7x7 cm, konsistensi padat kenyal, mobile, permukaan rata, batas tegas dan nyeri tekan (-).

  • Pemeriksaan Penunjang

  • Foto Thorax PA26-08-2014Kesan: CardiomegaliTidak tampak tanda- tanda metastasis pada foto thoraks iniSoft tissue mass reg.coli sinistraUsul : CT scan leher

  • MSCT scan vertebra cervical nonkontras1/9/2014Kesan: Massa tiroid lobus sinistra disertai limfadenopati paracervical bilateral.Usul :MSCT scan tiroid dengan kontras

  • Echocardiogram3/9/2014Kesimpulan:- Normal- EF 64%

  • Sitologi (FNA)28/8/2014Mikroskopik: Sediaan apusan terdiri dari beberapa kelompok sel epitel folikelTiroid dengan inti bulat ovoid, relatif monoton, kromatinInti halus, dengan latar belakang eritrosit dan massa kolid

    Kesimpulan/pendapat:Benign folikulare nodul tiroid

  • ResumeLaki-laki, 45 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan benjolan di leher yang dialami sejak 4 tahun yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Awalnya disadari benjolan sebesar kelereng perlahan-lahan semakin membesar seperti bola tenis dalam 1 tahun terakhir.Riwayat benjolan hilang timbul tidak ada. Nyeri tidak ada. Perubahan suara tidak ada. Nyeri saat menelan tidak ada. Riwayat batuk tidak ada.Riwayat jantung berdebar-debar tidak ada. Riwayat demam tidak ada. Sesak tidak ada.

  • Pada pemeriksaan fisis pasien tampak sakit sedang, gizi cukup, compos mentis. Status vitalis dalam batas normal. Pada pemeriksaan inspeksi pada regio colli sinistra : Tampak benjolan seperti bola tenis, warna sama dengan sekitar, benjolan mengikuti gerakan menelan. Hematom(-), udem (-).Pada pemeriksaan palpasi teraba massa tumor soliter 1 nodul ukuran 7x7 cm, konsistensi padat kenyal, mobile, permukaan rata, batas tegas dan nyeri tekan (-).

  • Diagnosis

    Struma Nodusa Non Toksik

  • Penatalaksanaan

    Isthmulobectomy

  • DISKUSINODUL TIROID

  • PendahuluanMenurut American Thyroid Association, nodul tiroid mengacu pada semua pertumbuhan abnormal pada sel-sel tiroid menjadi kumpulan massa (benjolan) di dalam kelenjar tiroid. Walaupun sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak (non-kanker), namun terdapat kemungkinan sebagian nodul tiroid merupakan keganasan pada tiroid.

  • AnatomiANATOMIA. Thyroid Superior A.karotis EksA.Thyroid inf a. subklaviaV. FacialisV.Jugularis intV. Anonyma

  • Fisiologi Kelenjar Tiroid

    Hipotalamus TRHHipofisis TSHKelenjar Tiroid

    T3 & T4

    Efek metabolisme Hormon Tyroid :Termoregulasi. Metabolisme protein.Metabolisme karbohidrat. Metabolisme lipid.Vitamin A.

  • HISTOLOGI

  • Etiologi

  • Patofisiologi

  • Klasifikasi

  • Gejala KlinikPada umumnya nodul tiroid bersifat asimtomatik (tidak ada gejala) ketika nodul tersebut pertama kali ditemukan. Pasien dengan struma nodosa besar, mengeluh adanya gejala mekanis, yaitu penekanan pada esophagus (disfagia) atau trakea (sesak napas).Keganasan tiroid yang infiltrasi nervus rekurens menyebabkan terjadinya suara parau

  • Pemeriksaan FisisStatus lokalis :Lokasi : Lobus kanan/ kiri/ ismusUkuranJumlah nodul, diffusa atau terlokalisasiPermukaan nodul rata atau nodulerKonsistensi lunak atau padatMobilisasi, dapat digerakkan atau terfiksasiNyeri pada penekanan : ada atau tidakPembesaran kelenjar getah bening

  • Pemeriksaan Penunjang

  • PenatalaksanaanObat anti tiroid (levotiroksin)Pembedahan (diagnostik dan terapeutik)

  • Teknik pembedahan

  • *Kelenjar tiroid terletak di leher, anterior trakea, menutup cincin trakea II dan III, di antara kartilago krikoid dan lekukan suprasternal. Kartilago tiroid melekat pada trachea sehingga saat menelan tiroid ikut bergerak. Tiroid terdiri dari 2 lobus yang dihubungkan dengan ismus. Ukuran normal 12-20 gram. Vaskularisasi kelenjar tiroid berasal dari arteri thyroidea superior (cabang dari arteri carotis eksterna) dan arteri thyroidea inferior (cabang arteri subclavia). Kelenjar tiroid mendapat inervasi dari saraf simpatis yaitu (1) laringeus superior menginervasi m.rikotiroid yg menegangkan korda vokalis dan (2) rekurens laringeus inferior *Karbo : resorbsi intestinal meningkat, cadangan glikogen hati menipis, demikian pula glikogen otot menipis Lipid : T4 mempercepat sintesis kolesterol, tetapi proses degradasi kolesterol dan ekspresinya lewat empedu ternyata jauh lebih cepat, sehingga pada hiperfungsi tiroid kadar kolesterol rendah. Sebaliknya pada hipotiroidisme kolesterol total, kolesterol ester dan fosfolipid meningkat*Kelenjar tiroid terletak di leher, anterior trakea, menutup cincin trakea II dan III, di antara kartilago krikoid dan lekukan suprasternal. Kartilago tiroid melekat pada trachea sehingga saat menelan tiroid ikut bergerak. Tiroid terdiri dari 2 lobus yang dihubungkan dengan ismus. Ukuran normal 12-20 gram. Vaskularisasi kelenjar tiroid berasal dari arteri thyroidea superior (cabang dari arteri carotis eksterna) dan arteri thyroidea inferior (cabang arteri subclavia). Kelenjar tiroid mendapat inervasi dari saraf simpatis yaitu (1) laringeus superior menginervasi m.rikotiroid yg menegangkan korda vokalis dan (2) rekurens laringeus inferior *USG : Jumlah nodul, lesi kistik atau solid, volume nodul. FNA:teknik pengambilan sel dan cairan pada massa tiroid dgn menggunkan jarum halus, untuk mengidentifikasi tipe dari nodul thyroid. Apakah jinak/ ganas, tipe follikuler, pappiler, medular, atau anaplastikBIOPSI INSISI : gold standar, bersifat invasif dengan mengambil sebagian jaringan untuk kemudian diperiksa menggunakan mikroskop. sampel berupa jaringan didapatkan hasil yang lebih sensitif dan spesifik. *