NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA...

94
i NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA-TARGHIB KARYA SAYYID MUHAMMAD AL-MALIKI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Oleh: RIF’A MUAFIA NIM: 111 14 271 PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Transcript of NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA...

Page 1: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

i

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK

DALAM KITAB TAHLIYAH WA-TARGHIB

KARYA SAYYID MUHAMMAD AL-MALIKI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.)

Oleh:

RIF’A MUAFIA

NIM: 111 14 271

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 2: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

ii

Page 3: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

iii

Page 4: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

iv

Page 5: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

v

Page 6: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

vi

MOTTO

نا لقماف الحكمة أف اشكر للو ومن يشكر فإنما يشكر ولقد آتػيػ

لنػفسو ومن كفر فإف اللو غني حميد

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada

Lukman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa

yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia

bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak

bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi

Maha Terpuji". ( QS. Luqman:12[31])

Page 7: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

vii

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur yang mendalam kepada Allah swt, maka

skripsi yang telah penulis susun ini dipersembahkan untuk:

Allah swt yang telah memberikan kesempatan umur sampai detik

ini sebagai wujud kasih sayang Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Bapak ( Nasori), Mamak ( Mariyatun) yang selalu membimbingku,

memberikan do’a, nasihat dalam kehidupanku, yang telah begitu

ikhlas dan sabar membesarkan, mendidik, memberikan kasih

sayang kepadaku sampai saat ini.

Suamiku, mas Nur Khamim yang selalu memberikan semangat

sampai terselesainya skripsi ini, dan adekku ( Muhammad Ilham

Nadhir) saudaraku satu-satunya, yang menjadi semangatku.

Romo Kyai As’ad Haris Nasution dan Ibunda Nyai Fatihah Ulfah,

dan seluruh keluarga besar Pengasuh pp. Al-Manar yang dengan

sabar dan tulus mendidikku.

Pengurus Putra Putri Al-Manar khususnya Ning Latif (Mbg Umi,

Ummah, Dek Anggi, Dek Yeyen, Dek Mia, Dek Robi’ah, Eva).

Terima kasih telah memberikan banyak hal, meberikan dukungan,

Umumnya kepada keluarga Al-Manar.

Sahabat dan teman dekatku yang selalu memberikan motivasi

kepadaku dan membantu memberikan semangat menyelesaikan

skripsi ini.

Teruntuk teman-teman seperjuanganku angkatan 2014 dan

khususnya Jurusan PAI.

Teman-teman PPL dan KKN yang telah memberikan banyak

pelajaran tentang arti kebersamaan.

Semua yang telah mendo’akan aku yang tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu.

Page 8: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

viii

KATA PENGANTAR

Bismiahirrahmanirrohim

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. atas limpahan rahmat

dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, meskipun dalam

wujud yang sederhana dan jauh dari sempurna. Sholawat dan salam semoga

senantiasa terlimpahkan kepada Sang Pemimpin hidup manusia dan yang

menjadi cakrawala rindu para umatnya (nabi Muhammad SAW).

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat

diselesaika tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu

penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Selaku Rektor Institut Agama

Islam Negeri ( IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga

3. Ibu Rukhayati, M.Ag. selauku Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam

4. Bapak Dr. M. Gufron, M.Pd. selaku pembiming akademik

5. Bapak Rovi‟in, M.Ag. Selaku pembimbig dalam penulisan skripsi

ini.

6. Bapak/Ibu Dosen dan seluruh karyawan IAIN Salatiga yang selalu

memberikan Ilmu kepada penulis.

7. Bapak, ibu tercinta dan seluruh keluargaku yang memberikan do‟a

restu bagi keberhasilan penulis.

Page 9: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

ix

Page 10: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

x

ABSTRAK

Rif‟a Muafia. 2014. Nilai Pendidikan Akhlak dalam Kitab Tahliyah wa Targhib

Karya Sayyid Muhammad Al-Maliki. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama

Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

Salatiga. Pembimbing: Rovi‟in, M.Ag.

Kata kunci: Nilai Pendidika Akhlak, Sayyid Muhammad Al-Maliki.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

apa nilai pendidikan akhlak dalam kitab Tahliyah Wa Targhib karya Sayyid

Muhammad Al-Maliki dan bagaimana relevansi nilai Pendidikan Akhlak kitab

Tahliyah Wa Targhib karya Sayyid Muhammad Al-Maliki dalam kehidupan zaman

sekarang.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library

research). Sumber data primer adalah kitab Tahliyah Wa Targhib, sumber

sekundernya adalah terjemahannya dan sumber tersiernya adalah kitab-kitab dan

buku-buku lain yang bersangkutan dan relevan dengan penelitian. Adapun teknis

analisis data menggunakan metode induktif, content analysis dan reflektif thinking.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, nilai pendidikan akhlak yang ada

dalam kitab Tahliyah Wa Targhib karya Sayyid Muhammad Al-Maliki yang

tercantum di dalamnya sangat relevan apa bila diterapkan dalam pendidikan akhlak

sekarang, dan sangat dibutuhkan untuk membenahi perilaku para pelajar yang saat

ini masih berakhlak buruk, menjadi pribadi yang mempunyai pekerti yang baik.

Pendidikan akhlak dalam kitab Tahliyah Wa Targhib bisa dibilang sangat praktis

dan tetap berpegang teguh dengan Al-Qur‟an dan Hadis. Diantara nilai-niali

pendidikan akhlak yang dapat diterapkan untuk para pelajar dalam kitab Tahliyah

Wa Targhib penulis kelompokkan menjadi tiga yakni akhlak terhadap individu,

yang meliputi akhlak terhadap guru, terhadap orang tua, terhadap pemimpin dan

terhadap saudara atau teman. Akhlak terhadap diri sendiri, meliputi dalam menjaga

kebersihan badan, akhlak ketika makan, dalam berpakaian, dan ketika olahraga.

Dan akhlak terhada masyarakat, yang meliputi akhlak ketika mengunjungi teman,

ketika menjenguk orang sakit, ketika berta‟ziyah dan menghadiri walimah.

Page 11: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

xi

DAFTAR ISI

1. JUDUL .................................................................................................. i

2. LOGO IAIN .......................................................................................... ii

3. NOTA PEMBIMBING ......................................................................... iii

4. PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................... iv

5. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................ v

6. MOTTO ................................................................................................ vi

7. PERSEMBAHAN ................................................................................. vii

8. KATA PENGANTAR .......................................................................... viii

9. ABSTRAK ............................................................................................. ix

10. DAFTAR ISI ......................................................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................. 6

C. Tujuan Penelilitian ............................................................ 7

D. Kegunaan Penelitian .......................................................... 7

E. Penegasan Istilah ............................................................... 8

F. Sistematika Penulisan ....................................................... 11

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Nilai Pendidikan Akhlak ................................................... 12

1. Pengertian Nilai ............................................................. 12

2. Pengertian Pendidikan ................................................... 13

3. Pengertian Akhlak ......................................................... 16

Page 12: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

xii

B. Dasar Pendidikan Akhlak ................................................ 21

C. Tujuan Pendidikan Akhlak .............................................. 22

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ..................................... 24

B. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 24

1. Sumber Primer .......................................................... 24

2. Sumber Sekunder ...................................................... 25

3. Sumber Tersier .......................................................... 25

C. Metode Pengumpulan Data .......................................... 25

D. Teknik Analisis Data ..................................................... 25

1. Metode Induktif ....................................................... 25

2. Metode Content Analysis .......................................... 25

3. Metode Reflektif Thinking ........................................ 26

BAB IV. NILAI PENDIDIKAN MENURUT SAYYID MUHAMMAD AL-

MALIKI

A. Biografi Sayyid Muhammad Al-Maliki .......................... 27

B. Pendidikan Sayyid Muhammad Al-Maliki ...................... 31

C. Murid dan Karya Sayyid Muhammad Al-Maliki ............ 32

D. Gambaran Umum Kitab Tahliyah Wa Targhib ............... 35

1. Latar Belakang Kitab Tahliyah Wa Targhib ............ 35

2. Karakteristik Kitab Tahliyah Wa Targhib ................ 36

3. Urgensi Kitab Tahliyah Wa Targhib ........................ 39

E. Nilai Pendidikan Akhlak dalam Tahliyah Wa Targhib ... 41

Page 13: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

xiii

BAB V. RELEVANSI NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB

TAHLIYAH WA TARGHIB TERHADAP PENDIDIKAN

AKHLAK ZAMAN SEKARANG

A. Nilai Pendidikan Akhlak dalam Kitab Tahliyah

Wa Targhib ....................................................................... 58

1. Akhlak terhadap Individu ............................................. 59

2. Akhlak terhadap Diri Sendiri ........................................ 62

3. Akhlak terhadap Masyarakat ......................................... 65

B. Relevansi Nilai Pendidikan Akhlak Kitab Tahliyah

Wa Targhib dalam Kehidupan Sekarang ........................... 68

BAB VI. PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 72

B. Saran .................................................................................. 73

11. DAFTAR PUSTAKA

12. LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini pengaruh globalisasi tidak dapat dihindari, hal ini

tentunya membawa dampak positif dan negatif dalam kehidupan. Dampak

positifnya mempermudah kehidupan manusia dengan memanfaatkan

teknologi komunikasi dan transportasi, memperpendek jarak yang jauh.

Salah satu dampak negatif dari kemajuan ilmu dan teknologi serta

globalisasi, ialah munculnya pola hidup hedonisme, yang berpandangan

bahwa tujuan kehidupan adalah untuk mencapai segala kenikmatan fisik

setinggi mungkin dengan cara apapun tanpa memperhitungkan konsekuensi

yang dialami ( team penulis rosda, 1995:135)

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia.

Karena dengan suatu pendidikan yang telah diberikan dapat membantu

mengembangkan pengetahuan dan perilaku seorang anak. Sejarah

menunjukkan bahwa kebahagian yang ingin dicapai dengan menjalankan

syariat agama yang dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik.

Akhlak bukanlah sekedar sopan santun, tata krama yang bersifat lahiriyah

dari seseorang terhadap orang lain, melainkan lebih dari itu.

Keadaan memperlihatkan bahwa pembinaan akhlak sangat

dibutuhkan terutama pada zaman sekarang yang semakin banyak tantangan

dan godaan sebagai dampak dari kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan

dan teknologi. Melihat keadaan di sekitar lingkungan kita, banyak hala-hal

Page 15: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

2

buruk yang dilakukan remaja, bahkan anak-anak kecil di zaman sekarang

lebih menyukai gagdet (dewasa sebelum waktunya).

Pendidikan akhlak dalam ajaran agama Islam merupakan kaidah

untuk mengerjakan perbuatan baik yang tertera dalam al-Qur‟an dan al-

Hadits. Abuddin Nata mengatakan bahwa “inti dari ajaran Islam adalah

akhlak mulia yang bertumpu pada hubungan yang harmonis dan seimbang

antara manusia dan Tuhan, dan antara manusia dengan manusia. Demikian

ajaran yang dibawa Rasulullah saw, pada intinya adalah menyempurnakan

akhlak yang mulia.

( Abudin Nata, 2003:8)

Agama Islam yang diperkenalkan Rasulullah berhasil dianut oleh

bermilyar orang hingga hari ini karena Rasulullah mengerti bagaimana cara

memperkenalkannya agar dapat meluluhkan hati yang membatu. Selain

karena campur tangan dari Allah, peran akhlak terpuji yang selalu

ditunjukkan Nabi dalam segenap sisi kehidupannya membuat agama ini

lebih mudah dan cepat menyebar memasuki hati manusia dari ufuk timur

sampai ufuk barat. (Irham Sya‟roni, 2010: 42)

Dalam konteks penanaman dan pembinaan akhlak, Syeikh Musthafa

Al-Ghayalayni, menekankan bahwa pendidikan adalah menanamkan akhlak

yang utama, budi luhur pekerti yang serta didikan yang mulia dalam jiwa

remaja yang menyiraminya dengan penyejuk dan nasehat yang berguna,

sehigga menjadi sifat yang tertanam dalam jiwa. Sehingga tampaklah

buahnya yaitu berupa amal perbuatan yang utama, kebaikan dan kesenangan

bekerja untuk kepentingan tanah air dan bangsa.

Page 16: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

3

Pendidikan akhlak merupakan bagian besar dari isi pendidikan

Islam, posisi ini terlihat dari kedudukan al-qur‟an sebagai referensi paling

penting tentang akhlak bagi kaum muslimin: individu, keluarga,

masyarakat, dan umat. Akhlak merupakan buah Islam yang bermanfaat bagi

manusia dan kemanusiaan serta membuat hidup dan kehidupan menjadi

baik. Akhlak merupakan alat kontrol psikis dan sosial bagi individu dan

masyarakat. Tanpa akhlak, masyarakat manusia tidak akan berbeda dari

kumpulan binatang. (Munzier, 2008: 89).

Dengan demikian setiap orang tua berharap dan berkeinginan agar

anak-anak mereka menjadi anak shalih dan berakhlak mulia. Tetapi untuk

terwujudnya harapan tersebut hanya bisa dicapai apabila diterapkan cara

yang benar dan lingkungan yang mendukung yang diciptakan semenjak

dini. Sangat penting untuk diperhatikan bahwa pendidikan ruhaniyah jauh

lebih penting dari pada pendidikan jasmaniyah. (Maulana Musa, 2015: 83)

Menurut Damanhuri (2014:4-5) ajaran akhlak dalam Islam lahir

sejalan dengan lahirnya agama ini, yang diketahui bahwa misi utama

diutusnya nabi Muhammad adalah untuk membina manusia dengan akhlak

mulia, Islam sangat menjunjung tinggi aspek akhlak ini yang pada

prinsipnya adalah untuk mengangkat harkat dan martabat manusia, menjaga

hak-hak sesama dan menjaga batasan-batasannya, meraih ketenangan lahir

dan batin.

Jika orang tua baik, maka anak-anaknya juga akan baik, dan jika

orang tua bertaqwa, maka anak-anaknya akan dijaga dan diberi rizki setelah

orangtua mereka meninggal, insya Allah. Sebagaimana Firman Allah swt:

Page 17: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

4

( ز لهم ا وكاف أبوىما صالحاوكاف تحتو كنػ (

Artinya:“ Dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka

berdua, sedang ayah keduanya adalah seorang yang shalih.” (Q.S. Al-

Khahfi:82)

Oleh karena itu, orang tua harus lebih memperhatikan anak-anaknya

dalam soal pendidikan umum maupun pendidikan agama, terutama dalam

pendidikan akhlak. Supaya anak-anak tidak terpengaruh dengan keadaan

lingkungan yang kurang baik. Karena pada masa yang akan datang, mereka

akan menjadi penerus-penerus perjuangan yang memiliki tingkah laku yang

baik, menjadi penerus bangsa dan negara, dan juga Agama.

Akhlak dimaknai sebagai sifat yang dilakukan dengan kesadaran,

tanpa pemaksaan, tanpa berfikir panjang, karena sudah tertanam dalam diri

seseorang, seperti yang diungkapkan oleh al-Jurjani, berpendapat bahwa

akhlak adalah suatu sifat yang tertanam pada diri manusia, yang terlahir dari

perbuatan-perbuatan yang mudah dan ringan, tanpa perlu berfikir dan

merenung.

(Mahmud, 2004:81)

Pendidikan akhlak sebagaimana yang dirumuskan oleh Ibn

Miskawaih, merupakan upaya ke arah terwujudnya sikap batin/ sikap yang

tertanam dalam jiwa yang mampu mendorong secara spontan lahirnya

perbuatan-perbuatan yang bernilai baik dari seseorang. Dalam pendidikan

akhlak ini, kriteria benar dan salah untuk menilai perbuatan yang muncul

merujuk kepada Al-Qur‟an dan Sunnah sebagai sumber tertinggi ajaran

Page 18: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

5

Islam. Dengan demikian maka pendidikan akhlak dapat diartikan sebagai

pendidikan moral dalam kursus pendidikan Islam.

Dengan pendidikan akhlak, seseorang dapat mengetahui batas mana

yang baik dan yang buruk. Juga dapat menempatkan sesuai dengan

tempatnya. Orang yang berakhlak dapat memperoleh pertolongan dan

petunjuk sehingga dapat bahagia dunia akhirat. Hidup bahagia merupakan

hidup sejahtera dan mendapat ridha dari Allah swt, dan selalu disenangi

oleh sesama makhluk. (FIP-UPI, 2007:18)

Salah seorang ulama‟ yang mengkaji dan memberikan pendidikan

akhlak secara mendalam adalah Sayyid Muhammad Al-Maliki. Beliau juga

berkecimpung lasun menjadi praktisi pendidikan. Ia akti mengajar di

beberapa Madrasah-madrasah. Hal ini menunjukkan bahwa Ia merupakan

ulama yang juga praktisi. Dalam konteks penanaman dan pembinaan akhlak

di atas, Sayyid Muhammad Al-Maliki dengan ilmu dan pengalamannya

melalui kitab Tahliyah Wa Targhib ingin memberi bimbingan kepada

segenap muslim agar menjadi indivdu yang bersih dari sifat-sifat yang tidak

terpuji, berakhlak mulia dan mengerti bagaimana seharusnya ia bersikap

menhadapi segala peristiwa yang dialami bangsanya.

Di dalam kitab Tahliyah Wa Targhib karya Sayyid Muhammad Al-

Maliki ini memiliki sifat umum, sifat umum yang sesuai untuk kaum

muslim baik usia anak-anak yang masih belajar maupun guru dan orang tua

yang ingin mengajarkan kitab ini kepada anak-anaknya agar mempunyai

akhlak mulia sejak dini. Kitab ini juga sangat padat dengan pembentukan

pendidikan akhlak yang perlu dimiliki dalam diri seseorang karena kitab ini

Page 19: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

6

membahas beberapa bagian materi yang menuntun pada akhlak yang baik.

Bahasa dalam kitab ini secara umum adalah berkaitan dengan watak dan

sifat naluriah dan pembahasan-pembahasan mengenai menghargai manusia,

berempati terhadap sesama dan juga menumbuhkan pondasi sikap yng

diperbolehkan dan tidak dalam ajaran islam yang telah disandarkan pada Al-

Qur‟an dan Sunnah Nabi Muhammad saw.

Salah satu alasan kenapa penulis mengambil penelitian dalam kitab

ini. Ketika membaca kitab ini yang penuh dengan nilai-nilai kebaikan,yang

diharapkan akan adanya nilai/ sifat yang tertanam dalam diri sang pembaca.

Harapan selanjutnya, dapat mengetahui nilai-nilai yang diperlukan dalam

bermasyarakat dan menjalin hubungan yang sebagaiamn ketika di

masyarakat.

Karna pendidikan akhlak dalam kehidupan manusia, bukan hanya

dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Karena pendidikan akhlak

jiwa yang bersih dari karakter-karakter hewani dan siap menapaki jalan

kesempurnaan. Di dalam kitab ini juga dicantumkan bagaimana ketika harus

berhadapan dengan orang yang lebih rendah dan tinggi drajatnya,

bagaimana ketika saat makan, dan bagaimana seharusnya dalam berpakaian,

dan lain sebagainya.

Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk menggali nilai

pendidikan akhlak yang terdapat dalam kitab Tahliyah Wa Targhib, yang

memuat ulasan-ulasan pemikiran dari Sayyid Muhammad al-Maliki tentang

tata cara dalam kehidupan bermasyarakat dan tuntunan akhlak Islam

lainnya. Untuk itu, maka dalam penelitian ini penulis memberi judul: NILAI

Page 20: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

7

PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA TARGHIB

KARYA SAYYID MUHAMMAD AL-MALIKI.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apa nilai-nilai pendidikan akhlak yang terdapat dalam kitab Tahliyah

Wa Targhib karya Sayyid Muhammad Al-Maliki?

2. Bagaimana relevansi pendidikan akhlak dalam kitab Tahliyah Wa

Targhib karya Sayyid Muhammad Al-Maliki terhadap pendidikan

akhlak di zaman sekarang?

C. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui nilai-nilai pendidikan akhlak yang terdapat dalam kitab

Tahliyah Wa-Targhib karya Sayyid Muhammad Al-Maliki.

2. Mengetahui relevansi pendidikan akhlak dalam kitab Tahliyah Wa-

Targhib karya Sayyid Muhammad Al-Maliki terhadap pendidikan

akhlak di zaman sekarang.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini dapat dikemukakan menjadi dua

bagian, yaitu:

1. Kegunaan Teoritis

Page 21: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

8

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis,

berupa pengetahuan tentang nilai pendidikan akhlak yang sangat

dibutuhkan.

2. Kegunaan Praktis

Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan kualitas

lembaga pendidikan terutama pendidikan Islam. Diharapkan dapat

menjadi bahan pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia pendidikan

pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Indonesia.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kekeliruan penafsiran dan kesalah pahaman

dalam mengartikan atau memahami tujuan, maka penulis mengemukakan

pengertian dan penugasan judul proposal ini sebagai berikut:

1. Nilai Pendidikan Akhlak

Nilai adalah sesuatu yang dianggap baik, disukai, dan paling benar

menurut keyakinan seseorang atau kelompok orang sehingga prefrensinya

tercermin dalam perilaku, sikap dan perbuatan-perbuatannya. (Ensiklopedia

Pendidikan, 2009: 106).

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, bagi peranannya

di masa yang akan datang. (Hamalik, 2010: 14).

Akhlak adalah suatu bentuk yang kuat di dalam jiwa sebagai sumber

perbuatan otomatis dengan suka rela, baik atau buruk, indah atau jelek,

Page 22: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

9

sesuai pembawaanya, ia menerima pengaruh pendidikan kepadanya, baik

maupun jelek kepadanya. (Al-Jaza‟iri, tt: 223).

Dengan demikian Nilai Pendidikan Akhlak adalah adalah sesuatu

yang dianggap baik untuk diusahakan dalam membimbing dan

mengarahkan seseorang supaya mencapai suatu kondisi jiwa (akhlak) yang

baik, serta menjadikannya sebagai suatu kebiasaan dalam kehidupan sehari-

hari.

2. Kitab Tahliyah Wa-Targhib

Kitab ini ditulis oleh Sayyid Muhammad Al-Maliki Tahliyah Wa-

Targhib merupakan kitab yang berisikan bab-bab, pada bagian bab nya

terdapat beberapa subab didalamnya. Seperti pada romawi pertama dan

kedua yang mana saling berkaitan, bab pertama mengenai pergaulan

manusia dengan orang yang lebih tinggi, setingkat dan lebih rendah.

Dimana dalam bab pertama hanya menjelaskan mengenai manusia

dalam kehidupannya yang tidak bisa terlepas dari hidup bersosial dan

perlunya hidup bermasyarakat,sedangkan mengenai orang-orang yang kita

pergauli dijelaskan dalam bab selanjutnya beserta macam-macam tingkatan

orang baik dalam tingkatan yang disebutkan dalam bab pertama, siapa

mereka, bagaimana harus bersikap dan kenapa harus memperlakukan

mereka demikian akan dijelaskan dalam bab dua. Bab tiga sampai bab

delapan akan menyampaikan yang perlu ada dalam diri seoarang mengenai:

kesopanan dan pergaulan yang baik. Memelihara kesehatan badan.

Makanan, waktu makan dan tujuannya. Pakaian, model dan tujuannya.

Rumah sebagai tempat tinggal dan tujuannya. Serta senam dan olahraga.

Page 23: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

10

Dalam bab sepuluh sampai dua belas menjelaskan mengenai beberapa

sarana yang dapat memperbaiki kondisi perekonomian. Tata cara

mengunjungi teman. Tata cara menjenguk orang sakit dan ta‟ziyah.

Walimah atau pesta, sehingga dalam bab ini dapat memahami mengenai tata

cara berkehidupan dalam bermasyarakat.

3. Sayyid Muhammad Al-Maliki

Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki adalah seorang tokoh ulama

Ahlussunnah Wal Jama‟ah kaliber Internasional. Beliau merupakan pewaris

keluarga al-Maliki al-Hasani di Makkah. Sayyid Muhammad adalah

keturunan Rasulullah saw, melalui cucu baginda Rasulullah al-Imam Hasan

bin Ali bin Abi Thalib ra. Keturunan al-Imam Hasan termasuk keturunan

yang langka dan jarang, sedangkan keturunan terbanyak adalah keturunan

yang bersambung kepada al-Imam Husein seperti kebanyakan para habaib

di Tanah Air. (Abdul Qadir Umar, 2013:280).

Beliau dilahirkan di kota yang mulia, Makkah al Mukarramah pada

tahun 1367 H sekitar 1947 M tepatnya dikawasan Bebus Salam tempat

kediaman ayahnya. Ayah beliau As-sayyid Alawi Al- Maliki adalah sosok

tokoh yang populer dari sekian banyak ulama yang mengajar di halaqah

Masjid Haram.

Sayyid Muhammad yang biasa dipanggil Abuya Maliki oleh para

murid dan pencintanya yang menyapanya. Sayyid Muhammad bin Alawi al-

Maliki merupakan sosok ulama yang memiliki kedekatan hubungan

emosional dikalangan umat Islam di Indonesia. Muridnya berdatangan dari

Page 24: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

11

berbagai penjuru dunia, namun kebanyakan dari mereka berasal dari

Indonesia. (Abdul Qadir Umar, 2013:279)

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini yang penulis maksudkan

adalah sistematika penyususnan secara terinci dari bab ke bab yang lain.

Sehingga skripsi ini dapat dipahami secara baik dan benar serta

memahamkan bagi pembacanya. Adapun sistematika penulisan skripsi ini

sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan, menguraikan tentang: latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah,

dan sistematika penulisan sebagai gambaran awal dalam memahami skripsi

ini.

Bab II: Landasan Teori, menguraikan tentang: pengertian nilai

pendidikan akhlak.

Bab III: Metode Penelitian, menguraikan tentang: Jenis Penelitian,

Teknik Pengumpulan data, dan Teknik Analisis Data.

Bab IV: Nilai Pendidikan Akhlak Menurut Sayyid Muhammad Al-

Maliki, menguraikan tentang: biografi pengarang, pendidikan Sayyid

Muhammad Al-Maliki, gambaran tentang kitab Tahliyah wa Targib, Nilai

Pendidikan Akhlak di Dalam Kitab Tahliyah wa Targib.

Bab V: Pembahasan, menguraikan relevansi pemikiran dengan

pendidikan akhlak sekarang.

Bab VI: Penutup, menguraikan kesimpulan, saran.

Page 25: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Nilai Pendidikan Akhlak

1. Pengertian Nilai

Nilai berasal dari bahasa Latin Vale‟re yang artinya berguna,

mampu akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu

yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan

seseorang atas kelompok orang. Nilai adalah kualitas sesuatu hal yang

itu disukai, diinginkan, dikejar, dihargai, berguna dan dapat membuat

orang yang menghayati menjadi bermartabat.

Menurut Steeman ( Eka Darmaputera, 1987:65) nilai adalah

sesuatu yang memberi makna pada hidup, yang memberi acuan, titik

tolak dan tujuan hidup. Nilai adalah sesuatu yang dijunjung tinggi, yang

dapat mewarnai dan menjiwai tindakan seseorang. Nilai itu lebih dari

sekedar keyakinan, nilai selalu menyangkut pola pikir dan tindakan,

sehingga ada hubungan yang amat erat antara nilai dan etika. (

Adisusilo, 2013: 56)

Nilai akan selalu berhubungan dengan kebaikan, kebajikan dan

keluhuran budi serta akan menjadi sesuatu yang dihargai dan dijunjung

tinggi serta dikejar oleh seseorang sehingga ia merasakan adanya

sesuatu kepuasan, dan ia merasa menjadi manusia yang sebenarnya. (

Adisusilo, 2013: 57)

Nilai tidak selalu sama bagi seluruh warga masyarakat, karena

dalam suatu masyarakat sering terdapat kelompok-kelompok yang

Page 26: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

13

berbeda secara sosio-ekonomis, politik, agamis, budaya, di mana

masing-masing kelompok sering memiliki sistem nilai yang berbeda-

beda. Konflik dapat muncul antara pribadi, atau antarkelompok karena

sistem nilai yang tidak sama berbenturan satu sama lain. Oleh karena

itu, jika terjadi konflik, dialog merupakan salah satu solusi terbaik

sebab dalam dialog terjadi usaha untuk saling mengerti, memahami dan

menghargai. ( Adisusilo, 2013: 57)

2. Pengertian Pendidikan

Dalam buku kapita selekta pendidikan Islam, bahwa untuk

memahami pengertian pendidikan dengan benar, pendidikan dapat

dibedakan dari dua pengertian, pengertian yang bersifat filosofis dan

pengertian yang bersifat pendidikan dalam arti praktis. ( Nata,

3003:210)

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan, bagi

peranannya di masa yang akan datang. (Hamalik, 2010: 14)

Pengertian pendidikan dalam arti teoritik filosofis adalah

pemikiran manusia terhadap masalah-masalah kependidikan untuk

memecahkan dan menyususn teori-teori baru dengan mendasakan pada

pemikiran normatif.

( Nata, 2003: 14)

Pendidikan dalam arti praktis adalah suatu proses pemindahan

pengetahuan ataupun pengembangan pengembangan potensi-potensi

yang dimiliki subyek didik untuk mencapai perkembangan secara

Page 27: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

14

optimal serta membudayakan manusia melalui proses transformasi

nilai-nilai utama. ( Nata, 2003: 211)

Pendidikan dalam Bahasa Arab biasa disebut dengan istilah

tarbiyah yang berasal dari kata rabba. ( Raqib, 2009:14). Dalam bahasa

Arab, kata tarbiyah memiliki tiga akar kebahasaan yaitu rabba,

yarubbu, tarbiyah yang memiliki makna memperbaiki, menguasai

urusan, memelihara, merawat, memperindah, memberi makna,

mengasuh, tuan, memiliki, mengatur, dan menjaga kelestarian maupun

eksistensinya. ( Mujib dan Mudzakkir, 2010:11). Pengertian ini juga

didasarkan

QS. Asy-Syuara: 18, yaitu:

يدا ولبثت فينا من عمرؾ سنين قاؿ ألم نػربك فينا ول

“Firaun menjawab: "Bukankah kami telah mengasuhmu di antara

(keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal

bersama kami beberapa tahun dari umurmu”. (QS. Asy-Syuara: 18)

Artinya, pendidikan ( tarbiyah) merupakan usaha untuk

memelihara, mengasuh, merawat, memperbaiki dan mengatur

kehidupan peseta didik, agar ia dapat survice lebih baik dalam

kehidupannya. (Mujib dan Mudzakkir, 2010:11)

Menurut Musthafa al-Maraghi yang membagi aktivitas tarbiyah

dengan dua macam: ( a) tarbiyah khalqiyyah, yaitu pendidikan yang

terkait dengan pertumbuhan jasmani manusia, agar dapat dijadikan

sebagai sarana dalam mengembangkan rohaninya. ( b) tarbiyah

Page 28: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

15

diniyyah tahdzibiyyah, yaitu pendidikan yang terkait dengan pembinaan

dan pengembangan akhlak dan agama manusia untuk kelestarian

rohaninya. (Mujib dan Mudzakkir, 2010:17)

Pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan,

kebodohan dan pencerahan pengetahuan. Dalam arti luas pendidikan

baik formal maupun informal meliputi segala hal yang memperluas

pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri dan tentang dunia tempat

mereka hidup.

( Abdullah, 2007: 21-23)

Pendidik merupakan kunci kesuksesan dalam menjelaskan

kehidupan, baik berkeluarga, bermasyarakat, maupun berbangsa dan

bernegara. Jadi, pendidikan itu merupakan suatu yang mendasar bagi

manusia yang harus diberikan.

3. Pengertian Akhlak

Akhlak dari sudut kebahasaan berasal dari bahasa Arab yang

berarti perangai, tabi‟at ( kelakuan atau watak dasar), kebiasaan atau

kelaziman dan peradaban yang baik. Kata akhlak merupakan jamak dari

khilqun atau khuluqun yang artinya sama dengan arti akhlak

sebagaimana telah disebutkan di atas. Kata akhlak dan khuluq keduanya

dapat dijumpai pemakaiannya dalam QS. Al-Qalam: 4. ( Yusuf,

2003:174)

وإنك لعلى خلق عظيم

Page 29: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

16

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

Menurut Al-Ghazali, akhlak adalah sifat yang tetanam dalam jiwa

yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan

mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. ( Al-

Ghazali,tt.:99)

Dari beberapa definisi di atas penulis mengambil kesimpulan

bahwa Akhlak adalah satu bentuk yang kuat di dalam jiwa sebagai

sumber perbuatan otomatis dengan suka rela, baik atau buruk, indah

atau jelek, sesuai pembaannya, ia menerima pengaruh pendidikan

kepadanya, baik maupun jelek.

Bila bentuk di dalam jiwa ini dididik tegas mengutamakan

kemuliaan dan kebenaran, cinta kebajikan, gemar berbuat baik, dilatih

mencintai keindahan, membenci keburukan sehingga manjdi wataknya,

maka keluarlah darinya perbuatan-perbuatan yang indah dengan mudah

tanpa keterpaksaan, inilah yang dimaksud dengan akhlak yang baik. (

Al-Jaza‟iri, tt: 223)

Perbuatan indah yang keluar dari kekuatan jiwa tanpa paksaan itu

disebut Akhlak yang baik, seperti kemurahan hati, lemah lembut, sabar,

teguh, mulia, berani, adil, dan akhlak-akhlak mulia serta kesempurnaan

jiwa lainnya. (Al-Jaza‟iri, tt: 223)

Menurut Dr. M. Abdullah Daraz, perbuatan-perbuatan manusia

dapat dianggap sebagai akhlak apabila memenuhi dua syarat sebagai

berikut: pertama, perbuatan-perbuatan itu dilakukan berulangkali

sehingga perbuatan-perbuatan itu menjadi kebiasan, kedua, perbuatan-

Page 30: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

17

perbuatan itu dilakukan dengan kehendak sendiri bukan karena adanya

tekanan-tekanan yang datang dari luar seperti ancaman dan paksaan

atau sebaliknya melalui bujukan atau rayuan. ( Assegaf, 2014:42)

Kedudukan akhlak dalam pendidikan Islam amat penting,

sebagaimana disebutkan dalam Hadits Rasulullah saw: “ Sesungguhnya

aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia” ( HR. Bukhari).

Bahkan, dikatakan bahwa definisi agama adalah berakhlak mulia,

sebagaiamana Hadits Rasulullah saw: “ Rasulullah ditanya: “Apakah

agama itu? Beliau menjawab: „Agama adalah akhlak mulia”. ( Al-

Hadis). Berakhlak mulia adalah bukti kesempurnaan iman, sebagaimana

Hadits Rasulullah saw,: “ Sesungguhnya orang Mukmin yang paling

mulia adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baiknya kalian

adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya”. ( Al-Hadis). Berakhlak

mulia menjadi penyebab masuk surga dan selamat dari api neraka,

sebagaimana Hadist Rasulullah saw: “ Sesungguhnya Rasulullah saw,

ditanya tentang ( penyebab) banyaknya orang masuk surga, beliau

menjawab:” Bertaqwalah kepada Allah swt, dan berakhlak mulia”. Dan

beliau ditanya tentang ( penyebab) banyaknya orang masuk neraka,

beliau menjawab: “mulut dan kemaluan akhlak tercela.”

( HR. Tirmidzi). (Assegaf, 2014:43)

Akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa

seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya. Jika kita

mengatakan bahwa si A misalnya sebagai orang yang berakhlak

dermawan, maka sikap dermawan tersebut telah mendarah daging,

Page 31: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

18

kapan dan dimanapun sikapnya akan dibawanya, sehingga menjadi

identitas yang membedakan dirinya dengan orang lain. Jika si A

tersebut kadang-kadang dermawan, dan kadang-kadang bathil, maka si

A tersebut belum dapat dikatakan sebagai orang yang dermawa.

Demikian juga jika si B kita mengatakan bahwa ia termasuk orang yang

taat beribadah, maka sikap taat beribadah tersebut telah dilakukannya di

manapun ia berada.

Dari beberapa pengertian akhlak adalah sifat yang tertanam dalam

jiwa manusia sehingga dia akan muncul secara spontan bilamana

diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih

dahulu, serta tidak ada dorongan dari luar. Jadi pada hakekatnya

akhlaka adalah sutu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa

dan menjadi kepribadian.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

akhlak diartikan sebagai latihan mental dan fisik yang menghasilkan

manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas kewajiban dan

tanggung jawab dalam masyarakat selaku hamba Allah swt. pendidikan

akhlak juga menumbuhkan kepribadian dan menanamkan tanggung

jawab. ( Abdullah, 2007: 22)

Pendidikan akhlak merupakan suatu proses mendidik,

memelihara, memebentuk, dan memberikaan latihan mengenai akhlak

dan kecerdasan berfikir baik yang bersifat formal maupun informal

yang didasarkan pada ajaran-ajaran Islam. Pada sistem pendidikan

Islam ini khusus memberikan pendidikan tentang akhlak dan moral

Page 32: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

19

yang bagaimana yang seharusnya dimiliki oleh seorang muslim agar

dapat mencerminkan kepribadian seorang muslim. ( FIP-UPI, 2007: 39)

Beberapa hikmah yang dapat diraih apabila pendidikan akhlak

menanamkan pada anak antara lain: pertama, pendidikan akhlak

mewujudkan kemajuan rohani. Kedua, pendidikan akhlak menuntun

kebaikan. Ketiga, pendidikan akhlak mewujudkan kesempurnaan iman.

Keempat, pendidikan akhlak memberikan keutamaan hidup di dunia

dan kebahagiaan di hari kemudian. Kelima, pendidikan akhlak akan

membawa kepada kerukunan rumah tangga, pergaulan di masyarakat

dan pergaulan umum.

Jadi, pendidikan akhlak adalah suatu usaha mengembangkan diri

sesuai kebutuhan yang diyakini benar oleh seseorantg atau kelompok

sehingga menjadi kebiasaan yang terbentuk dengan sendirinya tanpa

dipikirkan dan tanpa direncanakan terlebih dahulu. Dengan demikian

akan tercapailah tatanan kehidupan dunia yang damai dan sejahtera

antara penghuninya saling mengasihi, menghormati, juga melindungi

serta mengajak ke arah perilaku yang diridhoi Allah dan utusannya.

Bila bentuk dalam jiwa ini dididik tegas mengutamakan

kemuliaan dan kebenaran, cinta kbajikan, gemar berbuat baik, dilatih

mencintai keindahan, membenci keburukan sehingga mnjadi wataknya,

maka keluarlah darinya perbuatan-perbuatanyang indah dengan mudah

tanpa keterpaksaan, inilah yang dimaksud dengan akhlak yang baik. (

Al-Jaza‟iri, tt:223)

Page 33: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

20

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

akhlak merupakan sistem pendidikan yang dapat memberikan

kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan

cita-cita Islam karena nila-nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai

corak kehidupan. Pendidikan akhlak berwatak akomodatif kepada

tuntutan kemajuan zaman yang ruang lingkupnya berada di dalam

kerangka acuan norma-norma kehidupan Islam. Pendidikan akhlak

merupakan suatu proses mendidik, memelihara, membentuk dan

memberikan latihan mengenai akhlak dan kecerdasan berfikir baik yang

bersifat formal maupun informal yang didasarkan kepada ajaran-ajaran

Islam.

Setelah dijelaskan secara terpisah dari pengertian nilai, pengertian

pendidikan, dan pengertian akhlak di atas maka dapat disimpulkan

bahwa nilai pendidikan akhlak adalah sesuatu yang dipandang baik

dalam pendidikan mengenai dasar-dasar akhlak dan keutamaan

kekuatan jiwa yang berasal dari dalam jiwa yang harus dimiliki dan

dijadikan kebiasaan seseorang. Seseorang tumbuh dan berkembang

dengan berpijak pada landasan Iman kepada Allah swt dan terdidik

untuk selalu kuat, ingat bersandar, meminta pertolongan dan berserah

diri kepada-Nya, maka ia akan memiliki potensi dan respon dalam

menerima suatu keutamaan dan kemuliaan. Disamping terbiasa

melakukan akhlak mulia.

Page 34: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

21

B. Dasar Pendidikan Akhlak

Dasar pendidikan akhlak dalam Islam bersumber pada Al-Qur‟an

dan hadits karena akhlak merupkan sistem moral yang bertitik pada ajaran

Islam (Ahmad dan Salimi, 1994:199). Al-qur‟an merupakan dasar utama

dalam Islam yang memberikan petunjuk di jalan kebenaran dan

mengantarkan pada pencapaian kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dasar

pendidikan akhlak terdapat dalam surat Ali Imron ayar 104:

هوف عن المنكر وأولئك ىم المفلحوف ولتكن منكم أمة يدعوف إلى الخير ويأمروف بالمعروؼ ويػنػ

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah

dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”. ( QS. Ali

Imron, 3:104)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah swt, menganjurkan hamba-

Nya untuk dapat menasehati, mendidik, dan membimbing sesamanya

dalam hal melaukan kebajikan dan meninggalkan keburukan. Dengan

demikian Allah telah memeberikan dasar yang jelas mengenai pendidikan

akhlak yang merupakan suatu usaha untuk mebimbing dan mengarahkan

manusia supaya berakhlak mulia.

Dasar pendidikan akhlak dalam hadits dijelaskan Rasulullah dalam

sabda beliau:

م مكارـ الخلاؽ انما بعثت لتم

“ Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak”.

( HR. Ahmad dan Baihaqi) ( Imam Ahmad Inb Hanbal, 1991:504)

Page 35: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

22

Dari ayat Al-Qur‟an dan hadits di atas menunjukkan bahwa dasar

pendidikan akhlak adalah Al-Qur‟an dan hadits, dari dasar tersebut dapat

diketahui bahwa kriteria suatu perbuatan itu bersifat baik atau buruk.

Selain menyebutkan pentingnya pendidikan akhlak, Al-Qur‟an pun

menunjukkan siapa figur yang harus dicontoh dan dijadikan sebagai

uswatun hasanah. Sebagaimana yang dijelaskan dalam QS. Al-Ahzab:21,

yang artinya:

“ Sungguh, telah ada pada ( diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu ( yaitu) bagi orang yang mengharapkan ( rahmat) Allah dan (

kedatngan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah”.

Ayat tersebut menunjukka bahwa Rasulullah merupakan figur utama

sebagai manusia dan utusan Allah yang patut dijadikan panutan dalam

menjalani kehidupan di dunia ini.

C. Tujuan Pendidikan Akhlak

Pendidikan akhlak merupakan upaya untuk melahirkan manusia

berkepribadian muslim yang mudah untuk melaksanakan ketentuan hukum

dan ketetapan syari‟at yang diperintahkan, atau dengan kata lain tujuan

pendidikan akhlak yaitu membentuk karakter muslim yang taat dan

mempunyai akhlak al-karimah ( Syafri, 2014)

Sebagaimana akhlak mulia yang terdapat pada Nabi Muhammad

saw, yang mana dari situlah akhlak mulai dapat dicontoh dan senatiasa

berada dalam kebenaran serta berjalan di jalan yang lurus. Perintah untuk

menjadikan Nabi Muhammad saw, sebagai teladan terdapat pada firman

Allah swt, Surat al-Ahzab ayat 21:

Page 36: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

23

اف يػرجو اللو واليػوـ الآخر وذكر اللو كثيرالقد كاف لكم في رسوؿ اللو أسوة حسنة لمن ك

“ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan

yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” ( QS. Al-

Ahzab, 33:21)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah saw, merupakan figur

utama sebagai utusan Allah swt, yang patut dijadikan panutan dalam

menjalani kehidupan di dunia dan mencapai kehidupan di akhirat. Maka,

dapat diketahui bahwa tujuan utama pendidikan akhlak yaitu agar manusia

berada dalam kebenaran dan selalu berada di jalam yang lurus, jalan yang

digariskan oleh Allah swt. Inilah yang mengantarkan manusia pada

kebahagiaan dunia dan akhirat. Akhlak seseorang akan dianggap mulia jika

perbuatannya mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur‟an.

Page 37: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah library research, jenis penelitian ini data-

datanya diambil dari perpustakaan yang artinya penelitian literature yang

dilakukan dengan penelitian menggali dan menganalisis data dari bahan-

bahan tertulis di perpustakaan yang relevan dengan masalah-masalah yang

diangkat. (Warsito, 1993:10)

Penelitian kepustakaan dilakukan karena sumber-sumber datanya,

baik yang utama maupun pendukungnya, berasal dari karya tulis yang

dipublikasi. (Nasir, 1985:3)

Dengan mencari dan mengumpulkan buku yang menjadi sumber

data primer dan data sekunder, maka dilakukan penelaah secara sistematis

dalam hubungannya dengam masalah yang diteliti, sehingga diperoleh

data/informasi untuk bahan penelitian. Maka penelitian menggunakan

teknik yang diperoleh dari perpustakaan dan dikumpulkan dari kitab-kitab

dan buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan metode library research (penelitian

kepustakaan). Maka peneliti menggunakan teknik yang diperoleh dari

perpustakaan dan dikumpulkan dari kitab-kitab dan buku-buku yang

berkaitan dengan objek penelitian. Yang terdiri dari tiga sumber:

Page 38: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

25

a. Sumber Primer, adalah sumber yang langsung berkaitan dengan

permasalahan yang didapat yaitu: kitab Tahliyah Wa-Targhib.

b. Sumber sekunder, adalah data yang diperoleh dari sumber pendukung

untuk memperjelas data primer, yaitu Terjemah kitab Tahliyah Wa

Traghib.

c. Sumber Tersier, dalam penelitian ini, data tersiernya penulis mengambil

dari kitab-kitab, buku-buku, dan media elektronik seperti internet yang

mendukung objek penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlkan dalam kajian ini, penulis

menggunakan kajian kepustakaan ( library research). Adapun langkah yang

dilakukan adalah:

1. Membaca buku ataupun data yang didapat dari sumber data primer dan

sekunder.

2. Mengkaji serta memahami isi atau pembahasan terdapat dalam sumber

tersebut.

3. Menganalisis kemudian menklasifikasi untuk dimasukkan sesuai

dengan kajian yang dikerjakan.

D. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data yang ada, penulis menggunakan tiga

metode yaitu:

1. Metode Induktif

Metode induktif yaitu metode yang berangkat dari fakta-

fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa konkrit, kemudian dari

Page 39: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

26

fakta-fakta dan peristiwa yang konkrit ditarik menjadi generalisasi

yang bersifat umum.

( Hadi, 1990:26) Metode ini mengetahui fakta-fakta dan peristiwa

yang khusus kemudian ditarik kesimpulan menjadi umum. Metode

ini penulis gunakan untuk menganalisis data tentang nilai

pendidikan akhlak menurut Sayyid Muhammad Al-Maliki yang

tertuang dalam kitab Tahliya Wa Targhib.

2. Metode Content Analysis

Metode Content Analysis (analisis isi) menurut Weber

sebagaimana dikutip oleh Soejono dalam bukunya yang berjudul:

Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan, adalah:

“metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur

untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau

dokumen”. (Soejono, 2005: 13). Dengan teknik analisis ini penulis

akan menganalisis terhadap makna atau pun isi yang terkandung

dalam ulasan-ulsan kitab Tahliyah Wa-Targhib dan kaiatanya

dengan nilai-nilai pendidikan akhlak.

3. Metode Reflektif Thinking

Metode Reflektif thinking yaitu berfikir yang prosesnya

mondar-mandir antara yang empiri dengan yang abstrak. Empiri

yang khusus dapat saja menstimulasi berkembangnya yang abstrak

yang luas, dan menjadikan mampu melihat relevansi empiri

pertama dengan empiri-empiri yang lain yang termuat dalam

abstrak baru yang dibangunnya. (Muhadjir, 1991: 66-67). Metode

Page 40: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

27

ini digunakan untuk melihat relevansi antara kitab Tahliyah Wa-

Targhib dan nilai-nilai pendidikan akhlak kontemporer.

Page 41: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

28

BAB IV

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK

MENURUT SAYYID MUHAMMAD AL-MALIKI

A. Biografi Sayyid Muhammad Al-Maliki

Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki adalah seorang tokoh ulama

Ahlussunnah Wal Jama‟ah kaliber Internasional. Beliau merupakan warisan

keluarga al-Maliki al-Hasani di Makkah. Sayyid Muhammad adalah

keturunan Rasulullah saw, melalui cucu baginda Rasulullah al-Imam Hasan

bin Ali bin Abi Thalib ra. Keturunan al-Imam Hasan termasuk keturunan

yang langka dan jarang, sedangkan keturunan terbanyak adalah keturunan

yang bersambung kepada al-Imam Husein seperti kebanyakan para habaib

di Tanah Air. (Abdul Qadir Umar, 2013:280). Sayyid Muhammad adalah

syeikh al-Imam al‟Allamah, muhadits al Hijaz, salah satu keturunan

Rasulullah saw, Sayyid Muhammad bin As Sayyid bin Abdul Aziz al Maliki

al Makki al Hasani. Bersambung terus nasab mulia ini sampai kepada

Sayyidina Idris al Azhari bin Idris al Akbar bin Abdullah bin Kamil bin al

Hasan al Mutsanna bin al Hasan as Sibth bin al Imam Ali bin Abi Thalib

suami as Sayyidah Fatimah az Zahra putri Baginda Rasulullah Muhammad

saw. (Ba‟alawi, 2009:03)

Sayyid Muhammad menyebutkan syair untuk menjelaskan keluarga

beliau yang berbunyi:

سيد عا لم أبي ثم جدي ىكذا ىكذا إلى المحتار

Page 42: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

29

Artinya: Sayyid (keluarga Rasulullah) yang „alim, itulah ayah dan

kakekku.

Begitulah dan begitulah seterusnya, hingga bersambung pada

manusia terpilih (Rasulullah saw). ( Ba‟alawi, 2009:05)

Beliau dilahirkan di kota yang mulia, Makkah al Mukarramah pada

tahun 1367 H sekitar 1947 M tepatnya dikawasan Bebus Salam tempat

kediaman ayahnya. Ayah beliau adalah sosok tokoh yang populer dari

sekian banyak ulama yang mengajar di halaqah Masjid Haram. As-sayyid

Alawi Al- Maliki telah mengajar di Masjid Haram lebih dari 40 tahun

lamanya, dari tahun 1347-1391 H.( Ba‟alawi, 2009:04) As-Sayyid

Muhammad Al Maliki hidup sedari kecil dalam lingkungan ilmu dan

ibadah, keluarga yang sholeh dan penuh keberkahan telah mengarungi

kehidupan. Sehingga beliau berkembang dalam perjalanan hidup yang baik

diatas jalan para salaf-salafnya dengan tuntunan dan bimbingan langsung

dari ayahnya.

Sayyid Muhammad yang biasa dipanggil Abuya Maliki oleh para

murid dan pencintanya yang menyapanya. Abuya merupakan kata sapaan

yang menunjukkan kedekatan hubungan antara anak dan ayah. Sayyid

Muhammad bin Alawi al-Maliki merupakan sosok ulama yang memiliki

kedekatan hubungan emosional dikalangan umat Islam di Indonesia.

Muridnya berdatangan dari berbagai penjuru dunia, namun kebanyakan dari

mereka berasal dari Indonesia. (Abdul Qadir Umar, 2013:279) Hal demikian

juga dikenakan ayah abuya yaitu Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki, seorang

alim ulama terkenal dan ternama di kota Makkah dan salah satu guru dari

Page 43: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

30

ulama-ulama sepuh Indonesia, seperti Syaikh K.H. Hasyim Asy‟ari, K.H.

Abdullah Faqih Langitan, K.H. Maimun Zubair dan lain-lain. Selama

menjalankan tugas da‟wah, Sayyid Alwi bin Abbas Al Maliki selalu

membawa kedua putranya Muhammad dan Abbas. Mereka berdua selalu

mendampinginya kemana saja ia pergi dan berceramah baik di Makkah atau

di luar kota Makkah. Adapun yang meneruskan perjalanan da‟wah setelah

wafat beliau adalah Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki dan Sayyid

Abbas selalu berurusan dengan kemaslahatan kehidupan ayahnya.

Sayyid Muhammad merupakan pendidik Ahlus Sunnah wal

Jama‟ah, seorang „alim kontemporer dalam ilmu hadits, „alim musafir

(penafsir) Qur‟an, Fiqh, doktrin („aqidah), tasawuf, dan biografi Nabawi

(sirah). Sayyid Muhammad al Maliki merupakan seorang „alim yang

mewarisi kegiatan da‟wah ayahandanya, membina para santri dari berbagai

daerah dan negara di dunia Islam di Makkah al Mukarramah.

Setelah sekian lama Sayyid Muhammad mengabdikan dirinya untuk

berdakwah dan mendidik murid-muridnya dengan penuh tanggung jawab

dan keikhlasan, beliau di panggil Allah swt berpulang ke Rahmat-Nya pada

fajar hari Jum‟at tanggal 15 Ramadhan 1425 H yang bertepatan dengan

tanggal 29 Oktober 2004 M di rumah kediaman beliau jalan al Maliki distrik

Rushaifah setelah sebelumnya sempat dirujuk kerumah sakit al-Rafi‟ di

Makkah karena sakit yang datang tiba-tiba. ( Ba‟alawi, 2003:99) Sebelum

menghembuskan nafas terakhir Sayyid Muhammad masih menunaikan

shalat subuh di kediamannya. Jenazah almarhum dimakamkan di

pemakaman Ma‟la di Makkah, berdekatan dengan makam Sayidatina

Page 44: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

31

Khadijah, istri pertama Rasulullah saw. Harian Arab Saudi Okaz sengaja

mengetengahkan tiga halaman surat kabarnya untuk memuat kegiatan,

aktivitas, dan biografi almarhum. Umat Islam sangat kehilangan tokoh dan

ulama besar yang masih keturunan Rasulullah dari garis keturunan

Sayyidina Hasan bin Ali atau Fathimatuz Zahra. ( Ba‟alawi, 2003:117)

Sayyid Muhammad meninggalkan tujuh putra dan beberapa putri.

Putra-putra beliau adalah, Sayyid Abdul Wahab, Sayyid Ahmad. Sayyid

Abdullah, Sayyid Alawi, Sayyid Ali, Sayyid Hasan dan Sayyid Husein. Dari

putra-putra beliau, kini yang menjadi khalifah (pengganti) untuk

melanjutkan jejak sang ayah sebagai pemimpin pondok pesantren adalah

putra beliau yang bernama Sayyid Ahmad lulusan Universitas Ummul

Quran Makkah. ( Ba‟alawi, 2003:117)

B. Pendidikan Sayyid Muhammad Al-Maliki

Pendidikan pertama beliau adalah Madrasah Al-Falah, Makkah,

dimana ayah beliau Sayyid Alawi bi Abbas al Maliki sebagai guru agama di

sekolah tersebtu yang juga merangkap sebagai pengajar di halaqah di Haram

Makki yang tempatnya sangat masyhur dekat Bab as-Salam. Kecerdasan

Sayyid Muhammad Alawi sudah ketara mulai sejak kecil. Sudah dapat

menghafal al-Qur‟an ketika masih berusia 7 tahun dan sudah menghafal

kitab hadits al-Muwatha‟ karya Imam Malik saat beliau berumur15 tahun.

Dan pada saat beliau berumur 25 tahun, beliau meraih gelar doktor ilmu

hadits dengan predikat mumtaz (excellent) di bawah bimbingan ulama besar

Mesir, Prof. Dr. Muhammad Abu Zahrah. Raihla ilmiyyah beliau cukup

panjang dan luas di bawah bimbingan ulama-ulama shalihin.

Page 45: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

32

Usia ke-26, Sayyid Muhammad di kukuhkan sebagai guru besar ilmu

hadits pada Universitas Ummul Quran, Makkah, Arab Saudi. Dan pada

tanggal 2 Safar 1421/6 Mei 2000 beliau dianugrahi gelar ustadziyyah atau

professor dari Universitas al-Azhar Kairo Mesir. Beliau kemudian

melakukan perjalanan dalam rangka mengejar studi Hadits ke Afrika Utara,

Timur Tengah, Turki, Yaman, dan juga anak benua Indo-Pakistan, dan

memperoleh sertifikat mengajar (ijazah) dan sanad dari Imam Habib Ahmad

Mashur al Haddad, Syaikh Hasanayn Makhluf, Ghumari bersaudara dari

Maroko, Syekh Dya‟uddin Qadiri di Madinah, Maulana Zakariyya

Kandihlawi, dan banyak lainya.

C. Murid-murid dan Karya-karya Sayyid Muhammad Al-Maliki

Sayyid Muhammad al-Maliki mendirikan tidak kurang 30 buah

pesantren dan sekolah di Asia Tenggara. Karangannya mencapai puluhan

kitab mengenai ushuluddin, syariah, fikih dan sejarah Nabi Muhammad

saw. Ratusan murid yang menampa pendidikan di pesantrennya, biaya

makan dan pemondokan ditanggungnya, alias gratis.

Menurut Habib Abdurrahman A Basurrah, wakil sekjen Rabithah

Alawiyah yang lama mungkin di Arab Saudi, di Indonesia di antara murid-

murid al-Maliki banyak yang menjadi ulama terkenal dan pendiri dari

berbagai pesantren. Murid-muridnya itu diantaranya Habib Abdulkadir

Alhadad, pengurus Al-Hawi di Condet, Jakarta Timur, Habib Hud Baqir

Alatas pimpinan majelis taklim as-Shalafiah, Habib Saleh bin Muhammad

Alhabsi, Habib Naqib bin Syekhbubakar yang memimpin majlis taklim di

Bekasi, Novel Abdullah Alkaff yang membuka pesantren di Parangkuda,

Page 46: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

33

Sukabumi. Di antara ulama Betawi lainnya yang pernah menimba ilmu di

Makkah adalah K.H. Abdurrahman Nawi, yang kini memiliki tiga buah

madrasah atau pesantren masing-masing di Tebet, Jakarta Timur, dan dua di

Depok. Masih belasan pesantren dan madrasah di Indonesia yang pendirinya

adalah alumni dari al-Maliki. Seperti K.H. Ihya Ulumuddin yang memiliki

pesantren di Batu, Malang. Demikian pula pesantren Riyadul Shalihin di

Ketapang (Probolinggo), dan pondok pesantren Genggong, juga di

Probolinggo.

Disamping tugas beliau yang da‟i, pengajar, pembimbing, dosen,

penceramah dan segala bentuk kegiatan yang bermanfaat untuk agama,

beliau adalah seorang pujangga besar dan penulis yang produktif dan

unggul. Diantara kitab-kitab karya Sayyid Muhammad dalam berbagai

disiplin ilmu antara lain:

( Ba‟alawi, 2009:77-82)

1. Dalam Ilmu Aqidah

a) Mafahim Yajibu an Tusahhah

b) Manhajus As-salaf Fi Fahmi An-Nusus Wat-Tahbiq

c) Qul Hazdihi Sabili

2. Dalam Ilmu Hadits

a) Anwarul Masalik Ila Riwayati Muwath-thai Malik

b) Tahqiq Muwath-tahi-Malik-riwayah Imam Ibn Qasim

c) At Thali‟us Sa‟id fi Mukahtashar Asanid

d) Al‟Uqudul Lu‟luiyyah bil Asanid „Ulwiyyah

Page 47: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

34

3. Dalam Ilmu Sirah Nabawiyah.

a) Muhammad (Sallallahu Alaihi Wasallam) al-Insanul Kamil

b) Tarikh Hawadits wal Ahwal an Nabawiyyah

c) Al Busyra fi Manaqib As Sayyidah Khadijah Al Kubra

d) Haulah Ihtifal bi Zikra Maulid Nabi An Nabawi Asy Syarif

4. Dalam Ilmu Ushul Fiqh.

a) Al Qawa‟idul Asasiyatu fi Ushulil Fiqh

b) Syarah Madzumat al-Waraqat fi Ushul al-Fiqh

5. Dalam Ilmu Fiqh.

a) al-Risalah al-Islamiyyah Kamaluha wa Khuluduha wa

„Alamiyyatuha

b) Shawariq al-Anwar min Ad‟iyat al-Sadah al-Akhyar

c) Al-Mukhtar min Kalam al-Akhyar

6. Dalam bidang haji dan sejarah kota Makkah.

a) Al Hajju, Fadhail Wa Ahkam

b) Fi Rihab Baitillah Al Haram

c) Labbaika Allahumma Labbaik

7. Lain-lain.

a) At-tahliyatu Wa At-Targib Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdib

b) Al-Mustashiriqun Bayn al-Insaf wa al-„Asabiyyah (Kajian Berkaitan

Orientalis).

c) Nazrat al-Islam ila al-Riyadah (Suku dalam Islam)

d) Al-Qudwah al-Hasanah fi Manhaj al-Da‟wah ila Allah (Teknik

Da‟wah)

Page 48: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

35

D. Gambaran Umum Kitab Tahliyah wa Targhib

1. Latar Belakang Kitab Tahliyah Wa Targhib

Dalam pengarang kitab Tahliyah wa Targhib telah disebutkan

mengenai tujuan adanya kitab Tahliyah wa Targhib suatu hal yang

pasti dan jelas bahwa memandang pendidikan generasi muda

menurut berbagai fasilitas dan sarana yang dapat mengantar mereka

pada keselamatan jasmani, pemeliharaan dan pertumbuhan serta

jaminan segala sarana yang dapat melahirkan orang yang

berpendidikan, dengan membiasakan generasi muda untuk berfikir

secara teliti, sehingga dapat membedakan antara perkara yang

bermanfaat dan yang membahayakan, antara baik dan jelek. Dengan

demikian sehingga dapat membatasi kecenderungan dan

keinginannya.

Agar dapat mengendalikan kecenderungan dan kemauannya itu

harus dengan memperbaiki tingkah laku, kebiasaan dan keinginan-

keinginan hatinya. Sehingga akan menjadi orang yang bebas dan

teguh pendiriannya, terdidik mentalnya, tulus dalam pengabdiannya,

baik budi pekertinya, tekun dalam bekerja, disiplin dalam ucapan

dan perbuatannya, jika demikian dia adalah orang yang berguna bagi

dirinya sendiri dan untuk orang sekitarnya.

Mengingat pendidikan dengan tujuan seperti tersebut di atas,

merupakan masalah terpenting yang harus mendapar perhatian

penuh dan perlu mendapat arahan yang baik, maka rasa tanggung

Page 49: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

36

jawab dan kewajiban saya terhadap negara dan umat manusia

mendorong Musonef menulis sebuah kitab yang diberi nama Kitab

Tahliyah Wa Targhib yang memuat berbagai saran untuk menjaga

jasmani dan mendidik jiwa dengan penuh harapan dapat bermanfaat.

( an-Nadwi, 1999:10)

2. Karakteristik Kitab Tahliyah Wa Targhib

Karakteristik yaitu ciri-ciri yang menonjol dari Kitab Tahliyah

wa Targib yang tentunya karakternya tersebut dapat membedakan

dengan karakteristik kitab yang lainnya. Perbedaan tersebut paling

tidak dapat dilihat dari unsur-unsur yang dapat membngun jiwa dan

juga isi dari kitab yang peneliti kaji.

Dalam kitab Tahliyah wa Targhib merupakan kitab yang

berisikan bab-bab, pada babnya terdapat beberapa subbab

didalamnya. Seperti pada romawi pertama dan kedua yang mana

saling berkaitan, bab pertama mengenai pergaulan manusia dengan

orang yang lebih tinggi, setingkat dan lebih rendah. Dimana

didalamnya hanya menjelaskan mengenai manusia dalam

kehidupannya tidak bisa terlepas dari hidup bersosial dan perlunya

hidup bermasyarakat, sedngkan mengenai orang-orang yang kita

pergauli dijelaskan dalam bab selanjutnya beerta macam-macam

tingkatan orang baik dalam tingkatan yang disebutkan dalam bab

pertama, siapa mereka, bagaimana harus bersikap dan kenapa harus

memperlakukan mereka demikian akan dijelaskan dalam bab dua.

Page 50: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

37

Bab tiga sampai bab delapan menjelaskan yang perlu ada

dalam diri seseorang mengenai: kesopanan dan pergaulan yang baik,

memelihara kesehatan badan, makanan, waktu makan dan tujuannya,

pakaian, model dan tujuannya, rumah sebagai tempat tinggal dan

tujuannya, serta senam dan olahraga. Dalam bab sepuluh sampa bab

dua belas menjelaskan mengenai beberapa sarana yang dapat

memperbaiki kondisi perekonomian, tata cara mengunjungi teman,

tata cara menjenguk orang sakit dan ta‟ziyah, walimah atau pesta,

sehingga dalam bab ini dapat memahami mengenai tatacara dalam

kehidupan bermasyarakat.

Kitab ini sangat padat dengan pembentukan pendidikan

karakter yang harus dimiliki dalam diri seseorang karena kitab ini

membahas beberapa bagian materi yang menuntun pada karakter

yang baik. Ketika membaca kitab ini yang penuh dengan nilai-nilai

yang baik diharapkan akan adanya nilai yang tertanam dalam diri

selain itu juga dapat mengetahui nilai yang diperlukan dalam

bermasyarakat dan menjalin hubungan dengan sosialnya. Ketika

mengkaji kitab ini dapat dirasakan keadaan sosial dan kehidupan

sehari-hari perlu diperhatikan agar dalam kehidupan sosial berjalan

dengan damai dan tentram juga dapat menjadi pedoman bagaimana

seseorang berperilaku dalam masyarakat.

Bahasa-bahasanya dalam kitab ini menggunakan bahasa yang

mudah dipahami dan juga syair yang dibuat pengarang sehingga ada

nuansa seni dalam bahasa kitab didalamnya. Kitab ini bersifat

Page 51: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

38

umum, yaitu untuk siapa saja tingkatannya, untuk kaum muslim baik

untuk usia anaka-anak yang masih dalam belajar maupun guru dan

orang tua yang ingin mengajarkan kitab ini kepada anaka-anaknya

agar mempunyai karakter sejak dini. Bahasa dalam kitab ini secara

umum adalah berkaitan watak dan sifat naluriah dan pembahasan-

pembahasan mengenai menghargai manusia, berempati terhadap

sesama dan juga menumbuhkan pondasi sikap yang diperbolehkan

dan tidak dalam ajaran Islam yang telah disandarkan pada al-Qur‟an

dan sunnah Nabi Muhammad saw.

3. Urgensi Kitab Tahliyah wa Targhib

Dalam dunia pendidikan terlebih dalam pondok pesantren

kitab Tahliyah wa Targhib karya Sayyid Muhammad masih

digunakan dalam pengajaran-pengajarannya di pondok pesantren di

berbagai wilayah. Berbagai nilai karakter diharapkan dapat

menjadikan manusia-manusia yang berakhlakul-karimah. Kitab

Tahliyah wa Targhib tidak hanya dikaji di pondok pesantren saja,

tetapi di masukkan juga di dalam pendidikan formal.

Salah satu pondok pesantren yang mendapatkan status

mu‟adalah dari Dirjen Pendidikan Islam adalah Madrasah Aliyah

Pondok Pesantren as-Salafy al-Fitrah Surabaya. Madrasah Aliyah ini

bersama dengan 32 madrasah lainnya telah mendapatkan pengakuan

mu‟adalah (penyetaraan) dari Dirjen Pendidikan Islam dengan

nomor: Dj. I/457/2008. Standar kompetensi yang digunakan

pedoman dalam pembelajaran di MA as-Salafi al-Fitrah telah dibuat

Page 52: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

39

sendiri oleh tim penyususn. Standar kompetisi tersebut mengacu

kepada isi kitab-kitab yang dikaji. ( Mushollin, 2014:137-138)

Dalam kurikulum Madrasah Aliyah Mu‟adalah di Pondok

Pesantren al-Fitrah yang berada di lingkungan al-Fitrah yang telah

menggunakan kitab Tahliyah wa Targhib dalam aspek akhlak

sebagai pendidikan yang diajarkan kepada siswa-siswinya dalam

sekolah formal dengan standar kompetisi sebagai berikut: (

Mushollin, 2014:128)

a. Tertanam akhlak yang terpuji mulai taqwa sampai berbuat

adil.

b. Mampu memahami kebutuhan dan pentingnya berinteraksi

serta etika kepada semua orang.

c. Pendalaman tentang akhlak terpuji dan tercela.

B. Nilai Pendidikan Akhlak dalam Kitab Tahliyah wa Targib

Kitab Tahliyah wa Targhib merupakan kitab karya Sayyid

Muhammad Al-Maliki. Pada awal pembukaan kitab ini beliau

mengucapkan puji syukur kepada Allah serta tujuan dan harapannya

dengan membuat kitab tersebut. Adapun nilai pendidikan akhlak dalam

kitab Tahliyah wa Targhib sebagai berikut:

1. Konsep Tingkatan Pergaulan Manusia.

a. Manusia adalah sosial

Manusia adalah makhluk sosial yang artinya manusia memiliki

kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi

dan berinteraksi dengan manusia lain. Dalam kitab Tahliyah Wa

Page 53: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

40

Targhib dipaparkan sebagaimana manusia itu adalah makhluk

sosial bermasyarakat, sebagai berikut:

اعلم أف الانساف فى شدة الاحتياج لاف يجتمع بأبناء جنسو لانو لايمكنو اف يقوـ و حده بتحصيل

حاجاتو ومايلزـ لمادة حياتو من الاغذية والمساكن والملا بس وحظوظو النفسا نية العقلية.واختياجاتو ولذا تو المباحة

Artinya: Hendaklah diketahui, bahwa manusia adalah

makhluk yang memerlukan hidup bermasyarakat dengan

sesamanya. Karena, seseorang itu tidak mungkin dengan

sendirinya, tanpa bantuan orang lain dapat memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya dan hal-hal yang diperlukan untuk

kelangsungan hidupnya, kesenangan-kesenangannya dan

kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh mentalnya. ( An-

nadwi. 1999: 11)

Penggalan baris bait diatas menunjukkan akan konsep

manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan bantuan

orang lain, maka harus bergaul dan bermasyarakat dengan sesama

umat manusia meskipun oraang tersebut berbeda dalam adat,

kebiasaan, kesopanan, dan pangkatnya. Karakter yang terdapata

dalam bait tersebut kasih sayang, peduli, bekerja sama,

menghargai orang lain dan peduli lingkungan sosial.

b. Ibu

Manusia terlahir di dunia ini tidak bisa terhindar dari peranan

seorang ibu, ibu adalah seseorang yang memiliki peranan penting,

sebagaimana yang dituturkan dalam kitab Tahliyah Wa Targhib

peranan ibu dalam merawat anak sebelum maupun sesudah lahir.

Page 54: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

41

اف امك قد كابدت المشقات الشديد ة والعنايات العديدة فى حملك تسعة اشهر مع ووضعك وارضا عك ونظافة ثيابك وخيا طتها وحفظاؾ من كل ما يضرؾ ويؤلمك

.شفقتها عليك ومحبتها Artinya: Sesungguhnya ibumu itu telah merasakan dan

menanggung berbagai kesengsaraan dan penderitaan yang

sanagt berat, sewaktu dia mengandungmu selama sembilan

bulan, melahirkan, menyusui, mencucikan pakaianmu, dan

menjahitnya serta melindungimu dari segala sesuatu

membahayakan dan menyakitimu. Dia melakukan semua itu

dengan perasaan penuh kasih sayang terhadapmu. ( An-Nadwi,

1999:12)

Sesuai dengan kalimat diatas, kasih sayang orang tua kepada

anaknya begitu tulus, ibu memperjuangkan, merawat, mendidik

dengan kkasih sayang. Sebagai anak berbakti kepada ibu

hukumnya wajib.

c. Ayah

Selain ibu, ayah juga berperan dalam menjaga dan

pendidikan anaknya. Selain itu juga ayah memenuhi semua

kebutuhan keluarga. Sayyid Muhammad Al-Maliki menguraikan

peranan ayah.

ك من صغر سنك اعتناء ابيك بشأنك وتعهده احوالك من المأكل انت تجد بطبيعتما فاساه والمشرب والملبس والتعليم وسائر لوازمك فيرتسم فى ذىنك من المهد

والدؾ المسثقات الشديدة في تربيتك روحا وبدنا فضلا عن كونو ىو السبب في ىده الدنيا

Artinya: Engkau dengan nalurimu sendiri sebenarnya dapat

mengetahui sejak kecilmu, tentang perhatian ayahmu terhadap

segala urusan dan kepentinganmu, berupa makanan, minuman,

pakaian, dan pendidikan serta kebutuhan-kebutuhan yang lain.

Page 55: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

42

Dapatlah kiranya terbayang dalam pikiranmu, penderitaan

berat yang dirasakan oleh ayahmu dalam membina mental

maupun fisikmu, lebih-lebih karena ayah penyebab

keberuntunganmu didunia ini. ( An-Nadwi, 1999:14)

Peranan ayah dalam keluarga yang terurai dalam bagian

pemikiran Sayyid Muhammad di atas, bahwa selain ibu, ayah

juga berperan penting dalam tanggung jawab yang begitu besar

untuk menjaga, mengatur, dan mendidik keluarga.

d. Penguasa

Setiap pemerintahan memiliki tanggung jawab atas otonomi

pemerintahannya. Sayyid Muhammad Al-Maliki juga

menguraikan bagaimana peranan penguasa, sebagai berikut:

إف ولاة الامور ىم الذين بوا سطتهم ينصر الدين فتقاـ الحدود وتؤدى الفروض ويمتنع التعدى و تحقن الدماء وتحفظ الصحة وتنظم البلاد وتصنع الترغ والجسور

كل فريق ويبث الامن و القناطر والحصوف والقلاع وتؤلف الجند ويسهل مقاصدم وينشؤ العدؿ وغير ذلكعماد التربية والتعلي

Artinya: Penguasa sebenarnya adalah orang-orang yang

bertanggung jawab terhadap kejayaan agama, pelaksanaan

hukum-hukum dan kewajiban-kewajiban yang telah ditentukan,

dapat mencegah terjadinya permusuhan dan pertumpahan

darah, bisa menjaga kesehatan rakyat, membina angkatan

bersenjata, meletakkan dasar-dasar pendidikan dan pengajaran,

menegakkan keadilan, dan melaksanakan tindakan-tindakan

yang posistif lainnya. ( An-Nadwi, 1999:15)

Dengan mengetahui tanggung jawab yang diemban penguasa

tanah airnya dan masyarakat maka masyarakat dapat

Page 56: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

43

menghormati dan mengambil nila-nilai dari pribadi penguasa

seperti nilai karakter bertanggung jawa, keadilan dan

kepemimpinan.

e. Guru

Dalam pembentukan mntal seorang individu selain kedua orang

tau guru meruppakan sosok yang begitu berpengaruh. Guru

adalah orang tua kedua setelah orang tua.

اف استاذؾ ىو الذى انقذؾ من مصيبة الجهل و بث فى فؤادؾ ما يصيرؾ انساناكا وؽ والواجبات نا فعا نفسك و ملا فاضلاعالما عارفا ما لك وما عليك من الحق

غيرؾ منصرفا عن الرذائل الى الفضا ئل محبوبا لجميع الناس منظورا اليك بعين الوقار والاتبار

Artinya: Sesungguhnya guru adalah orang yang

menyelamatkanmu dari kebodohan dan telah menanamkan di

dalam hati dan pikiranmu pelajaran-pelajaran yang dapat

menjadikan manusia mulia, bijaksana, berilmu, dan dapat

mengetahui hak-hak serta kewajiban-kewajibanmu. Juga

menjadi orang yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain,

dapat menghindari perbuatan-perbuatan hina, bisa melakukan

perbuatan-perbuatan terpuji, menjadi orang yang dicintai dan

disegani banyak orang. ( An-Nadwi, 1999:16)

Ibu, ayah dan guru adalah contoh orang-orang yang perlu

kita hormati karena jasa-jasa mereka yng besar dalam mendidik

jasmani dan rohani, Islam mengajarkan agar saling menghormati

sesama muslim dan juga muslim lainnya tak terkecuali dengan

orang-orang yang berjasa terhadap pendidikan. Karakter yang

terdapat dalam penggalan baris bait diatas rasa hormat, santun

Page 57: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

44

pekertinya, kasih sayang, baik dan rendah hati serta berbakti

kepada orang tua.

f. Saudara dan Teman

Dalam peribahasa Indonesia tertulis” punya seribu teman

masih kurang banyak, punya satu musuh terlalu banyak”,

maksudnya janganlah membuat permusuhan dengan orang lain

selama hidup. Teman adalah harta tak ternilai harganya.

رؾ اخاؾ وزلة # اذا زلها أوشكتما أنػتػفرقا إذاأنت لم تػتػArtinya: “ Jika engkau tidak mau mengabaikan kekhalifahan

teman apabila dia melakukannya, maka engkau dan dia

terancam pisah.”

اخاؾ اف من لا اخالو# كساع الى الهيجا بغير سلاحاخاؾ

Artinya: “ janganlah engkau meninggalkan teman-temanmu,

karena sesungguhnya orang yang baikntidak mempunyai teman

itu laksana orang yang pergi ke medan perang tenpa membawa

senjata.

Mempunyai seribu teman adalah hal yang menyenangkan,

dengan memperbanyak teman bagaikan memiliki saudara-

saudara baru, sudah sepatutnya menjaga tali silaturrahmi perlu

dalam mengekalkan persaudaraan dan pertemanan. Karakter

yang terdapat dalam suyair bersahabat, bertoleransi, baik dan

rendah hati. ( An-Nadwi, 1999:17)

g. Orang yang lebih rendah pengetahuan dan kedudukannya.

Berhubungan dengan pergaulan, semua orang memiliki hak

untuk memilih teman, namun selain memilih juga harus pandai

dalam mensikapi suatu pergaulan.

Page 58: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

45

تكثر معهم اللجاجة ولا تحا لطهم الا بقدر الحاجة فاف الخا لطة ينبغي اف لا تؤثروالطبع سرؼ والنظر الى الصوريورث اخلاقا وعقائد مناسبة لخلق المنظور اليو

وعقيد توArtinya: Dirimu harus bisa bersifat tegas terhadap orang-

orang yang pengetahuannya dan kedudukannya lebih rendah

daripadamu, dan setidaknya dirimu tidak terlalu banyak

bergaul dengan mereka, kecuali seperlunya saja, sebab

pergaulan itu dapat berpengaruh dan dapat menular.

Sesungguhnya melihat gambar-gambar itu dapat mempengaruhi

moral dan keyakinan, sesuai dengan perangai atau keyakinan

yang dilihat. ( An-Nadwi, 1999:18)

Dalam uraian di atas jelas bahwa selain memilih teman,

mensikapi pergaulan juga begitu penting, agar tidak terjerumus

dalam hal negatif. Jika kamu ingin tahu tentang perilaku

seseorang maka janganlah kamu bertanya kepadanya, tetapi

bertanyalah tentang temannya, sebab setiap teman mengikuti

orang yang ditemani.

2. Konsep kesopanan dan pergaulan yang baik.

a. Kesopanan dan pergaulan yang baik.

ماوىب الله لامرئ ىبة # افضل من عقلو ومن أدبو ىماحياة الفتى فاءف فقدا # فاءف فػقدالحياة أليق بو

Artinya: “ Tidak ada pemberian Allah kepada seseorang

yang keutamaannya melebihi dan akhlaknya. Keduanya adalah

kehidupan bagi pemuda. Jika pemuda itu tidak memiliki akal

dan akhlak mulia, maka matinya lebih baik”. ( An-Nadwi,

1999:20)

Page 59: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

46

Dalam syair diatas menerangkan pentingnya akhlak bagi

generasi penerus bangsa, akhlak yang menghiasi jiwa

pemudalah yang akan membawa bangsa tercapai pada tujuan

yang di cita-citakan, dalam syair diatas memiliki ketertarikan

dengan karakter mulia yang erat dengan nilai religius, taat dan

patuh dengan nilai agama.

b. Kejujuran

الصدؽ ىو الاخبار عن الشئ على ما ىوعليو وىووصف يدعو اليو الدين والعقل والمروءةوحب الثناء والاشتها ربا لكماؿ فلامزيةاجمل منو ولا سجية

Jujur adalah hal menyampaikan berita sesuatu kepada

seseorang sesuai dengan kenyataannya. Penyair berkata, yang

artinya: “ Jika engkau berfikir tentang sesuatu, maka engkau

tahu bahwa tidak ada sesuatu yang lebih jauh dari kehormatan

dan kemuliaan dari pada kebohongan. Ia sama sekali tidak

membawa kebaikan”. ( An-Nadwi, 1999:22)

Dari arti syair diatas terdapat peran penting nilai kejujuran,

dan peringatan akan nilai yang berlawanan dengan jujur yaitu

kebohongan, penegasan akhlak mulia jujur yang akan membawa

kepada kehormatan dan kemuliaan agar tidak sekali-kali

mengabaikan kejujuran.

Oleh sebab itu, kamu harus menjadikan kejujuran sebagai

kebiasaan dan watak yang melekat, karena kejujuran

menyebabkan kamu selamat, sukses mencapai ridho Allah swt.

serta dicintai orang banyak. Apabila kamu ditanya tentang

sesutu, sedangkan kamu tidak ingat, maka kamu harus berfikir

Page 60: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

47

dengan hati-hati sebelum kamu menjawabnya, kemudian

jawablah pertanyaan itu sesuai dengan pengetahuanmu. Tetapi,

apabila kamu merasa ragu, maka janganlah menjawab dengan

mantap dan serius, namun jawablah dengan nada yang kurang

menyakinkan. ( An-Nadwi, 1999:22)

c. Budi pekerti yang baik

ىو اف تعامل الناس بالبشر ولين الجانب ولطف الحديث وطلاؽ الوجو وقلة النفورBudi pekerti yang baik ialah sikap pergaulanmu dengan

orang-orang tanpak penuh rasa senang, ramah, bertutur kata

halus dengan raut muka yang murah senyum dan tidak

menakutkan, sehingga kamu mudah dapat merebut hati mereka

dan menarik simpatinya. Dengn demikian teman-temanmu

menjadi banyak, musuhmu semakin sedikit, semua masalah

akan mudah terselesaikan, rezekimu semakin berkembang,

semua orang akan berusaha memaafkanmu. ( An-Nadwi,

1999:23)

d. Malu

ىو كف اللساف عن الالفاظ القبيحة المذموة عند الله و الناس ومنع النفس عن الافعاؿ السيئة المعيبة فعليك بالتمسك بالحياء وعدـ التساىل فى الاتصاؼ بوMalu adalah memelihara lisan dari ucapan-ucapan yang

kotor dan tidak terpuji dalam pandangan Allah swt. dan manusia

serta menjaga diri dari perbuatan-perbuatan jelek. Maka, kamu

harus mempertebal rasa malu dan tidak menyepelekannya, karena

sesungguhnya orang yang menyepelekan sifat malu adalah orang

yang tidak mengetahui sifat kesopanan. Kemudian dia terbiasa

Page 61: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

48

tidak tahu malu, dan akhirnya bersikap acuh. Orang yang

demikian ini adalah jelek, hina dan tidak layak mendapatkan

kebaikan. ( An-Nadwi, 1999:24)

e. Macam-macam malu

حياؤؾ من الله تعالى, و حياؤؾ من الناس, وحياؤؾ من الحياء على ثلاثة انواع:

نفسك.

Artinya: “ sifat malu itu terbagi menjadi tiga macam: pertama,

adalah malu kepada Allah. Kedua, malu kepada sesama

manusia, dan yang terakhir adalah malu terhadap dirinya

sendiri.

Malu itu terdapat tiga macam, yaitu:

pertama, sikap malumu kepada Allah swt, artinya

menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dengan

menyadari bahwa Allah swt. tidak mengharamkan sesuatu,

kecuali Dia menggantinya dengan sesuatu yang

diperbolehkannya.

Kedua, malu kepada orang lain, maksudnya kamu tidak

mengganggu atau menyakiti mereka, tidak berbuat jelek atau

bebuat yang tidak pantas terhadap orang lain dengan kata-kata

yang menyakiti persaan mereka.

Ketiga, rasa malu kepada diri sendiri, ialah menghindrai

perbuatan yang tidak disukai oleh orang pada waktu engkau

sendirian atau di tempat yang sepi. ( An-Nadwi, 1999:25-26)

Page 62: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

49

f. Sabar

الحلم ىو اف تضبط نفسك عن ىيجاف الغضب باف ترحم الجاىل صيانو لك عن مشاكتو وتعفو عن عد وؾ مع قدرتك عليو

Sabar adalah sikap menahan diri dari luapan emosi, dengan

cara memaklumi orang yang tidak mengerti, untuk

menyelamatkan dirimu, agar tidak sama dengannya atau dengan

mengampuni orang yang memusuhimu, padahal engaku mampu

melawannya. ( An-Nadwi, 1999:28)

g. Tata berbicara

Dalam kehidupan ini kita tidak akan pernah terlepas dari

berkomunikasi ataupun bertutur sapa. Maka dari itu kita harus

memiliki adab berbicara, mendengarkan dan pembicaraan. Oleh

karena itu Sayyid Muhammad Al-Maliki menjelaskan dalam

kitabnya tata berbicara, yaitu:

ردت انت الكلاـ ينبغى لك انيكوف كلامك لجلب نفع اودفع ضرر والاكاف اف امرذولاقد اظهرت بو جهلك وابنت بو نقصك واف يقع موقع الانتفاع بو فى وقتو

لاقتو لاقبلو والاكاف عجلة وحمقا. ولا بعده والاكاف توانيا وعجزاApabila kamu ingin berbicara, maka pembicaraanmu harus

membawa manfaat atau menghilangkan bahaya. Hendaknya

pembicaaan itu disampaikan tepat pada waktu yang diperlukan.

Memilih kata-kata yang baik, yang enak didengar sesuai dengan

pembahasan. ( An-Nadwi, 1999:32)

h. Bermusyawarah

ل اف تستشيرفيو اخوانك الذين صفا فكرىم ينبغ لك اذااردت فعل عمل من الاعم وجاد فهمهم وقويت انفسهم

Page 63: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

50

Apabila kamu akan mengerjakan suatu pekerjaan, maka

lebih baiknya kamu bermusyawarh atau meminta pertimbangan

kepada saudara dan teman-teman yang bersih pikirannya,

mempunyai pengalaman yang luas dalam berbagai bidang,

sehingga dapat mengetahui hal-hal yang dapat mendatangkan

resiko dan membawa manfaat. ( An-Nadwi, 1999:33)

Dan apabila kita menginginkan sesuatu pekerjaan hendaknya

dimusyawarahkan lebih dahulu dengan teman-teman yang

berfikir cemerlang, bagus pemahamannya, bersih hatinya bisa

dipercaya, bersih dari maksud tidak baik dalam hal, sehingga

mereka mengerti mana yang bermanfaat dan yang buruk, hal

mana mereka melihat suatu perbuatan dengan pandangan mata

hatinya.

i. Menyimpan rahasia

يت امرامن الامور التى تقع فى بيتك من امك اوابيك اواحد اخوتك وكاف فى اذا رأ اظهاره للناس واطلاعهم عليو

“ Jika kamu melihat suatu persoalan yang terjadi di rumah,

baik disebabkan oleh ibu atau ayahmu, atau saudaramu, yang

jika diketahui oleh orang-orang bisa membawa bencana yang

kembali kepadamu, maka kamu harus merahasiakan persoalan

tersebut dan janganlah memberitahukan kepada orang lain,

agar kamu selamat dari bahaya”.

Dalam bait syair yang artinya: “Orang yang menitipkan

rahasianya kepadaku, aku pasti menjamin terpeliharanya rahasia

Page 64: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

51

itu, lalu aku titipkannya ditempat yang terbungkus, seolah

terkubur. ( An-Nadwi, 1999:34-35)

Karakter yang terdapat dalam syair adalah bertanggung

jawab, dapat dipercaya dan bersahabat, rahasia bagaikan amanat

yang harus diemban dari orang yang mempercayakan rahasianya,

banyak hal yang perlu diperhatikan dalam menyimpan rahasia

agar tidak terjadi kesalah pahaman atau bahaya, pentingnya

menjaga rahasia harus ditanamkan agar menumbuhkan tanggung

jawab dalam menyimpan rahasia tersebut.

j. Cinta tanah air

لو طنك وانت صغير عبارة عن اف تنقاد وتمتثل بو والدؾ اومن تولى امرؾ من حبك ليمكنك فيما بعد اف تصل المنفافع والتأديب وطرؽ التعلم والترقيةامورالتربية

لوطنك"Kecintaan tanah air bagimu masih kecil itu berarti kamu

harus patuh melaksanakan perintah-perintah kedua orang tuamu

atau perintah orang yang mengusirmu dalam masalah pendidikan

dan pengajaran, cara belajar dan mencapai kemajuan, agar

setelah engkau menjadi besar dapat menyumbang jasa-jasa baik

pada tanah airmu". ( An-Nadwi, 1999:38)

Pendidikan untuk mencintai tanah air sudah seharusnya

diterapkan sejak kecil, peranan orang tua, guru, dan masyarakat

dalam memberikan bentuk-bentuk kecintaan kepada tanah air.

Karakter yang dapat diambil cinta tanah air atau patriotissme,

menghormati dan patuh kepada orang tua.

Page 65: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

52

Karena cinta tanah air juga bela Negara termasuk dalam

iman, maka kewajiban sebagai peserta didik dan juga warga

Negara adalah menjaga dan menkhidmakan diri kita untuk

kebaikan negara kita.

3. Konsep Memelihara Kesehatan Badan

a. Hak-hak badan yang harus dipenuhi.

ىي اف تداوـ على نظافتو من الوسح والقذرونظافة طعامك وشرابك ومسكنك وملبسك مع

استعماؿ الرياضة الجسدية Dalam kitab Tahliyah wa Targhib menerangkan mengenai

tanggung jawab terhadap apa yang kita miliki, yaitu tubuh yang

harus dijaga, di rawat, dan bagaimana memperlakukannya.

“Hak-hak tubuh atau badan yang harus kita penuhi ialah

penjagaan terhadap kebersihannya dari berbagai kotoran,

penjagaan terhadap kebersihan maka, minum rumah dan pakaian

yang dipakai, disertai senam dan olahraga”. ( An-Nadwi,

1999:43)

Dengan seeseorang mengerti mengenai hak-hak yang

berkaitan dengan dirinya maka senantiasa menjaga jasmani dan

kesehariannya agar tetap dalam kebersihan, rasa tanggung jawab

akan tumbuh sebagai tanggung jawab kepada dirinya sendiri

disertai peduli, mandiri dan disiplin.

Page 66: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

53

b. Kebersihan badan

اذااردت اف تلعب وتجلس يلزـ اف يكوف ذلك فى اماكن نظيفة فاف المواضع وثيبك فيصيرالجسمالقذرة توجبإلتساخ بدنك

“ Apabila kamu ingin bermain atau duduk, maka harus di

tempat-tempat yang bersih, sebab tempat-tempat yang kotor itu

menyebabkan tubuh dan pakaianmu kotor, sehingga menjadi

rawan penyakit dan jika seseorang mengetahui bahwa ada

penyakit ditubuhmu, dan penyakit yang ada ditubuhmu menular,

maka mereka enggan bergaul denganmu”. ( An-Nadwi, 1999:43)

Maka dari itu berusahalah dalam menjaga kebersihan tubuh,

wajah, kedua tanagn, dan kedua matamu daari kotoran dan

hindarilah mengusap kotoran mata dengan tangan serta cepat-

cepatlah mengusir lalat, apabila mengerumuni disekitarmu.

Menjaga kondisi kebersihan dan kesehatan tubuh merupakan hal

yang penting untuk dilakukan. Karena tanpa badan sehat,

kehidupan kita akan berantakan, sehingga kita merasa tidak enak

makan, minum, tidur dan istirahat. Maka kita perlu untuk menjaga

kebersihan dan kesehatan badan.

4. Makanan, Waktu Makan dan Tujuan

a. Makan yang sesuai dengan kesehatan

يلزـ مك اف تتناوؿ الاطعمة مرة واحدة فى كلى خمس ساعاتاوست ليتم الهضم فاف الدسم فتنا ولها وقت الظهر واقلل من الاكلكانت كثيرة

Kamu harus makan makanan sekali dalam setiap lima atau

enam jam, agar pencernaan tetap normal. Apabila makanan yang

Page 67: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

54

kamu makan mengandung banyak lemak, maka makanlah pada

waktu siang hari. Hindari makan pada waktu pagi dan malam

hari, dan janganlah makan pada waktu menjelang tidur.

Selain itu kamu juga harus mengatur waktu atau jam makan,

di samping menjaga makanan. Apabila kamu sakit, maka

makanlah makanan yang bergizi secara teratur dan memasak

makanan dengan baik dan sederhana. ( An-Nadwi, 1999:45)

b. Tata cara makan

اف للاكل ادابا يلزمك اف تراعيهاوتعمل بها منهااف تغسل يديك قبل الاكل ثم تسى رجليك وتنصب الاخرى وتاكل باليداليمنى وتضم الله تعالى وتجلس على احدى

زلة ولا تنفخ فى شفتيك ولا تلتفت يميناولا شمالا ولا تجلس فوؽ من ىوارفع منك منالطعاـ ولا تأكلو حارا ولا تتبع بصرؾ لقمة اخيك ولا تسرع فالاكل مع الا حتراس من

تفرؽ فتاب الخيروتلوث شئ من ثيابك “ Sesungguhnya ketika memakan sesuatu itu mempunyai

beberapa tata cara yang harus kamu ketahui, antara lain:

memcuci kedua tangan, لاmembaca basmallah, duduk dengan

cara menduduki kaki kiri dengan mengngkat kaki kanan,

menggunakan tangan kanan, tidak meniup makanan, tidak

memakan makanan yang masih panas, tidak tercecer dan

mengotori baju dan tidak berbicara ketika mulutmu sedang terisi

makanan” . ( An-Nadwi, 1999:46)

Seperti yang sudah dijelaskan dalam penggalan kitab diatas,

perlu diperhatikan tata cara sebelum dan sesudah makan. Dan

salah satu yang termasuk tata cara makan yang harus diperhatikan

adalah, sebaikanya kamu memakan makanan yang ada

Page 68: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

55

didekatmu, mengecilkan suapan dan mengunyah dengan pelan.

Kemudian, setelah selesai makan, maka basuhlah tanganmu dan

mengucapkan Alhamdulillah.

5. Pakaian, Mode dan Tujuan

Tujuan dari pakaian ialah untuk menutup badan dan

melindungi dari pengaruh udara dingin dan panas serta pengaruh-

pengaruh lain yang ditimbulkan cuaca. Maka kita harus

memperhatiakan kebersihan pakaian dari kotoran dan debu.

الغرض منها سترالجسم وحفظو من تأثير البرد والحر وسائرالمؤثرات الجوية وحيث كاف ىذا ىو الغرض منها فيلزمك

“ Pakaian yang sesuai dengan kesehatan. Pakaian yang baik

sebaiknya sesuai denga ukurannya, tidak terlalu sempit dan ketat

menekan anggota badan, sehingga mengganggu peredaran darah.

Hindarilah mengencangkan dasi, kerah baju, ikat pinggang, dan

pakaian-pakaian dalam serta kaki, karena dapat menimbulkan rasa

sakit dan kelelahan”. ( An-Nadwi, 1999:47)

Pakaian itu lebih baik sesuai dengan pakaian-pakaian yang

dipakai oleh orang umumnya, dan jangan kamu memakai pakaian

yang menyebabkan kamu menjadi pembicaraan orang dan

mengundang perhatian.

6. Rumah Tempat Tinggal dan Tujuan

م لوازـ الصحة واذف الغرض منها حفظ الجسم من التأثيرات الجوية وشرالاعدافهي مناى يجب علينا اف نوجو العناية الى نظافتها وتفاوتهامماتحتوى عليو من الانجرة

Tujuan mendirikan tempat tinggal ialah untuk melindungi

badan dari pengaruh-pengaruh buruk cuaca. Rumah termasuk sarana

Page 69: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

56

kesehatan yang paling penting. Karena itu, sudah menjadi tugas kita

ketika rumah kotor maka dibersihkan, yang ditimbulkan dari asap

atau bau-bau yang tidak sedap, serta hal-hal yang menyebabkan

polusi udara. ( An-Nadwi, 1999:49)

7. Olahraga

العصلات وتنبو المعدة وتزيد حرارة اف رياضة الجسم لها دخل مهم فى الصحة اذانها تقوى

البدف الطبيعيية

Olahraga merupakan cara utama dalam menyegarkan dan

menghidupkan badan dengan tanpa rasa sakit. Jika tidak ada

olahraga, maka manusia akan menjadi kurus, pucat dan lemah

pikirannya.

Adapun macam-macam dan jenis olahraga, yaitu: berjalan

kaki, berenang, berburu, berpidato, senam, dan mendayung. Jenis

olahraga senam inilah yang paling penting, sebab senam di samping

dapat menguatkan anggota-anggota badan dan menyegarkan tubuh,

juga tidak dikhawatirkan membawa resiko, selama dalam

pelaksaannya, di bawah pengawasan seseorang pembimbing dan di

tempat yang sesuai. ( An-Nadwi, 1999:50)

8. Tata Cara Mengunjungi Teman

ادااردت اف تزور احد اصدقائك اورفقائك فاستأذف قبل الدخوؿ ثم ابدأه بالسلاـ عملا

“ Apabila kamu ingin berkunjung ke rumah teman, maka

mintalah izin terlebih dahulu sebelum ke rumahnya, kemudian

ucapkan salam kepadanya. Jangan berprasangka jelek kepadanya,

Page 70: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

57

ketika kamu tidak mendapatkan ijin dari temanmu”. . ( An-Nadwi,

1999:51)

Di antara tata cara berkunjung ke rumah temanmu, yaitu kamu

menampakkan rasa sedih dan prihatin dalam situasi kesedihan, dan

menampakkan rasa senang dalam situasi kegembiraan. Ketika kamu

ingin pulang, maka seharusnyakamu tidak mengajak bicara orang

dalam keadaan berdiri. Jangan berkunjung ke rumah temanmu pada

saat jam-jam makan, dan jangan terlalu lama duduk, jika kamu ingin

pulang, maka mintalah ijin atau pamit kepada temanmu

9. Menjenguk Orang Sakit dan Ta‟ziyah

كيف ادااردت اف تعود مريضا فينبغى لك اف تضع يديك على يده او جبهتو ثم تسألو قائلا امشيت واف تجهتد فى تسليتو و تقويتو على تحمل الم الداء ومعاناة الداء

Jika kamu ingin menjenguk orang sakit, maka kamu harus

meletakkan tanganmu di atas dahi, kemudian menanyakan

keadaannya. Kemudian, kamu menghibur dan menasehatinya, agar

tabah menahana rasa sakit dengan kata-kata yang lembut dan sopan.

Di antara bagian dari akhlak yang mulia ialah menghibur

keluarga orang yang telah meninggal dunia, dengan cara

menganjurkan kepada mereka supaya bersabar, dan mengungkapkan

hal-hal yang dapat mengurangi kesedihan serta meringankan

musibah. ( An-Nadwi, 1999:59)

a. Walimah atau Pesta

ىي ما يتخد من مأكوؿ اومشروب عند سرورحادث كعرس اوولادة اوختاف اوبناء اوعود من سفر

Page 71: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

58

Walimah adalah jamuan makanan atau minuman yang

dibuat ketika ada peristiwa yang menggembirakan,

sebagaimana acara penganti, khitanan, selesainya bangunan

atau kedatangan dari berpergian jauh. Mendatangi undangan

walimah pesta perkawinan itu hukumnya wajib.

b. Undangan walimah

ينبغى اف تكوف الدعوة سابقة على الوليمة بزمن يمتكن فيو المدعو من معذرتو وانتكوف دعوة المساوى لك فى الرتبة والاقلالضوراوتقديم

Undangan sebaiknya disampaikan sebelum walimah itu

dilaksanakan dengan tenggang waktu yang memungkinkan

orang yang di undang dapat hadir atau mengajukan perminta

maaf, karena tidak dapat datang. Dan ketika orang yang tidak

diundang tidak dapat datang, maka memberitahukan kepada

orang yang mengundang dan menyampaikan dengan sopan

ketika brhalangan hadir. ( An-Nadwi, 1999:61)

10. Tata cara duduk dalam suatu pesta

بالدعوة لغناىم واف تكوف الدعوة فى لا يلزـ الا بشروط: منها انل لايخص الداعى الاغنياء اليوـ الاولى اف كانت الوليمة ثلاثة اياـ

Jika kamu akan duduk di depan hidangan makanan dalam

suatu pesta, maka cucilah tanganmu, kemudian duduklah dengan

mengambil jarak tidak terlalu dekat tidak terlalu jauh dari tempat

hidangan. Tidak mencium makanan dan tidak mendekatkan makanan

ke hidung, serta tidak mengeraskan kunyahan yang menampakkan

seolah-olah kamu benar menganggap enak terhadap makanan. ( An-

Nadwi, 1999:63)

Page 72: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

59

Dan jika kamu ingin pulang, maka mintalah ijin dengan penuh

sopan dan hormat.

Page 73: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

60

BAB V

RELEVANSI NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB

TAHLIYAH WA TARGHIB TERHADAP PENDIDIKAN AKHLAK ZAMAN

SEKARANG

A. Nilai Pendidikan Akhlak dalam Kitab Tahliyah Wa Targhib

Islam sebagai petunjuk Illahi mengandung implikasi kependidikan

yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia menjadi pribadi

Muslim yang sempurna melalui tahapan-tahapan sesuai dengan ajarannya.

Islam sebagai salah satu agama samawi ( agama yang datang dari langit)

mengandung nilai-nilai sehingga proses pendidikan dapat berlangsung

secara konsisten dan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Pendidikan hakikatnya adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang

yang bertanggung jawab, baik secara formal, informal, ataupun non formal,

dalam hal ini pendidikan akhlak bertujuan agar siswa memiliki ilmu

pengetahuan dan ketrampilan dalam rangka berbuat baik sesama manuisa,

beribadah kepada Allah swt dan semakin dengan Allah swt, disamping itu

seseorang diharapkan tidak hanya belajar nilai-nilai akhlak saja, akan tetapi

dapat memeberi makna serta menerapkan nilai tersebut dalam kehidupan

sekarang. ( Machali, 2004:26-27)

Bedasarkan pemikiran Sayyid Muhammad Al-Maliki dalam kitab

Tahliyah Wa Targhib yang telah diuraikan sebelumnya. Kemudian

penulisan kelompokkan pendidikan Akhlak tersebut menjadi Tiga:

Pertama akhlak terhadap individu, Kedua akhlak terhadap diri sendiri,

Ketiga akhlak terhadap masyarakat.

Page 74: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

61

1. Akhlak terhadap individu

Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi terhadap

orang lain dan membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya seperti yang tertulis dalam kitab Tahliyah Wa

Targib. Konsep manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan bantuan

orang lain maka ia harus bergaul dengan sesama manusia meskipun

orang itu berbeda adat, kebiasaan, kesopanan, dan pangkatnya

a. Akhlak terhadap orang tua

Mengingat jasa baik yang telah dilakukan oleh orang tua,

sudah sepatutnya bagi seorang anak berterima kasih kepada kedua

orang tuanya. Orang tua adalah orang yang memiliki ikatan darah

dengan kita, dalam artian umum orang tua adalah orang yang telah

melahirkan kita, orang yang mengasihi dan memelihara kita sedari

kita kecil. Orang tua yang selalu menyayangi kita, adapun cara

menghormati orang tua yaitu:

1) Mematuhi perintahnya dan menjauhi larangannya selama itu

tidak mengandung maksiat kepada Allah swt.

2) Merendahkan diri, menghormati dan memuliakan keduanya

dengan perkataan yang baik.

3) Berbuat baik kepada keduanya, misalnya: memberikan

makanan, memberikan pakaian, mengantarkan berobat ketika

sakit.

4) Menyambung hubungan keluarga atau silaturrahmi.

5) Tidak berkata cih atau hus kepada keduanya.

Page 75: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

62

(Handono, dkk. 2012:3)

b. Akhlak terhadap guru

Guru kita Syaikhul Imam Sadidudddin Asy-Syairaziy

berakata: Guru-guru kami berucap: “ bagi orang yang ingin

putranya alim, hendaklah suka memelihara, memulyakan,

menganggungkan, dan menghaturkan hadiah kepada kaum ahli

agama yang tengah dalam pengembara ilmiahnya.

Termasuk dalam menghormati guru, yaitu jangan jalan

didepannya, jangan duduk di tempat duduknya, memulai mengajak

bicara kecuali atas perkenaan darinya, dan menanyakan hal-hal

yang membosankannya. Dan hal yang termasuk menghormati guru,

yaitu menghormati putra dan semua orang yang bersangkut paud

dengannya. ( tt. Kitab Ta‟limul Muta‟alim)

c. Akhlak terhadap pemimpin

Dalam suatu tatanan masyarakat harus ada seorang

pemimpinnya, hal itu karena adanya pemimpin akan memebrikan

pengaruh terhadap keamanan dalam masyarakat. Maka dari itu,

Sayyid Muhammad Al-Maliki juga menerangkan dalam kitabnya

bagaiamana sebaiknya akhlak seorang terhadap pemimpin

merupakan penanggung jawab tegaknya agama di suatu negara.

Sehingga sudah menjadi kewajiban kita untuk mencintai,

membantu terlaksana progam kerja, dan menaati mereka dengan

seiring ketaatan kita kepada Allah dan Rasulnya, sebagaimana

dalam Q.S. An-Nisa: 59, dijelaskan:

Page 76: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

63

يا أيػها الذين آمنوا أطيعوا اللو وأطيعوا الرسوؿ وأولي المر منكم فإف تػنازعتم

للو واليػوـ الآخر ذلك خيػر وأحسن في شيء فػردوه إلى اللو والرسوؿ إف كنتم تػؤمنوف با

تأويلا

Artinnya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan

taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika

kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia

kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-

benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu

lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

Para ulama ahli sunnah wal jama‟ah mengajarkan tentang

bagaimana sebaiknya akhlak terhadap para pemimpin: yaitu:

mendoakan pemimpin, menghormati dan memuliakannya,

menasehati dan meluruskan pemimpin dengan jalan rahasia tidak

didepan umum, membantu pekerjaanya, dan banyak beristigfar

ketika diberi pemimpin yang tidak baik.

d. Akhlak terhadap saudara atau teman

Seorang manusia tidak mungkin untuk hidup sendiri,

tentunya mereka membutuhkan seseorang di sampingnya, misalnya

seorang teman, saudara maupun sahabat baiknya. Akhlak terhadap

saudara atau teman:

1) Saling membina dalam rasa cinta dan kasih sayang

2) Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak

3) Membina hubungan silaturrahmi

Page 77: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

64

4) Saling mengunjungi

5) Saling membantu dikala waktu senang ataupun susah

6) Saling menghindari permusuhan dan pertengkara.

( Ali, 1998: 358)

2. Akhlak terhadap diri sendiri

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah swt yang paling

sempurna yang dibekali akal dan nafsu, jika mereka menggunakan

akalnya dengan baik maka Allah akan mengangkat derajatnya melebihi

makhluk Allah yang selalu patuh dan tak pernah membangkangnya

yaitu malaikat. Sebaliknya apabila mereka mengunggulkan nafsunya

dan meninggalkan akal sehatnya dan selalu berbuat maksiat maka

derajatnya lebih hina daripada hewan.

Maka dari itu setiap diri sendiri harus dibekali pendidikan

akhlak di zaman sekarang yang semakin maju ini, untuk mngarahkan

dirinya kepada hal-hal yang baik, pendidikan akhlak kepada diri sendiri

yang harus ditanamkan yaitu:

a. Menjaga kebersihan badan

Kebersihan adalah sesuatu yang utama, sebab ketika akan

melaksanakan ibadah haruslah bersuci terlebih dahulu, dengan kata

lain harus membersihkan anggota badan dari hadas maupun najis.

Dalam kitab Taisirul Khalak telah dijelaskan bahwa kebersihan

merupakan bagian dari syariat. Selain itu setiap orang harus

membersihkan pakaiannya, dengan cara mencucinya, dengan air

atau dicampur dengan sabun. Kebersihan itu diperintahkan, demi

Page 78: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

65

menjaga kesehatan, menghilangkan rasa sedih, menimbulkan

keriangan, menyenangkan teman dan untuk melahirkan nikmat

Allah SWT.

b. Akhlak saat makan

Kehidupan manusia di bumi tidak akan pernah lepas dari

kebutuhan pokok. Dalam hal ini manusia membutuhkan makan dan

minum untuk kelangsungan hidup. Akan tetapi perlu batasan dalam

mengonsumsinya. Makan ketika merasa lapar dan berhenti sebelum

kenyang. Dalam sabda Nabi Muhammad saw, : “Tidaklah anak

Adam (manusia) memenuhi suatu wadah itu lebih jelek dari pada

memenuhi wadah makanannya (perutnya).” ( Hadits Riwayat Imam

Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah).

Sebelum makan, cucilah tanganmu, bacalah “Basmallah”,

makanlah dengan pelan-pelan tidak tergesa-gesa, jangna

mengulurkan tanganmu untuk mengambil makanan yang jauh

darimu, memakai alat yang bersih, ketika selesai makan dan minum,

bacalah “Alhamdu lillah”. ( Sunarto, 2011: 74-78)

c. Akhlak dalam berpakaian

Pakaian merupakan sesuatu yang dipakai, seperti baju dan

celana, untuk menutupi aurot atau anggota tubuh lainnya. Pakaian

dalam pandangan Islam dikategorikan menjadi dua bentuk, yaitu

pakaian sebagai penutup aurot tubuh dan pakaian sebagai perhiasan.

Agama Islam memerintahkan kepada setiap orang untuk

berpakaian yang baik dan bagus. Berpakaian dengan baik berarti

Page 79: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

66

sesuai dengan fungsi pakaian itu sendiri, yaitu menutup aurot.

Sedangkan berpakaian dengan bagus berarti serasi sebagai

perhiasan tubuh sesuai dengan kemampuan si pemakai untuk

memakainya. ( Handono, dkk. 2012:3)

d. Akhlak ketika Olahraga

Menjaga kesehatan tubuh itu diperlukan,anggap saja untuk

wujud dalam mensyukuri nikmat dari Allah yang diberikan kepada

kita. Karena terkadang seseorang tidak memiliki waktu yang

longgar untuk mereka melakukan olahraga di pagi hari atau di

waktu longgar mereka.

Ada beberapa perilaku yang diperhatikan ketika berolahraga,

yaitu: memilih udara yang masih sejuk ( belum terlalu banyak

polusi), berjalan dengan santai, tidak tergesa-gesa dan tidak saling

dorong-mendorong ataupun tertawa. ( Sunarto, 2011: 59-60)

3. Akhlak terhadap masyarakat

Sebagaimana keterangan Sayyid Muhammad Al-Maliki,

mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup

tanpa bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka

dari itu ia harus bergaul dengan bermasyarakat sesama umat manusia.

Hubungan bermasyarakat itu diperlukan karena bermacam-

macam sifat dan watak seseorang maka orang pelajar perlu mengetahui

akhlak ketika bermasyarakat supaya mereka bisa menyesuaikan dengan

lingkungan sekitar dan bisa menerima kita. Disini penulis akan

menguraikan akhlak yang harus diterapkan dalam bermasyarakat:

Page 80: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

67

a. Akhlak mengunjungi teman

Mengunjungi teman merupakan sesuatu kebiasaan manusia

dalam besosialisasi dan bermasyarakat. Oleh karena itu, kita harus

mengetahui adab ketika mengunjungi teman. Adapun akhlak ketika

mengunjungi rumah teman yaitu:

1) Mengucapkan salam

2) Mengetuk pintu

3) Memberitahu maksud kedatangannya

4) Menginap selama tiga hari bagi yang berasal dari jauh.

( Handono, dkk. 2012: 12-13)

b. Akhlak menjenguk orang sakit

Menjenguk orang sakit merupakan kewajiban bagi setiap

muslim, terutama orang yang memiliki hubungan dengan kita,

seperti saudara yang senasab, tetangga, dan sahabat. Mengunjungi

orang sakit merupakan amal shaleh yang dicintai Allah swt.

Dari keterangan di atas penulis menyimpulkan bagaiaman

hendaknya seorang ketika menjenguk orang yang sedang sakit

yaitu dengan menghibur dia menggunakan ungkapan yang

menjadikan hatinya tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan

yang telah menimpanya, mendoakan orang yang sakit dengan

kesehatan dan kesembuhan. Tidak memberatkan orang yang

dijenguk.

Page 81: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

68

c. Akhlak dalam takziyah

Salah satu kesunahan yang dikerjakan oleh Rasulullah saw,

semasa hidupnya ialah berta‟ziyah kepada ahlu mayit ( keluarga

yang ditinggal mati). Adapun akhlak ketika beta‟ziyah, yaitu:

mengingatkan bahwa musibah ini atas kehendak Allah swt,

menghibur keluarga yang ditinggal meninggal, serta mengatakan

hal-hal yang dapat menguatkan hati yang ditinggal dan memakai

pakaian yang sopan.

d. Akhlak ketika menghadiri walimah

Dalam suatu pesta resepsi atau ketika menghadiri walimah

tentunya tidak akan lepas dengan acara makan-makan atau jamuan

yang terdiri dari makanan dan minuman. Dan juga dianjurkan bagi

orang muslim ketika mendapatkan undangan untuk menghadiri

undangan tersebut. Adapun akhlak ketika memenuhi undangan

dalam acara walimah: niat ibadah memuliakan orang yang

mengundang, masuk rumah orang yang mengundang setelah

mendapatkan izin, tidak bersikap berlebihan ketika menghadiri

undangan, memperhatikan adab-adab dalam menyantap hidangan

dan mendoakan orang ang mengundang.

B. Relevansi Nilai Pendidikan Akhlak Kitab Tahliyah wa Targhib dalam

Kehidupan Sekarang

Dari uraian di atas begitu banyak nilai-nilai yang dapat kita ambil

dari kita Tahliyah wa Targhib dan dapat diterapkan kepada para pelajar

Page 82: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

69

sekarang, untuk menata kehidupan mereka yang saat ini sedang dalam

kemerosotan moral.

Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan

mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali

mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan

cita-cita untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan

hidup mereka.

Tujuan dari pendidikan akhlak adalah untuk membentuk perilaku

lahir dan batin manusia menuju arah tertentu yang dikehendaki. Dengan

berakhlak yang baik, maka seseorang akan menjadi lebih bertaqwa kepada

Allah swt, dan kebaikannya akan terpancar dalam setiap tindak tanduknya.

Oleh sebab itu, kitab Tahliyah Wa Targhib sangat relevan untuk dijadikan

pedoman dalam berakhlakul karimah menghadapi tantangan zaman. Dalam

kitab ini dijelaskan berbagai nilai pendidikan akhlak terhadap diri sendiri,

nilai pendidikan akhlak terhadap orang tua, nilai pendidikan akhlak terhadap

masyarakat dalam menghadapi era globalisasi. ( Lubis, 1992:31)

Menurut Al-Ghozali tujuan dari perbuatan moral adalah kebahagiaan

yang identik dengan kebaikan utama dan kesempurnaan diri. Kebahagiaan

menurut Al-Ghozali terbagi menjadi dua macam: kebahagiaan ukhrowi dan

kebahagiaan duniawi. Menurutnya kebahagiaan ukhrowi adalah

kebahagiaan yang utama sedangkan kebahagiaan duniawi hanyalah

metamorfosis. Namun demikian apapun yang kondusif bagi kebahagiaan

atau kebaikan utama maka itu merupakan kebaikan juga. Bahkan itu

merupakan kebaikan juga.

Page 83: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

70

Dalam konteks pendidikan secara umum, ternyata kemampuan

intelektual bukanlah segala-galanya. Ada sebuah kemampuan lain yang

layak diperhitungkan, yaitu kemampuan emosional. Karena disadari bahwa

keberadaan seseorang buakan hanya dilihat dari kemampuan kognitif yang

dicapainya, namun lebih dari itu memerlukan sisi emosional yang perlu

dikelola dengan baik. Dan posisi pendidikan karakter berada di dalam aspek

tersebut.

Berlatar belakang dari maraknya kasus-kasus kriminal, tindakan

asusila, dan tindakan kasus korupsi yang terjadi saat ini, kekerasan terhadap

anak dan lain sebagainya. Kemerosotan akhlak, etika, moral yang tengah

terjadi di negara ini menjadikan pendidik harus memiliki acuan-acuan

dalam pengajaran. Mengenai ini Kitab Tahliyah Wa Targhib ini

menjelaskan tentang nilai pendidikan akhlak yang bisa dijadikan rujukan

dalam proses pengajaran akhlak karena materi yang digunakan cocok

dengan keadaan pendidikan akhlak saat ini. seperti akhlak terhadap orang

yang memiliki kedudukan yang tinggi dari kita. Di Neagara Indonesia juga

demikian, terhadap orang yang lebih tua seseorang harus menjaga sopan

santun, tata krama, menghormati dan menjaga perkataan atau akhlak dalam

berbicara.

Begitu pula akhlak terhadap teman atau kepada orang yang status

sosialnya lebih rendah, seseorang harus bisa menjaga amarah, harus murah

senyum, menghormati juga, memberikan nasehat-nasehat yang sekiranya

diperlukan.

Page 84: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

71

Oleh sebab itu, diperlukan solusi yang tepat untuk merubah sikap

tersebut yaitu dengan penyebarluaskan kembali motivasi-motivasi keilmuan

yang terdapat dalam kandungan Al-Qur‟an dan Al-Hadits, sehingga umat

Islam dapat berkembang dalam tuntunan ajaran Islam dan dapat berperan

secara dominan dengan memanfaatkan potensi diri dalam bimbingan nilai-

nilai akhlak Islam di semua bidang kehidupan manusia.

Dari keterangan di atas begitu banyak nilai-nilai akhlak yang dapat

diambil dari kitab Tahliyah Wa Targhib dan dapat diterapkan kepada para

pelajar dari taman kanak-kanak sampai remaja, maupun orang tua, untuk

memberikan perbaikan kepada mereka yang saat ini krisis moral.

Akhlak Islam adalah suatu keyakinan terhadap nilai-nilai ketuhanan

di dalam kehidupan nyata semata-mata untuk meraih ridho Allah swt.

akhlak merupakan aktivitas lahir sekalian batin. Aktifitas lahir nampak

dalam budi pekerti terpuji dan aktifitas batin nampak dalam bentuk

keteguhan dan kekuatan jiwa, menumbuhkan optimisme dan tekat yang

kuat. ( Mujib, 2009: 57)

Kesimpulan yang diambil oleh penulis mengenai relevansi dari kitab

Tahliyah Wa Targhib dengan keadaan di zaman sekarang sangat berkaitan,

karena di zaman yang semakin canggih ini tidak hanya membutuhkan

pemikiran yang cerdas saja, tetapi juga di perlukannya perilaku dan akhlak

yang baik. Terkadang seseorang akan merasa bangga dengan dirinya sendiri

akan kecerdasaannya, tetapi dia tidak memiliki perilaku yang baik terhadap

orang lain, dan terkadang dikalahkan oleh seseorang yang hanya pas-pasan

tetapi memiliki pekerti yang baik.

Page 85: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

72

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bedasarkan hasil pembahasan penelitian, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam kitab Tahliyah Wa Targhib yang ditulis oleh Sayyid Muhammad

Al-Maliki, beliau memaparkan betapa pentingnya pendidikan pada segala

kehidupan. Manusia harus memiliki pendidikan sebagai pembeda dari

makhluk lain. Bahkan pentingnya pendidikan dalm Isam sampai

diibaratkan seperti dua isi dari sekeping mata uang, artinya Islam dan

pendidikan mempunyai hubungan filosofis yang sangat mendasar dan

tidak dapat dipisahkan. Pendidikan budi pekerti sering diartikan dengan

pendidikan akhlak. Budi pekerti da akhlak merupakan dua istilah yang

memiliki kesamaan esensi, walaupun akhlak memiliki pengertian watak,

sikap, sifat moral yang tercermin dalam tingkah laku yang baik dan

buruk yang di terukur oleh norma-norma sopan santun, tata karma da

adat istiadat. merupakan sebuah ajaran pendidikan akhlak terhadap diri

sendiri dan masyarakat. Nilai pendidikan akhlak dalam kitab Tahliyah

Wa Targhib tersebut sangat berperan penting dalam membangun

kepribadian seseorang untuk menjadikan individu seseorang yang baik

dan peradaban masyarakat yang luhur.

2. Relevansi pendidikan akhlak dalam kitab Tahliyah Wa Targhib karya

Sayyid Muhammad Al-Maliki dengan pendidikan di saat ini sangant

relevan dengan konteks pendidikan akhlak di era sekarang. Mengenai isi

Page 86: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

73

kitab Tahliyah Wa Targhib ini menjelaskan tentang niali pendidikan

akhlak terhadap diri sendiri maupun masyarakat yang bisa dijadikan

rujukan dalam proses pengajaran akhlak karena materi yang dituliskan

sesuai dengan keadaan pendidikan akhlak di Indonesia. Sehingga seorang

pendidik mampu memeberikan pengalaman tentang pendidikan akhlak di

dalam kitab ini kepada mereka yang masih duduk di bangku belajar

dengan memberikan motivasi-mitivasi pembelajaran akhlak, tentang

bagaimana mereka menghormati orang tua, sanak saudara, bagaimana

seharusnya ketika mereka bertamu di rumah teman mereka , dan ketika

bagaiamana seharusnya ketika mereka berkumpul dengan masyarakat.

B. Saran

Pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan kita sebagai

manusia terutama pendidikan akhlak. Baik dalam hubungannya kepada

Sang Pencipta maupun makhluk-Nya bahkan di lingkungan sekitar kita.

Seseorang akan ditinggikan derajatnya apabila dia berilmu dan berakhlak.

Ilmu saja tidak cukup jika tidak dengan akhla. Karena ilmu merupakan alat

yang harus dituntun dengan akhlak. Ilmu tanpa akhlak bagaikan pedang di

tangan orang gila yang hanya akan menimbulkan kemadharatan dan tidak

memberikan manfaat sama sekali.

Page 87: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

74

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Qodir Umar Mauladdawilah, 2013, 17 habaib Berpengaruh di

Indonesia, Cet. Ke-11, Malang: Pustaka Bayan dan Pustaka Basna.

Abdullah, Yatimin, 2007, Studi Akhlak dalam Persepektif Al-Quran . Jakarta:

Amzah.

Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, 2010, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:

Kencana Prenada.

Ahmad, Abu dan Noer Salimi, 1994. Dasar-dasar Pendidikan Islam. Jakarta:

Bumi Aksara.

Al-Ghazali, Muhammad, Tt. Ihya‟ Ulumudin. Indonesia: Al-Haromain.

Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir Tt. Minhajul Muslim. Terjemah oleh Mustofa

Aini, Amir Hamzah Fachrudin, Kholif Mutaqin, Malang: PT. Megatama

Sofwa Pressindo.

Assegaf, Abd Rahman, 2014, Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: PT.

Grafindo Persada.

Az-Zarnuji. Tt. T‟limul Muta‟alim. Surabaya: Darul Ilmi.

Damanhuri, 2014, Akhlak Persepektif Tasawuf Syekh Abdurrauf As-Sangkili,

Jakarta: Lentera Press.

Fadli Sa‟id An-Nadwi. 1999. Tt.Bimbingan Menuju Akhlak Mulia. Surabaya:

Al-Hidayah.

Hamalik, Oemar, 2010, Pendidikan Guru: Bedasarkan Pendekatan

Kompetensi, Jakarta: Bumi Aksara.

Handono, Aris Musthofa, Jamaludin, 2012. Akhlak Kelas XI Madrasah

Aliyah. Solo: PT. Wangsa Jatra Lestari.

Muhammad Sayyed, Kitab Tahliyah Wa Targhib.

Muhsin bin Ali Hamid Ba‟alawi, 2009. Mutiara Ahlu Bait Dari Tanah

Haram. Malang: Madinatul Ilmi bekerjasama dengan Ar-Roudho.

Muhadjir, Noeng. 1991. Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake

Sarasin.

Machali, Imam, 2004. Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi.

Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.

Page 88: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

75

Mohammad Daud Ali, 1998, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raya

Grafindo Persada

M. Solly Lubis, 1992, Umat Islam Dalam Globalisasi, Jakarta: Gema Insani

Press.

Mushollin, 2014. “ Kurikulum Pondok Pesantran Mu‟adalah. “ Skripsi

Pendidikan Islam.

Munzier dan Ali, Heri Noer, 2008. Watak Pendidikan Islam . Jakarta Utara:

Friska Agung Insani.

Nata, Abudin, 2003. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Bandung: Angkasa.

Nasir, Muhammad, 1985. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Moh, Roqib, 2009, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan

Integratif di Sekolah, Keluarga dan Masyarakat. Jogjakarta: Lks

Jogjakarta.

Sunarto, Achmad, 2011. Tt. Washoya Al-Abaa‟, Surabaya: Al-Miftah.

Soejono dan Abdurrahman. 2005. Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan

Penerapan. Jakarta: PT. Bina Adiaksara. PT. Rineka Cipta.

Syafri, Ulil Amri, 2014. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur‟an. Jakarta:

Rajawali Pers

Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi

Pendidikan bagian I. Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama.

Yusuf, Ali Anwar, 2003, Studi Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum,

Bandung: CV. Pustaka Setia.

Warsito, Hermawan, 1993, Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Page 89: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

76

Page 90: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

77

Page 91: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

78

Page 92: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

79

Page 93: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

80

Page 94: NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAHLIYAH WA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4363/1/cover dn lmpirn 2.pdf · Umumnya kepada keluarga Al-Manar. Sahabat dan teman dekatku

81