Hanura Incar Lima Besar Sarat Praktik Korupsi · Hanura Incar Lima Besar KETUA Umum Partai Hati...

1
P ELAKSANAAN pemilihan umum kepala daerah (pemi- lu kada) secara lang- sung selama 2010 masih sarat dengan berbagai modus ko- rupsi. “Hal itu terlihat dari praktik politik uang, pembagian sem- bako, pupuk, jilbab, tabung gas, dan lainnya dalam pelaksanaan pemilu kada 2010 sehingga memengaruhi pemilih,” kata peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Apung Widadi di Jakarta, kemarin. Berdasarkan temuan ICW, berbagai modus ataupun aktor korupsi selama pemilu kada se- cara langsung memperlihatkan korupsi yang semakin tidak terkendali. “Korupsi di pemilu kada masih marak terjadi di berba- gai daerah. Bahkan cenderung semakin tidak terkendalikan. Hal ini karena longgarnya peraturan hukum, penga- wasan yang sangat kurang, dan sanksi yang tidak tegas,” kata Apung. Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Wahidah Suaib mengatakan sejumlah aturan pemilu kada harus diperbaiki untuk peningkatan kualitas ke depan. Aturan yang harus diper- baiki, kata Wahidah, di antara- nya tentang pencalonan kepala daerah, masa dan dana kam- panye. “Bawaslu merekomendasi- kan agar gubernur, bupati, dan wali kota yang akan men- calonkan diri kembali dalam pemilu kada harus mengun- durkan diri dari jabatannya,” katanya dalam acara Cata- tan Akhir Tahun Pengawasan Pilkada 2010. Selama ini, kepala dae- rah yang mengikuti pemilu kada tidak wajib mundur dari jabatannya, cukup dengan menjalani cuti pada masa kampanye. Adapun untuk meminimalisasi penyalahgu- naan jabatan dan penggunaan fasilitas pemerintah, perlu pengaturan tentang larangan dan sanksi pidana. “Larangan dan sanksi pidana itu harus berlaku untuk semua tahapan pemilu, tidak lagi hanya berlaku untuk tahapan kampanye. Fakta penggunaan fasilitas pemerintah dan pe- nyalahgunaan jabatan dapat terjadi pada semua tahapan,” katanya. Berdasarkan data Bawas- lu, selama 2010 terdapat 244 daerah menyelenggarakan pemilu kada yang terdiri dari 7 provinsi dan 237 kabupaten/ kota. Pelaksanaan 244 pemilu kada diikuti oleh 1.083 pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, yang terdiri dari 233 pasangan calon perseorang- an dan 850 pasangan yang diajukan parpol atau gabungan parpol. Pengaruhi netralitas Juru bicara Kementerian Da- lam Negeri (Kemendagri) Rey- donnyzar Moenek mengakui sistem pemilu kada secara lang- sung sering berimplikasi pada netralitas birokrasi. “Itu me- nyebabkan netralitas birokrasi di daerah terkotak-kotak,” ujarnya. Berbagai persoalan yang muncul akibat pemilu kada secara langsung seperti mem- perkuat usulan pemilihan gu- bernur oleh DPRD yang diaju- kan Kemendagri. Hal itu telah dimasukkan da- lam draf RUU tentang Pemilu Kada yang diajukan peme- rintah ke DPR. Akan tetapi, pemerintah tetap mengusulkan pemilihan bupati atau wali kota dengan pemilu kada secara langsung. Selain itu, pemerintah me- ngusulkan pemilihan kepala daerah secara tunggal, bukan pasangan. Dengan demikian, wakil kepala daerah cukup diusulkan oleh kepala daerah terpilih. (*/Ant/P-1) dinny@ mediaindonesia.com Pemilu Kada 2010 Sarat Praktik Korupsi Dinny Mutiah Berbagai persoalan muncul akibat pemilu kada secara langsung, seperti korupsi hingga terganggunya netralitas birokrasi. Politik & HAM | 3 SELASA, 21 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA DINAMIKA AAI Gandeng Kejaksaan Agung ASOSIASI Advokat In- donesia (AAI), kemarin, menyambangi Jaksa Agung Basrief Arief untuk menjalin kerja sama pemberantasan mafia hukum. AAI berharap kejaksaan tak segan-segan memproses hukum advokat yang terlibat dalam mafia hukum. “Pemberantasan mafia hu- kum lebih efektif bila ada kerja sama antara jajaran penegak hukum. Advokat dan jaksa sama-sama menjalankan fungsi penegakan hukum. Jadi jangan ada lagi ada advokat atau jaksa yang justru menjadi bagian dari maa hukum,” kata Ketua Umum AAI Humphrey Djemat kepada wartawan di Gedung Kejaksaan Agung, kemarin. Pada kesempatan itu, kedua pihak juga membahas segera dibuatnya memorandum of understanding (MoU) soal protokoler pemeriksaan apabila terjadi benturan antara advokat dan jaksa saat sama-sama menjalankan fungsinya. “MoU ini sangat diperlukan karena advokat juga bekerja sesuai dengan UU Advokat. Jadi ketika terjadi pelanggaran, advokat hendaknya lebih dulu disidangkan menurut kode etik advokat, tidak langsung dipidana begitu saja,” jelasnya. Dalam menanggapi keinginan AAI itu, Basrief menyatakan pihaknya akan menyerahkan kepada AAI jika menyangkut masalah kode etik, dan akan memproses hukum jika menyangkut pelanggaran pidana. (*/P-2) Hanura Incar Lima Besar KETUA Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto mengatakan partainya menargetkan meraih posisi kelima pada Pemilu 2014. “Tahun 2014, target Hanura tak hanya lolos parliamentary threshold, tetapi kalau bisa menyodok ke posisi lima besar,” kata Wiranto usai membuka Rapimnas I Hanura di Jakarta, kemarin. Lebih lanjut ia menjelaskan, sejak awal kelahirannya, Hanura didesain sebagai partai organik yang tumbuh dari bawah. Dengan kader-kader yang mandiri, militan, dan cerdas diyakini akan mampu meningkatkan perolehan suara. “Kita harus melahirkan konsep yang luar biasa untuk meme- nangi pemilu 2014. Konsep yang mampu menjawab, konsep terobosan yang kita buat sendiri,” katanya. Menurutnya, partainya sudah menargetkan konsolidasi internal harus selesai pada 2011. Setelah selesai konsolidasi, partai akan fokus pada pemenangan pemilu. “Yang bisa memenangi pertandingan adalah organisasi yang solid, cerdas, dan dinamis sehingga bisa lakukan terobosan- terobosan,” kata Wiranto. Karena itu, ia meminta para kader Hanura untuk bisa me- nemukan konsep sendiri yang benar-benar baru dan luar biasa. (Ant/P-2) MI/M IRFAN Humphrey Djemat Ketua Umum AAI

Transcript of Hanura Incar Lima Besar Sarat Praktik Korupsi · Hanura Incar Lima Besar KETUA Umum Partai Hati...

Page 1: Hanura Incar Lima Besar Sarat Praktik Korupsi · Hanura Incar Lima Besar KETUA Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto mengatakan partainya menargetkan meraih posisi kelima

PE L A K S A N A A N p e m i l i h a n u m u m kepala daerah (pemi-lu kada) secara lang-

sung selama 2010 masih sarat dengan berbagai modus ko-rupsi.

“Hal itu terlihat dari praktik politik uang, pembagian sem-bako, pupuk, jilbab, tabung gas, dan lainnya dalam pelaksanaan pemilu kada 2010 sehingga memengaruhi pemilih,” kata peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Apung Widadi di Jakarta, kemarin.

Berdasarkan temuan ICW, berbagai modus ataupun aktor korupsi selama pemilu kada se-cara langsung memperlihatkan korupsi yang semakin tidak terkendali.

“Korupsi di pemilu kada masih marak terjadi di berba-gai daerah. Bahkan cenderung semakin tidak terkendalikan. Hal ini karena longgarnya peraturan hukum, penga-wasan yang sangat kurang, dan sanksi yang tidak tegas,” kata Apung.

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Wahidah Suaib mengatakan sejumlah aturan pemilu kada harus diperbaiki untuk peningkatan kualitas ke depan.

Aturan yang harus diper-baiki, kata Wahidah, di antara-nya tentang pencalonan kepala daerah, masa dan dana kam-panye.

“Bawaslu merekomendasi-kan agar gubernur, bupati, dan wali kota yang akan men-calonkan diri kembali dalam pemilu kada harus mengun-durkan diri dari jabatannya,” katanya dalam acara Cata-tan Akhir Tahun Pengawasan Pilkada 2010.

Selama ini, kepala dae-rah yang mengikuti pemilu

kada tidak wajib mundur dari jabatannya, cukup dengan menjalani cuti pada masa kampanye. Adapun untuk meminimalisasi penyalahgu-naan jabatan dan penggunaan fasilitas pemerintah, perlu pengaturan tentang larangan dan sanksi pidana.

“Larangan dan sanksi pidana itu harus berlaku untuk semua

tahapan pemilu, tidak lagi hanya berlaku untuk tahapan kampanye. Fakta penggunaan fasilitas pemerintah dan pe-nyalahgunaan jabatan dapat terjadi pada semua tahapan,” katanya.

Berdasarkan data Bawas-lu, selama 2010 terdapat 244 daerah menyelenggarakan pemilu kada yang terdiri dari

7 provinsi dan 237 kabupaten/kota.

Pelaksanaan 244 pemilu kada diikuti oleh 1.083 pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, yang terdiri dari 233 pasangan calon perseorang-an dan 850 pasangan yang diajukan parpol atau gabungan parpol.

Pengaruhi netralitasJuru bicara Kementerian Da-

lam Negeri (Kemendagri) Rey-donnyzar Moenek me ngakui sistem pemilu kada secara lang-sung sering berim plikasi pada netralitas birokrasi. “Itu me-nyebabkan netralitas birokrasi di daerah terkotak-kotak,” ujarnya.

Berbagai persoalan yang muncul akibat pemilu kada secara langsung seperti mem-perkuat usulan pemilihan gu-bernur oleh DPRD yang diaju-kan Kemendagri.

Hal itu telah dimasukkan da-lam draf RUU tentang Pemilu Kada yang diajukan peme-rintah ke DPR. Akan tetapi, pemerintah tetap mengusulkan pemilihan bupati atau wali kota dengan pemilu kada secara langsung.

Selain itu, pemerintah me-ngusulkan pemilihan kepala daerah secara tunggal, bukan pasangan. Dengan demikian, wakil kepala daerah cukup diusulkan oleh kepala daerah terpilih. (*/Ant/P-1)

[email protected]

Pemilu Kada 2010 Sarat Praktik Korupsi

Dinny Mutiah

Berbagai persoalan muncul akibat pemilu kada secara langsung, seperti korupsi hingga terganggunya netralitas birokrasi.

Politik & HAM | 3 SELASA, 21 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

DINAMIKA

AAI Gandeng Kejaksaan AgungA S O S I A S I A d v o k a t I n -dones ia (AAI) , kemarin , menyambangi Jaksa Agung Basrief Arief untuk menjalin kerja sama pemberantasan mafia hukum. AAI berharap kejaksaan tak segan-segan memproses hukum advokat yang terlibat dalam mafia hukum.

“Pemberantasan mafia hu-kum lebih efektif bila ada kerja sama antara jajaran penegak hukum. Advokat dan jaksa sama-sama menjalankan fungsi penegakan hukum. Jadi jangan ada lagi ada advokat atau jaksa yang justru menjadi bagian dari mafi a hukum,” kata Ketua Umum AAI Humphrey Djemat kepada wartawan di Gedung Kejaksaan Agung, kemarin.

Pada kesempatan itu, kedua pihak juga membahas segera dibuatnya memorandum of understanding (MoU) soal protokoler pemeriksaan apabila terjadi benturan antara advokat dan jaksa saat sama-sama menjalankan fungsinya.

“MoU ini sangat diperlukan karena advokat juga bekerja sesuai dengan UU Advokat. Jadi ketika terjadi pelanggaran, advokat hendaknya lebih dulu disidangkan menurut kode etik advokat, tidak langsung dipidana begitu saja,” jelasnya.

Dalam menanggapi keinginan AAI itu, Basrief menyatakan pihaknya akan menyerahkan kepada AAI jika menyangkut masalah kode etik, dan akan memproses hukum jika menyangkut pelanggaran pidana. (*/P-2)

Hanura Incar Lima BesarKETUA Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto mengatakan partainya menargetkan meraih posisi kelima pada Pemilu 2014.

“Tahun 2014, target Hanura tak hanya lolos parliamentary thres hold, tetapi kalau bisa menyodok ke posisi lima besar,” kata Wiranto usai membuka Rapimnas I Hanura di Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sejak awal kelahirannya, Hanura didesain sebagai partai organik yang tumbuh dari bawah. De ngan kader-kader yang mandiri, militan, dan cerdas diyakini akan mampu meningkatkan perolehan suara.

“Kita harus melahirkan konsep yang luar biasa untuk meme-nangi pemilu 2014. Konsep yang mampu menjawab, konsep terobosan yang kita buat sendiri,” katanya.

Menurutnya, partainya sudah menargetkan konsolidasi internal harus selesai pada 2011. Setelah selesai konsolidasi, partai akan fokus pada pemenangan pemilu.

“Yang bisa memenangi pertandingan adalah organisasi yang solid, cerdas, dan dinamis sehingga bisa lakukan terobosan-terobosan,” kata Wiranto.

Karena itu, ia meminta para kader Hanura untuk bisa me-nemukan konsep sendiri yang benar-benar baru dan luar biasa. (Ant/P-2)

MI/M IRFAN

Humphrey DjematKetua Umum AAI