Niko Dimulai KKPPU Incar PT Algae dan Kadis KKPPPU Incar...

1

Transcript of Niko Dimulai KKPPU Incar PT Algae dan Kadis KKPPPU Incar...

Page 1: Niko Dimulai KKPPU Incar PT Algae dan Kadis KKPPPU Incar ...bigcms.bisnis.com/file-data/1/1405/0502bd29_Des15...izin usaha,” pungkasnya. Dia menambahkan pihaknya be lum dapat memerinci

Deliana Pradhita Sari [email protected]

Perusahaan milik pemerintah dae rah setempat, PT Algae Sum-ba Timur Lestari (terlapor I) pun diajukan ke persidangan. Tak hanya itu, komisioner pe ru sa ha an yang juga Kepala Dinas Ke lautan dan Perikanan Sumba Ti mur Makson kini jadi terlapor II.

Perusahaan yang kerap di sing-kat dengan PT ATSIL ini me-ngusai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal ko mo-di tas rumput laut di Waingapu, Sum ba Timur, Nusa Tenggara Timur.

Ketua KPPU Syarkawi Rauf mengatakan pihaknya meng ge-lar Sidang Pemeriksaan Penda-hu luan Perkara dengan agen da penyampaian Laporan Du ga an Pelanggaran (LDP) oleh Inves ti-ga tor KPPU.

Namun sidang yang baru per-tama kali digelar ini harus di tun -da karena ketidakhadiran pi hak terlapor yaitu PT ATSIL dan ko-

mi sioner perusahaan, Mak son.“Sidang kami tunda minggu

de pan pada Jumat (11/3). Sidang akan kami gelar di NTT [Nusa Teng gara Timur]. Kami akan ter-bang ke sana,” katanya saat di te-mui Bisnis, Rabu (2/3).

Dia menerangkan langkah ter-s e but dilakukan agar terlapor ti dak mangkir dari penggilan KPPU. Pasalnya, tindakan pi hak terlapor telah merugikan ma sya-ra kat dan pelaku usaha di Sum-ba Timur.

Praktik Monopsoni komoditas rum put laut, sebutnya, me ru pa-kan kasus pertama yang terjadi di Indonesia. Sebelumnya, KPPU

belum pernah menggelar si dang dengan agenda perkara mo nop-so ni rumput laut.

Dia menerangkan praktik ile-gal yang dilakukan oleh badan usa ha milik daerah (BUMD) ini te lah mengeksploitasi petani rum put laut. Pasalnya petani di-pak sa untuk menjual rumput laut ke PT ATSIL. Mereka tidak da pat menjual langsung ke pem-be li lain atau mengekspornya ke luar negeri sebelum ditadah oleh PT ATSIL.

Dengan kata lain, PT ATSIL me ru pakan pengepul dari semua stok rumput laut petani di Sumba Timur dan membelinya dengan har ga yang sangat murah.

Ditemui terpisah, investi ga tor KPPU Helmi Nurjamil menye but-kan praktik monopsoni ini ber ja-lan sejak 2014. Pasalnya. PT ATSIL merupakan pabrik baru di Sum ba Timur yang berdiri pada 2012.

“Ini perusahaan baru ta pi sudah bisa melakukan mo nop-so ni. Ini aneh. Setelah ditelisik ada Kepala Dinas Kelautan dan Per i kan an Sumba Timur di bela-kang layar,” ujarnya.

Sebagai catatan, PT ATSIL me-ru pa kan BUMD yang 98,4% sahamnya dikuasai oleh peme rin-tah daerah. Sisanya dimiliki oleh empat orang dari pihak swas-ta, salah satunya adalah Mak-son, Kepala Dinas KKP. Mak son memiliki saham sebesar 0,4%.

Kepala Dinas KKP, lanjut dia, ber peran membuat kebijakan. Isi

da ri beleidnya yaitu bagi setiap pe-la ku usaha rumput laut di Sumba Timur yang melakukan tran sak-si jual beli ke luar daerah ha rus lewat satu pintu, yaitu PT ATSIL.

Hal ini dinilai mengahambat ak ses penjual petani rumput laut. Padahal sebelumnya, petani da pat memasarkan rumput laut ke beberapa daerah di Indonesia khu susnya ke Semarang. Bah-kan, petani juga mengekspor pro duk nya hingga ke China.

Produk rumput laut Sumba Ti mur terkenal memiliki kualitas ba gus untuk bahan baku in-dus tri makanan dan minuman (mamin) dan industri kosmetik.

Sayangnya, setelah kebijakan da ri kepala dinas tercetus, petani bah kan tidak mendapatkan in-for masi terkini perihal harga rum put laut di pasar. Pasalnya, har ga ditentukan sepenuhnya oleh PT ATSIL.

Helmi menyebutkan terlapor di du ga melanggar Pasal 18 (mo-nop soni) dan Pasal 24 (per se-kong kolan) UU No. 5 Tahun 1999 ten tang Larangan Praktek Mo no-po li dan Persaingan Usaha Ti dak Se hat.

Apabila piihak terlapor ter-buk ti melakukan tindak penye le-weng an, mereka terancam diberi sank si administratif minimal Rp1 miliar dan maksimal Rp25 miliar.

“Jika sifatnya sangat me ru-gi kan masyarakat maka yang pa ling buruk adalah pencabutan izin usaha,” pungkasnya.

Dia menambahkan pihaknya be lum dapat memerinci berapa be sar kerugian materi yang di-alami oleh petani rumput laut Sumba Timur. Dia perlu waktu un tuk meneliti lebih lanjut ke NTT.

STOK MELIMPAHSementara itu, Wakil Ketua

Umum Asosiasi Rumput Laut Indo nesia (ARLI) Fattah Maskur me nga ku belum mengetahui ada nya perkara persaingan usaha ti dak sehat yang diperkarakan KPPU.

Meski begitu, terkait dengan du ga an monopsoni rumput laut di Sumba Timur, dia menduga ada yang salah dengan kebijakan pe me rintah daerah. Menurutnya, prak tik kartel dan monopsoni di rum put laut cenderung jarang se kali ditemukan.

“Pasar sih sehat. Kalau enggak se hat itu [karena] regulasinya. Sia pa yang buat regulasi? Pe me-rin tah daerah, kan,” katanya.

Fattah mengklaim stok rumput laut di pasar saat ini melimpah. Se lain itu, harga acuan rumput la ut juga dilempar ke pasar de-ngan rumusan harga rumput laut sebanding dengan harga mi-ni mal beras.

Dia menjelaskan, selama ini pasar rumput laut belum di te mu-kan perang harga. Harga rumput laut cenderung stabil yaitu di ki sar an Rp7.000—Rp8.000 per ki lo gram.

JAKARTA — Komisi Pengawasan Persaingan Usaha menyelisik peran pabrik produksi dan penadah rumput laut di Sumba Timur yang diduga melakukan praktik monopsoni dan

merugikan petani.

Terlapor mangkir dari pemanggilan, sehingga KPPU akan mengadakan sidang di NTT.

Praktik monopsoni rumput laut meru pa-kan kasus pertama di Indonesia.

Kamis, 3 Maret 2016 11H U K U M B I S N I SPROSES PKPU

Tanpa Debitur, Verifikasi Tagihan Niko Dimulai

JAKARTA — Tim pengu-rus PKPU PT Niko Resour-ces memutuskan un tuk melakukan proses ve ri-fikasi tagihan kendati tan pa dihadiri oleh pihak debitur.

Salah satu pengu rus PT Niko Resources Muham-mad Muklas mengatakan pi hak debitur kembali ti -dak menghadiri rapat kre-di tur untuk kedua kalinya. Ter lebih, tenggat waktu pe-nun daan kewajiban pem-ba yaran utang (PKPU) se-la ma 45 hari terus berjalan.

“Menurut saya proses ve-ri fikasi tagihan tetap sah ken dati tanpa diikuti oleh de bitur agar tidak mem-buang waktu percuma,” ka ta Muklas seusai rapat kre di tur, Rabu (2/3).

Keputusan tim pengurus ju ga telah mendapatkan du kung an dari Titiek Tedja ning sih selaku hakim penga was dalam proses re-struk tu ri sasi utang. Apa la-gi, tim pengurus sudah ber-u paya keras untuk meng-ha dir kan pihak debitur.

Pihaknya menjelaskan upa ya yang sudah dila ku-kan yakni berkomunikasi via e-mail dengan holding pe ru sa haan Niko di Kana-da. Holding tersebut menga-ta kan Niko di Indonesia me ru pakan perusahaan en ti tas dari Niko Siprus dan konfirmasi kehadiran di tanya kan kepada peru sa-ha an tersebut.

Tim pengurus juga telah me ngirimkan surat kepada SKK Migas guna mencari ta hu keberadaan pihak Ni ko saat ini. Namun, da lam surat balasannya, SKK Migas menyatakan bah wa hubungannya de-ngan Niko sudah berakhir se iring dengan kontrak ke r ja sama yang telah usai, sehingga sudah tidak me-mi li ki info terbaru soal ke-

be ra daan debitur.

NILAI TAGIHAN Mukhlas melaporkan

jum lah tagihan debitur yang ma suk hingga 1 Febru ari 2016 terdiri dari 12 kreditur dengan total US$65,65 juta atau senilai Rp970,4 miliar.

Kedua belas kreditur ter-se but masuk dalam ka te-go ri konkuren dengan ta-gi han terbesar berasal da ri Schlumberger Group se be-sar US$16,16 juta atau se-ta ra Rp225,20 miliar.

Kreditur dengan tagihan be sar lain, lanjutnya, ber-a sal dari PT Aquaria Ship-ping sebesar US$13,15 ju ta, PT Transamudera Us aha US$9,53 juta, PT Asih Eka Abadi US$8,14 ju ta, dan PT Wintermar US$7,49 juta.

Tim pengurus masih meng ha rapkan iktikad baik de bitur dengan ha dir untuk mem berikan sun ti k an psi-ko logis positif ba gi para kre-di tur melihat be sar nya nilai utang yang di mi liki.

Menurutnya, para kre di -tur akan bersedia mem be-ri kan perpanjangan masa PKPU kepada debitur jika me nun jukkan iktikad baik.

Secara terpisah, kuasa hu kum salah satu kreditur PT Wintermar Norel Mok-min mengatakan per pan-jang an masa PKPU bi sa diberikan guna mem be-ri kan keluasan bagi Niko da lam menyusun proposal.

“Mungkin saja debitur sa at ini tengah menyusun do ku men-dokumen terkait dengan restrukturisasi utang, mengingat ke be ra-da an sejumlah kantor yang ada di luar negeri,” katanya.

Dia juga meminta tim peng urus untuk me mak-si mal kan upaya meng ha-dir kan debitur dalam rapat kreditur. (Rio Sandy Pradana)

MONOPSONI RUMPUT LAUTMONOPSONI RUMPUT LAUT

KPPU Incar PT Algae dan Kadis KKPKPPU Incar PT Algae dan Kadis KKP

Bisnis/Paulus Tandi Bone

pusdok
Typewritten Text
Bisnis Indonesia, 03 Maret 2016
pusdok
Typewritten Text