Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah ...

16
96 Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika karya Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendra Suwadi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Pasuruan [email protected] Abstrak: Penelitian ini menjelaskan dan mendeskripsikan nilai-nilai Islam tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika karya Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendra. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dan analisis isi. Sumber data pada penelitian ini adalah keseluruhan data yang terdapat dalam Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika yang menyangkut nilai- nilai Islam. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak langsung atau biasa disebut dengan teknik analisis. Berdasarkan hasil analisis data yang dihimpun, peneliti menemukan dan menunjukkan bahwa Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika karya Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendranilai-nilai Islam yang terdiri atas, a). Nilai-nilai Islam berupa Aqidah pada Tokoh Hanum, b). Nilai-nilai Islam berupa Syari‟ah pada Tokoh Hanum, c). Nilai -nilai Islam berupa Akhlak pada Tokoh Hanum.Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa wacana yang terdiri dari paragraf, dialog, atau berupa kalimat pernyataan- pernyataan pengarang secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga digunakan teknik analisis tekstual yaitu menelaah sesuatu hal yang ada di dalam buku teks. Kegiatan analisis dapat dimulai dari tahap penelaahan data, tahap klasifikasi data, tahap deskripsi data, dan tahap interpretasi. Kata Kunci: Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika, Nilai-nilai Islam PENDAHULUAN Karya sastra merupakan representasi atas pemikiran dan ideologi sastrawan yang disampaikan menggunakan media bahasa dan memiliki nilai estetik. Sastra menggambarkan miniatur realitas kehidupan secara simbolik dunia atau pemikiran penciptanya berdasar cara khas sesuai dengan cara pandang penciptanya. Peranan pengarang sebagai pencipta, hubungan khas secara tradisional (Nurgiyantoro, 2009:23). Nilai berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia adalah, harga, kualitas atau sesuatu yang dianggap berharga dan menjadi tujuan yang hendak di capai. Nilai merupakan sesuatu yang berharga, yang penting dan berguna serta menyenangkan dalam kehidupan manusia yang dipengaruhi pengetahuan dan sikap yang ada pada diri atau hati nuraninya. Nilai adalah bagian dari potensi manusiawi antara pengarang dengan karya sastra, penulisan itu sendiri sebagai rangkaian proses kreatif dan proses produksinya secara luas merupakan fakta (Ratna, 2009:93). Novel merupakan karya fiksi yang pada umumnya menyajikan dunia yang dikreasikan pengarang melalui kata dan kata-kata. Kehidupan novel tampak dari keterjalinan kata, kata-kata dan bahasa sehingga dapat dipahami oleh pembaca sebelumnya. Cerita dari novel ini sungguh memperluas ketaqwaan dan kesabaran dalam menghadapi ujian yang Allah berikan kepada Hanum dan suaminya. Hanum dan Rangga merupakan tokoh utama yang selalu berfikiran positif akan rencana Sang Maha Kuasa dalam menghadapi hiruk piruk kehidupan yang sedang di jalani. Novel tersebut termasuk salah satu karya sastra Islami yang dapat

Transcript of Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah ...

Page 1: Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah ...

96

Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum

dalam Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika

karya Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendra

Suwadi

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Pasuruan

[email protected]

Abstrak: Penelitian ini menjelaskan dan mendeskripsikan nilai-nilai Islam tokoh Hanum

dalam Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika karya Hanum Salsabila Rais dan Rangga

Almahendra. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode

kualitatif deskriptif dan analisis isi. Sumber data pada penelitian ini adalah keseluruhan

data yang terdapat dalam Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika yang menyangkut nilai-

nilai Islam. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak

langsung atau biasa disebut dengan teknik analisis. Berdasarkan hasil analisis data yang

dihimpun, peneliti menemukan dan menunjukkan bahwa Novel Bulan Terbelah di Langit

Amerika karya Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendranilai-nilai Islam yang terdiri

atas, a). Nilai-nilai Islam berupa Aqidah pada Tokoh Hanum, b). Nilai-nilai Islam berupa

Syari‟ah pada Tokoh Hanum, c). Nilai-nilai Islam berupa Akhlak pada Tokoh

Hanum.Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian

ini berupa wacana yang terdiri dari paragraf, dialog, atau berupa kalimat pernyataan-

pernyataan pengarang secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga digunakan teknik

analisis tekstual yaitu menelaah sesuatu hal yang ada di dalam buku teks. Kegiatan analisis

dapat dimulai dari tahap penelaahan data, tahap klasifikasi data, tahap deskripsi data, dan

tahap interpretasi.

Kata Kunci: Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika, Nilai-nilai Islam

PENDAHULUAN

Karya sastra merupakan representasi

atas pemikiran dan ideologi sastrawan

yang disampaikan menggunakan media

bahasa dan memiliki nilai estetik. Sastra

menggambarkan miniatur realitas

kehidupan secara simbolik dunia atau

pemikiran penciptanya berdasar cara khas

sesuai dengan cara pandang penciptanya.

Peranan pengarang sebagai pencipta,

hubungan khas

secara tradisional (Nurgiyantoro,

2009:23).

Nilai berdasarkan Kamus Bahasa

Indonesia adalah, harga, kualitas atau

sesuatu yang dianggap berharga dan

menjadi tujuan yang hendak di capai. Nilai

merupakan sesuatu yang berharga, yang

penting dan berguna serta menyenangkan

dalam kehidupan manusia yang

dipengaruhi pengetahuan dan sikap yang

ada pada diri atau hati nuraninya. Nilai

adalah bagian dari potensi manusiawi

antara pengarang dengan karya sastra,

penulisan itu sendiri sebagai rangkaian

proses kreatif dan proses produksinya

secara luas merupakan fakta (Ratna,

2009:93).

Novel merupakan karya fiksi yang

pada umumnya menyajikan dunia yang

dikreasikan pengarang melalui kata dan

kata-kata. Kehidupan novel tampak

dari keterjalinan kata, kata-kata dan

bahasa sehingga dapat dipahami oleh

pembaca

sebelumnya. Cerita dari novel ini

sungguh memperluas ketaqwaan dan

kesabaran dalam menghadapi ujian

yang Allah berikan kepada Hanum dan

suaminya. Hanum dan Rangga

merupakan tokoh utama yang selalu

berfikiran positif akan rencana Sang

Maha Kuasa dalam menghadapi hiruk

piruk kehidupan yang sedang di jalani.

Novel tersebut termasuk salah satu

karya sastra Islami yang dapat

Page 2: Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah ...

97

seseorang, yang berada dalam dunia

rohaniah (batiniah, spiritual), tidak

berwujud, tidak dapat dilihat, tidak dapat

diraba, dan sebagainya. Namun sangat

kuat pengaruhnya serta penting

peranannya dalam setiap perbuatan dan

penampilan seseorang.

Melihat perkembangan kesusastraan

Indonesia saat ini, banyak bermunculan

tulisan-tulisan karya sastra yang membawa

warna dan menambah khasanah dalam

dunia sastra, yakni karya sastra terutama

novel yang bernuansa serta membawa

pesan-pesan atau nilai-nilai Islam. Nilai

Islam adalah nilai-nilai Islam ke-Tuhanan

yang dituangkan dalam karya sastra. Nilai-

nilai yang bernafaskan Islami baik dalam

kehidupan bermasyarakat maupun

berhubungan dengan sang Khaliq. Adapun

aspek-aspek yang terkandung di dalamnya

meliputi aqidah, syari‟ah, dan akhlak.

Aqidah adalah iman, keyakinan yang

menjadi pegangan hidup setiap pemeluk

agama Islam. Syari‟ah merupakan jalan

hidup Muslim, sedangkan akhlak adalah

keadaan jiwa yang kuat yang melahirkan

perbuatan-perbuatan dengan mudah dan

gampang tanpa butuh kepada pemikiran

dan angan-angan.

Novel Bulan Terbelah di Langit

Amerika karya Hanum Salsabila Rais dan

Rangga Almahendra menceritakan

perjalanan hidup sepasang suami istri asal

Indonesia yang hijrah ke Eropa hanya

untuk menyelesaikan studi sang suami,

tugas yang diterima Hanum dari atasannya

dan disertasi yang harus ditulis oleh sang

suami seolah menjadi takdir Sang Khaliq

pada mereka yang tak pernah mereka

bayangkan

TINJAUAN PUSTAKA

a. Novel

Novel merupakan bentuk prosa rekaan

yang lebih pendek daripada roman. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia novel

diartikan sebagai karangan prosa yang

panjang, mengandung rangkaian cerita

kehidupan seseorang dengan orang-orang

membangkitkan apresiasi bagi

pembaca. Pengarang banyak

memberikan nilai-nilai Islami

didalamnya, sehingga mengarahkan

pembaca untuk berintropeksi diri dan

merenungkan semua perbuatan baik

disengaja maupun tidak disengaja.

Dengan gaya tuturnya yang indah

mengalir mengoyak jiwa sehingga

mampu membawa pembaca seakan-

akan mengalami pengalaman tersebut

pada dirinya.

Memahami nilai-nilai Islam yang

terdapat dalam novel Bulan Terbelah di

Langit Amerika karya Hanum Salsabila

Rais dan Rangga Almahendra

mempunyai nilai-nilai Islam yaitu

penjelasan mengenai ketaqwaan dan

kesabaran dalam menjalani lika-liku

kehidupan serta teguh menjaga

keimanan dalam menghadapi cobaan

berdasarkan petunjuk-Nya, sehingga

dapat dijadikan panutan atau masukan

bagi pembaca.

TUJUAN

Tujuan dari penelitian nilai-nilai Islam

yang terdapat dalam novel Bulan

Terbelah di Langit Amerika karya

Hanum Salsabila Rais dan Rangga

Almahendra, yaitu: 1). Mengetahui

nilai-nilai Islam berupa Aqidah pada

tokoh Hanum dalam novel Bulan

Terbelah di Langit Amerika karya

Hanum Salsabila Rais dan Rangga

Almahendra?. 2). Mengetahui nilai-

nilai Islam berupa Syari‟ah pada tokoh

Hanum dalam novel Bulan Terbelah di

Langit Amerika karya Hanum Salsabila

Rais dan Rangga Almahendra?. 3).

Mengetahui nilai-nilai Islam berupa

Akhlak pada tokoh Hanum dalam

novel Bulan Terbelah di Langit

Amerika karya Hanum Salsabila Rais

dan Rangga Almahendra?

(Nurgiantoro, 2009:16-21).

b. Nilai-nilai Islam

Nilai Islam adalah nilai-nilai Islam

ke-Tuhanan yang dituangkan dalam

Page 3: Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah ...

98

di sekelilingnya dengan menonjolkan

watak dan sifat setiap pelaku (Siswanto,

2008:141).

Kata novel berasal dari bahasa Latin

novellas, yang terbentuk dari kata novus

yang bererti baru atau new dalam bahasa

inggris. Novel juga diartikan sebagai suatu

karangan atau karya sastra yang lebih

pendek dari roman, tetapi jauh lebih

panjang daripada cerpen, yang isinya

hanya mengungkapkan suatu kejadian

yang penting, menarik dari kehidupan

seseorang (dari suatu episode kehidupan

seseorang) secara singkat dan yang pokok-

pokoknya saja (Santosa dan

Wahyuningtyas, 2010:46).

Menurut Nurgiantoro (2009:15) novel

bersifat realistis. Sedangkan roman

bersifat puitik dan epik. Hal itu

menunjukkan bahwa keduanya berasal dari

sumber yang berbeda. Novel berkembang

dari bentuk-bentuk naratif non fiksi,

misalnya surat, biografi, kronik atau

sejarah. Jadi novel berkembang dari

dokumen-dokumen, dan secara stilistika

menekankan pentingnya detil dan bersifat

mimesis. Novel lebih mengacu pada

realitas yang lebih tinggi dan psikologi

yang lebih mendalam. Novel lebih

mencerminkan gambaran tokoh nyata,

tokoh yang berangkat dari relitas sosial.

Jadi novel merupakan tokoh yang lebih

memiliki derajat lifelike disamping

merupakan tokoh yang bersifat ekstrovert.

Dalam dunia kesastraan sering ada

usaha untuk mencoba membedakan antara

novel serius dan novel populer. Usaha ini,

dibandingkan dengan pembedaan antara

novel dengan cerpen, atau antara novel

dengan roman sungguh tidak mudah

dilakukan. Pada kenyataannya tidak

mudah untuk menggolongkan sebuah

novel ke dalam kategori serius dan populer

dengan ilmu kalam. Menurut Ibnu

Kaldum, ilmu kalam adalah ilmu yang

membahas akidah untuk mempertahankan

iman dengan mempergunakan akal

pikiran. Hasil pemahaman, pendalaman,

penafsiran, serta perincian mereka tentang

akidah, karena hasil pemikiran manusia

karya sastra. Nilai-nilai yang

bernafaskan Islami baik dalam

kehidupan bermasyarakat maupun

berhubungan dengan sang Khaliq.

Agama Islam adalah agama yang di

pandang sebagai sumber nilai karena

agama berbicara baik dan buruk, benar

dan salah. Demikian pula agama Islam

memuat ajaran yang normatif yang

berbicara tentang kebaikan yang

dilakukan manusia dan keburukan yang

seharusnya dihindarinya. Ajaran Islam

meliputi tiga bidang yaitu Aqidah,

Syariah, dan Akhlak.

Aqidah secara etimologis adalah

ikatan dan sangkutan. Dalam

pengertian teknis makna akidah adalah

iman, keyakinan yang menjadi

pegangan hidup setiap pemeluk agama

Islam. Aqidah, selalu ditautkan dengan

rukun iman atau arkanul iman yang

merupakan asas seluruh ajaran Islam.

Pembahasan tentang akidah dilakukan

oleh ilmu tersendiri yang disebut ilmu

kalam yakni ilmu yang membahas dan

menjelaskan tentang kalam Ilahi, atau

ilmu tauhid karena membahas dan

memperjelas agama Islam (Daud, 2013:

33). Aqidah adalah bentuk dasar

mendasar dari kata “aqada, ya‟kidu

„aqdan aqidatan” yang berarti

simpulan, ikatan, sangkutan, perjanjian,

dan kokoh. Sedangkan secara teknis

aqidah berarti iman, kepercayaan,

keyakinan. Dan tumbuhnya

kepercayaan tentunya di dalam hati,

sehingga yang dimaksud aqidah adalah

kepercayaan yang menghujam atau

simpul di dalam hati (Muhaimin, 2012:

259). Aqidah Islam sebagaimana yang

tercantum dalam Al-Quran dan Al-

Hadist yang memuat sunnah Nabi

Muhammad perlu dirinci lebil lanjut

oleh orang yang memenuhi syarat agar

dapat dijadikan pegangan oleh ummat

Islam. Dalam sejarah Islam yang

berjalan selama empat belas abad ini,

para ahli yang memenuhi syarat yaitu

para ulama telah berusaha memahami,

mendalami, menafsirkan, dan

Page 4: Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah ...

99

mempunyai kecenderungan berbeda-beda

yang menimbulkan aliran-aliran atau

mazhab-mazhab dengan nama tertentu

dikalangan umat Islam. Aliran-aliran ilmu

kalam dilapangan akidah, ada beberapa

yang terpenting, karena banyak

penganutnya (Daud, 2013: 34). Aqidah

diambil dari kata yang bermakna

mengikat. Aqidah adalah kepercayaan

yang mengikat setiap muslim dan terus

menerus menyertainya bila dia melepaskan

ikatan itu terlepas pula dia dari keIslaman

(Shihab, 2007:461).

Syari‟ah secara harfiah adalah jalan ke

sumber (mata) air yakni jalan lurus yang

harus diikuti oleh setiap Muslim. Syari‟ah

merupakan jalan hidup Muslim. Syari‟ah

memuat ketetapan-ketetapan Allah dan

Rasul-Nya, baik berupa larangan maupun

berupa suruhan, meliputi seluruh aspek

hidup dan kehidupan manusia. Dilihat dari

segi ilmu hukum, syari‟ah merupakan

norma hukum dasar yang ditetapkan Allah,

yang wajib diikuti oleh orang Islam

berdasarkan iman yang berkaitan dengan

akhlak, baik dalam hubungannya dengan

Allah maupun dengan sesama manusia dan

benda dalam masyarakat.

Ilmu fiqih yang dalam bahasa Indonesia

diterjemahkan dengan ilmu hukum (fiqih)

Islam adalah ilmu yang mempelajari atau

memahami syari‟ah dengan memusatkan

perhatiannya pada perbuatan (hukum)

manusia mukallaf, yaitu manusia yang

berkewajiban melaksanakan hukum Islam

karena telah dewasa dan berakal sehat

(Daud, 2013: 46).

Syari‟ah dinamakan Ad-Din memiliki

pengertian bahwa ketetapan peraturan

Allah yang wajib ditaati.Umat harus

tunduk melaksanakan Ad-Din (syari‟at)

sebagai wujud ketaatan kepada hukum

Allah. Ad-Din dalam bahasa arab berarti

agama.

Al- Abrasyi, mengatakan bahwa

pendidikan budi pekerti dan akhlak

merupakan jiwa dari pendidikan Islam dan

mencapai suatu akhlak yang senpurna

merupakan tujuan yang sebenarnya dari

pendidikan Islam. Dengan demikian jelas

membahas akidah Islam

Muslim mutlak menaati syari‟ah Islam

bertujuan agar manusia mencapai

kebahagiaan hidup baik dunia maupun

kelak di akhirat. Arti istilah Syari‟ah

juga merupakan peraturan Allah yang

mengatur hubungan manusia dengan

tiga pihak yaitu Tuhan, sesama

manusia dan alam seluruhnya,

peraturan Allah yang mengatur

hubungan manusia dengan Tuhan

disebut ibadah, dan yang mengatur

hubungan manusia dengan sesama

manusia dan alam seluruhnya disebut

Muamalah. Rukun Islam yang lima

yaitu syahadad, shalat, zakat, puasa dan

haji termasuk ibadah, yaitu ibadah

dalam artinya yang khusus yang materi

dan tata caranya telah ditentukan secara

permanen dan rinci dalam al-Qur‟an

dan sunah Rasulullah SAW.

Akhlak secara bahasa artinya

perangai, tabiat, dan agama; yaitu

bentuk batin manusia. Adapun bentuk

lahir adalah al-khalq, fisik. Akhlak

secara istilah adalah keadaan jiwa yang

kuat yang melahirkan perbuatan-

perbuatan dengan mudah dan gampang

tanpa butuh kepada pemikiran dan

angan-angan. Keadaan jiwa ini boleh

jadi melahirkan perbuatan-perbuatan

terpuji, maka itu adalah akhlak yang

baik dan boleh jadi melahirkan

perbuatan-perbuatan tercela, maka

itulah akhlak yang buruk (Jaiz, 2010:

15). Akhlak diartikan sebagai budi

pekerti atau kelakuan. Akhlak terambil

dari bahasa arab yang biasa berarti

tabiat, perangai, kebiasaan, bahkan

agama. Akhlak atau kelakuan manusia

sangat beragam, keanekaragaman

tersebut dapat ditinjau dari berbagai

sudut, antara lain kelakuan yang

berkaitan dengan baik dan buruk

(Shihab, 2007: 336-337). Pendidikan

akhlak merupakan permasalahan utama

yang selalu menjadi tantangan manusia

dalam sepanjang sejarahnya. Suatu

bangsa akan kokoh apabila akhlaknya

kokoh dan sebaliknya suatu bangsa

Page 5: Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah ...

100

bahwa gambaran manusia yang ideal yang

harus di capai melalui pendidikan adalah

manusia yang sempurna akhlaknya.

Menurut ajaran Islam berdasarkan

praktek Rasulullah SAW. Pendidikan

akhlakul karimah (akhlak yang mulia)

adalah faktor penting dalam membina

suatu umat atau membangun suatu bangsa.

Pokok dari segala usaha ialah pembinaan

akhlak mulia. Ia harus ditanamkan kepada

seluruh lapisan dan tingkatan masyarakat

mulai dari tingkatan atas sampai kelapisan

bawah. Akhlak dari suatu bangsa itulah

yang menentukan sikap hidup dan tingkah

laku perbuatannya.

c. Nilai Islam dalam karya sastra

Nilai Islam adalah Nilai-nilai Islam ke-

Tuhanan yang di tuangkan dalam karya

sastra. Nilai-nilai yang bernafaskan Islami

baik dalam kehidupan bermasyarakat

maupun berhubungan dengan sang Khaliq.

Karya sasta sebagai ungkapan jiwa

pengarang mempunyai tugas untuk

memberikan andil sebagai pengantar moral

dan kehidupan yang ada di bumi. Bersastra

dalam Islam haruslah bertonggakan Islam,

yaitu sama seperti beribadah karena Allah.

Seni Islam adalah seni kerena Allah untuk

umat manusia yang dihasilkan oleh para

seniman muslim bertolak dari ajaran

wahyu ilahi dan fitrah insani.

Sastra Islam adalah sebuah karya yang

berlandaskan adab Islami. Orang yang

membuat karya sastra itupun harus orang

Islam jadi orang non muslim berkarya dari

ciri sastra Islam. Tujuan kesusastraan

Islam adalah untuk mendidik dan

membantu manusia kearah pencapaian

ilmu yang menyelamatkan. untuk

memahami maksud sebenarnya dari sastra

Islam, berikut beberapa ciri sastra Islam,

yaitu: 1). Jika sebuah cerpen, puisi, atau

novel Islam misalnya tidak melainkan

pembaca dan

Islam dalam novel Bulan Terbelah di

Langit Amerika karya Hanum Salsabila

Rais dan Rangga Almahendra. Bungin

(2003: 5), penelitian kualitatif

membutuhkan kekuatan

akan runtuh apabila akhlaknya rusak.

Aqidah dan akhlak merupakan dasar

utama dalam pembentukan kepribadian

manusia yang seutuhnya. Tentang

pendidikan akhlak ini lebih lanjut

dikatakan oleh Muhammad Athiya

penulisanya untuk mengingat Allah. 2).

Ketika membacanya akan diingatkan

kepada ayat-ayat kuliah maupun

karuniaNya. 3). Ada unsur amar ma‟ruf

nahi munkar dengan tidak menggurui.

4). Penuh dengan ibrah dan hikmah.

5). Ia kerap bercerita tentang cinta, baik

cinta kepada Allah, Rasulullah, kedua

orang tua, perjuangan di jalan-Nya,

cinta kepada kaum muslimin dan

semua mahluk Allah, sesama manusia,

hewan, tumbuhan, alam raya dan

sebagainya.

Ciri lain dari karya sastra Islam

yaitu, tidak akan pernah

mendeskripsikan hubungan badani,

kemolekan tubuh perempuan atau

indahnya kemaksiatan secara vulgar

dengan mengatasnamakan seni atau

aliran sastra apapun. Ia juga tak

membawa kita pada tasyabbuh bi‟il

kuffran, apalagi jenjang kemusyrikan.

Sastra Islam akan lahir dari mereka

yang memiliki ruhiah Islam yang dan

wawasan keIslaman yang luas. Sastra

Islam bagi pengarangnya adalah

sesuatu pengabdian yang harus

dipertanggungjawabkan kepada Allah.

METODE

Penelitian yang berjudul Nilai-nilai

Islam dalam novel Bulan Terbelah di

Langit Amerika karya Hanum Salsabila

Rais dan Rangga Almahendra

menggunakan pendekatan deskriptif.

Pendekatan deskriptif merupakan

pendekatan yang dipakai dengan tujuan

memberi gambaran tentang suatu kasus

secara objektif dalam situasi dengan

kata lain merupakan usaha yang

dilakukan untuk mengumpulkan,

menganalisis, menginterpretasi serta

memberikan alasan yang kuat terhadap

data penelitian (Arikunto, 2010: 3-4).

Page 6: Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah ...

101

analisis yang lebih mendalam, terperinci

namun meluas dan holistis, maka kekuatan

akal adalah satu-satunya sumber

kemampuan analisis dalam seluruh proses

penelitian.

Menurut Arikunto (2010: 136),

instrumen penelitian adalah alat atau

fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaan

lebih mudah diolah. Instrumen yang

dipakai dalam penelitian ini adalah kertas

pencatat data dan alat tulis. Penelitian ini

bersifat kualitatif, dengan instrumen utama

yaitu penulis dan menggunakan buku-buku

acuan tentang teori novel, teori nilai-nilai

Islam dan novel Bulan Terbelah di Langit

Amerika karya Hanum Salsabila Rais dan

Rangga Almahendra.

Berdasarkan teknik pengumpulan data

yang dipergunakan,maka unsur nilai-nilai

Islam yang terdapat dalam novel Bulan

Terbelah di Langit Amerika karya Hanum

Salsabila Rais dan Rangga Almahendra

dicocokkan dengan data yang dimaksud,

kemudian diseleksi kutipan atau data yang

mana lebih spesifik itulah yang akan

diambil.Selanjutnya,menentukannilai-nilai

Islam sesuaidengan bukti atau penunjuk

yang telahdipilih.Sebagai hasil akhir,

memaparkan nilai-nilai Islam dengan

senantiasamengutip data dalam novel yang

menunjukkankebenaran analisis yang

dimaksud,selanjutnya dideskripsikan

berdasarkan nilai-nilai Islam yang

dijadikan acuanpenelitianmeliputi: a).

Nilai-nilai Islam berupa Aqidah pada

tokoh Hanum. b).Nilai-nilai Islam berupa

Syari‟ah pada tokoh Hanum. c). Nilai-nilai

Islam berupa Akhlak pada tokoh Hanum.

Sumber data dalam penelitian ini adalah

novel Bulan Terbelah di Langit Amerika

karya Hanum Salsabila Rais dan Rangga

Almahendra, yang mana novel tersebut

sudah diambil beberapa data yang cocok

untuk dijadikan sampel penelitian sesuai

dengan melakukan teror itu jika

dirunut-runut adalah masalah ekonomi.

Jangan kau salahkan Islam. Tidak ada

kaitan sama sekali. Sama dengan koran

ini, Gertrud mencari sensasi bukan

Dengan pendekatan inilah diharapkan

dapat diperoleh data tentang nilai-nilai

Islam dalam novel Bulan Terbelah di

Langit Amerika karya Hanum Salsabila

Rais dan Rangga Almahendra. Tujuan

penelitian ini adalah menguji teori,

membuktikan fakta, menunjukkan

variabel dengan desain yang

terstruktur, formal, spesifik, mantap

serta terinci sejak awal penelitian.

Untuk itu, peneliti dalam menjaring

data mendeskripsikan nilai-nilai

dengan topik yang ingin diteliti penulis.

Instrumen penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah berupa

panduan dalam pengumpulan data.

Panduan pengumpulan data

diwujudkan dalam bentuk tabel. Sesuai

dengan rumusan masalah serta tujuan

penelitian diperoleh gambaran objektif

tentang nilai-nilai Islam novel Bulan

Terbelah di Langit Amerika karya

Hanum Salsabila Rais dan Rangga

Almahendra, maka diperlukan alat

untuk menyaring data. Alat tersebut

disebut instrumen penelitian. Instrumen

penelitian itu terdiri dari instrumen

utama yang merupakan peneliti itu

sendiri dan instrumen tambahan yang

merupakan novel Bulan Terbelah di

Langit Amerika karya Hanum Salsabila

Rais dan Rangga Almahendra.

Instrumen penelitian tambahan

merupakan alat untuk menjaring data

yang berupa paragraf, dialog atau

berupa kalimat-kalimat.

Prosedur pengumpulan data yaitu

data-data diambil dari buku sumber

yaitu novel Bulan Terbelah di Langit

Amerika karya Hanum Salsabila Rais

dan Rangga Almahendra. Jenis novel

yang diambil dalam hal ini data verba

(paparan bahasa), yaitu berupa satuan-

satuan kebahasaan berupa kalimat atau

paragraf yang disampaikan dalam

bentuk dialog, monolog atau gambaran

lakuan tokoh yang diberikan secara

langsung oleh pengarang di dalam

novelnya.

Page 7: Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah ...

102

karena kebenaran, tapi karena harus

menyambung hidup biduk ekonomi

yang sudah terseok-seok. (BTLA/

AQH/ YKN: 46)

Kutipan data tersebut menunjukkan bahwa

Hanum sungguh tidak bisa menerima

kalau ada orang yang mengatas-namakan

bahkan menjadikan Islam sebagai sarana

untuk merauk keuntungan duniawi saja,

dan menjadikan kebenaran Islam sebagai

faktor penyambung ekonomi.

Dia tidak bisa menerima kalau agama yang

diyakininya dijadikan sebagai lahan bisnis.

Jauh dilubuk hati Hanum tidak bisa

melihat jika ada orang yang menulis

artikel tentang Islam terutama bagi orang

yang bukan muslim. Hal tersebut dapat

dilihat dari kutipan di bawah ini:

Di sisi lain, ada bilik di otakku yang

terus menggedor-gedor nurani. Aku

juga memikirkan kata-kata Gertrud

yang terakhir tadi. Jikapun aku

menolak atau mengundurkan diri, toh

akhirnya perusahaan ini akan tetap

menulis artikel ini. Aku benar-benar

tak bisa membayangkan seorang

Jacob menulis berita tentang Islam.

(BTLA/ AQH/ PCY:49).

Kutipan data tersebut menjelaskan bahwa

Jauh dipikiran Hanum yang terus

menggedor hati nuraninya, dia

memikirkan kata-kata Gertrud bahwa

hanya Hanumlah yang pantas menulis

artikel tentang Islam. Bahkan jika Hanum

mengundurkan diri dari perusahaan Artikel

tentang 11/9 yang membuat orang Islam

sebagai tersangka dan mengganggap

bahwa dunia akan lebih baik tanpa Islam

itu akan diterbitkan, bahkan tak terbayang

oleh Hanum jika orang yang menulis

artikel itu adalah orang non muslim seperti

Jacob.

Hanum menerima tawaran Gertrud dan

berangkat ke Amerika bersama suaminya,

namun disela-sela tugasnya dia berpisah

jalan-Nya dengan cara yang tak terbayang

oleh hambanya, yaitu cara yang tidak

memerlukan suatu strategi, namun datang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan objek penelitian yaitu

Nilai-nilai Islam dalam novel Bulan

Terbelah di Langit Amerika karya

Hanum Salsabila Rais dan Rangga

Almahendra secara garis besar

mengarah kepada nilai-nilai Islam

berupa Aqidah, Syari‟ah dan Akhlak.

a. Nilai-nilai Islam berupa Aqidah

Hanum merupakan wanita yang

selalu berpikir realistis namun dia

selalu meyakini dan mempercayai

tentang semua ajaran Islam yang tidak

ada dasar duniawi dan kekerasan di

dalam Islam. Hal itu sesuai dengan

kutipan di bawah ini:

Gertrud, aku hanya mau bilang,

motif para muslim yang mengaku

jihad

dengan suaminya. Hal itu dapat dilihat

dari kutipan di bawah ini:

“Ya Allah mungkinkah engkau

mengirim Rangga sekarang ini? Ke

tempat tak terdeteksi ini?

Mungkinkah Engkau tuntun Rangga

ke jalan berlorong gelap pengap ini

untuk menjemput istrinya?” (BTLA/

AQH/ PCY: 108)

Kutipan data tersebut menunjukkan

bahwa Hanum berharap Allah bisa

mengirimkan suaminya ke tempat yang

tidak dikenal disaat Hanum sedang

tersesat ditempat dia bertugas, dan dia

berharap agar Allah bisa menuntun

suaminya melewati lorong gelap hanya

untuk menjemput Hanum.

Di sela-sela kekhawatirannya dia sadar

bahwa dia hanyalah seorang

perempuan yang merasa dirinya tak

berdaya. Hal itu dapat dilihat dari

kutipan di bawah ini :

“Ya Allah, akhirnya aku hanyalah

perempuan. Akhirnya aku hanyalah

kelemahan. Aku tidak pernah

merasa selembek ini sebelumnya.

Aku bisa memikirkan betapa

khawatirnya Rangga memikirkanku

kini.” (BTLA/ AQH/ PCY: 109)

Page 8: Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah ...

103

dengan begitu dahsyatnya.

Perpisahan dengan suaminya menambah

kepercayaan serta keyakinannya pada

Allah dan takdir-Nya. Hal itu dapat dilihat

dari kutipan di bawah ini:

Ditakdirkan Allah SWT, berpisah dua

malam, dengan cara paksa. Aku tahu

itu telah membuka makna yang tak

terkiaskan bagi kami. Kami tersadar,

kami adalah suami istri yang tak

pernah berpisah dalam kurun setahun

terakhir. (BTLA/ AQH/ PCY: 251)

Kutipan data tersebut menjelaskan bahwa

Hanum merasa perpisahan dengan

suaminya merupakan sebuah takdir dari

Allah yang harus dia terima dan

dijalaninya, serta menyadarkannya Hanum

dan suaminya tak pernah terpisahkan

selama kurun waktu setahun terakhir yang

menjadikannya sebagai ujian yang tak

terkiaskan bagi mereka.

Walau besar cobaan yang dihadapinya,

namun Hanum yakin dan mengimani

bahwa Allah akan mengirim malaikat-Nya

untuk membantu Hambanya yang dalam

kesulitan. Hal itu dapat dilihat dari kutipan

di bawah ini :

Berjalanlah dan terus berjalanlah

dengan niat kebaikan untuk mengejar

restu dari Allah, bersama orang-orang

yang kau cintai, lalu sematkan dalam

hati dan pikiranmu akan perjalanan

hidupmu tentang surga yang akan kau

gapai. Maka seberat, sepanjang, dan

sebesar apapun halangan yang

melintangi langkahmu, akan terbuka

dengan sendirinya atas izin-Nya.

Ingatlah, Tuhan akan mengirim

malaikat-maklaikat Nya yang

mempunyai keringanan tangan tak

bertepi untuk menyelamatkamu

manakala kau hendak terpeleset di

ujung jurang yang curam. (BTLA/

AQH/ IMN: 123)

Kutipan data tersebut menjelaskan Hanum

mengimani ke agungan Allah dan

menjelaskan pada Azima bahwa selagi ada

Kutipan data tersebut menjelaskan

bahwa di sela-sela keputusasaannya

Hanum berpikiran mungkin kodrat

perempuan yang Allah ciptakan

memang seharusnya tidak melebihi

kodrat lelaki dan meyakini bahwa dia

hanyalah seorang perempuan dan

merasa bahwa dirinya lebih lemah dari

sebelumnya, dan terus memikirkan

betapa khawatirnya suaminya kepada

Hanum saat itu.

Hanum tetap berharap dan yakin bahwa

ketetapan Allah. Hal itu dapat dilihat

dari kutipan di bawah ini:

Harapan itu memang benar adanya.

Sebuah jalan yang ditunjukkan

Allah dengan cara yang tak terduga.

Tak perlu strategi yang

bermaklumat. Tapi dia datang

dengan dahsyat. (BTLA/ AQH/

PCY: 117)

Kutipan data tersebut menjelaskan

bahwa Hanum percaya harapan itu

selalu ada dan meyakini bahwa Allah

selalu menunjukkan

niat untuk terus berbuat kebaikan yang

ingin menggapai restu Allah maka akan

terbuka jalan dan terhindarlah halangan

yang merintangi hanya atas seizin-Nya,

Hanum juga mengimani bahwa Allah

akan mengirim malaikat-malaikat Nya

yang akan membantu meringankan

bebanmu bahkan jika engkau akan

terperosok ke dalam jurang yang amat

curam, dan percayalah bahwa surga

akan digapai jika mampu menghadapi

cobaan yang Allah berikan.

Hanum berusaha menyakinkan Azima

bahwa Islam merupakan agama yang

indah yang mampu menyatukan

perbedaan. Hal itu dapat dilihat dari

kutipan di bawah ini:

Sungguh mengendap terdalam

dikalbuku, aku juga ingin

mengatakan pada Azima agar

dirinya memberanikan diri berkata

jujur pada ibundanya tentang

Page 9: Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah ...

104

junjungannya Nabi Muhammad SAW

serta beberapa mukjizat yang dimiliki oleh

Nabi selain bisa membuat bulan terbelah

menjadi dua bagian yang tak bisa

dilakukan oleh semua orang bahkan

mukjizat terbesarnya yaitu Al-Qur‟an yang

diimani oleh seluruh muslim dan di

hormati oleh Non muslim.

Keimanan Hanum bertambah besar setelah

dia melihat keluarga sahabatnya Azima

kembali rukun pasca kepergian Ibrahim

Hussein ke sisi Allah yang membuat

Aziama terpuruk. Hal itu dapat dilihat

dengan kutipan di bawah ini:

Sungguh tak bisa kuutarakan betapa

Allah adalah penukar kebahagiaan dan

kesedihan yang Maha Agung. Allah

memang telah memanggil kembali

hamba-Nya yang bernama Ibrahim

Hussein ke sisi-Nya, meninggalkan

duka pada Azima dan Sarah. Namun

kini Tuhan juga mengembalikan hak

mereka. Dia mengembalikan cinta

Collinsworth ke pangkuan keduanya.

(BTLA/ AQH/ IMN: 319)

Kutipan data tersebut menjelaskan

ketakjuban Hanum atas ke Agungan Allah

yang telah membuat kesedihan sahabatnya

pasca kepergian suaminya menjadi

kebahagiaan yang tak terbayang dan

membuat keluarga Aziama berkumpul

kembali.

Hanum percaya bahwa apa yang Allah

rencanakan pastilah akan menunjukkan

sesuatu yang lebih baik bagi semua

hambanya, dia mengimani takdir yang

telah Allah rancang. Hal itu dapat dilihat

dari kutipan di bawah ini:

Dengan mukjizat-Nya, Tuhan telah

begitu percaya kepada kami untuk

menjadi bagian dari skenario indah-Nya

hari ini. Perpisahan kami telah

menyeruakkan agenda Tuhan yang

lebih besar. Bukan hanya

mengingatkanku pada arti

kebersamaan. Tuhan tahu benar kami

berdua berpisah untuk menjalankan

kebenaran dan keyakinannya selama

ini. Mengatakan pada ibunya,

bahwa Islam itu indah dan

membawa nama itu kembali hadir

ketengah keluarga mereka setelah

lama tersungkur dalam hati. (BTLA/

AQH/ IMN: 178)

Kutipan data tersebut menjelaskan

bahwa betapa inginnya Hanum

mengatakan dan meyakinkan Azima

agar berkata jujur pada keluarganya

tentang keyakinan Azima selama ini

yang terus membenarkan Islam, agar

kedamaian dalam keluarga mereka

kembali dan membawa Islam kembali

hadir dalam Hati mereka karena Islam

itu indah.

Hanum bertambah yakin kepada

kebenaran Islam serta mengimani

kebesaran Allah dan mukjizat Nabi

Muhammad SAW. Hal itu sesuai

dengan kitipan di bawah ini:

Aku terenyak mendengar sekelumik

penggalan kisah Nabi Muhammad

SAW itu. Ya, Nabi Muhammad

SAW. Membelah bulan, mukjizat

Allah yang diberikan kepada Nabi

penutup Nabi itu, selain mukjizat

terbesarnya: Al-Qur‟an. Semua

muslim mengimaninya. Nonmuslim

pun menghormatinya. (BTLA/

AQH/ IMN: 316)

Kutipan data tersebut menjelaskan

bahwa semakin besar keimanan Hanum

setelah dia mendengar beberapa

penggalan kisah

menimpanya selama ini, dia sarat

bahwa hanya dengan perpisahan

mereka bisa mengingatkan mereka

tentang arti persamaan. Kejadian yang

menimpa sahabatnya Aziama

menambah keyakinan bahwa Allah

memiliki rencana yang jauh lebih baik

dari siapapun.

b. Nilai-nilai Islam berupa Syari’ah

Hanum terkepung ditengah-tengah

Page 10: Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah ...

105

misi-Nya. (BTLA/ AQH/ IMN:323)

Kutipan data BTLA/ AQH/ IMN

menjelaskan keimanan Hanum bertambah

setelah melihat kejadian yang telah

Kegelisahan Hanum bertambah ketika

berpisah dengan suami yang sangat

dicintai yang membuat Hanum seakan

merasa tak berdaya, namun Hanum tetap

berpegang teguh dan berdoa memohon

kesabaran kepada Allah. Hal itu dapat

dilihat dari kutipan di bawah ini:

“Ya Allah, anugerahi aku dengan

kesabaran menghadapi ketidak

mampuanku yang satu ini,

perpisahanku dengan suamiku seakan

membuatku merasa tak mampu

menghadapi semua.” (BTLA/ SYH/

BDA: 114)

Kutipan data tersebut menjelaskan bahwa

perpisahan Hanum dengan suaminya

membuat dia seakan tidak bisa

menghadapi semuanya sendiri, Hanum

berdoa memohon pertolongan kepada

Allah untuk memberinya kesabaran dan

mempertemukan kembali dengan

suaminya.

Kegelisahan Hanum bertambah ketika dia

mengingat kata-katanya kepada Rangga

untuk berpisah di New York. Hal itu dapat

dilihat dari kutipan di bawah ini:

Dan detik itulah aku mengingat kata-

kataku tadi malam, kata-kata yang

menentang takdirku. “KITA PISAH DI

NEW YORK, MAS! “Ya Allah, Ya

Tuhan, atas segala malaikat-malaikat

disana.... Aku tidak benar-benar

mengucapkannya. Aku benar-benar

tidak menginginkannya.. mengapa

Engkau kabulkan semua ini? (BTLA/

SYH/ BDA:116)

Kutipan data tersebut menjelaskan bahwa

Hanum sangat menyesali kata-kata yang

pernah diucapkan kepada suaminya untuk

berpisah di New York dikabulkan oleh

Allah.

brikade yang sedang menghalau

pendemontrasi dari Amerika dan ketika

itu Hanum sedang berada ditengah-

tengah perjalanannya, dia kebingungan

dan berdoa kepada Allah. Hal itu dapat

dilihat dari kutipan di bawah ini :

Aku terjepit. Polisi-polisi itu

membuat brikade lebih banyak

dijalur blok yang kulalui. Mereka

menghalau demonstran yang

merangsek mengejar polisi bernama

Mohammed. Ya Allah, apa yang

sedang terjadi di hadapanku ini?

Aku benar-benar tak memimpikan

ini sedikitpun. (BTLA/ SYH/ BDA:

103)

Kutipan data tersebut menjelaskan

bahwa ditengah-tengah perjalanan

Hanum dijepit oleh brikade polisi yang

sedang menghalau pendemonstrasi,

Hanum panik dibuat ketika dihadapkan

kepada keadaan yang membingungkan

baginya ketika untuk pertama kalinya

menginjakkan kaki di Amerika.

Walau Hanum terus-menerus diterpa

kesulitan dia tetap tidak menggoyahkan

keyakinan dan terus berdoa memohon

petunjuk kepada-Nya. Hal itu dapat

dilihat dari kutipan di bawah ini:

Astaghfirullah bagaiman semua

kejadian ini seperti berlomba-lomba

menyudutkan keadaanku sekarang?

Beri hamba petunjuk Ya Allah.

(BTLA/ SYH/ BDA: 105)

Kutipan data tersebut menjelaskan

bahwa Hanum merasa bahwa apa yang

telah menimpanya seakan membuatnya

merasa tersudut dalam rangkaian

permasalahan yang dia hadapi pasca

perpisahannya dengan suaminya,

namun Hanum tetap berpegang teguh

pada keyakinannya dan terus berdoa

meminta petunjuk dari Allah.

hambamu Ya Allah tolong

pertemukan kami kembali. (BTLA/

Page 11: Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah ...

106

Hanum berdoa dan menyesali semua yang

telah dia katakan sebelumnya serta

memohon pengampunan kepada-Nya. Hal

itu dapat dilihat dari kutipan di bawah ini:

“Ya Allah, jika permintaanku yang

konyol tadi malam benar-benar

kaululuskan, aku benar-benar menyesal

telah mengatakannya. Karena semua

itu hanyalah perkara emosi sesaat”,

ampuni

cara tak terpikirkan. (BTLA/ SYH/

BDA:307)

Kutipan data tersebut menjelaskan bahwa

apa yang Hanum pinta kepada Allah

selama dia di Amerika telah dikabulkan

hal itu terlihat dengan pertemuan yang

tidak Hanum pikirkan selama ini dengan

Philipus Brown salah satu narasumber

yang dicarinya merupakan salah satu

kebesaran Allah.

Selain rajin berdoa dan berserah diri

kepada Allah, Hanum juga melakukan

salah satu syari‟at Islam yaitu sholat hal

itu dapat dilihat dari kutipan di bawah ini:

Aku ingat bagaimana reaksiku ketika

dia mulai bertanya-tanya apa yang ku

lakukan saat melakukan gerakan-

gerakan aneh menurutnya setiap siang

dan sore. Dengan rasa penasaran, dia

melihatku shalat Zuhur dan Ashar.

Hingga akhirnya Frau Altman ingin aku

mengajarinya bagaimana “berdoa”

kepada Tuhan untuk pertama kalinya

dalam hidup setelah sekian lama

imannya dia terlantarkan. (BTLA/

SYH/ SLT: 40)

Kutipan data tersebut menjelaskan bahwa

gerakan sholat yang sedang Hanum

lakukan membuat hati salah satu wanita

uzdur yang bernama Frau Altman tergerak,

dan meminta Hanum mengajarinya berdoa

kepada Allah dan kembali kembali

melaksanakan perintah Allah, setelah

sekian lama dia menelantarkan

keimannannya.

Selain beribadah kepada Allah dengan

SYH/ BDA: 118)

Kutipan data tersebut menjelaskan

bahwa kata-kata yang pernah

diucapkannya itu seakan menjadi

bumerang dikarenakan Allah

mengabulkan Hanum sangat menyesali

dan memohon pengampunan serta

berdoa agar Allah dapat

pempertemukan mereka kembali.

Di balik kegelisahannya selalu ada

jalan keluar yang Allah tunjukkan

kepada Hanum chip telphon yang

Hanum pikir sudak tidak berfungsi

ternyata masih bisa dipakai, Hanum

terus berdoa agar suaminya dapat

menghubunginya. Hal itu dapat dilihat

dari kutipan di bawah ini:

Maha besar Allah! Chip kartu

telepon Wina itu ternyata masih

hidup. Dia langsung memproses

data-data begitu menyala hanya

nomer telepon Rangga yang ku

ingat dan tidak ada nomer lain yang

menancap di kepalaku. Tapi melihat

pesan-pesan yang berentetan masuk,

dari isinya aku bisa

mengidentifikasi dari mana saja

pesan teks itu berasal. Ya Tuhan

semoga itu pesan-pesan dari Rangga

suamiku. Tapi aku tak sepenuhnya

benar tiga pesan beruntun dari

Rangga menanyakan sampai

dimanakah aku. (BTLA/ SYH/

BDA: 168)

Kutipan data tersebut menjelaskan

bahwa chip kartu telpon yang dikira

sudah tidak berfungsi ternyata masih

hidup, sungguh Hanum merasa bahwa

Allah Maha pemberi pertolongan.

Hanum berharap kalau pesan yang

masuk kedalam chip dari Wina tersebut

adalah pesan-pesan dari Rangga

suaminya, dia terus berdoa kepada

Allah agar apa yang dia harapkan itu

bisa terkabulkan.

Sikap Hanum yang tak pernah lelah

berdoa membuahkan hasil yang tak

Page 12: Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah ...

107

cara menunaikan sholat Hanum juga

memiliki milliki keinginan besar untuk

menutupi auratnya. Hal itu sesuai dengan

kutipan di bawah ini:

Kami mengangguk dan mengatakan

bahwa kami juga muslim. Perempuan

manis itu melirikku, oh ya sudah biasa

orang barat akan berfikir, seorang

muslim? Tapi kenapa aku tidak pakai

hijab? Tepatnya belum pakai hijab. Aku

menunggu saat yang indah ketika

menemukan hijab sehatiku. Aku tidak

ingin berhijab dengan keterpaksaan

menemukan kemantapannku. Aku

yakin

Jawaban apa yang harus ku berikan. Oh

Robbi, mungkinkah ini bagian dari

bulir-bulir hidayah-Mu padaku?

(BTLA/ SYH/ MNA:182)

Kutipan data tersebut menjelaskan

keadaan apapun kita dan dimana pun kita

berada kita harus tetap menjaga dan

menutupi aurat kita sebagaimana yang

telah diperintahkan dalam Islam, itulah hal

yang diyakini Aziama seorang mualaf

yang mempertahankan hijabnya dengan

menggunakan rambut palsu sebagai

hijabnya, dan Hanum juga teringat

pertanyaan Ayse tentang hijab Hanum,

juga menambah keyakinan Hanum untuk

menutupi auratnya dengan cara berhijab

sesuai dengan syari‟ah Islam. Hanum

menganggap bahwa kejadian yang

menimpanya dijadikan sebagai bulir-bulir

hidayah yang Allah berikan kepada

Hanum.

b. Nilai-nilai Islam berupa Akhlak

Sebagai orang yang memiliki akhlak

yang baik , walaupun dia baru kenal

dengan seorang pria namun Hanum tidak

pernah melupakan adatnya sebagar orang

Jawa yaitu mengucapkan terima-kasih

kepada siapapun orang yang telah

menolongnya, walaupun terkadang orang

barat beranggapan lain dengan akhlak

yang Hanum tunjukkan dengan berterima-

kasih. Hal itu dapat dilihat dari kutipan di

bawah ini:

terbayangkan. Hal itu dilihat dari

kutipan di bawah ini:

Ya Allah, Mahapencari jalan keluar

dari segala macam masalah,

Engkau benar telah menyelesaikan

masalah hamba-Mu yang bernama

Philipus Brown dengan

saat ketika Tuhan menciptakan

kemantapan itu untukku pasti tiba.

(BTLA/ SYH/ MNA:87)

Kutipan data tersebut menjelaskan

sesungguhnya Hanum sangat ingin

memakai Hijabnya, dia menunggu saat

dimana Hanum bisa menemukan

hijabnya serta menutup auratnya sesuai

dengan syari‟ah agama Islam yang

selama ini diyakininya. Keinginan

Hanum kembali muncul setelah timbul

pertanyaan dari orang yang pertama

ditemuinya ketika sampai di Amerika

yang melirik Hanum dengan heran

dikarenakan Hanum yang masih belum

menutupi auratnya.

Hanum merasa bahwa menutupi aurat

adalah salah satu syari‟ah Islam dan

Hanum merasa bahwa dirinya masih

belum kaffah menjadi muslim. Hal itu

sesuai denga kutipan di bawah ini:

Hanya masalah waktu. Menjadi

mualaf adalah hal biasa. Kau juga,

Julia. Kau tahu, aku pun masih

belum kaffah. Aku terus berusaha

menjadi muslim yang baik.

Timpalku dengan mengetengahkan

keadaan diriku yang belum juga

berhijab. (BTLA/ SYH/ MNA:139)

Kutipan data tersebut menjelaskan

bahwa sebagai seorang muslimah

Hanum juga merasa masih belum

sempurna dalam menjalankan hukum

syari‟ah yaitu menutupi auratnya alias

berhijab, dia menjelaskan kepada

sahabatnya yang seorang mualaf.

Hanum hanya berusaha menjadi

muslimah yang baik, walaupun

Page 13: Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah ...

108

Pria tua itu tersenyum lagi padaku. Aku

berterima kasih berkali-kali kepadanya

hingga dia merasa sedikit terganggu.

Sebuah perbedaan yang kentra dengan

tradisi berterima kasih berkali-kali

orang Jawa. Bagi orang bule,

berterimakasih sekali saja sudah cukup.

Jika diucapkan berulang-ulang, justru

dianggap tidak menghargai bantuan

mereka yang sepenuh hati. (BTLA/

AHK/ AMH: 113)

Kutipan data tersebut menggambarkan

akhlak Hanum yang sangat baik serta

masih memegang tegus tradisi dan amanah

sebagai orang Jawa yang terikat dengan

kesopan santunan dalam bersosialisasi.

Namun, walau demikian tradisi orang

Jawa sangatlah berbeda dengan tradisi

orang

dan walaupun demikian Hanum tetap

berpegang teguh kepada keyakinan dan

keimanannya kepada Allah serta tetap

menunjukkan akhlakul karimahnya dalam

meminta petunjuk dan percaya kepada

kekeuasaan Allah SWT.

Dalam keadaan apapun Hanum masih

tetap menunjukkan akhlak baikknya yaitu

dengan melihat caranya bertasbih ketika

melihat kebesaran Allah. Hal itu sesuai

dengan kutipan di bawah ini:

Lukamu dipenuhi serbuk aspal lembut.

Tak masalah, nanti ketika jaringan

perutnya mulai tumbuh, serbuk-serbuk

itu akan menembul sendiri. Tubuh ini

sudah disain oleh Allah dengan begitu

rumit, kompleks, tapi setiap jangkalnya

dijaga oleh prajurit yang siap memukul

munggul anasir jahat yang massuk

kedalam sistem tubuh kita.

Subhanallah, bukan? (BTLA/ AHK/

AMH: 123)

Kutipan data tersebut menjelaskan

betapa hanum terkagum-kagum melihat

salah satu ciptaan Allah yaitu cara Allah

mendisain tubuh manusia yang apabila

terluka dipastikan daging yang terkena

luka nantinya akan tertutup dengan

ajaibnya, dengan Akhlak yang dimiliki

Hanum dengan mudahnya dia bertasbih

mengagungkan kebesaran Allah.

keadaannya yang juga masih belum

menemukan hijab sejatinya.

Hanum merasa heran ketika melihat

sahabatnya yang menutupi auratnya

dengan cara yang tak terduga. Hal itu

sesuai dengan kutipan di bawah ini:

Aku kembali melihat diriku sendiri

yang belum berhijab. Kenyataan

Azima yang mempertanhankan

hijabnya dengan cara tak

terbayangkan ini, membuatku

terkohok ucapan Ayse, anak Fatma

pada suatu kali. Ketika dirinya

bertanya mengapa aku belum

berhijab. Aku hanya bisa berdeham

keras, nyaris tak tahu

barat, ucapan terimakasih yang Hanum

ucapkan berkali-kali malah dianggap

sebagai ketidak sopanan bagi mereka

karena dianggap tidak menghargai

bantuan mereka.

Hanum tetap berpegang teguh kepada

tradisinya dan percaya bahwa semua ini

merupakan takdir Allah. Hal itu sesuai

dengan kutipan di bawah ini:

Setidaknya, terima kasihku

beralasan kuat. Dia menjadi orang

yang dikirim Allah untuk

menyelamtkannku sementara ini.

Dalam kelemahan dan kelesuan

yang berat aku tak mau

menyusahkan rangga lagi. (BTLA/

AHK/ AMH: 113)

Kutipan data tersebut menjelaskan

walaupun orang yang menerima ucapan

terima-kasih dari Hanum tidak

menghiraukannya, namun dia tetap

beranggapan bahwa berterima-kasih

kepadanya merupakan suatu keharusan

bagi Hanum, dan Hanum tetap

khusnuzdon pada takdir yang Allah

berikan kepada Hanum melalui pria tua

yang telah menyelamatkannya. Dan

amanah merupakan akhlak Hanum

kepada Allah.

Hanum menyesali apa yang telah

terjadi dengan dirinya dan suaminya,

namun Hanum masih menunjukkan

akhlak baiknya dengan mempercayai

Page 14: Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah ...

109

Bukan hanya itu walaupun Hanum hidup

di dunia metropolitan sebesar Amerika

namun dia masih berasa bahwa dirinya

bukan apa-apa dibandingkan dengan yang

Allah tunjukkan kepadanya dan itu

merupakan salah satu sifat Hanum yang

amanah dan rendah diri. Hal itu dapat

dilihat dari kutiptan di bawah ini :

Aku menghitung-hitung beberapa kali

Tuhan menggerojokiku dengan

kejadian menyesakkan seharian ini,

namun menggiringnya menjadi

keajaiban. Terkadang kita memang tak

adil pada hidup kita sendiri. Takkala

tiada pilihan, kita menggerutu. Padahal

Tuhan tak memberi pilihan lain karena

telah menunjukkan itulah satu-satunya

pilihan

dan para pemeluknya yang tidak mungkin

mengatasnamakan agamanya serta

menabrakkan pesawat yang

mengakibatkan luka yang mendalam pada

Islam dan negerimu, Hanum seakan

meyakinkan dan memberi motivasi kepada

sahabatnya yang tengah berduka.

Selain sifat amanah yang ditunjukkan

Hanum dalam membela agamanya dia

juga memiliki akhlak baik kepada semua

orang walaupun bukan dari golongan

Islam. Hal itu sesuai dengan kutipan di

bawah ini:

Badanku yang dari tadi menegak karena

terbingung-bingung kini memelas.

Pertama aku masih belum mengerti

mengapa Gertud memintaku datang

pagi-pagi karena hanya mendengarkan

masalah keluarganya. Ini jelas tidak

masuk kategori emergency. Ini masalah

sepeleh tapi baiklah, bagi Gertud

agaknya ini masalah besar. Seorang

anak yang tidak bisa membanggakan

hidupnya adalah masalah besar.

(BTLA/AHK/ BDS:39)

Kutipan data tersebut menggambarkan

sikap baik yang Hanum tunjukkan kepada

temannya yang hanya memanfaatkan

kepintaran dan sifat lembut Hanun yaitu

dengan cara meminta jalan keluar dalam

menghadapi masalah keluarganya yang

membuat Hanum berangkat kerja pagi-

takdir sebagai amanah dari Allah. Hal

itu sesuai dengan kutipan di bawah ini:

Aku merutuki diri sendiri.

Menyesali semua yang kuputuskan

dengan egoku sendiri tanpa

melibatkan mas Rangga. Aku

merunut-runut lagi semua

permasalahan-permasalahan yang

mendera Heute ist Wunderbar,

hingga detik aku berada di atas bus.

Selama kita masih mendekap iman

rapat-rapat dalam sukma, harus

kukatakan pada masalah sebesar dan

seberat ini: “Wahai masalah berat

dan besar aku punya Tuhan yang

Mahaberat dan Mahabesar untuk

memukulmu mundur!” (BTLA/

AHK/ AMH: 114)

Kutipan data tersebut menjelaskan

bahwa Hanum sangat menyesali semua

keputusan yang diambil tanpa

melibatkan suaminya

terbaik bagi hidup kita.

(BTLA/AHK/ AMH:184)

Kutipan data tersebut menjelaskan

betapa Hanum sangat mempercayai apa

yang Allah rancang dalam hidupnya

dan Hanum merasa bahwa apa yang dia

rancang dalam hidup tak sebaik dan

sebanding dengan apa yang Allah

rencanakan untuk Hanum sehingga

Hanum merasa tunduk dan menyadari

bahwa dirinya selama ini hanya

menggerutu dengan semua yang telah

menimpanya. Namun, Hanum tetap

merendahkan dirinya dihadapan yang

MahaAgung.

Sebagaimana Hanum menunjukkan

akhlak baiknya dalam membela

junjunganganya yaitu Nabi Muhammad

SAW. Hal itu sesuai dengan kutipan di

bawah ini:

Aku mendelik tak terima karena

junjunganku, Nabi Muhammad

SAW dibuatkan patung di relief

neoklasik pada dinding supreme

court atau mahkamah agung

Amerika Serikat. Nabi Muhammad

SAW. Memegang buku tebal yang

ku asumsikan Al-Qur‟an, diletakkan

Page 15: Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah ...

110

pagi buta. Namun, Hanum tetap

mendengarkan dan berusaha mencari jalan

keluar atas masalah yang menimpa bos

yang telah memanfaatkannya selama ini.

Kebaikan Hanum kepada sesama tidak

memandang dimana dan siapa orang yang

ditolongnya, baik atau buruk orangnya

Hanum tetap tulus membantu sesamanya.

Hal itu sesuai dengan kutipan di bawah

ini:

Katakan pepadanya, setiap hari dia

harus tidur lebih awal. Lalu saat

sepertiga malam, dia harus bangun

minta dirinya mencuci muka. Lalu

membuka tirai jendela kamarnya dan

pandanglah malam yang penuh bintang

dan sorot bulan. Tudukkan kepalanya

dan resapi apa kesalahan yang selama

ini telah dia lakukan dalam hidupnya,

dan katakan

melalui sebuah keyakinan dan keimanan

Hanum kepada Allah. Hanum adalah

orang yang selalu percaya kepada

kebesaran dan kekuasaan Allah.

Nilai-nilai Islam berupa syari‟ah tokoh

Hanum dalam novel Bulan Terbelah di

Langit Amerika Karya Hanum Salsabila

Rais dan Rangga Almahendra,

dicerminkan dengan ketaatan Hanum

kepada Allah. Hanum adalah orang yang

taat beribadah kepada Allah, bukan hanya

itu Hanum juga rajin berdoa mengerjakan

shalat dan menutup aurat.

Nilai-nilai Islam berupa akhlak tokoh

Hanum dalam novel Bulan Terbelah di

Langit Amerika Karya Hanum Salsabila

Rais dan Rangga Almahendra, yaitu

merupakan tokoh yang selalu bersifat

amanah. Selain itu Hanum juga orang

yang berakhlak baik dengan sesama serta

suka menolong sesama tak perduli muslim

atau nonmuslim.

Berdasarkan simpulan, maka peneliti

dapat menyarankan hal-hal sebagai

berikut.

Bagi pembaca agar dapat mengetahui

secara khusus dan mengetahui kajian

menyeluruh mengenai nilai-nilai Islam

dalam novel Bulan Terbelah di Langit

Amerika Karya Hanum Salsabila Rais dan

di tengah diapit beberapa tokoh

besar sejarah dunia. (BTLA/ AHK/

AMH:206)

Kutipan data tersebut menggambarkan

akhlak Hanum yang ditunnjukkan

dengan kemurkaan hatinya ketika

melihat Nabi junjungannya di buatkan

patung di salah saru relief di

mahkamah agung Amerika, seolah-olah

menunjukan penghinaan kepada Islam.

Sifat amanah yang Hanum tunjukkan

juga dapat dilihat ketika dia sedang

menjelaskan kebenaran Islam kepada

sahanatnya. Hal itu sesuai dengan

kutipan di bawah ini:

Buanglah jauh-jauh rasa ragu dan

tidak percaya diri itu. Tak berharga

rasanya menawar kejahatan orang-

orang yang telah mengatas namakan

Islam ketika menabrakkan pesawat

itu dengan rasa cintamu yang

mendalam pada Islam dan negerimu

ini, ucapku mantap. (BTLA/ AHK/

AMH:211)

Kutipan data tersebut menggambarkan

keteguhan akhlak Hanum ketika

menjelaskan tentang kebenaran Islam

„Ampunilah aku, Tuhan, atas segala

perjalan hidup yang tak menyusuri

perintah-Mu jika Engkau

menghendaiku kelak. (BTLA/ AHK/

BDS:42)

Kutipan data tersebut mengambarkan

betapa Hanum tidak memilah-milah

dalam memberi perlolongan baik

kepada sesama muslim atau kepada

nonmuslim yang selalu menghina

agamanya, hal itu dilihat dari cara

Hanum memberikan masukan kepada

Gertrud ketika sedang dilanda masalah

besar mengenai masalah orang tuanya,

Hanum meminta agar ibu Gertrud

bangun tengah malam dan merenungi

kesalahannya yang di lakukan semasa

hidup serta memohon pengampunan

Tuhan. Itulah pertolongan Hanum

kepada orang yang selalu memerintah

Hanum dengan semena-mena.

Kebaikan hati Hanum juga ditunjukkan

ketika dia sedang menasehati

Page 16: Nilai-nilai Islam Tokoh Hanum dalam Novel Bulan Terbelah ...

111

Rangga Almahendra.

Bagi masyarakat umum agar dapat

mempelajari nilai-nilai Islam dalam novel

Bulan Terbelah di Langit Amerika Karya

Hanum Salsabila Rais dan Rangga

Almahendra lebih dalam serta lebih

memotivasi sahabatnya yang seorang

mualaf. Hal itu sesuai dengan kutipan di

bawah ini:

Kaulah muslim sejati Azima. Kaulah,

satu diantara muslim; tak peduli kau

lahir sebagai muslim maupun mualaf.

Tapi kita semua punya kewajiban

memperbaiki wajah Islam yang sudah

tercoreng-moreng ini. Kita akan

menjadi agen muslim yang baik

selamanya. (BTLA/ AHK/ BDS: 178)

Kutipan data tersebut menjelaskan betapa

Hanum memiliki akhlak baik kepada

sesamanya, dia menjelaskan kepada

sahabatnya yang seorang mualaf bahwa

sebagai seorang muslimah diwajibkan

untuk mudah dan terus memperbaiki

wajah Islam.

Bagi peneliti lain agar menjadi bahan

pertimbangan dan referensi bagi para

peneliti yang ingin mengadakan penelitian.

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan deskripsi hasil penelitian

dan pembahasan, dapat disimpulkan

bahwa Nilai-nilai Islam berupa aqidah

tokoh Hanum dalam novel Bulan Terbelah

di Langit Amerika Karya Hanum Salsabila

Rais dan Rangga Almahendra, di

cerminkan menjadi tercemar seperti saat

ini, serta memberi motifasi dan

meyakinkan temannya Azima bahwa

dirinya adalah seorang muslim sejati.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad, Daud. 2013. Hukum

Islam. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persaba Cipto,

bambang. 1999. Bebek Dungu

Presiden Profesional atau

Politik Dinasti. Yogyakarta:

Bigraf Publishing.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur

Penelitian. Yogyakarta: PT

Rineka CiptaNurgiantoro,

Burhan. 2009. Teori

Pengkajian Fiksi.

Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press

Rais, Hanum, Salsabila. &

Almahendra, Rangga. 2014.

Bulan Terbelah di Langit

Amerika. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama

Shihab, M, Quraisy. 2007.Secercah

Harapan Ilahi. Bandung: PT.

Mizan pustaka Anggota

IKAPI.

Siswanto, Wahyudi . 2008. Pengantar

Teori Sastra. Jakarta: Penerbit

PT Grasindo