No. Indikator Kinerja Tahun 2015 Tahun 2016 1 2 3...
-
Upload
duongtuyen -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of No. Indikator Kinerja Tahun 2015 Tahun 2016 1 2 3...
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) TAHUN 2018 46
LOMBOK UTARA
Tabel II.16
Pencapaian Indikator Kinerja Utama Urusan Wajib Pendidikan
No. Indikator Kinerja Tahun 2015 Tahun 2016
1 2 3 4
1 APK PAUD 49,38 168,96
2 APK SD/MI/Paket A 108,77 108,74
3 APK SMP/MTs/Paket B 98,24 95,02
4 APK SMA/SMK/MA/Paket C 81,13 81,26
5 APM SD/MI/Paket A 96,37 97,32
6 APM SMP/MTs/Paket B 95,71 93,12
7 APM SMA/SMK/MA/Paket C 77,98 71,92
8 Persentase Kelulusan SD/MI 100 100
9 Persentase Kelulusan SMP/MTs 98,23 100
10 Persentase Kelulusan SMA/MA 82,99 83,50
11 Nilai Rata-rata Ujian Akhir SD 67,00 62,49
12 Nilai Rata-rata Ujian Akhir SMP 45,00 56,36
13 Nilai Rata-rata Ujian Akhir SMA 5,62 7,00
14 Nilai rata-rata Ujian Akhir SMK 5,32 5,00
11 Jumlah sisw putus sekolah pada jenjang SD/MI 0 39
12 Jumlah siswa putus sekolah pada jenjang SMP/MTs 0 58
13 Jumlah siswa putus sekolah pada jenjang SMA/SMK/MA
156 96
14 Jumlah SD Negeri 143 143
15 Jumlah SD Swasta 6 6
16 Jumlah MI Negeri 0 0
17 Jumlah MI (Swasta) 33 35
18 Jumlah SMP Negeri 33 33
19 Jumlah SMP Swasta 5 5
20 Jumlah MTs Negeri 0 0
21 Jumlah MTs (Swasta) 45 45
22 Jumlah SMA Negeri 7 7
23 Jumlah SMA Swasta 6 6
24 Jumlah SMK Negeri 6 6
25 Jumlah SMK Swasta 6 6
26 Jumlah MA Negeri 0 0
27 Jumlah MA (Swasta) 20 20
28 Jumlah SD Terakreditasi A 6 18
29 Jumlah SMP Terakreditasi A 9 13
30 Jumlah SMA Terakreditasi A 0 0
31 Jumlah SMK Terakreditasi A 0 0
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) TAHUN 2018 47
LOMBOK UTARA
Sumber : Dinas Dikbudpora tahun 2016
Angka partisipasi murni (APM) pendidikan dasar (SD sederajat) pada
tahun 2016 mencapai 97,32% sedikit lebih rendah bila dibandingkan
dengan target RPJMD sebesar 98%, kemudian angka partisipasi
murni (APM) pendidikan menengah pertama (SMP sederajat) sebesar
93,12% belum memenuhi target RPJMD yang ditetapkan sebesar
97%, untuk angka partisipasi kasar (APK) pendidikan menengah atas
(SMA sederajat) pada tahun 2016 sebesar 71,12% belum memenuhi
target RPJMD yang ditetapkan sebesar 80%. Rata-rata lama sekolah
pada tahun 2016 mencapai 5,22 tahun lebih tinggi dari target RPJMD
yang telah ditetapkan sebesar 5,17 tahun.
Meskipun menunjukkan trend peningkatan, secara absolut nilai
akademis ujian akhir ini belumlah cukup untuk mencapai mutu
penyelenggaraan dan hasil pendidikan yang diharapkan. Untuk itu
diperlukan upaya-upaya simultan dan intensif untuk meningkatkan
mutu pendidikan ini dengan cara-cara yang jujur dan berintegritas.
Dalam hal penyelenggaran ujian, Kabupaten Lombok Utara diakui
secara nasional sebagai kabupaten yang jujur dan berintegritas
dengan skor integritas di atas rata-rata nasional.Demikian pula nilai
akademis saja tidaklah cukup untuk menggambarkan mutu
pendidikan yang diharapkan, ke depan sebagai salah satu indikator
strategi dan gerakan kembali ke Khittah Pendidikan, dimana
penyelelenggaran pendidikan bukan hanya bertujuan untuk
menghasilkan siswa yang berprestasi secara akademis tetapi
penyelanggaraan pendidikan harus menghasilkan siswa yang
berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur. Untuk itu dalam mengukur
penapaian tujuan dan sasaran tersebut diperlukan instrumen yang
lebih lengkap, dimana nilai budi pekerti menjadi salah satu instrumen
pengukuran dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan.
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) TAHUN 2018 48
LOMBOK UTARA
Gambar II.6
Grafik Angka Partisipasi Murni pada Jenjang Pendidikan SD/MI/Paket A Tahun 2015-2016
Sumber : Dinas Dikbudpora tahun 2016
Angkat partisipasi murni (APM) pada jenjang pendidikan SD/MI/Paket A
pada tahun 2016 sebesar 97,32 belum mencapai target RPJMD yang telah
ditetapkan 98,00. Hal ini terjadi pada tahun sebelumnya dimana target
RPJMD telah ditetapkan sebesar 99,95 dan tercapai sebesar 96,37,
meskipun demikian belum memenuhi target RPJMD tetapi terjadi
peningkatan dari tahun 2015 sebesar 96,37 menjadi 97,32.
Gambar II.7 Grafik Angka Partisipasi Murni pada Jenjang Pendidikan
SMP/MTs/Paket B Tahun 2015-2016
Sumber : Dinas Dikbudpora tahun 2016
94
95
96
97
98
99
100
Tahun 2015 Tahun 2016
Target RPJMD
Capaian
91
92
93
94
95
96
97
Tahun 2015 Tahun 2016
Target RPJMD
Capaian
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) TAHUN 2018 49
LOMBOK UTARA
Angkat partisipasi murni (APM) pada jenjang pendidikan
SMP/MTs/Paket B tahun 2015 sebesar 96,37 mencapai lebih dari
target RPJMD sebesar 95,00. Sementara pada tahun 2016 dimana
target RPJMD telah ditetapkan sebesar 97,00 tercapai 93,13 kondisi
ini belum mencapai target RPJMD yang telah ditetapkan.
Gambar II.8
Grafik Angka Partisipasi Kasar pada Jenjang Pendidikan SMA/MA/Paket C Tahun 2015-2016
Sumber : Dinas Dikbudpora tahun 2016
Meskipun secara keseluruhan menunjukkan perbaikan pada aspek
partisipasi dan mutu, permasalahan siswa putus sekolah terutama
pada jenjang pendidikan menengah memerlukan perhatian dan
penanganan yang intensif dan komphrehensif melibatkan semua
pihak. Jumlah siswa putus sekolah pada jenjang pendidikan
menengah menunjukan peningkatan yang signifikan, jika pada tahun
2015 terdapat 156 siswa putus sekolah, pada tahun 2016 meningkat
menjadi 193 siswa. Kasus siswa putus sekolah pada jenjang
pendidikan menengah ini didominasi oleh siswa perempuan yang
putus sekolah karena pernikahan usia muda. Kondisi ini tentu
memerlukan penanganan intensif untuk dapat ditekan pada tahun-
tahun berikutnya.
65
70
75
80
85
Tahun 2015 Tahun 2016
Target RPJMD
Capaian
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) TAHUN 2018 50
LOMBOK UTARA
Pada komponen indeks pembangunan IPM, Kabupaten Lombok
Utara menunjukkan peningkatan terprogresif pada indikator harapan
lama sekolah dan peningkatan daya beli. Pencapaian ini harus
ditingkatkan untuk dapat mensejajarkan IPM Kabupaten Lombok
Utara dengan kabupaten-kabupaten lain dengan secara terus-
menerus memberikan prioritas pada pembangunan pendidikan
disertai inovasi dan kreativitas pemecahan masalah, seiring dengan
pembangunan kesehatan dan peningkatan daya beli masyarakat
yang juga menjadi komponen IPM.
Gambar II.9
Grafik Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Berdasarkan Perhitungan Metode Baru Tahun 2011– 2015
Sumber : BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2016
Capaian kinerja pada urusan pendidikan sebagaimana diuraikan
diatas memberikan dampak pada pencapaian Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) Kabupaten Lombok Utara. Sebagaimana diuraikan
pada bagian terdahulu, berdasarkan perhitungan IPM metode baru,
IPM Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2015 mencapai 61,15 poin,
naik sebesar 0,96 poin dari tahun 2014 yang besarnya 60,19 poin.
057
058
059
060
061
055
056
057
058
059
060
061
062
2011 2012 2013 2014 2015
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) TAHUN 2018 51
LOMBOK UTARA
76.3772.99
68.38 64.56 64.62 63.91 63.4862.83 62.74 61.15
0,97 0,71
0,480,97
0,58
0,690,85 1,05 1,03
1,63
Peningkatan IPM pada tahun 2015 merupakan peningkatan
terprogresif (Top Mover) diantaranya kabupaten-kabupaten lain di
NTB dimana IPM Kabupaten Lombok Utara meningkat 1,63% diatas
rata-rata pertumbuhan IPM NTB yang besarnya 1,12%.
Gambar II.10. Grafik Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota
di Provinsi NTB dan Pertumbuhannya Tahun 2015
Sumber : BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2016
b. Urusan Kesehatan
Pelaksanaan urusan kesehatan bertujuan untuk mencapai sasaran
terwujudnya masyarakat sehat yang diindikasikan dengan usia
harapan hidup, angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan,
jumlah kasus gizi buruk maupun gizi kurang.
Urusan kesehatan diprioritaskan pada pelayanan kesehatan gratis,
jaminan kesehatannasional di puskesmas dan peningkatan kualitas
dan jangkauan pelayanan kesehatan gratis kelas iii di rsud,
peningkatan sarpras pelayanan kesehatan dan alat-alat kesehatan.
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) TAHUN 2018 52
LOMBOK UTARA
Mempercepat penanganan pasien melalui penyediaan ambulans
desa serta program dokter bina wilayah (1 dokter 1 desa). Semua
prioritas pembangunan bidang kesehatan kita ikhtiarkan dalam
rangka percepatan terwujudnya kualitas kesehatan masyarakat yang
lebih baik.
Selengkapnya data kinerja pelaksanaan program dan kegiatan urusan
kesehatan disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel II.17 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Urusan Wajib Kesehatan
NO INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN
2015 2016
JML % JML %
1 2 3 4 5 6
1 Angka Kematian Bayi (0-12 bln) 22 20,11/1000 7 12,41/1000
2 Angka Kematian Ibu Melahirkan 2 45,69/100.000 2 42,8/100.000
3 Jumlah Kasus Gizi Buruk 15 0,1 22 0,1
4 Jumlah Kasus Gizi Kurang 275 14 360 16,5
5 Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
20,58 1.262 22.14
6 Persentase Ibu Hamil Anemia
16,79
17,07
7 Prevalensi Diare
51,7 7.820 40,8
8 Angka kesakitan malaria 106 0,48/1000 55 0,24/1000
9 Angka kesakitan DBD 110 0,51/1000 241 1,05/1000
10 Angka kesakitan TB
0,93/1000 91 0,40/1000
11 Angka kesakitan Hipertensi
26,93/1000 9.642 41,92/1000
12 Angka kesakitan Diabetes
7,58/1000 2.778 12,08/1000
13 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 4.329 76,0 4.689 82,26
14 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
1.534 134,61 1.444 126,67
15 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yg memiliki kompetensi kebidanan
4.377 80,5 4.673 85,87
16 Cakupan pelayanan nifas 4.432 81,47 4707 86,44
17 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
527 73,6 740 95,18
18 Cakupan kunjungan bayi 4.619 89,1 4554 87,86
19 Desa/kelurahan UCI 32 96,97 32 96,97
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) TAHUN 2018 53
LOMBOK UTARA
Jumlah kasus kematian ibu sebanyak 2 orang dari target nol kasus,
jumlah kasus kematian bayi (0-1 tahun) 7 orang dari target 15 kasus,
persentase balita gizi kurang 1,57 % dari target 1 % persentase ibu hamil
kek 22,1 %, dari target 17,5 %, persentase ibu hamil anemia 17,1 %, dari
target 14 %, angka kesakitan malaria (per 1000 penduduk) 0,25 % dari
target 0,3 % , angka kesakitan dbd (per 1000 penduduk) 1.08 % dari target
0,4 %, angka kesakitan tb (per 1000 penduduk) 0,47 % dari target 0,7 %,
angka kesakitan hipertensi (per 1000 penduduk 32 0rang dari target 22
0rang, angka kesakitan diabetes (per 1000 penduduk) 10 orang dari target
7 orang, jumlah rumah tangga dengan phbs 44,35 % dari target 40 %,
cakupan lingkungan sehat dan aman yang didukung dengan psu 76,51%
dari target 65 % dan persentase desa dengan dokter bina wilayah 12 % dari
target 12% dan angka harpan hidup 65,59 tahun. Capaian yang Fluktuatif
tersebut memerlukan upaya yang lebih serius lagi dari kita semua selaku
pemangku amanah agar capaian indikator kinerja lebih stabil dimasa-masa
yang akan datang.
Meskipun berbagai indikator kesehatan terutama kesehatan ibu dan
anak menunjukkan perbaikan, namun untuk memperbaiki status kesehatan
secara berkesinambungan diperlukan penanganan komphrehensif mulai
dari akar permasalahan. Resiko kematian ibu dan bayi maupun resiko
rendahnya berat badan bayi yang dilahirkan masih cukup tinggi yang
diindikasikan dengan status gizi ibu ketika hamil yang perlu penanganan
menyeluruh.
Kasus kematian bayi menunjukkan kondisi yang membaik dari tahun
sebelumnya ditunjukkan dengan kejadian kasus yang menurun. Pada tahun
2016, kematian bayi dapat diturunkan menjadi 7 kasus dari 22 kasus di
tahun sebelumnya, sedangkan kematian ibu mengalami kondisi yang sama
dengan tahun sebelumnya yaitu 2 kasus kematian ibu. Sementara itu
kasus gizi buruk dan gizi kurang terjadi peningkatan kasus yaitu gizi buruk
meningkat dari 15 kasus pada tahun 2015 menjadi 22 kasus di tahun 2016,
demikian pula dengan kasus gizi kurang meningkat dari 14,0 % di tahun
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) TAHUN 2018 54
LOMBOK UTARA
2015 menjadi 16,5 % di tahun 2016. Masih sulitnya menekan angka gizi
kurang dan gizi buruk antara lain disamping faktor asupan atau konsumsi
juga karena faktor ekonomi, pengetahuan ibu balita, faktor lingkungan dan
pola asuh.
Tabel II.18 Data Ibu Hamil Anemia Berdasarkan Wilayah Puskesmas
Tahun 2016
NO PUSKESMAS SASARAN IBU HAMIL
IBU HAMIL ANEMIA
ABS %
1 2 3 4 5
1 Senaru 596 99 16,61
2 Bayan 682 82 12,02
3 Santong 444 32 7,21
4 Kayangan 618 37 5,99
5 Gangga 1,148 316 27,53
6 Tanjung 1,273 314 24,67
7 Pemenang 575 57 9,91
8 Nipah 364 36 9,89
Kabupaten 5,700 973 17,07
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Lombok Utara tahun 2016
Ibu hamil yang kurang energi kronis dan ibu hamil anemia belum
belum dapat diturunkan secara siginifikan dan terjadi peningkatan yaitu ibu
hamil KEK meningkat dari 20,58% pada tahun 2015 menjadi 22,14 pada
tahun 2016 demikian pula dengan ibu hamil anemia naik 16,79% pada
tahun 2015 menjadi 17,07 pada tahun 2016.