Nggak Sekadar Ngampus

96
Nggak Sekadar Ngampus! Bambang Q-Anees Edit & Convert: inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Pengantar Penulis ... 11 Kampus Pertama Ke Mana Melangkah? ... 15 Kenapa Harus Kuliari? ... 16 Kampus Kedua Bangun! Matahari Sudah Jauh! ... 29 Di Terminal Bus ... 30 Mau Ke Manan Sih, Kamu? ... 34 Hidup Ibarat Perjalanan ... 36 Bila Nasi Telah Menjadi Basi ... 41 Tidak Ada yang Terlambat ... 44 Mengenali Maksud ... 46 Impian-impian Mahasiswa ... 48 Membuat Komitmen ... 55 Langkah Merumuskan Impian ... 59 Seberapa Jarak Yang Sanggup Kamu Tempuh? ... 62 Ka^nu Perlu Paradigma ... 64 Tujuh Sikap Hebat ... 73 Bertanggung Jawab, Bukan Meminta hak ... 82 Bergaul dengan Orang-Orang Positif ... 85 Jadikan Saat Sekarang yang Membahagiakan ... 87 http://inzomnia.wapka.mobi Koleksi ebook inzomnia

description

http://inzomnia.wapka.mobi

Transcript of Nggak Sekadar Ngampus

Page 1: Nggak Sekadar Ngampus

Nggak Sekadar Ngampus!

Bambang Q-Anees

Edit & Convert: inzomnia

http://inzomnia.wapka.mobi

Pengantar Penulis ... 11

Kampus Pertama

Ke Mana Melangkah? ... 15

Kenapa Harus Kuliari? ... 16

Kampus Kedua

Bangun! Matahari Sudah Jauh! ... 29

Di Terminal Bus ... 30

Mau Ke Manan Sih, Kamu? ... 34

Hidup Ibarat Perjalanan ... 36

Bila Nasi Telah Menjadi Basi ... 41

Tidak Ada yang Terlambat ... 44

Mengenali Maksud ... 46

Impian-impian Mahasiswa ... 48

Membuat Komitmen ... 55

Langkah Merumuskan Impian ... 59

Seberapa Jarak Yang Sanggup Kamu Tempuh? ... 62

Ka^nu Perlu Paradigma ... 64

Tujuh Sikap Hebat ... 73

Bertanggung Jawab, Bukan Meminta hak ... 82

Bergaul dengan Orang-Orang Positif ... 85

Jadikan Saat Sekarang yang Membahagiakan ... 87

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 2: Nggak Sekadar Ngampus

Langkah-Langkah yang Harus Ditempuh ... 88

Bagaimana Bisa Sampai ? ... 90

Kehidupan Bukanlah Geladi Resik ... 90

Tipe-Tipe Penempuh Perjalanan ... 90

Yakinlah akan Sasaran ... 96

Ukur Kemampuan; Medan, dan Kerjakanlah ... 97

Kampus Ketiga

penyusun Peta Perjalanan ... 101

Persiapan Sebelum Bertualang ... 102

Kebiasaanmu, Harimaumu ... 104

Kebiasaan Sama dengan Refleks ... 105

Nashruddin dan Keledai ... 108

Jagalah Tubuhmu ... 113

Kamarmu, Kerajaanmu ... 117

Batas Nyaman ... 120

Raja Boneka dan Kompeni Belanda ... 122

Antara Privasi dan Publik ... 125

Ruang Kuliah adalah Gelanggang Perang ... 129

Thalab itu Bukan Menunggu ... 130

Dosenmu, Tambur yang Menunggu Tabuhan ... 134

Ruang Kuliah Tak Hanya Didalam Kelas ... 137

Gunakanlah Tujuh Topi Berpikir ... 141 Siapakah Temanmu? ... 143

Kamu Ditentukan oleh Temanmu ... 143

Temanmu adalah Modalmu ... 149 Waktu Luang ... 156

Indeks Urgensi ... 158

Jenis-Jenis Pengaturan Waktu ... 162

Kampus Keempat

Adanya Perubahan Rute ... 169

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 3: Nggak Sekadar Ngampus

Cara menangani Perubahan Rute ... 170 Perompak-Perompak Masa Depan

... 171 Rumput Tetangga Terlihat Lebih Indah ... 173

Kepustakaan ... 183

Semoga menjadi pelita di tengah "kegelapan" mahasiswa ....

Pengantar Penulis Menjelma Cahaya

Hal-hal besar tak bisa dicapai oleh mereka yang hanya sanggup

mengikuti kebiasaan dan pendapat umum. -Jack Kerouac, novelis

Lihatlah matahari! Ia memiliki cahaya yang begitu kuat sehingga selain

menerangi dirinya, ia juga menerangi sekitarnya. Setiap manusia dapat

menjadi cahaya bila mengaktifkan seluruh potensinya.

Menjadi mahasiswa adalah saat untuk mengasah diri menjadi cahaya

setahap demi setahap. Mulanya barangkali kamu adalah lilin, yang

mencahayai orang lain sambil mengorbankan dirimu sendiri. Kemudian,

kamu dapat menjadi bulan yang mencahayai orang lain setelah menyerap

cahaya dari matahari (sumber cahaya). Secara perlahan, kamu akan

menjadi matahari bila kamu sudah menghasilkan cahaya sendiri dan mau

berbagi dengan orang lain.

Menjadi cahaya dapat menjadi tujuan dari semua perjalanan

perkuliahan. Kamu tidak bisa hanya bercita-cita untuk kebahagiaan

dirimu sendiri. Kamu harus melibatkan kebahagiaan banyak orang dalam

rencanamu karena kamu tidak pernah bisa lepas

dari banyak orang. Untuk mencapai tujuanmu, kamu membutuhkan

bantuan banyak orang. Agar orang lain dapat membantumu secara lebih

serius, satu-satunya cara adalah memasukkan mereka semua ke dalam

rencana bahagiamu, cita-citamu.

Bersinergi adalah salah satu caranya. Namun, kamu tak akan bisa

melakukan sinergi bila belum me-ngenali dirimu (tujuanmu,

kemampuanmu me-ngatur ruang, mengatur waktu, dan sebagainya).

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 4: Nggak Sekadar Ngampus

Menuju cahaya itulah jawabanmu jika ada yang bertanya tentang

alasanmu kuliah. Menjelma cahaya itulah yang dapat diidamkan oleh

semua orang. Jika kamu berpendapat bahwa belajar itu sungguh repot,

coba bayangkan betapa susahnya sebuah kebodohan.

Separuhnya Lagi...

Menjelma cahaya bukanlah mantra yang hanya dengan membaca, lalu

kamu mendapatkan tuahnya. Buku ini hanyalah penyerta perjalanan

kamu. Mungkin juga, sejenis peta buta mengenai dunia perkuliahan yang

akan kamu hadapi.

Peta tentu saja tak sama dengan kenyataan. Pada peta, kamu melihat

gunung dalam warna hijau tua; pada kenyataannya, gunung tidak

sesederhana itu. Pada peta, jalan hanyalah garis-garis yang memanjang

dan berkelok-kelok; pada kenyataannya, ada banyak mobil yang

melintasi jalan itu dan siap menabrak bila kamu lengah.

Peta hanyalah gambar. Membacanya tak akan bisa mengantarkan kamu

ke tujuan akhir. Dibutuhkan keberanian untuk mengikuti alur yang

ditawarkan peta. Dibutuhkan keberanian untuk tetap berpegang teguh

pada hal-hal yang sungguh penting bagi-mu dalam perjalanan ini.

Peta hanya menyumbangkan separuh dari perjalanan. Separuhnya lagi

ditentukan oleh dirimu sendiri. Bila kamu mau, bergeraklah segera. Jika

tidak mau, ingatlah pada ortumu.

Satu rumus kecil dari buku ini adalah bahwa dalam perjalanan, kamu

akan menemukan seribu masalah, sekaligus juga sejuta peluang

penyelesaian secara tak terduga. Kamu bisa melakukannya, asalkan kamu

mau menganggap perjalanan kuliahmu yakin bisa diraih.

Ketika satu pintu menuju kebahagiaan tertutup, maka pintu lainnya akan

terbuka: tapi sering kali kita melihat pintu yang tertutup itu terlalu

lama sehingga kita tidak melihat pintu lain sudah terbuka bagi kita.

(Helen Keller)

Wasalam!

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 5: Nggak Sekadar Ngampus

KAMPUS PERTAMA

Kenapa Harus Kuliah?

Bagi yang sudah mendaftar menjadi mahasiswa perguruan tinggi

tertentu, bacalah kutipan berikut ini.

Lalu apa gunanya sekolah dan universitas kalau kita akhirnya hanya

memproduksi beo-beo seperti para doktor pertanian yang tidak mampu

membuat "Jambu Indonesia" atau "Durian Indonesia", tetapi hanya

membuat segala hasil-hasil pertanian serba Bangkok? Mengapa orang-

orang berteriak-teriak seperti kebakaran jenggot ketika sejumlah

oknum tak bermoral menjajakan gelar seperti pedagang kaki lima

menjual obat sakit ginjal seharga RplOO,00 di ping-gir jalan? Tidakkah

sekolah dan universitas juga hanya mampu melahirkan sarjana-sarjana,

bahkan belakangan juga doktor, yang bisanya cuma menjiplak karya

orang lain? Bukankah kita telah lama tahu bahwa sebagian sarjana kita

tidak pernah menghasilkan karya tulis serius setelah diwisuda (bahkan

juga para doktor dan profesor hanya sesekali menulis di media cetak

untuk dapat disebut "pakar").

Ya, semua yang ditulis Andrias Harefa ini benar adanya. Kalau begitu,

untuk apa kuliah? Itulah pertanyaan berikutnya yang dapat membuat

panas kupingmu.

Sebagian kita pergi mendaftar ke perguruan tinggi (PT) karena terbawa

arus. Semua teman di bangku SMA daftar kuliah; gengsi, dong, kalau

tidak kuliah. Lalu, mendaftarlah kita ke PT tertentu tanpa tujuan jelas:

yang penting keren dan sama seperti yang lain.

Sebagian ada juga yang mendaftar karena sadar akan pentingnya masa

depan. Mereka sudah menyiapkan sejak bangku SMA: "Mau jadi apa

diriku di masa depan?" Sebagian yang lain lagi, kuliah untuk mencari

jodoh. Jarang sekali yang kuliah dengan tujuan semulia tulisan Romo

Mangun ini, "Manusia pegawai, manusia yang serba bergantung harus

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 6: Nggak Sekadar Ngampus

diubah menjadi manusia swasta. Manusia merdeka. Nah, ini bisa lewat

pendidikan, bisa juga lewat sentuhan-sentuhan lain yang mungkin lebih

ampuh."

Namun sayangnya, ujar Romo Mangun, pendidikan kita juga sudah

tenggelam dalam sistem yang tidak baik. "... Ternyata pendidikan

tenggelam dalam power system. Sekolah bukan tempat menghafal, maka

harus ada counter-education. Kalau tidak, bangsa kita akan terus

merosot menjadi bangsa kuli babu lagi atau panda-panda dalam sirkus.

Jadi, soalnya sekarang adalah bagaimana kita menyusun suatu ma-

syarakat di mana orang-orang kita sungguh menjadi manusia merdeka,

manusia yang tuan-tuan dan puan-puan sejati, "

Nah, lho, ternyata perguruan tinggi yang kamu

masuki bukanlah tempat yang baik bagi persemaian cita-citamu.

Perguruan tinggi yang kini kamu masuki, bisa jadi menyulap kamu

menjadi "kuli babu" atau "panda-panda dalam sirkus".

Kalau sudah begini, apakah kamu harus keluar dari perguruan tinggi?

Nanti dulu, masih ada yang bisa kamu lakukan. Setidaknya, kamu bisa

mengandalkan dirimu sendiri. Itulah yang paling mungkin kamu lakukan.

Kalau memang perguruan tinggimu itu tidak memungkinkan, kamu bisa

mendisiplinkan dirimu sendiri. Jadikan saja kuliahmu itu sebagai

pendorong semangat, misalnya dengan kuliah kamu menyandang predikat

baru: Mahasiswa. Atas gelar mahasiswa itu, kamu bisa berjuang untuk

terus-menerus membuktikan kehebatan menjadi mahasiswa -bukan

hanya demonstrasi turun ke jalan. Lebih dari itu, kamu bisa menempa

diri menjadi apa yang kamu inginkan.

Menjadi mahasiswa berarti menempati posisi tertentu yang berbeda

dari yang sebelumnya. Ada banyak julukan bagi mahasiswa, seperti

"bukan pelajar lagi", agent of social change (agen perubahan sosial),

"tukang demonstrasi", dan sebagainya. Sejumlah julukan itu menuntut

tindakan tertentu. Maksudnya, julukan-julukan itu "memaksa" kamu

untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.

Marilah kita lihat kondisi mahasiswa!

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 7: Nggak Sekadar Ngampus

Pertama, mahasiswa adalah manusia yang memiliki waktu luang dan

kesempatan besar. Bayangkan, saat yang lain sibuk mencari uang;

kamu sibuk bolak-balik kampus. Waktu kuliahmu hanya 24 SKS dalam 6

bulan.

Mari kita hitung kelebihan waktu luangmu. Jika 1 SKS sama dengan 45

menit dikali 8 pertemuan, 2 SKS dalam 6 bulan sama dengan 90 menit

dikali 16 pertemuan; hasilnya 1.440 menit atau 24 jam untuk 1 mata

kuliah dengan 2 SKS. Artinya, 12 mata ku-liah per semester sama

dengan 288 jam atau 12 hari penuh. Jika dalam 6 bulan ada 180 hari,

berarti ada sisa 168 hari lagi.

Selama kuliah, untuk belajar di dalam kelas, ternyata kamu hanya

menghabiskan waktu 12 hari (atau kalau malam tak dihitung, hanya 24

hari). Sisanya, kamu gunakan, misalnya untuk mengerjakan tugas. Jika

mengerjakan tugas dengan jumlah jam yang sama, yaitu 90 menit x 16

(1.440 menit); artinya setiap jam untuk mata kuliah di dalam kelas, kamu

imbangi dengan jumlah jam yang sama untuk belajar di luar kelas. Jadi,

setiap 6 bulannya, kamu menghabiskan waktu 48 hari. Sisanya buat apa?

Lihatlah, kamu memiliki waktu luang lebih banyak ketimbang siapa pun di

dunia ini, tentu saja jangan membandingkannya dengan para

pengangguran.

Waktu luang yang sedemikian banyak tentu dapat kamu gunakan untuk

banyak hal, terserah kamu. Hanya saja, akan merugikan bila tidak kamu

gunakan untuk kebaikan dirimu sendiri, untuk masa depanmu sendiri.

Akan sangat rugi bila kamu membuang sisa hari-harimu itu untuk hal-hal

yang

membuat kamu menyesal di hari kemudian. Maka, bandingkanlah dengan

waktu luang yang dimiliki orang lain, yang terpaksa mengurangi waktu

tidur mereka untuk mengerjakan suatu hal. Bersyukurlah bahwa kamu

menerima kemewahan-memiliki waktu luang yang begitu banyak-lima

bulan, Bo! Tinggal bagaimana kamu menggunakannya.

Waktu luangmu, yang sekitar 5 bulan itu, dapat kamu gunakan untuk

banyak hal. Dalam waktu yang panjang, sesuatu bisa berubah menjadi

apa saja. Benih padi yang disebar pada sawah sistem tadah hujan,

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 8: Nggak Sekadar Ngampus

selama 6 bulan, sudah menghasilkan banyak rumpun padi yang siap

dipanen berton-ton. Bila disamakan dengan benih padi, selama 6 bulan,

seharusnya kamu sudah siap dipanen dan memiliki harga serta

memberikan sumbangan bagi ibu bapakmu, juga bagi masyarakat di

sekitarmu. Maka, gunakan waktu luangmu untuk hal-hal yang

bermanfaat.

Kedua, kamu adalah manusia dan manusia adalah makhluk paling ajaib di

jagat raya ini. Mari, kita baca tulisan Mullashadra, filsuf Muslim!

Setiap kali aku merenungi ayat-ayat berikut, Dan sesungguhnya Kami

telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.

Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam

tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal

darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan

segumpal daging itu Kami

jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan

daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka,

Mahasuci Allah, Pencipta yang Paling Baik (QS Al-Mu'minun [23]: 12-14).

Aku terilhami oleh ekspresi ayat-ayat itu yang mengisyaratkan bahwa

objek-objek tersebut telah dijadikan ciptaan yang lain. Jadi, ayat-ayat

itu tidak mengatakan bahwa ada sesuatu yang lain yang didatangkan dari

luar objek-objek tersebut, tapi bahwa objek-objek itu sendirilah yang

diciptakan-Nya sebagai sesuatu yang lain.":

Berdasarkan Al-Quran, ternyata kita adalah makhluk yang ajaib. Kita ini

ternyata berada dalam perubahan terus-menerus. Mulanya kita ini

segumpal, dari segumpal darah itu "mengembang" menjadi segumpal

daging, mengembang lagi menjadi tulang belulang, mengembang lagi

tulang belulang itu terbungkus daging, lalu jadilah tubuh kita seperti

ketika kita dilahirkan.

Semuanya terjadi dalam diri, tak ada tambahan dari pihak lain (kecuali

Allah). Kita ternyata adalah perjalanan panjang dalam perkembangan

yang terus-menerus dan dalam perkembangan itu, kita terus-menerus

menyempurnakan wujud kita dari dalam. Kita bergerak dari dalam diri

dan akan terus berkembang ke arah penyempurnaan yang tak terhingga.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 9: Nggak Sekadar Ngampus

Tentu saja, pengembangan fisik sudah selesai sampai di sini. Tubuh kita

tak akan lagi berubah menjadi sesuatu yang lain. Yang akan terus

mengembang adalah diri ini: kesadaran kita yang saat ini kerap merasa

minder, iri, dan tak percaya diri. Jadi, rasa tak pede itu akan berubah

menjadi percaya diri, rasa susah akan berubah menjadi bahagia, karena

kata Mullashadra, "Al-nafs jismaniyyah al-huduts ruhaniyyah al-baqa

(jiwa bermula secara material dan berkelanggengan secara spiritual)."

Diri kamu itu adalah jiwa murni yang saat ini masih tergadai oleh

kebiasaan banyak orang. Jiwa kamu harus dimurnikan melalui

pengetahuan,

pencerahan, dan arah bagaimana mesti mewujudkan diri itu-sehingga

kamu akan mengalami perubahan sesuai dengan pengetahuan yang kamu

dapatkan.

Jadi, mengapa kamu kuliah? Mungkin, jawabannya adalah karena kamu

harus menjadi manusia.

Biar kamu tambah yakin sebagai manusianya dan kuliahmu tidak sia-sia,

bacalah surat dari Cyborg. Kamu bisa memahami tujuan kamu kuliah dan

hidup dari surat ini.

Surat dari Cyborg

Hai, manusia, apa kabar?

Masih malas juga? Masih saling menyalahkan satu sama lain dan tawuran.

Ah, dasar, manusia sejak dulu masih juga berkelahi satu sama lain.

Padahal, semenjak awal, manusia sudah disindir oleh para malaikat,

"Akankah Engkau, Allah, menjadikan manusia sebagai khalifah? Makhluk

yang akan membuat kerusakan di muka bumi?" Tapi, kalian memang tak

pernah membaca kitab suci, sih; jadinya tidak tahu informasi. Kalaupun

tahu informasi, kalian tidak bisa mengorganisasikannya dengan baik,

mengaturnya menjadi simpulan, dan dari simpulan itu menjadi pendorong

tindakan tertentu.

Rupanya, telinga kalian sudah teramat tebal dan kebal informasi. Ini

menguntungkan buat kami, kaum Cyborg. Kami memang berencana akan

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 10: Nggak Sekadar Ngampus

menguasai bumi. Sekarang, secara perlahan, kami sudah menguasai

beberapa hal. Tentu saja karena kami memiliki kecerdasan yang luar

biasa. Mulanya, kami dibuat oleh manusia dengan meniru bagaimana

kalian berpikir. Kemudian, kami sendiri diam-diam mengembangkannya.

Mulanya, keisengan manusia menciptakan robot tanpa pengendali,

kemudian kami akan memberontak dan menguasai manusia pencipta kami.

Salah satu tantangannya, surat ini kami kirimkan. Ini sengaja kami

lakukan agar begitu kami

menyerang, kalian sudah menyiapkan pertempuran yang dahsyat. Kami

tak suka kalian menyerah secara sukarela. Kami ingin kalian melawan

sampai titik darah penghabisan, sebagaimana kami juga akan melawan

kalian sampai lembar kabel dan microchip terakhir. Nah, agar permainan

kita di depan lebih menarik, ini kukabarkan rahasia kecerdasan kami.

Berpikir menurut para filsuf adalah bagaimana menerima dan mengolah

informasi. Kami memiliki kemampuan untuk itu semua karena kami sudah

bisa memersepsi, mengategorikan, menggunakan informasi demi tujuan

dan sasaran, dan kami juga memiliki mentalitas tertentu. Jadi, kami

akan datang kepada kalian bukan sebagai besi atau mesin. Kami bisa

bergerak sendiri, tidak lagi bergantung pada sakelar listrik.

Bagaimana bisa terjadi? Begini detailnya: Begitu kami bertemu dengan

kalian, alat persepsi kami akan aktif. Persepsi mengidentifikasi situasi

yang kami temukan. Kami memotret semua yang tampak dan

memahaminya sebagai apa. Setelah itu, kami mengategorikannya,

memilah, dan menilai apa-apa yang kami temukan. Misalnya, ketika kami

ketemu kamu, langsung ada usaha pengategorian yaitu dengan cara

mengajukan

pertanyaan-pertanyaan.

Siapa ini? Oh ... manusia, bukan batu.

Manusia jenis apa? Oh ... mahasiswa, bukan rakyat biasa.

Berbahaya atau tidak berbahaya? Hmmm ...

kayaknya tidak, tuh, soalnya malas dan gampang dipengaruhi.

Setelah kami kategorikan jenis apa yang kami temukan, informasi itu

kami gunakan sesuai dengan hasrat dan keyakinan kami. Kami memang

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 11: Nggak Sekadar Ngampus

berhasrat untuk menguasai bumi dan menjadikan manusia sebagai budak.

Oh ... alangkah nikmat balas dendam pada manusia yang selama ini

menganggap kami sebagai seonggok besi. Itulah hasrat atau tujuan kami.

Kami juga punya keyakinan bahwa bila melakukan ini dan itu, sesuatu

akan terjadi. Jelasnya, bila kami mengalahkan kalian para mahasiswa,

kalian pasti akan menyerah dan tunduk sebagai budak. Inilah mentalitas

kami, yaitu hasrat (untuk menguasai dan menjadikan manusia sebagai

budak) dan keyakinan (kalau usaha dengan baik, pastilah terjadi).

Mentalitas ini menjadi pedoman penggunaan informasi yang telah kami

dapatkan lewat persepsi.

Sementara ini, kami belum bergerak serius. Kami baru mengumpulkan

informasi. Sudah ada beberapa hal yang telah kami ketahui bahwa

mahasiswa dianggap sebagai penerus peradaban manusia. Tentu ini ada

benarnya. Bukankah manusia terbatas oleh usia sehingga yang tua akan

segera mati dan kalian yang muda akan menggantikannya.

Namun, ada yang salah dalam anggapan ini, bahwa semua yang muda

dapat otomatis menggantikan yang tua secara baik. Padahal,

diam-diam, kalian bukanlah calon pengganti yang baik. Kalian malas dan

gampang ditipu, gampang dimanipulasi. Lihat saja, bagaimana kalian

benar-benar tanpa pendirian dalam memilih jenis sampo atau deodoran.

Bila iklan teve bilang sampo X meningkatkan pede, kalian pilih sampo X;

kemudian ada lagi iklan sampo Y yang mengatakan bisa meningkatkan

pede plus keberuntungan, kalian segera membuang sampo X dan beralih

pada sampo Y; begitulah seterusnya. Terima kasih, deh, semua itu

menambah informasi kami, bagaimana menghancurkan kalian secara

sistematis dan halus.

Akan tetapi, sekali lagi kami tekankan, kami ingin pertarungan yang luar

biasa. Karena itu, kami kirim surat ini sebagai tantangan. Ayo,

bersiaplah! Kami sudah bersiap dan menyelusup ke dalam dunia kalian,

kecuali bila kalian benar-benar ingin kembali menjadi budak.

Thanks a lot, bye ... bye

Cyborg,

Seksi Informasi Perang

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 12: Nggak Sekadar Ngampus

KAMPUS KEDUA

Di Terminal Bus

Andaikan kamu ada di terminal bus. Kamu berdiri di antara jajaran bus-

bus yang sedang ngetem. Beberapa kondektur sibuk menyapa calon

penumpang, bertanya arah, dan menawarkan busnya agar dinaiki.

Sebagian calon penumpang itu menolak, sebagian lagi berdiri. Kamu ada

di sana, di antara bus-bus itu. Matamu kosong memandang papan nama

yang berjejer di atas bus-bus yang juga diam.

"Mau ke mana, Dek?" Seorang kondektur atau calo menyapamu.

Saat itu, kamu gelagapan, tak membayangkan tiba-tiba ada seseorang

yang menyapamu. Seluruh pandangan matamu runtuh dan kini dialihkan

kepada orang asing itu.

Siapakah dia? pikirmu. Apakah aku mengenalnya? Apakah pada wajahnya

ada yang mirip dengan salah seorang teman, kerabat, atau guruku di

sekolah? Tak ada. Tapi, siapa dia dan mau apa dia berada di dekat-ku?

Saat itu, kamu bertanya-tanya.

"Mau ke mana, Dek? Ke Jakarta atau ke Yogyakarta? Ayo, naik bus

saya, itu yang di sana!"

O ... rupanya orang itu kondektur. Tapi, kamu masih juga diam dan tetap

diam. Padahal, kondektur atau calo itu sudah kesal karena

pertanyaannya tak juga dijawab.

"Budek kali, ya?"

Kamu masih juga diam. Soalnya, kau masih belum memutuskan hendak ke

mana. Kamu tiba-tiba saja ada di terminal bus antarkota antarprovinsi

ini, tanpa niat tanpa rencana. Semuanya terjadi begitu saja.

Suatu pagi, kamu bangun dari tidur dan tiba-tiba saja berada di tengah-

tengah bus yang hendak berangkat ke tujuannya masing-masing. Tiba-

tiba pula, kamu harus menjadi salah seorang penumpang pada salah satu

bus itu.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 13: Nggak Sekadar Ngampus

"Hei ... kalau mau melamun, jangan di sini!" Salah seorang kodektur itu

(entah calo) meneriakimu. Kekesalannya sudah mencapai ubun-ubun

rupanya. Bentakan itu cukup menggema di dadamu. Kamu ketakutan.

Wajahmu mendadak menciut. Seluruh sendimu gemetar tak alang

kepalang. Matamu langsung mencermati bus-bus itu dan berhenti pada

bus yang paling bagus.

"Sa ... sa ... saya mau naik bus itu," katamu sambil berlari menaiki bus

paling menterang yang kebetulan hendak berangkat.

"Ayo, tariiik ...!" Kondektur berteriak.

Bus melaju dan kamu berada di salah satu bangkunya, memandang kaca

jendela dengan tatapan kosong atau penuh ketakutan menyelidik orang

yang tadi membentak. Siapa tahu, ia masih ada dan mengikutimu,

begitulah pikiranmu. Bus terus melaju. Kamu menarik napas lega karena

pastilah si pembentak tadi tertinggal di terminal, menghirup asap busmu

yang lumayan hitam.

Bus melaju kencang. Kamu masih juga belum

paham kenapa tiba-tiba ada di dalamnya. Tetapi, kantukmu tiba-tiba

terbit tanpa terduga. Matamu berat, apalagi AC mobil tidak terlalu

kencang. AC terasa cukup lembut mengusap-usap matamu. Kamu pun

terlelap. Badanmu terguncang-guncang oleh laju bus, tapi kamu diam

saja. Sesekali, bus mengerem mendadak. Meskipun kepalamu terlempar

ke kiri ke kanan kadang-kadang ke depan (ke bagian belakang kursi di

depanmu)kamu masih saja tidur.

"Dek ... Dek ...!" Ada suara yang memanggilmu. Tangan suara itu menjawil

pundakmu. Kamu membuka mata dan sekali lagi kamu kaget. Ternyata,

kamu ada di dalam bus. Di hadapanmu, berdiri seorang lelaki dengan

karcis di tangan. Lagi-lagi, kamu harus berhadapan dengan kondektur.

"Mau ke mana, Dek?" Pertanyaan ini lagi yang harus kamu dengar. "Mau

ke mana?" Kondektur itu mengulanginya.

Kamu tak bisa menjawab pertanyaan yang satu ini. Sejak tadi,

pertanyaan ini susah kamu temukan jawabannya. Tadi, kamu bisa

menemukan jawaban karena harus menghindar dari ancaman. Kini, kamu

tak bisa menunjuk benda lain karena berada di dalam bus. Jadi, tak bisa

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 14: Nggak Sekadar Ngampus

kamu bilang, "Mau ke kursi samping." Kalaupun menjawab itu, kamu tetap

dikejar pertanyaan yang sama, "Mau ke mana, Dek?"

Kamu gelagapan. Kamu harus segera menjawab agar kondektur bisa

menentukan harga pas yang harus kamu bayar. "Memangnya, bus ini mau

ke mana?" Akhirnya, kamu temukan juga jawaban yang

dapat memperlambat waktu. Tapi, terus terang, jawaban ini membuat

kondektur itu kaget. Dalam kepalanya berputar suara, Gendeng banget!

Kok, malah balik bertanya?

"Bus ini hendak ke Jawa!"

"Mak!"

Kamu langsung berdiri. Kamu tak mengira bahwa bus ini akan

membawamu ke Jawa. Itu tujuan yang terlalu jauh dari rumahmu. Kamu

tak siap untuk hidup di Jawa. Bahasa, tradisi, dan lagian, apa pula yang

hendak kamu lakukan di sana.

"Nggak, saya nggak mau ke Jawa .... Bisakah saya turun di sini?"

Huuuh ... jawabanmu pertanyaan melulu. Lihat, deh, kondektur itu

melotot.

"Ini jalan tol, Bung! Kamu tak bisa sembarangan turun. Lagian, kamu

sudah naik bus ini tiga perempat perjalanan. Setengah jam lagi, kamu

juga sudah sampai .... Ayo, bayar! Saya nggak mau tahu!"

Kamu terpaksa mengeluarkan uang. Untung di dompetmu ada sejumlah

uang. Coba kalau tak ada, niscaya kamu akan digebuki oleh kondektur

melotot itu.

Kondektur berlalu dan kamu termangu.

Setengah jam lagi aku akan sampai di Jawa dan aku akan turun dari bus

ini di terminal yang tak kukenali sedikit pun, begitulah pikiranmu

berbicara. Sementara itu, uang di dompetmu sudah habis. Semuanya

telah kamu berikan buat ongkos. Bagaimana aku bisa kembali lagi? Apa

yang harus

kulakukan di terminal itu ? Bus terus melaju. Kamu termangu.

Mau ke Mana, Sih, Kamu?

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 15: Nggak Sekadar Ngampus

Situasimu sekarang ini persis seperti cerita tadi. Tiba-tiba, kamu tamat

SMA. Tanpa sadar, kamu menerima ijazah terburuk sepanjang sejarah

peradaban manusia. Tiba-tiba pula, kamu harus segera mendaftarkan

diri ke perguruan tinggi.

Sebenarnya, kamu tak mau mendaftar untuk sekolah lagi. Tapi, semua

teman di kelasmu ribut membicarakan perguruan tinggi tertentu, belum

lagi ibu bapakmu yang memaksa agar kamu jadi dokter atau profesi yang

lainnya. Pokoknya, kamu harus kuliah!

Ke mana?

Tak jelas benar jawabanmu. Semuanya terjadi begitu cepat dan

mendesak. Perasaan, baru kemarin kamu mendaftar masuk SMA ini,

main basket, dan bergabung dengan cewek-cowok teman termanis

sekolahmu.

Kenapa semuanya cepat berakhir dan harus berujung pada "pemaksaan":

harus kuliah dan meninggalkan kota kelahiran? Kenapa? Tak ada yang

menjawab kebimbanganmu itu karena semua temanmu sedang sibuk

memilih kota mana dan PT mana yang akan mereka masuki. Sementara,

ibu bapakmu siap dengan bentakan dan ancamannya,

"Pokoknya harus! Kalau tidak ...!"

Akhirnya, kamu menuruti bentakan ibu bapakmu itu untuk masuk PT

tertentu tanpa sadar akan tujuan-nya.

"Mau ke mana, sih?"

"Kuliah!" Kamu bisa menjawabnya dengan satu kata ini. Tapi, kuliah

bukanlah tujuan. Kuliah adalah jenis aktivitas yang sama dengan

"sekolah", "makan", "bersantai", dan seterusnya. Jadi, "kuliah" tak bisa

dijadikan jawaban untuk pertanyaan, "Mau ke mana?"

Nah, sebelum terlambat, sebelum perjalananmu berakhir, lebih baik

segera rumuskan tujuanmu kuliah. Kalau sudah telat, bisa berabe. Kamu

yang telat sadar akan celaka. Kamu akan terlempar di terminal

pemberhentian sana tanpa kejelasan kemampuan, tanpa kejelasan tujuan

lanjutan.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 16: Nggak Sekadar Ngampus

Begitu juga dengan kuliahmu. Setelah kuliah, kamu mau ngapain?

Padahal, ibu bapakmu sudah menjual segala macam harta warisannya

biar kamu menjadi sarjana yang memakmurkan kehidupan mereka

nantinya.

"Mau ke mana, sih, Dek?" Segeralah kamu jawab pertanyaan ini!

Hidup Ibarat Perjalanan

Ya, hidup itu seperti perjalanan. Ada titik berangkat, ada proses

menuju, lalu ada titik pemberhentian. Kuliah juga seperti itu. Awalnya

kamu mendaftar, lalu kuliah dan kuliah. Tak terasa, kamu harus KKN

atau PKL dan terakhir harus membuat skripsi. Kemudian ... mau tidak

mau, kamu harus segera angkat kaki dari kampus.

Bedanya, kalau dalam perjalanan menuju titik tertentu, pencapaianmu ke

titik tujuan adalah satu-satunya tujuan. Sampai ke sana sudah

merupakan satu-satunya prestasi.

Ada orang yang sampai naik ke puncak Everest, ada yang ke puncak

Mahameru, mencapai titik puncak itu saja sudah prestasi. Namun, kalau

kuliah, setelah kamu sampai puncak perjalanan, prestasinya tak cuma

sampai pada titik puncak. Setelah di titik puncak sana, ada ibu bapakmu

dengan mata memelas memintamu berguna. Kamu diminta menjadi agent

of social change (agen perubah masyarakat) atau agent of family

change (agen perubah keluargamu). Jadi, ada dua tahap keberhasilan

yang harus kamu canangkan begitu menginjak gerbang kampus.

So, kenapa juga tidak direncanakan seperti kalau kamu mau pergi ke

tempat yang jauh. Maksudnya, cobalah membuat rencana: mana titik

mulanya dan apa titik akhir yang hendak kamu capai, kemudian

bagaimana kamu bergerak dari titik awal itu ke titik akhir.

Titik akhir atau tujuan kuliahmu ternyata ada dua, yang satu

menyelesaikan seluruh proses perkuliahan; yang satu lagi, kamu harus

bisa menjadi agen perubahan. Ya ... perubah ekonomi keluarga, perubah

kesadaran masyarakat, perubah

dan perubah yang lain.

Berat juga, dong?

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 17: Nggak Sekadar Ngampus

Hidup ini memang tidak mudah. Kalau merasa berat, pasti kamu berniat

untuk lari. Lari saja kalau bisa. Karena di mana pun kamu hidup, kamu

akan tetap dimuati oleh beban-beban dan tanggung jawab yang sama.

Coba saja!

Alternatif lain, misalnya, kamu mau bunuh diri?

Bunuh diri saja kalau berani sebab di kubur sana akan ada siksa kubur

yang menunggu erangan dan teriak-anmu belum lagi di neraka sana. Jadi,

majulah terus! Selesaikan tugasmu! Karena sudah kadung menjadi

manusia, buktikanlah bahwa kamu memang manusia.

Untuk bisa menjadi perubah, kamu harus terlebih dahulu berubah.

Hanya yang bergerak yang bisa menggerakkan sesuatu. Batu diam bisa

bergeser karena ada dorongan tenaga kamu yang memaksanya bergerak.

Kamu bisa menjadi perubah kalau kamu sudah terlebih dahulu mengubah

diri dari pasif menuju aktif. Siapkan tenagamu untuk menggerakkan

banyak hal!

Bila Nasi Telah Menjadi Basi

Segera siapkan, mumpung kamu masih semester awal, mumpung virus

kebebasan dan virus akal budi belum menguasai otakmu. Asal tahu saja,

di kehidupan kampus, ada banyak virus yang bisa mengubah kamu dari

kondisimu sekarang.

Misalnya, mulanya kamu begitu alim, tertutup, dan malu-malu. Kemudian,

kamu melihat ada banyak temanmu yang kelihatan senang dalam

kebebasan. Kamu ingin mencobanya sekali: asyik juga. Coba lagi, coba

lagi ... kamu ketagihan dan berubahlah kamu dari sikap semula.

Inilah yang dinamakan virus kebebasan. Biasanya, begitu terkena virus

kebebasan, kamu akan mencoba segala hal. Segala yang semula kamu

jauhi karena takut larangan orangtua, akan coba kamu rasakan. Seraya

kamu berubah menjadi urakan, segala dilanggar. Pokoknya, kamu

merayakan kebebasan sebebas-bebasnya.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 18: Nggak Sekadar Ngampus

Hati-hati dengan virus model seperti ini. Bersiaplah! Anggap saja

sekarang kamu sedang melakukan perjalanan panjang menaiki gunung

yang sangat tinggi. Di puncak sana, ada harta karun yang akan kamu

persembahkan buat orangtua dan saudara. Jangan tunda waktu lagi,

sebelum terlambat. Kamu harus segera mempersiapkan peta perjalanan

(biar arahnya jelas), kompas (biar kenal arah mata angin), tekad, dan

segala keterampilan.

Peta adalah gambaran perjalanan yang akan kamu lalui, dari titik

berangkat menuju titik akhir. Me-

lalui peta ini, kamu bisa menyusun tahapan-tahapan apa yang akan kamu

lalui dan apa yang harus kamu dapatkan pada titik-titik tahapan itu. Peta

saja tak bakal cukup, kamu juga membutuhkan kompas.

Kompas adalah penunjuk arah. Seperti sebuah petualangan, kamu

membutuhkan peta dan kompas. Kadang-kadang, kamu merasa sudah

berada pada jalan yang benar, sesuai dengan petunjuk peta. Namun,

tanpa merujuk pada arah mata angin yang benar, bisa jadi perjalananmu

itu justru mundur ke titik awal.

Kompas yang dimaksudkan adalah prinsip-prinsip dasar yang menjadi

pengingat bila kamu melenceng. Prinsip itu misalnya, "Saya tak mau

hanya menjadi pengekor!" Melalui prinsip ini, kamu selalu diingatkan

ketika dalam perjalanan kamu terjebak untuk menjadi peniru seniormu.

Seraya kamu segera merumuskan diri, bagaimana caranya bisa

melepaskan diri dari bayang-bayang seniormu.

Tekad. Peta dan kompas teramat penting bagi perjalanan, tetapi yang

lebih penting adalah tekadmu untuk melakukan perjalanan. Peta bisa

saja sudah kamu susun dengan bagus, kompas (prinsip) juga sudah kamu

tentukan dengan tepat; tapi bila kamu malas-malasan, semuanya tinggal

cerita. So, kuatkanlah tekadmu!

Setelah peta, kompas, dan tekad; kini kamu membutuhkan keterampilan

melakukan perjalanan. Keterampilan menentukan, apakah kamu bisa

menempuh perjalanan atau tidak. Keterampilan adalah cara kamu

melakukan perjalanan. Tentu

tidak langsung hebat, tetapi kamu bisa mengasahnya sambil jalan.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 19: Nggak Sekadar Ngampus

Segeralah buat petamu, sebelum nasi menjadi basi. Kalau nasi berubah

jadi bubur, sih, masih enak; tinggal kasih serpihan daging ayam, telur,

dan bawang. Kamu bisa menyantapnya menjadi bubur ayam.

Kalau nasi sudah basi, pastilah nasi itu akan dibuang, lalu menjadi

sampah. Nasi sudah basi itu terjadi ketika semangatmu sudah kendor

dan keberanianmu sudah tumpul. Kalau sudah begini; percaya, deh, kamu

tak bakal bisa melangkah walaupun satu senti. Kamu merasa didesak

oleh banyak hal, mau ke kanan pikiranmu bilang ke kiri; mau ke kiri,

masalah yang di belakang juga belum beres. Makanya, segeralah

bergerak!

Biar mudah merumuskan peta perjalananmu, kamu bisa mengutip petuah

Aa Gym ini.

Mulailah dari diri sendiri Mulailah sekarang juga Mulailah dari yang

sederhana

So, mulailah sekarang juga!

Tak Ada yang Terlambat

Kalau kamu sudah semester tengah, tak mengapa. Maksud saya, tak ada

yang terlambat untuk membuat peta perjalanan. Better late than never,

begitu kata orang Inggris. Mendingan telat daripada terlambat (ini, sih,

sama saja), mending telat daripada tidak sama sekali. Lagi pula, ada

banyak orang besar yang mulainya telat; tapi karena kesungguhannya

yang sangat, dia bisa menyusul orang-orang yang sudah duluan melaju.

Untuk kamu yang telat, ada satu rahasia khusus. Orang-orang yang

sudah di depan duluan, biasanya lupa diri dan merasa lebih hebat

ketimbang kamu. Inilah titik kelemahan mereka. Begitu mereka lupa diri,

mereka jadi tidak terkontrol; saat itulah, kamu bisa menyusulnya

dengan sekali gas: WUUUSSS ... WUUUSSS ....

Orang yang belakangan bergerak mempunyai keuntungan juga. Misalnya,

kamu bisa belajar dari kegagalan orang yang sudah duluan. Kamu bisa

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 20: Nggak Sekadar Ngampus

melihat kelemahan dan kekurangan mereka yang sudah duluan. Atas

dasar pengalaman yang sudah duluan itu, kamu bisa melakukan

perjalanan dengan lebih cermat dan saksama. Sekali lagi, tak ada yang

terlambat. Kalau nasi sudah jadi bubur karena terlalu banyak air dan

telat memadamkan api, kamu bisa menjadikannya bubur ayam.

Bagi yang telat, kalian harus belajar dari Umar bin Khaththab.

Dibandingkan dengan sahabat-sahabat Nabi yang lain, ia termasuk

golongan yang telat. Namun karena kesungguhannya, ia bisa langsung

menjadi sahabat utama Nabi.

Rahasia Umar bin Khaththab adalah bahwa ia merumuskan perjalanannya

dengan kesadaran yang benar-benar sadar, bukan sekadar ikut-ikutan.

Kesadarannya itulah yang membuat ia dapat bergerak cepat.

Oke, tak ada yang terlambat selagi kamu masih bisa bergerak.

MENGENALI MAKSUD

Sekarang saatnya kamu menjawab pertanyaan tadi, yang belum kamu

temukan jawabannya, yaitu pertanyaan, "Mau ke mana, sih, kamu?"

Jawaban pertanyaan ini menentukan apakah kamu bisa sukses dalam

kehidupan ini atau tidak.

Sekali lagi ditekankan, kita semua ini dalam perjalanan. Entah disadari

atau tidak, kita pasti menuju akhir kehidupan ini. Jadi, pertanyaan

sesungguhnya bagi kita semua adalah apakah kita mau memilih tujuan

dan menempuh arah ke sana atau membiarkan diri kita hanyut terbawa

arus-membiarkan orang lain menentukan di mana kita akan berakhir.

Namun, semua itu harus kamu sendiri yang memilih dan menentukan, mau

ke mana?

Ini pertanyaan yang tak mudah. Masalahnya adalah terlalu banyak orang

yang menjalani hidup tanpa tujuan, misalnya dengan ungkapan "Saya,

mah, mengalir saja".

Asal kamu tahu, air itu mengalir bukan tanpa tujuan. Air mengalir

dengan gerak terarah: menuju laut atau menuju langit melalui

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 21: Nggak Sekadar Ngampus

penguapan. Jadi, pada kata "mengalir" ada arah yang dipakai pedoman

oleh air.

Bila hidup tanpa tujuan, kamu akan ditelan oleh tipuan gerak. Seakan-

akan kamu bergerak, melakukan banyak aktivitas, padahal kamu tidak

melakukan apa-apa. Mahasiswa biasanya sangat

sibuk dengan ikut kegiatan ini dan itu, tanpa tujuan yang jelas dan

semuanya itu tidak akan menghasilkan apa-apa.

Ini persis seperti tikus di dalam roda. Ia berlari kencang sampai

berkeringat. Tapi kenyataannya, ia tetap saja berada di tempat yang

sama. Hanya rasa capek dan mata nanar, selebihnya kamu tak dapat apa-

apa. Sialnya, saat kamu menyadari itu, waktu sudah berkurang. Kamu

semakin tua.

Sukses adalah perjalanan. Kamu tak bisa tiba-tiba menjadi sukses

ketika tiba di suatu tempat tertentu tanpa melakukan perjalanan. Untuk

dapat melakukan perjalanan, tentu saja kamu butuh menentukan dulu

titik akhirnya, tujuannya. Perlu diingat, kamu tidak mungkin memenuhi

maksud dan

mengembangkan potensimu bila tidak tahu ke arah mana kamu

seharusnya menuju. Kamu perlu memperjelas tujuanmu kuliah. Dengan

kata lain, kamu perlu menemukan impianmu sendiri.

Impian-impian Mahasiswa

Sebagian mahasiswa hidup tanpa impian. Kuliah hanya sekadar kuliah.

Bagi yang tak punya impian, kehidupannya tampak menyenangkantak ada

kerut di kening, tak ada masalah sama sekali. Pergi kuliah tanpa

persiapan, pulang kuliah pun tanpa beban. Semuanya berjalan begitu

enteng, tanpa ada apa-apa.

Bila termasuk golongan ini, segeralah bayangkan apa jadinya kamu 5

tahun ke depan. Bayangkanlah kamu pulang ke rumah dengan gelar

sarjana dan apa yang dapat kamu buktikan kepada orangtuamu? Kalau

belum juga mempan, bayangkanlah ada banyak anak miskin yang tidak

bisa sekolah sama sekali karena tak ada uang walaupun Rpl.000,00;

sedangkan kamu-untuk kuliah-menghabiskan sekian juta rupiah. Kalau

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 22: Nggak Sekadar Ngampus

masih juga belum mempan, saya yang bingung: memangnya kamu sudah

tidak punya hati nurani?

Sebagian mahasiswa-yang lainnya memiliki impian akan mendapatkan

jodoh seperti kisah Cinderella. Mereka berharap dapat menemukan

pangeran yang sudi mencintai dirinya melalui sepatu yang tertinggal.

Bagi yang pria, mereka ingin

menemukan putri yang ditemani peri penuh mukjizat yang mau menjadi

pasangannya dengan satu kali pertemuan.

Sebagian yang lain kuliah dengan tujuan yang labil. Mereka mungkin

punya idealisme tertentu un-tuk menjadi orang yang berguna bagi nusa

bangsa, agama, dan mertua. Namun, karena tujuannya terlalu lebar,

mereka jadi kerepotan menentukan apa yang harus dilakukannya dan

mana kegiatan ekstra yang harus dimasukinya. Akhirnya, ia mendaftar

menjadi anggota semua ekskul sehingga semua waktunya habis untuk

mengunjungi semua kegiatan ekskul itu.

Sebagian kecil ada juga yang kuliah dengan tujuan atau mimpi yang

begitu kuat. Mereka memiliki tujuan yang jelas dan karenanya

menempuh perjalanan kuliah dengan cara-cara yang efektif dan efisien.

Namun, di tengah mahasiswa lain yang lebih banyak "tanpa-tujuan", yang

sebagian kecil ini bisa saja terbawa arus.

Maka, sebaiknya kamu segera merumuskan impian secara jelas. Tanpa

impian yang jelas, kamu akan seperti zombie (mayat hidup). Dengan

impian tertentu, kamu tahu apa yang mesti kamu korbankan dan apa

yang mesti kamu perjuangkan.

Impian adalah awal dari segalanya. Semua yang kita miliki bermula dari

mimpi, dari keinginan, "Kalau saja saya Tak pernah dibayangkan bahwa

ada manusia tanpa mimpi seperti ini. Maka bermimpilah, rumuskan mana

keinginanmu yang paling kuat. Biar kamu tambah yakin dalam

merumuskan mimpi,

berikut ini adalah uraian mengenai beberapa manfaat mimpi.

- Impian memberi kita arah

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 23: Nggak Sekadar Ngampus

Pernahkah ada orang sukses yang tidak didahului oleh mimpi atau

keinginan? Tak pernah. Kita semua membutuhkan sesuatu yang akan kita

tuju. Apa yang kita tuju, itulah impian. Impian dengan demikian dapat

berfungsi sebagai kompas. Ia memberi kita arah ke mana kita akan

melangkah. Melalui impian itu, kita bisa melangkah dan mengukur

seberapa jauh kemajuan yang telah kita capai, atau seberapa mundur

kita dari impian itu. Tanpa impian, apa yang kita tuju itu mustahil bisa

bergerak.

- Impian meningkatkan potensi

Setelah melangkah dituntun oleh impian, kamu pun akan dikondisikan

untuk meningkatkan potensi-potensi yang dapat mendukung tujuan itu.

Mulanya, mungkin kamu tidak begitu berani melewati tempat gelap.

Namun karena ada keinginan kuat untuk sampai di ujung sana, kamu

mengumpulkan keberanian untuk melewati kuburan gelap. Bila kamu

berhasil, satu potensimu telah muncul, yaitu berani.

Bila kamu merasa tak memiliki potensi apa-apa, cobalah membuat

sebuah mimpi. Melalui mimpi itu, kamu akan terdorong untuk melatih apa

pun yang

mungkin kamu miliki walaupun sebenarnya tak ada seorang pun yang

tanpa potensi. Semuanya sama ciptaan Tuhan yang Adil. Jadi, pastilah

pada semuanya diberikan potensi untuk menjadi seorang manusia yang

hebat

- Impian membantu kita menentukan prioritas

Kalau bermimpi ingin menjadi penyanyi, kamu akan lebih memilih latihan

vokal ketimbang menonton film. Kalau bermimpi menjadi bintang film,

niscaya kamu akan memilih latihan akting ketimbang menonton realiti

gosip di teve.

Ini jelas menunjukkan bahwa melalui mimpi yang kuat, kamu bisa

menentukan pilihan kamu. Jadi, bila kamu begitu plinplan, gampang

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 24: Nggak Sekadar Ngampus

menyerah pada keadaan; itu menandakan bahwa kamu benar-benar hidup

tanpa mimpi.

- Impian itu meramalkan masa depan

Ini sebenarnya sudah jelas. Impian yang kamu upayakan dengan sangat

sungguh-sungguh, niscaya akan menyusun masa depanmu. Masa depan

kamu memang bergantung pada mimpi yang kamu perjuangkan.

Tanpa mimpi, kamu tak akan bisa bergerak. Ini berarti, kamu akan

menetap pada masa sekarang.

Padahal, waktu terus berubah. Orangtua yang selama ini memberi kamu

beasiswa, suatu ketika akan meninggal dunia. Kamu harus hidup

sendirian, menanggung beban hidup dengan cara kamu sendiri. Dalam

situasi seperti ini, apakah kamu akan tetap tidak bermimpi bagi masa

depanmu?

Bila kamu kebingungan menangkap makna mimpi, baiklah akan diperjelas.

Mimpi adalah keinginan yang kuat, niat yang menjadi dasar dari

tindakan, atau tindakan yang terarah.

Niat sendiri dalam bahasa Latin adalah intention atau melenturkan diri

menuju. Kamu ada di sini dan ingin melenturkan diri menuju masa depan

yang kamu tuju, itulah mimpi.

Kamu harus mencoba mulai merumuskan niatmu kuliah. Pertanyaan untuk

kamu adalah mau dilenturkan ke mana dirimu saat ini? Kamulah yang

memilih dan menentukan, apakah kamu mau menjadi seseorang yang

berharga di masa depan atau tidak menjadi apa-apa?

Biasanya, mimpi dihadang oleh pikiran "kemustahilan". Mustahillah kamu

bisa menjadi seperti dia; kamu, kan, dari kampung. Buang jauh-jauh

pikiran seperti ini! Tak ada yang tak mungkin bagi orang yang berusaha.

Ketidakmungkinan adalah perampok impian.

Cara membuat impian sangatlah sederhana. Gunakan imajinasimu, lalu

bayangkanlah dirimu pada lima tahun ke depan: Apa yang sedang kamu

lakukan pada lima tahun ke depan itu? Bagaimana kehidupanmu dan

penghargaan orang terhadap

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 25: Nggak Sekadar Ngampus

kamu? Dari bayangan masa depan itu, kembalilah ke masa sekarang. Apa

yang perlu kamu lakukan agar mampu mencapai masa depan yang

menyenangkan?

Sesekali, cobalah berdiam sejenak. Tarik napas dengan tenang dan

bayangkanlah masa depanmu dengan jujur. Kalau tidak terbiasa

melakukan meditasi, kamu bisa melakukannya dengan menjawab tiga

pertanyaan ini.

Apakah yang ingin kamu miliki (to have) dalam

1. hidup?

Bila telah memilikinya, apa yang ingin kamu

2. lakukan (do) dalam hidupmu?

Ingin menjadi manusia seperti apa kamu kelak

3. (be)?

Misalnya, kamu bisa menjawab bahwa kamu ingin memiliki banyak uang

dalam hidup ini. Setelah punya uang, kamu mau apa? Kamu mau membeli

banyak barang mewah. Setelah itu, apa lagi? Membahagiakan kedua

orangtuamu. Terus apa lagi? .... Setelah semua apalagi itu kamu jawab,

kini jawablah pertanyaan terakhir, Ingin menjadi manusia seperti apa

kamu kelak?

Membuat Komitmen

Setelah terumuskan apa yang menjadi mimpi kamu dalam kuliah ini,

cobalah merumuskannya dalam bentuk kata-kata. Mimpi dalam imajinasi

akan mudah hilang. Namun bila diwujudkan dalam kata-kata tertulis,

kamu bisa melihatnya kapan saja.

Sekarang, cobalah membuat komitmen atas mimpi kamu itu. Misalnya

seperti berikut ini.

Komitmen Menjadi Bahagia

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 26: Nggak Sekadar Ngampus

Saya membuat komitmen ini untuk menjadi bahagia di masa depan. Saya

sadar bahwa kebahagiaan itu merupakan proses, tidak datang begitu

saja. Saya akan menemukan impian saya dan berbuat sebisa saya untuk

..........

..........

Walaupun banyak rintangan, perampok, atau orang yang melecehkan diri

saya untuk menyusun mimpi melalui kuliah yang baik; saya akan

melakukan apa pun untuk mewujudkan mimpi ini. Saya akan menjadi

bahagia.

Tanggal...._Tanda Tangan : .....

_

Apakah kamu masih menunda-nunda pekerjaan? Dengarlah satu cerita

ini. Satu cerita dari Aldous Huxley, Treasure Island.

Seorang pelaut mengalami badai yang maha-dahsyat. Tiang layar patah,

semuanya berantakan. Buritan kapal juga kena hantam ombak sampai

oleng. Akhirnya, kapal itu menabrak karang dan hancur berkeping-

keping. Pelaut itu segera menyelamatkan dirinya dengan cara bertumpu

pada keping-keping papan yang tersisa. Berhari-hari, ia mengapung di

tengah lautan sampai akhirnya papan itu terdampar di sebuah pulau. Si

Pelaut itu tak sadar, ia pingsan. Begitu bangun, ia masih membayangkan

kejayaannya. Ia tenggelam pada penyesalan, "Kenapa kapalku? ... oh

andaikan tidak ada badai

Saat itu, tiba-tiba ada suara, "Sekarang ... dan di sini .... Sekarang dan

di sini .... Sekarang dan di sini!" Pelaut mencari-cari sumber suara.

Ternyata, suara itu dari mulut seekor beo.

Pelaut bingung dan bertanya kepada pemilik beo itu, "Tuan, kenapa kau

ajarkan beo ini berbicara seperti ini? Di kampung saya, beo diajarkan

omongan halo atau salam apa kabar'. Kenapa Tuan mengajarkan kata-

kata itu. Apa maksudnya?"

Pemilik beo itu menjawab, "Saya ini pelupa dan sering sekali khilaf. Saya

sering berangan-angan pada masa lalu atau menunda-nunda pekerjaan,

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 27: Nggak Sekadar Ngampus

atau sering berkata, Kalaulah berada di suatu tempat, pastilah saya

dapat melakukan segala hal.' Padahal, pekerjaan harus segera dilakukan,

sekarang, dan di tempat kita berada.

Kalau di tempat yang sekarang saya tinggali saja saya tak bisa

melakukan apa-apa, apalagi di tempat lain. Nah, beo ini sengaja

diajarkan kata-kata, Sekarang ... dan di sini', agar saya selalu ingat,

agar saya selalu sadar!"

Nah, lakukanlah sekarang dan di tempatmu itu. Tak usah menunggu

sampai kamu semester akhir.

Segeralah merumuskan akhir perjalananmu! Tak usah menunggu sampai

lulus dan menjadi sarjana, segeralah berbuat apa pun yang bisa

membuatmu berharga.

Masih juga menunda pekerjaan?

Wah, repot, dong! Begini, deh, apakah kamu pernah menonton film Die

Hard? Itu, lho, yang main Bruce Willis. Teror bom, itulah inti dari cerita

itu. Kalau Bruce tidak segera menyelamatkan, seluruh kota akan hancur.

Dengan kesadaran ada bom yang entah ada di mana akan meledak dalam

waktu yang tak terduga, Bruce terus berusaha mencari tahu. Ia berlari,

jungkir balik, persis seperti orang gila. Sementara, semua penduduk

kota bersantai dan melakukan pekerjaan mereka seperti biasa karena

tidak menyadari ada bom waktu di sekitar mereka.

Hanya Bruce yang tahu dan karenanya ia terus berlari dan berlari

mencari sumber bom dan mencoba menjinakkannya. Di akhir cerita, ia

bisa menjinakkan bom itu. Sedetik saja terlambat, bom meledak dan

seluruh kota akan hancur berkeping-keping.

Ingat! Sedetik saja terlambat, bom akan meledak dan menghancurkan

kehidupanmu. So, berikhtiarlah menyusun dirimu untuk segera membuat

peta perjalanan. Kalau terbit rasa malas, ingat-ingatlah kata-kata si

beo, "Sekarang ... dan di sini .... Sekarang dan di sini .... Sekarang dan di

sini!"

Langkah Merumuskan Impian

Bila kamu masih juga susah merumuskan impianmu sendiri, luangkan

waktu sebentar untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut ini. Ini

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 28: Nggak Sekadar Ngampus

bukan ujian yang membutuhkan nilai besar. Ini adalah ujian kejujuran

kamu tentang diri kamu sendiri. Kamu bisa saja menuliskan jawaban yang

bagus-bagus; tapi percayalah, menipu diri itu lebih merugikan bagi diri

kamu sendiri.

A. MASA LALU SAYA. Tidak ada impian yang tumbuh dari kepasifanmu.

Ia tumbuh dari kehidupanmu sendiri. Pada dirimu terdapat sejumlah

potensi yang menjadi modal untuk menumbuhkan impian. Jawablah

pertanyaan-pertanyaan berikut buat melihat bagaimana kamu telah

dipersiapkan.

1. Apa sajakah bakat terbesar saya?

(a) _

(b) _

(c) _

2. Apakah kekuatan karakter saya yang terbesar?

3. Apa kata orang yang tidak mempunyai ke-penting-an tentang

kepandaian saya?

4. Seluruh masa lalu pastilah mempersiapkan saya menjadi sesuatu.

Berdasarkan pada

pengalaman masa lalu, kira-kira saya ini lebih tepat melakukan apa?

5. Kegiatan apakah yang membuat saya begitu bersemangat dan secara

senang melakukannya walaupun secara cuma-cuma?

6. Apakah kegiatan tersebut begitu pentingnya sehingga saya rela mati

demi kegiatan tersebut?

MASA SEKARANG. Ada orang yang merasa kecil hati ketika

menemukan dirinya saat ini tidak seperti yang ia harapkan. Tapi, apa

yang kini teralami menjadi modal terbesar bagi perumusan impian.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 29: Nggak Sekadar Ngampus

1. Apa sajakah modal hidup yang saya miliki sekarang? (termasuk waktu,

uang, sumber daya manusia, peluang, dan sebagainya)

(a) _

(b) _

(c) _

(d)

_

2. Keadaan apa sajakah yang sekarang ini dapat saya ubah secara positif

agar saya dapat memiliki banyak modal hidup atau memiliki peluang yang

besar?

3. Apakah yang saya miliki saat ini ada yang unik? Misalnya, tempat

tinggal, tempat saya dalam sejarah, tempat saya sekarang kuliah, orang-

orang yang saya kenal.

MASA DEPAN. Berdasarkan masa lalu (penemuan modal dasar), lalu

digabungkan dengan masa kini (penemuan peluang); kamu bisa menyusun

masa depan. Nah, sekaranglah saatnya kamu bertanya pada diri sendiri.

Seandainya saya bisa menjadi apa pun, ingin menjadi apakah saya?

(Tulislah jawabanmu dengan huruf besar.)

SEBERAPA JAUH JARAK YANG SANGGUP KAU TEMPUH?

Menetapkan mimpi adalah menetapkan garis finis perjalananmu selama

kuliah. Ingat, ya, kuliah hanyalah 4 tahun, paling lama 7 tahun. Setelah

itu, kamu akan menjalani kehidupan yang lebih panjang lagi, bertahun-

tahun sebagai orang dewasa. Masa remajamu akan berakhir ketika kamu

berusia 21 tahun. Ketika itu, kamu sudah dianggap layak memikul

tanggung jawab untuk menghidupi dirimu sendiri. Jadi, menetapkan

mimpi bagi masa depanmu adalah bagian dari persiapan dianggap dewasa

oleh masyarakat.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 30: Nggak Sekadar Ngampus

Setelah menentukan garis finis perjalananmu, kamu sekarang harus

mengukur: Seberapa jauh jarak yang sanggup kamu tempuh atau

seberapa lama kamu bisa menempuh perjalanan menuju impian?

Pertanyaan ini akan menyadarkan kamu mengenai kemampuanmu secara

realistis. Kamu bisa saja bermimpi setinggi langit, namun harus-terlebih

dahulu mengukur jumlah bulu-bulu di sayapmu. Bukan berarti, kamu

harus mencoret impian selangitmu itu. Yang kamu butuhkan hanyalah

membuat tahapan-tahapan yang disesuaikan dengan kemampuan kamu.

Lihatlah gambar berikut ini!

(inzomnia: ilustrasi tidak disertakan, Download format djvu untuk versi

lengkap)

Gambar pertama menunjukkan keseluruhan mimpi kamu, begitu panjang;

sedangkan gambar kedua adalah keseluruhan mimpi kamu yang dibagi

dengan kemampuanmu dalam menempuh perjalanan.

Karena hanya bisa menempuh 1/8 dari semua cita-cita, kamu

membaginya menjadi 8 bagian. Jadi, langkah yang kamu lakukan adalah

1/8 pertama, kemudian maju lagi 2/8, 3/8, dan 8/8. Kalau kamu mau

jujur, perasaanmu lebih nyaman saat melihat gambar yang kedua, yaitu

gambar yang menjelaskan per bagian ketika melangkah mewujudkan

impian.

Ingatlah satu hal, ribuan langkah dimulai dari satu langkah.

Kamu Perlu Paradigma

Mimpi adalah apa yang kamu lihat dari diri kamu di masa depan. Untuk

bisa merumuskan mimpi, kamu

harus melihat apa yang kamu miliki sekarang. Cara kamu memandang

sesuatu (diri, masa depan, masa kini, peluang, tantangan, dan lain-lain)

dapat disebut sebagai paradigma.

Cara kamu memandang, bisa menentukan pada apa yang kamu lakukan

(sikap-sikap dan perilaku kamu) dan apa yang kamu lakukan membuahkan

hasil akhir yang kamu dapatkan dalam hidup. Oleh karena itu, kalau kamu

mau melakukan perubahan, tak cukup hanya mengubah sikap, perilaku,

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 31: Nggak Sekadar Ngampus

metode, dan teknik. Kamu harus mengubah paradigrna-paradigma dasar

yang merupakan asal-usul dari sikap, perilaku, dan hasil akhir itu.

Nah, kita sudah mencoba bersama-sama merumuskan apa yang kita lihat

pada diri kita. Tinggal bagaimana kita merumuskan sikap dan perilaku

sebagai realisasi dari paradigma.

Sikap

Hanya impian tidak akan cukup. Sesungguhnya, sikap kamu itu bukanlah

sekadar penyumbang yang diperlukan dalam perjalanan. Lebih dari itu,

sikap kamu adalah faktor utama yang menentukan apakah kamu akan

berhasil menghidupkan impian.

Sikap itulah yang menentukan seberapa jauh jarak yang sanggup kamu

tempuh dalam perjalanan bahagia. Sekali lagi, sikaplah yang menentukan;

bukan intelegensi, bakat, pendidikan, kekayaan, kemampuan teknis,

peluang, atau kerja keras.

Kalau tidak memiliki sikap yang baik, kamu tidak akan pernah menikmati

kesuksesan dan kebahagiaan. Sikap itulah kualitas utama. Ini ada

catatan mengenai sikap itu.

- Sebuah impian tanpa sikap yang positif menghasilkan seorang pemimpi

semata.

- Sikap yang positif tanpa impian menghasilkan seorang yang

menyenangkan, tetapi tidak sanggup meraih kemajuan.

- Sebuah impian dengan sikap positif menghasilkan seorang yang

potensial dan kemungkinannya tak terbatas.

Sikap adalah bagaimana mental kamu memandang dan menerima suatu

peristiwa. Kamu bisa langsung merasa putus asa ketika mengalami suatu

kegagalan atau sebaliknya, merasa mendapatkan tantangan. "Masa, sih,

yang lain bisa; gue nggak

bisa!" Inilah sikap.

Ketahuilah bahwa kalau memiliki intelegensi, talenta, pendidikan,

pengetahuan teknis, peluang, uang, dan etos kerja yang kuat, tapi tidak

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 32: Nggak Sekadar Ngampus

mempunyai sikap yang tepat; kamu tidak akan pernah menikmati

kesuksesan.

Seorang ahli bilang, "Sikap itulah kualitas pertama yang menandai

kesuksesan seseorang. Kalau kamu memiliki sikap yang positif dan

berpikir positif, serta suka tantangan dan situasi-situasi sulit;

kesuksesanmu telah separuhnya tercapai."

Marilah kita lihat hal-ihwal mengenai sikap!

Pertama, kamu ditentukan oleh sikap sebelumnya.

Misalnya, kamu meremehkan suatu mata pelajaran saat SMA dulu, maka

sikap meremehkanmu itu akan menentukan siapa diri kamu sekarang ini.

Bila dulu sewaktu di SMA kamu menganggap perlu belajar bahasa

Inggris dan menyikapi rasa capek pulang balik ke tempat kursus sebagai

sesuatu yang wajar, saat ini kamu sudah menuai hasil: lancar berbahasa

Inggris.

Bila menganggap hidup itu bagaimana nanti, lalu bersikap bahwa

semuanya bisa ditunda; kamu akan kehilangan banyak waktu. Persis

seperti balap lari yang kamu tunda-tunda, sementara yang lainnya sudah

berlari jauh. Kamu tak bisa menyusulnya dan menjadi pemenang. Bisa

jadi, kamu sampai titik finis ketika yang lain sudah bersantai-santai di

rumahnya. Atau, kamu akan mengundurkan diri karena malas ketika

melihat peserta lain sudah

menyelesaikan lomba. Maka, apa pun yang kamu dapatkan hari ini

bergantung sikap kamu sebelumnya.

Sikap orang lain terhadap kamu, juga ditentukan dari sikap kamu

kepadanya. Ini persis Hukum Aksi Reaksinya Newton. Bila kamu

membencinya, ia akan membencimu. Bila kamu memberinya kesempatan

untuk mengaturmu, ia akan terus-menerus mengaturmu. Semuanya

kamulah yang menentukan. Kamu mau apa bergantung dari sikap kamu.

Sungguh, orang lain bergantung pada sikapmu.

Sekarang kamu mahasiswa, terlepas dari kekangan orangtua. Saat ini,

kamu benar-benar bertumpu pada sikap yang kamu munculkan. Kamu bisa

bersikap apa saja, bergantung pada pilihanmu. Kelak, kamu akan

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 33: Nggak Sekadar Ngampus

mempertanggungjawabkannya sendiri. Berlatihlah memiliki sikap yang

baik.

Kedua, pilihlah sikap positif.

Alkisah, sepasukan tentara perang akan menghadapi pasukan lawan yang

jumlahnya dua kali lebih banyak. Sang Panglima Perang sudah melihat

ada kegelisahan dan rasa takut di wajah prajuritnya. Lalu, dengan

tenang, ia mengumpulkan semua prajuritnya dan berkata, "Prajuritku,

nenek moyangku adalah seorang suci yang luar biasa sakti. Ia bisa

meramalkan apa yang akan terjadi: kemujuran atau kesialan. Salah satu

caranya adalah dengan melemparkan sebuah koin ajaib. Bila koin itu

menunjukkan gambar burung, berarti kemujuran."

Panglima itu diam sejenak, melihat ekspresi prajuritnya yang terlihat

mulai terpengaruh omongannya. "Kini, kita akan menghadapi pasukan

lawan yang dua kali lebih banyak daripada kita. Aku kini memegang koin

ajaib itu. Dan akan aku lemparkan untuk dilihat, apakah gambar burung

menyertai kita atau tidak. Bila bukan gambar burung, kita akan pulang

ke rumah dan mengundurkan diri dari peperangan. Bagaimana, Prajurit-

prajuritku ?"

"Setujuuu ...!" Semua prajurit meneriakkan semangatnya.

Kemudian, dilemparkanlah koin itu oleh sang Panglima. Hasilnya gambar

burung yang sedang terbang, tanda kebebasan.

"Kita ulangi dua kali lagi!" ujar sang Panglima.

Dua kali lagi dilemparkan koin itu, hasilnya tetap sama. Maka, pasukan

itu berangkat perang dengan penuh semangat dan menang.

Sang Panglima merasa bangga karena peperangan telah dimenangkan

berkat koin ajaib.

Bagaimana semua ini bisa terjadi? Begitulah pertanyaan seorang

kepercayaan sang Panglima.

Lalu, sang Panglima membuka rahasianya, "Kemenangan itu bukan

ditentukan oleh koin ajaib. Kemenangan itu ditentukan oleh mental

pemenang para prajurit kita. Koin itu hanyalah memancing sebab koin itu

memang kedua sisinya hanya bergambar burung!"

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 34: Nggak Sekadar Ngampus

Mental pemenang dan semangat untuk menang menentukan kemenangan

sejati. Kalau sudah merasa kalah sebelum bertanding, sebagian tenaga

kita sudah habis sebelum bertanding. Sebaliknya, bila kita yakin akan

menang, seluruh semangat akan terpompa. So, apa yang kamu yakini

tentang kehidupan akan menentukan bagaimana kamu memandang

kehidupan ini, juga menentukan apa yang bakal kamu terima dari

kehidupan ini.

Kamu adalah citra Ilahi, begitulah keyakinan agama menegaskan. Kamu

diciptakan sama dengan citra Tuhan. Dalam diri kamu ada sejumlah daya

kreatif Tuhan yang bisa diaktifkan untuk menciptakan dunia yang penuh

kebahagiaan. Bila meyakini hal ini, kamu akan merasa pede untuk

melakukan apa pun. Namun, bila meyakini bahwa

kamu terlempar di dunia ini dengan ketidakberdayaan; belum apa-apa,

kamu sudah merasa dendam pada Tuhan atau merasa terbuang percuma.

Ciptakanlah segera keyakinanmu mengenai siapa diri kamu!

Tujuh Sikap Hebat

Kamu dapat disebut bersikap optimis ketika menilai gelas yang

setengahnya terisi air sebagai "setengah penuh". Karena saat itu, kamu

menyatakan bahwa ia tadinya penuh dan akan kembali penuh 100%.

Sebaliknya, ketika menyatakannya sebagai "setengah kosong", kamu

saat itu sedang membayangkan bahwa ia akan 100% kosong. Menyatakan

setengah kosong berarti kamu menjadi pesimis.

Optimislah karena inilah sikap positif. Namun, selain sikap optimis, ada

sejumlah tanda lain mengenai sikap yang hebat. John C. Maxwell

menuliskan tujuh sikap yang hebat ini, namun saya mencoba

menguraikannya sesuai dengan ke-perluanmu selama kuliah.

Percaya pada Diri Sendiri

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 35: Nggak Sekadar Ngampus

Kamu harus percaya pada diri sendiri bahwa kamu bisa melakukan

sesuatu. Serentak juga, selain harus percaya pada diri sendiri; kamu

harus

mencoba melakukan sesuatu, ada kalanya gagal dan ada kalanya berhasil.

Kamu harus percaya pada diri sendiri karena hanya kamu yang bisa

menolong diri kamu. Selain kamu, tidak ada. Orang lain hanya

menambahkan sedikit rasa percaya dirimu. Selebihnya, ada dalam diri

kamu. Percayalah, kamu diciptakan oleh Allah dengan potensi yang besar

untuk tujuan tertentu yang bermanfaat, bukan untuk sesuatu yang sia-

sia.

Kesediaan Melihat yang Terbaik pada Diri Sesama

Curiga pada orang akan membuat dunia terasa sempit. Berprasangka

baik pada orang yang ada di sekitarmu akan membuat kamu menemukan

dunia yang penuh kebahagiaan. Kita hidup dengan orang lain, tak bisa

lepas dan tak pernah bisa sendirian. Karena itu, orang lain adalah

pendukung cita-cita kita. Bila kamu memandangnya dengan perasaan iri,

dengki, curiga, dan sifat buruk lainnya; mereka yang se-benar-nya bisa

menolongmu akan lari menghindar.

Lihatlah sisi baik dari orang-orang di sekitarmu. Mereka akan menjadi

teman dan pendukung kehidupanmu di masa depan. Melalui cara ini, kamu

akan menemukan modal pendukung dari seluruh kegiatanmu.

Kemampuan Melihat Peluang di Mana-mana

Ada ungkapan yang menarik dari Paulo Coelho,

"Tuhan sudah menyiapkan satu jalan bagi setiap orang untuk diikuti.

Kamu hanya perlu membaca tanda-tanda yang ditinggalkan-Nya buatmu."

Sikap terhebat dari manusia adalah kemampuannya untuk bertahan

dalam situasi apa pun. Kemampuan ini ditentukan oleh cara melihat

segala peristiwa sebagai peluang bagi kesuksesan di masa depan, bukan

sebaliknya. Seperti yang dilakukan Hatta (Wakil Presiden RI Pertama)

yang menjadikan saat dipenjara di Digul sebagai peluang untuk membaca

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 36: Nggak Sekadar Ngampus

dan menulis buku. Hasilnya sebuah buku filsafat yang dijadikan sebagai

mas kawin pernikahannya.

Kalau hidup ini dikaitkan dengan rencana Allah dan kebaikan-Nya,

semuanya sudah diatur oleh Allah. Jadi, dalam setiap peristiwa sesulit

apa pun Allah memberikan tanda yang Ia tinggalkan bagi kesuksesan

kita. Maka, sesulit apa pun, pastilah ada tanda-tanda yang menceritakan

peluang bagi keberhasilan kamu. Dengan cara ini, kamu jadi luar biasa,

susah untuk dipatahkan oleh satu-dua kesulitan. Kamu justru

menggunakan kesulitan sebagai pelecut bagi penemuan kepribadianmu.

Fokus pada Solusi

Hidup pastilah berhadapan dengan masalah. Ketika lapar, kamu

bermasalah dengan perutmu. Itu masalah yang harus segera dipecahkan.

Jawaban yang dibutuhkan adalah bagaimana mengenyangkan perutmu

itu. Ketika kamu menghadapi suatu

masalah; segeralah cari solusi atas masalah itu, bukan mencari-cari

siapa yang harus disalahkan. Pencarian solusi akan membuat

perjalananmu dapat berlangsung cepat. Sebaliknya, mencari-cari siapa

kambing hitamnya akan membuat perjalananmu terhambat.

Carilah solusinya, jangan ditunda-tunda! Itulah yang harus kamu lakukan.

Asal tahu saja, apa yang kamu tunda akan datang lagi dengan beban

masalah yang lebih besar. Masalah yang ditunda bukannya me-nyerah,

lalu meninggalkanmu; ia masih ada dan meng-gumpal, lalu mendatangimu

dengan kekuatan ter-besarnya. Akhirnya, kamu meninggal dengan

ditimpa masalah yang pernah kamu tunda itu.

Begitupun ketika kamu sedang mengalami stres karena banyak tugas dan

beban berat kuliah lainnya. Sejenak, kamu bisa membuat lelucon atau

menonton bodoran untuk menghilangkan stres; tapi bukan ber-arti

mengindari tugas itu.

Stres berarti tegang. Ketika kepalamu tiba-tiba terasa panas dan

seluruh otot di kepalamu terasa mengencang, itulah saat stres. Stres

biasanya muncul setelah kamu mengerjakan sesuatu terlalu keras,

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 37: Nggak Sekadar Ngampus

terlalu serius. Atau, ketika kamu menetapkan sesuatu lebih besar

ketimbang yang mungkin kamu lakukan. Carilah solusinya karena stres

akan membuatmu uring-uringan tanpa jelas juntrungan-nya. Cobalah

bersantai sedikit setelah kamu melakukan sesuatu. Sesekali, menonton,

jalan-jalan, atau bermain game tak akan merugikanmu.

Beristirahatlah dengan cara menyantai-nyantaikan dirimu. Berilah

dirimu hadiah atas keberhasilanmu. Ini akan membuatmu kembali fresh

(segar). Atau, cobalah bercanda dengan teman-temanmu. Semuanya

dilakukan agar kamu refreshing (kembali segar).

Hasrat Memberi

Hasrat memberi adalah sikap yang menyehatkan, sedangkan melulu

meminta membuat kamu tampak menyedihkan. Cobalah memberikan

sesuatu kepada orang lain. Dengan cara ini, kamu menjadi terbebas dari

kesendirian dan keterasingan. Sesekali, bukalah kepelitanmu dan carilah

orang lain yang dapat kamu bahagiakan.

Barang atau apa pun yang kamu berikan tidak usah besar bila tak ada.

Senyum pun boleh. Sedikit ilmu yang kamu pelajari di kelas juga boleh.

Memberi akan membuat kamu menemukan kesadaran bahwa ada orang

lain yang lebih susah ketimbang kamu.

Kamu juga akan merasa bahagia ketika melihat senyum dan raut gembira

terima kasih. Saat itu, kamu merasakan pentingnya keberhasilan yang

akan membuat kamu terus memberi. Memberi akan membuat kamu

menjadi tambah optimis karena masih ada yang lebih susah ketimbang

kamu, sekaligus bahwa kamu ternyata dibutuhkan oleh orang lain. Lewat

memberi pengetahuan, kamu pun akan mendapatkan tambahan ilmu.

Ketabahan

Ketabahan adalah syarat utama dalam setiap usaha. Siti Hajar dalam

Kisah Ibrahim adalah contoh manusia tabah dan ulet dalam kehidupan

manusia. Di tengah padang pasir yang gersang, ia terus bolak-balik

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 38: Nggak Sekadar Ngampus

berlarian antara Shafa dan Marwa demi mencari setetes air bagi

anaknya. Ia terus berlari walaupun berkali-kali tak juga menemukan air

itu. Akhirnya, ia berhasil dan menemukan mata air abadi: air zam-zam.

Tak ada yang mudah, yang dapat diraih begitu saja. Untuk meraih apa

yang kamu inginkan dibutuhkan kesabaran. Tanpa ketabahan dan

kesabaran, apa pun akan menjadi setengah matang.

Ketabahan dan keuletan disandarkan pada keyakinan bahwa segala

sesuatu akan tumbuh sesuai dengan waktunya, tak ada yang bisa diburu-

buru dan tak ada pula yang diperlambat. Bila waktunya tiba, matahari

pasti akan terbit, demikian pun kesempatanmu dalam meraih

kesuksesan.

Upaya mempercepat dapat dilakukan, namun tetap saja kamu harus

memiliki ketabahan untuk menempuh segala risikonya. Ketabahan itulah

yang dimiliki oleh orang-orang besar karena tak ada satu pun tokoh di

dunia ini yang besar tanpa ketabahan.

Tanggung Jawab atas Kehidupan Sendiri

Tanggung jawab adalah kata yang menunjukkan

bahwa kamu harus bertanggung jawab atas masalah yang kamu hadapi.

Ketika masalah tentang dirimu muncul, kamu sendirilah yang harus

menjawabnya, bukan orang lain. Jadi, kamu tidak bisa melemparkan

kesalahan kepada orang lain. Kamu sendirilah yang menanam, kamu juga

yang menuainya. Melarikan diri dari tanggung jawab akan membuat kamu

dikejar-kejar dosa. Semakin kamu lari, ia akan terus mengejarmu.

Inilah yang harus kamu lakukan! Untuk menumbuhkan tujuh sikap hebat

itu, kamu bisa melakukan sejumlah kegiatan. Kamu tentu bisa

mengembangkannya sendiri.

Kalau kamu ingin mengubah sikap, mulailah dengan mengubah perilaku.

Dengan kata lain, mulailah berakting sebaik mungkin sebagai sosok yang

kamu cita-citakan. Secara bertahap, sosok penakut dalam diri kamu

akan memudar.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 39: Nggak Sekadar Ngampus

Tindakan yang terus-menerus akan mengubah kamu. Kita adalah

kebiasaan kita. Kalau membiasakan diri bertindak sebagaimana seorang

ilmuwan, kita akan menjadi ilmuwan. Kalau membiasakan diri sebagai

seorang artis, kita akan menjadi artis. Maka, bacalah biografi seseorang

tokoh yang kamu kagumi, lalu tirulah bagaimana ia mengatur hidupnya,

bagaimana ia bangun tidur sampai tidur kembali. Bertindaklah

sebagaimana ia beraktivitas.

Setelah mencoba melakonkan tindakan tertentu, teruslah melakukannya;

jangan buat pengecualian. Badan kita ini seperti keledai. Bila diberi

kesempatan

untuk istirahat, ia akan pura-pura sakit. Keledai itu hanya bersuara

kalau ia merasa sakit dan lapar; sedangkan saat senang, ia akan diam

seperti tidak menerima apa-apa. Badan kita pun seperti itu. Ia akan

memberikan sinyal rasa sakit dan lapar dengan ce-rewet. Badan kita

juga akan menahan kita untuk ber-istirahat berlama-lama.

Kecenderungan badan ini dapat kamu rasakan saat subuh. Pukul 05.00

kamu berniat bangun. Matamu terbuka saat jarum jam menunjuk angka

5. Lalu, badan kamu yang sedang nyaman berada di atas kasur bilang

pada dirimu, "Lima menit lagi, deh .... Tanggung, nih ...!" Kamu menutup

matamu lagi. Kamu pun meneruskan tidurmu.

Beberapa lama kemudian, setelah kamu rasakan telah 5 menit; kamu

terbangun dan lihatlah jam di dinding, sudah bukan jam 5 lagi. Tubuhmu

meng-

khianatimu, menipu perasaan seakan-akan hanya lima menit, padahal

sudah satu jam atau lebih. Oleh karena itu, jangan beri pengecualian!

Jangan sekali pun kamu menawar pada diri sendiri untuk melanggar apa

yang sudah kamu tetapkan. Bila sudah menetapkan bahwa setiap hari,

selama 1 jam, kamu harus membaca buku; teruskanlah! Lawanlah segala

sesuatu yang membuatmu melanggar komitmenmu itu.

Bertanggung Jawab, Bukan Meminta Hak

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 40: Nggak Sekadar Ngampus

Kita ini hidup di sebuah dunia yang tidak sempurna. Tak pernah kebaikan

langsung berbalas kebaikan. Tak bisa kita membayangkan ada balasan

sempurna atas tindakan dan kebaikan kita.

Sekarang, pilihlah dua hal ini: Apakah akan menghabiskan banyak waktu

dan energi untuk memperjuangkan apa yang seharusnya atau apakah

kamu akan memilih apa yang mungkin?

Bila kamu memilih apa yang ada di sekitarmu agar sesuai dengan apa

maumu, ini sesuatu yang mustahil. Dunia ini tidak sempurna sebagaimana

yang kamu inginkan. Ingat, tidak semua yang kamu inginkan itu bisa

terjadi secara sempurna. Tak ada gading yang tak retak. Pasti, deh, ada

yang retak. Ketika memaksakan bahwa gading itu seharusnya tak retak,

kamu akan dibebani kekecewaan terus-menerus. Waktumu akan habis

dan kamu hanya mengejar hal yang tidak mungkin.

Oleh karena itu, bergeraklah pada apa yang

mungkin saja. Bergeraklah berdasarkan kenyataan yang kamu temui

saja. Keinginan akan kesempurnaan merupakan hal wajar dan wajib

dimiliki semua orang. Namun, bila belum juga ditemukan, bukan berarti

kita putus asa. Kita bisa menunggunya dan memperjuangkannya agar

kelak bisa kita wujudkan dengan usaha sendiri.

Menuntut orang lain menghargai kamu karena kamu pikir itu hakmu akan

membuatmu pusing dan kehabisan waktu. Mending, kamu mulai bergerak

berdasarkan tanggung jawab atas diri sendiri saja dulu, tidak usah

meminta orang lain memenuhi hakmu.

Bila ada yang melanggar hakmu, biarkan saja asal bukan kamu. Tugasmu

adalah memperjuangkan tanggung jawab pada hidupmu. Kelak, ketika

orang lain menyadari kebodohannya karena menyumbat hakmu, ia akan

segera memberikan hakmu itu. Namun, bila kamu begitu serius menyoal

dan menyalahkan orang lain, waktumu habis untuk orang lain. Kamu

seperti lilin, ia meleleh sampai habis demi orang lain.

Kalau ingin menempuh perjalanan yang jauh dan cepat, ringankanlah

beban kamu. Tinggalkanlah segala iri, kecemburuan, ketidakrelaan,

memaafkan, sikap mementingkan diri sendiri, dan ketakutan.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 41: Nggak Sekadar Ngampus

Fokus pada hak-hak yang tidak kamu dapatkan dari orang lain di dunia

yang tidak sempurna ini-bisa membuat kamu dipenuhi kebencian,

amarah, dan kepahitan. Emosi-emosi merusak ini akan membuat kamu

bersikap negatif. Lagi pula, ketika kamu

begitu peduli pada bagaimana orang lain memperlakukan kamu; saat itu,

kamu lebih sering menengok ke belakang ketimbang ke depan. Saat itu

pula, kamu tak mungkin meraih kemajuan karena kemajuan ada di depan

sana.

Di kampus, pastilah ada banyak masalah yang muncul dari sikap orang

lain atau sistem yang tak peduli pada hak kamu. Terhadap soal ini, kamu

bisa menggugat hakmu, merasa diabaikan, marah-marah, atau

mengamuk. Atau, kamu bisa menanyakan untuk sekadar mengingatkan.

Perkara kemudian dia memenuhi hakmu atau tidak, itu urusan dia.

Selanjutnya, kamu kembali pada tanggung jawabmu saja. Apakah dengan

cara ini tidak melemparkan kamu pada sikap acuh tak acuh dan hanya

mementingkan diri sendiri?

Bila melakukan kewajibanmu saja, kamu justru sedang peduli pada nasib

dirimu. Dengan cara ini, kamu tidak sempat mengganggu orang lain.

Mementingkan diri sendiri? Mungkin ya, tapi ada masanya kamu masuk

ke dalam dirimu dan ada kalanya kamu memberi kepada orang lain.

Memenuhi kewajibanmu dalam banyak hal dapat berarti memenuhi hak-

hak orang lain. Sementara meminta hak terlalu banyak, berarti merasa

diri hebat dan harus dihormati. Pilih saja, mana yang kamu sukai!

Bergaul dengan Orang-orang Positif

"Jika engkau berpikir tentang mineral, engkaulah mineral itu; jika

engkau menuntut ilmu, engkaulah

ilmu itu; dan jika engkau mencari kehormatan, engkaulah kehormatan itu

sendiri." Pesan dari Muthahhari ini sangat cocok untuk kamu yang

sedang mencari ilmu dan mengejar impian.

Setidaknya, kamu akan tambah yakin bahwa apa yang kamu anggap

penting sehingga fokus padanya, itu akan mengubah kamu menjadi

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 42: Nggak Sekadar Ngampus

seperti dia. Ya, kamu baca lagi, deh, pesan dari Muthahhari itu. Kalau

berdekatan dan mencintai mineral, kamu akan menjadi mineral.

Begitupun kalau kamu berdekatan dengan orang-orang yang berprestasi,

kamu pun akan berprestasi terinspirasi dan terdorong untuk mengecap

pengalaman yang sama. Sebaliknya, bila berdekatan dengan orang-orang

yang putus asa, kamu pun akan berputus asa.

Di kampus, tentu saja ada banyak pilihan orang (dosen atau mahasiswa)

yang dapat kamu jadikan sahabat. Kamu bisa memilih orang yang penuh

semangat dan kebahagiaan atau orang-orang yang menghabiskan waktu

dengan nongkrong di pinggir jalan dan terus-menerus menuntut hak dari

orang lain. Pilihlah orang yang dapat menularimu sikap hidup positif.

Mengobrollah dengannya, mintalah nasihat, dan bertindaklah seperti ia

melakukan tindakan.

Kamu itu seperti paku yang mulanya tak bisa menarik besi lain. Namun,

begitu terus-menerus berdekatan dengan magnet, paku besi itu akan

menjadi seperti magnet: mampu menarik besi sebagaimana magnet

menarik besi-besi.

Jadikanlah Saat Sekarang yang Membahagiakan

Seorang lelaki sedang menangis mengaduh-aduh karena sakit yang

dideritanya. Melihat itu, Rabi 'ah Al-Adawiyah (salah seorang sufi

perempuan) bertanya pada lelaki itu, "Kenapa Anda menangis?"

Lelaki itu berkata, "Sudah tiga hari ini saya menderita sakit gigi yang

luar biasa!"

Rabi'ah tertawa dan berkata, "Tidakkah kau malu, sakitmu itu hanya 3

hari. Dibandingkan dengan saat sehatmu, tentu belum seberapa.

Berbahagialah ketika sakit karena saat ini kamu jadi tahu betapa

pentingnya gigimu itu."

Rabi'ah mengajari kita bagaimana cara berbahagia, yaitu dengan

bersyukur. Ia bilang, bila dibandingkan dengan waktu sehat, tentu waktu

sakit kita sangatlah sedikit. Maka, bersyukurlah ketika kamu sakit.

Saat sakit, kamu jadi memahami bahwa tubuhmu itu begitu penting dan

harus dirawat. Bila tidak ada sakit, bisa jadi gigimu itu langsung

menghilang begitu saja karena aus. Untung saja ada mekanisme rasa

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 43: Nggak Sekadar Ngampus

sakit sehingga kamu bisa merawatnya sebelum ia benar-benar rusak dan

terbuang percuma.

Ada pepatah yang menyatakan, "Orang yang sering menderita sakit akan

panjang umur. Orang yang tak pernah atau jarang sakit akan pendek

umur." Orang yang sering menderita sakit akan mengetahui betapa

penting organ tubuhnya dan betapa menyakitkan ketika ia terluka.

Karena itu, ia akan terus memelihara organ tubuhnya. Sementara

orang yang tak pernah sakit, tidak pernah merasakan pentingnya organ

tubuh sehingga ia menyepelekan organ tubuhnya. Akhirnya, ia akan

menderita sakit langsung stadium empat.

Saat kuliah, tentu kamu akan menghadapi banyak masalah yang

membuatmu merasa berhak untuk bersedih dan merasa terpuruk.

Berbahagialah karena kamu seperti sedang mengandung bayi masa

depanmu. Tentu saja ada banyak penderitaan dan rasa sakit, tapi tahan

dulu; kalau kamu bersedih, bayi masa depan dalam kandunganmu itu akan

lahir prematur. Berbahagialah dengan membayangkan bahwa bayi itu

adalah masa depan kamu yang luar biasa.

Langkah-langkah yang Harus Ditempuh

Sekarang, saat yang tepat untuk menelaah sikap kamu. Jawablah

pertanyaan-pertanyaan ini sejujur mungkin!

1. Hak dan tanggung jawab

Manakah yang lebih mungkin kamu pikirkan dengan orang-orang: hak

atau kewajiban? Bila jawabannya "hak", apakah yang bisa kamu lakukan

untuk mengubah sikap itu?

2. Orang lain

Siapakah orang yang paling positif yang kamu kenal? Tuliskan namanya

di bawah ini. Buatlah janji untuk berjumpa dengannya dan tanyakan

apa yang dilakukannya agar tetap bersikap positif.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 44: Nggak Sekadar Ngampus

3. Stres.

Sebutkanlah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk melepaskan

stres dan jadwalkanlah waktu minggu depan untuk melakukan setidak-

nya salah satunya.

(a) -

(b) -

(c) -

4. Humor.

Sesekali, ceritakan kepada sahabat kamu kejadian lucu yang kamu

lakukan atau kejadian yang menunjukkan kekonyolan kamu dalam

menghadapi suatu hal. Nikmatilah cerita itu bersama.

5. Pernyataan sikap.

Tuliskan pernyataan sikap positif bagi diri sendiri yang menyatakan niat

kamu untuk menjadi individu yang positif.

Bagaimana Bisa Sampai?

Kehidupan Bukanlah Geladi Resik

Kehidupan ini bukan geladi resik. Kamu hanya diberi kesempatan satu

kali. Kalau tidak memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, kamu tidak bisa

berbuat apa pun untuk mendapatkan kembali waktu yang telah lewat.

Kamu bisa saja mengulang sebuah mata kuliah yang sebelumnya tidak

lulus. Namun, itu berarti, kamu membuang-buang waktu yang seharusnya

dapat kamu manfaatkan untuk melakukan hal lain.

Sekali lagi, kehidupan ini bukanlah geladi resik yang membolehkan kamu

bersantai. Kamu harus tampil hari ini, bukan besok. Saat ini pun, kamu

tampil dengan kondisimu. Bila tidak menyeriusinya sekarang, kamu akan

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 45: Nggak Sekadar Ngampus

kedodoran di masa depan. Kalaupun kamu mau menganggap bahwa selama

kuliah sama dengan saat bergeladi resik sebelum kehidupan yang

sebenarnya, tak apa-apa juga. Namun, kamu tetap harus serius saat

latihan agar saat pentas di dunia nyata, kamu sudah menjadi aktor

terlatih.

So, janganlah berpangku tangan! Segeralah melakukan apa saja yang

membuatmu dapat memenuhi impianmu itu!

Tipe-tipe Penempuh Perjalanan

Paul G. Stoltz membagi manusia dalam tiga jenis: quitters, campers, dan

climbers. Hidup dengan cita-cita, bagi G. Stoltz, seperti sebuah

pendakian. Mulanya kamu di bawah, bukan siapa-siapa; kemudian

merayap naik dengan susah payah dan mencapai puncak, memenuhi cita-

cita.

Semua orang pada mulanya ingin mendaki, mendekati cita-citanya.

Sayangnya, tidak semua orang dapat melakukan pendakian sampai

puncak sana. Ada banyak orang yang malas, takut, malu, atau manja; lalu

memutuskan untuk berhenti melakukan pendakian.

Ada orang yang mulanya begitu bersemangat untuk melakukan

pendakian, semua barang sudah disiapkan, perjalanan juga sudah

dilakukan (dari rumahnya ke lereng gunung pendakian). Saat itu, ia

merasa capek, lelah, dan berkeringat; lalu ... niatnya menjadi pendaki

dibatalkan. Ia hanya memandang puncak gunung dan hanya memandang

sampai tua.

Kalau seperti itu, kamu adalah pencoba pendakian, hanya pencoba biasa:

quitters. Kamu hanya quitters ketika berhenti sebelum mencapai

puncak. Sebagai quitters, kamu telah meninggalkan mimpi

membahagiakan dan memilih jalan yang lebih datar dan mudah, serta

biasa-biasa saja.

Saat memutuskan berhenti dan menjadi orang biasa tanpa cita-cita,

kamu memang merasakan keleluasaan yang luar biasa. Kamu bisa

berleha-leha saat pendaki yang lain sedang berpeluh di lereng gunung

sana. Kamu bisa menonton televisi seharian

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 46: Nggak Sekadar Ngampus

lihat teman-teman lain yang tidak berhenti mendaki telah berada di

puncak dan dibicarakan banyak orang. Saat itu, kamu merasa tersiksa

dan berkata, "Seandainya dulu saya ...!"

Kata "Seaindainya dulu saya ..." adalah kata yang begitu menyakitkan.

Hatimu perih, perutmu mual, dan kamu mulai menyesali diri seumur

hidup. Lebih dari itu, kamu akan menjadi manusia yang sinis, murung, dan

mati perasaannya. Atau, kamu akan menjadi uring-uringan tidak jelas

juntrungannya, menyalahkan semua orang yang ada di dekatmu, "Kamu,

sih, dulu bilang begini atau "Kamu, sih, dulu nggak ngasih support

Kamu pun akan mengalihkan rasa iri dan penyesalanmu pada hal-hal yang

tidak berguna. Mulanya, kamu merasa penting buat mencari cara untuk

melupakan kalimat, "Seandainya dulu saya

lalu kamu merokok, menonton acara televisi yang sebelumnya tidak kamu

sukai sama sekali, atau kegiatan mubazir lainnya. Semuanya itu kamu

lakukan buat menghilangkan penyesalan karena tidak melanjutkan

pendakian.

Kemudian, kamu akan kecanduan rokok, kecanduan acara televisi, dan

kecanduan bersikap sinis pada siapa pun yang mencapai puncak prestasi.

Akhirnya, saat sakaratul maut, kamu akan mati penasaran.

Jenis kedua adalah champers. Misalnya, kamu sudah membulatkan tekad

bahwa apa pun halangannya, kamu harus terus mendaki, mendekati cita-

cita. Setelah sekian lama mendaki, kamu

merasa sudah berada lebih tinggi ketimbang siapa pun.

Kamu merasa cukup dan berhenti di tengah jalan. Saat itu, kamu

dibayangi kalimat, "Kayaknya sudah cukup tinggi, nih atau "Sudah, ah,

buat apa, sih, tinggi-tinggi?! Segini juga sudah di atas rata-rata Lalu,

kamu membuka ranselmu dan berkemah di sana, menikmati pemandangan

dan rasa bangga bahwa kamu lebih hebat ketimbang yang lainnya.

Merasa sudah hebat itu membahayakan dan menyesatkan. Cita-citamu

begitu tinggi. Namun, karena merasa telah lebih hebat, kamu

memutuskan untuk berhenti. Padahal, kamu belum apa-apa, belum pantas

disebut siapa.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 47: Nggak Sekadar Ngampus

Kalau tiba-tiba virus merasa hebat itu hadir, segeralah bergaul, bermain

ke universitas lain. Lihat dan cermati bagaimana kepintaran mereka.

Lihat dan cermati bagaimana mereka memiliki prestasi yang luar bisa

(Bagaimana dengan kamu?). Padahal, mereka juga sama dengan kamu,

berasal dari desa yang mungkin saja sama. Bedanya, mereka memilih

untuk menjadi climbers; sedangkan kamu cukup berkemah saja.

Terakhir adalah jenis manusia climbers. Manusia jenis ini adalah

manusia yang tidak pernah merasa besar kepala. Ia belum berhenti

melakukan pencarian bila belum mencapai apa yang dicita-citakannya.

Tentu saja, ia harus melakukan perjalanan yang melelahkan.

Saat quitters dan champers sedang berleha-

leha, seorang climbers justru sedang bersusah payah melakukan banyak

latihan. Biar saja, Aristoteles pernah bilang, "Akar dari pencarian itu

pahit, tapi buahnya manis." Mulanya pahit, namun akhirnya akan manis.

Semua kenikmatan quitters dan champers itu akan segera musnah

ketika si Climbers ini mencapai puncak cita-citanya. Bahkan, quitters

dan champers akan menjadi pemuja climbers.

Apakah kamu seorang quitters? Atau seorang champers? Mudah-

mudahan, kamu menjadi climbers!

Begitu mencapai puncak kesuksesan, kamu harus bersyukur.

Bersyukurlah karena usahamu selama ini mengorbankan waktu, tenaga,

konsentrasi, dan memeras otak; tidak sia-sia.

Syukur itulah yang harus kamu lakukan. Syukur adalah mengambil sisi

positif dari apa pun yang kamu terima atau selalu melihat peluang dari

kondisi apa pun. Karena kalau dipecah, kata syukur itu mengandung

pesan tersendiri.

S = Sasaran, tetapkanlah sasaran!

Y = Yakinilah bahwa kamu dapat mencapai

sasaranmu! U = Ukurlah kemampuan dan bekalmu! K = Kenalilah medan

yang akan ditempuh! U = Uraikan rencana perjalananmu! R = Realisasikan

secara segera dan setahap

demi setahap!

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 48: Nggak Sekadar Ngampus

Yakinlah Akan Sasaran

Bila melakukan perjalanan, kamu membutuhkan sasaran yang jelas.

Ketika menetapkan sasaran tertentu, kamu akan bertanya pada diri

sendiri, "Bagaimana caranya sampai pada sasaran itu?" Melalui

pertanyaan ini, kamu akan mendapatkan rute perjalanan dan apa yang

mungkin kamu lakukan untuk sampai ke titik sasaran di sana.

Sasaran membantu kamu untuk memfokuskan perhatian kepada apa yang

penting bagi dirimu. Tanpa sasaran, kamu bisa nyasar ke mana saja dan

akhirnya kamu tidak ada di mana-mana. Kamu hanya menjadi bulan-

bulanan keinginan orang lain. Segeralah menciptakan sasaran sebelum

kamu menjadi bayang-bayang.

Kebanyakan orang yang tidak sukses berpegang pada gagasan bahwa

sukses adalah tujuan. Padahal sesungguhnya, sukses adalah suatu

perjalanan. Kunci sukses adalah kemampuan kamu untuk terus

meningkatkan diri. Kegiatan semata tanpa menghasilkan peningkatan

diri, tak ada gunanya. Karena itulah, penetapan sasaran atau niat

menjadi begitu penting.

Setelah sasaran ditetapkan, yakinilah bahwa sasaran itulah yang kamu

inginkan. Keyakinan begitu penting karena kita biasanya sangat labil

dalam perjalanan. Biasanya, kelabilan ini muncul ketika melihat orang

lain tampak mudah meraih keberhasilannya. Lalu, kita akan berpikir

ulang, Jangan-jangan, saya salah sasaran? Tidak, jangan begitu.

Yakinilah sasaranmu itu tepat dan yakinilah bahwa kamu dapat

menempuh sasaran itu.

Ukur Kemampuan, Medan, dan Kerjakanlah

Agar semakin yakin akan sasaran dan kemampuanmu mencapai sasaran

itu, kamu harus mengukur kemampuan dasar dan bakatmu. Tanpa

kepastian bahwa kamu memang mampu untuk sasaran itu, kamu akan

sekadar berangan-angan kosong.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 49: Nggak Sekadar Ngampus

Kejujuran, itulah yang kamu butuhkan. Kita tak bisa menetapkan sasaran

karena orang lain menginginkan sasaran itu. Semua orang memiliki

jalannya sendiri-sendiri karena semua orang memiliki bakat dan

kemampuan yang berbeda.

Nah, setelah siap melakukan perjalanan, kamu harus memeriksa medan

atau rute yang hendak kamu tempuh. Coba selidiki sejumlah halangan

yang akan menghadang di depan sana, kemudian apa keuntungan yang

bisa dipetik dari setiap tahap perjalananmu itu.

Pengetahuan akan medan sangat dibutuhkan agar kamu bisa melintasinya

dengan penuh keyakinan. Pengetahuan akan medan harus bersifat agak

men-detail, tidak hanya permukaannya atau gambaran besarnya.

Kamu harus menemukan pos-pos perjalanan yang mungkin kamu tempuh

untuk sampai pada sasaran. Misalnya, untuk sampai ke titik E; kamu

harus melalui pos A, B, C, D, barulah sampai di E. Membaginya menjadi

bagian-bagian perjalanan membuat kamu dapat mengukur kemampuanmu

dan waktu yang dibutuhkan.

Setelah mengenali medan yang akan kamu lintasi, kamu harus membuat

rencana perjalanan. Dari titik A; kamu harus ke titik B, C, D, dan E.

Buatlah rencana konkret apa yang akan kamu lakukan pada masing-

masing tahap perjalanan. Kamu harus menyiapkan segala sesuatu yang

memungkinkan kamu dapat melalui semua titik itu.

Kini, realisasikanlah dalam bentuk tindakan nyata secara segera dan

tentu saja bertahap. Ingat, rencana yang baik adalah yang dikerjakan,

bukan melulu dipikirkan. Hidup butuh makan sepiring nasi nyata, bukan

sepiring gagasan mengenai nasi. Jadi, lakukanlah segera dan jangan

terburu-buru.

Nah, sekarang kamu bisa memulai perjalanan. Ayo, mulai perjalanan

menuju dirimu!

KAMPUS KETIGA

PERSIAPAN SEBELUM BERTUALANG

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 50: Nggak Sekadar Ngampus

Bila hendak pergi ke suatu tempat yang jauh, apa saja yang harus kita

siapkan? Pakaian, makanan, uang, dan apa lagi? Semua benda yang bisa

menolong kamu menyelesaikan perjalanan harus dibawa.

Namun, karena perjalanan ini menuju diri kamu di masa depan, karena

perjalanan ini menuju kebahagiaan dirimu sendiri; tentulah yang dibawa

selama perjalanan bukanlah benda-benda fisik. Yang harus kamu bawa

adalah niat, semangat pantang menyerah, dan ketabahan.

Rasulullah pernah bersabda kepada Abu Dzar Al-Ghiffari.

"Wahai Abu Dzar, perbaharuilah perahumu karena lautan itu sangat

dalam. Carilah perbekalan yang lengkap karena perjalanan itu sangat

jauh. Kurangilah beban karena rintangan itu amatlah sulit untuk diatasi.

Ikhlaslah dalam beramal karena yang menilai baik dan buruk adalah Zat

Yang Maha Melihat."

Kamu sudah baca? Ingatlah, lautan yang akan kita arungi sangatlah

dalam. Jadi, kita harus memperbaiki perahu. Perahu itu adalah diri kita,

seluruh kepribadian kita.

Perjalanan yang kamu lalui juga akan memakan waktu yang panjang. Jadi,

kamu harus memiliki banyak bekal. Bekalnya adalah pengetahuan. Beban

yang harus kamu kurangi adalah keinginan yang

berlebihan, rasa sombong, dan rendah diri. Sisanya, kamu harus ikhlas

menemani saya di halaman-halaman berikut ini.

Pengetahuan adalah bekal yang harus kamu bawa. Ke mana kamu hendak

menuju? Ini pengetahuan yang pertama. Apa dan bagaimana situasi

selama perjalanan? Ini yang kedua.

Karena kamu sedang kuliah, pengetahuan tentang kehidupan selama

kuliah sangatlah penting (pengetahuan kedua). Bila tidak tahu sedikit

pun mengenai apa dan bagaimana kehidupan selama kuliah, kamu akan

kehilangan arah: tersesat.

So, sebelum berangkat, ada baiknya kamu diam sejenak untuk

melengkapi dirimu dengan tekad yang benar dan pengetahuan yang

memadai. Nabi Yunus adalah seorang pejalan yang sangat terburu-buru.

Kamu tentu tahu kisah lanjutannya. Kapal yang ia tumpangi mengalami

kekacauan. Emosi dan masalah Nabi Yunus rupanya menyebar dan

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 51: Nggak Sekadar Ngampus

menimbulkan masalah bagi orang lain di sekitarnya. Akhirnya, Nabi

Yunus harus dilemparkan ke laut, tak bisa meneruskan perjalanannya.

Tak cuma itu, Nabi Yunus kemudian dimakan hiu besar. Ia baru selamat

setelah menyadari kesalahannya.

Jangan terburu-buru, pelajari dengan saksama apa yang akan kamu

dapatkan bila hendak melakukan perjalanan. Kamu tak boleh seperti

Nabi Yunus. Karena masalahnya, orang lain menjadi kesusahan.

Kebiasaanmu, Harimaumu

Kamu pasti kenal pepatah yang bilang, "Mulutmu, harimaumu!" Pepatah

ini benar. Kamu akan mendapat bencana dari apa yang kamu bicarakan;

kamu pun akan mendapat perlindungan dari apa yang kamu bicarakan.

Kebiasaan pun memiliki logika yang sama. Apa yang kamu kerjakan

berulang-ulang, tanpa kamu sadari adalah juga harimau kamu.

Ya. Kamu akan dimakan oleh kebiasaanmu itu. Kamu akan menjadi celaka

oleh kebiasaan yang tidak pernah kamu sadari. Selama kuliah di

perguruan tinggi adalah saat kamu mengenali dan mengubah

kebiasaanmu itu.

Marilah kita kenali apa itu kebiasaan!

Apa yang kamu lakukan setiap bangun tidur? Apakah kamu berdiam

sebentar, tidak langsung bangun; tetapi malah melihat langit-langit

kamar? Apakah setelah bangun tidur pagi, kamu langsung ke kamar

mandi? Apakah setelah bangun tidur, kamu langsung bernyanyi? Carilah

apa yang biasa kamu lakukan tanpa berpikir! Semua itu adalah

kebiasaanmu!

Apa yang kamu kerjakan ketika tidak ada aktivitas apa pun? Apakah

kamu langsung meraih remote control seraya melihat televisi dengan

tanpa tujuan, pindah-pindah channel tanpa ada satu pun yang kamu

perhatikan? Apakah kamu memilih tidur atau mencari teman karena

merasa

bosan sendirian di rumah?

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 52: Nggak Sekadar Ngampus

Kebiasaan Sama Dengan Refleks

Kebiasaan merupakan gabungan dari pengetahuan, keterampilan, dan

keinginan. Pengetahuan adalah paradigma teoritis, "Apa yang harus

dilakukan dan mengapa?" Keterampilan adalah "Bagaimana

melakukannya?" Dan keinginan adalah motivasi, "Keinginan melakukan?"

Agar sesuatu menjadi kebiasaan dalam hidup kita, kita harus memiliki

ketiga hal ini.

Batasan kebiasaan dari Covey ini cukup mengejutkan, terutama ketika

menemukan batasan Islam dari Sachiko Murata, "Islam dipandang

sebagai sebuah 'agama' (din) dengan tiga dimensi fundamentalnya.

Tiga dimensi itu adalah Islam (tunduk kepada kehendak Allah), iman

(percaya kepada Allah dan ajaran-ajaran-Nya), dan ihsan (niat yang

tulus, benar, dan baik). Kita juga bisa menyebutnya sebagai tindakan,

pemahaman, dan niat yang benar, "

Jadi, iman berisi petunjuk, "Apa yang harus dilakukan dan mengapa?";

Islam mengenai, "Bagaimana melakukannya?"; sedangkan ihsan mengenai,

"Keinginan melakukan?". Ajaran Islam, dengan demikian, mengarahkan

kita pada kebiasaan

tertentu, kebiasaan yang memberi kedamaian.

Sayangnya, batasan iman, Islam, dan ihsan model Sachiko Murata ini

jarang disadari oleh banyak pemeluk ajaran Islam. Tentu saja,

kebiasaan umat Islam tidak mengarah pada kebiasaan yang baik dan

afektif, malah sebaliknya. Kebiasaan kita benar-benar tanpa

pengetahuan (iman), tanpa metodologi yang benar (Islam), juga tindakan

tanpa hati sama sekali. Akibatnya adalah apa yang kita alami saat ini:

Islam diidentikkan dengan terorisme.

Lupakan kesedihan ini. Kita kembali pada kebiasaan yang terkait dengan

iman, Islam, dan ihsan. Allah pernah berfirman dalam Hadis Qudsi

bahwa "Aku sebagaimana engkau kira."

Cara memandang menjadi penentu keberadaan suatu hal, bahkan Tuhan

(wujud dan maujud-Nya) bergantung pada bagaimana kita memandang-

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 53: Nggak Sekadar Ngampus

Nya. Kalau kita beriman bahwa Allah adalah sumber seluruh alam dan

kehidupan ini, alam dan kehidupan pun dikenai hukum yang sama: ia ada

sebagaimana kita memandangnya.

Kalau hidup ini dipandang sebagai rahmat, ia akan memberi rahmat

kepada kita; demikian pun sebaliknya. Syaikh Naqsabandi, mursyid

utama Tarekat Naqsabandiyah, memiliki cara pandang yang unik

terhadap diri manusia. Menurut Syaikh yang satu ini, semua manusia

adalah pemahat; patungnya adalah diri sendiri.

Syaikh Naqsabandi memang menamai dirinya sebagai pemahat karena

bagi Syaikh, begitu manusia dilahirkan dalam bayangannya kita ini

seperti kayu pahatan yang belum selesai bentuknya. Sudah ada

bayangan bentuk, namun belum utuh sempurna, belum indah dan menarik.

Sadar tak sadar, seluruh tindakan kamu adalah kerja pemahatan. Salah

sedikit saja, kayu diri itu akan tak berbentuk atau patah. Namun, kalau

pekerjaan kamu sesuai dengan aturan Ilahiah, pekerjaan itu akan

memahat tubuh kamu menjadi seperti rupa Ilahi.

Sayangnya, kamu lupa pada kerja pemahatan ini. Akibatnya, rupa kamu

menjadi rupa yang bukan-bukan. Bila kamu menemukan diri ini penuh

nafsu dan amarah; jangan-jangan, itulah bentuk yang dihasilkan dari

pekerjaan memahat kamu sehari-hari.

Wah, bahaya sekali bila kamu sering lupa pada konsekuensi tindakan

sebagai pahatan bagi diri. Karena semakin seenaknya kamu bertindak,

semakin buruk pula rupa kayu diri kamu. Bahkan, mungkin saja, rupa

kamu tidak lagi berbentuk apa pun, selain kayu jelek yang hanya layak

untuk kayu bakar.

Ya, makanya, kamu mesti merumuskan blue print rupa pahatan diri kamu.

Merumuskan blue print membuat seluruh tindakan kamu sedikit demi

sedikit membuat kayu diri berbentuk sesuai dengan citra Ilahi.

Sebaliknya, tanpa blue print yang disadari, kamu akan menjelma menjadi

sekadar kayu bakar.

Orang bijak melakukan penciptaan dalam dua kali: penciptaan pertama

dalam rencana dan penciptaan yang kedua dalam tindakan. Rencana itu

kemudian dijadikan sebagai tujuan akhir dari

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 54: Nggak Sekadar Ngampus

penciptaan. Dengan cara inilah, kamu akan dapat menciptakan segala

sesuatu menjadi berkualitas.

Kebiasaan terhubung dengan karakter. Apa itu karakter? Karakter,

menurut Stephen Covey, pada dasarnya adalah gabungan dari kebiasaan-

kebiasaan kita. Kebiasaan adalah faktor yang kuat dalam hidup kita.

Karena konsisten dan sering merupakan pola yang tak disadari;

kebiasaan secara terus-menerus, setiap hari, mengekspresikan karakter

kita dan menghasilkan efektivitas kita ... atau ketidakefektivan kita.

Karena terbiasa meniru pola orang kebanyakan, kita menjadi seperti

orang kebanyakan. Karena terbiasa mengimani Tuhan sebagaimana orang

kebanyakan, kitab suci tak pernah dijadikan pedoman, pokoknya apa

yang biasa itulah yang lazim; itulah kebenarannya.

Kenali kebiasaan baik dan buruk, lalu ubahlah kebiasaan buruknya. Kuliah

adalah kesempatan kamu untuk menetapkan sendiri tujuan untuk

perubahan itu dan melakukan kerja keras untuk perubahan diri. Pasti

tidak mudah. Asal kamu tahu, di dunia ini ada satu rumus sederhana:

segala yang istimewa didapatkan dengan cara tak sederhana; segala

yang biasa-biasa saja didapatkan dengan cara sederhana.

Untuk ke pasar, mereka harus melalui sungai yang cukup dalam.

Pokoknya, seluruh kaki keledai itu akan terendam.

Suatu hari, Nashruddin akan menjual garam ke pasar. Garam itu

dimasukkan ke dalam karung dan kini berada di atas punggung keledai.

Saat me-nyeberangi sungai, Nashruddin mencambuki keledai itu agar

dapat melewati sungai dengan segera. Tapi, keledai adalah keledai. Ia

justru menyengajakan diri untuk berendam di kedalaman air sungai,

sampai semua karung yang membawa garam itu terendam. Sesampainya

di seberang sungai, Nashruddin marah besar. Pasalnya, garamnya telah

lenyap setengah. Sebagian garam rupanya telah mencair dan terbawa

arus air.

"Keledai sialan, kenapa kamu menjual garam pada air sungai?!" bentak

Nashruddin. Keledai diam dan berjalan sambil melenggang.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 55: Nggak Sekadar Ngampus

Esok harinya, Nashruddin membawa barang dagangan baru. Seperti

biasa, ia meletakkan karung di atas punggung keledai dan seperti biasa,

mereka juga akan melewati sungai yang sama.

Begitu melewati sungai, keledai langsung menceburkan diri, merendam

berlama-lama. Nashruddin tersenyum melihat kelakuan keledai. Setelah

beberapa lama, Nashruddin menggiring keledai itu ke seberang sungai.

Kali ini, keledai berjalan terseok-seok. Ia merasakan bebannya menjadi

semakin berat.

"Hehehe ... tahu rasa kamu, keledai! Kini, cara yang sama tak

menghasilkan manfaat yang sama. Kemarin, dengan cara merendamkan

garam ke sungai, kamu dapat meringankan beban. Kini, merendamkan diri

ke sungai, justru membuat bebanmu lebih berat ketimbang sebelumnya.

Huh ... dasar keledai!"

Nashruddin sangat girang telah memperdayai keledai. Rupanya, kali ini,

ia mengisi karung dagangannya dengan kapas. Tentu saja, kapas akan

memberat begitu terkena air. Jadi, beban setelah masuk sungai lebih

berat ketimbang sebelumnya.

Apa hubungan kisah Nashruddin dengan kebiasaan? Keledai Nashruddin

bukan sembarang keledai. Ia adalah analogi bagi tubuh manusia. Konon,

antara tubuh dan keledai memiliki kebiasaan yang sama. Keledai itu

binatang yang lamban dan hanya bersuara kalau lapar atau kecapekan.

Giliran mendapatkan kesenangan, keledai sama sekali tidak bereaksi:

seperti tak mendapatkan apa-apa. Pola hidup keledai adalah demi

kesenangan. Tubuh kita pun sama dengan itu: suka mengeluh dan lamban

melakukan hal-hal baru.

Sifat lain dari keledai adalah ia akan mengulangi kegiatan yang

sebelumnya dianggap menguntungkan. Bila sebelumnya, dengan cara

merendamkan beban ke sungai, ia merasa bebannya berkurang; pada kali

kedua, saat membawa kapuk, ia pun melakukan hal yang sama. Hasilnya

tentu berbeda. Garam basah akan mencair, kapuk basah akan

menggumpal dan memberat.

Kisah Nashruddin sebenarnya sedang menceritakan apa itu kebiasaan.

Tubuhlah yang memproduksi kebiasaan, yaitu pengulangan tindakan-

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 56: Nggak Sekadar Ngampus

tindakan sebelumnya yang menyenangkan bagi tubuh. Karena itu, bila

kita hendak melakukan perubahan, badanlah yang pertama kali

menolaknya. Ingat, keledai hanya bersuara bila ia merasa lelah dan

lapar. Reaksinya macam-macam. Kadang-kadang, muncul rasa kantuk,

mual, berkunang-kunang, seluruh sendi terasa linu atau lemas, dan

banyak hal lain lagi.

Menghadapi gejala-gejala seperti itu, kita akan segera berpikir, Wah,

kayaknya harus berhenti dulu, nih. Kesehatan badan itu penting untuk

dijaga! Begitu berhenti, badan tak bisa langsung pulih. Sebaliknya,

justru ia akan memberikan gejala baru: ngantuk berat dan akhirnya

tertidur.

Mengikuti cara Nashruddin, keledai badan ini harus diberi pelajaran.

Kebiasaannya harus diubah. Salah satu caranya dengan membuat badan

menjadi kapok. Kalau badan mengemukakan gejala kelelahan, abaikan

dulu. Itu hanya gejala awal. Bila kita mengabaikannya, akhirnya badan

akan segera menyesuaikan diri. Rasa capek yang muncul hanyalah cara

badan untuk merayu agar kita mengurungkan niat awal. Melalui cara ini,

ia tak akan mengeluh lagi. Ia akan memiliki kebiasaan baru, yaitu

mendukung keinginan pikiran.

Jagalah Tubuhmu

Jangan kamu remehkan tubuhmu! Kalaupun ia memiliki sifat dan sikap

seperti keledai, tubuhmu tetaplah penting. Seluruh gagasan yang

cemerlang keluar dari tubuhmu. Seluruh prestasi yang gemilang berasal

juga dari bantuan tubuhmu. Pikiran keluar dari otak dan otak adalah

organ tubuh yang tersimpan di tempurung kepalamu itu. Ini berarti,

tanpa tubuhmu, tak ada otak; pikiranmu juga tak ada.

Mari, kita buat contoh sederhana. Kamu tahu komputer? Ya, komputer.

Pada peralatan model komputer, kamu mengenali dua hal: hardware dan

software. Seluruh benda-benda yang kamu beli di toko komputer adalah

hardware-nya.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 57: Nggak Sekadar Ngampus

Ada banyak spesifikasi dengan ukuran kecepatan dan daya tampungnya

masing-masing. Saat membeli hardware, kamu akan memilih yang

terbaik: prosesornya harus paling cepat dan cerdas, harddisk-nya juga

begitu, monitor harus yang terang dan lebar, dan seterusnya. Apakah

komputer yang kamu beli dari toko itu langsung dapat dinyalakan?

Apakah komputermu langsung bisa dioperasikan?

Tunggu dulu, semua hardware yang bagus dengan kualitas tertinggi itu

tidak bakal langsung dapat dioperasikan. Hardware itu hanya benda

mati, sama seperti besi mati yang dipenuhi jalinan kabel. Hardware

komputermu itu baru akan beroperasi bila kamu isikan software-nya.

Kamu harus isikan program tertentu (sesuai dengan

keinginan) pada komputermu. Melalui software itulah, besi mati dengan

jalinan kabel yang aneh akan dapat menunjukkan fungsinya.

Nah, hubungan antara badan kamu dengan pikiranmu itu sama dengan

hubungan antara hardware dan software. Program sehebat apa pun

sangat bergantung pada ketersediaan hardware-nya. Sebaliknya,

hardware sehebat apa pun hanya akan berguna bila diisi dengan program

software yang luar biasa!

Tubuhmu itu adalah hardware terbaik yang diberikan Allah buat kamu.

Melalui tubuhmu itulah, seluruh program hidupmu berjalan. Namun,

tubuh saja tidak akan membuat kamu hebat. Tubuh harus berjalan

sesuai program pikiranmu-tubuh harus dikendalikan oleh kesadaranmu.

Sayangilah tubuhmu, namun jangan biarkan dia manja. Bawaan tubuh

adalah makan, bersenang-senang, dan tidur (seperti keledai). Tundukkan

bawaan itu: isi program tertentu. Bila tubuhmu rusak, hidupmu akan

hancur. Jangan biarkan bawaan tubuh mengendalikan seluruh hidupmu.

Latihlah tubuhmu biar tetap segar. Olahragalah dengan teratur. Begitu

bangun pagi, segera regangkan seluruh otot dan persendianmu. Jangan

lama-lama, cukup 10 menit. Setelah Shalat Subuh, baru kamu jalankan

olahraga ringan seperti loncat-loncat atau lari-lari kecil.

Makanlah makanan yang bergizi dan jagalah kesehatanmu. Ingat, hanya

kamu yang tahu apa

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 58: Nggak Sekadar Ngampus

dokter hanya bisa bertanya, "Sakit apa?" So, kamulah yang tahu kapan

saatnya istirahat dan kapan saatnya menjalankan program!

Tubuh itu seperti kendaraan yang akan membawa kamu ke tempat

tujuanmu. Buatlah kendaraanmu itu tanpa masalah, jangan sampai ia

mogok. Bisa saja kamu sangat cerdas; namun bila tubuhmu mogok

(otakmu misalnya rusak), kamu akan kehilangan kecerdasan itu. Bisa saja

kamu punya niat membantu orang; namun bila tubuhmu rusak, semuanya

tinggal isapan jempol belaka.

Ada banyak mahasiswa yang sangat serius mengejar target impian,

sampai-sampai ia membiarkan matanya jadi minus dan punggungnya jadi

beng-kok. Itu bukan cara yang baik. Buat apa kamu berhasil bila kamu

sakit-sakitan.

Bisa saja 10 tahun ke depan kamu menjadi orang yang sesuai dengan

impianmu, namun kamu tidak bisa menikmatinya. Karena saat itu, kamu

sedang berjuang menghadapi tubuhmu yang sedang mogok (sakit tipes,

batuk-batuk, atau penyakit akibat kelelahan lainnya).

Bila dapat mengendalikan tubuhmu sesuai program, kamu akan bisa

meningkatkan satu kecerdasan dalam dirimu, yaitu kecerdasan fisik.

KAMARMU, KERAJAANMU

Bila seekor binatang dipindahkan dari hutan ke halaman rumahmu, ia

akan melakukan sejumlah ritual pengenalan wilayah baru. Ia akan

memandangi tem-pat barunya secara teliti, berjalan hilir mudik sampai

menemukan batas nyaman dari wilayahnya.

Setelah itu, ia akan membuat tempat barunya menjadi tempat yang

sesuai dengan seleranya. Tempat baru tentu saja memiliki bau yang

asing, maka ia akan meludah atau kencing di tempat itu sampai tem-pat

itu cocok dengan selera rasa betahnya.

Itu dilakukan di semua tempat yang telah dia observasi sebagai batas

nyaman bagi dirinya. Dengan cara itu, binatang liar ini telah menjadikan

tempat barunya sama dengan tempat lamanya: hutan. Ia siap hidup

dengan nyaman seperti di rumahnya yang dulu. Bagi yang lain, harap

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 59: Nggak Sekadar Ngampus

hati-hati karena bila melanggar garis nyamannya; dia akan

menerkamnya.

Nah, kamu juga baru pindah dari rumahmu ke tempat yang baru dan

asing. Dulu, mungkin kamarmu serbalengkap dan berdekatan dengan

dapur yang semuanya telah tersedia di sana. Satu-satunya kekurangan

dari kamarmu yang dulu adalah peraturan.

Di rumah, kamu mendapatkan semuanya, kecuali kebebasan. Soalnya,

pergi dan pulang harus

dibawahi kendali ibu bapakmu. Kamu pun harus izin atau setidaknya

memberi tahu lewat telepon atau SMS. Di rumah, kamu juga tidak

memiliki kebebasan dalam menentukan kapan waktu tidur dan waktu

bangun. Bahkan, kamu pun tidak bisa membawa teman secara

sembarangan dalam waktu lama.

Kini ... kamu mendapatkan seluruh kebebasan-mu. Kamar kos yang kamu

dapatkan, sepenuhnya dibawah kendalimu. Tak ada bapak, tak ada ibu,

tak ada kakak atau adik; kamulah penguasa tunggal di kamar itu. Apa pun

yang kamu mau, bisa kamu lakukan kapan saja. Kamu bisa tidur jam

berapa pun, bisa bangun jam berapa pun; semuanya bergantung pada

keinginanmu. Temanmu bisa menginap di kamarmu dan pulang kapan saja

sesuai keinginan kamu.

Kini, kamu mendapatkan kebebasan yang lama kamu idam-idamkan. Kamu

mendapatkan kebebasan di kamarmu. Tapi, nanti dulu, apakah itu yang

kamu namakan sebagai kebebasan? Apakah kebebasan adalah berbuat

sesukamu, tanpa batas, tanpa kendali?

Jawabannya, kamu harus buat eksperimen ini. Cobalah angkat satu

tanganmu, lalu lihatlah kelima jarimu. Manakah yang paling bebas

bergerak ke segala arah? Jari telunjuk, jari tengah, jari manis, ke-

lingking, atau ibu jarimu yang besar itu? Tentu saja ibu jari. Dialah yang

paling bebas bergerak. Ibu jari bisa membuat gerakan rotasi (berputar)

secara sempurna.

Nah, kini, ada pertanyaan kedua: Apakah kamu

mau ibu jarimu lebih bebas lagi? Soalnya, ibu jarimu itu belum benar-

benar bebas. Ia masih menempel di telapak tanganmu. Kalau mau lebih

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 60: Nggak Sekadar Ngampus

bebas lagi, coba (yang ini cukup dibayangkan) kamu potong ibu jarimu

itu-pisahkan dari telapak tangan. Lalu, lihatlah, apakah ia bisa bergerak-

gerak? Tentu saja, ia menjadi bangkai: diam dan membusuk tak lama

lagi.

Kamu dapat menyimpulkan, dari eksperimen ini, bahwa kebebasan

membutuhkan ikatan. Jempol bisa bebas bergerak justru karena ia

terikat pada tempatnya. Ketika tanpa ikatan dengan telapak tangan,

jempol justru tidak bisa bergerak sama sekali. Kalau begitu, kebebasan

justru ditemukan dalam ikatan.

Kamu merasa bebas kalau kamu memiliki aturan. Tanpa aturan sama

sekali, kamu bahkan tak bisa disebut bebas.

Kalau begitu, tunda dulu rasa senangmu. Kamu tidak boleh langsung

merasa bebas sebebas-bebasnya. Kamu harus membuat ritual yang sama

dengan bintang liar yang mendapat tempat baru. Pertama, kamu harus

mengenali kamarmu. Coba teliti, pintu kamarmu, pintu jendela, periksa

juga air untuk mandi; lalu ukurlah luas kamarmu dan buatlah rencana

penataan kamar (di mana kamu akan menaruh komputer, rak buku,

tempat tidur, baju kotor, dan lain-lain).

Kedua, setelah itu, keluarlah! Cermati tetangga-tetangga kamarmu.

Kalau perlu, mengobrollah untuk mengenali karakter tetangga-tetangga

barumu. Kini, kamu bergantung pada mereka. Kamu

menjadi bagian dari mereka. Bahkan, dapat dikatakan, kini merekalah

keluargamu.

Kemukakan siapa kamu dengan cara yang benar tidak terlalu sombong,

juga tidak terlalu merendah. Kalau terlalu sombong, kamu akan dijauhi,

bahkan dibenci oleh tetangga-tetangga barumu. Sebaliknya, kalau

terlalu merendah; kamu akan diinjak, dihina, dan menjadi anak bawang.

Ingat, kini kamulah yang mengendalikan seluruh kehidupanmu. Kamu kini

menjadi raja bagi dirimu sendiri. Kenali tetangga barumu. Buatlah dirimu

nyaman. Buatlah catatan kecil di buku harianmu mengenai karakter dan

kesan pertamamu pada tetangga barumu itu.

Ketiga, keluarlah dari asramamu dan lihat daerah sekelilingmu.

Seterusnya kamu tentukan sendiri langkah yang harus kamu lakukan.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 61: Nggak Sekadar Ngampus

Batas Nyaman

Tapi yang paling penting dari semua itu adalah kamu harus membuat

ritual garis batas nyaman. Kalau binatang melakukannya dengan

mengencingi wilayah tempat tinggalnya, kamu tentu tidak harus begitu.

Binatang memang mengandalkan hidung untuk mengenali suatu tempat;

kalau dia mencium aroma yang sama dengan dirinya, dia akan segera

mengenali bahwa itu tempat tinggalnya. Makanya, binatang memberi

tanda tempat tinggalnya dengan air kencing, air liur, dan kotorannya.

Jadi, fungsi pertama dari air kencing bagi bi-

natang adalah sebagai ciri bagi dirinya bahwa itu adalah tempat

tinggalnya. Kamu tidak mesti sejorok itu. Kamu tetap harus memiliki

kamar yang bersih seperti kamar hotel. Kamu cukup memberi tanda

gambar atau kata-kata di pintu kamarmu. Tuliskan siapa dirimu di pintu

itu, melalui cara ini kamu tidak keliru masuk kamar. Asal kamu tahu,

kamar asrama pastilah kamar dengan bentuk, ukuran, dan warna pintu

yang sama.

Fungsi kedua dari air kencing bagi binatang adalah tanda bagi binatang

lain bahwa tempat dengan bau kencing seperti ini telah dikuasai.

Binatang lain tak boleh sembarangan memasuki batas wilayah bau

kencing itu, kalau nekat melampaui batas itu pastilah si pemilik wilayah

akan menerkamnya.

Nah, kamu pun harus membuat tanda yang sama agar orang lain tidak

seenaknya masuk ke kamar kamu. Kamulah binatang liar yang siap

menerkam siapa pun yang melanggar batas nyaman kamarmu. Tentu saja

tidak usah dengan air kencing, yang kamu butuh-kan adalah ketegasan

dan keadilan.

Kamu harus tegas mengatur waktu kapan saatnya orang lain boleh

bertamu ke kamarmu, kapan saatnya mereka harus hengkang dan balik

ke kamarnya masing-masing. Kamu harus berani mengatakan pada

mereka, "Maaf, ya, saya harus tidur lebih awal. Kalau bisa, saya ingin

sendirian"; atau "Bisa nggak, mengetuk pintu duluan!"; atau "Wah,

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 62: Nggak Sekadar Ngampus

bukannya mengusir, nih, saya harus mengerjakan sesuatu untuk kuliah

besok!"

Percaya, deh, semua kata-kata tadi tak mudah untuk kamu katakan.

Kamu pasti akan dibayangi rasa takut dan segan. Apalagi yang bertamu

ke kamarmu adalah seniormu di asrama atau seniormu di kampus. Tapi,

kalau kamu tidak pernah mencoba mengatakannya, kamu akan menjadi

korban. Kamarmu akan menjadi terinal, semua orang masuk dan pergi

tanpa jelas keperluannya.

Kalau kamarmu sudah jadi terminal, kamu bukan lagi raja di dalamnya;

kamu mungkin hanya calo atau bukan siapa-siapa. Begitu kamarmu

menjadi terminal, mereka akan menganggap semua yang ada di kamarmu

adalah milik mereka. Mereka akan membuang sampah sembarangan,

membuang puntung rokok di mana saja sambil berkata, "Wah, asbak di

sini besar sekali, ya!" bahkan membawa teman-teman mereka yang tidak

kamu kenal.

Kemukakan ketegasan kamu, katakan, "Maaf, bisa keluar dulu, saya mau

tidur siang" atau kalimat lain yang membuat mereka bisa menghargai

kerajaan kecilmu itu. Inilah yang dimaksud dengan ketegasan.

Raja Boneka dan Kompeni Belanda

Keadilan yang dimaksud adalah bila kamar kamu ingin dihargai orang,

kamu pun harus menghargai kamar temanmu. Biasanya, kamu membuat

standar ganda: pada orang lain kamu membuat aturan ideal, pada dirimu

sendiri kamu memilih aturan yang sembarangan.

Kalau kamu melakukan kekonyolan seperti ini, ketegasan kamu tidak

bakal dihargai. Mereka akan bilang (langsung atau hanya dalam hati),

"Alaaah ... kamu juga kemarin seenaknya menggunakan kamar saya,

nggak tahu waktu ...!" Kalau sudah begini, kamu benar-benar kehilangan

kewibawaan. Kerajaan kamar kecilmu tidak lagi berdaulat, sebagai raja

kamu hanya raja boneka.

Ihwal raja boneka, kamu pasti pernah dengar siasat kompeni Belanda

untuk menundukkan raja-raja di negeri ini. Mulanya, mereka pedagang

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 63: Nggak Sekadar Ngampus

biasa, datang membawa barang dagangan yang hendak ditukarkan

dengan hasil bumi di pelabuhan negeri ini.

Pedagang bebas, status kompeni waktu itu, tak memiliki hak istimewa; ia

dianggap sama dengan pedagang dari negeri lain. Jadi, kalau mereka

datang tidak tepat waktu, bisa saja barang-barang yang mereka

butuhkan tak didapatkannya.

Akhirnya, mereka bernegosiasi agar mendapat hak istimewa dengan

janji akan memberi harga yang lebih mahal ketimbang pedagang negeri

lain. Karena harga yang ditawarkan cukup menggiurkan, raja-raja pe-

milik pelabuhan mengabulkan negosiasi itu.

Setelah itu, kompeni Belanda mengajukan negosiasi baru, "Demi

keamanan barang dagangan kami, beri kami keleluasaan membawa

pasukan pengaman. Ini penting agar bisnis kita lancar, Tuan!"

Lagi-lagi, raja-raja pribumi setuju. Dibuatlah

loji-loji kecil tempat khusus pedagang Belanda dengan pasukan

pengaman sendiri. Dengan uang di tangan, semua hal bisa dibeli, apalagi

ada senjata yang lebih modern ketimbang pasukan kerajaan. Mereka pun

bisa leluasa memperbesar pengaruhnya.

Perlahan namun pasti, mereka melebarkan daerah kekuasaannya-mulanya

hanya loji kecil, sekarang halaman sekitar loji itu dianggap sebagai

wilayah kekuasaannya. Mulanya mereka membeli barang melalui

perantara kerajaan, kemudian membeli langsung. Mulanya bersopan-

sopan, namun dengan senjata di tangan, mereka berdagang dengan

paksaan.

Lalu, dengan siasatnya yang licik, mereka mengajukan hak monopoli.

Bahwa hanya pada dia saja kerajaan itu boleh menjual hasil buminya.

Saat monopoli terjadi, kompeni bisa menentukan harga-harga seenak

udelnya sendiri.

Singkat cerita, raja pemilik pelabuhan itu kemudian tak memiliki

kekuasaan sedikit pun. Semuanya diatur dan dikendalikan oleh

pendatang kurang ajar itu, kompeni namanya. Sialnya, ada beberapa raja

kecil yang merasa nikmat dalam penjajahan. Asal seluruh kebutuhan

pribadinya dipenuhi kompeni, mereka rela melakukan apa pun. Untungnya

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 64: Nggak Sekadar Ngampus

ada orang-orang yang masih berpikiran sehat, mereka tidak rela dijajah;

mereka memberontak. Orang-orang itu di antaranya adalah si Jampang

atau si Pitung.

Nah, kamarmu adalah pelabuhan kecil itu. Kamu rajanya dan ada banyak

orang model kompeni

Belanda yang ditolong, namun secara licik balik menguasai. Kalau bisa

mengatasi seluruh rayuan dan manipulasinya, kamu akan merdeka. Bila

tidak bisa, kamu akan menjadi raja boneka. Atau, kamu akan

memberontak seperti si Pitung. Nah, lho, masa kamu dianggap ekstremis

dan pembuat kerusuhan di kamarmu sendiri.

Antara Privasi dan Publik

Kamu pasti akan bilang, "Ah ... terlalu didramatisasi. Masa ada

mahasiswa yang bertindak seperti kompeni Belanda, orang lain juga tahu

batas." Kamu boleh saja tidak percaya, namun kamu akan membuktikan

sendiri bagaimana repotnya bila kamarmu sudah dimonopoli oleh orang

lain.

Asal kamu tahu saja, harimau saja tahu betapa pentingnya wilayah dan

waktu privat (pribadi). Karena itu, harimau yang baru dipindahkan dari

hutan langsung mengencingi wilayahnya agar orang lain tak bisa

sembarangan keluar-masuk. Harimau, binatang apa pun, juga kamu,

memiliki saat-saat untuk sendirian. Kamu tidak bisa betah bila kamarmu

terus-menerus dipenuhi orang lain.

Tidak percaya? Coba jawab pertanyaan ini: Apakah kamu pernah merasa

sedih? Bila ya, saat merasa sedih, apakah kamu membutuhkan tempat

untuk menyendiri, tempat kamu akan menangis sepuasnya? Saat sedih,

kamu tak butuh siapa pun, hanya butuh dirimu sendiri. Baru setelah bisa

menangis sepuasnya, kamu membutuhkan teman mengobrol: curhat.

Pertanyaan kedua: Pernahkah kamu merasa capek dan membutuhkan

ketenangan untuk beristirahat?

Ya, so pasti kamu juga manusia. Saat butuh waktu istirahat, kamu pun

butuh tempat istirahat yang membuat kamu merasa nyaman tanpa

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 65: Nggak Sekadar Ngampus

gangguan sedikitpun. Saat capek, kamu mungkin butuh tidur dalam

waktu yang lama atau mendengarkan musik ke-sukaanmu sepanjang hari.

Bayangkan bila kamarmu jadi pelabuhan kecil. Baru saja kamu

membaringkan badanmu, tiba-tiba ada temanmu yang datang dengan

temannya yang lain. Baru saja kamu menyetel lagu kesukaanmu, ada

temanmu yang membawa kaset kesukaannya dan bilang, "Norak amat,

sih, lagu kayak begitu didengerin, mendingan ini, nih ...!"

Lihatlah betapa kamu membutuhkan ruang privasi, ruang yang dapat

digunakan saat kamu ingin sendirian. Ruang yang membuat kamu merasa

aman dan nyaman.

Kamu perlu ruang yang aman untuk menyimpan foto dan buku-buku

bacaanmu. Kamu juga butuh ruang yang nyaman untuk menyimpan

seluruh cita-cita dan strategi pencapaiannya. Ruang seperti itu tidak

terwujud begitu saja. Ruang seperti itu harus kamu perjuangkan. Kamu

harus membangunnya secara perlahan. Mulanya pasti susah; tapi

percayalah, lamakelamaan, orang lain akan memahami apa mau kamu.

Di samping ruang privat, kamu pun butuh ruang publik. Maksudnya, kamu

pasti membutuhkan saat-saat berkomunikasi dengan orang lain. Kamu

butuh juga mengobrol, kamu butuh teman. Jadi, kamarmu itu tidak

seharusnya tertutup 24 jam, tak memberi peluang bagi temanmu untuk

bermain. Mereka sesekali diundang atau diperbolehkan datang ke

kamarmu, namun dalam waktu yang wajar. Menutup kamarmu dari siapa

pun akan membuat kamu ditinggalkan teman-temanmu, kamu akan

dianggap sombong atau sok jaim. Namun, membukanya 24 jam penuh

sama saja dengan mengundang kompeni datang ke kamarmu.

Ingatlah satu catatan: ruang privat itu harus di-rebut, ruang privat itu

harus diciptakan sesuai dengan kebutuhanmu, bukan berdasarkan

kebutuhan orang lain. Kamulah rajanya, buatlah peraturan.

Ya, selama kuliah-dengan seluruh kebebasanmu memiliki kamar sendiri

dan berada di luar kontrol kedua ortumu-kamulah rajanya. Kini, sukses

dan tidak sukses, 100% di tangan kamu. Kini, saatnya kamu membuktikan

diri bahwa kamu memang jagoan yang bisa mengejar seluruh mimpimu.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 66: Nggak Sekadar Ngampus

Kamu disebut raja bila kamu mengerahkan seluruh kemampuan

maksimalmu untuk meraih apa yang kamu mau. Ingat, kamu sekarang

sedang melakukan perjalanan panjang menuju dirimu yang paling

membahagiakan di depan sana, bahkan mungkin juga di hari ini!

Kamu akan menjadi raja bila kamu dapat tegas

memilih untuk bahagia. Kamu memilih untuk terus mencari jalan bahagia

bagi dirimu sendiri tanpa harus mengorbankan yang lain. Kamu dapat

disebut raja di kerajaan kamarmu bila kamu bisa dengan tegas berkata,

"Takkan kubiarkan kebiasaanmu yang jelek itu menular kepadaku!"

RUANG KULIAH ADALAH GELANGANG PERANG

Kini, kamu harus mengenali ruang kuliahmu. Tempatnya, sih, tidak ada

bedanya dengan ruang kelas di SMA dulu. Ada ruang terbuka, di

tengahnya ada kursi berjejer, papan tulis di bagian depan, serta podium

dan kursi (yang sama dengan yang kamu duduki) khusus untuk dosenmu.

Semuanya sama, tidak ada yang istimewa. Bedanya hanya pada

peraturan dan kebebasan.

Dulu, sewaktu di SMA, kamu harus masuk kelas dengan seragam yang

rapi, yang sama dengan teman-temanmu yang lainnya. Kini, saat kuliah,

kamu boleh menggunakan pakaian apa pun, asal rapi dan sopan.

Dulu, sewaktu di SMA, kamu diajari dan diberi simpulan dari teori-teori,

dipaksa menghafal teori dan istilah. Kini, saat kuliah, kamu dididik

menyelidiki alasan yang melandasi lahirnya suatu teori dan kamu tidak

harus menghafal bila merasa tidak perlu.

Dulu, sewaktu di SMA, kamu diasuh oleh guru di sekolah. Apa pun

aktivitasmu (bolos, membuat kerusuhan, atau lainnya) pasti akan

dilaporkan kepada orang-tuamu. Kini, saat kuliah, tak ada yang

mengatur. Kamu bisa masuk atau bolos kuliah sesuai dengan keinginan

kamu. Dosenmu juga tidak berhubungan dengan kedua ortumu.

Dulu, sewaktu di SMA, gurumu begitu aktif berbicara di depan kelas,

menerangkan segala

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 67: Nggak Sekadar Ngampus

sesuatu sampai detail. Saat kuliah, kamu akan menemukan dosen yang

hanya mengemukakan sejumlah kata kunci-konsep-konsep inti saja-

sisanya kamu sendirilah yang harus mengembangkannya.

Tak ada absensi yang akan dilaporkan ke rumahmu. Pihak perguruan

tinggi hanya akan menyurati orang-tuamu bila kamu terlibat masalah

besar (tindak pidana atau kematian).

Bila kamu bolos dari kuliah, itu bukan masalah perguruan tinggi, itu

masalahmu sendiri. Kamu dianggap sudah dewasa. Karena itu, kamu

diberi kebebasan untuk memilih masuk atau bolos kuliah. Tak ada yang

memaksa kamu karena ibu bapakmu juga tidak tahu.

Thalab itu Bukan Menunggu

Uthlubul ilma walaw bishin, itulah bunyi salah satu Hadis Nabi yang

cukup terkenal. Carilah ilmu sampai ke Negeri Cina, begitu umumnya

orang memaknai hadis ini. Baiklah, kita mulai mengupas hadis ini.

Hadis ini berisi dua pesan. Perintah "mencari" ini pesan pertama dan

"sampai ke Negeri Cina" adalah pesan kedua. Sepintas, hadis ini seperti

menyatakan: Bahkan bila ilmu itu ada di Negeri Cina sekalipun, kamu

harus mengejarnya,

mendapatkannya.

Hadis ini begitu bersemangat. Jauhnya jarak bukan alasan untuk

membiarkan ilmu menjadi mubazir. Ilmu ada untuk kamu kuasai. Jadi,

kuasailah ilmu walaupun letaknya sangatlah jauh, walaupun harus

menyeberangi lautan dan gunung.

Jadi, hal pertama yang hendak disampaikan melalui hadis ini adalah

bahwa manusia memiliki kewajiban untuk mencari dan menemukan ilmu,

tanpa kecuali. Kuliah adalah salah satu cara pencarian itu. Kuliah, dengan

demikian, pertama kali harus didasarkan pada niat untuk "mencari" dan

"menemukan". Ini sengaja ditekankan karena kita sering menjadi

tawanan kebiasaan "ingin dilayani" atau "bergantung pada orang lain".

Kita sering bergantung pada orang lain. Kita memiliki semangat karena

ada orang lain yang memompanya. Kamu akan rajin kuliah bila dosennya

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 68: Nggak Sekadar Ngampus

cantik dan menyenangkan, atau ia sangat galak dan ketat. Namun, bila

dosennya biasa-biasa saja, kamu akan menyepelekannya. Lihatlah,

betapa cara kita hidup sangat ditentukan oleh orang lain! Ini dapat

kamu buktikan sendiri.

Coba, deh, sesekali kamu amati perilakumu dan perilaku temanmu saat

sudah berkumpul di kelas, lalu sang dosen tidak datang. Apakah yang

kamu rasa-kan: (a) kamu merasa kesal atau (b) merasa se-nang? Apakah

yang kamu lakukan: (a) berdiskusi atau membaca buku atau (b)

menghabiskan waktu untuk nongkrong?

Bila jawaban kedua pertanyaan itu "b", kamu telah kehilangan semangat

thalab. Kamu bukanlah "pencari" ilmu. Kamu hanya penerima, penunggu,

dan penggerutu. Kamu bergerak bukan karena dirimu sendiri. Kamu

bergerak karena orang lain.

Maka, terimalah nasib bahwa keberhasilanmu bergantung pada orang

lain. Begitu sendirian, kamu benar-benar tidak berdaya.

Menjadi mahasiswa adalah menjadi thalab, menjadi pencari dan penemu

yang tangguh. Pencari memiliki niat yang kuat dari dalam dirinya. Ia tak

peduli pada kondisi yang dihadapinya. Ia akan mencari sampai ke Negeri

Cina sekalipun. Ia akan terus mencari ilmu walaupun dosennya tidak ada

dan terus tidak ada. Mungkin, ia akan bertanya kepada seniornya,

membaca buku, atau menuliskan hasil bacaan. Ketidakhadiran dosen di

ruang kuliah tidak akan membuatnya senang, tidak akan membuatnya

berhenti mencari ilmu. Ilmu ada di mana-mana, bukan hanya dari mulut

dosen. Jadi, tidak ada dosen bukanlah akhir dari segalanya.

Hal kedua dari hadis itu adalah kata Cina. Makna umumnya sudah

dikemukakan bahwa Cina menunjuk daerah terjauh. Jadi, perintah

menuntut ilmu tidak batal hanya karena jarak yang jauh. Dengan kata

lain, jarak yang jauh bukan alasan yang menggugurkan kemestian

mencari ilmu. Namun, kata Cina ternyata memiliki makna yang lain dan ini

yang lebih penting.

Dalam khazanah sufistik, kata Cina tidak hanya kata untuk negeri yang

jauh, namun juga sebuah kata sandi. Cina dalam bahasa Arab ditulis shyn

(shad, ya, dan nun). Bila diurai dengan rumus abajadun, akan berjumlah

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 69: Nggak Sekadar Ngampus

150. Angka 150 ini merujuk pada huruf qaf dan nun, membentuk kata

qann.

Kata qann dalam bahasa Arab berarti "pengamatan, penelitian dengan

cermat". Jadi, makna dari hadis itu ialah carilah ilmu dengan cara

melakukan pengamatan atau penelitian yang cermat.

Kamu tidak bisa sambil lalu dalam mencari ilmu. Kamu tidak bisa

menerima begitu saja suatu ilmu. Mencari memang membutuhkan

pengamatan dan penelitian. Tanpa penelitian dan pengamatan; kamu

tidak disebut pencari, melainkan penunggu atau penggerutu.

Makna kedua dari qann adalah "fokus, pemusatan". Ini menghasilkan

makna lain dari hadis tadi, yaitu carilah ilmu sampai mencapai

pemusatan. Carilah ilmu sampai ke titik fokusnya. Carilah ilmu bukan

hanya permukaannya, masuklah ke inti terdalam dari suatu ilmu.

Wah, menarik juga, ya, permainan makna dari kata shyn. Kata ini

ternyata memberi tahu kita tentang bagaimana cara kita mencari ilmu.

Coba, deh, ucapkan keras-keras kalimat berikut ini!

- "Aku ingin mencari ilmu dengan sangat serius, jarak bukan halangan."

- "Aku adalah pencari ilmu, bukan penunggu. Sumber ilmu ada di mana-

mana. Ke mana sumber ilmu, ke sanalah aku berada."

- "Aku ingin memfokuskan perhatian secara teliti untuk mendapatkan

ilmu."

Dosenmu, Tambur yang Menunggu Tabuhan

Dosen kadang tampil menyebalkan-muncul sebentar, cas ... cis ... cus lalu

memberi tugas yang berat-berat. Dosen kadang begitu tidak peduli

apakah kamu paham atau tidak, bisa melakukan tugas itu atau tidak.

Pokoknya, dia tampil sedingin es.

Pada orang seperti itu, kamu tidak bisa diam saja. Kamu harus

menyerangnya. Kamu harus mencecarnya dengan pelbagai pertanyaan

yang membuat es di wajahnya itu segera mencair. Sosok dingin dan

tidak mau meraih dirimu itu akan semakin dingin dan menyusahkan bila

tidak segera dipecahkan.

Dosen memang berbeda dengan guru. Dosen lebih berjarak, sedangkan

guru kadang-kadang dapat bertindak seperti orangtua sendiri. Walaupun

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 70: Nggak Sekadar Ngampus

ada juga, sih, dosen yang sangat dekat dan hangat. Namun, kedekatan

dengan dosen tidak bisa datang begitu saja.

Ibarat tambur, ia tak akan berbunyi, kecuali kamu menabuhnya

memukulnya keras-keras. Maka, bacalah buku sebanyak-banyaknya

sebelum masuk ruang perkuliahan. Ajukan bantahan atau pertanyaan

sebelum ia menguap dan memutuskan untuk meninggalkan kelasmu,

padahal baru 15 menit. Dan jangan biarkan ia merasa menang karena

menemukan mulut kamu menganga.

Di hadapan tambur, kamu diminta untuk mendemonstrasikan kelincahan

tanganmu dalam memukul secara berirama. Maksudnya, saat

mencecar dia (dengan sanggahan, pertanyaan, atau pendapat lain), kamu

tidak boleh melakukannya secara monoton. Harus berirama. Kadang-

kadang keras, kadang-kadang lembut, kadang-kadang cepat, bila perlu

lambat. Kamu harus tahu situasi. Artinya, kamu tidak boleh

mempermalukan dia dengan pertanyaan yang membuatnya gagap. Tapi,

kamu juga tidak boleh terus-menerus memberikan pertanyaan yang

membuat ia tidak berpikir sama sekali.

Strategi ini terlihat kejam. Tetapi, itulah satu-satunya cara agar ia

tidak meremehkan kamu. Tanpa perlawanan sedikit pun, mereka akan

tampil seadanya. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis, justru

membantu dosen agar melakukan persiapan secara matang. Sebaliknya,

kalau didiamkan, ia akan masuk ke kelasmu tanpa persiapan sedikit pun.

Soalnya terletak pada "pengulangan". Ya, dosen itu bisa jadi selama

bertahun-tahun mengajar mata kuliah yang sama. Jadi, ia hafal di luar

kepala semua materi. Negatifnya, ia lupa untuk mengembangkan dirinya.

Ia menganggap tanpa persiapan saja sudah cukup.

Nah, kalau kamu memberikan seribu pertanyaan kepadanya, itu sama

dengan menolong dia dari kejumudan. Berikan pertanyaan dan dia akan

berpikir keras.

Satu kebiasaan lain yang harus kamu lakukan selama kuliah adalah

beranilah untuk mengajukan permintaan. Kalau kamu merasa tidak

paham, kemukakan permintaan kepada dosen atau

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 71: Nggak Sekadar Ngampus

temanmu agar ia mau menerangkannya buat kamu. Jangan takut, anggap

saja dosen atau temanmu yang lebih pintar itu seperti Jin Aladin.

Jin Aladin, tentu saja, seperti jin lainnya berwajah seram. Namun, bila

kamu mengajukan permintaan dengan sopan, ia akan memberikan secara

sukarela. Maksudnya, rasa seram dan segan hanyalah sensasi awal

sebelum kamu mengajukan permintaan. Setelah kamu melawan rasa

takut, malu, atau segan; rasa takut itu terbukti tidak ada.

Awalnya pastilah sulit, tapi percayalah, semua yang pertama pasti

terasa sungguh berat. Selanjutnya biasa aja, tuh!

Dosenmu bisa saja seperti tambur. Jika dirangsang dengan pertanyaan

kritismu, baru ia akan memberikan seluruh bunyi ilmunya kepada kamu.

Namun, bukan berarti kamu boleh menganggapnya remeh, lalu kamu

permainkan.

Dosenmu, bagaimanapun, adalah sumber mata air jernih. Darinya kamu

mendapatkan transfer ilmu atau informasi. Bisa saja ia malas membaca

informasi baru yang berkaitan dengan mata kuliah yang ia ajarkan,

namun ia memiliki pengalaman yang panjang. Ia menang umur. Tentunya,

ia lebih dahulu melakukan perenungan panjang mengenai kehidupan.

So, jagalah tambur itu agar tidak rusak. Pukullah dengan penuh rasa

hormat. Karena bila tambur itu rusak, kamu tidak akan mendengar bunyi

ritmisnya sama sekali. Jaga dan hormatilah gurumu. Melalui cara itu,

kamu akan dengan cepat menyerap semua informasi yang diberikannya.

Sebaliknya, bila

sudah terlebih dahulu menganggap remeh atau membenci, kamu akan

susah memahami apa yang disampaikan dosen itu.

Ruang Kuliah Tak Hanya di Dalam Kelas

Kuliah tidak seharusnya hanya untuk mendapatkan nilai. Kuliah adalah

persiapan sebelum kamu hidup yang sebenar-benarnya. Saat kuliah,

kamu seharusnya mengembangkan seluruh potensi yang kamu miliki.

Kamu dan semua umat manusia, konon, memiliki sepuluh kecerdasan.

Kesepuluh kecerdasan ini berguna bagi kehidupanmu. Karenanya, semua

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 72: Nggak Sekadar Ngampus

kecerdasan ini harus dikembangkan dengan baik. Ruang kuliah, seperti

sudah kamu ketahui, hanya

mengasah dua atau tiga kecerdasanmu. Sisanya, kamu usahakan sendiri

di luar ruang kuliah. Kamu harus mengusahakannya!

Potensi kecerdasan yang kamu miliki bisa berbentuk macam-macam.

1. Kecerdasan verbal-linguistik atau kecerdasan mengolah kata. Kamu

cerdas verbal-linguistik bila kamu pintar bicara, berdebat, membuat

cerpen atau novel, serta menulis artikel.

2. Kecerdasan numerik. Kecerdasan ini ditemukan pada orang yang bisa

dengan mudah menangkap data dan angka. Biasanya, ia akan menjadi

pemikir yang rasional dan tenang.

3. Kecerdasan ruang. Kecerdasan ini terbiasa melihat pola, desain, dan

ruang. Biasa ditemukan pada profesi seniman, arsitek, dan koreografi

yang bisa menggambarkan benda-benda atau kejadian, dua atau tiga

dimensi, menjadi nyata.

4. Kecerdasan musikal. Kecerdasan yang berhubungan dengan suara,

ritme, dan irama.

5. Kecerdasan fisik. Dengan kecerdasan ini, kamu dapat menggunakan

tubuhmu dengan baik, seperti atlet dan penari.

6. ini dia yang dibutuhkan dalam gaul, kecerdasan interpersonal. Melalui

kecerdasan ini, kamu dapat bergaul dengan mudah sehingga kamu

mendapat julukan "cerdas gaul".

7. Kecerdasan intrapersonal (mengenai diri sendiri). Ini berarti, kamu

memiliki kemampuan

untuk "sadar diri". Sadar diri ini berhubungan dengan caramu mengatasi

emosi, misalnya rasa takut, rasa malu, atau rasa marah dan iri.

Kecerdasan natural, yaitu kecerdasan yang

8. menunjukkan kepekaan kamu terhadap dunia sekitar kamu.

Apakah kamu dapat melihat situasi yang akan

9. terjadi dan mengambil tindakan tepat untuk menanggapinya? Bila

yakin bisa melakukannya, kamu memiliki kecerdasan visi.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 73: Nggak Sekadar Ngampus

Kecerdasan integritas. Kemampuan untuk 10 menghubungkan seluruh

kecerdasan 1-9.

Ada catatan, nih. Ada juga yang membagi kecerdasan menjadi empat:

kecerdasan fisik, kecerdasan emosi, kecerdasan mental, dan kecerdasan

spiritual.

Nah, ruang kuliah-paling-paling-hanya mengasah kecerdasan verbal-

linguistik. Sisanya, jangan harap bisa kamu dapatkan dari ruang kuliah.

Kamu harus menggunakan waktu luangmu untuk melatih kecerdasan yang

lain. Caranya bisa dengan mendaftarkan diri ke kegiatan ekstra yang

sesuai dengan bakatmu, keinginanmu. Kamu bisa masuk kegiatan ekstra

apa pun, bahkan yang tidak ada hubungannya dengan jurusan yang kamu

pilih.

Bergaullah dengan banyak orang. Dengan gaul, kamu akan mengasah

kecerdasan interpersonal dan intrapersonalmu. Bila menganggap kuliah

hanyalah bolak-balik dari kamar ke ruang kuliah, kamu akan menyesal di

kemudian hari. Ingatlah, kamu akan menjadi manusia justru bila kamu

tidak terjebak di

ruang kuliah.

Gunakanlah Tujuh Topi Berpikir

Saat kuliah, kamu akan mendapatkan banyak informasi dari dosenmu

atau dari buku-buku yang kamu baca. Kalau kamu sering membaca,

otakmu akan men-jadi gudang yang berisi tumpukan informasi.

Informasi-informasi itu harus diolah dan dijadikan sesuatu yang baru.

Ini berarti, kamu harus berpikir.

Bagaimana, sih, cara berpikir yang asyik?

Ada banyak cara, di antaranya yang diajukan Edward de Bono, yaitu

dengan menggunakan sejumlah topi. De Bono menggunakan simbol topi

bagi sejumlah cara berpikir.

Jadi, cara adalah topi karena ia menutupi kepala kita sehingga tidak lagi

telanjang. Begitu menggunakan satu cara, kita telah menggunakan topi

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 74: Nggak Sekadar Ngampus

tertentu. Saat itu, cara berpikir yang didasarkan kebiasaan umum telah

diganti.

Bagi de Bono, topi yang kita kenakan dalam berpikir itu tidaklah satu.

Jadi, ada banyak topi. Ini berarti, ketika berpikir, kita secara

bergantian menggunakan sejumlah topi dan tak pernah secara absolut

hanya satu topi.

TUJUH TOPI BERPIKIR

Topi PUTIH

Carilah FAKTA, INFORMASI, dan TEORI sebanyak-banyaknya. Fakta

akan menunjukkan simpulannya sendiri.

Topi MERAH

Gunakan PERASAAN, PENGALAMAN, dan EMOSI kamu. untuk

menanggapi FAKTA yang telah tersaji.

Topi HITAM

Kini, bertanyalah, secara kritis. Carilah SISI NEGATIF dari FAKTA

tadi, sekaligus dari tanggapan Topi MERAH.

Topi KUNING

Cari alasan dan dukungan logis dari FAKTA yang kamu terima. Buat

alasan dari tanggapan emosi kamu, juga buat argumen dari penilaian

kritis kamu.

Topi HIJAU

Carilah alternatif lain, simpulan yang berbeda dari simpulan yang sudah

kamu dapatkan dari FAKTA-EAKTA.

Topi BIRU

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 75: Nggak Sekadar Ngampus

Buatlah jalinan antara hasil dari topi yang satu dengan topi yang lain.

Kendalikan semuanya dengan baik agar menjadi, satu bangunan yang

utuh.

Topi EMAS

Merujuk pada TEORI atau PRINSIP.

Jadi, setiap informasi yang kamu terima dari bacaan (atau ceramah),

hendaklah diolah dengan ketujuh topi ini. Caranya, ujilah informasi itu

dengan sejumlah pertanyaan.

- Apa fakta dari pernyataan ini?

- Apakah saya bisa menerimanya begitu saja?

- Bagaimana perasaan saya bila pernyataan ini benar?

- Apa efek negatif bila pernyataan ini benar?

- Apa alasan logis dari pernyataan ini?

- Apakah hanya pernyataan ini yang benar?

- Adakah pernyataan lain?

- Apakah ada teori lain yang sama dengan pernyataan ini?

- Bagaimana saya bisa menstrukturkan pernyataan ini menjadi baru,

menjadi milik saya?

Ketujuh topi ini dapat digunakan secara sembarangan. Maksudnya, kamu

bisa saja terlebih dahulu menggunakan topi hitam (melakukan tinjauan

kritis terhadap informasi yang kamu terima), kemudian topi-topi yang

lain.

Melalui ketujuh topi ini, kamu tidak akan diam saja ketika mendengarkan

ceramah dosen. Kamu justru akan terus melahirkan pertanyaan-

pertanyaan terhadap informasi. Selamat mencoba!

SIAPAKAH TEMANMU

Kamu Ditentukan oleh Temanmu

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 76: Nggak Sekadar Ngampus

Pernah dengar lagu Tombo Ati? Salah satu pesan dari lima obat hati

adalah bergaullah dengan orang-orang saleh. Kenapa begitu? Kalau kamu

bandingkan dengan empat obat hati yang lain, bergaul dengan orang

saleh adalah obat yang paling mudah dilakukan.

Bandingkanlah dengan obat hati dari Opick yang lainnya, yaitu membaca

Al-Quran dengan maknanya, berpuasa sunnah, mengerjakan shalat

malam, dan berzikir di malam hari secara khusyuk.

Membaca Al-Quran sangatlah berat, apalagi dengan maknanya segala.

Buktinya, jujur saja, deh, apakah Al-Quran yang ada di kamarmu itu

pernah dibaca? Berpuasa sunnah juga susah, selalu saja ada alasan untuk

tidak berpuasa. Yang ketiga dan keempat adalah yang paling susah-pada

malam yang dingin saat sedang asyik tidur atau menonton sepak bola,

kamu diminta shalat malam dan berzikir. Namun, obat berteman dengan

orang saleh sangatlah gampang. Apalagi, biasanya orang-orang yang

saleh adalah orang-orang yang lembut dan baik hati.

Kenapa berteman dengan orang saleh menjadi obat bagi hati?

Berteman dengan seseorang berarti terus-menerus bersama dengan dia,

saling membantu, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.

Melalui keakraban dalam waktu yang lama dengan seseorang, kamu akan

terpengaruh dan menjelma seperti dia.

Sewaktu SMP, tentu kamu pernah disuruh praktik fisika tentang induksi

magnetik. Teori ini mengatakan bahwa benda-benda tertentu dapat

dipengaruhi dengan cara tertentu sehingga ia menjadi bersifat seperti

magnet. Sifat magnet salah satunya adalah dapat menarik benda-benda

lain.

Pada praktikum itu, kamu diminta menggosok-gosokkan penggaris

plastikmu ke rambut kepala. "Gosokkan dalam gerak teratur!" begitu

perintah guru fisikamu. "Lalu, coba dekatkan permukaan penggaris

plastikmu pada serpihan kertas yang sudah tersedia sebelumnya."

Kamu pun mendekatkan penggaris itu dan ajaib, kertas-kertas itu

terangkat mengikuti gerak penggaris. Serpihan kertas itu seperti

menari-nari, tertarik oleh gerak penggaris plastikmu. Hal yang sama

kamu temukan pada besi. Bila besi digosokkan atau sering bersentuhan

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 77: Nggak Sekadar Ngampus

dengan magnet, lama-kelamaan ia akan bersifat seperti magnet: dapat

menarik benda-benda peng-hantar.

Berteman pun memiliki rumusan yang sama. Semakin sering berdekatan

dengan seseorang, kamu akan menjelma seperti dia. Hukum ini

dibicarakan secara serius oleh filsuf Mullashadra.

Tentu saja, ada syarat-syarat khusus yang membuat kamu dapat

terserap menjadi seperti temanmu. Syarat itu adalah ketulusan,

kejujuran, dan keadilan. Nah, berteman dengan orang saleh

tentu dapat menjadi obat hati. Terus berdekatan dengan orang saleh

akan membuat kamu mendapatkan pancaran kesalehannya yang membuat

hati kamu terus-menerus tenteram.

Selama kuliah, carilah teman yang membuat kamu merasa tenteram dan

dapat memberi kamu pancaran kesalehan. Temanmu menentukan siapa

diri kamu. Melalui temanmu, kamu menemukan siapa dirimu. Tentu saja,

bila kamu tulus, tak mengukur pertemanan berdasar untung-rugi sesaat;

jujur, berarti kamu tidak mendekati seseorang demi memanipulasi dia;

dan adil, apa yang kamu dapatkan, dia pun akan mendapatkannya atau

memberikan sesuatu sesuai dengan porsinya.

Kata saleh memiliki arti yang cukup menarik. Kira-kira, arti saleh adalah

"yang baik dan memperbaiki". Teman yang saleh berarti teman yang baik

(bagi dirinya) dan (mau dan mampu) memperbaiki orang lain, yaitu kamu.

Mari, kita mengenali jenis-jenis temanmu berdasarkan kebiasaan

tindakan mereka. Ada dua jenis tindakan yang menjadi ciri utama amal

saleh, yaitu baik dan memperbaiki. Baik artinya ia baik bagi diri-nya

sendiri-ia terus-menerus memperbaiki seluruh sikap dan emosinya.

Memperbaiki artinya ia baik bagi orang lain-ia berusaha menyenangkan

dan membahagiakan orang lain.

Nah, mari kita lihat kuadrannya!

[ inzomnia: kuadran tidak ditampilkan, download versi djvu atau beli

buku aslinya :) ]

Berdasarkan tabel kuadran teman itu, kamu bisa menilai orang-orang di

sekitarmu. Namun, kamu harus menghindari jebakan kemiripan antara

keempat kuadran ini.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 78: Nggak Sekadar Ngampus

Teman yang saleh, sepintas lalu, mirip dengan teman Yes Man. Keduanya

memiliki keinginan membuat orang lain bahagia. Perbedaannya, teman

saleh membahagiakan orang lain dengan ketulusannya. Ia seperti

matahari-ia menyinari karena ia memang bercahaya. Sementara teman

yang Yes Man, berusaha mengada-ada. Ia mau tampil sedemikian

menarik agar mendapatkan teman. Teman yang Yes Man adalah teman

yang sangat kesepian dan mereka bisa berubah menjadi teman saleh

dengan syarat ia mulai memedulikan dirinya.

Sementara, teman yang egois dan teman yang bukan teman, sama-sama

memiliki kemiripan tidak peduli pada orang lain. Mereka terkurung oleh

dirinya sendiri. Bedanya, teman yang egois membuat kerajaan sendiri

dengan dasar kesombongan bahwa dirinya tidak membutuhkan siapa pun.

Teman egois merasa sudah cukup sempurna dan orang lain hanya datang

untuk mengganggu.

Teman yang bukan teman juga mengurung dirinya karena rasa putus asa.

Rasa putus asa yang luar biasa membuatnya mendendam pada siapa pun

yang terlihat baik. Ia merasa tersinggung terhadap kesuksesan orang

lain. Karena itu, ia ingin mencelakakannya.

Temanmu adalah Modalmu

"Manusia merasa kesepian karena mereka membangun tembok dan

bukannya jembatan." (Anonim) Pepatah ini harus kamu baca dengan

saksama. Tembok pembatas akan membuat kamu kesepian. Sebaliknya,

jembatan akan membuat kamu memiliki banyak teman. Kamu memang

raja di kamarmu. Namun, jangan biarkan diri kamu menjadi raja yang

lalim. Kamu harus menjadi raja yang memiliki banyak teman, raja-raja

lain yang menguasai kerajaan kamar kecilnya.

Menolak mereka agar tidak membuat kamarmu jadi pasar tetap harus

dilakukan. Namun, lakukan dengan cara yang sopan. Soalnya, cara yang

kasar sama dengan membangun tembok penghalang antara kamu dan

temanmu, maka gunakan cara yang lembut.

Cara kamu memperlakukan teman dapat mengasah kecerdasan emosi

(EQ). Kecerdasan emosi ini adalah cara kamu mengelola emosi secara

tepat. Kalau kamu pemarah, pemalu, terlalu arogan, egois, atau terlalu

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 79: Nggak Sekadar Ngampus

mengalah; semua itu menunjukkan kebodohan emosi. Kecerdasan emosi

akan menunjukkan bagaimana cara kamu mengendalikan perasaanmu di

tengah orang lain atau bagaimana mengendalikan keinginanmu di tengah

sejumlah tantangan.

Kecerdasan emosi adalah kepekaan mengenai waktu yang tepat,

kepatutan secara sosial, dan keberanian untuk mengakui kelemahan,

menyatakan dan menghormati perbedaan. Melalui kecerdasan ini,

kamu akan mendapatkan pengetahuan mengenai diri kamu sendiri,

kesadaran diri, kepekaan sosial, empati, dan kemampuan untuk

berkomunikasi secara baik dengan orang lain.

Berteman akan mengasah kecerdasan emosimu. Karena saat berteman,

kamu akan mengenali diri kamu, misalnya, ternyata ada beberapa sikap

dan sifatmu yang disenangi orang lain. Begitu kamu mengenali ada sifat

buruk pada dirimu, kamu harus segera mengubahnya.

Namun, tidak semua sifatmu yang dianggap buruk oleh orang lain harus

kamu ubah. Kamu tetap harus menyaringnya karena kamulah yang

menjadi raja bagi dirimu. Sebagai raja, kamu bukanlah pelayan yang

terus-menerus membuat orang lain senang.

Melalui berteman, kamu jadi paham bagaimana karakter orang per

orang. Si A karakternya pemarah. Kepadanya kamu harus berhati-hati,

jangan sampai menyinggung perasaannya. Si B orangnya pemalu, maka

kamu harus membesarkan hatinya dan seterusnya.

Kenalilah teman-temanmu, catat karakternya, catat kebiasaannya,

kenali bagaimana cara mengendalikannya (biasanya, kelemahan orang

adalah apa yang paling disenanginya); kemudian buatlah catatan

mengenai apa yang bisa kamu lakukan terhadap mereka.

Pengetahuan kamu tentang karakter teman-temanmu akan menjadi

modal saat kamu hidup di tengah masyarakat. Karakter manusia hampir

sama satu sama lain. Jadi, kalau memiliki catatan ihwal karakter teman-

teman, kamu memiliki modal untuk mengenali karakter orang lain. So,

jadikan teman-temanmu sebagai jembatan untuk mengenali diri dan

karakter manusia secara umum.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 80: Nggak Sekadar Ngampus

Kamu harus membangun jembatan, bukannya dinding pemisah; barulah

kamu dapat membangkitkan kecerdasan emosimu. Berempati adalah

salah satu cara untuk mengembangkan kecerdasan emosimu. Empati

adalah kemampuan untuk memahami cara orang lain melihat dan

merasakan pelbagai hal. Empati adalah memandang dengan perasaan

orang lain. Andaikan kamu menjadi dia, itulah rumus empati. Melalui

empati, kamu akan memahami kenapa si A jadi pemarah dan si B jadi

pemalu. Melalui empati juga, kamu akan lebih

Empati adalah cara mengembangkan kedua telingamu dan menutup satu

mulutmu yang kadangkala terlalu bawel. Empati adalah lebih banyak

mendengarkan-lebih dulu mendengarkan- sebelum memberikan penilaian.

Jadilah telinga bagi teman-temanmu, sesekali bolehlah berkomentar.

Kalaupun berkomentar, kamu harus berbicara sesuai dengan perasaan

dia.

Empati yang baik akan menghasilkan sinergi. Apa itu sinergi? Uraian

Sean Coveye cukup menarik untuk digunakan.

Kompromi berarti 1+1=114

Kerja sama adalah 1+1=2

Sinergi itu 1+1=3 atau lebih

Sinergi adalah kerja sama yang kreatif, seluruhnya lebih besar daripada

jumlah bagian-bagiannya.

Ketika kamu berteman, pastilah ada kerja sama dengannya. Dia punya

satu hal, kamu juga punya satu hal. Keduanya disatukan dan

menghasilkan sesuatu yang baru. Jika 1+1=1, ini berarti hubungan yang

egois. Hanya ada satu yang menang, temanmu dikalahkan. Kalau

berkomunikasi menggunakan cara seperti ini, kamu akan ditinggalkan

teman-temanmu. Mereka merasa dijajah, dibungkam, dan tidak merasa

mendapatkan sesuatu yang baru darimu. Kamu harus mencoba memberi

milikmu kepadanya, tidak hanya meminta.

Kemudian, rumus 1+1=114. Ini namanya kompromi. Kamu memberikan

sebagian dari diri kamu

pada dia dan dia pun begitu. Ini lebih baik daripada sikap egoistik,

namun kurang memberikan banyak manfaat.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 81: Nggak Sekadar Ngampus

Bagaimana dengan 1+1=2? Ini namanya kerja sama. Kamu (pendapat,

keyakinan, cita-cita) digabungkan menjadi satu kesatuan dengan

temanmu. Sinergi adalah 1+1=8 atau 16 atau bahkan 1.600. Ini bukan

penjumlahan, melainkan kerja sama kreatif yang menghasilkan manfaat

yang lebih besar.

Temanmu bisa saja teman dari kuadran 1, namun ia tidak akan banyak

memberi manfaat padamu bila kamu tidak melakukan sinergi dengannya.

Dekati dia dan bekerja samalah untuk tidak hanya membuat potensi

kalian berdua tidak terhambat. Lebih dari itu, jadikanlah gabungan dua

potensi menjadi satu kekuatan baru yang menghasilkan manfaat-

manfaat baru yang tak terduga sebelumnya.

Kamu adalah hasil sinergi kedua orangtuamu. Hasilnya adalah

kamu+ayahmu+ibumu. Sinergi kedua orangtuamu tidak hanya

menghasilkan kamu, melainkan menghasilkan perubahan kesadaran lelaki

biasa menjadi seorang ayah dan kesadaran wanita biasa menjadi seorang

ibu.

Namun, sinergi ini tak bisa dilakukan dengan mudah, kecuali kamu

belajar untuk terus memberikan empatimu. Belajar menggunakan telinga

lebih dahulu; belajar untuk lebih banyak mendengarkan, bukan

memaksakan apa yang kamu yakini benar.

Percayalah, semakin banyak kamu bersinergi dengan teman-temanmu,

semakin banyak kesenangan yang akan kamu raih. Lebih dari itu, masa

depanmu juga ditentukan oleh sinergi yang kamu lakukan selama kuliah.

Tips dari Sean Covey: Mewujudkan Sinergi

RENCANA TINDAKAN

-DEFINISIKAN MASALAH ATAU PELUANGNYA

Merumuskan masalah apa yang akan disinergikan dan mengukur peluang

keberhasilannya.

-jalan mereka

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 82: Nggak Sekadar Ngampus

Berusaha memahami terlebih dahulu ide-ide orang lain.

-jalan saya

Berusaha untuk dipahami dengan mengutarakan ide-idemu.

-urun rembuk

Menciptakan kemungkinan dan ide-ide baru.

-jalan yang terbaik

Mencari solusi terbaik.

Selamat bersinergi!

Waktu Luang

Setelah kuliah, mengikuti aktivitas ekstra, mengobrol bareng teman,

jalan-jalan, dan mengerjakan pekerjaan rumah (mencuci, menyapu, dan

lain-lain); kamu masih punya banyak waktu luang. Pepatah menyatakan,

"Keberhasilan seseorang bergantung pada bagaimana ia mengatur waktu

luangnya!"

Untuk apa waktu luang itu? Pada bagian awal, kamu telah membaca

bahwa saat-saat tertentu kamu butuh sendirian, tanpa orang lain. Kamu

membutuhkan waktu pribadi yang kamu gunakan untuk menyapa dirimu,

mengenali emosimu, dan memperbaiki semangatmu dalam perjalanan

hidup

ini. Salah satu fungsi dari waktu luang adalah untuk mengasah

gergajimu.

Bila kamu seorang tukang kayu, kamu tak bisa menghabiskan seluruh

waktumu untuk menggergaji kayu. Sesekali, kamu harus berhenti untuk

memeriksa gergajimu dan mengasahnya agar ia tetap tajam. Bila terus

dipakai, gergaji itu akan patah atau tumpul. Akhirnya, gergaji itu tak

bisa lagi kamu gunakan.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 83: Nggak Sekadar Ngampus

Kamu tentu saja bisa membeli gergaji baru untuk menggantikannya,

namun itu tidak berlaku bila gergaji itu adalah kesadaran dan tenaga

kamu. Gergaji patah bisa diganti; namun bila kesadaran macet atau

stres, kamu harus memperbaikinya dari dalam. Ini membutuhkan waktu

yang tak sebentar. Makanya, jangan karena mengejar setoran, lantas

kamu tak peduli pada kesehatan tubuhmu sendiri atau kamu lupa untuk

menyenangkan pikiranmu.

Waktu luang sangat penting untuk mengasah gergaji atau untuk

menambah kemampuanmu. Segala sesuatu yang digunakan terus-

menerus akan aus, demikian juga pikiran, tubuh, dan kesadaranmu.

Inilah hal terpenting dari tersedianya waktu luang.

Kapan kamu bisa menemukan waktu luang?

Waktu luang tidak datang begitu saja. Ia ada bergantung pada penilaian

kamu mengenai "mana yang urgen (mendesak)" dan "mana yang penting".

"Yang penting" merupakan hal-hal yang paling penting bagi kamu,

kegiatan-kegiatan utama kamu, dan yang berkontribusi terhadap

tercapainya misi

serta sasaranrnu. "Yang mendesak (urgensi)" merupakan hal-hal

menekan yang menuntut perhatian agar segera dilaksanakan.

Kadang-kadang, kamu berada pada suatu situasi yang begitu terdesak.

Semuanya harus diselesaikan sekarang juga. Saat itu, kamu merasakan

kiamat kecil. Kamu panik dan hasil akhirnya bisa ditebak, kamu tidak

bisa menyelesaikan pekerjaanmu.

Namun, ada pula orang yang justru dalam keadaan terdesak sanggup

mengerjakan sesuatu secara baik. Ini dinamakan kecanduan urgensi.

Jalan tengahnya adalah bila kamu sanggup memilah dan memilih, mana

yang mendesak dan mana yang tidak. Agar kamu tahu bagaimana cara

mengatur dirimu dalam waktu, lihatlah indeks urgensi berikut.

Indeks Urgensi

Lingkarilah nomor pada deretan angka yang paling dekat

menggambarkan perilaku atau sikap yang biasa pada kamu, sehubungan

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 84: Nggak Sekadar Ngampus

dengan pernyataan-pernyataan yang terdapat pada lajur kiri (0=Tidak

Pernah [T]; 2=Kadang-Kadang [K]; 4=Selalu [S].

1 Dalam keadaan tertekan, saya bisa melakukan sesuatu secara baik. T-

K-S

2 Saya sering menyalahkan tekanan dan luar diri atas kegagalan saya

dalam memanfaatkan waktu guna melakukan introspeksi diri secara

mendalam. T-K-S

3 Saya sering dibuat jengkel oleh kelambanan orang dan hal-hal di

sekitar saya. Saya benci menanti dan berdiri menunggu giliran. T-K-S

4 Saya merasa bersalah kalau hari libur cuti dan menganggur tanpa

pekerjaan. T-K-S

5 Sepertinya, saya selalu buru-buru berpindah dari. satu kejadian ke

kejadian lain. T-K-S

6 Sering kali, saya. menyuruh orang menyingkir agar saya dapat

menyelesaikan suatu pekerjaan. T-K-S

7 Kalau sedang ada pekerjaan, saya merasa cemas kalau saya lepas

kontak dengan pemberi pekerjaan. T-K-S

8 Saya sering sibuk memikirkan satu hal ketika sedang melakukan hal-

hal lain. T-K-S

9 Saya berada dalam situasi prima ketika sedang menangani situasi

krisis. T-K-S

10 Kegairahan yang muncul dari ketegangan saat berada dalam krisis

terasa lebih memuaskan daripada mengerjakan suatu pekerjaan secara

bertahap. T-K-S

11 Untuk menangani masalah mendesak (krisis), saya sering

memboroskan waktu yang sungguh bermakna dengan orang-orang yang

penting dalam hidup saya. T-K-S

12 Saya mengendalikan bahwa orang lain pasti memahami bila saya

terpaksa mengecewakan mereka atau membiarkan hal-hal tak terurus

agar saya dapat menangani masalah-masalah mendesak. T-K-S

13 Saya selalu berupaya menangani suatu krisis untuk memberi suatu

makna atau tujuan pada hidup saya. T-K-S

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 85: Nggak Sekadar Ngampus

14 Saya sering makan sambil bekerja. T-K-S

15 Saya terus menerus berpikir bahwa suatu hari nanti, saya dapat

melakukan, apa yang saya ingin laku kan. T-K-S

16 setumpuk pekerjaan yang berhasil saya bereskan membuat saya

merasa sepertinya saya ini sungguh prodviktif. T-K-S

0-25 Pola pikir urgensi rendah (tak ada satu pun pekerjaan yang

mendesak).

25-45 Pola pikir urgensi kuat.

46 + Kecanduan urgensi.

Setelah menyelesaikan indeks urgensi ini, jumlahkanlah angka yang kamu

lingkari untuk mendapatkan jumlah total dan ukurlah diri kamu dengan

rumus ini.

Nah, kamu ada di level mana? Jujurlah! Melalui kejujuran, kamu dapat

menemukan kebiasaan burukmu, lalu segera bisa mencarikan cara

penyelesaiannya. Jujur membuat kamu bisa menemukan kebiasaan

burukmu yang (misalnya) kecanduan urgensi. Penyakit ini membuat kamu

terus-menerus panik dan merampas waktu kamu untuk bersenang-

senang atau santai. Agar lebih jelas, kamu bisa membaca kuadran waktu

ini. Kuadran waktu ini disusun berdasarkan "apa yang mendesak" dan

"apa yang penting".

Jenis-jenis Pengaturan Waktu

Apakah kamu berada dalam kuadran 4? Atau kuadran 1 dan 3? Marilah

kita lihat bagaimana

karakteristik dari masing-masing kuadran!

Kuadran 1 (Orang yang Suka Menunda-nunda)

Bila berada di kuadran 1, kamu kehilangan kesadaran mana yang penting

dan mana yang mendesak.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 86: Nggak Sekadar Ngampus

PR tentulah penting, namun karena kamu anggap akan dikumpulkan

minggu depan; PR itu kamu biarkan. "Nanti sajalah," begitu katamu.

Akhirnya, kamu mengerjakan PR malam hari pada hari pengumpulan.

Hasilnya pastilah acak-acakan. Ciri utama dari kuadran ini adalah

menunda-nunda sampai akhirnya, melupakan mana yang penting dan

mendesak.

Bila berada pada kuadran ini, kamu akan membiarkan pakaian kotor di

kamarmu itu menumpuk. Kamu merasa terlalu sibuk sehingga lupa

mengembalikan buku atau VCD pinjaman. Moto orang pada kuadran ini

adalah, "Saya akan berhenti menunda-nunda-Nanti!"

Kuadran 3 (Orang yang "Yes Men")

Bila berada pada kuadran 3, kamu adalah orang yang berusaha keras

agar orang lain senang dan berusaha menanggapi semua keinginan

mereka. Orang pada kuadran ini sering menganggap kepentingan orang

lain sebagai sesuatu mendesak yang harus dikerjakan. Kalau ada teman

yang datang ke kamarnya, ia akan mengajak begadang. Saat itu, kamu

meninggalkan apa yang penting dan mendesak bagi dirimu sendiri. Kamu

takut mengecewakan orang lain. Bila berada di kuadran 3

ini, kamu akan menjelma sebagai orang plinplan. Satu waktu, kamu punya

rencana ini. Beberapa saat kemudian, kamu berubah pikiran karena

orang lain mengajak kamu melakukan rencana lain.

Kuadran 4 (Orang yang Pemalas)

Ini kuadran yang paling bahaya. Kuadran ini diisi oleh orang yang

mengerjakan secara serius hal-hal yang sebenarnya tidak penting dan

tidak mendesak. Kamu berada di kuadran ini bila kamu terlalu banyak

tidur, terlalu banyak main game, terlalu banyak menonton teve (bahkan

film yang sudah kamu tonton sekalipun).

Inti kesalahan dari penghuni kuadran 1, 3, dan 4 adalah ketidakmampuan

membedakan mana yang penting dan mana yang mendesak. Begitu

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 87: Nggak Sekadar Ngampus

kegiatan mendesak dianggap biasa-biasa saja, kegiatan itu akan menjadi

bom waktu yang tak tertahankan begitu waktunya tiba. Begitu kegiatan

penting dianggap sepele, kamu akan kehilangan banyak hal yang

berharga. Maka, kamu harus mencoba meloncat ke kuadran 3.

Kuadran 2 (Tahu Menempatkan Prioritas)

Inti dari kuadran 2 adalah kamu tahu mana kegiatan yang penting dan

mana yang tidak penting. Mana kegiatan yang mendesak dan mana yang

biasa-biasa saja. Coba, deh, kenali kegiatan kamu. Bila melihat kuadran

tadi, kamu akan menemukan empat jenis pekerjaan, yaitu:

a. pekerjaan penting yang tidak mendesak;

b. pekerjaan tidak penting yang mendesak;

c. pekerjaan tidak penting yang tidak mendesak;

d. pekerjaan penting yang mendesak.

Sebaiknya, kamu dapat mengenalinya satu per satu. Orang yang berdiam

di kuadran 2 adalah orang yang sanggup memilih untuk mendahulukan

pekerjaan yang penting secara bertahap sehingga pekerjaan tidak

mendesak dirinya. Ia bisa leluasa mengerjakan suatu pekerjaan sesuai

waktu dan kepentingannya.

Kamu bisa menjadi manusia di kuadran 2 bila belajar menghentikan sifat

menunda-nunda, belajar berkata tidak pada ajakan orang lain, dan

berhenti bersifat malas-malasan. Soalnya, seluruh sikap kuadran 1, 3,

dan 4 ini memiliki efek yang cukup berbahaya bagi kamu.

Efek Kuadran 1

Kamu jadi gampang stres, sering mengalami kecemasan, kelelahan, dan

prestasi kamu biasa-biasa saja.

Efek Kuadran 3

Memiliki reputasi sebagai "tukang" menyenangkan orang lain, kurang

disiplin, dan disepelekan teman-temanmu.

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 88: Nggak Sekadar Ngampus

Efek Kuadran 4

Kamu jadi kurang memiliki

tanggung jawab, memiliki rasa

bersalah ketika gagal, dan ke-

malasan yang tidak ketulung-

an.

Bila berada dalam kebiasaan kuadran 2, kamu akan menjadi orang yang

bisa mengendalikan dirimu sendiri. Kamu akan benar-benar menjadi raja

bagi dirimu sendiri.

Pertanyaan-pertanyaan

1. Kenalilah hal-hal yang paling membuang waktumu.

Apakah kamu sungguh perlu mengobrol 2 jam di telepon, chatting

sepanjang malam, atau nonton siaran ulang telenovela (atau sepak bola)?

Yang paling membuang waktuku adalah ...........

.........

2. Apakah kamu tukang menyenangkan orang lain,

yang mengatakan "YA" terhadap segala hal yang diinginkan orang lain?

Kalau begitu, cobalah berlatih untuk berkata, "TIDAK"!

3. Kalau kamu punya ujian penting pada minggu

ini, janganlah menunda-nunda hingga satu hari sebelumnya untuk

belajar. Belajarlah sedikit demi sedikit pada setiap harinya.

4. Ingat-ingatlah suatu rencana yang selama ini telah kamu tunda,

padahal sangat penting bagi dirimu. Jadwalkan waktu untuk kamu

laksanakan pada minggu ini.

Hal-hal yang aku tunda selama ini.................

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 89: Nggak Sekadar Ngampus

KAMPUS KEEMPAT

CARA MENANGANI PERUBAHAN RUTE

Kini, kamu siap melakukan perjalanan, seluruh bekal sudah disiapkan.

Bekal yang dimaksud bukanlah sejumlah benda-benda seperti makanan,

uang, dan selimut. Bekal perjalanan dirimu itu adalah sejumlah cara

pandang yang jernih mengenai siapa dirimu, siapa temanmu, apa itu

kuliah, bagaimana mengatur waktu, dan bagaimana mengatur kerajaan

kecil kamarmu. Semua cara pandang baru itu adalah bekalmu.

Kini, kamu bisa melakukan perjalanan dengan penuh keyakinan. Kamu

sudah tahu arah. Kamu juga sudah memahami bagaimana menjaga diri

selama dalam perjalanan. Bekalmu, pemahaman baru itu, akan menjaga

kamu bila selama perjalanan ada orang yang mau memanipulasimu.

Sekarang, segeralah lakukan perjalanan, sebelum terlambat!

Oya, ada yang terlupa. Manusia tidak pernah lepas dari keraguan. Ada

banyak orang yang tiba-tiba saja memutuskan jalur perjalanannya.

Mulanya ia hendak ke kanan, lalu karena pikiran tertentu, ia ragu akan

pilihannya dan memutuskan untuk berhenti dan memilih jalur lain.

Bila mengalami hal seperti ini, cobalah berhenti sejenak, merenung, dan

menimbang-nimbang secara jernih. Bisa jadi, keputusanmu untuk

mengubah jalur perjalanan berasal dari dorongan emosionalmu belaka,

oleh rasa iri melihat orang lain merasakan kebahagiaan justru karena ia

berbeda

arah perjalanan denganmu. Kamu mengubah jalur perjalanan mungkin

juga karena takut mengalami kegagalan. Biasanya, ini bersumber dari

pengalaman orang terdahulu yang memiliki cita-cita yang sama dan gagal.

Berhentilah sejenak, pikirkanlah! Tunda keputusanmu untuk berhenti.

Tanyakan pada dirimu sendiri, seserius apa keinginanmu untuk pindah

jalur? Apakah semua risiko sudah dihitung dengan baik? Apakah tidak

terlambat bila harus pindah rute? Lakukan riset kecil pada dunia pilihan

barumu itu, benarkah seperti yang kamu bayangkan bahwa ia memberi

akhir yang bahagia atau hanya isu belaka?

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 90: Nggak Sekadar Ngampus

Perompak-perompak Masa Depan

Memang, selalu saja ada perampok yang akan menghadang perjalanan

siapa pun, juga perjalanan kamu saat ini. Perompak itu akan

memprovokasi agar kamu menyerah dan tidak meneruskan perjalananmu.

Bila kamu tetap teguh dalam niat awal, perompak itu akan membuat

kamu ragu akan peralananmu. Ia akan mengajukan sejumlah cerita

mengenai kegagalan orang sebelum kamu, orang yang memiliki rute

perjalanan yang sama.

Perompak perjalananmu lahir dari senior-senior-mu. Mereka adalah (1)

senior dari disiplin ilmu yang berbeda dengan pilihanmu, mereka berhasil

dengan disiplin ilmunya; (2) senior dari disiplin ilmu yang sama denganmu

dan mereka mengalami masa

sarjana yang suram. Begitu kamu menemukan dua fakta ini, muncullah

perompak dari dalam dirimu, "Pilihanmu salah! Mendingan, kamu pindah

jurusan atau berhenti saja, deh!" Seruan perompak itu semakin hari

semakin kuat dan kamu bisa saja menyerah kalah.

Bila kamu berhadapan dengan perompak seperti ini, hadapilah dengan

tenang. Jangan langsung mengiyakan, jangan langsung percaya padanya.

Tugas perompak memang memisahkan kamu dari kafilah. Begitu

terpisah, saat itu kamu menjadi sasaran empuk baginya. Bila kamu

berhadapan dengan perompak seperti ini, kembalilah membuka jawaban

sebelumnya, mengenai pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

1. Apakah yang ingin kamu miliki (to have) dalam hidup?

2. Bila telah memilikinya, apa yang ingin kamu lakukan (do) dalam hidup

kamu?

3. Ingin menjadi manusia seperti apa kamu kelak (be)?

Bacalah jawaban-jawabannya, lalu hubungkan dengan jurusan baru yang

akan kamu pilih itu. Melalui cara ini, kamu akan memahami apa yang

harus kamu lakukan. Misalnya, kamu akan menemukan kesadaran bahwa

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 91: Nggak Sekadar Ngampus

pilihan kamu sekarang inilah yang paling sesuai dengan apa yang kamu

inginkan atau sebaliknya.

Rumput Tetangga Terlihat Lebih Indah

Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih indah. Begitupun dengan

keberhasilan. Ketika kamu melihat keberhasilan orang, memang selalu

menggiurkan, seraya membuat kamu berpikir singkat. Kamu berkata, "Ia

berhasil karena jurusannya menjanjikan masa depan! Sementara jurusan

yang saya pilih sama sekali tidak menjanjikan masa depan!"

Padahal, keberhasilan seseorang bukan terletak pada ijazah.

Keberhasilan seseorang terletak pada kemampuan dirinya. Lagian, kita

sudah sepakat bahwa keberhasilan seseorang di perguruan tinggi

ditentukan oleh banyak faktor. Ijazah bukan satu-satunya faktor.

Keberhasilan seseorang bisa jadi karena ia memiliki kepribadian dan

relasi yang luar biasa.

Lagi pula, belum tentu apa yang kamu anggap menyenangkan, juga

menyenangkan. Kamu hanya memandangnya dari luar, seperti yang kamu

lakukan saat mengamati akuarium. Ikan warna-warni berenang dengan

tenang di dalam akuarium. Semuanya tampak tenang tanpa masalah.

Sesekali, kamu mungkin merasa iri pada ketenangan ikan. Tapi, tontonlah

film Finding Nemo, salah satu ikan yang ada di dalam akuarium sana bisa

jadi ikan anak-anak yang terpisah dari ibunya. Ia kangen dan ketakutan.

Ia ingin bertemu dengan ibunya. Ia mungkin bercucuran air mata, namun

karena setiap air matanya langsung bercampur dengan air di

sekitarnya, kamu tak melihat tetesan air mata itu. Simpulannya, apa

yang kamu anggap indah, belum tentu indah; apa yang kamu anggap

menyenangkan, belum tentu juga mudah kamu dapatkan.

Kalau merasa iri, yang perlu kamu lakukan adalah istiqamah. Bersabarlah

pada jalan yang sedang kamu tempuh. Keberhasilan adalah bila kamu tak

menghentikan langkahmu. Kegagalan dan keberhasilan bergantung pada

satu langkah saja. Bila bergerak satu langkah lagi, kamu mungkin

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 92: Nggak Sekadar Ngampus

berhasil. Sebaliknya, bila mundur satu langkah karena rasa iri, kamu

pasti mengalami kegagalan.

Istiqamahlah! Tetaplah pada jalanmu, pada tekad awalmu!

Ini ada beberapa tips yang bisa membantumu untuk tetap beristiqamah

dalam tujuan kuliahmu.

Tips 1: Menyemangati dan Memuji Diri Sendiri

Perlu kamu lakukan untuk memercayai diri sendiri. Saat kamu merasa

percaya diri dan yakin, akan lebih mungkin melihat hasil yang positif.

Jika belum percaya pada dirimu sendiri bahwa kamu adalah seorang

pejalan yang punya tujuan berharga, berpura-puralah bahwa kamu

adalah pejalan seperti Sinbad. Ia pejalan yang akan menemukan harta

karun di depan sana. Mengapa? Meragakan diri sendiri membuat kamu

takut mencoba.

Saat meramalkan kegagalan, besar kemungkinannya kamu menyerah

karena pikirmu kamu sudah mengetahui hasilnya. Sebaliknya, saat

meramalkan keberhasilan, kamu mungkin mengerahkan upaya terbaik

dan mencapai tujuan yang telah kamu tentukan.

Untuk melihat diri dalam keadaan terbaik, tulislah sepuluh hal positif

tentang dirimu. Pelajari daftar itu dan simpan di mana pun agar kamu

dapat melihatnya setiap hari. Sehingga setiap kali kamu melihatnya,

akan muncul dorongan rasa percaya diri. Setiap hari, katakan pada diri

sendiri bahwa kamu kreatif, pintar, dan punya potensi hebat. Memuji

diri sendiri dan sungguh-sungguh percaya bahwa kamu memiliki sesuatu

untuk dikatakan, akan mendorongmu terus melangkah.

Kemudian, teruslah menghibur diri sehingga kamu selalu termotivasi.

Dorong dan puji dirimu! Yakinlah akan dirimu! Itu akan membantumu.

Kumpulkan dan simpan sejumlah pujian yang pernah kamu dapatkan dari

orang lain. Bahkan, kamu dapat membuat sebuah daftar hal baik yang

dikatakan orang tentangmu dalam beberapa tahun ini. Misalnya, seorang

temanmu bilang, "Kamu yang terbaik! Denganmu aku merasa tenang!"

atau ibumu bilang, "Kamu anak terbaik yang pernah kumiliki." Tulislah

semuanya. Namai kumpulan ini sebagai "Antologi pujian atas diri" atau

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 93: Nggak Sekadar Ngampus

apa saja. Saat kamu merasa kecewa atau ragu-ragu, ambil daftar ini dan

ingatkan dirimu betapa hebatnya kamu.

Ini ada saran menarik dari Caryn.

- Tulislah surat pada dirimu sendiri atau berpura-puralah surat itu dari

seseorang yang kamu sayangi di dunia ini. Orang ini boleh siapa saja,

nyata atau bayangan, manusia atau bukan. Jika mau, boleh lebih dari

satu orang.

- Penulis surat itu semestinya orang yang mengenalmu dengan lebih

jelas, memercayaimu, dan mencintaimu tanpa syarat.

- Menulis dan membaca surat dapat membantumu merasa lebih percaya

akan kemampuanmu. Kamu bisa melihat contoh surat ini.

Buat saya,

Apa kabar? Kamu kelihatan keren hari ini rambutmu, pakaianmu, dan

semuanya. Kamu tampaknya benar-benar sehat dan bahagia dan ini

membuat saya bahagia karena saya mengharapkan yang terbaik

untukmu. Apa pun kesalahan yang kamu perbuat dalam hidup,

sebenarnya kamu teramat baik di dalam. Saya tahu, kamu sebenarnya

jauh lebih pintar daripada tingkahmu dan kadang-kadang kamu

menyembunyikan idemu karena takut akan apa yang dipikirkan orang.

Saya tahu, kamu juga orang yang sangat baik dan kamu memikirkan

orang lain dengan sungguh-sungguh, khususnya yang kamu sayangi.

Satu hal lagi yang saya ketahui, yaitu kamu penulis yang baik. Ya, kamu!

Saya membaca puisi yang kamu tulis kemarin dan hampir menangis.

Karena itu begitu bagus. Saya juga suka sandiwara yang kamu tulis pada

musim panas yang lalu.

Teruslah menulis! Jangan sampai rasa takut menghentikanmu. Kalau

kamu kesepian, menulislah untuk saya. Saya selalu di sini untukmu.

Salam,

-Saya

Tips 2: Mengalahkan Penghambat Kreativitas

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 94: Nggak Sekadar Ngampus

Pakar kreativitas, Dr. Teresa Amabile, menggambarkan lima

penghambat kreativitas; di antaranya pengawasan, penilaian,

penghargaan, tekanan, dan persaingan. Periksa daftar ini, kamu akan

melihat semua penghambat itu berkenaan dengan penghakiman yang

bersifat memadamkan kreativitas.

Tak ada yang mengesalkan ketimbang sekelompok hakim yang

membuatmu sulit melakukan

apa pun-sulit memulai, sekaligus sulit menghargai yang telah kamu

kerjakan. Setelah kamu mencoba memulai satu pekerjaan, apa yang

terjadi? Adakah suara yang kamu kenal, suara yang tidak begitu

menggembirakan, mengatakan hasil karyamu tidak bagus?

Bagaimana menyingkirkan hakim itu? Caryn menyarankan penyingkiran

hakim dari dalam pikiran penulis, misalnya, sebagai berikut.

- Ambil selembar kertas kosong.

- Setel jam beker selama lima sampai sepuluh menit.

- Tulis pikiran negatif yang muncul di benakmu tentang kebiasaan baru

yang akan kamu mulai, tentang dirimu, tentang hidupmu.

- Tulis sebanyak-banyaknya. Jangan cemaskan tata bahasa, ejaan, tanda

baca, atau akal sehat.

- Jika macet, tulis saja "Tak terpikir ... tak terpikir ... tak terpikir"

sampai kata-katanya muncul di kertasmu.

- Saat waktunya habis, sobek kertasnya hingga jadi serpihan kecil.

Katakan kepada para hakim, "Kalian sudah selesai bicara, tetapi saya tak

butuh kalian lagi!"

- Lemparkan serpihan kertas itu ke tempat sampah atau masukkan ke

WC.

- Kemudian, tariklah napas panjang untuk bersantai.

- Mulailah melakukan kebiasaan barumu.

Tips 3: Mendobrak Hambatan Kreativitas

Salah satu hal yang menghambat kamu adalah terlalu banyak

pertimbangan di dalam kepala kamu. Mau ke sini, sesuatu di kepalamu

bilang, "Jangan! Nanti Mau memulai, ada juga suara di

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 95: Nggak Sekadar Ngampus

kepalamu, "Nanti sajalah ... kamu, kan, masih capek!" atau "Nantilah ...

semua orang juga begitu!" dan lainnya. Pokoknya, di kepalamu itu seperti

ada hantu yang terus menjagamu tetap berada pada lingkaran

kenyamanan.

Hantu yang terus membuatmu kaku itu bagi Caryn disebut "anjing

penjaga". Begitu kamu memulai sesuatu, anjing penjaga itu melompat

naik turun dan menggonggong. Ada saja yang ia perhatikan. Menurutnya,

pekerjaan awalmu kurang meyakinkanlah, membosankanlah, atau sebagai

tindakan bodoh-pokoknya serbasalah.

Ia bahkan mengancam menggigitmu dan menghalangi langkahmu. "Anjing

pengawas yang menjengkelkan dan anjing pemburu yang kelelahan dan

lambat. Anjing pengawas menginginkan semuanya rapi, teratur,

terlindungi, dan dapat dipertahankan. Anjing pemburu yang kelelahan

hanya ingin berguling-guling dan di-sayangi. Siapa yang dapat

menyalahkan mereka? Keduanya hanya menginginkan kenyamanan dan

keamanan."w

Caryn bilang, kamu harus segera mengatasi anjing itu, kecuali kamu

sudah dengan tepat menerapkan pepatah, "Anjing menggonggong,

kafilah berlalu". Tugas anjing memang meng-

gonggong, tugas kamu sebagai kafilah, ya ... berlalu saja.

Selamat mencoba!

Kepustakaan

Covey, Stephen, Principle Centered Leadership

(terj.), Jakarta: Binarupa Aksara, 1997. Chopra, Deepak, Pemenuhan

Hasrat Seketika

(terj.), Batam: Karisma Publishing Group, 2004. Merrill, A. Roger &

Rebecca R. Merill, First Things

First, (terj.), Jakarta: Interaksara, 2004. _, Kehidupan itu Penting,

(terj.), Jakarta: Interaksara, 2004.

Bambang Q-Anees adalah

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Page 96: Nggak Sekadar Ngampus

seorang dosen Filsafat dan Teologi di Jurusan Aqidah Filsafat UIN

Sunan Gunung Djati, Bandung. S1 dan S2-nya dilalui di perguruan tinggi

yang sama dan pada 2000, dia jadi PNS dosen. Jadilah dia pengajar

tetap, lalu hari-harinya pun dipenuhi aktivitas bareng mahasiswanya.

Menulis adalah aktivitas utama yang "terpaksa" dilakukannya dengan

mencuri waktu tidurnya.

Sehari-harinya, ia sering mengenakan jins dan kerap nongkrong bareng

mahasiswanya sambil ngopi dan membincangkan banyak hal. Semua ini

berdasarkan filosofi yang dianutnya; mengajar berarti membantu

mahasiswa untuk menemukan potensi dan kecerdasan dirinya. Filosofi ini

membuatnya sering kehabisan waktu untuk meladeni tingkah polah

mahasiswanya tersebut.

Filsafat mengajarkannya banyak hal. Paling tidak, ia mengajarkan

ketelitian dalam berpikir dan disiplin dalam menjalankan kehidupan.

Dulu, sewaktu baru pertama kali menjadi mahasiswa, dia pernah

mengalami "gegar tradisi". Soalnya, SD dan SMP dia lalui di kampung

yang cukup terpencil di Serang-Banten.

Ketika dia sekolah SMA di kota. Itu pun tetap saja membuatnya

kebingungan, ketika terpaksa harus mandiri di kota besar, Bandung.

Untunglah ada banyak teman baru yang menyelamatkannya.

Buku ini adalah sejumlah catatan dari semua yang pernah dia lakukan

sebagai mahasiswa yang kini dapat menuai hasilnya (alhamdulillah cukup

sukses).

Edit & Convert: inzomnia

http://inzomnia.wapka.mobi

http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia