Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?

14

Transcript of Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?

Page 1: Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?
Page 2: Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?

Telah dipresentasikan di Sekolah Cikal Serpong #BfastClub

Page 3: Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?

Kalau kamu beresin mainan,

aku akan bacain kamu cerita.

Hari ini kamu baik banget, ayah belikan kamu mainan ya.

Kalau aku baik artinya dapat sesuatu.

Apa untungnya untukku? Aku dapat hadiah nggak, nih? Dia lihat nggak ya apa yang aku lakukan?

Nanti aku dapat pujian nggak, ya? Apakah dia akan suka dengan apa yang aku lakukan?

Kalau kamu beresin mainan,

nanti aku bacain cerita.

Waktu untuk bersama ibu nggak gratis. Aku harus melakukan sesuatu dulu.

Page 4: Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?

Ih, malu banget deh kamu

ngompol . Aku nggak mau

deket-deket kamu.

Ya udah, kita nggak usah deket-deket.

Aku nggak mau peluk kamu karena kamu ngegigit adik. Aku nggak disayang.

Kalau kamu bohong, kamu

harus pakai tempelan hidung

pinokio seharian

Sehari doang, ya udah nggak apa-apa.

Page 5: Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?

Anak lalu melakukan sesuatu atau menghindari sesuatu karena takut akan hukuman.

Tidak efektif untuk tujuan dan peran orangtua.

Untuk melakukan sesuatu yang baik, anak akan membutuhkan persetujuan orang lain.

Page 6: Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?

Reward & punishment, bukan saja tidak efektif, tapi berpengaruh negatif secara jangka panjang

Tidak efektif untuk membuat anak mandiri dan percaya diri.

Reward & punishment are the same side of two coins.

Page 7: Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?

Asumsi dasar negatif tentang anak: “bisa dimanipulasi” dan “bisa dikontrol”.

Fokus para perilaku, bukan perasaan, pikiran dan alasan. Tidak ada waktu.

Pola pengasuhan masa lalu. Takut memanjakan atau takut otoriter.

Page 8: Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?
Page 9: Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?

Dijanjikan sebelum perilaku. Spontan.

Melabel anak [walau positif ]. Fokus ke perilaku & usaha.

Kenikmatan dari dalam atau berhubungan dengan diri anak.

Fokus pada sesuatu di luar diri anak.

Disesuaikan dengan tingkat antusiasme anak.

Diukur dan ditetapkan

oleh orangtua.

Diberikan saat sukses. Diberikan di berbagai situasi,

termasuk kesulitan.

Page 10: Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?
Page 11: Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?

Berhubungan dengan kesalahan.

Memberikan pengalaman belajar.

Masuk akal.

Menjaga harga diri anak.

Tidak menumpahkan air di sofa lagi. Evaluasi berkala.

Berikan apresiasi bila berhasil.

Mengeringkan sofa sesuai kemampuan anak seusianya.

Tidak menghukum dan membentak. Tidak mempermalukan dengan menceritakan pada orang lain.

Tepat: mengeringkan sofa. Tidak tepat: tidak menonton TV

seminggu.

Page 12: Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?
Page 13: Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?

Dengarkan anak dengan penuh perhatian. Beri dia perhatian dalam satu kata, “Oh, begitu” atau “Hmm .. hmm.”

Saat Anda sudah tenang, lakukan kontak fisik dengan anak. Bila ia menolak, mendekatlah secara fisik.

Sebut tingkah laku anak, lalu kaitkan dengan emosinya. Berikan nama pada perasaan yang dirasakan anak. “Kakak teriak-teriak karena lagi kesel, ya?”

Beri waktu pada anak untuk mengekspresikan emosi. Bila Anda juga emosi, pisahkan diri dengan tenang.

Minta anak menghubungkan tingkah laku dan perasaannya saat emosi. “Kakak tadi teriak-teriak karena kesel, ya?”

Bahas tingkah laku lain yang bisa dilakukan saat ia mengalami emosi yang sama. “Kalau lagi kesel, daripada teriak, mending ngapain?”

Page 14: Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?

Preventif, mengenal anak.

Memecahkan masalah untuk anak.

Konsisten pada fleksibilitas. Kaku para peraturan.

Memecahkan masalah

bersama anak.

Reaktif, dengan hadiah/hukuman.

Time out. Time in.

Mendengarkan. Nasehat/ceramah.